laporan modul awal

Upload: dina-marini

Post on 19-Jul-2015

195 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

SISTEM MUKULOSKELETAL 2011 TUTORIAL KE 1 LAPORAN SUB MODUL 1

KELOMPOK XII : 1. Irma Ayudiana 2. Dina Marini 3. M. Ramandika 4. M.bayu Aji 5. Nessa Rahmadini F 6. Sumarni Aprilya 7. Yessy Paramita 8. Metta Astiana 9. Aisyah Nurul Sarah 10. Munawaroh Saadah 11. Zulfa Nurul Fath 2011730045 2011730023 2011730067 2011730058 2011730073 2011730106 2011730116 2011730065 2011730002 2011730068 2011730117

TUTOR : Dr. Pitut Aprilia Savitri

PROGRAM STUDI DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

SKENARIO Pada saat salat kita harus melakukan gerakan takbir, sujud, rukuk, dan duduk. Pada saat bekerja kita menggunakan computer kita harus menggerakan jari-jari tangan kita. Pada saat jalan-jalan di mall, kaki dipergunakan untuk berjalan.

KATA KUNCI 1. Melakukan gerakan takbir, sujud, rukuk, dan duduk. 2. Menggerakan jari-jari tangan dengan mengetik. 3. Menggunakan kaki untuk berjalan.

PERTANYAAN 1. Bagaimana system alat gerak (otot,sendi,tulang) dalam pandangan histology? 2. Bagaimana mekanisme system alat gerak (otot,sendi,tulang) dalam pandangan fisiologi? 3. Apa saja anatomi yang terpakai ketika takbir, rukuk, sujud, duduk, mengetik, dan berjalan? 4. Bagaimana topografi pada saat ekstrimitas ? 5. Bagaimana pandangan biokimia saat terjadi proses energy ketika terjadi ekstrimitas?

TUJUAN 1. Mengetahui system alat gerak (otot,sendi,tulang) dalam pandangan histologi. 2. Mengetahui mekanisme system alat gerak (otot,sendi,tulang) dalam pandangan fisiologi. 3. Mengetahui anatomi yang terpakai ketika takbir, rukuk, sujud, duduk, mengetik, dan berjalan. 4. Mengetahui topografi pada saat ekstrimitas. 5. Mengetahui pandangan biokimia saat terjadi proses energy ketika terjadi ekstrimitas.

PEMBAHASAN 1. System alat gerak (otot,sendi,tulang) dalam pandangan histology HISTOLOGI TULANG Fungsi tulang : Unsur pokok kerangka Penyangga struktur daging Melindungi organ-organ vital Menampung sum-sum tulang Tempat sel-sel dibentuk Mempertahankan konsentrasi ion-ion penting

Struktur tulang : Matriks tulang merupakan substansi interselular terdiri dari 70% garam anorganik dan 30% matriks organik. Bahan organic seperti kalsium, fosfor, bikarbonat sitrat, magnesium, kalium, natrium. Sedang bahan organic terdiri dari kolagen 1, proteoglikan, glikoprotein Osteosit terletak di permukaan tulang, ciri-cirinya adalah : Sel-sel tulang dewasa Gepeng dan berbentuk kenari RE sedikit kasar Kompleks golgi & kromatin inti padat Osteoblas bertanggung jawab atas sintesis komponen organik matriks tulang ( kolagen tipe I, proteoglikan, dan glikoprotein. Osteoblas hanya terdapat pada

permukaan tulang, dan letaknya bersebelahan, mirip epitel selapis. Osteoblas aktif menyintesis matriks, osteolas memiliki bentuk kuboid sampai silindris dengan

sitoplasma basofilik. Bila aktivitas sistensisnya menurun, sel tersebut menjadi gepeng dan sifat basofilik pada sitoplasmanya menurun. Osteoklas adalah sel motil bercabang yang sangat besar. Bagian badan sel yang melebar mengandur 5-10 inti. Pada saat terjadinya resorpsi tulang, osteoklas terdapat di dalam lekukan yang terbentuk akibat kerjasama enzim matriks yang dikenal

sebagai lacuna howship. Fungsi osteoklas : untuk perkembangan, pemeliharaan dan perbaikan tulang

