laporan praktikum komposit- model dan cetakan
DESCRIPTION
Membuat Model dan cetakanTRANSCRIPT
LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNOLOGI KOMPOSIT
Pembuatan Model dan Cetakan
POLBAN
Disusun Oleh :
Aan Sukrisna (121221032)
Agita Siti Johana (121221033)
Alfarera Fascal (121221036)
Ananda Rivai (121221037)
Bukhori Muslim (121221038)
Deri Dwi Pramono (121221039)
Deri Supriyadi (121221040)
Kelas : Aero 2-B
LABORATURIUM STRUKTUR PESAWAT UDARA
PROGRAM STUDI AERONAUTIKA
JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Kata Pengantar
Ilmu material atau bahan sebenarnya sangat berperan penting dalam perkembangan
peradaban kita selama ini. Transportasi, perumahan, pakaian, komunikasi, rekreasi, dan
produksi makanan, bahkan setiap sudut dalam kehidupan sehari-hari kita, tidak pernah lepas
dari pemanfaatan material beserta teknologinya.
Seiring dengan berjalannya waktu, teknologi pun berkembang sangat pesat. Salah satu
nya dalam bidang teknologi bahan, ilmuwan saling berlomba-lomba dan mencari inovasi baru
untuk menciptakan dan menemukan bahan-bahan baru yang bagus sesuai dengan yang
diinginkan.para ahli berusaha untuk menciptakan suatu material. Sejarah menunjukkan bahwa
perkembangan dan kemajuan masyarakat kita selama ini ditunjukkan dengan kemampuannya
untuk menghasilkan dan memanipulasi material. Perkembangan peradaban kita memang
terbagi berdasarkan tingkat perkembangan teknologi material yang dikuasai oleh manusia dari
zaman ke zaman.
Dalam bidang material para peneliti berusaha untuk menciptakan bahan yang kuat tapi
ringan, sebagaimana kita ketahui pada umumnya bahan yang kuat itu cenderung berat . seperti
besi, baja dll. Kebutuhan akan bahan yang ringan dan kuat , maka dilakukan lah penelitian
yang menghasilkan suatu material yang dinamakan Komposit. Komposit merupakan
kombinasi dari 2 material atau lebih yang mempunyai property yang berbeda, selain
mengkombinasikan (additive effect) juga bertujuan untuk menghasilkan property yang baru
( Synergetic effect ). Komposit mempunyai struktur yang kuat dan ringan, banyak
diaplikasikan di industry-industri termasuk di pesawat terbang.
Kini tidak sedikit struktur pesawat yang menggunakan komposit, ini membuktikan
bahwa teknologi komposit ini sudah cukup berkembang dan dipercaya kualitasnya.
Praktek komposit adalah salah satu program unggulan yang dimiliki oleh program
studi aeronautika. Praktek tersebut dilakukan di laboratorium struktur pesawat udara tepatnya
laboraturium komposit karena pada dasarnya struktur pesawat terbang menggunakan meterial
komposit. Sehingga pembelajaran pada mata kuliah ini adalah memberikan pengetahuan dan
keterampilan tentang material komposit beserta karakteristiknya.
1
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.........................................................................................................................1
DAFTAR ISI..............................................................................................................................2
I. Job Number : TAJ - 001..................................................................................................3
II. Modul Number : TAM - 001...........................................................................................3
III. Judul Praktikum : Membuat Model dan Cetakan Turbin Air..................................3
IV. Tujuan..............................................................................................................................3
V. Landasan teori.................................................................................................................3
VI. Alat dan Bahan................................................................................................................4
VII. Langkah Kerja................................................................................................................7
VIII. Kesimpulan dan Saran.................................................................................................16
2
I. Job Number : TAJ - 001
II. Modul Number : TAM - 001
III. Judul Praktikum : Membuat Model dan Cetakan Turbin Air
IV. Tujuan
1. Memperkenalkan laminasi basah
2. Menghasilkan produk – produk bahan komposit dengan biaya relatif murah
3. Mengenal material komposit beserta karakteristiknya
V. Landasan teori
Material komposit adalah material yang terbuat lebih dari dua atau lebih unsur/bahan
untuk mendapat karakteristik baru. Material komposit mulai diaplikasikan pada
pembuatan produk untuk membantu mahasiswa dalam mengerjakan Tugas Akhir,
selain itu material komposit juga dapat digunakan pada industri rumah tangga, seperti
banper mobil, speed board, bak mandi, bath tube, toren air, genteng, perahu, dll.
