laporan penerangan 3 fasa

Upload: tracy-duke

Post on 09-Oct-2015

320 views

Category:

Documents


25 download

DESCRIPTION

Tugas Praktikum Instalasi Penerang In Plaster 3 fasa. Didalamnya berisi keterangan mengenai komponen apa saja yang dipakai beserta standart operasional prosedurnya. didalamnya juga terdapat langkah kerja pemasangan instalasi dari pemasangan tembok hingga instalasi selesai. Di akhir bagian juga terdapat lembar commissioning hasil pengujian instalsinya.

TRANSCRIPT

  • 5/19/2018 laporan penerangan 3 fasa

    1/74

    1

    Pokok Bahasan

    Latar Belakang

    Ruang Lingkup

    Tujuan Praktikum

    1.1Latar Belakang

    Seiring perkembangan jaman, lapangan pekerjaan menuntut adanya sumber

    daya yang kompeten dalam bidangnya. Sumber daya yang kompeten tidak

    lepas dari peran lembaga formal yang didalamnya dapat membentuk seseorang

    menjadi seorang individu yang handal dam mampu bersaing dibidangnya.

    Khususnya dalam ilmu kelistrikan yang saat ini Indonesia sedang menjalani

    pembangunan.

    Pendidikan saat ini dilaksanakan dalam hal perwujudan dan perkembangan

    teknologi tepat guna sesuai dengan kebutuhan era globalosasi. Oleh karena itu

    pendidikan sekarang difokuskan pada pendidikan profesional di lapangan

    kerja maupun di bengkel.

    Politeknik Negeri Malang terutama pada program studi Teknik Listrik jurusan

    Teknik Elektro ini memberikan informasi dan wawasan mulai dari yang

    mendasar hingga yang mencapai pokok permasalahan yang akan dihadapi.

    Maka dari itu, kerja praktik ini merupakan salah satu upaya dari Politeknk

    1

    PPeennddaahhuulluuaann

  • 5/19/2018 laporan penerangan 3 fasa

    2/74

    2

    Negeri Malang dalam rangka mengembangkan kualitas sumber daya manusia

    di Indonesia khususnya di bidang kelistrikan.

    Pada semester 3 (tiga) ini, mahasiswa program studi Teknik Listrik Politeknik

    Negri Malang dituntut untuk menyelesaikan job yang telah ditentukan oleh

    pihak yang berkewajiban. Penyelesaian job tersebut dilakukan secara

    berkelompok. Berikut ini merupakan laporan hasil kerja kelompok kami

    dalam pemasangan Instalasi Penerangan 3 Fasa in Plaster.

    1.2Ruang Lingkup

    Berikut adalah ruang lingkup dari pelaksanakan praktikum pemasangan

    Instalasi Penrangan 3 Fasa In Plaster:

    a. Pemasangan instalasi penerangan 3 fasa in plaster.

    b. Pemasangan instalasi kWhmeter pengukuran langsung.

    1.3Tujuan Praktikum

    Berikut adalah beberapa tujuan dari pelaksanaan praktikum pemasangan

    Instalasi Penerangan 3 Fasa In Plaster:

    a. Dapat mengetahui cara pemasangan instalasi penerangan 3 fasa in plaster.

    b. Dapat memasang instalasi kWhmeter pengukuran langsung.

  • 5/19/2018 laporan penerangan 3 fasa

    3/74

    3

    Pokok Bahasan

    Persyaratan Umum Instalasi Listrik

    Alat Pelindung Diri (APD)

    Bahan Kerja Alat Pengukur dan Pembatas (APP)

    -Ketentuan Mengenai APP

    - KWh Meter

    2.1 Persyaratan Umum Instalasi Listrik

    Perencanaan Instalasi Listrik

    Sumber PUIL 2000 halaman 105

    4.1 Persyaratan umum4.1.1 Ketentuan umum

    4.1.1.1 Rancangan instalasi listrik harus memenuhi ketentuan PUIL ini dan

    peraturan lain yang tersebut dalam 1.3.

    4.1.1.2 Rancangan instalasi listrik harus berdasarkan persyaratan dasar yang

    ditentukan dalam BAB 2 (terutama 2.3) dan memperhitungkan serta

    memenuhi proteksi untuk keselamatan yang ditentukan dalam BAB 3.

    4.1.1.3 Sebelum merancang suatu instalasi listrik harus dilakukan penilaian

    (assessment) dan survai lokasi.

    CATATAN Metode penilaian dan hal-hal yang disurvai dijelaskan dalam IEC

    364-3.

    4.1.2.1 Rancangan instalasi listrik ialah berkas gambar rancangan dan

    uraian teknik, yang digunakan sebagai pedoman untuk

    melaksanakan pemasangan suatu instalasi listrik.

    2

    LLAANNDDAASSAANNTTEEOORRII

  • 5/19/2018 laporan penerangan 3 fasa

    4/74

    4

    4.1.2.2 Rancangan instalasi listrik harus dibuat dengan jelas, serta mudah

    dibaca dan dipahami oleh para teknisi listrik. Untuk itu harus

    diikuti ketentuan dan standar yang berlaku.

    4.1.2.3 Rancanganinstalasi listrik terdiri dari :

    a) Gambar situasi, yang menunjukkan dengan jelas letak gedung

    atau bangunan tempat instalasi tersebut akan dipasang dan

    rancangan penyambungannya dengan sumber tenaga listrik.

    b) Gambar instalasi yang meliputi:

    1) Rancangan tata letak yang menunjukkan dengan jelas letak

    perlengkapan listrik beserta sarana kendalinya (pelayanannya),

    seperti titik lampu, kotak kontak, sakelar, motor listrik, PHB

    dan lain-lain.

    2) Rancangan hubungan perlengkapan listrik dengan gawai

    pengendalinya sepertihubungan lampu dengan sakelarnya,

    motor dengan pengasutnya, dan dengan gawai pengatur

    kecepatannya, yang merupakan bagian dari sirkit akhir atau

    cabang sirkit akhir.

    3) Gambar hubungan antara bagian sirkit akhir tersebut dalam

    butir b) dan PHB yang bersangkutan, ataupun pemberian tanda

    dan keterangan yang jelas mengenai hubungan tersebut.

    4) Tanda ataupun keterangan yang jelas mengenai setiap

    perlengkapan listrik.

    c) Diagram garis tunggal, yang meliputi :

    1) Diagram PHB lengkap dengan keterangan mengenai ukuran

    dan besaran pengenal komponennya;2) Keterangan mengenai jenis dan besar beban yang terpasang

    dan pembagiannya;

    3) Sistem pembumian dengan mengacu kepada 3.18;

    4) Ukuran dan jenis penghantar yang dipakai.

    d) Gambar rinciyang meliputi :

    1) Perkiraan ukuran fisik PHB;

    2) Cara pemasangan perlengkapan listrik;

  • 5/19/2018 laporan penerangan 3 fasa

    5/74

    5

    3) Cara pemasangan kabel;

    4) Cara kerja instalasi kendali.

    CATATAN Gambar rinci dapat juga diganti dan atau dilengkapi

    dengan keterangan atau uraian.

    e) Perhitungan teknis bila dianggap perlu, yang meliputi antara lain :

    1) Susut tegangan;

    2) Perbaikan faktor daya;

    3) Beban terpasang dan kebutuhan maksimum;

    4) Arus hubung pendek dan daya hubung pendek;

    5) Tingkat penerangan.

    f) Tabel bahan instalasi, yang meliputi :

    1) Jumlah dan jenis kabel, penghantar dan perlengkapan;

    2) Jumlah dan jenis perlengkapan bantu;

    3) Jumlah dan jenis PHB;

    4) Jumlah dan jenis luminer lampu.

    g) Uraian teknis, yang meliputi :

    1) Ketentuan tentang sistem proteksidengan mengacu kepada

    3.17;

    2) Ketentuan teknis perlengkapan listrik yang dipasang dan cara

    pemasangannya;

    3) Cara pengujian;

    4) Jadwal waktu pelaksanaan.

    h) Perkiraan biaya

    2.2 Alat Pelindung Diri (APD)Jenis-jenis APD menurut bagian tubuh antara lain :

    1. Alat Pelindung Kepala

    Topi Keselamatan (Safety Helmet) untuk bekerja di tempat berisiko karena

    benda jatuh atau melayang, dan dilengkapi dengan ikatan ke dagu untuk

    menghalangi terlepasnya helmet dari kepala akibat menunduk atau kena benda

    jatuh. Syarat umum Safety Helmetadalah:

  • 5/19/2018 laporan penerangan 3 fasa

    6/74

    6

    i. Bagian dari luarnya harus kuat dan tahan terhadap benturan atau tusukan

    benda-benda runcing. Cara mengujinya dengan menjatuhkan benda seberat

    3 kg dari ketinggian 1 meter-topi tidak boleh pecah atau benda tak boleh

    menyentuh kepala.

    ii. Jarak antara lapisan luar dan lapisan dalam di bagian puncak 4-5 cm.

    iii. Tidak menyerap air. Cara pengujian: diuji dengan merendam topi di dalam

    air selama 24 jam.

    iv. Tahan terhadap api. Cara pengujian: topi dibakar selama 10 detik dengan

    bunsenataupropan, api harus padam selama 5 detik.

    Contoh Safety Helmet dan Penggunaannya Dalam Pekerjaan Konstruksi

    2. Alat Pelindung Muka dan Mata

    Alat pelindung muka dan mata berfungsi untuk melindungi muka dan mata

    dari:

    i. lemparan benda-benda kecil

    ii. lemparan benda-benda panas

    iii. pengaruh cahaya

    iv. pengaruh radiasi tertentu

    Kaca Mata Pelindung (Protective Goggles) untuk melindungi mata dari

    percikan logam cair, percikan bahan kimia, serta kacamata pelindung untuk

    pekerjaan menggerinda dan pekerjaan berdebu.

    Masker Pelindung Pengelasan yang dilengkapi kaca pengaman (Shade of Lens)

    yang disesuaikan dengan diameter batang las (Welding Rod).

    Untuk welding rod1/16 sampai 5/32 gunakanshadenomor 10.

    Untuk welding rod3/16 sampai gunakanshade nomor 13.

    http://4.bp.blogspot.com/-dMgOQboMfoA/T_KQk0kdmNI/AAAAAAAAAH8/tU8w2u3c_Ks/s1600/1.JPG
  • 5/19/2018 laporan penerangan 3 fasa

    7/74

    7

    ContohProtective Gogglesdan Penggunaan Masker Pelindung

    dalam Pekerjaan Konstruksi

    3. Alat Pelindung TanganAlat Pelindung tangan berfungsi untuk melindungi tangan dan jari-jari dari:

    i.Suhu ekstrim (panas dan dingin)

    ii.Radiasi elektromagnetik

    iii.Radiasi mengion

    Sarung Tangan untuk pekerjaan yang dapat menimbulkan cedera lecet atau

    terluka pada tangan seperti pekerjaan pembesian fabrikasi dan penyetelan,

    pekerjaan las, membawa barang-barang berbahaya dan korosif seperti asam dan

    alkali. Bentuk sarung tangan bermacam-macam, seperti:

    a. sarung tangan (gloves)

    b. mitten

    c. hand pad, melindungi telapak tangan dansleeve, melindungi pergelangan

    tangan dampai lengan

    http://4.bp.blogspot.com/-zGV6Ls_97Uw/T_KSfZNOIKI/AAAAAAAAAIM/mSlvLvOrYAU/s1600/3.JPGhttp://2.bp.blogspot.com/-4G2NH55VVaE/T_KRblniuLI/AAAAAAAAAIE/YFl6FwYykI0/s1600/2.JPGhttp://4.bp.blogspot.com/-zGV6Ls_97Uw/T_KSfZNOIKI/AAAAAAAAAIM/mSlvLvOrYAU/s1600/3.JPGhttp://2.bp.blogspot.com/-4G2NH55VVaE/T_KRblniuLI/AAAAAAAAAIE/YFl6FwYykI0/s1600/2.JPG
  • 5/19/2018 laporan penerangan 3 fasa

    8/74

    8

    Ada berbagai sarung tangan yang dikenal antara lain :

    a. Sarung Tangan Kulit, digunakan untuk pekerjaan pengelasan, pekerjaan

    pemindahan pipa dll. Berfungsi untuk melindungi tangan dari permukaan

    kasar.

    b. Sarung Tangan Katun, digunakan pada pekerjaan besi beton, pekerjaan

    bobokan dan batu, pelindung pada waktu harus menaiki tangga untuk

    pekerjaan ketinggian.

    c. Sarung Tangan Karet, digunakan untuk pekerjaan listrik yang dijaga agar

    tidak ada yang robek supaya tidak terjadi bahaya kena arus listrik.

    d. Sarung Tangan Asbes/Katun/Wool, digunakan untuk melindungi tangan

    dari panas dan api.

    e. Sarung Tangan poly vinil chloride dan neoprene, digunakan untuk

    melindungi tangan dari zat kimia berbahaya dan beracun seperti asam kuat

    dan oksidan.

    f. Sarung Tangan Paddle Cloth, melindungi tangan dari ujung yang tajam,

    pecahan gelas, kotoran dan vibrasi.

    g. Sarung Tangan latex disposable, melindungi tangan dari germdan bakteri

    dan hanya untuk sekali pakai.