Periosteum & Endosteum terdiri dari lapisaluar serat-serat kolagen & fibroblast, sedang endosteum teridir dari selapis sel osteoprogenitor gepeng dan sejumlah kecil jaringan ikat. Berkas serat kolagen periosteum disebut serat sharpey fungsi : memberi nutrisi kepada jaringan tulang & menyediakan osteoblas baru secara kontinu untuk perbaikan/ pertumbuhan tulang

BENTUK & JENIS TULANG Berdasarkan jaringan dan bentuk fisik A. JARINGAN TULANG PRIMER Jaringan tulang primer umumnya bersifat sementara dan akan diganti oleh jaringan tulang sekunder pada orang dewasa, kecuali pada sedikit tempat di tubuh, dekat sutura tulang pipih tengkorak di alveolus gigi, dan pada insersi beberapa tendo B. JARINGAN TULANG SEKUNDER Jaringan tulang sekunder biasanya dijumpai pada orang dewasa. Jaringanjaringan tersebut secara khas memperlihatkan serat-serat kolagen yang tersusun dalam lamela yang sejajar satu sama lain atau tersusun secara konsentris mengelilingi kanal vaskuler. 1. Tulang rawan ( kartilago ) : tulang yang tidak mengandung pembuluh darah dan saraf a. Tulang rawan hialin bagian Warna putih kebiru-biruan Serat kolagen & chondrosit Laring, trakea, bronkus. Ujung-ujung tulang panjang, tulang rusuk cuping hidung dan rangka janin

depan

b. Tulang rawan elastis pubis Serabut-serabut elastis Daun telinga, tuba eustachii & telinga

c. Tulang rawan fibrosa Bundel-bundel serat kolagen Discus diantara tulang vertebrae & simphisis pubis diantara 2 tulang

TULANG Di dalam tulang mengandung kalsium. Kalsium dapat dimobilisasi dengan dua cara, yaitu 1. Secara cepat Dengan pemindahan ion kalsium. Kalsium dari kristal hidroksiapatit Ca10(PO4)6(OH)2 yang berada di matriks tulang pindah ke cairan interstisial. Kemudian masuk ke dalam darah. Di dalam bagian tulang terdapat lamela yang bertujuan untuk mempertahankan konsentrasi kalsium dalam darah dan sebagai penunjang serta pelindung. Karena fungsi dari lamela tersebut lah yang dapat membantu gerak tulang. 2. Secara lambat Dengan pengendalian kadar kalsium darah yang dilakukan oleh hormon di tulang. Hormon tersebut adalah hormone paratiroid yang bertujuan meningkatkan resorbsi matriks tulang. Ketika resorbsi matriks tulang meningkat, maka terjadi pembebasan kalsium. Langkah selanjutnya dari mobilisasi lambat adalah melakukan mobilisasi cepat juga. HISTOLOGI SENDI Sendi atau artikulasi adalah tempat bertemu dua atau tiga unsur rangka baik tulang atau tulang rawan Sendri temporer dan permanen Sendi temporer terdapat pada masa pertumbuhan, tetapi kebanyakan sendi bersifat permanen. Sendi permanen terbagi tiga, yaitu : 1. Sendi fibrosa Sendi fibrosa sering disebut sendi sinartrosis yaitu sendi yang tidak memungkinkan atau memungkinkan sedikit gerak. Sendi ini dipersatukan oleh jaringan ikat padat fibrosa. Bila penyatuan ini sangat kuat,terdapat pada tengkorak dan tidak bersifat permanen. Sendi pada tulang yang dipersatukan oleh jaringan ikat fibrosa yang jauh lebih banyak daripada yang terdapat pada suturasindesmosissendi radioulnar dan tibiofibular Sendi khusus yang terbatas pada gigigomfosisdalam maksila dan

mandibulamembran periodontal 2. Sendi tulang rawan Sendi ini sering disebut sendi kartilaginosa sekunder, contohnya:

