viral pada udang

38
PENYAKIT VIRAL PADA UDANG PENYAKIT VIRAL PADA UDANG OLEH : RAHMI, S.Pi.,M.Si JURUSAN PERIKANAN UNIVERSITAS 45 MAKASSAR 2012

Upload: jamri-sulaeman

Post on 29-Dec-2014

97 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Viral Pada Udang

PENYAKIT VIRAL PADA UDANGPENYAKIT VIRAL PADA UDANG

OLEH : RAHMI, S.Pi.,M.Si

JURUSAN PERIKANANUNIVERSITAS 45 MAKASSAR

2012

Page 2: Viral Pada Udang

Penyakit Viral Pada Udang

1. WSD (White Spot Disease)2. YHV (Yellow Head Virus)Disease3. MBV (Monodon Baculo Virus) Disease4. IHHNV (Infectious Hypodermal and

Hematopoietic Virus) Disease5. HPV (Hepatopancreatic Parvo-like Virus)

Disease6. TSV (Taura Syndrome Virus) Disease

Page 3: Viral Pada Udang

1. WS Disease1. WS Disease

a. Agen Penyebab : WSSV, Baculovirus (100-140 x 270-420 nm)

b. Spesies yang Diinfeksi : semua fase pada udang laut, payau dan air tawar; semua jenis krustase

c. Tanda klinis : tanda tipikal adalah adanya bintik putih (ø 0,5-3 mm) pada hampir semua exoskeleton dan epidermis udang kira-kira 2 hari setelah terserang

Page 4: Viral Pada Udang

c. Lanjutan Tanda Klinis: bintik putih dimulai pada karapaks udang kemudian segmen 5 dan 6 dan terakhir seluruh tubuh cangkang; udang yang sekarat memperlihatkan perubahan warna menjadi merah; udang yang terserang berenang di permukaan dan senang pada karen tambak dengan antena rusak.

Page 5: Viral Pada Udang

d. Efek pada inang:

- Penyakit ini dilaporkan dengan beberapa nama seperti: white spot baculovirus (WSBV), white spot virus (WSV), systemic ectodermal and mesodermal baculo-like virus (SEMBV), Chinese baculovirus (CBV), Hypodermal and hematopoietic necrosis baculo-like virus(HHNBV), Rod-shape virus of Penaeus japonicus (RV-PJ), Penaeid acute viramia (PAV), Penaeid rod-shape Dovavirus (PRDV)

Page 6: Viral Pada Udang

Lanjutan efek pada inang:- Konsumsi makanan berkurang dan usus

kosong diikuti dengan perkembangan cepat dari penyakit ini

- Mortalitas mencapai 100% dalam 3-10 hari

- Penyakit ini mempunyai rentang inang yang luas pada krustase

- Jaringan target bervariasi (pleopods, insang, hemolymph, perut, otot tubuh, gonad, midgut, jantung, periopods, lymphoid organ, integument, jaringan saraf dan hepatopankreas)

Page 7: Viral Pada Udang

- Udang dengan ukuran 4-15 g adalah sangat rentan tetapi penyakit ini dapat ditemukan mulai dari mysis sampai induk

- Udang yang pre-molting biasanya yang terserang

- Penaeus indicus terserang lebih cepat dan lebih parah dibanding P. monodon.

- Kepiting dan udang yang lain adalah reservoir virus

- Pandemic epizootic dapat ditemukan pada sistem budidaya ekstensif, semi-intensif, dan intensif tergantung kualitas air dan salinitas.

Page 8: Viral Pada Udang

e. Diagnosis- Tanda klinis merupakan diagnostik untuk

penyakit ini- Keberadaan hypertrophied nuclei pada

pewarnaan, smear pada organ epitelial dan jaringan pengikat pada insang dan perut.

- Irisan Histology menunjukkan widespread degenerasi sel dan beberapa hypertrophy nuklear, chromatin margination, eosinofilik inklusion intranuklear pada epitelium subcutikular cangkang, insang, perut, jaringan pengikat, jaring hematopoeitic, organ lympoid, kelejar antena dan jaringan saraf.

- Electron miroskop (EM), PCR, Western Blot, dan bioassay infeksi adalah uji-uji diagnostik

Page 9: Viral Pada Udang
Page 10: Viral Pada Udang
Page 11: Viral Pada Udang
Page 12: Viral Pada Udang

2. Yellow Head Virus (YHV) 2. Yellow Head Virus (YHV) DieseaseDiesease

a. Agen Penyebab : Rhabdovirus (40-50 x 150-170 nm)

b. Species yang diinfeksi: Subadult dan induk P. monodon, P. duorarum, P, merguensis, P. setiferus, Palemon styliferus, Acetes spp

Page 13: Viral Pada Udang

c. Tanda-tanda Klinis:- Udang yang terserang kelihatannya

berwarna kuning terang,- Swollen cephalotorax- Insang kelihatannya keputihan,

kekuningan atau coklat

d. Efek pada inang:Sebelum timbul tanda-tanda klinis, udang mengkonsumsi pakan secara abnormal/sangat tinggi, pertumbuhan udang cepat.

