laporan pkl arischandra

59
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN DI PUSAT ICT SEMEN PADANG DISUSUN OLEH : Arischandra Albash 13101152610569 Hanisya Nofta Yuza 13101152610583 JURUSAN SISTEM INFORMASI FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA “YPTK” PADANG 2016/2017

Upload: hanisya-nofta-yuza

Post on 14-Apr-2016

118 views

Category:

Documents


91 download

DESCRIPTION

Laporan yang dibuat pada PT. Semen Padang Indonesia

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Pkl Arischandra

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN DI PUSAT ICT SEMEN PADANG

DISUSUN OLEH :

Arischandra Albash 13101152610569Hanisya Nofta Yuza 13101152610583

JURUSAN SISTEM INFORMASIFAKULTAS ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA “YPTK” PADANG2016/2017

Page 2: Laporan Pkl Arischandra

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Laporan : Prakter Kerja Lapangan di Kantor Pusat PT.Semen Padang

Nama : Arischandra AlbashNIM : 13101152610569Jurusan : Sistem InformasiFakultas : Ilmu KomputerInstansi PKL : PT.Semen Padang

Nana : Hanisya Nofta YuzaNIM : 13101152610583Jurusan : Sistem InformasiFakultas : Ilmu KomputerInstansi PKL : PT.Semen Padang

Menyetujui

Pembimbing Kerja Lapangan

Helen Kurniawan

Mengetahui

Ketua Jurusan Sistem Informasi

Sri Rahmawati S.KOM,M.KOM

Page 3: Laporan Pkl Arischandra

KATA PENGANTAR

Bismillahirohmanirrohim,Assalamualaikum Wr. Wb. Puji syukur kita panjatkan kehadiran Allah SWT karena atas berkat rahmat dan hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan Laporan Kerja Praktek Lapangan (PKL) ini tepat pada waktu yang telah di jadwalkan.

Laporan ini ditulis dan dibuat berdasarkan studi lapangan yang dilakukan penulis di PT.Semen Padang yang beralamatkan di Jalan Raya Indarung,Indarung,Padang.

Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) dan pembuatan laporan ini tentunya tidak terlepas dari bantuan serta dukungan semua pihak yang terlibat. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih kepada :

1) Bapak Refcan Afivi selaku Kepala Biro Operasi ICT Semen Padang

2) Bapak Helen Kurniawan dan Bapak Wandi selaku pembimbing PKL yang telah banyak memberikan bimbingan, saran dan waktu selama kami melakukan praktik kerja lapangan.

3) Ibu Sri Rahmawati S.KOM,M.KOM selaku ketua jurusan Sistem Informasi Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang

4) Semua pegawai bagian ICT PT.Semen Padang yang membantu kami dalam menyelesaikan laporan kerja lapangan yang kami tulis

5) Ayah,Ibu,Saudara,Sahabat yang membantu kami dan memberi dukungan kepada kami untuk menyelesaikan Laporan Kerja Lapangan yang kami tulis

Penyusunan laporan ini kami susun atas dorongan semangat dari keluarga serta teman-teman. Maka dari itu, Semoga semua yang kita lakukan selama ini bisa menjadi berkah dan diberikankan berkah dan nikmat pahala yang setimpal dari Allah SWT.Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan khususnya bagi kami, selaku penulis.

Padang, Februari 2016

Page 4: Laporan Pkl Arischandra

DAFTAR ISI

Page 5: Laporan Pkl Arischandra

BAB IPENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan

Praktek kerja lapangan merupakan wujud aplikasi terpadu antara sikap,

kemampuan dan keterampilan yang diperoleh mahasiswa dibangku kuliah. Dengan

mengikuti praktek kerja lapangan diharapkan dapat menambah pengetahuan,

keterampilan dan pengalaman mahasiswa dalam mempersiapkan diri memasuki dunia

kerja yang sebenarnya.

 Pelaksanaan praktek kerja lapangan diberbagai perusahaan dan instansi akan

sangat berguna bagi mahasiswa untuk dapat menimba ilmu pengetahuaan, keterampilan

dan pengalaman.Melalui praktek kerja lapangan ini mahasiswa akan mendapat

kesempatan untuk mengembangkan cara berpikir, menambah ide-ide yang berguna dan

dapat menambah pengetahuaan mahasiswa sehingga dapat menumbuhkan rasa disiplin

dan tanggung jawab mahasiswa terhadap apa yang ditugaskan kepadanya.

Oleh karena itu semua teori-teori yang dipelajari dari berbagai mata kuliah di

jurusan S1 jurusan ilmu komputer UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA “YPTK”

PADANG dapat secara  langsung dipraktekkan di kantor PT. SEMEN PADANG

terutama yang berhubungan dengan komputer. Dalam hal ini dapat diketahui bahwa teori

yang dipelajari sama dengan yang ditemui didalam prakteknya sehingga teori tersebut

dapat dilaksanakan dengan baik. Sebagaimana diketahui bahwa teori merupakan suatu

ilmu pengetahuan dasar bagi perwujudan praktek. Oleh karena itu untuk memperoleh

pengalaman dan perbandingan antara teori dan praktek, maka mahasiswa diharuskan menjalani

praktek kerja lapangan di instansi pemerintah atau perusahaan swasta sebagai salah satu penunjang

pembelajaran akademik di dunia kerja nyata.Mengingat sulitnya untuk menghasilkan tenaga kerja

yang terampil dan berkualitas maka banyak perguruan tinggi berusaha untuk meningkatkan kualitas

sumber daya manusia dengan cara meningkatkan mutu pendidikan dan menyediakan sarana-sarana

pendukung agar dihasilkan lulusan yang handal.

Page 6: Laporan Pkl Arischandra

Dalam rangka itulah maka kami melaksanakan Praktek Kerja Lapangan agar mahasiswa dapat

mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh di bangku perkuliahan ke dalam lingkungan kerja yang

sebenarnya.

kmai melakukan praktek kerja di PT. SEMEN PADANG yang berlokasi di Jalan Raya

Indarung,Indarung,Padang , untuk menganalisa proses bisnis di Pusat ICT Semen Padang.

I.2. Tujuan dan Manfaat  PKL

Tujuan

Tujuan PKL yang dilaksanakan oleh mahasiswa UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA

“YPTK” PADANG adalah sebagai berikut :

1. Untuk menerapkan teori ilmiah yang telah dipelajari dari bangku perkuliahan terhadap objek yang

diteliti di perusahaan.

