laporan kkn 2009

47
0 LAPORAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA NYATA (KKN) TEMATIK PENUNTASAN BUTA AKSARA (PBA) DI DESA BANJARSARI KECAMATAN KRADENAN KABUPATEN GROBOGAN TAHUN 2009 Oleh : 1. M A Noviudin Pritama 6101406092 2. Eko Wahyu Sulistyo 2102406509 3. Martinna Eva Notariany 2102406001 4. Lina Kurniawati 4201406031 5. Muamaroh 4301406055 6. Nurul Handayani 4101405074 7. Cici Asterya Dewi 3501406549 8. Lilik Endang P 7101406660

Upload: martinna-eva-notariany

Post on 15-Jun-2015

1.499 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN KKN 2009

0

LAPORAN PELAKSANAANKULIAH KERJA NYATA (KKN) TEMATIK

PENUNTASAN BUTA AKSARA (PBA)

DI DESA BANJARSARI KECAMATAN KRADENAN

KABUPATEN GROBOGAN

TAHUN 2009

Oleh :

1. M A Noviudin Pritama 6101406092

2. Eko Wahyu Sulistyo 2102406509

3. Martinna Eva Notariany 2102406001

4. Lina Kurniawati 4201406031

5. Muamaroh 4301406055

6. Nurul Handayani 4101405074

7. Cici Asterya Dewi 3501406549

8. Lilik Endang P 7101406660

LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2009

Page 2: LAPORAN KKN 2009

1

PENGESAHAN

Laporan Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Penuntasan Buta

Aksara (PBA) Mahasiswa Universitas Negeri Semarang (UNNES) yang

dilaksanakan pada tanggal 27 Juli s/d 9 September 2009 bertempat di Desa

Banjarsari, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan telah disahkan pada:

Hari : Rabu

Tanggal : 9 September 2009

Kepala Desa Banjarsari Dosen Pembimbing Lapangan

Muji, S. Pi Drs. Sunyoto, M. Si

NIP. 131931835

1

Page 3: LAPORAN KKN 2009

2

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala

rahmat dan hidayahNya, sehingga Laporan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa

Banjarsari Kecamatan Kradenan Kabupaten Grobogan dapat terselesaikan dengan

lancar.

Sehubungan dengan telah terlaksananya Program Kerja KKN ini, maka

dalam kesempatan ini diucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. H. Soedijono Sastroatmodjo, M.Si Selaku Rektor Universitas

Negeri Semarang.

2. H. Bambang Pudjiono, SH, selaku Bupati Grobogan.

3. Drs. Subagyo, M. Pd, selaku kepala Lembaga Pengabdian Kepada

Masyarakat

( LPM ) Unnes.

4. A. Basuki Mulyono, S. Sos. MM, selaku Camat Kradenan.

5. Drs Sunyoto, M.Si, selaku Dosen Koordinator Kecamatan KKN di

Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan dan Dosen Pembimbing

Lapangan dari Universitas Negeri Semarang.

6. Drs. Sutar, selaku Kepala UPTD Pendidikan Dasar Kec. Kradenan

7. Bapak Muji, S. Pi, Selaku Kepala Desa Banjarsari.

8. Segenap Perangkat Kecamatan Kradenan yang telah memberikan

informasi kepada mahasiswa selama KKN.

9. Segenap Perangkat Desa Banjarsari yang telah memberikan informasi

kepada mahasiswa selama KKN.

10. Seluruh Warga Masyarakat Desa Banjarsari Kecamatan Kradenan yang

kami hormati dan kami banggakan.

11. Semua pihak yang tidak tersebutkan dan telah membantu terlaksananya

KKN UNNES 2009 ini sehingga dapat berjalan dengan baik dan lancar.

Page 4: LAPORAN KKN 2009

3

Kami sadari bahwa penyusunan Laporan KKN ini masih jauh dari

sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat

diharapkan dari semua pihak. Semoga Laporan Kuliah Kerja Nyata ini dapat

bermanfaat bagi pembaca.

Grobogan, 5 September 2009

TIM KKN UNNES

2

Page 5: LAPORAN KKN 2009

4

ABSTRAK KEGIATAN

Desa Banjarsari yang berada di Kecamatan Kradenan Kabupaten Grobogan

merupakan suatu desa yang penduduknya mayoritas mempunyai tingkat

pendidikan yang rendah. Banyak hal yang telah didapatkan oleh tim KKN selama

berada di desa Banjarsari dan banyak pula yang telah dilakukan untuk

perkembangan desa ini. Program-program disusun sesuai hasil survei dan

sebagian merupakan aspirasi dari masyarakat Banjarsari.

Adapun program-program yang kami laksanakan selama kurang lebih 45

hari mulai dari tanggal 27 Juli s/d 9 September 2009 adalah Penuntasan Buta

Aksara (PBA) yang merupakan program utama kami. Kegiatan pembelajaran

dilaksanakan pada malam hari dengan jadwal yang berbeda-beda tiap

kelompoknya. Dari kegiatan PBA telah berhasil meluluskan 53 warga belajar,

Sukma sebanyak 20 warga belajar, Sukma 2 sebanyak 31 warga belajar, dan

Sukma 3 sebanyak 2 warga belajar.

Sedangkan program diluar PBA atau program reguler kami adalah

membantu mengajar SD Negeri 01, 02, 03 desa Banjarsari; membantu mengajar

pramuka SD Negeri 01 desa Banjarsari; anjangsana dan silaturahmi merupakan

bentuk kulo nuwun kami selaku warga pendatang kepada sesepuh warga

Banjarsari; bimbingan belajar diperuntukkan secara umum untuk semua tingkat;

ekstrakurikuler sekolah berupa pemberian materi maupun motivasi di berbagai

kegiatan ekstrakurikuler di sekolah-sekolah yang berada di desa Banjarsari;

kepemudaan yakni membantu kegiatan Ikatan Remaja Masjid (IRMA); peringatan

17 Agustus yakni ikut berpartisipasi dalam perencanaan, pelaksanaan lomba-

lomba 17-an, upacara 17 Agustus maupun karnaval, dan pembuatan spanduk 17-

an untuk kelurahan desa Banjarsari; membantu kegiatan Posyandu di desa

Banjarsari; dan mengikuti kegiatan PKK.

