kumpulan kt1
TRANSCRIPT
5/12/2018 KUMPULAN KT1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kumpulan-kt1 1/38
KUMPULAN KTI & ASKEB BeJo_NeT
UNIVERSITAS BAKTI INDONESIA BANYUWANGI
Jumat, 24 Desember 2010
KTI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBERIAN ASI
EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI DESA BENELAN LOR
KABAT-BANYUWANGI
KTI
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF
PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI DESA BENELAN LOR KABAT-BANYUWANGI
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Asi Eksklusif adalah pemberian ASI saja pada bayi berumur 0-6 bulan tanpa makanan
dan minuman lain .Asi sangat mudah sekali didapat tidak membutuhkan waktu yang lama.
Asi Eksklusif sangat penting sekali bagi bayi usia 0-6 bulan karena semua kandungan
gizi ada pada Asi.yang berguna untuk membangun dan menyediakan energi dalam susunan yang
diberikan ,tidak ada makanan lain bagi bayi baru lahir yang dapat disamakan dengan Asi .
Menurut ahli kesehatan ,bayi pada usia 0-6 bulan sudah terpenuhi gizinya dengan asi
saja ,tetapi banyak ibu menghadapi masalah untuk memberikan Asi Eksklusif masalah yang
timbul disebabkan ibu bekerja .Diberikan makanan tambahan yang belum waktunya (diberi
5/12/2018 KUMPULAN KT1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kumpulan-kt1 2/38
pisang )dan ibu tepercaya promosi susu formula sehingga pelaksanaan Asi Eksklusif tidak bisa
terlaksanakan.
1
Bukti ±bukti penurunan penggunaan Asi Eksklusif dinegara maju telah banyak dikemukakan DiIndonesia terutama dikota- kota besar terlihat adanya tendensi penurunan pemberian Asi .dari
survey kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2002 menunjukkan Asi Eksklusif selama 6 bulanmenurun dari 42,2% menjadi 39,5% sedangkan penggunaan susu formula meningkat dari 10,8%
menjadi 32,5%(http://sitinurhayati.wordpress.com).Pemberian ASI Eksklusif di Indonesia masih sangat kurang,penyebabnya adalah sosial
budaya .sosial budaya yang dimaksud diantaranya ibu bekerja atau kesibukan lainnya ,kadang
ibu merasa gengsi dan menirukan teman atau tetangganya yang memberi susu botol Keadaan
psikologis ,ibu biasanya ibu kurang seksi apabila dia menyusui bayinya .faktor fisik ibu
,sehuingga tidak memungkinkan ibu untuk menyusui.
Berdasarkan hasil studi pendahuluan selama bulan juli-agustus 2010 di Dusun
Popongan Desa Benelanlor Kecamatan Kabat Kabupaten Banyuwangi .ada 10 ibu yang
mempunyai bayi 0-6 bulan ,yang diberikan Asi Eksklusif hanya 1 bayi sisanya 9 bayi ibu
memberikan pengganti Air Susu Ibu (PASI) atau juga susu formula .hal ini banyak disebabkan
karena ibu bekerja ,ada juga ibu tidak memberikan Asi karena ibu merasa sudah memberi susu
formula.
Padahal dampak bila bayi tidak diberikan Asi Eksklusif dapat menurunkan berat badan
bayi ,bayi juga akan mudah sakit karena tidak dapat zat immunoglobulin yang terkandung dalam
kolostrum.pemberian susu formula pada bayi baru lahir buisa menyebabkan alergi karena
merangsang aktivasi system IgE yang pada bayi baru lahir belum sempurna ,sedangkan dalam
jangka panjang anak akan mudah kekurangan gizi dan obesitas(suradi ruslina dan utami
rusli,2008:10).
5/12/2018 KUMPULAN KT1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kumpulan-kt1 3/38
Mengingat masih banyaknya ibu yang tidak memberikan Asi Eksklusif maka
diharapkan petugas kesehatan lebih meningkatkan pelayanan kesehatan teruma pada ibu nifas
dengan cara memberikan pengetahuan tentang Asi Eksklusif seperti sosialisasi,dan bimbingan
secara menyeluruh dan efektif.sehingga peneliti tertarik untuk Mengetuhui Faktor- Faktor Yang
Dapat Mempengaruhi Pemberian Asi Eksklusif Pada Bayi Usia 0-6 Bulan
B. Rumusan Masalah
Faktor- faktor apa saja yang dapat mempengaruhi pemberian asi eksklusif pada bayi
usia 0-6 bulan di Dusun Popongan Desa Benelamlor Kecamatan Kabat Kabupaten Banyuwangi?
C. Tujuan Penelitian
Mengidentifikasi faktor ± faktor yang dapat mempemgaruhi Pemberian Asi Eksklusif
pada bayi usia 0-6 bulan di Dusun Popongan Desa Benelanlor Kecamatan Kabat Kabupaten
Banyuwangi.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Institusi Pendidikan
Memberikan nilai sumber kepustakaan di Kampus Universitas Bakti Indonesia sebagai
wacana kepustakaan baru mengenai faktor ± faktor yang dapat mempemgaruhi penggunaan Asi
Eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan .
2. Bagi Peneliti
Menambah Pengetahuan dan pengalaman dalam rangka pengembangan dan penerapan
teori penelitian sekaligus sebagai acuan dasar penelitian selanjutnya.
5/12/2018 KUMPULAN KT1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kumpulan-kt1 4/38
3 Bagi Masyarakat
Sebagai Wahana menambah wawasan baru yaitu Pengetahuan ibu bayi tentang pentingnya
Asi dan hasilnya dapat disampaikan kepada masyarakat.
BAB II
5/12/2018 KUMPULAN KT1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kumpulan-kt1 5/38
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Asi Eksklusif
1. Pengertian
ASI Eksklusif adalah pemberian Asi saja kepada bayi berumur 0-6 bulan tanpa
memberikan makanan atau minuman lain, menurut ahli kesehatan, bayi pada usia tersebut sudah
terpenuhi gizinya hanya dengan ASI saja. Manfaat ASI Eksklusif yaitu agar bayi kebal terhadap
beragam penyait pada usia selanjutnya (Depkes,2006:105).
ASI Eksklusif adalah pemberian ASI (air susu ibu) sedini mungkin setelah persalinan,
diberikan tanpa jadwal dan tidak diberi makanan lain, walupun hanya air putih sampai bayi
berumur 6 bulan (Sri Purwanti Hubertin,2004:3).
Menyusui Eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI saja tanpa tambahan cairan lain atau
makanan padat, bayi harus sering disusui serta tanpa batasanwaktu (Suradi Rulina dan Utami
Roesela,2008:32). Bayi hanya diberi ASI saja secara eksklusif sejak lahir sampai usia 6 bulan.
Setelah itu diberi makanan padat pendamping yang cukup dan sesuai. Sedangkan ASI tetap
diberikan sampai usia 2 tahun atau lebih.
2.
