laporan praktikum logam alkali
DESCRIPTION
laporan hasil percobaan tentang logam alkali. ngerjain laporan ini keteteran, soalnya bikin jam 12 malem dan besoknya harus di kumpulkan, alhasil begitu lah laporan yang bisa di buat dan eng ing eng nilainya 96, kereeenn kan, haha :D tapi SKS (sistem kebut semalam) gak bagus d terapkan yaa, besoknya saya ngantuk deh itu ceritaku bersama laporan praktikum kimia, apa ceritamu? :)TRANSCRIPT
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA
“SIFAT ALKALI DAN ALKALI TANAH”
DAN “SIFAT UNSUR PERIODE KETIGA”
Kelas : XII IPA 7
1. Aprianti Resti Saputri2. Elma Meira3. Erna Utami Sudrajat4. Gita Marlusianti5. Sarah Fadhilah6. Sri Hayati
SMA Negeri 1 BanjarJl. KH. Mustofa 1, Kota Banjar 46311 Telp/Fax (0265) 741192
Jawa Barat - IndonesiaE-mail: [email protected] Web: www.sman1banjar.sch.id
Kata Pengatar
Segala puja dan puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, shalawat serta
salam kami curahkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kami, sehingga Laporan Praktikum dalam
bentuk makalah ini dapat di selesaikan dengan baik, tak lupa kami ucapkan terima kasih
kepada Ibu Teni Suarmini,S.Pd yang telah membimbing kami dalam membuat laporan
praktikum ini. Makalah ini merupakan panduan bagi para siswa, untuk belajar dan
mempelajari lebih lanjut tentang sifat alkali dan alkali tanah serta sifat unsur peiode ketiga
dan senyawa-senyawanya.
Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat membantu siswa dalam mengetahui
tentang sifat alkali dan alkali tanah serta sifat unsur peiode ketiga dan senyawa-
senyawanya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan senantiasa menjadi sahabat dalam
belajar untuk meraih prestasi yang gemilang. Kritik dan saran dari Bapak/Ibu dan juga
teman-teman tetap kami harapkan guna perbaikan dan penyempurnaan untuk belajar ke
depan.
Banjar, November 2013
Penyusun
2 | L a p o r a n P r a k t i k u m K i m i a
Daftar Isi
Judul.................................................................................................................... 1
Kata Pengantar.................................................................................................... 2
Daftar Isi............................................................................................................. 3
Bab I (Pendahuluan)
1.1 Latar Belakang.................................................................................... 41.2 Tujuan................................................................................................. 41.3 Dasar Teori
1.3.1 Logam Alkali dan Alkali Tanah................................................ 41.3.2 Unsur Periode Ketiga................................................................ 5
Bab II (Metode Praktikum)
2.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan......................................................... 62.2 Alat dan Bahan
2.2.1 Alat............................................................................................ 62.2.2 Bahan......................................................................................... 6
2.3 Langkah Kerja2.3.1 Logam Alkali dan Alkali Tanah................................................ 72.3.2 Unsur Periode Ketiga................................................................ 7
Bab III (Hasil Pengamatan)
3.1 Tabel Hasil Pengamatan..................................................................... 83.2 Analisis Hasil Pengamatan
3.2.1 Logam Alkali dan Alkali Tanah................................................ 83.2.2 Unsur Periode Ketiga................................................................ 8
Bab IV (Pembahasan)
4.1 Logam Alkali dan Alkali Tanah......................................................... 104.2 Unsur Periode Ketiga.......................................................................... 10
Bab V (Kesimpulan)
5.1 Logam Alkali dan Alkali Tanah......................................................... 125.2 Unsur Periode Ketiga.......................................................................... 12
Daftar Pustaka..................................................................................................... 13
Lampiran............................................................................................................. 14
3 | L a p o r a n P r a k t i k u m K i m i a
Bab I
(Pendahuluan)
1.1 Latar Belakang
Percobaan ini dilatarbelakangi oleh standar kompetensi siswa, dimana siswa
mampu menyelidiki bagaimana terbentuknya spektrum emisi suatu unsur dan
penyebabnya, serta mengenal sifat logam alkali dan alakali tanah juga sifat unsur
periode ketiga, dengan adanya percobaan ini siswa menjadi mengetahui sifat-sifat
unsur.