Kegiatan pembelajaran dilaksanakan pada malam hari dengan jadwal yang

berbeda-beda tiap kelompoknya. Dari kegiatan PBA telah berhasil meluluskan 53

warga belajar, Sukma sebanyak 20 warga belajar, Sukma 2 sebanyak 31 warga

belajar, dan Sukma 3 sebanyak 2 warga belajar.

4

Page 6: LAPORAN KKN 2009

5

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................1

KATA PENGANTAR .........................................................................................2

ABSTRAK KEGIATAN..................................................................................4

DAFTAR ISI ........................................................................................................5

DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................6

BAB I : PENDAHULUAN...............................................................................7

A. Latar Belakang ................................................................................7

B. Tujuan Penyelenggaraan Pendidikan Keaksaraan ...........................8

C. Kegiatan KKN Tematik PBA .........................................................9

D. Tempat Pelaksanaan KKN Tematik PBA ....................................12

E. Waktu Pelaksanaan KKN Tematik PBA ......................................12

F. Rencana Kegiatan Penyelengaraan Pendidikan Keaksaraan .........12

BAB II : PROSES PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

KEAKSARAAN............................................................................... 14

A. Pendataan Calon Warga Belajar ...................................................14

B. Pembentukan Kelompok Belajar ..................................................14

C. Proses Pelaksanaan Pembelajaran ................................................14

D. Tempat Dan Waktu Pembelajaaran ..............................................16

E. Pelaksanaan Evaluasi Hasil Pembelajaran ....................................17

F. Tingkat Pencapaian Hasil Pembelajaran ........................................18

G. Faktor Pendukung..........................................................................19

H. Faktor Penghambat.........................................................................20

H. Upaya Mengatasi Masalah ............................................................20

I. Program-program KKN PBA UNNES Desa Banjarsari ................21

BAB III: PENUTUP..........................................................................................26

A. Kesimpulan ...................................................................................26

B. Rekomendasi .................................................................................26

C. Kata Penutup .................................................................................27

LAMPIRAN – LAMPIRAN............................................................................29

5

Page 7: LAPORAN KKN 2009

6

DAFTAR LAMPIRAN

1. Daftar nama dan identitas lengkap calon warga belajar

yang berhasil didata mahasiswa pesertra KKN Tematik PBA.

2. Daftar nama dan identitas lengkap warga belajar yang

mengikuti proses pembelajaran.

3. Daftar nama dan identitas lengkap warga belajar yang

lulus evaluasi hasil pembelajaran.

4. Daftar warga belajar tiap kelompok.

5. Rekapitulasi data keikutsertaan dan kelulusan warga

belajar berdasarkan status keaksaraan.

6. Rekapitulasi data keikutsertaan dan kelulusan warga

belajar berdasarkan jenis kelamin.

7. Rekapitulasi data keikutsertaan dan kelulusan warga

belajar berdasarkan umur.

8. Daftar Kelompok Mahasiswa Peserta KKN Tematik PBA

.

9. Dokumen lain yang relevan.

Page 8: LAPORAN KKN 2009

7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada masa sekarang ini, pembangunan yang dilaksanakan di Indonesia

belum sepenuhnya merata dan juga belum dapat dinikmati oleh seluruh

masyarakat khususnya yang berada di desa. Pembangunan merupakan tanggung

jawab bersama seluruh komponen bangsa serta membutuhkan kerja keras dan

pengabdian seluruh masyarakat. Apabila pembangunan tidak berjalan lancar,

maka hal ini akan berdampak pada penurunan tingkat urbanisasi masyarakat desa

ke kota untuk mendapatkan penghidupan yang layak. Hal ini tentunya akan dapat

menghambat kelancaran pembangunan, utamanya pembangunan masyarakat di

desa. Pembangunan Masyarakat Desa (PMD) adalah kegiatan pembangunan yang

berlangsung di desa meliputi seluruh aspek kehidupan masyarakat desa.

Perguruan Tinggi sebagai pusat pemeliharaan dan pengembangan Ilmu

Pengetahuan dan Teknologi bertujuan untuk mendidik mahasiswa agar berjiwa

penuh pengabdian serta kegairahan untuk meneliti dan memiliki sikap tanggung

jawab yang besar terhadap masa depan bangsa dan negara. Kiprah Perguruan

Tinggi dan mahasiswa bagi usaha pembangunan nasional dan daerah ini perlu

ditingkatkan peranannya sesuai dengan kebutuhan saat ini dan masa mendatang.

Oleh karena itu Perguruan Tinggi dituntut untuk lebih berorientasi dan

menyerasikan kurikulumnya terhadap kebutuhan pembangunan, sehingga dapat

menghasilkan sarjana yang dapat menghayati dan mengatasi problema

pembangunan dan kemasyarakatan serta berfungsi sebagai penerus pembangunan.

Hal ini sangat penting, karena pada akhirnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi itu

harus diabadikan untuk kemaslahatan bersama dan pembangunan manusia

seutuhnya.

Salah satu bagian penting problem pembangunan yang perlu mendapatkan

perhatian serius dan partisipasi dari Perguruan Tinggi adalah percepatan

6

7

Page 9: LAPORAN KKN 2009

8

penuntasan penduduk buta aksara di Jawa Tengah yang secara nasional

menduduki urutan kedua setelah Jawa Timur. Dengan keterbatasan Sumber Daya

Manusia (SDM) yang dimiliki oleh Dinas pendidikan dan Kebudayaan Propinsi

Jawa Tengah maka diperlukan kerja keras dengan perencanaan yang matang

untuk mewujudkan Jawa Tengah bebas buta aksara dalam waktu cepat. Kenyataan

inilah yang yang mendorong pentingnya dilakukan kerjasama dengan pihak

Perguruan Tinggi dalam penanganan program percepatan penuntasan buta aksara

di Jawa Tengah karena ketersediaan SDM di Perguruan Tinggi baik dari segi

kualitas maupun kuantitasnya cukup memadai.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka kegiatan KKN Tematik Penuntasan

Buta Aksara yang merupakan kerjasama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

Propinsi Jawa Tengah dengan Perguruan Tinggi se-Jawa Tengah diharapkan

mampu menjadi strategi andalan serta dapat dijadikan sebagai modal alternatif

yang efektif dan efisien bagi pemerintah dalam upaya mempercepat penuntasan

buta aksara di Jawa Tengah, sehingga obsesi Jawa Tengah bebas buta aksara di

tahun 2009 benar-benar dapat terwujud.

