kolokium agus supriadi keanekaragaman jenis udang air...

66
Achmad Farajallah | <!--:zh-->Kolokium Agus Supriadi Keanekaragaman jenis udang air t Copyright Achmad Farajallah [email protected] http://achamad.staff.ipb.ac.id/2012/01/05/%e4%b8%ad%e6%96%87-kolokium-agus-supriadi-keane karagaman-jenis-udang-air-tawar-di-sungai-yang-berasal-dari-gunung-salak/ Kolokium Agus Supriadi Keanekaragaman jenis udang air tawar di sungai yang berasal dari Gunung Salak KOLOKIUM MASALAH KHUSUS DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA-IPB Keanekaragaman jenis udang air tawar di sungai yang berasal dari Gunung Salak PENDAHULUAN Latar Belakang Sungai merupakan suatu perairan terbuka yang memiliki arus, perbedaan gradien lingkungan, serta masih dipengaruhi daratan. Sungai memiliki beberapa ciri, antara lain memiliki arus, waktu tinggal air, adaptasi biota khusus, dan tidak ada stratifikasi suhu dan oksigen, serta sangat mudah mengalami pencemaran (Odum 1996). Keragaman adalah banyaknya spesies yang ada dalam suatu ekosistem. Keragaman spesies yang tinggi menunjukkan keseimbangan ekosistem yang baik.. Sebaliknya keragaman yang rendah menunjukkan ekosistem tersebut mengalami kerusakan akibat faktor lingkungan. Indeks keragaman merupakan ukuran tingkat keragaman dalam suatu ekosistem. Salah satu komponen biotik dalam sungai adalah udang air tawar. Udang air tawar mempunyai peranan yang penting dalam page 1 / 66

Upload: trinhquynh

Post on 20-Apr-2019

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Achmad Farajallah | <!--:zh-->Kolokium Agus Supriadi Keanekaragaman jenis udang air tawar di sungai yang berasal dari Gunung Salak<!--:-->Copyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2012/01/05/%e4%b8%ad%e6%96%87-kolokium-agus-supriadi-keanekaragaman-jenis-udang-air-tawar-di-sungai-yang-berasal-dari-gunung-salak/

Kolokium Agus Supriadi Keanekaragaman jenisudang air tawar di sungai yang berasal dariGunung Salak

KOLOKIUM MASALAH KHUSUS

DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA-IPB

 

Keanekaragaman jenis udang air tawar di sungaiyang berasal dari Gunung Salak

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Sungai merupakan suatu perairan terbuka yang memiliki arus, perbedaan gradienlingkungan, serta masih dipengaruhi daratan. Sungai memiliki beberapa ciri, antaralain memiliki arus, waktu tinggal air,  adaptasi biota khusus, dan tidak adastratifikasi suhu dan oksigen, serta sangat mudah mengalami pencemaran (Odum1996).

Keragaman adalah banyaknya spesies yang ada dalam suatu ekosistem.Keragaman spesies yang tinggi menunjukkan keseimbangan ekosistem yang  baik..Sebaliknya keragaman yang rendah menunjukkan ekosistem tersebut mengalamikerusakan akibat faktor lingkungan. Indeks keragaman merupakan ukuran tingkatkeragaman dalam suatu ekosistem. Salah satu komponen biotik dalam sungaiadalah udang air tawar. Udang air tawar mempunyai peranan yang penting dalam

page 1 / 66

Achmad Farajallah | <!--:zh-->Kolokium Agus Supriadi Keanekaragaman jenis udang air tawar di sungai yang berasal dari Gunung Salak<!--:-->Copyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2012/01/05/%e4%b8%ad%e6%96%87-kolokium-agus-supriadi-keanekaragaman-jenis-udang-air-tawar-di-sungai-yang-berasal-dari-gunung-salak/

menjaga keseimbangan ekosistem. Udang air tawar berfungsi sebagai makananbagi hewan akuatik yang lebih besar, seperti ikan. Udang air tawar juga berfungsisebagai pemakan bangkai dan detritus di sungai, kolam dan danau. Jika udang airtawar tidak terdapat di perairan, perairan akan mengalami pembusukan yang dapatmeningkatkan zat amoniak dan bersifat racun (Wowor 2010).

Udang air tawar dikelompokkan dalam subfilum Crustacea, kelas Malacostraca, ordoDecapoda, yang terdiri dari famili Palaemonidae, Atyidae dan Alpheidae (Holthuis1980). Ciri-ciri morfologis udang menurut Fast & Lester (1992), mempunyai tubuhyang bilateral simetris terdiri atas sejumlah ruas yang dibungkus oleh kitin sebagaieksoskeleton. Tiga pasang maksilliped yang terdapat di bagian dada digunakanuntuk makan dan mempunyai lima pasang kaki jalan sehingga disebut hewanberkaki sepuluh (Decapoda). Tubuh biasanya beruas dan sistem syarafnya berupatangga tali. Dilihat dari luar, tubuh udang terdiri dari dua bagian, yaitu bagiandepan dan bagian belakang. Bagian depan disebut bagian kepala, yang sebenarnyaterdiri dari bagian kepala dan dada yang menyatu. Bagian kepala tertutup kerapak,bagian perut terdiri dari lima ruas yang masing-masing ruas mempunyai sepasangpleopod dan ruas terakhir terdiri dari bagian ruas perut, dan ruas telson sertauropod (ekor kipas). Tubuh udang mempunyai rostrum, sepasang mata, sepasangantena, sepasang antenula bagian dalam dan luar, tiga buah maksilipied, limapasang chelae (periopod), lima pasang pleopod, sepasang telson dan uropod.

 Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman jenis udang air tawar disungai-sungai yang berasal dari Gunung Salak.

Waktu dan Tempat

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan November sampai dengan Maret 2011di sungai yang berhulu dari Gunung Salak dan di bagian Fungsi Hayati dan PerilakuHewan Departemen Biologi, FMIPA, IPB.

 

page 2 / 66

Achmad Farajallah | <!--:zh-->Kolokium Agus Supriadi Keanekaragaman jenis udang air tawar di sungai yang berasal dari Gunung Salak<!--:-->Copyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2012/01/05/%e4%b8%ad%e6%96%87-kolokium-agus-supriadi-keanekaragaman-jenis-udang-air-tawar-di-sungai-yang-berasal-dari-gunung-salak/

BAHAN DAN METODE

Metode

 Penentuan titik sampling (stasiun) dan Sampling

Penentuan stasiun dilakukan dengan menandai titik sampling pada peta secara purposive, yaitu pada setiap aliran sungai ditentukan 2 titik. Kemudian, dari titiksampling yang sudah ditentukan dilanjutkan dengan metode road sampling ke arahhulu dan hilir sungai dengan teliti. Road sampling adalah metode sampling dengancara berjalan pada setiap titik sampling yang telah ditentukan (Ratti & Garton1996).

Penangkapan ikan dilakukan dengan dengan berbagai alat, antara lain electrofishing, jaring, pukat dan/atau jala serokan. Lokasi sampling akan ditandaikoordinatnya dengan bantuan GPS.

Pengamatan ekologi air

            Pengamatan ekologi air pada setiap titik sampling akan dilakukan terhadapbeberapa parameter kualitas dan kuantitas air, antara lain suhu, kecerahan, pH,dan oksigen terlarut.

Identifikasi udang

Identifikasi udang akan dilakukan berdasarkan bentuk, pola warna, ciri-cirimorfologi dan ukuran-ukuran tubuh morfologi mengikuti kunci identifikasi Carpenterdan Niem (1998)

page 3 / 66

Achmad Farajallah | <!--:zh-->Kolokium Agus Supriadi Keanekaragaman jenis udang air tawar di sungai yang berasal dari Gunung Salak<!--:-->Copyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2012/01/05/%e4%b8%ad%e6%96%87-kolokium-agus-supriadi-keanekaragaman-jenis-udang-air-tawar-di-sungai-yang-berasal-dari-gunung-salak/

 

Analisis data

Indeks keanekaragaman komunitas udang setiap titik sampling dihitung denganmenggunakan indeks keanekaragaman Shanon-Wiener () berdasarkan Odum 1972.Selain itu, keseragaman jenis udang () antar titik sampling juga akan dihitung.Keduanya menggunakan rumus sebagai berikut:

 

Jika H’ < 3,2 maka bisa diartikan keanekaragaman jenis rendah, H’ antara 3,2 dan9.9  keanekaragaman populasi sedang, dan H’ > 9,9  keanekaragaman populasitinggi

                                                          DAFTAR PUSTAKA

 

 

Crapenter KE, Niem VH. 1998. The Living Marine Resources of the Western CentralPasific. Volume 2: Chepaloods, Crustaceans, Holothurians, and Sharks. Rome: Foodand Agriculture Organization of the United Nation.

page 4 / 66

Achmad Farajallah | <!--:zh-->Kolokium Agus Supriadi Keanekaragaman jenis udang air tawar di sungai yang berasal dari Gunung Salak<!--:-->Copyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2012/01/05/%e4%b8%ad%e6%96%87-kolokium-agus-supriadi-keanekaragaman-jenis-udang-air-tawar-di-sungai-yang-berasal-dari-gunung-salak/

Fast AW, LJ Lester. 1992. Pond Monitoring and Management Marine Shrime CulturePrinciple and Practise. Amsterdam: Elsevier Science Publisher.

Holthuis LB. 1980. FAO species catalogue. Shrimps and prawn of the world. Anannotated catalogue of species of interest to fisheries. FAO Fisheries Synopsis,(125) vol. 1: pp. 261

Odum E P. 1996. Dasar-Dasar Ekologi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Ratti JT, Garton EO. 1996. Research and experimental design. Di dalam: BookhoutTA, editor. Research and Management Techniques for Wildlife and Habitats. USA:Allen Press. hlm 1–23.

Wowor D. 2010. Studi Biota Perairan dan Herpetofauna di Daerah Aliran Sungai(DAS) Ciliwung dan Cisadane: Kajian Hilangnya Keanekaragaman Hayati. Bogor:Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.

KOLOKIUM MASALAH KHUSUS

DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA-IPB

 

Keanekaragaman jenis udang air tawar di sungaiyang berasal dari Gunung Salak

PENDAHULUAN

page 5 / 66

Achmad Farajallah | <!--:zh-->Kolokium Agus Supriadi Keanekaragaman jenis udang air tawar di sungai yang berasal dari Gunung Salak<!--:-->Copyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2012/01/05/%e4%b8%ad%e6%96%87-kolokium-agus-supriadi-keanekaragaman-jenis-udang-air-tawar-di-sungai-yang-berasal-dari-gunung-salak/

Latar Belakang

Sungai merupakan suatu perairan terbuka yang memiliki arus, perbedaan gradienlingkungan, serta masih dipengaruhi daratan. Sungai memiliki beberapa ciri, antaralain memiliki arus, waktu tinggal air,  adaptasi biota khusus, dan tidak adastratifikasi suhu dan oksigen, serta sangat mudah mengalami pencemaran (Odum1996).

Keragaman adalah banyaknya spesies yang ada dalam suatu ekosistem.Keragaman spesies yang tinggi menunjukkan keseimbangan ekosistem yang  baik..Sebaliknya keragaman yang rendah menunjukkan ekosistem tersebut mengalamikerusakan akibat faktor lingkungan. Indeks keragaman merupakan ukuran tingkatkeragaman dalam suatu ekosistem. Salah satu komponen biotik dalam sungaiadalah udang air tawar. Udang air tawar mempunyai peranan yang penting dalammenjaga keseimbangan ekosistem. Udang air tawar berfungsi sebagai makananbagi hewan akuatik yang lebih besar, seperti ikan. Udang air tawar juga berfungsisebagai pemakan bangkai dan detritus di sungai, kolam dan danau. Jika udang airtawar tidak terdapat di perairan, perairan akan mengalami pembusukan yang dapatmeningkatkan zat amoniak dan bersifat racun (Wowor 2010).

Udang air tawar dikelompokkan dalam subfilum Crustacea, kelas Malacostraca, ordoDecapoda, yang terdiri dari famili Palaemonidae, Atyidae dan Alpheidae (Holthuis1980). Ciri-ciri morfologis udang menurut Fast & Lester (1992), mempunyai tubuhyang bilateral simetris terdiri atas sejumlah ruas yang dibungkus oleh kitin sebagaieksoskeleton. Tiga pasang maksilliped yang terdapat di bagian dada digunakanuntuk makan dan mempunyai lima pasang kaki jalan sehingga disebut hewanberkaki sepuluh (Decapoda). Tubuh biasanya beruas dan sistem syarafnya berupatangga tali. Dilihat dari luar, tubuh udang terdiri dari dua bagian, yaitu bagiandepan dan bagian belakang. Bagian depan disebut bagian kepala, yang sebenarnyaterdiri dari bagian kepala dan dada yang menyatu. Bagian kepala tertutup kerapak,bagian perut terdiri dari lima ruas yang masing-masing ruas mempunyai sepasangpleopod dan ruas terakhir terdiri dari bagian ruas perut, dan ruas telson sertauropod (ekor kipas). Tubuh udang mempunyai rostrum, sepasang mata, sepasangantena, sepasang antenula bagian dalam dan luar, tiga buah maksilipied, limapasang chelae (periopod), lima pasang pleopod, sepasang telson dan uropod.

 Tujuan

page 6 / 66

Achmad Farajallah | <!--:zh-->Kolokium Agus Supriadi Keanekaragaman jenis udang air tawar di sungai yang berasal dari Gunung Salak<!--:-->Copyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2012/01/05/%e4%b8%ad%e6%96%87-kolokium-agus-supriadi-keanekaragaman-jenis-udang-air-tawar-di-sungai-yang-berasal-dari-gunung-salak/

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman jenis udang air tawar disungai-sungai yang berasal dari Gunung Salak.

Waktu dan Tempat

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan November sampai dengan Maret 2011di sungai yang berhulu dari Gunung Salak dan di bagian Fungsi Hayati dan PerilakuHewan Departemen Biologi, FMIPA, IPB.

 

BAHAN DAN METODE

Metode

 Penentuan titik sampling (stasiun) dan Sampling

Penentuan stasiun dilakukan dengan menandai titik sampling pada peta secara purposive, yaitu pada setiap aliran sungai ditentukan 2 titik. Kemudian, dari titiksampling yang sudah ditentukan dilanjutkan dengan metode road sampling ke arahhulu dan hilir sungai dengan teliti. Road sampling adalah metode sampling dengancara berjalan pada setiap titik sampling yang telah ditentukan (Ratti & Garton1996).

Penangkapan ikan dilakukan dengan dengan berbagai alat, antara lain electrofishing, jaring, pukat dan/atau jala serokan. Lokasi sampling akan ditandaikoordinatnya dengan bantuan GPS.

page 7 / 66

Achmad Farajallah | <!--:zh-->Kolokium Agus Supriadi Keanekaragaman jenis udang air tawar di sungai yang berasal dari Gunung Salak<!--:-->Copyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2012/01/05/%e4%b8%ad%e6%96%87-kolokium-agus-supriadi-keanekaragaman-jenis-udang-air-tawar-di-sungai-yang-berasal-dari-gunung-salak/

Pengamatan ekologi air

            Pengamatan ekologi air pada setiap titik sampling akan dilakukan terhadapbeberapa parameter kualitas dan kuantitas air, antara lain suhu, kecerahan, pH,dan oksigen terlarut.

