modul pkp2 05. perkerasan komposit

60
MODUL 5: PERENCANAAN PERKERASAN KOMPOSIT ( Oleh: Ir . Suherman, M.Eng , Ph.D

Upload: derbutz-nurfian-permana

Post on 19-Oct-2015

916 views

Category:

Documents


197 download

DESCRIPTION

a

TRANSCRIPT

  • MODUL 5:

    PERENCANAAN PERKERASAN KOMPOSIT

    (

    Oleh:

    Ir. Suherman, M.Eng, Ph.D

  • PK

    P 2

    DAFTAR ISI

    5.1. Pendahuluan

    5.2. Disain Perkerasan Komposit

    5.3. Kinerja Perkerasan Komposit

  • PK

    P 2

    LEARNING OUTCOMES

    1. Jelaskan (describe) parameter-parameter perencanaan perkerasan komposit;

    2. Identitifikasi (identify) jenis dan struktur perkerasan komposit;

    3. Jelaskan (explain) kinerja perkerasan komposit;

    4. Rencanakan (design) tebal perkerasan komposit.

  • PK

    P 2

    5.1 PEDAHULUAN

    Definisi struktur perkerasan komposit:

    Suatu struktur yang terdiri dari dua atau lebih lapisan yang

    mengkombinasikan karakteristik yang berbeda dan bertindak sebagai suatu

    material komposit (Smith, 1963).

  • PK

    P 2

    5.1 PEDAHULUAN

  • 5.1 PEDAHULUAN

  • PK

    P 2

    5.1 PEDAHULUAN

    a. struktur komposit dikenal juga sebagai semi-kaku atau struktur komposit lentur;

    b. lalu-lintas yang tinggi, lebih besar dari 50 juta ESAL;

    c. disain umur perkerasan yang lama dengan minimum rehabilitasi, seperti penggantian lapisan permukaan.

  • PK

    P 2

    5.1 PEDAHULUAN

    Perkerasan komposit, ketika dibandingkan terhadap tradisional perkerasan lentur atau kaku:

    Mempunyai potensial menjadi alternatif biaya yang efektif karena dapat

    memberikan kinerja yang lebih baik, baik struktural atau fungsional, dari pada disain

    tradisional perkerasan lentur atau kaku.

  • PK

    P 2

    5.1 PEDAHULUAN

    Struktur perkerasan komposit dapat memberikan: a. umur perkerasan yang lama dan

    memberikan tingkat pelayanan yang baik dan cepat;

    b. Biaya pemeliharaan yang efektif, terutama untuk volume lalu-lintas yang tinggi dan ruas jalan dengan prioritas tinggi.

  • PK

    P 2

    5.1 PEDAHULUAN

    Dari sisi ekomoni, hasil dari Life Cycle Cost Analysis (LCCA) yang dilakukan secara diterministik menyarankan bahwa:

    Penggunaan suatu perkerasan komposit dengan suatu Cement -Treated Base (CTB)

    menghasilkan suatu alternatif biaya yang efektif untuk suatu tipikal skenario

    perencanaan jalan nasional.

  • Alternatif suatu perkerasan komposit dengan perkerasan beton semen menerus

    dengan tulangan memberikan biaya yang lebih efektif untuk volume lalu lintas yang

    tinggi.

    PK

    P 2

    5.1 PEDAHULUAN

  • Penghematan biaya pengelola dan pengguna jalan terutama untuk pilihan:

    Perkerasan komposit aspal beton diatas perkerasan beton semen menerus dengan

    tulangan, karena tidak akan memerlukan tindakan rehabilitasi yang panjang, seperti

    terjadi pada kasus tipikal perkerasan lentur dan kaku.

    PK

    P 2

    5.1 PEDAHULUAN

  • PK

    P 2

    5.1 PEDAHULUAN

    Dikenal sebagai struktur: a. perkerasan semi-kaku (NCHRP, 2004); b. perkerasan premium kaku (Von

    Quintus, 1979; Hudson dan Roberts, 1981);

    c. perkerasan panjang umur (Nunn et al., 1997); dan

    d. perkerasan lentur kaku (Nunn, 2004).