Militer Amerika Serikat adalah pihak yang pertama kali mengembangkan dan
memakai bahan komposit. Pesawat AV-8D mempunyai kandungan bahan komposit
27% dalam struktur rangka pesawat pawa awal tahu 1980-an. Penggunaan bahan
komposit dalam skala besar pertama kali terjadi pada tahun 1985. Ketika itu Airbus
A320 pertama kali terbang dengan stabiliser horisontal dan vertikal yang terbuat dari
bahan komposit. Airbus telah menggunakan komposit sampai dengan 15% dari berat
total rangka pesawat untuk seri A320, A330 dan A340
Kekuatan suatu komponen selalu menjadi pertimbangan dalam penggunaannya. Maka,
kekuatan dan kekakuan material komposit sangat ditentukan oleh serat penguat (fiber),
resin sebagai pengikat, dan katalis sebagai unsur lain.
Adapun bahan yang dipakai untuk komposit antara lain :
1. Matriks
Matriks adalah material yang berbahan polymer/ plastik cair yang memiliki
karakteristik/bermacam-macam jenisnya. Plastik itu ada beberapa macam yaitu;
thermosetting dan thermoplastic. Thermosetting merupakan jenis plastik yang
apabila dipanaskan maka semakin keras. Contohnya : PVC, Teflon, plastic tahan
panas dll. Sedangkan Thermoplastic adalah jenis plastic yang apabila dipanaskan
maka akan semakin lunak. Contohnya : Epoxy, yang memiliki ketahanan
temperature tinggi dan Polyester yang memiliki ketahanan temperature yang
rendah.
Material yang digunakan sebagai matriks adalah polimer berjenis Thermosetting
yang sering disebut resin. Polimer merupakan material yang memiliki struktur
3
lebih kompleks dibandingkan metal dan keramik. Pada umumnya ada dua jenis
resin yaitu Polyester dan Epoxy, epoxy merupakan jenis resin yang berkualitas
baik dan tergolong tinggi harganya dan digunakan untuk serat jenis carbon, kevlar
dan boron. Sedangka, resin polyester termasuk harganya terjangkau biasanya
digunakan untuk peralatan sehari-hari. Fungsi matriks antara lain dapat
menyatukan serat-serat penguat, mendistribusikan gaya-gaya pada serat, serta
melindungi serat penguat terhadap pengaruh lingkungan.
2. Serat
Merupakan unsur utama yang berpengaruh pada kekuatan suatu benda atau
komponen, sehingga kekuatan materal komposit bergantung pada material
penyusunnya. Jenis serat yang digunakan adalah serat gelas dengan warna putih
bentuk memanjang dengan diameter 6-10 µ. Keunggulannya yaitu ringan dan baik
untuk panas, tahan korosi, mudah diproduksi, harga relatif murah.
3. Hardener
Hardener atau katalis adalah bahan yang ditambahkan pada resin yang berfungsi
sebagai senyawa yang dapat mempercepat proses
pengerasan/pematangan/pengeringan.
4. Gel Coat
Gel coat adalah campuran dari resin, filler dan katalis. Merupakan lapisan
pelindung yang berfungsi untuk mencegah masuknya air menahan gesekan.
Disamping itu, gel coat juga dapat mempertinggi sifat mekanis bahan komposit
serta memperhalus permukaan hasil cetakan.
5. Filler
Filler adalah material anorganik tambahan pada resin dan berfungsi sebagai
penanggung beban utama pada komposit. Filler yang biasanya digunakan adalah
material seperti pasir, aerosol dan tepung. Apabila filler ditambahkan dengan resin
maka akan menjadi gel coat.
6. Pigmen
Bahan penambah yang lain adalah pewarna yang berfungsi untuk memberi warna
kepada produk komposit yang akan dibuat, sehingga memperindah tampilan dari
bahan komposit. Pemberian warna ini dapat juga menutupi cacat akibat timbulnya
void selama proses pembuatan bahan komposit. Zat pewarna yang akan digunakan
dicampurkan ke dalam matrik yang akan digunakan untuk membuat gel coat.
