linguistik historis komparatif

14
LINGUISTIK HISTORIS KOMPARATIF GORYS KERAF

Upload: pahlevipratiwi

Post on 26-Dec-2015

415 views

Category:

Documents


24 download

DESCRIPTION

Tugas kuliah

TRANSCRIPT

Page 1: Linguistik Historis Komparatif

LINGUISTIK HISTORIS KOMPARATIFGORYS KERAF

Page 2: Linguistik Historis Komparatif

PENGERTIAN

Linguistik historis komparatif adalah salah satu cabang ilmu linguistik yang membandingkan bahasa-bahasa yang serumpun serta mempelajari perkembangan bahasa dari satu masa ke masa yang lain dan mengamati bagaimana bahasa-bahasa mengalami perubahan serta mencari tahu sebab akibat perubahan bahasa tersebut.

Perkembangan bahasa mengakibatkan adanya perubahan, yaitu perubahan external history dan internal history.

Page 3: Linguistik Historis Komparatif

PENGERTIAN MENURUT AHLI

Alwasilah (Suhardi, 2013:17) menjelaskan pengertian linguistik komparatif sebagai kajian atau studi bahasa yang meliputi perbandingan bahasa-bahasa serumpun atau perkembangan sejarah suatu bahasa.

Menurut Robins (1975) Linguistik Komparatif termasuk dalam bidang kajian linguistik memiliki peran yang sangat penting dalam memberikan sumbangan berharga bagi pemahaman tentang hakekat kerja bahasa dan perkembangan (perubahan ) bahasa-bahasa di dunia.

Menurut Verhaar (Suhardi, 2013:25), kajian linguistik historis-komparatif dapat dikelompokkan menjadi: Kajian linguistik sinkronis dan Kajian linguistik diakronis 

Page 4: Linguistik Historis Komparatif

SEJARAH PERKEMBANGAN LHKTERBAGI MENJADI EMPAT PERIODE

Page 5: Linguistik Historis Komparatif

PERIODE I

1830-1860

Jerman Franz Boop meneliti asal mula akhiran kata kerja.

Menurut pendapatnya semua akhiran bentuk kata kerja berasal dari bagian-bagian yang tadinya terlepas dari pokok kata sedangkan bagian yang selalu ada ialah perkataan sein.

Boop membandingkan akhiran-akhiran dari kata kerja dalam bahasa Sanskerta, Yunani, Latin, Persia, dan German (terbit tahun 1816)

Boop menggunakan trias-teori yang menyatakan bahwa tiap kalimat sebenarnya terdiri dari tiga bagian, yakni: subjek, predikat, dan kopula.

Page 6: Linguistik Historis Komparatif

PERIODE II

1861-1880

Schleicher berpendapat bahwa pertumbuhan bahasa bersifat historis, tetapi pertumbuhan itu didapati dalam alam dengan bentuk yang semurni-murninya.

Pentingnya Schleicher bagi kemajuan linguistik terletak dalam dua hal yakni:

a) Memulai dengan rekonstruksi bentukan asli bahasa Indo-Jerman dengan jalan membanding-bandingkan dengan bahasa lain yang dikenalnya.

b) Menentukan asal mula timbulnya bahasa-bahasa Indo Jerman. Dianngapnya bahawa bahasa Indo-Jerman asal itu tinggal di Asia Tengah yang kemudian berubah karena perceraian bangsa. Indo-Jerman, Utara, Selatan Slavia, Asia Jerman Bahis, Iran Sanskerta.

Page 7: Linguistik Historis Komparatif

PERIODE III

1889 sampai akhir abad ke-19

Muncul aliran yang bernama junggrammatiker yang mengandung hukum Grimm.

Aliran ini bergerak di Leipzig, salah satu muridnya adalah Leonard Bloomfield yang menjadi linguis strukturalis Amerika. Menjadikan linguistik historis komparatif sebagai sebuah ilmu yang eksak dalam metode-metodenya.

Tokoh yang terpenting Karl Brugmann, H. Osthoff, dan A. Leskien.  

Selain itu J. Schmidt mencetuskan sebuah teori batu yang disebut wallentheori. Ia kemudian melahirkan hukum verner dan pada tahun1880 Hermann Paul mengeluarkan buku prinzipen der sprachgescichte (1880).

Ahli lainnya H. Steinthal mencoba membagi bahasa dengan landasan psikologi dan Fr. Muller menerbikan bukunya grundriss der sprachwissenchaft (1876-1888).

Page 8: Linguistik Historis Komparatif

PERIODE IV

Lahir pada abad ke-20

Ketika fonetik berkembang menjadi studi ilmiah dan lahirnya cabang linguistik yaitu psikolinguistik dan sosiolinguistik.

Muncul pula aliran praha sebagai reaksi terhadap studi bahasa individual atau idiolek.

