laporan awal reg

16
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kalor jenis merupakan nilai yang menunjukkan karakteristik suatu zat yang dalam menyerap kalor tiap satu satuan derajat kenaikan suhu. Semakin tinggi nilai kalor jenisnya, maka itu berarti zat tersebut mampu menyerap kalor lebih banyak tiap satu satuan derajat kenaikan suhu yang sama dibanding dengan zat lain. Terdapat dua jenis kapasitas kalor jenis yaitu c v  kapasitas kalor jenis pada saat volume tetap dan c  p  kapasitas kalor jenis pada saat tekanan tetap.Yang pertama adalah kalor jenis dalam keadaan tekanan P konstan atau disebut Cp dan kalor  jenis dalam keadaan volume konstan atau biasa disebut Cv. Untuk suatu keperluan tertentu, kita dapat menentukan nilai rasio antara Cp dan Cv pada suatu gas dengan melihat proses resonansi pada gas. 1.2 Identifikasi Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan resonasi? 2. Apa yang dimaksud dengan kalor jenis? 3. Apa perbedaan antara Cp dan Cv dan bagaimana cara menentukannya? 1.3 Tujuan 1. Menentukan perbandingan panas jenis Cp dan Cv gas (Konstanta ϒ)

Upload: akmalia-mn

Post on 09-Oct-2015

60 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

praktikum eksperimen 2b

TRANSCRIPT

  • 5/19/2018 Laporan Awal Reg

    1/16

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1Latar Belakang

    Kalor jenis merupakan nilai yang menunjukkan karakteristik suatu zat

    yang dalam menyerap kalor tiap satu satuan derajat kenaikan suhu. Semakin

    tinggi nilai kalor jenisnya, maka itu berarti zat tersebut mampu menyerap kalor

    lebih banyak tiap satu satuan derajat kenaikan suhu yang sama dibanding dengan

    zat lain.

    Terdapat dua jenis kapasitas kalor jenis yaitu cvkapasitas kalor jenis pada saat

    volume tetap dan cpkapasitas kalor jenis pada saat tekanan tetap.Yang pertama

    adalah kalor jenis dalam keadaan tekanan P konstan atau disebut Cp dan kalor

    jenis dalam keadaan volume konstan atau biasa disebut Cv. Untuk suatu

    keperluan tertentu, kita dapat menentukan nilai rasio antara Cp dan Cv pada suatu

    gas dengan melihat proses resonansi pada gas.

    1.2Identifikasi Masalah

    1. Apa yang dimaksud dengan resonasi?

    2. Apa yang dimaksud dengan kalor jenis?

    3. Apa perbedaan antara Cp dan Cv dan bagaimana cara menentukannya?

    1.3

    Tujuan

    1. Menentukan perbandingan panas jenis Cp dan Cv gas (Konstanta )

  • 5/19/2018 Laporan Awal Reg

    2/16

    BAB II

    TEORI DASAR

    2.1 Resonansi

    Resonansi merupakan suatu peristiwa dimana ikut bergetarnya suatu benda

    terhadap benda lain. Pada suatu sistem yang kita buat pada percobaan ini resonansi

    ditunjukkan pada piston dan gas yang berada di dalam tabung, piston magnetik

    digerakkan periodik oleh medan magnet sehingga gas dapat ditekan secara adiabatis

    oleh piston, dimana proses ini dapat diartikan tidak ada kalor yang masuk atau yang

    keluar dari sistem.

    2.2Hukum Gas Ideal

    Definisi mikroskopik gas ideal, antara lain:

    1. Suatu gas yang terdiri dari partikel-partikel yang dinamakan molekul.

    2.

    Molekul-molekul bergerak secara serampangan dan memenuhi hukum-hukum

    gerak Newton.

    3. Jumlah seluruh molekul adalah besar.

    4. Volume molekul adalah pecahan kecil yang diabaikan dari volume yang ditempati

    oleh gas tersebut.

    5. Tidak ada gaya yang cukup besar yang beraksi pada molekul tersebut kecuali

    selama tumbukan.

    6.

    Tumbukannya elastik (sempurna) dan terjadi dalam waktu yang sangat singkat.[3]

  • 5/19/2018 Laporan Awal Reg

    3/16

    Gambar 1. Gas Ideal [2]

    Apabila jumlah gas dinyatakan dalam mol (n), maka suatu bentuk persamaan

    umum mengenai sifat-sifat gas dapat diformasikan. Sebenarnya hukum Avogadro

    menyatakan bahwa 1 mol gas ideal mempunyai volume yang sama apabila suhu dan

    tekanannya sama. Dengan menggabungkan persamaan Boyle, Charles dan persamaan

    Avogadro akan didapat sebuah persamaan umum yang dikenal sebagai persamaan gas

    ideal.