1.2 Tujuan
- Mengenal warna nyala logam alkali dan alkali tanah
- Menyelidiki sifat-sifat unsur periode ketiga dan senyawa-senyawanya1.3 Dasar Teori
1.3.1 Logam Alkali dan Alkali Tanah
Ciri khas dari logam alkali dan alkali tanah adalah reaktifitasnya
yang besar dan umumnya dapat larut dalam air membentuk basa kuat.
Logam alkali dan alkali tanah yang khas dalam api.
Logam alkali adalah unsur-unsur golongan IA (kecuali hidrogen),
yaitu litium, natrium, kalium, rubidium, sesium, dan fransium. Kata alkali
berasal dari bahasa Arab yang berarti abu. Air abu bersifat basa. Oleh
karena logam-logam golongan IA membentuk basa-basa kuat yang larut air,
maka disebut logam alkali.
Salah satu ciri khas dari suatu unsur ialah spectrum emisinya. Unsur
yang tereksitasi, karena pemanasan ataupun sebab lainnya, memancarkan
radiasi elektromagnetik yang disebut spectrum emisi. Spektrum emisi
teramati sebagai pancaran cahaya dengan warna tertentu, tetapi
sesungguhnya spectrum itu terdiri atas beberapa garis warna (panjang
gelombang) yang khas bagi setiap unsur. Dari keunikannya, spectrum emisi
dapat digunakan untuk mengenali suatu unsur.
Logam alkali tanah meliputi berilium, magnesium, kalsium,
stronsium, barium, dan radium. Dalam tabel periodik, keenam unsur itu
terletak pada golongan IIA. Logam alkali tanah juga membentuk basa,
4 | L a p o r a n P r a k t i k u m K i m i a
tetapi lebih lemah dari logam alkali. Berbeda dengan golongan IA, senyawa
dari logam golongan IIA banyak yang sukar larut dalam air. Unsur-unsur
golongan IIA umumnya ditemukan dalam tanah berupa senyawa tak larut.
Oleh karena itu, unsur-unsur golongan IIA disebut logam alkali tanah
(alkaline earth metal).
1.3.2 Unsur Periode Ketiga
Unsur-unsur periode ketiga pada sistem periodik unsur terdiri dari :
natrium, magnesium, aluminium, silikon, fosfor, belerang, klorin dan argon.
Konfigurasi elektron unsur periode ketiga berakhir pada kulit atom ketiga.
Unsur-unsur periode ketiga mempunyai sifat-sifat yang berbeda dengan
unsur lain.
Unsur – unsur periode ketiga dari kiri ke kanan memiliki jari – jari
atom yang makin kecil. Meskipun sama – sama terdiri atas tiga lapis kulit,
jumlah proton dan jumlah elektron dalam masing – masing atom makin ke
kanan makin banyak. Hal itu menyebabkan gaya tarik inti atom terhadap
elektron – elektron makin kuat, sehingga elektron – elektron tertarik lebih
dekat kearah inti atom.
Harga keelektronegatifan unsur – unsur periode ketiga “ makin ke
kanan makin besar “. Artinya, makin ke kanan kemampuan atom untuk
menarik elektron dari atom lain ( demi memenuhi kaidah oktet ) makin
bertambah. Harga keelekrtonegatifan terbesar dalam periode ketiga dimiliki
oleh klorin. Adapun argon tidak memiliki keelektronegatifan dalam struktur
elektronnya sudah stabil.
Dengan jari – jari atom yang makin kecil ( makin kuatnya gaya tarik
inti atom ), unsur – unsur periode ketiga dari kiri ke kanan pada umumnya
memiliki energi ionisasi yang makin besar.
