komplikasi persalinan dan penatalaksanaannya...periksa keadaan serviks, presentasi dan posisi janin,...
TRANSCRIPT
KOMPLIKASI PERSALINAN DAN PENATALAKSANAANNYA
STIKes Ngudia Husada Madura - 2020
OBSTETRI
Nurun Nikmah, SST., M.Kes NIDN. 0712028901
BAHAN KAJIAN
1
2
3
4
Distosia Kelainan Tenaga
Distosia Letak dan Bentuk Janin
Distosia Kelainan Panggul
Distosia Kelainan Tractus Genetalis
Nurun Nikmah, SST., M.Kes 2
1 DISTOSIA KELAINAN TENAGA
Nurun Nikmah, SST., M.Kes 3
DISTOSIA KELAINAN TENAGA
Distosia adalah kesulitan dalam jalannya persalinan. Distosia karena kelainan tenaga (his) adalah his yang tidak normal,
baik kekuatan maupun sifatnya, sehingga menghambat kelancaran persalinan.
Nurun Nikmah, SST., M.Kes 4
1 2 3
Tonus otot rahim di luar his tidak seberapa tinggi,
lalu meningkat pada waktu his
Fundus uteri berkontraksi lebih dulu dan lebih lama.
Bagian tengah lebi h lambat, singkat dan tidak sekuat
fundus.
Kontraksi rahim dimulai pada salah satu tanduk rahim,
sebelah kanan atau kiri, lalu menjalar ke seluruh otot
rahim.
His Normal
Nurun Nikmah, SST., M.Kes 5
DISTOSIA KELAINAN TENAGA
ETIOLOGI
1. Kelainan his sering dijumpai pada primigravida tua; sedangkan inersia uteri sering dijumpai pada multigravida dan grandemulti.
2. Faktor herediter, emosi, dan ketakutan memen=gang peranan penting
3. Salah pimpinan persalinan atau salah pemberian obat 4. Bagian bawah janin tidak berhubungan rapat dengan
segmen bawah rahim 5. Kelainan uterus 6. Kehamilan postmatur
Nurun Nikmah, SST., M.Kes 6
DISTOSIA KELAINAN TENAGA
PENANGANAN
1. Bila dijumpai pada permulaan persalinan, lakukan evaluasi secara keseluruhan untuk mencari sebab-sebabnya.
2. Pada partus yang telah berlangsung lama atau terlantar, berikan pengobatan pendahuluan yang disebut regim rehidrasi, yaitu : − Infus dekstrosa 5% atau larutan garam fisiologis 1 liter dalam
1 jam pertama dan selanjutnya menurut kebutuhan − Bila his menyebabkan rasa sakit yang berlebihan berikan
injeksi pethidin 50 mg − Berikan kortison 200 mg − Berikan antibiotik secukupnya, apalagi kalau ketubah sudah
lama pecah.
Nurun Nikmah, SST., M.Kes 7
DISTOSIA KELAINAN TENAGA
INERSIA UTERI
Merupakan his yang sifatnya lebih lama, lebih singkat, dan lebih jarang dibandingkan dengan his yang normal.
1
2
Inersia Uteri Primer Kelemahan his timbul sejak dari permulaan persalinan. Hal ini harus dibedakan dengan his pendahuluan yang juga lemah dan kadang-kadang menjadi hilang (false labour)
Inersia Uteri Sekunder Kelemahan his yang timbul setelah adanya his yang kuat teratur dan dalam waktu yang lama.
Nurun Nikmah, SST., M.Kes 8
DISTOSIA KELAINAN TENAGA
PENANGANAN INERSIA UTERI
Periksa keadaan serviks, presentasi dan posisi janin, turunnya bagian terbawah janin dan keadaan panggul. Kemudian buat rencana untuk menentukan sikap dan tindakan yang akan dikerjakan.
Berikan oksitosin drips 5-10 satuan dalam 500 cc dekstrosa 5%, dimulai dengan 12 tetes/menit, dinaikkan setiap 10-15 menit sapai 40-50 tetes/menit
Bila pemberian oksitosin tidak memperkuat his, hentikan terlebih dahulu. Berikan penenang pada malam hari, dan keesokan harinya drip oksitosin kembali.
Bila inersia disertai dengan disproporsi sefalopelvis, maka sebaiknya dilakukan SC
Bila semula his kuat tetapi kemudian terjadi inersia uteri sekunder, ibu lemah dan partus berlangsung >24 jam (primi) dan 18 jam (multi), segera selesaikan persalinan sesuai indikasi.
Inersia Uteri pada Persalinan Letak Kepala
Nurun Nikmah, SST., M.Kes 9
DISTOSIA KELAINAN TENAGA
TETANIA UTERI
Merupakan his yang terlampau kuat dan terlalu sering sehingga tidak ada relaksasi rahim.
