laporan

34
BAB II ISI 2.1. PERSILANGAN TANAMAN TOMAT Tujuan Tujuan dilakukannya persilangan ini adalah agar mengetahui cara melakukan persilangan pada tanaman tomat dengan baik dan benar. Selain itu, persilangan ini juga ditujukan untuk mendapatkan tanaman tomat dengan hasil yang paling baik (variasi karakter lain). Teori Tomat (Lycopersicum esculentum Mill) budidaya bervariasi dalam ukuran, mulai dari tomat cherry, seukuran (1–2 cm) dengan ukuran tomat liar, sampai tomat beefsteak dg diameter 10 cm atau lebih. Ukuran tomat umumnya : diameter 5–6 cm. Kebanyakan kultivar memproduksi buah warna merah (lycopene), tapi beberapa kultivar: oranye, pink, ungu, hijau, putih. Tomat untuk dikalengkan berbentuk panjang, 7–9 cm, diameter 4–5 cm dan dikenal sebagai tomat plum. Tomat (Lycopersicum esculentum Mill) sudah tidak asing lagi bagi masyarakat karena sebagai tanaman sayuran tomat memegang peranan yang penting dalam

Upload: l

Post on 19-Jun-2015

5.768 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: laporan

BAB II

ISI

2.1. PERSILANGAN TANAMAN TOMAT

Tujuan

Tujuan dilakukannya persilangan ini adalah agar mengetahui cara

melakukan persilangan pada tanaman tomat dengan baik dan benar. Selain itu,

persilangan ini juga ditujukan untuk mendapatkan tanaman tomat dengan hasil

yang paling baik (variasi karakter lain).

Teori

Tomat (Lycopersicum esculentum Mill) budidaya bervariasi dalam

ukuran, mulai dari tomat cherry, seukuran (1–2 cm) dengan ukuran tomat liar,

sampai tomat beefsteak dg diameter 10 cm atau lebih. Ukuran tomat umumnya :

diameter 5–6 cm. Kebanyakan kultivar memproduksi buah warna merah

(lycopene), tapi beberapa kultivar: oranye, pink, ungu, hijau, putih. Tomat untuk

dikalengkan berbentuk panjang, 7–9 cm, diameter 4–5 cm dan dikenal sebagai

tomat plum.

Tomat (Lycopersicum esculentum Mill) sudah tidak asing lagi bagi

masyarakat karena sebagai tanaman sayuran tomat memegang peranan yang

penting dalam pemenuhan gizi masyarakat. Dalam buah tomat banyak

mengandung zat-zat yang berguna bagi tubuh manusia antara lain mengandung

vitamin C, vitamin A (karotien) dan mineral (Tugiyono, 1995).

Page 2: laporan

Klasifikasi

Kerajaan: Plantae

Ordo: Solanales

Famili: Solanaceae

Genus: Solanum

Spesies: S. lycopersicum

Varietas-varietas tomat yang ada baik yang untuk dataran tinggi seperti

Moneymaker, maascross, Extase, Bonset, Monresist, Geraldton, Smoothskin dan

Indian River maupun varietas untuk dataran rendah seperti Intan, Ratna dan

Berlian, tidak menunjukkan toleransi terhadap kekeringan. Sehingga perlu

dilakukan usaha penciptaan varietas unggul tahan kering melalui perbaikan

genetik.

Syarat Tumbuh

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan pada saat melakukan budidaya

pada tanaman tomat, seperti :

• Dapat tumbuh didataran rendah dan tinggi

• Waktu tanam yang baik 2 bulan sebelum musim hujan berakhir (awal

musim kemarau)

• Tanah gembur, kaya humus dan subur

• Drainase baik dan tidak menggenang

• PH sekitar 5-6

• Curah hujan optimal 100-220 mm/hujan

• Temperatur optimum 100-200 C (malam hari), 200-300 C (siang hari)

Alat dan Bahan

Page 3: laporan

1. Benih tanaman tomat.

2. Polibag yang telah diisi tanah dan pupuk kandang

3. Puradant.

4. Air.

5. Pinset.

6. Label.

Cara Kerja

• Polibag diisi tanah, lalu dicampur dengan pupuk kandang. Beri beberapa

lubang.