Page 14: Viral Pada Udang

Lanjutan d. Efek pada inang:

- Setelah itu, ditandai pengurangan konsumsi pakan, dan kematian yang cepat

- Udang yang sekarat berenang dekat permukaan pada pinggir kolam,

- Epizootic akut ditemukan pada juvenil sampai sub-adult kira-kira 20 hari setelah penebaran khususnya selama 50-70 hari periode kultur

- Keberadaan penyakit ini mungkin berasosiasi dengan ketidakstabilan peledakan phytoplankton, dasar kolam yang jelek, padat penebaran yang tinggi atau terpapar oleh pestisida

Page 15: Viral Pada Udang

- Infeksi sistemik adalah berasosiasi dengan perakitan virus di dalam sitoplasma sel-sel ektodermal dan mesodermal (insang, organ lymphoid, haemocyt dan jaringan pengikat).

- Necrosis massive adalah atribut terhadap replikasi virus dalam sitoplasma

- Virus dapat menyebabkan total produksi hilang selama 3-5 hari setelah tanda klinis terlihat dengan masa inkubasi 7-10 hari.

- Virus dalam air dapat bertahan dan infektif sampai 72 jam.

- Udang reservoir virus ini adalah Palemon styleferus. Kira-kira 4% induk terinfeksi di Philipine dari 250 sample udang 16% terinfeksi YHV.

Page 16: Viral Pada Udang

e. Diagnosis:Analisis histopatologi: memperlihatkan keberadaan basofilik biasanya sperikal, inklusion sitoplasma perinuklear di dalam haemocyt, organ lympoid, jaringan hematopoeitic; sel pillar dan epitelial di insang; sel spongy jaringan pengikat pada subkutaneus, otot, usus, kelenjar antena, gonad, saluran saraf, ganglia dan sel lain pada ektodermal dan mesodermal origin.

- Elektron mikroskop (EM), Western Blot, RT-PCR, and uji bioassay .

Page 17: Viral Pada Udang
Page 18: Viral Pada Udang
Page 19: Viral Pada Udang

3. Monodon Baculo Virus (MBV) 3. Monodon Baculo Virus (MBV) DiseaseDisease

a. Agen Penyebab : P. monodon-type baculovirus (75x300 nm)

b. Spesies yang Diinfeksi: P. monodon, P. merguensis, P. vannamei, P. esculentus, P. semisulcatus, P. penecillatus, P. plebejus, P.kerathurus

c. Tanda-tanda Klinis:- Keberadaan single atau multiple sperikal inculsion

body pada hepatopankreas dan sel epitelial usus.- Penurunan laju makan dan pertumbuhan dan

peningkatan organisma epibiotic dan epicomensal pada permukaan tubuh dan insang. Larvae dan post larva yang terinfeksi memperlihatkan suatu garis putih usus melalui abdomen

Page 20: Viral Pada Udang

Lanjutan…..

- Udang terlihat berwarna pucat-abu-kebiruan sampai biru-hitam gelap, sluggish/melempem dan tidak aktif berenang, kehilangan nafsu makan dan pertumbuhannya lambat.

- Infeksi yang terjadi pada kolam udang setelah 45 hari pemeliharaan dengan jumlah stock 4-100/m2 memperlihatkan laju pertumbuhan lambat dan hepatopankreas berwarna kuning hingga merah kecoklatan

Page 21: Viral Pada Udang

d. Efek pada Inang:

- Menginfeksi udang windu fase mysis, PL, juvenil, dewasa

- Virus menyebabkan kerusakan hepatopankreas dan terdapat garis putih pada saluran pencernaan

- Sperikal eosinofilik occlusion bodies memenuhi memperbesar nukleus dari hepatopankreas

- PL-3 fase paling cepat terifeksi MBV

- Namun, dengan waterborne inokulasi MBV, M-2, Pl-3, Pl-8, Pl-9, Pl-11 terinfeksi MBV setelah 12 hari diinfeksi

- Dapat menyebabkan kematian 20-100%

Page 22: Viral Pada Udang

e. Diagnosis:- Dengan histologi memperlihatkan

adanya eosinophilik, multiple occlusion bodies dengan hypertopied nukleid

- Dengan PCR

Page 23: Viral Pada Udang
Page 24: Viral Pada Udang

4. 4. Infectious Hypodermal and Infectious Hypodermal and Hematopoeitic Virus (IHHNV) DiseaseHematopoeitic Virus (IHHNV) Disease

a. Agen Penyebab: Parvovirus (20-22 nm)

b. Species yang Diinfeksi : PL, Juvenile, dan dewasa udang P. monodon, P. stylirostis, P. vanamei, P. semisulcatus, P. schmitti, P. setiferus, P. aztecus, P. duorarum, P. californiensis, P. japonicus