Identifikasi udang

Identifikasi udang akan dilakukan berdasarkan bentuk, pola warna, ciri-cirimorfologi dan ukuran-ukuran tubuh morfologi mengikuti kunci identifikasi Carpenterdan Niem (1998)

 

Analisis data

Indeks keanekaragaman komunitas udang setiap titik sampling dihitung denganmenggunakan indeks keanekaragaman Shanon-Wiener () berdasarkan Odum 1972.Selain itu, keseragaman jenis udang () antar titik sampling juga akan dihitung.Keduanya menggunakan rumus sebagai berikut:

 

Jika H’ < 3,2 maka bisa diartikan keanekaragaman jenis rendah, H’ antara 3,2 dan9.9  keanekaragaman populasi sedang, dan H’ > 9,9  keanekaragaman populasitinggi

page 8 / 66

Achmad Farajallah | <!--:zh-->Kolokium Agus Supriadi Keanekaragaman jenis udang air tawar di sungai yang berasal dari Gunung Salak<!--:-->Copyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2012/01/05/%e4%b8%ad%e6%96%87-kolokium-agus-supriadi-keanekaragaman-jenis-udang-air-tawar-di-sungai-yang-berasal-dari-gunung-salak/

                                                          DAFTAR PUSTAKA

 

 

Crapenter KE, Niem VH. 1998. The Living Marine Resources of the Western CentralPasific. Volume 2: Chepaloods, Crustaceans, Holothurians, and Sharks. Rome: Foodand Agriculture Organization of the United Nation.

Fast AW, LJ Lester. 1992. Pond Monitoring and Management Marine Shrime CulturePrinciple and Practise. Amsterdam: Elsevier Science Publisher.

Holthuis LB. 1980. FAO species catalogue. Shrimps and prawn of the world. Anannotated catalogue of species of interest to fisheries. FAO Fisheries Synopsis,(125) vol. 1: pp. 261

Odum E P. 1996. Dasar-Dasar Ekologi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Ratti JT, Garton EO. 1996. Research and experimental design. Di dalam: BookhoutTA, editor. Research and Management Techniques for Wildlife and Habitats. USA:Allen Press. hlm 1–23.

Wowor D. 2010. Studi Biota Perairan dan Herpetofauna di Daerah Aliran Sungai(DAS) Ciliwung dan Cisadane: Kajian Hilangnya Keanekaragaman Hayati. Bogor:Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.

KOLOKIUM MASALAH KHUSUS

page 9 / 66

Achmad Farajallah | <!--:zh-->Kolokium Agus Supriadi Keanekaragaman jenis udang air tawar di sungai yang berasal dari Gunung Salak<!--:-->Copyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2012/01/05/%e4%b8%ad%e6%96%87-kolokium-agus-supriadi-keanekaragaman-jenis-udang-air-tawar-di-sungai-yang-berasal-dari-gunung-salak/

DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA-IPB

 

Keanekaragaman jenis udang air tawar di sungaiyang berasal dari Gunung Salak

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Sungai merupakan suatu perairan terbuka yang memiliki arus, perbedaan gradienlingkungan, serta masih dipengaruhi daratan. Sungai memiliki beberapa ciri, antaralain memiliki arus, waktu tinggal air,  adaptasi biota khusus, dan tidak adastratifikasi suhu dan oksigen, serta sangat mudah mengalami pencemaran (Odum1996).

Keragaman adalah banyaknya spesies yang ada dalam suatu ekosistem.Keragaman spesies yang tinggi menunjukkan keseimbangan ekosistem yang  baik..Sebaliknya keragaman yang rendah menunjukkan ekosistem tersebut mengalamikerusakan akibat faktor lingkungan. Indeks keragaman merupakan ukuran tingkatkeragaman dalam suatu ekosistem. Salah satu komponen biotik dalam sungaiadalah udang air tawar. Udang air tawar mempunyai peranan yang penting dalammenjaga keseimbangan ekosistem. Udang air tawar berfungsi sebagai makananbagi hewan akuatik yang lebih besar, seperti ikan. Udang air tawar juga berfungsisebagai pemakan bangkai dan detritus di sungai, kolam dan danau. Jika udang airtawar tidak terdapat di perairan, perairan akan mengalami pembusukan yang dapatmeningkatkan zat amoniak dan bersifat racun (Wowor 2010).

Udang air tawar dikelompokkan dalam subfilum Crustacea, kelas Malacostraca, ordoDecapoda, yang terdiri dari famili Palaemonidae, Atyidae dan Alpheidae (Holthuis1980). Ciri-ciri morfologis udang menurut Fast & Lester (1992), mempunyai tubuhyang bilateral simetris terdiri atas sejumlah ruas yang dibungkus oleh kitin sebagaieksoskeleton. Tiga pasang maksilliped yang terdapat di bagian dada digunakan

page 10 / 66

Achmad Farajallah | <!--:zh-->Kolokium Agus Supriadi Keanekaragaman jenis udang air tawar di sungai yang berasal dari Gunung Salak<!--:-->Copyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2012/01/05/%e4%b8%ad%e6%96%87-kolokium-agus-supriadi-keanekaragaman-jenis-udang-air-tawar-di-sungai-yang-berasal-dari-gunung-salak/

untuk makan dan mempunyai lima pasang kaki jalan sehingga disebut hewanberkaki sepuluh (Decapoda). Tubuh biasanya beruas dan sistem syarafnya berupatangga tali. Dilihat dari luar, tubuh udang terdiri dari dua bagian, yaitu bagiandepan dan bagian belakang. Bagian depan disebut bagian kepala, yang sebenarnyaterdiri dari bagian kepala dan dada yang menyatu. Bagian kepala tertutup kerapak,bagian perut terdiri dari lima ruas yang masing-masing ruas mempunyai sepasangpleopod dan ruas terakhir terdiri dari bagian ruas perut, dan ruas telson sertauropod (ekor kipas). Tubuh udang mempunyai rostrum, sepasang mata, sepasangantena, sepasang antenula bagian dalam dan luar, tiga buah maksilipied, limapasang chelae (periopod), lima pasang pleopod, sepasang telson dan uropod.

 Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman jenis udang air tawar disungai-sungai yang berasal dari Gunung Salak.

Waktu dan Tempat

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan November sampai dengan Maret 2011di sungai yang berhulu dari Gunung Salak dan di bagian Fungsi Hayati dan PerilakuHewan Departemen Biologi, FMIPA, IPB.

 

BAHAN DAN METODE

Metode

 Penentuan titik sampling (stasiun) dan Sampling

page 11 / 66

Achmad Farajallah | <!--:zh-->Kolokium Agus Supriadi Keanekaragaman jenis udang air tawar di sungai yang berasal dari Gunung Salak<!--:-->Copyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2012/01/05/%e4%b8%ad%e6%96%87-kolokium-agus-supriadi-keanekaragaman-jenis-udang-air-tawar-di-sungai-yang-berasal-dari-gunung-salak/

Penentuan stasiun dilakukan dengan menandai titik sampling pada peta secara purposive, yaitu pada setiap aliran sungai ditentukan 2 titik. Kemudian, dari titiksampling yang sudah ditentukan dilanjutkan dengan metode road sampling ke arahhulu dan hilir sungai dengan teliti. Road sampling adalah metode sampling dengancara berjalan pada setiap titik sampling yang telah ditentukan (Ratti & Garton1996).

Penangkapan ikan dilakukan dengan dengan berbagai alat, antara lain electrofishing, jaring, pukat dan/atau jala serokan. Lokasi sampling akan ditandaikoordinatnya dengan bantuan GPS.

Pengamatan ekologi air

            Pengamatan ekologi air pada setiap titik sampling akan dilakukan terhadapbeberapa parameter kualitas dan kuantitas air, antara lain suhu, kecerahan, pH,dan oksigen terlarut.

Identifikasi udang

Identifikasi udang akan dilakukan berdasarkan bentuk, pola warna, ciri-cirimorfologi dan ukuran-ukuran tubuh morfologi mengikuti kunci identifikasi Carpenterdan Niem (1998)

 

Analisis data

Indeks keanekaragaman komunitas udang setiap titik sampling dihitung denganmenggunakan indeks keanekaragaman Shanon-Wiener () berdasarkan Odum 1972.Selain itu, keseragaman jenis udang () antar titik sampling juga akan dihitung.

page 12 / 66

Achmad Farajallah | <!--:zh-->Kolokium Agus Supriadi Keanekaragaman jenis udang air tawar di sungai yang berasal dari Gunung Salak<!--:-->Copyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2012/01/05/%e4%b8%ad%e6%96%87-kolokium-agus-supriadi-keanekaragaman-jenis-udang-air-tawar-di-sungai-yang-berasal-dari-gunung-salak/

Keduanya menggunakan rumus sebagai berikut:

 

Jika H’ < 3,2 maka bisa diartikan keanekaragaman jenis rendah, H’ antara 3,2 dan9.9  keanekaragaman populasi sedang, dan H’ > 9,9  keanekaragaman populasitinggi

                                                          DAFTAR PUSTAKA

 

 

Crapenter KE, Niem VH. 1998. The Living Marine Resources of the Western CentralPasific. Volume 2: Chepaloods, Crustaceans, Holothurians, and Sharks. Rome: Foodand Agriculture Organization of the United Nation.

Fast AW, LJ Lester. 1992. Pond Monitoring and Management Marine Shrime CulturePrinciple and Practise. Amsterdam: Elsevier Science Publisher.

Holthuis LB. 1980. FAO species catalogue. Shrimps and prawn of the world. Anannotated catalogue of species of interest to fisheries. FAO Fisheries Synopsis,(125) vol. 1: pp. 261

page 13 / 66

Achmad Farajallah | <!--:zh-->Kolokium Agus Supriadi Keanekaragaman jenis udang air tawar di sungai yang berasal dari Gunung Salak<!--:-->Copyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2012/01/05/%e4%b8%ad%e6%96%87-kolokium-agus-supriadi-keanekaragaman-jenis-udang-air-tawar-di-sungai-yang-berasal-dari-gunung-salak/

Odum E P. 1996. Dasar-Dasar Ekologi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Ratti JT, Garton EO. 1996. Research and experimental design. Di dalam: BookhoutTA, editor. Research and Management Techniques for Wildlife and Habitats. USA:Allen Press. hlm 1–23.

Wowor D. 2010. Studi Biota Perairan dan Herpetofauna di Daerah Aliran Sungai(DAS) Ciliwung dan Cisadane: Kajian Hilangnya Keanekaragaman Hayati. Bogor:Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.

KOLOKIUM MASALAH KHUSUS

DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA-IPB

 

Keanekaragaman jenis udang air tawar di sungaiyang berasal dari Gunung Salak

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Sungai merupakan suatu perairan terbuka yang memiliki arus, perbedaan gradienlingkungan, serta masih dipengaruhi daratan. Sungai memiliki beberapa ciri, antaralain memiliki arus, waktu tinggal air,  adaptasi biota khusus, dan tidak adastratifikasi suhu dan oksigen, serta sangat mudah mengalami pencemaran (Odum1996).

page 14 / 66

Achmad Farajallah | <!--:zh-->Kolokium Agus Supriadi Keanekaragaman jenis udang air tawar di sungai yang berasal dari Gunung Salak<!--:-->Copyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2012/01/05/%e4%b8%ad%e6%96%87-kolokium-agus-supriadi-keanekaragaman-jenis-udang-air-tawar-di-sungai-yang-berasal-dari-gunung-salak/

Keragaman adalah banyaknya spesies yang ada dalam suatu ekosistem.Keragaman spesies yang tinggi menunjukkan keseimbangan ekosistem yang  baik..Sebaliknya keragaman yang rendah menunjukkan ekosistem tersebut mengalamikerusakan akibat faktor lingkungan. Indeks keragaman merupakan ukuran tingkatkeragaman dalam suatu ekosistem. Salah satu komponen biotik dalam sungaiadalah udang air tawar. Udang air tawar mempunyai peranan yang penting dalammenjaga keseimbangan ekosistem. Udang air tawar berfungsi sebagai makananbagi hewan akuatik yang lebih besar, seperti ikan. Udang air tawar juga berfungsisebagai pemakan bangkai dan detritus di sungai, kolam dan danau. Jika udang airtawar tidak terdapat di perairan, perairan akan mengalami pembusukan yang dapatmeningkatkan zat amoniak dan bersifat racun (Wowor 2010).

Udang air tawar dikelompokkan dalam subfilum Crustacea, kelas Malacostraca, ordoDecapoda, yang terdiri dari famili Palaemonidae, Atyidae dan Alpheidae (Holthuis1980). Ciri-ciri morfologis udang menurut Fast & Lester (1992), mempunyai tubuhyang bilateral simetris terdiri atas sejumlah ruas yang dibungkus oleh kitin sebagaieksoskeleton. Tiga pasang maksilliped yang terdapat di bagian dada digunakanuntuk makan dan mempunyai lima pasang kaki jalan sehingga disebut hewanberkaki sepuluh (Decapoda). Tubuh biasanya beruas dan sistem syarafnya berupatangga tali. Dilihat dari luar, tubuh udang terdiri dari dua bagian, yaitu bagiandepan dan bagian belakang. Bagian depan disebut bagian kepala, yang sebenarnyaterdiri dari bagian kepala dan dada yang menyatu. Bagian kepala tertutup kerapak,bagian perut terdiri dari lima ruas yang masing-masing ruas mempunyai sepasangpleopod dan ruas terakhir terdiri dari bagian ruas perut, dan ruas telson sertauropod (ekor kipas). Tubuh udang mempunyai rostrum, sepasang mata, sepasangantena, sepasang antenula bagian dalam dan luar, tiga buah maksilipied, limapasang chelae (periopod), lima pasang pleopod, sepasang telson dan uropod.

 Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman jenis udang air tawar disungai-sungai yang berasal dari Gunung Salak.

Waktu dan Tempat

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan November sampai dengan Maret 2011

page 15 / 66

Achmad Farajallah | <!--:zh-->Kolokium Agus Supriadi Keanekaragaman jenis udang air tawar di sungai yang berasal dari Gunung Salak<!--:-->Copyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2012/01/05/%e4%b8%ad%e6%96%87-kolokium-agus-supriadi-keanekaragaman-jenis-udang-air-tawar-di-sungai-yang-berasal-dari-gunung-salak/

di sungai yang berhulu dari Gunung Salak dan di bagian Fungsi Hayati dan PerilakuHewan Departemen Biologi, FMIPA, IPB. 

