laporan akhir analisis kelayakan pta indonesia … kelayakan... · 2.2 teori keunggulan komparatif...

67
Puska KPI, BP2KP, Kementerian Perdagangan i LAPORAN AKHIR ANALISIS KELAYAKAN PTA INDONESIA-NIGERIA DAN PTA INDONESIA TUNISIA PUSAT KEBIJAKAN KERJASAMA PERDAGANGAN INTERNASIONAL BADAN PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN PERDAGANGAN KEMENTERIAN PERDAGANGAN 2014

Upload: lamtram

Post on 07-Mar-2019

233 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN AKHIR ANALISIS KELAYAKAN PTA INDONESIA … Kelayakan... · 2.2 Teori Keunggulan Komparatif ... Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dan Tunisia ... demografi pada tahun 2030 hingga

Puska KPI, BP2KP, Kementerian Perdagangan i

LAPORAN AKHIR

ANALISIS KELAYAKAN PTA INDONESIA-NIGERIA DAN PTA INDONESIA TUNISIA

PUSAT KEBIJAKAN KERJASAMA PERDAGANGAN INTERNASIONAL

BADAN PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN PERDAGANGAN

KEMENTERIAN PERDAGANGAN

2014

Page 2: LAPORAN AKHIR ANALISIS KELAYAKAN PTA INDONESIA … Kelayakan... · 2.2 Teori Keunggulan Komparatif ... Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dan Tunisia ... demografi pada tahun 2030 hingga

Puska KPI, BP2KP, Kementerian Perdagangan ii

ANALISIS KELAYAKAN PTA INDONESIA-NIGERIA DAN PTA INDONESIA TUNISIA

ABSTRAK

Indonesia telah menyetujui untuk melakukan Joint Study Group (JSG) dengan Nigeria dan Tunisia untuk menjajagi kemungkinan dibentuknya perundingan Preferential Trade Agreement (PTA). Kajian ini akan menyajikan penghitungan keuntungan dan kerugian terbentuknya PTA Indonesia-Peru. Estimasi Keseimbangan Parsial (Partial Equilibrium) dan Keseimbangan Umum Terhitung (Computed General Equilibrium) dilakukan untuk mengestimasi dampak penurunan tarif terhadap perekonomian dan perdagangan kedua negara. Kajian ini merekomendasikan bahwa PTA Indonesia-Nigeria tidak dapat dilakukan karena secara hukum internasional Nigeria tidak dapat melakukan memberikan konsesi tarif dengan negara di luar ECOWAS tanpa persetujuan ECOWAS. Sedangkan PTA Indonesia-Tunisia perlu dilakukan secara hati-hati karena Indonesia perlu melindungi kepentingan Indonesia untuk produk yang menjadi kepentingan nasional Tunisia. Kata Kunci: preferential trade agreement, partial equilibrium, dan computed general equilibrium

FEASIBILITY ANALYSIS OF INDONESIA-NIGERIA AND INDONESIA-

TUNIS PREFERENTIAL TRADE AGREEMENT

ABSTRACTS

Indonesia agreed to conduct a Joint Study Group (JSG) to estimate the

feasibility of establishing a negotiation to form Preferential Trade

Agreement (PTA) between Indonesia-Nigeria and Indonesia-Tunisia. This

study provides estimation of cost and benefit from the establishment of

Indonesia-Nigeria and Indonesia-Tunisia PTA. Partial equlibrium and

computed general equilibrium is adopted to estimate the impact of tariff

reduction and elimination to both economies and trade. This study

recommends that Indonesia-Nigeria PTA is not legally justifyable to be

continued due to Nigeria is unable to provide concession to other country

without the agreement of ECOWAS. This study recommends that

Indonesia should scrutinize in justified way to conduct Indonesia-Tunis

PTA negotiation and protect Indonesia's national interest that becomes

Tunisia's national interest.

Keywords: preferential trade agreement, partial equilibrium, dan computed general equilibrium

Page 3: LAPORAN AKHIR ANALISIS KELAYAKAN PTA INDONESIA … Kelayakan... · 2.2 Teori Keunggulan Komparatif ... Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dan Tunisia ... demografi pada tahun 2030 hingga

Puska KPI, BP2KP, Kementerian Perdagangan iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya, laporan akhir Kajian Kelayakan PTA Indonesia-Nigeria dan PTA Indonesia-Tunisia telah terselesaikan dengan baik.

Dinamika diplomasi perdagangan dan inetgrasi perekonomian di Asia Pasifik sangat cepat. Asia Pasifik telah digerakkan oleh tiga perhelatan negosiasi dunia yang menguasai hampir 90 persen perekonomian dunia. ASEAN melakukan integrasi perdagangan dengan mitra dagangnya secara lebih luas dengan membentuk Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP). Sementara Amerika Serikat membuat suatu pakta perdagangan dengan negara-negara Asia Pasifik dengan membentuk Trans Pacific Partnership (TPP). Amerika Serikat dan European Union (EU) telah melakukan negosiasi membentuk Trans Atlantic Partnership.

Indonesia dan Nigeria serta Indonesia dan Tunisia menyetujui untuk melakukan Joint Study Group dalam melakukan penilaian (assessment) kelayakan PTA Indonesia-Nigeria dan PTA Indonesia-Tunisia. Indonesia dan Nigeria serta Indonesia-Tunisia merupakan negara yang telah bekerjasama di bidang politik dan perdagangan dalam forum Asia Afrika. Indonesia akan dihadapkan pada tantangan dan peluang dengan dibentuknya PTA Indonesia-Nigeria dan PTA Indonesia-Tunisia. Persaingan adalah keniscayaan dan globalisasi terus bergulir bersama dengan perkembangan teknologi. Kajian yang komprehensif sangat dibutuhkan untuk menyajikan cost dan benefit apabila Indonesia membentuk PTA Indonesia dengan Nigeria dan PTA Indonesia dengan Tunisia.

Dengan selesainya laporan ini, tak lupa kami sampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu sampai dengan terwujudnya laporan. Ucapan terimakasih secara khusus kami sampaikan kepada Kepala Pusat Kebijakan Kerjasama Perdagangan Internasional yang telah senantiasa memberikan bimbingan baik substansi maupun motivasi,

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Ibu Kepala BPPKP yang telah berkenan memberikan arahan sehingga kajian ini dapat terwujud. Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada evaluator dan tenaga ahli yang ikut memberikan masukan secara komprehensif atas pelaksanaan kajian ini.

Besar harapan kami, laporan analisis ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi perumusan kebijakan.

Jakarta, Desember 2014 Pusat Kebijakan Kerjasama Perdagangan Internasional

Page 4: LAPORAN AKHIR ANALISIS KELAYAKAN PTA INDONESIA … Kelayakan... · 2.2 Teori Keunggulan Komparatif ... Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dan Tunisia ... demografi pada tahun 2030 hingga

Puska KPI, BP2KP, Kementerian Perdagangan iv

DAFTAR ISI

ABSTRAK ................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR .................................................................................. iii

DAFTAR ISI ............................................................................................... iv

DAFTAR TABEL ........................................................................................ vi

DAFTAR GAMBAR ................................................................................... vii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 3

1.3 Tujuan Kajian ..................................................................................... 3

1.4 Output dan Manfaat Kajian ................................................................ 4

1.5 Ruang Lingkup Kajian ........................................................................ 4

1.6 Sistematika Laporan .......................................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 7

2.1 Teori Perdagangan Bebas ................................................................. 8

2.2 Teori Keunggulan Komparatif ............................................................ 8

2.3 Kerangka Pemikiran .......................................................................... 9

BAB III METODE PENGKAJIAN .............................................................. 13

3.1 Metode Analisis ............................................................................... 13

3.1.1 Analisa deskriptif ............................................................... 13

3.1.2 Indeks Perdagangan Bilateral ........................................... 13

3.1.3 Produk Ekspor Dinamis (Export Product Dynamic) ........... 17

3.1.4 Partial Equilibrium .............................................................. 19

3.1.5 Computable General Equilibrium ....................................... 21

3.2 Data dan Teknik Pengumpulan Data ............................................... 24

3.2.1. Data Sekunder ............................................................... 25

3.2.2. Tinjauan Lapangan Dalam Negeri ................................. 25

3.2.3. Focus Group Discussion (FGD) ..................................... 26

BAB IV ANALISIS HUBUNGAN EKONOMI DAN PERDAGANGAN INDONESIA-NIGERIA DAN INDONESIA-PERU ..................................... 27

4.1 Ekonomi dan Perdagangan Indonesia-Nigeria ................................ 27

Page 5: LAPORAN AKHIR ANALISIS KELAYAKAN PTA INDONESIA … Kelayakan... · 2.2 Teori Keunggulan Komparatif ... Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dan Tunisia ... demografi pada tahun 2030 hingga

Puska KPI, BP2KP, Kementerian Perdagangan v

4.1.1 Kinerja Perdagangan Indonesia-Nigeria ............................ 27

4.1.2 Hambatan Perdagangan Indonesia dan Nigeria ................ 34

4.2 Ekonomi dan Perdagangan Indonesia-Tunisia ................................ 35

4.2.1 Kinerja Perdagangan Indonesia-Tunisia ............................ 37

4.2.2 Hambatan Perdagangan Indonesia dan Tunisia ............... 42

BAB V ANALISIS DAMPAK KELAYAKAN PTA INDONESIA-NIGERIA DAN PTA INDONESIA-TUNISIA TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIA ............................................................................................. 44

5.1 Analisis Kelayakan PTA Indonesia-Nigeria ...................................... 44

5.1.1 Indeks Perdagangan ......................................................... 44

5.1.2 Analisis Biaya dan Manfaat ............................................... 46

5.2 Analisis Kelayakan PTA Indonesia-Tunisia...................................... 49

5.2.1 Indeks Perdagangan ......................................................... 49

5.2.2 Analisis Biaya dan Manfaat ............................................... 50

5.3 Temuan Tinjauan Lapangan Dalam Negeri ..................................... 53

5.4 Focus Group Discussion .................................................................. 54

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI KEBIJAKAN ..................... 56

6.1 Kesimpulan ...................................................................................... 56

6.2 Rekomendasi Kebijakan .................................................................. 57

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 57

Page 6: LAPORAN AKHIR ANALISIS KELAYAKAN PTA INDONESIA … Kelayakan... · 2.2 Teori Keunggulan Komparatif ... Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dan Tunisia ... demografi pada tahun 2030 hingga

Puska KPI, BP2KP, Kementerian Perdagangan vi

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Deskripsi Indikator Makroekonomi Indonesia dan Nigeria ......... 27

Tabel 2. Neraca Perdagangan Indonesia dan Nigeria ............................. 27

Tabel 3. 20 Produk Terbesar Ekspor Indonesia ke Nigeria...................... 28

Tabel 4. Produk Impor Terbesar Indonesia dari Nigeria .......................... 29

Tabel 5. Posisi Nigeria pada Ekspor Indonesia Berdasarkan Negara .... 31

Tabel 6. Posisi Indonesia pada Impor Nigeria Berdasarkan Negara ...... 31

Tabel 7. Posisi Indonesia pada Ekspor Nigeria Berdasarkan Negara ..... 32

Tabel 8. Posisi Nigeria pada Impor Indonesia Berdasarkan Negara ....... 32

Tabel 9. Struktur Tarif Nigeria .................................................................. 34

Tabel 10. Struktur Tarif Indonesia ............................................................ 35

Tabel 11. Indikator Makroekonomi Indonesia dan Tunisia ....................... 36

Tabel 12. Posisi Tunisia pada Impor Indonesia Berdasarkan Negara ..... 38

Tabel 13. Posisi Indonesia pada Impor Tunisia Berdasarkan Negara ..... 39

Tabel 14. Ekspor Utama Indonesia ke Tunisia ........................................ 40

Tabel 15. Impor Indonesia dari Tunisia .................................................... 40

Tabel 16. Dampak Penurunan Tarif Terhadap Pertumbuhan Ekonomi

Indonesia dan Nigeria .............................................................................. 48

Tabel 17. Dampak Penurunan Tarif Tunisia Terhadap Produk Indonesia 51

Tabel 18. Dampak Penurunan Tarif Indonesia Terhadap Produk Tunisia 52

Page 7: LAPORAN AKHIR ANALISIS KELAYAKAN PTA INDONESIA … Kelayakan... · 2.2 Teori Keunggulan Komparatif ... Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dan Tunisia ... demografi pada tahun 2030 hingga

Puska KPI, BP2KP, Kementerian Perdagangan vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kerangka Analisa ................................................................... 10

Gambar 2 Export Product Dynamic ......................................................... 19

Gambar 3 Ekonomi Terbuka dengan Multi-Kawasan Tanpa Campur

Tangan Pemerintah ................................................................................. 22

Gambar 2. Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dan Tunisia ....................... 37

Gambar 3. Perkembangan Neraca Perdagangan Indonesia dengan

Tunisia selama 2009-2012 ....................................................................... 38

Gambar 4. Tarif Bound Tunisia dan Indonesia ........................................ 42

Gambar 5. Perbandingan MFN Applied Tariff Tunisia dan Indonesia ...... 43

Gambar 6. Trade Complemantary Index (TCI ) Produk Indonesia di Pasar

Nigeria ..................................................................................................... 44

Gambar 7. Trade Complemantary Index (TCI ) Produk Nigeria di Pasar

Indonesia ................................................................................................. 45

Gambar 8. Peta Daya Saing Indonesia dan Nigeria ................................ 46

Gambar 9. Dampak Kesejahteraan atas Penurunan Tarif 50% dan

Penurunan 100% ..................................................................................... 47

Gambar 10. Dampak Penurunan Tarif sebesar 50 % dan 100% Terhadap

Neraca Perdagangan ............................................................................... 48

Gambar 11. TCI Indonesia di Pasar Tunisia ............................................ 49

Gambar 12. TCI Tunisia di Pasar Indonesia ............................................ 50

Page 8: LAPORAN AKHIR ANALISIS KELAYAKAN PTA INDONESIA … Kelayakan... · 2.2 Teori Keunggulan Komparatif ... Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dan Tunisia ... demografi pada tahun 2030 hingga

Puska KPI, BP2KP, Kementerian Perdagangan 1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Melambatnya perundingan di tingkat multilateral mengakibatkan negara-

negara di dunia mulai mengejar liberalisasi secara regional dan bilateral.

Daya tarik kedekatan hubungan perdagangan antar negara menjadi

pendorong terjalinnya perjanjian perdagangan bebas secara bilateral dan

regional (Pascal Lamy 2012). Keterikatan dalam hal produksi juga menjadi

motif utama penggerak suatu negara melakukan kerjasama perdagangan

dengan negara lain. Bahkan penguasaan terhadap jejaring produksi global

(global production network) juga merupakan strategi diplomasi

perdagangan suatu negara dalam melakukan kerjasama perdagangan

bebas dengan mitra dagangnya (WTO 2013).

Indonesia merupakan negara yang tidak terkecualikan dari tren ini.

Indonesia bersama ASEAN telah melakukan perjanjian perdagangan

bebas dengan China sejak 2006 dengan dibukanya Early Harvest

Programme (EHP) sejak 2004 dan mulai masuk Normal Track pada tahun

2006. Indonesia dalam kerangka regional, tergabung dalam ASEAN telah

melakukan kerjasama dengan 6 mitra dialog ASEAN (China, Korea

Selatan, Jepang, India, Australia, dan New Zealand). Indonesia juga telah

memulai perundingan perdagangan bebas secara bilateral dengan Jepang

dan akhirnya pada tahun 2008 mulai masuk Indonesia-Japan Economic

Partnership Agreement (IJEPA).

Usulan untuk melakukan kerjasama perdagangan bebas secara bilateral

mulai marak muncul sejak krisis ekonomi dunia mulai merambah negara-

negara maju. European Free Trade Association (EFTA) mulai mengajukan

proposal untuk berunding dengan Indonesia sejak tahun 2010. Australia

juga mulai mengajak Indonesia untuk melakukan perundingan secara

bilateral karena Indonesia belum melaksanakan AANZFTA yang cukup

lama terhambat pelaksanaannya. Korea Selatan mulai merasakan bahwa

Page 9: LAPORAN AKHIR ANALISIS KELAYAKAN PTA INDONESIA … Kelayakan... · 2.2 Teori Keunggulan Komparatif ... Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dan Tunisia ... demografi pada tahun 2030 hingga

Puska KPI, BP2KP, Kementerian Perdagangan 2

Korea harus menyamakan tingkat persaingannya dengan Jepang di pasar

Indonesia. Korea Selatan mulai juga mengajukan usulan untuk

perundingan bilateral dalam membentuk kerangka kerjasama

perdagangan bebas.