2. untuk mempelajari kondisi / mekanisme di perusahaan, sehingga dapat dengan cepat menyesuaikan

diri pada saat terjun ke dunia industri yang sekarang ini semakin berkembang dan maju pesat.

3. Untuk menambah kepercayaan diri dan keberanian serta tanggung jawab dalam melaksanakan tugas

yang dipercayakan oleh instansi / perusahaan kepada mahasiswa/i.

 Manfaat

PKL yang dilaksanakan oleh mahasiswa/i UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA “YPTK”

PADANG mempunyai manfaat tersendiri. Adapun manfaat yang akan dicapai dalam pelaksanaan

praktek kerja lapangan tersebut adalah :

1. Bagi Perusahaan / Instansi :

1. Perusahaan dapat memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan yang sudah begitu pesat dalam

perkembangan industri dikemudian hari.

2. Dapat menjalin kerja sama antara perusahaan dengan dunia pendidikan terutama dalam menyalurkan

tenaga kerja profesional.

3. Bermanfaat bagi dunia ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai sarana sehingga dapat dimanfaatkan

menjadi sumber daya manusia yang berpotensi dan bermutu.

1. Bagi mahasiswa yang bersangkutan :

Page 7: Laporan Pkl Arischandra

1.      Untuk mempelajari secara mendalam bagaimana situasi kerja di perusahaan,

sehingga kita dapat dengan cepat menyesuaikan diri pada saat kita terjun langsung ke

dunia industri yang sekarang ini semakin berkembang dan maju pesat.

2.      Untuk menambah kepercayaan diri dan keberanian serta tanggung jawab dalam

melaksanakan tugas yang dipercaya oleh instansi / perusahaan kepada mahasiswa/i.

I.3. Ruang Lingkup PKL

Pada Praktek Kerja Lapangan (PKL) kami menganalisa di Kantor Pusat ICT PT.Semen

Padang

I.4. Metode Pengumpulan Data

Dalam mengumpulkan data, keterangan dan rancangan program yang dibutuhkan untuk

penyusunan Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini, penulis menggunakan 2 (dua) Metode yaitu :

1. Metode Lapangan ( Field Research )

Metode ini dilakukan penulis secara langsung untuk mengumpulkan data yang berhubungan

dengan ICT pada PT. Semen Padang. Data-data tersebut penulis kumpulkan dengan cara :

1. Observasi (pengamatan langsung)

kami melakukan pengamatan dan kerja langsung ke tempat objek pembahasan yang

ingin diperoleh yaitu melalui bagian-bagian terpenting dalam pengambilan data yang

diperlukan..dan melakukan aktivitas-aktivitas layaknya karyawan PT.Semen Padang

demi pengalaman dan ilmu yang didapatkan selama Praktek Kerja Lapangan

I.5. Lokasi PKL

Praktek kerja lapangan dilaksanakan di PT.Semen Padang yang berlokasi di Jalan Raya

Indarung,Indarung,Padang dari tanggal 25 Januari 2016 s.d 29 Februari 2016 selama 35 (tiga puluh

lima hari kerja). Waktu Praktek Kerja Lapangan mulai pukul 08.30 WIB s.d 16.30 WIB, sementara

waktu istirahat 1 (satu) jam pada hari Senin s.d Kamis dan dan 2 (dua jam) pada hari Jumat  .dan libur

pada hari sabtu dan minggu.

Page 8: Laporan Pkl Arischandra

BAB IIGAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

1. Sejarah PT Semen Padang

Page 9: Laporan Pkl Arischandra

Gambar 1.1 Kantor Pusat PT Semen Padang

PT Semen Padang merupakan Pabrik Semen yang pertama dan tertua di

Indonesia yang didirikan pada tanggal 18 maret 1910 dengan nama NV

Nederlandsch Indische Portland Cement Maatshappij (NV NIPCM). Pabrik mulai

berproduksi pada tahun 1913 dengan kapasitas 22.900 ton pertahun, dan pernah

mencapai produksi sebesar 170.000 ton pada tahun 1939 yang merupakan produksi

tertinggi pada waktu itu.

Merupakan perusahaan milik BUMN dilingkungan Direktorat Jenderal

Industri Kimia Dasar Departemen Perindustrian dalam bentuk PT (PERSERO).

Page 10: Laporan Pkl Arischandra

Pabrik Semen ini bermula dari dari Penemuan Batu Kapur dan Silika dalam jumlah

yang sangat besar di daerah Indarung dan sekitarnya oleh MR. Carel Christoper Lau

pada tahun 1906.Ia adalah seorang ahli kimia yang bekerja di Pemerintah Belanda.

Hal inilah yang mengundang minat perusahaan Belanda untuk mengolah bahan-

bahan tersebut. Sehingga pada tanggal 18 maret 1910 maka didirikanlah pabrik

Indarung Semen yang pertama di Indonesia dengan diberi nama “Nederland Indesche

Porland Cement Maatscapij (NV NIPCM)”. Dalam sejarah perkembangannya PT

Semen Padang telah mengalami beberapa periode yaitu:

a. Periode I (1910 – 1942).

Pabrik ini mulai berproduksi pada tahun 1910 dengan jumlah produksi

22.900 ton per tahun dan produksi terbesar pada tahun 1939 sebanyak 170.000

ton pertahun.

b. Periode II (1942 – 1945).

Pada zaman kolonial Jepang di Indonesia, tanggal 17 Maret 1942 Jepang

mengalami alih operasi pabrik semen dari Pemerintahan Hindia Belanda. Namun

pada tahun 1944, pabrik semen di bom oleh Sekutu, sehingga pabrik mengalami

kerusakan berat dan produksi pun berhenti.

c. Periode III ( 1942 – 1945 ).

Pada tahun 1945 Indonesia memproklamirkan kemerdekaan dan pabrik ini

diambil alih oleh pemerintahan Republik Indonesia, kemudian pabrik ini diganti

Page 11: Laporan Pkl Arischandra

namanya menjadi Kilangan Semen Indarung.

d. Periode IV ( 1947 – 1957 ).

Karena kedatangan kembali Sekutu dan Belanda ke Indonesia yang

mengakibatkan peristiwa Agresi Militer Belanda I tahun 1947, pabrik ini direbut

kembali oleh pemerintah Hindia Belanda dan namanya di ubah menjadi NV.

Padang Portland Cement Maatsch (NV. PPCM). Pada periode ini, produksi yang

tertinggi yaitu 154.000 ton pertahun.

e. Periode V ( 1958 -1960 ).