• Masukkan sedikit puradant, tutup dengan sedikit tanah, lalu masukkan

benih tomat. Siram dengan air.

• Lakukan pemeliharaan sampai tanaman berbunga.

• Setelah tanaman berbunga dan bunga mulai mekar, pilih 2 bunga dari

tanaman yang berbeda. Emaskulasi stamen dari tetua betina pada bunga

tanaman satu (4a).

• Lakukan persilangan dengan cara mengusap anther ke stigma bunga pada

tanaman dua (4b).

• Beri label, catat pada buku perubahan yang terjadi.

Bunga tanaman tomat

Hasil Pengamatan

Page 4: laporan

Setelah dilakukan persilangan selama satu minggu, tanaman tomat tersebut

diamati sehingga didapatlah hasil pengamatan dari persilangan tersebut.

Persilangan pada tanaman tomat yang telah dilakukan tidak mengalami

keberhasilan. Bunga yang telah disilangkan tersebut mengering dan mati.

Beberapa faktor yang memungkinkan hal itu terjadi adalah :

Kesalahan pada prosedur yang dikerjakan pada saat melakukan persilangan.

Seharusnya, calon tetua jantan sebelum mekar dengan sempurna sudah

ditutup sehingga tidak terkontaminasi baik dari polen lain ataupun dari

lingkungan. Sesudah dilakukan persilanganpun hasil persilangan tersebut

harus ditutup. Dengan demikian keberhasilan persilangan yang dilakukan

akan lebih besar. Prosedur persilangan yang harusnya dilakukan yaitu :

1. Tanam benih dalam baris.

2. Segera setelah bunga mulai mekar, emaskulasi stamen dari tetua betina.

Stamen menempel pada petal, jadi untuk mudahnya, cabut petalnya. Lalu

bungkus bunga betina.

3. Calon tetua jantan juga harus ditutup, untuk mencegah kontaminasi polen

lain.

4. Jika bunga jantan telah membuka sempurna, segera lakukan persilangan

dengan cara mengusap anther ke stigma.

5. Tutup bunga yg baru diserbuki, beri label, catat pada buku.

Kurangnya pemeliharaan tanaman tomat yang dilakukan. Pemeliharaan

tanaman yang dimaksud yaitu seperti waktu penyiraman, kuantitas air pada

saat melakukan penyiraman, pemupukan, maupun penyiangan.

Kesimpulan

1. Persilangan dilakukan untuk mendapatkan variasi karakter pada tanaman

tomat selain untuk mengetahui prosedur persilangan tanaman tomat dengan

baik dan benar.

Page 5: laporan

2. Penutupan calon tetua jantan sebelum membuka sempurna serta penutupan

bunga yang baru diserbuki sangat diperlukan untuk mencegah adanya

kontaminasi dari polen tanaman lain ataupun kontaminasi dari lingkungan

sekitar.

3. Pemeliharaan sangat diperlukan untuk mendapatkan hasil tanaman dengan

kualitas dan kuantitas yang tinggi baik tomat yang disilangkan ataupun tomat

yang menyerbuk sendiri.

Tomat yang tidak berbuah setelah disilangkan

Page 6: laporan

2.2. PERSILANGAN KACANG MERAH

Tujuan

Mengetahui teknik melakukan persilangan pada tanaman kacang merah

Teori

Kacang merah termasuk tanaman pangan yang sudah lama dibudidayakan

di Indonesia. Budidaya kacang merah relative mudah dengan resiko kegagalan

yang kecil. Namun demikian, peningkatan luas pertanamannya hanya sekitar 5 %

per tahun. Peningkatan yang lambat ini antara lain disebabkan sulitnya petani

memperoleh benih yang berkualitas baik serta waktu panen yang tidak serempak.

Tujuan pemuliaan tanaman kacang tanah di Indonesia adalah perbaikan potensi

genetic hasil dan mutu biji, antara lain warna kulit biji. Salah satu komponen

utama hasil menurut Ashley (1992) adalah jumlah biji per polong.