    TV n

    P atau

    TV Rn

    P atau PV nRT

    R adalah konstanta kesebandingan dan mempunyai suatu nilai tunggal yang

    berlaku untuk semua gas yang bersifat ideal. Persamaan di atas akan sangat berguna

    dalam perhitungan-perhitungan volume gas.

    2.3 Panas Jenis (Cp)

    Satuan panas Q adalah perubahan panas yang dihasilkan suatu badan selama

    proses tertentu. Satuan kilo kalori (kkal) adalah panas yang diperlukan untuk

    menaikkan temperatur air dari 14,5 C menjadi 15,5 C, sedangkan satu kalori (kal)

    sama dengan 10-3

    . Dalam teknik sering dijumpai satuan British thermal unit (Btu)

    yaitu panas untuk menaikkan temperatur air dari 63 F menjadi 64 F, dimana 1 kkal

    = 1000 kal = 3,968 Btu. Dalam proses kimia atau fisika dijumpai satuan Joule (J) atau

    kalori (kal) dimana 1 J = 0,2389 kal.[1]

  • 5/19/2018 Laporan Awal Reg

    4/16

    Setiap senyawa mempunyai perbedaan jumlah panas yang digunakan untuk

    menaikkan temperatur dalam jumlah massa tertentu. Rasio jumlah energi panas Q

    yang diberikan pada suatu badan untuk menaikkan temperatur T disebut kapasitas

    panas (C) yang formulasinya adalah sebagai berikut.

    (11)

    Kapasitas panas tersebut tidak bermakna sama sekali kecuali jumlah panas

    yang diserap oleh suatu badan sama dengan jumlah panas yang diperlukan untuk

    menaikkan temperatur sebesar satu derajat. Untuk lebih berarti, kapasitas panastersebut dikorelasikan dengan massa yaitu kapasitas panas per satuan massa, yang

    disebut panas jenis (specific heat capacity), yaitu jumlah panas untuk menaikkan

    temperatur satu derajat dari suatu bahan sebanyak satu satuan massa (g) yang

    formulasinya untuk tekanan tetap adalah sebagai berikut.

    (12)

    2.4 Proses isokhorik

    Proses ini berlangsung pada keadaan volume yang sama. Gas yang mengalami

    proses isokhorik memenuhi :

    dQ =dU + p.dV = dU + 0 = dU(13)

    Yaitu kalor yang masuk dalam suatu system menjelam sebagai penambahan

    energi dalam system tersebut. Dengan besaran kapasitas kalor pada volum tetap

    yaitu:

    Dari grafik terlihat bahwa tekanan berubah sedangkan volumenya tetap.

  • 5/19/2018 Laporan Awal Reg

    5/16

    Gambar 3.Grafik PV proses Isokhorik [2]

    2.5 Proses isobaric

    Proses ini berlangsung pada tekanan yang konstan, usaha yang terjadi pada

    proses ini yaitu W = p(VuVc), sehingga:

    dQ =dU + p.dV = dU + p(VuVc)(14)

    Dengan besaran kapasitas kalor pada volum tetap yaitu:

    ...(15)

    Gambar 4Grafik PV proses Isobaric [2]

    2.6 Proses adiabatic

  • 5/19/2018 Laporan Awal Reg

    6/16

    Proses yang terjadi dimana tidak ada kalor yang keluar atau masuk system.

    Sehingga Q = 0, maka untuk proses demikian persamaannya menjadi

    : 0 = W + U

    Jika selama proses berlangsung, keadaan sistem tidak berbeda jauh dari suatu

    kesetimbangan, proses itu dinamakan proses adiabatik kuasi-statik.

    Gambar 5. Grafik PV proses Adiabatic [2]

    2.7 Proses adiabatik Kuasi-statik

    Suatu proses dimana tidak ada aliran panas yang masuk dan keluar dari

    system disebut dengan proses adiabatic. Berdasarkan adiabatic kuasi static, pemuaian

    gas dimana gas tersebut terisolasi dalam suatu wadah terisolasi memuai dengan

    lambat mengangkat piston, dan melakukan kerja padanya. Saat tidak ada panas yang

    masuk dan keluar dari gas (system), maka kerja yang dilakukan oleh system sama

    dengan pengurangan energi internal dari gas dan penurunan temperature dari gas.