    4. Alat Pelindung Kaki

    Alat pelindung kaki berfungsi untuk melindungi kaki dari:

    i. tertimpa benda-benda berat

    ii. terbakar karena logam cair,bahan kimia korosif

    iii. dermatitis/eksim karena zat-zat kimia

    iv. tersandung,tergelincirSepatu Keselamatan (Safety Boots) untuk menghindari kecelakaan yang

    diakibatkan tersandung bahan keras seperti logam atau kayu, terinjak atau

    terhimpit beban berat atau mencegah luka bakar pada waktu mengelas. Sepatu

    boot karet bila bekerja pada pekerjaan tanah dan pengecoran beton.

    Sepatu Keselamatan disesuaikan dengan jenis resiko, seperti:

    a. untuk mencegah tergelincir,dipakai sol anti slip luar dari karet alam atau

    sintetik dengan bermotif timbul ( permukaanya kasar)

  • 5/19/2018 laporan penerangan 3 fasa

    9/74

    9

    b. untuk mencegah tusukan dari benda-benda runcing,sol dilapisi logam.

    c. terhadap bahaya listrik, sepatu seluruhnya harus dijahit atau direkat,tak

    boleh menggunakan paku.

    d. sepatu atau sandal yang beralaskan kayu, baik dipakai pada tempat kerja

    yang lembab,lantai yang panas. dan sepatu boot dari karet sintetis,untuk

    pencegahan bahan-bahan kimia.

    5. Alat Pelindung Pernafasan

    Alat pelindung pernafasan berfungsi untuk memberikan perlindungan terhadap

    sumber-sumber bahaya udara di tempat kerja. Masker Gas dan Masker Debu

    adalah alat perlindungan untuk melindungi pernafasan dari gas beracun dan debu.

    Ada tiga jenis alat pernafasan berupa respirator yang berfungsi untuk memurnikan

    udara, yaitu:

    a. Respirator dengan filter bahan kimia

    b. Respirator dengan filter mekanik dan

    c. Respirator dengan filter mekanik dan bahan kimia

    6. Alat Pelindung Telinga

    Alat pelindung telinga digunakan untuk mencegah rusaknya pendengaran akibat

    suara bising di atas ambang aman seperti pekerjaan plat logam. Terdapat dua

    jenis alat pelindung telinga, yaitu:

    http://1.bp.blogspot.com/-QSmpO9ppRrg/T_KUz6Cv51I/AAAAAAAAAIc/1PhqC6juhfM/s1600/5.JPGhttp://1.bp.blogspot.com/-Rb_1SV2blMQ/T_KS3zAfhCI/AAAAAAAAAIU/XvQa2UYmiq4/s1600/4.JPGhttp://1.bp.blogspot.com/-QSmpO9ppRrg/T_KUz6Cv51I/AAAAAAAAAIc/1PhqC6juhfM/s1600/5.JPGhttp://1.bp.blogspot.com/-Rb_1SV2blMQ/T_KS3zAfhCI/AAAAAAAAAIU/XvQa2UYmiq4/s1600/4.JPG
  • 5/19/2018 laporan penerangan 3 fasa

    10/74

    10

    a. Sumbat Telinga (ear plug)

    Sumbat telinga yang baik adalah menahan frekuensi tertentu saja,sedangkan

    frekuensi untuk bicara(komunikasi) biasanya tak terganggu.

    - Sumbat telinga biasanya terbuat dari karetplastic keras, plastic

    lunak,lilin,dan kapas.

    - Daya lindung (kemampuan attenuasi):25-30 dB

    b. Tutup Telinga (ear muff)

    Attenuasi (daya lindung) pada frekuensi 2800-4000Hz (35-45 dB), namun

    pada frekuensi biasa ( 25 s/d 30 Hz )

    7. Alat Pelindung Tubuh

    Alat pelindung tubuh berupa pakaian kerja. Pakaian kerja yang digunakan

    pekerja harus sesuai dengan lingkup pekerjaannya. Pakaian tenaga kerja pria

    yang melayani mesin harus sesuai dengan pekerjaanya. Pakaian kerja wanita

    sebaiknya berbentuk celana panjang,baju yang pas,tutup rambut dan tidak

    memakai perhiasan-perhiasan. Terdapat pakain kerja khusus sesuai dengan

    sumber bahaya yang dapat dijumpai, seperti:

    a. Terhadap radiasi panas, pakaian yang berbahan bias merefleksikan panas,

    biasanya aluminium dan berkilat.

    b. Terhadap radiasi mengion, pakaian dilapisi timbal (timah hitam).

    c. Terhadap cairan dan bahan-bahan kimiawi, pakaian terbuat dari plastik atau

    karet.

    d. Sabuk Pengaman (Safety Belt) untuk mencegah cedera yang lebih parah

    pada pekerja yang bekerja di ketinggian > 2M

    http://3.bp.blogspot.com/-zcMA7k26qkE/T_KVTFyqBsI/AAAAAAAAAIk/E-qI2ZQCu1g/s1600/6.JPG
  • 5/19/2018 laporan penerangan 3 fasa

    11/74

    11

    Hal-hal yang Harus Diperhatikan Dalam Penggunaan APD

    APD akan berfungsi dengan sempurna apabila telah sesuai dengan standar yang

    ditentukan dan dipakai secara baik dan benar. Hal-hal yang perlua diperhatikan :

    1. Sediakanlah APD yang sudah teruji dan telah memiliki SNI atau standar

    Internasional lainnya yang diakui.

    2. Pakailah APD yang seuai dengan jenis pekerjaan walaupun pekerjaan

    tersebut hanya memerlukan waktu yang singkat.

    3. APD harus dipakai dengan tepat dan benar.

    4. Jadikanlah kebiasaan memakai APD menjadi budaya. Ketidaknyamanan

    dalam memakai APD jangan dijadikan alasan untuk menolak memakainya.5. APD tidak boleh diubah-ubah pemakainya, kalau memang terasa tidak

    nyaman dipakai harus dilaporkan kepada atasan atau pemberi kewajiban

    pemakaian alat tersebut.

    6. APD dijaga agar tetap berfungsi dengan baik.

    7. Semua pekerja, pengunjung dan mitra kerja yang ada di lokasi proyek

    konstruksi harus memakai APD yang diwajibkan, seperti Topi

    Keselamatan.

    Standar yang Dipakai

    Apabila akan membeli APD kita harus berpedoman kepada standar industri

    yang berlaku. Belilah hanya barang yang telah mencantumkan kode SNI (Standar

    Nasional Indonesia) atau JIS untuk barang buatan Jepang, ANSI, BP dsb.

    tergantung dari negara asal barang kebutuhan proyek dan dinyatakan laaik untuk

    pekerjaan dmaksud.

    http://4.bp.blogspot.com/-Z_ixxL9QKYc/T_KWaQjq-BI/AAAAAAAAAIs/OZ24MX7LMVs/s1600/7.JPG
  • 5/19/2018 laporan penerangan 3 fasa

    12/74

    12

    Di bawah ini beberapa contoh standar APD dengan SNI dan standar

    internasional lainnya.

    a. Topi Pengaman (Helmet

    b. Sepatu Pengaman (Safety Boots -0645-82, DIN 4843, Australian

    Standard AS/NZS 2210.3.2000. ANZI Z 41PT 99, SS 105, 1997

    c. Sabuk Pengaman (Safey Belt

    Banyak lagi standar-standar yang diberlakukan di negara maju, tetapi yang lebih

    penting kalau kita memakai produk dalam negeri ujilah ketahanannya terhadap

    suatu beban yang akan diberikan kepadanya dengan toleransi keamanan minimal

    50%.

    2.3 Bahan Kerja

    1. Fitting Lampu E27

    Fiting termasuk bahan jadi dan merupakan alat yang berfungsi sebagai

    pemegang atau tempat bola lampu.

    Ada beberapa persyaratan yang perlu diperhatikan dalam pemasangan /

    menempatkan fitting lampu, antara lain:

    1. Fitting lampu sejenis Edison dan jenis bayonet harus dipasang dengan

    bagian tengah hantaran fasa, sedangkan kontak luar (ulir) dari fitting

    dihubungkan pada hantaran netral. (Pasal 206 B2 PUIL 771).

    2. Fiting lampu jenis Edison harus dipasang dengan cara menghubungkan

    kontak dasarnya pada penghantar fase, dan kontak luarnya pada

    penghantar netral. (PUIL 2000 2.5.2.4)

    3. Lampu pijar untuk penggunaan umum pada rangkaian penerangan cabang

    tidak boleh dilengkapi dengan kaki Edison (E 27), bila dayanya lebih dari

    300 watt, juga tidak boleh dengan kaki Goliath (E 40). Bilamana daya

    lebih dari 1500 watt hanya kaki atau alat lain tertentu yang dapat

    digunakan. (pasal 510 J1 PUIL 77).

    4. Dalam ruang lembab, tidak boleh mempergunakan fitting lampu pijar yang

    bersaklar (pasal 510 H1 sub.c PUIL 77).

  • 5/19/2018 laporan penerangan 3 fasa

    13/74

    13

    5. Seluruh bagian luar fiting lampu yang dipasang dalam ruang berdebu,

    lembab, sangat panas,berisi bahan mudah terbakar, atau mengandung

    bahan korosi, harus terbuat dari bahan porselin atau bahan isolasi lain yang

    sederajat. Terlepas dari keadaan ruang seperti disebutkan di atas, bagian

    luar fiting lampu yang bertegangan lebih dari 300 V ke bumi, harus selalu

    terbuat dari bahan porselin atau bahan isolasi lain yang sederajat. (PUIL

    2000 5.3.3.2.1 hal 168)

    6. Bagian luar dari fitting lampu harus dibuat dari bahan porselin, atau bahan

    isolasi lain yang sederajat. (pasal 856 A4 PUIL 77).

    2. SakelarSakelar ialah sebuah perangkat yang digunakan untuk memutuskan jaringan listrik,

    atau untuk menghubungkannya.