Rais (1997) menyatakan bahwa tanaman kacang tanah berdaya hasil tinggi

harus mempunyai jumlah biji dua, tiga, atau empat per polong. Sementara warna

kulit biji tertentu yang disukai. Berkembangnya penyakit yang belum diikuti

dengan penyediaan varietas tahan juga turut menghambat pengembangan kacang.

Persilangan antarspesies mempermainkan peran penting dalam program

pemuliaan tanaman. Teknik ini digunakan jika keragaman genetic yang

diinginkan tidak ditemukan pada spesies yang dibudidayakan. Persilangan

dengan antarspesies memungkinkan untuk mendapatkan hibrida dengan variasi

yang tinggi, seperti adanya mutasi serta perluasan adaptasi baik terhadap

lingkungan abiotik maupun biotic atau memperoleh individu dengan kombinasi

karakter yang baru.

Benih F1 yang dihasilkan fertile parsial bahkan steril, lambat matang, dan

muncul beberapa sifat morfologi lain yang merupakan perpaduan antara kedua

tetuanya (gosal dan bajaj 1983). Untuk menyelamatkan embrio dan meningkatkan

daya kecambah biji F1 dapat dilakukan dengan kultur in vitro. Teknik ini banyak

digunakan untuk menyelamatkan embrio atau biji hasil persilangan dengan cara

mengkulturkannya pada media tumbuh yang sesuai (Raghavan 1986).

Page 7: laporan

Keberhasilan teknik kultur in vitro ditentukan oleh beberapa faktor, antara lain

kondisi dan hubungan kekerabatan genotipe yang digunakan sebagai tetua,

formulasi media, dan umur biji muda (embrio) yang dikulturkan. Tanaman hasil

persilangan ini dapat diseleksi dan diuji ketahanannya terhadap penyakit.

Alat dan Bahan

Pinset

2 Tanaman Kacang Merah

Label

Cara Kerja

1. Cari bunga kacang merah yang sudah mekar untuk dijadikan sebagai tetua

jantan, sedangkan yang masih kuncup dijadikan sebagai tetua betina.

2. Ambil dengan pinset pollen dari bunga tetua jantan kemudian letakkan di

dalam bunga betina yang masih kuncup.

3. Beri label pada tanaman yang disilangkan

Hasil:

Tanaman kacang merah yang disilangkan mengalami keberhasilan. Bunga

akhirnya menjadi kacang merah yang polongnya memiliki kualitas bagus.

Pembahasan:

Keberhasilan persilangan sangat ditentuka oleh kedekatan hubungan

kekerabatannya. Hubungan kekerabatannya kedua tetua makin dekat dengan

meningkatkan keberhasilan persilangan, sebaliknya hubungan yang mekin jauh

akan menigkatakan keberhasilan persilangan. Penggunaan varietas kacang merah

ini dimaksudkan untuk menilai. Keberhasilan persilangan kacang merah ini pada

Page 8: laporan

umumnya masih rendah. Hal ini ditunjukka oleh persentase polong yang tumbuh.

Persentase keberhasilan polinasi cukup tinggi.

Kacang Merah yang berhasil disilangkan

Page 9: laporan

2.3. KEGIATAN PERSILANGAN PADA TANAMAN JAGUNG

Tujuan

Praktikum ini bertujuan ntuk mengetahui cara persilangan pada tanaman jagung..

Teori

Jagung termasuk tanaman berumah satu, dimana bunga jantan dan bunga

betina terpisah tetapi terdapat pada satu tanaman. Malai merupakan rangkaian

bunga jantan yang terletak pada ujung batang. Malai bercabang-cabang, pada tiap

cabang terdapat deretan spikelet yang masing-masing terdiri dari sepasang bunga

jantan. Tiap bunga jantan mempunyai 3 kepala sari ( anther ), masing-masing

menghasilkan tepung sari sampai 12 juta butir. Tepung sari sangat lembut dan

ringan sehingga mudah tersebar oleh angin. Penyebaran tepung sari biasanya

sejauh 6-15 m tetapi dapat mencapai 800 m. Tongkol muda yang biasanya tumbuh

pada ruas batang ke-6 sampai ke-8 dari pangkal, merupakan rangkaian bunga

betina. Pada janggung muda tersusun pasangan-pasangan bunga betina, tetapi

hanya bunga disebelah atas dari masing-masing pasangan yang terus hidup.

