konsep istiqomah dalam menuntut ilmu (studi …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4648/1/skripsi...

81
KONSEP ISTIQOMAH DALAM MENUNTUT ILMU (STUDI TERHADAP AL-QUR’AN SURAT FUSHSHILAT AYAT 30) SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Kharis Abdurrohaman Hadi 111-13-204 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2018

Upload: others

Post on 12-Oct-2019

14 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KONSEP ISTIQOMAH DALAM MENUNTUT ILMU (STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4648/1/SKRIPSI KHARIS... · mengingkari Muhammad saw. Dalam surat Asy-Syura menjelaskan tentang

KONSEP ISTIQOMAH DALAM MENUNTUT ILMU (STUDI

TERHADAP AL-QUR’AN SURAT FUSHSHILAT AYAT 30)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Kharis Abdurrohaman Hadi

111-13-204

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2018

Page 2: KONSEP ISTIQOMAH DALAM MENUNTUT ILMU (STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4648/1/SKRIPSI KHARIS... · mengingkari Muhammad saw. Dalam surat Asy-Syura menjelaskan tentang

i

Page 3: KONSEP ISTIQOMAH DALAM MENUNTUT ILMU (STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4648/1/SKRIPSI KHARIS... · mengingkari Muhammad saw. Dalam surat Asy-Syura menjelaskan tentang

ii

Page 4: KONSEP ISTIQOMAH DALAM MENUNTUT ILMU (STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4648/1/SKRIPSI KHARIS... · mengingkari Muhammad saw. Dalam surat Asy-Syura menjelaskan tentang

iii

Page 5: KONSEP ISTIQOMAH DALAM MENUNTUT ILMU (STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4648/1/SKRIPSI KHARIS... · mengingkari Muhammad saw. Dalam surat Asy-Syura menjelaskan tentang

iv

Page 6: KONSEP ISTIQOMAH DALAM MENUNTUT ILMU (STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4648/1/SKRIPSI KHARIS... · mengingkari Muhammad saw. Dalam surat Asy-Syura menjelaskan tentang

v

MOTTO

الجد يفحح كل تاب هغلق الجد يد كل اهس شاسع, و

“Kesungguhan mendekatkan segala perkara yang jauh, dan kesungguhan dapat

membuka segala pintu yang terkunci” (Imam As-Syafi‟i)

Page 7: KONSEP ISTIQOMAH DALAM MENUNTUT ILMU (STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4648/1/SKRIPSI KHARIS... · mengingkari Muhammad saw. Dalam surat Asy-Syura menjelaskan tentang

vi

PERSEMBAHAN

Alhamdulillah dengan izin Allah swt skripsi ini dapat terselesaikan

dengan baik. Skripsi ini saya persembahkan untuk:

1. Ayah dan Ibuku tercinta yang senantiasa mencurahkan kasih sayang,

selalu sabar dalam mendidik dari kecil sampai sekarang, dan doa restunya

yang tidak pernah putus, serta nasihat-nasihatnya.

2. Keluarga besarku yang senantiasa memberikan semangat dan nasihat-

nasihat dalam meraih kesuksesan di dunia maupun di akhirat.

3. Seluruh sahabatku yang telah memberikan goresan warna di setiap

langkahku, serta terima kasih atas motivasi dan kebersamaan kita selama

ini karena kalian telah mengajarkanku bagaimana menjadi teman yang

sesungguhnya dan menghargai indahnya persahabatan.

4. Teman-teman PAI angkatan 2013 senasib dan seperjuangan yang telah

memberikan kenangan-kenangan indah dalam kebersamaan kita selama

ini.

5. Teman-teman PPL SMP N 5 Salatiga dan KKN 2017 yang telah

mengajarkanku bagaimana menjalin kebersamaan dengan penuh tanggung

jawab.

Page 8: KONSEP ISTIQOMAH DALAM MENUNTUT ILMU (STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4648/1/SKRIPSI KHARIS... · mengingkari Muhammad saw. Dalam surat Asy-Syura menjelaskan tentang

vii

KATA PENGANTAR

Assalamu‟alaikum Wr. Wb

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha

Penyayang. Segala puji dan syukur senantiasa penulis haturkan kepada Allah swt.

Atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat diberikan

kemudahan dalam menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga

tercurahkan kepada Rasulullah saw, keluarga, sahabat dan para pengikut setianya.

Penulis telah berusaha semaksimal mungkin untuk dapat menyusun

skripsi ini dengan sebaik-baiknya, namun mengingat keterbatasan pengetahuan

dan kemampuan penulis, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis

harapkan agar skripsi ini benar-benar dapat menjadi sumbangan pemikiran yang

bermanfaat.

Dengan selesainya skripsi ini, tidak lupa penulis ucapkan terima kasih

yang sedalam-dalamnya kepada:

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd, selaku ketua IAIN Salatiga.

2. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Bapak Suwardi, M.Pd.

3. Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam Ibu Siti Rukhayati, M.Ag.

4. Dosen pembimbing Ibu Urifatun Anis, M.Pd.I. atas bimbingan, arahan dan

motivasi yang telah diberikan.

5. Bapak Supardi, Dr. S.Ag. M.A. selaku pembimbing akademik.

6. Seluruh dosen dan karyawan IAIN Salatiga yang telah banyak membantu

selama kuliah hingga menyelesaikan skripsi ini.

Page 9: KONSEP ISTIQOMAH DALAM MENUNTUT ILMU (STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4648/1/SKRIPSI KHARIS... · mengingkari Muhammad saw. Dalam surat Asy-Syura menjelaskan tentang

viii

Page 10: KONSEP ISTIQOMAH DALAM MENUNTUT ILMU (STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4648/1/SKRIPSI KHARIS... · mengingkari Muhammad saw. Dalam surat Asy-Syura menjelaskan tentang

ix

ABSTRAK

Hadi, Kharis Abdurrohman. 2018. Konsep Istiqomah Dalam Menuntut Ilmu (Studi

Terhadap Q.S. Fushshilat 30). Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.

Jurusan Pendidikan Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Pembimbing: Dra.

Urifatun Anis. M.Pd.I.

Kata kunci: Konsep, Istiqomah, Menuntut Ilmu

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsep istiqomah dalam

menuntut ilmu yang terdapat pada Q.S. Fushshilat Ayat 30. Pertanyaan yang ingin

dijawab melalui penelitian ini adalah: 1) Bagaimana deskripsi dan munasabah

Q.S. Fushshilat ayat 30. 2) Bagaimana konsep istiqomah dalam menuntut ilmu

menurut Q.S. Fushshilat ayat 30. 3) Adakah relevansi antara istiqomah dalam Q.S.

Fushshilat ayat 30 dengan konsep istiqomah dalam menuntut ilmu.

Penelitian ini merupakan penelitian pustaka (library research), yaitu studi

kepustakaan yang mengadakan penelitian dengan cara mempelajari dan membaca

literatur-literatur yang ada hubungannya dengan permasalahan yang menjadi

objek penelitian. Sumber data yang digunakan berasal dari data primer dan data

sekunder. Penelitian ini menggunakan metode tahlili, yaitu metode tafsir yang

menjelaskan ayat-ayat AL-Qur‟an dari seluruh aspeknya dan mengungkapkan

maksud-maksudnya secara terperinci sesuai urutan ayat dan surat, mengemukakan

arti kosa kata yang diikuti dengan penjelasan mengenai arti global ayat.

Adapun hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: a) Deskripsi dan

munasabah Q.S. Fushshilat ayat 30 mengenai seseorang yang telah bersaksi

bahwa Allah swt adalah Tuhannya kemudian berlaku istiqomah maka Allah swt

janjikan kepada hamba tersebut kebaikan dunia dan akhirat. Munasabah dengan

surat sebelum dan sesudahnya adalah: surat Ghafir dan surat Asy-Syura. Surat

Ghafir mejelaskan tentang peringatan kepada orang-orang musyrik Makkah yang

mengingkari Muhammad saw. Dalam surat Asy-Syura menjelaskan tentang

kebenaran Al-Qur‟an sebagai wahyu Allah swt yang disampaikan kepada

Muhammad saw. Konsep istiqomah menurut Q.S. Fushshilat ayat 30 berdiri di

hadapan Allah swt secara hakiki dan memenuhi janji, dibutuhkan ketekunan,

melakukan segala amalan karena Allah, beserta Allah, dan berdasarkan perintah

Allah. Mengoptimalisasikan amalan. b) Relevansi antara istiqomah dalam Q.S.

Fushshilat ayat 30 dengan konsep istiqomah dalam menuntut ilmu, yaitu:

Pentingnya istiqomah dalam menuntut ilmu, agar seseorang bisa menggapai akhir

yang bahagia/khusnul khatimah. Itulah salah satu ganjaran yang bisa didapat

ketika seseorang berlaku istiqomah dalam hidupnya. Dalam Q.S. Fushshilat ayat

30 penulis bisa simpulkan bahwa ada dua tujuan yang bisa didapat dalam

mengamalkan istiqomah. Maka malaikat akan turun kepada mereka dengan

mengatakan: “janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih”,

kemudian pada kalimat setelahnya dan gembirakanlah mereka dengan jannah

yang telah dijanjikan. Dua tujuan dari istiqomah dalam menuntut ilmu iyalah:

agar merasa tenang dan yakin, serta agar mendapatkan khusnul khatimah/akhir

yang baik.

Page 11: KONSEP ISTIQOMAH DALAM MENUNTUT ILMU (STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4648/1/SKRIPSI KHARIS... · mengingkari Muhammad saw. Dalam surat Asy-Syura menjelaskan tentang

x

DAFTAR ISI

HALAMAN BERLOGO .................................................................................... i

HALAMAN NOTA PEMBIMBING .................................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .......................................................... iv

MOTTO .............................................................................................................. v

PERSEMBAHAN ............................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ........................................................................................ vii

ABSTRAK .......................................................................................................... ix

DAFTAR ISI ....................................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah............................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 6

C. Tujuan dan Manfaat ..................................................................................... 6

D. Metode ......................................................................................................... 7

E. Penegasan Istilah .......................................................................................... 11

F. Sistimatika Penulisan ................................................................................... 13

BAB II DESKRIPSI Q.S. FUSHSHILAT AYAT 30 .................................... 15

A. Deskripsi Q.S. Fushshilat Ayat 30 ............................................................... 15

B. Makna Mufradat ........................................................................................... 15

C. Kandungan Q.S. Fushshilat Ayat 30 ............................................................ 19

BAB III ASBABUN NUZUL DAN MUNASABAH Q.S. FUSHSHILAT

AYAT 30 ............................................................................................................ 29

A. Asbabun Nuzul ............................................................................................. 29

B. Munasabah ................................................................................................... 30

1. Pengertian Munasabah ............................................................................ 30

2. Munasabah Surat Fushshilat dengan surat sebelum dan

sesudahnya .............................................................................................. 30

Page 12: KONSEP ISTIQOMAH DALAM MENUNTUT ILMU (STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4648/1/SKRIPSI KHARIS... · mengingkari Muhammad saw. Dalam surat Asy-Syura menjelaskan tentang

xi

3. Munasabah Surat Fushshilat ayat 30 dengan ayat sebelum

dan sesudahnya ........................................................................................ 36

BAB IV RELEVANSI ISTIQOMAH DALAM Q.S. FUSHSHILAT

AYAT 30 DENGAN KONSEP ISTIQOMAH DALAM MENUNTUT

ILMU .................................................................................................................. 38

A. Analisis Konsep Istiqomah dalam Q.S. Fushshilat ...................................... 38

B. Konsep Istiqomah ........................................................................................ 40

a. Pengertian Istiqomah ............................................................................... 40

b. Karakteristik Pribadi yang Istiqomah ...................................................... 42

c. Faktor Munculnya Istiqomah .................................................................. 44

d. Dampak Positif Istiqomah ....................................................................... 44

e. Pentingnya Istiqomah .............................................................................. 45

f. Pengertian Belajar ................................................................................... 47

g. Faktor Pendukung Istiqomah dalam Menuntut Ilmu ............................... 47

C. Relevansi Istiqomah dalam Qur‟an Fushshilat ayat 30 dengan Konsep

Istiqomah dalam Menuntut Ilmu .................................................................. 52

BAB V PENUTUP ............................................................................................ 57

A. Kesimpulan .................................................................................................. 57

B. Saran ............................................................................................................ 58

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 13: KONSEP ISTIQOMAH DALAM MENUNTUT ILMU (STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4648/1/SKRIPSI KHARIS... · mengingkari Muhammad saw. Dalam surat Asy-Syura menjelaskan tentang

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pernahkah Anda melihat patung yang termasyhur dari Auguste

Rodin: seorang manusia yang sedang tekun berpikir? Dialah lambang

kemanusiaan kita, Homo Sapien, makhluk yang berpikir. Setiap saat dari

hidupnya, sejak dia lahir sampai masuk liang lahat, dia tak pernah berhenti

berpikir. Hampir tak ada masalah yang menyangkut perikehidupan yang

terlepas dari jangkauan pikirannya, dari soal paling remeh sampai soal

paling asasi, dari pertanyaan yang menyangkut sarapan pagi hingga

persoalan surga dan neraka di akhir nanti, berpikir itulah yang mencirikan

hakekat manusia.

Berpikir pada dasarnya merupakan sebuah proses yang

membuahkan pengetahuan. Proses ini merupakan serangkaian gerak

pemikiran dalam mengikuti jalan pemikiran tertentu yang akhirnya sampai

pada sebuah kesimpulan yang berupa pengetahuan. Gerak pemikiran ini

dalam kegiatannya mempergunakan lambang yang merupakan lambang

abstraksi dari obyek yang sedang kita pikirkan. Bahasa adalah salah satu

dari lambang tersebut di mana obyek-obyek kehidupan yang kongkrit

dinyatakan dengan kata-kata. Dapat dibayangkan betapa sukarnya proses

berpikir tersebut tanpa adanya lambang-lambang yang mengabstraksikan

berbagai gejala kehidupan. Matematika yang merupakan serangkaian

Page 14: KONSEP ISTIQOMAH DALAM MENUNTUT ILMU (STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4648/1/SKRIPSI KHARIS... · mengingkari Muhammad saw. Dalam surat Asy-Syura menjelaskan tentang

2

lambang yang pada hakekatnya mempunyai fungsi yang sama dengan

bahasa. Sejak seorang bayi mulai bisa berkata-kata, orang tuanya mulai

mengajarkan bahasa, dan setelah anak itu cukup usia maka mulailah anak

itu diajarkan berhitung. Yang pertama merupakan bahasa verbal dan yang

kedua merupakan bahasa yang mempergunakan angka. Mempergunakan

kedua bahasa itulah dia mulai berkomunikasi dengan lingkungannya.