Pada tanggal 5 juli 1958, perusahaan diambil alih oleh pemerintah

Indonesia, untuk dinasionalisasikan dalam rangka perjuangan merebutkan Irian

Barat dari Pemerintahan Belanda. Pada periode ini, perusahaan dikelola oleh

suatu badan yaitu Badan Pengelola Perusahaan Industri dan Tambang ( BPPIT ).

f. Periode VI (1961 - 1971 ).

Berdasarkan UU No. 19 tahun 1960 dan PP No. 135 tahun 1961, perusahaan

ini berubah status menjadi Perusahaan Negara (PN) yang berlaku sejak 1 April

1961.

g. Periode VII ( 1971 – 1995 ).

Berdasarkan PP No. 7 tahun 1971 status perusahaan ini diubah menjadi

Perseroan Terbatas (PT).

h. Periode VIII ( 1995 – 2013 ).

Page 12: Laporan Pkl Arischandra

Pada tahun 1995, pemerintah mengalihkan kepemilikan sahamnya di PT

Semen Padang ke Semen Gresik bersamaan dengan pengembangan pabrik

Indarung V. Sehingga PT Semen Padang menjadi anak perusahaan PT Semen

Gresik Tbk.

i. Periode IX ( 2013 – Sekarang)

Pada tanggal 7 Januari 2013, PT Semen Gresik Tbk berubah nama menjadi

PT Semen Indonesia Tbk. Maka PT Semen Padang sekarang tergabung dalam

Semen Indonesia Group.

Logo dari Masa ke Masa :

Page 13: Laporan Pkl Arischandra
Page 14: Laporan Pkl Arischandra

Gambar 1.2 Logo PT Semen Padang

Logo PT Semen Padang (PTSP) pertama kali diciptakan pada 1910, semasih

bernama Nederlandsch Indische Portland Cement (Pabrik Semen Hindia

Belanda).Logonya berbentuk bulat, terdiri atas dua lingkaran (besar dan kecil) dengan

posisi lingkaran kecil berada di dalam lingkaran besar.Di antara kedua lingkaran tersebut

terdapat tulisan "Sumatra Portland Cement Works". Di dalam lingkaran kecil terdapat

huruf N.I.P.C.M, singkatan Nederlandsch Indische Portland Cement Maatschappij,

sebuah pabrik semen di Indarung, 15 km di timur kota Padang.

Logo itu hanya berumur 3 tahun karena pada 1913 dibuat sebuah logo baru, meski

bentuk bulat dengan dua garis lingkaran dan kata-katanya tetap dipertahankan. Hanya

saja, NIPCM ditambah dengan NV. Nah, ini yang menarik: ada gambar seekor kerbau

jantan dalam lingkaran kecil tampak sedang berdiri menghadap ke arah kiri dengan latar

panorama alam Minangkabau. Gambar ini menggantikan posisi huruf NIPCM

sebelumnya.

Logo itu diubah lagi pada 1928.Kata Nederlandsch Indische diubah menjadi

Padang.Jadi, tulisan di antara kedua lingkaran tersebut adalah N.V. Padang Portland

Cement Maatschapij.Di bagian bawahnya tertulis Fabrik di Indarung Dekat Padang,

Sumatera Tengah, yang ditulis dengan huruf yang lebih kecil.Wah, telah muncul bahasa

Melayu, setelah Sumpah Pemuda pada 1928. Dalam lingkaran kecil, selain gambar

kerbau, terdapat gambar seorang laki-laki yang sedang berdiri di depan sebelah kanan

kerbau sambil memegang tali kerbaunya. Ada pula gambar sebuah rumah adat, kelihatan

hanya dua gonjongnya, di belakang sebelah kanan kerbau.Panorama di latar belakang

Page 15: Laporan Pkl Arischandra

ditambah dengan lukisan Gunung Merapi, lambang sumarak ranah Minang. Gambar

kerbau tetap ditampilkan mendominasi di lingkaran kecil tersebut.

Jepang kemudian datang membawa perubahan, NV PPCM diganti dengan Semen

Indarung.Logo PT SP tidak diubah, kecuali perubahan tulisan dari bahasa Belanda ke

bahasa Indonesia. Demikianlah sampai Perang Kemerdekaan (1945-1949). Ada sedikit

perubahan, yaitu digantinya tulisan Semen Indarung dengan Kilang Semen Indarung.

Namun, saat Belanda kembali pada 1950, nama NVPPCM muncul kembali. Logo PTSP

dimodifikasi lagi, pada 1958, seiring dengan kebijakan pemerintah pusat tentang

nasionalisasi perusahaan asing. Logonya yang bulat dipertahankan, tapi tulisan NV

PPCM diganti dengan Semen Padang Pabrik Indaroeng.Gambar kerbau tetap ada.Tapi

tiada lagi gambar seorang laki-laki, rumah adat, dan gambar panorama Gunung Merapi.

Penggantinya adalah gambar atap rumah gadang dengan lima gonjong di atas gambar

kerbau.

Logo PTSP diperbarui lagi pada 1970. Dua lingkaran dihilangkan, sehingga tulisan

Padang Portland Cement Indonesia dibuat melingkar sekaligus menjadi pembatasnya.

Gambar kerbau hanya menampilkan kepalanya saja dengan posisi menghadap ke depan.

Di atas kepala kerbau dibuat pula gambar atap/gonjong (5 buah) rumah adat. Muncul pula

moto PTSP yang berbunyi "Kami Telah Berbuat Sebelum yang Lain Memikirkan".

Namun, pada 1972 logo tersebut dimodifikasi dengan memunculkan dua garis lingkaran,

besar dan kecil. Perubahan terjadi lagi pada 1991, saat tulisan Padang Portland Cement

menjadi Padang Cement Indonesia.

Pada 1  Juli 2012, PT SP kembali melakukan perubahan logo. Pada perubahan kali

Page 16: Laporan Pkl Arischandra

ini, PT Semen Padang tidak melakukan perubahan yang bersifat fundamental

karena brand perusahaan tertua di Indonesia ini dinilai sudah kuat. Pergantian ini

dilakukan dengan pertimbangan, logo yang dipakai sebelumnya memiliki ciri, tanduk

kerbau kecil dan complicated  (rumit). Mata kerbau kelihatan old (tua), gonjong

dominan,  dan telinga terlihat  off position.  Pada logo baru  disempurnakan menjadi, 

tanduk kerbau menjadi besar dan kokoh/melindungi, mata  kelihatan tajam/tegas, gonjong

menjadi sederhana (crown) , dan telinga pada posisi  “on” (selalu mendengar).Logo baru

ini memiliki kriteria dan karakter yang kokoh (identitas semen), universal (tidak

kedaerahan),  lebih simpel (mudah diingat/memorable), dan lebih konsisten (aplicable

dalam ukuran terkecil).