Simfisispertautan antara dua tulangsendi pubis dan manubriosternal

Untuk membedakan dengan sendi primer yaitu: Sendi di antara korpus vertebra yang berdekatan 3. Sendi sinovial Sendi sinovial ditahan menjadi satu oleh suatu simpai sendi yang dilapisi tulang rawan sendi, dipisahkan oleh celah sempit yang mengandung cairan sinovial. Tulang rawan sendidibentuk tulang rawan jenis hialin. Sendi sinovial dibedakan menjadi dua jenis, yaitu : 1. Sel jenis A (sel M) Berjumlah paling banyak, mirip makrofag dan di dalam sitoplasmanya mengandung banyak mitokondria dan vesikel mikropinositotik, lisosom, dan suatu aparat Golgi yang menonjol. Sel ini berdaya fagositosis aktif. 2. Sel jenis B (sel F): Organel kurang berkembang, tetapi sistem retikulum endoplasma granular sangat luas dan biasanya mempunyai ciri-ciri struktural menyerupai fibroblas.

OTOT Otot lurik (alat gerak aktif) ---> terdapat serabut otot ---> miofibril ---> sarkomer terdiri dari : Pita I : filamen tipis/aktin Pita A : filamen tebal/miosin Garis Z : yang menghubungkan filamen tipis dari 2 sarkomer yang berdampingan Zona H : daerah yang lebih terang di pita A tempat filamen tipis tidak bertemu Garis M : protein penunjang yang menahan filamen tebal secara vertikal di dalam setiap tumpukan

---> diantara 2 sarkomer terdapat filamen tipis : Saat kontraksi : filamen tipis tersebut tergelincir masuk ke arah pusat pita A, filamen tipis menarik garis Z melekat satu sama lain sehingga sarkomernya memendek (pita I memendek dan zona H memendek) Saat relaksasi : kembali ke posisi semula

2. Mekanisme system alat gerak (otot,sendi,tulang) dalam pandangan fisiologi.Bagaimana mekanisme system alat gerak sendi, tulang ,otot dalam tinjauan fisiologi Tulang ,membentuk rangka penunjan dan pelindung bagi tubuh dan tepat untuk melekatnya otot-otot yang menggerakkan kerangka tubuh. Tulang merupaka jaringan hidup yang strukturnya dapat berubah akibat tekanan yang mengenai tulang. Tulang merupakan tempat primer untuk menyimpan dan mengatur kalsium dan fosfat. Tulang bersifat keras karena klasifikasi matriks ekstraselnya dan mempunyai derajat elastisitas tertentu akibat adanya serabut-serabut organic. Tulang adalah suatu jaringan dinamis yang tersusun dari tiga jenis sel : osteoblas ,osteosit ,dan osteoklas. a) Osteoblas : membangun tulang dengan membentuk kolagen tipe I dan proteoglikan sebagai matriks tulang atau jaringan osteoid melalui suatu proses yang disebut osifikasi. b) Osteosit : sel-sel tulang dewasa yang bertindak sebagai suatu lintasan untuk pertukaran kimiawi melalui tulang yang padat . c) Osteoklas : sel-sel besar berinti banyak yang memungkinkan mineral dan matriks tulang dapat diabsorpsi. Fungsi tulang : 1234Menahan jaringan tubuh dan member bentuk kepada kerangka tubuh. Melindungi organ tubuh. Untuk pergerakan. Merupakan gudang untuk menyimpan mineral.

Sendi ,tempat bertemunya dua tulang atau lebih dan dipersatukan oleh berbagai organ seperti kapsul sendi ,pita fibrosa ,ligament ,tendon ,fascia atau otot.