Setelah anak itu berumur eman atau tujuh tahun maka dia pun memasuki

sekolah untuk mempelajari bahasa tertulis. Di sana anak itu mulai

diperkenalkan kepada proses kegiatan berpikir secara formal; suatu

kegiatan yang untuk selanjutnya takkan pernah berhenti sampai akhir

hayat.

Sebagaimana yang telah diuraikan di atas, secara jelas memberi

gambaran belum memadainya kualitas sumberdaya manusia Indonesia

untuk menjadikan segala kekuatan potensialnya menjadi sesuatu yang

secara nyata bermanfaat bagi bagi bangsa Indonesia. Terkait hal ini, kata

kunci bagi peningkatan kualitas sumberdaya manusia adalah pendidikan.

Artinya, kemajuan setiap bangsa yang ditandai oleh baiknya kualitas

sumberdaya manusia, sangatlah tergantung kepada kemauan atau niat serta

arah kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan dan juga respons

masyarakat terhadap niat pemerintah tersebut.

Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan manusia untuk

mengembangkan potensi manusia lain atau memindahkan nilai dan norma

yang dimilikinya kepada orang lain dalam masyarakat (Ali, 2008:180).

Page 15: KONSEP ISTIQOMAH DALAM MENUNTUT ILMU (STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4648/1/SKRIPSI KHARIS... · mengingkari Muhammad saw. Dalam surat Asy-Syura menjelaskan tentang

3

Merujuk pada pengertian pendidikan di atas bahwa setiap manusia berhak

untuk mengembangkan potensi dan pendidikan orang lain agar dapat

menyalurkan bakat dan mengembangkan potensi yang dimilikinya. Selain

itu, juga memiliki kemandirian dalam bersikap dan bertindak sehingga

anak tersebut mempunyai rasa tanggung jawab atas dirinya sendiri.

Langeveld (196:18) mendefinisikan pendidikan sebagai setiap

pergaulan yang terjadi antara orang dewasa dengan anak-anak dalam suatu

keadaan dimana pekerjaan mendidik itu berlangsung.

Sedangkan menurut Marimba (1989:19) pendidikan adalah

bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh si pendidik terhadap

perkembangan jasmani dan rohani peserta didik menuju terbantuknya

kepribadian yang utama.

Pendidikan Islam diartikan pendidikan yang bertujuan untuk

membentuk pribadi muslim seutuhnya, mengembangkan seluruh potensi

manusia baik yang berbentuk jasmani dan rohani, serta menumbuhkan

hubungan yang harmonis setiap individu dengan Allah SWT, manusia

lain, dan alam semesta (Daulay, 2004:153).

Pendidikan Islam sebagai alat untu proses penyampaian informasi

dalam rangka pembentukan insan yang beriman dan bertakwa agar

manusia menyadari kedudukan, tugas, dan fungsinya di dunia ini baik

sebagai abdi maupun sebagai khalifah-Nya di bum. Agar selalu takwa

dalam memelihara hubungannya dengan Allah, dirinya sendiri, masyarakat

dan alam sekitarnya (Ali, 2008:181).

Page 16: KONSEP ISTIQOMAH DALAM MENUNTUT ILMU (STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4648/1/SKRIPSI KHARIS... · mengingkari Muhammad saw. Dalam surat Asy-Syura menjelaskan tentang

4

Arifin (2014:22) mengemukakan pendidikan Islam juga

berorientasi untuk mengarahkan dan membimbing pertumbuhan serta

pengembangan fitrah (kemampuan dasar) anak didik melalui ajaran Islam

ke arah titik maksimal pertumbuhan dan perembangannya.

Agama Islam sebagai suatu konsep kehidupan yang mempunyai

landasan yang khas dan spesifik dibanding dengan agama lainnya. Karena

komponen utama agama Islam yaitu akidah, syari‟ah dan akhlak yang

kemudian dikembangkan oleh manusia dengan akal piiran mereka yang

didorong dengan ilmu pengetahuan. Selain itu, Islam adalah agama yang

memandang pendidikan adalah suatu hal yang sangat penting.

Pembelajaran pada saat ini lebih memberi peluang bagi munculnya

kreativitas peserta didik dibandingkan sebagaimana yang telah terjadi pada

masa lalu yang memberi penjelasan adanya pusat orientasi kepada

pengajarnya. Pengajar pada saat ini lebih sebagai fasilitator bagi proses

transformasi ilmu pengetahuan.yang dikehendaki sesuai dengan spesifikasi

keilmuannya. Dengan demikian, maka keberhasilan suatu proses belajar

lebih terletak pada hasrat peserta didik dalam mengelola niat memperoleh

ilmu pengetahuan. Pengelolaan niat belajar dan memelihara tindakan yang

diorientasikan kepada perolehan ilmu pengetahuan sangat mempengaruhi

keberhasilan proses belajar.

Di era globalisasi saat ini memudahkan manusia dalam banyak hal

seperti komunikasi, penerimaan dan pemberian informasi, jarak dan waktu

bukan lagi sebuah halangan. Dalam hal ini setiap orang tidak terkecuali

Page 17: KONSEP ISTIQOMAH DALAM MENUNTUT ILMU (STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4648/1/SKRIPSI KHARIS... · mengingkari Muhammad saw. Dalam surat Asy-Syura menjelaskan tentang

5

bisa mengakses informasi apapun, dimanapun, dan kapanpun, itu artinya

seorang anak yang sedang berada dalam masa pubertas ketika sedang

berselancar di dunia maya dia bisa melakukan semua yang telah

disebutkan di atas tanpa sepengetahuan lingkungan sekitarnya, dalam hal

ini dia bebas melakukan apapun dengan internet yang dia miliki baik itu

positif atau negatif. Bimbingan orang tua sangat dibutuhkan pada momen

ini, pertanyaannya adalah, apakah mampu orang tua mendampingi seorang

anak 24 jam per hari untuk memastikan anaknya menggunakan internet

dengan bijak dan benar?. Berangkat dari sinilah keresahan penulis yang

menjadi dasar dari terbentuknya skripsi ini.

Terkait dengan proses pembelajaran yang intensif, Islam sudah

lama menerapkan metode tersebut yaitu dengan nama Istiqomah. Secara

garis besar, konsep ini merekomendasikan suatu proses belajar yang

bertumpu pada komitmen dalam membangun kepribadian sesuai doktrin

Islam. Sebagai negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia,

wajarlah bila penerapan istiqomah sangatlah urgen jika sekolah modern di

Indonesia ingin membangun kualitas sumber daya manusianya.

Kesesuaian kulturistik keIslaman tentu akan menyumbang percepatan bagi

terwujudnya kualitas manusia Indonesia yang memadai bagi kepentingan

menjadikan segala potensi bangsa yang ada untuk memperkuat daya saing

global. Alasan inilah yang akhirnya menuntun peneliti memilih topik

penelitian terkait syarat perolehan gelar kesarjanaan dengan judul

Page 18: KONSEP ISTIQOMAH DALAM MENUNTUT ILMU (STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4648/1/SKRIPSI KHARIS... · mengingkari Muhammad saw. Dalam surat Asy-Syura menjelaskan tentang

6

“KONSEP ISTIQOMAH DALAM MENUNTUT ILMU (STUDI

TERHADAP AL-QUR‟AN SURAT FUSHSHILAT AYAT 30)”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, penulis merumuskan permasalahan

yang akan dibahas dalam penelitian ini. Rumusan masalah adalah sebagai

berikut :

1. Bagaimana konsep istiqomah menurut Q.S. Fushshilat ayat 30?

2. Bagaimana relevansi antara istiqomah dalam Q.S. Fushshilat ayat 30

dengan konsep istiqomah dalam menuntut ilmu?

C. Tujuan dan Manfaat

Dari pokok permasalahan yang telah dirumuskan di atas maka

tujuan dan manfaat adalah sebagai berikut :

1. Tujuan

a. Untuk mangetahui konsep istiqomah menurut Q.S. Fushshilat

ayat 30.

b. Untuk mengetahui relevansi antara istiqomah dalam Q.S.

Fushshilat ayat 30 dengan konsep istiqomah dalam menuntut

ilmu

2. Manfaat

a. Bagi peneliti, meningkatkan wawasan yang lebih komprehensif

terhadap konsep istiqomah dalam menuntut ilmu menurut Q.S.

Fushshilat ayat 30 dari berbagai sudut pandang para ulama.

Page 19: KONSEP ISTIQOMAH DALAM MENUNTUT ILMU (STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4648/1/SKRIPSI KHARIS... · mengingkari Muhammad saw. Dalam surat Asy-Syura menjelaskan tentang

7

b. Bagi subjek dan praktisi pendidikan, dapat diaplikasikan dalam

sikap dan perilaku yang islami di dalam kehidupan nyata.

c. Bagi masyarakat, sebagai i‟tibar bagi manusia agar tetap

berpegang teguh pada ajaran agama Islam yaitu Al-Qur‟an.

D. Metode

Usaha untuk memperoleh data ataupun informasi yang diperlukan

dalam penulisan ini, disusun sebagai berikut :

1. Jenis Penelitian

Menurut Catherine Marshal kualitatif riset didefinisikan

sebagai suatu proses yang mencoba untuk mendapatkkan

pemahaman yang lebih baik mengenai kompleksitas yang ada

dalam interaksi manusia (Jonathan Sarwono, 2006: 193) Jadi,

dalam penelitian ini menggali lebih dalam konsep istiqomah dalam

menuntut ilmu menurut Q.S. Fushshilat ayat 30 dari berbagai kitab

tafsir yang merupakan interpretasi dari para mufasir dalam

memahami maksud, isi dan kandungan yang ada pada surat

Fushshilat ayat 30 sehingga akan dapat mempermudah dalam

dalam kajian ini. Selanjutnya untuk memberi penjelasan atau

menafsiran terhadap ayat tersebut, melalui metode studi pustaka

(library rasearch), maka langkah yang ditempuh adalah dengan

cara membaca, memahami serta menelaah buku-buku, baik berupa

kitab-kitab tafsir maupun sumber-sumber lain yang berkenaan

dengan permasalahan yang ada, kemudian dianalisa.

Page 20: KONSEP ISTIQOMAH DALAM MENUNTUT ILMU (STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4648/1/SKRIPSI KHARIS... · mengingkari Muhammad saw. Dalam surat Asy-Syura menjelaskan tentang

8

2. Pendekatan

Untuk melakukan penelitian ini, peneliti menggunakan

metode analisis. Tafsir analitis adalah suatu metode tafsir yang

bermaksud menjelaskan kandungan ayat-ayat al-Quran secara

analitis. Dalam metode tafsir tahlily, penafsir mengikuti urutan

ayat sebagaimana yang telah tersusun dalam mushaf Utsmani.

Pengkajian metode ini menguraikan kosa kata dan lafaz,

menjelaskan arti yang dikehendaki, sasaran yang dituju dan

kandungan ayat, menjelaskan inti sari dari ayat serta

mengemukakan kaitan antara ayat-ayat dan relevansinya dengan

surat sebelum dan sesudahnya. Untuk itu semua, metode ini

merujuk kepada sebab-sebab turunnya ayat, hadits-hadits

Rasulullah, riwayat dari para sahabat dan tabi‟in (Al-Munawwar,

1994 36).

Langkah-langkah tafsir analitis atau tafsir tahlily yaitu

sebagai berikut:

a. Menyebutkan sejumlah ayat pada awal pembahasan. Pada

setiap pembahasan mencantumkan satu, dua atau tiga ayat

untuk maksud tertentu, yaitu memberikan keterangan

global bagi surat dan menjelaskan maksudnnya yang

mendasar.

b. Menjelaskan arti kata-kata yang sulit.

c. Memberikan garis besar maksud beberapa ayat.

Page 21: KONSEP ISTIQOMAH DALAM MENUNTUT ILMU (STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4648/1/SKRIPSI KHARIS... · mengingkari Muhammad saw. Dalam surat Asy-Syura menjelaskan tentang

9

d. Menjelaskan konteks ayat.

e. Menerangkan sebab-sebab turun ayat.

f. Memperhatikan keterangan-keterangan yang bersumber

dari Nabi, sahabat dan tabi‟in.

g. Memahami disiplin ilmu tertentu (al-Aridh, 1992:3).

3. Sumber Data

Dalam penelitian literatur ini, penulis mengacu beberapa

sumber yang sesuai dengan topik yang bersangkutan, yakni dibagi

menjadi dua bentuk sumber yaitu:

a. Sumber Primer

Sumber primer yaitu data yang diperoleh secara langsung

dari objek penelitian perorangan, kelompok, dan

organisasi (Ruslan, 2010: 29). Dalam hal ini peneliti

mengacu sumber premiernya antara lain Al-Qur‟an dan

buku tafsir yang berkaitan dengan Istiqomah dalam

menuntut ilmu, yaitu:

a) Tafsir Al-Misbah

b) Tafsir Maraghi

c) Tafsir An-Nur

d) Tafsir Nurul Qur‟an

b. Sumber Sekunder

Yaitu sumber yang mendukung dan melengkapi sumber

data primer. Adapun sumber data sekunder dalam

Page 22: KONSEP ISTIQOMAH DALAM MENUNTUT ILMU (STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4648/1/SKRIPSI KHARIS... · mengingkari Muhammad saw. Dalam surat Asy-Syura menjelaskan tentang

10

penulisan skripsi ini adalah buku tentang pendidikan

yang berkaitan dengan Istiqomah, diantaranya: buku

yang berjudul “Ta‟lim Wa Muta‟allim” karya Azzarnuji,

“Pengantar Studi Ilmu Al-Qur‟an” karya Syaikh Manna‟

Al-Qaththan.