Indonesia sebagai negara yang memiliki populasi yang besar dan tingkat

pertumbuhan ekonomi yang positif di tengah krisis ekonomi dunia

merupakan negara yang menarik untuk lebih digali. Prospek yang positif

terhadap Indonesia sebagai salah satu kelompok yang MINT (Mexico,

Indonesia, Nigeria, dan Turki) yang diproyeksikan akan menguasai

perekonomian dunia. Indonesia yang juga akan menghadapi bonus

demografi pada tahun 2030 hingga 2050 akan menjadi sumber daya yang

besar.

Usulan untuk melakukan perjanjian perdagangan bebas dengan bentuk

dan ruang lingkup yang kecil dan terbatas hanya pada diskusi penurunan

tarifpun juga marak diusulkan oleh negara mitra dagang Indonesia kepada

Indonesia. Tunisia dan Nigeria mengusulkan kepada Kepala Negara

Republik Indonesia untuk melakukan kerjasama Preferential Tariff

Agreement (PTA).

Negara-negara Afrika saat ini memiliki daya tarik tersendiri bagi banyak

negara di dunia untuk terlibat perdagangan dan hubungan ekonomi. Posisi

geografis yang staregis, sumber daya alam yang menjanjikan,

transformasi di berbagai sektor membuat negara-negara menjadi

semacam magnet bagi investor untuk memulai dan memperluas

perdagangan mereka dan kegiatan ekonomi di Afrika. Prospek ekonomi

Afrika selama 2013 dan 2014 menjanjikan, membenarkan perlawanan

terhadap guncangan internal dan eksternal dan perannya sebagai tiang

pertumbuhan ekonomi global adalah ekonomi Afrika volatile diproyeksikan

akan tumbuh sebesar 4,8% pada tahun 2013 dan diproyeksikan akan

tumbuh sebesar 5,3% di 2014. (outlook ekonomi Afrika, 2013).

Di bagian utara Afrika, strategis make geografis negara-negara di

kawasan ini memiliki daya tarik yang kuat dalam mengembangkan potensi

pasar Indonesia. Salah satu negara Afrika Utara yang memiliki potensi

Page 10: LAPORAN AKHIR ANALISIS KELAYAKAN PTA INDONESIA … Kelayakan... · 2.2 Teori Keunggulan Komparatif ... Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dan Tunisia ... demografi pada tahun 2030 hingga

Puska KPI, BP2KP, Kementerian Perdagangan 3

besar adalah Tunisia. Beberapa faktor yang berkontribusi yang membuat

Tunisia kawasan ekonomi yang kompetitif, sebagian karena lokasinya

yang strategis berdekatan dengan kawasan pasar Uni Eropa, Timur

Tengah dan Afrika; "Advanced Partner" Status yang dimiliki dari Uni Eropa

pada bulan November 2012. Status ini memberikan manfaat bagi Tunisia

di bidang perdagangan dan memberikan prioritas untuk ekspor Tunisia ke

pasar Eropa; Tunisia dipandang sebagai 'Hub Regional' bagi investor

yang ingin beroperasi di pasar negara-negara tetangga Libya dan Aljazair.

Uraian di atas menjelaskan bahwa analisis kelayakan PTA Indonesia-

Nigeria dan PTA Indonesia-Tunisia sangat penting untuk mendukung

Indonesia dalam melakukan Joint Study Group antara Indonesia dengan

kedua negara tersebut.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat dijabarkan

beberapa rumusan masalah yang dijabarkan dalam bentuk pertanyaan

penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana kinerja perdagangan Indonesia-Nigeria dan Indonesia-

Tunisia serta posisinya di pasar internasional?

2. Bagaimana dampak kerjasama penurunan tarif dalam skema

Preferential Trade Arrangement terhadap ekonomi Indonesia dan

Nigeria serta Indonesia dan Tunisia?

1.3 Tujuan Kajian

Adapun tujuan dari kajian ini adalah sebagai berikut:

1. Menganalisis kinerja perdagangan Indonesia-Nigeria, Indonesia-

Tunisia, dan Indonesia di dunia.;

2. Menganalisis dampak penurunan tarif dalam skema kerjasama

Preferential Trade Arrangement.

3. Mengeksplorasi sikap, tangapan dan kesiapan stakeholder terhadap

rencana pembentukan kerja sama Preferential Trade Arrangement.

Page 11: LAPORAN AKHIR ANALISIS KELAYAKAN PTA INDONESIA … Kelayakan... · 2.2 Teori Keunggulan Komparatif ... Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dan Tunisia ... demografi pada tahun 2030 hingga

Puska KPI, BP2KP, Kementerian Perdagangan 4

4. Menganalisis lingkup kerjasama di luar perdagangan barang yang

mungkin dilakukan dalam skema Preferential Trade Arrangement

Indonesia-Nigeria dan Indonesia-Tunisia.

5. Menyusun rekomendasi kebijakan Indonesia dalam perundingan

Preferential Trade Arrangement Indonesia-Nigeria dan Indonesia-

Tunisia.

1.4 Output dan Manfaat Kajian

Output dari kajian ini berupa laporan dan bahan rekomendasi

dalam rangka penyusunan kebijakan untuk Analisis Pembentukan

Preferential Trade Agreement (PTA) Indonesia-Nigeria dan PTA

Indonesia-Tunisia. Analisis ini diharapkan dapat dijadikan sebagai

referensi kajian selanjutnya dan masukan untuk Joint Study Group

Preferential Trade Agreement (PTA) Indonesia-Nigeria dan Preferential

Trade Agreement (PTA) Indonesia-Tunisia.

1.5 Ruang Lingkup Kajian

Ruang lingkup kajian ini memfokuskan pada:

1. Data perdagangan Indonesia dan Nigeria dan Indonesia-Tunisia

2. Kebijakan yang terkait perdagangan untuk Indonesia, Nigeria, dan

Tunisia.

3. Komitmen Indonesia dalam kerjasama perdagangan internasional

lainnya.

4. Komitmen Nigeria dan Tunisia dalam kerjasama perdagangan

internasional lainnya.

Page 12: LAPORAN AKHIR ANALISIS KELAYAKAN PTA INDONESIA … Kelayakan... · 2.2 Teori Keunggulan Komparatif ... Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dan Tunisia ... demografi pada tahun 2030 hingga

Puska KPI, BP2KP, Kementerian Perdagangan 5

1.6 Sistematika Laporan

Laporan analisis ini terbagi menjadi beberapa bab, sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan Kajian

1.4 Output dan Manfaat Kajian

1.5 Ruang Lingkup Kajian

1.6 Sistematika Laporan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Perdagangan Bebas

2.2 Teori Keunggulan Komparatif

2.3 Kerangka Pemikiran

BAB III METODE PENGKAJIAN

3.1 Metode Analisis

3.1.1 Analisa deskriptif

3.1.2 Indeks Perdagangan Bilateral

3.1.3 Produk Ekspor Dinamis (Export Product Dynamic)

3.1.4 Partial Equilibrium

3.1.5 Computable General Equilibrium

3.2 Data dan Teknik Pengumpulan Data

3.2.1. Data Sekunder

3.2.2. Tinjauan Lapangan Dalam Negeri

3.2.3. Focus Group Discussion (FGD)

BAB IV ANALISIS HUBUNGAN EKONOMI DAN PERDAGANGAN

INDONESIA-NIGERIA DAN INDONESIA-TUNISIA

4.1 Ekonomi dan Perdagangan Indonesia-Nigeria

4.1.1 Kinerja Perdagangan Indonesia-Nigeria

4.1.2 Hambatan Perdagangan Indonesia dan Nigeria

4.2 Ekonomi dan Perdagangan Indonesia-Tunisia

4.2.1 Kinerja Perdagangan Indonesia-Tunisia

4.2.2 Hambatan Perdagangan Indonesia dan Tunisia

Page 13: LAPORAN AKHIR ANALISIS KELAYAKAN PTA INDONESIA … Kelayakan... · 2.2 Teori Keunggulan Komparatif ... Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dan Tunisia ... demografi pada tahun 2030 hingga

Puska KPI, BP2KP, Kementerian Perdagangan 6

BAB V ANALISIS DAMPAK KELAYAKAN PTA INDONESIA-NIGERIA

DAN PTA INDONESIA-TUNISIA TERHADAP PEREKONOMIAN

INDONESIA

5.1 Analisis Kelayakan PTA Indonesia-Nigeria

5.1.1 Indeks Perdagangan

5.1.2 Analisis Biaya dan Manfaat

5.2 Analisis Kelayakan PTA Indonesia-Tunisia

5.2.1 Indeks Perdagangan

5.2.2 Analisis Biaya dan Manfaat

5.3 Temuan Tinjauan Lapangan Dalam Negeri

5.4 Focus Group Discussion

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI KEBIJAKAN

6.1 Kesimpulan

6.2 Rekomendasi Kebijakan

Page 14: LAPORAN AKHIR ANALISIS KELAYAKAN PTA INDONESIA … Kelayakan... · 2.2 Teori Keunggulan Komparatif ... Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dan Tunisia ... demografi pada tahun 2030 hingga

Puska KPI, BP2KP, Kementerian Perdagangan 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Perdagangan bebas adalah sebuah sistem di mana barang, modal,

dan aliran tenaga kerja bebas berpindah antara negara-negara dengan

tanpa hambatan. Banyak negara telah memiliki perjanjian perdagangan

bebas, dan beberapa organisasi internasional mempromosikan

perdagangan bebas antara anggota yang terlibat dalam perjanjian

perdagangan bebas mereka. Ada sejumlah argumen baik yang positif

maupun negatif mengenai perdagangan bebas ini dari berbagai pihak

seperti ekonom, politisi, industri, dan peneliti.

Dalam perdagangan bebas selalu ada hambatan seperti pajak,

kuota dan tariff yang berguna utuk melindungi produsen dalam negeri.

Padahal tujuan dari perdagangan bebas memungkinkan perusahaan

asing lebih mudah melakukan perdagangan dan membuat harga barang

dan jasa lebih murah. Hal tersebut karena hambatan perdagangan dinilai

membuat suatu ekonomi tidak efisien dan menyebabkan konsumen tidak

dapat menikmati keunggulan dari efisiensi produktivitas negara lain. Pihak

yang diuntungkan dengan adanya hambatan tersebut adalah produsen

dan pemerintah Selain itu kompetisi yang timbul akibat perdagangan

bebas diharapkan bisa mendorong perusahaan untuk melakukaninovasi

agar bisa bersaing dalam menangkap pangsa pasar. Perdagangan bebas

juga mendorong kerjasama international dengan membentuk mitra

dagang antar negara. Negara anggota kemitraan dagang tersebut akan

saling memberikan kemudahan dalam mempromosikan keunggulan setiap

negaranya.

Beberapa argumen yang menentang perdagangan bebas

berpendapat bahwa adanya perdagangan bebas bisa merugikan dan

menyakitkan bagi produsen dalam negeri. Perdagangan bebas dianggap

memaksa para produsen untuk menentukan harga barang produksinya

supaya bisa bersaing dengan produk impor. Hal tersebut berdampak

terhadap pendapatan tenaga kerja dan kualitas dari barang

produksinya.Perdagangan bebas menciptakan kejhawatiran tentang

Page 15: LAPORAN AKHIR ANALISIS KELAYAKAN PTA INDONESIA … Kelayakan... · 2.2 Teori Keunggulan Komparatif ... Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dan Tunisia ... demografi pada tahun 2030 hingga

Puska KPI, BP2KP, Kementerian Perdagangan 8

keamanan produk makanan yang beredar di konsumen. Pedagangan

bebas mendorong perusahaan melakukan operasinya di luar negeri yang

memiliki tenaga kerja yang lebih murah dan sistem peraturan yang masih

longgar untuk mendapatkan biaya produksi yang lebih kecil. Hal tersebut

berpotensi merugikan suatu negara yang sistem peraturannya sudah

sangat ketat.

2.1 Teori Perdagangan Bebas

Teori ini dikemukakan oleh Adam Smith dalam bukunya the wealth

of nation (1776). Adam Smith berpendapat bahwa negara bisa

memperoleh keuntungan dari masing masing produk barang dan jasa

dengan memproduksi secara eksklusif dan baik untuk kepentingan

konsumsi.

Secara umum Perdagangan bebas dapat diartikan suatu kebijakan

pemerintah yang tidak mendiskriminasikan terhadap ekspor dan impor.

Sebagian besar negara menganut perdagangan bebas termasuk anggota

anggota WTO. Tetapi sebagian dari negara negara WTO masih

memberlakukan kebijakan proteksionis yang mendukung para produsen

lokal untuk melindungi tenaga kerjanya. Beberapa manfaat yang bisa

diambil dari perdagangan bebas yaitu adanya kerjasama yang baik antara

negara negara penganut kerjasama perdagangan bebas, selain itu juga

dapat memperoleh barang barang yang tidak bisa diproduksi oleh negara

yg tidak mempunyai keunggulan dalam memproduksi suatu barang dan

jasa.

2.2 Teori Keunggulan Komparatif

Teori ini dikemukakan oleh david Ricardo dalam bukunya principles of

political economy and taxation (1871). Menurut bukunya bahwa suatu

negara yang kurang efisien dalam memproduksi barang dan jasa dengan

negara lain dapat memproduksi barang yang dihasilkan dengan

melakukan spesialisasi dalam memproduksi barang dan jasa yang

memiliki kerugian absolute yang lebih kecil. Dan mengimpor barang yang

memiliki kerugian yang besar dalam memproduksi suatu barang dan jasa.

Page 16: LAPORAN AKHIR ANALISIS KELAYAKAN PTA INDONESIA … Kelayakan... · 2.2 Teori Keunggulan Komparatif ... Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dan Tunisia ... demografi pada tahun 2030 hingga

Puska KPI, BP2KP, Kementerian Perdagangan 9

Jadi keunggulan komparatif suatu negara bila terjadi biaya yang lebih

murah dalam memproduksi barang dan jasa di suatu negara

dibandingkan dengan negara lain.

Beberapa yang mendukung teori ini (yang disebut dengan Ricardian)

mengatakan bahwa suatu negara harus melakukan spesialisasi penuh

daripada memproduksi bermacam macam barang dan jasa. Tetapi model

Ricardian tidak dilengkapi faktor faktor pendukung seperti jumlah pekerja

dan modal dari dalam suatu negara. Selain Ricardian, Teori Hecksher –

Ohlin (Teori H-O) juga menjelaskan tentang teori komparatif tetapi lebih

memfokuskan pada faktor-faktor pendukungnya. Berdasarkan teori H-O

perdagangan international dapat terwujud karena perbedaan faktor

pendukung yang dimiliki oleh negara. Hecksher-Ohlin mengatakan bahwa

negara akan mengekspor barang yang diproduksi dengan menggunakan

secara insentif faktor produksi yang tersedia berlimpah (abundace factors)

di negara tersebut dan mengimpor barang yang diproduksi dengan

menggunakan faktor produksi yang langka di negara tersbeut.

Dalam teori komparatif dikenal juga model gravitasi yang meniru

hukum gravitasi Newton. Model ini melihat perdagangan berdasarkan

jarak dan interaksi antar negara dalam ukuran ekonominya. Model ini lebih

kuat secara empiris dibandingkan secara teoritis karena didukung analisis

ekonometri. Faktor lain seperti pendapatan, hubungan diplomatik dan

kebijakan suatu negara dimasukkan dalam model ini. Teori keunggulan

komparatif juga melihat faktor spesifik seperti mobilitas buruh antara

industri dalam jangka pendek ketika modal tidak bergerak. Teori tersebut

menjelaskan bahwa modal fisik tidak mudah dipindahkan antar industri.

Berbeda dengan model Ricardian dan H-O, model tidak bisa melihat pola

perdagangan antar negara namun model ini dapat digunakan untuk

melihat distribusi pendapatan.

2.3 Kerangka Pemikiran

Kerangka analisa dalam kajian ini merupakan alur pemikiran

sistematis mengenai langkah-langkah untuk mengkaji biaya dan manfaat

Page 17: LAPORAN AKHIR ANALISIS KELAYAKAN PTA INDONESIA … Kelayakan... · 2.2 Teori Keunggulan Komparatif ... Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dan Tunisia ... demografi pada tahun 2030 hingga

Puska KPI, BP2KP, Kementerian Perdagangan 10

dari pembentukan Indonesia-Nigeria dan Indonesia-Tunisia Preferential

Trade Arrangement.