    Kurva yang menggambarkan proses ini,

  • 5/19/2018 Laporan Awal Reg

    7/16

    Gambar 6Grafik PV proses Adiabatic kuasi-statik [2]

    Persamaan dari kurva adiabatic untuk gas ideal menggunakan persamaan yang

    telah ditetapkan dan hukum pertama termodinamika,

    dQ = dU + dW = Cvd + PdV = 0.(16)

    Pada gas ideal seperti telah disebutkan sebelumnya proses adiabatiknya

    merupakan kuasistatik, maka tekanan, volume dan temperaturnya berubah dengan

    cara yang diberikan oleh hubungan antara P dan V, T dan V, atau P dan T.

    dQ = Cp dT- V dP .(17)

    dQ = CvdT + P (18)

    Karena dalam proses adiabatis dQ = 0, maka

    V dP = Cv T dan P dV = -Cv dT(19)

    Dengan membagi persamaan pertama dengan yang kedua, didapatkan

    (20)

    dan dengan menyatakan nisbah kapasitas kalor dengan lambang g, maka

  • 5/19/2018 Laporan Awal Reg

    8/16

    (21)

    Persamaan ini tidak dapat diintregasikan sebelum kita tahu sifat dari . Dapat

    dilihat bahwa untuk tetap yaitu untuk gas monoatomik sedangkan untuk gas

    diatomic dan poliatomik dapat berubah menurut temperatur, tetapi untuk merubah

    diperlukan temperature yang sangat besar. Sehingga, untuk proses yang menyangkut

    perubahan temperatur yang tidak begitu besar, kita bisa mengabaikan perubahan kecil

    dalam g. Jadi dengan menganggap g tetap, kemudian melakukan integrasi ,

    didapatkan:

    ln P =g ln V + ln tetapan Atau P Vg= tetap(22)

    Persamaan ini berlaku untuk semua keadaan setimbang yang dilalui oleh gas

    selama proses adiabatic kuasistatik tetapi tidak dapat berlaku untuk proses adiabatic

    biasa atau yang terjadi pada gas sejati.

    2.8Percobaan Resonansi Elastis Gas

    Ini merupakan percobaan yang dilakukan berdasarkan hukum Hooke. Dimanasifat kemolekulan zat tidak akan berguna apabila hanya mensyaratkan bahwa sifat

    molekul suatu zat sama dengan sifat yang dimiliki zat tersebut. Teori kemolekulan zat

    membuktikan bahwa sifat sifat kompleks zat dalam jumlah besar merupakan

    konsekuensi sifat sifat sederhana yang dimiliki molekulnya. Dalam keadaan

    tekanan tetap, gas memiliki harga kapasitas panas. Kapasitas panas (heat capacity)

    merupakan banyaknya energi kalor yang diperlukan untuk menaikan satu derajat

    satuan suhu pada suatu benda. Kapasitas panas mempunyai harga tertentu hanya

    untuk proses tertentu. Dalam hal system hidrostatik, hasil bagi dQ/dT memiliki harga

    yang unik bila tekanan dijaga tetap. Dalam kondisi ini C disebut kapasitas

    panas pada tekanan tetap dan diberi lambang Cp,

  • 5/19/2018 Laporan Awal Reg

    9/16

    .(23)

    Cpdisebut kapasitas panas pada tekanan tetap

    Demikian juga kapasitas panas pada volum tetap dan diberi lambang Cvialah:

    .(24)

    Cv disebut kapasitas panas pada volume tetap. Sehingga dapat diketahui

    harga-harga kapasitas panas (Cp dan Cv) ataupun

    = Cp/Cv(25)

    System ini analog dengan proses osilasi massa m pada suatu pegas elastic.

    Apabila frekuensi medan magnet sama dengan frekuensi alamiah dari osilasi pegas

    gas tersebut, maka akan terjadi osilasi harmonis kontinu yang akan memberikan

    amplitude maksimum. Periode osilasi ini memenuhi persamaan:

    .(26)

    Dengan:

    T = periode osilasi

    A = luas penampang kolom gas

    M = massa piston

    P = tekanan gas

    = Cp/Cv.

