laporan pla wahyu
DESCRIPTION
laporan praktikum polimer asam laktat nih... heheTRANSCRIPT
LAPORAN PRAKTIKUM Tanggal : 16 Maret 2011KIMIA POLIMER Kelompok : A Siang
Asisten : FachrurraziePJP : Dr.Tetty Kemala S.Si. M.Si.
POLIMERISASI DAN PENENTUAN BOBOT MOLEKUL ASAM LAKTAT
M. WAHYU HIDAYATG44080047
DEPARTEMEN KIMIAFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGORBOGOR
2011
PENDAHULUAN
Poly Lactic Acid (PLA) adalah
polimer dari sumber yang terbaharui
dan berasal dari proses esterifikasi
asam laktat yang diperoleh dengan
cara fermentasi oleh bakteri dengan
menggunakan substrat pati atau gula
sederhana (Bastioli, 2002). Bahan
bakunya berupa asam laktat,
merupakan bahan kimia yang bersifat
ramah lingkungan, mudah terurai,
dan dapat diperbaharui (Auras,
2002).
PLA merupakan keluarga
aliphatic polyesters yang biasanya
dibuat dari alfaasam hidroksi yang
ditambahkan asam poliglicolat atau
polimandelat. PLA memiliki sifat
tahan panas, kuat, & merupakan
polimer yang elastik (Auras, 2002).
PLA yang terdapat di pasaran dapat
dibuat melalui fermentasi
karbohidrat ataupun secara kimia
melalui polimerasi kondensasi dan
kondensasi azeotropik (Auras, 2006).
Polimer PLA dapat terurai di tanah
baik dalam kondisi aerob ataupun
anaerob dalam kurun waktu enam
bulan sampai lima tahun (Auras,
2002).
PLA dapat dibuat dengan tiga
cara, yaitu polikondensasi langsung
dari asam laktat (Hyon et all 1997;
Kaitian et all 1996), polimerisasi
azeotrop (Dutkiewicz et all 2003;
Poikakis et all 2002), dan
polimerisasi pembukaan cincin
laktida yang merupakan dimer siklik
asam laktat (Yamaguchi dan
Tamahiro, 1996; Ohara dan Makoto,
1998; Fridman et all 1994; Mehta et
all 1998; Hyon et all 1997).
Penentuan massa molekul PLA
dapat ditentukan oleh perbandingan
antara viskositas larutan polimer
terhadap viskositas pelarut murni.
Waktu alir dinyatakan dalam detik
sebagai waktu untuk miniskus
larutan melewati kedua tanda batas
pada viskometer (dari upper mark
sampai lower mark) (Stevens 2001).
Tujuan Percobaan
Percobaan ini bertujuan untuk
melakukan sintesis polimerisasi
asam laktat dan menentukan BM-nya
setelah 1 minggu ingkubasi.
BAHAN DAN METODE
Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan pada
praktikum ini, yaitu gelas piala 50
ml, thermometer 200°C, gelas ukur
50 ml, Hot Plate, neraca, pipet tetes,
dan gelas pengaduk. Bahan yang di
gunakan adalah asam laktat.
Metode
Asam laktat sebanyak 20 ml
dimasukkan ke dalam 3 gelas piala
50 ml yang berbeda dengan diberi
nomor A1, A2, dan A3. Bobot awal
asam laktat ditimbang, kemudian
gelas piala yang berisi asam laktat
tersebut dipanaskan pada suhu 120°C
selama 1 jam atau telah terjadi
perubahan warna larutan asam laktat
dari tidak berwarna menjadi agak
kekuningan di dalam lemari asam
sambil diaduk secara perlahan dan
pemanasan dilanjutkan selama 30
menit (A1), 60 menit (A2), dan 90
menit (A3) pada suhu 150°C (suhu
dijaga konstan agar PLA tidak
berubah menjadi kecoklatan). Gelas
piala dipindahkan dari Hot Plate dan
didiamkan hingga mencapai suhu
kamar di dalam lemari asam untuk
menghindari bereaksinya uap air
dengan PLA. Bobot PLA ditimbang
dan diamati warna masing-masing
PLA yang didapat dan di hitung
rendemen yang didapat kemudian
PLA yang di dapat diukur BM-nya
menggunakan prinsip viskometer
yang terlebih dahulu dilarutkan
dalam pelarut etil asetat.