Berikan obat seperti morfin, luminal, dan sebagainya, asal janin tidak akan lahir dalam waktu dekat (4-6 jam) kemudian
1
Bila ada tanda-tanda obstruksi, persalinan harus segera diselesaikan dengan SC 2
Pada partus presipitatus tidak banyak dapat dilakukan karena janin lahir tiba-tiba dan cepat 3
PENANGANAN TETANIA UTERI
Nurun Nikmah, SST., M.Kes 10
DISTOSIA KELAINAN TENAGA
KONTRAKSI UTERUS INKOORDINASI
Sifat his yang berubah-ubah, tidak ada koordinasi antara kontraksi dan bagian-bagiannya.
PENANGANAN
Untuk mengurangi rasa takut, cemas, dan tonus otot, berikan obat anti sakit dan penenang (sedativa dan analgetik) seperti motfin, petidin, dan valium.
Apabila persalinan sudah berlangsung lama dan berlarut-larut, selesaikanlah partus menggunakan hasil
pemeriksaan dan evaluasi, dengan ekstraksi vakum, forsep, atau SC
2 DISTOSIA LETAK DAN BENTUK JANIN
Nurun Nikmah, SST., M.Kes 11
DISTOSIA LETAK DAN BENTUK JANIN
Kelainan Letak pada Kepala 1
Letak Sungsang 2
Letak Lintang 3
Kelainana Bentuk dan Besar Janin 5
Nurun Nikmah, SST., M.Kes 12
Presentasi Ganda 4
Tali Pusat Menumbung 6
DISTOSIA LETAK DAN BENTUK JANIN
Kelainan Letak pada Kepala 1
Nurun Nikmah, SST., M.Kes 13
Letak Defleksi (Letak Kepala Tengadah
− Presentasi Puncak Kepala − Presentasi muka − Presentasi dahi
Posisi Oksiput Posterior Persisten
Letak Belakang Kepala UUK Melintang
Letak Tulang Ubun-Ubun
DISTOSIA LETAK DAN BENTUK JANIN
Kelainan Letak pada Kepala 1
Nurun Nikmah, SST., M.Kes 14
Letak Defleksi (Letak Kepala Tengadah
Presentasi Puncak Kepala
Bagian terbawah adalah puncak kepala, pada pemeriksaan dalam teraba UUB yang paling rendah, dan UUB sudah berputar ke depan.
Biasanya disebabkan oleh kelainan panggul, kepala bentuknya bundar, janin kecil atau mati, dan kerusakan dasar panggul.
Diagnosis Pada pemeriksaan dalam didapati UUB paling rendah dan berputar
ke depan atau sesudah anak lahir caput terdapat di daerah UUB. Untuk menolong perputaran, ibu tidur miring ke arah punggung
anak. Bila ada indikasi ditolong dengan ekstraksi forsep atau vakum.
DISTOSIA LETAK DAN BENTUK JANIN
Kelainan Letak pada Kepala 1
Nurun Nikmah, SST., M.Kes 15
Letak Defleksi (Letak Kepala Tengadah
Presentasi Muka (Face Presentation)
Letak kepala tengadah (defleksi), sehingga bagian kepala yang terletak paling rendah ialah muka. Etiologi Primer Ansefalus, hidrosefalus, kongenital anomali, struma, higroma koli, lilitan tali pusat pada leher beberapa kali. Etiologi sekunder Panggul sempit, tangan menumbung di samping kepala, makrosomia, plasenta previa, grande multipara, posisi uterus miring.
DISTOSIA LETAK DAN BENTUK JANIN
Kelainan Letak pada Kepala 1
Nurun Nikmah, SST., M.Kes 16
Letak Defleksi (Letak Kepala Tengadah
Presentasi Muka (Face Presentation)
Posisi Dagu kiri depan
Posisi Dagu kanan depan
Posisi Dagu kanan belakang
Posisi Dagu kiri belakang
Posisi ditentukan oleh dagu
Diagnosis
Plapasi Auskultasi PD Rontgen
Teraba kepala sangat rendah, cekung
punggung kepala sangat menudik, dan
belakang kepala menonjol
DJJ jelas terdengar pada
toraks janin
Teraba dagu runcing, mulut,
hidung, dan lekuk mata
Tampak kepala sangat
menengadah
DISTOSIA LETAK DAN BENTUK JANIN
Kelainan Letak pada Kepala 1
Nurun Nikmah, SST., M.Kes 17
Letak Defleksi (Letak Kepala Tengadah
Presentasi Muka (Face Presentation) Posisi ditentukan oleh dagu
TERAPI AKTIF
− Pada pembukaan lengkap, lakukan versi dan ekstraksi atau ekstraksi vakum/forsep
− Bila pembukaan masih kecil, lakukan SC − Pada primigravida lakukan SC
PIMPINAN PERSALINAN
− Observasi harus teliti − Pada penempatan dahi, anjurkan ibu tidur miring
ke samping sebelah dagu − Usaha merubah letak : reposisi mento anterior
ke posterior, cara Schatz, zangemeister-Thorn
PROGNOSIS
− Pada ibu : partus akan lebih lama, mudah terkena infeksi, luka jalan lahir, dan mortalitas
− Pada anak : kaput di daerah muka, kepala seperti mulut babi, perdarahan dalam otak, mortalitas.