    V = volume gas

  • 5/19/2018 Laporan Awal Reg

    10/16

    Sehingga dapat diketahui harga-harga kapasitas panas (Cp dan Cv) ataupun

    = Cp/Cv.

    Untuk mengukur nilai , digunakan metoda Riichardt yang dikembangkan

    dengan mekanika dasar. Gas ditempatkan dalam bejana besar bervolume V. Pada

    bejana itu dipasang tabung gelas dengan berpenampang sama dengan luas A.

    Kedalam lubang itu dimasukkan bola logam bermassa m yang menutupi lubang tapi

    masih dapat bergerak bebas sehingga berlaku seperti piston. Karena gas agak tertekan

    oleh bola baja yang ada dalam kedudukan kesetimbangan, tekanan gas sedikit lebih

    besar daripada tekanan atmosfer Po. Jadi dengan mengabaikan gesekan, didapat :

    P = Po + mg/A

    Andaikan simpangan bola dari kedudukan setimbang pada setiap saatadalah y,

    Simpangan positif kecil yang terjadi jika bola berada diatas kedudukan setimbang,

    akan menyebabkan pertambahan volume yang sangat kecil dibandingkan dengan

    volume setimbang V, sehingga dapat dinyatakan sebagai dV, dengan :

    dV = yA

    Simpangan positif kecil ini menimbulkan penurunan tekanan yang sangat

    kecil dibandingkan dengan tekanan setimbang P, sehingga dapat dinyatakan sebagai

  • 5/19/2018 Laporan Awal Reg

    11/16

    dP, dengan dP merupakan kuantitas yang negatif. Gaya resultan F yang bereaksi pada

    bola sama dengan A dP jika mengabaikan gesekan, atau :

    dP = F/A

    Karena bola bergetar cukup cepat, perubahan P danV berlangsung secara

    adiabatik. Persamaan yang menyatakan lengkung adiabatic diantara tekanan beserta

    volume awal (p1,V1) dan tekanan beserta volume akhir (p2,V2) adalah :

    p1V1= p2V2

    P V

    -1

    dV + V

    dP = 0.

    V

    dVPdP

    PdV

    dpV

    Kita ketahui gaya pemulih dari benda magnetik yang berosilasi adalah

    AdPF dan perubahan volume sekecil-kecilnya dapat dinyatakan dalam simpangan

    dV = y A.

    Pada percobaan ini kolom gas dapat kita analogikan sebagai pegas.

    a) Metode bukatutup

    F=ma ;2a y ;

    2PAk

    V

    2

    2

    2

    2

    2

    2

    d ym F

    dtd y

    m AdP dt

    d y dV m P A

    dt V

    2 2

    2

    2

    2

    2 2

    2

    d y yAm P

    dt Vd y P yA

    dt l V

    d y PAy

    dt mV

  • 5/19/2018 Laporan Awal Reg

    12/16

    Persamaan gerak harmonik gas, metode buka-tutup:

    02

    2

    2

    ymV

    PA

    dt

    yd

    dengan mV

    PA2

    2

    , kita ketahui bahwa T

    2

    , maka:

    P

    mV

    A

    2T

    atau

    VPA

    m4T

    2

    22

    karena A = r2, maka :

    TPr

    mV4

    2

    1

    4

    b) Metode tutuptutup

    k;)k(k

    m4T

    ymk2)y(k1

    maF

    2

    21

    22

    2

    2

    V

    PA

    Persamaan gerak harmonic gas, metode tutup- tutup

    02

    2

    1

    12

    2

    2

    y

    V

    P

    V

    P

    m

    A

    dt

    yd

    ..

  • 5/19/2018 Laporan Awal Reg

    13/16

    dengan

    2

    2

    1

    12

    2

    V

    P

    V

    P

    m

    A

    , karena sistem dalam keadaan adiabatik kuasi-

    statik maka, P1= P2 , sehingga :

    21

    212

    2

    VV

    VVP

    m

    A

    , kita ketahui T

    2

    , maka:

    2 2

    2

    2

    2 2

    4 1 2

    1 2

    2 1 2

    1 2

    4 1 2

    1 2

    A P V V

    T m V V

    m V VT

    A P V V

    m V V

    T A P V V

    [4]

  • 5/19/2018 Laporan Awal Reg

    14/16

    BAB III

    PROSEDUR PERCOBAAN

    3.1 Alat dan Bahan

    1. Tabung gelas berskala dilengkapi pemegang tabung, kran pembuka/

    penutup tabung dan statif sebagai sistem dalam percobaan dimana gas

    ditempatkan di dalam tabung dan akan diamati peristiwa resonansinya.