B. Tujuan Penyelenggaraan Pendidikan Keaksaraan

(I) Tujuan Umum

a Melaksanakan Tri Darma Perguruan Tinggi dalam bidang Pengabdian

Masyarakat.

b Sebagai proses pendewasaan mahasiswa dalam berpikir, bersikap, dan

berperilaku secara realistis dan akademis yang dilandasi dengan

semangat dan komitmen yang tinggi untuk memberikan pengabdian

terbaik bagi masyarakat.

c Sebagai proses pembelajaran kepada mahasiswa dalam

mengimplementasikan seperangkat teori ynag telah diterima dibangku

kuliah kepada masyarakat secara langsung.

d Sebagai proses pendidikan bagi mahasiswa agar berjiwa penuh

pengabdian dalam mengawal pembangunan serta memiliki tanggung

jawab yang tinggi terhadap masa depan bangsa dan Negara.

Page 10: LAPORAN KKN 2009

9

e Membentuk sarjana yang berilmu, cakap, berbudi pekerti luhur, serta

memiliki kesadaran dan tanggung jawab yang tinggi atas kesejahteraan

masyarakat maupun masa depan bangsa dan Negara Republik

Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar

1945.

f Membentuk sarjana penerus pembangunan yang mampu menghayati

berbagai permasalahan yang dihadapi masyarakat dan mampu

mengembangkan pemikiran maupun penalaran untuk belajar

memecahkan permasalahan yang kompleks secara pragmatis dan

interdisipliner.

g Mendekatkan Perguruan Tinggi dengan masyarakat untuk

menyesuaikan tuntutan pembangunan dan dinamika masyarakat.

(II) Tujuan Khusus

a Melaksanakan program percepatan penuntasan buta aksara di Jawa

Tengah.

b Membantu pemerintah dalam upaya mewujudkan Jawa Tengah bebas

buta aksara tahun 2009.

C. Kegiatan KKN Tematik PBA

1. Deskripsi Situasi dan Lokasi Desa

Banjarsari

Desa Banjarsari merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan

Kradenan, yang dipimpin oleh seorang Kepala Desa yaitu Bapak Muji, S.Pi.

a. Batas – batas wilayah Desa

Sebelah Utara : Kuwu,

Grabagan

Sebelah Selatan : Crewek

Sebelah Barat : Grabagan,

Tuko

Page 11: LAPORAN KKN 2009

10

Sebelah Timur : Kalisari,

Kradenan

b. Luas daerah desa Banjarsari

Luas desa Banjarsari 495.285 Ha, suhu rata – rata desa Banjarsari 330C,

dengan dua perubahan musim yaitu musim hujan dan musim kemarau. Desa

Banjarsari dikelilingi oleh persawahan dan ladang jagung.

c. Orbitrasi

Orbitrasi (jarak dari pusat pemerintahan) :

jarak dari pusat pemerintahan

kecamatan : 3 Km

jarak dari ibukota Kabupaten

: 26 Km

jarak dari Ibukota Provinsi

: 90 Km

jarak dari Ibukota Negara

: 630 Km

d. Pembagian Wilayah

Desa Banjarsari merupakan salah satu kelurahan yang berada di

Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan yang mempunyai 5 wilayah, yang

masing – masing di bawah pimpinan Kepala Dusun.

Tabel 1. Persebaran Dusun di desa Banjarsari

No Dusun Kepala Dusun Jumlah RT

1 Banjar Lor Sugiyanto 4

Page 12: LAPORAN KKN 2009

11

2 Krajan Sunarno 9

3 Banyu Urip Purwoto 8

4 Gluntungan Mardiyanto 7

5 Gempol Sugeng 4

Kegiatan KKN Tematik PBA dilaksanakan selama 45 hari, mulai tanggal 27

Juli 2009 sampai dengan 9 September 2009 di desa Banjarsari Kecamatan

Kradenan Kabupaten Grobogan.

2. Rencana Kegiatan KKN Tematik PBA

Adapun rencana kegiatan KKN Tematik PBA antara lain meliputi kegiatan:

a) Identifikasi Keaksaraan

Warga Belajar yang dimasukkan dalam kegiatan pembelajaran adalah yang

termasuk dalam kelompok SUKMA , ”DO” dan ”Buta Aksara Murni”.

b) Membuat Kesepakatan Belajar

Pembuatan kesepakatan tentang waktu dan tempat pembelajaran dilakukan

dengan mengadakan sosialisasi dengan calon warga belajar. Penentuan

kesepakatan belajar disesuaikan dengan calon warga belajar agar kegiatan

pembelajaran tidak mengganggu kegiatan rutin warga belajar.

Kesepakatan tentang bahan ajar juga didiskusikan dengan calon belajar.

Bahan ajar disesuaikan kebutuhan dan minat warga belajar agar dalam

pembelajaran, warga belajar mempunyai inisiatif dan tidak cepat bosan.

c) Menyusun Rencana Pembelajaran

Rencana pembelajaran disusun oleh tutor dan didiskusikan bersama dengan

warga belajar. Rencana pembelajaran memuat aktifitas diskusi, membaca,

menulis, berhitung, dan aksi (penerapan) sesuai dengan topik pembelajaran

yang telah dipilih dan disepakati warga belajar.

d) Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran

Page 13: LAPORAN KKN 2009

12

Pelaksanaan kegiatan pembelajaran akan dilaksanakan sesuai kesepakatan

warga dan setelah melalui tiga kegiatan sebelumnya yang telah diuraikan di

atas.

e) Kegiatan-kegiatan lain di samping kegiatan Tematik PBA

Sosialisasi dengan warga-warga lain selain calon warga belajar dilakukan

dengan ikut dalam kegiatan sehari-hari di desa Banjarsari. Diantarannya

membantu di Posyandu, mengajar SD setempat, memberi pelajaran tambahan

bagi anak-anak sekolah, dan kegiatan lain yang berhubungan dengan

kemasyarakatan selama tidak mengganggu kegiatan KKN Tematik PBA.