Rambut jagung adalah putik yang ujungnya bercabang dan penuh dengan bulu

halus. Bulu halus jumlahnya semakin berkurang mendekati pangkal. Untuk

pembuahan, tepung sari tumbuh kedalam putik melalui bulu tersebut. Satu tongkol

hanya memerlukan paling banyak 800 - 1000 tepung sari. Bunga jantan masak

lebih dulu daripada bunga betina ( protandri ). Pada umumnya tepung sari mulai

menyebar 1-3 hari sebelum rambut keluar dari kelobot yang menutup.

Page 10: laporan

Jagung adalah tanaman menyerbuk secara silang. Penyerbukan terjadi

terutama oleh bantuan angin. Dilapang terjadi 97 % atau lebih penyerbukan silang

antara tanaman satu dengan yang lain.

Malai (Bunga Jantan) Tongkol (Bunga Betina)

Alat dan Bahan :

1. Tanaman jagung yang akan disilangkan

2. Kantong pembungkus malai jagung (bunga jantan)

3. Plastik pembungkus tongkol jagung (bunga betina)

4. Staples

Prosedur Kerja

1. Mula-mula dipilih satu tanaman jagung, yang akan disilangkan, .

2. Pembungkusan bunga jantan dan betina. Pembungkusan kedua jenis bunga

itu dilakukan sebelum masak, yaitu sebelum tepung sari masak dan sebelum

rambut pada balkal buah keluar.

3. Pollen dari bunga jantan dikumpulkan di kantong yang menjadi pembungkus

bunga jantan.

Page 11: laporan

4. Rambut jagung bunga betina di potong antara 1-2 cm.

5. Kemudian dilakukan perkawinan dengan cara menaburkan polen dari bunga

jantan ke rambut bunga betina yang telah dipotong, kemudian bunga betina

yang telah diserbuki dibungkus menggunakan bekas pembungkus bunga

jantan. Hal ini dilaukan agar tidak terjadi persarian bebas.

Hasil Pengamatan

Setelah dilakukan persilangan pada tanman jagung, maka, jagung

yang telah disilangkan tumbuh normal, tongkolnya mengalami

pembesaran dan rambut tongkol yang tadinya dipotong juga tumbuh

panjang kembali. Jagung hasil persilangan ini juga ukurannya sedikit lebih

besar dibandingkan jagung yang tidak diberi perlakuan.

(1) Jagung hasil persilangan (2) Jagung tanpa perlakuan

Page 12: laporan

Pembahasan

Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan dunia

yang terpenting, selain gandum dan padi.

Klasifikasi

Kerajaan : Plantae

Divisio : Angiospermae

Kelas : Monocotyledoneae

Ordo : Poales

Familia : Poaceae

Genus : Zea

Spesies : Zea mays L.

Tujuan dalam pemuliaan tanaman jagung diarahkan pada dua hal:

peningkatan kepastian terhadap hasil yang tinggi dan perbaikan kualitas produk

yang dihasilkan.

Peningkatan kepastian terhadap hasil biasanya diarahkan pada

peningkatan daya hasil,

ketahanan terhadap gangguan dari organisme lain atau lingkungan yang

kurang mendukung,

daya tumbuh tanaman yang kuat, serta

kesesuaian terhadap teknologi pertanian yang lain.

Usaha perbaikan kualitas produk dapat diarahkan pada perbaikan ukuran,

warna, kandungan bahan tertentu, pembuangan sifat-sifat yang tidak disukai,

ketahanan simpan, atau keindahan serta keunikan. Hal ini juga yang menjadi

alasan dalam persilangan jagung. Dengan adanya persilangan, diharapkan

Page 13: laporan

tanaman jagungr persilanangn memiliki kualitas yang lebih bagus, baik dari segi

kealitas maupun kuantitasnya.