DISTOSIA LETAK DAN BENTUK JANIN
Kelainan Letak pada Kepala 1
Nurun Nikmah, SST., M.Kes 18
Letak Defleksi (Letak Kepala Tengadah
Presentasi Dahi
Posisi kepala antara fleksi dan defleksi, dahi berada pada posisi terendah dan tetap paling depan. Etiologi Janin kecil atau sudah meninggal, penempatan dahi persisten, sseperti letak muka.
Diagnosis
Plapasi
Auskultasi
PD
− Bokong teraba di fundus, dan kepala di bawah − Benjolan kepala terdapat pada tempat punggung
Paling jelas terdengar melewati dada
Teraba UUB, orbita, glabella, dan pangkal hidung
DISTOSIA LETAK DAN BENTUK JANIN
Kelainan Letak pada Kepala 1
Nurun Nikmah, SST., M.Kes 19
Letak Defleksi (Letak Kepala Tengadah
Presentasi Dahi
Pimpinan Persalinan
1. Observasi untuk menunggu apakah bisa lahir spontan
2. Coba reposisi menjadi letak LBK atau letak muka
3. Bila ada indikasi dan syarat terpenuhi, lakukan ekstraksi
4. Bila janin meninggal lakukan embriotomi
Prognosis
1. Bagi ibu : partus menjadi lama dan lebih sulit, bisa terjadi robekan yang hebat dan ruptur uteri
2. Bagi anak : mortalitas lebih tinggi
DISTOSIA LETAK DAN BENTUK JANIN
Kelainan Letak pada Kepala 1
Nurun Nikmah, SST., M.Kes 20
Posisi Oksiput Posterior Persisten
Letak belakang kepala dengan UUK tidak berputar ke depan, tetapi tetap berada di belakang kepala
Diagnosis UUK pada PD teraba di belakang, putar paksi terhalang atau tidak terjadi Pimpinan Persalinan • Sabar menunggu • Ibu berbaring ke
arah punggung janin
• Lakukan ekstraksi bila ada indikasi
Etiologi Sering dijumpai pada panggul anthroppoid,
endroid, dan kesempitan
midpelvis Letak punggung janin
dorsoposterior Putar paksi salah satu
tidak berlangsung, pada : perut gantung, janin kecil atau mati,
arkus pubis sangat luas, dolichocephali,
panggul sempit.
.
.
.
DISTOSIA LETAK DAN BENTUK JANIN
Kelainan Letak pada Kepala 1
Nurun Nikmah, SST., M.Kes 21
Letak Belakang Kepala UUK Melintang
Pada pemeriksaan, kepala sudah di dasar panggul sedangkan UUK masih di samping, terjadi karena putar
paksi terlambat
Etiologi − Kelemahan his pada kala II − Panggul picak − Janin kecil atau mati − Kepala janin bundar Pimpinan persalinan − Observasi dan tunggu − Ibu diminta ke arah punggung janin − Dapat dicoba memutar UUK ke depan
dengan koreksi manual − Coba dengan pemberian uterotonika,
bila his lemah − Jika ada indikasi dan syarat terpenuhi,
lakukan ekstraksi forsep menurut lange
DISTOSIA LETAK DAN BENTUK JANIN
Nurun Nikmah, SST., M.Kes 22
Bagian janin yang terdepan adalah tulang ubun-ubun, terdiri dari : positio occiput pubica (anterior) dan positio
occipt sacralis (posterior)
Diagnosis Pada PD teraba os temporalis, parietalis, dan telinga Pimpinan persalinan − Observasi dengan teliti karena dapat lahir spontan − Bisa dicoba manual correction − Bila syarat terpenuhi lakukan versi dan ekstraksi − Bila anak mati lakukan embriotomi − SC dapat dilakukan bila ada indikasi
Kelainan Letak pada Kepala 1
Letak Tulang Ubun-ubun
DISTOSIA LETAK DAN BENTUK JANIN
Nurun Nikmah, SST., M.Kes 23
Janin yang letaknya memanjang (membujur) dalam rahim, kepala berada di fundus dan bokong di bawah.