2. Visi dan Misi PT Semen Padang

Setiap perusahaan mempunyai visi dan misi yang digunakan sebagai

gambaran kemana suatu perusahaan akan diarahkan dan hasil apa yang ingin dicapai.

Wibisono (2006) menyatakan visi sebagai rangkaian kalimat yang menyatakan cita-

cita atau impian sebuah organisasi atau perusahaan yang ingin dicapai di masa depan.

Drucker (2000) menyatakan misi sebagai alasan mendasar eksistensi suatu

organisasi.

a. Visi

Visi yang tertanam pada PT Semen Padang sampai saat ini adalah :

"Menjadi perusahaan persemenan yang handal, unggul dan berwawasan

lingkungan di Indonesia bagian barat dan Asia Tenggara"

"To become a reliable, leading and environtment friendly cement industry"

Page 17: Laporan Pkl Arischandra

b. Misi

Dalam upaya pencapaian terhadap visi PT Semen Padang maka misi yang

akan dicapai oleh perusahaan tersebut adalah :

a. Memproduksi dan memperdagangkan semen serta produk tekait lainnya

yang berorientasi kepada kepuasan pelanggan.

b. Mengembangkan SDM yang kompeten, profesional dan berintegritas tinggi.

c. Meningkatkan kemampuan rekayasa dan engineering untuk

mengembangkan industri semen nasional.

d. Memberdayakan, mengembangkan dan mensinergikan sumber daya

perusahaan yang berwawasan dan lingkungan.

e. Meningkatkan nilai perusahaan secara berkelanjutan dan memberikan yang

terbaik kepada Stakeholder.

1. Motto Perusahaan

Motto yang tertanam pada PT Semen Padang untuk saat ini adalah :

“Kami Telah Berbuat Sebelum yang Lain Memikirkan”

2. Meaning Perusahaan

Meaning yang tertanam pada PT Semen Padang untuk saat ini adalah :

“Giving the Best to Build a Better Life”

3. Budaya Perusahaan (Corporate Culture)

Budaya yang tertanam pada PT Semen Padang untuk saat ini adalah :

Page 18: Laporan Pkl Arischandra

"CHAMPS"

1. Compete with a clear & synergized Vision

2. Have a High Spirit for Continuous Learning

3. Act with High Accountability

4. Meet Customer Expectation

5. Perform ethically with high Integrity

6. Strengthening Teamwork

A. Struktur Organisasi PT Semen Padang

DirekturKomersial

DirekturProduksi

DirekturKeuangan

Direktur Utama

Internal Audit

Dept. Humas

Dept. Jaminan kualitas &

inovasi

Dept. Tambangan

Dept. SDM

Dept. Akutansi & keuangan

Dept. Pengadaan

Dept. Distrans

Dept. Penjualan

Dept. Teknik Pabrik

Dept. Produksi V

Dept. Produksi VI

Dept. Produksi

I / II

Dept. GRC / MR

Tim CounterpartProyek-proyek

stategis

Staf Direksi

Page 19: Laporan Pkl Arischandra

Struktur Organisasi PT. Semen Padang Kantor Pusat Indarung Padang Sumatera

Barat

Sumber: Data Olah Perusahaan

Kegiatan operasional untuk mencapai sasaran perusahaan sangat ditentukan sekali

oleh kerjasama yang baik dari semua pihak yang berkepentingan di dalamnya. Struktur

organisasi mempunyai peranan yang sangat penting dalam suatu perusahaan. Pembagian

pekerjaan sebagai penjabaran tugas yang tergambar dalam stuktur organisasi memberikan

tanggung jawab kepada setiap orang untuk melakukan tugas tertentu sesuai dengan

posisinya dan melalui struktur organisasi tersebut, kita dapat mengetahui garis

pertanggung jawaban didalam suatu perusahaan. Setiap unit akan dapat mempertanggung

jawabkan semua kegiatan dan usaha yang dilakukan sesuai dengan batas dan wewenang

yang ditetapkan.

Ditinjau dari prosesnya, pengorganisasian merupakan usaha untuk menyusun

komponen-komponen pokok sedemikian rupa sebagai sarana untuk mencapai tujuan

mengenai struktur organisasi di gambarkan dalam bagan organisasi, dimana dalam bagan

tersebut telah dijelaskan tugas-tugas dan tanggung jawab dari masing-masing Direktur,

Departement, Kepala Biro, Kepala Bidang serta urusan dan pelaksanaan.

Page 20: Laporan Pkl Arischandra

Struktur organisasi PT Semen Padang adalah berbentuk garis dan staf (Line and

Staf), sesuai dengan SK Direksi Nomor 363/SKD/per 11/1993 tanggal 28 Desember

1993. Dimana PT Semen Padang dipimpin oleh seorang Direktur Utama (Dirut), yang

dalam melaksanakan tugasnya Direktur Utama dibantu oleh 4 ( empat ) orang Direktur

berwenang untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melaksanakan

tugas operasional perusahaan, sedangkan penggarisan kebijaksanaan perusahaan selalu

dilaksanakan atas persetujuan Dewan Komisaris.

Dewan komisaris dipilih dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Dewan

komisaris bertugas secara umum dalam memilih dan mengangkat Direktur Perusahaan.

Disamping itu, dewan ini juga berfungsi sebagai Dewan Pengarah (Steering Committee)

dan menjadi tempat konsultasi bagi direktur dalam mengambil keputusan.

Adapun 4 ( empat ) orang Direktur yang membantu Direktur Utama dalam

melaksanakan tugasnya disebut dewan direksi, mereka adalah :

1. Direktur Komersil, membawahi :

a. Departemen Penjualan, membawahi :

1. Biro Penjualan Wilayah I.

2. Biro Penjualan Wilayah II.

3. Biro Penjualan Wilayah III.

4. Biro Promosi dan analisa pasar.

b. Departemen Distribusi dan Transportasi

1. Biro Distribusi & Transportasi Wilayah I.

2. Biro Distribusi & Transportasi Wilayah II.

3. Biro Pabrik kantong.

Page 21: Laporan Pkl Arischandra

4. Biro Pengantongan II.

5. Staf Evaluasi & Perencanaan Distrans.

c. Departemen Pengadaan

1. Biro Pengadaan Barang.

2. Biro Pengadaan Jasa.

3. Biro Pengadaan Persediaan.

4. Biro Perencanaan.

2. Direktur Produksi, membawahi :

a. Departemen Tambang.