  • PK

    P 2

    5.1 PEDAHULUAN

    Material yang paling umum adalah:

    Suatu lapisan lentur (contoh: Hot Mix Asphal) dan suatu lapisan kaku ( contoh:

    Portlan Cement Concrete, Cement-Treated Base, Cement Stabilized Base, Rolled-

    Compacted Concrete, atau Lean Mix Concrete).

  • PK

    P 2

    5.1 PEDAHULUAN

    Beberapa keuntungan umum yang dapat diperoleh dari perkerasan komposit adalah (Donald, 2003; Jofre dan fernandez, 2004; Nunn, 2004): a. dukungan yang kuat terhadap lapisan

    lentur diberikan oleh lapisan kaku;

  • PK

    P 2

    5.1 PEDAHULUAN

    b. tingkat pelayanan yang baik dari perkerasan dan kenyamana pengemudi diberikan oleh permukaan yang rata dan quiet driving;

    c. Karakteristik gesekan permukaan perkerasan yang memadai;

  • PK

    P 2

    5.1 PEDAHULUAN

    d. penjegahan integritas struktur lapisan kaku diberikan oleh lapisan permukaan lentur, yang dapat diganti secara priodik;

    e. penjegahan instrusi dari garam dan air permukaan ke lapisan kaku karena diproteksi oleh lapisan aspal beton;

  • PK

    P 2

    5.2 DISAIN PERKERASAN KOMPOSIT

  • PK

    P 2

    1. AUSTROADS, Pavement Design, A Guide to the Structural Design of Pavement (1992), dapat digunakan untuk merencanakan perkerasan komposit : Pelapisan tambahan perkerasan

    lentur di atas perkerasan beton semen.

    5.2 DISAIN PERKERASAN KOMPOSIT

  • PK

    P 2

    5.2 DISAIN PERKERASAN KOMPOSIT

    a. struktur perkerasan beton semen harus dievaluasi agar supaya tebal efektifnya dapat dinilai sebagai aspal beton;

    b. tebal efektif (Te) setiap lapisan perkerasan yang ada dikonversikan kedalam tebal ekivalen aspal beton sesuai dengan Tabel 12;

  • PK

    P 2

    5.2 DISAIN PERKERASAN KOMPOSIT

  • PK

    P 2

    5.2 DISAIN PERKERASAN KOMPOSIT

    c. dihitung berdasarkan perhitungan lapis tambahan pada perkerasan lentur;

    d. dalam menentukan tebal ekivalen perkerasan beton semen perlu memperhatikan kondisi dan daya dukung lapisan beton semen yang ada;

  • PK

    P 2

    5.2 DISAIN PERKERASAN KOMPOSIT

    d. apabila telah diketahui kondisinya, faktor konversi yang sesuai dipilih dari Tabel 12;

    e. tebal efektif dari setiap lapisan dapat ditentukan.

  • PK

    P 2

    5.2 DISAIN PERKERASAN KOMPOSIT

    Tebal lapisan tambahan dihitung dengan rumus sebagai berikut:

    Tr = T Te Dengan pengertian:

    Tr = tebal lapis tambahan;

    T = tebal perlu berdasarkan beban rencana dan daya dukung tanah dasar dan atau lapis pondasi bawah dari jalan lama sesuai prosedur yang telah diuraikan

    Te = tebal efektif perkerasan lama.

  • PK

    P 2

    5.2 DISAIN PERKERASAN KOMPOSIT

    a. tebal lapis tambahan perkerasan lentur yang diletakkan langsung di atas perkerasan beton semen dianjurkan minimum 100 mm;

    b. apabila lebih dari 180 mm, konstruksi lapis tambahan dapat menggunakan lapisan peredam retak sebagai mana terlihat pada Gambar 23.

