laporaan pendahuluan medium biopros

16
LAPORAN PENDAHULUAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BIOPROSES IDENTITAS PRAKTIKAN Nama : Lily Diana Novitasari NIM : 03121003073 Kelompok/Shift : 6 (enam) / Jum’at Siang I. NAMA PERCOBAAN : Medium II. TUJUAN PERCOBAAN 1) Dapat membuat media untuk menumbuhkan dan mengembangbiakan mikroba. 2) Mengetahui pengaruh pembuatan media terhadap perkembangan mikroba. 3) Mengetahui teknik sterilisasi dengan autoklaf. III. DASAR TEORI 3.1. Pengertian Medium Medium adalah suatu bahan yang terdiri atas campuran nutrisi yang dipakai untuk menumbuhkan bakteri. Selain untuk menumbuhkan bakteri, medium dapat digunakan pula untuk isolasi, memperbanyak, pengujian sifat-sifat fisiologi, dan perhitungan mikroba. Mikroorganisme memanfaatkan nutrisi medium berupa molekul-molekul kecil yang dirakit untuk menyusun komponen sel. Mikroorganisme dapat ditumbuhkan dan dikembangkan pada suatu substrat yang disebut medium. 1

Upload: lily-diana-novitasari

Post on 22-Dec-2015

14 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

medium.

TRANSCRIPT

Page 1: Laporaan Pendahuluan Medium Biopros

LAPORAN PENDAHULUAN

PRAKTIKUM TEKNOLOGI BIOPROSES

IDENTITAS PRAKTIKAN

Nama : Lily Diana Novitasari

NIM : 03121003073

Kelompok/Shift : 6 (enam) / Jum’at Siang

I. NAMA PERCOBAAN : Medium

II. TUJUAN PERCOBAAN

1) Dapat membuat media untuk menumbuhkan dan mengembangbiakan

mikroba.

2) Mengetahui pengaruh pembuatan media terhadap perkembangan mikroba.

3) Mengetahui teknik sterilisasi dengan autoklaf.

III. DASAR TEORI

3.1. Pengertian Medium

Medium adalah suatu bahan yang terdiri atas campuran nutrisi yang dipakai

untuk menumbuhkan bakteri. Selain untuk menumbuhkan bakteri, medium dapat

digunakan pula untuk isolasi, memperbanyak, pengujian sifat-sifat fisiologi, dan

perhitungan mikroba. Mikroorganisme memanfaatkan nutrisi medium berupa

molekul-molekul kecil yang dirakit untuk menyusun komponen sel.

Mikroorganisme dapat ditumbuhkan dan dikembangkan pada suatu substrat yang

disebut medium. Medium yang digunakan untuk menumbuhkan dan

mengembangbiakkan mikroorganisme tersebut harus sesuai susunannya dengan

kebutuhan jenis-jenis mikroorganisme yang bersangkutan. Beberapa

mikroorganisme dapat hidup baik pada medium yang sangat sederhana yang

hanya mengandung garam anargonik di tambah sumber karbon organik seperti

gula. Akan tetapi yang terpenting medium harus mengandung nutrien yang

merupakan substansi dengan berat molekul rendah dan mudah larut dalam air.

Nutrien ini adalah degradasi dari nutrien dengan molekul yang kompleks. Nutrien

dalam medium harus memenuhi kebutuhan dasar makhluk hidup, yang meliputi

1

Page 2: Laporaan Pendahuluan Medium Biopros

air, karbon, energi, mineral dan faktor tumbuh. Dasar makanan yang paling baik

bagi bakteri ialah medium yang mengandung zat-zat organik seperti rebusan

daging, sayur-sayuran, sisa-sisa makanan, atau ramuan-ramuan yang dibuat oleh

manusia.

