laporan akhir tahun pengelolaan labor...

31
LAPORAN AKHIR TAHUN PENGELOLAAN LABOR DISEMINASI (LABDIS) PADANG Oleh: Rifda Roswita Yohana Evariza Adriyaswar Amrin P. Chani Risnawati Mudjiono Benhar Silviati Zulhafizah KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN SUMATERA BARAT 2013

Upload: buimien

Post on 13-Mar-2019

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

i

LAPORAN AKHIR TAHUN

PENGELOLAAN LABOR DISEMINASI (LABDIS) PADANG

Oleh: Rifda Roswita

Yohana Evariza

Adriyaswar Amrin P. Chani

Risnawati Mudjiono Benhar Silviati

Zulhafizah

KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN

BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN SUMATERA BARAT

2013

ii

LAPORAN AKHIR TAHUN

PENGELOLAAN LABOR DISEMINASI (LABDIS) PADANG

Oleh: Rifda Roswita

Yohana Evariza

Adriyaswar Amrin P. Chani

Risnawati Mudjiono Benhar Silviati

Zulhafizah

BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN SUMATERA BARAT

2013

iii

LEMBARAN PENGESAHAN

1. JudulKegiatan : Pengelolaan Labor Diseminasi (Labdis) Padang

2. Unit Kerja : Balai Pengkajian Teknologi Pertanian

Sumbar

3. Alamat Unit Kerja : Jalan Padang-Solok Km-40 Sukarami

4. Sumber Dana : DIPA BPTP Sumbar TA 2013

5. Status Kegiatan : Lanjutan

6. PenanggungJawab :

a. Nama : Ir. Rifda Roswita, M.Si

b. Pangkat / Golongan : Pembina Tk I/IV-b

c. Jabatan : Penyuluh Pertanian Madya

7. Lokasi : Provinsi Sumatera Barat

8. Agroekosistem : Lahan kering (pekarangan)

9.

10.

11.

12.

Status kegiatan

Tahun Dimulai

Tahun Pelaksanaan

BiayaThn 2013

:

:

:

:

Lanjutan

2009

2013

Rp 48.500.000,-

(Empat puluh delapan juta lima ratus ribu

rupiah)

Kepala BPTP Sumbar,

Penanggung Jawab Kegiatan,

NIP.19600503.198603.1.001

Dr. Ir. Hardiyanto, MSc

NIP.19630413.198803.2.001 Ir. RifdaRoswita, M.Si

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan ke hadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan

karuniaNya laporan ini dapat diselesaikan. Laporan ini memuat kegiatan-kegiatan

Pengelolaaan Labdis (Pengembangan Tanaman Hias dan Buah-buahan) yang

telah dilaksanakan di Labor Diseminasi Padang sampai akhir Desember 2013,

meliputi kegiatan: (1) Memelihara dan memperbanyak 10 jenis tanaman hias,

yaitu: anggrek, anthurium, philodendron, aglaonema, sansevieria, jamaika,

bromelia, adenium, pucuk merah, dan Raphisexcelsa; (2) Memelihara 25 jenis

plasma nutfah tanaman buah-buahan yang sudah ditanam pada tahun 2009-

2012; serta mencetak 3 (tiga) judul display.

Laporan ini dibuat sebagai bentuk pertanggung jawaban terhadap

kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan sampai akhir Desember 2013. Sangat

disadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, karena itu kritik dan saran

untuk perbaikan penulisan laporan ini sangat diharapkan. Atas dukungan semua

pihak sehingga kegiatan ini dapat dilaksanakan, kami mengucapkan banyak

terima kasih. Semoga laporan ini bermanfaat adanya.

Padang, Desember 2013

Penanggung Jawab,

Ir. Rifda Roswita, M.Si NIP. 19630413.198803.2.001

v

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBARAN PENGESAHAN………………………………………………………………… iii

KATA PENGANTAR………………………………………………………..................... iv

DAFTAR ISI…………………………………………………………….........................

DAFTAR TABEL ………………………………………………………………………………

v

vi

RINGKASAN EKSEKUTIF ……………......................................................

EXECUTIVE SUMMARY ……………………………………………………………………..

vii

viii

I.

II.

III.

IV.

V.

VI.

VII

.

PENDAHULUAN............................................................................

1.1. LATAR BELAKANG………………………………………………………………

1.2. DASAR PERTIMBANGAN……………………………………………………..

1.3. TUJUAN KEGIATAN……………………………………………………………

1.4. KELUARAN (OUTPUT) YANG DIHARAPKAN………………………….

1.5. HASIL (OUT.COMES) YANG DIHARAPKAN…………………………..

1.6. MANFAAT (BENEFIT) YANG DIHARAPKAN……………………………

1.7. DAMPAK ( IMPACT) YANG DIHARAPKAN……………………………….

TINJAUAN PUSTAKA.................................................................

METODOLOGI…………................................................................... HASIL DAN PEMBAHASAN.……………………………………………............

KESIMPULAN DAN SARAN.............................................................

DAFTAR PUSTAKA……………..........................................................

KINERJA KEGIATAN……………………………………………………………………

7.1. KELUARAN (OUTPUT) YANG DICAPAI………………………………….

7.2. HASIL (OUTCOMES) YANG DICAPAI………………………………………

7.3. MANFAAT (BENEFIT) YANG DICAPAI……………………………………

7.4. DAMPAK ( IMPACT) YANG DICAPAI………………………………………

7.5. KISAH SUKSES (SUCCESS STORY)……………………………………….

LAMPIRAN ………………………………………………………………..................