  • PK

    P 2

    5.2 DISAIN PERKERASAN KOMPOSIT

    Keterangan gambar:

    1 = beton aspal sebagai lapisan aus;

    2 = beton aspal sebagai lapisan perata;

    3 = beton aspal sebagai lapisan peredam retak;

    4 = perkerasan beton semen lama (yang ada);

    5 = tanah dasar.

  • PK

    P 2

    5.2 DISAIN PERKERASAN KOMPOSIT

    A.3. Contoh perhitungan lapis tambah perkerasan beton aspal di atas perkerasan beton semen

    Diketahui susunan perkerasan beton semen jalan lama sebagai berikut:

    Tebal pelat beton semen = 15 cm;

    Tebal pondasi bawah = 10 cm;

    CBR tanah dasar = 4%

    Kondisi perkerasan lama telah retak-retak, tidak rata dan potongan-potongan pelat ( 1 4 m2) telah diperbaiki;

  • PK

    P 2

    5.2 DISAIN PERKERASAN KOMPOSIT

    Lapis pondasi bawah dari bahan berbutir bergradasi baik, CBR = 25%;

    Data lalu-lintas harian rata-rata pada tahun pembukaan (2 jalur, 2 arah) sebagai berikut: o Kendaraan ringan (1+1) : 1215 buah/hari o Bus (3+5) : 365 buah/hari o Truk 2as (5+8) : 61 buah/hari o Truk 3as (6+14) : 37 buah/hari o Truk 5as (6+14+5+5) : 12 buah/hari o Pertumbuhan lalu-lintas (i) : 6% tahun o Umur rencana (UR) : 20 tahun

  • PK

    P 2

    5.2 DISAIN PERKERASAN KOMPOSIT

    Penyelesaian:

    Dari hasil perhitungan dengan menggunakan prosedur buku Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan lentur Jalan Raya dengan Metoda Asalisa SKBI-2.3.26.1987 dengan lalu-lintas dan umur rencana seperti diatas, didapat tebal lapis tambah beton aspal (Tn) = 22 cm.

    Tebal efektif perkerasan lama:

    Tebal effektif pelat beton = 15 x 0,70 = 10,5 cm

    Tebal effektif pondasi bawah = 10 x 0,20 = 2,0 cm

    Total effektif perkerasan lama (total) = 12,5 cm

  • PK

    P 2

    5.2 DISAIN PERKERASAN KOMPOSIT

    Tebal perkerasan beton aspal yang diperlukan adalah:

    Tr = T To = 22 12,5

    = 9,5 cm < T minimum = 10 cm

    Digunakan tebal lapis tambah beton aspal (Tr) = 10 cm

  • PK

    P 2

    5.2 DISAIN PERKERASAN KOMPOSIT

    2. AASHTO 1993 dapat digunakan untuk merencanakan 2(dua) perkerasan komposit yang berbeda: a. perkerasan lentur baru dengan

    cement-treated (atau soil-cement) base dan;

    b. Pelapisan ulang aspal beton diatas perkerasan beton semen.

  • PK

    P 2

    5.2 DISAIN PERKERASAN KOMPOSIT

    Untuk alternatif pertama, yang paling kritis adalah memilih koefisien lapisan yang tepat, a2, untuk stabilize base yang digunakan pada persamaan perencanaan perkerasan lentur, SN, berikut: SN = a1D1 + m2a2D2 + m3a3D3

  • PK

    P 2

    5.2 DISAIN PERKERASAN KOMPOSIT

    Dimana: SN : structural number; a1, a2, a3 : koefisien lapisan; m2, m3 : koefisien drainase; D1, D2, D3 : tebal setiap lapisan, inches.