Manfaat Asi
a. Untuk Bayi
5/12/2018 KUMPULAN KT1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kumpulan-kt1 6/38
1. Pemberian ASI merupakan metode pemberian makan bayi yang terbaik, terutama pada bayi
umur kurang dari 6 bulan, selain juga bermanfaat bagi ibu. ASI mengandung semua zat gizi dan
cairan yang dibutuhkan untuk memenuhi seluruh gizi bayi pada 6 bulan pertama kehidupannya
2. Pada umur 6 sampai 12 bulan, ASI masih merupakan makanan utama bayi, karena mengandung
lebih dari 60% kebutuhan bayi. Guna memenuhi semua kebutuhan bayi, perlu ditambah dengan
Makanan Pendamping ASI (MP-ASI)
3. Setelah umur 1 tahun, meskipun ASI hanya bisa memenuhi 30% dari kebutuhan bayi, akan
tetapi pemberian ASI tetap dianjurkan karena masih memberikan manfaat.
4. ASI disesuaikan secara unik bagi bayi manusia, seperti halnya susu sapi adalah yang terbaik
untuk sapi
5. Komposisi ASI ideal untuk bayi
6. Dokter sepakat bahwa ASI mengurangi resiko infeksi lambung-usus, sembelit, dan alergi
7. Bayi ASI memiliki kekebalan lebih tinggi terhadap penyakit. Contohnya, ketika si ibu tertular
penyakit (misalnya melalui makanan seperti gastroentretis atau polio), antibodi sang ibu terhadap
penyakit tersebut diteruskan kepada bayi melalui ASI
8. Bayi ASI lebih bisa menghadapi efek kuning (jaundice
). Level bilirubin dalam darah bayi
banyak berkurang seiring dengan diberikannya kolostrum dan mengatasi kekuningan, asalkan
bayi tersebut disusui sesering mungkin dan tanpa pengganti ASI.
9. ASI selalu siap sedia setiap saat bayi menginginkannya, selalu dalam keadaan steril dan suhu
susu yang pas
10. Dengan adanya kontak mata dan badan, pemberian ASI juga memberikan kedekatan antara ibu
dan anak. Bayi merasa aman, nyaman dan terlindungi, dan ini mempengaruhi kemapanan emosi
si anak di masa depan.
5/12/2018 KUMPULAN KT1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kumpulan-kt1 7/38
11. Apabila bayi sakit, ASI adalah makanan yang terbaik untuk diberikan karena sangat mudah
dicerna. Bayi akan lebih cepat sembuh.
12. Bayi prematur lebih cepat tumbuh apabila mereka diberikan ASI perah. Komposisi ASI akan
teradaptasi sesuai dengan kebutuhan bayi, dan ASI bermanfaat untuk menaikkan berat badan dan
menumbuhkan sel otak pada bayi prematur.
13. Beberapa penyakin lebih jarang muncul pada bayi ASI, di antaranya: kolik, SIDS (kematian
mendadak pada bayi), eksim, Chron¶s disease, dan Ulcerative Colitis.
14. IQ pada bayi ASI lebih tinggi 7-9 point daripada IQ bayi non-ASI. Menurut penelitian pada
tahun 1997, kepandaian anak yang minum ASI pada usia 9 1/2 tahun mencapai 12,9 poin lebih
tinggi daripada anak-anak yang minum susu formula.
15. Menyusui bukanlah sekadar memberi makan, tapi juga mendidik anak. Sambil menyusui, eluslah
si bayi dan dekaplah dengan hangat. Tindakan ini sudah dapat menimbulkan rasa aman pada
bayi, sehingga kelak ia akan memiliki tingkat emosi dan spiritual yang tinggi. Ini menjadi dasar
bagi pertumbuhan manusia menuju sumber daya manusia yang baik dan lebih mudah untuk
menyayangi orang lain.
b. Untuk Ibu
1. Hisapan bayi membantu rahim menciut, mempercepat kondisi ibu untuk kembali ke masa pra-
kehamilan dan mengurangi risiko perdarahan
2. Lemak di sekitar panggul dan paha yang ditimbun pada masa kehamilan pindah ke dalam ASI,
sehingga ibu lebih cepat langsing kembali
3. Penelitian menunjukkan bahwa ibu yang menyusui memiliki resiko lebih rendah terhadap kanker
rahim dan kanker payudara.
4. ASI lebih hemat waktu karena tidak usah menyiapkan dan mensterilkan botol susu, dot, dsb
5/12/2018 KUMPULAN KT1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kumpulan-kt1 8/38
5. ASI lebih praktis karena ibu bisa jalan-jalan ke luar rumah tanpa harus membawa banyak
perlengkapan seperti botol, kaleng susu formula, air panas, dsb
6. ASI lebih murah, karena tidak usah selalu membeli susu kaleng dan perlengkapannya
7. ASI selalu bebas kuman, sementara campuran susu formula belum tentu steril
8. Penelitian medis juga menunjukkan bahwa wanita yang menyusui bayinya mendapat manfaat
fisik dan manfaat emosional
9. ASI tak bakalan basi. ASI selalu diproduksi oleh pabriknya di wilayah payudara. Bila gudang
ASI telah kosong. ASI yang tidak dikeluarkan akan diserap kembali oleh tubuh ibu. Jadi, ASI
dalam payudara tak pernah basi dan ibu tak perlu memerah dan membuang ASI-nya sebelum
menyusui[4]
.
c. Untuk Keluarga
1. Tidak perlu uang untuk membeli susu formula, botol susu kayu bakar atau minyak untuk
merebus air, susu atau peralatan.
2. Bayi sehat berarti keluarga mengeluarkan biaya lebih sedikit (hemat) dalam perawatan kesehatan
dan berkurangnya kekhawatiran bayi akan sakit.
3. Penjarangan kelahiran karena efek kontrasepsi LAM dari ASI eksklusif.
4. Menghemat waktu keluarga bila bayi lebih sehat.
5. Memberikan ASI pada bayi (meneteki) berarti hemat tenaga bagi keluarga sebab ASI selalu siap
tersedia.
6.
Lebih praktis saat akan bepergian, tidak perlu membawa botol, susu, air panas, dll.
d. Untuk Masyarakat dan Negara
1. Menghemat devisa negara karena tidak perlu mengimpor susu formula dan peralatan lain untuk
persiapannya.
5/12/2018 KUMPULAN KT1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kumpulan-kt1 9/38
2. Bayi sehat membuat negara lebih sehat.
3. Terjadi penghematan pada sektor kesehatan karena jumlah bayi sakit lebih sedikit.
4. Memperbaiki kelangsungan hidup anak dengan menurunkan kematian.
5. Melindungi lingkungan karena tak ada pohon yang digunakan sebagai kayu bakar untuk
merebus air, susu dan peralatannya.