Persilangan merupakan cara yang paling populer untuk meningkatkan

variasi genetik, bahkan sampai sekarang karena murah, efektif, dan relatif mudah

dilakukan. Pada dasarnya, persilangan adalah manipulasi komposisi gen dalam

populasi. Keberhasilan persilangan memerlukan prasyarat pemahaman akan

proses reproduksi tanaman yang bersangkutan.

Dari percobaan persilangan jagung yang telah dilakukan, didapatkan

tanaman jagung yang telah disilangkan memiliki ukuran tongkol yang lebih besar

dibandingkan jagung yang tidak diberi perlakuan.

Kesimpulan

1. Jagung termasuk tanaman berumah satu, dimana bunga jantan dan

bunga betina terpisah tetapi terdapat pada satu tanaman.

2. Jagung adalah tanaman menyerbuk secara silang

3. Teknik persilangan pada jagung di lakukan dengan cara menyatukan

serbuk sari ke kepala putik dengan terlebih dahulu dilakukan

penutupan pada alat kelamin jantan dan betina untuk menghindarkan

penyerbukan silang bebas di alam

Saran

Dalam melakukan percobaan, harus lebih hati-hati dalam setiap tahap-tahap

yang dilakukan dalam percobaan, misalnya ketelitian dalam memilih tanaman

yang akan disilangkan dan menutup bunga jagung. Dan sebaiknya dalam proses

pengerjaan percobaan ini praktikan diajarkan bagaimana caranya menghitung dan

mengolah data yang telah didapat, sehingga ilmu yang didapatkan oleh praktikan

dapat berguna tidak hanya untuk saat ini saja, tetapi untuk pembuatan laporan-

laporan selanjutnya.

Page 14: laporan

2.5. SELEKSI TANAMAN CABAI

Tujuan

Praktikum ini bertujuan untuk mendapatkan tanaman cabai yang berbuah

banyak, warna merah dan tidak keriting.

Teori

Cabai atau cabe merah atau lombok (bahasa Jawa) adalah buah dan

tumbuhan anggota genus Capsicum dan family Solanaceae. Tanaman cabai

merupakan tanaman yang mudah ditanam di dataran rendah ataupun di dataran

tinggi. Tanaman cabai banyak mengandung vitamin A dan vitamin C serta

mengandung minyak atsiri capsaicin, yang menyebabkan rasa pedas dan

memberikan kehangatan panas bila digunakan untuk rempah-rempah (bumbu

dapur). Cabai dapat ditanam dengan mudah sehingga bisa dipakai untuk

kebutuhan sehari-hari tanpa harus membelinya di pasar. Tanaman cabe cocok

ditanam pada tanah yang kaya humus, gembur dan sarang serta tidak tergenang

air; pH tanah yang ideal sekitar 5 - 6. Waktu tanam yang baik untuk lahan kering

adalah pada akhir musim hujan (Maret - April). Tanaman cabai memiliki banyak

kegunaan, antara lain sebagai bumbu masak dan bahan ramuan obat-obatan.

Dalam bidang farmasi, bahan obat yang berasal dari cabai besar (Capsicum

annum L.) disebut Capsicum fructus, sedangkan bahan obat yang berasal dari

cabai rawit (Capsicum fructescens) disebut Capsici frutescentis fructus (Pitojo

2003).

Tanaman cabai merupakan tanaman yang menyerbuk sendiri. Oleh karena

itu, metode pemuliaannya yang digunakan adalah metode seleksi massa, galur

murni, silang balik (backcross), dan SDD (single seed descent) (Permadi dan

Kusandriani, 2006). Menurut Bari et al (2006), seleksi massa menghasilkan

varietas baru yang disusun oleh beberapa campuran genotipe unggul yang terpilih

berdasarkan pemilihan fenotipe individu tanpa diikuti oleh pengujian zuriat pada

Page 15: laporan

generasi sesudah seleksi dilakukan. Metode silang balik merupakan jalur yang

banyak dipergunakan untuk memperbaiki varietas-varietas yang sudah memiliki

banyak sifat-sifat baik dan hanya kekurangan dalam satu atau beberapa saja.