Gambar 1. Kerangka Analisa

Analisis ini bertujuan untuk menilai apakah kerjasama yang akan

dilakukan oleh Indonesia dan Nigeria serta Indonesia dan Tunisa dalam

bentuk PTA akan memberikan manfaat bagi Indonesia dan bagaimana

potensi kerugian yang mungkin timbul akibat kerjasama PTA tersebut.

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, studi ini akan menganalisa

bagaimana kinerja perdagangan kedua negara yang telah dilakukan

Partial Equilibrium

Metode Pertanyaan Penelitian

Tujuan Penelitian

Analisis Lingkup

Kerjasama Indonesia –

Peru Preferential

Trade Arrangement

(PTA)

Kinerja dan potensi

perdagangan

Kesiapan Stakeholder

Analisis deskriptif

Computable General

Equilibrium (CGE)

Wawancara dan interview

Survey

Dampak (PTA) dan Kendala Perdagangan

Kinerja Perdagangan, Hambatan, dan Indeks

perdagangan, Export Product Dynamic

(RCA, TII, TSI, TCI, dan IIT)

Pembobotan

Indicative Potential Product

Page 18: LAPORAN AKHIR ANALISIS KELAYAKAN PTA INDONESIA … Kelayakan... · 2.2 Teori Keunggulan Komparatif ... Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dan Tunisia ... demografi pada tahun 2030 hingga

Puska KPI, BP2KP, Kementerian Perdagangan 11

selama ini serta melihat adakah potensi untuk meningkatkan perdagangan

di masa yang akan datang. Dari kinerja perdagangan tersebut analisis ini

akan memetakan produk apa yang memiliki daya saing untuk masing-

masing negara, selain itu analisis ini juga menilai apakah struktur

perdagangan kedua negara lebih bersifat melengkapi atau saling

bersaing. Untuk menganalisa hal tersebut studi ini akan menggunakan

indeks-indeks perdagangan bilateral. Indeks-indeks tersebut akan dibahas

lebih lanjut pada metodologi penelitian.

Export Product Dynamic juga digunakan untuk melihat daya saing

produk ekspor suatu negara di negara mitra dagangnya. Metode ini

melihat produk apa yang paling dinamis sehingga dapat dijadikan fokus

dalam negosiasi bilateral atau multilateral untuk menghilangkan hambatan

perdagangan di produk tersebut. Dinamika daya saing dapat dilihat dari

pertumbuhan pangsa pasar suatu negara di negara mitranya

dibandingkan dengan perkembangan pangsa pasar dunia negara mitra

tersebut. Metode ini berguna agar suatu negara memiliki acuan dalam

pangsa dari ekspornya dalam perdagangan dunia (atau dalam

perdagangan bilateral maupun regional) dibandingkan dengan negara

pesaingnya dalam produk tertentu atau kelompok produk.

Dampak dari liberalisasti perdagangan fokus pada dua objek yaitu

dampak makroekonomi dan sektoral. Analisis dampak liberalisasi tarif

antara Indonesia dan Peru akan menggunakan dua metode yaitu metode

Computable General Equilibrium (CGE) dan Partial Equilibrium (PE).

Metode CGE mensimulasikan dampak liberalisasi tarif secara bilateral

untuk sektor-sektor tertentu dengan menggunakan Global Trade Analysis

Project (GTAP). Simulasi ini menganalisa bagaimana liberalisasi pada

sektor dimaksud tadi terhadap makroekonomi kedua negara serta

perekonomian lainnya yang kemungkinan terkena dampak dari kerjasama

yang dilakukan Indonesia dan Peru. Sedangkan PE menganalisa dampak

liberalisasi tarif untuk masing-masing produk secara lebih rinci. Analisa PE

pada penelitian ini mengadopsi model Single Market Partial Equilibrium

Simulation Tool (SMART) dari World Integrated Trade Solution (WITS).

Page 19: LAPORAN AKHIR ANALISIS KELAYAKAN PTA INDONESIA … Kelayakan... · 2.2 Teori Keunggulan Komparatif ... Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dan Tunisia ... demografi pada tahun 2030 hingga

Puska KPI, BP2KP, Kementerian Perdagangan 12

Analisis yang disebutkan tadi bersifat kuantitatif yaitu dampak FTA

dari sisi ekonomi. Namun yang perlu diperhatikan adalah apakah pelaku

usaha dan stakeholder di dalam negeri memiliki kesiapan untuk

menghadapi persaingan yang lebih ketat dari skema penurunan tarif

tersebut. Selain itu studi juga akan menilai apakah ada keinginan dari

pelaku usaha domestik untuk melakukan penetrasi pasar ke Peru jika

skema kerjasama ini dapat diimplementasikan. Untuk mencapai tujuan,

pada studi ini akan dilakukan survey lapangan untuk mengukur kesiapan

pelaku usaha dan keengganan pelaku usaha untuk melakukan ekspor ke

pasar Peru.

Masing-masing metode yang dijelaskan pada kerangka analisa di

atas akan dijelaskan lebih detil pada bab metodologi.

Page 20: LAPORAN AKHIR ANALISIS KELAYAKAN PTA INDONESIA … Kelayakan... · 2.2 Teori Keunggulan Komparatif ... Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dan Tunisia ... demografi pada tahun 2030 hingga

Puska KPI, BP2KP, Kementerian Perdagangan 13

BAB III METODE PENGKAJIAN

Studi ini menggunakan mix methods antara pendekatan kuantitatif

dan kualitatif. Pendekatan kuantitatif akan menggunakan analisa deskriptif

mengenai kinerja perdagangan ke dua negara baik secara bilateral

maupun global. Selain itu penelitian ini akan melihat daya saing dan posisi

masing-masing negara di dalam perdagangan dunia dengan

menggunakan indeks-indeks perdagangan seperti Revealed Comparative

Advantage (RCA), Trade Complementary Index TCI). Sedangkan

pendekatan kualitatif akan digunakan untuk menjelaskan hal-hal yang

spesifik di luar indikator-indikator yang bisa dikuantifikasi. Analisa kualitatif

menggunakan metode wawancara dan interview dengan para stake

holder yang terdiri dari instansi terkait serta pelaku usaha baik di pusat

maupun di daerah.

3.1 Metode Analisis

3.1.1 Analisa deskriptif

Analisa deskriptif dalam penelitian ini akan menggunakan data

kinerja perdagangan kedua negara selama lima tahun terakhir. Analisa ini

bertujuan untuk mengetahui perdagangan bilateral kedua negara yang

sudah terbentuk selama ini dan juga mengetahui posisi masing-masing

negara dalam perdagangan global. Analisa ini meliputi data perdagangan

bilateral, produk utama yang sudah diperdagangkan baik secara bilateral

maupun global juga analisa mengenai potensi perdagangan untuk produk

yang selama ini belum diperdagangkan secara bilateral.

3.1.2 Indeks Perdagangan Bilateral Revealed Comparative Advantage (RCA)

Beberapa literatur menggunakan beberapa tehnik untuk mengukur

kelemahan dan keunggulan perdagangan suatu negara.salah satu yang

paling banyak digunakan adalah revelaed Comparative Advantage (RCA)

Page 21: LAPORAN AKHIR ANALISIS KELAYAKAN PTA INDONESIA … Kelayakan... · 2.2 Teori Keunggulan Komparatif ... Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dan Tunisia ... demografi pada tahun 2030 hingga

Puska KPI, BP2KP, Kementerian Perdagangan 14

yang dikembangkan oleh Balassa (1965). Indeks RCA Balassa pada

dasarnya mengukur pangsa (share) ekspor suatu negara yang

dinormalkan dengan ekspor pada industri atau produk yang sama dalam

satu kelompok negara. Formula RCA Balassa dirumuskan sebagai

berikut.

k

k

wj

k

wj

k

k

ij

k

ij

XX

XX

RCA/

/

Dimana X menunjukkan ekspor, k menyatakan klasifikasi komoditi, i

menyatakan negara pengeskpor, j negara tujuan ekspor, dan w

menyatakan dunia. Perlu dicatat bahwa negara mitra j dapat berupa

bentuk ekonomi lainnya untuk menghitung RCA bilateral atau untuk

menghitung RCA dalam lingkup regional maupun global. Nilai RCA antara

1 dan batas tak hingga menyatakan bahwa suatu produk dari negara i

memiliki daya saing di negara j. Sedangkan nilai RCA kurang dari satu

sampai batas nol menyatakan bahwa suatu produk tidak memiliki daya

saing di negara j. Karena kisaran indeks tersebut tidak bisa dibandingkan

antara dua sisi (antara indeks yang lebih dari satu dan kurang dari satu),

maka indeks RCA dimodifikasi sedemikian sehingga indeks tersebut

simetris pada batas nilai satu dengan menggunakan formula berikut ini:

1

1

RCA

RCARSCA

Dengan formula tersebut nilai indeks RCA yang lebih dari satu akan

memiliki indeks RSCA bernilai positif, sedangkan RCA yang bernilai

kurang dari satu akan memiliki indeks RSCA negatif.

Trade Intensity Index (TII)

Untuk melakukan monitoring terhadap trade flows dan patterns dapat

digunakan formula index sederhana yaitu trade intensity (brown 1949 dan

Kojima 1962). Trade intensity (TI) menggambarkan perdagangan bilateral

dua negara dalam kaitannya dengan total perdagangan internasional di

dunia dan share-nya terhadap perdagangan di dunia. Formula TI

Page 22: LAPORAN AKHIR ANALISIS KELAYAKAN PTA INDONESIA … Kelayakan... · 2.2 Teori Keunggulan Komparatif ... Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dan Tunisia ... demografi pada tahun 2030 hingga

Puska KPI, BP2KP, Kementerian Perdagangan 15

digunakan untuk melakukan analisa perdagangan dua negara, menilai

perubahan dalam perdagangan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya

(Yamazawa, 1971) selain itu TI juga dapat melakukan analisa

perdagangan intensif dalam intra trade atau extra trade di dalam suatu

kawasan/region ( Iaprade, 2004)

Indeks ini mengukur apakah ini nilai perdagangan antara kedua

negara lebih besar (atau lebih kecil) dari yang diharapkan, berdasarkan

kepentingan mereka terhadap perdagangan dunia. Intensitas

perdagangan diukur sebagai pangsa negara pengekspor terhadap ekspor

dunia dari komoditas tertentu ke negara mitra, dibagi dengan pangsa

negara pengekspor dari total ekspor dunia.

k

ww

k

iw

k

wj

k

ij

X

X

X

XTII

Dimana X menunjukkan ekspor, k menunjukkan kelompok komoditas

ekspor, i menunjukkan negara ekspor, j menunjukkan negara impor, dan

w mengacu pada dunia. Indeks intensitas perdagangan berkisar dari nilai

nol hingga tak terhingga. Nilai yang lebih besar dari satu menyimpulkan

bahwa terdapat perdagangan yang intens antara Negara pengekspor dan

negara mitra jika dibandingkan dengan perdagangan mereka dengan

seluruh dunia.

Trade Specialization Index (TSI)

TSI adalah ukuran yang paling banyak digunakan untuk menilai daya

saing bilateral. Indeks ini membandingkan arus netto barang aliran total

barang antara kedua negara.

k

ij

k

ij

k

ij

k

ijk

ijMX

MXTII

Dimana X menunjukkan ekspor, M menunjukkan impor, k

menunjukkan kelompok komoditas ekspor, dan i dan j menunjukkan

negara-negara ekspor dan impor masing-masing.

Page 23: LAPORAN AKHIR ANALISIS KELAYAKAN PTA INDONESIA … Kelayakan... · 2.2 Teori Keunggulan Komparatif ... Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dan Tunisia ... demografi pada tahun 2030 hingga

Puska KPI, BP2KP, Kementerian Perdagangan 16

Koefisien korelasi sederhana dapat digunakan untuk menyimpulkan

TII dari masing-masing kelompok komoditas untuk memberikan ukuran

keseluruhan dari komplementaritas ekonomi mitra dagang;

n

k

ijk

ijijk

ij

n

k

ijk

ijijk

ij

ij

TIITIITIITII

TIITIITIITII

1

22

1

)()(

))((

Dimana TIIij (TIIji) adalah indeks spesialisasi perdagangan untuk

negara i (j) dengan negara mitra j (i), dan ijTII adalah rata-rata dari TII di

semua komoditas.

Sebuah koefisien korelasi negatif menyimpulkan bahwa kedua

negara secara keseluruhan tidak mengkhususkan diri dalam komoditas

yang sama, yang membuat mereka menjadi mitra dagang yang saling

melengkapi. Sebaliknya, koefisien korelasi positif menyimpulkan bahwa

kedua Negara tersebut mengkhususkan diri dalam komoditas yang sama,

dan oleh karena itu merupakan pesaing di pasar global.

Trade Complementarity Index (TCI)

Indeks TCI merangkum tingkat komplementeritas perdagangan dari

suatu negara. Indeks ini menunjukkan apakah dua negara mitra adalah

negara yang saling melengkapi dalam perdagangan atau merupakan

negara yang saling bersaing. Dua negara dikatakan saling melengkapi jika

masing-masing memiliki struktur Perdagangan yang berbeda. Artinya

impor negara yang satu merupakan ekspor negara yang lain dan

sebaliknya. Namun jika kedua negara memiliki struktur ekspor yang sama

maka negara tersebut disebut saling bersaing. Indeks komplementer

perdagangan antara kedua negara dinyatakan sebagai berikut:

n

k

k

i

k

k

ij

xmTCI

1 2100

Page 24: LAPORAN AKHIR ANALISIS KELAYAKAN PTA INDONESIA … Kelayakan... · 2.2 Teori Keunggulan Komparatif ... Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dan Tunisia ... demografi pada tahun 2030 hingga

Puska KPI, BP2KP, Kementerian Perdagangan 17

Di mana k

ix adalah share ekspor negara i untuk produk k terhadap

total ekspor negara tersebut. Sedangkan k

jm adalah share impor negara j

untuk produk k yang sama terhadap total impor negara j. Dengan

demikian k

ix dan k

jm masing-masing dirumuskan sebagai berikut:

iw

k

iwk

iX

Xx dan

jw

k

jwk

jM

Mm

Formula TCI di atas menunjukkan komplementaritas ekspor negara

i terhadap negara j, dengan kata lain seberapa cocok struktur ekspor

negara i terhadap impor negara j. Untuk mengukur komplementaritas

impor dapat menggunakan formula seperti di atas dengan membalik

negara pengekspor menjadi pengimpor.

3.1.3 Produk Ekspor Dinamis (Export Product Dynamic) Melakukan analisa terhadap produk-produk yang akan diekspor

adalah penting, karena walaupun suatu product tidak memberikan share

yang besar terhadap eksport suatu negara namun sangatlah penting

melakukan identifikasi terhadap produk yang dinamis (cepat tumbuh). Jika

pertumbuhan produk ini terus tumbuh diatas rata-rata untuk periode yang

lama, maka product ini akan menjadi sumber pendapatan utama dari

perolehan export. Selain itu, jika produk dinamis ini mempunyai

karakteristik yang spesifik, maka dapat memberikan peluang yang besar

terhadap export (dibandingkan dengan produk sejenisnya). Dari

penjelasan diatas, jelaslah bahwa mengidentifikasi produk dinamis

sangatlan penting dalam kaintannya untuk melakukan negosiasi

perdangangan bilateral atau multilateral, dalam hal pengurangan

hambatan perdagangan terhadap produk dinamis dalam pasar export.

Metode yang paling tepat dalam mengidentifikasi produk dinamis adalah

dengan memilih produk atas dasar laju pertumbuhannya selama periode

waktu tertentu.

Page 25: LAPORAN AKHIR ANALISIS KELAYAKAN PTA INDONESIA … Kelayakan... · 2.2 Teori Keunggulan Komparatif ... Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dan Tunisia ... demografi pada tahun 2030 hingga

Puska KPI, BP2KP, Kementerian Perdagangan 18

Terdapat bermacam ukuran yang digunakan dalam menentukan

produk dinamis dalam evolusi export sepanjang waktu, yaitu tingkat

pertumbuhan dalam perioder tertentu, tingkat stabilitas pertumbuhan, dan

perubahan dalam share dari produk tersebut dalam kegiatan export

(Mayer,et all (2002)). Knappe Matthias (2005), menyatakan definisi produk

dinamis dapat dilihat dari beberapa aspek, seperti dari sisi import, export,

fashion, pengembangan, kepemilikan pabrik. Produk dinamis dari segi

export dan import adalah produk dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi

dalam target pasar export dan import. Produk dinamis dari segi fashion

adalah produk yang mengalami perubahan cepat dan demand intensive

product, di mana membutuhkan penanganan service yang detail. Segi

pengembangan, produk dinamis adalah produk yang produksi dan

penjualannya dapat menghasilkan lapangan pekerjaan. Sedangkan dilihat

dari segi kepemilikan pabrik, produk dinamis adalah karakteristik produk

yang banyak dimiliki investor asing, investor dapat cepat pindah ke negara

lain yang lebih menguntungkan, sehingga produk ini sangat cepat

bereaksi (dinamis) dalam perubahan factor kompetisi.

