laporan praktikum komposit matlab

21
LAPORAN PRAKTIKUM KOMPOSIT MATLAB Disusun oleh : Nurul Fajriah (121221051) 2B-Aeronautika Laboratorium Struktur Pesawat Udara POLITEKNIK NEGERI BANDUNG JURUSAN TEKNIK MESIN POLITEKNIK NEGERI BANDUNG 2013

Upload: fajar-hernando

Post on 10-Apr-2016

96 views

Category:

Documents


35 download

DESCRIPTION

Laporan Praktikum Komposit Matlab

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Praktikum Komposit Matlab

LAPORAN PRAKTIKUM KOMPOSITMATLAB

Disusun oleh :

Nurul Fajriah (121221051)

2B-Aeronautika

Laboratorium Struktur Pesawat Udara

POLITEKNIK NEGERI BANDUNGJURUSAN TEKNIK MESIN

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

2013

Page 2: Laporan Praktikum Komposit Matlab

I. PendahuluanKebutuhan akan material yang memiliki sifat yang sesuai akan kebutuhan, telah

mendorong perkembangan teknologi bahan dengan sangat pesat. Salah satunya adalah komposit.

Seiring dengan perkembangan teknologi material komposit, berkembang pula teknologi

pengujian kekuatan mekanik material. Dimana pada saat ini pengujian kekuatan mekanik mulai

meninggalkan pengujian secara eksperimental dan menuju kearah pengujian teoritis.

Dan dilihat pula pengaruh dari perubahan fraksi volume serat dan fiber serta perubahan

sudut arah serat terhadap kekuatan tarik. Matlab dapat dijadikan sebagai alternatif uji tarik secara

teoritis pada komposit lamina serat unidirectional serta didapatkan bahwa fraksi volume fiber dan

matrik mempengaruhi kekuatan tarik pada komposit lamina serat unidirectional.

II. Tujuan 1. Mahasiswa mampu mengoperasikan MATLAB dan memanfaatkannya sebagai media perangkat

untuk perhitungan komposit.

2. Mahasiswa dapat menyelesaikan soal-soal komposit dengan menggunakan system MATLAB.

III. Dasar TeoriIII.1 Matlab

Matlab merupakan MATLAB (Matrix Laboratory) adalah bahasa tingkat tinggi dan interaktif

yang memungkinkan untuk melakukan komputasi secara intensif. MATLAB telah berkembang

menjadi sebuah environment pemrograman yang canggih yang berisi fungsi-fungsi built-in untuk

melakukan pengelolahan sinyal, aljabar linear dan kalkulasi matematis lainnya. MATLAB juga

berisi toolbox yang berisi fungsi-fungsi tambahan untuk aplikasi khusus. Penggunaan MATLAB

meliputi bidangbidang: Matematika, komputasi, pembentukan algoritma, akuisi data, pemodelan,

prototype, simulasi, analisis data, exsplorasi, visualisasi, grafik keilmuan dan bidang rekayasa.

Matlab dikembangkan oleh MathWorks, yang pada awalnya dibuat untuk memberikan kemu-

dahan mengakses data matrik pada proyek LINPACK dan EISPACK. Saat ini matlab memiliki

ratusan fungsi yang dapat digunakan sebagai problem solver mulai dari simple sampai masalah-

masalah yang kompleks dari berbagai disiplin ilmu.

Page 3: Laporan Praktikum Komposit Matlab

3.2 Komposit

Material Komposit didefinisikan sebagai kombinasi dari material-material yang berbeda. Dengan

tujuan tidak hanya mengkombinasikan property nya ( additive effect ), namun juga untuk menciptakan

property yang baru ( synergetic effect ).

Tingkat bahan bakar yang digunakan oleh pesawat dan total emisi yang dihasilkan adalah tergantung

dari tingginya berat total pesawat itu sendiri. Maka dari itu dari masa ke masa para peneliti berusaha

untuk menemukan bahan yang lebih ringan. Dan ditemukan lah material komposit yang dianggap lebih

tahan korosi dibandingkan dengan aluminium dan lebih ringan pula.

