laporan kkn new

Upload: irawan-iwan

Post on 14-Oct-2015

98 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

LAPORAN KELOMPOK IIKULIAH KERJA NYATA

Ketua : Chandra IrawanWakil Ketua : Rizal RamadhaniSekretaris : Laiyin FuadahBendahara : Noerma YuliantiAnggota1. 1. Firda Diana 9. Madrus

2. 2. Gusti Fitria khoirunnisa10. Achmad Yakub

3. 3. Siti Nur Anita11. Djumali

4. Siti Umaiyyah12. M. Syarifudin

5. Muhsinah13. Alfian Danu

6. Siti Faizah14. Nyuwitono

7. 7. Juwairiyah

8. 8. Millati

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM TARUNA SURABAYATAHUN 2014DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan iKATA PENGANTAR iiiDAFTAR ISI vBAB I PENDAHULUAN1. Latar Belakang 42. Landasan Pelaksanaan 53. Tujuan, Target dan Sasaran KKN 6BAB I MONOGRAFI MEDAN KKN1. Keadaan Geografis 82. Kependudukan 103. Keadaan Sosial 11BAB III PROGRAM KERJA1. Pemilihan dan penentuan program di Desa Jati Alun - Alun282. Target / Hasil yang ingin dicapai 30BAB IV LAPORAN KEGIATAN1. Kegiatan dan Hasil yang dicapai 342. Hambatan 373. Tanggapan 37BAB V PENUTUPA. Kesimpulan44B. Saran-saran 46DAFRAR PUSTAKALAMPIRAN1. Laporan Kegiatan2. Peta Desa Jati Alun Alun3. Foto/Dokumentasi

BAB IPENDAHULUAN1. Latar Belakang Kuliah Kerja Nyata (KKN) sebagai salah satu kegiatan akademis yang tidak dapat diepaskan kaitannya dengan pemikiran, rencana dan kebijaksanaan pendidikan secara nasional. Pemikiran yang dimaksud adalah keterkaitan pendidikan tinggi dengan pembangunan. Orientasi pendidikan tinggi haruslah pembangunan. Mahasiswa sudah harus terlibat dalam pembangunan, atau setidak-tidaknya membantu pembangunan Indonesia sambil belajar, mahasiswa secara aktif ikut serta dalam pembangunan, dengan demikian mahasiswa berkesempatan untuk menghayati proses belajar disana proses social secara serampak. Dengan partisipasi mahasiswa tersebut diharapkan proses pembangunan dapat lebih dipercepat, dan masyarakat desa mendapat asuhan dalam cara pengelolaan pembangunan yng lebih berdaya guna. Bertolak dari pemikiran seperti tersebut di atas, maka perguruan tinggi dapat menghasilkan sarjana-sarjana penerus pembangunan, karena pada akhirnya ilmu pengetahuan harus diabadikan kepada kebahagiaan dan kesejahteraan manusia. Pemikiran yang bertahan dengan pendidikan secara eksplisit telah tertuang dalam tujuan instruksional Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Taruna Surabaya yang berbunyi Membentuk sarjana-sarjana Muslim yang berakhlaq mulia, berilmu dan cakap serta mempunyai kesadaran bertanggung jawab atas kesejahteraan umat dan masa depan Bangsa dan Negara Republik Indonesian yang berdasar Pancasila.Dari uraian diatas dapat diartikan bahwa KKN merupakan salah satu bentuk pengintegrasian antara pengabdian kepada masyarakat dengan pendidikan dan penelitian yang terutama oleh mahasiswa dengan bimbingan perguruan tinggi dan pemerintah daerah dilaksanakan secara interdisipliner dan intra kurikuker.2. Landasan Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) bagi mahasiswa merupakan bagian intra kurikuler sebagai perwujudan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang pelaksanaanya menyangkut pembangunan bidang akademis. Penelitian dan pengabdian masyarakat secara terpadu. KKN juga merupakan suatu kegiatan untuk menjembatani antara Perguruan Tinggi dengan masyarakat, dimana masyarakat diharapkan dapat mengambil manfaat secara langsung dari keberadaan Perguruan Tinggi tersebut, sedangkan dari Perguruan Tinggi akan mendapatkan masukan-masukan dari masyarakat sehingga Perguruan Tinggi dapat mengembangkan mutu ilmiah dengan cakrawala pemikiran yang luas dan relevan dengan kenyataan yang hidup di masyarakat. Masyarakat di desa-desa masih memerlukan bimbingan dan pengarahan dalam membina tata kehidupan yang selaras, serasi dan seimbang untuk kehidupan yang sejahtera lahir dan batin, Duniawi dan Ukhrowi senapas dengan maksud dan tujuan pembangunan Nasional. Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) TARUNA Surabaya, sesuai dengan bidang dan kemampuannya dituntut untuk dapat memberikan Dharma Bhaktinya dalam melaksanakan program pengabdian kepada masyarakat sebagai Dharma Bhakti Perguruan Tinggi, sesuai pula dengan GBHN yang menetapkan bahwa peranan Perguruan Tinggi dalam usaha pembangunan. diantaranya mendidik mahasiswa berjiwa pengabdian serta memiliki tanggung jawab yang besar terhadap bangsa dan negara Indonesia.

3. Tujuan, Target, dan Sasaran KKN

Tujuan KKN :1. Memperdalam pengertian mahasiswa tentang kegunaan hasil pendidikannya, problem masyarakat terutama masyarakat pedesaan tanggung jawab sarjana terhadap masyarakat sehingga tumbuh saling pengertian dan saling membutuhkan.2. Memberikan latihan-latihan dan pengalaman dalam memecahkan masalah kemasyarakatan secara langsung dan praktis, sehingga makin jelas peranan mahasiswa dalam pengembangan masyarakat desa, sehingga potensinya menjadi potensial.3. Masyarakat berkesempatan berinteraksi dengan mahasiswa STAI TARUNA Surabaya dan sekaligus STAI TARUNA memperoleh umpan balik dari mahasiswa yang ber KKN, sehingga STAI TARUNA Surabaya mampu mengembangkan mutu ilmiahnya.

Target KKN :1. Meningkatnya penghayatan dan pengamalan pancasila bagi masyarakat beragama di pedesaan dalam kehidupan bermasyarakat, bernegara, dan beragama.2. Meningkatkan pengamalan agama bagi masyarakat dalam rangka mendukung kualitas kehidupan spiritual dan sekaligus menjadi motivasi dalam memecahkan berbagai aspek masalah kehidupan melalui bahasa dan pendekatan agama.3. Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kewajiban melaksanakan pembangunan baik dalam bidang pembangunan fisik, material, maupun mental spiritual.4. Meningkatkan keterampilan masyarakat dalam problematika yang mereka hadapi.5. Meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) TARUNA SURABAYA terhadap pembangunan desa sebagai basis pembangunan dan pembinaan umat islam.6. Meningkatkan saling pengertian antara Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Taruna Surabaya dengan masyarakat.

Sasaran KKN :1. Memperdalam pengertian dan penghayatan tentang cara berfikir dan bekerja interdisipliner pada pembangunan, kegunaan hasil pendidikan dalam pembangunan, kesulitan yang dihadapi masyarakat desa pada pembangunan, dan konteks keseluruhan dan masalah pembangunan.2. Mendewasakan alam pikiran mahasiswa.3. Memberikan pengalaman, keterampilan untuk melaksanakan program pengembangan dan pembangunan desa.4. Memberikan kesempatan untuk menjadi Inovator dan Problem Solver.5. Membina sikap tanggung jawab terhadap masyarakat desa.6. Memanfaatkan dan meningkatkan faedah ilmu pengetahuan teknologi dan seni Perguruan Tinggi dalam pemecahan berbagai masalah.

