laporan mikromeritik farfis ii
TRANSCRIPT
-
8/11/2019 Laporan Mikromeritik Farfis II
1/15
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Umumnya sediaan obat yang digunakan dalam farmasi mangandung
komponen bahan yang berupa partikel-partikel, baik sendirian maupun
terdispersi sebagai partikel-partikel halus dalam medium yang lain.Mikromeritik merupakan ilmu yang mempelajari tentang ilmu dan
teknologi partikel kecil. Pengetahuan dan pengendalian ukuran, serta kisaran
ukuran partikel sangat penting dalam bidang farmasi. Ukuran partikel dapat
diperkecil dengan metode fisis maupun metode kimiawi.Metode pengukuran ukuran partikel yang ada bermacam-macam mulai
dari yang sederhana sampai yang sangat kompleks dan tergantung partikel
yang akan diselidiki. Beberapa metode untuk menentukan ukuran partikel
adalah mikroskopi, pengayakan, pengendapan, adsorpsi, permeametri, dan
pancaran radiasi atau transmisi. Metode yang sederhana adalah mikroskopi,
pengayakan dan pengendapan.
Pada percobaan ini, akan ditentukan diameter partikel dari Parasetamol
dengan menggunakan metode ayakan, metode ini merupakan metode yang
paling sederhana, tetapi relatif lama dari penentuan ukuran partikel adalah
analisis ayakan.
1.2 Tujuan Praktikum
Melakukan pengukuran partikel dengan meode pengayakan (shieing!.
-
8/11/2019 Laporan Mikromeritik Farfis II
2/15
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Dasar Teri
-
8/11/2019 Laporan Mikromeritik Farfis II
3/15
Untuk memulai setiap analisis ukuran partikel harus diambil dari umunya
jumlah bahan besar (ditandai dengan junlah dasar! suatu contoh yangrepresentatif. "arenanya suatu pemisahan bahan awal dihindari oleh karena
dari suatu pemisahan, contoh yang diambil berupa bahan halus atau bahan
kasar. Untuk pembagian contoh pada jumlah awal dari #$-#$$$ g digunakan
apa yang disebut Pembagi %ontoh piring berputar. Pada jumlah dasar yang
amat besar harus ditarik beberapa contoh dimana tempat pengambilan contoh
sebaiknya dipilih menurut program acak. (&oigt. ', #)!
*lmu dan teknologi partikel kecil diberi nama mikromiretik oleh +alla
&alle. +ispersi koloid dicirikan oleh partikel yang terlalu kecil untuk dilihat
dengan mikroskop biasa, sedang partikel emulsi dan suspensi farmasi serta
serbuk halus berada dalam jangkauan mikroskop optik. Partikel yang
mempunyai ukuran serbuk lebih kasar, granul tablet, dan garam granular
berada dalam kisaran ayakan. (Martin, #$!
etiap kumpulan partikel biasanya disebut polidispersi. "arenanya perlu
untuk mengetahui tidak hanya ukuran dari suatu partikel tertentu, tapi juga
berapa banyak partikel-partikel dengan ukuran yang sama ada dalam sampel.
adi kita perlu sutau perkiraan kisaran ukuran tertentu yang ada dan banyaknya
atau berat fraksi dari tiap-tiap ukuran partikel, dari sini kita bisa menghitung
ukuran partikel rata-rata untuk sampel tersebut. (Martin, #$!
-
8/11/2019 Laporan Mikromeritik Farfis II
4/15
Ukuran partikel bahan obat padat mempunyai peranan penting dalam
farmasi, sebab ukuran partikel mempunyai peranan besar dalam pembuatansediaan obat dan juga terhadap efek fisiologisnya. (Moechtar, #$!
Pentingnya mempelajari mikromiretik, yaitu (Parrot, #$! /
#. Menghitung luas permukaan
0. ifat kimia dan fisika dalam formulasi obat
1. ecara teknis mempelajari pelepasan obat yang diberikan secara per
oral, suntikan dan topikal
). Pembuatan obat bentuk emulsi, suspensi dan duspensi
2. tabilitas obat (tergantung dari ukuran partikel!.
Metode paling sederhana dalam penentuan nilai ukuran partikel adalah
menggunakan pengayak standar. Pengayak terbuta dari kawat dengan ukuran
lubang tertentu. *stilah ini (mesh! digunakan untuk menyatakan jumlah lubangtiap inchi linear. (Parrot, #$!