Pesawat pertama yang terbang dengan menggunakan material komposit adalah pesawat F-14 buatan

Grumman, dengan menggunakan material komposit ( fiber-boron) pada kotak stabilisator horizontal .

Pada perkembangan selanjutnya, material komposit mulai diterapkan pada bagian – bagian pesawat

lainnya. Pengurangan berat dengan menggunakan material komposit bisa mencapai 15% – 20%.

Dalam banyak kasus, reinforcement lebih kuat, keras dan kaku daripada matrix. Reinforcement

biasanya adalah berupa serat fiber. Serat fiber memiliki panjang yang sangat besar dibandingkan

diameternya. Rasio l/d (length-to-diameter) disebut sebagai aspek rasio dan dapat berubah-ubah dengan

perubahan yang sangat besar. Continuous fibers memiliki aspek rasio yang panjang sedangkan

discontinuous fibers memiliki aspek rasio yang pendek.

Tipe-tipe Reinforcement Khusus

Material Isotropic, Anisotropic, dan Orthotropic Material dapat digolongkan sebagai isotropic atau anisotropic. Material Isotropic memiliki sifat-

sifatmaterial yang sama di semua arah serta beban normal hanya menyebabkan regangan normal. Sebagai

perbandingan, material anisotropic memiliki sifat-sifat material yang berbeda di semua arah pada titik

Page 4: Laporan Praktikum Komposit Matlab

tertentu. Bidang material yang simetri dan beban normal tidak menyebabkan regangan normal dan

regangan geser.

Ketika serat fiber sejajar (0°) atau tegak lurus (90°) terhadap arah tegangan yang diterima

laminanya disebut sebagai lamina orthotropic spesial (θ =0° or 90°). Sedangkan lamina yang tidak sejajar

atau tegak lurus terhadap arah tegangan yang diterima disebut sebagai lamina orthotropic general (θ ≠0°

or 90°).

Stiffness in 1-direction = stiffness in 2-

direction = stiffness in any direction

Stiffness in 1-direction ≫ stiffness in 2-direc-

tion ≠ stiffness in other direction

Perbedaan antara isotropic dan orthotropic

Generally orthotropic lamina

Page 5: Laporan Praktikum Komposit Matlab

Keuntungan Komposit Dibandingkan Metal :

1. Ringan

2. Tahan terhadap korosi

3. Ketahanan tinggi terhadap cacat fatigue

4. Mengurangi proses permesinan

5. Bentuk tapered dan kontur compound mudah direalisasi

6. Fiber dapat diarahkan untuk memenuhi arah pembebanan

7. Mengurangi jumlah part assemblies dan fastener

8. Menyerap gelombang micro radar (stealth capability)

9. Muai panas mendekati nol sehingga mengurangi permasalahan thermal pada penggunaan out-

erspace.

Kerugian Komposit Vs Metal .

1. Harga material yang mahal .

2. Lack of established design allowables .

3. Permasalahan korosi dapat ditimbulkan oleh adanya pasangan yang tidak benar dengan metal,

khusunya ketika carbon atau graphite (penting untuk di sealing) .

4. Penurunan properti struktural oleh pengaruh temperatur yang ekstreme dan kondisi. kelemba-

ban .

5. Lemah dalam penyerapan energi dan cacat impact .

6. Memerlukan perlindungan terhadap petir .

7. Metode inspeksi yang mahal dan rumit .

8. Reliable detection of substandard bonds is difficult.

9. Deteksi dapat mengetahui keberadaan cacat namun sulit menentukan dengan tepat .

Komposit didefinisikan sebagai gabungan serat-serat dan resin. Penggabungannya sangat

beragam, fiber atau serat ada yang diatur memanjang (unidirectional composites), ada yang dipotong-

potong kemudian dicampur secara acak (random fibers), ada yang dianyam silang lalu dicelupkan dalam

resin (cross-ply laminae), dan lainnya.

