laporan pengelolaan pendidikan

Upload: rahmi-nur-syamsina

Post on 13-Oct-2015

45 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

laporan tentang sarana dan prasarana si salah satu smp bandung

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

a. Latar Belakang Studi Lapangan

Pembangunan di bidang pendidikan merupakan suatu proses investasi manusia yang mempunyai peran dan fungsi yang penting dalam kerangka pembangunan nasional secara menyeluruh. Pendidikan sebagai suatu sistem yang paling mempengaruhi, bergantung, berkoordinasi, dan sistematis dalam mencapai tujuan pendidikan sesuai dengan apa yang diharapkan bersama. Berhasil atau tidaknya suatu proses pencapaian tujuan tersebut antara lain dipengaruhi oleh manajemen yang baik, sarana dan prasarana yang memadai, sumber daya manusia yang berkualitas dan bermutu, efektivitas pengajaran dan sebagainya.Sarana dan prasarana sekolah merupakan salah satu faktor penunjang dalam pencapaian keberhasilan proses belajar mengajar di sekolah apabila dikelola secara optimal. Sekolah dituntut untuk memiliki kemandirian dalam mengatur dan mengurus kebutuhan sekolah menurut kebutuhan aspirasi dan partisipasi warga sekolah dengan tetap mengacu pada peraturan perundang-undangan pendidikan nasional yang berlaku. Untuk mewujudkan dan mengatur hal tersebut, pemerintah melalui PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 1 ayat 8 mengemukakan standar sarana dan prasarana adalah Standar Nasional Pendidikan yang berkaitan dengan kriteria minimal tentang ruang belajar, tempat olahraga, tempat beribadah, perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat berekreasi dan berkreasi, serta sumber belajar lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran termasuk penggunaan teknologi dan komunikasi. Sarana dan prasarana pendidikan menjadi salah satu tolak ukur dari mutu sekolah. Tetapi fakta di lapangan banyak ditemukan sarana dan prasarana yang tidak dioptimalkan dan dikelola dengan baik. Maka dari itu, kami melakukan studi lapangan ke SMP Kemala Bhayangkari Bandung dengan tujuan agar dapat mendeskripsikan dan menganalisis mengenai pengelolaan sarana dan prasarana dengan menggunakan pedoman studi lapangan yang telah ditentukan.

b. Tujuan Studi Lapangan Mengetahui pengelolaan sarana dan prasarana di SMP Kemala Bhayangkari Bandung Memenuhi salah satu tugas mata kuliah dasar umum Pengelolaan Pendidikan

c. Manfaat Studi LapanganBagi peneliti: Menambah wawasan mengenai pengelolaan pendidikan khususnya di bidang sarana dan prasarana Menambah pengalaman observasi/studi lapanganBagi sekolah: Sebagai informasi dan masukan dalam upaya peningkatan pengelolaan dan pengembangan sarana dan prasarana dalam meningkatkan kualitas pembelajaran yang memadai bagi kelancaran proses belajar mengajar di sekolah

d. Lokasi dan Sumber Studi Lapangan Lokasi

SMP KEMALA BHAYANGKARI BANDUNGAlamat: Jl. Palasari No. 46 Bandung 40262Telepon: 022 - 7312139Email: [email protected]: www.smp-kemala-bhayangkari.sch.idAdministrator:[email protected]

SumberNarasumber merupakan seorang staff sekolah yang memegang tanggung jawab mengenai sarana dan prasarana yaitu Pak Fajar Nugroho, S. Pd yang menjabat sebagai Wakil Kepala Sekolah bidang sarana dan prasarana.

e. Pedoman Studi Lapangan

VariabelDimensiIndikator

Sarana dan Prasarana1. Pengadaan Sarana dan Prasaranaa. Siapa yang bertanggung jawab terhadap pengadaan sarana dan prasarana?

2. b. Bagaimana cara pengadaan sarana dan prasarana? (tanah, bangunan, perabotan)

3. c. Bagaimana pengadaan sarana dari segi kualitas dan kuantitas?

d. Kapan sarana dan prasarana dirasa perlu ditambah?

4. Penataan atau Inventarisasi Sarana dan Prasaranaa. Bagaimana sekolah menata sarana dan prasarana? (misal taman, ruang kelas, ruang praktek, perabotan, dll)

5. b. Kapan dan oleh siapa kegiatan inventarisasi sarana dan prasarana dilakukan?

6. Pemeliharaan Sarana dan Prasaranaa. Adakah budget khusus untuk pemeliharaan sarana dan prasarana?

7. b. Adakah peraturan yang terkait dengan sarana dan prasarana agar tetap terpelihara?