6. ASI adalah sumber daya yang terus menerus diproduksi dan baru.
(http://asuh.wikia.com/wiki/Manfaat_ASI Komposisi Zat Gizi Kolostrum, ASI dan PASI).
e. Komposisi Asi
1. Karbohidrat
2. Lemak
3. Protein
4. Viitamin & Mineral
5. Kalsium Fosfat
6. Zat Anti infeksi
Kolostrum adalah asi yang keluar pertama kali ,berwarna jernih kekuningan ,kaya akan
zat antibodi:
a) Faktor bifidus
Faktor pemicu pertumbuhan laktobasilus bifidus ,bakteri yang dianggap dapat mengganggu
kolonisasi bakteri pathogen didalam saluran cerna .
b)
Secretori imonoglobulin A (sIgA)
Mengikat protein asing bermolekul besar seperti virus ,bakteri dan zat toksik yang bertujuan
untuk penyerapan sehingga tidak membahayakan bayi .
c) Laktoferin
5/12/2018 KUMPULAN KT1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kumpulan-kt1 10/38
Protein pengikat zat besi agar tidak dapat digunakan oleh bakteri untuk bertumbuh kembang
d) Lizozim
Enzim yang bekerja menghancurkan bakteri dengan jalan merobek dinding sel yang secara
langsung meningkatkan keefektifan antibodi
e) Leokosit
Mencegah Enterokolitis Nekrotikan ,penyakit mematikan yang lazim menjangkiti bayi berberat
badan rendah
f) Makrofag
Selain menyekresi sIgA dan Interferon juga berfungsi untuk memangsa organisme lain
g) Komplemen ,Laktoferidase,Antistreptokokus
Faktor pertahanan yang membantu menurunkan insidensi penyakit
h) Protein pengikat B12
(Dr.Arrisman,MB.2005:41)
f. Pengelompokan Asi
1. ASI stadium I
Asi stadium I adalah kolostrum. Kolostrum merupakan cairan yang pertama dikeluarkan atau
disekresi oleh kelenjar payudara pada empat hari pertama setelah persalinan. Komposisi
kolostrum ASI setelah persalinan mengalami perubahan. Kolostrum berwarna kuning keemasan
disebabkan oleh tingginya komposisi lemak dan sel-sel hidup.
Kolostrum merupakan pencahar (pembersih usus bayi) yang membersihkan mikonium sehingga
mukosa usus bayi yang baru lahir segera bersih dan siap menerima ASI. Hal ini menyebabkan
bayi sering defekasi dan feces berwarna hitam. Jumlah energi dalam kolostrum hanya 56 Kal
/100 ml kolostrum dan pada hari pertama bayi memerlukan 20 â¼³ 30 CC.
5/12/2018 KUMPULAN KT1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kumpulan-kt1 11/38
Kandungan protein pada kolostrum lebih tinggi dibandingkan dengan kandungan protein dalam
susu matur, Sedangkan kandungan karbohidratnya lebih rendah dibandingkan ASI matur.
2. ASI stadium II
ASI stadium dua adalah ASI peralihan. ASI ini diproduksi pada hari kelima sampai hari
kesepuluh. jumlah volume ASI semakin meningkat tetapi komposisi protein semakin rendah,
sedangkan lemak dan hidrat arang semakin tinggi, Hal ini untuk memenuhi kebutuhan bayi
karena aktifitas bayi yang mulai aktif dan bayi sudah mulai beradaptasi dengan lingkungan. Pada
masa ini pengeluaran ASI mulai stabil.
3. ASI stadium III
ASI stadium 3 adalah ASI matur. Yaitu ASI yang desekresi pada hari kesepuluh sampai
seterusnya. ASI matur merupakan nutrisi bayi yang terus berubah disesuaikan dengan
perkembangan bayi sampai enam bulan. Setelah enam bulan bayi mulai dikenalkan dengan
makanan pendamping selain ASI
(http://www.parentsguide.co.id/smf/index.php?topic=616.)
4. Produksi Air Susu sejak melahirkan
Dalam buku menyusui oleh Jane moody tahun 2006, volume ASI akan berbeda tiap
harinya.
Usia bayi Volume setiap hari
Rata-rata Acuan Kisaran Rata-rata
Hari ke-1
(0-24 jam)
Hari ke-2
(24-48 jam)Hari ke-3
(48-72 jam)
Hari ke-4
(72-96 jam)Hari ke-5
(96-120 jam)
3 bulan
6 bulan
7-123 ml
44-3345 ml
98-775 ml
375-876 ml
452-876 ml
609-837 ml
37 ml
84 ml
408 ml
624 ml
700 ml
750 ml
800 ml
7
14
38
58
70
-
-
1,3,5
3
1,2,3
1,3
1,3
4
-
5/12/2018 KUMPULAN KT1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kumpulan-kt1 12/38
5. Alasan / faktor ibu tidak memberikan ASI pada bayinya
Keputusan untuk menyusui atau tidak menyusui bayinya adalah keputusan yang sangat
pribadi dari ibu sendiri. Keputusan ini dipengaruhi oleh gaya hidup ibu, kedaan keuangan ibu,
kepercayaan dan faktor sosial budaya. Berkurangnya jumlah ibu yang menyusui bayinya dimulai
di kota-kota terutama pada keluarga yang berpenghasilan cukup, yang kemudian menjalar ke
daerah pinggiran kota dan menyebar ke pedesaan. Menurut Syahmien Moehyi, 2004 ada
beberapa alasan mengapa jumlah ibu yang menyusui bayinya cenderung menurun.
a) Semakin banyaknya ibu yang bekerja mencari nafkah cenderung untuk tidak menyusui bayinya.
Mereka dapat melakukan tersebut ketika berada di rumah, yaitu sebelum berangkat dan setelah
pulang dari bekerja. Di beberapa perusahaan atau kantor ada yang menyediakan tempat penitipan
bayi, sehingga pada waktu ibu istirahat, ibu dapat menyusui bayinya di tempat penitipan.
b) Tersedianya bermacam-macam susu/makanan bayi tidak dapat terpenuhi banyaknya produk susu
dari pabrik makanan bayi sudah dalam bentuk siap pakai (instant milk) sangat memudahkan ibu
untuk menggunakannya. Akan tetapi sebaliknya telah diuraikan terdahulu, seberapa pun baiknya
susu sapi olahan, ASI tetap merupakan makanan yang paling memenuhi syarat untuk bayi.
c) Iklan yang menyesatkan yang mempromosikan produk susu, perusahaan promosi yang
menyatakan produk susu suatu pabrik sama baik dengan ASI sering dapat menggoyahkan
keyakinan ibu, sehingga tertarik untuk mencoba menggunakan susu instant itu sebagai makanan
bayi.
d) Ada anggapan menyusui adalah lambang keterbelakangan budaya. Memberi susu botol
dianggap sebagai lambang budaya modern dan sebaliknya menyusui dianggap sebagai lambang
5/12/2018 KUMPULAN KT1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kumpulan-kt1 13/38
keterbelakangan sesungguhanya adalah salah. Dewasa ini di negara maju seperti di Eropa dan
Amerika justru dilakukan gerakan ³Kembali ke air susu ibu´ atau ³Back to breast freding´.
e) Alasan estetika, yaitu ibu akan menjadi cepat tua, khawatir akan hilang kecantikannya dan ibu
akan tampak kelihatan tua sungguh tidak beralasan. Menjadi tua adalah proses alami yang tidak
dapat dihindari, yang harus dilakukan ialah memelihara kebugaran tubuh, makan makanan yang
bergizi, olahraga disamping memelihara kecantikannya, jadi tidak ada hubungannya dengan
menyusui.