D. Tempat Pelaksanaan KKN Tematik PBA

Tempat pelaksanaan kegiatan PBA (Penuntasan Buta Aksara) akan

disesuaikan dengan kesepakatan warga belajar. Yang kemudian akan di bentuk

kelompok belajar. Tempat pembelajaran itu hendaknya dekat dengan pemukiman

warga, dan memiliki sarana dan prasarana serta kondisi yang mendukung proses

pembelajaran tersebut.

E. Waktu Pelaksanaan KKN Tematik PBA

Pelaksanaan kegiatan KKN Tematik PBA di Desa Banjarsari berlangsung

selama 45 (empat puluh lima) hari yaitu mulai tanggal 27 Juli 2009 sampai

dengan 9 September 2009.

Waktu pelaksanaan kegiatan pembelajaran disesuaikan dengan waktu yang

disepakati warga belajar dengan beberapa pertimbangan, yakni waktu tersebut

adalah waktu yang sangat kondusif untuk melakukan proses pembelajaran serta

diharapkan pada waktu itu semua warga dapat menghadiri kegiatan belajar.

Pelaksanaan pembelajaran BA dilaksanakan selama kurang lebih satu bulan,

yaitu mulai tanggal 27 Juli 2009 sampai tanggal 9 September 2009. Kegiatan

pembelajaran tersebut dilaksanakan dua hingga tiga kali dalam satu minggu.

Page 14: LAPORAN KKN 2009

13

Adapun pelaksanaan ujian PBA dilaksanakan pada tanggal 1 – 4 September

2009.

F. Rencana Kegiatan Penyelenggaraan Pendidikan Keaksaraan

Sosialisasi dengan warga setempat diperlukan dalam langkah awal

penyelenggaraan pendidikan keaksaraan. Dengan penjelasan yang jelas tentang

kegiatan Penuntasan Buta Aksara dan memberikan pengertian pentingnya

pendidikan bagi warga, diharapkan kegiatan ini didukung penuh oleh warga

setempat, baik oleh calon warga belajar atau warga lain. Karena kegiatan ini

ditujukan untuk orang dewasa (14-45 tahun) yang belum bisa membaca, menulis,

dan berhitung, sambutan positif dari warga menjadi hal yang paling penting.

Warga yang mau bekerja sama diharapkan mampu menyukseskan kegiatan ini.

Dan untuk mengajak warga agar bisa bekerja sama, keikutsertaan mahasiswa

KKN dalam kegiatan kemasyarakatan misal tahlilan, posyandu, atau kegiatan

sehari-hari warga setempat menjadi langkah yang bisa dilakukan.

Kegiatan pembelajaran keaksaraan yang akan diadakan disesusaikan dengan

metodologi keaksaraan fungsional, yaitu pembelajaran yang menitikberatkan pada

minat dan kebutuhan warga belajar dengan memperhatikan konsep belajar untuk

orang dewasa (andragogi) sebagai berikut :

a. Pembelajaran berorientasi pada masalah yang dihadapi

warga belajar (problem oriented).

b. Pembelajaran berorientasi pada pengalaman sendiri warga

belajar (experiences oriented).

c. Warga belajar bebas untuk belajar sesuai dengan

pengalamannya, dan pengalaman bermakna (meaningfull) bagi warga belajar.

d. Tujuan pembelajaran ditentukan dan disetujui warga

belajar melalui kontrak belajar (learning Contract).

e. Warga Belajar memperoleh umpan balik tentang

pencapaian tujuan pembelajaran.

f. Motivasi instrinsik menghasilkan pembelajaran lebih

mudah diserap dan lebih permanen.

Page 15: LAPORAN KKN 2009

14

g. Bahan ajar lebih mudah dipelajari oleh WB apabila sesuai

dengan kebiasaannya.

h. Partisipasi aktif setiap WB dalam proses pembelajaran

memperbaiki ingatan mereka.

BAB II

PROSES PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN

A. Pendataan Calon Warga Belajar

Pendataan calon warga belajar dilakukan sehari setelah penerjunan.

Pendataan yang berlangsung selama 7 hari dilakukan dengan berbagai cara.

Diantaranya koordinasi dengan Kepala Desa yang diteruskan ke tiap-tiap RT,

koordinasi dengan tim PLS di UPTD Kecamatan Kradenan, dan juga dengan cara

pendekatan personal (door to door) ke rumah masing-masing calon warga belajar,

serta dilakukan sosialisasi pada setiap RW. Dari pendataan tersebut didapat data

warga belajar valid sebanyak 53 orang. (lampiran 1)

B. Pembentukan Kelompok Belajar

Data valid calon warga belajar yang didapat dengan metode yang telah

disebutkan dan telah di-cross-check diklasifikasikan sesuai dengan alamat calon

warga belajar. Klasifikasi warga sesuai dengan alamat tempat tinggal tersebut

memudahkan dalam pembentukan kelompok belajar. Kesepakatan pembentukan

Page 16: LAPORAN KKN 2009

15

kelompok belajar dilakukan dan didiskusikan bersama oleh tutor dan calon warga

belajar.

Setelah mengadakan kesepakatan bersama dengan Warga Belajar, maka

dibentuk 4 kelompok belajar, yaitu kelompok Spongebob terdiri dari 14 orang,

Doraemon terdiri dari 14 orang, Avatar terdiri dari 14 orang, dan Kungfu Panda

yang terdiri dari 11 orang. Kelompok Spongebob bertempat di rumah bapak

Suparmin RT 02 RW 01, kelompok Doraemon bertempat di rumah Bapak Bakri

Dusun Banjar lor RT 01 RW 01, kelompok Avatar bertempat di rumah Bapak

Sumbito Dusun Banjarsari RT 03-04 RW 01 , dan kelompok Kungfu Panda

bertempat di rumah bapak Mardiyanto RT 04 RW 04

C. Proses Pelaksanaan Pembelajaran

Pelaksanaan kegiatan Pembelajaran dalam kelompok belajar keaksaraan

fungsional terdiri atas lima kegiatan yaitu kegiatan diskusi, menulis, membaca,

berhitung, dan keterampilan fungsional. Langkah tersebut bukanlah langkah yang

baku atau kaku yang harus selalu berurutan, melainkan dapat dilakukan secara

acak.