Sesuai dengan pola umum sistem periodik bahwa dari kiri ke kanan
sifat logam makin berkurang, maka unsur – unsur periode ketiga dapat di
kelompokkan menjadi :
1. Unsur – unsur logam, yaitu Na, Mg, dan Al;
2. Unsur – unsur semilogam, yaitu Si; dan
3. Unsur – unsur bukan logam, yaitu P, S, Cl, Ar.
5 | L a p o r a n P r a k t i k u m K i m i a
Bab II
(Metode Praktikum)
2.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Praktikum ini dilaksanakan di laboratorium kimia SMA Negeri 1 Banjar
pada hari Selasa tanggal 26 November 2013 pada pukul 08.30 s.d 10.00 WIB.
2.2 Alat dan Bahan
2.2.1 Alat :
Logam Alkali dan Alkali Tanah Unsur Periode Ketiga
- Pembakar spirtus
- Kawat nikrom
- Kaca arloji
- Tabung reaksi dan rak tabung
reaksi
- Kaca arloji
- Pisau
- Cawan porselin
- Tabung reaksi dan rak tabung
reaksi
- Labu Erlenmeyer
- Pinset/penjepit
- Alat pembakar
- Pipet tetes
- Spatula
2.2.2 Bahan :
Logam Alkali dan Alkali Tanah Unsur Periode Ketiga
- Garam NaCl
- Garam KCl
- Garam CaCl2
- Garam SrCl2
- Garam BaCl2
- Aquadest
- Logam Na
- Lempeng Mg dan Al
- Belerang Kristal dan serbuk
- Larutan ammonia 2 M
- Larutan H2SO4 1 M
- Larutan Al2(SO4)3 0,1 M
- Larutan NaOH 2 M
- Indikator phenolphthalein
- Air suling
2.3 Langkah Kerja
6 | L a p o r a n P r a k t i k u m K i m i a
2.3.1 Logam Alkali dan Alkali Tanah
a. Siapkan garam yang akan diuji warna nyalanya pada kaca arloji yang
berbeda
b. Nyalakan pembakar spirtus
c. Celupkan ujung kawat pada air kemudian pada garam, bakar pada nyala
api
d. Catat warna yang teramati
e. Pastikan garam terbakar habis atau bersihkan kawat sebelum menguji
garam yang lain
2.3.2 Unsur Periode Ketiga
a. Reaksi dengan air
1. Potong logam natrium dengan pisau secukupnya. Reaksikan dengan
air yang sudah ditetesi indikator Phenolphtalein . Amati reaksi yang
terjadi.
2. Ulangi percobaan tersebut untuk unsur-unsur Mg, Al, dan S.
b. Reaksi oksida magnesium dan oksida belerang dengan air
1. Bakarlah sepotong pita magnesium dan masukkan abunya ke dalam
cawan porselen yang berisi air.Uji larutannya dengan kertas lakmus.
2. Bakarlah sedikit serbuk belerang dalam sendok bakar dan segera
masukkan ke dalam labu Erlenmeyer yang telah berisi air. Amati
apa yang terjadi!
c. Reaksi alumunium hidroksida dengan asam dan basa
1. Reaksikan sedikit larutan Al2(SO4)3 0,1 M dengan larutan ammonia
2 M tetes demi tetes sampai terjadi endapan. Bagi endapan ke dalam
2 tabung reaksi.
2. Tambahkan larutan H2SO4 1 M tetes demi tetes ke dalam tabung
reaksi pertama. Amati hasilnya!
3. Tambahkan larutan NaOH 2 M tetes demi tetes ke dalam tabung ke
dalam reaksi kedua. Amati hasilnya!