Mikroorganisme yang ingin kita tumbuhkan, yang pertama harus dilakukan

adalah memahami kebutuhan dasarnya kemudian memformulasikan suatu

medium atau bahan yang akan digunakan. Air sangat penting bagi organisme

bersel tunggal sebagai komponen utama protoplasmanya serta untuk masuknya

nutrien ke dalam sel. Pembuatan medium sebaiknya menggunakan air suling. Air

sadah umumnya mengandung ion kalsium dan magnesium yang tinggi. Pada

medium yang mengandung pepton dan ektrak daging, air dengan kualitas air

sadah sudah dapat menyebabkan terbentuknya endapan fosfat dan magnesium

fosfat.

Alat yang akan digunakan dalam suatu penelitian atau praktikum harus

disterilisasi terlebih dahulu untuk membebaskan semua bahan dan peralatan

tersebut dari semua bentuk kehidupan. Sterilisasi merupakan suatu proses untuk

mematikan semua organisme yang teradapat pada suatu benda. Proses sterilisasi

dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu penggunaan panas (pemijaran dan udara

panas); penyaringan; penggunaan bahan kimia (etilena oksida, asam perasetat,

formaldehida dan glutaraldehida alkalin). Memformulasikan suatu medium atau

bahan yang akan digunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme di dalamnya

harus memperhatikan berbagi macam ketentuan seperti jika yang ingin kita

membuat medium untuk organisme bersel tunggal, biasanya air sangat penting

sebagai komponen utama protoplasmanya serta untuk masuknya nutrien ke dalam

sel. Pembuatan medium agar padat, digunakan agar-agar, gelatin atau gel silika.

Bahan agar yang utama adalah galaktan. Agar akan larut atau cair pada suhu

hampir 100oC dan akan cair apabila kurang lebih 43oC. Agar merupakan media

tumbuh yang ideal yang diperkenalkan melalui metode bacteriaological.

Organisme hidup memerlukan nutrisi untuk pertumbuhannya. Subtansi

kimia organik dan inorganik diperoleh dari lingkungan dalam berbagai macam

Page 3: Laporaan Pendahuluan Medium Biopros

3

bentuk. Nutrien diambil dari lingkungan kemudian ditransformasikan melalui

membran plasma menuju sel. Di sel, beberapa nutrisi diolah menghasilkan energi

yang digunakan dalam proses seluler.

Bakteri dalam medium juga memerlukan makanan untuk pertumbuhannya.

Bakteri yang tidak punya akar harus berada pada permukaan larutan makanan

yang cair. Pertumbuhan bakteri berarti meningkatnya jumlah sel yang konstituen

(yang menyusun). Apabila disusun 10 bakteri dalam 1 ml medium yang cocok dan

24 jam kemudian ditemukan 10 juta bakteri tiap milimeternya, maka terjadilah

pertumbuhan bakteri. Meningkatnya jumlah bakteri terjadi dengan proses yang

disebut dengan pembelahan biner, dimana setiap bakteri membentuk dinding sel

baru.

Pertumbuhan bakteri selain memerlukan nutrisi, juga memerlukan pH yang

tepat. Kebanyakan bakteri tidak dapat tumbuh pada kondisi yang terlalu basa,

kecuali vibrio cholerae yang dapat hidup pada pH lebih dari 8. Suhu juga

merupakan variabel yang perlu dikendalikan. Kelompok terbesar yaitu mesofil,

suhu optimum untuk pertumbuhannya 20 oC -40oC.

PH merupakan faktor yang sangat mempengaruhi suatu keberhasilan dalam

pembuatan medium sehingga kondisi pH yang terlalu basa atau terlalu asam tidak

cocok untuk dijadikan medium mikroba karena mikroba tidak dapat hidup pada

kondisi tersebut. Medium didiamkan atau disimpan selama 2 x 24 jam untuk

menyakinkan bahwa medium masih steril, karena selain pH sebagai penentu

tumbuhnya mikroba, alat dan medium yang steril juga menentukan. Media

tersusun dari protein, asam amino, energi dan vitamin, dapat berbentuk :

a) Media alami, disusun oleh bahan alami, kentang, dagimg, susu, telur dan lain-

lain.

b)Media sintetik, disusun dari senyawa kimia.

c) Media semi sintetis, media yang disusun berdasarkan campuran bahan alami

dan bahan sintetis.