Banyak variasi tentang metode yang dapat digunakan tutor dalam

membelanjarkan WB. Ketepatan penggunaan beberapa metode dan teknik

pembelajaran sangat tergantung dengan kemampuan dasar yang sudah dimiliki

WB, serta minat dan kebutuhan WB. Oleh karena itu keanekaragaman metode

bisa digunakan sesuai dengan situasi, kondisi, minat, dan kebutuhan WB.

Metodologi pembelajaran keaksaraan yang digunakan antara lain:

1. Menggunakan bahasa daerah setempat (lokal) sebagai bahasa pengantar agar

warga belajar lebih cepat memahami materi pembelajaran.

2. Menggunakan materi pembelajaran berupa peristiwa atau permasalahan yang

berasal dari warga belajar.

3. Memberi kesempatan kepada setiap warga belajar untuk menulis dan

membaca sendiri sesuai dengan kemampuan dasar masing-masing.

4. Membantu warga belajar agar percaya diri dan merasa senang bahwa mereka

bisa menulis dan membaca.

14

Page 17: LAPORAN KKN 2009

16

5. Mengajarkan keterampilan menulis dan membaca sesuai dengan tingkat

kemampuan warga belajar.

6. Menggunakan sarana dan media pembelajaran seperti buku bacaan, booklet,

leaflet, dll sesuai dengan tingkat kemampuan warga belajar.

7. Memberi semangat kepada setiap warga belajar untuk saling membantu warga

belajar lainnya yang belum bisa menulis dan membaca.

8. Melakukan kegiatan pembelajaran menulis dan membaca berulang-ulang

dengan tema yang berbeda-beda agar warga belajar tidak cepat bosan.

Selama proses pembelajaran terjadi banyak perubahan kemampuan warga

belajar. Beberapa ada yang mangalami perkembangan pesat dan ada juga yang

masih terhambat. Kendala-kendala yang paling sering terjadi adalah kendala

penglihatan yang sudah tidak normal karena faktor usia dan ingatan, juga

dikarenakan faktor usia. Langkah-langkah yang diambil untuk menyeimbangkan

perkembangan kemampuan belajar adalah sebagai berikut :

1. Memberikan motivasi secara personal kepada para warga belajar yang

masih mengalami kesulitan dalam menerima bahan ajar dikarenakan dua

faktor di atas.

2. Bahan Ajar tematik yang dipakai dalam kegiatan pembelajaran

diperbanyak dan dibagikan dengan maksud agar bisa dipelajari sendiri

oleh warga belajar di rumah masing-masing.

3. Warga belajar yang sudah mengalami perkembangan pesat dan dilihat

sudah mampu membaca, menulis dan berhitung diberi kesempatan

mengajari warga belajar yang belum bisa. Jadi, suasana yang tercipta

bukanlah suasana belajar-mengajar antara tutor dan warga belajar,

melainkan suasana diskusi dan belajar bersama antara tutor dan warga

belajar. Hal tersebut juga untuk menghindari rasa minder karena bebrapa

warga belajar lebih nyaman bertanya pada sesama warga belajar

daripada bertanya kepada tutor.

4. Memberikan pre-tes yang soalnya dibuat berdasarkan buku Pedoman

Tutor Pendidikan Keaksaraan Fungsional untuk mengetahui tingkat

kemampuan warga belajar.

Page 18: LAPORAN KKN 2009

17

5. Dari hasil pre-tes tersebut didapat data warga belajar yang belum mampu

dan yang sudah mampu. Hal tersebut ditindaklanjuti dengan memberikan

pembelajaran private kepada warga belajar yang dirasa masih kurang

mampu. Tempat dan waktu pembelajaran private diadakan di rumah

warga belajar tersebut di luar jam pembelajaran kelompok belajar.

D. Tempat Dan Waktu Pembelajaran

Tempat dan waktu pelaksanaan kegiatan PBA disesuaikan dengan

kesepakatan warga belajar.

Jadwal kegiatan pembelajaran masing-masing kelompok belajar adalah

sebagai berikut.

No NAMA TEMPAT WAKTU

1 Kungfu Panda Bapak Mardiyanto Minggu, Rabu 19.00-21.00

2 Spongebob Bapak Suparmin Senin, Kamis, Sabtu 19.00-21.00

3 Doraemon Bapak Bakri Minggu, Rabu 19.00-21.00

4 Avatar Bapak Sumbito Selasa, Jum’at 19.00-21.00

E. Pelaksanaan Evaluasi Hasil Pembelajaran

1. Tahapan Penilaian Dalam Pendidikan

Keaksaraan.

a. Penilaian sebelum proses pembelajaran :

Kemampuan awal setiap WB pada saat masuk kelompok belajar tidaklah

sama. Setiap WB mempunyai kemampuan awal yang berbeda-beda, dari yang

belum mengenal aksara sama sekali sampai dengan yang sudah mengetahui

keaksaraan dalam standar tertentu. Kemampuan awal setiap WB, baik pada

keterampilan CALISTUNG dasarnya maupun minat dan kebutuhan

fungsionalnya dapat dinilai sejak pertama kali pembelajaran dimulai.

Page 19: LAPORAN KKN 2009

18

b. Penilaian selama proses pembelajaran

Selama proses pembelajaran, dapat dilihat perkembangan tiap warga belajar.

Peningkatan kemampuan belajar sudah dapat terlihat setelah pembelajaran

berlangsung selama 2 minggu.

Peningkatan yang terjadi pada kemampuan warga belajar dapat digolongkan

sebagai berikut:

1) Dalam proses pembelajaran, warga belajar juga diajari bagaimana cara

tanda tangan karena sebagian dari mereka belum bisa bertanda tangan.

2) Warga belajar dengan status keaksaraan DO 2 mampu membaca dan

menulis lebih baik dan lebih cepat.

3) Warga belajar dengan status keaksaraan DO 3 mampu membaca dan

menulis lebih baik dan lebih cepat.

4) Warga belajar dengan status SUKMA 1 mampu membaca dan menulis

kalimat dalam 1 paragraf dengan menggunakan bahasa Indonesia, mampu

melakukan perhitungan penjumlahan dan pengurangan dua angka, serta

mampu berkomunikasi secara tertulis menggunakan bahasa Indonesia

yang lebih baik.