8. c. Adakah orang yang bertanggung jawab terhadap pemeliharaan sarana dan prasarana?

9. d. Adakah waktu khusus bagi seluruh warga sekolah untuk memelihara sarana dan prasarana?

10. Penghapusan Sarana dan Prasaranaa. Apa tindakan untuk sarana dan prasarana yang sudah tidak layak pakai?

f. Pembagian Tugas PersonaliaNama AnggotaPembagian Tugas

Penyusunan pedoman observasiObservasi ke lapanganPembuatan laporan

Rahmi Nur Syamsina

Shaly Qori Syina

Widianti Karisna D.

Yeni Sri Wahyuni

BAB IILANDASAN TEORITIS

a. Arti dan Ruang Lingkup Pengelolaan Sarana dan Prasarana PendidikanSalah satu aspek yang seyogyanya mendapat perhatian utama dari setiap administrator pendidikan adalah mengenai sarana dan prasarana pendidikan. Sarana pendidikan umumnya mencakup semua peralatan dan perlengkapan yang secara langsung dipergunakan dan menunjang dalm proses pendidikan seperti gedung, ruang belajar atau kelas, alat-alat atau media pendidikan, meja, kursi, dan sebagainya.Sedangkan yang disebut prasarana adalah fasilitas yang secara tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan seperti halaman, kebun atau taman sekolah, jalan menuju ke sekolah, tata tertib sekolah, dan sebagainya.Sarana dan prasarana pendidikan pada dasarnya dapat dikelompokkan dalam empat kelompok yaitu tanah, bangunan, perlengkapan, dan perabotan sekolah. agar semua fasilitas tersebut memberikan kontribusi yang berarti pada jalannya proses pendidikan, hendaknya dikelola dengan baik. Pengelolaan yang dimaksud meliputi:1. Perencanaan2. Pengadaan3. Inventarisasi4. Penyimpanan5. Penataan6. Penggunaan7. Pemeliharaan8. Penghapusan

b. Tujuan Pengelolaan Sarana dan Prasarana PendidikanSecara umum, tujuan pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan adalah memberikan pelayanan secara professional di bidang sarana dan prasarana pendidikan dalam rangka terselenggaranya proses pendidikan secara efektif dan efisien. Secara rinci, tujuannya adalah sebagai berikut:1. Untuk mengupayakan pengadaan sarana dan prasarana pendidikan melalui sistem perencanaan dan pengadaan yang hati-hati dan seksama. Dengan perkataan ini, melalui manajemen sarana dan prasarana pendidikan diharapkan semua perlengkapan yang didapatkan oleh sekolah adalah sarana dan prasarana yang berkualitas tinggi, sesuai dengan kebutuhan sekolah, dan dengan dana yang efisien.2. Untuk mengupayakan pemakaian sarana dan prasarana secara tepat dan efisien.3. Untuk mengupayakan pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah, sehingga keberadaannya selalu dalam kondisi siap pakai dalam setiap diperlukan oleh semua personel sekolah.