    Ada beberapa persyaratan yang perlu diperhatikan dalam pemasangan /

    menempatkan sakelar, antara lain:

    1. Jika dikehendaki, penerangan darurat atau bagian-bagiannya, dapat

    dinyalakan dari sumber utama untuk suatu bagian, asalkan pada segala

    kemungkinan kedudukan sakelar, ketika sedang digunakan penerangan

    normal, penerangan darurat akan menyala ketika terjadi kegagalan pada

    sumber utama. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan sakelar

    majemuk atau beberapa sakelar tunggal yang menjalankan beberapa

    kontaktor khususnya pada sistem instalasi jenis A, jenis B atau dengan

    menyalakan lampu pada jenis C. (PUIL 2000 8.22.7.5 hal 397)

    2. Sakelar harus dipasang sehingga :

    a) bagian yang dapat bergerak, tidak bertegangan pada waktu sakelar dalam

    keadaan terbuka atau tidak menghubung;

    b) kedudukan kontak semua tuas sakelar dan tombol sakelar dalam satu

    instalasi harus seragam; misalnya akan menghubung jika tuasnya didorong

    ke atas atau tombolnya ditekan. (PUIL 2000 2.5.2.3 hal 29)

    3. Setiap sakelar atau pemutus sirkit harus mampu menyambung dan memutus

    arus yang dapat mengalir dalam keadaan penggunaan alat tersebut dan harus

    http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Jaringan_listrik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Jaringan_listrik&action=edit&redlink=1
  • 5/19/2018 laporan penerangan 3 fasa

    14/74

    14

    berfungsi sedemikian hingga tidak membahayakan operator. (PUIL 2000

    4.12.1.1 hal 151)

    4. Setiap sakelar atau pemutus sirkit kutub tunggal harus beroperasi pada

    penghantar aktif dari sirkit yang dihubungkan padanya. (PUIL 2000 4.12.1.2

    hal 151)

    a. Gambar Saklar Seri

    Simbol Diagram Lokasi Simbol Diagram Pengawatan

    ( Gambar ada pada Lampiran 7)

    b. Gambar Saklar Tunggal

    Simbol Diagam Lokasi Simbol Diagram Pengawatan

    (Gambar ada pada Lampiran 7)

    B

    A

  • 5/19/2018 laporan penerangan 3 fasa

    15/74

    15

    Gambar Single Line Diagram Saklar Seri dan Tunggal (Lampiran6)

    3. Kotak Kontak atau Stopkontak

    Menurut PUIL 2000 halaman 10 dan 11, kotak kontak ialah susunan gawai

    pemberi dan penerima arus yang dapat dipindah-pindahkan, untuk

    menghubungkan dan memutuskan saluran ke dan dari bagian instalasi. Kontak

    tusuk meliputi :

    a) kotak kontakbagian kontak tusuk yang merupakan gawai pemberi arus;

    b) tusuk kontakbagian kontak tusuk yang merupakan gawai penerima arus.

    Kotak Kontak Biasa (KKB)

    kotak kontak yang dipasang untuk digunakan sewaktu-waktu (tidak secara

    tetap) bagi peranti listrik jenis apa pun yang memerlukannya, asalkan

    penggunaannya tidak melebihi batas kemampuannya.

    Kotak Kontak Khusus (KKK)

    kotak kontak yang dipasang khusus untuk digunakan secara tetap bagi suatu

    jenis peranti listrik tertentu yang diketahui daya maupun tegangannya.

    Ada beberapa persyaratan yang perlu diperhatikan dalam pemasangan /

    menempatkan kotak kontak, antara lain:

  • 5/19/2018 laporan penerangan 3 fasa

    16/74

    16

    1. Tusuk kontak harus dirancang sedemikian rupa sehingga ketika

    dihubungkan tidak mungkin terjadi sentuhan tak sengaja dengan bagian

    aktif. (PUIL 2000 5.4.1.1 hal 175)

    2. Tusuk kontak harus terbuat dari bahan yang tidak mudah terbakar, tahan

    lembab dan secara mekanik cukup kuat. (PUIL 2000 5.4.1.2.1 hal 175)

    3. Tusuk kontak yang tidak terlindung tidak boleh dibuat dari bahan yang

    mudah pecah. (PUIL 2000 5.4.1.2.2 hal 175)

    4. Sebagai pengecualian dari 5.4.1.2.1 di atas, tusuk kontak untuk kuat arus

    16A ke bawah pada tegangan rumah, boleh terbuat dari bahan isolasi yang

    tahan terhadap arus rambat. (PUIL 2000 5.4.1.2.3 hal 175)

    5. Sambungan antara tusuk kontak dan kabel fleksibel harus baik untuk

    menghindari kerusakan mekanis. (PUIL 2000 5.4.1.3 hal 175)

    6. Dalam suatu instalasi, lubang kotak kontak dengan tegangan pengenal

    tertentu tidak boleh dapat dimasuki tusuk kontak dengan tegangan pengenal

    yang lebih rendah ((PUIL 2000 5.4.1.4.1 hal 176)

    7. Lubang kotak kontak dengan arus pengenal tertentu tidak boleh dapat

    dimasuki tusuk kontak dengan arus pengenal yang lebih besar, kecuali bagi

    kotak kontak atau tusuk kontak dengan arus pengenal setinggi-tingginya

    16A. (PUIL 2000 5.4.1.4.2 hal 176)

    Simbol Diagram Lokasi Simbol Diagram Pengawatan

    (Gambar ada pada Lampiran 7)

    4. Fuse

    Menurut PUIL 2000 halaman 6, Fuse/Pengaman Lebur ialah bagian dari

    pengaman lebur yang dirancang agar lebur bila pengaman lebur bekerja.

    Menurut PUIL 2000 halaman 12, pengaman lebur (sekering) ialah gawai

    penyakelaran dengan peleburan satu komponen atau lebih yang dirancang

  • 5/19/2018 laporan penerangan 3 fasa

    17/74

    17

    khusus dan sebanding, yang membuka sirkit tempat pengaman lebur disisipkan

    dan memutus arus bila arus tersebut melebihi nilai yang ditentukan dalam waktu

    yang sesuai. Pengaman lebur meliputi semua bagian yang membentuk gawai

    penyakelaran yang utuh (fuse ).

    Fuse atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan Sekering adalah komponen

    yang berfungsi sebagai pengaman dalam Rangkaian Elektronika maupun

    perangkat listrik. Fuse (Sekering) pada dasarnya terdiri dari sebuah kawat halus

    pendek yang akan meleleh dan terputus jika dialiri oleh Arus Listrik yang

    berlebihan ataupun terjadinya hubungan arus pendek (short circuit) dalam

    sebuah peralatan listrik / Elektronika. Dengan putusnya Fuse (sekering) tersebut,Arus listrik yang berlebihan tersebut tidak dapat masuk ke dalam Rangkaian

    Elektronika sehingga tidak merusakkomponen-komponen yang terdapat dalam

    rangkaian Elektronika yang bersangkutan.

    Fuse (Sekering) terdiri dari 2 Terminal dan biasanya dipasang secara Seri

    dengan Rangkaian Elektronika / Listrik yang akan dilindunginya sehingga

    apabila Fuse (Sekering) tersebut terputus maka akan terjadi Open Circuit yang

    memutuskan hubungan aliran listrik agar arus listrik tidak dapat mengalir masuk

    ke dalam Rangkaian yang dilindunginya.

    Tabel 12. Simbol Sekering dalam Penerangan

    Simbol Diagram Lokasi Simbol Wiring Diagram

    http://www.produksielektronik.com/2013/07/jenis-komponen-elektronika-beserta-fungsi-dan-simbolnya/http://www.produksielektronik.com/2013/07/jenis-komponen-elektronika-beserta-fungsi-dan-simbolnya/
  • 5/19/2018 laporan penerangan 3 fasa

    18/74

    18

    5. Kabel NYA

    Kabel NYA adalah kabel yang mempunyai isolasi berupa PVC, dengan inti

    tembaga tunggal yang pejal. Kabel NYA banyak digunakan dalam instalasilistrik perumahan, yang merupakan kabel udara dengan karakteristik tidak tahan

    terhadap panas. Untuk itu, pemasangan kabel NYA harus dilindungi oleh pipa

    PVC atau pipa aluminium untuk mencegah terjadinya kerusakan fisik seperti

    keratin tikus, terbakar, dll.

    Kabel rumah tanpa selubung berisolasi PVC (yaitu NYA, NYAF) dan berisolasi

    karet (NGA), tidak boleh dipasang di dalam atau pada kayu, dan tidak boleh

    pula langsung pada, di dalam, atau di bawah plasteran. (PUIL 2000 7.12.1.1)

    Kabel rumah berisolasi karet (NGA) dan berisolasi PVC (NYA) harus dipasang

    didalam pipa instalasi; jika tidak, maka harus ditempuh cara-cara tersebut dalam

    7.12.1 (PUIL 2000 7.13.3)

    Tabel 7.13-1 Faktor pengisian maksimum

    Jumlah penghantar dalam pipa Faktor pengisian%

    1 50

    2 403 atau lebih 35

  • 5/19/2018 laporan penerangan 3 fasa

    19/74

    19

    6. Kabel NYYHY

    Nama kabel : Kabel termoplastik sedang berselubung termoplastik

    Tegangan nominal (antara penghantar) : 600-1000 V

    Jumlah inti :2 sampai dengan 7

    Menurut PUIL halaman 281, kabel ini hanya cocok dalam ruang kering

    untuk peralatan listrik domestic, juga dalam ruang lembab sementara.

    Dengan tekanan mekanik sedang, misalnya: untuk mesin cuci, lemari es,

    dsb.

  • 5/19/2018 laporan penerangan 3 fasa

    20/74

    20

    NYYHY biasanya berwarna hitam. Kabel-kabel ini berinti lebih dari 1 kabel.

    Biasanya digunakan untuk instalasi didalam rumah yang tidak permanen, karena

    sifatnya fleksible dan tidak mudah patah.

    7. Lampu Pijar

    Lampu pijar yang digunakan dalam praktikum bengkel listrik yaitu lampu Philip

    40W/220V.

    Menurut PUIL 2000 halaman 171, Lampu untuk penggunaan umum pada sirkit

    penerangan tidak boleh dilengkapi dengan pangkal Edison E27 jika dayanya

    lebih dari 300 W, juga tidak boleh dilengkapi dengan pangkal Goliath E40 jika

    dayanya melebihi 1500 W. Di atas 1500 W hanya boleh digunakan pangkal

    lampu atau gawai lampu yang khusus.

    Lampu pijar adalah sumber cahaya buatan yang dihasilkan melalui penyaluran

    arus listrik melalui filamen yang kemudian memanas dan menghasilkan cahaya.

    Simbol Diagram Lokasi Simbol Diagram Pengawatan

    (Gambar ada pada Lampiran 7)

    2.4 Alat Pengukur dan Pembatas (APP)

    2.4.1 Ketentuan Mengenai APP

    Berikut ini ketentuan mengenai pemasangan APP:

    Di APP terdapat meter energi,terminal netral, dan pembatas arus (MCB)

    yang kemampuannya harus sesuai dengan paket daya pelanggan yang

    ditetapkan.

    Bila jenis penghantar yang disambung berbeda, maka harus digunakan

    terminal bimetal.

    Meter energi yang dipasang pada APP harus sudah ditera oleh instansi

    yang berwenang. Kotak APP harus dalam keadaan tersegel selama

    dioperasikan.

  • 5/19/2018 laporan penerangan 3 fasa

    21/74

    21

    Pada APP harus tersedia juga terminal untuk pembumian BKT karena

    umumnya kotak APP terbuat dari logam

    APP harus dipasang dengan baik ditempat yang mudah dilihat dan dicapai

    untuk kepentingan pencatatan rutin energi terpakai dan pemeriksaan

    (umumnya dengan tinggi 1,80 meter).

    2.4.2 kWhmeter

    Bagian-bagian kwh meter dan fungsinya.

    1. Badan (body) terdiri dari :

    a. Bagian atas

    b. Bagian bawah

    2. Kumparan arus terdiri dari :

  • 5/19/2018 laporan penerangan 3 fasa

    22/74

    22

    a. Pada kwh metter 1 fasa kumparan arus 1 set

    b. Pada kwh metter 3 pasa 3 kawat kumparan arus 2 set.

    c. Pada kwh metter 3 pasa 4 kawat kumparan arus 3 set.

    Pada kumparan arus dilengkapi dengan kawat tahanan atau lempengan

    besi yang berfungsi sebagai pengatur cosines phi (faktor kerja)

    Kumparan tegangan terdiri dari : Pada kwh 1 phasa

    3. Piringan

    Piringan kwh meter ditempatkan dengan 2 buah bantalan (atas dan bawah)

    yang digunakan agar piringan kwh meter dapat berputar dengan mendapat

    gesekan sekecil mungkin.

    4. Circuit breaker (MCB)

    Seperti yang dijelaskan sebelumnya, MCB inilah komponen yang bertugas

    memutus aliran listrik bila terjadi pemakaian daya yang berlebihan oleh

    konsumen atau bila terjadi gangguan hubungan singkat dari suatuperalatan

    listrik rumah. Saat melakukan perbaikan instalasi listrik rumah, komponen

    ini sebaiknya dimatikan

    5. Meter listrik

    sebagai penunjuk besarnya daya listrik yang telah digunakan pelanggan.