5) Warga belajar dengan status SUKMA 2 mampu membaca dan menulis

kalimat dalam 1 paragraf dengan menggunakan bahasa Indonesia, mampu

melakukan perhitungan penjumlahan, pengurangan, perkalian dan

pembagian 3 angka, serta mampu berkomunikasi secara tertulis

menggunakan bahasa Indonesia yang lebih baik.

c. Penilaian akhir pembelajaran

Setelah pembelajaran keaksaraan yang berlangsung selama kurang lebih 1

bulan, dari 1 Agustus – 1 September 2009, kemampuan keaksaraan tiap WB

mengalami kemajuan yang bervariasi. Dan untuk menciptakan standar

kemampuan WB, ujian diadakan serentak dengan soal yang dibuat langsung oleh

Dinas Pendidikan Nasional. Ujian dilaksanakan pada tanggal yang berbeda-beda,

yaitu tanggal 1-3 September.

F. Tingkat Pencapaian Hasil Pembelajaran

Page 20: LAPORAN KKN 2009

19

Tingkat pencapaian hasil pembelajaran (nilai akhir) diperoleh dari penilaian

secara tidak langsung setiap pertemuan pembelajaran serta hasil ujian akhir. Bagi

WB yang lulus dengan kriteria bersyarat (menguasai calistung) akan memperoleh

STSB (Surat Tanda Selesai Belajar) sebagai bukti pencapaian belajar tingkat

lanjutan.

Dari 53 warga belajar yang mengikuti kegiatan pembelajaran semuanya

dinyatakan lulus dan dapat memperoleh STSB. Dapat dilihat peningkatan

kemampuan yang terjadi, dari yang semula DO2, DO3, SUKMA I dan SUKMA

II. Setelah pembelajaran berlangsung sudah bisa menuliskan nama, umur, tempat

tinggal dan juga satu kalimat lengkap yang terdiri dari minimal 7 kata dan dapat

menulis kalimat dalam 1 paragraf. Warga belajar juga mampu membaca kembali

apa yang sudah ditulis dengan baik. Warga juga mampu berhitung dari angka

satuan sampai jutaan, dan mampu menggunakan simbol hitung (penjumlahan dan

pengurangan).

G. Faktor Pendukung dan Penghambat

1. Faktor Pendukung

a) Kondisi masyarakat yang mayoritas beragama Islam taat.

Sehingga tercipta suasana aman, nyaman, dan kondusif untuk mendukung

pelaksanaan kegiatan KKN Tematik PBA.

b) Kerjasama yang baik yang terjalin antara warga, perangkat

desa, termasuk dalam hal ini Kepala Desa dan Ketua RT/RW dan

mahasiswa KKN Tematik PBA itu sendiri.

c) Sudah tersedianya data calon warga belajar yang dimiliki

UPTD Kradenan untuk desa Banjarsari. Pendataan calon warga belajar

yang dilakukan Tim KKN berdasar data tersebut. Dengan kuota 1

mahasiswa KKN diharapkan mampu mengentaskan 5 orang buta aksara.

Jumlah warga belajar yang harus dientaskan adalah 40 orang. Pencapaian

kuota sisa dilakukan dengan berbagai cara yang sudah dijelaskan di atas.

d) Wilayah desa Banjarsari terbagi menjadi 5 dusun yaitu

Krajan, Banjar Lor, Banyu Urip, Gluntungan, dan Gempol. Sebelah Utara

berbatasan dengan desa Kuwu dan Grabagan, sebelah Selatan berbatasan

Page 21: LAPORAN KKN 2009

20

dengan desa Crewek, sebelah Barat berbatasan dengan desa Grabagan dan

Tuko, sebelah Timur berbatasan dengan desa Kalisari dan Kradenan.

Dengan pembagian pemusatan penduduk yang hanya ada di 2 lokasi yaitu,

dusun Banjar Lor dan dusun Gluntungan, memudahkan tim KKN dalam

pendataan dan pengumpulan calon warga belajar. Dan juga dalam

pembagian kerja dan waktu kegiatan pembelajaran.

e) Status keaksaraan warga belajar mayoritas DO2, DO3,

SUKMA 1, SUKMA 2. Hal tersebut memudahkan dalam proses kegiatan

pembelajaran karena mereka sudah mempunyai dasar keaksaraan. Warga

belajar tersebut dibantu untuk mengingat penggunaan aksara dan cara

berhitung yang sudah lama tidak mereka gunakan.

2. Faktor Penghambat

Hambatan pelaksanaan program Penuntasan Buta Aksara antara lain adalah:

a. Lokasi desa yang dikelilingi persawahan dan

ladang jagung, mempunyai akses jalan sangat berat. Kondisi jalan yang

rusak menjadi kendala dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran.

b. Kurangnya penerangan seanjang jalan dari

dusun ke dusun lainnya membuat kegiatan hampir tidak mungkin dilakukan

pada malam hari.

c. Kurangnya kesadaran masyarakat akan

pentingnya membaca, menulis dan berhitung yang diselenggarakan melalui

PBA.

d. Dalam pendataan calon warga belajar yang

dilakukan door to door, sebagian besar warga menutupi status keaksaraan

masing-masing. Walaupun nama mereka tercantum dalam daftar nama yang

diberikan ketua RT/RW, calon warga mengaku tidak buta aksara dan

menolak mengikuti kegiatan pembelajaran. Calon warga belajar yang sudah

Page 22: LAPORAN KKN 2009

21

terdata, beberapa menolak mengikuti kegiatan pembelajaran dikarenakan

malu.

e. Warga belajar yang rata-rata berumur di atas

40 tahun mengalami gangguan penglihatan mata tua dan kesulitan

mengingat dikarenakan umur.

f. Mata pencaharian warga belajar yang

mayoritas petani menyulitkan dalam pembagian waktu pembelajaran.

g. Terbatasnya alat transportasi yang tersedia

menyulitkan kegiatan pembelajaran dilaksanakan.

H. Upaya Mengatasi Masalah

Adapun upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan-hambatan

tersebut di atas antara lain:

1. Melakukan pendekatan dengan warga melalui kunjungan kerumah-rumah

untuk bersilaturahmi serta memberikan pengarahan dan pengertian akan

pentingnya pendidikan.