BAB IIMONOGRAFI MEDAN KKN1.Keadaan GeografisKecamatan Prambon merupakan daerah yang berada di sebelah barat Kabupaten Sidoarjo. Wilayahnya terbagi menjadi beberapa pedesaan. Desa Jati Alun - alun adalah salah satu desa yang berada di Wilayah Kecamatan Prambon. Jumlah penduduknya mencapai 3.429 orang yang terdiri dari 1.736 laki-laki dan 1.693 perempuan yang tersebar di 5 perdukuhan. Desa Jati Alun-alun merupakan sebuah desa yang kaya akan sumber daya alam terutama dalam sektor pertanian. Hal ini dikarenakan sebagian besar wilayahnya dikelilingi oleh tanah ladang, persawahan yang sangat luas.

Gambar 1. Peta pembagian RW Desa Jati Alun-alun

Desa Jati Alun - Alun merupakan salah satu desa dari 21 yang tersebar di kecamatan Prambon kabupaten Sidoarjo dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :

1. Sebelah Utara Berbatasan dengan Desa Jedong Cangkring2. Sebelah Selatan Berbatasan dengan Desa Jati Kalang3. Sebelah Barat Berbatasan dengan Desa Kedung Kembar4. Sebelah timur berbatasan dengan Desa Kajeksan

Gambar 2. Gapura Desa Jati Alun-alunDesa Jati Alun-alun mempunyai lima perdukuhan atau dusun yakni Dusun Alun-alun, Dusun Pandean, Dusun Jedong Pandean, Dusun Kali Boto, dan Dusun Bancang.Desa Jati Alun-alun merupakan desa yang juga mempunyai nilai sejarah dari penamaannya. Salah satu sesepuh Desa Jati Alun-alun, Bapak Anwar, menyatakan bahwa di daerah ini awalnya terdapat pohon Jati yang berjumlah sangat banyak.[footnoteRef:2] Sebagaimana diketahui, orang-orang pedesaan Jawa biasanya menamakan suatu daerah ataupun menamakan nama seseorang berdasarkan kejadian-kejadian tertentu dan sesuatu yang mudah dikenali dan diingat. Misalnya, ketika menamakan seorang anak yang lahir pada Hari Kamis, mereka menamakannya dengan Kemis[footnoteRef:3], anak yang lahir pada Pasaran[footnoteRef:4] Jawa Pon misalnya, diberi nama Pon. Berdasarkan banyaknya Pohon jati tersebut Maka seiring berjalannya waktu, masyarakat sekitar menyebutnya dengan daerah Jati. [2: .Wawancara dengan Anwar Kepala Dusun Alun-alun] [3: Istilah Kamis yang kemudian disebut dengan Kemis ini dimungkinkan karena menyesuaikan dengan lidah orang Jawa, kebiasaan seperti ini dapat diketahui dari peneybutan-penyebutan istilah Arab yang kental dengan lidah orang-orang Jawa, seperti Kalimat Syahadat menjadi Kalimo Sodo, Maulud menjadi Mulutan, dan lain sebagainya.] [4: Pasaran merupakan budaya Jawa yang biasanya digunakan untuk menghitung hari saat ke pasar. Pasaran ini terdiri dari lima nama, yaitu: Pon, Wage, Kliwon, Legi, Pahing. ]

Sedangkan nama Alun-alun berasal dari kebiasaan warga yang dalam menyelesaikan pekerjaannya alon-alon dalam bahasa Jawa yang berarti pelan pelan, tidak tergesa-gesa sehingga terkesan pekerjaan atau sesuatu yang dilakukan hasilnya baik. Dan uniknya, nama desa Jati Alun-alun hanya satu-satunya di Jawa Timur, bahkan mungkin di Indonesia. Karena setiap kita berada di kecamatan Prambon, masih banyak warga sekitar yang tidak mengetahui letak desa Jati Alun-alun.Pada awalnya, daerah yang telah disebut Jati Alun-alun ini masih sangat jarang penduduknya, karena letaknya berada di paling ujung kecamatan Prambon dan berbatasan dengan kecamatan Tulangan. Sehingga desa Jati Alun-alun masih sangat kurang informasi mengenai perubahan yang ada.

Gambar 3. Bagan profil desa Jati Alun-alun4.Keadaan SosialKeadaan sosial masyarakat Desa Jati Alun-alun sangat variatif, dan terbagi menjadi lima, yaitu : Keagamaan, Organisasi, Kebudayaan, perekonomian, dan kesehatan.KeagamaanMasyarakat Desa Jati Alun-alun merupakan masyarakat yang religius. Hal ini dibuktikan dengan adanya beberapa masjid dan mushola di tiap perdukuhan. Dari 5 perdukuhan yang ada di Desa Jati Alun-alun, setiap dukuh minimal mempunyai 1 musholla. Berdasarkan survey, di Desa Jati Alun-alun terdapat 3 masjid dan sekitar 12 musholla.Warga Desa Jati Alun-alun menggunakan musholla untuk sholat Wajib 5 waktu. Sedangkan khusus untuk Sholat Jumat, warga pergi ke masjid yang terdekat dengan kediaman mereka. Untuk Dusun Alun-Alun dan Dusun Kaliboto sholat jumat dilaksanakan di masjid Mujahidin yang terletak di dusun kaliboto, karena Dusun Alun-Alun dan Dusun Kaliboto sangat berdekatan, maka di kedua dusun ini hanya dibangun satu masjid saja. Sehingga kegiatan keagamaan pun sering dilakukan bersama-sama. Sedangkan warga di dusun pandean dan jedong pandean biasanya melakukan sholat jumat di masjid yang ada di dusun pandean. Yaitu masjid Darussalam. Dan di dusun Bancang terdapat satu masjid yang digunakan untuk sholat serta kegiatan keagamaan yaitu masjid Baitul Ghufron. Dan di dusun ini pula tempat tinggal Muadzin yang mengurus kegiatan keagamaan di Desa Jati Alun-alun. Selain kegiatan keagamaan yang dilakukan di masjid, di Desa Jati Alun-alun juga terdapat kegiatan keagamaan yang dilaksanakan oleh warga, baik Bapak-bapak, Ibu-ibu, maupun Remaja. Diantaranya yaitu : Dibaan dan Tahlilan.

Gambar 4. Kegiatan dibaan ibu-ibuKegiatan dibaan ini dilaksanakan di tiga dusun dengan waktu yang berbeda-beda yaitu di dusun Alun-alun dan dusun kaliboto dibaan dilaksanakan pada hari jumat tiap satu minggu sekali, sedangkan di dusun Bancang dillaksanakan pada hari minggu tiap satu minggu sekali. Pelaksanaan dibaan ini dibuat secara bergilir oleh warga dari satu rumah ke rumah yang lain, dana yang digunakan berasal dari iuran tiap pertemuan senilai Rp 2000/orang. Kegiatan tahlil dilaksanakan pada hari senin tiap satu minggu sekali di dusun Alun-alun dan kaliboto, sedangkan di dusun Bancang dilaksanakan pada hari kamis tiap satu minggu sekali. Pada kegiatan Tahlilan ibu ibu maupun Bapak bapak setiap 2 minggu sekali tidak hanya tahlilan yang meraka adakan pada waktu tersebut, tapi juga setelah kegiatan dibaan maupun tahlilan usai, kegiatannya mereka ini di tambahkan kegiatan pengajian kitab kuning yang membahas tentang kehidupan sehari hari mereka.