Ada tiga tipe sendi : a) Sendi fibrosa (sinarthrodial) yang tidak memiliki lapisan kartilaginosa dan bergabung dengan jaringan fibrosa yang memungkinkan tidak adanya pergerakan. b) Sendi kartilaginosa (amfiarthrodial) dengan ujung tulang ditutupi oleh kartilago hialin ,disangga oleh ligament dan hanya memiliki sedikit gerakan. c) Sendi synovial (diarthrodial) yang memiliki rongga sendi dan kartilago hialin diatas permukaan artikularis tulang yang dapat bergerak bebas.

Otot adalah organ tubuh kontraktil yang berguna untuk bergerak dan otot termasuk alat gerak aktif karena otot dapat berkontraksi dan berelaksasi. Otot ada tiga : otot polos ,otot rangka ,otot jantung. Fungsi otot : - Untuk menggerakkan skelet. - Untuk menghasilkan panas. - Untuk mempertahankan sikap badan.

3. anatomi yang terpakai ketika takbir, rukuk, sujud, duduk, mengetik, dan berjalan Anatomi tulang, sendi, dan otot pada Ekstremitas atas dan Ekstremitas bawah TULANG a. Ekstremitas atas Os. Klavikula Os. Scapula Os. Humerus Os. Radius Os. Ulna Os. Carpal Os. Metacarpal Os. Phalangs b. Ekstremitas bawah Os. Femur Os. Patella Os. Tibia Os. Fibula Os. Metatarsus Os. Phalangs

Tulang terbagi menjadi, 4 : 1. Tulang pipa Os. Radius Os. Ulna Os. Tibia Os. Fibula 2. Tulang pipih Cranium Scapula Costae 3. Tulang pendek Vertebrae 4. Tulang tak berbentuk Tulang yang terdapat disekitar wajah Persendian (articulatio) Sendi merupakan hubungan antartulang sehingga tulang dapat digerakkan. Hubungan dua tulang tersebut disebut persendian (artikulasi). Peresendian dibedakan menjadi 3 : 1. Sinartrosis 2. Amfriartrosis

3. Diartrosis Sendi Kisar Sendi Engsel Sendi Pelana Sendi Konoid Sendi Ellipsoid

Otot Otot merupakan alat tubuh kontraktil yangberguna untuk bergerak, dan otot merupakan alat gerak aktif karena dapat berkontraksi dan berelaksaksi. Jenis-jenis otot : 1. otot rangka 2. otot polos 3. otot jantung

Takbir

Gerakan punggung : Elevasi

Gerakan lengan bawah : Pronasi

Gerakan lengan : Flexi

Gerakan tangan : Ekstensi

a. b. c. d. e. f.

TULANG YANG TERLIBAT Os.clavicula Os.scapula Os.humerus Os.radius Os.ulna Os.carpal SENDI YANG TERLIBAT Articulatio acromioclavicularis Articulatio humeroulnaris Articulatio humeoradialis Articulatio radioulnaris proximalis Articulatio radioulnaris distalis OTOT YANG TERLIBAT M. Biceps Brachii j. M. Ekstensor Carpi Radialis Longus M. Trapezius k. M. Anconeus M. Deltoideus l. M. Ekstensor Carpi Radialis Bervis M. Infraspinatus m.M. Ekstensor Digitorum M. Teres Minor n. M. Ekstensor Carpi Ulnaris M. Teres major M. Latissimus Dorsi M. Triceps Brachii M. Brachioradialis

a. b. c. d. e.

a. b. c. d. e. f. g. h. i.

Rukuk

Gerakan pergelangan tangan : Ekstensi

gerakan badan : Flexi

Gerakan bahu: Elevasi

a. b. c. d. e. f. g. h. a. b. c. d.