Hasil yang didapatkan dari penentuan produk dinamis, dapat

menunjukkan pertumbuhan yang kuat dalam nilai export dari produk

tersebut, mungkin merupakan refleksi dari pendalaman pada sektor

tenaga kerja dimana dapat meningkatkan jaringan produksi internasional

sementara pertumbuhan nilai export yang tinggi pada produk dinamis

utama dapat mencerminkan perkembangan dalam satu atau beberapa

negara eksportir.

Strauss-Khan (2011) membangun pemahaman yang lebih dalam

kerangka negara-negara maju yang membutuhkan supplier negara

berkembang sebagai exporter untuk memenuhi kebutuhannya. Apabila

pengekspor gagal maka hubungan perdagangan akan berakhir. Dalam

tulisannya, juga memberikan pemahaman mendalam tentang pentingnya

PTA antar negara-negara berkembang sehingga dapat mendorong

kemampuan meningkatkan ekspor dan dynamic export.

Page 26: LAPORAN AKHIR ANALISIS KELAYAKAN PTA INDONESIA … Kelayakan... · 2.2 Teori Keunggulan Komparatif ... Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dan Tunisia ... demografi pada tahun 2030 hingga

Puska KPI, BP2KP, Kementerian Perdagangan 19

Analisa Export Product Dynamic dalam kajian ini dapat dijelaskan

oleh gambar berikut:

Gambar 2 Export Product Dynamic

3.1.4 Partial Equilibrium

SMART Model atau “Single Market Partial Equilibrium Simulation

Tool” adalah model keseimbangan parsial sederhana yang dikembangkan

oleh WITS. Dengan menggunakan tools SMART yang ada di WITS, model

ini dapat menghitung dampak penurunan tarif hingga level disagregasi

hingga HS 6 dijit. Penelian ini mengadopsi apa yang dilakukan oleh

SMART dan menghitung dampak penurunan tarif level disagregasi yang

lebih rinci yaitu agregasi dalam level pos tarif untuk masing-masing

negara. Untuk itu, penghitungan simulasi pada penelitian akan

menggunakan microsoft excel. Untuk Indonesia penghitungan dampak

partial equilibrium dihitung pada level 10 dijit sedangkan untuk Nigeria dan

Tunisia pos tarif berada pada HS 8 dijit.

Dengan menggunakan HS pada level pos tarif permasalahan bias

pada level agregasi menjadi berkurang. Misalnya jika analisa

menggunakan agregasi untuk apel dan mangga ke dalam “buah”

kemungkinan kita akan menghadapi masalah bias agregasi. Tarif “buah”

Growth of Market Share Country i in Country j (Competitiveness)

Growth of World Import in Country j

Rising Star Losing Opportunity

Falling Star Retreat

Page 27: LAPORAN AKHIR ANALISIS KELAYAKAN PTA INDONESIA … Kelayakan... · 2.2 Teori Keunggulan Komparatif ... Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dan Tunisia ... demografi pada tahun 2030 hingga

Puska KPI, BP2KP, Kementerian Perdagangan 20

adalah rata-rata tariff apel dan mangga tapi dalam kasus misalnya apel

memiliki tarif nol sedangkan mangga memiliki tarif 10% maka tarif buah

dianggap 5%. Jika PE dihitung pada level agregasi pos tarif maka tarif

apel tetap 0% dan tarif mangga adalah 10% dan tidak terjadi bias

agregasi.

Data dan karakteristik dari partial equilibrium berdasarkan pada

ketentuan berikut: pertama nilai perdagangan diperlakukan sebagai

kuantitas dan harga dunia dianggap sama dengan satu. Kedua, harga

domestik adalah sama dengan harga dunia ditambahkan tariff yang

berlaku. Ketiga, ada tiga parameter yang digunakan dalam model ini yaitu

import demand elasticity; export supply elasticity; dan substitution

elasticity. Import demand elasticity diestimasi oleh WITS untuk masing-

masing negara/ekonomi pada setiap HS 6 dijit. Export supply elasticity

dibuat pada nilai 99 (sebagai proksi untuk asumsi negara kecil) dan dapat

lebih besar jika negara tersebut memiliki kekuatan pasar yang lebih tinggi.

Substitution elasticity dibuat pada nilai 1,5 dan dapat lebih tinggi

tergantung pada informasi dan studi yang sudah ada. SMART

menggunakan asumsi Armington untuk substitusi di mana komoditi

bersifat imperfect substitute di antara negara asal barang.

Partial Equilibrium dari SMART pada dasarnya menghitung Trade

Creation (TC), Trade Diversion (TD), Revenue Effect (RE), dan Welfare

Effect (WE). TE adalah peningkatan perdagangan (impor) negara yang

dianalisa (atau reporting country) dari negara mitra kerjasama preferensial

sebagai akibat dari adanya penurunan tarif yang membuat harga menjadi

lebih murah. TD (sebagai mana yang didefinisikan dalam SMART) adalah

beralihnya sumber barang impor yang awalnya berasal dari negara non

anggota kerjasama ke negara anggota. RE dapat adalah perubahan

penerimaan yang bersumber dari tarif jika terjadi pemotongan tarif. WE

adalaah perubahan pada surplus konsumen.

Page 28: LAPORAN AKHIR ANALISIS KELAYAKAN PTA INDONESIA … Kelayakan... · 2.2 Teori Keunggulan Komparatif ... Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dan Tunisia ... demografi pada tahun 2030 hingga

Puska KPI, BP2KP, Kementerian Perdagangan 21

3.1.5 Computable General Equilibrium

Analisis keseimbangan umum terhitung (Computable General

Equilibrium) merupakan analisis yang cukup komprehensif yang dapat

menyajikan gambaran masing-masing sektor dan pasar yang ada di

perekonomian. Artikel ini akan membahas salah satu model CGE yang

ada di dunia yang dikenal dengan Global Trade Analytical Project

(GTAP). GTAP dibangun oleh Universitas Purdue di Amerika Serikat

untuk menjawab pertanyaaan-pertanyaan riset dengan menggunakan

model CGE. Perkembangan model atau modifikasi model akan dilakukan

untuk mengakomodasi keadaan ekonomi yang ada. Modifikasi akan

disampaikan pada makalah kedua setelah makalah ini. Fokus pada

makalah ini adalah menyajikan gambaran umum yang mudah dimengerti

oleh pembaca sebagai pengenalan terhadap metodologi GTAP yang ada.

Penyajian penjelasan dalam makalah ini akan disampaikan dalam 3

subbab yaitu konsep umum, database, dan parameter perilaku. Konsep

umum akan menjelaskan tentang akuntansi makro dan keterkaitan antar

sektor dalam CGE di dalam model GTAP. Database akan membahas

tentang database GTAP v.8. Parameter perilaku akan menyajikan

tentanginteraksi antar variabel eksogen dan endogen yang ada dalam

model standard GTAP.

Standard GTAP adalah model CGE yang paling umum digunakan

oleh peneliti dan pengambil keputusan untuk analisis perdagangan karena

keistimewaan asumsi yang kuat (robust) dan transparan (Anderson dan

Strutt 2011). Standard model GTAP telah dibuat oleh Hertel (1997) dan

didukung dengan database yang selalu diupdate oleh Universitas Purdue.

Kesederhanaan pengitungan GTAP membuat GTAP menjadi alat yang

kuat untuk menyajikan intuisi analisis perdagangan yang komprehensif.

GTAP menggunakan pendekatan model comparative static.

Pendekatan model comparative static ini tidak memperhitungkan variabel

waktu dalam model. Suatu perubahan dalam model diasumsikan sebagai

perubahan dari satu titik keseimbangan ke titik keseimbangan yang baru.

Model comparative static tidak menjawab pertanyaan kapan suatu akibat

Page 29: LAPORAN AKHIR ANALISIS KELAYAKAN PTA INDONESIA … Kelayakan... · 2.2 Teori Keunggulan Komparatif ... Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dan Tunisia ... demografi pada tahun 2030 hingga

Puska KPI, BP2KP, Kementerian Perdagangan 22

perubahan itu terjadi tetapi menjawab apa yang akan terjadi apabila ada

suatu perubahan (lihat Nicholson 1995, Krugman 2005).

Hertel (1997) memulai penjelasan tentang model standar GTAP

dengan memberikan suatu gambar hubungan interaksi keluar-masuknya

barang atau uang antar komponen dalam perekonomian. Bab ini tidak

akan mengulas secara sistematis seperti Hertel (1997), tetapi akan

langsung memberikan gambaran tentang keadaan suatu perekonomian

terbuka.

Gambar 3 Ekonomi Terbuka dengan Multi-Kawasan Tanpa Campur Tangan Pemerintah

Sumber: Hertel (1997)

Analisis pendekatan computed general equilibrium (CGE)

digunakan untuk menganalisis interaksi antar variable eksogen dan

endogen dengan memperhitungkan interaksi antar pasar. Analisis ini

memberikan gambaran yang lebih baik dan mudah untuk menggambarkan

dampak integrasi yang akan dibentuk oleh suatu negara dengan negara

lain dalam suatu wilayah.

Model CGE memberikan informasi yang lebih intuitif karena tiga

alasan. Pertama, model CGE didasarkan pada asumsi-asumsi yang

eksplisit dalam suatu kerangka kerja yang konsisten dengan teori

mikroekonomi. Kedua, model CGE memberikan hasil kuantitatif yang jelas

Page 30: LAPORAN AKHIR ANALISIS KELAYAKAN PTA INDONESIA … Kelayakan... · 2.2 Teori Keunggulan Komparatif ... Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dan Tunisia ... demografi pada tahun 2030 hingga

Puska KPI, BP2KP, Kementerian Perdagangan 23

dan tepat sehingga pembuat kebijakan dapat lebih mudah menilai siapa

yang mendapatkan keuntungan dan yang menderita karena adanya

sebuah FTA. Ketiga, karena FTA melibatkan perubahan kebijakan

perdagangan di multi-pasar, analisis ini mungkin terlalu rumit dengan

menggunakan pendekatan aljabar atau metode geometrik. Analisis CGE

dapat menghasilkan wawasan baru tentang asumsi-asumsi ekonomi

dalam menentukan hasil dari suatu FTA.

Model yang tersisa dalam bab ini adalah model keseimbangan

umum yang difokuskan hanya pada harga dan hubungan perdagangan

antara dua pasar internasional. Ada beberapa cara lain dengan yang satu

pasar terkait dengan pasar lain. Sebuah perubahan harga suatu barang di

suatu pasar akan mempengaruhi kuantitas yang diminta untuk barang-

barang konsumsi yang berhubungan (substitusi atau melengkapi) dan

permintaan input produksi, seperti bahan baku, tenaga kerja, mesin, dan

pabrik tempat. Akhirnya, hal ini dapat mengubah pendapatan rumah

tangga yang berbeda dan mereka permintaan barang dan jasa, beberapa

yang dapat diimpor. Ini juga bisa berubah anggaran pemerintah, terutama

dalam hal penerimaan pajak dan subsidi pemerintah. Untuk perekonomian

terbuka, keseimbangan juga harus terus dalam hal neraca pembayaran.

Untuk mencapai keseimbangan pasar, harga diasumsikan akan

menyesuaikan sehingga permintaan sama dengan faktor-faktor produksi

yang tersedia. Konsumen telah memilih barang yang diinginkan keranjang

pengeluaran mereka, dan perusahaan telah memilih tingkat produksi yang

memaksimalkan keuntungan mereka. FTA akan berdampak pada

perubahan kebijakan dalam suatu perekonomian, simulasi ekonomi untuk

model CGE didasarkan bahwa equilibrium baru akan tercapai. Pengaruh

dari suatu FTA dapat diperkirakan dengan membandingkan kesejahteraan

anta kesejahteraan pada ekuilibrium lama dengan ekuilibrium baru.

Analisis CGE adalah studi ini hubungan pasar dengan

menggunakan model matematika dan data realworld dari tahun patokan.

Pemodelan matematika didasarkan pada seperangkat asumsi ekonomi

Page 31: LAPORAN AKHIR ANALISIS KELAYAKAN PTA INDONESIA … Kelayakan... · 2.2 Teori Keunggulan Komparatif ... Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dan Tunisia ... demografi pada tahun 2030 hingga

Puska KPI, BP2KP, Kementerian Perdagangan 24

neoklasik tentang motivasi agen di ekonomi, struktur pasar, preferensi

konsumen, teknologi produksi, dan kondisi pasar ekuilibrium.

Ini asumsi yang dikodekan dalam fungsi matematika dan

persamaan, yang berisi parameter yang menangkap hubungan perilaku

penting. Dalam model CGE, sebagian besar parameter adalah elastisitas

(yaitu, mereka mengukur respon dari satu variabel terhadap perubahan

lain) atau berbagi parameter, seperti bagian dari permintaan konsumsi

dalam permintaan agregat. Beberapa parameter ini akan dikenal sebagai

nilai sementara yang harus dikalibrasi pada model matematis dengan data

dunia nyata. Kalibrasi adalah langkah dalam analisis CGE ketika nilai-nilai

dipilih untuk membuat output model CGE dapat disetujui dengan data

dunia nyata dari tahun patokan.

Sebuah model CGE pada dasarnya berusaha menjelaskan

permintaan dan penawaran di masing-masing sektor dan keterkaitan antar

sektor. Dalam analisis sebuah FTA, variabel eksogen biasanya sesuai

untuk variabel kebijakan perdagangan, elastisitas, dan parameter saham.

Sisa dari variabel pada model CGE dari FTA adalah variabel endogen,

seperti harga, volume impor dan ekspor, pendapatan rumah tangga,

pendapatan tarif, surplus konsumen dan surplus produsen.

Pembangunan model estimasi dimulai dari modifikasi model GTAP

Versi 8 yang dikeluarkan oleh Universitas Purdue di Amerika Serikat.

Pembangunan model dimulai dengan desk research dan melakukan

kalibrasi akan data proyeksi yang didapatkan dari sumber yang terpercaya

(IMF Outlook, World Bank Economic Outlook, dan Bank Indonesia

outlook). Pembangunan model ini digunakan untuk memberikan alat

analisis bagi pengkaji dalam melakukan analisis cost-benefit dan

menyusun bargaining set.

.

3.2 Data dan Teknik Pengumpulan Data

Kajian ini menggunakan data primer maupun sekunder untuk

berbagai alat analisis yang digunakan. Adapun data primer dikumpulkan

Page 32: LAPORAN AKHIR ANALISIS KELAYAKAN PTA INDONESIA … Kelayakan... · 2.2 Teori Keunggulan Komparatif ... Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dan Tunisia ... demografi pada tahun 2030 hingga

Puska KPI, BP2KP, Kementerian Perdagangan 25

melalui wawancara dan Focus Group Discussion (FGD) dengan para

pemangku kepentingan terkait. Sedangkan data sekunder diperoleh dari

berbagai publikasi yang diterbitkan oleh berbagai institusi.

3.2.1. Data Sekunder

Data perdagangan untuk penelitian ini meliputi data ekspor - impor

Indonesia, Nigeria dan Tunisia, Data Perdagangan bersumber dari United

Nations Commodity Trade Statistics Database (UN Comtrade).

Sedangkan data tarif bersumber dari Trade Analysis and Information

System (TRAINS). UN Data dari UN Comtrade dan TRAINS diunggah

melalui World Integrated Trade Solution (WITS) yaitu suatu software

database yang dikembangkan oleh World Bank untuk memberikan akses

mengenai berbagai data perdagangan internasional, dan isu perdagangan

lainnya.

3.2.2. Tinjauan Lapangan Dalam Negeri

Tinjauan lapangan dalam negeri memiliki tujuan untuk

mendapatkan data primer sebagai pembanding dan konfirmasi atas desk

research. Tinjauan lapangan dalam negeri menggunakan purposive

sampling dengan target responden adalah produsen, eksporter, importer,

instansi terkait, akademisi, dan asosiasi pengusaha terkait. Daerah yang

menjadi sampel untuk observasi adalah Jakarta, Makassar, Batam, dan

Medan. Metode yang digunakan adalah wawancara dan kuesioner.