Departemen Tambang bertugas melakukan penambangan bahan mentah

dalam hal ini batu kapur, tanah liat, dan silica untuk kebutuhan produksi.

Departemen ini meliputi :

1. Biro Evaluasi & Analisa Tambang.

2. Biro Penambangan.

3. Biro Pemeliharaan Alat Tambang.

4. Biro Pemeliharaan Alat Berat Tambang.

5. Biro Perintisan Tambang.

b. Departemen Produksi II & III

Departemen ini bertanggung jawab terhadap pelaksanaan proses

produksi, jumlah produksi dan kualitas yang dihasilkan serta pencapaian

target Produksi yang telah ditetapkan. Departemen ini membawahi :

1. Biro Produksi II dan III.

Page 22: Laporan Pkl Arischandra

2. Biro Pemeliharaan Mesin II dan III.

3. Biro Pemeliharaan Listrik dan Instrumen II dan III.

c. Departemen Produksi IV

Departemen ini bertanggung jawab terhadap pelaksanaan kegiatan

prooduksi serta melakukan pengawasan terhadap pabrik Indarung IV.

Departemen ini meliputi :

1. Biro Produksi IV

2. Biro Pemeliharaan Mesin IV

3. Biro Pemeliharaan Listrik & Instrumen IV

d. Departemen Produksi V

Departemen ini bertanggung jawab untuk melakukan pengawasan

kegiatan produksi Pabrik Indarung V. Departemen ini membawahi :

1. Biro Produksi V

2. Biro Pemeliharaan Mesin V

3. Biro Pemeliharaan Listrik dan Instrumen V

e. Departemen Utilitas.

Departemen utilitas merupakan departemen yang berperan sebagai unit

kerja penunjang yang mengkoordinasikan beragam kegiatan yang dikelola

oleh biro-biro berikut :

1. Biro Laboratorium Proses.

Page 23: Laporan Pkl Arischandra

2. Biro Tenaga & Bengkel.

3. Biro Pelayanan Umum.

4. Biro Kesehatan Kerja & Lingkungan Hidup.

3. Direktur Litbang, membawahi :

a. Staf Penelitian dan Pengembangan.

Departemen litbang merupakan unit yang merencanakan,

mengkoordinasi atau melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan-kegiatan

dalam bidang penelitian dan pengembangan, pelayanan kebutuhan

pelanggan dalam bidang keteknikan serta menajemen proyek.

b. Departemen Rancang Bangun dan Rekayasa.

1. Biro Rancang Bangun.

2. Biro Workshop.

3. Biro Konstruksi.

c. Departemen Jaminan Kualitas dan Perwakilan Manajemen / MR

(Manajemen Representatif).

1. Biro Jaminan Kualitas.

2. Biro Pengelolaan Sistem Manajemen..

4. Direktur Keuangan, membawahi:

a. Departemen Perbendaharaan

Departemen ini bertanggung jawab dalam merencanakan dan

mengevaluasi serta mengambil keputusan mengenai kebijaksanaan arus kas,

Page 24: Laporan Pkl Arischandra

transaksi hutang piutang, serta aset perusahaan. Departemen ini membawahi

dua Biro :

1. Biro Pengelolaan Kas, meliputi :

a. Bidang Kas atau Bank.

b. Bidang Pajak atau Asuransi.

2. Biro Penagihan Dan Pendanaan, meliputi :

a. Bidang Piutang dan Pemfakturan.

b. Bidang Penagihan.

c. Bidang Pendanaan.

b. Departemen Akuntansi dan Pengendalian Keuangan.

Departemen Akuntansi dan Pengendalian Keuangan membawahi

beberapa Biro :

1. Biro Akuntansi Keuangan, meliputi :

a. Bidang Akuntansi Biaya.

b. Bidang Akuntansi Umum.

c. Bidang Akuntansi Hutang.

d. Bidang Akuntansi Piutang.

e. Bidang Akuntansi Aktiva Tetap dan Persediaan.

2. Biro Akuntansi Manajemen, meliputi :

a. Bidang Perencanaan Anggaran.

b. Bidang Pengendalian Anggaran dan Pelaporan.

Page 25: Laporan Pkl Arischandra

c. Bidang Pengelolaan Aset Perusahaan.

3. Biro Evaluasi Kinerja Perusahaan & APLP, meliputi :

a. Staf Evaluasi Kinerja Perusahaan dan APLP.

c. Departemen SDM

1. Biro Pembinaan, Pendidikan & Latihan.

2. Biro Personalia.

3. Biro Perencanaan & Pengembangan SDM.

Sedangkan Departemen yang langsung dibawahi pengawasan Direktur Utama

adalah:

a. Satuan Pengawasan Intern membawahi :

1. Biro Pengawasan Kepatuhan.

2. Biro Pengawasan Keuangan & Operasional.

3. Bidang Perencanaan dan Monitoring.

b. Sekretaris Perusahaan , membawahi :

1. Biro Humas.

2. Biro Umum.

3. Biro Hukum & GCG.

4. Biro Bina Lingkungan & PUKK.

5. Biro Satuan Pengamanan.

B. Pola Kerja PT Semen Padang

1. Manajemen PT Semen Padang

Manajemen adalah kegiatan-kegiatan perencanaan, pengorganisasian,

penggerakan dan pengendalian sebuah perusahaan untuk mencapai tujuan-tujuan

Page 26: Laporan Pkl Arischandra

yang telah ditetapkan sebelumnya.

Dalam usaha mencapai tujuannya kegiatan manajemen harus dapat

menyatukan tenaga (orang-orang), uang, metoda, bahan/peralatan, mesin dan

keahlian pemasaran, serta segala fasilitas lainnya yang dibutuhkan sehingga apa

yang diharapkan dapat tercapai dengan efektif.Menurut George. R. Terry, fungsi

manajemen meliputi planning, organizing, actuating, dan controlling.

a. Planning (Perencanaan).

Planning merupakan dasar dari semua fungsi manajemen yang ada. Rencana

dianggap sebagai pedoman dan penuntun arah kegiatan. Dalam menyusun

suatu rencana seorang pemimpin dihadapkan kepada bermacam-macam

kemungkinan yang dapat dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan. Untuk itu, seorang pemimpin / manajer harus jeli dalam

menentukan kemungkinan yang paling menguntungkan. Pada PT Semen

Padang, perencanaan dibuat oleh pemimpin sedangkan perencanaan yang

sifatnya kecil pada masing-masing unit dilaksanakan oleh unit itu sendiri.

b. Organizing (Pengorganisasian).