Page 6: Laporan Praktikum Komposit Matlab

Menurut bentuk material penyusunnya, komposit dapat dibedakan menjadi lima jenis, (M.M Schwartz,

1984) yaitu :

1. Komposi serat (Fibrous composite)

2. Komposi laminat (Laminate composite)

3. Komposi sketal (Filled)

4. Komposi serpih (Flake)

5. Komposi partikel (Particulate composite)

Lembaran komposit disebut sebagai lamina, Serat yang dipakai seperti di industri pesawat ter-

bang biasanya terbuat dari karbon dan gelas, sedangkan resinnya adalah epoxy, sejenis polimer. Tebal

lamina untuk komposit serat karbon adalah 0.125 mm. Komposit karbon/epoxy ini dibuat dari pre-im-

pregnation ply atau pre-preg.

Komposit memiliki sifat mekanik yang lebih bagus dari logam, kekakuan jenis (modulus

Young/density) dan kekuatan jenisnya lebih tinggi dari logam. Beberapa lamina komposit dapat ditumpuk

dengan arah orientasi serat yang berbeda, gabungan lamina ini disebut sebagai laminat.

Komposit dibentuk dari dua jenis material yang berbeda, yaitu:

1. Penguat (reinforcement), yang mempunyai sifat kurang ductile tetapi lebih rigid serta lebih kuat,

dalam penelitian kali ini penguat komposit yang digunakan yaitu dari serat glass.

2. Matriks, umumnya lebih ductile tetapi mempunyai kekuatan dan rigiditas yang lebih rendah.

Secara garis besar ada 3 macam jenis komposit berdasarkan penguat yang digunakannya, yaitu :

1. Fibrous Composites ( Komposit Serat ) Merupakan jenis komposit yang hanya terdiri dari satu lamina

atau satu lapisan yang menggunakan penguat berupa serat / fiber. Fiber yang digunakan bisa berupa glass

fibers, carbon fibers, aramid fibers (poly aramide), dan sebagainya. Fiber ini bisa disusun secara acak

maupun dengan orientasi tertentu bahkan bisa juga dalam bentuk yang lebih kompleks seperti anyaman.

2. Laminated Composites ( Komposit Laminat ) Merupakan jenis komposit yang terdiri dari dua lapis

atau lebih yang digabung menjadi satu dan setiap lapisnya memiliki karakteristik sifat sendiri.

Page 7: Laporan Praktikum Komposit Matlab

3. Particulalate Composites ( Komposit Partikel ) Merupakan komposit yang menggunakan partikel/ser-

buk sebagai penguatnya dan terdistribusi secara merata dalam matriksnya.

Material komposit bisa di beri gaya (kompresi maupun Tension) dengan cara isostrain ( searah

serat) dan Isostress ( tegak lurus dengan serat)

Isostrain

Beban yang dikenakan pada komposit (Pc) terbagi menjadi 2 fase, yaitu menjadi Pc = Pf + Pm,

dan baik itu regangan fiber ataupun regangan matrix nya sama dengan regangan komposit, εc = εf = εm

(ini adalah kondisi isostrain). sebagaimana kita ketahui sebelumnya bahwa stress = load/area, maka :

Rumus ini dinamakan sebagai Voigt estimate, tapi lebih familiar dengan sebutan the rule of mixture

Page 8: Laporan Praktikum Komposit Matlab

Isostress

Model isostress menyatakan bahwa, σc = σf = σm. total perpanjangan dari model adalah

jumlah dari perpanjangan 2 komponen (fiber dan matrix) :

Rumus ini dinamakan Reuss estimate, kadang-kadang disebut dengan the inverse rule of mixtures

dimana :

Berdasarkan penempatannya terdapat beberapa tipe serat pada komposit, yaitu :

Page 9: Laporan Praktikum Komposit Matlab

IV. Alat dan Bahan

1. Komputer / Laptop

2. Software Matlab

V. Langkah untuk memulai bekerja dengan menggunakan software MATLAB

1. Instal matlab pada PC/Laptop.

2. Buka matlab yang sudah terinstal dengan baik.

3. Klik file new serta M-file pada Matlab untuk membuat halaman baru.

4. Simpan halaman baru yang sudah terisi tugas yang akan digunakan.

5. Setelah itu klik tool dan run.

VI.

Page 10: Laporan Praktikum Komposit Matlab

VII. Soal dan Pembahasan

50 Mpa

50 Mpa

100 Mpa

An element of a balanced authotropic graphite / epoxy lamina is under the state stress shown in figure

2.13 if the properties of the woven graphite fabric/ epoxy material are E1 = 70 Gpa , bilangan poison =

0,25 and G1,2 = 5 Gpa. Determine all the strains along the fiber directions.