Tujuan penggunaan media yaitu untuk isolasi, seleksi, evaluasi dan

diferemsiasi biakan yang didapat, artinya penggunaan zat tertentu yang

Page 4: Laporaan Pendahuluan Medium Biopros

mempunyai pengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembang biakan. Setiap

media mempunyai sifat (spesifikasi) tersendiri sesuai dengan maksudnya. Media

yang banyak digunakan dalam pekerjaan rutin di laboratorium ialah kaldu cair dan

kaldu agar. Medium ini tersusun daripada kaldu bubuk 3 gram, pepton 5 gram, air

suling 1000 gram.

Jika diperlukan medium padat, maka ditambahkan 15 gram agar. Media ini

disebut media baku. Jika tidak ada kaldu bubuk, bahan itu dapat diganti dengan

rebusan daging yang diperoleh sebagai berikut: ambil barang 0,5 kg daging yang

tidak berlemak, rendam dalam 1.000 ml air suling semalam dalam almari es.

Paginya, buanglah lemak vang mungkin terdapat mengapung di permukaan air.

Kemudian saring suspensi lewat kain kasa yang halus. Tambahkan air suling

kepada filtrat sehingga volume menjadi 1 liter lagi. Kepada medium ini

ditambahkan 5 gram pepton dan lain-lainnya yang diperlukan, lalu panasi

suspensi sampai 100°C selama 20 menit. Akhirnya tuangkanlah suspensi lewat

kertas saring, dan tambahkan air suling lagi sehingga volume tetap 1 liter.

Medium ini perlu disterilkan dahulu sebelum digunakan untuk memiara bakteri.

juga keasaman medium perlu diatur, biasanya pH 7.

3.2. Jenis-jenis Medium

Adapun macam-macam media pertumbuhan antara lain :

1. Medium berdasarkan sifat fisik

a) Medium padat, yaitu media yang mengandung agar 15% sehingga setelah

dingin media menjadi padat.

b)Medium setengah padat, yaitu media yang mengandung agar 0,3-0,4% sehingga

menjadi sedikit kenyal, tidak padat, tidak begitu cair. Medium semi padat

dibuat dengan tujuan supaya pertumbuhan mikroba dapat menyebar ke seluruh

medium tetapi tidak mengalami percampuran sempurna jika tergoyang.

c) Medium cair yaitu media yang tidak mengandung agar, contohnya adalah NB

(Nutrient Broth), LB (Lactose Broth).

2. Medium berdasarkan komposisi

a) Medium sintesis, yaitu media yang komposisi zat kimianya diketahui jenis dan

takarannya secara pasti, misalnya glucose agar dan mac conkey agar.

Page 5: Laporaan Pendahuluan Medium Biopros

5

b)Medium semi sintesis yaitu media yang sebagian komposisinya diketahui secara

pasti, misanya PDA (Potato Dextrose Agar) yang mengandung agar, dekstrosa

dan ekstrak kentang. Untuk bahan ekstrak kentang, kita tidak dapat mengetahui

secara detail tentang komposisi senyawa penyusunnya.

c) Medium non sintesis yaitu media yang dibuat dengan komposisi yang tidak

dapat diketahui secara pasti dan biasanya langsung diekstrak dari bahan

dasarnya, misalnya tomato juice agar, brain heart infusion agar, pancreatic

extract.

3. Medium berdasarkan tujuan

a) Medium untuk isolasi, media ini mengandung semua senyawa esensial untuk

pertumbuhan mikroba, misalnya nutrient broth, blood agar.

b)Medium selektif/penghambat, media yang selain mengandung nutrisi juga

ditambah suatu zat tertentu sehingga media tersebut dapat menekan

pertumbuhan mikroba lain dan merangsang pertumbuhan mikroba yang

diinginkan. Contohnya adalah salt broth yang ditambah NaCl 4% untuk

membunuh Streptococcus agalactiae yang toleran terhadap garam.