Gambar 5. Kegiatan Tahlil ibu-ibu OrganisasiOrganisasi di desa Jati Alun-alun meliputi PKK, IPNU, dan Remas.1. PKK Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) merupakan organisasi yang beranggotakan ibu-ibu rumah tangga yang sebagian besar mempunyai waktu luang lebih besar. Kegiatan ini diadakan satu kali dalam seminggu di masing masing dusun. Di Dusun Alun-alun diadakan setiap hari sabtu, sedangkan di Dusun Kaliboto diadakan setiap hari rabu. Kegiatan PKK ini juga diadakan dalam 1 bulan sekali yang digunakan sebagai pertemuan antara anggota PKK antar dusun yang bertempatkan di Balai Desa Adapun waktunya dilaksanakan pada sore hari, mulai pukul 15.30-17.00 WIB.Dalam pelaksanaan PKK menggunakan sistem arisan yang mana setiap orang membayar iuran sebesar Rp. 3000,-. Yang digunakan sebagai konsumsi dalam kegiatan PKK tersebut dan digunakan sebagai KAS PKK dan diserahkan ke Warga yang mendapatkan arisan, sedangkan tempat yang digunakan untuk kegiatan PKK itu dilaksanakan di balai RT, balai RW atau kediaman ketua PKK.

Gambar 6. PKK di Dusun Kaliboto2. IPNU Organisasi ini diadakan satu kali dalam sebulan di masing-masing dusun yang dilakukan secara bergilir dari satu mushollah ke mushollah yang lain. Adapun waktu pelaksanaannya dimulai pukul 19.00 - 21.00 WIB. Pada organisasi ini telah dibentuk suatu keanggotaan yang terdiri dari pemuda dan pemudi dari masing masing dusun yang ada di Desa Jati Alun-alun. Kegiatan organisasi IPNU ini meliputi pembacaan dibaiyah, istighotsah, dan tahlil. Anggota kegiatan ini remaja atau pemuda pemuda yang berusia mulai 13 tahun sampai 27 tahun. Pada saat kami disana, IPNU diadakan di Musholla dusun Alun Alun yang tidak jauh dari tempat posko kami tinggal.

Gambar 7. Kegiatan IPNU di Dusun Alun alun

Gambar 8. Kegiatan IPNU di Dusun Alun - Alun

3. Remaja Masjid Remaja Masjid adalah suatu organisasi yang bergerak pada kegiatan islami dibawah naungan tamir masjid. Desa Jati Alun-alun mempunyai 3 masjid dan hanya ada 2 masjid yang mempunyai organisasi Remas ini, yaitu Masjid di Dusun Bancang dan Kaliboto. Sedangkan satu masjid yang tidak mempunyai organisasi Remas, yaitu Masjid di Dusun Pandean. Kegiatan-kegiatannya hanya tergantung pada kesepakatan dari tamir masjid dan tokoh-tokoh agama di Dusun Pandean. Perbedaan-perbedaan yang ada diketiga masjid tersebut itu dikarenakan adanya perbedaan luas wilayah dari masing-masing dusun. Sebagai contoh Dusun Mbancang mempunyai luas wilayah yang hampir sama dengan luas wilayah Dusun Alun-alun dan Kaliboto jika digabungkan menjadi satu.Kegiatan Remaja Masjid ini meliputi khotmil Quran, istighotsah, tahlil, dan pengajian kitab kuning. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Jumat setiap dua minggu sekali pada pukul 07.00-12.00 WIB untuk khotmil Quran putri, pukul 13.00-15.00 WIB untuk khotmi Quran putra, sedangkan pada pukul 16.00-17.00 WIB untuk kegiatan istighotsah, tahlil, dan pengajian kitab kuning yang diisi oleh tokoh agama setempat.

Kebudayaan Kata budaya atau kebudayaan sebenarnya berasal dari Bahasa Sansekerta yaitu 'Budhayyah', yang merupakan bentuk jamak dari Buddhi yaitu budi atau akal. Kebudayaan diartikan sebagai hal-hal yang ada hubungannya dengan budi atau akal manusia atau juga segala sesuatau yang berasal dari budi atau akal manusia. Dalam bahasa Inggris sendiri, kebudayaan disebut juga dengan Culture yang berasal dari bahasa Latin yaitu 'Colere' yang mempunyai arti mengolah atau mengerjakan tanah (bertani).

Budaya merupakan kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok orang dan telah mereka sepakati oleh mereka. Dalam masyarakat sekarang budaya telah dilakukan secara turun menurun dari nenek moyang mereka. Namun terkadang budaya itu merupakan budaya baru yang datang dari budaya lain ataupun budaya lama yang terpengaruh oleh budaya luar. Hal ini menjadikan budaya semakin bervariasi dan semakin beragam. Begitupun dengan Desa Jati Alun Alun ini, di sini terdapat berbagai macam budaya masyarakat yang telah dilakukan sejak turun menurun, yaitu diantaranya:a) Tradisi masyarakatb) Mitos yang berkembangc) Kepercayaan masyarakatMasyarakat Desa Jati Alun-alun tergolong masyarakat yang agamis. Hampir disetiap RT terdapat tempat ibadah atau pun mushola. Begitu juga dengan kegiatan keagamaannya. Hampir setiap hari terdapat yasinan, tahlil maupun diba yang dilaksanakan secara bergiliran di setiap RT, baik dari jamaah laki-laki maupun dari jamaah perempuan. Acara yasinan, dibaan maupun tahlil ini biasanya tidak dilaksanakan di mushola melainkan di rumah jama`ah yang mendapat giliran. Kegiatan ini dimulai dengan pembacaan fatihah untuk ahli kubur, kemudian pembacaan surat yaasiin, yang kemudian disusul dengan tahlil dan dikhiri dengan doa.Adapun yang mengikuti kegiatan tahlil ini mayoritas ibu-ibu atau orang yang sudah lanjut usia, ada juga remaja atau anak muda yang mengikuti, namun hanya beberapa. Untuk konsumsi, masing-masing orang dikenakan biaya atau membayar uang sebesar Rp 3000,- yang diserahkan kepada ketua jamiyah yang telah ditunjuk oleh masing-masing RT sebelum acara tahlil dimulai. Kemudian para ketua ini menyerahkan atau menyetorkan uang pada bendahara jamiyah pada saat acara tahlil berlangsung. Sedangkan sistem pembagian penempatan tahlil dikocok seperti arisan. Jadi, siapa yang namanya keluar maka acara tersebut dilaksanakan di rumah orang yang namanya keluar tersebut.

Gambar 9. Sistem kocokan pada kegiatan tahlilAda satu tradisi unik yang terdapat di Desa Jati Alun-alun ini ketika kegiatan yasinan dan tahlil para jamaah menghadap ke arah kiblat saat pelaksanaan acara. Hal ini mungkin sangat jarang kita temui di daerah lain, khususnya di daerah Surabaya.

Gambar 10. Jamiyah yaasiin dan tahlil menghadap kiblatSelain itu, untuk mengakrabkan masyarakat Desa jati Alun-alun yang terbagi menjadi 5 dukuh / dusun (alun-alun, pandean, jedong pandean, kaliboto dan bancang) khususnya, dan se - kecamatan prambon umunya, dilaksanakan tahlil bersama atau lailatul ijtima yang diselenggarakan setiap satu bulan sekali.kegiatan ini diaksanakan secara bergilir dari 1 desa ke desa lain yang berada di kecamatan prambon, Untuk konsumsi biasanya disediakan oleh warga Desa secara bergantian dan biasanya juga diperkenankan bagi warga yang dengan inisiatifnya sendiri mereka membawa makanan sesuai kondisi kemampuan mereka, seperti membawa nasi bungkus, krupuk, buah-buahan dll.