1

1

2

2

3

3

3

3

4

8

9

16

17

18

18

18

18

18

19

20

vi

DAFTAR TABEL

Halaman

1. Perkembangan jumlah tanaman hias yang dipelihara di Labor

Diseminasi Padang, Desember 2013............................................. 12

2. Perkembangan jumlah plasma nutfah buah-buahan di kebun Labor Diseminasi Padang, Desember 2013……………………………………………

13

3. Judul media informasi …………………………………………….………………..

15

vii

RINGKASAN EKSEKUTIF

Kegiatan Pengelolaan Labor Diseminasi (Labdis) Padang bertujuan untuk: (1) Memanfaatkan lahan Laboratorium Diseminasi Padang dengan pengembangan pembibitan 10 jenis tanaman hias, serta penanaman dan pemeliharaan 25 jenis plasma nutfah buah-buahan unggul nasional maupun spesifik lokasi Sumatera Barat; (2) Menyediakan informasi inovasi teknologi pertanian dalam bentuk display. Kegiatan dilaksanakan di Lahan Labor Diseminasi Padang pada bulan Januari sampai Desember 2013. Kegiatan yang dilakukan terdiri dari: (1) Memelihara dan memperbanyak 10 jenis tanaman hias, yaitu: anggrek, anthurium, philodendron, aglaonema, sensiviera, bromelia, adenium, pucuk merah, jamaikadan Raphis excelsa ; (2) Memelihara 25 jenis plasma nutfah tanaman buah-buahan yang sudah ditanam pada tahun 2009-2012; (3) Menanam 20 batang bibit buah-buahan pada lahan yang masih kosong dan pot drum; (4) Menyediakan materi informasi dalam bentuk display sebanyak 3(tiga) judul. Sampai akhir Desember 2013 telah dilakukan Telah dilakukan pemeliharaan terhadap 10 jenis tanaman hias sehingga telah berkembang dari 705 pot tanaman remaja dan dewasa serta 131 anakan pada akhir tahun 2012 menjadi 882 pot tanaman dewasa dan 50 pot anakan pada akhir Desember 2013. Sebanyak 25 jenis atau 143 batang tanaman buah-buahan unggul telah dipelihara secara rutin. Beberapa tanaman telah berbuah namun beberapa tanaman masih belum menunjukkan perkembangan yang optimal karena sebagian besar lahan masih sering tergenang air. Untuk memberikan informasi kepada masyarakat yang berkunjung ke Labor Diseminasi tentang Laboratorium Diseminasi Padang dan BPTP Sumbar, telah dicetak 3 (tiga) judul display, yaitu: (1) Tugas dan Fungsi Labor Diseminasi Padamng sesuai dengan SK Kepala Badan Litbang Pertanian No. 96/Kpts/HK.060/I/8/08; (2) Visi, Misi, Mandat dan Tugas BPTP Sumbar serta (3) Kegiatan Utama BPTP Sumbar 2013. Dengan adanya kegiatan ini maka kebersihan, dan keindahan pekarangan Labor Diseminasi Padang menjadi lebih baik. Disamping itu juga memberikan manfaat sebagai tempat mempertahankan kekayaan plasmanutfah tanaman hias dan buah-buahan yang selanjutnya dapat pula sebagai etalase Badan Litbang Pertanian dalam mengkomunikasikan hasil penelitian.

viii

EXECUTIVE SUMMARY

The activity of Padang dissemination laboratory management with objectives for: To utilize Padang dissemination area with developing to make seedling for 10 kinds of ornamental and fruit crops, and also planting and managing 25 kinds of germ plasma of national high yielding fruits and West Sumatra location specific. To make available the technology innovation media for ornamental and fruit crops in sample plot at the field and 2 kinds of printing matter was leaflet and banner. The activities was conducted in the area of Padang dissemination laboratory starting from January until December 2012. The activities were conducted such as: (1) Managing and multiplying 10 kinds of ornamental crops; (2) Managing 25 kinds of germ plasma fruit crops have been planting in year 2009-2012; (3) Planting 20 seedlings of fruit on an empty field and pot drums; (4) Provide information materials in the form of display for three (3) titles. Until the end of December 2013 has been done has been done maintenance on the 10 species of ornamental plants that have grown from 705 adolescents and adults potted plants and 131 saplings at the end of 2012 to 882 mature pot plants and 50 seedling pots at the end of December 2013. A total of 25 species or 143 stems of fruit trees have been maintained regularly excel. Some plants have been fruitful but some plants still showed optimal development because most of the land still under water. To provide information to the public who visit the Dissemination of Labor and the Ministry of Agriculture Laboratory Dissemination of Padang in West Sumatra , has been printed three (3) displays the title, namely: (1) The duties and functions in accordance with the Labor Dissemination Padamng Decree No. Head of Agricultural Research. 96/Kpts/HK.060/I/8/08; (2) Vision, Mission, Mandate and Duties BPTP Sumatra and (3) BPTP Sumatra Main Event 2013. With this event the cleanliness and beauty of Labor Dissemination Padang grounds for the better. Besides, it also provides benefits as a wealth plasmanutfah maintain ornamental plants and fruits that can subsequently also as a showcase of AARD in communicating the results of research.

ix

I. PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Badan Litbang Pertanian melalui Balai Penelitian Komoditas ataupun Balai

Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) telah menghasilkan berbagai macam

inovasi teknologi pertanian baik untuk tanaman pangan, buah-buahan, sayuran,

perkebunan dan tanaman hias. Inovasi teknologi ini perlu diinformasikan kepada

para pengguna melalui berbagai media informasi, maupun melalui percontohan-

percontohan di lapangan.

Labor Diseminasi Padang merupakan instalasi dari BPTP Sumatera Barat

terletak di Ibu Kota Propinsi Sumatera Barat dan mempunyai lahan yang cukup

luas (1,14 ha) sangat cocok dimanfaatkan untuk mempromosikan hasil penelitian

dan pengkajian Badan Litbang Kementerian Pertanian terutama untuk komoditas

tanaman hias dan buah-buahan. Untuk maksud tersebut tahun 2009-2012 telah

dilakukan penanaman 143 batang plasma nutfah buah-buahan unggul lokal dan

nasional serta pembibitan 10 jenis tanaman hias yang perlu dilanjutkan

pemeliharaannya.

Dipilihnya tanaman hias, karena pemerintah Pusat maupun Pemerintah

Daerah akhir-akhir ini sedang giatnya mengembangkan tanaman hias, dimana

Pemda telah menetapkan empat kawasan pengembangan tanaman hias, yaitu:

Kota Padang, Padang Panjang, Bukittinggi dan Payakumbuh. Pada ke empat

kawasan tersebut telah berkembang aneka jenis tanaman hias, selain ditujukan

untuk pasar dalam negeri juga untuk tujuan ekspor, seperti tanaman hias Raphys

excelsa (Palm waregu). Hal ini perlu mendapat dukungan dari BPTP Sumbar

sebagai salah satu unit kerja penelitian/pengkajian di daerah, dengan

menyediakan informasi inovasi teknologi yang sesuai, diantaranya informasi

teknologi pembibitan tanaman hias serta penyediaan bibitnya. Disamping itu

mulai tahun 2008 di Labor Diseminasi Padang dilaksanakan penyiapan nursery

dan pengembangan tanaman hias, kerjasama BPTP Sumbar dengan Dipertahor

Provinsi Sumbar dan DPD-PAI Provinsi Sumbar, dimana dalam kerjasama

tersebut, BPTP Sumbar bertanggung jawab dalam menyediakan inovasi

teknologi.