Hasil Pengamatan
Gelas piala
Bobot gelas
piala (g)
Bobot Awal (g) Bobot Akhir (g)
Warna PLABobot gelas
piala + isi
Bobot asam laktat
Bobot gelas
piala + isi
Bobot
PLA
A1 64,5264 87,7341 23,2077 77,6139 13,0875Kekuninga
n +
A2 46,6221 69,8862 23,2641 58,5288 11,9067Kekuninga
n ++
A3 61,4458 84,6353 23,1895 72,1742 10,7284Kekuninga
n +++Table 1 Hasil polimerisasi asam laktat
Tabel 2 Lajualir PLA (A2)
konsentrasi (%)t1 (s)
t2 (s)
t3 (s)
trerata(s)
ηr(mPa.s)
ηs(mPa.s)
ηred(mPa.s)
06,71
6,68
6,70
6,69 - - -
0,21346,90
6,89
6,89
6,89 1,0299 0,0299 0,1401
0,32017,01
7,02
7,06
7,03 1,0508 0,0508 0,1588
0,42687,08
7,12
7,12
7,10 1,0613 0,0613 0,1436
0,53357,13
7,16
7,19
7,16 1,0703 0,0703 0,1317
Tabel 3 Lajualir PLA (A3)
konsentrasi (%)t1
(s)t2
(s)t3
(s)trerata(s)
ηr(mPa.s)
ηs(mPa.s)
ηred(mPa.s)
06,71
6,68
6,70
6,69 - - -
0,20386,89
6,93
6,91
6,91 1,0329 0,0329 0,1614
0,30577,03
7,04
7,03
7,03 1,0508 0,0508 0,1662
0,40767,09
7,11
7,14
7,11 1,0628 0,0628 0,1540
0,50957,10
7,14
7,10
7,11 1,0628 0,0628 0,1232
Pembahasan
Menurut Chanal (1999), asam
laktat (asam 2-hidroksi propanoat)
adalah asam hidroksi karboksilat
yang mengandung sebuah karbon
asimetrik sehingga dapat dijumpai
dalam bentuk D-asam laktat, L-asam
laktat, dan D,L-asam laktat .
Asam laktat Levorotatory (D (-) Lactic Acid) Asam laktat Dekstrorotary (L (+) Lactic Acid)
Gambar 1 struktur asam laktat
Proses polimerisasi asam
laktat pada percobaan ini dilakukan
secara polimerisasi kondensasi tanpa
penambahan katalis yaitu dilakukan
dengan 3 kondisi waktu pemanasan
yang berbeda. Asam laktat (A1, A2,
dan A3) dipanaskan pada suhu
120°C selama 1 jam untuk
menghilangkan air, kemudian
pemanasan dilanjutkan selama 30
menit (A1), 60 menit (A2), dan 90
menit (A3) pada suhu 150°C.
Pemanasan dilakukan di dalam
lemari asam karena uap yang
dihasilkan dari etilasetat bersifat
toksik. Bobot PLA yang diperoleh
pada gelas piala A1, A2, dan A3
secara berurutan, yaitu 13,0875 g,
11,9067 g, dan 10,7284g.
Gambar 2 Hasil Polimerisasi asam laktat
dengan perlakuan waktu yang berbeda.
Lamanya proses pemanasan
menyebabkan warna PLA menjadi
semakin kekuning-kuningan dan
bobot PLA yang diperoleh kecil
karena banyak air yang hilang namun
secara teori bobot molekul yang
dihasilkan polimer tersebut akan
semakin besar. PLA mempunyai titik
leleh yang tinggi sekitar 175°C, dan
dapat dibuat menjadi lembaran film
yang transparans.