BAHAN DAN METODE

Metode

 Penentuan titik sampling (stasiun) dan Sampling

Penentuan stasiun dilakukan dengan menandai titik sampling pada peta secara purposive, yaitu pada setiap aliran sungai ditentukan 2 titik. Kemudian, dari titiksampling yang sudah ditentukan dilanjutkan dengan metode road sampling ke arahhulu dan hilir sungai dengan teliti. Road sampling adalah metode sampling dengancara berjalan pada setiap titik sampling yang telah ditentukan (Ratti & Garton1996).

Penangkapan ikan dilakukan dengan dengan berbagai alat, antara lain electrofishing, jaring, pukat dan/atau jala serokan. Lokasi sampling akan ditandaikoordinatnya dengan bantuan GPS.

Pengamatan ekologi air

            Pengamatan ekologi air pada setiap titik sampling akan dilakukan terhadapbeberapa parameter kualitas dan kuantitas air, antara lain suhu, kecerahan, pH,dan oksigen terlarut.

Identifikasi udang

page 16 / 66

Achmad Farajallah | <!--:zh-->Kolokium Agus Supriadi Keanekaragaman jenis udang air tawar di sungai yang berasal dari Gunung Salak<!--:-->Copyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2012/01/05/%e4%b8%ad%e6%96%87-kolokium-agus-supriadi-keanekaragaman-jenis-udang-air-tawar-di-sungai-yang-berasal-dari-gunung-salak/

Identifikasi udang akan dilakukan berdasarkan bentuk, pola warna, ciri-cirimorfologi dan ukuran-ukuran tubuh morfologi mengikuti kunci identifikasi Carpenterdan Niem (1998)

Analisis data

Indeks keanekaragaman komunitas udang setiap titik sampling dihitung denganmenggunakan indeks keanekaragaman Shanon-Wiener () berdasarkan Odum 1972.Selain itu, keseragaman jenis udang () antar titik sampling juga akan dihitung.Keduanya menggunakan rumus sebagai berikut:

 

Jika H’ < 3,2 maka bisa diartikan keanekaragaman jenis rendah, H’ antara 3,2 dan9.9  keanekaragaman populasi sedang, dan H’ > 9,9  keanekaragaman populasitinggi

                                                          DAFTAR PUSTAKA

Crapenter KE, Niem VH. 1998. The Living Marine Resources of the Western CentralPasific. Volume 2: Chepaloods, Crustaceans, Holothurians, and Sharks. Rome: Foodand Agriculture Organization of the United Nation.

Fast AW, LJ Lester. 1992. Pond Monitoring and Management Marine Shrime CulturePrinciple and Practise. Amsterdam: Elsevier Science Publisher.

Holthuis LB. 1980. FAO species catalogue. Shrimps and prawn of the world. An

page 17 / 66

Achmad Farajallah | <!--:zh-->Kolokium Agus Supriadi Keanekaragaman jenis udang air tawar di sungai yang berasal dari Gunung Salak<!--:-->Copyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2012/01/05/%e4%b8%ad%e6%96%87-kolokium-agus-supriadi-keanekaragaman-jenis-udang-air-tawar-di-sungai-yang-berasal-dari-gunung-salak/

annotated catalogue of species of interest to fisheries. FAO Fisheries Synopsis,(125) vol. 1: pp. 261

Odum E P. 1996. Dasar-Dasar Ekologi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Ratti JT, Garton EO. 1996. Research and experimental design. Di dalam: BookhoutTA, editor. Research and Management Techniques for Wildlife and Habitats. USA:Allen Press. hlm 1–23.

Wowor D. 2010. Studi Biota Perairan dan Herpetofauna di Daerah Aliran Sungai(DAS) Ciliwung dan Cisadane: Kajian Hilangnya Keanekaragaman Hayati. Bogor:Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.

KOLOKIUM MASALAH KHUSUS

DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA-IPB

 

Keanekaragaman jenis udang air tawar di sungaiyang berasal dari Gunung Salak

PENDAHULUAN

Latar Belakang

page 18 / 66

Achmad Farajallah | <!--:zh-->Kolokium Agus Supriadi Keanekaragaman jenis udang air tawar di sungai yang berasal dari Gunung Salak<!--:-->Copyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2012/01/05/%e4%b8%ad%e6%96%87-kolokium-agus-supriadi-keanekaragaman-jenis-udang-air-tawar-di-sungai-yang-berasal-dari-gunung-salak/

Sungai merupakan suatu perairan terbuka yang memiliki arus, perbedaan gradienlingkungan, serta masih dipengaruhi daratan. Sungai memiliki beberapa ciri, antaralain memiliki arus, waktu tinggal air,  adaptasi biota khusus, dan tidak adastratifikasi suhu dan oksigen, serta sangat mudah mengalami pencemaran (Odum1996).

Keragaman adalah banyaknya spesies yang ada dalam suatu ekosistem.Keragaman spesies yang tinggi menunjukkan keseimbangan ekosistem yang  baik..Sebaliknya keragaman yang rendah menunjukkan ekosistem tersebut mengalamikerusakan akibat faktor lingkungan. Indeks keragaman merupakan ukuran tingkatkeragaman dalam suatu ekosistem. Salah satu komponen biotik dalam sungaiadalah udang air tawar. Udang air tawar mempunyai peranan yang penting dalammenjaga keseimbangan ekosistem. Udang air tawar berfungsi sebagai makananbagi hewan akuatik yang lebih besar, seperti ikan. Udang air tawar juga berfungsisebagai pemakan bangkai dan detritus di sungai, kolam dan danau. Jika udang airtawar tidak terdapat di perairan, perairan akan mengalami pembusukan yang dapatmeningkatkan zat amoniak dan bersifat racun (Wowor 2010).

Udang air tawar dikelompokkan dalam subfilum Crustacea, kelas Malacostraca, ordoDecapoda, yang terdiri dari famili Palaemonidae, Atyidae dan Alpheidae (Holthuis1980). Ciri-ciri morfologis udang menurut Fast & Lester (1992), mempunyai tubuhyang bilateral simetris terdiri atas sejumlah ruas yang dibungkus oleh kitin sebagaieksoskeleton. Tiga pasang maksilliped yang terdapat di bagian dada digunakanuntuk makan dan mempunyai lima pasang kaki jalan sehingga disebut hewanberkaki sepuluh (Decapoda). Tubuh biasanya beruas dan sistem syarafnya berupatangga tali. Dilihat dari luar, tubuh udang terdiri dari dua bagian, yaitu bagiandepan dan bagian belakang. Bagian depan disebut bagian kepala, yang sebenarnyaterdiri dari bagian kepala dan dada yang menyatu. Bagian kepala tertutup kerapak,bagian perut terdiri dari lima ruas yang masing-masing ruas mempunyai sepasangpleopod dan ruas terakhir terdiri dari bagian ruas perut, dan ruas telson sertauropod (ekor kipas). Tubuh udang mempunyai rostrum, sepasang mata, sepasangantena, sepasang antenula bagian dalam dan luar, tiga buah maksilipied, limapasang chelae (periopod), lima pasang pleopod, sepasang telson dan uropod.

 Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman jenis udang air tawar disungai-sungai yang berasal dari Gunung Salak.

page 19 / 66

Achmad Farajallah | <!--:zh-->Kolokium Agus Supriadi Keanekaragaman jenis udang air tawar di sungai yang berasal dari Gunung Salak<!--:-->Copyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2012/01/05/%e4%b8%ad%e6%96%87-kolokium-agus-supriadi-keanekaragaman-jenis-udang-air-tawar-di-sungai-yang-berasal-dari-gunung-salak/

Waktu dan Tempat

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan November sampai dengan Maret 2011di sungai yang berhulu dari Gunung Salak dan di bagian Fungsi Hayati dan PerilakuHewan Departemen Biologi, FMIPA, IPB. 

BAHAN DAN METODE

Metode

 Penentuan titik sampling (stasiun) dan Sampling

Penentuan stasiun dilakukan dengan menandai titik sampling pada peta secara purposive, yaitu pada setiap aliran sungai ditentukan 2 titik. Kemudian, dari titiksampling yang sudah ditentukan dilanjutkan dengan metode road sampling ke arahhulu dan hilir sungai dengan teliti. Road sampling adalah metode sampling dengancara berjalan pada setiap titik sampling yang telah ditentukan (Ratti & Garton1996).

Penangkapan ikan dilakukan dengan dengan berbagai alat, antara lain electrofishing, jaring, pukat dan/atau jala serokan. Lokasi sampling akan ditandaikoordinatnya dengan bantuan GPS.

Pengamatan ekologi air

            Pengamatan ekologi air pada setiap titik sampling akan dilakukan terhadapbeberapa parameter kualitas dan kuantitas air, antara lain suhu, kecerahan, pH,dan oksigen terlarut.

page 20 / 66

Achmad Farajallah | <!--:zh-->Kolokium Agus Supriadi Keanekaragaman jenis udang air tawar di sungai yang berasal dari Gunung Salak<!--:-->Copyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2012/01/05/%e4%b8%ad%e6%96%87-kolokium-agus-supriadi-keanekaragaman-jenis-udang-air-tawar-di-sungai-yang-berasal-dari-gunung-salak/

Identifikasi udang

Identifikasi udang akan dilakukan berdasarkan bentuk, pola warna, ciri-cirimorfologi dan ukuran-ukuran tubuh morfologi mengikuti kunci identifikasi Carpenterdan Niem (1998)

Analisis data

Indeks keanekaragaman komunitas udang setiap titik sampling dihitung denganmenggunakan indeks keanekaragaman Shanon-Wiener () berdasarkan Odum 1972.Selain itu, keseragaman jenis udang () antar titik sampling juga akan dihitung.Keduanya menggunakan rumus sebagai berikut:

 

Jika H’ < 3,2 maka bisa diartikan keanekaragaman jenis rendah, H’ antara 3,2 dan9.9  keanekaragaman populasi sedang, dan H’ > 9,9  keanekaragaman populasitinggi

                                                          DAFTAR PUSTAKA

Crapenter KE, Niem VH. 1998. The Living Marine Resources of the Western CentralPasific. Volume 2: Chepaloods, Crustaceans, Holothurians, and Sharks. Rome: Foodand Agriculture Organization of the United Nation.

Fast AW, LJ Lester. 1992. Pond Monitoring and Management Marine Shrime CulturePrinciple and Practise. Amsterdam: Elsevier Science Publisher.

page 21 / 66

Achmad Farajallah | <!--:zh-->Kolokium Agus Supriadi Keanekaragaman jenis udang air tawar di sungai yang berasal dari Gunung Salak<!--:-->Copyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2012/01/05/%e4%b8%ad%e6%96%87-kolokium-agus-supriadi-keanekaragaman-jenis-udang-air-tawar-di-sungai-yang-berasal-dari-gunung-salak/

Holthuis LB. 1980. FAO species catalogue. Shrimps and prawn of the world. Anannotated catalogue of species of interest to fisheries. FAO Fisheries Synopsis,(125) vol. 1: pp. 261

Odum E P. 1996. Dasar-Dasar Ekologi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Ratti JT, Garton EO. 1996. Research and experimental design. Di dalam: BookhoutTA, editor. Research and Management Techniques for Wildlife and Habitats. USA:Allen Press. hlm 1–23.

Wowor D. 2010. Studi Biota Perairan dan Herpetofauna di Daerah Aliran Sungai(DAS) Ciliwung dan Cisadane: Kajian Hilangnya Keanekaragaman Hayati. Bogor:Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.

 

KOLOKIUM MASALAH KHUSUS

DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA-IPB

 

Keanekaragaman jenis udang air tawar di sungaiyang berasal dari Gunung Salak

PENDAHULUAN

Latar Belakang

page 22 / 66

Achmad Farajallah | <!--:zh-->Kolokium Agus Supriadi Keanekaragaman jenis udang air tawar di sungai yang berasal dari Gunung Salak<!--:-->Copyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2012/01/05/%e4%b8%ad%e6%96%87-kolokium-agus-supriadi-keanekaragaman-jenis-udang-air-tawar-di-sungai-yang-berasal-dari-gunung-salak/

Sungai merupakan suatu perairan terbuka yang memiliki arus, perbedaan gradienlingkungan, serta masih dipengaruhi daratan. Sungai memiliki beberapa ciri, antaralain memiliki arus, waktu tinggal air,  adaptasi biota khusus, dan tidak adastratifikasi suhu dan oksigen, serta sangat mudah mengalami pencemaran (Odum1996).

Keragaman adalah banyaknya spesies yang ada dalam suatu ekosistem.Keragaman spesies yang tinggi menunjukkan keseimbangan ekosistem yang  baik..Sebaliknya keragaman yang rendah menunjukkan ekosistem tersebut mengalamikerusakan akibat faktor lingkungan. Indeks keragaman merupakan ukuran tingkatkeragaman dalam suatu ekosistem. Salah satu komponen biotik dalam sungaiadalah udang air tawar. Udang air tawar mempunyai peranan yang penting dalammenjaga keseimbangan ekosistem. Udang air tawar berfungsi sebagai makananbagi hewan akuatik yang lebih besar, seperti ikan. Udang air tawar juga berfungsisebagai pemakan bangkai dan detritus di sungai, kolam dan danau. Jika udang airtawar tidak terdapat di perairan, perairan akan mengalami pembusukan yang dapatmeningkatkan zat amoniak dan bersifat racun (Wowor 2010).

Udang air tawar dikelompokkan dalam subfilum Crustacea, kelas Malacostraca, ordoDecapoda, yang terdiri dari famili Palaemonidae, Atyidae dan Alpheidae (Holthuis1980). Ciri-ciri morfologis udang menurut Fast & Lester (1992), mempunyai tubuhyang bilateral simetris terdiri atas sejumlah ruas yang dibungkus oleh kitin sebagaieksoskeleton. Tiga pasang maksilliped yang terdapat di bagian dada digunakanuntuk makan dan mempunyai lima pasang kaki jalan sehingga disebut hewanberkaki sepuluh (Decapoda). Tubuh biasanya beruas dan sistem syarafnya berupatangga tali. Dilihat dari luar, tubuh udang terdiri dari dua bagian, yaitu bagiandepan dan bagian belakang. Bagian depan disebut bagian kepala, yang sebenarnyaterdiri dari bagian kepala dan dada yang menyatu. Bagian kepala tertutup kerapak,bagian perut terdiri dari lima ruas yang masing-masing ruas mempunyai sepasangpleopod dan ruas terakhir terdiri dari bagian ruas perut, dan ruas telson sertauropod (ekor kipas). Tubuh udang mempunyai rostrum, sepasang mata, sepasangantena, sepasang antenula bagian dalam dan luar, tiga buah maksilipied, limapasang chelae (periopod), lima pasang pleopod, sepasang telson dan uropod.

 Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman jenis udang air tawar disungai-sungai yang berasal dari Gunung Salak.

page 23 / 66

Achmad Farajallah | <!--:zh-->Kolokium Agus Supriadi Keanekaragaman jenis udang air tawar di sungai yang berasal dari Gunung Salak<!--:-->Copyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2012/01/05/%e4%b8%ad%e6%96%87-kolokium-agus-supriadi-keanekaragaman-jenis-udang-air-tawar-di-sungai-yang-berasal-dari-gunung-salak/

Waktu dan Tempat

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan November sampai dengan Maret 2011di sungai yang berhulu dari Gunung Salak dan di bagian Fungsi Hayati dan PerilakuHewan Departemen Biologi, FMIPA, IPB.