6. Amosi yang mempengaruhi produksi air susu
Manurut Kartono, 2007:214 bahwa aktivitas sekresi kelenjar-kelenjar susu itu senantiasa
berayun-ayun (berubah-ubah) oleh pengaruh-pengaruh psiklis/kejiwaan tertentu, dengan kata
lain, produksi ASI sangat dipengaruhi oleh macam-macam emosi yang tengah dialami atau
mempengaruhi dirinya.
a) Interelasi antara ibu dan anak bayinya itu bisa terganggu apabila ibu tersebut mengalami
kecemasan-kecemasan, ketegangan-ketegangan dan konflik-konflik batin serius. Peristiwa ini
biasanya ditandai oleh tangis bayi yang berlangsung lama.
b) Ibunya tidak suka atau kurang suka menerima peranan dirinya sebagai seorang ibu dan tidak
senang menerima kehadiran/kelahiran anaknya. Hal ini biasanya ditandai dengan bayi menjerit-
jerit kesakitan dengan tangis sangat memilukan.
c) Berkembanganya perasaan-perasaan ketakutan dan kecemasan kalau ia ditinggalkan atau
ditelantarkan suaminya, hal ini disebabkan kebudayaan di Afrika timur wanita yang tidak
mampu menyusui anaknya, akan kehilangan cinta kasih suaminya, dan suaminya berhak untuk
mencari wanita lian yang memiliki payudara penuh dengan air susu. Semua bentuk kecemasan
tadi secara langsung bisa mengganggu kelancaran keluarnya ASI.
5/12/2018 KUMPULAN KT1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kumpulan-kt1 14/38
B. Konsep Faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian ASI
1. Perubahan Sosial budaya
a. Ibu bekerja atau kesibukan sosial lainnya
b. Meniru teman, tetangga atau orang terkemuka yang memerikan susu botol
c. Merasa ketinggalan zaman jika menyusui bayinya
2. Faktor psikologis
a. Takut kehilangan daya tarik sebagai seorang wanita
b. Tekanan batin
3. Faktor fisik ibu
a. Ibu sakit, misalnya mastitis, panas dan sebagainya
4. Faktor kekurangan petugas kesehatan, sehingga masyarakat kurang mendapat penerangan atau
dorongan tentang manfaat pemberian ASI.
5. Meningkatkan promosi susu kaleng sebagai pengganti ASI.
6. Peneranga yang salah justru datang dari petugas kesehatan sendiri yang menganjurkan pengganti
ASI dengan susu kaleng (Soedjiningsih, 1997:17).
C.
Konsep Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan ASI Eksklusif
Banyak faktor yang menyebabkan para ibu tidak menganggap penting dan enggan untuk
memberikan ASI kepada bayi mereka, secara garis besar ada 2 faktor: (Baskoro, 2008:73).
1. Faktor Internal
5/12/2018 KUMPULAN KT1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kumpulan-kt1 15/38
a. Pengetahuan
Pengetahuan adalah merupakan hasil ³tahu´ dan tidak terjadi setelah orang melakukan
pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang
sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (overt behavior).
Penelitian Rogers (1974) mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi perilaku baru
(berperilaku baru) di dalam diri orang tersebut terjadi proses yang berurutan yaitu:
1) Awarness (kesadaran) di mana orang tersebut menyadari dalam arti mengatahui terlebih dahulu
terhadap stimulus (objek).
2) Internest (merasa tertarik) terhadap stimulus atau objek tersebut, di sini sikap subjek sudah
mulai timbul.
3) Evaluation (menimbang-nimbang) terhadap baik dan tidaknya stimulus tersebut bagi dirinya.
Hal ini seperti sikap responden sudah lebih baik lagi.
4) Trial, di mana subjek mulai mencoba melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang dikehendaki
oleh stimulus.
5) Adaption, di mana subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan, kesadaran dan
sikapnya terhadap stimulus.
Namun demikian dari penelitian selanjutnya Rogens menyimpulkan bahwa perubahan
perilaku tidak selalu melawan tahap-tahap tersebut di atas (Notoatmodjo, 2003:121).
Pengetahuan adalah berbagai gejala yang akan diperoleh manusia melalui pengamatan
(Indrawati,2007), setelah muncul ketika seseorang menggunakan indera atau akal budinya untuk
mengenali benda atau kejadian tertentu yang belum pernah dilihat atau dirasakan sebelumnya
(Meliono, Indrawati, 2007). http://id.wikipedia.-org/wik/pengetahuan/
b. Pendidikan
5/12/2018 KUMPULAN KT1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kumpulan-kt1 16/38
Pendidikan berhubungan dengan pembangunan dan perubahan kelakuan anak didik.
Pendidikan berkaitan dengan transmisi, pengetahuan sikap, kepercayaan, keterampilan dan aspek
kelakuan yang lain. Pendidikan adalah proses dan mengajar. Pola-pola kelakuan manusia
menurut apa yang diharapkan oleh masyarakat (Rini, senin, 27 Oktober 2008).
c. Perilaku
Hasil output yang diharapkan dari suatu pendidikan kesehatan, di sini adalah perlaku
kesehatan, atau perilaku untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan yang kondusif.
Perubahan perilaku yang belum atau tidak kondusif ke perilaku yang kondusif ini mengandung
berbagai dimensi berikut ini:
1) Perubahan perilaku : perilaku masyarakat yang tidak sesuai dengan nilai-nilai kesehatan menjadi
perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai kesehatan, atau diri perilaku negatif, perilaku yang
positif. Perilaku-perilaku yang merugikan kesehatan yang perlu diubah misalnya : ibu hamil
tidak memeriksakan kehamilannya, ibu menyusui yang tidak memberikan ASI pada bayinya.
2) Pembinaan perilaku, pembinaan disain diajukan pada perilaku masyarakat yang mempunyai
perilaku hidup sehat (healthy style) tetap dilanjutkan atau dipertahankan. Misalnya olahraga
teratur, membuang sampah pada tempatnya dan sebagainya.
3) Pengembangan perilaku, yaitu ibu akan menjadi cepat tua, kekhawatiran akan hilangnya
kecantikan dan ibu tampak kelihatan tua, sungguh tidak beralasan, menjadi tua adalah proses
alami yang padat dihindari, yang harus dilakukan ialah memelihara kebugaran tubuh, makan
makanan yang bergizi, olahraga di samping memelihara kecantikan, jadi tidak ada hubungan
dengan menyusui.
d. Umur
5/12/2018 KUMPULAN KT1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kumpulan-kt1 17/38
Umur adalah variabel yang selalu diperhatikan di dalam penyelidikan, penyelidikan
epidemiologi, angka-angka kesakitan maupun kematian di dalam hampir semua keadaan
menunjukkan hubungan dengan umur. Dengan cara ini orang dapat membaca dengan mudah dan
melihat pola kesakitan atau kematian menurut golongan umur. Persoalan yang dihadapi adalah
apakah umur yang dilaporkan tepat, apakah panjang interval di dalam pengelompokkan cukup,
untuk tidak menyembunyikan peranan umur pada pola kesakitan atau kematian dan apakah,
pengelompokkan umur dapat dibandingkan dengan pengelompokan umur pada penelitian orang
lain. Pada masyarakat pedesaan yang kebanyakan buta huruf hendaknya memanfaatkan sumber
informasi seperti catatan petugas agama, guru, lurah, dan sebagainya. Hal ini ditentukan tidak
menjadi soal yang berat di kala pengumpulan keterangan umur bagi mereka yang telah
bersekolah (Notoatmodjo, 2003).
2. Faktor Eksternal
Faktor ini memberikan gambaran kepada kita bahwa begitu banyaknya farian-farian yang
seharusnya tidak terjadi seandainya faktor yang pertama yaitu faktor internal dapat dipenuhi para
ibu.(Baskoro, 2008:73).