4
VI. Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan dalam praktikum pembuatan model dan cetakan adalah
sebagai berikut :
Pembuatan Model
1. Balpoint / spidol
2. Mistar
3. Jigsaw
4. Hacksaw
5. Mesin potong
6. Mesin gerinda
7. Palu
8. Ampelas
9. Cutter
10. Kertas karton
11. Lakban
12. Sekrup
Pembuatan Cetakan
1. Wadah
2. Pengaduk
3. Kuas / majun
4. Lilin/malam
Pembuatan Produk
1. Wadah
2. Pengaduk
3. Kuas/majun
4. Jigsaw
5. Bor
6. Mesin Gerinda
Adapun bahan-bahan yang diperlukan untuk pembuatan model dan cetakan adalah
seperti di sebutkan di bawah ini :
Pembuatan Model
1. Balsa
5
2. Papan Kayu
3. Komposit
Pembuatan Cetakan
1. Resin
2. Pewarna
3. Talk/ Filler
4. Hardenener (katalis)
5. Fiber glass
6. Gel Coat
7. wax
Membuat produk
1. Matriks
2. Hardenener (katalis)
3. Wax
4. Gel coat
5. Fiber glass
6
VII. Langkah Kerja
1. Persiapan Pembuatan model
a) Buatlah desain model dan cetakan menggunakan inventor. Benda jadi yang
ingin dibuat berupa turbin air. (Desain model dan cetakan terlampir pada
lampiran 1 dan 2)
b) Sebelum melakukan praktikum, isilah job sheet yang telah disediakan. (Job
sheet terlampir pada lampiran no 3 dan 4 )
c) Selanjutnya, perhatikan juga kelengkapan peralatan keselamatan seperti masker
dan kacamata untuk mengantisipasi berbagai potensi yang mungkin terjadi
selama praktikum isilah surat ijin keamanan yang terlampir pada lampiran ke 5.
2. Pembuatan model
2.1 Model Poros / as
a) Pertama-tama persiapkan alat dan bahan yang diperlukan
b) Bentuk kayu balsa membentuk silinder dengan menggunakan cutter
c) Bentuk silinder tersebut sehingga menjadi poros bertingkat dengan dimensi
sesuai dengan berikut sesuai dengan desain
d) Haluskan dengan menggunakan ampelas, sampai ukuran sesuai dengan
desain
Gambar 7.1 Model poros dari kayu balsa setelah dicetak7
2.2 Model Piringan atas
a) Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
b) Karena kami memiliki cetakan piringan atas maka kami membuat model
yang terbuat dari cetakan yang sudah ada
c) Lubang untuk as terbentuk karena bentuk dari cetakan
d) Selanjutnya bagian-bagian pinggir yang nantinya sebagai tempat untuk
blade dilubangi dengan menggunakan bor dan bantuan jigsaw.
Gambar 7.2 Model piringan atas
2.3 Model piringan bawah
a) Siapkan papa kayu
b) Tandai kayu dengan menggunakan mistar , jangka dan pensil dengan ukuran
sesuai dengan desain. Gambar sebuah lingkaran dengan dimensi sesuai
dengan desain
c) Potong kayu tersebut dengan menggunakan jigsaw dan hacksaw
d) Haluskan bagian pinggir kayu dengan menggunakan gerinda tangan
e) Satukan empat buah lapis kayu dengan satu piringan komposit sebagai dasar
piringan bawah dengan menggunakan sekrup
f) Rekatkan lakban ke pinggiran kayu dilapis dengan kertas karton sehingga
menutupi celah-celah lapisan kayu dan agar permukaan kayu menjadi lebih
licin
g) Lubangi piringan yang ada pada model yang nanti nya menjadi tempat
untuk blade
8
Gambar 7.3 Model piringan bawah
2.4 Model Blade
a) Blade sudah ada, namun dimensi nya belum sesuai dengan desain
b) Ukur dan tandai dengan spidol blade sepanjang 5 cm
c) Cekam blade dengan ragum dan gergaji blade dengan menggunakan
hacksaw
Gambar 7.4 Model blade yang telah disesuaikan ukurannya
3. Membuat cetakan
a) Membuat gelcoat. Campurkan resin, pewarna, dan talk dalam 1 wadah
kemudian aduk secara merata.
9
b) Selanjutnya, lapisi seluruh permukaan model dengan wax menggunakan kuas
ataupun majun secara merata sampai ke bagian – bagian yang tersulit, tunggu
hingga beberapa saat sampai wax agak kering. Hal ini bertujuan agar saat
dilapisi oleh resin, resin tidak menempel saat resin dipisahkan dari model.
c) Setelah itu oleskan gelcoat secara merata ke setengah bagian dari model,
semakin tipis gelcoat semakin bagus, karena jika terlalu tebal akan
mengakibatkan keretakan. Perhitungannya 1 cm benda (dalam hal ini cetakan)
gelcoat harus 1 mm, dengan kata lain 0,1 % dari benda. Jangan lupa
mencampurkan katalis dengan gelcoat sebelum dioleskan, perbandingannya 0,5
– 2 % dari berat resin.
d) Setelah permukaan gelcoat setengah kering, tempelkan fiber glass membentuk
permukaan setengah benda tadi. Macam-macam fiber glass ada dua tipe, tipe
mate dan tipe rope. Tipe mate bentuknya tak beraturan, sedangkan tipe rope
berbentuk anyaman. Macam tipe rope: type 800, type 400, type 600, type 200,
dll. Tipe Rope lebih baik dari pada mate karena perbandingan kekuatannya. 3
lapis tipe mate sama dengan 1 lapis tipe rope.
e) Setelah itu oleskan menggunakan resin yang sudah dicampur katalis agar fiber
tersebut menyatu dengan gelcoat yang membentuk cetakan. Lapisi sampai
jumlah lapisan yang di inginkan sampai benar – benar kuat sehingga pada saat
cetakan dipukul – pukul (untuk memisahkan produk dari cetakan) mendapat
kerusakan yang sedikit karena mengalami deformasi. Misalkan 5 lapis atau 8
lapis.