Letak Sungsang 2
Klasifikasi
Letak bokong
Letak Sungsang
Sempurna
Letak Sungsang tidak Sempurna
Etiologi − Fiksasi kepala pada pintu atas panggul tidak baik atau tidak ada − Janin mudah bergerak − Gemeli − Kelainan uterus − Janin sudah lama mati − Penyebab tidak diketahui Diagnosis Palpasi Kepala teraba di fundus, bagian bawah bokong dan punggung di kiri atau kanan Auskultasi DJJ paling jelas terdengar pada tempat yang lebih tinggi dari pusat PD Dapat diraba os sakrum, tuber ischii, dan anus, kadang-kadang kaki (pada letak kaki) Rontgen Bayangan kepala di fundus Prognosis − Bagi ibu : robekan perineum lebih besar, ketubah lebih cepat pecah, partus
lebih lama, mudah terkena infeksi. − Bagi anak : karena talpus terjepit kepala dan panggul, bisa menderita asfiksia
DISTOSIA LETAK DAN BENTUK JANIN
Nurun Nikmah, SST., M.Kes 24
Letak Sungsang 2
DISTOSIA LETAK DAN BENTUK JANIN
Nurun Nikmah, SST., M.Kes 25
Letak Sungsang 2
Penanganan Saat Hamil
VERSI LUAR : merubah letak menjadi letak kepala. Dilakukan pada primi dengan UK 34 mgg, multi uk 36 mgg, dan tidak ada panggul
sempit, gemeli, atau plasenta previa
Syarat − Pembukaan <5 cm − Ketuban masih ada − Bokong belum
turun/masuk PAPa
! Teknik − Lepaskan bokong dari PAP, ibu
posisi trendelenburg − Tangan kiri di kepala dan tangan
kanan di bokong − Putar ke arah muka/perut janin − Lalu tukar posisi tangan − Setelah berhasil pasang gurita,
dan obs. DJJ serta keluhan
DISTOSIA LETAK DAN BENTUK JANIN
Nurun Nikmah, SST., M.Kes 26
Letak Sungsang 2 Cara Melahirkan Pervaginam - Cara Melahirkan Bahu dan Lengan
Cara Klasik (Deventer)
1. Pegang bokong dengan menggunakan ibu jari berdampingan pada os sakrum dan jari lain di lipat paha
2. Janin ditarik ke arah bawah, sehingga skapula berada di bawah simfisis
3. Lalu lahirkan bahu da lengan belakang, kemudian lengan depan
DISTOSIA LETAK DAN BENTUK JANIN
Nurun Nikmah, SST., M.Kes 27
Letak Sungsang 2 Cara Melahirkan Pervaginam - Cara Melahirkan Bahu dan Lengan
Cara Lovset
1. Setelah sumbu bahu janin berada dalam ukuran muka belakang, tubuhnya ditarik ke bawah lalu dilahirkan bahu serta lengan belakang.
2. Setelah itu janin diputar 90o sehingga bahu depan menjadi bahu belakang
3. Lalu dikeluarkan seperti biasa.
DISTOSIA LETAK DAN BENTUK JANIN
Nurun Nikmah, SST., M.Kes 28
Letak Sungsang 2 Cara Melahirkan Pervaginam - Cara Melahirkan Bahu dan Lengan
Cara Mueller
1. Tarik janin vertikal ke bawah lalu dilahirkan bahu dan lengan depan. Cara melahirkan bahu-lengan depan bisa spontan atau dikait dengan satu jari menyapu muka
2. Lahirkan bahu belakang dengan menarik kaki ke atas lalu bahu-lengan belakang dikait menyapu kepala
DISTOSIA LETAK DAN BENTUK JANIN
Nurun Nikmah, SST., M.Kes 29
Letak Sungsang 2 Cara Melahirkan Pervaginam - Cara Melahirkan Bahu dan Lengan
Cara Bracht
1. Bokong ditangkap, tangan diletakkan pada paha dan sakrum 2. Kemudian janin ditarik ke atas 3. Biasanya hal ini dilakukan pada janin kecil dan multipara
DISTOSIA LETAK DAN BENTUK JANIN
Nurun Nikmah, SST., M.Kes 30
Letak Sungsang 2 Cara Melahirkan Pervaginam - Cara Melahirkan Kepala
Cara Mauriceau
1. Masukkan jari-jari dalam mulut (muka mengarah ke kiri = jari kiri, mengarah ke kanan = jari kanan)
2. Letakkan anak menunggang pada lengan sementara tangan lain memegang pada tengkuk
3. Lalu tarik ke bawah sampai rambut dan kepala dilahirkan 4. Kegunaan jari dalam mulut hanya untuk menambah fleksi
kepala
DISTOSIA LETAK DAN BENTUK JANIN
Nurun Nikmah, SST., M.Kes 31
Letak Sungsang 2 Cara Melahirkan Pervaginam - Cara Melahirkan Kepala
Cara Prague Terbalik