Bab III
7 | L a p o r a n P r a k t i k u m K i m i a
(Hasil Pengamatan)
3.1 Tabel Pengamatan
No. Garam Warna Nyala Logam
1. NaCl Kuning Logam Alkali
2. KCl Ungu Logam Alkali
3. CaCl2 Merah Logam Alkali Tanah
4. SrCl2 Merah tua Logam Alkali Tanah
5. BaCl2 Hijau Logam Alkali
3.2 Analisis Hasil Pengamatan
3.2.1 Logam Alkali dan Alkali Tanah
Pada saat garam NaCl pada kawat nikrom di bakar pada nyala api
spirtus warna nyala api yang dihasilkan menjadi kuning. Pada saat garam
KCl pada kawat nikrom di bakar pada nyala api spirtus warna nyala api
yang dihasilkan menjadi ungu. Pada saat garam CaCl2 pada kawat nikrom
di bakar pada nyala api spirtus warna nyala api yang dihasilkan menjadi
merah. Pada saat garam SrCl2 pada kawat nikrom di bakar pada nyala api
spirtus warna nyala api yang dihasilkan menjadi merah tua. Pada saat garam
BaCl2 pada kawat nikrom di bakar pada nyala api spirtus warna nyala api
yang dihasilkan menjadi hijau. Itu menunjukan bahwa setiap unsur
memiliki sifat yang berbeda, dilihat dari spektrum emisinya yang berbeda
pula.
3.2.2 Unsur Periode Ketiga
a. Reaksi dengan air
Na(s) + H2O(l) NaOH(aq) + H2(g)
(Larutan berwarna ungu, terbentuk gelembung gas H2,Natrium bereaksi hebat hingga muncul percikan api yang berbahaya)
Mg(s) + H2O(l) (Tidak bereaksi apa-apa)Al(s) + H2O(l)
8 | L a p o r a n P r a k t i k u m K i m i a
(Tidak bereaksi apa-apa)
S(s)+H2O(l)
(Belerang tidak larut dalam air)
b. Reaksi oksida magnesium dan oksida belerang dengan air
MgO(s) + H2O Mg(OH)2
(Bereaksi lambat, larutan berubah warna menjadi merah muda transparan)
SO2(g) + H2O(Tidak bereaksi apa-apa)
c. Reaksi alumunium hidroksida dengan asam dan basa
Al(OH)3(s) + H2SO4(aq) Al2(SO4)3 (aq) + H2O (l)
(Endapan hilang, larutan kembali netral, reaksi berlangsung lambat)
Al(OH)3(s) + NaOH(aq) Al3+(aq) + Na+
(aq) + 2H2O(l)
(Endapan hilang, larutan kembali netral, reaksi berlangsung cepat)
*kedua senyawa diatas merupakan senyawa ampoter yang dapat bersifat asam atau basa.
9 | L a p o r a n P r a k t i k u m K i m i a
Bab IV(Pembahasan)
4.1 Logam Alkali dan Alkali Tanah
Warna nyala dihasilkan dari pergerakan elektron dalam ion-ion logam yang
terdapat dalam senyawa. Sebgai contoh, sebuah ion natrium dalam keadaan tidak
tereksitasi memiliki struktur 1s2 2s2 2p6 , jika dipanaskan, elektron-elektron akan
mendapatkan energy dan bias berpindah ke orbital kosong manapun pada level
yang lebih tinggi – sebagai contoh, berpindah ke orbital 7s atau 6p atau 4d atau
yang lainnya, tergantung pada berapa banyak energi yang diserap oleh elektron
tertentu dari nyala.
Karena sekarang elektron-elektron berada pada level yang lebih tinggi dan
lebih tidak stabil dari segi energy, maka elektron-elektron cenderung turun kembali
ke level dimana sebelumnya mereka berada – tapi tidak harus sekaligus. Sebuah
elektron yang telah tereksitasi dari level 2p ke sebuah orbital pada level 7misalnya,
bisa turun kembali ke level 2p sekaligus.Perpindahan ini akan melepaskan
sejumlah energi yang dapat dilihatsebagai cahaya dengan warna tertentu. Akan
tetapi, elektron tersebut bisa turunsampai dua tingkat (atau lebih) dari tingkat
sebelumnya. Misalnya pada awalnyadi level 5 kemudian turun sampai ke level 2.