    Satuannya dalam kwh (kilowatt hour). Indikatornya terlihat dari angka-

    angka yang tercatat. Petugas PLN yang rutin berkunjung tiap bulan selalu

    mencatat angka-angka ini.

    6. Spin control

    merupakan sebuah komponen yang bekerja dengan berputar bila terjadi

    pemakaian daya listrik. Semakin besar daya yang digunakan maka

    perputaran akan semakin cepat. Besarnya daya pemakaian akan dicatatoleh meter listrik dan bila kelebihan akan dibatasi oleh MCB

    7. Pengaman listrik (sekring atau panel hubung bagi)

    fungsi utamanya adalah mengamankan instalasi bila masalah seperti

    hubung pendek diperalatan listrik dengan cara memutuskan arus listriknya.

    Spesikasi kwh meter

    merek : nama perusahaan yang membuat kwh meter

    type, jenis, model : identitas meter oleh pabrik

  • 5/19/2018 laporan penerangan 3 fasa

    23/74

    23

    tahun : tahun pembuatan kwh meter

    nomor : nomor seri dari pabrik

    tegangan nominal kumparan : missal 3 x 230/400V

    arus nominal kumparan magnet (arus) : misal 5(20)A

    arus nominal = 5A dengan batas kesalahan terkecil

    kumparan sanggup dialuri arus 20A dengan kesalahan masih batas

    yang diijinkan

    class : angka/kategori yang menentukan ketelitian keh meter (limit error)

    frekuensi : frekuensi nominal dari kumparan tegangan (Hz)

    tanda panah : arah putaran piringan kwh meter yang benar

    constata meter : besaran pada kwh meter yang menyatakan hubungan

    antara hasil putaran dengan energy yang terpakai disimbol (C) dalam

    satuan revulsi/kw

    Segel pada KWHmeter

    Segel pada KWhmeter yang dipang oleh PLN terdapat 4 segel, yaitu:

    Segel plastik puntir / Segel Putar Plastik merupakan segel plastik dengan penguncididesain khusus sebagai alat pengaman pada peralatan Kwh meter, Kotak APP,

    APP Terpadu milik PT. PLN ( Persero ), atau pada Meter Air PAM serta meter

    gas PGN untuk mencegah pembukaan meter oleh bukan petugas yang

    berwenang .

    Material Segel Putar Plastik dibuat dari bahan khusus dengan proses Moulding

    yang menggunakan 100% bahan lokal. Segel dibuat dari bahan ABS-PK

    (thermoplastic) yang tahan terhadap panas matahari. Kawat segel terbuat dari

    Stainless Stel sehingga tahan karat. Segel Putar Plastik ini diproses dan diproduksi

    di dalam negeri oleh PT. Sinarindo Wiranusa Elektrik.

    Penandaan pada segel Plastik, misalnya untuk Logo PLN dan Tulisan Milik PLN

    di Emboss dan tulisan Kode menggunakan Grafir Computerized, sehingga tidak

    dapat terhapus.

  • 5/19/2018 laporan penerangan 3 fasa

    24/74

    24

    Segel Putar Plastik dibuat sesuai pesanan baik warna, panjang kawat, maupun

    pengkodean ( nomor seri , dll). Kode nomor seri dibuat berdasarkan pesanan dan

    tersimpan pada data base kami sehingga tidak ada kesamaan (double) dengan

    yang lainnya.

    Kerahasiaan dan keamanan Nomor seri serta produk jadi kami jaga dengan ketat

    mulai dari design hingga delivery, sehingga meminimalisir pemalsuan dan cacat

    produk.

    Secara teknis Segel Putar Plastik ini mempunyai dua bagian, yaitu bagian yang

    tetap (badan segel) dan bagian yang dapat diputar kearah kanan (searah jarum

    jam, hanya satu arah) sebagai pengunci. Untuk menyegel sangat mudah, kawat

    segel tinggal dimasukan, penguncinya di putar searah jarum jam, maka kawat

    akan terjepit. dengan demikian tidak akan merusak penandaan. (Penandaan dapat

    dilihat dengan jelas).

  • 5/19/2018 laporan penerangan 3 fasa

    25/74

    25

    Pokok Bahasan

    Waktu dan Tempat

    Pertemuan Semester

    Daftar Material Daftar Alat Kerja

    Daftar Alat Ukur

    3.1 Waktu dan Tempat

    Waktu praktikum : Semester 3 Tahun ajaran 2014/2015

    ( 824 September 2014 )

    Alokasi waktu : 2 x 6 jam pelajaran/minggu

    Hari : Dilaksanakan setiap hari Senin dan Rabu pukul 07.00

    11.45 WIB

    Tempat : Kabin 5, Gedung AK 1.06, Bengkel Listrik Kampus 2

    Politeknik Negeri Malang Jalan Soekarno Hatta no.9

    Deskripsi kerja :

    Pada instalasi penerangan in plaster terdiri dari 3 grup, antara lain :

    1. Grup pertama digunakan untuk penghantar fasa R (kabel merah)

    yang terdiri dari saklar seri dan 2 buah lampu, yaitu lampu A dan

    B.

    2. Grup kedua digunakan untuk penghantar fasa S (kabel kuning)

    yang terdiridari saklar tunggal dan 1 buah lampu, yaitu lampu C.

    3. Grup ketiga digunakan untuk penghantar fasa T (kabel hitam) yang

    terdiri dari 2 buah kotak kontak.

    3

    MMeettooddEE PPRRAAKKTTIIKKUUMM

  • 5/19/2018 laporan penerangan 3 fasa

    26/74

    26

    4. Grup keempat digunakan untuk penghantar R (kabel merah)

    sebagai grup cadangan

    3.2 Pertemuan dalam Penyelesaian Instalasi Penerangan 3 Fasa In Plaster

    Minggu ke 1

    Pertemuan I, 8 September 2014

    1. Pengenalan tentang diskripsi lay out.

    2. Menggambar single line instalasi penerangan.

    3. Memasang komponen

    Pertemuan II, 10 September 2014

    1. Pembagian job

    2. Wirring in plaster (pemasangan penghantar dan sambungan kabel)

    Minggu 2

    Pertemuan I, 15 September 2014

    1. Wirring panel

    Pertemuan II, 17 September 2014

    1. Wiring Panel

    2. Komisioning tak bertegangan

    3. Pemasangan kWh

    4. Pengecekan urutan fasa

    5. Komisioning bertegangan tanpa beban

    Minggu 3

    Pertemuan I, 22 September 2014

    1. Komisioning bertegangan berbeban

    2. Pengukuran kWh

  • 5/19/2018 laporan penerangan 3 fasa

    27/74

    27

    Pertemuan II, 24 September 2014

    1. Uji Kompetensi.

    2. Membongkar seluruh rangakaian instalasi penerangan.

    3. Mengembalikan seluruh komponenya.

    3.3 Daftar Material

    No.

    DAFTAR

    KOMPONENJUMLAH KONDISI KETERANGAN

    1Fitting Lampu

    E27 4A3 buah Baik

    2

    Saklar Tunggal

    (Broco) 10A 250 V

    SNI LMK

    D3 6621U-50

    1 buahBaik

    3

    Saklar Seri (Broco)

    10A 250 V

    SNI LMK

    D1 6622U-50

    1 buahBaik

  • 5/19/2018 laporan penerangan 3 fasa

    28/74

    28

    4

    Kotak Kontak (Broco)

    16A 250 V SNI. 2 buah

    Baik

    5Fuse

    10A 500 V3 buah

    Baik

    6Wiring Connector

    16A4 buah

    Baik

    7

    MCB 3 (MerlinGerlin) Thailand

    C45 10A Type 2

    415V~

    M3 BS3871

    5kA IEC

    1 buahBaik

    8

    MCB 1 (Siemens)220/380V 10A

    Type G

    1 buah Baik

  • 5/19/2018 laporan penerangan 3 fasa

    29/74

    29

    9

    Blok Terminal

    Woertz 3404

    800V 10mm245A

    5 buah

    Baik

    10

    Kabel NYA 1,5 mm

    (Merah)

    SNI 04-6629.3 Focus

    Cu/PVC 1.5 mm2

    450/750V 15A

    60227 IEC 01

    LMK

    7 meterBaik

    11

    Kabel NYA 1,5 mm

    (Kuning)

    SNI 04-6629.3 Focus

    Cu/PVC 1.5 mm2

    450/750V 15A

    60227 IEC 01

    LMK

    7 meterBaik

    12

    Kabel NYA 1,5 mm

    (Hitam)

    SNI 04-6629.3 Focus

    Cu/PVC 1.5 mm2

    450/750V 15A

    60227 IEC 01

    LMK

    7 meterBaik

    13

    Kabel NYA 1,5 mm

    (Biru)

    SNI 04-6629.3 Focus

    Cu/PVC 1.5 mm2

    450/750V 15A60227 IEC 01

    LMK

    7 meterBaik

    14

    Kabel NYA 1,5 mm

    (Kuning Hijau)

    SNI 04-6629.3 Focus

    Cu/PVC 1.5 mm2

    450/750V 15A

    60227 IEC 01

    LMK

    7 meterBaik

  • 5/19/2018 laporan penerangan 3 fasa

    30/74

    30

    15Kabel NYYHYSNI 5 x 1,5 mm

    LMK

    7 meterBaik

    16APP 3 fasa

    Pengukuran Langsung1 set

    Baik

    17Lampu Philip

    E27 40W/220V3 buah

    Baik

    18Sekrup roundhead3mm x 15mm2

    Secukupnya Baik

    Keterangan:

    Menurut ayat 202 A2 semua peralatan listrik yang akan dipergunakan instalasi

    harus memenuhi ketentuan PUIL. Di Indonesia peralatan listrik diuji oleh suatu

    lembaga dari Perusahaan Umum Listrik Negara, yaitu Lembaga Masalah

    Kelistrikan (LMK).

  • 5/19/2018 laporan penerangan 3 fasa

    31/74

    31

    3.4 Daftar Alat Kerja

    No.

    DAFTAR

    KOMPONENJUMLAH KONDISI GAMBAR KETERANGAN

    1.Tang

    Kombinasi1 buah Baik

    Tang ini digunakan

    secara umum,bisa

    digunakan untuk

    pembengkokan yang

    membutuhkan kekuatan

    yang lebih.Selain itu,

    tang ini juga dilengkapi

    dengan pemotong untuk

    memotong kabel yang

    ukurannya lebih besar.

    2. Tang Kupas 1 buahBaik

    untuk mempermudah

    pengupasan suatu kabel,

    terutama kabel solid.

    3. Tang Potong 1 buah Baik

    Tang ini secara khususdigunakan untukpemotongan kabel,mempunyai ujung seperti

    pisau yang digunakanuntuk pemotongan. Akan

    tetapi, tang potong inimempunyai kekuatanterbatas, jika dipaksakanuntuk pemotongan yanglebih besar dapat patah.

  • 5/19/2018 laporan penerangan 3 fasa

    32/74

    32

    4. Tang Lancip/Tang Cucut 1 buah Baik

    untuk pembengkokkan

    kabel solid,

    pembengkokkan dalam

    pembuatan mata itik,

    selain itu juga dapat

    menyikukan kabel

    supaya tampak terlihat

    rapi.

    5.Obeng no.1 (-

    )1 buah

    Baik

    digunakan saatpemasangan kabel pada

    panel dan beberapakomponen yang

    diameternya sangatlah

    kecil.

    6. Obeng no.2(-) 1 buahBaik

    digunakan saat

    pemasangan kabel padapanel dan beberapakomponen yang

    diameternya lebih besardaripada penggunaan pada

    obeng n0.1

    7.Obeng no.3 (-

    )1 buah

    Baik

    Digunakan untuk sekrupataupun baut yang

    ukuranya sedang. Tidak

    terlalu kecil ataupun

    tidak terlalu besar.

    8. Obeng (+) 1 buahBaik

    Digunakan untuk sekrup

    ataupun baut yang

    ukurannya besar.

  • 5/19/2018 laporan penerangan 3 fasa

    33/74

    33

    3.5 Daftar Alat Ukur

    No.

    DAFTAR

    KOMPONENJUMLAH KETERANGAN

    1.