 

BAHAN DAN METODE

Metode

 Penentuan titik sampling (stasiun) dan Sampling

Penentuan stasiun dilakukan dengan menandai titik sampling pada peta secara purposive, yaitu pada setiap aliran sungai ditentukan 2 titik. Kemudian, dari titiksampling yang sudah ditentukan dilanjutkan dengan metode road sampling ke arahhulu dan hilir sungai dengan teliti. Road sampling adalah metode sampling dengancara berjalan pada setiap titik sampling yang telah ditentukan (Ratti & Garton1996).

Penangkapan ikan dilakukan dengan dengan berbagai alat, antara lain electrofishing, jaring, pukat dan/atau jala serokan. Lokasi sampling akan ditandaikoordinatnya dengan bantuan GPS.

Pengamatan ekologi air

            Pengamatan ekologi air pada setiap titik sampling akan dilakukan terhadap

page 24 / 66

Achmad Farajallah | <!--:zh-->Kolokium Agus Supriadi Keanekaragaman jenis udang air tawar di sungai yang berasal dari Gunung Salak<!--:-->Copyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2012/01/05/%e4%b8%ad%e6%96%87-kolokium-agus-supriadi-keanekaragaman-jenis-udang-air-tawar-di-sungai-yang-berasal-dari-gunung-salak/

beberapa parameter kualitas dan kuantitas air, antara lain suhu, kecerahan, pH,dan oksigen terlarut.

Identifikasi udang

Identifikasi udang akan dilakukan berdasarkan bentuk, pola warna, ciri-cirimorfologi dan ukuran-ukuran tubuh morfologi mengikuti kunci identifikasi Carpenterdan Niem (1998)

 

Analisis data

Indeks keanekaragaman komunitas udang setiap titik sampling dihitung denganmenggunakan indeks keanekaragaman Shanon-Wiener () berdasarkan Odum 1972.Selain itu, keseragaman jenis udang () antar titik sampling juga akan dihitung.Keduanya menggunakan rumus sebagai berikut:

 

Jika H’ < 3,2 maka bisa diartikan keanekaragaman jenis rendah, H’ antara 3,2 dan9.9  keanekaragaman populasi sedang, dan H’ > 9,9  keanekaragaman populasitinggi

                                                          DAFTAR PUSTAKA

page 25 / 66

Achmad Farajallah | <!--:zh-->Kolokium Agus Supriadi Keanekaragaman jenis udang air tawar di sungai yang berasal dari Gunung Salak<!--:-->Copyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2012/01/05/%e4%b8%ad%e6%96%87-kolokium-agus-supriadi-keanekaragaman-jenis-udang-air-tawar-di-sungai-yang-berasal-dari-gunung-salak/

 

 

Crapenter KE, Niem VH. 1998. The Living Marine Resources of the Western CentralPasific. Volume 2: Chepaloods, Crustaceans, Holothurians, and Sharks. Rome: Foodand Agriculture Organization of the United Nation.

Fast AW, LJ Lester. 1992. Pond Monitoring and Management Marine Shrime CulturePrinciple and Practise. Amsterdam: Elsevier Science Publisher.

Holthuis LB. 1980. FAO species catalogue. Shrimps and prawn of the world. Anannotated catalogue of species of interest to fisheries. FAO Fisheries Synopsis,(125) vol. 1: pp. 261

Odum E P. 1996. Dasar-Dasar Ekologi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Ratti JT, Garton EO. 1996. Research and experimental design. Di dalam: BookhoutTA, editor. Research and Management Techniques for Wildlife and Habitats. USA:Allen Press. hlm 1–23.

Wowor D. 2010. Studi Biota Perairan dan Herpetofauna di Daerah Aliran Sungai(DAS) Ciliwung dan Cisadane: Kajian Hilangnya Keanekaragaman Hayati. Bogor:Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.

KOLOKIUM MASALAH KHUSUS

DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA-IPB

page 26 / 66

Achmad Farajallah | <!--:zh-->Kolokium Agus Supriadi Keanekaragaman jenis udang air tawar di sungai yang berasal dari Gunung Salak<!--:-->Copyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2012/01/05/%e4%b8%ad%e6%96%87-kolokium-agus-supriadi-keanekaragaman-jenis-udang-air-tawar-di-sungai-yang-berasal-dari-gunung-salak/

 

Keanekaragaman jenis udang air tawar di sungaiyang berasal dari Gunung Salak

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Sungai merupakan suatu perairan terbuka yang memiliki arus, perbedaan gradienlingkungan, serta masih dipengaruhi daratan. Sungai memiliki beberapa ciri, antaralain memiliki arus, waktu tinggal air,  adaptasi biota khusus, dan tidak adastratifikasi suhu dan oksigen, serta sangat mudah mengalami pencemaran (Odum1996).

Keragaman adalah banyaknya spesies yang ada dalam suatu ekosistem.Keragaman spesies yang tinggi menunjukkan keseimbangan ekosistem yang  baik..Sebaliknya keragaman yang rendah menunjukkan ekosistem tersebut mengalamikerusakan akibat faktor lingkungan. Indeks keragaman merupakan ukuran tingkatkeragaman dalam suatu ekosistem. Salah satu komponen biotik dalam sungaiadalah udang air tawar. Udang air tawar mempunyai peranan yang penting dalammenjaga keseimbangan ekosistem. Udang air tawar berfungsi sebagai makananbagi hewan akuatik yang lebih besar, seperti ikan. Udang air tawar juga berfungsisebagai pemakan bangkai dan detritus di sungai, kolam dan danau. Jika udang airtawar tidak terdapat di perairan, perairan akan mengalami pembusukan yang dapatmeningkatkan zat amoniak dan bersifat racun (Wowor 2010).

Udang air tawar dikelompokkan dalam subfilum Crustacea, kelas Malacostraca, ordoDecapoda, yang terdiri dari famili Palaemonidae, Atyidae dan Alpheidae (Holthuis1980). Ciri-ciri morfologis udang menurut Fast & Lester (1992), mempunyai tubuhyang bilateral simetris terdiri atas sejumlah ruas yang dibungkus oleh kitin sebagaieksoskeleton. Tiga pasang maksilliped yang terdapat di bagian dada digunakanuntuk makan dan mempunyai lima pasang kaki jalan sehingga disebut hewanberkaki sepuluh (Decapoda). Tubuh biasanya beruas dan sistem syarafnya berupatangga tali. Dilihat dari luar, tubuh udang terdiri dari dua bagian, yaitu bagiandepan dan bagian belakang. Bagian depan disebut bagian kepala, yang sebenarnya

page 27 / 66

Achmad Farajallah | <!--:zh-->Kolokium Agus Supriadi Keanekaragaman jenis udang air tawar di sungai yang berasal dari Gunung Salak<!--:-->Copyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2012/01/05/%e4%b8%ad%e6%96%87-kolokium-agus-supriadi-keanekaragaman-jenis-udang-air-tawar-di-sungai-yang-berasal-dari-gunung-salak/

terdiri dari bagian kepala dan dada yang menyatu. Bagian kepala tertutup kerapak,bagian perut terdiri dari lima ruas yang masing-masing ruas mempunyai sepasangpleopod dan ruas terakhir terdiri dari bagian ruas perut, dan ruas telson sertauropod (ekor kipas). Tubuh udang mempunyai rostrum, sepasang mata, sepasangantena, sepasang antenula bagian dalam dan luar, tiga buah maksilipied, limapasang chelae (periopod), lima pasang pleopod, sepasang telson dan uropod.

 Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman jenis udang air tawar disungai-sungai yang berasal dari Gunung Salak.

Waktu dan Tempat

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan November sampai dengan Maret 2011di sungai yang berhulu dari Gunung Salak dan di bagian Fungsi Hayati dan PerilakuHewan Departemen Biologi, FMIPA, IPB.

 

BAHAN DAN METODE

Metode

 Penentuan titik sampling (stasiun) dan Sampling

Penentuan stasiun dilakukan dengan menandai titik sampling pada peta secara purposive, yaitu pada setiap aliran sungai ditentukan 2 titik. Kemudian, dari titik

page 28 / 66

Achmad Farajallah | <!--:zh-->Kolokium Agus Supriadi Keanekaragaman jenis udang air tawar di sungai yang berasal dari Gunung Salak<!--:-->Copyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2012/01/05/%e4%b8%ad%e6%96%87-kolokium-agus-supriadi-keanekaragaman-jenis-udang-air-tawar-di-sungai-yang-berasal-dari-gunung-salak/

sampling yang sudah ditentukan dilanjutkan dengan metode road sampling ke arahhulu dan hilir sungai dengan teliti. Road sampling adalah metode sampling dengancara berjalan pada setiap titik sampling yang telah ditentukan (Ratti & Garton1996).

Penangkapan ikan dilakukan dengan dengan berbagai alat, antara lain electrofishing, jaring, pukat dan/atau jala serokan. Lokasi sampling akan ditandaikoordinatnya dengan bantuan GPS.

Pengamatan ekologi air

            Pengamatan ekologi air pada setiap titik sampling akan dilakukan terhadapbeberapa parameter kualitas dan kuantitas air, antara lain suhu, kecerahan, pH,dan oksigen terlarut.

Identifikasi udang

Identifikasi udang akan dilakukan berdasarkan bentuk, pola warna, ciri-cirimorfologi dan ukuran-ukuran tubuh morfologi mengikuti kunci identifikasi Carpenterdan Niem (1998)

 

Analisis data

Indeks keanekaragaman komunitas udang setiap titik sampling dihitung denganmenggunakan indeks keanekaragaman Shanon-Wiener () berdasarkan Odum 1972.Selain itu, keseragaman jenis udang () antar titik sampling juga akan dihitung.Keduanya menggunakan rumus sebagai berikut:

page 29 / 66

Achmad Farajallah | <!--:zh-->Kolokium Agus Supriadi Keanekaragaman jenis udang air tawar di sungai yang berasal dari Gunung Salak<!--:-->Copyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2012/01/05/%e4%b8%ad%e6%96%87-kolokium-agus-supriadi-keanekaragaman-jenis-udang-air-tawar-di-sungai-yang-berasal-dari-gunung-salak/

 

Jika H’ < 3,2 maka bisa diartikan keanekaragaman jenis rendah, H’ antara 3,2 dan9.9  keanekaragaman populasi sedang, dan H’ > 9,9  keanekaragaman populasitinggi

                                                          DAFTAR PUSTAKA

 

 

Crapenter KE, Niem VH. 1998. The Living Marine Resources of the Western CentralPasific. Volume 2: Chepaloods, Crustaceans, Holothurians, and Sharks. Rome: Foodand Agriculture Organization of the United Nation.

Fast AW, LJ Lester. 1992. Pond Monitoring and Management Marine Shrime CulturePrinciple and Practise. Amsterdam: Elsevier Science Publisher.

Holthuis LB. 1980. FAO species catalogue. Shrimps and prawn of the world. Anannotated catalogue of species of interest to fisheries. FAO Fisheries Synopsis,(125) vol. 1: pp. 261

Odum E P. 1996. Dasar-Dasar Ekologi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

page 30 / 66

Achmad Farajallah | <!--:zh-->Kolokium Agus Supriadi Keanekaragaman jenis udang air tawar di sungai yang berasal dari Gunung Salak<!--:-->Copyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2012/01/05/%e4%b8%ad%e6%96%87-kolokium-agus-supriadi-keanekaragaman-jenis-udang-air-tawar-di-sungai-yang-berasal-dari-gunung-salak/

Ratti JT, Garton EO. 1996. Research and experimental design. Di dalam: BookhoutTA, editor. Research and Management Techniques for Wildlife and Habitats. USA:Allen Press. hlm 1–23.

Wowor D. 2010. Studi Biota Perairan dan Herpetofauna di Daerah Aliran Sungai(DAS) Ciliwung dan Cisadane: Kajian Hilangnya Keanekaragaman Hayati. Bogor:Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.

KOLOKIUM MASALAH KHUSUS

DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA-IPB

 

Keanekaragaman jenis udang air tawar di sungaiyang berasal dari Gunung Salak

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Sungai merupakan suatu perairan terbuka yang memiliki arus, perbedaan gradienlingkungan, serta masih dipengaruhi daratan. Sungai memiliki beberapa ciri, antaralain memiliki arus, waktu tinggal air,  adaptasi biota khusus, dan tidak adastratifikasi suhu dan oksigen, serta sangat mudah mengalami pencemaran (Odum1996).

Keragaman adalah banyaknya spesies yang ada dalam suatu ekosistem.Keragaman spesies yang tinggi menunjukkan keseimbangan ekosistem yang  baik..Sebaliknya keragaman yang rendah menunjukkan ekosistem tersebut mengalami

page 31 / 66

Achmad Farajallah | <!--:zh-->Kolokium Agus Supriadi Keanekaragaman jenis udang air tawar di sungai yang berasal dari Gunung Salak<!--:-->Copyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2012/01/05/%e4%b8%ad%e6%96%87-kolokium-agus-supriadi-keanekaragaman-jenis-udang-air-tawar-di-sungai-yang-berasal-dari-gunung-salak/

kerusakan akibat faktor lingkungan. Indeks keragaman merupakan ukuran tingkatkeragaman dalam suatu ekosistem. Salah satu komponen biotik dalam sungaiadalah udang air tawar. Udang air tawar mempunyai peranan yang penting dalammenjaga keseimbangan ekosistem. Udang air tawar berfungsi sebagai makananbagi hewan akuatik yang lebih besar, seperti ikan. Udang air tawar juga berfungsisebagai pemakan bangkai dan detritus di sungai, kolam dan danau. Jika udang airtawar tidak terdapat di perairan, perairan akan mengalami pembusukan yang dapatmeningkatkan zat amoniak dan bersifat racun (Wowor 2010).

Udang air tawar dikelompokkan dalam subfilum Crustacea, kelas Malacostraca, ordoDecapoda, yang terdiri dari famili Palaemonidae, Atyidae dan Alpheidae (Holthuis1980). Ciri-ciri morfologis udang menurut Fast & Lester (1992), mempunyai tubuhyang bilateral simetris terdiri atas sejumlah ruas yang dibungkus oleh kitin sebagaieksoskeleton. Tiga pasang maksilliped yang terdapat di bagian dada digunakanuntuk makan dan mempunyai lima pasang kaki jalan sehingga disebut hewanberkaki sepuluh (Decapoda). Tubuh biasanya beruas dan sistem syarafnya berupatangga tali. Dilihat dari luar, tubuh udang terdiri dari dua bagian, yaitu bagiandepan dan bagian belakang. Bagian depan disebut bagian kepala, yang sebenarnyaterdiri dari bagian kepala dan dada yang menyatu. Bagian kepala tertutup kerapak,bagian perut terdiri dari lima ruas yang masing-masing ruas mempunyai sepasangpleopod dan ruas terakhir terdiri dari bagian ruas perut, dan ruas telson sertauropod (ekor kipas). Tubuh udang mempunyai rostrum, sepasang mata, sepasangantena, sepasang antenula bagian dalam dan luar, tiga buah maksilipied, limapasang chelae (periopod), lima pasang pleopod, sepasang telson dan uropod.

 Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman jenis udang air tawar disungai-sungai yang berasal dari Gunung Salak.

Waktu dan Tempat

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan November sampai dengan Maret 2011di sungai yang berhulu dari Gunung Salak dan di bagian Fungsi Hayati dan PerilakuHewan Departemen Biologi, FMIPA, IPB.

page 32 / 66

Achmad Farajallah | <!--:zh-->Kolokium Agus Supriadi Keanekaragaman jenis udang air tawar di sungai yang berasal dari Gunung Salak<!--:-->Copyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2012/01/05/%e4%b8%ad%e6%96%87-kolokium-agus-supriadi-keanekaragaman-jenis-udang-air-tawar-di-sungai-yang-berasal-dari-gunung-salak/

 

BAHAN DAN METODE

Metode

 Penentuan titik sampling (stasiun) dan Sampling

Penentuan stasiun dilakukan dengan menandai titik sampling pada peta secara purposive, yaitu pada setiap aliran sungai ditentukan 2 titik. Kemudian, dari titiksampling yang sudah ditentukan dilanjutkan dengan metode road sampling ke arahhulu dan hilir sungai dengan teliti. Road sampling adalah metode sampling dengancara berjalan pada setiap titik sampling yang telah ditentukan (Ratti & Garton1996).

Penangkapan ikan dilakukan dengan dengan berbagai alat, antara lain electrofishing, jaring, pukat dan/atau jala serokan. Lokasi sampling akan ditandaikoordinatnya dengan bantuan GPS.

Pengamatan ekologi air

            Pengamatan ekologi air pada setiap titik sampling akan dilakukan terhadapbeberapa parameter kualitas dan kuantitas air, antara lain suhu, kecerahan, pH,dan oksigen terlarut.

Identifikasi udang

Identifikasi udang akan dilakukan berdasarkan bentuk, pola warna, ciri-ciri

page 33 / 66

Achmad Farajallah | <!--:zh-->Kolokium Agus Supriadi Keanekaragaman jenis udang air tawar di sungai yang berasal dari Gunung Salak<!--:-->Copyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2012/01/05/%e4%b8%ad%e6%96%87-kolokium-agus-supriadi-keanekaragaman-jenis-udang-air-tawar-di-sungai-yang-berasal-dari-gunung-salak/

morfologi dan ukuran-ukuran tubuh morfologi mengikuti kunci identifikasi Carpenterdan Niem (1998)

 

Analisis data

Indeks keanekaragaman komunitas udang setiap titik sampling dihitung denganmenggunakan indeks keanekaragaman Shanon-Wiener () berdasarkan Odum 1972.Selain itu, keseragaman jenis udang () antar titik sampling juga akan dihitung.Keduanya menggunakan rumus sebagai berikut:

 

Jika H’ < 3,2 maka bisa diartikan keanekaragaman jenis rendah, H’ antara 3,2 dan9.9  keanekaragaman populasi sedang, dan H’ > 9,9  keanekaragaman populasitinggi

                                                          DAFTAR PUSTAKA

 

 

Crapenter KE, Niem VH. 1998. The Living Marine Resources of the Western Central

page 34 / 66

Achmad Farajallah | <!--:zh-->Kolokium Agus Supriadi Keanekaragaman jenis udang air tawar di sungai yang berasal dari Gunung Salak<!--:-->Copyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2012/01/05/%e4%b8%ad%e6%96%87-kolokium-agus-supriadi-keanekaragaman-jenis-udang-air-tawar-di-sungai-yang-berasal-dari-gunung-salak/

Pasific. Volume 2: Chepaloods, Crustaceans, Holothurians, and Sharks. Rome: Foodand Agriculture Organization of the United Nation.

Fast AW, LJ Lester. 1992. Pond Monitoring and Management Marine Shrime CulturePrinciple and Practise. Amsterdam: Elsevier Science Publisher.

Holthuis LB. 1980. FAO species catalogue. Shrimps and prawn of the world. Anannotated catalogue of species of interest to fisheries. FAO Fisheries Synopsis,(125) vol. 1: pp. 261

Odum E P. 1996. Dasar-Dasar Ekologi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Ratti JT, Garton EO. 1996. Research and experimental design. Di dalam: BookhoutTA, editor. Research and Management Techniques for Wildlife and Habitats. USA:Allen Press. hlm 1–23.

Wowor D. 2010. Studi Biota Perairan dan Herpetofauna di Daerah Aliran Sungai(DAS) Ciliwung dan Cisadane: Kajian Hilangnya Keanekaragaman Hayati. Bogor:Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.

KOLOKIUM MASALAH KHUSUS

DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA-IPB

 

Keanekaragaman jenis udang air tawar di sungaiyang berasal dari Gunung Salak

page 35 / 66

Achmad Farajallah | <!--:zh-->Kolokium Agus Supriadi Keanekaragaman jenis udang air tawar di sungai yang berasal dari Gunung Salak<!--:-->Copyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2012/01/05/%e4%b8%ad%e6%96%87-kolokium-agus-supriadi-keanekaragaman-jenis-udang-air-tawar-di-sungai-yang-berasal-dari-gunung-salak/

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Sungai merupakan suatu perairan terbuka yang memiliki arus, perbedaan gradienlingkungan, serta masih dipengaruhi daratan. Sungai memiliki beberapa ciri, antaralain memiliki arus, waktu tinggal air,  adaptasi biota khusus, dan tidak adastratifikasi suhu dan oksigen, serta sangat mudah mengalami pencemaran (Odum1996).

Keragaman adalah banyaknya spesies yang ada dalam suatu ekosistem.Keragaman spesies yang tinggi menunjukkan keseimbangan ekosistem yang  baik..Sebaliknya keragaman yang rendah menunjukkan ekosistem tersebut mengalamikerusakan akibat faktor lingkungan. Indeks keragaman merupakan ukuran tingkatkeragaman dalam suatu ekosistem. Salah satu komponen biotik dalam sungaiadalah udang air tawar. Udang air tawar mempunyai peranan yang penting dalammenjaga keseimbangan ekosistem. Udang air tawar berfungsi sebagai makananbagi hewan akuatik yang lebih besar, seperti ikan. Udang air tawar juga berfungsisebagai pemakan bangkai dan detritus di sungai, kolam dan danau. Jika udang airtawar tidak terdapat di perairan, perairan akan mengalami pembusukan yang dapatmeningkatkan zat amoniak dan bersifat racun (Wowor 2010).

Udang air tawar dikelompokkan dalam subfilum Crustacea, kelas Malacostraca, ordoDecapoda, yang terdiri dari famili Palaemonidae, Atyidae dan Alpheidae (Holthuis1980). Ciri-ciri morfologis udang menurut Fast & Lester (1992), mempunyai tubuhyang bilateral simetris terdiri atas sejumlah ruas yang dibungkus oleh kitin sebagaieksoskeleton. Tiga pasang maksilliped yang terdapat di bagian dada digunakanuntuk makan dan mempunyai lima pasang kaki jalan sehingga disebut hewanberkaki sepuluh (Decapoda). Tubuh biasanya beruas dan sistem syarafnya berupatangga tali. Dilihat dari luar, tubuh udang terdiri dari dua bagian, yaitu bagiandepan dan bagian belakang. Bagian depan disebut bagian kepala, yang sebenarnyaterdiri dari bagian kepala dan dada yang menyatu. Bagian kepala tertutup kerapak,bagian perut terdiri dari lima ruas yang masing-masing ruas mempunyai sepasangpleopod dan ruas terakhir terdiri dari bagian ruas perut, dan ruas telson sertauropod (ekor kipas). Tubuh udang mempunyai rostrum, sepasang mata, sepasangantena, sepasang antenula bagian dalam dan luar, tiga buah maksilipied, limapasang chelae (periopod), lima pasang pleopod, sepasang telson dan uropod.

page 36 / 66

Achmad Farajallah | <!--:zh-->Kolokium Agus Supriadi Keanekaragaman jenis udang air tawar di sungai yang berasal dari Gunung Salak<!--:-->Copyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2012/01/05/%e4%b8%ad%e6%96%87-kolokium-agus-supriadi-keanekaragaman-jenis-udang-air-tawar-di-sungai-yang-berasal-dari-gunung-salak/

 Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman jenis udang air tawar disungai-sungai yang berasal dari Gunung Salak.

Waktu dan Tempat

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan November sampai dengan Maret 2011di sungai yang berhulu dari Gunung Salak dan di bagian Fungsi Hayati dan PerilakuHewan Departemen Biologi, FMIPA, IPB. 

BAHAN DAN METODE

Metode

 Penentuan titik sampling (stasiun) dan Sampling

Penentuan stasiun dilakukan dengan menandai titik sampling pada peta secara purposive, yaitu pada setiap aliran sungai ditentukan 2 titik. Kemudian, dari titiksampling yang sudah ditentukan dilanjutkan dengan metode road sampling ke arahhulu dan hilir sungai dengan teliti. Road sampling adalah metode sampling dengancara berjalan pada setiap titik sampling yang telah ditentukan (Ratti & Garton1996).

Penangkapan ikan dilakukan dengan dengan berbagai alat, antara lain electrofishing, jaring, pukat dan/atau jala serokan. Lokasi sampling akan ditandaikoordinatnya dengan bantuan GPS.

page 37 / 66

Achmad Farajallah | <!--:zh-->Kolokium Agus Supriadi Keanekaragaman jenis udang air tawar di sungai yang berasal dari Gunung Salak<!--:-->Copyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2012/01/05/%e4%b8%ad%e6%96%87-kolokium-agus-supriadi-keanekaragaman-jenis-udang-air-tawar-di-sungai-yang-berasal-dari-gunung-salak/

Pengamatan ekologi air

            Pengamatan ekologi air pada setiap titik sampling akan dilakukan terhadapbeberapa parameter kualitas dan kuantitas air, antara lain suhu, kecerahan, pH,dan oksigen terlarut.

Identifikasi udang

Identifikasi udang akan dilakukan berdasarkan bentuk, pola warna, ciri-cirimorfologi dan ukuran-ukuran tubuh morfologi mengikuti kunci identifikasi Carpenterdan Niem (1998)

Analisis data

Indeks keanekaragaman komunitas udang setiap titik sampling dihitung denganmenggunakan indeks keanekaragaman Shanon-Wiener () berdasarkan Odum 1972.Selain itu, keseragaman jenis udang () antar titik sampling juga akan dihitung.Keduanya menggunakan rumus sebagai berikut:

 

Jika H’ < 3,2 maka bisa diartikan keanekaragaman jenis rendah, H’ antara 3,2 dan9.9  keanekaragaman populasi sedang, dan H’ > 9,9  keanekaragaman populasitinggi

                                                          DAFTAR PUSTAKA

page 38 / 66

Achmad Farajallah | <!--:zh-->Kolokium Agus Supriadi Keanekaragaman jenis udang air tawar di sungai yang berasal dari Gunung Salak<!--:-->Copyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2012/01/05/%e4%b8%ad%e6%96%87-kolokium-agus-supriadi-keanekaragaman-jenis-udang-air-tawar-di-sungai-yang-berasal-dari-gunung-salak/

Crapenter KE, Niem VH. 1998. The Living Marine Resources of the Western CentralPasific. Volume 2: Chepaloods, Crustaceans, Holothurians, and Sharks. Rome: Foodand Agriculture Organization of the United Nation.

Fast AW, LJ Lester. 1992. Pond Monitoring and Management Marine Shrime CulturePrinciple and Practise. Amsterdam: Elsevier Science Publisher.

Holthuis LB. 1980. FAO species catalogue. Shrimps and prawn of the world. Anannotated catalogue of species of interest to fisheries. FAO Fisheries Synopsis,(125) vol. 1: pp. 261

Odum E P. 1996. Dasar-Dasar Ekologi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Ratti JT, Garton EO. 1996. Research and experimental design. Di dalam: BookhoutTA, editor. Research and Management Techniques for Wildlife and Habitats. USA:Allen Press. hlm 1–23.

Wowor D. 2010. Studi Biota Perairan dan Herpetofauna di Daerah Aliran Sungai(DAS) Ciliwung dan Cisadane: Kajian Hilangnya Keanekaragaman Hayati. Bogor:Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.

KOLOKIUM MASALAH KHUSUS

DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA-IPB

 

Keanekaragaman jenis udang air tawar di sungaiyang berasal dari Gunung Salak

page 39 / 66

Achmad Farajallah | <!--:zh-->Kolokium Agus Supriadi Keanekaragaman jenis udang air tawar di sungai yang berasal dari Gunung Salak<!--:-->Copyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2012/01/05/%e4%b8%ad%e6%96%87-kolokium-agus-supriadi-keanekaragaman-jenis-udang-air-tawar-di-sungai-yang-berasal-dari-gunung-salak/

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Sungai merupakan suatu perairan terbuka yang memiliki arus, perbedaan gradienlingkungan, serta masih dipengaruhi daratan. Sungai memiliki beberapa ciri, antaralain memiliki arus, waktu tinggal air,  adaptasi biota khusus, dan tidak adastratifikasi suhu dan oksigen, serta sangat mudah mengalami pencemaran (Odum1996).

Keragaman adalah banyaknya spesies yang ada dalam suatu ekosistem.Keragaman spesies yang tinggi menunjukkan keseimbangan ekosistem yang  baik..Sebaliknya keragaman yang rendah menunjukkan ekosistem tersebut mengalamikerusakan akibat faktor lingkungan. Indeks keragaman merupakan ukuran tingkatkeragaman dalam suatu ekosistem. Salah satu komponen biotik dalam sungaiadalah udang air tawar. Udang air tawar mempunyai peranan yang penting dalammenjaga keseimbangan ekosistem. Udang air tawar berfungsi sebagai makananbagi hewan akuatik yang lebih besar, seperti ikan. Udang air tawar juga berfungsisebagai pemakan bangkai dan detritus di sungai, kolam dan danau. Jika udang airtawar tidak terdapat di perairan, perairan akan mengalami pembusukan yang dapatmeningkatkan zat amoniak dan bersifat racun (Wowor 2010).