A1 A2 A3
Gambar 3 Metoda sintesa PLA untuk mendapatkan berat molekul tinggi (Hartmann,
1998 dalam Averous, 2008)
Menurut Averous (2008), sintesa
PLA adalah sebuah proses yang
terdiri dari beberapa langkah,
dimulai dari produksi asam laktat
sampai pada tahap polimerisasi. Poli
asam laktat dapat diprodukksi
melalui tiga metode, yaitu: (1)
Polikondensasi langsung (direct
condensation-polymerization) asam
laktat yang menghasilkan PLA
dengan berat molekul rendah dan
rapuh sehingga sebagian besarnya
tidak dapat digunakan kecuali jika
ditambahkan chain coupling
agentuntuk meningkatkan panjang
rantai polimer; (2) Kondensasi
dehidrasi azeotropik (Azeotropic
dehydration condensation) asam
laktat dengan menggunakan pelarut
azeotropik, yang dapat menghasilkan
PLA dengan berat molekul mencapai
15.400 dan rendemen sebesar 89%
dan (3) polimerisasi pembukaan
cincin (ring opening
polymerization, ROP), yang
dilakukan melalui tiga tahapan yaitu
polikondensasi asam laktat,
depolimerisasi sehingga membentuk
dimer siklik (lactide) dan dilanjutkan
dengan polimerisasi pembukaan
cincin, sehingga diperoleh PLA
dengan berat molekul tinggi.
Polimerisasi pembukaan cincin
menghasilkan PLA dengan berat
molekul 2×104 hingga 6.8×105.
Metoda ROP ini telah dipatenkan
oleh Cargill (Amerika Serikat) pada
tahun 1992.
Gambar 4 rumus struktur poli asam laktat
Pengunaan katalis Sn(Oct)2 atau
Sn(Cl)2 pada PLA dapat
menghasilkan berat molekul tinggi
dan tidak memproduksi tambahan air
karena produk samping (air) yang
dihasilkan pada polimerisasi
kondensasi PLA harus dihilangkan
agar bobot PLA yang diperoleh tidak
mengandung air yang akan
mengurangi % rendemen yang
dihasilkan.
PLA mudah untuk terdegradasi
dan diserap di dalam tubuh sehingga
banyak diaplikasikan dalam bidang
medis, yaitu benang bedah,
penyembuhan patah tulang, dan
regenerasi jaringan tubuh (BaleY-om
et aI., 2002; Zang et at. da/am
Radano et a/., 2000). Selain itu, PLA
dapat dimanfaatkan sebagai penyalut,
serat, film, dan bahan pengemas
(Drumright et al., 2000).
Penggunaan PLA sebagai bahan
pengemas dapat mengurangi masalah
akibat sampah karena PLA dapat
terdegradasi secara alami baik oleh
panas cahaya, maupun bakteri
(Zhoong et a/., 1999). Degradasi
PLA tergantung pada waktu
degradasi tersebut. lee et a/. (2005)
melaporkan bahwa degradasi PLA
secara hidrolisis akan menyebabkan
pengurangan massa PLA yang
berbanding lurus dengan waktu
degradasi.. Dua tahap degradasi
PLA, yaitu tahap degradasi/
fragmentasi dan tahap biodegradasi.
Degradasi plastik terjadi karena
panas, air, dan sinar matahari
menghasilkan fragmen-fragmen
polimer. Biodegradasi terjadif
ragmen-fragmen polimer dikonsumsi
oleh mikroorganisme, bagai makanan
dan sumber energi (Auras et all
2006).