c) Medium diperkaya (enrichment), media diperkaya adalah media yang

mengandung komponen dasar untuk pertumbuhan mikroba dan ditambah

komponen kompleks seperti darah, serum, kuning telur. Media diperkaya juga

bersifat selektif untuk mikroba tertentu. Bakteri yang ditumbuhkan dalam

media ini tidak hanya membutuhkan nutrisi sederhana untuk berkembang biak,

tetapi membutuhkan komponen kompleks, misalnya blood tellurite agar, bile

agar, serum agar, dll.

d)Medium untuk peremajaan kultur adalah media umum atau spesifik yang

digunakan untuk peremajaan kultur.

e) Medium untuk menentukan kebutuhan nutrisi spesifik, media ini digunakan

unutk mendiagnosis atau menganalisis metabolisme suatu mikroba. Contohnya

adalah koser’s citrate medium, yang digunakan untuk menguji kemampuan

menggunakan asam sitrat sebagai sumber karbon.

Page 6: Laporaan Pendahuluan Medium Biopros

f) Medium untuk karakterisasi bakteri, media yang digunakan untuk mengetahui

kemempuan spesifik suatu mikroba. Kadang-kadang indikator ditambahkan

untuk menunjukkan adanya perubahan kimia. Contohnya adalah nitrate broth,

lactose broth dan arginine agar.

g)Medium diferensial, media ini bertujuan untuk mengidentifikasi mikroba dari

campurannya berdasar karakter spesifik yang ditunjukkan pada media

diferensial, misalnya TSIA (Triple Sugar Iron Agar) yang mampu memilih

Enterobacteria berdasarkan bentuk, warna, ukuran koloni dan perubahan warna

media di sekeliling koloni.

Meskipun telah dijabarkan berbagai macam jenis dari medium, perlu

diiingat bahwa tidak ada satupun perangkat kondisi yang memuaskan bagi

kultivasi untuk semua bakteri di laboratorium. Bakteri amat beragam, baik dari

persyaratan nutrisi maupun fisiknya. Beberapa berapa bakteri memiliki

persyaratan nutrient yang sederhana, sedang yang lain memiliki persyaratan yang

rumit. Karena alasan ini kondisi harus disesuaikan sedemikian rupa sehingga bisa

menguntungkan bagi kelompok bakteri yang sedang ditelaah.

3.2.1 Lactose Broth

Lactose broth digunakan sebagai media untuk mendeteksi kehadiran

koliform dalam air, makanan, dan produk susu, sebagai kaldu pemerkaya (pre-

enrichment broth) untuk salmonellae dan dalam mempelajari fermentasi laktosa

oleh bakteri pada umumnya. Pepton dan ekstrak beef menyediakan nutrien

essensial untuk melakukan metabolisme bakteri. Laktosa menyediakan sumber

karbohidrat yang dapat difermentasi untuk organisme koliform. Pertumbuhan

dengan pembentukan gas adalah presumptive test untuk koliform. Lactose broth

dibuat dengan komposisi 0,3% ekstrak beef; 0,5% pepton; dan 0,5% laktosa.

3.2.2. EMBA (Eosin Methylene Blue Agar)

Eosin Methylene Blue Agar mempunyai keistimewaan mengandung laktosa

dan berfungsi untuk memilah mikroba yang memfermentasikan laktosa. Mikroba

yang memfermentasi laktosa menghasilkan koloni dengan inti berwarna gelap

dengan kilap logam. Sedangkan mikroba lain yang dapat tumbuh koloninya tidak

berwarna. Adanya eosin dan metilen blue membantu mempertajam perbedaan

Page 7: Laporaan Pendahuluan Medium Biopros

7

tersebut. Namun demikian, jika media ini digunakan pada tahap awal karena

kuman lain juga tumbuh terutama P. Aerugenosa dan Salmonella sp dapat

menimbulkan keraguan. Bagaimanapun media ini sangat baik untuk

mengkonfirmasi bahwa kontaminan tersebut adalah E.coli.

Agar EMB (levine) merupakan media padat yang dapat digunakan untuk

menentukan jenis bakteri coli dengan memberikan hasil positif dalam tabung.