PerekonomianSektor pertanian merupakan sektor penggerak perekonomian utama masyarakat Desa Jati Alun-alun. Hal ini dikarenakan dengan banyaknya lahan yang sangat mendukung untuk ditanami padi, Sehingga membuat mayoritas warganya menjadi petani, baik itu petani yang mengelola sawahnya sendiri atau yang menyewa sawah orang lain, mengelola sawah dengan sistem bagi hasil maupun mereka yang bekerja sebagai buruh tani.Lahan-lahan pertanian yang tersebar di Desa Jati Alun-alun ini ada yang menjadi milik warga Jati Alun-alun sendiri namun juga ada yang menjadi milik warga desa lain. Luas lahan yang dimiliki oleh tuan tanah tidak terlalu luas dibandingkan dengan jumlah dari lahan-lahan kecil milik warga. Para pemilik lahan luas ini kemudian mempekerjakan buruh tani untuk mengelola sawah-sawahnya.Beberapa petani yang mempunyai lahan yang sedikit memilih untuk mengelola sawahnya sendiri, namun mereka juga mencari penghasilan lain dengan ikut mengelola sawah para tuan tanah. Tidak diketahui perhitungan angka yang pasti tentang luas lahan pertanian yang ada di Desa Jati Alun-alun ini, namun, dapat diketahui bahwa lahan pertanian di desa ini didominasi oleh sawah yang ditanami padi beserta tanaman pendukung lainnya, seperti kangkung, bayam, sawi, dan lain-lain.Di desa jati Alun alun sendiri juga disertai dengan lahan Tebu yang begitu luas disekitar desa, hal tersebut terlihat ketika memasuki desa Jati Alun alun maka akan terlihat deretan tanaman tebu yang begitu luas. Diketahui, bahwa lahan lahan tersebut adalah lahan milik warga yang memang disewakan kepada perusahaan penghasil gula yang memang beroperasi di Desa sekitar desa Jati Alun alun, system sewa yang ilakukan warga desa adalah dengan menyewakan lahannya dan menerima harga sewanya tersebut setiap tahunnya dari perusahaan gula.

Gambar 11. Ladang Tebu di wilayah desa Jati ALun - alun

Gambar 12. Ladang sayur sayuran Selain bertani, warga juga melakukan usaha menjual krupuk, menjual tahu, sapi perah, serta panen bawang merah. Tetapi usaha ini dilakukan sebagai sampingan saja. Bukan mata pencaharian utama. KesehatanDi Desa Jati Alun-alun hanya memiliki satu poskesdes dan satu bidan yang menangani. Poskesdes ini digunakan sebagai tempat pelayanan pertama untuk masyarakat Desa Jati Alun-alun. Poskesdes terletak di balai desa Jati Alun-alun. Disana terdapat dua ruang yang lumayan besar. Dulu banyak warga yang berobat ke poskesdes, namun sekarang masyarakat jarang berobat ke poskesdes ini. Masyarakat lebih memilih langsung ke puskesmas kecamatan Prambon, karena mereka beranggapan pelayanan di puskesmas kecamatan lebih memadai daripada di poskesdes, fasilitasnyapun lebih lengkap. Oleh karena itu poskesdes . Pada kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini, kami tidak bisa terjun atau ikut serta dalam kegiatan di poskesdes, karena bidan yang biasa menjaga poskesdes sedang mengambil cuti melahirkan.

Gambar 13. Kegiatan Warga dalam imunisasi yang dilaksanakan bidan warga setempat Pendidikan Pendidikan mempunyai fungsi penting dalam mengembangkan dan menumbuhkan potensi anak didik. Kecenderungan-kecenderungan Potensi-potensi ini berbeda-beda, seperti potensi beragama, intelektual, sosial, ekonomi, susila, seni, kemajuan, keadilan dll. Dengan berbagai macam potensi tersebut maka pendidikan mempunyai peran yang sangat sentral dalam memelihara, mengembangkan, menumbuhkan, mempersiapkan, mengarahkan potensi-potensi tersebut menuju kesempurnaan dan kebaikan, serta merealisasikan program tersebut secara bertahap. Di samping itu, pendidikan mempunyai peran yang sangat penting dalam membangun peradaban manusia. Artinya peradaban dan kebudayaan manusia tumbuh dan berkembang melalui pendidikan. Agar peradaban bisa terbentuk sesuai dengan diinginkan, maka dalam konsep pendidikan harus didasari oleh nilai-nilai, cita-cita, dan falsafah yang berlaku di suatu masyarakat atau bangsa. Pendidikan adalah satu hal penting dalam memajukan tingkat kesejahteraan pada umumnya dan tingkat perekonomian pada khususnya. Dengan tingkat pendidikan yang tinggi, maka akan mendongkrak tingkat kecakapan. Tingkat kecakapan juga akan mendorong tumbuhnya keterampilan kewirausahaan, dan pada gilirannya mendorong munculnya lapangan pekerjaan baru. Dengan sendirinya akan membantu program pemerintah untuk pembukaan lapangan kerja baru guna mengatasi pengangguran. Pendidikan biasanya akan dapat mempertajam sistematika pikir atau pola pikir individu, selain itu mudah menerima informasi yang lebih maju. Pendidikan yang ada di Desa Jati Alun-alun bisa dikatakan sudah berkembang, walaupun hanya terdapat satu Sekolah Dasar (SD), dua Taman Kanak-kanak (TK), dan dan dua PAUD. Untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) ada di daerah Tulangan. Rata-rata anak yang telah lulus SMA di Desa Jati Alun-alun langsung bekerja, biasanya di daerah Mojokerto dan Sidoarjo kota. Tidak banyak yang melanjutkan ke bangku perkuliahan.

Gambar 14. Bagian depan sekolah SD Jati Alun - alun PAUDPaud Semanggi terletak di sebelah barat balai desa. Sekolah ini memiliki siswa 41 orang dengan 5 orang guru pembimbing. Hari efektif sekolah semanggi 3x dalam seminngu yaitu senin, rabu dan sabtu yang dimulai dari pukul 07.30 09.00 WIB. Paud Semanggi didirikan pada tahun 2013 oleh desa Jati Alun Alun. Sekolah ini masih tergolong rendah, karena fasilitas dan prasarana yang ada kurang memadai. Hal ini dapat dilihat dari minimnya alat peraga, seperti mainan, bangku, papan tulis, dan perlengkapan lain yang mendukung. Bahkan alas lantai atau karpet pun terlihat memprihatinkan. Keadaan karpetnya kusam, berlubang dan banyaknya tambalan isolasi.Para guru, terutama kepala sekolah mengeluh karena satu satunya almari yang ada di PAUD Semanggi sudah rapuh dan tidak layak pakai, sehingga berkas berkas atau dokumen penting habis dimakan rayap. Para guru juga mengeluh mengenai ruang lingkup belajar yang terlalu sempit dan panas karena tidak ada nya kipas angin, sehingga membuat murid murid kurang nyaman selama berada di sekolah yang dampaknya mereka kurang fokus dalam menerima pelajaran yang di berikan.

Gambar 15. PAUD Semanggi Taman Kanak kanak (TK)TK Dharma Wanita didirikan pada tahun 1980 an.TK Dharma Wanita memiliki siswa sebanyak 36 yang terdiri dari 24 siswa TK A dan 12 siswa TK B dengan 3 orang guru pembimbing. Sekolah ini sudah diketegorikan maju. Hal ini bisa dilihat dari gedung bengunan yang bagus dan fasilitas yang memadai, seperti bangku, meja, lemari, rak buku, dan permainan yang sudah lengkap.Adapun hari efektif sekolah TK Dharma Wanita ini Senin-Sabtu yang dimulai pukul 07.00 - 10.00 WIB.