c. Prinsip-prinsip Dasar Pengelolaan Sarana dan Prasarana PendidikanSarana dan Prasarana pendidikan, khususnya lahan, bangunan dan perlengkapan sekolah seyogyanya menggambarkan program pendidikan atau kurikulum sekolah itu. Karena bangunan dan perlengkapan sekolah tersebut diadakan dengan berlandaskan pada kurikulum atau program pendidikan yang berlaku, sehingga dengan adanya kesesuaian itu memungkinkan fasilitas yang ada benar-benar menunjang jalannya proses pendidikan. Agar program pendidikan bisa tercapai dengan baik ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam mengelola sarana dan prasarana pendidikan di sekolah. Prinsip-prinsip yang dimaksud adalah:1. Prinsip pencapaian tujuan, yaitu bahwa sarana dan prasarana pendidikan di sekolah harus selalu dalam kondisi siap pakai bilamana akan di dayagunakan oleh personel sekolah dalam rangka pencapaian tujuan proses belajar mengajar. 2. Prinsip efisiensi, yaitu bahwa pengadaan sarana dan prasarana pendidikan di sekolah harus dilakukan melalui perencanaan yang seksama, sehingga dapat diadakan sarana dan prasarana pendidikan yang baik dengan harga yang murah. Dan pemakaiannya pun harus dengan hati-hati sehingga mengurangi pemborosan.3. Prinsip Administratif, yaitu bahwa manajemen sarana dan prasarana ndidikan di sekola harus selalu memperhatikan undang-undang, peraturan, instruksi dan petunjuk teknis yang diberlakukan oleh yang berwenang.4. Prinsip kejelasan tanggung jawab, yaitu bahwa manajemen sarana dan prasarana pendidikan di sekolah harus di delegasikan kepada personel sekolah yang mampu bertanggungjawab. Apabila melibatkan banyak personel sekolah dalam manajemennya maka perlu adanya deskripsi tugas dan tanggung jawab yang jelas untuk setiap personel sekolah.5. Prinsip Kekohesifan, yaitu bahwa manajemen sarana dan prasarana pendidikan di sekolah itu harus direalisasikan dalam bentuk proses kerja yang sangat kompak.d. Perencanaan pengadaan tanah untuk gedung atau bangunan sekolah.Sekolah tidak bisa dibangun disembarang tempat. Sekolah hendaknya dibangun pada tempat atau lokasi yang baik yang dapat memberikan pengaruh positif pada perkembangan siswa maka tempat atau letak tanah untuk bangunan sekolah harus benar-benar memperhatikan, dan mempertimbangkan keadaan lingkungan sekolah, kebutuhan murid-murid sekolah, serta kurikulum sekolah itu sendiri.Syarat-syarat yang harus diperhatikan menurut J.Mamusung antara lain:1. Mudah dicapai dengan berjalan kaki ataupun berkendaraan2. Terletak disuatu lingkungan yang banyak hubungan dengan kepentingan pendidikan (sekolah)3. Cukup luas, bentuk maupun tofogafinya akan memenuhi kebutuhan4. Mudah menjadi kering jika digenangi air, bebas dari pembusukan dan tidak merupakan tanah yang konstruksinya adalah hasil buatan / timbangan / urugan.5. Tanahnya yang subur, sehingga mudah ditanami dan indah pemandangan alam sekitarnya6. Cukup air ataupun mudah dan tidak tinggi biayanya jika harus menggali sumur ataupun memasang pipa-pipa perairan7. Terdapat air yang bersih dan berkualitas8. Memperoleh sinar matahari yang cukup selama waktu sekolah berlangsung, sehingga kelancaran dan kesehatan terjamin9. Tidak terletak di tepi jalan/persimpangan jalan yang ramai dan berbahaya dan tidak berdekatan dengan rumah sakit, kuburan, pabrik-pabrik yang membisingkan, pasar dan tempat-tempat lain yang dapat memberikan pengaruh-pengaruh negatif10. Harganya tidak terlalu mahal (murah)Dengan memperhatikan syarat-syarat diatas tidak semua tanah dapat dijadikan untuk tempat pendidikan. Untuk sebelum tanah itu dibeli perlu terlebih dahulu adanya perencanaan. Dalam pengadaan tanah yang meliputi:a. Membuat rencana pengdaan tanah, luas dan lokasi sesuai dengan kebutuhan.b. Melakukan survey, dilakukan untuk menentukan lokasi tujuan dan perencanaan tata kota.c. Melakukan survey untuk melihat kondisi fisik lainnya, misalnya: jalan, listrik, transportasi, air dan sebagianya.d. Harga tanah, dilakukan untuk bahan pengajuan rencana anggaran.e. Perencanaan Pengadaan Bangunan Gedung Sekolah.Sekolah merupakan lembaga tempat mendidik anak agar menjadi warga Negara yang kreatif dan produktif. Untuk itu menunut adanya gedung yang memadai sehingga pada tiap murid ada perasaan bangga dan bersekolah selama dididik dalam gedung tersebut. selain itu untuk menumbuhkan penghormatan murid terhadap lembaga tempat ia dididik, seyogyanya sekolah didirikan dalam lingkungan yang cukup terhormat.Hendaknya sebelum gedung itu dibangun perlu dibuat perencanaan terlebih dahulu, dengan langkah-langkah sebagai berikut:a.Mengadakan survey untuk mengetahui kesesuaian antara gedung yang akan dibangun dengan kebutuhan sekolah, baik tingkat maupun jenisnya, serta ukurannya.b. Menentukan ruang dan perlengkapan dalam arti kualitas