Di bawah ini adalah beberapa penyebab ibu tidak memberikan asi secara eksklusif pada
bayi yang berkaitan dengan sosial budaya:
a. Ibu-ibu bekerja atau kesibukan sosial lainnya
Faktor ini juga tidak luput dari kurangnya pengetahuan dari pra ibu, tidak sedikit dari apa ibu
yang bekerja akan tetapi tetap memberikan asi secara eksklusif pada bayinya selama 6 bulan.
Pada ibu bekerja cara lain untuk tetap dapat memberikan asi secara eksklusif pada bayinya
adalah dengan memberikan asi peras. (Baskoro, 2008:74).
5/12/2018 KUMPULAN KT1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kumpulan-kt1 18/38
b. Faktor ketidak mengertinya ibu tentang kolostrum
Asi yang keluar pada hari pertama sampai dengan hari ke lima bahkan pada hari ke 7 dinamakan
kolostrum atau susu awal yang biasanya bersifat cairan jernih kekuningan itu mengandung zat
putih telur atau protein dalam kadar yang tinggi, zat daya tahan tubuh dalam kadar yang tinggi
dari pada susu madu yaitu air susu ibu yang telah berumur tiga hari (Baskoro, 2008:75).
c. Ibu beranggapan asi ibu kurang gizi atau tidak memiliki cukup asi
Merupakan alasan utama mengapa wanita menyerah untuk menyusui. Kurangnya keyakinan
akan persediaan asi membuat nada khawatir bahwa anda tidak cukup memberi makanan si bayi
dan komentar orang lain tentang menyusui juga menciptakan keraguan dalam pikiran anda
(Heather, Welford, 2008:62).
d. Meniru teman
Biasanya para ibu enggan memberikan asi karena ibu ikut-ikutan atau terpengaruh dengan
tetangga yang terkemuka yang memberikan susu botol pada anaknya (Soetjiningsih, 1997;17).
e. Merasa ketinggalan jaman
Ibu akan merasa ketinggalan jaman jika ibu menyusui secara eksklusif pada bayinya
(Soetjiningsih, 1997;17).
D.
Konsep yang mempengaruhi pengeluaran asi
1. Semakin cepat memberi tambahan susu pada bayi menyababkan daya isap berkurang karena
bayi mudah merasa kenyang bayi akan malas menghisap puting susu, dan akibatnya produksi
prolaktin dan oksitosin akan berkurang dan merangsang hormon LH dan GNRH semakin
5/12/2018 KUMPULAN KT1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kumpulan-kt1 19/38
meningkat sehingga terjadi proses pematangan sel telur yang mengakibatkan cepat terjadinya
ovulasi dan kemungkinan hamil.
2. Perasaan ibu dapat menghambat atau meningkatkan pengeluaran oksitosin, seperti perasaan
takut, gelisah, marah, sedih, cemas, kesal, malu atau nyeri hebat akan mempengaruhi refleks
oksitosin yang akhirnya menekan pengeluaran ASI, sebaliknya perasaan ibu yang berbahagia,
senang, perasaan menyayangi bayi, memeluk, mencium, dan mendengar bayinya menangis, atau
perasaan bangga, dapat menyusui bayinya akan meningkatkan pengeluaran ASI.
3. Dukungan suami maupun keluarga lain dalam rumah akan sangat membantu berhasilnya
seseorang ibu untuk menyusui.
4. Isapan bayi yang tidak sempurna atau puting ibu yang sangat kecil hal ini akan membuat
produksi hormon oksitosin dan hormon prolaktin akan terus menerus dan ASI akan berhenti.
5. Cara menyusui yang tidak tepat tidak dapat mengosongkan payudara dengan benar, dan akhirnya
akan menurunkan produksi ASI. (Sri Purwanti Hubertin, 2004:81)
E. Cara penyimpanan asi perah
1. Asi tahan disimpan dalam suhu ruangan sampai 6 jam
2. Dalam termos yang diberi es batu bias tahan 24 jam
3. Disimpan dalam kulkas dapat bertahan hingga 2 minggu denga suhu kulkas yang berfariasi
4. Disimpan di freezer yang tidak terpisah dari kulkas dan sering dibuka bias bertahan 3-4 bulan
5.
Pada freezer dengan pintu terpisah dari kulkas dan suhu bisa dijaga dengan konstan maka
ketehanan Asi mencapai 6 bulan
(http:asi.blagsome.com/2005/r/)
F. Cara memeras asi
5/12/2018 KUMPULAN KT1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kumpulan-kt1 20/38
1. Cara Alami
Bersihkan tangan dengan sabun ,kemudian tekan bagian sinuses kedalam yang berada dibalik
areola ,tempatkan ujung ibu jari dan jari disisi belakang areola ,tempatkan ujung ibu jari dan jari
disisi belakang areola (tepatnya di pinggiran kulit yang berwarna gelap yangmengitari putting
dengan kulit normal )tekan jari dan ibu jari kedalam dengan posisi yang nyaman lalu tekanlh
dengan perlahan Bersama-sama.
2. Pompa Payudara
Alat pompa payudara sangat sederhana ,mudah penggunaannya dan tidak tterlalu mahal ,benda
itu terbuat dari karet yang terbentuk seperti bola yang dipakai untuk memompa ,pada bagian
depannya terbuat dari kaca yang berbentuk seperti corong pompa ini sangat praktis dan Efisien.
G. Kerangka Konseptual
5/12/2018 KUMPULAN KT1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kumpulan-kt1 21/38
Factor-faktor yang
mempengaruhi penggunaan ASI Eksklusif
Kerangka konseptual adalah kerangka hubungan antara konsep-konsep yang diamati atau diukur
malalui penelitian-penelitian yang akan dilakukan (Notoatmodjo, 2005:69).
5/12/2018 KUMPULAN KT1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kumpulan-kt1 22/38
Keterangan :
: Diteliti
: Tidak diteliti
ambar 2.1 Kerangka konseptual faktor-faktor yang dapat mempengaruhi penggunaan ASI Eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan di Desa Benelamlor Kecamatan Kabat Kabupaten Banyuwangi
BAB 3
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
5/12/2018 KUMPULAN KT1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kumpulan-kt1 23/38
Desain penelitian atau rancangan penelitian merupakan strategis untuk menjawab
pertanyaan penelitian dan sebagai alat untuk mengontrol atau mengendalikan berbagai variabel
yang berpengaruh dalam penelitian (Nursalam 2003:18). Berdasarkan tujuan penelitian, desain
penelitian yang digunakan adalah deskriptif yang merupakan rancangan penelitian yang
bertujuan menerangkan masalah penelitian yang terjadi pada kasus suatu penyakit dan
berdasarkan distribusi tempat, waktu, umum, sosial, ekonomi, pekerjaan dan cara hidup. Dengan
metode deskriptif ini rancangan penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat
gambaran atau deskriptif terhadap suatu keadaan sarana obyektif.