Gambar 5 Mekanisme biodegradasi PLA (Peltoniemi. 2000)
Bobot molekul PLA yang telah
disintesis ditentukan menggunakan
prinsip viskositas menggunakan
viskometer yaitu mencari laju alir
PLA. Pada praktikum ini nilai
viskositas A1 tidak dihitung karena
keterbatasan pelarut yang digunakan
Viskositas A2 yang didapat sebesar
0,1577 mPa.s dan viskositas A3
sebesar 0,1955 mPa.s. PLA A3
mengalami proses pemanasan yang
lebih lama maka produksi airnya
sedikit sehingga laju alir PLA A3
lebih lama daripada PLA A2, maka
ninali viskositas A3 lebih tinggi
daripada viskositas A2. Bobot
molekul A2 (Mv) sebesar 6999,9618
g/mol dan bobot molekul A3 (Mv)
sebesar 9219,9882 g/mol Bobot
molekul ini diperoleh dari persamaan
[η] = k(Mv)α.
Kesalahan-kesalahan pada
percobaan bisa disebabkan
pengukuran laju alir, suhu
pemanasan yang tidak konstan, dan
proses selama diinkubasi selama 1
minggu hanya menggunakan
alumuniumfoil yang mungkin
terdapat reaksi balik dari uap air,
karna reaksi bersifat reversibel.
Simpulan
Proses polimerisasi asam laktat
pada percobaan kali ini
menggunakan polimerisasi
kondensasi dengan lama pemanasan
berbeda. Lamanya proses pemanasan
menyebabkan warna PLA menjadi
semakin kuning sehingga warna A3
paling berwarna kuning karena
semakin banyak air yang hilang dan
BM polimernya semakin besar,
namun bobot PLA yang diperoleh
A1, A2, dan A3 secara berurutan,
yaitu 13,0875 g, 11,9067g, dan
10,7284 g. Pada penentuan
viskositas didapat PLA A3 lebih
pekat sehingga laju alirnya lebih
lama daripada PLA A2 yaitu
viskositas PLA A2 yang diperoleh
sebesar 0,1577 mPa.s dan viskositas
PLA A3 sebesar 0,1955 mPa.s
sehingga bobot molekul yang
diperoleh pada PLA A2 < daripada
A3 yaitu sebesar 6999,9618 g/mol
pada dan 9219,9882 g/mol pada
A3.Perbedaan bobot molekul ini
disebabkan karena perbedaan lama
pemanasan yang dilakukan.
DaftarPustaka
Auras, R., Bruce H., Susan Selke.
2002. Poly(Lactic Acid) Films as
Food Packaging
Materials.Environmental
Conference, USA 12 Juli 2002.
Auras, Rafael, Sher P S, Gaurav K.
2006. Comparison of the
Degradability of Poly(lactide)
Packages in Composting and
Ambient Exposure Conditions.
Packaging. Technol. Sci. 2007;
20: 49–70
Averous L. 2008. Polylactic Acid:
Synthesis, Properties, and
Applications in Monomers,
Polymers, and Composites from
Renewable Resources, 1st Editon.
Amsterdam: Elsevier Ltd.
Bastioli, Catia. 2002. Global Status
of the Production of Biobased
Packaging Materials. Italy :
Novara.
Dutkiewicz S, Grochowska D, dan
Tomaszewski W. 2003. Synthesis
of poly (L(+)) lactic acid by
polycondensatio method in
solution. Eastem Europe:
FIBRES & TEXTILES
Kaitian et a/. 1996. Poly (D,L-Iactic
acid) homopolimers: synthesis
and characterization. Tr. J. of
Chemistry. 20:43-53.
Peltoniemi H. 2000. Biocompatibility
and fixation properties of
absorbable minipldtes and
screws in growing calvarium.
[dissertation]. He!sinki: Medical
Faculty, University of Helsinki.
Zhoong W et al. 1999. Study of
Biodegradable polymer material
based on polylactic acid I. Chain
Extending of low moleculer
weight polylactic acid with
methylenediphenil diisocyanate
[abstract]. J. Appl Poly Sci 74.