Organisasi adalah sekelompok orang yang bekerja sama dalam

melaksanakan tugas-tugas yang ditetapkan untuk mencapai tujuan. Setiap

orang melaksanakan tugasnya dengan penuh tanggung jawab serta berpedoman

pada rencana kerja atau petunjuk pelaksanaan kerja.Oleh karena itu,

pengorganisasian meliputi penentuan dan penugasan golongan pekerjaan.

c. Actuating (Menggerakkan).

Page 27: Laporan Pkl Arischandra

Actuating adalah usaha untuk menciptakan suasana sehingga para karyawan

berkeinginan dan mau berusaha mencapai tujuan yang diiginkan oleh

perusahaan. Usaha Actuating ini biasanya akan berhasil jika para pekerja

diperlakukan dengan baik, didorong untuk maju, serta diberikan semangat untuk

berkembang dan meningkatkan prestasinya.

d. Controlling (Pengawasan)

Pengawasan adalah tindakan menilai kembali apa yang dilaksanakan dan

apabila perlu menerapkan tindakan-tindakan korektif sehingga pelaksanaan

tugas dapat dilakukan sesuai dengan rencana. Pada PT Semen Padang proses

pengawasan dilakukan dalam tiga tahap, yaitu:

1. Mengukur hasil pekerjaan.

2. Membandingkan hasil pekerjaan dengan standar yang telah ditentukan

sebelumnya.

3. Mengoreksi penyimpangan dalam pembiayaan dan efisiensi kerja.

2. Unit-unit Kerja PT Semen Padang

Untuk menunjang operasional pabrik serta meningkatkan kwalitas dan

kuantitas semen, maka PT Semen Padang dilengkapi beberapa unit penunjang :

a. Unit Pemeliharaan listrik

Unit ini bertanggung jawab kepada kepala Biro Pemelihara Mesin. Tugas

dari unit ini terdiri atas pekerjaan harian dan shif. Untuk pekerjaan harian

dilaksanakan kegiatan sebagai berikut :

1. Melakukan Preventif Maintance yang meliputi pemeriksaan kondisi

pelumasan, pengaturan dan uji fungsi.

Page 28: Laporan Pkl Arischandra

2. Melakukan modifikasi untuk kelancaran operasi, modikasi tersebut

berbiaya rendah dan tidak menghendaki proses produksi.

Biasanya untuk pekerjaan shift melakukan tugas – tugas sebagai berikut :

1. Melakukan Trouble Shooting.

2. Melakukan control proses sewaktu pabrik berjalan .

3. Melakukan pekerjaan kelistrikan.

b. Unit Tenaga

Biro tenaga memiliki tanggung jawab untuk memantau pasoka energi dan

kontiunitasnya. Biro ini menangani masalah perawatan modifikasi kecil dan

pembangkit listrik yang memiliki PT Semen Padang serta jaringan

distribusinya.

c. Pabrik Pengantongan

Pabrik ini merupakan unit penunjang untuk pengemasan semen. Pabrik ini

terletak di Bukit Putus yang berjarak lebih kurang 2 km dari lokasi

pengantongan semen di Teluk Bayur. Kapasitas pabrik adalah 150.000 kantong

per hari. Pembuatan kantong dilakukan melalui beberapa tahap yaitu :

1. Pembubuhan catatan.

2. Pengelemen.

3. Pelipatan.

4. Pemotongan.

5. Penjahitan.

Kantong yang dipakai berukuran 40 kg dan 50 kg semen, untuk diluar

Sumatera Barat berwarna merah hijau sedangkan untuk proyek khusus

Page 29: Laporan Pkl Arischandra

berwarna biru.

d. Rancangan Bangun dan Perekayasaan

Unit ini bertugas melakukan teknik dari modifikasi pabrik hingga

merancang pabrik baru. Ruang lingkup pekerjaan bagian ini mulai dari ide

dasar hingga dihasilkan mechanical dan Elektical detail.

3. Produksi PT Semen Padang

a. Pengertian Semen

Semen adalah zat perekat hidrolis, dimana senyawa-senyawa yang

dikandungnya akan mempunyai daya rekat terhadap bebatuan jika semen

tersebut sudah bereaksi dengan air. Semen memiliki sifat-sifat utama, yaitu:

1. Sifat Hidrasi Semen

Hidrasi semen adalah reaksi yang terjadi antara komponen / senyawa

semen dengan air yang menghasilkan senyawa hidrat. Reaksi ini dipengaruhi

oleh kehalusan semen, jumlah air, suhu dan sebagainya. Reaksi Hidrasi

semen akan mempengaruhi kualitas beton.

2. Pengikatan dan Pengerasan (Setting dan Hardening)

Setting (pengikatan) adonan semen dengan air adalah gejala terjadinya

kekakuan semen yang biasa dinyatakan dengan waktu pengikatan atau setting

time, yaitu waktu yang dimulai dari terjadinya adonan sampai semen mulai

kaku. Hardening (pengerasan) adalah proses semen mulai mengeras dan

memberikan kekuatan.

3. Kekuatan tekan (Compressive Strength)

Kekuatan tekan adalah sifat yang harus dimiliki oleh semen untuk dapat

Page 30: Laporan Pkl Arischandra

menahan (memikul) beban tekan. Biasanya kekuatan semen dinyatakan pada

saat umur beton 28 hari.

4. Penyusutan (Shrinkage)

Adalah terjadinya penyusutan volume beton karena adanya penguapan air

yang ada dalam adonan semen tersebut. Semen yang bagus memiliki

penyusutan yang sangat kecil.

b. Proses Pembuatan Semen

Secara garis besar proses produksi melalui empat tahapan, yaitu:

1. Penambangan dan Penyimpanan Bahan Mentah

Bahan mentah atau material dasar yang digunakan dalam pembuatan

semen adalah batu kapur, batu silika, tanah liat, pasir besi dan gypsum.

a. Batu Kapur (Lime Stone)

Batu kapur mengandung senyawa CaCO3 (Calcium carbonat), SiO2

(Silium Oksida) dan Al2O3 (Aluminium Oksida). Batu kapur merupakan

sumber utama senyawa CaO (Calcium Oksida), yang kemurniannya

sekitar 50 % dalam kapur. Material yang depositnya terdapat di Bukit

Karang Putih (± 2 km dari pabrik) ini, digunakan sebanyak ± 80 % dari

total kebutuhan bahan mentah.

b. Batu Silika (Silica Stone)

Kandungan yang terdapat dalam batu silika adalah 65 – 70 % SiO2

(Silium Oksida), 13 % Al2O3 (Aluminium Oksida), 7 % Fe2O3 (Ferry

Oksida) dan air. Deposit material ini terdapat di Bukit Ngalau (± 1,5 km

Page 31: Laporan Pkl Arischandra

dari pabrik). Kebutuhan batu silika dalam proses produksi adalah

sebanyak ± 9 %.