Wawancara juga dilakukan dengan responden tertentu dapat dirinci

sebagai berikut:

1. Dinas yang menjadi pembina bidang perdagangan dan

perindustrian

2. Pihak kepabeanan (Bea Cukai)

3. Dinas yang menjadi Pembina produksi (Dinas Pertanian,

Dinas Kelautan dan Perikanan)

4. Dinas perencanaan daerah:

Page 33: LAPORAN AKHIR ANALISIS KELAYAKAN PTA INDONESIA … Kelayakan... · 2.2 Teori Keunggulan Komparatif ... Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dan Tunisia ... demografi pada tahun 2030 hingga

Puska KPI, BP2KP, Kementerian Perdagangan 26

5. Kementerian terkait GVC

6. Asosiasi terkait.

3.2.3. Focus Group Discussion (FGD)

Target Focus Group Discussion adalah mengkonfirmasi studi

lapangan dan studi literatur. Dalam rangka mendukung ketajaman kajian

ini, kajian ini menggali expert opinion dari akademisi, asosiasi, pelaku

usaha, dan pemerintah melalui Focus Group Discussion yang

dilaksanakan di Jakarta.

Page 34: LAPORAN AKHIR ANALISIS KELAYAKAN PTA INDONESIA … Kelayakan... · 2.2 Teori Keunggulan Komparatif ... Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dan Tunisia ... demografi pada tahun 2030 hingga

Puska KPI, BP2KP, Kementerian Perdagangan 27

BAB IV ANALISIS HUBUNGAN EKONOMI DAN PERDAGANGAN

INDONESIA-NIGERIA DAN INDONESIA-PERU

4.1 Ekonomi dan Perdagangan Indonesia-Nigeria

Indonesia dan Nigeria merupakan negara berkembang dalam definisi

Bank Dunia dan PBB. GDP Indonesia hampir mencapai 4 kali lipat GDP

Nigeria. Namun, Nigeria memiliki populasi setengah dari populasi

Indonesia. Nigeria merupakan pasar yang besar bagi Indonesia. Begitu

pula Indonesia merupakan pasar yang menarik bagi Nigeria.

Tabel 1. Deskripsi Indikator Makroekonomi Indonesia dan Nigeria

Ket: Indikator makroekonomi diambil untuk data tahun 2013. Sumber: IMF World Economic Outlook (2014) Kinerja makroekonomi Indonesia memang terlihat jauh lebih baik

dibandingkan dengan Nigeria. Inflasi Indonesia jauh lebih rendah

dibandingkan dengan Nigeria. Pendapatan per kapita Nigeria masih

berkisar USD 1,725 yang 50 persen lebih rendah dibandingkan dengan

Indonesia. Perbedaan daya beli ini juga membuka potensi perdagangan

bagi produk Indonesia. Kedua negara merupakan negara yang memiliki

peran perdagangan yang penting dimana hal ini terlihat dari indikator

kontribusi neraca berjalan terhadap Pendapatan Domestik Bruto yang

mirip tetapi dengan arah berbeda.

4.1.1 Kinerja Perdagangan Indonesia-Nigeria

Tabel 2. Neraca Perdagangan Indonesia dan Nigeria

Page 35: LAPORAN AKHIR ANALISIS KELAYAKAN PTA INDONESIA … Kelayakan... · 2.2 Teori Keunggulan Komparatif ... Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dan Tunisia ... demografi pada tahun 2030 hingga

Puska KPI, BP2KP, Kementerian Perdagangan 28

Sumber: Badan Pusat Statistik (diolah oleh Puska KPI)

Indonesia mengalami neraca perdagangan yang defisit dengan Nigeria.

Indonesia menderita defisit pada perdagangan migas dan menikmati

surplus pada perdagangan non migas. Dominasi perdagangan migas

Indonesia dengan Nigeria menunjukkan bahwa Nigeria merupakan

pemasok migas yang penting dengan Indonesia.

Potensi pengembangan ekspor non migas Indonesia terlihat besar dari

tren pertumbuhan ekspor non migas Indonesia ke Nigeria yang mencapai

25 persen selama 2009-2013. Namun, impor migas dari Nigeria

menunjukkan angka pertumbuhan yang cukup menjadi perhatian hingga

mencapai 60 persen selama 5 tahun terakhir ini.

Tabel 3. 20 Produk Terbesar Ekspor Indonesia ke Nigeria

Page 36: LAPORAN AKHIR ANALISIS KELAYAKAN PTA INDONESIA … Kelayakan... · 2.2 Teori Keunggulan Komparatif ... Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dan Tunisia ... demografi pada tahun 2030 hingga

Puska KPI, BP2KP, Kementerian Perdagangan 29

Sumber: Badan Pusat Statistik (diolah oleh Puska KPI)

Apabila dilihat secara rinci dalam HS 10 dijit, komoditas ekspor utama

Indonesia ke Nigeria adalah barang konsumsi untuk kebutuhan sehari-hari

seperti kertas, sabun, mentega, tekstil dan beberapa produk elektronik.

Walaupun minyak kelapa sawit tidak menunjukkan konsistensi ekspor

yang jelas selama 5 tahun terakhir, minyak kelapa sawit merupakan

produk ekspor utama Indonesia ke Nigeria pada 2013.

Pertumbuhan ekonomi Nigeria mendorong negara ini untuk melakukan

impor selama negara tersebut belum dapat memproduksinya secara

efisien. Perdagangan yang terjadi secara alami menunjukkan bahwa

Nigeria merupakan pasar yang menarik ditinjau dari pertumbuhan

konsumsi atas impor non migas bagi Indonesia.

Tabel 4. Produk Impor Terbesar Indonesia dari Nigeria

Page 37: LAPORAN AKHIR ANALISIS KELAYAKAN PTA INDONESIA … Kelayakan... · 2.2 Teori Keunggulan Komparatif ... Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dan Tunisia ... demografi pada tahun 2030 hingga

Puska KPI, BP2KP, Kementerian Perdagangan 30

Sumber: Badan Pusat Statistik (diolah oleh Puska KPI)

Nigeria merupakan pemasok minyak mentah dan kapas bagi Indonesia.

Nigeria sangat penting dalam menunjang produksi Indonesia. Konsistensi

pasokan minyak mentah Nigeria menjadi sangat penting bagi proses

produksi Indonesia karena minyak bumi mentah merupakan sumber

utama energi dalam proses produksi Indonesia.

Hubungan produksi tekstil antara Nigeria dan Indonesia terikat pada

perdagangan kapas. Indonesia tidak dapat memproduksi kapas secara

alami sehingga memerlukan impor kapas dari Nigeria. Pertumbuhan impor

kapas dari Nigeria meningkat sebesar 58 persen dalam rata-rata

pertumbuhan per tahun selama 5 tahun terakhir ini. Pertumbuhan ini

menunjukkan bahwa telah terjadi investasi pada sektor tekstil atau

ekspansi produksi tekstil di Indonesia.

2013 20141 2709001000 Crude petroleum oil 503.6 3,060.3 59.7 417.3 314.3 -24.7

2 2711130000 Liquid butanes 0.0 31.6 0.0 31.6 23.6 -25.5

3 5201000000 Cotton, not carded/combed. 4.8 22.8 58.3 2.8 0.4 -84.6

4 4105100000 Tanned/crust skins of sheep/lamb, without wool on, in the wet state0.0 2.3 0.0 0.2 0.4 109.6

5 7601200000 Aluminium alloys 0.0 2.2 0.0 1.5 0.2 -87.1

6 7801991000 Oth unwrought lead&containing by wgt unrefined 0.0 1.3 0.0 0.5 0.2 -57.8

7 1803200000 Cocoa paste, wholly or partly defatted 0.0 0.6 0.0 0.6 0.0 -100.0

8 7801910000 Oth unwrought lead&containing by wgt antimony as the principal oth element0.0 0.5 0.0 0.1 0.1 85.0

9 910100000 Ginger 0.0 0.4 0.0 0.0 0.0 0.0

10 1801000000 Cocoa beans, whole or broken,raw/roasted 0.0 0.2 0.0 0.0 0.0 0.0

11 4707100010 Unbleached kraft paper or paperboard for paper making purposes0.0 0.1 0.0 0.0 0.0 0.0

12 1202200000 Ground nuts, shelled 0.0 0.1 0.0 0.1 0.0 -100.0

13 801310000 Cashew nuts, in shell, fresh or dried 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0

14 4407990090 Oth wood sawn or chipped lengthwise, planed or sanded thikness>6mm0.1 0.0 -24.3 0.0 0.0 0.0

15 8421319000 Oth intake air filters for internal combustion engines 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0

16 8421239900 Oth oil filters for oth earth moving machin & motor vehicles of chapter 870.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0

17 8425390000 Oth winches;capstans,oth than powered by oth electric motor 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0

18 8415901900 Oth chassis/cabinet,welded&painted,part of machines of an output<= 21.10 kw0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0

19 8541290000 Transistor with a dissipation rate of >= 1 w 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0

20 8471702000 Hard disk drives 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0

508.5 3,122.4 60.4 454.7 339.2 -25.4

0.3 0.0 -61.2 0.0 23.4 42,463,378.2

508.8 3,122.4 60.5 454.7 362.6 -20.3

JAN - PEBPerub. %

Sub Total

Lainnya

Total

NO HS DESKRIPSI 2009 2013Trend

(%)

Page 38: LAPORAN AKHIR ANALISIS KELAYAKAN PTA INDONESIA … Kelayakan... · 2.2 Teori Keunggulan Komparatif ... Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dan Tunisia ... demografi pada tahun 2030 hingga

Puska KPI, BP2KP, Kementerian Perdagangan 31

Tabel 5. Posisi Nigeria pada Ekspor Indonesia Berdasarkan Negara

Sumber: TradeMap (diolah Puska KPI)

Nigeria merupakan bukan negara tujuan ekspor utama Indonesia. Nigeria

menempati urutan ke-35 sebagai negara mitra tujuan ekspor Indonesia.

Pangsa Ekspor Indonesia ke Nigeria sebesar 7.8 % dari total ekspor

Indonesia ke Dunia. Mayoritas ekspor non migas menunjukkan bahwa

pola perdagangan Indonesia-Nigeria merupakan pola perdagangan antara

negara yang masih melakukan proses pembangunan ekonomi dengan

negara yang mulai mengembangkan industrialisasi.

Tabel 6. Posisi Indonesia pada Impor Nigeria Berdasarkan Negara

Sumber: TradeMap (diolah Puska KPI)

Akan tetapi posisi Indonesia pada impor Nigeria menunjukkan bahwa

Indonesia belum merupakan pemasok utama. Pangsa pasar Indonesia di

Page 39: LAPORAN AKHIR ANALISIS KELAYAKAN PTA INDONESIA … Kelayakan... · 2.2 Teori Keunggulan Komparatif ... Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dan Tunisia ... demografi pada tahun 2030 hingga

Puska KPI, BP2KP, Kementerian Perdagangan 32

Nigeria belum mencapai 1 persen. Ketergantungan pasar Nigeria pada

China dan Amerika Serikat masih sangat besar. Nigeria dari sisi impor

sangat tidak memerlukan Indonesia dalam pemenuhan kebutuhannya.

Tabel 7. Posisi Indonesia pada Ekspor Nigeria Berdasarkan Negara

Sumber: TradeMap (diolah Puska KPI)

Indonesia merupakan negara yang relatif lebih penting bagi Nigeria dalam

sisi ekspor dibandingkan dengan Nigeria bagi Indonesia. Indonesia

merupakan tujuan ekspor urutan ke-19 dalam struktur ekspor Nigeria

dibandingkan dengan Nigeria yang hanya merupakan urutan ke-35 dalam

struktur ekspor Indonesia. Namun apabila ditinjau dari pangsa, pangsa

ekspor Nigeria ke Indonesia hanya berkisar 1 persen dari total ekspor

Nigeria. Sedangkan pangsa ekspor Indonesia ke Nigeria mencapai 7.8

persen dari total ekspor Indonesia pada tahun yang sama. Tingkat

diversifikasi tujuan ekspor Nigeria masih sangat kecil dan cenderung

tergantung pada pasar Amerika Serikat, India, dan Brazil.

Tabel 8. Posisi Nigeria pada Impor Indonesia Berdasarkan Negara

Page 40: LAPORAN AKHIR ANALISIS KELAYAKAN PTA INDONESIA … Kelayakan... · 2.2 Teori Keunggulan Komparatif ... Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dan Tunisia ... demografi pada tahun 2030 hingga

Puska KPI, BP2KP, Kementerian Perdagangan 33

Sumber: TradeMap (diolah Puska KPI)

Nigeria merupakan negara pemasok urutan ke-14 di dalam struktur impor

Indonesia berdasarkan negara. Posisi Nigeria di pasar Indonesia jauh

lebih baik dibandingkan dengan posisi Indonesia di pasar Nigeria.

Ketergantungan Indonesia akan minyak bumi dan kapas Nigeria menjadi

alasan utama untuk menjelaskan bahwa posisi Nigeria jauh lebih baik

dibandingkan posisi Indonesia pada sisi impor.

Namun apabila dilihat pangsa pasar Nigeria di Pasar Indonesia tidak jauh

lebih baik dibandingkan dengan pangsa pasar Indonesia di pasar Nigeria.

Kedua negara memiliki range pangsa pasar yang tidak begitu besar

antara keduanya di pasar masing-masing kedua negara tersebut.

Walaupun pangsa pasar Indonesia dibawah 1 persen, pangsa pasar

Nigeria hanya mencapai 1.45 persen pada periode yang sama. Alasan

utama adalah Indonesia membutuhkan berdagang dengan Nigeria karena

memerlukan barang Nigeria untuk menjamin adanya produksi di

Indonesia.

Berdasarkan analisis produk potensial, Nigeria mengimpor hampir 3.477

items dengan definisi klasifikasi Harmonized System 2012 dan 10 dijit.

Indonesia ekspor ke dunia sebanyak 4.084 items dan hampir 17.04

persen merupakan produk yang sudah diekspor ke Nigeria. Sedangkan

Page 41: LAPORAN AKHIR ANALISIS KELAYAKAN PTA INDONESIA … Kelayakan... · 2.2 Teori Keunggulan Komparatif ... Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dan Tunisia ... demografi pada tahun 2030 hingga

Puska KPI, BP2KP, Kementerian Perdagangan 34

berkisar 82.96 persen dari jenis produk ekspor Indonesia ke dunia belum

diperdagangkan ke Nigeria. Produk potensial Indonesia ke Nigeria yang

masih perlu digali adalah sebanyak 3.388 jenis produk ini.

Pada sisi Nigeria, Indonesia telah mengimpor sebesar 3.945 items dari

dunia dan hanya 28 item yang bisa dipasok oleh Nigeria. Indonesia

mengimpor dari dunia tetapi tidak mengimpor dari Nigeria sementara

Nigeria dapat memasoknya adalah sebanyak 776 produk atau berkisar

95.21 persen dari seluruh item ekspor Nigeria ke dunia. Potensi

perdagangan Indonesia-Nigeria masih sangat besar untuk dikembangkan

bagi kedua negara.

4.1.2 Hambatan Perdagangan Indonesia dan Nigeria

Hambatan perdagangan suatu negara dapat dilakukan secara finansial

dengan melakukan penarikan bea masuk impor atau tarif ad volerem yang

dikenakan secara umum (tarif MFN) dan kebijakan non tarif lainnya. WTO

mengamanatkan bahwa hambatan perdagangan sebaiknya selalu dalam

bentuk tarif ad volerem untuk menjaga kepastian berusaha bagi eksportir

dan importir.

Ruang lingkup liberalisasi biasanya menjadi tumpuan utama

diperbolehkan suatu negara anggota WTO melakukan perjanjian

perdagangan bebas di luar WTO. Artikel 24 GATT 1994 menjelaskan

bahwa apabila hampir 90 persen jumlah pos tarif yang dikomitmenkan

dalam perjanjian baru dapat dikatakan komprehensif.

Struktur tarif Nigeria terkonsentrasi pada tarif di bawah 5 persen atau

sebanyak 2.690 pos tarif atau berkisar 47 persen dari total pos tarif

Nigeria. Pos tarif yang dipandang masih tinggi berkisar pada kisaran 15.1

% hingga 20% yang terdiri sebesar 2.097 pos tarif atau 36 persen dari

seluruh pos tarif.