ANALISIS

Untuk memudahkan perhitungan dilakukan dengan menggunakan software “matlab”.

Berdasarkan permasalahan diatas, dapat disimpulkan bahwa ada beberapa hal yang diketahui yaitu ;

G = 5 GPa

Bilangan Poison = 0,25

E = 70 GPa

εx = -50 GPa

εy = 100 MPa

τ = 50 MPa

Ө = 30o

Langkah pertama adalah mencari tegangan dan tegangan geser pada arah 1 dan 2. Sebagaimana kita lihat

keterangan dibawah ini ;

Page 11: Laporan Praktikum Komposit Matlab

Untuk mengetahui tegangan pada arah 1 dan 2, maka kita harus menggunakan rumus :

Namun dikarenakan komposit diputar dengan sudut tertentu, Maka tegangan harus dikali dengan

transformasinya.

Maka;

setelah diketahui tegangan arah 1 dan 2, maka akan diketahui regangan arah 1 dan 2, dengan

menggunakan rumus dasar yaitu ;

Sehingga;

Dimana;

Setelah diketahui regangan arah 1,2 maka tinggal mencari regangan arah x,y. yaitu dengan cara

mengkalikan invers T dengan tegangan arah 1 dan 2.

Menggunakan rumus :

Page 12: Laporan Praktikum Komposit Matlab

VIII. Perhitungan dan Pengolahan Data

Untuk memulai perhitungan dalam matlab kita harus mulai dengan beberapa tahap yaitu :

1. E1 = E2, karena kompositnya jenis woven sehingga baik ditarik secara isostrain maupun isostress

tetap fiber yang tertarik

2. Sudut, harus berupa radian. Maka dirubah menggunakan rumus :

thetar=(theta(j)/180)*pi;

3. Kekakuan / Stiffness (S), adalah maka;

Sehingga ;

Page 13: Laporan Praktikum Komposit Matlab
Page 14: Laporan Praktikum Komposit Matlab

Sehingga akan didapatkan Kurva Regangan terhadap fungsi Sudut Theta

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90-0.01

-0.005

0

0.005

0.01

0.015

X: 53.7Y: 0.001781

Sudut Theta (derajat)

Reg

anga

n

X: 58.8Y: -0.0002019

X: 56.3Y: 0.0007731

Kurva Regangan fungsi Sudut Theta

Reg 1Reg 2Geseran 1,2

Sudut Lay Up Komposit

IX. Kesimpulan Program MATLAB sangat memudahkan kita dalam menghitung regangan , tegangan dan kekakuan suatu

material dalam komposit dari yang sederhana hingga yang rumit. Dengan MATLAB pula dengan mudah

mendapatkan grafik regangan terhadap fungsi sudut theta , dari hasil perhitungan diatas dengan

menggunakan software MATLAB didapatkan hasil bahwa pada G = 5 GPa ,bilangan Poison = 0,25, E =

70 GPa , εx = -50 GPa , εy = 100 MPa , τ = 50 MPa dan Ө = 30o akan menghasilkan grafik fungsi

regangan terhadap sudut theta dengean sudut lay up komposit (x= 56.3 , y = 0.0007731). Perubahan sudut

arah serat pada mempengarui kekuatan tarik komposit lamina serat unidirectional. Modulus Elastisitas,

Ultimate Tensile Strength dan Poisson’s Ratio terbesar didapat pada sudut 0 pada semua fraksi volume.

Dan untuk modulus geser terbesar didapat pada sudut 45 pada semua fraksi volume.

Page 15: Laporan Praktikum Komposit Matlab

Daftar Pustaka1. Bintoro, Carolus.2010. Teknologi Material Komposit.Politeknik Negeri Bandung : Bandung

2. http://jamal-mc.blogspot.com/2012/07/normal-0-false-false-false-in-x-none-x.html

3. http://wibawaindra.files.wordpress.com/2010/12/matlab.jpg?w=300&h=300

4. http://digilib.its.ac.id/ITS-NonDegree-21002130000431/25093