3. Teknik Pengumpulan Data

Untuk pengumpulan data pada penelitian ini, digunakan

metode dokumentasi, yaitu mencari data mengenai hal-hal atau

variable yang berupa catatan, buku, surat kabar, majalah, prasasti,

notulen rapat, leger, agenda dan sebagainya. (Arikunto, 2010: 274)

Objek penelitian ini adalah pentingnya istiqomah dalam

menuntut ilmu yang terkandung dalam Q.S. Fushshilat ayat 30.

4. Metode Analisis

Analisis non-statistik sesuai untuk data deskriptif. Data

deskriptif sering hanya dianalisis menurut isinya, dan karena itu

analisis seperti ini disebut juga analisis isi (content analysis)

(Suryabrata, 1995: 85). Disini peneliti menggunakan metode

content analysis dalam menguraikan makna yang terkandung

dalam redaksi Al-Qur‟an, setelah itu dari hasil interpretasi tersebut

dilakukan analisa secara mendalam guna menjawab rumusan

masalah yang telah dipaparkan oleh penulis.

Page 23: KONSEP ISTIQOMAH DALAM MENUNTUT ILMU (STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4648/1/SKRIPSI KHARIS... · mengingkari Muhammad saw. Dalam surat Asy-Syura menjelaskan tentang

11

E. Penegasan Istilah

Agar tehindar dari kata-kata yang kabur dan tidak runtut serta

menghindari timbulnya salah penafsiran atau misinterpretation serta

pengertian yang melebar dalam menafsirkan isi dan juga substansi dari

karya ilmiah (penelitian). Maka diperlukan penegasan istilah dalam judul

tersebut yang menjelaskan pengertian masing - masing kata yang

mendukung dalam judul penelitian ini, yakni sebagai berikut.

1. Konsep

Konsep adalah satuan arti yang mewakili sejumlah objek

yang mempunyai ciri yang sama. Orang yang memiliki konsep

mampu mengadakan abstraksi terhadap objek-objek yang

dihadapi, sehingga objek-objek ditempatkan dalam golongan

tertentu. Objek-objek dihadirkan dalam kesadaran orang dalam

bentuk representasi mental tak berperaga. Konsep juga dapat

dilambangkan dalam bentuk suatu kata (Bahri, 2008: 30).

Bisa disimpulkan bahwa konsep adalah sejumlah teori

yang berkaitan dengan suatu objek. Konsep diciptakan dengan

menggolongkan dan mengelompokkan objek-objek tertentu

yang mempunyai ciri yang sama.

2. Istiqomah

Kata istiqomah terambil dari kata qama yang pada

mulanya berarti lurus/tidak mencong. Kata ini kemudian

Page 24: KONSEP ISTIQOMAH DALAM MENUNTUT ILMU (STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4648/1/SKRIPSI KHARIS... · mengingkari Muhammad saw. Dalam surat Asy-Syura menjelaskan tentang

12

dipahami dalam arti konsisten dan setia melaksanakan apa yang

diucapkannya. (M. Quraish Shihab, 2003: 51)

Istiqomah berarti ia melaksanakan kebaikan secara

konsisten, dimana saja dan kapan saja ia berbuat baik (Maimun,

2010: 89).

Jadi orang yang memiliki perilaku istiqomah itu selalu

berbuat suatu kebaikan dimana pun ia berada, tanpa memilih

tempat dan sasaran dari kebaikannya.

3. Ilmu

Ilmu berasal dari bahasa Arab : „alima, ya‟lamu, „ilman,

dan wazan fa‟ila, yaf‟alu (Mahmud Yunus, 2009: 277) yang

artinya mengerti, memahami dengan benar. Dalam bahasa

Inggris berarti science, bahasa Latin berarti scintia

(pengetahuan) dan scire (mengetahui). Namun ilmu memiliki

ruang lingkup yang berbeda dengan science (sains). Sains hanya

dibatasi pada bidang-bidang empirisme–positiviesme sedangkan

ilmu melampuinya dengan nonempirisme seperti matematika

dan metafisika. Ilmu merupakan kumpulan pengetahuan yang

mempunya ciri-ciri tertentu yang membedakan ilmu dengan

pengetahuan-pengetahuan lainnya (Jujun, 2001: 4).

Jadi dapat disimpulkan, ilmu adalah bagian dari

pengetahuan yang terklarifikasi, tersistem, terukur, dapat

dibuktikan kebenarannya secara empiris.

Page 25: KONSEP ISTIQOMAH DALAM MENUNTUT ILMU (STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4648/1/SKRIPSI KHARIS... · mengingkari Muhammad saw. Dalam surat Asy-Syura menjelaskan tentang

13

F. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan skripsi yang disusun terbagi dalam tiga

bagian, yaitu bagian awal, bagian isi, dan bagian akhir. Bagian awal terdiri

dari sampul, lembar berlogo, halaman judul, halaman persetujuan

pembimbing, halamn pengesahan kelulusan, halaman pernyataan

orisinalitas, halaman motto dan persembahan, halaman kata pengantar,

halaman abstrak, halaman daftar isi, halaman daftar lampiran.

Bagian inti atau isi dalam penelitian ini, penulis menyusun ke

dalam lima bab yang rinciannya adalah sebagai berikut:

BAB I, Berisi mengenai latar belakang penelitian, rumusan dan tujuan

penelitian, dan juga manfaat penelitian, dan sistematika pembahasan yang

digunakan dalam membuat penelitian agar lebih terstruktur dan sistematis.

BAB II, merupakan deskripsi Q.S. Fushshilat ayat 30 yang berisi

pemaparan hasil penelitian yang berupa telaah terhadap Q.S. Fushshilat

ayat 30 yang meliputi : deskripsi Q.S. Fushshilat ayat 30 yang disertai arti

mufradat dan isi kandungan ayat tersebut.

BAB III, merupakan tafsir Q.S. Fushshilat ayat 30. Pada bab ini peneliti

akan menguraikan tentang tema penelitian munasabah serta asbabun nuzul

Q.S. Fushshilat ayat 30.

BAB IV, relevansi istiqomah dalam Q.S. fushshilat ayat 30 dengan konsep

istiqomah dalam menuntut ilmu. Pada bab ini peneliti akan menfokuskan

pada inti pembahasan istiqomah dan relevansi istiqomah dalam Q.S.

Fushshilat ayat 30 dengan konsep istiqomah dalam menuntut ilmu.

Page 26: KONSEP ISTIQOMAH DALAM MENUNTUT ILMU (STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4648/1/SKRIPSI KHARIS... · mengingkari Muhammad saw. Dalam surat Asy-Syura menjelaskan tentang

14

BAB V, Adalah bab yang memuat kesimpulan penulis dari pembahasan

skripsi ini, saran-saran dan kalimat penutup yang sekiranya dianggap

penting dan daftar pustaka.

Page 27: KONSEP ISTIQOMAH DALAM MENUNTUT ILMU (STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4648/1/SKRIPSI KHARIS... · mengingkari Muhammad saw. Dalam surat Asy-Syura menjelaskan tentang

15

BAB II

DESKRIPSI Q.S. FUSHSHILAT AYAT 30

A. Deskripsi Q.S. Fushshilat Ayat 30

Q.S. Fushshilat ayat 30 berbunyi sebagai berikut:

30. Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan Kami ialah

Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, Maka Malaikat

akan turun kepada mereka dengan mengatakan: "Janganlah kamu takut

dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah

yang telah dijanjikan Allah kepadamu".

B. Makna Mufradat

Setelah penulis menyajikan redaksi ayat surat Fushshilat yang

menjadi obyek kajian penulis, maka selanjutnya penulis menyajikan kosa

kata yang terdapat dalam surat tersebut sebagai berikut:

قالىا زتا للا

maksud dari penggalan ayat tersebut ialah sesungguhnya barang

siapa yang telah bersaksi bahwa Allah SWT adalah Tuhannya, mengakui

dengan segala aspek-aspek ketuhananNya, dan mengakui keesaanNya,

kemudian mereka tetap istiqomah dalam hal itu dan jangan sampai

Page 28: KONSEP ISTIQOMAH DALAM MENUNTUT ILMU (STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4648/1/SKRIPSI KHARIS... · mengingkari Muhammad saw. Dalam surat Asy-Syura menjelaskan tentang

16

berpaling, dan termasuk dalam hal tersebut adalah semua ibadah,

kepercayaan, dan kebaikan. (Al-Maraghi, 1946:127)

mereka berkata seperti itu dengan memberitahukan tentang

keimanan mereka karena sesungguhnya Allah SWT adalah tuhan mereka

yang tiada sesembahan yang patut disembah selain Allah SWT.(Al-Jazairi,

1994:575)

bersaksi dan mentauhidkan Allah SWT dan senantiasa tidak

berbuat syirik kepadaNya. (Al-asqori, 1994:479)

ثن اسحقاهى

dalam ayat ini ketika suatu umat telah mengucapkan syahadat

kepada Allah SWT dan tetap istiqomah dalam hal tersebut. (Al-Maraghi,

1946:128)

وهسههلن و حويههد والههدازه والث ههازي يهه جازي هه أحوههد ودثههد تههي سجهه وأخ

السائ و اتهي هاجه و اتهي حثهاى دهي سهفياى تهي دثهد للا القفه الأى زجه ي قها يها

هث تها ثهن زسل هد,, قها ال قهل ه ي ت أحهدا للا هس تأهس ي اإل س م ال أسأ د

ا الحسهري حسي صحيحق اسحقن(

Diriwayatkan oleh Ahmad dan Abdu bin Hamid, Ad-Darimi,

Bukhari, Muslim, Ibnu Majjah, Ibnu Hibban dari Sufyan bin Abdullah As-

Saqofi ( Seseorang telah bertanya kepada Rasulullah “wahai Rasulullah

beritahukan kepadaku suatu amalan dalam Islam yang tidak akan

kutanyakan kepada selain engkau wahai Rasulullah”, Rasulullah kemudian

bersabda: “katakanlah aku beriman kepada Allah SWT dan istiqomahlah”)

Page 29: KONSEP ISTIQOMAH DALAM MENUNTUT ILMU (STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4648/1/SKRIPSI KHARIS... · mengingkari Muhammad saw. Dalam surat Asy-Syura menjelaskan tentang

17

Tirmidzi menjelaskan bahwa hadist ini derajatnya adalah hasan shahih.

(Al-Maraghi, 1946:128)

Istiqomah di atas tauhid, dan menfokuskan diri kepada Allah SWT

saja, dan istiqomah di atas perintah dan syariat Allah SWT, dan berbuatlah

dengan ketaatan kepadaNya, dan menjauhi segala kemaksiatan sampai ajal

menjemput. (Al-asqori, 1994:479)

Istiqomah : lembut dalam ketaatan kepada Alloh SWT ketika

berfikir, berucap, dan berbuat. (Al-Maraghi, 1946:128)

Mereka tetap di jalan Allah SWT dan tidak mengganti sesembahan

mereka dan tidak berpaling dari Allah SWT, tidak meninggalkan ibadah

kepada Allah SWT dengan menjalankan segala perintahNya dan menjauhi

semua laranganNya. (Al-Jazairi, 1994:575)

دليهن الو ئكة جحص

Allah SWT akan mengirimkan kabar gembira kepada hambaNya

yang senantiasa istiqomah dalam syahadatnya melalui malaikatNya berupa

kemanfaatan, menjaga atau melindungi dari hal-hal yang merugikan dan

mengangkat kesedihan dari hati mereka, atau Allah SWT telah lapangkan

dada mereka untuk menghadapi semua kenyataan baik dari perkara-

perkara dunia maupun agama, dan melindungi dari perasaan takut dan

sedih dengan memberi ilham kepada mereka yang selalu istiqomah.

Allah SWT akan memberi kabar gembira bagi hambaNya yang

istiqomah, yang mana kabar tersebut telah mereka nanti-nantikan. (Al-

asqori, 1994:480)

Page 30: KONSEP ISTIQOMAH DALAM MENUNTUT ILMU (STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4648/1/SKRIPSI KHARIS... · mengingkari Muhammad saw. Dalam surat Asy-Syura menjelaskan tentang

18

Waqi‟ berkata: “kabar gembira diberikan di tiga waktu, yaitu ketika

ruh dicabut dari jasad seorang hamba, ketika di dalam kubur, dan ketika

dibangkitkan kembali dari kubur”. (Al-Maraghi, 1946:128)

Yaitu ketika maut menghampiri dan ketika dibangkitkan dari

kubur. (Al-Jazairi, 1994:575)

ال ج ا يىا و ال جحصىاأ

Adalah bagi orang-orang yang istiqomah dalam kebaikan dan

perintah Allah SWT tidak perlu takut terhadap balasan apa yang akan

mereka terima di akhirat kelak dan tidak perlu bersedih terhadap apa

yang akan mereka tinggalkan di dunia seperti harta dan keturunan.

(Al-Maraghi, 1946:128)

Atha‟ berkata: “janganlah kalian takut terhadap permintaan dan doa

yang kalian panjatkan karena sesungguhnya Allah SWT telah kabulkan,

dan janganlah kalian bersedih terhadap dosa-dosa masa lalu karena

sesungguhnya telah dimaafkan. (Al-Maraghi, 1946:128)

Agar mereka tidak takut karena Allah SWT telah menerima

mereka, arena itu adalah ridho dan kasihNya. Allah memberi petunjuk agar

mereka tidak bersedih terhadap dosa yang telah lalu. (Al-Jazairi,

1994:575)

Janganlah kalian takut terhadap balasan yang akan kalian terima di

akhirat kelak dan janganlah kalian bersedih terhadap perkara dunia yang

akan kalian tinggalkan seperti keluarga, keturunan, dan harta. (Al-asqori,

1994:480)

Page 31: KONSEP ISTIQOMAH DALAM MENUNTUT ILMU (STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4648/1/SKRIPSI KHARIS... · mengingkari Muhammad saw. Dalam surat Asy-Syura menjelaskan tentang

19

حن جىددوىوأتشسوا تالج ة الح ك

Yaitu kabar gembira terhadap orang yang senantiasa istiqomah

dalam menjalankan perintah Allah SWT dan menjauhi segala hal yang

dilarangNya, berupa surga yang telah dijanjikan oleh Allah SWT melalui

lisan Rasulullah ketika di dunia, sesungguhnya tujuan/jalan yang dituju

oleh orang-orang yang istiqomah dalam beribadah kepada Allah SWT

adalah surga, kalian akan kekal didalamnya. (Al-Maraghi, 1946:128)

C. Kandungan Q.S. Fushshilat ayat 30

1. Kandungan Q.S. Fushshilat ayat 30 Secara Umum

Surah Fushshilat terdiri dari 54 ayat dan termasuk kelompok

surah-surah Makkiyyah, diturunkan sesudah Surah Gafir.