Tabel 9. Struktur Tarif Nigeria

Page 42: LAPORAN AKHIR ANALISIS KELAYAKAN PTA INDONESIA … Kelayakan... · 2.2 Teori Keunggulan Komparatif ... Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dan Tunisia ... demografi pada tahun 2030 hingga

Puska KPI, BP2KP, Kementerian Perdagangan 35

Sumber: MacMap (diolah Puska KPI).

Sedangkan struktur tarif Indonesia masih bersifat variatif. Tarif Indonesia

masih ada yang berkisar 150% dan ada yang bersifat spesifik. Tarif

Indonesia masih relatif lebih tinggi daripada tarif Nigeria. Walaupun

demikian, 50 persen pos tarif Indonesia sudah berada di bawah 5 persen

dengan nomenklatur Harmonized System 2012.

Tabel 10. Struktur Tarif Indonesia

Sumber: Kementerian Keuangan (diolah Puska KPI)

4.2 Ekonomi dan Perdagangan Indonesia-Tunisia

Meninjau perbandingan kondisi makroekonomi Indonesia dan Tunisia,

Indonesia memiliki Produk Domestik Bruto sebesar 18 kali lipat Produk

Domestik Bruto Tunisia. Kedua negara merupakan negara berkembang

dalam definisi Bank Dunia dan PBB. Tetapi kedua negara berhasil

Tarif Jumlah Pos Tarif

0% 117

0.1 - 5% 2,573

5.1 - 10% 720

10.1 - 15% 0

15.1 - 20% 2,097

20.1 - 25% 0

25.1 - 30% 0

30.1 - 35% 164

Over 35% 0

N.A. 2

Total 5,671

Page 43: LAPORAN AKHIR ANALISIS KELAYAKAN PTA INDONESIA … Kelayakan... · 2.2 Teori Keunggulan Komparatif ... Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dan Tunisia ... demografi pada tahun 2030 hingga

Puska KPI, BP2KP, Kementerian Perdagangan 36

membuktikan untuk tumbuh selama krisis ekonomi global terjadi. Potensi

Indonesia sebagai pasar jelas lebih besar bagi Tunisia daripada Tunisia

bagi Indonesia.

Tabel 11. Indikator Makroekonomi Indonesia dan Tunisia

Sumber: World Economic Outlook (2014)

Daya beli penduduk Tunisia dan Indonesia hampir sama, tetapi kesamaan

ini didorong oleh perbedaan populasi kedua negara yang cukup besar.

Populasi Indonesia 24 kali lebih besar dari populasi Tunisia. Perbedaan

pasar yang besar antara kedua negara tergambar dari kontras

perbandingan antar kedua negara. Potensi Tunisia ditinjau dari daya beli

sangat besar untuk digali sebagai pasar untuk produk Indonesia.

Perbedaan inflasi yang kecil menunjukkan bahwa kedua negara memiliki

kecenderungan konsentrasi fiskal dan konsentrasi moneter yang hampir

sama. Kemampuan Tunisia menahan inflasi lebih kecil mengakibatkan

Indonesia memiliki term of trade yang relatif kurang menguntungkan

dibandingkan dengan Tunisia. Harga di Tunisia memiliki pertumbuhan

yang relatif lebih kecil dibandingkan dengan pertumbuhan harga di

Indonesia dan ini berimplikasi pada pertumbuhan term of trade (rasio

harga Tunisia dan Indonesia) menjadi lebih menguntungkan Tunisia.

Indikator makroekonomi di atas menunjukkan bahwa Indonesia lebih

mudah untuk menjadi pasar Tunisia daripada Tunisia menjadi pasar

Indonesia.

Namun apabila ditinjau pertumbuhan ekonomi kedua negara, Tunisia

memiliki pertumbuhan yang relatif stabil dibandingkan Indonesia pada

krisis 1998. Namun, cerita ini berbalik ketika terjadi krisis ekonomi global

pada 2007-2008. Penurunan tren pertumbuhan lambat laun terjadi sejak

Page 44: LAPORAN AKHIR ANALISIS KELAYAKAN PTA INDONESIA … Kelayakan... · 2.2 Teori Keunggulan Komparatif ... Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dan Tunisia ... demografi pada tahun 2030 hingga

Puska KPI, BP2KP, Kementerian Perdagangan 37

2007 dan 2008. Tunisia memang mengalami guncangan politik di dalam

negeri sehingga mengakibatkan pertumbuhan ekonomi yang negatif pada

2010 dan 2011.

Gambar 4. Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dan Tunisia

Sumber: World Economic Outlook (2014) Permintaan ekspor dan konsumsi rumah tangga merupakan pendorong

utama Indonesia dapat bertahan selama 2010 dan 2011. Namun ternyata

tren ini tidak terjadi pada tahun 2013. Kinerja makroekonomi Indonesia

mulai mengalami penurunan ketika harga komoditas dunia menurun

draktis sehingga defisit neraca perdagangan mulai terjadi antara

Indonesia dengan dunia.

Ketergantungan Indonesia pada ekspor bahan mentah ini membelenggu

Indonesia dalam neraca perdagangan yang defisit. Ekspor non migas

Indonesia menurun tetapi tidak diimbangi dengan penurunan impor.

Keterjebakan dalam menurunnya pasokan minyak dalam negeri

mengakibatkan Indonesia sebagai net importir untuk minyak bumi

sehingga konsumsi minyak bumi untuk menyambung proses produksi di

Indonesia mendorong peningkatan impor migas.

4.2.1 Kinerja Perdagangan Indonesia-Tunisia Indonesia mengalami surplus neraca perdagangan sejak 2008-2012.

Perdagangan Indonesia dengan Tunisia murni merupakan perdagangan

non migas. Surplus perdagangan yang cukup tinggi ini menjelaskan

-15

-10

-5

0

5

10

1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012Indonesia

Tunisia

Page 45: LAPORAN AKHIR ANALISIS KELAYAKAN PTA INDONESIA … Kelayakan... · 2.2 Teori Keunggulan Komparatif ... Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dan Tunisia ... demografi pada tahun 2030 hingga

Puska KPI, BP2KP, Kementerian Perdagangan 38

bahwa Indonesia mampu melakukan ekspor non migas ke Tunisia jauh

lebih besar daripada impor Indonesia dari Tunisia. Pertumbuhan ekspor

Indonesia ke Tunisia mencapai 10,64 persen per tahun selama 2009-

2012. Pertumbuhan impor Indonesia dari Tunisia mencapai 1,4 persen per

tahun selama 2009-2012.

Perdagangan kedua negara sempat mengalami penurunan ketika krisis

global 2007-2008 terjadi sehingga pada 2009 perdagangan kedua negara

dan ekspor Indonesiapun menurun. Penurunan ini justru tidak terjadi

ketika Tunisia mengalami krisis politik pada tahun 2011.

Gambar 5. Perkembangan Neraca Perdagangan Indonesia dengan Tunisia selama 2009-2012

Sumber: Badan Pusat Statistik (diolah Puska KPI)

Posisi Tunisia sebagai negara pemasok pada perdagangan Indonesia

mencapai urutan ke-97. Sedangkan posisi Indonesia sebagai pemasok

Tunisia mencapai pada urutan ke-34. Perdagangan Tunisia sangat

didominasi oleh Perancis dan Italia. Kedekatan Tunisia dengan Eropa

mengakibatkan Tunisia sangat strategis untuk menjadi hub produksi ke

Eropa.

Tabel 12. Posisi Tunisia pada Impor Indonesia Berdasarkan Negara

Page 46: LAPORAN AKHIR ANALISIS KELAYAKAN PTA INDONESIA … Kelayakan... · 2.2 Teori Keunggulan Komparatif ... Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dan Tunisia ... demografi pada tahun 2030 hingga

Puska KPI, BP2KP, Kementerian Perdagangan 39

Sumber: TradeMap (diolah Puska KPI) China merupakan benchmark terbaik untuk perdagangan Indonesia

dengan Tunisia. China mulai mencapai urutan ke-5 setelah Jerman untuk

masuk pasar Tunisia. Pasar Tunisia memang tidak begitu besar tetapi

China masih tetap berusaha masuk dan berhasil menduduki posisi pangsa

pasar sebesar 6 persen dari total impor Tunisia.

Tabel 13. Posisi Indonesia pada Impor Tunisia Berdasarkan Negara

Sumber: TradeMap (diolah Puska KPI)

Ekspor utama Indonesia ke Tunisia adalah Crude Palm Oil (CPO) selama

2008-2012 dengan pertumbuhan ekspor sebesar 16 persen rata-rata per

tahun. Ekspor CPO Indonesia ke Tunisia mencapai USD 64 juta pada

tahun 2012. Ekspor utama Indonesia lainnya adalah kulkas, minyak

berbasis kelapa, dan produk turunan CPO. Tunisia mengimpor produk

CPO dan turunannya dari Indonesia untuk produksi konsumsi dan

pasokan energi di Tunisia.

Page 47: LAPORAN AKHIR ANALISIS KELAYAKAN PTA INDONESIA … Kelayakan... · 2.2 Teori Keunggulan Komparatif ... Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dan Tunisia ... demografi pada tahun 2030 hingga

Puska KPI, BP2KP, Kementerian Perdagangan 40

Indonesia juga dapat mengekspor produk manufaktur berupa tas plastik

dan bahan kardus ke Tunisia untuk pengepakan barang. Indonesia dan

Tunisia terikat dalam suatu proses produksi. Hubungan ekspor Indonesia

dengan Tunisia lebih pada kebutuhan membantu proses produksi Tunisia

untuk melakukan ekspor atau pemenuhan konsumsi dalam negeri.

Tabel 14. Ekspor Utama Indonesia ke Tunisia

Sumber: TradeMap dan Badan Pusat Statistik (diolah Puska KPI)

Tabel 15. Impor Indonesia dari Tunisia

Page 48: LAPORAN AKHIR ANALISIS KELAYAKAN PTA INDONESIA … Kelayakan... · 2.2 Teori Keunggulan Komparatif ... Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dan Tunisia ... demografi pada tahun 2030 hingga

Puska KPI, BP2KP, Kementerian Perdagangan 41

Sumber: TradeMap dan Badan Pusat Statistik (diolah Puska KPI)

Impor Indonesia dari Tunisia lebih bersifat barang konsumsi dan barang

penunjang produksi. Indonesia mengimpor skala besar kurma dari

Tunisia. Impor Indonesia atas kurma Tunisia telah mencapai USD 8,5 juta

dan mengalami pertumbuhan hampir 21 persen rata-rata per tahun

selama periode 2009-2012.

Indonesia mengimpor calcium phosphates dari Tunisia untuk diolah

menjadi pupuk anorganik di Indonesia. Bahkan impor untuk calcium

phosphates untuk keperluan pengolahan pupuk anorganik ini ditunjang

dengan MoU antara pihak BUMN Indonesia dengan Pihak Pemerintah

Tunisia.Selain itu Indonesia juga mengimpor beberapa produk komponen

elektronika dari Tunisia sebagai rangkaian proses produksi dunia yang

tergabung dalam jejaring produksi global.

HS Code Description Import

(USD 000)

Annual

growth

2008-2012

%, p.a.

Tariff applied

by Indonesia

(Advalorem

equivalent)'080410 Dates, fresh or dried 8,579 21 5

'283525 Calcium hydrogenorthophosphate (dicalcium

phosphate)

5,580 115 5

'283526 Calcium phosphates nes 2,378 236 5

'853650 Electrical switches for a voltage not exceeding 1,000

volts, nes

1,794 383 3.5

'470329 Chemical wood pulp,soda/sulphate,non-

coniferous,semi-bl/bleachd,nes

1,439 18 0

'170260 Fructose&fructose syrup nes,cntg in dry state >50%

by wght of fructose

1,133 5

'410799 Leather "incl. parchment-dressed leather" of the

portions, strips or s

399 0

'081350 Mixtures of edible nuts or dried fruits of this chapter 288 5

'720449 Ferrous waste and scrap, iron or steel, nes 218 -35 0

'760120 Aluminium unwrought, alloyed 188 0

'620462 Womens/girls trousers and shorts, of cotton, not

knitted

113 9 15

'854430 Ignition wirg sets&oth wirg sets usd in

vehicles,aircraft etc

112 190 10

'853120 Indicator panels incorporatg liquid crystal

device/light emittg diode

92 0

'903031 Multimeters 81 5

'392690 Articles of plastics or of other materials of Nos

39.01 to 39.14 nes

65 13.8

'903032 Multimeters with recording device 52 5

'631010 Used or new rags of textile materials, sorted 50 15

'611030 Pullovers, cardigans and similar articles of man-made

fibres, knitted

48 43 15

'620342 Mens/boys trousers and shorts, of cotton, not

knitted

43 -1 15

'760200 Waste and scrap, aluminium 43 36 0

Subtotal 22,695

Others 783

Total 23,478

Page 49: LAPORAN AKHIR ANALISIS KELAYAKAN PTA INDONESIA … Kelayakan... · 2.2 Teori Keunggulan Komparatif ... Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dan Tunisia ... demografi pada tahun 2030 hingga

Puska KPI, BP2KP, Kementerian Perdagangan 42

4.2.2 Hambatan Perdagangan Indonesia dan Tunisia

Berdasarkan WTO Tariff Download, tingkat hambatan perdagangan

berupa tarif antara Tunisia dan Indonesia masih tinggi. Bound tariff Tunisia

ada yang masih berada di kisaran diatas 100 persen. Bahkan untuk

produk-produk manufaktur seperti tekstil hulu dan tekstil hilir Tunisia,

bound tariff Tunisia masih tinggi di atas 50 persen.

Secara keseluruhan Bound Tariff Tunisia memang relatif lebih tinggi

dibandingkan dengan bound tariff Indonesia. Indonesia mengikat bound

tariff lebih tinggi dengan bound tariff Tunisia hanya pada produk tertentu

seperti produk kulit dan alas kaki, mesin-mesin non listrik, dan alat-alat

transportasi.

Gambar 6. Tarif Bound Tunisia dan Indonesia Sumber: WTO Tariff Download

Rata-rata MFN applied tariff Indonesia masih dipandang lebih rendah

dibandingkan dengan rata-rata MFN applied tariff Tunisia. Produk-produk

ekspor utama Indonesia ke Tunisia masih mengalami tingkat tarif yang

cukup tinggi berkisar antara 5 hingga 10 persen (lihat tabel 14 subbab

4.2.1. Kinerja Perdagangan Indonesia-Tunisia).

Indonesia secara keseluruhan memiliki tarif yang jauh lebih rendah

dengan Tunisia. Tarif Indonesia yang lebih tinggi hanyalah alkohol dan

tembakau. Alkohol merupakan barang yang dikenakan kuota dan tarif

Page 50: LAPORAN AKHIR ANALISIS KELAYAKAN PTA INDONESIA … Kelayakan... · 2.2 Teori Keunggulan Komparatif ... Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dan Tunisia ... demografi pada tahun 2030 hingga

Puska KPI, BP2KP, Kementerian Perdagangan 43

sehingga dalam melakukan impornya pun dibatasi dengan alasan moral

dan agama.

Gambar 7. Perbandingan MFN Applied Tariff Tunisia dan Indonesia

Page 51: LAPORAN AKHIR ANALISIS KELAYAKAN PTA INDONESIA … Kelayakan... · 2.2 Teori Keunggulan Komparatif ... Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dan Tunisia ... demografi pada tahun 2030 hingga

Puska KPI, BP2KP, Kementerian Perdagangan 44

BAB V ANALISIS DAMPAK KELAYAKAN PTA INDONESIA-NIGERIA

DAN PTA INDONESIA-TUNISIA TERHADAP PEREKONOMIAN

INDONESIA

5.1 Analisis Kelayakan PTA Indonesia-Nigeria

Dalam rangka menghitung kelayakan suatu PTA maka studi ini akan

melihat dengan metodologi indeks perdagangan dan Computed General

Equilibrium (CGE).

5.1.1 Indeks Perdagangan

Berdasarkan penghitungan Trade Complementarity Index (TCI) produk

Indonesia di pasar Nigeria, produk-produk yang memiliki TCI lebih tinggi

dari 40 ke atas adalah mesin/peralatan listrik, alas kaki dan tutup kepala,

jangat, kulit merah, kulit berbulu, produk mineral. Produk-produk ini

memiliki kecocokan yang tinggi dengan yang diinginkan dan dibutuhkan

oleh Nigeria.