B. Kerangka Kerja
26
5/12/2018 KUMPULAN KT1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kumpulan-kt1 24/38
Populasi
Semua Ibu yang tidak menyusui secara eksklusif pada bayi yang berumur (0-6 bulan) di Desa Benelanlor Kecamatan Kabat-Banyuwangi
(30 responden)
Kerangka kerja adalah tahapan atau langkah-langkah dari aktivitas ilmiah yang digunakan dalam
melakukan penelitian (kegiatan sejak awal sampai akhir penelitian). (Nursalam.2003:56)
ambar 3.1 Kerangka kerja. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi penggunaan ASI eksklusif pada bayiusia (0-6 bulan) di Desa Benelanlor Kecamatan Kabat-Banyuwangi
5/12/2018 KUMPULAN KT1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kumpulan-kt1 25/38
C. Sampling Desain
1. Populasi
Populasi adalah suatu subjek atau objek dengan karakteristik tertentu yang akan diteliti.
Bukan hanya objek atau subjek yang dipelajari saja tetapi seluruh karakteristik atau sifat yang
dimiliki subjek atau objek tertentu. (A. Aziz Alimul Hidayah.2009). Dalam penelitian ini yang
akan dijadikan populasi adalah ibu yang tidak memberikan asi eksklusif pada bayi berusia 0-6
bulan berjumlah 30 di Desa Benelanlor Kecamatan Kabat-Banyuwangi.
2. Sampel
Sampel adalah terdiri dari bagian populasi terjangkau yang dapat dipergunakan sebagai
subjek penelitian melalui sampling (Nursalam.2008:91). Sampel dalam penelitian ini adalah ibu-
ibu yang tidak memberikan ASI eksklusif pada bayi usia (0-6 bulan) 30 responden di Desa
Benelanlor Kecamatan Kabat-Banyuwangi
3. Sampling
Sampling atau pengambilan sampel adalah suatu proses menyeleksi pengambilan sampel
dalam penelitian ini dilakukan dengan cara samping jenuh adalah teknik penentuan sampel bila
semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi
relatif kecil kurang dari 30 orang atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan
kesalahan yang sangat kecil (Sugiono, 2007;96).
D. Identifikasi Variabel
5/12/2018 KUMPULAN KT1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kumpulan-kt1 26/38
Variabel adalah perilaku atau karakteristik yang memberikan nilai beda terhadap sesuatu
(benda, menusia dan lain-lain) (Nursalam.2008:97). Variabel dalam penelitian ini adalah faktor-
faktor yang mempengaruhi ibu tidak memberikan ASI secara eksklusif pada bayi uisa 0-6 bulan.
E. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah mendefinisikan varian kemudian nasional dan berdasarkan
karakteristik yang diamati dan hasil jawaban pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau
jawaban salah menggunakan parameter yang jelas (A. Aziz Alimul.11.2003:59).
Tabel 3.1 Definisi operasional tentang faktor-faktor yang mempengaruhi ibu tidak memberikan ASIeksklusif pada bayi uisa (0-6 bulan) di Desa Benelanlor Kecamatan Kabat -Banyuwangi.
VariabelDefinisi
operasional Indikator Alat ukur Skala Skor
Faktor-faktor yang
mempengaruhi ibu
tidak memberikanASI eksklusif pada
bayi usia (0-6 bulan)
Faktor Sosial budaya
Penerangan yang
salah oleh tenagakesehatan.
Promosi susu
Berbagai alasan ibu
tidak memberikan ASI
eksklusif pada bayiusia (0-6 bulan)
Ibu yang bekerja,
meniru teman dan ibu
merasa ketinggalanzaman apabila
menyusui bayinya.
Penerangan yang salaholeh tenaga kesehatanyang menganjurkan
pengganti ASI dengan
susu kaleng.
Meningkatkan promosisusu kaleng sebagai
pengganti ASI
Ibu bekerjaMeniru teman
Ibu merasa ketinggalan
zaman
Penerangan yang salaholeh tenaga kesehatan
dan kurang aktifnya
tenaga kesehatan untuk
memberikan
penyuluhan tentang
penggunaan ASI
Ibu terpengaruh
dengan iklan-iklanyang menyebutkankandungan susuformula.
Kuesionar Ordinal Jawaban
Baik = 76-100%
Cukup = 45-75%Kurang= 45%
Baik :
Mendukung =76-
100%
Cukup :
Mendukung =45-75%Kurang :Tidak mendukung =45%
Baik :
Sering =76-100%
Cukup :
Kadang-kadang =45-
75%Kurang :
Tidak pernah = 45
Baik :
Sering =76-100%
Cukup :
Kadang-kadang =45-
5/12/2018 KUMPULAN KT1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kumpulan-kt1 27/38
75%
Kurang :Tidak pernah = 45%
F. Pengumpulan Data dan Analisa Data
1. Pengumpulan data
Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subjek dan proses pengumpulan
karakteristik subjek yang diperlukan dalam penelitian dengan menggunakan metode terbimbing
(Nursalam.2003.155).
a. Proses pengumpulan data
Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subjek dan proses pengumpulan
karakteristik subjek yang diperlukan dalam suatu penelitian (Nursalam.2003) proses
pengumpulan dalam penelitian ini adalah setelah mendapatkan izin, peneliti mengadakan kepada
responden untuk mendapatkan persetujuan dari responden sebagai sampel setelah responden
bersedia lalu kuesioner diisi oleh responden. Setelah responden selesai mengerjakan, kuesioner
diteliti kelengkapan. Bila belum lengkap, maka responden diminta melengkapi lagi kemudian
dikumpulkan lagi.
b. Instrumen pengumpulan data
Instrumen adalah alat pada waktu penelitian menggunakan metode (Arikunto.2002:126).
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuesioner (tertutup) kuesioner
yaitu sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dan responden
dalam arti laporan tentang pribadi (Arikunto.2006:151)
c. Waktu dan Tempat
1) Waktu
Penelitian dilaksanakan pada bulan november 2010
5/12/2018 KUMPULAN KT1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kumpulan-kt1 28/38
2) Tempat
Penelitian dilaksanakan di Desa Benelanlor Kecamatan Kabat-Banyuwangi
2. Analisa data
Data yang dikumpulkan kemudian dilakukan coding, scoring, dan tabulating dan dianalisa
dengan menggunakan deskriptif tipe distribusi frekuensi dengan cara mengorganisasi data secara
seistematis dalam bentuk angka-angka dimulai dari yang paling rendah ke yang paling tinggi,
bersama dengan perhitungan dari angka yang mucul.
1. Coding
Yaitu setiap kuesioner yang diberikan kepada responden diberikan kode seperti R1,R2,R3
dan seterusnya.jawaban baik=2,cukup=1,kurang=0
2. Scoring
Untuk jawaban yang banar diberi skor 1 dan yang salah diberi skor 0. Hasil jawaban
responden yang telah diberi permohonan dijumlahkan dan dibandingkan dengan skor tertinggi
lalu dilakukan lalu dikalikan 100%.
Rumus yang digunakan:
Keterangan
sp : skor yang diperoleh
sm : skor maksimal
n : nilai
Skor :
Baik : 76-100%
5/12/2018 KUMPULAN KT1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kumpulan-kt1 29/38
Kurang : 45-75%
Cukup : 45
Hasil dari prosentase di atas kemudian diinterprestasikan dengan menggunakan skala
kuantitatif
100% : seluruhnya
76%-99% : hampir seluruhnya
51%-75% : sebagian besar
50% : setengahnya
20%-44% : hampir setengah
1%-25% : sebagian kecil
0% : tidak sama sekali
G. Etika Penelitian
Setiap penelitian yang menggunakan subjek manusia. Maka peneliti harus memahami
prinsip-prinsip etika penulisan (Nursalam.2008:114). Pada penelitian ini peneliti telah
mengajukan permohonan kepada pihak yang terkait, meliputi :
1. Informed Consent (surat persetujuan)
Subjek harus mendapatkan informasi secara lengkap tentang tujuan penelitian yang akan
silaksanakan mempunyai hak untuk bebas berpartisipasi atau menolak menjadi responden
(Nursalam.2008:115).