EMB yang menggunakan eosin dan methylene blue sebagai indikator memberikan

perbedaan yang nyata antara koloni yang meragikan laktosa dan yang tidak.

Medium tersebut mengandung sukrosa karena kemempuan bakteri coli yang lebih

cepat meragikan sukrosa daripada laktosa. Untuk mengetahui jumlah bakteri coli

umumnya digunakan tabel Hopkins yang lebih dikenal dengan nama MPN (most

probable number) atau tabel JPT (jumlah perkiraan terdekat). Tabel tersebut dapat

digunakan untuk memperkirakan jumlah bakteri coli dalam 100 ml dan 0,1 ml

contoh air.

3.2.3. Nutrient Agar

Nutrient agar adalah medium umum untuk uji air dan produk dairy. NA

juga digunakan untuk pertumbuhan mayoritas dari mikroorganisme yang tidak

selektif, dalam artian mikroorganisme heterotrof. Media ini merupakan media

sederhana yang dibuat dari ekstrak beef, pepton, dan agar. natrium merupakan

salah satu media yang umum digunakan dalam prosedur bakteriologi seperti uji

biasa dari air, sewage, produk pangan, untuk membawa stok kultur, untuk

pertumbuhan sampel pada uji bakteri, dan untuk mengisolasi organisme dalam

kultur murni. Untuk komposisi nutrien adar adalah eksrak beef 10 g, pepton 10 g,

NaCl 5 g, air desitilat 1.000 ml dan 15 g agar/L. Agar dilarutkan dengan

komposisi lain dan disterilisasi dengan autoklaf pada 121°C selama 15 menit.

Kemudian siapkan wadah sesuai yang dibutuhkan.

3.2.4. Nutrient Broth

Nutrient broth merupakan media untuk mikroorganisme yang berbentuk

cair. Intinya sama dengan nutrient agar. Nutrient broth dibuat dengan cara

sebagai berikut:

Page 8: Laporaan Pendahuluan Medium Biopros

1. Larutkan 5 g pepton dalam 850 ml air distilasi/aquadest.

2. Larutkan 3 g ekstrak daging dalam larutan yang dibuat pada langkah pertama.

3. Atur pH sampai 7,0.

4. Beri air distilasi sebanyak 1.000 ml.

5. Sterilisasi dengan autoklaf.

3.2.5. MRSA (deMann Rogosa Sharpe Agar)

MRSA merupakan media yang diperkenalkan oleh De Mann, Rogosa, dan

Shape (1960) untuk memperkaya, menumbuhkan, dan mengisolasi jenis

Lactobacillus dari seluruh jenis bahan. Agar MRSA mengandung polysorbat,

asetat, magnesium, dan mangan yang diketahui untuk beraksi/bertindak sebagai

faktor pertumbuhan bagi Lactobacillus, sebaik nutrien diperkaya MRS agar tidak

sangat selektif, sehingga ada kemungkinan Pediococcus dan jenis Leuconostoc

serta jenis bakteri lain dapat tumbuh. MRS agar mengandung:

1. Protein dari kasein 10 g/L

2. Ekstrak daging 8,0 g/L

3. Ekstrak ragi 4,0 g/L

4. D (+) glukosa 20 g/L

5. Magnesium sulfat 0,2 g/L

6. Agar-agar 14 g/L

7. Dipotassium hidrogen phosphat 2 g/L

8. Tween 80 1,0 g/L

9. Diamonium hidrogen sitrat 2 g/L

10. Natrium asetat 5 g/L

11. Mangan sulfat 0,04 g/L

3.2.6. Trypticase Soy Broth (TSB)

TSB adalah media broth diperkaya untuk tujuan umum, untuk isolasi, dan

penumbuhan bermacam mikroorganisme. Media ini banyak digunakan untuk

isolasi bakteri dari spesimen laboratorium dan akan mendukung pertumbuhan

mayoritas bakteri patogen. Media TSB mengandung kasein dan pepton kedelai

yang menyediakan asam amino dan substansi nitrogen lainnya yang membuatnya

Page 9: Laporaan Pendahuluan Medium Biopros

9

menjadi media bernutrisi untuk bermacam mikroorganisme. Dekstrosa adalah

sumber energi dan natrium klorida mempertahankan kesetimbangan osmotik.