Dinamai ”Fushshilat” karena ada hubungannya dengan

perkataan “Fushshilat” yang terdapat pada permulaan surah ini.

Maksudnya adalah ayat-ayat yang diperinci dengan jelas tentang

hukum-hukum, keimanan, janji dan ancaman, budi pekerti, kisah, dan

sebagainya.

Dinamai juga dengan “Haa Miim as-Sajdah” karena surah ini

dimulai dengan “Haa Miim” dan dalam surah ini terdapat ayat Sajdah.

Isi pokok ajarannya ialah:

Keimanan: Al-Quran dan sikap orang-orang musyrik

terhadapnya; kejadian-kejadian langit dan bumi dan apa yang ada pada

keduanya membuktikan adanya Allah. Semua yang terjadi dalam alam

semesta tidak lepas dari pengetahuan Allah.

Page 32: KONSEP ISTIQOMAH DALAM MENUNTUT ILMU (STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4648/1/SKRIPSI KHARIS... · mengingkari Muhammad saw. Dalam surat Asy-Syura menjelaskan tentang

20

Lain-lain: hikmah penciptaan gunung-gunung; anggota tubuh

tiap-tiap orang menjadi saksi terhadap dirinya pada hari Kiamat, azab

yang ditimpakan kepada kaum „Ad dan Samud; permohonan orang-

orang kafir agar dikembalikan ke dunia untuk mengerjakan amal-amal

saleh; berita gembira dari malaikat kepada orang-orang yang beriman;

anjuran menghadapi orang-orang kafir secara baik-baik; ancaman

terhadap orang-orang yang mengingkari keesaan Allah, sifat-sifat Al-

Quran Al-Karim; manusia dan wataknya (Departemen Agama Republik

Indonesia, 2009:586).

2. Kandungan Q.S. Fushshilat ayat 30

Dalam pembahasan ini penulis akan memaparkan isi dari

kandungan ayat yang dikaji, yaitu pada surah Fushshilat ayat 30

menurut tiga pendapat mufassir, yakni pandangan dari tafsi Nurul

Qur‟an, Al-Misbah, dan tafsir An-Nur, yakni sebagai berikut:

a. Tafsir Nurul Qur‟an

Dalam ayat ini dijelaskan bahwa istiqomah

memperkuat keimanan orang-orang mukmin yang bernasib

buruk karena istiqomah memang harus menjadi penyerta

keimanan. Sebaliknya, orang-orang kafir bersikeras pada

kesesatan keyakinannya. Karunia termulia yang diberikan oleh

para malaikat kepada orang-orang beriman adalah ketenangan

dan kedamaian (imani, 2013:427).

Page 33: KONSEP ISTIQOMAH DALAM MENUNTUT ILMU (STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4648/1/SKRIPSI KHARIS... · mengingkari Muhammad saw. Dalam surat Asy-Syura menjelaskan tentang

21

Setelah dalam ayat terdahulu dilukiskan tentang azab

dan nasib malang yang menimpa orang-orang kafir akibat

perbuatan jahat mereka, ayat ini menguraikan keutamaan orang-

orang beriman yang takwa kepada Tuhan, yaitu orang-orang

beriman mengatakan bahwa Tuhan Yang Mahakuasa adalah

Allah dan Dia-lah Yang Maha Memelihara dan Mengurus

(Imani, 2013:427-428).

Orang-orang beriman itu istiqomah dalam keimanan

dan kewajibannya. Para malaikat menyambut kesyahidan

mereka dan pada Hari Pembalasan membuat mereka merasa

aman dan percaya diri, tanpa rasa takut atau sedih. Sementara itu

orang-orang kafir ketakutan menyaksikan pemandangan yang

mahadahsyat pada hari itu. Tuhan yang mahakuasa telah berjanji

kepada orang-orang beriman yang takwa bahwa mereka akan

aman dan para malaikat menyampaikan berita gembira tentang

surga yang dijanjikan bagi mereka (Imani, 2013:428).

Ungkapan ayat ini meliputi segala kebaikan dan

keutamaan orang beriman; pertama, cinta kepada tuhan dan

keteguhan iman kepada-Nya. Kedua, mempraktikkan keimanan

tersebut dalam segala aspek kehidupan mereka. Banyak orang

menyatakan cinta kepada Tuhan tetapi tidak memiliki

keistikamahan disebabkan kerentanan dan kelemahan akhlak

mereka. Dalam menghadapi gangguan hawa nafsu, mereka

Page 34: KONSEP ISTIQOMAH DALAM MENUNTUT ILMU (STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4648/1/SKRIPSI KHARIS... · mengingkari Muhammad saw. Dalam surat Asy-Syura menjelaskan tentang

22

begitu saja meninggalkan keimanannya dan berpaling pada

kemusyrikan. Apabila mereka mendapati kepentingan mereka

ternyata dalam bahaya karena keimanan tersebut, mereka pun

segera meninggalkan imannya yang lemah dan rentan (Imani,

2013:428).

Dalam salah satu khotbah Nahj al-Balaghah, Imam

Ali bin Abi Thalib as memberikan penafsiran yang jelas tentang

ayat tersebut, “Kalian mengatakan bahwa Tuhanmu adalah

Allah. Maka, istikamahlah dalam ucapan kalian dan

istikamahlah dalam melaksanakan perintah-Nya, menempuh

jalan-Nya dan memuji-Nya, karena Dia memang layak dipuji.

Jangan melanggar-Nya atau melebih-lebihkan agama-Nya

ataupun mengingkari seruan para nabi-Nya” (Imani, 2013:428).

Menurut sebuah hadis dari Rasulullah saw, setelah

membaca ayat tersebut, Rasulullah saw bersabda, “Sebagian

mengatakan ucapan demikian, namun kebanyakan dari mereka

tidak beriman. Yang jelas, orang yang mengatakan ucapan

tersebut dan teguh dalam mengamalkan hingga akhir hayatnya

akan dianggap sebagai salah seorang di antara mereka yang

teguh keimanannya” (Imani, 2013:429).

Diriwayatkan dari Imam Ali Ridha as, tentang

penafsiran keteguhan, “istikamah adalah petunjuk Tuhan yang

ada bagimu.” Penafsiran ini tidak berarti bahwa konteks umum

Page 35: KONSEP ISTIQOMAH DALAM MENUNTUT ILMU (STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4648/1/SKRIPSI KHARIS... · mengingkari Muhammad saw. Dalam surat Asy-Syura menjelaskan tentang

23

dari ayat tersebut semata-mata merujuk pada petunjuk Tuhan,

melainkan juga bermaksud menunjukkan bahwa pengakuan

terhadap petunjuk para Imam maksum juga akan menjamin

keteguhan iman dalam ketauhidan dan amal saleh sesuai

keimanan Islam yang suci (Imani, 2013:429).

Ringkasannya, bisa dikatakan bahwa nilai manusia itu

terletak dalam keistikamahan imannya dan perbuatan amal

saleh, sebagaimana tertulis dalam ayat ini, “Tuhan kami adalah

Allah, kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka.”

Diriwayatkan bahwa ada seorang yang bertanya kepada

Rasulullah saw, “Beri aku petunjuk yang apabila aku

melaksanakannya maka aku termasuk orang yang selamat dunia

dan akhirat.” Rasulullah saw menjawab, “katakan bahwa

Tuhanku adalah Allah dan istikamahlah dalam ucapanmu.”

Orang itu bertanya lebih lanjut, “apa yang paling berbahaya

sehingga aku harus istikamah?” Rasulullah saw menyentuh lidah

beliau dan berkata, “Ini!” (Imani, 2013:429).

b. Tafsir AL-Misbah

Setelah ayat-ayat yang lalu menjelaskan adanya

teman-teman bagi para pendurhaka yang menjerumuskan ke

neraka, ayat di atas menguraikan lawan mereka yaitu orang-

orang yang beriman dan konsisten melaksanakan petunjuk

imannya. Allah berfirman: Sesungguhnya orang-orang yang

Page 36: KONSEP ISTIQOMAH DALAM MENUNTUT ILMU (STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4648/1/SKRIPSI KHARIS... · mengingkari Muhammad saw. Dalam surat Asy-Syura menjelaskan tentang

24

percaya dan mengatakan dengan lidahnya bahwa: “Tuhan kami

hanyalah Allah” mengatakannya sebagai cerminan kepercayaan

mereka tentang kekuasaan dan kemahaesaan Allah kemudian

mereka memohon atau bersungguh-sungguh beristiqomah

meneguhkan pendirian mereka dengan melaksanakan tuntunan-

Nya, maka buat mereka bukan teman-teman buruk yang

memperindah keburukan yang menemani mereka sebagaimana

halnya para pendurhaka, tetapi akan turun kepada mereka yakni

akan dikunjungi dari saat ke saat serta secara bertahap hingga

menjelang ajal mereka oleh malaikat-malaikat untuk

meneguhkan hati mereka sambil berkata: “janganlah kamu

takut menghadapi masa depan dan janganlah kamu bersedih

atas apa yang telah berlalu; dan bergembiralah dengan

perolehan surga yang telah dijanjikan Allah melalui rasul-Nya

kepada kamu” (Shihab, 2003:409).

Kalimat (ا هللا Rabbuna Allah mengandung (زت

pengkhususan, sehingga ia diterjemahkan tuhan kami hanyalah

Allah. Pengkhususan itu lahir dari bentuk ma‟rifah/definit pada

kedua kata di atas (Shihab, 2003:410).

Kata ( ثن) tsumma mengisyaratkan kelangsungan serta

kemantapan istiqamah tersebut dalam waktu yang

berkepanjangan. Bukannya berarti bahwa istiqmah tersebut baru

terjadi setelah berlangsungnya waktu yang lama dari ucapan

Page 37: KONSEP ISTIQOMAH DALAM MENUNTUT ILMU (STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4648/1/SKRIPSI KHARIS... · mengingkari Muhammad saw. Dalam surat Asy-Syura menjelaskan tentang

25

mereka. Bisa juga kata tsumma mengisyaratkan tinggi dan

pentingnya istiqamah dibandingkan dengan sekedar ucapan

Rabbuna Allah. Karena kalau itu hanya berbentuk ucapan yang

diyakini, maka istiqamah adalah buah ucapan tersebut sehingga

secara otomatis istiqomah mengandung ucapan, keyakinan dan

amalan sekaligus (Shihab, 2003:410).

Kata ( قاهىاإسح ) istaqamu terambil dari kata ( قام) qama

yang pada mulanya berarti lurus / tidak mencong. Kata ini

dipahami dalam arti konsisen dan setia melaksanakan apa yang

diucapkan. Sufyan ats-Tsaqafi bermohon kepada Nabi

Muhammad saw. Untuk diberi jawaban yang menyeluruh

tentang Islam sehingga dia tidak perlu lagi bertanya kepada

orang lain. Beliau menjawab dengan singkat: ( ث تا ثن قل ه

Qul Amantu billah, tsumma istaqim/ Ucapkanlah aku“ (اسحقن

beriman kepada Allah lalu konsistenlah” (HR. Muslim). Ucapan

itu menandai tulusnya hati dan lurusnya keyakinan, sedang

istiqamah/konsistensi menunjukan benar dan baiknya amal

(Shihab, 2003:410).

Huruf (ض) sin dan (ت) ta‟ pada kalimat istaqomu

dipahami oleh banyak ulama dalam arti kesungguhan. Al-Biqa‟i

memahaminya dalam arti permohonan. “Konsistensi dalam

kepercayaan tentang keesaan Allah serta pengamalan

konsekuensinya hingga datangnya ajal, memerlukan taufik dan

Page 38: KONSEP ISTIQOMAH DALAM MENUNTUT ILMU (STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4648/1/SKRIPSI KHARIS... · mengingkari Muhammad saw. Dalam surat Asy-Syura menjelaskan tentang

26

bantuan Allah, karena itu ayat diatas menggunakan kata ( ثن)

tsumma dan permohonan agar kepercayaan tersebut terus

terpelihara. Yakni tidak mempersekutukan sesuatu apapun

dengan Tuhan, berhala, malaikat, bintang dan lain-lain. Ibadah

pun tidak dilakukan dengan riya‟, bahkan selalu beramal sesuai

yang diridhai-Nya dan menjauhi apa yang dilarang-Nya walau

berlangsung dalam waktu yang lama.” Demikian tulis al-Biqha‟i

(Shihab, 2003:410).

Sementara ulama memahami turunnya malaikat itu

terjadi pada saat kiamat, yakni ketika para pendurhaka digiring

ke neraka, kaum mukminin dikunjungi oleh malaikat untuk

menyampaikan berita gembira itu. Ini menurut para ulama

dikuatkan oleh penggalan akhir ayat 30,

( حن جىددوىال وأتشسوا تالجة الحي ك dan bergembiralah

dengan surga yang telah dijanjikan kepada kamu. Maksudnya

telah dijanjikan sewaktu kamu hidup di dunia (Shihab,

2003:411).