  • PK

    P 2

    5.2 DISAIN PERKERASAN KOMPOSIT

    Suatu studi yang dilakukan oleh Richardson (1996) memberikan suatu persamaan umum yang dapat digunakan untuk menentukan modulus, Ec, dari beberapa cemented materials (seperti soil cement, cement-treated base, cement-stabilized soils) dan dengan itu dapat menghitung koefisien lapisan, a2.

  • PK

    P 2

    5.2 DISAIN PERKERASAN KOMPOSIT

    Ec = -34,367 + 2006,8 (Qu)0,7784

    a2 = -2.717 + 0,49711 x Log(Ec) Dimana: Ec = chord modulus (Mpa); Qu=unconfined compressive strength (Mpa)

  • PK

    P 2

    5.2 DISAIN PERKERASAN KOMPOSIT

    Contoh:

    LIHAT DISAIN PERKERASAN LENTUR AASHTO (PKP-01)

  • PK

    P 2

    5.2 DISAIN PERKERASAN KOMPOSIT

    Alternatif kedua didasarkan pada prosedur perencanaan rehabilitasi perkerasan beton semen dengan pemberian lapis ulang aspal beton. a. rencanakan tebal perkerasan beton

    semen untuk dapat memenuhi volume laulu lintas dimasa depan, Df;

  • PK

    P 2

    5.2 DISAIN PERKERASAN KOMPOSIT

    b. asumsi dengan memberikan lapis ulang aspal beton 50 mm (2 in) akan menurunkan tebal pelat beton 25 mm (1 in);

    c. tebal lapis ulang aspal beton, DOL, diatas perkerasan beton semen dapat dihitung dengan persamaan:

  • PK

    P 2

    5.2 DISAIN PERKERASAN KOMPOSIT

    DOL = A(Df Deff) Dimana: A = faktor untuk merubah tebal perkerasan

    beton semen defisiensi terhadap tebal lapis ulang aspal beton;

    Df = tebal pelat beton untuk lalu-lintas masa depan (in);

    Deff = efektif tebal pelat beton yang ada (in).

  • PK

    P 2

    5.2 DISAIN PERKERASAN KOMPOSIT

    Dua asumsi: Pertama, suatu disain perkerasan komposit yang baru Deff sama dengan Df, asumsi bahwa perkerasan beton semen yang baru belum ada kerusakan; Deff = Fjc x Fdur x Ffat x D

  • PK

    P 2

    5.2 DISAIN PERKERASAN KOMPOSIT

    Dimana: D = tebal pelat peton asli ( sama dengan tebal

    dari tebal perkerasan kaku); Fjc, Fdur, Ffat = faktor penyesuaian untuk joints

    dan cracks, durability, and fatigue = 1.

  • Menentukan Fjc

    5.2 DISAIN PERKERASAN KOMPOSIT

  • Kondisi perkerasan Fdur

    Jika tidak ada retak , masalah durabilitas 1

    Sedikit retak tetapi tidak palling exists 0,96-0,99

    Sedikit retak dan terjadi beberapa serpihan 0,88-0,95

    Banyak retak dan terjadi banyak serpihan 0,80-0,88

    5.2 DISAIN PERKERASAN KOMPOSIT

  • Kondisi perkerasan Ffat

    Jika sangat sedikit terjadi retak melintang 0,97-1,00

    Jika agak banyak terjadi retak melintang 0,94-0,96

    Jika sangat banyak terjadi retak melintang 0,90-0,93

    5.2 DISAIN PERKERASAN KOMPOSIT

  • PK

    P 2

    5.2 DISAIN PERKERASAN KOMPOSIT

    Asumsi kedua mencakup faktor A dari persamaan diatas, faktor A dihitung dengan persamaan berikut: A = 2,2233 + 0,0099 (Df - Deff)- 0,1534(Df Deff)

  • PK

    P 2

    5.2 DISAIN PERKERASAN KOMPOSIT

    Contoh:

    LIHAT DISAIN PERKERASAN KAKU AASHTO 1993 KOMPOSIT

    (PKP-02)