Adapun jumlah silang balik yang diperlukan agar populasi memiliki genotipe

dengan derajat kehomozigositasan tertentu tergantung dari banyaknya pasangan

gen yang heterozigot pada F1 dan adanya kaitan antara alel yang ingin

dipindahkan dari tetua penyumbang dengan alel tertentu (yang tidak dikehendaki)

dari tetua timbal balik (Bari et al, 2006).

Alat:

1. Pulpen/pensil

2. Kertas pengamatan

Bahan:

Tanaman cabai yang akan diseleksi sebanyak 6 pohon.

Cara Kerja:

1. Buat kriteria tanaman cabai yang diinginkan di kertas yang telah tersedia.

pohon berbuah banyak

bentuk buah (berwarna merah dan tidak keriting)

bentuk pohon

2. Pilih secara acak tanaman cabai di suatu lahan sebanyak 6 pohon.

3. Amati ke-6 tanaman tersebut lalu catat hasil pengamatan.

Hasil Pengamatan:

Tanaman

ke -

Banyak /

sedikitnya

cabai

Warna

cabai

Bentuk

buah

Bentuk

pohon

1 Banyak Merah pucat Besar,keriting Cabang

melebar ke

samping

2 Sedikit Merah darah Kurus, keriting Lurus

3 Sedikit Merah pucat Besar, lurus Cabang

melebar ke

Page 16: laporan

samping

4 Banyak Merah darah Besar, lurus Lurus

5 Sedikit Merah darah Kurus, keriting Lurus

6 Banyak Merah darah Besar, lurus Lurus

Pembahasan:

Dari enam tanaman cabai yang kelompok kami amati, ada 2 tanaman yang

memenuhi kriteria tanaman yang kami inginkan yaitu tanaman cabai ke-4 dan ke-

6 dengan ciri-ciri tanaman berbuah banyak, cabai yang dihasilkan berwarna merah

segar, besar, dan keriting serta pohon tidak melebar ke samping melainkan tegak

ke atas.

Contoh cabai yang diseleksi

Page 17: laporan

2.6. KULIAH LAPANG TAMAN WISATA MEKARSARI

Tujuan

1. Merupakan laporan hasil field trip

2. Memenuhi tugas mata kuliah Rekayasa Tanaman II

Laporan

Pada tanggal 21 Desember 2009 diadakan field trip atau praktikum

lapangan bagi jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran

ke Taman Wisata Mekarsari, Cileungsi, Bogor.

Taman wisata mekarsari merupakan salah satu pusat pelestarian keaneka

ragaman hayati (plasma nutfah) buah-buahan tropika terbesar di Indonesia. Selain

kegiatan pelestarian, dilakukan juga penelitian budidaya (agronomy), pemuliaan

(breeding), dan perbanyakan bibit unggul untuk kemudian disebarluaskan kepada

petani dan masyarakat umum. Aktifitas di taman wisata mekarsari selain yang

telah disebutkan sebelumnya seperti agrowisata, kebun bibit, penelitian,

pemeliharaan, dan pelatihan.

Taman seluas 264 hektar dan memiliki koleksi tanaman lebih dari 100,000

tanaman yang terdiri dari 78 family, 362 species, 1,463 varietas, 37,000 pohon ini

juga dilengkapi dengan sarana wisata untuk wisatawan nusantara maupun

mancanegara. Wisata di tengah taman buah didukung oleh berbagai wahana yang

mendekatkan pengunjung kepada alam, seperti : wisata kanal, kids fun valley,

country side, wahana melon, wahana salak, konservasi rusa tutul, wahana air,

outbound, dan masih banyak lagi yang lainnya.

Taman wisata mekarsari didesain dengan pola kebun yang berbentuk daun

lamtorogung, konsep back to nature dan dengan nuansa alam tropis khas

Page 18: laporan

indonesia yaitu danau, sawah, kolam ikan, ternak, kebun buah-buahan, kebun

sayuran, dan hamparan rumput hijau di bawah rimbunnya pepohonan.

konsep taman wisata mekarsari yaitu rekreasi di kelilingi kebun buah

tropis yang menakjubkan, belajar dan bermain juga di kenal sebagai 4-si. 4-si

yang dimaksud yaitu :

1. Konservasi

Taman wisata mekarsari merupakan tempat pelestarian flasma nutfah

(keanekaragaman hayati) tumbuhan, khususnya buah-buahan.