    Multimeter- Mengukur tegangan

    AC/DC

    - Mengukur arus AC/

    DC

    - Mengukur tahanan

    -Mengetahui

    kontinuitas (buzzer)

    1 buah

    Baik

    2.

    Insulation TesterKegunaan:

    Mengukur resistansi

    isolasi instalasi

    1 buahBaik

    3.

    Phasa Detector

    Kegunaan:

    Memeriksa urutan

    fasa

    1 buahBaik

    4.

    Clamp Meter

    Kegunaan:

    Mengukur arus AC

    pada tanah

    1 buahBaik

    5.

    Cable Tester

    Kegunaan:

    Untuk memeriksa

    kontinuitas kabel

  • 5/19/2018 laporan penerangan 3 fasa

    34/74

    34

    Pokok Bahasan

    Pemasangan Instalasi In Plaster

    -Penanaman Pipa Besi dalam Tembok

    -Proses dalam Pemahatan-Pelapisan dengan Semen

    -Cara Menentukan Jumlah Batu Bata

    -Alat Untuk Membangun Tembok

    Langkah Kerja

    Standart Operasional Procedur

    Perhitungan kWh Meter

    -Speseifikasi kWh-Meter

    -Menghitung Daya

    -Menghitung Faktor Kesalahan kWh-Meter

    -Pelaksanaan Komissioning

    4.1 Pemasangan Instalasi In Plaster

    Berikut adalah caracara pemasangan instalasi in plaster

    4.1.1 Penanaman pipa besi dalam tembok:

    1. Ukurlah ketinggian saklar dari lantai minimal 150cm dengan jarak dari

    kusen pintu maksimal 30cm lalu tandai. Mal dinding yang akan kita pahat

    menyesuaikan ukuran pipa yang kita gunakan.

    2. Pahatlah dinding sesuai apa yang kita inginkan

    3. Pasanglah T-dos menggunakan dua atau tiga buah paku di dinding yang

    telah ditandai

    4. Siapkan pipa dengan panjang yang disesuaikan dengan jarak T-dos ke

    dinding paling atas, atau sedikit di atas kayu plafon kemudian pasangkan

    di dinding, ujung pipa bagian bawah harus masuk ke lubang T-dos

    44

    PPEEMMBBAAHHAASSAANN

  • 5/19/2018 laporan penerangan 3 fasa

    35/74

    35

    sedangkan ujung pipa bagian atas berada sejajar dengan ujung dinding

    atau lebih sedikit.

    5. Agar pipa tidak berubah posisi maka pasanglah paku di sebelah kiri dan

    kanan pipa dengan jarak antar paku 50cm, selain dengan paku dapat juga

    digunakan klem khusus untuk pipa agar pipa terpasang kuat di dinding.

    6. Untuk mencegah adukan/plesteran masuk ke dalam T-dos tutuplah T-dos

    menggunakan isolasi/lakban besar atau bisa juga disumpal dengan kertas

    atau plastik.

    7. Setelah T-dos dan pipa terpasang di dinding maka untuk pemasangan

    kabel dan saklar harus menunggu dinding diplester dan dicat.

    8. Pasang jaring-jaring ditempat yang kita pahat tadi yang letaknya diatas

    pipa agar memudahkan dalam proses pemplasteran itu .

    9. Pastikan pemasangan semua tadi dengan baik dan kuat agar setelan-setelah

    di plester tidak terjadi kesalahan.

    4.1.2 Proses dalam pemahatan

    1. Pertama-tama cara memahat dilakukan sesuai dengan garis sketsa yang

    telah kita buat, lalu pahatlah kearah luar tembok agar serpihan pahatan

    tidak mencederai kita dan membuat hasil pahatan lebih rapi karena sesuai

    dengan sketsa yang di buat. Setelah itu barulah kita dapat memahat dari

    segala sisi sesuai kebutuhan kita.

    2. Sudut yang kita gunakan 45 derajat dan arah pahatannya harus keluar

    tembok.

    3.

    Pahat yang pertama digunakan pahat runcing untuk membuat jalur lubangpipa.

    4. Pemahatannya dilakukan dengan posisi yang tegak dan badan lurus dengan

    jalur pipa yang kita buat.

    5. Pahat tumpul yang kita gunakan untuk meratakan dari pahatan awal

    runcing tadi.

    6. Barulah setelah rapi kita dapat memasukan pipa.

  • 5/19/2018 laporan penerangan 3 fasa

    36/74

    36

    Setelah proses pemahatan selesai, tanam T-DOS dan pipa pada pahatan-

    pahatan yang telah di tentukan, kemudian pasang kawat jaring-jaring agaradonan semen dapat melekat dengan baik pada tembok. Kemudian pasang

    klembesi agar pipa yang telah di tanam dalam tembok tidak goyah.

    Gambar 2.Penanaman pipa dalam tembok

    4.1.3 Pelapisan Pahatan dengan semen

    Langkah selanjutnya adalah pelapisan dengan semen agar hasil pekerjaan

    pemasangan instalasi in plaster terlihat rapi.

    Berikut ini metode cara plesteran dinding yang baik:

    1. Basahi permukaan dinding batu bata/batako dengan menggunakan air

    sampai basah dan rata dalam kondisi jenuh air.

    2. Buat adukan untuk plesteran sesuai dengan perbandingan material yang

    direncanakan. Adonan semen yang digunakan usahakan halus.

    3. pasang benang untuk menentukan ketegakan horizontal dan vertikal untuk

    keperluan penggunaan caplakan atau kepalaan plesteran dan cek kembali

    ketegakan dan kerataanya, ketebalan kepalaan plesteran disesuaikan

    dengan rencana ketebalan plesteran yaitu sekitar 1.5 cm s/d 3 cm.

    4. pekerjaan plesteran dapat dilaksanakan , selalu mengecek kerataanya

    dengan menggunakan alat jidar.

    5. setelah pekerjaan plesteran selesai lakukan penyiraman selama +/- 7 hari

    agar tidak terjadi keretakan dinding.

    6. pekerjaan acian dinding baru bisa dimulai setelah plesteran dinding benar-

    benar kering, kuat, karena jika terlalu terburu-buru melakukan pekerjaan

  • 5/19/2018 laporan penerangan 3 fasa

    37/74

    37

    acian maka terjadi pemanasan pada dinding yang menyebabkan finishing

    dinding menjadi retak-retak rambut.

    Gambar 3.Pelapisan semen

    4.1.3 Cara Menentukan Jumlah Batu Bata

    Ukuran batu bata merah (panjang, lebar, tinggi) untuk masing-masing kota

    berbeda. Hal ini dikarenakan kebiasaan dalam memproduksi batu bata di masing-

    masing daerah berbeda.

    Teknis Menghitung Jumlah Batu Bata dalam Luas 1m2

    a. Dengan Cara Eksperimen Langsung

    - Lakukan pemasangan batubata terlebih dahulu pada lokasi yang telah

    ditetapkan, dengan spasi mortar dibuat ketebalan standart.

    - Pemasangan batubata tersebut dibuat menjadi bentuk yang beraturan

    agar mudah dilakukan pengukuran.

    - Pemasangan batubata tersebut usahakan seluas mungkin.

    - Setelah pemasngan batubata selesai, lakukan pengukuran secara detail.

    - Setelah didapatkan hasilnya, maka gunakan perhitungan berikut: Hasil

    Pengukuran / Luas bangunan yang diukur.

    b. Dengan Cara Teoritis

    - Mengukur panjang dan tinggi batubata terlebih dahulu.

    - Menambahkan ketebalan spasi mortar terhadap sisi atas dari panjang

    batubata dan sisi samping dari tinggi batubata.

    - Didapat nilai efisiensi dari 1 buah batubata yang telah diberi spasi

    mortar.

  • 5/19/2018 laporan penerangan 3 fasa

    38/74

    38

    - Setelah itu lakukan perhitungan sebagai berikut: nilai efisiensi 1buah

    batubata * luas bangunan.

    4.1.4 Alat Untuk Membangun Tembok

    1. Palu

    Palu berfungsi untuk alat pukul serbaguna dalam pekerjaan bangunan.

    Biasanya palu digunakan untuk memukul paku yang akan dipasang atau

    memukul pahat untuk mencongkel kayu atau tembok.

    Jenis palu ada tiga macam yaitu palu biasa yang hanya berfungsi untuk

    memukul; palu cukit yang selain digunakan untuk memukul bisa jugadigunakan untuk mencabut paku yang terpasang pada bidang tembok atau

    kayu; palu karet yang biasanya digunakan untuk mengetuk keramik yang

    sedang dipasang agar lebih merekap pada spesinya.

    2. Pahat

    Pahat merupakan alat yang berfungsi untuk mengetrik atau mencongkel

    kayu atau tembok. Pahat biasanya digunakan untuk membuat takikan pada

    kayu. Selain itu pahat juga digunakan untuk membobol tembok/beton.

  • 5/19/2018 laporan penerangan 3 fasa

    39/74

    39

    Oleh karena itu dikenal dua jenis pahat, yaitu pahat kayu dan pahat beton.

    Pahat kayu biasanya berbentuk besi pipih dengan berbagai ukuran sesuai

    dengan penggunaannya. Sementara pahat beton berbentuk besi bulat yang

    ukurannya lebih besar daripada pahat kayu.

    Cara menggunakan pahat adalah dipukul dengan palu dibagian pangkalnya

    sehingga ujungnya yang tajam dapat mencongkel kayu maupun

    tembok/beton yang diinginkan.

    3. Tangga

    Tangga yang dimaksud di sini adalah tangga yang membantu dalam

    pekerjaan pertukangan. Tangga ini berfungsi untuk menjangkau bagian-

    bagian sulit khususnya di bagian atas, plafon, dak atau atap.

    Tangga untuk peralatan bertukang biasanya dibuat movable sehingga

    mudah dipindahkan ke setiap lokasi yang diinginkan. Tangga ini ada yang

    terbuat dari kayu, bambu, besi ataupun alumunium.

    Panjang tangga inipun bervariasi dan dapat dipilih sesuai dengan

    kebutuhan. Bahkan tersedia pula model tangga lipat yang panjangnya bisadisetel sesuai dengan panjang yang diinginkan.

    4. Ember

  • 5/19/2018 laporan penerangan 3 fasa

    40/74

    40

    Ember yang dimaksud di sini adalah ember untuk bangunan. Pada

    dasarnya ember ini berfungsi sebagai alat penampung yang mudah

    dipindahkan. Biasanya ember ini digunakan untuk menampung adukan

    semen. Selain itu ember ini bisa juga digunakan untuk menampung bahan

    bahan lain seperti air, kerikil, dan lain lain yang akan dipindahkan.

    4.2 Langkah Kerja

    Berikut langkah-langkah pemasangan instalasi penerangan 3 fasa in plaster pada

    bengkel listrik Politeknik Negri Malang Gedung AK 1.06 kabin 5:

    1. Merencanakan dan menggambar pada kertas mengenai rancangan instalasi

    penerangan 3 fasa in plaster yang akan dipasang.

    a. Diagram Kerja

    (Lampiran 1)

  • 5/19/2018 laporan penerangan 3 fasa

    41/74

    41

    b. Diagram Lokasi

    (Lampiran 2)

    c. Diagram Pengawatan In Plaster

    (Lampiran 3)

  • 5/19/2018 laporan penerangan 3 fasa

    42/74

    42

    d. Diagram Pengawatan Panel

    (Lampiran 4)

    e. Diagram Pengawatan APP 3 Fasa

    (Lampiran 5)

    2. Mendata dan menyiapkan komponen yang dibutuhkan (Bill of Quantity).

    3. Menyiapkan bahan-bahan yang akan digunakan, yaitu:

  • 5/19/2018 laporan penerangan 3 fasa

    43/74

    43

    a. Meminjam alat dan bahan sesuai yang dibutuhkan. Jangan lupa dicek

    dan pastikan jika ada yang kurang baik kondisinya bisa dilaporkan ke

    petugas bengkel bagian gudang.

    b. Catat dan beri keterangan kerusakan atau kondisi dari komponen jika

    komponen tersebut kondisinya kurang baik.

    c. Hitung kelengkapan komponen agar tidak ada kekurangan. Karena jika

    kurang / hilang, maka kita wajib mengganti yang baru.

    d. Jaga sebaik mungkin dan berhati-hatilah saat pemasangan karena tiap

    tiap komponen dapat rusak.