1. Dilakukan pada UUK terletak sebelah belakang 2. Satu tangan memegang bahu janin dari belakang 3. Tangan lain memegang kaki 4. Lalu menarik janin ke arah perut ibu dengan kuat
DISTOSIA LETAK DAN BENTUK JANIN
Nurun Nikmah, SST., M.Kes 32
Letak Sungsang 2 Cara Melahirkan Pervaginam - Kepala Sulit Lahir
1. Bila janin masih hidup, lahirkan kepala dengan ekstraksi forsep (cunam piper)
2. Bila janin sudah meninggal dilakukan embriotomi (kraniotomi)
DISTOSIA LETAK DAN BENTUK JANIN
Nurun Nikmah, SST., M.Kes 33
Letak Lintang 3
Adalah bila sumbu memanjang janin mnyilang sumbu memanjang ibu secara tegak lurus atau mendekati 90 derajat. Etiologi − Fiksasi kepala tidak ada − Janin sudah bergerak pada
hidramnion, multiparitas, anak kecil, atau sudah mati
− Gemeli − Kelainan uterus − Lumbar skuliosis − Pelvic kidney dan kandung
kemih serta rektum yang penuh
Prognosis − Bagi ibu : ruptur uteri, partus lama, KPD, infeksi intrapartum − Bagi janin : Mortalitas lebih tingg, prolapsus funiculi, trauma partus,
hipoksia, KPD
DISTOSIA LETAK DAN BENTUK JANIN
Nurun Nikmah, SST., M.Kes 34
Letak Lintang 3
Perut Membuncit ke samping Inspeksi
− FU lebih rendah dari UK − FU dan bagian bawah kosong, kecuali kalau
bahu sudah masuk PAP Palpasi
DJJ setinggi pusat kanan atau kiri Auskultasi
− Teraba tulang iga, skapula − Teraba bahu dan ketiak − Letak punggung ditentukan dengan adanya
skapula, letak dada dengan klavikula
PD
Tampak janin dalam letak lintang Rontgen
Diagnosis
DISTOSIA LETAK DAN BENTUK JANIN
Nurun Nikmah, SST., M.Kes 35
Letak Lintang 3
Penanganan
Sewaktu hamil Usahakan jadi letak membujur (kepala atau bokong) dengan melakukan versi luar Sewaktu partus Dapat dilahirkan pervaginam dengan versi dan ekstraksi, atau embriotomi (jika janin sudah meninggal), serta SC Tingkat pertolongan Bila ketuban belum pecah Pembukaan 5 cm ______________________ Versi Luar Pembukaan 5 cm ______________________ tunggu sampai hampir lengkap ketuban dipecahkan Bila ketuban sudah pecah Baru pecah dan pembukaan lengkap _______ Versi dan Ekstraksi Lama pecah ___________________________ SC Letak lintang kasep, anak hidup ____________ SC Letak lintang kasep, anak mati _____________ Laparotomi atau embriorotomi
DISTOSIA LETAK DAN BENTUK JANIN
Nurun Nikmah, SST., M.Kes 36
Presentasi Rangkap/Ganda 4
Keadaan dimana bagian kecil janin menumbung di samping bagian besar janin dan bersama-sama memasuki panggul. Etiologi Panggul sempit, janin kecil atau mati, multipara, gemeli Penanganan − Menunggu dan observasi − Bila perlu dilakukan reposisi, kemudian ibu
dalam posisi trendelendburg − Disuruh tidur miring ke arah yang
berlawanan − Pada panggul sempit atau talpus
menumbung sebaiknya dilakukan SC
DISTOSIA LETAK DAN BENTUK JANIN
Nurun Nikmah, SST., M.Kes 37
Kelainan Bentuk dan Besar Janin 5
Klasifikasi − Distosia kepala : hidrosefalus, kepala besar, dan higroma koli
(tumor di leher) − Distosia bahu : bahu janin lebar seperti anak kingkong − Distosia perut : hidropos fetalis, asites, akardiakus − Distosia bokong : meningokel, spina bifida dan tumor pada
bokong janin − Kembar siam
Etiologi
− Kehamilan posterm − Wanita-wanita dengan habitus endolen − Anak-anak berikutnya selalu lebih besar dari terdahulu − Orang tua yang besar − Eritroblastosis − Hipertiroidisme − Diabetes melitus
DISTOSIA LETAK DAN BENTUK JANIN
Nurun Nikmah, SST., M.Kes 38
Kelainan Bentuk dan Besar Janin 5
Pertumbuhan Janin yang Berlebihan
Adalah bila BB >4000 gr Diagnosis, dapat diperkirakan dengan Keturunan, riwayat terdahulu, DM,kenaikan BB yang berlebihan, pemeriksaan disproporsi sefalo pelvik Penanganan Jika sudah diketahui disproporsi sefalo pelvik, lakukan SC Episiotomi, atau memperkecil bahu dengan melakukan kleidotomi unilateral atau bilateral Bila janin meninggal, lakukan embriotomi