Setiap jenis tumbuhan yang dilestarikan di taman wisata mekarsari

mempunyai keistimewaan masing-masing untuk menunjang lingkungan hidup,

misalnya :

1. Tahan terhadap kondisi kekeringan, contoh : jambu mete, asam jawa,

mangga, dan lain-lain.

2. Perakaran dalam dan kuat untuk mencegah erosi serta dapat menyimpan

air, contoh : nangka, cempedak, dan lain-lain.

3. Tajuk yang rimbun penghasil oksigen dan pengatur kelembaban udara,

contoh : menteng, jambu mawar, dan lain-lain.

4. Tempat berkembang biak satwa misalnya burung, kupu-kupu, binatang

kecil. Contoh : kersen dan salam.

5. Penyubur tanah dan mikroorganisme tanah, contoh : senggon dan petai.  

2. Reboisasi

Taman wisata mekarsari  adalah pusat pembibitan dan tempat

penyebarluasan tanaman yang bernilai ekonomis dan bermanfaat untuk menjaga

kelestarian lingkungan hidup.

Page 19: laporan

Taman wisata mekarsari menyediakan bibit-bibit unggul untuk memenuhi

kebutuhan suatu daerah untuk memperbaiki lingkungannya, sebagai contoh :

penghijauan daerah gersang (gunung kidul) dengan pohon jambu mete yang

dalam kurun waktu 10 tahun telah merubah kondisi lingkungannya menjadi lebih

hijau, lebih sejuk, konservasi air, meningkatkan kesuburan tanah, dan menunjang

kehidupan satwa kecil yang ada disekitarnya.

3. Edukasi

Taman wisata mekarsari merupakan tempat pelatihan generasi muda untuk

lebih mengenal tumbuh-tumbuhan dan mencintai alam sekitar. Kegiatan ini antara

lain :

1. Siswa TK sampai SD memanfaatkan kebun pembibitan untuk belajar

menanam tanaman yang baik sambil berwisata.

2. Siswa smp sampai smu belajar praktek perbanyakan secara vegetatif dan

kultur jaringan.

3. Mahasiswa dan para peneliti melakukan eksperimen dan breeding.

4. Petani dan penyuluh dapat memperdalam pengetahuan mengenai budidaya

tanaman.

4. Rekreasi

Taman wisata mekarsari merupakan tempat ekowisata yang bernuansa

alam dan menumbuhkan rasa kepedulian akan lingkungan.

Setelah mendengarkan presentasi di aula, kunjungan diawali dengan

berkeliling menggunakan kereta wisata untuk menyaksikan koleksi tanaman yang

ada. Selama berkeliling kita melewati beberapa obyek-obyek menarik seperti,

Page 20: laporan

areal pembibitan, persemaian, areal rumah plastik, wahana outbound, kebun

sayur, kolam pemancingan, tanaman buah dalam pot, kebun wisata melon, kebun

salak, rambutan, jeruk, nangka, belimbing dan lain sebagainya.

Buah Unggulan

Taman Wisata Mekarsari saat ini sudah mengkoleksi ribuan tanaman dari

beberapa jenis species. Selain buah yang ditanam sesuai dengan aslinya, ada juga

tanaman buah yang merupakan hasil kreasi sendiri dari Laboratorium Mekarsari.

Beberapa produk yang telah dihasilkan dari laboratorium ini telah berhasil

menarik minat pengunjung, bahkan sudah menjadi produk unggulan. Sebut saja

seperti nenas arnis, barbados cherry, jambu air irung petruk, jambu air toon klow,

jambu air cengkih, nangkadak, cempeka dan pedakka.

Tiga jenis buah yang disebut terakhir adalah hasil persilangan antara

cempedak dan nangka. Rasa dan aromanya sangat khas. Manis seperti cempedak

namun bentuknya seperti nangka. Saat ini tanaman tersebut sedang dalam

pengembangan. Bila tertarik untuk membeli bibitnya, bisa di dapat di Garden

Center, tempat yang mengkhususkan menjual aneka bibit tanaman buah.