    4. Memakai dan memperhatikan Alat Pelindung Diri (APD) sebelum

    memulai pekerjaan.

    5. Memasukkan kabel ke dalam pipa sesuai dengan yang telah di desain dan

    jangan lupa untuk menandai kabel tersebut agar suatu saat tidak bingung

    memasang komponen yang telah dipersiapkan yaitu: Saklar Seri, saklar

    tukar, Fitting tender,kontak kontak.

    Sambungan:

    a. Kupas dahulu lapisan isolasi kabel-kabel yang akan disambung.

    b. Gabungkan ujung-ujung kabel kemudian dipilin dengan menggunakan

    tang kombinasi. Dalam memilin harus rapat agar tidak terjadi rugi

    tegangan yang besar.

    c. Melilit benang ke lilitan tembaga tadi.

    d. Tutup dengan wiring connector.

    6. Memasang komponen yang telah didapat pada bidang kerja.

    a. Memasang fitting tender

    b. Memasang saklar seri, saklar tukar , dan kotak kontak7. Merencanakan dan membuat panel.

    a. Lakukan pemasangan komponen pada panel. Usahakan tata letak

    komponen serapi mungkin sesuai dengan Layout Panel, hal ini

    bertujuan agar ketika terjadi kerusakan dapat diperbaiki dengan mudah

    (pengecekan/maintenance).

    b. Lakukan penyambungan pada komponen sesuai dengan Wiring

    Diagram Panel. Hal yang perlu diperhatikan adalah, pada tiap

  • 5/19/2018 laporan penerangan 3 fasa

    44/74

    44

    pemasangan sumber harus melalui line up terminal. Hal ini bertujuan

    agar tidak terjadi kerusakan pada komponen lain.

    c. Setelah pengawatan pada panel selesai, maka panel siap untuk

    dipasang dan dihubungkan dengan beban. Ujung-ujung kabel yang

    terhubung pada beban, langsung disambungkan pada masing-masing

    pengaman yang telah ditentukan sebelumnya. Setelah semua

    tersambung dengan rapi, maka instalasi siap untuk diuji..

    8. Melaksanakan commissioning dalam keadaan tidak bertegangan meliputi

    Pemeriksaan Kontinuitas dan Pemeriksaan Tahanan Isolasi.

    a. Pemeriksaan Kontinuitas b. Pemeriksaan Tahanan Isolasi

    9. Pemasangan APP 3 fasa.

    10.Melaksanakan commissioning dalam keadaan bertegangan tanpa beban

    meliputi Pemeriksaan Urutan Fasa dan Pemeriksaan Nominal Tegangan.11.Penyambungan kWh-meter dengan sumber tegangan menggunakan kabel

    NYYHY.

    12.Memasang Lampu dan Heater sebagai beban untuk membuktikan

    pemasangan instalasi benar-benar berhasil.

    13.Melaksanakan commissioning dalam keadaan bertegangan dan berbeban

    yang meliputi Uji Nominal Tegangan, Uji Arus, dan Uji Beban.

  • 5/19/2018 laporan penerangan 3 fasa

    45/74

    45

    4.3 Standart Operasional Procedur (SOP)

    a. SOP Pemeriksaan Kontinuitas

    Pemeriksaan kontinuitas ini menggunakan alat Ohmmeter.

    Berikut ini Standart Operasional Procedur dari pemeriksaan kontinuitas,

    yaitu:

    1. Memastikan bahwa semua rangkaian sudah tersambung dengan baik dan

    tidak terhubung dengan sumber tegangan.

    2. Mengatur range Ohmmeter pada range terkecil.

    3. Kemudian memeriksa rangkaian dengan menghubungkan setiap probe

    pada setiap sambungan.

    4. Jika ohmmeter menunjukkan nilai resistansi yang sangat kecil, maka

    rangkaian yang Anda buat sudah tersambung dengan baik.

    Jika ohmmeter menunjukkan nilai resistansi yang sangat besar, maka

    rangkaian belum tersambung dengan baik dan perlu diperbaiki.

    Pengujian Kontinuitas dapat Menggunakan Alat yang disebut Cable Tester

    Meter.

    Kabel tester adalah perangkat elektronik yang digunakan untuk

    memverifikasi koneksi kabel listrik atau perakitan kabel lainnya.kabel tester

    digunakan untuk memverifikasi bahwa semua koneksi dimaksudkan ada dan

    tidak ada koneksi yang tidak diinginkan dalam kabel yang diuji. Ketika

    koneksi dimaksudkan hilang itu dikatakan terbuka. Ketika koneksi yang

    tidak diinginkan ada dikatakan short (seperti dalam hubungan pendek).

    Jika sambungan pergi ke tempat yang salah itu dikatakan miswired

    (koneksi memiliki dua kesalahan: itu terbuka untuk kontak yang tepat dankorsleting ke kontak yang salah).

    http://indo-digital.com/category/product/cable-testerhttp://indo-digital.com/category/product/cable-tester
  • 5/19/2018 laporan penerangan 3 fasa

    46/74

    46

    Spesif ikasi Alat Uj i Test Jari ngan Kabel Mul tif ungsiNF8208:

    Keseluruhan Dimensi : Main tester : 180 80 40mm ; receiver : 218

    46 29mm ; Identifier remote: 77 31 21mm.

    Power: tester Main menggunakan 6V DC untuk catu daya ; Receiver

    menggunakan baterai 9V untuk catu daya .

    Tampilan: Special 4 x 16 karakter layar lebar kisi LCD ( bidang visual

    valid 61.6 x 25.2mm ).

    Jenis kabel diuji : STP / UTP kabel twisted kembar, kabel koaksial,

    saluran telepon.

    Jenis kabel terdeteksi : 5E, 6E, kabel telepon, kabel koaksial dan kabel

    logam lainnya.

    Ambient temperatur dalam pekerjaan : -10 C ~ +60 C

    Tester Pelabuhan : Tester RJ45 gardu induk ( M ), pelabuhan tester

    loopback RJ45 ( L ), berburu RJ45 port ( SCAN ) ; Identifier jauh

    RJ45 port ( R ), ekstra BNC dan konverter RJ11 digunakan untuk

    mengukur dan memeriksa kontinuitas kabel dan telepon coaxial line.

    Panjang Pengukuran Twin twisted kabel : Cakupan: 1 ~ 350 M ( 3 ~

    200 kaki ) ; Akurasi kalibrasi : 3 % ( + / 0,5 M atau + / 1,5 ft ) (kalibrasi kabel > 5M ) ; Pengiriman akurasi : 5 % ( + / 0,5 M atau + /

    1,5 ft ) . ( AMP , AT & T Kelas 5 kabel ) Tampilan : M atau ft.

    Panjang Kalibrasi : Pengguna dapat mengatur faktor kalibrasi sendiri

    dengan kabel panjang yang diberikan. Panjang kabel kalibrasi lebih

    dari 5M.

    http://indo-digital.com/indo-digital.com/alat-uji-test-jaringan-kabel-multifungsi-nf8208.htmlhttp://indo-digital.com/indo-digital.com/alat-uji-test-jaringan-kabel-multifungsi-nf8208.htmlhttp://indo-digital.com/indo-digital.com/alat-uji-test-jaringan-kabel-multifungsi-nf8208.htmlhttp://indo-digital.com/indo-digital.com/alat-uji-test-jaringan-kabel-multifungsi-nf8208.html
  • 5/19/2018 laporan penerangan 3 fasa

    47/74

    47

    Urutan kawat dan kesalahan menemukan kabel : Periksa kesalahan

    seperti sirkuit terbuka, hubung singkat, reverse koneksi, cross-over

    atau gangguan cross-talk.

    Mencari Kabel : 8 remote jack uji identifier ( ID 1 ID 8 ).

    Otomatis Time- delay Shut Off Time: tester tidak beroperasi selama 30

    menit.

    b. SOP Pemeriksaan Tahanan Isolasi

    Pemeriksaan Tahanan Isolasi ini menggunakan alat yang disebut Insulation

    Tester.

    Berikut ini Standar Operasional Procedur pemeriksaan tahanan isolasi:

    1. Memastikan bahwa rangkaian tidak terhubung dengan sumber listrik.

    Untuk memastikannya, MCB di-off-kan.

    2. Melepaskan semua hubungan ke beban, ke jaringan dan ke bumi (kecuali

    penghantar pengaman) dan hubungan antar terminal/rel netral dan rel

    pengaman.

    3. Kemudian mengecek baterai insulation tester. Kondisi alat yang siap

    digunakan yaitu apabila jarum menunjukkan keterangan Good, bukan

    Bad. Jika jarum menunjukkan Bad maka baterai perlu diganti terlebih

    dahulu sebelum digunakan.

    4. Mengatur range pada tegangan 500V, kemudian uji tahanan isolasi

    5. Melakukan pemeriksaan tahanan isolasi antara penghantar fasa dengan

    fasa, fasa dengan netral, dan fasa dengan grounding.

    6.

    Standart nilai minimum tahanan isolasi adalah 5M. Jika nilai tahananisolasi lebih dari 5M maka tahanan isolasi memenuhi syarat dan

    rangkaian dapat dihubungkan dengan tegangan.

    Jika tahanan isolasi bernilai dibawah 5M maka periksa dan perbaiki

    kembali rangkaian. Jangan menghubungkan rangkaian dengan sumber

    tegangan sebelum rangkaian selesai diperbaiki dan memenuhi standart

    nilai minimum.

  • 5/19/2018 laporan penerangan 3 fasa

    48/74

    48

    (Lampiran 8 mengenai Insulation Tester)

    c. SOP Pengujian Nominal Tegangan

    Pengujian Nominal Tegangan ini menggunakan alat Voltmeter.

    Berikut ini Standart Operasional Procedur dari Pengujian Nominal

    Tegangan, yaitu:

    1. Memastikan bahwa rangkaian yang dibuat telah memenuhi nilai

    pengujian tahanan isolasi.

    2. Melepaskan semua beban dari sumber tegangan.

    3. Mengaktifkan MCB utama untuk memberikan sumber tegangan.

    4. Mengatur range voltmeter pada tegangan 750V.

    5. Mengukur tegangan pada terminal utama, yaitu antara fasa dengan fasa,

    fasa dengan netral, dan fasa dengan grounding.

    6. Standart nilai hasil pengujian yaitu tegangan antar fasa bernilai 380V,

    tegangan antara fasa dengan netral 220V, dan tegangan antara fasa

    dengan grounding 220V.

    7. Jika nilai tegangan dibawah nilai standart, maka sebaiknya ganti tempat

    lain untuk mendapatkan nilai tegangan yang sesuai dengan standart.

    d. SOP Pemeriksaan Urutan Fasa

    Pemeriksaan Urutan Fasa ini menggunakan alat yang disebut Phase

    Detector.

    Berikut ini Standart Operasional Procedur dari Pemeriksaan Urutan Fasa,

    yaitu:

  • 5/19/2018 laporan penerangan 3 fasa

    49/74

    49

    1. Memastikan bahwa terminal utama tidak terhubung dengan sumber

    tegangan. Untuk memastikannya, off-kan MCB.

    2. Menjepit atau mengaitkan phase detector dengan fasa masing-masing

    terminal.

    3. Jika phase detector sudah terhubung baik dengan terminal, kemudian

    nyalakan MCB.

    4. Jika urutan fasa sudah benar, maka lampu indicator pada Phase Detector

    akan menyala hijau, yang berarti berputar searah jarum jam (Clock

    Wise).

    Jika terdapat urutan fasa yang terbalik, maka lampu indicator pada Phase

    Detector akan menyala merah, yang berarti berrputar berlawanan arah

    jarum jam (Counter Clock Wise).

    5. Jika pengujian telah selesai, matikan MCB kembali. Kemudian

    melepaskan phase detector dari terminal.

    Urutan fasa-CW Urutan fasa-CCW

    e. SOP Pengujian Arus

    Pengujian Arus ini menggunakan alat yang disebut Clamp Meter.

    Berikut ini Standart Operasional Procedur dari pengujian arus, yaitu:

    1. Memastikan bahwa rangkaian sudah memenuhi pengujian tahanan

    isolasi.