x

Pengembangan tanaman buah-buahan selain untuk memanfaatkan lahan

Labdis, juga dimaksudkan untuk mengkonservasi keragaman plasma nutfah

tanaman buah-buahan, karena Indonesai dan Sumatera Barat memiliki plasma

nutfah tanaman buah-buahan yang mempunyai sifat dan karakteristik yang

spesifik. Beberapa dari tanaman buah-buahan unggulan tersebut seperti: durian,

sukun, sawo, mangga, manggis, jambu biji, belimbing, rambutan, nangka,

pisang, jeruk kasturi, jeruk nipis, sunkist, sirsak, dan lengkeng telah ditanam di

lahanLabor Diseminasi Padang. Saat ini sebagian dari tanaman buah-buahan

telah mulai berbuah seperti lengkeng, jeruk kasturi, jeruk nipis, belimbing,

pisang, mangga, rambutan, dan sunkist. Namun sebagian lagi pertumbuhannya

kurang bagus terutama karena lahan adalah lahan rawa yang sering tergenang

air sehingga secara bertahap perlu dilakukan penataan lahan untuk pengendalian

air serta perawatan tanaman secara intensif.

1.2. DASAR PERTIMBANGAN

Terbentuk dan terpeliharanya plasma nutfah tanaman hias dan tanaman

buah-buahan di Labor Diseminasi Padang diharapkan dapat mengidentifikasi dan

mengkonservasi keragaman plasma nutfah unggulan untuk pemanfaatan lebih

lanjut oleh berbagai pihak.

Kegiatan pengembangan tanaman hias dan buah-buahan dilaksanakan di

Labor Diseminasi Padang yang terletak di pusat Kota Padang, sehingga

pembibitan tanaman hias dan pemeliharaan plasma nutfah tanaman buah-

buahan ini diharapkan dapat berfungsi sebagai sarana untuk mengkomunikasikan

hasil penelitian Badan Litbang terutama pada komoditi tanaman hias dan buah-

buahan. Di samping itu, kebun yang terpelihara dan tertata dengan baik akan

meningkatkan azas manfaat, keindahan dan keamanan lahan.

1.3. TUJUAN

- Memanfaatkan lahan Laboratorium Diseminasi Padang dengan

pengembangan pembibitan 10 jenis tanaman hias, serta penanaman dan

pemeliharaan 24 jenis plasma nutfah buah-buahan unggul nasional maupun

spesifik lokasi Sumatera Barat.

- Menyediakan informasi inovasi teknologi pertanian dalam bentuk display

xi

1.4. KELUARAN (OUTPUT) YANG DIHARAPKAN

- Termanfaatkannya lahan Labdis untuk pengembangan pembibitan 10 jenis

tanaman hias dan buah-buahan, serta penanaman dan pemeliharaan 25

jenis plasma nutfah buah-buahan unggul nasional maupun spesifik lokasi

Sumatera Barat.

- Tersedianya informasi inovasi teknologi pertanian dalam bentuk display

1.5. HASIL (OUTCOMES) YANG DIHARAPKAN

- Masyarakat dapat memperoleh bibit tanaman hias dan buah-buahan unggul

dari Labor Diseminasi Padang

- Masyarakat dapat memperoleh informasi inovasi teknologi tanaman hias dan

buah-buahan dalam bentuk percontohan di lapangan serta media cetak

1.6. MANFAAT (BENEFIT) YANG DIHARAPKAN

- Terdiseminasikannya inovasi teknologi tentang tanaman hias dan buah-

buahan kepada masyarakat

- Meningkatkan peran BPTP Sumbar sebagai lembaga sumber inovasi teknologi

pertanian di Provinsi Sumbar

1.7. DAMPAK (IMPACT) YANG DIHARAPKAN

- Meningkatnya minat masyarakat terhadap tanaman hias dan buah-buahan

unggul

- Meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang tanaman hias dan buah-

buahan unggul

xii

II. TINJAUAN PUSTAKA

Indonesia kaya akan plasma nutfah dan sumberdaya genetik yang belum

dikelola secara optimal (Dirjen Tanaman Hias, 2010). Kekayaan sumberdaya

genetik dieksploitasi tanpa diikuti dengan budidaya intensif, sehingga

kekontinuan produksi dikhawatirkan tidak terjamin.Oleh sebab itu pemerintah

merubah pola pengembangan tanaman yang menitikberatkan pada

pembangunan sentra produksi tanaman hias dengan merubah secara bertahap

dari kebiasaan budidaya konvensional menjadi pola budidaya intensif dengan

menerapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) berbasis Good Agriculture

Practices (GAP).Jenis tanaman yang dikembangkan adalah tanaman tropis yang

memiliki prospek ekonomis yang baik dan memiliki daya saing yang tinggi.

Diantara tanaman yag menjadi prioritas adalah tanaman hias yang berorientasi

ekspor seperti Raphis excelsa.

Raphis termasuk salah satu tanaman hias tropis yang banyak diminati oleh

konsumen luar negeri. Di negara tujuan ekspor, raphis merupakan exclusive

indoor plant yang dimanfaatkan untuk mendekor ruangan rumah, perkantoran

dan hotel. Raphis termasuk tanaman yang digemari karena tanaman dengan

tinggi bisa mencapai 3-5 meter ini memang indah, ekslusif, berumur panjang,

dan perawatannya relatif mudah.

Permintaan dari negara pengimpor biasanya dalam bentuk seedling,

tanaman tunggal 10-40 cm, tanaman bentuk rumpun 30-80 cm atau bentuk

rangkaian 40 cm-300 cm. Proses produksi bisa dimulai dari pembibitan,

pembesaran dari anakan/eks seedling, atau mengumpulkan tanaman dewasa

dari lapangan (collecting). Produksi eks collecting membutuhkan waktu ± 4

bulan yang terdiri dari pekerjaan merangkai dan pemeliharaan.

Anggrek yang termasuk dalam famili Orchidaceae memiliki posisi penting

dalam industri florikultura baik di Indonesia maupun di dunia. Kondisi ini sangat

mengguntungkan, karena sumber daya genetik anggrek di Indonesia cukup

besar. Dari 43.000 species dan 750 famili anggrek dunia, 5000 species

diantaranya asli dan terdapat di Indonesia. Dari jumlah species tersebut 986

xiii

terdapat di Jawa, 971 species di Sumatera, 113 species di Maluku dan sisanya

terdapat di Sulawesi, Kalimantan, Irian Jaya dan Nusa Tenggara (NN-a, 2004).