    2. Piston magnetic sebagai alat untuk memberikan tekanan atau pemapatan

    terhadap gas di dalam tabung gelas.

    3.

    Kumparan dan pemegangnya sebagai alat untuk memberikan pegaruh

    medan magnetik pada sistem sehingga piston magnetik dapat bekerja.

    4. Osiloskop RC untuk menentukan frekuensi resonansi gas.

    5. Amperemeter dan kabel-kabel penghubung untuk mengukur arus listrik yang

    diberikan pada piston magnetik olehdankabelpenghubunguntuk

    menghubungkan osiloskop amperemeter dan piston magnetik.

    6. Pembersih tabung dan piston magnetic untuk membersihkan

    tabung dan piston

    7. Beberapa jenis gas dan peralatan untuk memasukan gas ke dalam tabung

    sebagai objek penelitian yang akan diamati prilaku resonansinya.

    3.2 Prosedur Percobaan

    1.Persiapan

    a. Membersihkan tabung gelas dan piston magnetic menggunakan peralatan

    yang tersedia.

    b.

    Membersihkan kran pembuka/penutup tabung dan olesi dengan silicon gel

    sehingga mudah diputar.

    c. Merangkai peralatan percobaan sesuai dengan gambar

    2.Pengamatan dan Pengukuran

  • 5/19/2018 Laporan Awal Reg

    15/16

    TabungVertikal

    a. Memasukkan satu buah piston magnetic kedalam tabung dengan hati-hati

    (posisi kedua kran pembuka/penutup tabung dalam kondisi terbuka).

    b. Memposisikan piston magnetic pada skala 70, menggunakan alat

    pendorong, kemudian menutup kedua kran tersebut.

    c. Meletakkan kumparan sedemikian hingga ujung bawah piston bersesuaian

    dengan ujung atas kumparan.

    d. Menghidupkan osilator RC, dan mengatur frekuensinya sehingga

    diperoleh osilasi dengan amplitudo yang maksimum. Mencatat harga

    frekuensi tersebut.

    e. Melakukan langkah a, b, c, dan d untuk variasi posisi piston yang berbeda

    (paling sedikit 6 variasi).

    f. Melakukan paling tidak 3 kali percobaan untuk masing-masing volume.

    g. Melakukan percobaan b s/d f dengan jumlah piston yang berbeda.

    Tabung Hori zontal

    Melakukan tahapan-tahapan seperti pada tabung vertical tetapi kali ini tabung

    diletakkan secara horizontal.

  • 5/19/2018 Laporan Awal Reg

    16/16

    DAFTAR PUSTAKA

    [1] Zemansky, Mark W. dan Dittman, Richard H. 1986. Kalor dan Termodinamika.Bandung : Penerbit ITB.

    [2] Mustikasari, tresna. Resonansi elastis gas. http: //blogs.unpad.ac.id/ tresna09/

    2013/ 06/15/ resonansi-elastik-gas/ diakses pada 31 maret 2014 Pukul 11.00

    [3] Situs Kimia Indonesia. Hukum gas ideal. http://www.chem-is-

    try.org/materi_kimia/kimia-smk/kelas_x/hukum-keadaan-standar-dan-hukum-gas-

    ideal/ diunduh pada tanggal 31 Maret 2014 Pukul 11.00

    http://blogs.unpad.ac.id/tresna09/2013/06/15/resonansi-elastik-gas/http://blogs.unpad.ac.id/tresna09/2013/06/15/resonansi-elastik-gas/http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-smk/kelas_x/hukum-keadaan-standar-dan-hukum-gas-ideal/http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-smk/kelas_x/hukum-keadaan-standar-dan-hukum-gas-ideal/http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-smk/kelas_x/hukum-keadaan-standar-dan-hukum-gas-ideal/http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-smk/kelas_x/hukum-keadaan-standar-dan-hukum-gas-ideal/http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-smk/kelas_x/hukum-keadaan-standar-dan-hukum-gas-ideal/http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-smk/kelas_x/hukum-keadaan-standar-dan-hukum-gas-ideal/http://blogs.unpad.ac.id/tresna09/2013/06/15/resonansi-elastik-gas/http://blogs.unpad.ac.id/tresna09/2013/06/15/resonansi-elastik-gas/