Ada juga yang berpendapat bahwa turunnya malaikat

itu terjadi sejak kehidupan di dunia ini hingga menjelang

kematian, apalagi ayat di atas menyebut pembelaan dan

kedekatan para malaikat dalam kehidupan dunia ini. Kata

kuntum/telah yang dikaitkan dengan janji surga itu bisa

dipahami berfungsi menguatkan janji tersebut, apalagi bukankah

Page 39: KONSEP ISTIQOMAH DALAM MENUNTUT ILMU (STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4648/1/SKRIPSI KHARIS... · mengingkari Muhammad saw. Dalam surat Asy-Syura menjelaskan tentang

27

memang Allah telah menjanjkan surga itu melalui Rasul-Nya

jauh sebelum turunnya ayat ini? (Shihab, 2003:411)

Turunnya malaikat kepada seseorang dalam kehidupan

dunianya, ditandai dengan terbetiknya dalam hati yang

bersangkutan dorongan untuk berbuat baik, serta adanya

optimisme menyangkut kehidupannya. Ini berbeda dengan

peranan setan yang selalu mengajak kepada kedurhakaan dan

menanamkan pesimisme dan keputusasaan (Shihab, 2003:411).

c. Tafsir An-Nur

Dalam ayat ini kalimat( ثهههن اسهههحقاهى قهههالىا زتههها للا )

dimaksudkan mereka semua mengataan bahwa Allah itu tuhan

kami. Mereka mengakui ketuhanan dan keesaan-Nya dan

mereka pun berjalan atas jalan yang lurus, tetap

memperhambakan diri mereka kepada Allah, baik lahir maupun

batin. Mereka tetap dalam keadaan demikian, baik dalam bidang

ibadah maupun dalam bidang i‟tikad (keyakinan) (Ash-

shiddieqy, 2000:3662).

Kemudian malaikat pun turun kepada mereka,

khususnya ketika mereka dikubur (dimakamkan), dan ketika

menghadapi hisab (perhitungan amal). Ada yang mengatakan

bahwa para malaikat itu turun kepada hamba-hamba Allah yang

mendukung al-Qur‟an untuk mereka yang menghadapi masalah-

masalah yang musykil (sulit), baik dalam bidang agama maupun

Page 40: KONSEP ISTIQOMAH DALAM MENUNTUT ILMU (STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4648/1/SKRIPSI KHARIS... · mengingkari Muhammad saw. Dalam surat Asy-Syura menjelaskan tentang

28

dunia, sebagaimana para orang kafir sering ditemui oleh setan

(Ash-shiddieqy, 2000:3662).

Para malaikat itu turun dan berkata: “Janganlah kamu

khawatir menghadapi semua masalah di akhirat. Jangan pula

kamu bersedih hati terhadap perkara dunia yang hilang dari

kamu. Atau, janganlah takut amalanmu tidak diterima, sebab

amalanmu akan diterima. Jangan kamu bersedih hati terhadap

dosa-dosa yang kamu lakukan, karena Allah akan

mengampuninya” (Ash-shiddieqy, 2000:3663).

Sebaliknya, kata para malaikat kepada para mukmin,

“bergembiralah kamu dengan surga yang sudah dijanjikan

melalui perantara para rasul-rasul-Nya. Sebab kamu pasti akan

sampai ke surga dan kekal di dalamnya” (Ash-shiddieqy,

2000:3663).

Page 41: KONSEP ISTIQOMAH DALAM MENUNTUT ILMU (STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4648/1/SKRIPSI KHARIS... · mengingkari Muhammad saw. Dalam surat Asy-Syura menjelaskan tentang

29

BAB III

ASBABUN NUZUL DAN MUNASABAH Q.S. FUSHSHILAT

AYAT 30

A. Asbabun Nuzul

1. Pengertian Asbabun Nuzul

Secara bahasa kata asbab berasal dari bahasa arab yaitu

yang bearti sebab, karena (Yunus, 2010:448). Budihardjo سثة

(2012:21) mengutip dalam Quraish shihab bahwasanya secara

istilah asbabun nuzul adalah peristiwa-peristiwa yang

menyeabkan turunnya ayat, dimana ayat tersebut menjelaskan

pandangan ayat tersebut menjelaskan pandangan Al-Quran

tentang peristiwa yang terjadi atau mengomentarinya.

2. Asbabun Nuzul Q.S. Fushshilat ayat 30

Diriwayatkan oleh „Ata dari Ibnu Abbas bahwa ia

berkata, “Ayat ini diturunkan berhubungan dengan Abu Bakar.

Orang-orang musrik mengatakan, „tuhan kami adalah Allah,

para malaikat adalah putri-putriNya dan mereka adalah pemberi

syafaat kepada kami di samping Allah,‟ sedang mereka tidak

berpendirian teguh. Abu Bakar berkata, „tuhan kami hanyalah

Allah saja, tidak ada sekutu bagi-Nya dan Muhammad adalah

hamba dan Rasul-Nya, maka hendaklah kamu berpendirian

teguh.‟ Maka turunlah ayat ini yang menyatakan kebenaran

Page 42: KONSEP ISTIQOMAH DALAM MENUNTUT ILMU (STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4648/1/SKRIPSI KHARIS... · mengingkari Muhammad saw. Dalam surat Asy-Syura menjelaskan tentang

30

jawaban Abu Bakar itu.” (Departemen Agama Republik

Indonesia, 2009:616-617)

B. Munasabah

1. Pengertian Munasabah

Kata munasabah berasal dari هاسثة -ياسة -اسة yang

berarti hubungan sesuatu dengan sesuatu yang lain. Munasabah

berarti muqarabah atau kedekatan kemiripan. Sedangkan secara

istilah munasabah adalah kemiripan yang terdapat pada hal-hal

tertentu dalam Al-Qur‟an baik pada surat maupun pada ayat-ayat

yang menghubungkan antara uraian yang satu dengan yang lainnya

(Budihardjo, 2012:39).

2. Munasabah surat Fushshilat dengan surat sebelum dan

sesudahnya

a. Munasabah surat Fushshilat dengan surat Ghafir (Depag RI,

2009:586).

Munasabah atau kesesuaian antara surat Fushshilat

dengan surat Ghafir ada dalam beberapa poin. Pertama, pada

masing-masing surat menjelaskan tentang peringatan kepada

orang-orang musyrik Makkah yang mengingkari Muhammad

saw. Pada surat Fushshilat dijabarkan peringatan Allah swt

terhadap orang-orang musyrik Makkah yang mengingkari

Muhammad saw, seperti dalam ayat 13-18:

Page 43: KONSEP ISTIQOMAH DALAM MENUNTUT ILMU (STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4648/1/SKRIPSI KHARIS... · mengingkari Muhammad saw. Dalam surat Asy-Syura menjelaskan tentang

31

Page 44: KONSEP ISTIQOMAH DALAM MENUNTUT ILMU (STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4648/1/SKRIPSI KHARIS... · mengingkari Muhammad saw. Dalam surat Asy-Syura menjelaskan tentang

32

13. jika mereka berpaling Maka Katakanlah: "Aku telah

memperingatkan kamu dengan petir, seperti petir yang

menimpa kaum 'Aad dan Tsamud".

14. ketika Para Rasul datang kepada mereka dari depan dan

belakang mereka (dengan menyerukan): "Janganlah kamu

menyembah selain Allah". mereka menjawab: "Kalau Tuhan

Kami menghendaki tentu Dia akan menurunkan malaikat-

malaikat-Nya, Maka Sesungguhnya Kami kafir kepada wahyu

yang kamu diutus membawanya".

15. Adapun kaum 'Aad Maka mereka menyombongkan diri di

muka bumi tanpa alasan yang benar dan berkata: "Siapakah

yang lebih besar kekuatannya dari kami?" dan Apakah mereka

itu tidak memperhatikan bahwa Allah yang menciptakan

mereka adalah lebih besar kekuatan-Nya daripada mereka?

dan adalah mereka mengingkari tanda-tanda (kekuatan) kami.

16. Maka Kami meniupkan angin yang Amat gemuruh kepada

mereka dalam beberapa hari yang sial, karena Kami hendak

merasakan kepada mereka itu siksaan yang menghinakan

dalam kehidupan dunia. dan Sesungguhnya siksa akhirat lebih

menghinakan sedang mereka tidak diberi pertolongan.

17. dan Adapun kaum Tsamud, Maka mereka telah Kami beri

petunjuk tetapi mereka lebih menyukai buta (kesesatan)

Page 45: KONSEP ISTIQOMAH DALAM MENUNTUT ILMU (STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4648/1/SKRIPSI KHARIS... · mengingkari Muhammad saw. Dalam surat Asy-Syura menjelaskan tentang

33

daripada petunjuk, Maka mereka disambar petir azab yang

menghinakan disebabkan apa yang telah mereka kerjakan.

18. dan Kami selamatkan orang-orang yang beriman dan

mereka adalah orang-orang yang bertakwa.

Dalam surat Gafir dijelaskan tentang peringatan Allah

terhadap orang-orang kafir terdapat pada ayat 21-22, yaitu:

21. dan Apakah mereka tidak Mengadakan perjalanan di muka

bumi, lalu memperhatikan betapa kesudahan orang-orang

yang sebelum mereka. mereka itu adalah lebih hebat

kekuatannya daripada mereka dan (lebih banyak) bekas-bekas

mereka di muka bumi.

22. yang demiklan itu adalah karena telah datang kepada

mereka Rasul-rasul mereka dengan membawa bukti-bukti yang

Page 46: KONSEP ISTIQOMAH DALAM MENUNTUT ILMU (STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4648/1/SKRIPSI KHARIS... · mengingkari Muhammad saw. Dalam surat Asy-Syura menjelaskan tentang

34

nyata[1320] lalu mereka kafir; Maka Allah mengazab mereka.

Sesungguhnya Dia Maha kuat lagi Maha keras hukuman-Nya.

Kedua, pada masing-masing surat dimulai dengan

menyebut sifat-sifat Al-Qur‟an. Pada surat Fushshilat 5 ayat

pertama menjelaskan tentang sifat Al-Qur‟an sebagai petunjuk

bagi orang yang mau memahami dan mengamalkannya, yaitu:

1. Haa Miim.

2. diturunkan dari Tuhan yang Maha Pemurah lagi Maha

Penyayang.

3. kitab yang dijelaskan ayat-ayatnya, Yakni bacaan dalam

bahasa Arab, untuk kaum yang mengetahui,

4. yang membawa berita gembira dan yang membawa

peringatan, tetapi kebanyakan mereka berpaling, tidak mau

mendengarkan.

Page 47: KONSEP ISTIQOMAH DALAM MENUNTUT ILMU (STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4648/1/SKRIPSI KHARIS... · mengingkari Muhammad saw. Dalam surat Asy-Syura menjelaskan tentang

35

5. mereka berkata: "Hati Kami berada dalam tutupan (yang

menutupi) apa yang kamu seru Kami kepadanya dan telinga

Kami ada sumbatan dan antara Kami dan kamu ada dinding,

Maka Bekerjalah kamu; Sesungguhnya Kami bekerja (pula)."

Pada surat Gafir juga penjelas keutamaan Al-Qur‟an

terdapat pada ayat kedua, yaitu:

2. diturunkan kitab ini (Al Quran) dari Allah yang Maha

Perkasa lagi Maha mengetahui,

b. Munasabah surat Fushshilat dengan surat Asy-Syura(Depag RI,

2009:17).

Munasabah atau keesuaian antara surat Fushshilat

dengan surat Asy-Syura adalah keduanya sama-sama

menerangkan kebenaran Al-Qur‟an sebagai wahyu Allah yang

disampaikan kepada Muhammad saw. Pada surat Fushshilat

penjelasan tersebut terdapat pada ayat 2-3, yaitu:

2. diturunkan dari Tuhan yang Maha Pemurah lagi Maha

Penyayang.

Page 48: KONSEP ISTIQOMAH DALAM MENUNTUT ILMU (STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4648/1/SKRIPSI KHARIS... · mengingkari Muhammad saw. Dalam surat Asy-Syura menjelaskan tentang

36

3. kitab yang dijelaskan ayat-ayatnya, Yakni bacaan dalam

bahasa Arab, untuk kaum yang mengetahui,

Dalam surat Asy-Syura penjelasan bahwa kebenaran

Al-Qur‟an sebagai wahyu Allah yang disampaikan kepada

Muhammad saw terdapat pada ayat 7, yaitu:

7. Demikianlah Kami wahyukan kepadamu Al Quran dalam

bahasa Arab, supaya kamu memberi peringatan kepada

Ummul Qura (penduduk Mekah) dan penduduk (negeri-negeri)

sekelilingnya, serta memberi peringatan (pula) tentang hari

berkumpul (kiamat) yang tidak ada keraguan padanya.

segolongan masuk surga, dan segolongan masuk Jahannam.

3. Munasabah surat Fushshilat ayat 30 dengan ayat sebelum dan

sesudahnya

Surat Fushshilat ayat 30 memiliki munasabah (korelasi)

dengan ayat sebelum dan sesudahnya. Adapun hubugan antara ayat

sebelum dan sesudahnya dalam ayat ini terjadi keterpaduan jalinan

antara ayat-ayat dalam satu tema. Ayat yang berkaitan dengan tema

tersebut dimulai dari ayat 25, bahwa dari ayat tersebut Allah

Page 49: KONSEP ISTIQOMAH DALAM MENUNTUT ILMU (STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4648/1/SKRIPSI KHARIS... · mengingkari Muhammad saw. Dalam surat Asy-Syura menjelaskan tentang

37

menerangkan ancaman dan azab yang akan menimpa orang-orang

kafir yang mengingkari ayat-ayat-Nya. Pada ayat 30-32

diterangkan janji Allah dan pahala yang akan diterima orang-orang

yang beriman dan berpendirian teguh. Merea akan didampingi para

malaikat, tidak ada kekhawatiran terhadap diri mereka dan mereka

pun tidak bersedih hati. Kemudian korelasi antara ayat sesudahnya

adalah Allah menjelaskan tentang pemberian janji-Nya terhadap

orang-orang yang beriman dan teguh pendiriannya bahwa mereka

selalu didampingi para malaikat yang menuntunnya kejalan yang

lurus pada ayat 30-32. Pada ayat 33-36 Allah menerangkan

perbuatan orang-orang yang paling baik di sisi-Nya, dan menyuruh

agar orang mukmin menghadapi sikap orang-orang musyrik itu

dengan sikap yang baik yang dapat melunakkan hati mereka.

Page 50: KONSEP ISTIQOMAH DALAM MENUNTUT ILMU (STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4648/1/SKRIPSI KHARIS... · mengingkari Muhammad saw. Dalam surat Asy-Syura menjelaskan tentang

38

BAB IV

RELEVANSI ISTIQOMAH DALAM Q.S. FUSHSHILAT AYAT 30

DENGAN KONSEP ISTIQOMAH DALAM MENUNTUT ILMU

A. Analisis Konsep istiqomah dalam Q.S. Fushshilat

Pada pembahasan ini penulis akan memaparan analisis konsep

istiqomah sesusai pada ayat yang dikaji yaitu, pada surat Fushshilat ayat

30 sebagai berikut:

Dalam tafsir Al-Misbah dijelaskan bahwa ayat ini menguraikan

orang-orang yang beriman dan konsisten melaksanakan petunjuk imannya.