Masing-masing perpindahan elektron ini melibatkan sejumlah energy
tertentu yang dilepaskan sebagai energi cahaya, dan masing-masing memiliki
warna tertentu. Sebagai akibat dari semua perpindahan elektron ini, sebuah
spektrum garis yang berwarna akan dihasilkan. Warna yang dilihat adalah
kombinasi dari semua warna individual. Besarnya lompatan/perpindahan elektron
dari segi energi, bervariasi dari satu ion logam ke ion logam lainnya. Ini berarti
bahwa setiap logam yang berbeda akan memiliki pola garis-garis spektra yang
berbeda, sehingga warna nyala yang berbeda pula.
4.2 Unsur Periode Ketiga
Tuliskan persamaan reaksi:
1. Reaksi dengan air
2 Na + 2 H2O 2 NaOH + H2
10 | L a p o r a n P r a k t i k u m K i m i a
Mg + 2 H2O
Al + H2O
S + H2O
2. Reaksi oksida magnesium dan oksida belerang dengan air
MgO + H2O Mg(OH)2
SO2 + H2O
3. Reaksi alumunium hidroksida dengan asam dan basa
2 Al(OH)3 + 3 H2SO4 Al2(SO4)3 + 6 H2O
Al(OH)3 + NaOH Al3+ + Na+ + 2H2O
*kedua senyawa diatas merupakan senyawa ampoter yang dapat bersifat asam atau basa.
11 | L a p o r a n P r a k t i k u m K i m i a
Bab V(Kesimpulan)
5.1 Logam Alkali dan Alkali Tanah
Dari hasil praktikum serta pembahasan yang sudah diuraikan sebelumnya,
dapat kami tarik kesimpulan bahwa, nyala logam alkali maupun alkali tanah
berbeda-beda, dilihat dari pergerakan elektron yang dialami oleh setiap unsur
berbeda-beda.
Setiap unsur logam alkali memiliki spektrum emisi yang berbeda, sehingga
pada saat unsur tersebut dieksitasi dengan cara dipanaskan, maka akan muncul
warna nyala yang berbeda setiap unsurnya. Warna nyala tersebut digunakan juga
sebagai sifat untuk mengenali suatu unsur logam alkali dan alkali tanah.
Warna nyala tersebut dalam bidang industri juga banyak yang di
manfaatkan, misalnya warna merah pada kembang api diperoleh dari senyawa
stronsium, dsb.
5.2 Unsur Periode Ketiga
Unsur periode ketiga paling reaktif adalah natrium,Mg,Al dan S. Sifat-sifat
unsur periode ketiga berubah secara beraturan. Dari kiri ke kanan:
Jari-jari atom berkurang
Energy ionisasi cenderung bertambah
Sifat logam berkurang, sifat nonlogam bertambah
Daya reduksi berkurang, data oksidasi bertambah
Sifat basa berkurang, sifat asam bertambah
12 | L a p o r a n P r a k t i k u m K i m i a
Daftar Pustaka
Purba, Michael, 2006, KIMIA 3A untuk SMA Kelas XII. Jakarta : Erlangga
Purba, Michael, Sunardi, 2012, KIMIA 3A untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta :
Erlangga
Utami, Budi, dkk, 2007, KIMIA untuk SMA/MA Kelas XII. Surakarta : Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
http://www.google.com
http://www.slideshare.net/RennJr/laporan-praktikum-kimiawarna-nyala
13 | L a p o r a n P r a k t i k u m K i m i a
Lampiran
A. Praktikum Logam Alkali dan Alkali Tanah
Alat Praktikum
Langkah Kerja
B. Praktikum Unsur Periode Ketiga
Na + H2O NaOH + H2
14 | L a p o r a n P r a k t i k u m K i m i a
Mg + H2O Pita Magnesium di Bakar MgO + H2O Mg(OH)2
Belerang Tidak Larut Dalam Air
15 | L a p o r a n P r a k t i k u m K i m i a
Al2(SO4)3 + NH3 Al(OH)3
16 | L a p o r a n P r a k t i k u m K i m i a