Gambar 8. Trade Complemantary Index (TCI ) Produk Indonesia di Pasar Nigeria

Sumber: Badan Pusat Statistik (diolah Puska KPI)

Page 52: LAPORAN AKHIR ANALISIS KELAYAKAN PTA INDONESIA … Kelayakan... · 2.2 Teori Keunggulan Komparatif ... Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dan Tunisia ... demografi pada tahun 2030 hingga

Puska KPI, BP2KP, Kementerian Perdagangan 45

Berdasarkan penghitungan Trade Complementarity Index (TCI) produk

Nigeria di pasar Indonesia, produk-produk yang memiliki TCI lebih tinggi

dari 40 ke atas adalah Produk mesin/peralatan listrik, produk mineral serta

produk alas kaki dan tutup kepala. Produk-produk ini memiliki kecocokan

yang tinggi dengan yang diinginkan dan dibutuhkan oleh Indonesia yang

dapat dipasok oleh Nigeria.

Gambar 9. Trade Complemantary Index (TCI ) Produk Nigeria di Pasar Indonesia

Sumber: Badan Pusat Statistik (diolah Puska KPI)

Berdasarkan penghitungan export product dynamic (EPD), produk

andalan Indonesia seperti CPO berada loss opportunity. Daya saing

produk CPO Indonesia di Nigeria lemah , tetapi permintaan impor Nigeria

sangatlah besar. Indonesia perlu melihat ini sebagai potensi yang perlu

dikembangkan. Peningkatan daya saing perlu diupayakan untuk dapat

menjadi rising star di pasar Nigeria.

Produk rising star Indonesia adalah kertas dan produk makanan berbasi

cereal, tepung, dan produk berbasis susu. Produk konsumsi kebutuhan

sehari-hari merupakan produk yang rising star di Nigeria. Sedangkan

produk yang berkaitan dengan produksi seperti bahan baku, barang

antara, dan barang modal belum begitu dapat masuk dalam pasar Nigeria.

0 20 40 60 80 100 120

Hewan dan Produk Hewan

Produk Tumbuhan

Berbagai Jenis Makanan

Produk Mineral

Bahan-bahan Kimia

Plastik/Karet

Jangat, Kulit Merah, Kulit berbulu

Kayu, Produk dari Kayu

Tekstil

Alas Kakidan Tutup Kepala

Permata/Kaca

Logam

Mesin/Peralatan Listrik

Transportasi

Lain-lain

2012

2011

2010

Page 53: LAPORAN AKHIR ANALISIS KELAYAKAN PTA INDONESIA … Kelayakan... · 2.2 Teori Keunggulan Komparatif ... Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dan Tunisia ... demografi pada tahun 2030 hingga

Puska KPI, BP2KP, Kementerian Perdagangan 46

Sumbu X: Pertumbuhan RSCA 2008-2012 ; Sumbu Y: Pertumbuhan Permintaan Impor Nigeria 2008-2012. Lost of Opportunity adalah masih memiliki pangsa pasar namun terjadi penurunan tingkat daya saing Indonesia. Rising Star adalah memiliki pangsa pasar dan mampu bersaing.

Gambar 10. Peta Daya Saing Indonesia dan Nigeria

Sumber: WITS dan UNCTAD (diolah Puska KPI)

5.1.2 Analisis Biaya dan Manfaat

PTA Indonesia-Nigeria memerlukan sebuah penghitungan yang

komprehensif yang dapat menggambarkan interaksi antara perdagangan

dan perekonomian secara keseluruhan. Studi ini akan menggunakan

Computed General Equilibrium (CGE) untuk menghitung dampak skenario

kebijakan terhadap perekonomian secara keseluruhan. Simulasi pertama

adalah menurunkan tarif sebesar 50 persen atau pemotongan sebesar 50

persen dari tarif GTAP untuk semua produk. Simulasi kedua adalah

menurunkan tarif menjadi nol persen untuk semua produk. Agregasi yang

digunakan adalah agregasi 3 X 10 dengan definisi 3 negara dan 10

agregasi sektor. Agregasi 3 negara adalah Indonesia, Nigeria, dan Rest of

World.

Berdasarkan penghitungan menggunakan Computed General Equilibrium

(CGE), salah satu indikator yang baik untuk melihat manfaat dan biaya

dengan adanya kebijakan adalah indikator kesejahteraan (welfare).

animal, vegetable fats and oil 24

Electrical, electronic equipment

cereal, flour, starch, milk preparation

paper and paperboard

albuminoids, modified starches

-20

-10

0

10

20

30

40

50

60

70

80

-25 -20 -15 -10 -5 0 5 10 15

MiscellaneousMiscellaneous

Page 54: LAPORAN AKHIR ANALISIS KELAYAKAN PTA INDONESIA … Kelayakan... · 2.2 Teori Keunggulan Komparatif ... Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dan Tunisia ... demografi pada tahun 2030 hingga

Puska KPI, BP2KP, Kementerian Perdagangan 47

Indikator kesejahteraan (welfare) merepresentasikan nilai netto yang akan

ditanggung suatu ekonomi atas suatu kebijakan.

Gambar 11. Dampak Kesejahteraan atas Penurunan Tarif 50% dan Penurunan 100%

Sumber: GTAP output (diolah oleh Puska KPI)

Dampak terhadap kesejahteraan Indonesia ternyata jauh lebih kecil

dibandingkan dengan dampak kesejahteraan Nigeria untuk kedua

skenario kebijakan ini. Kesejahteraan Indonesia akan meningkat sebesar

USD 24.14 juta dan Nigeria akan meningkat sebesar USD 39.85 juta

untuk skenario penurunan 50 persen. Sedangkan penurunan 100 persen

akan meningkatkan kesejahteraan Indonesia sebesar USD 48.27 juta dan

akan meningkatkan kesejahteraan Nigeria sebesar USD 79.70 juta.

Indonesia tidak mengalami perubahan yang signifikan ditinjau dari

perubahan pertumbuhan ekonomi. Di lain sisi, Nigeria mengalami

peningkatan GDP sebesar 0.04 persen untuk simulasi penurunan 50%

dan 0.08 % untuk simulasi penurunan total 100%. Tetapi, peningkatan

terlihat dari sisi Indonesia dalam dampak secara absolut. Indonesia akan

mendapatkan tambahan GDP sebesar USD 4.69 juta untuk pemotongan

50 persen tarif kedua negara dan sebesar USD 9,38 juta. Di sisi lain,

Nigeria akan mendapatkan peningkatan GDP sebesar USD 25.94 juta

untuk penurunan tarif 50% dan peningkatan GDP sebesar USD 51.87 juta

untuk penurunan 100 %. Berdasarkan CGE, Nigeria jauh diuntungkan

dibandingkan dengan Indonesia dalam dampak pertumbuhan ekonomi.

Page 55: LAPORAN AKHIR ANALISIS KELAYAKAN PTA INDONESIA … Kelayakan... · 2.2 Teori Keunggulan Komparatif ... Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dan Tunisia ... demografi pada tahun 2030 hingga

Puska KPI, BP2KP, Kementerian Perdagangan 48

Tabel 16. Dampak Penurunan Tarif Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dan Nigeria

Sumber: GTAP output (diolah Puska KPI)

Penurunan tarif baik 50 persen maupun 100% sekaligus ternyata

mengakibatkan perubahan pada neraca perdagangan kedua negara.

Indonesia mengalami tambahan defisit neraca perdagangan. Defisit

neraca perdagangan Indonesia ternyata jauh lebih sedikit dibandingkan

dengan Nigeria. Indonesia akan menderita defisit sebesar USD 6.77 juta

untuk penurunan 50% dan mengalami defisit sebesar USD13,43 juta

untuk penurunan tarif 100%. Sementara bagi Nigeria, defisit Nigeria akan

bertambah USD13.53 juta untuk penurunan tarif sebesar 50% dan defisit

Nigeria akan bertambah menjadi USD 26.86 juta untuk penurunan tarif

sebesar 100%.

Gambar 12. Dampak Penurunan Tarif sebesar 50 % dan 100% Terhadap Neraca Perdagangan

Sumber: GTAP output (diolah Puska KPI)

Page 56: LAPORAN AKHIR ANALISIS KELAYAKAN PTA INDONESIA … Kelayakan... · 2.2 Teori Keunggulan Komparatif ... Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dan Tunisia ... demografi pada tahun 2030 hingga

Puska KPI, BP2KP, Kementerian Perdagangan 49

5.2 Analisis Kelayakan PTA Indonesia-Tunisia

5.2.1 Indeks Perdagangan

Berdasarkan penghitungan Trade Complementarity Index (TCI) produk

Indonesia di pasar Tunisia, produk-produk yang memiliki TCI lebih tinggi

dari 40 ke atas adalah mesin/peralatan listrik, alas kaki dan tutup kepala ,

kayu, produk dari kayu dan produk mineral. Produk-produk ini memiliki

kecocokan yang tinggi dengan yang diinginkan dan dibutuhkan oleh

Tunisia dan Indonesia dapat memasoknya. Produk-produk tersebut

memiliki potensi tinggi untuk dikembangkan pasarnya apabila terjadi

liberalisasi tarif.

Gambar 13. TCI Indonesia di Pasar Tunisia

Sumber: WITS dan UNCTAD (diolah Puska KPI)

Berdasarkan penghitungan Trade Complementarity Index (TCI) produk

Tunisia di pasar Indonesia, produk-produk yang memiliki TCI lebih tinggi

dari 40 ke atas adalah Produk mesin/peralatan listrik, produk mineral, alas

kaki dan tutup kepala , plastik dan karet serta logam. Produk-produk ini

memiliki kecocokan yang tinggi dengan yang diinginkan dan dibutuhkan

oleh Indonesia yang dapat dipasok oleh Tunisia. Produk-produk ini akan

cenderung berkembang dan memiliki potensi untuk dikembangkan

pasarnya apabila liberalisasi tarif terjadi.

Page 57: LAPORAN AKHIR ANALISIS KELAYAKAN PTA INDONESIA … Kelayakan... · 2.2 Teori Keunggulan Komparatif ... Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dan Tunisia ... demografi pada tahun 2030 hingga

Puska KPI, BP2KP, Kementerian Perdagangan 50

Gambar 14. TCI Tunisia di Pasar Indonesia

Sumber: WITS dan UNCTAD (diolah Puska KPI)

5.2.2 Analisis Biaya dan Manfaat Analisis Biaya dan Manfaat untuk PTA Indonesia-Tunisia dilakukan

dengan menggunakan partial equilibrium karena pihak Tunisia sudah

menyusun pos tarif yang ingin untuk diliberalisasikan dan pos tarif yang

menginginkan Indonesia untuk meliberalisasikan. Analisis yang hanya

menghitung pasar perdagangan internasional saja ini akan

memperhitungkan beberapa indikator antara lain trade creation, trade

diversion, dan welfare. Kajian ini tentunya menggunakan elastistas yang

sudah diberikan di dalam estimasi UNCTAD yang tertera dalam program

World Integrated Trade Solution (WITS).

Secara keseluruhan Indonesia akan mengalami peningkatan ekspor

sebesar 21.8 persen apabila liberalisasi tarif dilakukan di pasar Tunisia.

Ekspor Indonesia akan tumbuh kisaran USD 21,16 juta. Peningkatan ini

lebih dipicu oleh trade diversion. Terhitung bahwa trade creation yang

terjadi di pihak Tunisia adalah USD 9,48 juta. Trade diversion terjadi

sebesar USD 11,67 juta. Trade diversion jauh lebih besar daripada trade

creation bagi penduduk Tunisia sehingga kecenderungan yang terjadi

adalah penurunan welfare pada Tunisia. Kondisi ini terjadi karena efficient

producer bagi Tunisia seperti Eropa dan China akan cenderung

tersingkirkan apabila Indonesia mendapatkan preferensi di Tunisia.

Page 58: LAPORAN AKHIR ANALISIS KELAYAKAN PTA INDONESIA … Kelayakan... · 2.2 Teori Keunggulan Komparatif ... Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dan Tunisia ... demografi pada tahun 2030 hingga

Puska KPI, BP2KP, Kementerian Perdagangan 51

Tabel 17. Dampak Penurunan Tarif Tunisia Terhadap Produk Indonesia

Sumber: WITS (diolah oleh Puska KPI)

Ekspor Tunisia ke Indonesia akan mengalami peningkatan sebesar 20,8

persen atau tumbuh sekitar USD 2,9 juta. Namun liberalisasi terhadap

Tunisia ini mengakibatkan peningkatan welfare terhadap Indonesia karena

sebagian besar peningkatan ekspor lebih dipicu oleh trade creation

daripada trade diversion. Trade creation yang tercipta sebesar USD 2,2

juta. Trade diversion yang tercipta adalah sebesar USD 700 ribu. Trade

creation jauh lebih besar daripada trade diversion sehingga Indonesia

akan mengalami peningkatan kesejahteraan (welfare). Namun memang

untuk beberapa produk Indonesia mengalami trade diversion yang lebih

besar dibandingkan dengan trade creation.

Total 97,090.0 9,485.2 11,677.4 21,162.6 100.0 21.8

animal and animal product

3 Fish, crustaceans, molluscs, aquatic invertebrates nes 256.0 270.8 94.1 364.9 1.7 142.5

vegetable products 70,821.0 4,417.7 5,186.9 9,604.6 45.38 13.6

8 Edible fruit, nuts, peel of citrus fruit, melons 179.0 544.8 68.5 613.3 2.9 342.6

9 Coffee, tea, mate and spices 71.0 18.9 19.3 38.2 0.2 53.7

12 Oil seed, oleagic fruits, grain, seed, fruit, etc, nes 98.0 24.5 12.6 37.1 0.2 37.8

13 Lac, gums, resins, vegetable saps and extracts nes 87.0 19.6 23.5 43.1 0.2 49.6

14 Vegetable plaiting materials, vegetable products nes 124.0 2.6 18.2 20.8 0.1 16.8

15 Animal,vegetable fats and oils, cleavage products, etc70,262.0 3,807.3 5,044.8 8,852.1 41.8 12.6

foodstuffs 329.0 58.9 140.0 198.9 0.94 60.4

17 Sugars and sugar confectionery 138.0 12.2 72.5 84.6 0.4 61.3

18 Cocoa and cocoa preparations 111.0 29.6 50.1 79.7 0.4 71.8

24 Tobacco and manufactured tobacco substitutes 80.0 17.2 17.4 34.5 0.2 43.1

mineral products

27 Mineral fuels, oils, distillation products, etc 57.0 14.3 9.8 24.0 0.1 42.1

chemical and allied industries 2,868.0 320.2 366.4 686.6 3.24 23.9

29 Organic chemicals 587.0 43.2 67.5 110.6 0.5 18.8

30 Pharmaceutical products 244.0 - - - - -

32 Tanning, dyeing extracts, tannins, derivs,pigments etc 325.0 34.6 41.6 76.2 0.4 23.4

33 Essential oils, perfumes, cosmetics, toileteries 36.0 7.2 16.2 23.4 0.1 65.0

34 Soaps, lubricants, waxes, candles, modelling pastes 226.0 68.5 80.7 149.2 0.7 66.0

38 Miscellaneous chemical products 1,450.0 166.8 160.4 327.2 1.5 22.6

plastics/rubber 852.0 123.7 224.5 348.2 1.65 40.9

39 Plastics and articles thereof 678.0 98.8 190.9 289.7 1.4 42.7

40 Rubber and articles thereof 174.0 24.9 33.6 58.5 0.3 33.6

raw hides, skins, leather and furs 24.0 10.6 8.2 18.8 0.09 78.4

41 Raw hides and skins (other than furskins) and leather 9.0 1.8 1.5 3.4 0.0 37.5

42 Articles of leather, animal gut, harness, travel goods 15.0 8.7 6.7 15.4 0.1 103.0

wood and wooden products 1,414.0 271.4 277.7 549.0 2.59 38.8

44 Wood and articles of wood, wood charcoal 122.0 94.9 36.2 131.1 0.6 107.4

46 Manufactures of plaiting material, basketwork, etc. 34.0 8.7 4.1 12.8 0.1 37.7

47 Pulp of wood, fibrous cellulosic material, waste etc 861.0 73.8 115.2 189.0 0.9 21.9

48 Paper and paperboard, articles of pulp, paper and board393.0 92.9 120.5 213.4 1.0 54.3

49 Printed books, newspapers, pictures etc 4.0 1.0 1.7 2.8 0.0 69.9

Share in

Total Effect

(%)

Rate of

Growth

(%)

HS Description

Tunisia

Import

before FTA

(US$ 000)

Trade

Creation

(US$ 000)

Trade

Diversion

(US$ 000)

Trade Total

efect

(US$ 000)

Page 59: LAPORAN AKHIR ANALISIS KELAYAKAN PTA INDONESIA … Kelayakan... · 2.2 Teori Keunggulan Komparatif ... Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dan Tunisia ... demografi pada tahun 2030 hingga

Puska KPI, BP2KP, Kementerian Perdagangan 52

Tabel 18. Dampak Penurunan Tarif Indonesia Terhadap Produk Tunisia

Sumber: WITS (diolah oleh Puska KPI)

Page 60: LAPORAN AKHIR ANALISIS KELAYAKAN PTA INDONESIA … Kelayakan... · 2.2 Teori Keunggulan Komparatif ... Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dan Tunisia ... demografi pada tahun 2030 hingga

Puska KPI, BP2KP, Kementerian Perdagangan 53

5.3 Temuan Tinjauan Lapangan Dalam Negeri

Survey dilakukan terhadap 1 (satu) daerah sampel dengan

pendekatan purposive sampling. Survei dilakukan di Medan. Survei

dilakukan dengan menggunakan metode wawancara dengan eksportir,

importir, produsen, dan instansi pemerintah terkait. Beberapa hasil

temuan lapangan adalah sebagai berikut:

I. Akses Pasar ke Nigeria

1. Indonesia telah melakukan ekspor dan investasi di Nigeria. Sinar

Mas telah menanamkan modal untuk membangun industri CPO di

Nigeria. Responden Sinar Mas menjelaskan bahwa Nigeria

merupakan pasar yang potensial di Afrika yang perlu digali karena

daya beli dan pertumbuhan ekonomi yang semakin meningkat.