Allah berfirman: Sesungguhnya orang-orang yang percaya dan

mengatakan dengan lidahnya bahwa: “Tuhan kami hanyalah Allah”

mengatakannya sebagai cerminan kepercayaan mereka tentang kekuasaan

dan kemahaesaan Allah kemudian mereka memohon atau bersungguh-

sungguh beristiqomah meneguhkan pendirian mereka dengan

melaksanakan tuntunan-Nya, maka buat mereka bukan teman-teman buruk

yang memperindah keburukan yang menemani mereka sebagaimana

halnya para pendurhaka, tetapi akan turun kepada mereka yakni akan

dikunjungi dari saat ke saat serta secara bertahap hingga menjelang ajal

mereka oleh malaikat-malaikat untuk meneguhkan hati mereka sambil

berkata: “janganlah kamu takut menghadapi masa depan dan janganlah

kamu bersedih atas apa yang telah berlalu; dan bergembiralah dengan

perolehan surga yang telah dijanjikan Allah melalui rasul-Nya kepada

kamu” (Shihab, 2003:409).

Page 51: KONSEP ISTIQOMAH DALAM MENUNTUT ILMU (STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4648/1/SKRIPSI KHARIS... · mengingkari Muhammad saw. Dalam surat Asy-Syura menjelaskan tentang

39

Disini bisa diambil kesimpulan bahwa orang yang telah

mengucapkan syahadat dan menanggung semua konsekuensi dari

syahadatnya hanya perlu konsisten dan istiqomah dalam mengamalkan

kewajiban-kewajiban dari Tuhannya, dan ketika mengamalkan kewajiban

diharapkan bisa kontinu. Hamba yang menjalankan suatu kebaikan kecil

tetapi dilakukan secara berkesinambungan dan berkelanjutan lebih baik

derajatnya dihadapan Tuhannya bila dibandingkan dengan hamba

mengamalkan suatu kebaikan yang besar dari segi nilai dan manfaat tetapi

jarang dilakukan atau bahkan hanya sekali itu saja. Kemudian lebih dalam

lagi Allah menjelaskan di ayat tersebut bahwa malaikat-malaikat akan

turun memberi kabar gembira kepada hamba-Nya yang senantiasa

istiqomah dalam ucapannya yaitu jaminan untuk masa depannya dan

pengampunan atas dosa yang telah lalu. Intinya adalah ketika seorang

hamba menjalankan kewajiban dengan istiqomah agar fokus dengan

keistiqomahannya dan selalu memperbaiki diri dari waktu ke waktu untuk

menjadi jiwa yang lebih baik seiring bertambahnya waktu, dengan tidak

memikirkan hal yang tidak seharusnya dipikirkan seperti, setelah saya

melakukan kebaikan secara terus-menerus apa yang akan saya dapat?,

apakah saya akan mendapat ganjaran yang setimpal?, dan masih banyak

lagi pertanyaan-pertanyaan yang bisa mengganggu sifat istiqomah

seseorang. Seperti kata Ibnu Taimiah dalam kitab Durrotun Nashikhin Fil

Wa‟dzi Wal Irsyad yaitu: “Mereka beristiqomah dalam mencintai dan

beribadah kepada-Nya tanpa menengok kiri dan kanan”(Al-Khoubawi,

Page 52: KONSEP ISTIQOMAH DALAM MENUNTUT ILMU (STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4648/1/SKRIPSI KHARIS... · mengingkari Muhammad saw. Dalam surat Asy-Syura menjelaskan tentang

40

tt:199-200). Penegasan bahwa salah satu kunci istiqomah adalah dengan

tidak memikirkan sesuatu yang tidak penting dan fokus dengan tujuan

yang ingin dicapainya.

B. Konsep Istiqomah

a. Pengertian Istiqomah

Bentuk lafad Istiqomah yang diambilkan dari fi'il madhi

istaqoma secara bahasa mengandung arti berusaha berdiri secara

tegap. Hal ini tidak lepas dari asal katanya yaitu lafad qoma. Sedang

perubahan dari qoma menuju istiqomah hanyalah bentuk ikutan pada

wazan istaf'alan. ta marbuthoh pada lafad istaqoma merupakan

bawaan dari keumuman /simaa'i orang arab ketika melafadkan

istiqomah (Maksum, tt:31).

Istiqomah berarti berdiri tegak lurus (dalam Kamus Besar

Bahasa Indonesia), istiqamah diartikan sebagai sikap teguh pendirian

dan selalu konsekuen. Jelasnya istiqomah bisa diartikan senantiasa

sabar dalam menghadapi seluruh godaan dalam medan yang diemban

seseorang. Meskipun tahapan tokoh sentralnya mengalami perubahan.

Itulah manusia muslim sesungguhnya, selalu istiqamah dalam

sepanjang jalan dan di seluruh tahapan. Hal ini sebagaimana tersurat

dalam QS. Al-Ahqof ayat 13-14 (Al-Sa‟ud, ).

Sedangkan secara secara terminologi, istiqomah bisa diartikan

dengan beberapa pengertian berikut ini (Al-Khoubawi, tt:199-200);

Page 53: KONSEP ISTIQOMAH DALAM MENUNTUT ILMU (STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4648/1/SKRIPSI KHARIS... · mengingkari Muhammad saw. Dalam surat Asy-Syura menjelaskan tentang

41

1) Abu Bakar As-Shiddiq ra ketika ditanya tentang

Istiqomah ia menjawab; “bahwa Istiqomah adalah

kemurnian tauhid” (tidak boleh menyekutukan Allah

dengan apa dan siapapun)

2) Umar bin Khattab ra berkata: “Istiqomah adalah

komitmen terhadap perintah dan larangan dan tidak

boleh menipu sebagaimana tipuan musang”

3) Utsman bin Affan ra berkata: “Istiqomah adalah

mengikhlaskan amal kepada Allah swt"

4) All bin Abu Thalib ra berkata: “Istiqomah adalah

melaksanakan kewajiban-kewajiban”

5) Al-Hasan berkata: “Istiqomah adalah melakukan

ketaatan dan menjauhi kemaksiatan"

6) Mujahid berkata: “Istiqomah adalah komitmen

terhadap syahadat tauhid sampai bertemu dengan

Allah swt”

7) Ibnu Taimiah berkata: “Mereka berlstiqomah dalam

mencintai dan beribadah kepadaNya tanpa menengok

kiri kanan”

Dari beberapa definisi di atas, jika dikaitkan dengan belajar,

maka bisa disimpukan bahwa yang dimaksud dengan istiqomah adalah

selalu tepat waktu, menggunakan waktu sebaik-baiknya, konsekuen,

Page 54: KONSEP ISTIQOMAH DALAM MENUNTUT ILMU (STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4648/1/SKRIPSI KHARIS... · mengingkari Muhammad saw. Dalam surat Asy-Syura menjelaskan tentang

42

teguh dan gigih dalam belajar, mematuhi peraturan sekolah, guru, dan

menjahui larangan-larangan sekolah.

b. Karakteristik Pribadi yang Istiqomah

Untuk Mengenal Karakter-karakter Pribadi Muslim yang

Istiqomahpertama perlu mengetahui Apa sebenarnya yang dimaksud

dengan istiqamah? Dari hadist dan pendapat-pendapat yang

membahas istiqomah, bisa ditarik kesimpulan Karakterstik Pribadi

yang istiqomah memang erat kaitannya dengan keteguhan untuk selalu

berada di jalan lurus yang luas atau berbuat mendekati jalan lurus

yaitu disekitar garis keseimbangan dengan ketulus ikhlasan semata-

mata karena ridha Allah. Akan tetapi, kendati hal ini dapat dilakukan

dengan berbuat amal, namun ternyata kuantitas (banyak sedikitnya)

amal ini tidak menjamin bahwa manusia akan berada di Shirantal

Mustaqiim dan selamat di hari akhir, kecuali adanya limpahan rahmat

dan karunia Allah SWT. Jadi, keberadaan kita di jalan lurus dengan

keistiqamahan sebenarnya berkaitan erat dengan Kehendak Allah

SWT bukan akibat perbuatan kita atau amal kita semata. Kembali kita

akan temui bahwa ridha Allah menjadi sebab utama dari

keistiqamahan seorang hamba sebagai suatu limpahan karunia dan

rahmat-Nya. Dan keridhaan Allah tersalur melalui Asma-asma Allah

dan bukan dari usaha seorang hamba semata.

Menurut pendapat Ibnu Qayyim Al-Jauziya, istiqamah

merupakan kalimat yang mengandung banyak makna, meliputi

Page 55: KONSEP ISTIQOMAH DALAM MENUNTUT ILMU (STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4648/1/SKRIPSI KHARIS... · mengingkari Muhammad saw. Dalam surat Asy-Syura menjelaskan tentang

43

berbagai sisi agama(Al-Jauziyah, 1999:228), yaitu berdiri di hadapan

Allah secara hakiki dan memenuhi janji. Istiqamah kerena itu

berkaitan dengan akhlak dan perilaku berupa perkataan, perbuatan,

keadaan, dan niat. Istiqamah dalam hal ini berarti pelaksanaannya

karena Allah, beserta Allah, dan berdasarkan perintah Allah.

Dalam banyak aspek, istiqamah merupakan suatu ruh atau

energi spiritual yang karenanya keadaan menjadi hidup dan juga

menyuburkan amal manusia secara umum. Oleh karena semua amal

tergantung niatnya, dan niat erat kaitannya dengan keikhlasan dan

ridha Allah semata, maka istiqamah dalam banyak aspek akan

berkaitan dengan kontinuitas atau konsistensi untuk selalu berada di

Shiraathal Mustaqiim dengan pengolahan jiwa atau nafs manusia atau

penyucian jiwa.

Istiqamah menyembunyikan kekeramatan, kekeremntan yang

pertama tentang Iman. Yang kedua adalah penyaksian. Imam dan

penyaksian adalah penauhidan atas keesaan-Nya Maka, istiqamah

adalah bekal utama bagi yang melakoni jalan apapun termasuk di

dalamnya adalah belajar. Dari uraian di atas, bisa ditarik kesimpulan

bahwa karakteristik orang yang Istiqomah kalau dikaitkan dengan

belajar adalah menjalankan aktivitas belajar atau menuntut ilmu bukan

dengan alasan untuk saling menjatuhkan, dan untuk kesombongan diri

melainklan limpahan rahmat Tuhan. Hanya saja yang perlu menjadi

catatan adalah tetap melakukan aktivitas belajar.

Page 56: KONSEP ISTIQOMAH DALAM MENUNTUT ILMU (STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4648/1/SKRIPSI KHARIS... · mengingkari Muhammad saw. Dalam surat Asy-Syura menjelaskan tentang

44

c. Faktor Munculnya Istiqamah.

Ibnu Qayyim dalam “Madaarijus salikin”(1999:229)

menjelaskan bahwa ada enam faktor ynag mampu melahirkan

istiqamah dalam jiwa seseorang, yaitu: beramal dan melakukan

optimalisasi (Q3. Al-Hajj ; 78); berlaku moderat antara tindakan

melampaui batas dan menyiamyaiakan (QS.. Al-Furqon : 67); dan

tidak melampaui batas yang telah digariskan ilmu pengetahuannya

(QS. Al-Isra': 36).

d. Dampak Positif lstiqomah.

Manusia muslim khususnya orang yang menuntut ilmu

pengetahuan yang beristiqamah dan selalu berkomitmen dengan nilai-

nilai kebenaran Islam dalam seluruh aspek hidupnya akan merasakan

dampak yang positif dan buah yang lezat sepanjang hidupnya. Adapun

dampak dan buah istiqomah sebagai berikut: keberanian (Syaja'ah);

ketenangan (Ithmi'nan) (QS 13.28); dan Optimis (tidak putus asa),

(QS. 12:87).

Orang-orang yang berjiwa istiqamah akan sentiasa berbuat

kebajikan, nasihat-menasihati dan tidak mudah berputus asa serta

sabar dalam melaksanakan ibadah dan belajar. Diantara faktor yang

dapat membantu kita untuk mencapai sikap istiqamah ialah: pertama,

Mujahadah, yaitu mengarahkan hati untuk berjuang melawan

tuntunan nafsu dan sifat malas yang merangsang ke arah kejahatan

dan malas belajar. Di samping itu, keinginan nafsu, sifat malas serta

Page 57: KONSEP ISTIQOMAH DALAM MENUNTUT ILMU (STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4648/1/SKRIPSI KHARIS... · mengingkari Muhammad saw. Dalam surat Asy-Syura menjelaskan tentang

45

kehendak-kehendak duniawi wajarlah dibimbing sehingga ia menjurus

ke arah kebaikan dan keikhlasan kerana Allah semata. Memang tidak

dinafikan, mujahadah melawan hawa nafsu dan sifat malas itu tidak

mudah. Mereka adalah sesuatu yang menjalar dan perlu ditaklukan,

guna mencapai kesuksesan dunia-akhirat. Segala kesulitan dalam

bermujahadah melawan hawa nafsu dan sifat malas adalah ujian yang

perlu ditangani dengan bersungguh-sungguh, sabar serta tawakal

kepada Allah Swt.

Istiqomah merupakan keperluan asasi dalam segenap ibadah

dan menuntut ilmu, kerana ia adalah bukti ketaatan serta kecintaan

seorang hamba kepada penciptanya. Meskipun ibadah atau belajar

yang kita lakukan itu kecil, tetapi jika dilaksanakan secara istiqamah

maka ia lebih disukai oleh Allah dibandingkan ibadah dan belajar

yang besar tetapi tidak disertai dengan sikap istiqamah.

e. Pentingnya Istiqomah

Setiap muslim yg telah berikrar bahwa Allah Rabbnya, Islam

agamanya, Muhammad rasulnya, harus senantiasa memahami ikrar ini

dan mampu merealisasikan nilai-nilainya dalam kehidupannya. Setiap

dimensi kehidupannya harus terwarnai dengan nilai-nilai tersebut,

baik dalam kondisi aman maupun terancam.