DISTOSIA LETAK DAN BENTUK JANIN
Nurun Nikmah, SST., M.Kes 39
Kelainan Bentuk dan Besar Janin 5
Hidrosefalus
Penimbunan cairan serebrospinal dalam vertikel otak sehingga kepala menjadi besar serba ubun-ubun jadi lebar. Diagnosis − Palpasi : teraba ukuran kepala yang besar di atas simfisis dan kepala
tidak memasuki PAP − PD : teraba kepala besar dengan sutura yang dalam dan ubun-ubuun
yang luas − Rontgen : foto bayangan tengkorak kepala yang besar sekali − USG : tampak kepala besar dengan ukuran diameter biparietalis yang
lebar Penanganan − Kepala janin yang besar dikecilkan dengan jalan melakukan fungs
sisterna pada pembukaan 3-4 cm − Jika pembukaan lengkap lakukan perforasi atau kranioklasi
DISTOSIA LETAK DAN BENTUK JANIN
Nurun Nikmah, SST., M.Kes 40
Tali Pusat Menumbung 6
Tali pusat terkemuka adalah keadaan dimana talpus yang berada di samping bagian besar janin dapat teraba pada kanalis servikalis, ketuban masih intak Tali pusat menumbung adalah bila teraba talpus keluar dan biasanya ketuban sudah pecah Etiologi Letak lintang, sungsang, panggul sempit, hidrosefalus dan anensefalus, hidramnion, dan plasenta previa Diagnosis Ketuban sudah pecah dan kepala masih goyang, pada PD teraba tali pusat.
DISTOSIA LETAK DAN BENTUK JANIN
Nurun Nikmah, SST., M.Kes 41
Tali Pusat Menumbung 6
Penanganan
• Usahakan ketuban jangan pecah
• Ibu posisi trendelenburg dengan arah berlawanan dari talpus
• Reposisi dan dorong kepala ke dalam PAP
Tali Pusat Terkemuka
• Letak kepala : bila pembukaan masih kecil, SC. Bila pembukaan sudah lengkap dan kepala sudah masuk PAP lakukan versi dan ekstraksi, bila belum lakukan SC
• Letak lintang : SC • Letak sungsang :
tunggu, bila embukaan lengkp. Ekstraksi kaki.
Tali Pusat Menumbung
3 DISTOSIA KELAINAN PANGGUL
Nurun Nikmah, SST., M.Kes 42
DISTOSIA KELAINAN PANGGUL
Nurun Nikmah, SST., M.Kes 43
Kelainan bentuk panggul (Deformed Pelvis) 1. Kongenital
a. Just minor pelvis : sempit, kecil b. Simple flat pelvis c. Male type pelvis d. Funne pelvis (outlet sempit) e. Panggul asimilasi
2. Kelainan penyakit tulang panggul a. Rachitis b. Osteomalasia c. TBC tulang
3. Kelainan tulang belakang a. Lordosis b. Skoliosis c. Kiposis d. Spondilolistesis
Bentuk dan Kelainan Panggul
Panggul disebut sempit apabila ukurannya 1-2 cm kurang dari ukuran yang normal
DISTOSIA KELAINAN PANGGUL
Nurun Nikmah, SST., M.Kes 44
Panggul Sempit
Kesempitan panggul bisa pada Inlet (Pintu atas
Panggul), Midpelvis (ruang tengah pangul) dan outlet
(pintu bawah panggul), atau kombinasi dari Inlet,
Midpelvis, atau outlet
Inlet
Midpelvis Outlet
1. Pembagian tingkatan: Tingkat I : CV = 9 – 10 cm = borderline Tingkat II : CV = 9 – 8 cm = relatif Tingkat III : CV = 6 – 8 cm = ekstrim Tingkat IV : CV = 6 cm = Mutlak (Absolut) 2. Pembagian menurut tindakan: SC primer = 11 cm > partus biasa CV = 8 – 10 cm > partus percobaan CV = 6 – 8 cm > SC primer CV = 6 cm > SC mutlak (absolut)
Inlet dianggap sempit bila CV kurang dari 10 cm atau diameter transversa < 12 cm dan CD < 11,5 cm
DISTOSIA KELAINAN PANGGUL
Nurun Nikmah, SST., M.Kes 45
Panggul Sempit
Inlet
Midpelvis
DISTOSIA KELAINAN PANGGUL
Nurun Nikmah, SST., M.Kes 46
Panggul Sempit
- Diameter interspinarum 9 cm, atau - Kalau diameter transversa
ditambahkan dengan diameter sagitalis posterior < 13,5 cm
- Bila diameter transversa dan diameter sagitalis posterior < 15 cm
- Kesempitan outlet, meskipun bisa tidak menghalangi lahirnya janin, namun dapat menyebabkan parineal ruptur yang hebat, karena arkus pubis sempit sehingga kepala janin terpaksa melalui ruangan belakang.