TULANG YANG TERLIBAT Os.clavicula Os.scapula Os.humerus Os.radius Os.ulna Os.carpal Os.metacarpal Os.phalang Os.femur Os.patella Os.tibia Os.fibula

e. Os.tarsus SENDI YANG TERLIBAT a. Articulatio acromioclavicularis b. Articulatio Humeri c. Articulatio cubiti d. Articulatio radioulnaris distalis e. Articulatio coxae f. Articulatio genus g. Articulatio talocruralis h. Articulatio Subtalaris OTOT FLEKSOR a. M.deltoideus b. M.pectoralis mayor c. M.biceps brachii d. M.brachialis e. M.brachioradialis f. M.pronator teres g. M.flexor carpi radialis h. M.ekstensor carpi radialis longus i. M.palmaris longus j. M.flexor carpi ulnaris k. M.flexor digitorum superfisialis l. M.flexor digitorum profundus OTOT EKTENSOR a. M.trapezius b. M.infraspinatus c. M. teres minor

d. M.latissimus dorsi e. M. anconeus f. M.ektensor carpi radialis brevis g. M.ektensor digitorum h. M.ektensor carpi ulnaris OTOT EKTREMITAS BAWAH RUKU a. M.gluteus maximus b. M.biceps femoris c. M. semitendinosus d. M.semi membranosus e. M. gastrocnemius f. M.soleus

Sujud

Gerakan tangan Ekstensi

Gerakan lengan Flexi

Gerakan bahu Elevasi

Gerakan badan Flexi Gerakan kaki Flexi Gerakan jari kaki Ekstensi

SENDI YANG TERLIBAT a. Articulatio atlas b. Articulatio acromioclavicularis c. Articulatio humeroulnaris d. Articulatio humeoradialis e. Articulatio radioulnaris proximalis f. Articulatio radioulnaris distalis g. Articulatio coxae h. Articulatio genus i. Articulatio talocruralis j. Articulatio Subtalaris k. Articulatio metatarsophalangeae l. Articulatio interphalangeae pedis OTOT EKTREMITAS BAWAH SUJUD a. M.gluteus maximus b. M.gluteus medius c. M.biceps femoris d. M. semitendinosus e. M.semi membranosus

f. M. gastrocnemius g. M.soleus h. M.ektensor digitorum longus i. M.ektensor hallucis longus j. M.Iliopsoas k. l. m. n. o. p. M.tensor fasciae latae M.pectineus M.sartorius M.adductor longus M.quadeiceps femoris M.gracilis

DUDUK SENDI YANG TERLIBAT a. Articulatio coxae b. Articulatio genus c. Articulatio tibiofibularis d. Articulatio talocruralis e. Articulatio calcaneocuboidea f. Articulatio talotarsalis

a. M.Iliopsoas b. M.tensor fasciae latae

c. M.pectineus d. M.sartorius e. M.adductor longus f. M.quadeiceps femoris g. M.gracilis h. M.gluteus maximus i. M.gluteus medius j. M.biceps femoris k. M. semitendinosus l. M.semi membranosus

m. M. gastrocnemius n. M.soleus o. M.ektensor digitorum longus p. M.ektensor hallucis longus 4. Mengetahui topografi pada saat ekstrimitas. Topografi adalah deskripsi hubungan letak, Innervasi adalah persyarafan. System syaraf terdiri dari Sistem Motorik suatu system yang mengurus hal ikhwal ketrampilan gerakan otot skeletal yang terdiri dari unsur saraf dan unsur muskuler. Sistem motorik mulai dari area spesifik di serebral corteks dan turun ke pyramids berakhir di alpha motor neuron. Sistem Sensorik : menempatkan /memungkinkan individu berinteraksi / berhubungan dengan lingkungannya. Setiap sensasi yang diterima tergantung pada kuatnya stimulasi yang diterima oleh reseptor atau target organ. Macam-macam (1) Neuron neuron sensoris : adalah Berdasarkan fungsinya, dari neuron reseptor dibagi ke 3 yaitu: saraf.

membawa

rangsangan

pusat

(2) Neuron motoris : Membawa perintah/tanggapan dari pusat saraf ke efektor. (3) Neuron penghubung/konektor/asosiasi : meneruskan rangsangan dari neuron sensoris ke motoris, terdapat di dalam otak dan sumsum spinal. Ekstremitas dibagi 2 atas dan bawah. Ekstremitas atas diantaranya pleksus brachialis dimana mempunyai cabang Cabang Pleksus Brachialis diantaranya N.aksilaris ,N.radialis