Gambar 16. Sekolah TK

Gambar 17. Proses Pembelajaran di TK

Sekolah Dasar (SD)Sekolah Dasar Negeri ( SDN) Jati Alun alun terletak di depan Balai Desa Jati Alun alun bersebelahan dengan TK Dharma Wanita. Jumlah murid di sekolah ini sebanyak 163 siswa dengan jumlah 86 sisa laki laki dan 77 siswa perempuan. Setiap kelas rata rata berjumlah sekitar 27 siswa dengan jumlah guru keseluruhannya sebanyak 9 orang.

Secara fisik sekolah ini sudah bagus, karena gedung bangunannya memadai, namun dilihat dari segi fasilitas masih kurang memadai.

Gambar 18. SDN Jati Alun alun

Gambar 19. Kondisi Kelas di SD Jati Alun alunSemangat belajar di Desa Jati Alun-alun sangat besar, khususnya di daerah Bancang, hal ini terbukti dengan adanya Sarjana yang juga kami jadikan sebagai narasumber, beliau bernama M. Fathul Alim S.Pd.I., yang merupakan lulusan IAIN fakultas tarbiyah, jurusan Pendidikan Agama Islam tahun 2010. Beliau merupakan percontohan di Desa Jati Alun-alun, karena meskipun berasal dari desa, tetapi mampu berkuliah dengan biaya sendiri dan juga berprestasi. Karena S-1 hanya ditempuh selama 3,5 tahun saja. Menurut beliau, belajar adalah segalanya, jadi apapun akan dilakukan agar dapat melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi, asalkan dengan cara yang halal, tetapi tetap tujuannya untuk memajukan desa tercinta, yaitu Desa Jati Alun-alun. Mulai awal kuliah, beliau telah mengamalkan ilmunya, dengan membuka les privat di rumah. Sehingga dengan terbiasanya mengajar, maka beliau dapat menempuh kuliah dengan waktu yang relatif singkat. Saat ini pun beliau telah menjadi tenaga pengajar di sekolah yang ada di Desa Tlasih, selain menjadi guru, beliau juga terkenal sebagai aktifis dakwah di Desa Jati Alun-alun, karena beliau masih menjabat sebagai ketua IPNU hingga saat ini. Dan sampai saat ini juga beliau tetap berusaha aktif mengikuti dan mengadakan kegiatan keagamaan yang ada di Desa Jati Alun-alun. Berdasarkan keterangan di atas, maka dapat kami katakan bahwa pendidikan di Desa Jati Alun-alun cukup baik. Karena telah ada Sarjana dan menurut masyarakat saat ini mulai banyak yang menempuh kuliah, baik di Sidoarjo maupun di Surabaya.

BAB IIIPROGRAM KKN

1. Pemilihan dan penentuan program di Desa Jati Alun-alun / Kecamatan Prambon

Pemilihan program KKN yang kami lakukan yaitu mengecat ulang Gedung Balai Desa serta pembasmian rumput liar di sekitar halaman Balai desa, kegiatan ini kami lakukan karena didasari kondisi yang telah ada dari hasil survey tempat yang kami rasa butuh untuk dilakukan suatu perbaikan ringan dari gedung balai desa. Dibalai desa sendiri sebenarnya mempunyai tukang kebun untuk merawat gedung balai desa yaitu Bapak naam, Beliau adalah orang yang berdomisili di dusun Kaliboto yang memang dipekerjakan oleh pihak balai desa sebagai orang yang merawat balai desa, menurut beliau bahwa renovasi balai desa sudah dilakukan beberapa tahun yang lalu, tetapi tidak dilanjutkan karena alasan alasan dengan dana renovasi itu sendiri. Dalam beberapa renovasi balai desa dilakukan secara bertahap, saat ini balai desa sudah dalam tahap renovasi pembangunan balai desa yang dilakukan pembangunan yakni pada posisi depan ruang ruang kantor dari balai desa. Sedangkan pada pagar pagar depan balai desa yang terbuat dari tembok itu sudah mengalami kerak dan dan ditumbuhi lumut sehingga warna dasar dari pagar tembok tersebut sudah berubah warna. Menurut warga desa yang bermukim di desa jati alun alun tersebut bahwa memang pada pagar balai desa tersebut sudah beberapa dilakukan pengecatan ulang tetapi karena pengecatan ulang tersebut dicampur dengan bahan kapur, oleh karena itu tidak berselang waktu lama pagar tembok tersebut sudah ditumbuhi lumut, ditambah lagi dengan curah hujan yang cukup sering di tahun - tahun ini membuat tumbuhnya lumut smakin cepat dan rumbun. Tidak hanya berfokus pada permasalahan warna tembok yang berubah dikarenakan tumbuhnya lumut lumut tersebut, pada hal lain juga terjadi pertumbuhan rumput liar yang tumbuh panjang dan cukup subur di area balai desa yang membuat balai desa semakin terkesan tidak terawat. Sebenarnya perawatan pada tumbuhan rumput liar disekitar halaman balai desa telah dilakukan beberapa kali, tetapi karena pembasmiannya dengan pestisida tidak teratur sehingga menjadikan rumput liar pada halaman balai desa tersebut semakin tumbuh liar, pada perawatannya menurut Bapak Naam selaku tukang kebunnya biasanya pestisida yang diberikan ialah pestisida Roundup yang biasanya membuat rumput rumput liar mejadi kering dan mati setelah terhitung dari penyemprotan pestisida, setelah kering maka yang harus dilakukan adalah dilakukan pembakaran pada rumput yang sudah kering sehingga dapat memaksimalkan pembasmian rumput rumput liar tersebut. Perawatan dalam pembasmian rumput liar tersebut biasanya dilakukan 2 bulan sekali sebelum rumput rumput liar tersebut tumbuh kembali.

Gambar 20. Balai Desa Jati Alun - AlunDaftar bahan-bahan yang dibutuhkan untuk Kerja Bakti di Balai DesaNo.Bahan-Bahan BangunanHarga

1.CatRp 90.000,-

2.Pestisida BesarRp 58.000,-

3.Pestisida KecilRp 18.000,-

4.Kuas Rp 22.000,-

Jumlah Rp 188.000,-

2. Target / Hasil yang ingin dicapaiDalam beberapa kegiatan yang dilaksanakan memperoleh hasil yang cukup baik diantaranya dengan adanya :1. Timbulnya kesadaran untuk mempelajari dalan mendalami ilmu agama dan ilmu umum lainnya.2. Terciptanya rasa kebersamaan dan kekeluargaan3. Dapat menjalin hubungan silaturrahmi.

Program kerja yang disusun dan dilaksanakan oleh mahasiswa peserta KKN STAI TARUNA Surabaya di desa Jati Alun Alun mengacu pada panduan KKN yang disesuaikan dengan kondisi lapangan dan berdasarkan dari hasil identifiksi masalah program kerja yang di laksanakan diantaranya pada 4 bidang garapan yaitu bidang keagamaan, bidang pendidikan, bidang pemerintahan, bidang ekonomi, sosial dan budaya.