Udang air tawar dikelompokkan dalam subfilum Crustacea, kelas Malacostraca, ordoDecapoda, yang terdiri dari famili Palaemonidae, Atyidae dan Alpheidae (Holthuis1980). Ciri-ciri morfologis udang menurut Fast & Lester (1992), mempunyai tubuhyang bilateral simetris terdiri atas sejumlah ruas yang dibungkus oleh kitin sebagaieksoskeleton. Tiga pasang maksilliped yang terdapat di bagian dada digunakanuntuk makan dan mempunyai lima pasang kaki jalan sehingga disebut hewanberkaki sepuluh (Decapoda). Tubuh biasanya beruas dan sistem syarafnya berupatangga tali. Dilihat dari luar, tubuh udang terdiri dari dua bagian, yaitu bagiandepan dan bagian belakang. Bagian depan disebut bagian kepala, yang sebenarnyaterdiri dari bagian kepala dan dada yang menyatu. Bagian kepala tertutup kerapak,bagian perut terdiri dari lima ruas yang masing-masing ruas mempunyai sepasangpleopod dan ruas terakhir terdiri dari bagian ruas perut, dan ruas telson sertauropod (ekor kipas). Tubuh udang mempunyai rostrum, sepasang mata, sepasangantena, sepasang antenula bagian dalam dan luar, tiga buah maksilipied, limapasang chelae (periopod), lima pasang pleopod, sepasang telson dan uropod.

page 40 / 66

Achmad Farajallah | <!--:zh-->Kolokium Agus Supriadi Keanekaragaman jenis udang air tawar di sungai yang berasal dari Gunung Salak<!--:-->Copyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2012/01/05/%e4%b8%ad%e6%96%87-kolokium-agus-supriadi-keanekaragaman-jenis-udang-air-tawar-di-sungai-yang-berasal-dari-gunung-salak/

 Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman jenis udang air tawar disungai-sungai yang berasal dari Gunung Salak.

Waktu dan Tempat

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan November sampai dengan Maret 2011di sungai yang berhulu dari Gunung Salak dan di bagian Fungsi Hayati dan PerilakuHewan Departemen Biologi, FMIPA, IPB.

 

BAHAN DAN METODE

Metode

 Penentuan titik sampling (stasiun) dan Sampling

Penentuan stasiun dilakukan dengan menandai titik sampling pada peta secara purposive, yaitu pada setiap aliran sungai ditentukan 2 titik. Kemudian, dari titiksampling yang sudah ditentukan dilanjutkan dengan metode road sampling ke arahhulu dan hilir sungai dengan teliti. Road sampling adalah metode sampling dengancara berjalan pada setiap titik sampling yang telah ditentukan (Ratti & Garton1996).

Penangkapan ikan dilakukan dengan dengan berbagai alat, antara lain electrofishing, jaring, pukat dan/atau jala serokan. Lokasi sampling akan ditandai

page 41 / 66

Achmad Farajallah | <!--:zh-->Kolokium Agus Supriadi Keanekaragaman jenis udang air tawar di sungai yang berasal dari Gunung Salak<!--:-->Copyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2012/01/05/%e4%b8%ad%e6%96%87-kolokium-agus-supriadi-keanekaragaman-jenis-udang-air-tawar-di-sungai-yang-berasal-dari-gunung-salak/

koordinatnya dengan bantuan GPS.

Pengamatan ekologi air

            Pengamatan ekologi air pada setiap titik sampling akan dilakukan terhadapbeberapa parameter kualitas dan kuantitas air, antara lain suhu, kecerahan, pH,dan oksigen terlarut.

Identifikasi udang

Identifikasi udang akan dilakukan berdasarkan bentuk, pola warna, ciri-cirimorfologi dan ukuran-ukuran tubuh morfologi mengikuti kunci identifikasi Carpenterdan Niem (1998)

 

Analisis data

Indeks keanekaragaman komunitas udang setiap titik sampling dihitung denganmenggunakan indeks keanekaragaman Shanon-Wiener () berdasarkan Odum 1972.Selain itu, keseragaman jenis udang () antar titik sampling juga akan dihitung.Keduanya menggunakan rumus sebagai berikut:

 

page 42 / 66

Achmad Farajallah | <!--:zh-->Kolokium Agus Supriadi Keanekaragaman jenis udang air tawar di sungai yang berasal dari Gunung Salak<!--:-->Copyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2012/01/05/%e4%b8%ad%e6%96%87-kolokium-agus-supriadi-keanekaragaman-jenis-udang-air-tawar-di-sungai-yang-berasal-dari-gunung-salak/

Jika H’ < 3,2 maka bisa diartikan keanekaragaman jenis rendah, H’ antara 3,2 dan9.9  keanekaragaman populasi sedang, dan H’ > 9,9  keanekaragaman populasitinggi

                                                          DAFTAR PUSTAKA

 

 

Crapenter KE, Niem VH. 1998. The Living Marine Resources of the Western CentralPasific. Volume 2: Chepaloods, Crustaceans, Holothurians, and Sharks. Rome: Foodand Agriculture Organization of the United Nation.

Fast AW, LJ Lester. 1992. Pond Monitoring and Management Marine Shrime CulturePrinciple and Practise. Amsterdam: Elsevier Science Publisher.

Holthuis LB. 1980. FAO species catalogue. Shrimps and prawn of the world. Anannotated catalogue of species of interest to fisheries. FAO Fisheries Synopsis,(125) vol. 1: pp. 261

Odum E P. 1996. Dasar-Dasar Ekologi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Ratti JT, Garton EO. 1996. Research and experimental design. Di dalam: BookhoutTA, editor. Research and Management Techniques for Wildlife and Habitats. USA:Allen Press. hlm 1–23.

Wowor D. 2010. Studi Biota Perairan dan Herpetofauna di Daerah Aliran Sungai

page 43 / 66

Achmad Farajallah | <!--:zh-->Kolokium Agus Supriadi Keanekaragaman jenis udang air tawar di sungai yang berasal dari Gunung Salak<!--:-->Copyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2012/01/05/%e4%b8%ad%e6%96%87-kolokium-agus-supriadi-keanekaragaman-jenis-udang-air-tawar-di-sungai-yang-berasal-dari-gunung-salak/

(DAS) Ciliwung dan Cisadane: Kajian Hilangnya Keanekaragaman Hayati. Bogor:Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.

KOLOKIUM MASALAH KHUSUS

DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA-IPB

 

Keanekaragaman jenis udang air tawar di sungaiyang berasal dari Gunung Salak

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Sungai merupakan suatu perairan terbuka yang memiliki arus, perbedaan gradienlingkungan, serta masih dipengaruhi daratan. Sungai memiliki beberapa ciri, antaralain memiliki arus, waktu tinggal air,  adaptasi biota khusus, dan tidak adastratifikasi suhu dan oksigen, serta sangat mudah mengalami pencemaran (Odum1996).

Keragaman adalah banyaknya spesies yang ada dalam suatu ekosistem.Keragaman spesies yang tinggi menunjukkan keseimbangan ekosistem yang  baik..Sebaliknya keragaman yang rendah menunjukkan ekosistem tersebut mengalamikerusakan akibat faktor lingkungan. Indeks keragaman merupakan ukuran tingkatkeragaman dalam suatu ekosistem. Salah satu komponen biotik dalam sungaiadalah udang air tawar. Udang air tawar mempunyai peranan yang penting dalammenjaga keseimbangan ekosistem. Udang air tawar berfungsi sebagai makananbagi hewan akuatik yang lebih besar, seperti ikan. Udang air tawar juga berfungsisebagai pemakan bangkai dan detritus di sungai, kolam dan danau. Jika udang airtawar tidak terdapat di perairan, perairan akan mengalami pembusukan yang dapat

page 44 / 66

Achmad Farajallah | <!--:zh-->Kolokium Agus Supriadi Keanekaragaman jenis udang air tawar di sungai yang berasal dari Gunung Salak<!--:-->Copyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2012/01/05/%e4%b8%ad%e6%96%87-kolokium-agus-supriadi-keanekaragaman-jenis-udang-air-tawar-di-sungai-yang-berasal-dari-gunung-salak/

meningkatkan zat amoniak dan bersifat racun (Wowor 2010).

Udang air tawar dikelompokkan dalam subfilum Crustacea, kelas Malacostraca, ordoDecapoda, yang terdiri dari famili Palaemonidae, Atyidae dan Alpheidae (Holthuis1980). Ciri-ciri morfologis udang menurut Fast & Lester (1992), mempunyai tubuhyang bilateral simetris terdiri atas sejumlah ruas yang dibungkus oleh kitin sebagaieksoskeleton. Tiga pasang maksilliped yang terdapat di bagian dada digunakanuntuk makan dan mempunyai lima pasang kaki jalan sehingga disebut hewanberkaki sepuluh (Decapoda). Tubuh biasanya beruas dan sistem syarafnya berupatangga tali. Dilihat dari luar, tubuh udang terdiri dari dua bagian, yaitu bagiandepan dan bagian belakang. Bagian depan disebut bagian kepala, yang sebenarnyaterdiri dari bagian kepala dan dada yang menyatu. Bagian kepala tertutup kerapak,bagian perut terdiri dari lima ruas yang masing-masing ruas mempunyai sepasangpleopod dan ruas terakhir terdiri dari bagian ruas perut, dan ruas telson sertauropod (ekor kipas). Tubuh udang mempunyai rostrum, sepasang mata, sepasangantena, sepasang antenula bagian dalam dan luar, tiga buah maksilipied, limapasang chelae (periopod), lima pasang pleopod, sepasang telson dan uropod.

 Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman jenis udang air tawar disungai-sungai yang berasal dari Gunung Salak.

Waktu dan Tempat

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan November sampai dengan Maret 2011di sungai yang berhulu dari Gunung Salak dan di bagian Fungsi Hayati dan PerilakuHewan Departemen Biologi, FMIPA, IPB.

 

BAHAN DAN METODE

page 45 / 66

Achmad Farajallah | <!--:zh-->Kolokium Agus Supriadi Keanekaragaman jenis udang air tawar di sungai yang berasal dari Gunung Salak<!--:-->Copyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2012/01/05/%e4%b8%ad%e6%96%87-kolokium-agus-supriadi-keanekaragaman-jenis-udang-air-tawar-di-sungai-yang-berasal-dari-gunung-salak/

Metode

 Penentuan titik sampling (stasiun) dan Sampling

Penentuan stasiun dilakukan dengan menandai titik sampling pada peta secara purposive, yaitu pada setiap aliran sungai ditentukan 2 titik. Kemudian, dari titiksampling yang sudah ditentukan dilanjutkan dengan metode road sampling ke arahhulu dan hilir sungai dengan teliti. Road sampling adalah metode sampling dengancara berjalan pada setiap titik sampling yang telah ditentukan (Ratti & Garton1996).

Penangkapan ikan dilakukan dengan dengan berbagai alat, antara lain electrofishing, jaring, pukat dan/atau jala serokan. Lokasi sampling akan ditandaikoordinatnya dengan bantuan GPS.

Pengamatan ekologi air

            Pengamatan ekologi air pada setiap titik sampling akan dilakukan terhadapbeberapa parameter kualitas dan kuantitas air, antara lain suhu, kecerahan, pH,dan oksigen terlarut.

Identifikasi udang

Identifikasi udang akan dilakukan berdasarkan bentuk, pola warna, ciri-cirimorfologi dan ukuran-ukuran tubuh morfologi mengikuti kunci identifikasi Carpenterdan Niem (1998)

 

page 46 / 66

Achmad Farajallah | <!--:zh-->Kolokium Agus Supriadi Keanekaragaman jenis udang air tawar di sungai yang berasal dari Gunung Salak<!--:-->Copyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2012/01/05/%e4%b8%ad%e6%96%87-kolokium-agus-supriadi-keanekaragaman-jenis-udang-air-tawar-di-sungai-yang-berasal-dari-gunung-salak/

Analisis data

Indeks keanekaragaman komunitas udang setiap titik sampling dihitung denganmenggunakan indeks keanekaragaman Shanon-Wiener () berdasarkan Odum 1972.Selain itu, keseragaman jenis udang () antar titik sampling juga akan dihitung.Keduanya menggunakan rumus sebagai berikut:

 

Jika H’ < 3,2 maka bisa diartikan keanekaragaman jenis rendah, H’ antara 3,2 dan9.9  keanekaragaman populasi sedang, dan H’ > 9,9  keanekaragaman populasitinggi

                                                          DAFTAR PUSTAKA

 

 

Crapenter KE, Niem VH. 1998. The Living Marine Resources of the Western CentralPasific. Volume 2: Chepaloods, Crustaceans, Holothurians, and Sharks. Rome: Foodand Agriculture Organization of the United Nation.

Fast AW, LJ Lester. 1992. Pond Monitoring and Management Marine Shrime CulturePrinciple and Practise. Amsterdam: Elsevier Science Publisher.

page 47 / 66

Achmad Farajallah | <!--:zh-->Kolokium Agus Supriadi Keanekaragaman jenis udang air tawar di sungai yang berasal dari Gunung Salak<!--:-->Copyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2012/01/05/%e4%b8%ad%e6%96%87-kolokium-agus-supriadi-keanekaragaman-jenis-udang-air-tawar-di-sungai-yang-berasal-dari-gunung-salak/

Holthuis LB. 1980. FAO species catalogue. Shrimps and prawn of the world. Anannotated catalogue of species of interest to fisheries. FAO Fisheries Synopsis,(125) vol. 1: pp. 261

Odum E P. 1996. Dasar-Dasar Ekologi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Ratti JT, Garton EO. 1996. Research and experimental design. Di dalam: BookhoutTA, editor. Research and Management Techniques for Wildlife and Habitats. USA:Allen Press. hlm 1–23.

Wowor D. 2010. Studi Biota Perairan dan Herpetofauna di Daerah Aliran Sungai(DAS) Ciliwung dan Cisadane: Kajian Hilangnya Keanekaragaman Hayati. Bogor:Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.

KOLOKIUM MASALAH KHUSUS

DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA-IPB

 

Keanekaragaman jenis udang air tawar di sungaiyang berasal dari Gunung Salak

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Sungai merupakan suatu perairan terbuka yang memiliki arus, perbedaan gradien

page 48 / 66

Achmad Farajallah | <!--:zh-->Kolokium Agus Supriadi Keanekaragaman jenis udang air tawar di sungai yang berasal dari Gunung Salak<!--:-->Copyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2012/01/05/%e4%b8%ad%e6%96%87-kolokium-agus-supriadi-keanekaragaman-jenis-udang-air-tawar-di-sungai-yang-berasal-dari-gunung-salak/

lingkungan, serta masih dipengaruhi daratan. Sungai memiliki beberapa ciri, antaralain memiliki arus, waktu tinggal air,  adaptasi biota khusus, dan tidak adastratifikasi suhu dan oksigen, serta sangat mudah mengalami pencemaran (Odum1996).

Keragaman adalah banyaknya spesies yang ada dalam suatu ekosistem.Keragaman spesies yang tinggi menunjukkan keseimbangan ekosistem yang  baik..Sebaliknya keragaman yang rendah menunjukkan ekosistem tersebut mengalamikerusakan akibat faktor lingkungan. Indeks keragaman merupakan ukuran tingkatkeragaman dalam suatu ekosistem. Salah satu komponen biotik dalam sungaiadalah udang air tawar. Udang air tawar mempunyai peranan yang penting dalammenjaga keseimbangan ekosistem. Udang air tawar berfungsi sebagai makananbagi hewan akuatik yang lebih besar, seperti ikan. Udang air tawar juga berfungsisebagai pemakan bangkai dan detritus di sungai, kolam dan danau. Jika udang airtawar tidak terdapat di perairan, perairan akan mengalami pembusukan yang dapatmeningkatkan zat amoniak dan bersifat racun (Wowor 2010).