bahan, jumlah ruangan, luas ruangan, banyaknya perabot, kualitas dan ukurannya.c. Mengadakan survey untuk menentukan lokasid. Menyusun anggaran biaya yang disesuaikan dengan harga standar yang berlaku di daerah bersangkutan.f. Perencanaan Pembangunan Bangunan SekolahSeperti halnya sarana lainnya, pembangunan gedung sekolah harus direncanakan terlebih dahulu. Sesuai dengan fungsinya gedung sekolah tersebut merupakan tempat anak-anak belajar, sudah sepantasnya gedung sekolah yang dibangun harus cukup cahaya masuk agar ruangan menjadi terang, cukup ventilasi, gedung tersebut mempunyai kualitas yang baik, bagi dari segi konstruksi maupun dari segi keindahannya dan juga memperhatikan segi kesehatan.Sebagai sarana atau tempat yang akan dibangun untuk kegiatan belajar mengajar, gedung sekolah yang akan dibangun selain harus memperhatikan segi kualitas juga memeperhatikan kurikulum pendidikan sekolah, untuk itu maka dalam membangun gedung sekolah menuntut adanya suatu perencanaan dengan prosedur sebagai berikut:1. Melakukan survey berkenaan dengan bangunan sekolah yang akan dibangun, yang meliputi :a. Fungsi bangunanb. Jumlah pemakai, baik pegawai, guru dan muridc. Program pendidikan atau kurikulum sekolahd. Jenis dan jumlah alat-alat atau perabot yang akan ditempatkan pada gedung sekolah tersebut.2. Mengadakan perhitungan luas bangunan yang disesuaikan dengan kebutuhan dan disusun berdasarkan hasil survey tersebut.3. Menyusun anggaran biaya yang dibutuhkan untuk pembangunan gedung tersebut. yang disusun dengan harga standar yang berlaku pada daerah tempat tersebut akan dibangun.Dalam perencanaan pembangunan gedung sekolah ini juga harus drencanakan mengenai keadaan gedung sekolah itu sendiri, untuk itu maka perlu dibuat gambar kerja dengan maksud sebagai pedoman dalam pelaksanaan pembangunan gedung. Dalam penyusunannya, hendaknya berpedoman pada standar yang ditentukan pada buku pedoman departemen yang telah ditetapkan oleh departemen.g. Perencanaan Pengadaan Perabot dan Perlengkapan PendidikanDengan perabot dan perlengkapan yang asal saja, sudah barang tentu proses pendidikan berjalan kurang efektif yang pada gilirannya lulusannya yang dihasilkan mempunyai atau kecakapan yang tidak sesuai dengan harapan.Kegiatan pendidikan merupakan usaha yang terencana dan mempunyai tujuan yang jelas, kerana itu hendaknya perabot pendidikan direncanakan sesuai dengan dengan kebutuhan anak yang beraneka ragam sifat dan keperluannya, baik secara individual ataupun kelompok dan kurikulum atau program pendidikan yang akan dilakukan oleh sekolah. Ini berati adanya keharusan untuk memilih dan memiliki perabot dan perlengkapan yang sesuai dengan umur, minat serta tarap perkembangan fisik maupun phsyshis dari setiap murid dan kurikulum sekolah yang bersangkutan.Dilandasi pemikiran diatas maka perabot dan perlengkapan yang dibuat harus memenuhi syarat sebagai berikut:1.Syarat perabot sekolah a. Ukuran fisik pemakai/murid agar pemakaiannya fungsional dan efektif.b. Bentuk dasar yang memenuhi syarat-syarat sebagai berikut: 1) Sesuai dengan aktivitas murid dalam PBM2) Kuat, mudah memeliharanya, dan mudah dibersihkan3) Mempunyai pola dasar yang sederhana4) Mudah dan ringan untuk disusun/disimpan5) Flexible sehingga mudah diguakan dan dapat pula berdiri sendiri6) Konstruksi hendaknya: c. Kuat dan tahan lamad. Mudah dikerjakan secara masale. Tidak tergantung keamanan pemakainyaf. Bahan yang mudah didapat dipasaran dan disesuaikan dengan keadaan setempat2. Syarat-syarat untuk perlengkapan sekolahAgar perlengkapan yang digunakan itu benar-benar tepat guna, maka baik jenis, bentuk, serta warna hendaknya benar-benar disesuaikan dengan kebutuhan dan kepentingan kegiatan anak didik/siswa.Ini berarti adanya keharusan untuk memilih dan memiliki alat-alat yang sesuai dan disesuaikan dengan umur, minat, serta taraf perkembangan fisik maupun psikhis anak didik. Untuk itu diperlukan:a.Keadaan baku/material harus kuat, tetapi ringan, tidak membahayakan keselematan anak didik.b. Konstruksi harus sedemikian rupa, sehingga sesuai dengan kondisi peserta didik.c. Dipilih dan direncanakan dengan teliti dan baik serta benar-benar disesuaikan usia, minat, tarap perkembangan anak didikd. Pengadaan pengaturan harus sedemikian rupa sehingga benar-benar berfungsi bagi penanaman, pemupukan, serta pembinan hal-hal yang berguna bagi perkembangan anak.h. Pengadaan Sarana dan Prasarana PendidikanUntuk pengadaan sarana dan prasarana pendidikan dapat dilakukan dengan berbagai cara. Misalnya untuk pengadaan tanah bisa dilakukan dengan cara membeli, menerima hibah, menerima hak pakai, menukar dan sebagainya. Dalam pengadaan gedung/bangunan dapat dilakukan dengan cara membangun baru, memebeli, menyewa, menerima hibah, atau