Berdasarkan data Statistik Hortikultura Indonesia produksi anggrek dari

tahun 1997 sampai dengan 2006 terus meningkat. Tercatat tahun 1997, produksi

anggrek 6.502.669 tangkai dan tahun 2006 meningkat menjadi 10.703.444

tangkai. Produksi tertinggi tahun 2006, ditempati oleh propinsi Jawa Barat (

4.306.913 ton ), DKI Jakarta ( 1.761.340 ton ) dan Kalimantan Barat ( 1.486.651

ton ) (NN-b, 2006). Hal ini menjadikan anggrek tetap sebagai komoditas

tanaman hias unggulan. Peluang pasar yang cukup tinggi dan sumber daya

genetik yang besar memberi peluang bagi petani, pengusaha maupun

pemerintah daerah untuk membudidayakan tanaman anggrek ini dalam industri

florikultura baik di Indonesia maupun dunia. Di samping itu anggrek juga dapat

menjadi sumber devisa Negara (Sudardjo dan Ridho, 2008).

Jenis anggrek yang umum dibudidayakan di Indonesia dan untuk tujuan

komersial antara lain Phalaenopsis, Dendrobium, Oncidium, Cattleya, anggrek

tanah ( vanda teres, Arachnis sp, Aranda, Aranthera, vanda Douglas, vanda miss

Joaquin dan Spatoglottis).

Anthurium adalah tanaman hias tropis, memiliki daya tarik tinggi sebagai

penghias ruangan, karena bentuk daun dan bunganya yang indah, Anthurium

yang berdaunindah adalah asli Indonesia, sedangkan yang untuk bunga potong

berasal dari Eropa. Di Indonesia tidak kurang terdapat 7 jenis anthurium, yaitu

Anthurium cyrstalinum (kuping gajah), Anthurium pedatoradiatum (wali songo),

Anthurium andreanum, Anthurium rafidooa, Anthurium hibridum (lidah gajah),

Anthurium makrolobum dan Anthurium scherzerianum (Sariati, 1997).

Aglaonema atau lebih dikenal dengan nama Sri Rejeki merupakan salah

satu tanaman hias erdaun indah yang sangat populer di Indonesia. Melejitnya

harga aglaonema beberapa tahun terakhir menunjukkan bahwa para pencinta

tanaman makin melirik kepada jenis tanaman yang memiliki daun indah, tidak

hanya yang berbunga indah dan beraroma wangi saja (Budiarto 2007).

Aglaonema dapat diperbanyak dengan menggunakan biji, anakan, dan

setek batang. Pada skala komersial, setek batang merupakan cara perbanyakan

yang umum dilakukan. Para petani biasanya memperbanyak tanaman dengan

cara memotong batang sepanjang 3-4 cm. Potongan batang yangmemiliki 3-5

xiv

ruas ini kemudian ditanam dengan posisi horizontal hingga tumbuh tunas.

Selanjutnya, tanaman baru dipindahkan ke dalam pot (Andrianto dan Indarto

2004). Namun, dengan cara ini tunas yang tumbuh hanya berkisar 1-3 tunas dan

tidak seragam (Siar et al. 2002).

Plasma nutfah atau keragaman individu dalam suatu spesies tanaman

adalah modal dasar dalam penemuan atau perakitan varietas unggul baru.

Plasma nutfah dapat berupa keragaman yang ada atau tersedia di alam ataupun

keragaman hasil kegiatan pemuliaan. Kekayaan berupa keragaman plasma

nutfah akan memberi manfaat jika dikelola dengan baik. Secara umum, arti

penting plasma nutfah adalah sebagai sumber gen untuk meningkatkan produksi,

ketahanan terhadap penyakit, dan kualitas hasil. Demikian pentingya plasma

nutfah, banyak yang berkesimpulan bahwa negara yang menguasai plasma

nutfah akan memenangkan persaingan global.

Secara garis besar pengelolaan plasma nutfah yang umum adalah koleksi,

konservasi, karakterisasi, evaluasi, dan utilisasi (Sumarno, 2005). Koleksi dapat

berupa eksplorasi yang dilakukan di alam atau pusat keragaman, maupun

dengan mengumpulkan keragaman yang telah didomestikasi. Keragaman yang

telah dikoleksi harus dipelihara atau dipertahankan keberadaannya melalui

kegiatan konservasi yang dapat berupa konservasi in-situ (ditempat asalnya)

ataupun ex-situ seperti di kebun koleksi. Karakterisasi dan evaluasi adalah

kegiatan untuk mengetahui sifat-sifat yang dapat digunakan dalam penggunaan

atau utilisasi plasma nutfah. Penggunaan plasma nutfah dapat dilakukan secara

langsung jika sifat-sifat plasma nutfah tersebut sudah memenuhi kebutuhan,

ataupun melalui perakitan varietas jika diperlukan perbaikan sifat. Untuk

komoditas buah-buahan dan tanaman kebanyakan utilisasi plasma nutfah adalah

secara langsung dari keragaman yang ada.

Sumatera Barat memiliki keragaman plasma nutfah buah-buahan yang

cukup tinggi. Bahkan keragaman plasma nutfah buah-buahan Sumatera Barat

seperti alpukat dan durian telah dimanfaatkan secara langsung sebagai varietas

unggul baru. Untuk plasma nutfah yang tidak dimanfaatkan secara langsung

sebagai varietas unggul, keragaman sifat yang ada pada koleksi plasma nutfah

perlu dipertahankan untuk antisipasi kegiatan perakitan varietas.

xv

Dalam Peraturan Pemerintah (PP) 25/2000 jelas menyatakan bahwa

penanganan plasma nutfah oleh pemerintah daerah harus dapat memanfaatkan

sebagai salah sektor pendorong dalam melestarikan dan mengembangkan

plasma nutfah buah-buahan untuk menjadi komoditi unggulan yang dibanggakan

sehingga nantinya akan merupakan salah satu komponen dalam meningkatkan

pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.

xvi

III. METODOLOGI

3.1. Lokasi Kegiatan dan Waktu Pelaksanaan

Kegiatan Pengelolaan Laboratorium Diseminasi Padang (Pengembangan

tanaman Hias dan Buah-buahan) dilaksanakan di Laboratorium Diseminasi

Padang Jalan Khatib Sulaiman No. 7 Padang. Waktu pelaksanaan kegiatan

berlangsung dari bulan Januari s/d Desember 2013.

3.2. Metode Pelaksanaan

Kegiatan Pengelolaan Laboratorium Diseminasi Padang terdiri dari

beberapa sub kegiatan, yaitu:

1) Memelihara dan memperbanyak 10 jenis tanaman hias, yaitu: anggrek,

anthurium, philodendron, aglaonema, sensiviera, bromelia, adenium, pucuk

merah, jamaikadan Raphis excelsa.