Penambangan batu silika dilakukan tanpa menggunakan bahan

peledak, tetapi diruntuhkan dengan trackcavator dan dibawa ke crusher

dengan shell loader atau dump truck. Material ditransportasikan ke

storage dengan menggunakan Belt Conveyor.

c. Tanah Liat (Clay)

Tanah liat mengandung 40 - 45 % senyawa SiO2 (Silium Oksida), 30%

Al2O3 (Aluminium Oksida), 10 % Fe2O3 (Ferry Oksida) dan sisanya air.

Tanah liat ini terdapat di sekitar pabrik dan digunakan sebanyak ± 9 %.

Penambangan tahan liat dilakukan dengan menggunakan excavator

dan ditransportasikan ke storage dengan menggunakan dump truck.

d. Pasir besi (Iron Sand)

Kandungan utama dalam pasir besi adalah senyawa Fe2O3 (Ferry

Oksida), yaitu sekitar 83 %. Kebutuhan pasir besi sebanyak 1% - 2 %,

yang didatangkan dari Cilacap.

e. Gypsum

Gypsum yang ditambahkan pada penggilingan akhir, merupakan

sumber CaSO4.xH2O, yang digunakan sebagai penahan reaksi dengan air

agar semen tidak cepat mengeras. Kebutuhan gypsum sekitar 3 – 5 %,

yang didatangkan dari Gresik, Australia dan Thailand.

2. Penggilingan dan Pencampuran Bahan Mentah

Penggilingan material bertujuan untuk memperkecil ukuran partikel atau

Page 32: Laporan Pkl Arischandra

memperbesar luas permukaan sehingga mempermudah proses berikutnya.

Proses ini dilakukan dalam Raw Mill. Pada tahap ini keempat bahan baku

yang telah dipersiapkan dengan persentase yang sesuai, digiling sampai

menjadi tepung atau mencapai tingkat kehalusan tertentu. Di dalam Raw Mill

terdapat grinding media, yaitu berupa bola-bola besi dengandiameter 80 – 90

mm dan 30 – 40 mm. Penggilingan dilakukan dengan memutar Mill dengan

kecepatan konstan sehingga terjadi pukulan antara grinding media.

Cara penggilingan bahan mentah ini ada dua macam :

a. Proses Basah (Wet Process)

Pada proses penggilingan basah, campuran bahan mentah digiling

dalam Raw Mill dengan menambahkan air dengan kadar tertentu, biasanya

berkisar antara 30 – 37 %. Hasil penggilingan bahan mentah berupa

lumpur yang disebut dengan slurry. Agar slurry yang dihasilkan homogen,

maka dilakukan proses homogenizing, yaitu mengaduk slurry secara

mekanik atau menggunakan udara tekan di dalam bak penampungan.

b. Proses Kering (Dry Process)

Pada proses ini, dilakukan pengeringan bahan mentah pada saat

penggilingannya atau disebut dengan drying during grinding. Untuk

mengeringkan material digunakan gas panas yang keluar dari kiln dengan

suhu sekitar 350°C. Material keluaran dari Raw Mill ini berbentuk bubuk

tepung bersuhu 80°C dengan kandungan air < 1 % yang disebut dengan

Raw Meal (Raw Mix). Dari Raw Mill, Raw Mix dibawa ke Separator

untuk dilakukan pemisahan material yang kasar dan halus. Material yang

Page 33: Laporan Pkl Arischandra

masih kasar diumpankan kembali ke Raw Mill untuk digiling kembali dan

material yang sudah halus dimasukkan ke dalam silo Raw Mix, yaitu

tempat penyimpanan sementara dan tempat dilakukannya homogenisasi.

3. Pembakaran

Setelah melalui proses homogenisasi di dalam silo, Raw Mix

diumpankan ke Kiln untuk proses pembakaran. Tujuan utama dari

pembakaran adalah untuk menghasilkan reaksi-reaksi kimia dan pembentukan

senyawa di antara oksida-oksida yang terdapat pada bahan mentah.

Pembakaran ini dilakukan hingga mencapai suhu maksimum, yaitu 14500C.

pada tahap pembakaran ini terjadi beberapa proses, yaitu:

a. Pengeringan (untuk proses basah)

b. Pemanasan pendahuluan (Pre Heating)

c. Kalsinasi (Calcination)

d. Pemijaran (Sintering)

e. Pendinginan (Cooling)

Raw Mix dibawa ke preheater yang disebut dengan Suspension

Preheater. Di sini dilakukan penguapan lanjutan/pemanasan awal pada Raw

Mix dengan gas panas bersuhu 8000C – 9000C. Disamping itu, dilakukan

proses penguraian material untuk mendapatkan kapur CaO dari senyawa

CaCO3 atau dikenal dengan kalsinasi, dengan persamaan reaksi :

Page 34: Laporan Pkl Arischandra

CaCO3 Ca

O + CO2 (g)

Dari Preheater, Raw Mix diumpankan ke Kiln. Kiln berupa tabung besi

dengan diameter 5 m dan panjang 80 m. Kiln dipasang dengan kedudukan

miring kira-kira 30° dan diputar dengan kecepatan konstan (maksimal 2 rpm)

agar pembakaran sempurna dan merata.

Bahan bakar yang digunakan untuk pembakaran ini adalah batu bara

yang sudah dihaluskan pada Coal Mill. Proses penggilingan batu bara juga

bertujuan untuk memisahkan material dari udara. Udara yang terpisah

dibuang untuk sirkulasi, sedangkan material yang halus disimpan pada Coal

Hopper. Penyaluran serbuk batu bara sebagai bahan bakar dilakukan dengan

menggunakan fan.

Material yang telah mengalami pemijaran/pembakaran di dalam Kiln,

selanjutnya didinginkan oleh alat pendingin (Cooler) yang terletak pada

bagian pangkal Kiln. Cooler yang memiliki panjang 15 m ini mendinginkan

material yang panas dengan mengalirkan udara dari luar. Material yang keluar

dari Kiln ini disebut dengan terak/clinker yang memiliki suhu 150° - 200°C.