  • Struktur perkerasan existing

    5.2 DISAIN PERKERASAN KOMPOSIT

  • No. Perhitungan Tebal Perkerasan Nilai Keterangan

    1 Tebal pelat beton (D = DF) 11,35969 Asumsi

    2 log W18 8,00982

    3 ZR*So -0,4487 Perhitungan

    4 7.35*log10(D+1)-0.06 7,96626 Perhitungan

    5 log10(PSI/(4.5-1.5) -0,17609 Perhitungan

    6 1+((1.624*10^7)/(D+1)^8.46) 1,00938 Perhitungan

    7 4.22-(0.32*pt) 3,42 Perhitungan

    8 S'c*Cd*(D^0.75-1.132) 3892,82799 Perhitungan

    9 215.63*J*(D^0.75-(18.42/(Ec/k)^0.25)) 2485,05094 Perhitungan

    log Wt18 8,00976 Perhitungan

    log W18 = 8,00982 log W18 log Wt18 OK

    log Wt18 = 8,00976

    5.2 DISAIN PERKERASAN KOMPOSIT

  • Deff = Fjc x Fdur x Ffat x D

    Deff = 0,98 x 0,96 x 0,97 x (27/2,54)

    Deff = 9,70 inchi

    A = 2,2233 + 0,0099 (DF - DEFF)2 0,1534 (DF DEFF)

    A = 2,2233 + 0,0099 (11,36 9,70)2 0,1534 (11,36 9,70)

    A = 1,996

    5.2 DISAIN PERKERASAN KOMPOSIT

  • DOL = A(Df Deff)

    = 1,996 x (11,36 9,70)

    = 3,313 inchi

    = 8,416 cm

    dibulatkan 9,0 cm

    5.2 DISAIN PERKERASAN KOMPOSIT

  • PK

    P 2

    5.3 KINERJA PERKERASAN KOMPOSIT

    a. pada struktur perkerasan komposit, selama umur pelayanannya, akan berkembang berbagai jenis kerusakan;

    b. kerusakan yang mempengaruhi perkerasan komposit sama dengan yang terjadi pada perkerasan lentur, karena lapisan aspal beton pada merupakan lapisan yang terekpose.

  • PK

    P 2

    5.3 KINERJA PERKERASAN KOMPOSIT

    Jenis kerusakan dikelompokkan kedalam 3 (tiga) katagori utama: a. fracture atau cracking; b. distorsion; c. disintegration.

    Yang utama adalah : reflective cracking atau reflection cracking

  • PK

    P 2

    5.3 KINERJA PERKERASAN KOMPOSIT

    a. Reflective crackss adalah cracks yang terjadi pada permukaan aspal, pada perkerasan komposit, dan berhubungan dengan cracks yang terjadi pada lapisan dibawahnya;

    b. Reflectice cracks disebabkan pergerakan relatif arah mendatar atau vertikal dari sambungan tersebut yang disebabkan oleh temperatur atau beban kendaraan.

  • PK

    P 2

    5.3 KINERJA PERKERASAN KOMPOSIT

    Sumber:

  • PK

    P 2

    5.3 KINERJA PERKERASAN KOMPOSIT

    Sumber:

  • PK

    P 2

    5.3 KINERJA PERKERASAN KOMPOSIT

    Sumber:

  • OVERVIEW LEARNING OUTCOMES

    1. Jelaskan (describe) parameter-parameter perencanaan perkerasan komposit;

    2. Identitifikasi (identify) jenis dan struktur perkerasan komposit;

    3. Jelaskan (explain) kinerja perkerasan komposit;

    4. Rencanakan (design) tebal perkerasan komposit.

    PK

    P 2

  • PK

    P 2

    Soal - Kuis

    1. Hitung tebal pelapisan ulang diatas perkerasan kaku yang baru dibangun;

  • PK

    P 2

    Soal - Kuis

  • PK

    P 2

    SELAMAT BELAJAR