Outlet
Diagnosis Anamnesis Kepala tidak masuk PAP dan ada riwayat kesalahan letak (Lli, letak bokong), partus yang lalu berlangsung lama, anak mati atau persalinan ditolong dengan alat-alat (ekstraksi fakum atau forsep) dan operasi. Inspeksi − Ibu kelihatan pendek ruas tulang-tulangnya atau ada skoliosis, dll. − Kelainan panggul luar (rachitis, dsb) kalau kepala terdepan belum
masuk PAP kelihatan kontur seperti kepala menonjol di atas simpysis. Palpasi Kepala tidak masuk PAP atau masih goyang dan terdapat tanda dari OSBORN, yaitu kepala didorong ke arah PAP dengan satu tangan di atas simpysis pubis sedang tangan lain mengukur tegak lurus pada kepala yang menonjol. Pelvimetri Klinis Pameriksaan panggul luar: apakah ukurannya kurang dari normal VT: apakah promontorium teraba, lalu diukur C.D dan C.V; linea inominata teraba seluruhnya atau tidak, spina ischiadika, dll. Rontgen Pelvimetri Dari foto dapat kita tentukan ukuran-ukuran C.V; C.D = apakah kurang dari normal; C.T: serta imbang kepala panggul
DISTOSIA KELAINAN PANGGUL
Nurun Nikmah, SST., M.Kes 47
Panggul Sempit
Komplikasi pada kehamilan Inkarserasi Bagian terbawah anak goyang dan tes osborne (+) Perut seperti abdomen pendulus Kesalahan letak, presentasi, dan posisi Lightening tidak terjadi, fiksasi kepala tidak ada Tali pusat terkemuka dan menumbung Saat persalinan Persalinan akan berlangsung lama KPD, tali pusat menumbung Moulage kepala berlangsung lama Inersia sekunder dan inersia uteri primer Ruptura uteri Dapat terjadi simfisiolisis, infeksi intrapartal Edema dan hematoma jalan lahir
DISTOSIA KELAINAN PANGGUL
Nurun Nikmah, SST., M.Kes 48
Panggul Sempit
Pada anak Infeksi intrapartal Kematian janin intrapartal Prolaps funikuli Perdarahan intrakranial Kaput suksadeneum dan sefalo-hematoma yang besar Robekan pada tentorium serebri dan perdarahan otak karena moulage yang hebat dan lama Fraktur pada tulang kepala
Terapi Sebenarnya panggul hanya merupakan salah satu faktor yang menentukan apakah anak dapat lahir spontan atau tidak, disamping banyak faktor lain yang memegang peranan dalam prognosa persalinan Bila conjugata vera 11 cm dapat dipastikan partus biasa, dan bila ada kesulitan persalinan, pasti tidak disebabkan faktor panggul. Untuk C.V kurang dari 8,5 cm dan anak cukup bulan tidak mungkin melewati panggul tersebut. a. C.V = 8,5 – 10 cm dilakukan partus percubaan yang kemungkinan
berakhir dengan partus spontan atau dengan ekstraksi forsep, atau ditolong dengan SC sekunder atas indikasi obstetrik lainnya.
b. C.V = 6 – 8,5 cm dilakukan SC primer c. C.V = 6 cm dilakukan SC primer mutlak
Disamping hal-hal tersebut di atas juga tergantung pada: − His atau tenaga yang mendorong anak − Besarnya janin, presentasi, dan posisi janin − Bentuk panggul − Umur ibu dan pentingnya anak − Penyakit ibu
DISTOSIA KELAINAN PANGGUL
Nurun Nikmah, SST., M.Kes 49
Panggul Sempit
4 DISTOSIA KELAINAN TRACTUS GENETALIS
Nurun Nikmah, SST., M.Kes 50
DISTOSIA KELAINAN TRACTUS GENETALIS
Nurun Nikmah, SST., M.Kes 51
Kelainan pada Vulva
Kelainan pada Vagina
1. Edema Vulva Dijumpai pada preeklampsi dan gangguan gizi atau pada persalinana lama/terlantar.
2. Stenosis Vulva Dijumpai sebagai akibat perlukaan atau infeksi dengan parut yang kaku dan dapat mengecilkan vulva. Dengan episiotomi persalinan akan lancar
3. Tumor Vulva Dapat berupa abses bartholini, kista atau suatu kandiloma. Karena tidak terlalu besar tidak akan menghalangi persaliinan.