Udang air tawar dikelompokkan dalam subfilum Crustacea, kelas Malacostraca, ordoDecapoda, yang terdiri dari famili Palaemonidae, Atyidae dan Alpheidae (Holthuis1980). Ciri-ciri morfologis udang menurut Fast & Lester (1992), mempunyai tubuhyang bilateral simetris terdiri atas sejumlah ruas yang dibungkus oleh kitin sebagaieksoskeleton. Tiga pasang maksilliped yang terdapat di bagian dada digunakanuntuk makan dan mempunyai lima pasang kaki jalan sehingga disebut hewanberkaki sepuluh (Decapoda). Tubuh biasanya beruas dan sistem syarafnya berupatangga tali. Dilihat dari luar, tubuh udang terdiri dari dua bagian, yaitu bagiandepan dan bagian belakang. Bagian depan disebut bagian kepala, yang sebenarnyaterdiri dari bagian kepala dan dada yang menyatu. Bagian kepala tertutup kerapak,bagian perut terdiri dari lima ruas yang masing-masing ruas mempunyai sepasangpleopod dan ruas terakhir terdiri dari bagian ruas perut, dan ruas telson sertauropod (ekor kipas). Tubuh udang mempunyai rostrum, sepasang mata, sepasangantena, sepasang antenula bagian dalam dan luar, tiga buah maksilipied, limapasang chelae (periopod), lima pasang pleopod, sepasang telson dan uropod.

 Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman jenis udang air tawar disungai-sungai yang berasal dari Gunung Salak.

page 49 / 66

Achmad Farajallah | <!--:zh-->Kolokium Agus Supriadi Keanekaragaman jenis udang air tawar di sungai yang berasal dari Gunung Salak<!--:-->Copyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2012/01/05/%e4%b8%ad%e6%96%87-kolokium-agus-supriadi-keanekaragaman-jenis-udang-air-tawar-di-sungai-yang-berasal-dari-gunung-salak/

Waktu dan Tempat

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan November sampai dengan Maret 2011di sungai yang berhulu dari Gunung Salak dan di bagian Fungsi Hayati dan PerilakuHewan Departemen Biologi, FMIPA, IPB.

 

BAHAN DAN METODE

Metode

 Penentuan titik sampling (stasiun) dan Sampling

Penentuan stasiun dilakukan dengan menandai titik sampling pada peta secara purposive, yaitu pada setiap aliran sungai ditentukan 2 titik. Kemudian, dari titiksampling yang sudah ditentukan dilanjutkan dengan metode road sampling ke arahhulu dan hilir sungai dengan teliti. Road sampling adalah metode sampling dengancara berjalan pada setiap titik sampling yang telah ditentukan (Ratti & Garton1996).

Penangkapan ikan dilakukan dengan dengan berbagai alat, antara lain electrofishing, jaring, pukat dan/atau jala serokan. Lokasi sampling akan ditandaikoordinatnya dengan bantuan GPS.

Pengamatan ekologi air

            Pengamatan ekologi air pada setiap titik sampling akan dilakukan terhadap

page 50 / 66

Achmad Farajallah | <!--:zh-->Kolokium Agus Supriadi Keanekaragaman jenis udang air tawar di sungai yang berasal dari Gunung Salak<!--:-->Copyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2012/01/05/%e4%b8%ad%e6%96%87-kolokium-agus-supriadi-keanekaragaman-jenis-udang-air-tawar-di-sungai-yang-berasal-dari-gunung-salak/

beberapa parameter kualitas dan kuantitas air, antara lain suhu, kecerahan, pH,dan oksigen terlarut.

Identifikasi udang

Identifikasi udang akan dilakukan berdasarkan bentuk, pola warna, ciri-cirimorfologi dan ukuran-ukuran tubuh morfologi mengikuti kunci identifikasi Carpenterdan Niem (1998)

 

Analisis data

Indeks keanekaragaman komunitas udang setiap titik sampling dihitung denganmenggunakan indeks keanekaragaman Shanon-Wiener () berdasarkan Odum 1972.Selain itu, keseragaman jenis udang () antar titik sampling juga akan dihitung.Keduanya menggunakan rumus sebagai berikut:

 

Jika H’ < 3,2 maka bisa diartikan keanekaragaman jenis rendah, H’ antara 3,2 dan9.9  keanekaragaman populasi sedang, dan H’ > 9,9  keanekaragaman populasitinggi

                                                          DAFTAR PUSTAKA

page 51 / 66

Achmad Farajallah | <!--:zh-->Kolokium Agus Supriadi Keanekaragaman jenis udang air tawar di sungai yang berasal dari Gunung Salak<!--:-->Copyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2012/01/05/%e4%b8%ad%e6%96%87-kolokium-agus-supriadi-keanekaragaman-jenis-udang-air-tawar-di-sungai-yang-berasal-dari-gunung-salak/

 

 

Crapenter KE, Niem VH. 1998. The Living Marine Resources of the Western CentralPasific. Volume 2: Chepaloods, Crustaceans, Holothurians, and Sharks. Rome: Foodand Agriculture Organization of the United Nation.

Fast AW, LJ Lester. 1992. Pond Monitoring and Management Marine Shrime CulturePrinciple and Practise. Amsterdam: Elsevier Science Publisher.

Holthuis LB. 1980. FAO species catalogue. Shrimps and prawn of the world. Anannotated catalogue of species of interest to fisheries. FAO Fisheries Synopsis,(125) vol. 1: pp. 261

Odum E P. 1996. Dasar-Dasar Ekologi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Ratti JT, Garton EO. 1996. Research and experimental design. Di dalam: BookhoutTA, editor. Research and Management Techniques for Wildlife and Habitats. USA:Allen Press. hlm 1–23.

Wowor D. 2010. Studi Biota Perairan dan Herpetofauna di Daerah Aliran Sungai(DAS) Ciliwung dan Cisadane: Kajian Hilangnya Keanekaragaman Hayati. Bogor:Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.

KOLOKIUM MASALAH KHUSUS

DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA-IPB

page 52 / 66

Achmad Farajallah | <!--:zh-->Kolokium Agus Supriadi Keanekaragaman jenis udang air tawar di sungai yang berasal dari Gunung Salak<!--:-->Copyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2012/01/05/%e4%b8%ad%e6%96%87-kolokium-agus-supriadi-keanekaragaman-jenis-udang-air-tawar-di-sungai-yang-berasal-dari-gunung-salak/

 

Keanekaragaman jenis udang air tawar di sungaiyang berasal dari Gunung Salak

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Sungai merupakan suatu perairan terbuka yang memiliki arus, perbedaan gradienlingkungan, serta masih dipengaruhi daratan. Sungai memiliki beberapa ciri, antaralain memiliki arus, waktu tinggal air,  adaptasi biota khusus, dan tidak adastratifikasi suhu dan oksigen, serta sangat mudah mengalami pencemaran (Odum1996).

Keragaman adalah banyaknya spesies yang ada dalam suatu ekosistem.Keragaman spesies yang tinggi menunjukkan keseimbangan ekosistem yang  baik..Sebaliknya keragaman yang rendah menunjukkan ekosistem tersebut mengalamikerusakan akibat faktor lingkungan. Indeks keragaman merupakan ukuran tingkatkeragaman dalam suatu ekosistem. Salah satu komponen biotik dalam sungaiadalah udang air tawar. Udang air tawar mempunyai peranan yang penting dalammenjaga keseimbangan ekosistem. Udang air tawar berfungsi sebagai makananbagi hewan akuatik yang lebih besar, seperti ikan. Udang air tawar juga berfungsisebagai pemakan bangkai dan detritus di sungai, kolam dan danau. Jika udang airtawar tidak terdapat di perairan, perairan akan mengalami pembusukan yang dapatmeningkatkan zat amoniak dan bersifat racun (Wowor 2010).

Udang air tawar dikelompokkan dalam subfilum Crustacea, kelas Malacostraca, ordoDecapoda, yang terdiri dari famili Palaemonidae, Atyidae dan Alpheidae (Holthuis1980). Ciri-ciri morfologis udang menurut Fast & Lester (1992), mempunyai tubuhyang bilateral simetris terdiri atas sejumlah ruas yang dibungkus oleh kitin sebagaieksoskeleton. Tiga pasang maksilliped yang terdapat di bagian dada digunakanuntuk makan dan mempunyai lima pasang kaki jalan sehingga disebut hewanberkaki sepuluh (Decapoda). Tubuh biasanya beruas dan sistem syarafnya berupatangga tali. Dilihat dari luar, tubuh udang terdiri dari dua bagian, yaitu bagiandepan dan bagian belakang. Bagian depan disebut bagian kepala, yang sebenarnya

page 53 / 66

Achmad Farajallah | <!--:zh-->Kolokium Agus Supriadi Keanekaragaman jenis udang air tawar di sungai yang berasal dari Gunung Salak<!--:-->Copyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2012/01/05/%e4%b8%ad%e6%96%87-kolokium-agus-supriadi-keanekaragaman-jenis-udang-air-tawar-di-sungai-yang-berasal-dari-gunung-salak/

terdiri dari bagian kepala dan dada yang menyatu. Bagian kepala tertutup kerapak,bagian perut terdiri dari lima ruas yang masing-masing ruas mempunyai sepasangpleopod dan ruas terakhir terdiri dari bagian ruas perut, dan ruas telson sertauropod (ekor kipas). Tubuh udang mempunyai rostrum, sepasang mata, sepasangantena, sepasang antenula bagian dalam dan luar, tiga buah maksilipied, limapasang chelae (periopod), lima pasang pleopod, sepasang telson dan uropod.

 Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman jenis udang air tawar disungai-sungai yang berasal dari Gunung Salak.

Waktu dan Tempat

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan November sampai dengan Maret 2011di sungai yang berhulu dari Gunung Salak dan di bagian Fungsi Hayati dan PerilakuHewan Departemen Biologi, FMIPA, IPB.

 

BAHAN DAN METODE

Metode

 Penentuan titik sampling (stasiun) dan Sampling

Penentuan stasiun dilakukan dengan menandai titik sampling pada peta secara purposive, yaitu pada setiap aliran sungai ditentukan 2 titik. Kemudian, dari titik

page 54 / 66

Achmad Farajallah | <!--:zh-->Kolokium Agus Supriadi Keanekaragaman jenis udang air tawar di sungai yang berasal dari Gunung Salak<!--:-->Copyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2012/01/05/%e4%b8%ad%e6%96%87-kolokium-agus-supriadi-keanekaragaman-jenis-udang-air-tawar-di-sungai-yang-berasal-dari-gunung-salak/

sampling yang sudah ditentukan dilanjutkan dengan metode road sampling ke arahhulu dan hilir sungai dengan teliti. Road sampling adalah metode sampling dengancara berjalan pada setiap titik sampling yang telah ditentukan (Ratti & Garton1996).

Penangkapan ikan dilakukan dengan dengan berbagai alat, antara lain electrofishing, jaring, pukat dan/atau jala serokan. Lokasi sampling akan ditandaikoordinatnya dengan bantuan GPS.

Pengamatan ekologi air

            Pengamatan ekologi air pada setiap titik sampling akan dilakukan terhadapbeberapa parameter kualitas dan kuantitas air, antara lain suhu, kecerahan, pH,dan oksigen terlarut.

Identifikasi udang

Identifikasi udang akan dilakukan berdasarkan bentuk, pola warna, ciri-cirimorfologi dan ukuran-ukuran tubuh morfologi mengikuti kunci identifikasi Carpenterdan Niem (1998)

 

Analisis data

Indeks keanekaragaman komunitas udang setiap titik sampling dihitung denganmenggunakan indeks keanekaragaman Shanon-Wiener () berdasarkan Odum 1972.Selain itu, keseragaman jenis udang () antar titik sampling juga akan dihitung.Keduanya menggunakan rumus sebagai berikut:

page 55 / 66

Achmad Farajallah | <!--:zh-->Kolokium Agus Supriadi Keanekaragaman jenis udang air tawar di sungai yang berasal dari Gunung Salak<!--:-->Copyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2012/01/05/%e4%b8%ad%e6%96%87-kolokium-agus-supriadi-keanekaragaman-jenis-udang-air-tawar-di-sungai-yang-berasal-dari-gunung-salak/

 

Jika H’ < 3,2 maka bisa diartikan keanekaragaman jenis rendah, H’ antara 3,2 dan9.9  keanekaragaman populasi sedang, dan H’ > 9,9  keanekaragaman populasitinggi

                                                          DAFTAR PUSTAKA

 

 

Crapenter KE, Niem VH. 1998. The Living Marine Resources of the Western CentralPasific. Volume 2: Chepaloods, Crustaceans, Holothurians, and Sharks. Rome: Foodand Agriculture Organization of the United Nation.

Fast AW, LJ Lester. 1992. Pond Monitoring and Management Marine Shrime CulturePrinciple and Practise. Amsterdam: Elsevier Science Publisher.

Holthuis LB. 1980. FAO species catalogue. Shrimps and prawn of the world. Anannotated catalogue of species of interest to fisheries. FAO Fisheries Synopsis,(125) vol. 1: pp. 261

Odum E P. 1996. Dasar-Dasar Ekologi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

page 56 / 66

Achmad Farajallah | <!--:zh-->Kolokium Agus Supriadi Keanekaragaman jenis udang air tawar di sungai yang berasal dari Gunung Salak<!--:-->Copyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2012/01/05/%e4%b8%ad%e6%96%87-kolokium-agus-supriadi-keanekaragaman-jenis-udang-air-tawar-di-sungai-yang-berasal-dari-gunung-salak/

Ratti JT, Garton EO. 1996. Research and experimental design. Di dalam: BookhoutTA, editor. Research and Management Techniques for Wildlife and Habitats. USA:Allen Press. hlm 1–23.

Wowor D. 2010. Studi Biota Perairan dan Herpetofauna di Daerah Aliran Sungai(DAS) Ciliwung dan Cisadane: Kajian Hilangnya Keanekaragaman Hayati. Bogor:Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.

KOLOKIUM MASALAH KHUSUS

DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA-IPB

 

Keanekaragaman jenis udang air tawar di sungaiyang berasal dari Gunung Salak

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Sungai merupakan suatu perairan terbuka yang memiliki arus, perbedaan gradienlingkungan, serta masih dipengaruhi daratan. Sungai memiliki beberapa ciri, antaralain memiliki arus, waktu tinggal air,  adaptasi biota khusus, dan tidak adastratifikasi suhu dan oksigen, serta sangat mudah mengalami pencemaran (Odum1996).