Lampiran
Contoh Perhitungan Tabel 1 (Gelas Piala A2):
Bobot asam laktat = (bobot gelas piala+isi ) awal−bobot gelas piala
= 69,8862g – 46,6221g = 23,2077g
Bobot PLA = (bobot gelas piala+isi ) akhir−bobot gelas piala
= 58,5288g – 46,6221g = 11,9067g
Rendemen A1 = bobot PLA
bobot asam laktat=13,0875 g
23,2077 g× 100 %=56,39 %
Rendemen A2 = bobot PLA
bobot asam laktat=11,9067 g
23,2641 g×100 %=51,18 %
Rendemen A3 = bobot PLA
bobot asam laktat=10,7284 g
23,1895 g× 100 %=46,26 %
% Penyusutan A1 = 100% - % Rendemen = 100% - 56,39% = 43,61%
% Penyusutan A2 = 100% - % Rendemen = 100% - 51,18% = 48,82%
% Penyusutan A3 = 100% - % Rendemen = 100% - 46,26% = 53,74%
Contoh Perhitungan Tabel 2
Konsentrasi (%)
Massa PLA = 0,5335g
% b/v = 0,5335 g100 ml
x100 %=0,5335 %
V1 ×N1 = V2 ×N2
25 ml ×N1 = 10 ml × 0,5335 %
N1 = 0,2134%
to = t 1+t 2+t 3
3=6,71+6,68+6,70
3=6,69 s
trerata= t 1+t 2+t 3
3=6,90+6,89+6,89
3=6,89 s
ηr= trerata
t ₒ=6,89 s
6,69 s=1,0299 mPa.s
ηs¿η ƞr−1=1,0299−1=0,0299 mPa.s
ηred=ƞs
C=0,0299
0,2134=0,1401 mPa.s
Persamaan garis linier y = a + bx yang diperoleh, yaitu y =0,1577 – 0,0379x
dan nilai r = 46,07%
0.15 0.2 0.25 0.3 0.35 0.4 0.45 0.5 0.55 0.60.0000
0.0200
0.0400
0.0600
0.0800
0.1000
0.1200
0.1400
0.1600
0.1800
f(x) = − 0.0378564509315623 x + 0.1576721400123R² = 0.212239832641895
konsentrasi (%)
ηred
(m
Pa.s)
Grafik 1 Kurva hubungan antara konsentrasi dengan ηred
[η] = a = 0,1577 mPa.s
[η] = k (Mv)α
0,1577 = 1,58 ×10−4 ¿
998,1013 = ¿
Mv= 6999,9618 g/mol
Contoh Perhitungan Tabel 3
Konsentrasi (%)
Massa PLA = 0,5095g
% b/v = 0,5095 g100 ml
x100 %=0,5095 %
V1 ×N1 = V2 ×N2
25 ml ×N1 = 10 ml × 0,5095 %
N1 = 0,2038%
t o= t 1+t 2+t 3
3=6,71+6,68+6,70
3=6,69 s
trerata= t 1+t 2+t 3
3=6,98+6,93+6,91
3=6,91 s
ηr= trerata
t ₒ=6,91 s
6,69 s=1,0329mPa.s
ηs¿η ƞr−1=1,0329−1=0,0329mPa.s
η ƞred=ƞs
C=0,0329
0,2038=0,1614 mPa.s
Persamaan garis linier y = a + bx yang diperoleh, yaitu y =0,1955 – 0,1243x
dan r = 84,60%
0.15 0.2 0.25 0.3 0.35 0.4 0.45 0.5 0.550.0000
0.0200
0.0400
0.0600
0.0800
0.1000
0.1200
0.1400
0.1600
0.1800
f(x) = − 0.124280795255264 x + 0.195537405146755R² = 0.715645169893833
Konsentrasi (%)
ηred
(m
Pa.s)
Grafik 2 Kurva hubungan antara konsentrasi dengan ηred
[η] = a = 0,1955 mPa.s
[η] = k (Mv)α
0,1955 = 1,58 ×10−4 ¿
1237,3418 = ¿
Mv= 9219,9882 g/mol