2) Memelihara 25 jenis plasma nutfah tanaman buah-buahan yang sudah

ditanam pada tahun 2009-2012.

3) Menanam 20 batang bibit buah-buahan pada lahan yang masih kosong dan

pot drum

4) Menyediakan materi informasi dalam bentuk display sebanyak 3(tiga) judul

3.3. Parameter Pengamatan

Parameter yang diamati adalah pertumbuhan tanaman dan jumlah

anakan/bibit baru yang dihasilkan.

xvii

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Sesuai dengan tujuan kegiatan Pengelolaan Labdis, yaitu memanfaatkan

lahan Laboratorium Diseminasi Padang dengan pengembangan bibit tanaman

hias dan bibit buah-buahan, serta penanaman dan pemeliharaan plasma nutfah

buah-buahan unggul nasional maupun spesifik lokasi Sumatera Barat dan

menyediakan informasi inovasi teknologi tanaman hias dan buah-buahan dalam

bentuk percontohan di lapangan serta media cetak dalam bentuk leaflet dan

banner kepada pengambil kebijakan, petani, pelaku agribisnis dan pengguna

lainnya, maka telah dilakukan beberapa kegiatan, yaitu: pemeliharaan tanaman

hias dan buah-buahan serta mencetak 3 (tiga) judul materi informasi dalam

bentuk display.

4.1. Memelihara dan memperbanyak 10 jenis tanaman hias

Tanaman hias yang saat ini dipelihara di Labor Diseminasi Padang adalah:

Anggrek, Anthurium, Philodendron, Aglaonema, Sensiviera, Pucuk merah,

Bromelia, Adenium, Jamaika, dan Raphis excelsa.Tanaman hias ini dipelihara

dalam 2 (dua) rumah kawat yang dibangun pada kerjasama dengan Dinas

Pertanian Provinsi Sumatera Barat pada tahun 2008 dan dalam satu rumah

kawat lainnya yang dibangun melalui kegiatan Pengelolaan Labdis tahun 2010,

karena umumnya tanaman yang dipelihara ini adalah tanaman hias indoor yang

membutuhkan tempat yang terlindung dari sinar matahari langsung.

Untuk memacu pertumbuhan tanaman dan menjaga keindahannya, maka

telah dilakukan pemeliharaan secara kontinyu.Tanaman hias indoor

membutuhkan pemeliharaan yang lebih intensif daripada tanaman hias outdoor.

Dibutuhkan rumah lindung untuk menciptakan kondisi mikroklimat yang optimal

untuk pertumbuhan tanaman, serta melindungi tanaman dari serangan

Organisme Penggangu Tanaman (OPT), intensitas sinar matahari dan pencuri.

Kegiatan pemeliharaan yang dilakukan adalah:

1) Penyiraman, dilakukan tergantung keadaan cuaca dan kondisi media tanam.

Penyiraman dilakukan sesuai dengan keadaan cuaca dan kondisi media

tanam.Tanaman hias indoor membutuhkan air tetapi tidak terlalu banyak dan

tidak terlalu sedikit. Frekuensi penyiraman sangat tergantung pada media

xviii

yang digunakan. Media yang menyimpan air seperti cocopeat, walaupun

permukaan medianya nampak kering namun biasanya bagian bawahnya

masih basah sehingga belum perlu disiram. Penyiraman dianjurkan

menggunakan spayer, mulai dari daun sampai ke media tanam. Penyiraman

jenuh/basah hanya dilakukan 1 x seminggu, penyiraman sedang 2 x

seminggu dan selebihnya adalah pengabutan di sekitar tanaman sekitar 4 x

seminggu atau pada saat kondisi panas yang terik.

2) Pemupukan, dilakukan secara rutin 2 kali dalam satu minggu dengan cara

disemprotkan. Pemupukan dilakukan pagi hari pukul 07.00-09.00 WIB, 2 kali

dalam seminggu dengan cara disemprotkan. Untuk tanaman hias daun,

pupuk yang direkomendasikan adalah pupuk NPK dengan kandungan unsur N

tinggi (60:20:40) ditambah dengan vitamin B1 dan Atonik, Untuk tanaman

hias yang berwarna merah, pink, putih atau kuning dianjurkan untuk

menggunakan NPK dengan komposisi seimbang (20:20:20) ditambah dengan

Vitamin B1 dan Atonik. Pemberian pupuk dapat pula dilakukan dengan cara

penaburan, menggunakan NPK slow release seperti dekastar yang diberikan

enam bulan sekali.Kekurangan pupuk mengakibatkan pertumbuhan tanaman

tidak normal. Kekurangan Unsur N dapat menyebabkan: daun pucat dan

tidak menarik, pertumbuhan tanaman terhambat, daun kecil dan cenderung.

Kekurangan unsur P menyebabkan: warna daun kusam, tanaman menjadi

lemah, pertumbuhan tanaman terhambat. Kekurangan unsur K

menyebabkan: daun tampak tua, kering dan sering timbul bercak-bercak

hangus dan kuning, ukuran bunga lebih kecil dan mudah rontok.

3) Penyiangan dilakukan secara rutin tergantung pada keadaan gulma

4) Penggantian media tanam, dilakukan jika media tanam telah padat, kurus

atau jika ukuran pot tidak sesuai lagi dengan ukuran tanaman. Media yang

digunakan haruslah mengandung hara makro dan mikro yang cukup dan

porus dengan pH 7. Tanaman aglaonema tidak suka dengan air yang

tergenang, maka pot yang dipilih haruslah yang mempunyai lubang

memadai, baik dari jumlah maupun besarnya lubang sehinga sistem

pembuanagn airnya lancar.

5) Pengendalian hama dan penyakit tanaman dilakukan dengan menerapkan

prinsip PHT. Banyak jenis hama dan penyakit bisa menyerang tanaman hias,

xix

diantaranya kutu putih, ulat, tungau, jamur, bakteri dan virus. Pengendalian

hama dan penyakit dilakukan dengan menerapkan prinsip PHT, yaitu: (1)

Melakukan pengamatan terhadap Organisme Penggangu tanaman (OPT)

secara rutin; (2) Menjaga kebersihan lingkungan dan melakukan penyiangan

secara teratur; (3) Menjaga jarak tanam agar tidak terlalu rapat; (4)

Mengidentifikasi jenis-jenis OPT; (5) Alternatif untuk pengendalian OPT

adalah: pengendalian mekanik, perbaikan teknik budidaya, pengendalian

dengan pestisida secara tepatdan teratur, memisahkan tanaman yang sakit

dengan yang sehat. Untuk tanaman yang terserang virus, selain dikendalikan

dengan menjaga sanitasi lingkungan dan pengendalian yang efektif adalah

dengan membakar tanaman yang terserang.