Page 9: Linguistik Historis Komparatif

PERUBAHAN

Internal history yaitu perkembangan atau perubahan bahasa yang terjadi dalam sejarah bahasa tersebut, perubahan itu mencakup kosa kata, struktur kalimat dan lain-lain.

Eksternal history yaitu perkembangan atau perubahan bahasa yang terjadi di luar sejarah bahasa tersebut, perubahan itu mencakup sosial, budaya, politik, geografis dan lain-lain.

Page 10: Linguistik Historis Komparatif

METODE

Di dalam Linguistik komparatif untuk menentukan hubungan kekerabatan bahasa menggunakan 2 metode.

Metode kuantitatif dengan teknik leksikostatistik dan teknik grotokronologi,

Metode kualitatif dengan teknik rekonstruksi dan metode sosiolinguistik.

Page 11: Linguistik Historis Komparatif

METODE KUANTITATIF

Metode kuantitatif pendekatan yang menggunakan cara kerja perhitungan statistik. Pendekatan ini dikenalkan oleh linguis Amerika yang bernama Morris Swadesh pada akhir tahun 1940-an.

Teknik Leksikostatistik adalah teknik pengelompokkan bahasa yang cenderung mengutamakan penoropongan pada kata-kata (leksikon) secara statistik, kemudian berusaha menetapkan pengelompokkan itu berdasarkan presentase kesamaan dan perbedaan satu bahasa dengan bahasa yang lain. Metode ini bertujuan untuk menentukan tingkat kekerabatan dua bahasa atau lebih.

Teknik Glotokronologi adalah teknik pengelompokkan bahasa yang mengutamakan perhitungan bahasa berdasarkan dari usia atau lamanya suatu bahasa-bahasa yang sekerabat dengan menggunakan rumus logaritma. Tujuan metode adalah untuk menentukan usia bahasa yang terkait dengan defiriansi antara dua bahasa atau lebih.

Page 12: Linguistik Historis Komparatif

METODE KUALITATIF

Metode Kualitatif dengan teknik rekonstruksi bertujuan untuk mengelompokkan atau mengklasifikasikan bahasa (dapat menemukan korespondensi antara bahasa-bahasa yang sekerabat).

Rekonstruksi bahasa yang dilakukan secara internal untuk mencari prabahasa dari bahasa-bahasa yang sedialek.

Rekonstruksi yang dilakukan secara external dilakukan setelah mendapat hasil dari penelitian kuantitatif leksikostatistik.

Metode perbandingan klasik tidak hanya bertalian dengan menemukan hukum bunyi antara bahasa-bahasa kerabat, atau dengan istilah kontemporer ‘menemukan korespondensi fonemis antar bahasa kerabat’, tetapi masih dilanjutkan dengan usaha mengadakan rekonstruksi (pemulihan) unsur-unsur purba, baik fonemis maupun morfemis.

Rekonstruksi fonem dan morfem proto dimungkinkan karena para ahli menerima suatu asumsi bahwa jika diketahui fonem-fonem kerabat dari suatu fonem bahasa proto, maka sebenarnya fonem proto itu dapat ditelusuri kembali bentuk tuanya.

Page 13: Linguistik Historis Komparatif

TUJUAN

Mempersoalkan bahasa-bahasa yang serumpun dengan membandingkan mengenai unsur-unsur yang menunjukkan kekerabatannya. Bidang-bidang yang digunakan untuk membandingkannya adalah fonologi dan morfologi.

Mengadakan rekonstruksi bahasa-bahasa yang ada pada saat ini. Pada bahasa purba atau berusaha menunjukkan bahasa proto yang melahirkan bahasa modern.

Mengadakan pengelompokkan bahasa yang termasuk bahasa serumpun.

Menemukan penyebaran bahasa-bahasa proto dari bahasa kekerabatan, serta menunjukkan gerak inigrasi yang pernah terjadi dimasa lampau.

Page 14: Linguistik Historis Komparatif

TUGAS UTMA LHK

Tugas utama dari linguistik historis komparatif ini adalah menganalisis dan memberikan penjelasan mengenai hakikat perubahan suatu bahasa.

Pada umumnya hakikat suatu bahasa memiliki struktur bahasa(dimensi sinkronis) dan selalu mengalami perubahan bahasa (dimensi diakronis).

Linguistik sinkronis adalah mempelajari bahasa berdasarkan gejala-gejala bahasa yang bersifat sezaman yang diujarkan oleh pembicara juga mempelajari bahasa-bahasa pada masa tertentu mempunyai struktur-struktur atau unsur-unsur bahasa yang disebut unsur fonologi, morfologi, sintaksis dan lain-lain.

Linguistik diakronis disebut juga sebagai pendekatan historis (komparatif) karena kecenderungan kajiannya yang berpusat pada analisis perbandingan (komparatif) bahasa-bahasa sepanjang waktu (historis).