2.
Anominity (tanpa nama)
Subjek mempunyai hak untuk menerima bahwa yang diberikan harus dirahasiakan
(Nursalam.2008:115). Untuk menjaga kerahasiaannya responden, maka peneliti tidak akan
5/12/2018 KUMPULAN KT1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kumpulan-kt1 30/38
mencantumkan identitas responden pada lembar pengumpulan data yang diisi oleh responden,
lembar tersebut hanya diberi nomor kode tertentu.
3. Confidentiality (kerahasiaan)
Kerahasiaan informasi dari responden dijamin oleh peneliti.
BAB 4
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini dapat diuraikan hasil penelitian faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian
asi eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan di Desa Benelan lor Kecamatan Kabat Kabupaten
Banyuwangi yang dilaksanakan pada tanggal 29 oktober-30 november 2010.
A. Hasil Penelitian
1. Kharakteristik Desa Responden
Desa Benelan lor merupakan desa yang mempunyai jumlah penduduk 2955 jiwa,dengan
luas wilayah 266,565 ha.Terdiri dari 3 dusun yaitu dusun krajan,dusun gumuksari,dusun
popongan.Sedangkan batas-batas desa benelan lor diantaranya sbb:
Sebelah Utara : Perbatasan dengan Desa Gombolirang
5/12/2018 KUMPULAN KT1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kumpulan-kt1 31/38
Sebelah Timur : Perbatasan dengan Desa Labanasem
Sebelah Selatan : Perbatasan dengan Desa Pengatigan
Sebelah Barat : Perbatasan dengan Desa Bareng
2. Data Umum Responden
a. Distribusi Umur Responden
Tabel 4.1 Distribusi Umur Responden di Desa Benelan lor Kecamatan Kabat Kabupaten BanyuwangiBulan November 2010
No Usia Ibu Jumlah Responden Prosentase
1 15-20 2 6,7 %
2 21-25 19 63,3 %
3 26-30 0 0 %
4 31-35 6 20 %
5 36-40 3 10 %
Jumlah 30 100 %
Sumber : Data Primer 2010
Berdasarkan Tabe 4.1 dapat dilihat bahwa sebagian besar kelompok usia antara usia 21-25
yaitu 63,3%(19 orang)
b. Distribusi Tingkat Pendidikan
Tabel 4.2 Distribusi Tingkat Pendidikan Responden di Desa Benelan lor Kecamatan Kabat KabupatenBanyuwangi Bulan November 2010.
No Tingkat Pendidikan Jumlah Responden Prosentase
1 SD 4 13.3 %
2 SMP 10 40 %
3 SMA 14 46,7 %
34
5/12/2018 KUMPULAN KT1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kumpulan-kt1 32/38
4 D3 2 6,7 %
Jumlah 30 100 %
Sumber : Data Primer 2010
Berdasarkan table 4.2 dapat dilihat hampir setengah responden tingkat pendidikannya yaitu
SMA sebanyak 46,7% (14 orang)
c. Distribusi Tingkat Pekerjaan
Tabel 4.3 Distribusi Tingkat Pekerjaan Responden di Desa Benelan lor Kecamatan Kabat KabupatenBanyuwangi Bulan November 2010
No Tingkat Pekerjaan Jumlah Responden Prosentase
1 IRT 18 60 %
2 TANI 4 13,3 %
3 WIRASWASTA 6 20 %
4 GURU 2 6,7 %
Jumlah 30 100 %
Sumber : Data Primer 2010
Berdasarkan Tabel 4.3 dapat dilihat sebagian besar tingkat pekerjaannya yaitu IRT
sebanyak 60%(18 orang)
3. Data Khusus Responden
1) Distribusi Sosial Budaya
a. Distribusi Sosial Budaya(ibu bekerja)
Tabel 4.4 Distribusi Sosial Budaya(ibu bekerja) di Desa Benelan lor Kecamatan Kabat KabupatenBanyuwangi Bulan November 2010.
No Pemberian Asi Jumlah Responden Prosentase
1 Baik 17 56,7 %
2 Cukup 4 13,3 %
3 Kurang 9 30 %
5/12/2018 KUMPULAN KT1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kumpulan-kt1 33/38
Jumlah 30 100 %
Sumber : Data Primer 2010
Berdasarkan Tabel 4.4 Diperoleh sebagian besar sresponden pemberian asinya termasuk
Baik sebanyak 56,7%(17 orang)
b. Distribusi Sosial Budaya (merasa ketinggalan zaman)
Tabel 4.5 Distribusi Sosial Budaya (merasa ketinggalan zaman)di Desa Benelan lor Kecamatan Kabat
Kabupaten Banyuwangi Bulan November 2010.
No Pemberian Asi Jumlah Responden Prosentase
1 Baik 30 100 %
2 Cukup 0 0.0 %
3 Kurang 0 0,0 %
Jumlah 30 100,0 %
ber : Data Primer 2010
Berdasarkan Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa seluruh responden pemberian asinya termasuk
Baik yaitu sebanyak 100%(30 orang)
c. Distribusi Sosial Budaya(meniru teman)
Tabel 4.6 Distribusi Sosial Budaya(meniru teman) di Desa Benelan lor Kecamatan Kabat Kabupaten
Banyuwangi Bulan November 2010.
No Pemberian Asi Jumlah Responden Prosentase
1 Baik 24 80 %
2 Cukup 0 0 %
3 Kurang 9 20 %
Jumlah 30 100 %
ber : Data Primer 2010
Berdasarkan Tabel 4.6 dapat diperoleh bahwa hampir seluruh responden pemberian
asinya termasuk Baik yaitu sebanyak 80%(24 orang)
2) Distribusi Promosi Susu
bel 4.7 Distribusi Promosi Susu di Desa Benelan lor Kecamatan Kabat Kabupaten Banyuwangi Bulan November 2010.
5/12/2018 KUMPULAN KT1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kumpulan-kt1 34/38
No Pemberian Asi Jumlah Responden Prosentase
1 Baik 20 66,7 %
2 Cukup 7 23,3 %
3 Kurang 3 10 %
Jumlah 30 100 %
Sumber : Data Primer 2010
Berdasarkan Tabel 4.7 dapat dilihat sebagian besar responden pemberian asinya Baik
yaitu sebanyak 66,7%(20 orang)
3) Distribusi Penerangan Tenaga Kesehatan
bel 4.8 Distribusi Penerangan Tenaga Kesehatan di Desa Benelan lor Kecamatan Kabat KabupatenBanyuwangi Bulan November 2010
No Pemberian Asi Jumlah Responden Prosentase
1 Baik 6 20 %
2 Cukup 17 56,7 %
3 Kurang 7 23,3 %
Jumlah 30 100 %
Sumber : Data Primer 2010
Berdasarkan Tabel 4.8 dapat diketahui sebagian besar responden pemberian asinya
Cukup yaitu sebanyak 56,7%(17 orang)
B. Pembahasan
1). Distribusi Sosial Budaya
a. Distribusi Sosial Budaya(ibu bekerja)
Berdasarkan Tabel 4.4 Diperoleh sebagian besar Sresponden pemberian asinya termasuk
Baik sebanyak 56,7%(17 orang).Hal tersebut sangat dipengaruhi oleh tingkat pekerjaan dan
sebagian besar ibu bekerja sebagai ibu rumah tangga yaitu sebanyak 60%(18 orang).