1. Stenosis Vagina Kongenital Walaupun jarang namun dapat menghalangi jalan lahir. Kalau stenosis agak tinggi dan kaku dianjurkan SC.
2. Tumor Vagina Berupa kista garder yang kalau besar dapat menghalangi persalinan. Penanganan tergantung besarnya tumor (ditunggu atau SC)
DISTOSIA KELAINAN TRACTUS GENETALIS
Nurun Nikmah, SST., M.Kes 52
Kelainan Serviks Uteri
Serviks Kaku (rigid cervix)
Serviks Gantung (hanging cervix)
Serviks Konglumer
Edema Serviks
DISTOSIA KELAINAN TRACTUS GENETALIS
Nurun Nikmah, SST., M.Kes 53
Serviks Kaku Suatu keadaan dimana seluru serviks kaku. Sering dijumpai pada primigavida tua, adanya parut bekas luka, infeksi, atau pada karsinoma servisis. Dibagi menjadi 2: Primer : karena takut atau pada primigravida tua Sekunder : karena bekas luka dan infeksi yang sembuh dan meninggalkan parut Penanganan Bila setelah pemberian obat-obatan seperti valium dan petidin tidak merubah sifat kekakuan, lakukan SC
Serviks Gantung Suatu keadaan dimana ostium uteri eksternum dapat terbuka lebar, sedangkan ostium uteri internum tidak mau membuka. Serviks akan tergantung seperti corong Bila dalam observasi tidak ada kemajuan pembukaan ostium uteri internum, maka pertolongan yang tepat adalah SC
DISTOSIA KELAINAN TRACTUS GENETALIS
Nurun Nikmah, SST., M.Kes 54
Serviks Konglumer Suatu keadaan dimana ostium uteri internum dapat terbuka sampai lengkap, sedangkan ostium uteri eksternum tidak mau membuka. Sering dijumpai pada ibu hamil dengan prolaps uteri disertai serviks dan porsio yang panjang. Penanganan Tergantung pada keadaan turunnya kepala janin (a) Coba lebarkan ost. Eksternum secara
digital atau dengan dilatator (b) Perlebar dengan sayatan menurut
Durhsen (sayatlah masing-masing selebar 1-2 cm sehingga pembukaan jadi lengkap dan partus dapat diselesakan dengan ekstraksi vakum)
(c) Bila tidak berhasil lakukan SC
Edema Serviks Bila dijumpai edema yag hebat dan disertai hematoma serta kronis, maka ini merupakan tanda adanya obstruksi. Lakukan ektraksi vakum atau forsep, jika tidak memenuhi syarat, lakukan SC.
DISTOSIA KELAINAN TRACTUS GENETALIS
Nurun Nikmah, SST., M.Kes 55
Ovarium merupakan tempat paling banyak ditumbuhi
tumor, dapat berupa kistik, padat, kecil, besar, dan memberikan pengaruh
hormon.
Kelainan Ovarium
Pengaruh terhadap kehamilan dan persalinan − Tumor yang besar dapat mmegahambat pertumbuhan janin,
abortus, partus prematurus − Tumor yang bertangkai dapat terjadi torsi dan menyebabkan
rasa nyeri, nekrosis, dan infeksi (disebut abdomen akut) − Kelainan letak janin − Tumor dapat pecah karena trauma luar atau persalinan − Tumor besar berlokasi di bawah dapat menghalangi
persalinan
DISTOSIA KELAINAN TRACTUS GENETALIS
Nurun Nikmah, SST., M.Kes 56
Penanganan
Penanganan berdasarkan pada − Kemungkinan adanya keganasan − Kemungkinan torsi dan abdomen akut − Kemungkinan menimbulkan komplikasi obstetrik
1. Tumor ovarium dalam kehamilan yang lebih besar dari telur angsa harus dikeluarkan
2. Waktu yang tepat untuk operasi adalah antara kehamilan 16 – 20 mgg 3. Operasi yang dilakukan pada umur kehamilan di bawah 20 mgg harus
diberikan substitusi progesteron: - Beberapa hari sebelum operasi - Beberapa hari setelah operasi, sebab ditakutkan korpus luteum
terangkat bersama tumor yang dapat menyebabkan abortus 4. Operasi darurat apabila terjadi torsi dan abdomen akut 5. Bila tumor agak besar dan lokasinya di bagian bawah akan menghalangi
persalinan, penanganan yang dilakukan: - Coba reposisi, kalau perlu dalam narkos - Bila tidak bisa, persalinan diselesaikan dengan seksio sesarea dan jangan
lupa, tumor sekaligus diangkat.
Thank You! Any Question?
You can find me at • scienceofmidwife.wordpress.com • [email protected]