Beberapa tanaman hias pada tahun ini telah diperbanyak. Perbanyakan

tanaman hias dilakukan secara generatif dengan biji dan secara vegetatif dengan

stek dan pemisahan anakan. Biji diperoleh melalui penyerbukan. Penyerbukan

dapat terjadi secara alami atau dengan bantuan manusia dengan menggunakan

jari-jari tangan atau kuas. Perbanyakan dengan stek dilakukan dengan stek

pucuk, stek batang atau stek daun.

Anthurium telah berkembang dari 251 batang menjadi 296 batang,

perbanyakan dilakukan dengan biji. Sebanyak dua batang tanaman Anthurium

daun, yaitu Hookerii dan Gelombang cinta telah menghasilkan bunga, kemudian

dengan jari-jari tangan telah dilakukan penyerbukan sehingga akhirnya

menghasilkan biji.

Perbanyakan Sensiviera dilakukan melalui pemisahan anakan, dari 277 pot

sekarang telah berkembang menjadi 305 pot. Bromelia juga diperbanyak melalui

pemisahan anakan, sekarang terdapat 94 pot Bromelia dari sebelumnya yang

hanya 86 pot.

Saat ini tanaman yang dipelihara berkembang cukup baik, terutama

Anthurium, Sesiviera dan Bromelia. Secara keseluruhan tanaman yang berjumlah

705 pot tanaman remaja dan dewasa serta 131 anakan pada akhir tahun 2012

telah berkembang menjadi 1011 pot tanaman remaja dan dewasa pada akhir

Juni 2013. Perkembangan jumlah tanaman hias tersebut ditunjukkan pada Tabel

1.

xx

Tabel 1. Perkembangan jumlah tanaman hias yang dipelihara di Labor

Diseminasi Padang

Keterangan : - *anakan dengan 2-3 helai daun hasil perbanyakan - Anggrek, Aglaonema, Anthurium, Sansevieria, Philodendron, Adenium dan Bromelia

pengadaan tahun 2009, 2010 - Jamaika, dan Rahis excelsa pengadaan tahun 2010 - Pucuk merah pengadaan tahun 2011 - Sebanyak 16 btg pucuk merah ditanam ke lapangan

Beberapa tanaman juga telah terjual, seperti 2batang bromeliad, 4

batang aglaonema, 2 batang kamboja, 3 batang anthurium, 1 batang sensiviera,

4 batang philodendron. Hasil penjualan disetorkan sebagai pemasukan negara

non pajak (PNBP) sebesar Rp 645.000,-.

4. 2. Pemeliharaan25 jenis plasma nutfah tanaman buah-buahan

Dari kegiatan tahun 2009-2012, di lahan Labor Diseminasi Padang telah

ditanam 25 jenis atau 137 batang tanaman buah-buahan unggul. Jenis dan

jumlah tanaman dapat dilihat pada Tabel 2.Tanaman ini telah dipelihara secara

rutin. Pemeliharaan tanaman meliputi: penyiangan, pemupukan, pengairan,

pemangkasan, pengelolaan bunga dan buah serta pengendalian hama/penyakit.

Beberapa tanaman telah berbuah seperti : lengkeng, mangga, sawo, jeruk

kasturi, sunkis, belimbing, rambutan, pisang, jambu biji merah, sukun, pepaya,

No. Jenis Tanaman Hias

Jumlah tanaman hias (Desember 2012)

Jumlah tanaman hias (Desember 2013)

1. Anggrek 10 16

2. Aglaonema 7 13

3. Anthurium 206+45* 246+50*

4. Sensiviera 277 305

5. Philodendron 50 62

6. Adenium 14 13

7. Bromelia 86 94

8. Jamaika 10 17

9. Raphis excelsa 40 40

10. Pucuk merah 5+86* 75

J u m l a h 705+131* 882+50

xxi

jeruk crifta, dan jeruk nipis. Beberapa tanaman juga ada yang mati karena sering

tergenang air, yaitu 2 batang jeruk kasturi, 1 batang jeruk crifta, 1 batang sukun,

2 batang rambutan, 1 batang manggis, 1 batang sawo dan 13 batang sirsak.

Sebagian tanaman yang mati telah disisip dengan jambu biji.

Tabel 2. Perkembangan jumlah plasma nutfah buah-buahan di lahan Labor Diseminasi Padang

No. Jenis tanaman Jumlah (Januari

2013) Jumlah (Desember

2013) 1. Lengkeng 22 22 2. Jeruk nipis 2 2

3. Jeruk purut 1 1 4. Jeruk kasturi 4 2

5. Jeruk Sunkis 1 1 6. Jeruk Crifta 2 1

7. Jeruk (asam) “Sundai” 2 2 8. Sukun 22 19

9. Durian 2 2 10. Mangga 6 6

11. Rambutan 5 3 12. Manggis 2 1

13. Jambu bol 1 1 14. Duku 4 4

15. Matoa 1 1 16. Melinjo 1 1

17. Belimbing 2 2 18. Sawo 2 1

19. Jambu biji 4 12 20. Alpukat 1 1

21. Nangka 2 2 22. Sirsak 30 17

23. Pepaya 1 - 24. Pisang 20 20 25. Buah naga 10 10

26. Tanaman pot - 20

Jumlah 137 143

xxii

Penyiangan dilakukan untuk menghindari persaingan antara tanaman

dengan rerumputan (gulma) di sekeliling tanaman selama pertumbuhan.

Penyiangan dilakukan dengan cara membuang rumput disekeliling pohon dengan

diameter 1 m.

Pemupukan diperlukan untuk menambah unsur hara yang dibutuhkan

untuk mencapai pertumbuhan dan produksi yang optimal.Pupuk yang diberikan

terdiri dari pupuk organik dan pupuk anorganik. Pupuk organik atau pupuk

kandang selain diberikan pada saat persiapan penanaman juga diberikan secara

rutin pada umur tertentu. Waktu pemberian dilakukan pada akhir musim hujan

atau pada awal musim kemarau. Takaran pemberian pupuk organik dan

anorganik tergantung pada jenis dan kesuburan tanah serta umur tanaman.

Pupuk yang diberikan adalah pupuk NPK dengan kandungan nitrogen dan fosfor

tinggi untuk tanaman berumur 1-3 tahun. Pemberian pupuk dilakukan dengan

cara membuat selokan melingkari tanaman dengan kedalaman 20-30 cm. Jarak

selokan dari pohon adalah selebar tajuk tanaman. Sesudah pupuk disebarkan

secara merata kedalam selokan, tanah tadi dikembalikan untuk menutup selokan

dan diratakan.