Namun dalam realitas kehidupan dan fenomena umat, kita

menyadari bahwa setiap orang yang memiliki pemahaman yang baik

tentang Islam mampu mengimplementasikan dalam seluruh sisi

Page 58: KONSEP ISTIQOMAH DALAM MENUNTUT ILMU (STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4648/1/SKRIPSI KHARIS... · mengingkari Muhammad saw. Dalam surat Asy-Syura menjelaskan tentang

46

kehidupannya. Dan orang yang mampu mengimplementasikannya

belum bisa bertahan sesuai dengan yang diharapkan Islam, yaitu

komitmen dan istiqamah dalam memegang ajarannya sepanjang

perjalanan hidup.

Maka istiqamah dalam memegang tali Islam meupakan

kewajiban asasi dan sebuah keniscayaan bagi hamba-hamba Allah

yang menginginkan khusnul khatimah dalam kesuksesan.

Istiqamah bukan hanya diperintahkan kepada manusia biasa

saja, tapi juga bagi manusia besar, seperti para nabi dan rasul.

Perhatikan QS. Al-Hud ayat 112. Dalam ayat ini menggambarkan

konsep istiqamah setelah beriman dan pahala besar yang dijanjikan

Allah SWT, seperti hilangnya rasa takut, sirnanya kesedihan dan surga

bagi hamba-hamba Allah yang senantiasa memperjuangkan nilai-nilai

keimanan dalam setiap kondisi dan situasi apapun. Selain ayat-ayat

diatas, ada beberapa pernyataan ulama tentang konsep istiqamah.

Istiqmah lebih baik dari seribu karomah. Dengan istiqmah

secara konsis lambat laun akan mendapatkan hasil yang dituai, karena

dengan keuletan yang proporsional kita berusaha menaklukan diri kita

sendiri, saat tujuan kita telah tercapai disitulah letak keistimewaan

(karomah) yang dihasilkan dari upaya jerih payah kita.

Dari uaraian di atas bisa ditarik kesimpulan bahwa istiqomah

sangatlah penting dalam segala hal, khususnya dalam penelitian kami

yaitu Istiqomah dalam belajar, karena banyak nilai positif yang

Page 59: KONSEP ISTIQOMAH DALAM MENUNTUT ILMU (STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4648/1/SKRIPSI KHARIS... · mengingkari Muhammad saw. Dalam surat Asy-Syura menjelaskan tentang

47

tersimpan dari Istiqomah yang telah dijelaskan dalam dampak positif

Istiqomah.

f. Pengertian Belajar

Menuntut ilmu atau belajar merupakan salah satu faktor yang

mempengaruhi dan berperan penting dalam pembentukan pribadi dan

perilaku individu. Belajar dalam bahasa arab adalah جلن yaitu bentuk

masdar ghoiru mim dari fi‟il madli جلن yang mempunyai faidah

takalluf (berusaha secara maksimal) yang mana bisa diartikan dengan

berusaha semaksimal mungkin memahami ilmu.

Belajar juga merupakan suatu aktifitas yang bisa membuat

perubahan dalam kepribadian seseorang yang ditandai dengan

keterampilan, sikap, kebiasaan, dan pengetahuan. Dan ilmu

pengetahuan bisa diperoleh dengan adanya belajar secara istiqomah,

dan kemampuan belajar, keinginan yang kuat, kesabaran, dan hal-hal

lain yang erat kaitannya dengan keberlangsungan proses belajar atau

mencari ilmu pengetahuan.

g. Faktor Pendukung Istiqomah dalam Menuntut Ilmu

Dari penjelasan singka tentang belajar di atas bahwa

istiqomah dalam menuntut ilmu atau belajar sangatlah penting, dan

untuk istiqomah terdapat beberapa hal yang tidak bisa dipisahkan

darinya, seperti dalam Syair Ali bin Abi Thalib ra(Azzarnuji,

2012:52):

لن اال تسحة اال ال جا ال

Page 60: KONSEP ISTIQOMAH DALAM MENUNTUT ILMU (STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4648/1/SKRIPSI KHARIS... · mengingkari Muhammad saw. Dalam surat Asy-Syura menjelaskan tentang

48

ثيك دي هجوىدها تثياى سأ

ذكاء و حسص واصطثاز و تلغة

و ازشاد اسحاذ وطى شهاى

“ketahuilah engkau tidak akan memperoleh ilmu kecuali dengan enam

perkara. Aku akan memberitahumu seluruhnya secara terperinci.

Kecerdasan, semangat, kesabaran, biaya.

Nasehat guru, dan waktu/masa yang lama”

Dijelaskan bahwa seseorang yang ingin menuntut ilmu

hendaknya memiliki bekal yang ada pada diri orang tersebut yaitu

berupa kecerdasan, semangat, besabaran, biaya, nasehat guru, dan

waktu yang lama. Di sini penulis akan menjabarkan ke-enam hal

tersebut, yaitu:

1. Kecerdasan

Artinya kemampuan untuk menangkap ilmu, bukan

berarti harus memiliki IQ yang tinggi, walaupun dalam

menuntut ilmu IQ yang tinggi sangat menentukan sekali, perlu

diingat bahwa kecerdasan adalah laksana pedang, semakin

sering diasah dan dipergunakan maka pedang akan semakin

mengkilat dan tajam, dan sebaliknya bila didiamkan maka

akan karatan dan tumpul, begitu pula akal semakin sering

digunakan untuk berfikir dan mengkaj ilmu maka akan

semakin tajam daya tangkapnya, dan bila dibiaran maka akan

tumpul dan lambat dalam menerima ilmu apapun.

Page 61: KONSEP ISTIQOMAH DALAM MENUNTUT ILMU (STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4648/1/SKRIPSI KHARIS... · mengingkari Muhammad saw. Dalam surat Asy-Syura menjelaskan tentang

49

2. Semangat

Sungguh-sungguh dengan bukti ketekunan, mencari

ilmu tanpa semangat dan ketekunan tidak akan menghasilkan

apa-apa, dan terlebih lagi bila berkaitan dengan ilmu agama

yang sangat mulia yang tidak aan dengan mudah bisa

didapatkan, karena mencari ilmu itu sulit, apa yang kemarin

didapat belum tentu esok masih diingat. Nah di sinilah

pentingnya istiqomah agar tidak melupakan ilmu yang telah

didapat, karena tabiat manusia itu pelupa.

3. Sabar

Tabah dalam menghadapi cobaan dan ujian dalam

menuntut ilmu, orang yang istiqomah menuntut ilmu adalah

orang yang mencari jalan lurus menuju Tuhannya, oleh karena

itusyetan sangat membenci mereka, apa yang dikehendaki

syetan ialah agar tidak ada manusia yang mencari ilmu, tidak

ada orang mengajarkan pada umat bagaimana cara beribadah

kepada Tuhannya dan orang yang akan menasehati umat agar

tidak tergelincir kedalam lubang kemaksiatan. Ketahuilah

bahwa kesabaran dan ketekunan adalah dasar utama segala

sesuatu tetapi hal ini jarang ditemui, seperti penggalan syair

berikut:

Page 62: KONSEP ISTIQOMAH DALAM MENUNTUT ILMU (STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4648/1/SKRIPSI KHARIS... · mengingkari Muhammad saw. Dalam surat Asy-Syura menjelaskan tentang

50

جا ثثات لكل ال شأو ال حسكات, ولكي دصيص يي الس

“setiap orang berupaya untuk menggapai

kedudukan yang tinggi. Tetapi jarang sekali di kalangan

orang-orang itu yang bertahan” (Azzarnuji, 2012:51).

4. Biaya

Artinya, orang yang menuntut ilmu membutuhkan

biaya juga seperti manusia yang hidup memerlukannya, tapi

jangan diartikan mentah seperti harus memiliki harta yang

banyak, biaya disini hanya sebatas untuk kebutuhan seperti,

untuk makan, minum, sandang, dan papan secukupnya, pun

tidak harus merupakan bekal materi. Seperti penggalan bait

syair Imam Syafi‟i: “tetapi orang yang diberi kepandaian ia

diharamkan kekayaan. Dua hal ini sangat berbeda dan

bertolak belakang.”(Azzarnuji, 2012:101) Lebih disesuakan

dengan zaman, mungkin zaman para sahabat Nabi bayak orang

fakir bahkan budak bisa meriwayatkan hadis dan bisa langsung

datang ke majelis Rasulullah. Zaman terus berubah hingga saat

ini kita berada, segala hal tidak lepas dengan yang namanya

materi/biaya, ingin mendapatkan ijazah harus sekolah, ingin

pergi ke suatu kajian ilmu harus menggunakan kendaraan bila

tidak memungkinkan jalan kaki, dua contoh sederhana yang

sama-sama membutuhkan biaya.

Page 63: KONSEP ISTIQOMAH DALAM MENUNTUT ILMU (STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4648/1/SKRIPSI KHARIS... · mengingkari Muhammad saw. Dalam surat Asy-Syura menjelaskan tentang

51

5. Petunjuk ustadz/guru

Orang yang ingin mengaji harus memiliki guru atau

digurukan tidak boleh belajar sendiri apalagi menyangkut ilmu

agama, karena ilmu agama adalah warisan para nabi bukan

barang hilang yang bisa dicari di kitab-kitab. Kita bisa melihat

sejarah penurunan wahyu dan penyampaiannya kepada para

sahabat, betapa Nabi setiap bulan puasa menyimakkan Al-

Quran kepada jibril dan sebaliknya, kemudian Nabi

menyampaikan kepada para sahabat, sahabat menyampaikan

kepada para tabi‟n, lalu para tabi‟in menyampaikan pada tabi‟i

at-tabi‟in dan seterusnya sampai pada umat sekarang ini, jadi

ilmu yang kita terima sekarang ini adalah ilmu yang

bersambung sampai Nabi dan sampai kepada Allah swt, jadi

sangat jelas sekali bahwa orang yang belajar harus melalui

bimbingan guru, guru bisa menunjukan apa yang dkehendaki

oleh sebuah pernyataan dalam sebuah ayat atau hadis atau

perkataan para sahabat, arena tidak semua yang tersurat

mencerminkan apa yang tersirat dalam pernyataan.

6. Waktu yang lama

Dalam menuntut ilmu manusia perlu waktu yang

lama, seperti penjelasan lima poin di atas bahwa itu semua

tidak bisa didapatkan dalam waktu yang singkat, butuh

Page 64: KONSEP ISTIQOMAH DALAM MENUNTUT ILMU (STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4648/1/SKRIPSI KHARIS... · mengingkari Muhammad saw. Dalam surat Asy-Syura menjelaskan tentang

52

perjuangan dan waktu yang lama, dan itu juga membutuhkan

ketekunan seperti dalam penggalan syair:

يوا صل دصا, كوسحدين

“Karena ketekunan itu ibarat api yang dapat

melunakan tongkat dari besi” (Azzarnuji, 2012:106).

C. Relevansi istiqomah dalam Q.S. Fushshilat ayat 30 dengan Konsep

Istiqomah dalam Menuntut Ilmu

Setelah penulis membahas konsep istiqomah dalam pandangan

Q.S Fushshilat ayat 30 dan memuntut ilmu, maka penulis akan menyajikan

relevansi antara keduanya yaitu sebagai berikut:

1. Pentingnya istiqomah dalam Menuntut Ilmu

Dalam Q.S. Fushshilat ayat 30 ini menjelaskan

bahwa istiqomah adalah suatu amalan yang sangat penting,

dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa ketika seorang hamba

sudah mengucapkan syahadat wajib baginya untuk mengemban

segala konsekuensi dari syahadatnya yaitu menjalankan segala

perintah Allah dan menjauhi segala larangannya, dan

hendaknya konsekuensi tersebut dibarengi dengan istiqomah

karena disitu inti dari sebuah amalan. Dengan istiqomah

seseorang bisa meraih akhir yang bahagia khusnul khatimah.

Apabila kita melihat penjelasan di atas, maka terlihat

ada persamaan antara istiqomah dalam Q.S. Fushshilat ayat 30

Page 65: KONSEP ISTIQOMAH DALAM MENUNTUT ILMU (STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4648/1/SKRIPSI KHARIS... · mengingkari Muhammad saw. Dalam surat Asy-Syura menjelaskan tentang

53

dengan istiqomah dalam menuntut ilmu. Yaitu sama-sama

menekankan konsep istiqomah sebagai sesuatu yang sangat

penting, dalam menuntut ilmu istiqomah sangat dibutuhkan

seorang penuntut ilmu.

Istiqomah itu sendiri merupakan suatu hal yang tidak

terpisahkan dari ajaran Islam. Dalam Q.S. Fushshilat ayat 30

dijelaskan bahwa setelah seseorang bersaksi bahwa Allah

adalah Tuhan baginya, dia harus bisa berlaku istiqomah dalam

setiap perintah Tuhannya. Dan salah satu perintah Allah bagi

seorang muslim baik itu laki-laki maupun perempuan adalah

menuntut ilmu.

Menuntut ilmu suatu hal yang wajib bagi seorang

muslim, dimulai ketika seorang hamba masuk dalam fase bisa

menggunakan akalnya dengan baik, ketika masih kecil

mungkin tidak diwajibkan menuntut ilmu, akan tetapi dari fase

tersebut manusia diajarkan dasar-dasar ilmu seperti membaca,

menulis, menghitung dan lain sebagainya, dan itu yang bisa

menuntun dia agar bisa menekuni suatu bidang ilmu tertentu,

seperti contoh; seorang ulama ahli hadist pasti melalui suatu

proses yang panjang, tidak mungkin menjadi ulama bila tidak

memiliki landasan ilmu membaca dan menulis. Hingga pada

fase seorang hamba tidak bisa menggunakan akalnya atau mati.

Page 66: KONSEP ISTIQOMAH DALAM MENUNTUT ILMU (STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4648/1/SKRIPSI KHARIS... · mengingkari Muhammad saw. Dalam surat Asy-Syura menjelaskan tentang

54

Banyak sekali dalil berupa hadist maupun perkataan

para ulama tentang kewajiban menuntut ilmu bagi seorang

muslim baik itu laki-laki maupun perempuan. Kewajiban

tersebut tidak bisa dilakukan bila tidak diiringi dengan

istiqomah.