Page 25: Viral Pada Udang

c. Tanda-tanda Klinis:

- Udang terlihat berenang tak menentu, lambat sampai ke permukaan, tergantung dan terbalik dengan abdomen di atas, terjadi berulangkali untuk naik kepermukaan hingga udang mati dengan 4-12 jam

- infeksi akut, terdapat putih buram pada otot, kutikular kebiruan sampai biru kadang dengan corengan kekuningan pada hypodermis kutikula

- Kutikula sangat lunak, rostrum bengkok ke kanan atau ke kiri

Page 26: Viral Pada Udang

d. Efek pada Inang:

- Udang tidak resisten terhadap stress- Laju mortalitas 90% pada sistem intensif- Virus menginfeksi sel-sel jaringan

ectodermal dan mesodermal- Tahap awal infeksi ditandai adanya

inklusion bodies di sitoplasma sel yang terinfeksi, kemudian terjadi nekrosis dan inflamasi

- Dapat menyebabkan kematian sel pada kutikula

- Udang yang bertahan hidup biasanya menjadi karies selama hidupnya

Page 27: Viral Pada Udang

e. Diagnosis- Histologi memperlihatkan eosinofilik

inklusion bodi intranuklear di hepatopankreas

- EM, PCR, Infection bioasssay

Page 28: Viral Pada Udang
Page 29: Viral Pada Udang

5. Hepatopoeitic Parvo-like Virus 5. Hepatopoeitic Parvo-like Virus (HPV) Disease(HPV) Disease

a. Agen Penyebab : Parvovirus (22-24 nm)

b. Spesies yang diinfeksi: Pl, juvenil, dewasa udang P.monodon, P. merguensisi, P. vannamei, P. esculentus, P. semisulcatus, P. penicillatus, P. indicus, P. chinensis

Page 30: Viral Pada Udang

c. Tanda-tanda Klinis: Udang kehilangan nafsu makan,

pertumbuhan lambat Diatom bentik, protozoa seperti

Zoothamnium sp dan bakteri filamentus dapat menyebabkan fouling pada eksoskeleton udang.

Terdapat warna putih buram pada ekor/otot badan

Page 31: Viral Pada Udang

d. Efek pada Inang

- PL1-PL 19 di Philipine mempunyai prevalensi 7,8 – 26,4%

- Mortalitas pada P. merguensis 50% dalam 4-6 minggu setelah serangan

- Virus menyebabkan hyperthropi pada nukleus hepatopankreas, basofilik occlusion bodies

- Terjadi abnormal metabolisme akhirnya terjadi kematian

Page 32: Viral Pada Udang

e. Diagnosis

- Histologi memperlihatkan oklusion bodi di dalam hyperthropied nukleus pada sel hepatopankreas

- EM, PCR, Infection bioassay

Page 33: Viral Pada Udang
Page 34: Viral Pada Udang

6. Taura Syndrome Virus (TSV) 6. Taura Syndrome Virus (TSV) DiseaseDisease

a. Agen Penyebab : picornavirus (icosahedron of 30-32 nm diameter),

b. Spesies Yang diinfeksi:The host Natural infections have been documented in P. vannamei, P.

stylirostris, and P. setiferus 1. Experimental infections have been produced in PL and juvenile P. setiferus,

PL P. aztecus, and in juvenile P. chinensis2. In PL (~PL-12 and older) and juvenile P. vannamei TSV causes serious

infections and high mortalities in cultured populations. 3. In contrast, while TSV can infect juvenile P. stylirostris, the species seems to

be highly resistant to TS disease. 4. PL and juvenile P. aztecus and P. duorarum may be resistant to TS disease

range for TSV is largely unknown.

Page 35: Viral Pada Udang

c. Tanda-tanda Klinis

- Terlihat pada udang P. vannamei 14-40 hari setelah penebaran

- Fase preakut: udang berwarna merah pucat sampai ke ekor, cangkang lunak, usus kososng.

- Udang mati selama ecdisis- Fase kronik: punya dan tidak punya

cangkang lunak dan ekspansi kromatofor merah

Page 36: Viral Pada Udang

d. Diagnosis- Secara histologi terlihat bahwa

sitoplasma sel terinfeks memperlihatkan suatu peningkatan eosinophilia. Nuclear pyknosis and karyorrhexis adalah umum features of TS lesions.

- PCR, Uji Bioassay

Page 37: Viral Pada Udang
Page 38: Viral Pada Udang

TERIMA KASIH