menukar bangunan. Untuk pengadaan perlengkapan atau perabot sekolah dapat dilkukan dengan jalan membeli. Perabot yang akan dibeli dapat berbentuk yang sudah jadi, atau yang belum jadi. Dalam pengadaan perlengkapan ini juga dapat dilakukan dengan jalan membuat sendiri atau menerima bantuan dari instansi pemerintah dari luar Departemen Pendidikan Nasional, badan-badan swasta, masyarakat, perorangan dan sebagainya.Dalam pengadaan sarana diatas selain perlu diperhatikan segi kualitas dan kuantitas, juga diperhatikan prosedur atau dasar hukum yang berlaku, sehingga sarana yang sudah ada tidak menimbulkan masalah dikemudian hari. Misalnya dalam pembelian tanah perlu jelas surat-surat tanah yang akan dibeli, demikian juga dengan akte jual belinya, demikian juga kalau menerima hibah dari pihak lain supaya ada dasar hukumnya, sebaiknya dalam pelaksanaanya dilakukan dengan Akte Notaris Pejabat pembuat akte tanah setempat. Sedangkan untuk yang sifatnya hak pakai, seperti lahan hendaknya disertai dokumen serah terima dari pihak yang memberikan hak pakai. Untuk sarana yang diperoleh melalui siswa perlu juga dibuat surat perjanjian (kontrak) antar pihak penyewa dan pihak yang menyewakan dan sebagainya.Pada setiap sekolah seyogyanya ada petugas khusus yang melaksanakan tugas berkaitan dengan urusan perlengkapan. Kegiatannya meliputi, menerima, menyimpan dan mengeluarkan barang dari tempat penyimpanan barang/gudang. Dalam penyimpanan barang-barang juga perlu diperhatikan tempat penyimpanan barang tersebut. gudang hendaknya ditempatkan pada lokasi yang mudah dijangkau, fasilitas pendukungnya, seperti : listrik, air, dan sebagainya. Gudang tersebut kondisinya harus baik. i. Inventarisasi Sarana dan Prasarana PendidikanSemua sarana dan prasarana sekolah hendaknya diinventarisir, melalui inventarisasi memungkinkan dapat diketahui jumlah, jenis barang, kualitas, tahun pembuatan, merek.ukuran, haraga dan sebagainya. Khususnya untuk sarana dan prasarana pendidikan yang berasal dari pemerintah (milik Negara) wajib diadakan inventarisasi secara cermat, dengan menggunakan format-format yang telah ditetapkan. Atau mencatat inventarisasinya di dalam buku Induk Barang Inventaris dan Buku Golongan Inventaris. Buku inventaris ini mencatat semua barang barang inventaris milik menurut urutan tunggal. Sedangkan buku golongan barang inventaris mencatat barang inventaris menurut golongan barang yang telah ditentukan.j. Pemeliharaan Sarana dan Prasarana PendidikanSarana dan prasarana merupakan penunjang untuk keaktifan proses belajar mengajar. Barang-barang tersebut kondisinya tidak akan tetap, tetapi lama kelamaan akan mengarah pada kerusakan, kehancuran bahkan kepunahan. Namun agar saran dan prasarana tersebut tidak cepat rusak atau hancur diperlukan usaha pemeliharaan yang baik dari pihak pemakainya. Pemeliharaan atau maintenanace merupakan suatu kegiatan yang kontinu untuk mengusahakan agar sarana dan prasarana pendidikan yang ada tetap dalam keadaan baik dan siap untuk dipergunakan.J.Mamusung telah mengelompokkan, ada 5 faktor yang mengakibatkan kerusakan pada bangunan, perabot dan perlengkapan sekolah, yaitu:1. Kerusakan dikarenakan pemakaian dan pengrusakan, baik disengaja maupun yang tidak oleh pemakai.2. Kerusakan dikarenakan pengaruh udara, cuaca, musim, maupun keadaan lingkungan.3. Keusangan (out of date) disebabkan moderenisasi di bidang pendidikan serta perkembangannya4. Kerusakan karena kecelakaan atau bencana disebabkan kecerobohan dalam perencanaan, pemeliharaan, pelaksanaan, maupun penggunaan yang salah5. Kerusakan karena timbulnya bencana alam seperti banjir gempa dan lain-lain.Menurut waktunya kegiatan pemeliharaan terhadap bangunan dan perlengkapan serta perabot sekolah dapat dibedakan menjadi pemeliharaan yang dilakukan setiap hari dan pemeliharaan yang dilakukan secara berkala.k. Penggunaan Sarana dan Prasarana PendidikanPenggunaan atau pemakaian sarana dan prasarana pendidikan di sekolah merupakan tanggungjawab kepala sekolah pada setiap jenjang pendidikan. Untuk kelancaran kegiatan tersebut, bagi kepala sekolah yang mempunyai wakil bidang sarana dan prasarana atau petugas yang berhubungan dengan penanganan sarana dan prasarana sekolah diberi tanggung jawab untuk menyusun jadwal tersebut. Yang perlu diperhatikan dalam penggunaan sarana dan prasarana adalah:1. Penyusunan jadwal harus dihindari benturan dengan kelompok lainnya2. Hendaklah kegiatan-kegiatan pokok sekolah merupkan prioritas utama3. Waktu/jadwal penggunaan hendaknya diajukan pada awal tahun pelajaran4. Penugasan / penunjukan personil sesuai dengan dengan keahlian pada bidangnya5. Penjadwalan dalam penggunaan sarana dan prasarana sekolah, antar kegiatan intrakulikuler dengan ekstrakulikuler harus jelas