Penyiraman berfungsi untuk memenuhi kebutuhan air tanaman dan

menjaga kelembaban tanah. Waktu penyiraman sebaiknya dilakukan pada pagi

dan sore hari, sehingga pada siang hari kebutuhan air tanaman sudah tercukupi.

Pemangkasan bertujuan untuk membentuk pohon guna menunjang

proses produksi, menyediakan aerasi, mengurangi kelembaban, dan

meminimasi percikan air tanah ke daun. Biasanya pemangkasan dilakukan

setelah tanaman berumur 1,5 tahun. Terdapat tiga jenis pemangkasan, yaitu

pemangkasan bentuk, pemangkasan pemeliharaan dan pemangkasan

peremajaan.

Tanaman buah naga telah ditanam sebanyak 40 batang atau 10 rumpun

dan telah dipelihara secara rutin. Perkembangan tanaman cukup baik. Bibit buah

naga yang ditanam adalah buah naga unggul lokal yang telah disertifikasi oleh

BPSB Sumbar. Buah naga ditanam pada media yang terdiri dari campuran pasir,

pupuk kandang dan tanah humus (1:1:1) dengan jarak tanam 2 meter. Tiang

xxiii

penyangga terbuat dari beton dan untuk mencegah genangan air, rumpun

ditinggikan. Pemeliharaan yang dilakukan terdiri dari: (1) Penyiraman dilakukan 1

– 2 hari sekali, jika tidak ada hujan. Penyiraman tidak terlalu basah karena akan

menyebabkan pembusukan. (2) Pemupukan, pupuk yang diberikan adalah pupuk

Phonska dan pupuk kandang dapat diberikan 3 bulan sekali sebanyak 5 – 10 kg.

(3) Pemberantasan hama dan penyakit dengan menjaga kebersihan lahan dan

memotong batang yang busuk. (4) Pemangkasan, cabang utama (primer)

dibiarkan mencapai tinggi sama dengan tiang penyangga atau sekitar 2 m. Pada

cabang primer, biarkan tumbuh dua cabang sekunder dan cabang lain

dipangkas, kemudian dari dua masing-masing cabang sekunder ditumbuhkan

2 cabang tersier. Cabang ini berfungsi untuk merangsang pembungaan atau

disebut juga cabang produksi.

Pemiliharaan juga dilakukan terhadap 500 batang bibit buah-buahan

yang terdiri dari : 200 batang bibit sirsak, 100 batang bibit jeruk kasturi, 100

batang bibit jeruk purut dan 100 batang bibit jeruk nipis. Pertimbangan dalam

pemilihan jenis bibit yang diperbanyak adalah permintaan pasar. Bibit tersebut

selanjutnya dipelihara dengan melakukan penggantian polybag, melakukan

penyiraman, pemupukan dan pengendalian hama dan penyakit.

Selain itu juga telah dilakukan penanaman 20 batang bibit buah-buahan

dalam pot drum dan telah pula dilakukan pemeliharaan secara rutin.

4. 3. Penerbitan Media Informasi Teknologi Tanaman Hias dan Buah-

Buahan

Media informasi merupakan sarana untuk mengkomunikasikan hasil

pengkajian maupun kegiatan Labor Diseminasi Padang secara khusus dan BPTP

Sumbar secara umum kepada masyarakat yang berkunjung ke Labor

Diseminasi Padang, antara lain dilakukan melalui media diplay. Judul display

tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Judul display

No. Judul Display Ukuran

1. Tugas dan Fungsi Laboratorium Diseminasi Padang sesuai dengan SK Kepala Badan Litbang No.96/Kpts/HK.060/I/8/08

1.5 x 2 m²

xxiv

2. Visi, Misi, Mandat dan Fungsi BPTP Sumbar 1.5 x 2 m²

3. Kegiatan Utama BPTP Sumbar 2013 2 x 5 m²

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari kegiatan yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan beberapa hal:

1. Telah dilakukan pemeliharaan terhadap 10 jenis tanaman hias sehingga telah

berkembang dari 705 pot tanaman remaja dan dewasa serta 131 anakan

pada akhir tahun 2012 menjadi 882 pot tanaman dewasa dan 50 pot anakan

pada akhir Desember 2013.

2. Sebanyak 25 jenis atau 143 batang tanaman buah-buahan unggul telah

dipelihara secara rutin. Beberapa tanaman telah berbuah namun beberapa

tanaman masih belum menunjukkan perkembangan yang optimal karena

sebagian besar lahan masih sering tergenang air.

3. Untuk memberikan informasi kepada masyarakat yang berkunjung ke Labor

Diseminasi tentang Laboratorium Diseminasi Padang dan BPTP Sumbar, telah

dicetak 3 (tiga) judul display, yaitu: (1) Tugas dan Fungsi Labor Diseminasi

Padamng sesuai dengan SK Kepala Badan Litbang Pertanian No.

96/Kpts/HK.060/I/8/08; (2) Visi, Misi, Mandat dan Tugas BPTP Sumbar serta

(3) Kegiatan Utama BPTP Sumbar 2013.

4. Dengan adanya kegiatan ini maka kebersihan, dan keindahan pekarangan

Labor Diseminasi Padang menjadi lebih baik. Disamping itu juga memberikan

manfaat sebagai tempat mempertahankan kekayaan plasmanutfah tanaman

hias dan buah-buahan yang selanjutnya dapat pula sebagai etalase Badan

Litbang Pertanian dalam mengkomunikasikan hasil penelitian.

5.2. Saran

Keberadaan kegiatan pengembangan tanaman hias dan buah-buahan ini

perlu dipertahankan dan ditingkatkan untuk masa-masa yang akan datang

xxv

dengan pemeliharaan, perbanyakan bibit dan penambahan jumlah/jenis koleksi

serta kegiatan lainnya sehingga Labor Diseminasi Padang bisa menjadi objek

wisata agro di Sumbar. Sehubungan dengan itu perlu penataan lahan dan

investasi biaya yang cukup besar mengingat sebagian besar lahan adalah lahan

rawa.

VI. DAFTAR PUSTAKA

Andrianto, T.T. dan N. Indarto. 2004. Pedoman Praktis Budidaya Tanaman

Hias Berdaun Indah. Absolut, Yogyakarta. 9 hlm.

Bappeda Kota Padang. 2012. Padang Dalam Angka 2011/2012. Bappeda Kota Padang.