Ukuran dari suatu bulatan dengan segera dinyatakan dengan garis
tengahnya. 3etapi, begitu derajat ketidaksimestrisan dari partikel naik,
bertambah sulit pula menyatakan ukuran dalam garis tengah yang berarti.
+alam keadaan seperti ini, tidak ada garis tengah yang unik. Makanya harus
dicari jalan untuk menggunakan suatu garis tengah bulatan yang ekuivalen,
yang menghubungkan ukuran partikel dan garis tengah bulatan yang
mempunyai luas permukaan, olume, dan garis tengah yang sama. adi, garis
-
8/11/2019 Laporan Mikromeritik Farfis II
5/15
tengah permukaan ds, adalah garis tengah suatu bulatan yang mempunyai luas
permukaan yang sama seperti partikel yang diperiksa. (Martin,#$!Metode-metode yang digunakan untuk menentukan ukuran partikel /
Mikroskopi 4ptik
Menurut metode mikroskopis, suatu emulsi atau suspensi, diencerkan
atau tidak diencerkan, dinaikkan pada suatu slide dan ditempatkan pada
pentas mekanik. +i bawah mikroskop tersebut, pada tempat di mana partikel
terlihat, diletakkan mikrometer untuk memperlihatkan ukuran partikel
tersebut. Pemandangan dalam mikroskop dapat diproyeksikan ke sebuah
layar di mana partikel-partikel tersebut lebih mudah diukur, atau pemotretan
bisa dilakukan dari slide yang sudah disiapkan dan diproyeksikan ke layar
untuk diukur. (Martin, #$!
"erugian dari metode ini adalah bahwa garis tengah yang diperoleh
hanya dari dua dimensi dari partikel tersebut, yaitu dimensi panjang dan
lebar. 3idak ada perkiraan yang bisa diperoleh untuk mengetahui ketebalan
dari partikel dengan memakai metode ini. 3ambahan lagi, jumlah partikel
yang harus dihitung (sekitar 1$$-2$$! agar mendapatkan suatu perkiraan
yang baik dari distribusi , menjadikan metode tersebut memakan waktu dan
jelimet. 5amun demikian pengujian mikroskopis dari suatu sampel harus
selalu dilaksanakan, bahkan jika digunakan metode analisis ukuran partikel
lainnya, karena adanya gumpalan dan partikel-partikel lebih dari satu
komponen seringkali bisa dideteksi dengan metode ini. (Martin, #$!
-
8/11/2019 Laporan Mikromeritik Farfis II
6/15
Pengayakan
uatu metode yang paling sederhana, tetapi relatif lama dari
penentuan ukuran partikel adalah metode analisis ayakan. +i sini penentunya
adalah pengukuran geometrik partikel. ampel diayak melalui sebuah
susunan menurut meningginya lebarnya jala ayakan penguji yang disusun ke
atas. Bahan yang akan diayak dibawa pada ayakan teratas dengan lebar jala
paling besar. Partikel, yang ukurannya lebih kecil daripada lebar jala yang
dijumpai, berjatuhan melewatinya. Mereka membentuk bahan halus (lolos!.
Partikel yang tinggal kembali pada ayakan, membentuk bahan kasar. etelah
suatu waktu ayakan tertentu (pada penimbangan )$-#2$ g setelah kira-kira
menit! ditentukan melalui penimbangan, persentase mana dari jumlah yang
telah ditimbang ditahan kembali pada setiap ayakan. (Martin, #$!
+engan cara sedimentasi%ara ini pada prinsipnya menggunakan rumus sedimentasi tocks.
+asar untuk metode ini adalah 6turan tokes/
d 7 8
Partikel dari serbuk obat mungkin berbentuk sangat kasar dengan ukuran
kurang lebih #$.$$$ mikron atau #$ milimikron atau mungkin juga sangat
halus mencapai ukuran koloidal, # mikron atau lebih kecil. 6gar ukuran
partikel serbuk ini mempunyai standar, maka UP menggunakan suatu batasan
dengan istilah 9ery coarse, coarse, moderately coarse, fine and ery fine:,
#; mm 00,;)$2 gr 0,;1 #0,;$)$G>$ $,112 mm #,2001 gr 01,>) ,#
>$G#0$ $,#;2 mm 00,1) gr 0,$> 2,$#0$G#$ $,#$>2 mm #0,>)1 gr #2,> #,>#$G01$ $,$2 mm ),$2 gr 2,$$ $,)0
$,$21
J 7 ;0,2;#$2 J 7 0$,>)
B. Per!itungan
#. Ukuran pori rata: ayakan 12G)$ 7
7 7 $,)> mm
0. Ukuran pori rata: ayakan )$G>$ 7
7 7 $,112 mm
1. Ukuran pori rata: ayakan >$G#0$ 7
7 7 $,#;2 mm
-
8/11/2019 Laporan Mikromeritik Farfis II
11/15
). Ukuran pori rata: ayakan #0$G#$ 7
7 7 $,$>>2 mm
2. Ukuran pori rata: ayakan #$G01$ 7
7 7 $,$2 mm
+a 7
7 7 $,0$>) m
(.2 Pem'a!asan
+alam percobaan ini dilakukan pengukuran partikel serbuk dengan
menggunakan metode ayakan. Bahan yang digunakan adalah natrium benDoate.