A. Bidang Keagamaan 1. Pemahaman Nilai-Nilai Kegamaan Pemahaman nilai nilai kegamaan di desa jati Alun alun sangat besar, ini kami temukan setelah mengadakan observasi dalam bidang kegamaan secara seksama. Hal ini terlihat dari beberapa kegiatan yang sudah berjalan sangat baik pada tiap tiap dusun antara lain :Penyelenggaraan kegiatan pengajian rutin masyarakat di desa Jati Alun AlunDan banyaknya jamaah sholat lima waktu yang terdiri dari anak anak, remaja maupun orang dewasa yang ada pada musollah musolah di tiap tiap pedukuhan yang ada. Permasalahan yang ada pada desa jati alun alun adalah sebagian anak anak tidak mengerti tentang bagaimanakah cara membaca Al quran dengan bai, sehingga kita mengadakan pelajaran Tajwid pada lembaga TPA yang berada di Desa Jati Alun alun.

2. Segi Pengamalan Nilai-Nilai Keagamaan Di desa jati alun alun sendiri telah ada kegiatan kegiatan keagamaan yang banyak sekali yang diikuti oleh hampir semua kalangan masyarakat mulai dai anak anak, remaja, sampai orang tua.

Jadwal Kegiatan Pengajian di Desa Jati Alun Alun.

NoHariTempatDusunWaktuKaterangan

Soremalam

1Senin - mingguMusollah Alun alunTPQ

2Senin JumatTPQPandeanTPQ

3Senin JumatTPQPandeanMadrasah diniyah

4MingguMushollah / masjidBancangPengajian kitab kuning rutinan

5

MengetahuiKetua KKNSTAI Taruna Surabaya

Chandra Irawan

B. Bidang Sosial, Ekonomi, dan Budaya.1. Segi Sosiala. mengadakan reorganisasi lembaga dan kinerja di masyarakat.b. mengadakn musyawarah dengan aparat desa untuk membuat jalur transportasi2. Segi Ekonomia. Pelatihan pembuatan kreasi untuk ibu ibu setempat.c. Penyuluhan tentang pemanfaatan hasil alam untuk untuk menunjang ekonomi rakyat.d. Pelatihan pembuatan Bros dari kain kain yang tidak terpakai.3. Seni Budayaa. menghidupkan kembali budaya marawis dan kosidah.

C. Bidang Pemerintahan1. Mengadakan musyawarah dan peningkatan penataan administrasi desa.a. dialog interaktif dengan kepala desa dan aparatur desa.b. kunjungan ke seluruh ketua RT dan RW.c. dialog dengan ketua dan anggota BPD.d. dialog dengan anggota tim penggerak PKK.2. Penataan sarana dan prasarana kantor kepala desa.a. membuat struktur organisasi desa serta penunjang lainnya.b. membuat profil desac. membantu membersihkan kantor kepala desa .

D. Bidang pendidikan1. Mengadakan diskusi dengan guru dan membantu dalam kegiatan KBM.2. Kunjungan ke sekolah untuk menginvetalisir permasalahan yang ada.3. Mengadakan belajar tambahan (les privat, bimbingan belajar).4. Mengadakan kunjungan dan berdiskusi dengan komite sekolah.

BAB IVLaporan Kegiatan

1. Kegiatan KKN dan hasil yang dicapai Dalam kegiatan KKN, peserta KKN dengan segenap hati mengabdikan diri kepada masyarakat dengan mengikuti semua kegiatan yang ada di Desa Jati Alun-alun. Tidak sedikit target yang bisa dicapai oleh peserta KKN. Berikut adalah target-target yang berhasil dicapai :

Bidang KeagamaanKhutbah JumatDi Desa Jati Alun - Alun memliki 3 masjid yang aktif digunakan kaum muslim untuk sholat jumat. Di antara masjid-masjid tersebut menyambut baik kehadiran mahasiswa KKN di tengah masyarkat Jati Alun - Alun untuk ikut serta berpartisipasi dalam kegiatan pemamuran masjid, diantaranya yaitu :1) Menjadi petugas bilal pada sholat Jumat di masjid Dusun Kaliboto. 2) Mengisi khotbah pada sholat Jumat di Masjid Dusun Bancang..Petugas dalam kegiatan ini bergilir, sesuai dengan jadwal yang ditentukan. Tidak hanya satu masjid yang menjadi sasaran kegiatan kami, namun masing-masing masjid yang ada di Desa Jati Alun-alun. Kegiatan ini berjalan dengan sangat lancar dan mendapat sambutan hangat dari masyarakat.

Pelaksanaaan Rutinitas Pengajian Tahlilan Kegiatan tahlil diadakan setiap satu minggu sekali pada setiap dusun di Desa Jati Alun-alun. Pada kegiatan ini, Peserta KKN telah mencapai beberapa target, yaitu :1) Mengikuti kegiatan rutinitas pengajian tahlilan yang ada di masing-masing dusun Desa Jati Alun - Alun.2) Peserta KKN menyampaikan hal-hal yang bermanfaat, seperti sambutan-sambutan dan siraman rohani sebagai wujud aplikasi pengetahuan, sehingga bisa menembah wawasan bagi masyarakat.3) Peserta KKN memberikan hadiah kepada warga berupa peralatan dapur sebagai apresiasi dan sekaligus kenang-kenangan untuk warga dengaan cara memberikan pertanyaan kepada warga seputar kenebian dan isro miroj.

Mengajar di TPQ dan MadinPada membelajaran ini, peserta KKN telah mencapai beberapa target, antara lain :

1) Peserta KKN mampu memunculkan metode dan materi baru yang belum pernah ada di wilayah Desa Jati Alum-alun, seperti tilawati dan Qiroati.2) Peserta KKN mampu mensosialisasikan dan mengajarkan materi Tajwid yang dapat menjadikan santri TPQ lebih memahami makhorijul huruf.3) Peserta KKN mampu mengajarkan kepada santri-santri madin beberapa materi ulumuddiniyah seperti tauhid, akhlaq, fiqh, ilmu alat, dan bahasa arab sebagai pembekalan keilmuan mereka dalam menghadapi kehidupan realita mendatang ketika mereka kembali ke masyarakat umum.

Bidang Kemasyarakatan a. PKKPada kegiatan ini peserta KKN berhasil mencapai brberapa target, diantaranya :1) Membuat kreasi bunga dari bahan plastik bekas dengan tujuan agar masyarakat bisa terampil.2) Menanamkan jiwa kewirausahaan kepada masyarakat melaui pembuatan gantungan kunci dan bros dengan tujuan agar bisa dijual untuk menambah penghasilan pendapatan.3) Memberi motivasi kepada masyarakat, khususnya terhadap kaum wanita agar bisa tampil lebih modis dan stylish dengan cara memberikan atau mengajarkan tutorial hijab modern.

Gambar 21. Kegiatan PKK Membuat Kerajinan

Gambar 22. Hasil Kreasi

2. Hambatan dan tantangan yang dihadapi Beberapa faktor internal yang menjadi masalah dan menghambat aktivitas dan program kita selama KKN adalah: Perbedaan pemahaman PPM saat pembekalan, latihan dan lapangan Kurangnya keaktifan mahasiswa KKN selama kegiatan Management waktu tiap anggota yang berbeda-beda Dalam pelaksanaan program kerja yang dilakukan banyak memakai dana swadaya / pribadi dari mahasiswa sementara mahasiswa sendiri tidak memiliki dana yang diharapkan untuk mensukseskan apa yang akan di rencanakan.

Masyarakat- Sulitnya bertemu dengan masyarakat pada waktu pagi dan siang hari karena terbentur dengan aktivitas warga yang mayoritas sebagai petani dan buruh.