Budiarto, K. 2007. Conventional propagation of several Aglaonema accessions using split single-bud stem cutting. AGRIVIGOR.

Direktorat Budidaya Tanaman Hias. 2010. Petunjuk Pelaksanaan Pengembangan Tanaman Hias Berorientasi Ekspor dan Gebang Ekspor. Jakarta.

Komnas, PN., 1999. Konsep keputusan Menteri Pertanian tentang: Pedoman Pemanfaatan dan Pelestarian Plasma Nutfah Hewan/ternak Nasional. Dalam: Penyempurnaan Undang-undang nomor 6 tahun 1967: Aspek plasma nutfah hewan/ternak. Laporan Komisi Nasional Plasma Nutfah. Bogor.

NN-a. 2004. Pedoman Perbanyakan Benih Tanaman Hias Anggrek. Direktorat Perbenihan Direktorat Jenderal Bina Produksi Hortikultura. P.37.

Sudardjo, M. , Ridho, K. 2008. Prospek dan Budidaya Anggrek. Makalah pada Pelatihan Aspek Budidaya dan Pemasaran Tanaman Hias di PRIMA TANI Lubuk Minturun Sungai Lareh Kota Padang. Padang.

Sariati.1997. Budidaya Tanaman Anthurium. Instalasi Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian Wonocolo. BPTP Karangploso.

Siar, S.V., L.R. Obmerga, and C.M. Protacio. 2002. Split two-node stem cuttings for propagation of Aglaonema. The Phil. Agric.Sci. 85(4): 362-364.

Sumarno 2005. Kekayaan Plasma Nutfah Indonesia. Makalah pada Lokakarya Penyusunan Grand Design Plasmanutfah Pertanian di Balitbiogen, Desember 2005.

xxvi

VII. KINERJA KEGIATAN PENELITIAN

7.1. Keluaran (output) Yang Dicapai

Keluaran yang dicapai dari kegiatan pengelolaan Labor Diseminasi Padang

adalah:

- Termanfaatkannya lahan Labdis untuk pengembangan pembibitan 10 jenis

tanaman hias serta penanaman dan pemeliharaan 25 jenis plasma nutfah

buah-buahan unggul nasional maupun spesifik lokasi Sumatera Barat.

- Tersedianya informasi inovasi teknologi pertanian dalam bentuk display

7.2. Hasil (outcomes) Yang Dicapai

Hasil yang dicapai adalah:

- Masyarakat dapat memperoleh bibit tanaman hias dari Labor Diseminasi

Padang

- Masyarakat dapat memperoleh informasi inovasi teknologi tanaman hias dan

buah-buahan dalam bentuk percontohan di lapangan dan media display.

7.3. Manfaat (benefit) Yang Dicapai

Manfaat yang dicapai adalah:

- Terdiseminasikannya inovasi teknologi tentang tanaman hias dan buah-

buahan kepada masyarakat

- Meningkatkan peran BPTP Sumbar sebagai lembaga sumber inovasi teknologi

pertanian di Provinsi Sumbar

7.4. Dampak (impact) Yang Dicapai

Dampak dari kegiatan pengkajian ini adalah :

xxvii

- Meningkatnya minat masyarakat terhadap tanaman hias dan buah-buahan

unggul

- Meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang tanaman hias dan buah-

buahan unggul

7.5. Kisah Sukses (Success Story)

Kegiatan pengeloalaan Labor Diseminasi Padang telah dimulai secara

berkelanjutan sejak tahun 2009. Secara rutin pemeliharaan telah telah dilakukan

sehingga saat ini di Labor Diseminasi Padang terdapat 10 jenis tanaman hias dan

25 jenis plasma nutfah buah-buahan unggul nasional maupun daerah. Beberapa

tanaman telah diperbanyak seperti: Sensiviera, Bromelia dan Anthurium sehingga

jumlah tanaman telah berkembang dari 705 pot tanaman remaja dan dewasa

serta 131 anakan pada akhir tahun 2012 menjadi 882 pot tanaman dewasa dan

50 anakan pada akhir Desember 2013. Beberapa tanaman juga telah terjual,

seperti 2batang bromeliad, 4 batang aglaonema, 2 batang kamboja, 3 batang

anthurium, 1 batang sensiviera, 4 batang philodendron. Hasil penjualan

disetorkan sebagai pemasukan negara non pajak (PNBP) sebesar Rp 645.000,-.

Sebanyak 25 jenis atau 153 batang tanaman buah-buahan unggul telah

dipelihara secara rutin. Beberapa tanaman telah berbuah seperti : lengkeng,

mangga, sawo, jeruk kasturi, sunkis, belimbing, pisang, jambu biji merah,

rambutan, sukun, jeruk crifta, pepaya dan jeruk nipis. Namun beberapa tanaman

masih belum menunjukkan perkembangan yang optimal karena sebagian besar

lahan masih sering tergenang air. Untuk penyediaan bibit telah diperbanyak dan

dipelihara 500 batang bibit buah-buahan yang terdiri dari: 200 batang bibit

sirsak, 100 batang bibit jerk kasturi, 100 batang bibit jeruk purut dan 100

batang bibitg jeruk nipis

Untuk memberikan informasi kepad masyarakat yang berkunjung ke Labor

Diseminasi tentang Laboratorium Diseminasi Padang dan BPTP Sumbar, telah

dicetak 3 (tiga) judul display, yaitu: (1) Tugas dan Fungsi Labor Diseminasi

Padamng sesuai dengan SK Kepala Badan Litbang Pertanian No.

96/Kpts/HK.060/I/8/08; (2) Visi, Misi, Mandat dan Tugas BPTP Sumbar serta (3)

Kegiatan Utama BPTP Sumbar 2013.

xxviii

Dengan adanya kegiatan ini maka kebersihan, dan keindahan pekarangan

Labor Diseminasi Padang menjadi lebih baik. Disamping itu juga memberikan

manfaat sebagai tempat mempertahankan kekayaan plasmanutfah tanaman hias

dan buah-buahan yang selanjutnya dapat pula sebagai etalase Badan Litbang

Pertanian dalam mengkomunikasikan hasil penelitiannya.

LAMPIRAN: Foto-foto pelaksanaan kegiatan Pengelolaan Labor Diseminasi Padang (Pengembangan Tanaman Hias dan Buah-buahan

Gambar 1. Sebagian koleksi tanaman hias Labor Diseminasi Padang

xxix

Gambar 2. Beberapa koleksi plasma nutfah buah-buahan

xxx

Gambar 3.Rencana Pengembangan Lahan Labdis Padang

xxxi