Keragaman adalah banyaknya spesies yang ada dalam suatu ekosistem.Keragaman spesies yang tinggi menunjukkan keseimbangan ekosistem yang  baik..Sebaliknya keragaman yang rendah menunjukkan ekosistem tersebut mengalami

page 57 / 66

Achmad Farajallah | <!--:zh-->Kolokium Agus Supriadi Keanekaragaman jenis udang air tawar di sungai yang berasal dari Gunung Salak<!--:-->Copyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2012/01/05/%e4%b8%ad%e6%96%87-kolokium-agus-supriadi-keanekaragaman-jenis-udang-air-tawar-di-sungai-yang-berasal-dari-gunung-salak/

kerusakan akibat faktor lingkungan. Indeks keragaman merupakan ukuran tingkatkeragaman dalam suatu ekosistem. Salah satu komponen biotik dalam sungaiadalah udang air tawar. Udang air tawar mempunyai peranan yang penting dalammenjaga keseimbangan ekosistem. Udang air tawar berfungsi sebagai makananbagi hewan akuatik yang lebih besar, seperti ikan. Udang air tawar juga berfungsisebagai pemakan bangkai dan detritus di sungai, kolam dan danau. Jika udang airtawar tidak terdapat di perairan, perairan akan mengalami pembusukan yang dapatmeningkatkan zat amoniak dan bersifat racun (Wowor 2010).

Udang air tawar dikelompokkan dalam subfilum Crustacea, kelas Malacostraca, ordoDecapoda, yang terdiri dari famili Palaemonidae, Atyidae dan Alpheidae (Holthuis1980). Ciri-ciri morfologis udang menurut Fast & Lester (1992), mempunyai tubuhyang bilateral simetris terdiri atas sejumlah ruas yang dibungkus oleh kitin sebagaieksoskeleton. Tiga pasang maksilliped yang terdapat di bagian dada digunakanuntuk makan dan mempunyai lima pasang kaki jalan sehingga disebut hewanberkaki sepuluh (Decapoda). Tubuh biasanya beruas dan sistem syarafnya berupatangga tali. Dilihat dari luar, tubuh udang terdiri dari dua bagian, yaitu bagiandepan dan bagian belakang. Bagian depan disebut bagian kepala, yang sebenarnyaterdiri dari bagian kepala dan dada yang menyatu. Bagian kepala tertutup kerapak,bagian perut terdiri dari lima ruas yang masing-masing ruas mempunyai sepasangpleopod dan ruas terakhir terdiri dari bagian ruas perut, dan ruas telson sertauropod (ekor kipas). Tubuh udang mempunyai rostrum, sepasang mata, sepasangantena, sepasang antenula bagian dalam dan luar, tiga buah maksilipied, limapasang chelae (periopod), lima pasang pleopod, sepasang telson dan uropod.

 Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman jenis udang air tawar disungai-sungai yang berasal dari Gunung Salak.

Waktu dan Tempat

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan November sampai dengan Maret 2011di sungai yang berhulu dari Gunung Salak dan di bagian Fungsi Hayati dan PerilakuHewan Departemen Biologi, FMIPA, IPB.

page 58 / 66

Achmad Farajallah | <!--:zh-->Kolokium Agus Supriadi Keanekaragaman jenis udang air tawar di sungai yang berasal dari Gunung Salak<!--:-->Copyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2012/01/05/%e4%b8%ad%e6%96%87-kolokium-agus-supriadi-keanekaragaman-jenis-udang-air-tawar-di-sungai-yang-berasal-dari-gunung-salak/

 

BAHAN DAN METODE

Metode

 Penentuan titik sampling (stasiun) dan Sampling

Penentuan stasiun dilakukan dengan menandai titik sampling pada peta secara purposive, yaitu pada setiap aliran sungai ditentukan 2 titik. Kemudian, dari titiksampling yang sudah ditentukan dilanjutkan dengan metode road sampling ke arahhulu dan hilir sungai dengan teliti. Road sampling adalah metode sampling dengancara berjalan pada setiap titik sampling yang telah ditentukan (Ratti & Garton1996).

Penangkapan ikan dilakukan dengan dengan berbagai alat, antara lain electrofishing, jaring, pukat dan/atau jala serokan. Lokasi sampling akan ditandaikoordinatnya dengan bantuan GPS.

Pengamatan ekologi air

            Pengamatan ekologi air pada setiap titik sampling akan dilakukan terhadapbeberapa parameter kualitas dan kuantitas air, antara lain suhu, kecerahan, pH,dan oksigen terlarut.

Identifikasi udang

Identifikasi udang akan dilakukan berdasarkan bentuk, pola warna, ciri-ciri

page 59 / 66

Achmad Farajallah | <!--:zh-->Kolokium Agus Supriadi Keanekaragaman jenis udang air tawar di sungai yang berasal dari Gunung Salak<!--:-->Copyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2012/01/05/%e4%b8%ad%e6%96%87-kolokium-agus-supriadi-keanekaragaman-jenis-udang-air-tawar-di-sungai-yang-berasal-dari-gunung-salak/

morfologi dan ukuran-ukuran tubuh morfologi mengikuti kunci identifikasi Carpenterdan Niem (1998)

 

Analisis data

Indeks keanekaragaman komunitas udang setiap titik sampling dihitung denganmenggunakan indeks keanekaragaman Shanon-Wiener () berdasarkan Odum 1972.Selain itu, keseragaman jenis udang () antar titik sampling juga akan dihitung.Keduanya menggunakan rumus sebagai berikut:

 

Jika H’ < 3,2 maka bisa diartikan keanekaragaman jenis rendah, H’ antara 3,2 dan9.9  keanekaragaman populasi sedang, dan H’ > 9,9  keanekaragaman populasitinggi

                                                          DAFTAR PUSTAKA

 

 

Crapenter KE, Niem VH. 1998. The Living Marine Resources of the Western Central

page 60 / 66

Achmad Farajallah | <!--:zh-->Kolokium Agus Supriadi Keanekaragaman jenis udang air tawar di sungai yang berasal dari Gunung Salak<!--:-->Copyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2012/01/05/%e4%b8%ad%e6%96%87-kolokium-agus-supriadi-keanekaragaman-jenis-udang-air-tawar-di-sungai-yang-berasal-dari-gunung-salak/

Pasific. Volume 2: Chepaloods, Crustaceans, Holothurians, and Sharks. Rome: Foodand Agriculture Organization of the United Nation.

Fast AW, LJ Lester. 1992. Pond Monitoring and Management Marine Shrime CulturePrinciple and Practise. Amsterdam: Elsevier Science Publisher.

Holthuis LB. 1980. FAO species catalogue. Shrimps and prawn of the world. Anannotated catalogue of species of interest to fisheries. FAO Fisheries Synopsis,(125) vol. 1: pp. 261

Odum E P. 1996. Dasar-Dasar Ekologi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Ratti JT, Garton EO. 1996. Research and experimental design. Di dalam: BookhoutTA, editor. Research and Management Techniques for Wildlife and Habitats. USA:Allen Press. hlm 1–23.

Wowor D. 2010. Studi Biota Perairan dan Herpetofauna di Daerah Aliran Sungai(DAS) Ciliwung dan Cisadane: Kajian Hilangnya Keanekaragaman Hayati. Bogor:Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.

KOLOKIUM MASALAH KHUSUS

DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA-IPB

 

Keanekaragaman jenis udang air tawar di sungaiyang berasal dari Gunung Salak

page 61 / 66

Achmad Farajallah | <!--:zh-->Kolokium Agus Supriadi Keanekaragaman jenis udang air tawar di sungai yang berasal dari Gunung Salak<!--:-->Copyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2012/01/05/%e4%b8%ad%e6%96%87-kolokium-agus-supriadi-keanekaragaman-jenis-udang-air-tawar-di-sungai-yang-berasal-dari-gunung-salak/

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Sungai merupakan suatu perairan terbuka yang memiliki arus, perbedaan gradienlingkungan, serta masih dipengaruhi daratan. Sungai memiliki beberapa ciri, antaralain memiliki arus, waktu tinggal air,  adaptasi biota khusus, dan tidak adastratifikasi suhu dan oksigen, serta sangat mudah mengalami pencemaran (Odum1996).

Keragaman adalah banyaknya spesies yang ada dalam suatu ekosistem.Keragaman spesies yang tinggi menunjukkan keseimbangan ekosistem yang  baik..Sebaliknya keragaman yang rendah menunjukkan ekosistem tersebut mengalamikerusakan akibat faktor lingkungan. Indeks keragaman merupakan ukuran tingkatkeragaman dalam suatu ekosistem. Salah satu komponen biotik dalam sungaiadalah udang air tawar. Udang air tawar mempunyai peranan yang penting dalammenjaga keseimbangan ekosistem. Udang air tawar berfungsi sebagai makananbagi hewan akuatik yang lebih besar, seperti ikan. Udang air tawar juga berfungsisebagai pemakan bangkai dan detritus di sungai, kolam dan danau. Jika udang airtawar tidak terdapat di perairan, perairan akan mengalami pembusukan yang dapatmeningkatkan zat amoniak dan bersifat racun (Wowor 2010).

Udang air tawar dikelompokkan dalam subfilum Crustacea, kelas Malacostraca, ordoDecapoda, yang terdiri dari famili Palaemonidae, Atyidae dan Alpheidae (Holthuis1980). Ciri-ciri morfologis udang menurut Fast & Lester (1992), mempunyai tubuhyang bilateral simetris terdiri atas sejumlah ruas yang dibungkus oleh kitin sebagaieksoskeleton. Tiga pasang maksilliped yang terdapat di bagian dada digunakanuntuk makan dan mempunyai lima pasang kaki jalan sehingga disebut hewanberkaki sepuluh (Decapoda). Tubuh biasanya beruas dan sistem syarafnya berupatangga tali. Dilihat dari luar, tubuh udang terdiri dari dua bagian, yaitu bagiandepan dan bagian belakang. Bagian depan disebut bagian kepala, yang sebenarnyaterdiri dari bagian kepala dan dada yang menyatu. Bagian kepala tertutup kerapak,bagian perut terdiri dari lima ruas yang masing-masing ruas mempunyai sepasangpleopod dan ruas terakhir terdiri dari bagian ruas perut, dan ruas telson sertauropod (ekor kipas). Tubuh udang mempunyai rostrum, sepasang mata, sepasangantena, sepasang antenula bagian dalam dan luar, tiga buah maksilipied, limapasang chelae (periopod), lima pasang pleopod, sepasang telson dan uropod.

page 62 / 66

Achmad Farajallah | <!--:zh-->Kolokium Agus Supriadi Keanekaragaman jenis udang air tawar di sungai yang berasal dari Gunung Salak<!--:-->Copyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2012/01/05/%e4%b8%ad%e6%96%87-kolokium-agus-supriadi-keanekaragaman-jenis-udang-air-tawar-di-sungai-yang-berasal-dari-gunung-salak/

 Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman jenis udang air tawar disungai-sungai yang berasal dari Gunung Salak.

Waktu dan Tempat

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan November sampai dengan Maret 2011di sungai yang berhulu dari Gunung Salak dan di bagian Fungsi Hayati dan PerilakuHewan Departemen Biologi, FMIPA, IPB.

 

BAHAN DAN METODE

Metode

 Penentuan titik sampling (stasiun) dan Sampling

Penentuan stasiun dilakukan dengan menandai titik sampling pada peta secara purposive, yaitu pada setiap aliran sungai ditentukan 2 titik. Kemudian, dari titiksampling yang sudah ditentukan dilanjutkan dengan metode road sampling ke arahhulu dan hilir sungai dengan teliti. Road sampling adalah metode sampling dengancara berjalan pada setiap titik sampling yang telah ditentukan (Ratti & Garton1996).

Penangkapan ikan dilakukan dengan dengan berbagai alat, antara lain electrofishing, jaring, pukat dan/atau jala serokan. Lokasi sampling akan ditandai

page 63 / 66

Achmad Farajallah | <!--:zh-->Kolokium Agus Supriadi Keanekaragaman jenis udang air tawar di sungai yang berasal dari Gunung Salak<!--:-->Copyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2012/01/05/%e4%b8%ad%e6%96%87-kolokium-agus-supriadi-keanekaragaman-jenis-udang-air-tawar-di-sungai-yang-berasal-dari-gunung-salak/

koordinatnya dengan bantuan GPS.

Pengamatan ekologi air

            Pengamatan ekologi air pada setiap titik sampling akan dilakukan terhadapbeberapa parameter kualitas dan kuantitas air, antara lain suhu, kecerahan, pH,dan oksigen terlarut.

Identifikasi udang

Identifikasi udang akan dilakukan berdasarkan bentuk, pola warna, ciri-cirimorfologi dan ukuran-ukuran tubuh morfologi mengikuti kunci identifikasi Carpenterdan Niem (1998)

 

Analisis data

Indeks keanekaragaman komunitas udang setiap titik sampling dihitung denganmenggunakan indeks keanekaragaman Shanon-Wiener () berdasarkan Odum 1972.Selain itu, keseragaman jenis udang () antar titik sampling juga akan dihitung.Keduanya menggunakan rumus sebagai berikut:

 

page 64 / 66

Achmad Farajallah | <!--:zh-->Kolokium Agus Supriadi Keanekaragaman jenis udang air tawar di sungai yang berasal dari Gunung Salak<!--:-->Copyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2012/01/05/%e4%b8%ad%e6%96%87-kolokium-agus-supriadi-keanekaragaman-jenis-udang-air-tawar-di-sungai-yang-berasal-dari-gunung-salak/

Jika H’ < 3,2 maka bisa diartikan keanekaragaman jenis rendah, H’ antara 3,2 dan9.9  keanekaragaman populasi sedang, dan H’ > 9,9  keanekaragaman populasitinggi

                                                          DAFTAR PUSTAKA

 

 

Crapenter KE, Niem VH. 1998. The Living Marine Resources of the Western CentralPasific. Volume 2: Chepaloods, Crustaceans, Holothurians, and Sharks. Rome: Foodand Agriculture Organization of the United Nation.

Fast AW, LJ Lester. 1992. Pond Monitoring and Management Marine Shrime CulturePrinciple and Practise. Amsterdam: Elsevier Science Publisher.

Holthuis LB. 1980. FAO species catalogue. Shrimps and prawn of the world. Anannotated catalogue of species of interest to fisheries. FAO Fisheries Synopsis,(125) vol. 1: pp. 261

Odum E P. 1996. Dasar-Dasar Ekologi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Ratti JT, Garton EO. 1996. Research and experimental design. Di dalam: BookhoutTA, editor. Research and Management Techniques for Wildlife and Habitats. USA:Allen Press. hlm 1–23.

Wowor D. 2010. Studi Biota Perairan dan Herpetofauna di Daerah Aliran Sungai

page 65 / 66

Achmad Farajallah | <!--:zh-->Kolokium Agus Supriadi Keanekaragaman jenis udang air tawar di sungai yang berasal dari Gunung Salak<!--:-->Copyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2012/01/05/%e4%b8%ad%e6%96%87-kolokium-agus-supriadi-keanekaragaman-jenis-udang-air-tawar-di-sungai-yang-berasal-dari-gunung-salak/

(DAS) Ciliwung dan Cisadane: Kajian Hilangnya Keanekaragaman Hayati. Bogor:Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.

page 66 / 66