Panitia KKN- Kurang maksimalnya pembekalan KKN yang diberikan panitia terhadap mahasiswa

3. Tanggapan Masyarakat terhadap kegiatan KKN Masyarakat Desa Jati Alun Alun merasa senang dengan kehadiran mahasiswa KKN, Mereka menerima dengan senang hati dan membantu kelancaran Program dan kegiatan Kami disana. Dukungan masyarakat terutama dari tokoh masyarakat dan pemuda - pemudi serta anggota masyarakat desa sangat berperan dalam mensukseskan program kegiatan KKN, terutama dalam kegiatan penyuluhan dan kegiatan sosial masyarakat lainnya. Kerjasama antara anggota peserta K2N Desa Wanagiri cukup baik dan sangat ramah, terutama selalu di kembangkan sikap keterbukaan dan kegiatan yang dilaksanakan dengan cara gotong royong.

Gambar 23. sambutan dari warga

Deskriftif Kegiatan KKN Desa Jati Alun Alun

Program kegiatan KKN di Desa Jati Alun Alun secara keseluruhan dapat diselesaikan sesuai dengan jadwal kegiatan. Meskipun, ada beberapa kegiatan yang belum di realisasikan karena keterbatasan waktu dan kemampuan yang dimiliki sehingga tingkat keberhasilannya belum mencapai maksimal.

Keberhasilan pelaksanaan program KKN tidak lepas dari partisipatif yang aktif dari masyarakat diharapkan dapat mencapai tujuan pelaksanaan program kegiatan KKN. Untuk menguji seberapa besar aktifitas dan keberhasilan pelaksanaan program di desa lokasi sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Maka diperlukan evaluasi terhadap mahasiswa peserta KKN. Evaluasi terhadap masyarakat meliputi :

1. Sikap tanggap (respon) masyarakat terhadap program KKN. hal ini dibuktikan dengan sikap antusias dan partisipasi masyarakat dalam mengikuti seluruh program yang dilaksanakan.2. Keikutsertaan dan keterlibatan masyarakat dalam program KKN.3. Perubahan dan perkembangan kehidupan masyarakat setelah tersentuh oleh program K2N. Mereka lebih responsif dalam menerima inovasi inovasi baru dan berubahnya pola pikir untuk memajukan pembangunan daerah pedesaan.4. Penerimaan masyarakat terhadap nilai bantuan dan penerangan mahasiswa peserta KKN.5. Pandangan dan sikap masyarakat terhadap nilai nilai agama sebagai pendorong dan penggerak upaya pembangunan.6. Pemanfaatan masyarakat terhadap nilai-nilai yang diperoleh selama dilaksanakannya kegiatan KKN.7. Sikap keterbukaan masyarakat terhadap inovasi perguruan tinggi.

Selama pelaksanaan kegiatan program KKN berlangsung, kekefektifan program sangat jelas. Meskipun pengaktualisasian belum mencapai maksimal. Namun demikian, kami kencoba mengevaluasi program kegiatan K2N sabagai berikut :

1. Respon masyarakat terhadap program KKN cukup baik terutama kegiatan yang bersifat keagamaan dan pendidikan.2. Keikutsertaan masyarakat dalam program KKN cukup aktif, hal ini terlihat dari smbutan gembira dan bantuan demi terlaksananya program KKN.3. Kegiatan KKN sedikit banyaknya telah memberikan perubahan dan perkembangan kehidupan beragama dilingkugan masyarakat. Jalinan ukhuwah islamiyah antara sesama terlihat semakin erat. Tali silaturahmi semakin kental, hal ini terlihat dari semangat masyarakat dalam mengiuti kegiatan keagamaan yang ada. 4. Penerimaan masyarakat terhadap nilai-nilai bantuan dan penerangan mahasiswa K2N cukup baik. Banyak masyarakat yang bersilaturahmi dengan peserta KKN untuk saling bertukar pikiran dan saling memberi informasi.5. Pandangan dan sikap masyarakat terhadap nilai-nilai agama sebagai pendorong dan penggerak upaya pembangunan sangat di rasakan manfaatnya sebagai kebutuhan rohaniah yang mendasar. Hal ini terbukti dengan banyaknya kegiatan dalam bentuk pengajian menjadi rutinitas yang dilaksanakan masyarakat. 6. Pemanfaatan masyarakat terhadap nilai-nilai yang diperoleh selama kegiatan KKN. Pada dasarnya masyarakat menyadari pentingnya pengalaman ajaran agama.7. Sebagai ajaran yang universal sehingga mampu mensejahterakan umatnya. Pengalaman ajaran agama baik hubungan langsung dengan Allah maupun hubungan sosial sesama manusia semuanya akan dipertanggung jawabkan di hari akhirat nanti.8. Sikap keterbukaan masyarakat tehadap inovasi perguruan tinggi sangat baik, hal ini terlihat dari keakraban dalam bersilturahmi dengan peserta KKN serta dukungannnya dalam setiap program yang seharusnya di laksanakan. Masyarakat terbuka dalam segala masalah yang terjadi baik masalah yang berkaitan dengan aparat desa maupun masalah yang terdapat dalam masyarakat sendiri, sehinggan mendorong kami untuk mencarikan solusi yang terbaik agar terbina kerukunan hidup antar masyarakat.

Alokasi Pendanaan

IPemasukan

Sumber Pemasukan dan diambil dari iuran peserta KKN, dengan jumlah peserta 18 orang X Rp 300.000 Subsidi dari Fakultas 18 orang X Rp 30.000Rp 5.400.000

Rp 540.000

Jumlah

IIPengeluaran

Konsumsi Beras Air Minum Sayuran Lauk Pauk Bumbu Dapur Gas Elpigi Pembelian ATK Tipe X Spidol Besar Isi Staples Kertas Coklat Isolasi Pembelian Hadiah untuk Apresiasi Vlanel Tali Kur Kerundung Paris dll Pembelian Hadiah untuk Lomba Piala Buku tulis Alat Alat memasak Kenang Kenangan untuk Lembaga Vandel Penggaris Kayu Alat Peraga Papan Tulis Sarung Sajadah Dokumentasi Pembelian Konsumsi untuk beberapa kegiatan Aqua gelas Aqua botol (600 ml) Roti Sewa Rumah + Listrik Menyewa Sound untuk kegiatan

Jumlah

Surabaya, Mei 2014

Bendahara Ketua

Noerma YuliantiChandra Irawan

BAB VPENUTUP & REKOMENDASIA. Kesimpulan Setelah mengamati hasil dari data lapangan, serta keterangan-keterangan, Bab 1 sampai Bab V Laporan KKN (Kuliah Kerja Nyata) PAI kelompok 2 tahun 2014 di Desa Jati Alun Alun, Kecamatan Prambon maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