,N.muskulokutaneus ,N.medianus ,dan N.ulna. Cabang supraklavikularis N.supraskapularis (C5,6) dan N.torakikus longus (C5,6,7) .Cabang infraklavikularis diantaranya Nn.pektoralis medaialis dan lateralis , Nn.torakodorsalis (C6,7,8), Nn.kutaneus brakii dan antebrakii medialis dan Nn.subskapularis atas dan bawah . ekstremitas bawah ada Ramus anterior nervus spinalis thoracalis XII dan plexus lumbosakralis. Dari plexus lumbal ini dipercabangkan n.iliohypogastricus, n.ilioinguinalis, n.genitofemoralis, n.cutaneus femoris

lateralis, n.obturatorius,dan n.femoralis . Dari plexus sacralis dipercabangkan n.gluteus superior, n.gluteus inferior, n.cutaneus femoris posterior,nn.clunium inferiores

mediales, N.ISCHIADICUS ( SCIATIC NERVE), dan rr.musculares .

Ekstremitas atas

Ekstremitas bawah Ekstremitas bawah

Ekstremitas bawah

Pembuluh darah Darah yang rendah kandungan oksigen dan tinggi CO2 yang berasal dari sirkulasi sistemik dihantarkan melalui vena kava superior dan inferior menuju atrium kanan, masuk ke ventrikel kanan lalu dihantarkan melalui arteri pulmonalis menuju ke paru untuk dioksigenasi kembali. Selanjutnya darah yang telah kaya akan oksigen akan masuk melalui vena pulmonalis menuju atrium kiri, lalu masuk ke ventrikel kiri untuk dihantarkan menuju sirkulasi sistemik melalui pembuluh aorta. Demikian seterusnya. Secara umum, pembuluh

darah yang ada di dalam tubuh dapat dibagi menjadi pembuluh yang membawa darah menjauhi jantung (arteri) dan menuju jantung (vena).

Arteri Arteri merupakan pembuluh yang bertugas membawa darah menjauhi jantung. Tujuannya adalah sistemik tubuh, kecuali a.pulmonalis yang membawa darah menuju paru untuk dibersihkan dan mengikat oksigen. Arteri terbesar yang ada dalam tubuh adalah aorta, yang keluar langsung dari ventrikel kiri jantung.

Pendarahan arteri ekstremitas atas Pendarahan ekstremitas atas disuplai oleh a.aksilaris, yang merupakan cabang dari a.subclavia (baik dextra maupun sinistra). A.aksilaris ini akan melanjutkan diri

sebagai a.brachialis di sisi ventral lengan atas, selanjutnya pada fossa cubiti akan bercabang menjadi a.radialis (berjalan di sisi lateral lengan bawah, sering digunakan untuk mengukur tekanan darah dan dapat diraba pada anatomical snuffbox) dan a.ulnaris (berjalan di sisi medial lengan bawah). A.radialis terutama akan membentuk arkus volaris profundus, sedangkan a.ulnaris terutama akan membentuk arkus volaris superfisialis, yang mana kedua arkus tersebut akan mendarahi daerah tangan dan jari-jari.

Pendarahan arteri ekstremitas bawah Pendarahan ekstremitas bawah disuplai oleh a.femoralis, yang merupakan kelanjutan dari a.iliaka eksterna (suatu cabang a.iliaka communis, cabang terminal dari aorta

abdominalis). Selanjutnya a.femoralis memiliki cabang yaitu a.profunda femoris, sedangkan a.femoralis sendiri tetap berlanjut menjadi a.poplitea. A.profunda femoris sendiri memiliki empat cabang a.perfontrantes. Selain itu juga terdapat a.circumflexa femoris