-
8/11/2019 Laporan Mikromeritik Farfis II
12/15
Metode ayakan digunakan dalam percobaan ini, mengingat alat yang
digunakan sederhana dan tersedia dilaboratorium sehingga pengerjaan sampellebih mudah dan waktu yang digunakan relatif singkat. Batas ketelitian dari
metode ayakan ini adalah hanya dapat mengukur partikel hingga )) m.
6yakan yang digunakan adalah ayakan dengan nomor mesh 0$, )$, >$, ;$ dan
#$$. 6yakan tersebut disusun ke bawah dengan nomor ayakan terkecil berada
paling atas. Pengayakan dilakukan dengan kecepatan dan waktu yang telah
ditentukan. Cal ini dilakukan mengingat pengayakan dipengaruhi kecepatan
dan lamanya pengayakan, dimana kecepatan dan waktu pengayakan
berbanding lurus dengan derjat halus serbuk.
Percobaan ini memberikan pengetahuan kepada mahasiswa farmasi
tentang bagaimanan seharusnya suatu sediaan obat yang akan diformulasi
sehingga akan memberikan efek Kefek farmakologis yang diinginkan.
Meskipun kelihatannya hal ini sepele, namun hal ini sangat mempengaruhi
bentuk formulasi, sehingga berdasarkan sifat kimia dan fisika dari bahan sesuai
dengan efek yang akan diinginkan .
Pada percobaan ini dilakukan metode pengayakan dengan menggunakan
alat ibrator agar sampel yang dilakukan pengujian dapat melewati tahap demi
tahap ayakan yang telah disusun dari nomor mesh terkecil hingga nomor mesh
terbesar, yakni dari nomor mesh 0$, )$, >$, ;$, dan nomor mesh #$$. 6lat
ibrator di set selama selang waktu #$ menit. Untuk selanjutnya dilakukan
penimbangan terhadap Dat yang tertahan dalam masing-masing nomor mesh.
-
8/11/2019 Laporan Mikromeritik Farfis II
13/15
Metode yang digunakan ini merupakan metode yang sangat sederhana
dimana hanya memerlukan timbangan, ayakan dan alat ibrtaor, serta waktuyang dibutuhkan cukup singkat. 5amun alat atau metode ini tingkat
keakuratan yang diperoleh tidaklah seakurat dengan metode secara
mikroskopik.
+ari data yang peroleh bahwa umumnya diperoleh Dat sisa yang tertahan
dengan semakin tinggi nomor mesh semakin banyak Dat yang tersisa. Cal ini
karena ukuran dalam tiap inci semakin kecil lubangnya.
Metode ini merupakan metode untuk mengetahui tingkat kehalusan dari
suatu Dat. +engan melihat semakin banyak Dat yang tertinggal dalam ayakan
maka semakin kasar Dat tersebut.
BAB *
KESI)PULAN DAN SA%AN
1.1 Kesim+ulan
-
8/11/2019 Laporan Mikromeritik Farfis II
14/15
+iameter rata-rata dari sampel yaitu $,0; mm dengan jumlah berat
tertinggal yaitu ;0,2;#$21.2 Saran
ebaiknya percobaan ini dilakukan dengan metode lain agar diperoleh
perbandingan yang lebih jelas antara metode satu dengan lainnya.
DA,TA% PUSTAKA
+itjen P4M. #.Farmakope Indonesia III.+epkes '* / akarta.
Martin, 6lfred. #$.Farmasi Fisika I.Penerbit Uniersitas *ndonesia / akarta.
Moechtar, #$.Farmasi Fisika. ULM Press / ogyakarta.
-
8/11/2019 Laporan Mikromeritik Farfis II
15/15
Parrot, A,@. #$. Pharmaceutical Technologi. Burgess Publishing %ompany /Mineapolish.
&oigt, '. #).Buku Pelajaran teknologi Farmasiedisi V. ULM Press / ogyakarta