2. Mengadakan kegiatan-kegiatan di luar PBA yang mampu mempererat

hubungan dengan WB seperti memberikan keterampilan praktek membuat

makanan, Posyandu, Mengajar di SD Negeri 01, 02, 03 desa Banjarsari,

pengajian, kegiatan kepemudaan, dan PKK, agar menarik perhatian warga

masyarakat untuk mengikuti kegiatan pembelajaran.

3. Bantuan kepala desa, ketua RT/RW sangat diperlukan untuk memberikan

pengarahan kepada calon warga belajar untuk mengikuti kegiatan ini

karena mengingat pentingnya pendidikan bagi warga.

4. Memberikan pengertian pada Warga Belajar bahwa waktu pembelajaran

hanya sebentar jadi di harapkan warga belajar datang lebih awal.

5. Meminta bantuan Kepala Desa dalam memperlancar jalannya kegiatan

KKN ini, semisal meminjam motor untuk tambahan alat transportasi.

6. Faktor umur yang menjadi hambatan seperti gangguan penglihatan dan

ingatan warga belajar yang sudah lemah diupayakan dengan mengulangi

Page 23: LAPORAN KKN 2009

22

bahan ajar pertemuan sebelumnya pada awal kegiatan pembelajaran. Dan

setelah itu baru melanjutkan ke bahan ajar selanjutnya.

I. Program-Program KKN PBA UNNES Desa Banjarsari

Beberapa program KKN PBA UNNES yang berhasil terlaksana adalah

sebagai berikut :

1. Membantu Mengajar di SD Negeri 03 desa

Banjarsari

Nama Kegiatan : Mengajar SD Negeri 03 desa Banjarsari

Sasaran : Siswa SD

Tempat : SD Negeri 03 Banjarsari

Pelaksanaan : Minggu ke II, III, IV, dan V

Penanggung jawab : Tim KKN

2. Membantu Mengajar ekstrakurikuler

Pramuka di SD Negeri 01 desa Banjarsari

Nama Kegiatan : Mengajar Pramuka SD Negeri 01 desa

Banjarsari

Sasaran : Siswa SD

Tempat : SD Negeri 01 Banjarsari

Pelaksanaan : Minggu ke II, III, dan IV

Penanggung jawab : Tim KKN

3. Bimbingan Belajar siswa-siswa SD

Sasaran : Siswa SD

Tempat : Posko KKN

Sumber Dana : Iuran Tim KKN

Pelaksanaan : Minggu ke III,IV, dan V

Hasil : Lancar

Penanggung Jawab : Tim KKN

4. Berpartisipasi dalam kepanitiaan HUT RI ke

64

Page 24: LAPORAN KKN 2009

23

Program ini dilaksanakan berdasarkan Surat Keputusan Kepala Desa

Banjarsari dalam rangka HUT RI ke 64.

Sasaran : Membantu kelancaran kegiatan

Tempat : Desa Banjarsari

Sumber Dana : Desa dan pihak-pihak terkait

Pelaksanaan : Minggu ke III

Hasil : Lancar

Penanggung Jawab : Kepala Desa dan Ketua Panitia

5. Pembuatan Spanduk HUT RI ke 64

Program ini dilaksanakan atas dasar Surat Keputusan Camat Kradenan.

Nama Kegiatan : Pembuatan spanduk HUT RI ke 64

Tempat : Posko KKN

Sumber dana : Kas Anggota Tim KKN

Biaya : Rp. 25.000,00

Pelaksanaan : Minggu ke III

Hasil : Lancar

Penanggung jawab : Tim KKN

6. Pertandingan untuk memeriahkan HUT RI

ke 64

Nama Kegiatan : Lomba HUT RI ke 64

Jenis Perlombaan : Kasti, Maraton, dan Voli.

Sasaran : Warga Banjarsari

Tempat : Desa Banjarsari

Sumber dana : Desa dan pihak-pihak terkait

Biaya : Rp. 1.200.000,00

Pelaksanaan : Minggu ke III

Penannggung jawab : Mas Agung (Dusun Banyu Urip)

7. Ketrampilan Dasar

Kegiatan ketrampilan dasar ini dilaksanakan dengan tujuan memberikan

ketrampilan kepada ibu-ibu warga desa Banjarsari. Kegiatan ini

dilaksanakan 3 kali dengan peserta, tempat dan waktu yang berbeda.

Page 25: LAPORAN KKN 2009

24

a. Nama Kegiatan : Pembuatan martabak telur dan

Bunga Sedotan

Peserta : Kelompok Kungfu Panda

Tempat : Rumah ibu Mardiyanto

Sumber Dana : Dana Ketrampilan Tim KKN

Biaya : Rp 300.000,00

Pelaksanaan : 23 Agustus 2009

Hasil : Lancar

Penanggung Jawab : Tim KKN

b. Nama Kegiatan : Pembuatan Puding Jagung dan

Hiasan Kristik

Peserta : Kelompok Spongebob

Tempat : Rumah ibu Sugiyem

Sumber Dana : Dana Ketrampilan Tim KKN

Biaya : Rp 300.000,00

Pelaksanaan : 13 Agustus 2009

Hasil : Lancar

Penanggung Jawab : Tim KKN

c. Nama Kegiatan : Pembuatan Manisan Ceremai, Tas

dari Kardus, Abon Bonggol Pisang, dan Kaligrafi

Peserta : Kelompok Doraemon

Tempat : Rumah ibu Bakri

Sumber Dana : Dana Ketrampilan Tim KKN

Biaya : Rp 300.000,00

Pelaksanaan : 19 Agustus 2009

Hasil : Lancar

Penanggung Jawab : Tim KKN

d. Nama Kegiatan : Pembuatan Kue Coklat dan Bunga

dari Sedotan

Peserta : Kelompok Avatar

Tempat : Rumah ibu Sumbito

Page 26: LAPORAN KKN 2009

25

Sumber Dana : Dana Ketrampilan Tim KKN

Biaya : Rp 300.000,00

Pelaksanaan : 1 September 2009

Hasil : Lancar

Penanggung Jawab : Tim KKN

8. Kegiatan Hari Ulang Tahun RI yang ke-63

Tim KKN menjadi panitia dalam berbagai lomba HUT RI ke 64.