    2. Menyambungkan beban dengan sumber tegangan.

    3. Mengatur range clamp meter pada range amper 200A.

  • 5/19/2018 laporan penerangan 3 fasa

    50/74

    50

    4. Kemudian mengukur arus yang lewat pada rangkaian, dengan cara

    mengaitkan Clamp Meter pada penghantar.

    5. Usahakan body Clamp Meter berada dekat dengan penghantar agar arus

    yang lewat dapat terbaca pada alat ukur.

    6. Mencatat nilai arus yang melewati rangkaian dari hasil pembacaan

    Clamp Meter.

    f. SOP Pemeriksaan Beban

    Berikut ini Standar Operasional Procedur dari pemeriksaan beban, yaitu:

    1. Memastikan bahwa rangkaian telah memenuhi nilai pengujian tahanan

    isolasi.

    2. Menghubungkan beban dengan sumber tegangan, on-kan MCB.

    3. Menguji masing-masing beban, apakah hasil yang ditunjukkan sudah

    sesuai dengan rancangan atau belum sesuai.

    4. Jika hasil belum sesuai dengan rancangan, maka rangkaian perlu

    diperbaiki.

    a. Perhitungan kWh-meter

    4.4.1 Spesifikasi kWh Meter

    Merk : Fuji Dharma Electric

    Tipe : FF 24

    Ratting Tegangan : 3 x 230/400V

    Basic current : 5 A

    Maximum Current : 20 A

    Frekuensi : 50 Hz

    C (konstanta) : 240 put/kWh

    Class : 2 (two)

    Circuit System : three phase four wire

    Temperature : 23 C

    Base : Polycarbonate

  • 5/19/2018 laporan penerangan 3 fasa

    51/74

    51

    Cover : Polycarbonate with transparent window

    Terminal Cover : Transparent Polycarbonate

    Register : Electromechanical 5 Digits with 1 decimal

    Terminal Block : Phenolic

    Terminal Hole : 7,8 mm

    PLN/LMK Type Test : 287.LLI.120.A.93

    4.4.2 Menghitung Daya

    Keterangan : Menggunakan acuan waktu selama 2menit dengan beban 3

    lampu pijar masing-masing 40 watt dan heater.

    P1 = 1625 watt

    P2 = 1408watt

    4.3.3 Faktor kesalahan Kwh meter

    E = 15.41 %

  • 5/19/2018 laporan penerangan 3 fasa

    52/74

    52

    4.4 Pelaksanaan Commisioning

    Commisioning adalah serangkaian kegiatan pemeriksaan dan pengujian suatu

    instalasi listrik secara individu, sub sistem maupun suatu sistem, sepertitercantum dalam Kontrak dan Standar sehingga memenuhi persyaratan

    tertentu, yang dapat dinyatakan siap untuk dioperasikan dengan aman, andal

    dan akrab lingkungan.

    Pelaksanaan komisioning meliputi

    1. Dalam Kondisi Tidak Bertegangan

    a. Pemeriksaan Kontinuitas

    Untuk mengetahui sambungan antar penghantar apakah sudah

    tersambung dengan baik atau belum tersambung dengan baik.

    b. Pemeriksaan Tahanan Isolasi

    Pemeriksaan tahanan isolasi dilakukan dengan tujuan untuk

    mengetahui sambungan apakah tersambung dengan baik dan

    mengantisipasi arus bocor akibat sambungan. Apabila tidak dilakukan

    bisa terjadi arus bocor dan dapat mengancam pekerja maupun

    peralatan.

    Dalam puil 3.3.1.4.3 .b : isolasi yang mampu menahan tegangan uji

    a.b. efektif selama 1 menit.

    Pengukuran bagian instalasi tersebut ayat 322.A.5 yaitu sekurang-

    kurangnya 1000 ohm per volt tegangan nominal, dengan pengertian

    bahwa arus bocor dari tiap bagian instalasi pada tegangan nominalnya

    tidak diperkenankan melebihi 1 mA per 100 meter panjang instalasi.

    Pengukuran dilakukan dengan insulation tester.Berdasarkan peraturan lEE (Institution of Electricl Engineers =

    Himpunan lnsinyur Listrik), nilai minimum yang diperbolehkan yaitu 1

    M.Ohm

    2. Dalam Kondisi Bertegangan Tanpa Beban

    a. Pemeriksaan Urutan Fasa

  • 5/19/2018 laporan penerangan 3 fasa

    53/74

    53

    Uji Urutan Fasa ini dilakukan agar pada pemasangan beban 3 fasa

    bekerjanya tidak terbalik. Uji urutan fasa ini menggunakan alat yang

    disebut Phasa Detector.

    b. Pemeriksaan Nominal Tegangan

    Pemeriksaan Nominal tegangan ini dilakukan untuk mengetahui

    tegangan yang dihasilkan oleh sumber tegangan. Selain itu, jika kita

    mengetahui nilai nominal tegangan kita menghindari kesalahan dalam

    pemberian sumber tegangan pada beban.

    3. Dalam Kondisi Bertegangan dengan Beban

    a. Pemeriksaan Nominal Tegangan

    Pemeriksaan Nominal tegangan ini dilakukan untuk mengetahui

    tegangan yang dihasilkan oleh sumber tegangan. Selain itu, jika kita

    mengetahui nilai nominal tegangan kita menghindari kesalahan dalam

    pemberian sumber tegangan pada beban.

    b. Pemeriksaan Arus

    Pemeriksaan arus dilakukan untuk mengetahui besarnya arus yang

    melewati penghantar pada rangkaian. Uji arus dilakukan menggunakan

    alat yang disebut Tang Amper atau Clamp Amper.

    c. Pemeriksaan Beban

    Pemeriksaan beban dilakukan untuk mengetahui apakah beban sudah

    berfungsi dengan baik dan sesuai rencana atau belum.

  • 5/19/2018 laporan penerangan 3 fasa

    54/74

    54

    LEMB R

    COMMISIONING

    Instalasi Penerangan 3 FasaIn Plaster

  • 5/19/2018 laporan penerangan 3 fasa

    55/74

    55

    Tabel Commisioning dalam Kondisi Tidak Bertegangan

    Lokasi : Bengkel Listrik Polinema Gedung AK 1.06 Kabin 5

    Kelas/Kelompok : D32A PLN/3

    Program Studi : Teknik Listrik

    Tanggal Pelaksanaan : Rabu, 17 September 2014

    Jenis Job : Instalasi Penerangan 3 Fasa In Plaster

    a. Pemeriksaan Kontinuitas

    Nama Perusahaan

    Kontraktor

    Daftar Simak (Check L ist)

    Pekerjaan Pemasangan Instalasi

    Penerangan 3 PhasaLokasi Nomor

    Jenis Pekerjaan Tanggal

    No. Gambar Kerja Lampiran Denah Lokasi (Key

    Plan)

    Subkon / Mandor Halaman

    No. URAIAN

    HASIL

    PENGUKURAN Keterangan

    Baik Kurang Baik

    1 GroundingGrounding Stopkontak 1 Tersambung Baik2 GroundingGrounding Stopkontak 2 Tersambung Baik3 NetralNetral Lampu A Tersambung Baik4 NetralNetral Lampu B Tersambung Baik5 NetralNetral Lampu C Tersambung Baik6 NetralNetral Stopkontak 1 Tersambung Baik7 NetralNetral Stopkontak 2 Tersambung Baik8 Fasa RInput Saklar Seri Tersambung Baik9 Fasa SInput Saklar S Tersambung Baik

    10 Fasa TLine Stopkontak Tersambung Baik11 Fasa Output Saklar ALine Lampu A Tersambung Baik12 Fasa Output Saklar BLine Lampu B Tersambung Baik13 Fasa Output Saklar CLine Lampu C Tersambung Baik

  • 5/19/2018 laporan penerangan 3 fasa

    56/74

    56

    Dibuat Oleh:Mengetahui/Menyetujui:

    Tanggal:

    ( ) ( )

    Diperiksa Bersama Oleh:

    ( )

    Pelaksana Site Engineer Site Engineer/Atasan

    Langsung

    b. Pemeriksaan Tahanan Isolasi

    No. UraianNILAI (M

    )Nilai Minimum Keterangan

    1 R - S ~ 5 M Sudah Baik2 S - T ~ 5 M Sudah Baik3 T - N ~ 5 M Sudah Baik4 R - T ~ 5 M Sudah Baik5 R - N ~ 5 M Sudah Baik

    6 S - N ~ 5 M Sudah Baik7 PE - R ~ 5 M Sudah Baik8 PE - S ~ 5 M Sudah Baik9 PE - T ~ 5 M Sudah Baik

    Dibuat Oleh:Mengetahui/Menyetujui:

    Tanggal:

    ( ) ( )

    Diperiksa Bersama Oleh:

    ( )

    Pelaksana Site Engineer Site Engineer/Atasan

    Langsung

  • 5/19/2018 laporan penerangan 3 fasa

    57/74

    57

    Tabel Commisioning dalam Kondisi Bertegangan Tanpa Beban

    Lokasi : Bengkel Listrik Polinema Gedung AK 1.06

    Kelas/Kelompok : D32A PLN/3

    Program Studi : Teknik Listrik

    Tanggal Pelaksanaan : Rabu, 17 September 2014

    Jenis Job : Instalasi Penerangan 3 Fasa In Plaster

    a. Pemeriksaan Urutan Fasa

    Nama Perusahaan

    Kontraktor

    Daftar Simak (Check L ist)Pekerjaan Pemasangan Instalasi

    Penerangan 3 Phasa

    Lokasi Nomor

    Jenis Pekerjaan Tanggal

    No. Gambar Kerja Lampiran Denah Lokasi (Key

    Plan)

    Subkon / Mandor Halaman

    NO URAIAN KONDISI KETERANGANBAIK KURANG BAIK

    1 Fasa R - Sudah Urut2 FasaS - Sudah Urut3 Fasa T - Sudah Urut

    Dibuat Oleh:Mengetahui/Menyetujui:

    Tanggal:

    ( ) ( )

    Diperiksa Bersama Oleh:

    ( )

    Pelaksana Site Engineer Site Engineer/Atasan

    Langsung

  • 5/19/2018 laporan penerangan 3 fasa

    58/74

    58

    b. Pemeriksaan Nominal Tegangan

    Nama PerusahaanKontraktor

    Daftar Simak (Check L ist)

    Pekerjaan Pemasangan Instalasi

    Penerangan 3 Phasa

    Lokasi Nomor

    Jenis Pekerjaan Tanggal

    No. Gambar Kerja Lampiran Denah Lokasi (Key

    Plan)

    Subkon / Mandor Halaman

    No. Uraian Tegangan Keterangan

    1 R-S 410 V Sudah Sesuai

    2 S-T 410 V Sudah Sesuai

    3 T-N 225 V Sudah Sesuai

    4 R-T 410 V Sudah Sesuai

    5 R-N 225 V Sudah Sesuai

    6 S-N 225 V Sudah Sesuai

    7 PE-R 225 V Sudah Sesuai

    8 PE-S 225 V Sudah Sesuai

    9PE-T 225 V

    Sudah Sesuai

    Dibuat Oleh:Mengetahui/Menyetujui:

    Tanggal:

    ( ) ( )

    Diperiksa Bersama Oleh:

    ( )

    Pelaksana Site Engineer Site Engineer/Atasan

    Langsung

  • 5/19/2018 laporan penerangan 3 fasa

    59/74

    59

    Tabel Commisioning dalam Kondisi Bertegangan dengan Beban

    Lokasi : Bengkel Listrik Polinema Gedung AK 1.06

    Kelas/Kelompok : D32A PLN/3

    Program Studi : Teknik Listrik

    Tanggal Pelaksanaan : Rabu, 17 September 2014

    Jenis Job : Instalasi Penerangan 3 Fasa In Plaster

    a. Pemeriksaan Nominal Tegangan

    Nama Perusahaan

    Kontraktor

    Daftar Simak (Check L ist)

    Pekerjaan Pemasangan Instalasi

    Penerangan 3 PhasaLokasi Nomor

    Jenis Pekerjaan Tanggal

    No. Gambar Kerja Lampiran Denah Lokasi (Key

    Plan)