Kunjungan terakhir yaitu laboratorium kultur jaringan. Kultur jaringan

adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk membuat bagian

tanaman (akar, tunas, jaringan tumbuh tanaman) tumbuh menjadi

tanaman utuh (sempurna) dikondisi invitro (didalam gelas).

Keuntungan dari kultur jaringan lebih hemat tempat, hemat waktu, dan

tanaman yang diperbanyak dengan kultur jaringan mempunyai sifat

sama atau seragam dengan induknya. Contoh tanaman yang sudah lazim

diperbanyak secara kultur jaringan adalah tanaman anggrek.

Kultur jaringan merupakan salah satu cara perbanyakan tanaman secara

vegetatif. Kultur jaringan merupakan teknik perbanyakan tanaman dengan cara

mengisolasi bagian tanaman seperti daun, mata tunas, serta menumbuhkan bagian-

Page 21: laporan

bagian tersebut dalam media buatan secara aseptik yang kaya nutrisi dan zat

pengatur tumbuh dalam wadah tertutup yang tembus cahaya sehingga bagian

tanaman dapat memperbanyak diri dan bergenerasi menjadi tanaman lengkap.

Prinsip utama dari teknik kultur jaringan adalah perbayakan tanaman dengan

menggunakan bagian vegetatif tanaman menggunakan media buatan yang

dilakukan di tempat steril. 

Tahapan yang dilakukan dalam perbanyakan tanaman dengan teknik kultur

jaringan adalah:

1)    Pembuatan media

2)    Inisiasi

3)    Sterilisasi

4)    Multiplikasi

5)    Pengakaran

6)    Aklimatisasi

Media merupakan faktor penentu dalam perbanyakan dengan kultur

jaringan.  Komposisi media yang digunakan tergantung dengan jenis tanaman

yang akan diperbanyak. Media yang digunakan biasanya terdiri dari garam

mineral, vitamin, dan hormon.  Selain itu, diperlukan juga bahan tambahan seperti

agar, gula, dan lain-lain.  Zat pengatur tumbuh (hormon) yang ditambahkan juga

bervariasi, baik jenisnya maupun jumlahnya, tergantung dengan tujuan dari kultur

jaringan yang dilakukan.  Media yang sudah jadi ditempatkan pada tabung reaksi

atau botol-botol kaca.  Media yang digunakan juga harus disterilkan dengan cara

memanaskannya dengan autoklaf.

Daftar Gambar

Presentasi yang dilakukan di aula

Page 22: laporan

Berbagai jenis cempedak

Peta Taman Wisata Mekarsari

Keadaan di Laboratorium kultur jaringan

Page 23: laporan

Contoh tanaman anggrek yang telah dikulturkan

Contoh tanaman anggrek yang tidak berhasil dikulturkan

Page 24: laporan

VII. Daftar Pustaka

Subandi. VARIETAS BERSARI BEBAS Vs VARIETAS HIBRIDA PADA

TANAMAN JAGUNG. Available at

http://www.tanindo.com/abdi4/hal1701.htm diakses pada 30 Desember

2009.

Kanisius. 1993. Seri Budidaya : AAK Jagung. Available at

http://books.google.co.id/books?id Diakses pada 30 Desember 2009.

Anonim. 2009. Laporan Easar Pemuliaan Tanaman. Available at

http://4m3one.wordpress.com/2009/12/02/laporan-easar-pemuliaan-

tanaman/ diakses pada 30 Desember 2009.

Astarini, Ida Ayu. Pemuliaan Tanaman sayuran . available at

http://www.fp.unud.ac.id/biotek/wp-content/uploads/2008/12/Sayuran.ppt.

diakses pada 28 Januari 2009.

Anonym. 2009. Tomat. Available at http://id.wikipedia.org/wiki/Tomat. diakses

pada 28 Januari 2009.

Anonym. 2006. Mekarsari Amazing Tourism Park. Available at

http://www.mekarsari.com diakses pada 8 Januari 2010.

Page 25: laporan