2. Tujuan

Dalam Q.S. Fushshilat ayat 30 penulis bisa

simpulkan bahwa ada dua tujuan yang bisa didapat dalam

mengamalkan istiqomah. Maka malaikat akan turun kepada

mereka dengan mengatakan: “janganlah kamu merasa takut

dan janganlah kamu merasa sedih, kemudian pada kalimat

setelahnya dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang

telah dijanjikan. Dua tujuan dari istiqomah dalam menuntut

ilmu ialah: agar merasa tenang dan yakin, serta agar

mendapatkan khusnul khatimah/akhir yang baik.

Yang pertama, untuk mendapatkan ketenangan dan

keyakinan dalam menjalankan perintah-Nya terlebih dahulu

seorang manusia bila tidak memperoleh ketenangan dan

keyakinan dalam menjalankan perintah Allah swt, ia akan

selalu khawatir dan was-was. Dengan demikian perintah Allah

swt yang ia kerjakan akan selalu dibayangi oleh kekhawatiran

dan ketakutan, ia akan selalu memikirkan diterima tidaknya

suatu amalan. Disinilah istiqomah bertujuan untuk membantu

Page 67: KONSEP ISTIQOMAH DALAM MENUNTUT ILMU (STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4648/1/SKRIPSI KHARIS... · mengingkari Muhammad saw. Dalam surat Asy-Syura menjelaskan tentang

55

seseorang agar dapat berserah diri kepada Allah swt dan secara

tidak langsung orang tersebut akan mendapat ketenangan dan

keyakinan dalam menjalankan perintah Allah. Dan seperti yang

sudah dijelaskan sebelumnya bahwa menuntut ilmu adalah

suatu kewajiban atau perintah Allah swt yang utama.

Kedua, setelah manusia mendapatkan ketenangan

dan keyakinan dalam beribadah kepada Allah swt karena tidak

ada kecemasan di dalam hatinya, maka ia akan mendapatkan

ganjaran setimpal yaitu surga sebagaimana yang Allah swt

janjikan kepadanya karena istiqomah dalam mengemban

tanggung jawab syahadat yang ia ucapkan.

Dalam menuntut ilmu atau belajar, istiqomah adalah

hal yang sangat penting karena dengan istiqomah segala faktor

pendukung seseorang dalam belajar bisa didapat seperti,

ketekunan, kesabaran, ketenangan, dan masih banyak hal

positif yang bisa didapat dari istiqomah. Rasulullah bersabda

bahwa istiqomah adalah kunci selamat di dunia bukan tanpa

alasan, karena praktek yang sangat berat dan dilakukan seumur

hidup. Dalam menuntut ilmu seseorang diharuskan bekerja

keras dan tekun demi tujuan yang ingin dia capai.

Ketika Allah swt menjanjikan surga bagi seorang

hamba yang berlaku istiqomah dalam syahadatnya, itu juga

berlaku dalam menuntut ilmu, Allah swt akan memberikan apa

Page 68: KONSEP ISTIQOMAH DALAM MENUNTUT ILMU (STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4648/1/SKRIPSI KHARIS... · mengingkari Muhammad saw. Dalam surat Asy-Syura menjelaskan tentang

56

yang seorang hambanya ingin capai ketika ia tekun dan

bersungguh-sungguh dalam belajar. Seperti dalam sebuah bait

syair “Tekunilah belajar jangan engkau tinggalkan. Karena

ilmu akan meningkat dengan mengulangi” (Azzarnuji,

2012:104).

Page 69: KONSEP ISTIQOMAH DALAM MENUNTUT ILMU (STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4648/1/SKRIPSI KHARIS... · mengingkari Muhammad saw. Dalam surat Asy-Syura menjelaskan tentang

57

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pada pembahasan ini penulis akan menarik kesimpulan

mengenai analisis konsep istiqomah dalam menuntut ilmu pada ayat yang

dikaji yaitu pada Q.S. Fushshilat ayat 30 sebagai berikut:

1) Deskripsi dan munasabah Q.S. Fushshilat ayat 30 mengenai

seseorang yang telah bersaksi bahwa Allah swt adalah

Tuhannya kemudian berlaku istiqomah maka Allah swt

janjikan kepada hamba tersebut kebaikan dunia dan akhirat.

Munasabah dengan surat sebelum dan sesudahnya adalah:

surat Ghafir dan surat Asy-Syura. Surat Ghafir mejelaskan

tentang peringatan kepada orang-orang musyrik Makkah yang

mengingkari Muhammad saw. Dalam surat Asy-Syura

menjelaskan tentang kebenaran Al-Qur‟an sebagai wahyu

Allah swt yang disampaikan kepada Muhammad saw.

Konsep istiqomah menurut Q.S. Fushshilat ayat 30 berdiri di

hadapan Allah swt secara hakiki dan memenuhi janji,

dibutuhkan ketekunan, melakukan segala amalan karena Allah,

beserta Allah, dan berdasarkan perintah Allah.

Mengoptimalisasikan amalan.

Page 70: KONSEP ISTIQOMAH DALAM MENUNTUT ILMU (STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4648/1/SKRIPSI KHARIS... · mengingkari Muhammad saw. Dalam surat Asy-Syura menjelaskan tentang

58

2) Dalam Q.S. Fushshilat ayat 30 penulis bisa simpulkan bahwa

ada dua tujuan yang bisa didapat dalam mengamalkan

istiqomah. Maka malaikat akan turun kepada mereka dengan

mengatakan: “janganlah kamu merasa takut dan janganlah

kamu merasa sedih, kemudian pada kalimat setelahnya dan

gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan.

Dua tujuan dari istiqomah dalam menuntut ilmu iyalah: agar

merasa tenang dan yakin, serta agar mendapatkan khusnul

khatimah/akhir yang baik.

B. Saran

Pendidikan Islam yang pada dasarnya adalah sesuatu yang wajib

harus dibarengi dengan pengamalan sifat istiqomah untuk memaksimalkan

pendidikan Islam itu sendiri. Sehingga peserta didiki dapat menangkap

pelajaran dengan lebih mudah dan memudahkan seorang pendidik dalam

menyampaikan ilmunya.

Dari penelitian ini, penulis menyarankan sebagai berikut:

1. Untuk pendidik

Hendaknya bagi pendidik dalam belajar mengajar agar

supaya tidak hanya mentransfer ilmu saja, tetapi juga disertai usaha

yang sungguh-sungguh utuk mengoptimalkan penanaman sifat

istiqomah terhadap peserta didiknya agar tercapai tujuan pendidikan

Islam.

Page 71: KONSEP ISTIQOMAH DALAM MENUNTUT ILMU (STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4648/1/SKRIPSI KHARIS... · mengingkari Muhammad saw. Dalam surat Asy-Syura menjelaskan tentang

59

2. Untuk lembaga pendidikan

Lembaga pendidikan sebagai fasilitas dimana terdapat

interaksi antara pendidik dan peserta didik dalam proses pembelajaran.

Sebuah lembaga pendidikan harus menafsirkan tujuan utama

pendidikan yaitu untuk mengembangkan dan menanamkan ilmu

kepada peserta didik, dan itu harus diimbangi dengan penanaman sifat

istiqomah. Sehingga peserta didik memiliki ketekunan dan semangat

yang kuat dalam belajar.

3. Untuk penulis

Bahwa hasil dari analisis tentang pengembangan potensi

manusia melalui istiqomah dalam Q.S. Fushshilat ayat 30 ini masih

banyak kekurangannya, maka dari itu diharapkan ada peneliti baru

yang mengkaji ulang dari hasil penulisan ini.

Page 72: KONSEP ISTIQOMAH DALAM MENUNTUT ILMU (STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4648/1/SKRIPSI KHARIS... · mengingkari Muhammad saw. Dalam surat Asy-Syura menjelaskan tentang

60

DAFTAR PUSTAKA

Al-Aridh, Ali hasan, 1992, Sejarah dan Metodologi Tafsir, terj. Ahmah

Akram. Jakarta: Rajawali.

Al-Asqori, Muhammad Sulaiman Abdullah, 1994, Dzubrotu Attafasir. :

Daar An-Nafa‟is.

Ali, Mohammad Daud. 2008. Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Raja

Grafindo Persada.

Al-Jauziyah, Ibnu Qayyim, 1999, Madariju Salikin. Jakarta: Pustaka Al-

Kausar.

Al-Jazairi, Abu Bakar Jabir, 1994, Aisar Attafasir. Al-Madinah Al-

Munawarah: Maktabah Al-Ulum wa Al-Khukum.

Al-Maraghi, Ahmad Musthafa, 1992, Terjemah Tafsir Al-Maraghi.

Semarang: Toha Putra Semarang.

Arifin, M. 2014. Ilmu Pendidikan Islam: Tinjauan teoritis dan Praktis

Berdasarkan Pendekatan Interdisipliner. Jakarta: PT Bumi

Aksara.

Arikunto, Suharsimi, 2010, Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan

Praktik). Jakarta: Lentera Hati.

Ash-Shiddieqy, Tengku Muhammad Hasbi, 2000, Tafsir Al-Qur‟annul

Majid An-Nuur. Semarang: PT Pustaka Rizki Putra.

Azzarnuji, Burhanul Islam, 2012, Ta‟limu Al-Muta‟allim. Surabaya: Al-

Miftah.

Budihardjo, 2012, Pembahasan Ilmu-Ilmu Al-Qur‟an. Yogyakarta: Lokus.

Daulay, Haidar Putra. 2004. Pendidikan Islam: Dalam Sistem Pendidikan

Nasional di Indonesia. Jakarta: Kencana.

Page 73: KONSEP ISTIQOMAH DALAM MENUNTUT ILMU (STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4648/1/SKRIPSI KHARIS... · mengingkari Muhammad saw. Dalam surat Asy-Syura menjelaskan tentang

61

Departemen Agama Republik Indonesia, 2009, Al-Quran dan

Terjemahnya. Jakarta: Lembaga Percetakan Al-Qur‟an

Departemen Agama.

Djamarah, Syaiful Bahri, 2008, Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Husin, Agil al-Munawwar, 1994, I‟jaz al-Quran dan Metodologi Tafsir.

Semarang: Toha Putra.

Imani, Allamah Kamal Faqih, 2013, Tafsir Nurul Qur‟an. Jakarta: Nur Al-

Huda.

Langeveld, M.J. 1976. Paedagogik: Teoritis-Sistematis. Jakarta: IST.

Maimun, Agus, dan Agus Zainul Fitri, 2010, Madrasah Unggulan

Lembaga Pendidikan Alternatif di Era Kompetitif. Malang: UIN

Maliki Press.

Maksum, Ali, tt, Amsilah Attasrifiyah. Jombang.

Marimba, Ahmad D. Pengantar Filsafat Pendidikan Islam. Bandung: PT.

Al-Ma'arif.

Munir, Abdullah, 2007, Spiritual Teaching. Yogyakarta: PT. Pustaka

Insan Madani.

Poerwadarminta, 1998, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai

Pustaka.

Sarwono, jonathan, 2006, metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif.

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Shihab, Quraish, 2003, Tafsir Al-Misbah Pesan, Kesan, dan Keserasian

Al-quran. Jakarta: Lentera Hati.

Suriasumantri, Jujun, 2001, Ilmu Dalam Perspektif. Jakarta: Yayasan Obor

Indonesia.

Suryabrata, Sumardi, 1995, Metode Penelitian. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada.

Page 74: KONSEP ISTIQOMAH DALAM MENUNTUT ILMU (STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4648/1/SKRIPSI KHARIS... · mengingkari Muhammad saw. Dalam surat Asy-Syura menjelaskan tentang

62

Utsman bin Hasan Ahmad Syakir Al-Khoubawi, tt, Durrotun Nashikhin

Fil Wa‟dzi Wal Irsyad. Bandung.

Yunus, Mahmud, 2009, Kamus Arab Indonesia. Jakarta: PT. Mahmud

Yunus Wa Dzurriyyah.

Page 75: KONSEP ISTIQOMAH DALAM MENUNTUT ILMU (STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4648/1/SKRIPSI KHARIS... · mengingkari Muhammad saw. Dalam surat Asy-Syura menjelaskan tentang

63

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Kharis Abdurrohman Hadi

Tempat, Tanggal Lahir : Kab. Banjarnegara, 1 Maret 1992

Fakultas/Prodi : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan/PAI

NIM : 111-13-204

Alamat : Desa Barukan RT. 6 RW. 1 Dusun Barukan

Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang

Agama : Islam

Warga Negara : Indonesia

Email : [email protected]

Riwayat Pendidikan :

1. MI Tengaran Lulus Tahun 2004

2. MTs Al-Irsyad Tengaran 2008

3. MA Al-Irsyad Tengaran 2012

4. IAIN Salatiga Lulus tahun 2018

Page 76: KONSEP ISTIQOMAH DALAM MENUNTUT ILMU (STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4648/1/SKRIPSI KHARIS... · mengingkari Muhammad saw. Dalam surat Asy-Syura menjelaskan tentang

64

Page 77: KONSEP ISTIQOMAH DALAM MENUNTUT ILMU (STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4648/1/SKRIPSI KHARIS... · mengingkari Muhammad saw. Dalam surat Asy-Syura menjelaskan tentang

65

Page 78: KONSEP ISTIQOMAH DALAM MENUNTUT ILMU (STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4648/1/SKRIPSI KHARIS... · mengingkari Muhammad saw. Dalam surat Asy-Syura menjelaskan tentang

66

Page 79: KONSEP ISTIQOMAH DALAM MENUNTUT ILMU (STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4648/1/SKRIPSI KHARIS... · mengingkari Muhammad saw. Dalam surat Asy-Syura menjelaskan tentang

67

Page 80: KONSEP ISTIQOMAH DALAM MENUNTUT ILMU (STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4648/1/SKRIPSI KHARIS... · mengingkari Muhammad saw. Dalam surat Asy-Syura menjelaskan tentang

68

Page 81: KONSEP ISTIQOMAH DALAM MENUNTUT ILMU (STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4648/1/SKRIPSI KHARIS... · mengingkari Muhammad saw. Dalam surat Asy-Syura menjelaskan tentang

69