    Subkon / Mandor Halaman

    No. Uraian Tegangan Keterangan

    1 R-S 410 V Sudah Sesuai

    2 S-T 410 V Sudah Sesuai3 T-N 230 V Sudah Sesuai

    4 R-T 410 V Sudah Sesuai

    5 R-N 230 V Sudah Sesuai

    6 S-N 230 V Sudah Sesuai

    7 PE-R 230 V Sudah Sesuai

    8 PE-S 235 V Sudah Sesuai

    9 PE-T 230 V Sudah Sesuai

    Dibuat Oleh:Mengetahui/Menyetujui:

    Tanggal:

    ( ) ( )

    Diperiksa Bersama Oleh:

    ( )

    Pelaksana Site Engineer Site Engineer/Atasan

    Langsung

  • 5/19/2018 laporan penerangan 3 fasa

    60/74

    60

    b. Pemeriksaan Arus

    Nama PerusahaanKontraktor

    Daftar Simak (Check L ist)

    Pekerjaan Pemasangan Instalasi

    Penerangan 3 Phasa

    Lokasi Nomor

    Jenis Pekerjaan Tanggal

    No. Gambar Kerja Lampiran Denah Lokasi (Key

    Plan)

    Subkon / Mandor Halaman

    No. URAIAN NILAI KETERANGAN

    1 FASA R 0,2 A Sudah Sesuai

    2 FASA STidak terbaca alat ukur karena

    nilainya sangat kecilSudah Sesuai

    3 FASA T 6,1 A Sudah Sesuai

    Dibuat Oleh:Mengetahui/Menyetujui:

    Tanggal:

    ( ) ( )

    Diperiksa Bersama Oleh:

    ( )

    Pelaksana Site Engineer Site Engineer/Atasan

    Langsung

  • 5/19/2018 laporan penerangan 3 fasa

    61/74

    61

    c. Pemeriksaan Beban

    Nama Perusahaan

    Kontraktor

    Daftar Simak (Check L ist)

    Pekerjaan Pemasangan Instalasi

    Penerangan 3 PhasaLokasi Nomor

    Jenis Pekerjaan Tanggal

    No. Gambar Kerja Lampiran Denah Lokasi (Key

    Plan)

    Subkon / Mandor Halaman

    NO URAIANKONDISI

    KETERANGANNyala Padam

    1 Lampu A ketika saklar A ditekan - Sudah Sesuai2 Lampu A ketika saklar B ditekan - Sudah Sesuai3 Lampu A ketika saklar tunggal ditekan - Sudah Sesuai4 Lampu B ketika saklar A ditekan - Sudah Sesuai5 Lampu B ketika saklar B ditekan - Sudah Sesuai6 Lampu B ketika saklar tunggal ditekan - Sudah Sesuai7 Lampu C ketika saklar A ditekan - Sudah Sesuai8 Lampu C ketika saklar B ditekan - Sudah Sesuai9 Lampu C ketika saklar tunggal ditekan - Sudah Sesuai

    10 Stopkontak 1 - - Bisa digunakan

    11 Stopkontak 2 - - Bisa digunakan

    Dibuat Oleh:Mengetahui/Menyetujui:

    Tanggal:

    ( ) ( )

    Diperiksa Bersama Oleh:

    ( )

    Pelaksana Site Engineer Site Engineer/Atasan

    Langsung

  • 5/19/2018 laporan penerangan 3 fasa

    62/74

    62

    Pokok Bahasan

    Kesimpulan

    5.1 Kesimpulan

    Pemasangan instalasi penerangan 3 fasa in plaster dapat dilakukan dengan mudah

    apabila kita memahami isi yang ada didalam PUIL 2000. Pemasangan instalasi

    penerangan 3 fasa in plaster dimulai dengan perancangan diagram lokasi dan

    diagram pengawatan, menentukan Bill of Quantity, memperhatikan Alat

    Pelindung Diri (APD), pemasangan komponen, dan pelaksanaan commisioning.

    Dalam menentukan besarnya kesalahan kWhmeter dapat menggunakan cara

    menggunakan stopwatch, wattmeter, dan sebagainya. Dalam laporan ini kita

    menggunakan cara dengan menggunakan stopwatch, sehingga kita terlebih dahulu

    menghitung daya aktif pada kWh meter dan daya aktif pada sisi beban dengan

    tang amper, hingga diperoleh nilai kesalahan kWhmeter.

    5

    PPEENNUUTTUUPP

  • 5/19/2018 laporan penerangan 3 fasa

    63/74

    63

    Lampiran 1

  • 5/19/2018 laporan penerangan 3 fasa

    64/74

    64

    Lampiran 2

  • 5/19/2018 laporan penerangan 3 fasa

    65/74

    65

    Lampiran 3

  • 5/19/2018 laporan penerangan 3 fasa

    66/74

    66

    Lampiran 4

  • 5/19/2018 laporan penerangan 3 fasa

    67/74

    67

    Lampiran 5

  • 5/19/2018 laporan penerangan 3 fasa

    68/74

    68

    Lampiran 6

  • 5/19/2018 laporan penerangan 3 fasa

    69/74

    69

    Lampiran 7

  • 5/19/2018 laporan penerangan 3 fasa

    70/74

    70

    Lampiran 8

    Dasar Pengujian Tahanan Isolasi

    Seberapa penting pengujian tahanan isolasi? Dari 80% pemeliharaan listrik dan

    pengujian yang melibatkan evaluasi integritas isolasi, jawabannya adalah sangat

    penting. Isolasi listrik dibuat sejak dulu. Dan semakin lama kinerjanya semakin

    memburuk. Lingkungan instalasi yang keras, terutama mereka yang memiliki

    suhu ekstrim dan atau kontaminasi kimia, menyebabkan kerusakan lebih lanjut.

    Akibatnya, keselamatan personel dan kehandalan listrik bisa menderita. Jelas ini

    penting untuk mengidentifikasi kerusakan secepat mungkin sehingga Anda dapat

    mengambil langkah-langkah perbaikan yang diperlukan.

    Apa pengujian tahanan isolasi itu?

    Pada dasarnya, Anda menerapkan tegangan (khusus regulasi yang tinggi, tegangan

    Dc stabil) dielektrik, mengukur jumlah arus yang mengalir melalui dielektrik itu

    dan kemudian menghitung (menggunakan hokum Ohm) pengukuran resistansi.

    Mari kita jelaskan, kita gunakan istilah arus. Kita bicara tentang kebocoran arus.

    Pengukuran tahanan pada megaohm, Anda menggunakan pengukuran resistansi

    ini untuk mengevaluasi integritas isolasi. Aliran arus melalui dielektrik mungkin

    tampak agak kontradiktif, tapi ingat, tidak ada isolasi listrik yang sempurna. Jadi

    beberapa arus akan mengalir.

    Apa tujuan dari pengujian tahanan isolsi?

    Anda dapat menggunkannya sebagai:

    1. Ukuran control kualits pada saat sebuah peralatan listrik dihasilkan

    2. Sebuah persyaratan instalasi untuk membantu memastikan spesifikasi

    terpenuhi dan untuk memverifikasi hook up yang tepat.

    3. Sebuah tugas pemeliharaan preventif periodic

    4. Sebuah alat pemecah masalah.

    Bagaimana cara Anda melakukan pengujian tahanan isolasi?

  • 5/19/2018 laporan penerangan 3 fasa

    71/74

    71

    Umumnya, Anda menghubugka dua penghantar (positif dan negative) melewati

    peghalang isolasi. Sebuah penghantar ketiga yang menghubungkan ke terminal

    penjaga mungkin atau tidak mungkin tersedia dengan penguji Anda. Jika iya,

    Anda mungkin atau mungkin tidak harus menggunakannya. Terminal penjaga ini

    bertindak sebagai shunt untuk menghapus elemen terhubung dari pengukuran.

    Dengan kata lain, ini memungkinkan Anda untuk selektif dalam mengevaluasi

    komponen tertentu dalam peralatan listrik yang besar.

    Jelas itu ide yang baik untuk member pemahaman dasar tentang item yang diuji.

    Pada dasarnya, Anda harus tau apa yang seharusnya terisolasi. Peralatan yang

    diuji akan menentukan bagaimana Anda menghubungkan megaohmmeter Anda.

    Setelah Anda membuat koneksi, Anda lakukan tegangan uji selama 1menit. (Ini

    adalah parameter standart industry yang memungkinkan Anda untuk membuat

    perbandingan yang relative akurat dari bacaan teks sebelumnya yang dilakukan

    oleh teknisi lain.

    Selama interval ini, pembacaan resistansi menjatuhkan atau relative stabil. Sistem

    isolasi yang lebih besar akan menunjukkan penurunan terus-menerus; sistem yang

    lebih kecil akan tetap stabil karena kapasitif dan penyerapan arus turun ke nol

    lebih cepat daripada sistem yang lebih besar. Setelah 1menit, Anda harus

    memebaca dan mencatat nilai resistansi.

    Ketika melakukan pengujian tahanan isolasi, Anda harus menjaga konsistensi.

    Mengapa? Karena instalasi listrik akan menunjukkan perilaku dinamis selama

    pengujian; apakah dielektrik baik atau buruk. Untuk mengevaluasi hasil tes

    pada bagian yang sama, Anda harus melakukan tes dengan cara yang sama dandibawah parameter lingkungan yang sama, masing-masing dan setiap kali.

    Pembacaan pengukuran resistansi Anda juga akan berubah seiring dengan waktu.

    Hal ini karena bahan instalasi listrik memperlihatkan kapasitansi dan akan

    dikenakan biaya selama pengujian. Hal ini dapat membingungkan untuk pemula,

    namun itu menjadi alat yang berguna untuk teknisi yang berpengalaman.

  • 5/19/2018 laporan penerangan 3 fasa

    72/74

    72

    Ketika Anda mendapatkan lebih banyak keahlian, Anda akan menjadi paham

    dengan perilaku ini dan dapat memaksimalkan penggunaan dalam mengevaluasi

    hasil tes Anda. Ini adalah salah satu factor yang menghasilkan popularitas lanjutan

    penguji analog.

    Apa yang mempengaruhi pembacaan tahanan isolasi?

    Tahanan isolasi adalah suhu sensitive. Ketika suhu meningkat, tahanan isolasi

    menurun, dan sebaliknya. Sebuah aturan umum praktis menunjukkan bahwa

    tahanan isolasi dipengaruhi factor masing-masing perubahan 10 derajat Celcius.

    Jadi untuk membandingkan bacaan baru dengan yang sebelumnya, Anda harus

    memperbaiki bacaan Anda ke beberapa suhu dasar. Misalnya, Anda mengukur

    100megaohm dengan suhu isolasi 30 derajat celcius. Sebuah pengukuran

    dikoreksi pada 20 derajat celcius akan menjadi 200megaohm (100 megaohm kali

    dua).

    Juga dapat diterima nilai-nilai tahanan isolasi tergantung pada peralatan Anda

    yang akan diuji. Secara historis, banyak pengguna listrik yang menggunakan

    standart agak sewenan-wenang dari 1 megaohm kV. The International Electrical

    Assosiation (NETA) spesifikasi pemeliharaan pengujian spesifikasi untuk Power

    Electrical Equipment dan Sistem Distribusi memberikan nilai yang jauh lebih

    realistis dari nilai sebelumnya.

    Ingat, bandingkan pembacaan tes Anda dengan orang lain yang diambil pada

    peralatan serupa. Kemudian selidiki setiap nilai dibawah standar minimum NETS

    atau dari nilai sebelumnya.

  • 5/19/2018 laporan penerangan 3 fasa

    73/74

    73

    Lampiran 9

    Lampu yang biasa digunakan di bidang industry, yaitu:

    a. Lampu SON

    Lampu SON merupakan lampu merkuri tegangan tinggi.

    b. Lampu TL

  • 5/19/2018 laporan penerangan 3 fasa

    74/74

    74

    Spesifikasi Philips Lifemax Tubelight

    Type TL-D 36W/54-765

    Light Output : 2600 lm

    Lux : 72 lm/W

    Made in Indonesia

    10% energy saving

    Long Life 13.000 hours

    Daya : 36 watt

    Temperature : 6200K

    Renderasi warna : cool daylight