l. Penghapusan Sarana dan Prasarana PendidikanBarang-barang yang sudah ada di sekolah, terutama yang berasal dari pemerintah (khusus sekolah negeri) tidak akan selamanya bisa digunakanan dan dimanfaatkan untuk kepentingan pendidikan, hal ini dikarenakan rusak berat sehingga tidak bisa dipergunakan lagi, barang tersebut sudah tidak sesuai dengan kebutuhan dan keadaan, biaya pemeliharaan yang tinggi, jumlah barang tersebut berlebihan sehingga tidak bisa dimanfaatkan, dan nilai guna barang tersebut tidak perlu dimanfaatkan.Dengan keadaan seperti diatas maka barang-barang tersebut harus segera dihapus, artinya, menghapus barang-barang inventaris itu (milik Negara) dari daftar inventaris sesuai dengan ketentuan yang berlaku.Dengan adanya penghapusan ini maka barang tersebut dibebaskan dari biaya perbaikan dan pemeliharaan, selain itu dengan adanya penghapusan ini akan meringankan beban kerja inventaris dan membebaskan tanggung jawab sekolah terhadap barang tesebut.m. Penataan Sarana dan Prasarana PendidikanSarana dan prasarana merupakan sumber utama yang memerlukan penataan sehingga fungsional, aman dan atraktif untuk keperluan proses belajar di sekolah. Secara fisik sarana dan prasarana harus menjamin adanya kondisi yang higienik dan secara psikologis dapat menimbulkan minat belajar, hampir dari separuh waktunya siswa-siswa bekerja, belajar dan bermain di sekolah, karena itu lingkungan sekolah (sarana dan prasarana) harus aman, sehat, dan menimbulkan suasana positif bagi siswa-siswanya.Lingkungan yang demikian dapat menimbulkan rasa bangga dan rasa memiliki siswa terhadap sekolahnya. Hal ini memungkinkan apabila sarana dan prasarana itu fungsional bagi kepentingan pendidikan. Dalam hal ini guru sangat berkepentingan untuk memperlihatkan unjuk kerjanya dan menjadikan lingkungan sekolah sebagai asset dalam proses belajar mengajar.Beberapa teknis yang berkenaan dengan bagaimana menata sarana dan prasarana pendidikan:1. Penataan Ruang dan Bangunan SekolahDalam mengatur ruang yang dibangun bagi suatu lembaga pendidikan atau sekolah, hendaknya dipertimbangkan hubungan antara satu ruang dengan ruang yang lainnya. Hubungan antara ruang-ruang yang dibutuhkan dengan pengaturan letaknya tergantung kepada kurikulum yang berlaku dan tentu saja ini akan memberikan pengaruh terhadap penyusunan jadwal pelajaran.2. Penataan Perabot SekolahTata perabot sekolah mencakup pengaturan barang-barang yang dipergunakan oleh sekolah, sehingga menimbulkan kesan kontribusi yang baik pada kegiatan pendidikan. Dalam mengatur perabot sekolah hendaknya diperhatikan macam dan bentuk perabot itu sendiri. Apakah perabot tunggal atau ganda, individual atau klasikal, hal yang harus diperhatikan dalam pengaturan perabot sekolah antara lain:a. Perbandingan antara luas lantai dan ukuran perabot yang akan dipakai dalam ruangan tersebutb. Kelonggaran jarak dan dinding kiri-kananc. Jarak satu perabot dengan perabot lainnyad. Jarak deret perabot (meja-kursi) terdepan dengan papan tulise. Jarak deret perabot (meja-kursi) paling belakang dengan tembok batasf. Arah menghadapnya perabotg. Kesesuaian dan keseimbanganh. Penataan perlengkapan SekolahPenataan perlengkapan sekolah mencakup perlengkapan di ruang kepala sekolah, ruang tata usaha, ruang guru, dan kelas, ruang BP, ruang perpustakaan dan sebagainya. Ruang-ruang tersebut perlengkapannya perlu ditata sedemekian rupa sehingga menimbulkan kesan yang baik kepada penyelenggaraan pendidikan yang dilaksanakan di sekolah dan menimbulkan perasaan dan betah pada guru yang mengajar dan siswa yang sedang belajar.