Desa Jati Alun - alun adalah salah satu desa yang berada di Wilayah Kecamatan Prambon. Jumlah penduduknya mencapai 3.429 orang yang terdiri dari 1.736 laki-laki dan 1.693 perempuan yang tersebar di 5 perdukuhan. Desa Jati Alun-alun merupakan sebuah desa yang kaya akan sumber daya alam terutama dalam sektor pertanian. Desa Jati Alun-alun mempunyai lima perdukuhan atau dusun yakni Dusun Alun-alun, Dusun Pandean, Dusun Jedong Pandean, Dusun Kali Boto, dan Dusun Bancang. Dari segi keagamaan, Masyarakat Jati Alun - Alun termasuk masyarakat yang memiliki tradisi keagamaan yang kental. Hal itu dibuktikan dengan banyaknya kegiatan keagamaan seperti tahlil, diba, barzanji ,sholwat rebana dan peringatan hari besar islam, juga Proses Belajar Mengajar TPQ di setiap Dukuh / Dusun Masyarakat Jati Alun - Alun jika dipotret dari aspek sosial cultur, dan adat istiadat nya terdapat berbagai macam budaya masyarakat yang telah dilakukan sejak turun menurun, yaitu diantaranya:1. Tradisi masyarakat2. Mitos yang berkembang3. Kepercayaan masyarakat4. Corak masyarakat.Sedangkan Adat istiadat Masyarakat Jati Alun Alun terdiri dari :Sedekah bumi/ Manganan,Megengan ,Maleman dan juga Yasin, Tahlil, dan Diba. Masyarakat Desa Jati Alun - Alun dilihat dari segi perekonomiannya tergolong menengah ke bawah. Mayoritas mata pencarian utama mereka masih mengandalkan sektor pertanian, hanya sebagian kecil yang berprofesi sebagai pengusaha. Masyarakat Jati Alun - Alun, sebagian besar mereka bercocok tanam,bertani,atau bekerja di luar daerah atau bekerja di Pabrik. Kalau dilihat dari segi pendidikannya, Pendidikan Masyarakat Jati Alun Alun sebagian besar SD dan sebagian kecil SMA. Menyikapi hal tersebut, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 2 Desa Jati Alun - Alun tahun 2014 melakukan beberapa aksi di antaranya:1. Mendampingi masyarakat untuk mengidentifikasi dan mencari solusi permasalahan yang ada di lingkungan mereka. Hal ini dilakukan dengan membaur dengan masyarakat sekitar2. Memasuki TPQ yang ada di desa jati alun alun dan berbagi ilmu dengan santriwan santriwati yang ada.3. Berkreasi dengan mengadakan kegiatan bimbingan belajar (BIMBEL) di posko kelompok 2. Hal tersebut dirasa perlu untuk diselenggarakan mengingat masyarakat terutama para pelajar membutuhkan kegiatan tersebut.

Oleh karena itu, setelah KKN PAI berlangsung, masyarakat Desa Jati Alun - Alun sedikit demi sedikit mulai mampu menyelesaikan problem kehidupan yang dialami secara mandiri.Selain itu, dalam rangka menghindari konflik KKN PAI dengan budaya KKN Konvensional, maka tim KKN 2 ini melakukan kegiatan konvensional sebagai berikut:1. Mengajar di PAUD, TK, SD dan TPA di Desa Jati Alun - Alun.2. Berpartisipasi dalam kegiatan warga misal mengikuti kegiatan pengajian, Tahlil, Diba dan terbangan B. Saran dan Rekomendasi Setelah melihat realita yang ada, maka tim KKN PAI kelompok 2 akan memberikan beberapa saran. Adapun saran saran tersebut sebagai berikut:1. Bagi masyarakat Desa Jati alun - Alun perlu adanya peningkatan kualitas dan fasilitas pendidikan agar terbentuk generasi muda yang cerdas, berwawasan serta bermoral.2. Selanjutnya perlu pula diadakan pelatihan keterampilan agar mampu membentuk masyarakat Jati Alun - Alun yang mandiri dan mempunyai penghasilan yang tinggi.3. Bagi pihak Desa, perlu adanya peningkatan kinerja birokrasi, serta sarana birokrasi yang memadai. 4. Diharapkan pula bagi pengurus Desa agar lebih memperhatikan kebutuhan masyarakat, serta mendampingi masyarakat menyelesaikan problem kehidupan yang mereka alami.5. Bagi peserta KKN selanjutnya hendaknya mempersiapkan diri secara matang, mental dan berbekal ilmu pengetahuan, sehingga mereka lebih mudah berkomunikasi, berkonsolidasi dan berinteraksi dengan masyarakat.6. Bagi LPM, hendaknya memberikan bimbingan, arahan, serta pelayanan yang baik pada mahasiswa, sehingga tidak terkesan memanfaatkan dan mempersulit mahasiswa.

DAFTAR PUSTAKA

Wawancara : Hasil wawancara dengan Abdul Manap, Kepala Desa jati Alun alun (Senin, 12 Mei 2014, pukul 13.00 WIB). Hasil wawancara Anwar, kepala dusun jati Alun alun (Senin, 12 Mei 2014, pukul 16.00 WIB). Hasil wawancara dengan Bpk, Sunadi,S.Pd Kepala SDN Jati Alun alun (selasa, 13 Mei 2014, pukul 08.00 WIB). Hasil Wawancara dengan (kepala sekolah PAUD Semanggi), wawancara tanggal jam WIB. Hasil Wawancara dengan Murniati (kepala sekolah TK Dharna Wanita), wawancara jam 10.00 WIB.

Laporan Umum Keadaan LokasiKuliah Kerja Nyata (KKN)

Desa / Kelurahan : Jati Alun - AlunKecamatan : PrambonKab/Kodya : Sidoarjo

1. Keadaan / Situasi Penduduk 1.1 Penduduk Laki Laki = 1736 Orang Perempuan = 1691 Orang Jumlah = 3429 Orang

1.2 Pemeluk Agama 1.3.1 Islam =3429 Jiwa 1.3.2 Protestan = -Jiwa 1.3.3 Katholik = -Jiwa 1.3.4 Hindhu = -Jiwa 1.3.5 Budha = -Jiwa 2. Tempat Ibadah2.1 Masjid =3Buah2.2 Langgar / mushollah=12Buah 2.3 Gereja =-Buah 2.4 Pura / Sanggar =-Buah3. Organisasi Lembaga3.1 KeagamaanIPNU=1BuahMuslimat=1BuahAnshor=1BuahFatayat=1BuahTerbang/Banjari=2BuahRemas=2BuahTahlil =10 BuahDiba=8BuahIstighotsah=2Buah

3.2 kemasyarakatanLKM=1BuahKartar= 1BuahPKK=6 BuahSiskamling =6Buah

4. Sarana PendidikanPAUD= 2BuahRA/TK=2Buah SD =1BuahSLTP = -BuahSLTA = -BuahTPA/TPQ= 6BuahMadin= 2BuahLBB/Bimbel=-BuahPesantren = -BuahPerguruan Tinggi = -Buah

5. Sarana Kesehatan Poskesdes= 1BuahPosyandu lansia=1 BuahPosyandu balita=4Buah

6. Sarana Perekonomian = KOPWAN ( Koperasi Wanita)7. Mata Pencaharian = Petani dan buruh

Mengetahui,KepalaKecamatan PrambonKepala Desa Jati Alun - alun

( )()

Gambar : Rapat Koordinasi Kegiatan Gambar : Pembukaan KKNGambar : Pembukaan KKNGambar : Kerja Bakti di Area Balai Desa dan Jalan Akses Desa Gambar : Kerja Bakti di Area Balai Desa dan Jalan Akses Desa Gambar : Kerja Bakti di Area Balai Desa dan Jalan Akses Desa Gambar : Foto bersama peserta Lomba Kegiatan Gambar : Kegiatan Lomba Fashion dan Menggambar PAUD dan TK Gambar : Kegiatan Bimbingan Belajar di Posko KKN Gambar : Pembelajaran didalam kelas dan di luar kelas Siswa SDGambar : Pembelajaran didalam kelas dan di luar kelas Siswa PAUDGambar : Pembelajaran didalam kelas dan di luar kelas Siswa TKGambar : Kegiatan MuslimatGambar : Kegiatan IPNUGambar : Kegiatan Keagamaan pembacaan DibaGambar : Kegiatan Keagamaan TahlilGambar : Kegiatan Pembelajaran TPQGambar : Kegiatan PKKGambar : Kegiatan Pembelajaran TPQGambar : Kegiatan Pembelajaran TPQGambar : Kegiatan Pembelajaran TPQGambar : Kegiatan PKK

Gambar : Perpisahan dengan Anak anak Ds. Jati alun - alunGambar : Monitoring Dosen Pembimbing

KKN STAI TARUNA SURABAYA 201455