5/12/2018 KUMPULAN KT1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kumpulan-kt1 35/38
Semakin banyaknya ibu yang bekerja mencari nafkah cenderung untuk tidak menyusui
bayinya ,mereka dapat melakukan hal tersebut ketika berada dirumah yaitu sebelum berangkat
dan setelah pulang dari bekerja.(syahmin mohyi,2004).
Berdasarkan data diatas bahwa pekerjaan sebagai ibu rumah tangga sangat mempengaruhi
kelancaran pemberian asi karena ibu lebih banyak meluangkan waktu untuk memberikan asi
kepada bayinya dibandingkan dengan ibu yang bekerja atau wanita karier.Disamping itu perlu
adanya dukungan suami maupun keluarga lain dalam rumah akan sangat membantu berhasilnya
seorang ibu untuk menyusui.
b. Distribusi Sosial Budaya (merasa ketinggalan zaman)
Berdasarkan Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa seluruh responden pemberian asinya termasuk
Baik yaitu sebanyak 100%(30 orang).Hal tersebut dipengaruhi oleh tingkat pendidikan dan
tingkat pendidikan responden sebagian besar adalah SMA(46,7%)
Sesuai tinjauan pustaka , peneliti mengutip bahwa pendidikan berhubungan dengan
pembangunan dan perubahan kelakuan (Rini,2008)
Semakin tinggi pendidikan maka semakin tinggi pula pengetahuan ,dimana dalam
pendidikan itu terjadi proses pertumbuhan ,perkembangan atau perubahan kearah yang lebih
dewasa ,lebih baik dan lebih matang sehingga memudahkan dalam dirinya untuk mengambil
suatu keputusan terutama keputusan yang baik untuk bayinya yaitu tetap menyusui bayinya .
c. Distribusi Sosial Budaya(meniru teman)
Berdasarkan Tabel 4.6 dapat diperoleh bahwa hampir seluruh responden pemberian asinya
termasuk Baik yaitu sebanyak 80%(24 orang).Usia responden sangat mempengaruhi hal tersebut
karen usia responden sebagian besar usia antara 21-25(63,3%).
5/12/2018 KUMPULAN KT1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kumpulan-kt1 36/38
Sesuai tinjauan pustaka ,peneliti mengutip bahwa umur adalah variabel yang selalu
diperhatikan didalam penyelidikan epidemiologi ,angka-angka kesakitan maupun kematian
didalam hampir semua keadaan menunjukkan hubungan dengan umur.(Notoatdmodjo,2005)
Dengan demikian, umur sangat mempengaruhi minat responden untuk mengikuti kegiatan-
kegiatan penyuluhan dari pada responden yang usianya belum matang ,jadi responden lebih
cepat menerima informasi.
2). Distribusi Promosi Susu
Berdasarkan Tabel 4.7 dapat dilihat sebagian besar responden pemberian asinya Baik
yaitu sebanyak 66,7%(20 orang),Hal tersebut karena tingkat pendidikan dan tingkat pendidikan
responden sebagian besar adalah SMA(46,7%)
Menurut Rini (2008) , pendidikan berhubungan dengan pembangunan dan perubahan
kelakuan.Pendidikan berkaitan dengan transmisi,pengetahuan sikap,kepercayaan,keterampilan
dan aspek kelakuan yang lain.
Dengan pendidikan yang tinggi mempengaruhi pola fikir seseorang untuk bertindak dan
mengambil keputusan yang sebaik-baiknya sehingga muncul sifat kedewasaan ,disamping itu hal
yang mempengaruhi baik cukupnya pemberian asi adalah pengalaman dan pengalaman yang
membuat responden tidak memberikan susu formula,pengalaman tersebut bisa diperoleh dari
keluarga, teman dan petugas kesehatan.
3). Distribusi Penerangan Tenaga Kesehatan
Berdasarkan Tabel 4.8 dapat diketahui sebagian besar responden pemberian asinya
Cukup yaitu sebanyak 56,7%(17 orang) .Usia responden sangat mempengaruhi hal tersebut
karena usia responden sebagian besar usia antara 21-25(63,3%).
5/12/2018 KUMPULAN KT1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kumpulan-kt1 37/38
Sesuai tinjauan pustaka ,peneliti mengutip bahwa umur adalah variabel yang selalu
diperhatikan didalam penyelidikan epidemiologi ,angka-angka kesakitan maupun kematian
didalam hampir semua keadaan menunjukkan hubungan dengan umur.(Notoatdmodjo,2005)
Umur membuat seseorang lebih dewasa dan menentukan sikap mana yang baik dan
tidak baik.Akan tetapi, melaksanakan pemberian asi secara eksklusif sangat tidak mudah untuk
melakukannya, perlu adanya kesadaran dan keinginan dari ibu sendiri serta adanya dukungan
dari keluarga untuk kelancaran proses menyusui.
BAB 5
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasaran hasil penelitian dan pembahasan maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai
berikut:
1. Faktor-faktor sosial budaya(ibu bekerja) sebagian besar responden pemberian asi eksklusif pada
bayi usia 0-6 bulan tergolong Baik (66,7%)
5/12/2018 KUMPULAN KT1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kumpulan-kt1 38/38
2. Faktor-faktor sosial budaya(ketinggalan zaman ) seluruh responden pemberian asi eksklusif pada
bayi usia 0-6 bulan tergolong Baik (100%)
3. Faktor-faktor sosial budaya(meniru teman) hampir seluruh responden pemberian asi eksklusif
pada bayi usia 0-6 bulan tergolong Baik (80%)
4. Faktor-faktor promosi susu sebagian besar responden pemberian asi eksklusif pada bayi usia 0-6
bulan tergolong Baik (66,7%)
5. Faktor-faktor penerangan tenaga kesehatan sebagian besar responden pemberian asi eksklusif
pada bayi usia 0-6 bulan tergolong Cukup (56,7%)
B. Saran
1. Bagi Institusi
42
Diharapkan lebih meningkatkan pemberian informasi tentang pemberian asi eksklusif pada ibu
yang mempunyai bayi usia 0-6 bulan melalui penyuluhan-penyuluhan dan media cetak yangditempelkan di tempat ±tampat umum sehingga tangkat penerimaan dan pengetahuan ibu akan
menjadi lebih baik 2. Bagi Peneliti
Untuk peneliti selanjutnya perlu dikembangkan instrument penelitian sehingga penelitian
dapat lebih memuaskan
3. Bagi Masyarakat
Lebih meningkatkan pengetahuannya,baik diperoleh melalui penyuluhan kesehatan,
media massa, elektronik, buku petunjuk, poster, kerabat dekat, dan sebagainya serta dapat
menerapkan pengetahuan yang telah didapat dengan baik.