BAB IIIDESKRIPSI DAN ANALISIS HASIL STUDI LAPANGAN

a. Deskripsi Hasil Studi Lapangan1. Profil LembagaNama: SMP Kemala BhayangkariKepala Sekolah: Idan Hadi Permana, S.Pd.Alamat: Jl. Palasari No. 46 Kecamatan Lengkong, Kota Bandung, Provinsi Jawa BaratNo. Telp: (022) 7312139 Nama Yayasan:Yayasan Kemala Bhayangkari Alamat Yayasan NSS: 20.2.02.60.13.133 Jenjang Akreditasi:Terakreditasi A,Tahun didirikan:1967Tahun beroperasi:1967,Kepemilikan Tanah:YayasanStatus Tanah:Hak Pakai, Luas Tanah:2750 m2Status Bangunan:Yayasan Luas Seluruh Bangunan:1390 m2Visi dan Misi:Visi:Menjadi sekolah yang unggul dalam prestasi Akademis, Nonakademis, ICT dan Budaya dengan berlandaskan Iman dan Taqwa.Misi:1.Membentuk pribadi yang berakhlakul kharimah, melalui penghayatan nilai-nilai Asmaul Husna.

2.Meningkatkan pembelajaran yang inovatif, progresif dan menyenangkan melalui sentuhan teknologi dan pembentukan

lingkungan yang Kondang ( Kondusif dan Rindang).

3.Memberdayakan siswa dalam mengembangkan potensi akademis sesuai dengan minat, bakat dan kemampuannya.

4.Membentuk jaringan kerjasama dan layanan pendidikan melalui pemanfaatan media Komputer, TV Education, Film dan

Internet serta Tata Kelola Manajemen.

5.Mengembangkan, melestarikan dan mencintai budaya daerah Jawa Barat dalam tata kehidupanpan sehari-hari.