Gambar 7.5 Cetakan poros10
Gambar 7.6 Cetakan blade
Gambar 7.7 Cetakan piringan bawah female
11
Gambar 7.8 Cetakan piringan bawah male
Gambar 7.9 Cetakan piringan atas male dan female
f) Setelah benar-benar kering namun tidak terlalu kering, lepas cetakan dengan
hati-hati.jangan melepas dalam keadaan masih basah karena dapat membuat
benda mudah rusak dan jangan melepas dalam keadaan terlalu kering karena
akan sulit untuk melepasnya.
4. Membuat produk
a) Oleskan permukaan dalam dari cetakan menggunakan wax sampat merata
hingga bagian – bagian yang tersulit.
b) Kemudian oleskan gel coat sampai merata ke seluruh permukaan yang telah
diberi wax.12
c) Setelah setengah kering tempelkan fiber glass yang kemudian diberi resin yang
sudah diberi katalis sebagai pengikat.
d) Lapisi dengan beberapa lapis fiber glass agar benda kuat dan tidak mudah
rusak.
e) Proses di atas dilakukan pada setiap cetakan, misal ada dua cetakan, maka
lakukan pada kedua cetakan tersebut.
f) Kemudian satukan kedua cetakan tersebut dengan menggunakan clamp dan
penjepit, agar posisii cetakan tidak berubah. Sebelum kering, potong bagian –
bagian fiber glass yang tidak terkena cetakan. Karena pada saat mengering,
agak sulit untuk dipotong.
g) Tunggu hingga resin mengering, lebih bagus 24 jam.
h) Bagian dalam benda yang kita buat boleh padat ataupun kosong, Tergantung
kebutuhan.
i) Setelah benda di keluarkan dari cetakan, rapihkan bagian – bagian yang
kurang. Seperti meratakan daerah tepi yang tidak rata, atau memberi dempul
pada bagian yang cekung atau tidak rata.
Gambar 7.10 Piringan bawah
13
Gambar 7.11 Poros
Gambar 7.12 Piringan atas
j) Kemudian gabungkan (assembly) sehingga menjadi turbin air seperti pada
gambar dibawah.
14
Gambar 7.13 Turbin Air
15
VIII. Kesimpulan dan Saran
Komposit merupakan inovasi baru dari teknologi material, dimana material
baru ini mempunyai keunggulan dari material lain. Dibanding dengan material
konvensional keunggulan komposit antara lain yaitu memiliki kekuatan yang dapat
diatur (tailorability), tahanan lelah (fatigue resistance) yang baik, tahan korosi, dan
memiliki kekuatan jenis (rasio kekuatan terhadap berat jenis) yang tinggi. produk
tanpa pengecatan, anti gores, lebih ringan, dan ekonomis.untuk kendaraan dapat dapat
menghemat bahan bakar.pada umumnya komposit dikenal sebagai bahan yang kuat
dan ringan. Selain itu, membuatnya pun mudah karena menggunakan cetakan yang
bisa dibuat apa saja sesuai dengan kebutuhan dan dengan biaya yang murah. Hal ini
akan meningkatkan efisiensi dan kualitas pada produk kita.Kini kualitas dari komposit
mulai dipercaya, hal ini dibuktikan dengan digunakannya komposit pada struktur
pesawat udara.
Ada beberapa kendala dalam proses praktikum kali ini, diantaranya
keterbatasan alat untuk membuat model, penggunaan alat seperti jigsaw, gerinda dan
bor yang peralatan keamanan dan keselamatannya masih kurang,
Daftar Pustaka
1. Buku catatan
2. http://adenholics.blogspot.com/2008/03/keunggulan-komposit.html
3. http://id.wikipedia.org/wiki/Material_komposit
16
Lampiran 1Model Piringan atas
Cetakan Piringan atas
Model dan Cetakan Piringan atas
17
Model Blade Cetakan Blade
Model dan cetakan blade
18
Model as/ poros Cetakan as/poros
Model dan cetakan as/poros
19
Model Piringan atas
Cetakan piringan atas
20
Model dan cetakan piringan atas
Benda jadi ( Turbin Air)
21
22