3.2.7. Plate Count Agar (PCA)

PCA digunakan sebagai medium untuk mikroba aerobik dengan inokulasi

di atas permukaan. PCA dibuat dengan melarutkan semua bahan (casein enzymic

hydrolisate, yeast extract, dextrose, agar) hingga membentuk suspensi 22,5 g/L

kemudian disterilisasi pada autoklaf (15 menit pada suhu 121°C). Media PCA ini

baik untuk pertumbuhan total mikroba (semua jenis mikroba) karena di dalamnya

mengandung komposisi casein enzymic hydrolisate yang menyediakan asam

amino dan substansi nitrogen komplek lainnya serta ekstrak yeast mensuplai

vitamin B kompleks.

3.2.8. APDA

Media APDA berfungsi untuk menumbuhkan dan menghitung jumlah

khamir dan yeast yang terdapat dalam suatu sampel. Khamir dan yeast akan

tumbuh dengan optimal pada media yang sesuai. Adanya asam tartarat dan pH

rendah maka pertumbuhan bakteri terhambat. APDA dibuat dengan merebus

kentang selama 1 jam/45 menit, agar dilelehkan dalam 500 ml air. Campurkan

ekstrak kentang dalam agar lalu ditambahkan glukosa dan diaduk rata. Pada

APDA jadi ini juga ditambah asam tartarat.

3.2.9. Potato Dextrose Agar (PDA)

PDA digunakan untuk menumbuhkan atau mengidentifikasi yeast dan

kapang. Dapat juga digunakan untuk enumerasi yeast dan kapang dalam suatu

sampel atau produk makanan. PDA mengandung sumber karbohidrat dalam

jumlah cukup yaitu terdiri dari 20% ekstrak kentang dan 2% glukosa sehingga

baik untuk pertumbuhan kapang dan khamir tetapi kurang baik untuk

pertumbuhan bakteri. Cara membuat PDA adalah mensuspensikan 39 gram media

dalam 1 liter air yang telah didestilasi. Campur dan panaskan serta aduk. Didihkan

selama 1 menit untuk melarutkan media secara sempurna. Sterilisasi pada suhu

121°C selama 15 menit. Dinginkan hingga suhu 40-45°C dan tuang dalam cawan

petri dengan pH akhir 5,6+0,2.

Page 10: Laporaan Pendahuluan Medium Biopros

DAFTAR PUSTAKA

Andi,M. 2013. Laporan Medium Bakteri. [Online]. http://sukseszona.

blogspot.com/2013/12/laporan-medium-bakteri.html. (Diakses tanggal 18

Maret 2015)

Setiawan,A. 2013. Laporan Lengkap Mikrobiologi Pembuatan Medium Agar

(NA). [Online]. http://dewa-mikrobiologi.blogspot.com/2013/06/laporan-

lengkap-mikrobiologi-pembuatan.html. (Diakses tanggal 18 Maret 2015)

Shikamaru,J. 2014. Laporan Praktikum Pembuatan Medium PDA Alami.

[Online].

https://www.academia.edu/7236411/Laporan_Praktikum_pembuatan_med

ium_PDA_Alami. (Diakses tanggal 18 Maret 2015)

Warman,S. 2014. Bentuk, Susunan dan Sifat Media untuk Pertumbuhan Bakteri -

Ruang Lingkup Mikroorganisme. [Online]. http://www.sandywarman.com

/2014/09/bentuk-susunan-dan-sifat-media-untuk.html. (Diakses tanggal 18

Maret 2015)

Yuliani,O. 2013. Laporan Pendahuluan Medium. [Online]. https://www.scribd.

com/doc/138317014/Laporan-Pendahuluan-Medium. (Diakses tanggal 18

Maret 2015)