2. Deskripsi berdasarkan pedoman studi lapanganDalam pengumpulan data, peneliti menggunakan teknik observasi wawancara (metode kualitatif). Observasi yang peneliti lakukan adalah untuk mengetahui kondisi dan pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan di SMP Kemala Bhayangkari . Peneliti melakukan observasi langsung ke lapangan untuk mendapatkan data-data yang lebih akurat. Deksripsi (sesuai pedoman studi lapangan):a. Pengadaan Sarana dan Prasarana1. Penanggung jawab sarana dan prasarana adalah yayasan selaku penyelenggara sekolah, serta sekolah itu sendiri yang dipegang oleh wakil kepala sekolah bidang sarana dan prasarana, Pak Fajar, dan pemegang sarana dan prasarana, Pak Saeful Rohman.2. Pengadaaan sarana dan prasarana dilakukan saat dibutuhkan, serta memang ada program jangka menengah (4 tahun) dan program jangka panjang (8 tahun). Caranya adalah dengan membuat laporan terlebih dahulu ke yayasan. Skala prioritas juga diutamakan dalam pengadaan.3. Pengadaan dari segi kualitas dan kuantitas dilakukan sesuai kebutuhan.4. Penambahan sarana dan prasarana dilakukan sesuai kebutuhan jadi sifatnya fleksibel juga. Tapi tetap tidak secepat yang diharapkan karena terhambat beberapa masalah.b. Penataan atau Inventarisasi Sarana dan Prasarana1. Sekolah menata sarana dan prasarana dengan cara dimusyawarahkan terlebih dahulu. Misalnya penataan taman, oleh kepala sekolah, wakil kepala sekolah, dan guru PLH. Untuk penataan ruang kelas diatur oleh wali kelas. Secara umum sama karena di SMP Kemala Bhayangkari tidak ada kelas khusus. Layout pembagian kelas oleh kurikulum. Penataan lab oleh kepala sekolah dan kepala lab.2. Inventarisasi sarana dan prasarana dilakukan pada tahun ajaran baru. Inventarisasi ruang guru oleh wakil kepala sekolah, dan inventarisasi ruang kelas oleh wali kelas masing-masing.c. Pemeliharaan Sarana dan Prasarana1. Ada budget khusus untuk pemeliharaan sarana dan prasarana dari yayasan dan sekolah.2. Terdapat peraturan yang terkait dengan sarana dan prasarana agar tetap terpelihara, serta ada sanksi bagi yang melanggar.3. Penanggung jawab terhadap pemeliharaan sarana dan prasarana adalah wakil kepala sekolah bidang sarana dan prasarana, Pak Fajar, dan pemegang sarana dan prasarana, Pak Saeful.4. Ada waktu khusus untuk pemeliharaan sarana dan prasarana yang dilakukan bersama oleh sekolah, seperti programa Jumat Bersih yang telah berjalan sekitar satu tahun.d. Penghapusan Sarana dan Prasarana1. Tindakan untuk sarana dan prasaraan yang sudah tidak layak pakai, yang pertama berusaha diperbaiki dulu, lalu membuat berita acara apabila kerusakannya sudah parah, atau bisa juga dihibahkan.b. Analisis Hasil Studi Lapangan1. Strength (Kekuatan)Kelebihan dari pengelolaan sarana dan prasarana di SMP Kemala Bhayangkari adalah: Ada PPATK yaitu tim yang mengecek transparansi pengadaan, pemeliharaan, penataan, dan penghapusan sarana dan prasarana Tidak ada sarana dan prasarana yang mubazir atau disia-siakan

2. Weak (Kelemahan)Kekurangan dari pengelolaan sarana dan prasarana di SMP Kemala Bhayangkari adalah: Terkadang ada masalah mengenai anggaran untuk sarana dan prasarana

3. Opportunity (Peluang)Peluang dari pengelolaan sarana dan prasarana di SMP Kemala Bhayangkari adalah: Sekolah bisa mencari alternatif untuk pengadaan sarana dan prasarana agar bisa lebih mengefektifkan dana yang ada

4. Threat (Ancaman)Ancaman dari pengelolaan sarana dan prasarana di SMP Kemala Bhayangkari adalah: Akan terjadi ketidakefektifan sarana dan prasarana jika tidak ada pengelolaan yang baik dari sekolah serta semua pihak yang terlibat

BAB IVKESIMPULAN DAN SARAN

a. KesimpulanSarana pendidikan adalah fasilitas-fasilitas yang digunakan secara langsung dalam proses kegiatan belajar mengajar agar tujuan pembelajaran tercapai. Sedangkan prasasarana pendidikan merupakan segala sesuatu yang secara tidak langsung menunjang proses pendidikan. Di SMP Kemala Bhayangkari Bandung, pengelolaan sarana dan prasarana kurang baik sehingga belum mencapai pengelolaan yang maksimum untuk mengembangkan keterampilan dan kemampuan individunya karena beberapa ketidakmampuan sekolah untuk menyediakan sarana dan prasarana yang ideal. Hambatan terbesarnya adalah karena anggaran. Hal ini dibuktikan dengan adanya observasi yang kami lakukan ke sekolah tersebut.

b. SaranSemoga makalah yang kami buat setelah melakukan observasi dapat bermanfaat khususnya bagi kami dan umumnya bagi semua orang. Selain itu dengan adanya observasi ini kita mengetahui bahwa sarana dan prasarana di sekolah dapat kita kelola dengan baik supaya bermanfaat bagi warga sekolah. Data-data yang ada bisa dapat diupdate dan bisa diberikan kepada semua orang agar terjadi transparansi dalam sarana dan prasarananya. selain itu sarana dan prasarana di sekolah tersebut harus diinventaris secara terpusat dan akurat sehingga dapat memudahkan dalam proses pendataan.

Daftar Pustaka

Hani, Ami Amalia. 2012. Pengelolaan Sarana dan Prasarana Pendidikan. [Online] Tersedia: http://amiamaliahanii.wordpress.com/2012/05/30/pengelolaan-sarana-dan-prasarana-pendidikan/. 26 Maret 2014.[Online] Tersedia: http://smp-kemala-bhayangkari.sch.id/. 27 Maret 2014.

1