Clinker ini kemudian disimpan di silo Clinker untuk didinginkan.

4. Penggilingan Hasil Pembakaran atau Clinker

Pada tahap ini, Clinker yang telah didinginkan di dalam silo diumpankan

Page 35: Laporan Pkl Arischandra

bersama Gypsum sekitar 3 – 6 % ke dalam Cement Mill (Tromol Cement).

Fungsi gypsum dalam semen adalah sebagai retarder, yaitu bahan yang dapat

mengendalikan reaksi sewaktu pengerasan semen, sehingga semen tidak

terlalu cepat mengeras setelah dicampur dengan air.

Di dalam cement mill, klinker yang berukuran 1 – 40 mm3 digiling

bersama gypsum sampai mencapai tingkat kehalusan tertentu dengan

menggunakan grinding media. Hasil penggilingan dalam Cement Mill berupa

semen siap pakai yang diangkut menggunakan bucket elevator menuju

separator. Pada separator ini, dilakukan pemisahan material yang halus

dengan yang kasar. Material yang kasar diumpankan kembali menuju mill,

sedangkan semen yang halus dimasukan ke dalam silo semen dan siap untuk

dikantongkan dan ditransportasikan.

5. Pengantongan

Proses pengantongan dilakukan sesuai dengan distribusi yang

dibutuhkan. Jadi tidak ada penumpukan atau gudang semen untuk semen

yang telah dikantongkan di pabrik ini. Semen yang akan didistribusikan ke

wilayah yang relatif dekat, dilayani dengan menggunakan truk seperti

Sumatra Barat, Jambi, dan Tapanuli Selatan yang pengantongannya dilakukan

di Indarung. Sedangkan pengantongan untuk pemasaran yang akan

ditransportasikan melalui kapal laut dilakukan di Teluk Bayur.

Semen yang diambil dari silo semen langsung menuju unit pengantongan

dengan menggunakan alat transportasi Air Slide Conveyor. Setelah

dikantongkan, semen langsung dibawa dengan Belt Conveyor ke atas truk.

Page 36: Laporan Pkl Arischandra

Pengantongan semen PT Semen Padang dilakukan pada dua tempat yaitu

Packing Plant Indarung (PPI) dan Packing Plant Teluk Bayur (PPTB). Pada

PPI terdapat 10 unit packer dan di Teluk Bayur terdapat 7 unit packer. Setiap

unit merupakan rotary packer dengan 10 spout dan berkapasitas 80 ton per

jam. Pengangkutan semen menuju Teluk Bayur menggunakan jasa angkutan

kereta api dan semen dibawa berupa bubuk semen (Bulk Cement). Selain

pengantongan Indarung dan Teluk Bayur, juga tersedia Packing Plant di

Belawan, Batam, dan Tanjung Priok. Dengan adanya packing plant di

beberapa daerah maka semen dikirimkan dalam bentuk curah.

Berikut adalah bagan-bagan dalam proses pembuatan semen :

Digiling Raw Mix Dibakar Klinker

Gypsum Digiling

Batu Kapur

Batu Silika

Tanah Liat

Coper Slag

SemenCurah

Semen kantong

Kantong

Page 37: Laporan Pkl Arischandra

4. Produk PT Semen Padang

Produk-produk Semen Padang :

a. Portland Cement Type I (Ordinary Portland Cement)

Gambar 1.3 Produk Semen Portland Cement Type I

Portland Cement Type II (Moderate Sulfate Resistance)

Page 38: Laporan Pkl Arischandra

Gambar 1.4 Produk Semen Portland Cement Type II

b. Portland Cement Type V (High Sulfate Resistance)

Page 39: Laporan Pkl Arischandra

Gambar 1.5 Produk Semen Portland Cement Type V

c. Oil Well Cement (OWC) Class G – HSR

Page 40: Laporan Pkl Arischandra

Gambar 1.6 Produk Semen Oil Well Cement (OWC)

d. Portland Pozzolan Cement / PPC (Moderate Sulfate Resistance)

Page 41: Laporan Pkl Arischandra

Gambar 1.7 Produk Semen Portland Pozzolan Cement (PPC)

e. Portland Composite Cement / PCC

Page 42: Laporan Pkl Arischandra

Gambar 1.8 Produk Semen Portland Composite Cement (PCC)

5. Penerapan Manajemen Mutu

Dalam menghadapi tantangan era globalisasi pasar bebas, maka PT Semen

Padang telah mendapatkan pengakuan dan izin pemakaian tanda:

a. API Monogram, sertifikat NO. 10A-0044, dari American Petroleum Institute-

New York.

Page 43: Laporan Pkl Arischandra

b. ISO 9002-1994, sertifikat NO. 95-97 scope : Raw Material Mining, Cement

Manufacturing and Cement Packaging and Cement Marketing, dari Quality

Certification Bureau INC.Canada (QCB).

c. ISO 9001-1994, sertifikst NO. 97-585 scope: Design Development

Production, Instalation and Servicing Equipment of Industries, dari Quality

Certification Bureau INC.Canada (QCB).

d. ISO 14001 : 1996 – SNI 19-14001-1997, dari Succofindo International

Certification Services, Organization NO. EMS 00013.

e. Certificate of Convormity. NO. 0/20/008/3, dari lembaga mutu Landes

Material Prufamt Sachsen – Anhalt (LMPA) Magdeburg, Germany.

C. Keunggulan dan Kekurangan PT Semen Padang

1. Keunggulan :

a. PT Semen Padang merupakan BUMN (Badan Usaha Milik Negara) yang

memiliki sumber dana dari pemerintah Republik Indonesia.

b. Lokasi pabrik yang strategis dan jauh dari keramaian.

c. Memiliki SDM (Sumber Daya Manusia) yang kompetitif dan berkualitas.

d. Memiliki jangkauan distribusi ke seluruh penjuru daerah pemasaran, bahkan

sampai ke beberapa negara Benua Asia.

e. Menciptakan inovasi produk yang di buat berdasarkan hasil survei berkala

kebutuhan pasar.

2. Kekurangan :

Page 44: Laporan Pkl Arischandra

a. Kebijakan harga yang masih bergantung pada brain, dimana ditentukan dari

pergerakan harga setiap hari.

b. Pembatasan Distribusi Semen ke beberapa daerah di indonesia.

c. Program aplikasi yang digunakan masih rumit dan tidak sederhana yang dapat

menyebabkan kesalahan dalam proses data.

d. Di bidang distribusi semen masih berkerjasama dengan pihak kedua (supplier)

sebagai pemasok semen ke beberapa daerah.