lateral dan a.circumflexa femoris medial yang merupakan percabangan dari a.profunda femoris. Arteri femoralis A.poplitea akan bercabang menjadi a.tibialis anterior dan a.tibialis posterior. A.tibialis anterior akan berlanjut ke dorsum pedis menjadia.dorsalis pedis yang dapat diraba di antara digiti 1 dan 2. A.tibialis posterior akan membentuk cabang a.fibular/peroneal, dan a.tibialis posterior pedis sendiri tetap berjalan hingga ke daerah plantar pedis dan bercabang menjadi a.plantaris medial dana.plantaris lateral. Keduanya akan membentuk arcus

plantarisyang mendarahi telapak kaki. Sedangkan di daerah gluteus, terdapat a.gluteus superior, a.gluteus inferior dan a.pudenda interna. Ketiganya merupakan percabangan dari a.iliaca interna.

Vena Vena merupakan pembuluh yang mengalirkan darah dari sistemik kembali ke jantung (atrium dextra), kecuali v.pulmonalis yang berasal dari paru menuju atrium sinistra. Semua vena-vena sistemik akan bermuara pada vena cava superior dan vena cava inferior.

Pendarahan vena ekstremitas atas Vena-vena yang ada di tangan, seperti v.intercapitular, v.digiti palmaris dan v.metacarpal dorsalis akan bermuara pada v.cephalicadan v.basilica di lengan bawah. Dari distal ke proksimal, kedua vena ini akan mengalami basilica, percabangan v.mediana dan cubiti, penyatuan v.mediana

membentukv.mediana

cephalica,

v.mediana

profunda dan v. mediana antebrachii sebelum mencapai regio cubiti. Setelah regio cubiti, vena-vena tersebut kembali membentuk v.cephalica dan v.basilica. V.basilica akan bersatu dengan v.brachialis (yang merupakan pertemuan v.radialis dan v.ulnaris)

membentuk v.aksilaris di mana nantinya v.cephalica juga akan menyatu dengannya (v.aksilaris). V.aksilaris akan terus berjalan menuju jantung sebagai v.subclavia lalu beranastomosis dengan v.jugularis interna dan eksterna (dari kepala) membentuk v.brachiocephalica untuk selanjutnya masuk ke atrium dextra sebagai vena cava superior.

Pendarahan vena ekstremitas bawah Arcus vena dorsalis yang berada di daerah dorsum pedis akan naik melalui v.saphena magna di bagian anterior medial tungkai bawah.V.saphena magna tersebut akan bermuara

di v.femoralis. Sedangkan v.saphena parva yang berasal dari bagian posterior tungkai bawah akan bermuara pada v.poplitea dan berakhir di v.femoralis. V.tibialis anterior dan v.tibialis posterior juga bermuara pada v.poplitea. Dari v.femoralis, akan berlanjut ke v.iliaca externa lalu menujuv.iliaca communis dan selanjutnya v.cava inferior. Selain itu terdapat juga v.glutea superior, v.glutea inferior dan v.pudenda interna di daerah gluteus, yang bermuara ke v.iliaca interna. Sistem kardiovaskuler adalah suatu sistem organ yang bertugas untuk menyampaikan nutrien (seperti asam amino dan elektrolit), hormon, sel darah dll dari dan menuju sel-sel tubuh manusia, yang bertujuan untuk menjaga keseimbangan homeostasis. Sistem ini terdiri atas organ jantung dan pembuluh-pembuluh darah.

5. pandangan biokimia saat terjadi proses energy ketika terjadi ekstrimitas

KESIMPULAN Otot sebagai alat gerak aktif dapat menggerakkan tulang yang merupakan alat gerak pasif. Dimana sendi membantu pergerakan melalui bagian sendi yang bernama cairan synovial. Sedangkan untuk menimbulkan respon gerak di hantarkan oleh neuron. Kemudian untuk asupan yang dibutuhkan untuk bergerak dialirkan oleh pembuluh darah. Rangkaian ini merupakan system alat gerak. Pergerakan ini memakai energi yang dihasilkan dari proses pembentukan ATP.