2. Hambatan infrastruktur perdagangan Nigeria yang masih sangat

minim dan informasi pasar yang belum begitu jelas memberikan

keengganan eksportir untuk melakukan ekspansi ke Nigeria.

3. Produk sepatu dan beberapa produk UKM berhasil diekspor ke

Nigeria, tetapi buyers belum dapat melakukan ekspansi

pembelian. Ketidakpastian hubungan dirasakan oleh eksportir.

4. Produk tekstil sangat diminati importer Nigeria dan Nigeria

merupakan pasar yang strategis untuk pengembangan ekspor

garmen. Responden eksportir menjelaskan bahwa importir kadang

melakukan default sehingga kejelasan sistem keuangan Nigeria

kadang menjadi penghambat perdagangan.

II. Akses Pasar ke Tunisia

5. Indonesia sudah melakukan ekspor produk mentah dan

manufaktur ke Tunisia. Responden eksportir yang melakukan

ekspor ke Tunisia merupakan eksportir yang sudah berlangganan

dengan importer Tunisia. Importer Tunisia merupakan tangan dari

Perusahaan MNC Uni Eropa yang melakukan fragmentasi

Page 61: LAPORAN AKHIR ANALISIS KELAYAKAN PTA INDONESIA … Kelayakan... · 2.2 Teori Keunggulan Komparatif ... Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dan Tunisia ... demografi pada tahun 2030 hingga

Puska KPI, BP2KP, Kementerian Perdagangan 54

produksi. Perusahaan tersebut banyak melakukan impor CPO dan

bahan penolong kimia seperti polypropylene dari Medan.

6. Impor Sumatera Utara dari Tunisia adalah kurma. Impor produk

kurma dari Tunisia dilakukan oleh ritel modern dan hypermart.

Importir memiliki saluran distribusi yang sudah terorganisasi

dengan baik.

7. Eksportir melakukan ekspor dengan metode Free on Board (FOB)

dan merupakan buyers market. Buyer mencari produsen dalam

negeri dan melakukan transaksi pembelian secara direct payment.

Pengetahuan eksportir tentang pasar tujuan ekspor dan pesaing

hanya sebatas informasi yang didapatkan dari importer terkait.

8. Hubungan produksi Indonesia-Tunisia dan Uni Eropa sangatlah

tinggi dan Indonesia masih menjadi pemasok barang antara.

5.4 Focus Group Discussion

Kajian ini juga menggunakan Focus Group Discussion (FGD) untuk

meminta masukan, data, dan informasi dengan beberapa stakeholder.

Peserta FGD adalah wakil-wakil dari KADIN, Kementerian Luar Negeri,

Kementerian Perindustrian, dan unit-unit internal Kementerian

Perdagangan antara lain Direktorat Fasilitasi Ekspor Impor, Direktorat

Impor dan Direktorat Kerjasama Bilateral. FGD dimaksudkan untuk

memperoleh tanggapan dan masukan atas kajian yang telah dilakukan

oleh Puska KPI yang berjudul “Kajian Pembentukan PTA Indonesia-

Nigeria dan PTA Indonesia Tunisia” adalah sebagai berikut:

1. FGD dilakukan bekerjasama dengan Ketua KADIN Komite Afrika

dan dihadiri oleh wakil Kementerian Perdagangan (Dir. Kerjasama

Pengembangan Ekspor, Ditjen PEN; Puska KPI, BPPKP; dan Dir.

Kerjasama Bilateral, Ditjen KPI), Kementerian Luar Negeri, dan

stakeholder dunia usaha Indonesia untuk Nigeria dan Tunisia.

2. FGD bertujuan untuk menggali data dan informasi untuk

meningkatkan efektifitas JSG PTA Indonesia-Nigeria dan JSG

Indonesia-Tunisia.

Page 62: LAPORAN AKHIR ANALISIS KELAYAKAN PTA INDONESIA … Kelayakan... · 2.2 Teori Keunggulan Komparatif ... Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dan Tunisia ... demografi pada tahun 2030 hingga

Puska KPI, BP2KP, Kementerian Perdagangan 55

3. Perwakilan Kementerian Luar Negeri menjelaskan bahwa Tunisia

dan Nigeria memiliki potensi yang besar. Tunisia merupakan hub

untuk ke Uni Eropa dan Tunisia sudah memiliki FTA dengan Uni

Eropa. MEDCO telah meminta 8 lokasi di Tunisia untuk eksplorasi

minyak. Selain itu, demokratisasi Tunisia merupakan peluang yang

perlu dimanfaatkan dalam hubungan perdagangan dan investasi

dengan Indonesia.

4. FGD menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

1. Direktorat Kerjasama Bilateral akan meminta masukan kepada

KBRI Abuja dan ITPC Lagos dalam waktu 1 minggu setelah

rapat ini tentang kemungkinan perjanjian Bilateral PTA

Indonesia-Nigeria walaupun Nigeria adalah anggota ECOWAS.

2. Dunia usaha menyetujui untuk melakukan penjajagan atau studi

bersama untuk kerjasama PTA Indonesia-Nigeria dan studi

bersama untuk kerjasama PTA Indonesia-Tunisia.

3. Mekanisme pelaksanaan JSG PTA Indonesia-Nigeria dan JSG

PTA Indonesia-Tunisia adalah sebagai berikut:

a. Berkaitan dengan JSG Indonesia-Tunisia, Tim JSG PTA

Indonesia-Tunisia melakukan kunjungan ke Tunisia untuk

memaparkan JSG PTA Indonesia-Tunisia dan melakukan

studi lebih dalam berkaitan kelayakan pemanfaatan

Tunisia sebagai hub. Ditjen KPI akan mengatur

pelaksanaannya.

b. Berkaitan dengan JSG PTA Indonesia-Nigeria,

perkembangan JSG masih menunggu analisis lebih lanjut

untuk kelayakan kerjasama bilateral Indonesia-Nigeria di

tengah Nigeria sebagai anggota ECOWAS.

Page 63: LAPORAN AKHIR ANALISIS KELAYAKAN PTA INDONESIA … Kelayakan... · 2.2 Teori Keunggulan Komparatif ... Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dan Tunisia ... demografi pada tahun 2030 hingga

Puska KPI, BP2KP, Kementerian Perdagangan 56

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI KEBIJAKAN

6.1 Kesimpulan

Kajian ini dapat menarik kesimpulan beberapa hal sebagai berikut: I. Analisis Kelayakan PTA Indonesia-Nigeria

1. Indonesia dan Nigeria memiliki potensi yang besar untuk melakukan

pengembangan perdagangan. Pasar Indonesia jauh lebih besar

daripada pasar Nigeria.

2. Indonesia bergantung pada pasokan minyak bumi mentah dan kapas

dari Nigeria dan Indonesia merupakan pemasok barang konsumsi bagi

Nigeria.

3. Indonesia lebih memandang penting Nigeria sebagai sumber pasokan

energi dan kapas. Daya tawar Nigeria relatif lebih tinggi dibandingkan

dengan daya tawar Indonesia dalam rangka pengembangan

perdagangan.

4. Nigeria merupakan anggota ECOWAS sehingga Nigeria tidak dapat

memberikan preferensi secara bilateral dengan negara lain tanpa

mengajak anggota ECOWAS lainnya mulai 1 Januari 2015.

5. Berdasarkan penghitungan CGE, Indonesia tidak akan mendapatkan

manfaat yang optimal apabila melakukan PTA dengan Nigeria.

Skenario penurunan tarif 50 persen dan 100 persen ternyata

menunjukkan bahwa keuntungan Nigeria akan jauh lebih besar

dibandingkan dengan keuntungan Indonesia.

II. Analisis Kelayakan PTA Indonesia-Tunisia 6. Indonesia dan Tunisia memiliki potensi pengembangan perdagangan

yang besar. Pasar Indonesia jauh lebih besar daripada pasar Tunisia.

Daya beli Tunisia jauh lebih tinggi dibandingkan dengan Indonesia.

7. Perdagangan Indonesia dan Tunisia merupakan perdagangan non

migas. Produk utama yang diimpor oleh Indonesia adalah calcium

Page 64: LAPORAN AKHIR ANALISIS KELAYAKAN PTA INDONESIA … Kelayakan... · 2.2 Teori Keunggulan Komparatif ... Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dan Tunisia ... demografi pada tahun 2030 hingga

Puska KPI, BP2KP, Kementerian Perdagangan 57

phospate untuk bahan pupuk dan kurma. Produk ekspor utama

Indonesia ke Tunisia adalah CPO dan turunannya. Indonesia

mensuplai bahan baku untuk energi dan bahan baku barang konsumsi

untuk proses produksi dalam jejaring produksi global.

8. Tunisia memiliki ketergantungan yang tinggi dengan Eropa.

Keterikatan Tunisia dalam jejaring produksi regional dengan Eropa

sangat tinggi.

9. PTA akan memberikan dorongan ekspor Indonesia ke Tunisia

berdasarkan penghitungan partial equilibrium.

6.2 Rekomendasi Kebijakan

Kajian ini merekomendasikan beberapa hal sebagai berikut:

1. PTA Indonesia-Nigeria secara hukum tidak dapat dilakukan karena

pihak Nigeria tidak dapat memberikan preferensi secara bilateral

kepada negara bukan anggota ECOWAS sejak 1 Januari 2015.

2. Namun, peningkatan perdagangan Indonesia-Nigeria dapat dilakukan

dengan memberikan fasilitasi perdagangan dan pendekatan promosi

dagang kedua negara.

3. Berkenaan dengan PTA Indonesia-Tunisia, Indonesia dapat

memperoleh manfaat dalam PTA tersebut apabila Indonesia dapat

masuk lebih dalam ke jejaring produksi Eropa. Apabila itu tidak

terpenuhi maka Indonesia akan cenderung menjadi pasar bagi pihak

Tunisia sehingga PTA belum memberikan keuntungan optimal bagi

Indonesia. Peningkatan perdagangan dapat dilakukan dengan

membentuk suatu kerjasama ekonomi dan promosi perdagangan serta

mengembangkan produk Indonesia untuk memasuki pasar afrika

lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

ADB and United Nations Economic and Social Commission for Asia and the Pacific. 2009. Designing and Implementing Trade Facilitation in Asia and the Pacific. Manila.

Page 65: LAPORAN AKHIR ANALISIS KELAYAKAN PTA INDONESIA … Kelayakan... · 2.2 Teori Keunggulan Komparatif ... Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dan Tunisia ... demografi pada tahun 2030 hingga

Puska KPI, BP2KP, Kementerian Perdagangan 58

Andreosso-O’Callaghan, B. 2009. How is the EU-ASEAN FTA viewed by ASEAN stakeholders? Asia Europe Journal. 7 (1). pp. 63–78.

Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC). 2008. Identifying

Convergences and Divergences in APEC RTAs/FTAs. Submitted by SOM Chair to the 20th APEC Ministerial Meeting in Lima, Peru, 19–20 November 2008.

Brusick, P., A. Alvarez, and L. Cernat. 2005. Competition Provisions in

Regional Trade Agreements: How to Assure Development Gains. United Nations Conference on Trade and Development, New York and Geneva.

Eddy Herjanto, 2007. Analisis Perkembangan SNI Bidang Tekstil dan

Produk Tekstil, Jurnal Standarisasi Volume 9 No. 3 Tahun 2007, Puslitbang BSN. Jakarta.

Hertel., Thomas., 1997. Global Trade Analysis: Modeling and Applications.

Cambridge: Cambridge University Press Henning, C. 2002. East Asian Financial Cooperation. Policy Analyses in

International Economics. 68. Washington, DC: Peterson Institute for International Economics.

Hubeis, M. 1994. “Pemasyarakatan ISO 9000 untuk Industri Pangan di

Indonesia”. Buletin Teknologi dan Industri Pangan. Vol. V (3). Fakultas Teknologi Pertanian, IPB Bogor.

James, E. William, et. al., 2007. An Investigation into the Measures

Affecting the Integration of ASEAN’s Priority Sectors (Phase 2): The Case of Textiles and Apparel, REPSF Project No. 06/001c.

Kim, S., M. Kose, and M. Plummer. 2003. Dynamics of Business Cycles in

Asia: Differences and Similarities. Review of Development Economics. 7. pp. 462–477.

Kramer, A. dan B.A. Twigg. 1983. Fundamental of Quality Control for the

Food Industry. The AVI Pub. Inc., Conn., USA. Langton, D. 2007. Trade Capacity Building: Foreign Assistance for Trade

and Development. Congressional Research Service Report for Congress. www.nationalaglawcenter.org/ assets/crs/RL33628.pdf

Lee, J. and J. Pyun. 2009. Does Integration Contribute to Peace? ADB

Working Paper Series on Regional Economic Integration. No. 24. Manila: Asian Development Bank.

Page 66: LAPORAN AKHIR ANALISIS KELAYAKAN PTA INDONESIA … Kelayakan... · 2.2 Teori Keunggulan Komparatif ... Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dan Tunisia ... demografi pada tahun 2030 hingga

Puska KPI, BP2KP, Kementerian Perdagangan 59

Mudrajad Kuncoro, 2001. Mempertanyakan Arah Kebijakan Industri Elektronik Di Indonesia, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

Pissarides, C. 1997. Learning by Trading and the Returns to Human

Capital in Developing Countries. The World Bank Economic Review. 11. pp. 17–32.

Plummer, M. 2007. Best Practices in Regional Trading Agreements: An

Application to Asia. The World Economy. 30 (12). pp. 1771–1796. Roffe, P., D. Vivas, and G. Vea. 2007. Maintaining Policy Space for

Development: A Case Study on IP Technical Assistance in FTAs. International Centre for Trade and Sustainable Development Programme on IPRs and Sustainable Development, Issue Paper No. 19.

Woolcock, S. 2007. “European Union policy towards Free Trade

Agreements”. European Centre for International Political Economy, Working Paper. No. 3.

LAMPIRAN Lampiran 1 : Parameter Produk Potensial Indonesia untuk Dikerjasamakan

Page 67: LAPORAN AKHIR ANALISIS KELAYAKAN PTA INDONESIA … Kelayakan... · 2.2 Teori Keunggulan Komparatif ... Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dan Tunisia ... demografi pada tahun 2030 hingga

Puska KPI, BP2KP, Kementerian Perdagangan 60

dengan Peru dalam Kerangka PTA

Lampiran 2 : Parameter Produk Potensial Indonesia untuk Dikerjasamakan

dengan Peru dalam Kerangka PTA (Nilai Hasil Pemetaan untuk

Pembobotan Produk Potensial)

Lampiran 3 : Parameter Produk Potensial Peru untuk Dikerjasamakan

dengan Indonesia dalam Kerangka PTA

Lampiran 4 : Parameter Produk Potensial Peru untuk Dikerjasamakan

dengan Peru dalam Kerangka PTA (Nilai Hasil Pemetaan untuk

Pembobotan Produk Potensial)

Lampiran 5 : Dampak Penurunan Tarif Indonesia Terhadap Ekspor Peru

Lampiran 6 : Dampak Penurunan Tarif Peru Terhadap Ekspor Indonesia

Lampiran 7 : Agregasi Region dalam GTAP Database V8

Lampiran 8 : Agregasi Sektor dalam GTAP Database V8