Macam-macam lomba diantaranya :

a. Lomba bagi Perempuan

lomba kasti

Tiap dusun minimal diwakili oleh 1 tim.

Lomba tumpeng

Tiap dusun minimal menyerahkan 1 tumpeng.

b. Lomba bagi Laki-Laki

Voli

Tiap dusun minimal diwakili oleh 1 tim.

Maraton

Diikuti oleh umum tanpa batasan umur.

tempat : lapangan sepak bola desa Banjarsari

pelaksanaan : minggu, 11-16 Agustus 2009

Waktu : pukul 07.00 wib- selesai

Tim KKN menjadi panitia kesenian dalam ragka HUT RI ke 64.

Nama Kegiatan : Malam Tirakatan dan Resepsi

Sasaran : Warga Banjarsari

Tempat : Balai Desa Banjarsari

Sumber dana : Desa dan pihak-pihak terkait

Biaya : Rp. 2.000.000,00

Pelaksanaan : Minggu ke IV

Penanggung jawab : Seksi Kesenian

Page 27: LAPORAN KKN 2009

26

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Sebagian besar penduduk Desa Banjarsari bermatapencaharian

sebagai petani. Tata Desa Banjarsari teratur, sehingga memudahkan dalam

proses pendataan. Selain itu, pelaksanaan KKN Tematik PBA ini sangat

tepat waktu, karena pada bulan Juli-September merupakan masa panen

namun kegiatan belajar mengajar tidak terganggu dikarenakan

pembelajaran dilaksanakan pada malam hari

Jumlah warga belajar yang mengikuti pembelajaran 53 orang dan yang

mengikuti ujian STSB berjumlah 53 orang. Proses pelaksanaan pembelajaran

PBA dilaksanakan di 4 tempat. Adapun perincian pelaksanaan pembelajaran

adalah sebagai berikut:

No NAMA TEMPAT WAKTU

1 Kungfu Panda Bapak Mardiyanto Minggu, Rabu 19.00-21.00

2 Spongebob Bapak Suparmin Senin, Kamis, Sabtu 19.00-21.00

3 Doraemon Bapak Bakri Minggu, Rabu 19.00-21.00

4 Avatar Bapak Sumbito Selasa, Jum’at 19.00-21.00

B. Rekomendasi

1. Bagi Desa Banjarsari:

a. Masyarakat Desa Banjarsari hendaknya lebih menyadari akan

pentingnya pendidikan bagi kelangsungan masa depan putra-putri

mereka.

b. Masyarakat Desa Banjarsari agar lebih arif dan bijaksana dalam

menyikapi segala hal.

26

Page 28: LAPORAN KKN 2009

27

c. Masyarakat desa lebih meningkatkan partisipasinya dalam kegiatan-

kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah desa, termasuk program yang

berhubungan dengan pendidikan dan keterampilan.

d. Lebih ditingkatkannya kerja sama antara masyarakat, dusun dan

pemerintah desa dalam hal pembangunan dan kemajuan Desa

Banjarsari.

2. Bagi Kecamatan Kradenan :

a. Semoga program PBA yang telah dilaksanakan oleh mahasiswa KKN

Unnes dapat ditindaklanjuti demi tercapainya tujuan pengentasan buta

aksara.

b. Adanya koordinasi antarinstansi yang mengurusi penuntasan buta

aksara sehingga tidak terjadi tumpang tindih program yang akhirnya

mengakibatkan tumpang tindih anggaran penuntasan buta aksara.

c. Kerja sama antara pemerintah desa dan pihak kecamatan lebih

ditingkatkan.

3. Bagi Universitas Negeri Semarang (Unnes) :

a. Pembekalan KKN sebaiknya dilaksanakan dan dipersiapkan dengan

matang.

a. Sebaiknya Unnes mengadakan observasi langsung ke lokasi KKN

PBA sebelum melaksanakan penerjunan mahasiswa ke lokasi KKN.

Hal ini terkait dengan besarnya kuota mahasiswa per desa yang

seharusnya juga diseimbangkan dengan jumlah penduduk, luas

wilayah, dan jumlah warga buta aksara..

C. Kata Penutup

Laporan ini pada dasarnya berisi tentang pelaksanaan program penuntasan

buta aksara sekaligus pedoman penyusunan bahan ajar tematik. Hal ini

dimaksudkan sebagai panduan atau teknis bagi setiap mahasiswa peserta KKN

Tematik PBA yang akan menjadi tutor dalam program Penuntasan Buta Aksara.

Oleh karena petunjuk teknis yang tercantum dalam laporan ini masih cukup

global, maka setiap mahasiswa yang akan menjadi tutor dituntut untuk mampu

Page 29: LAPORAN KKN 2009

28

mengembangkan dan memperkaya dengan kreatifitasnya sesuai dengan kondisi

lingkungan masyarakat dan warga belajar, serta kebutuhan masing-masing

kelompok belajar.

Akhirnya, semoga laporan ini bermanfaat bagi pembaca khususnya

mahasiswa yang akan mengikuti KKN program Tematik Penuntasan Buta Aksara

sehingga dapat mengantarkan tercapainya tujuan utama KKN Tematik PBA yakni

untuk menuntaskan masyarakat buta aksara di Jawa Tengah.

Page 30: LAPORAN KKN 2009

29

LAMPIRAN – LAMPIRAN

1. Daftar nama dan identitas lengkap calon warga belajar

yang berhasil didata mahasiswa pesertra KKN Tematik PBA.

2. Daftar nama dan identitas lengkap warga belajar yang

mengikuti proses pembelajaran.

3. Daftar nama dan identitas lengkap warga belajar yang

lulus evaluasi hasil pembelajaran.

4. Daftar warga belajar tiap kelompok.

5. Rekapitulasi data keikutsertaan dan kelulusan warga

belajar berdasarkan status keaksaraan.

6. Rekapitulasi data keikutsertaan dan kelulusan warga

belajar berdasarkan jenis kelamin.

7. Rekapitulasi data keikutsertaan dan kelulusan warga

belajar berdasarkan umur.

8. Daftar Kelompok Mahasiswa Peserta KKN Tematik PBA

.

9. Dokumen lain yang relevan.

Page 31: LAPORAN KKN 2009

30

29