ketikan dea

4
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK YANG MENGALAMI HIRSCHSPRUNG Pengkajian Keperawatan 1. Lakukan pengkajian fisik rutin. 2. Kumpulkan riwayat kesehatan dengan cermat, terutama yang berhubungan dengan pola defekasi. 3. Kaji status hidrasi dan nutrisi umum. 4. Pantau pola defekasi. 5. Ukur lingkar abdomen. 6. Observasi manifestasi penyakit Hirschsprung. Periode Bayi Baru Lahir a. Gagal mengeluarkan mekonium dalam 24-28 jam setelah lahir. b. Menolak untuk minum air. c. Muntah berwarna empedu d. Distensi abdomen. Masa Bayi a. Ketidakadekuatan kenaikan berat badan (BB). b. Konstipasi. c. Episode diare dan muntah. d. Tanda aminous (sering menandakan adanya enterokolitis). e. Diare berdarah. f. Demam. g. Letargi berat. Masa Kanak-Kanak (Gejala Lebih Kronis)

Upload: gitaq-tri-yatma

Post on 28-Sep-2015

222 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

ketikan dea

TRANSCRIPT

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK YANG MENGALAMI HIRSCHSPRUNG

Pengkajian Keperawatan

1. Lakukan pengkajian fisik rutin.

2. Kumpulkan riwayat kesehatan dengan cermat, terutama yang berhubungan dengan pola defekasi.

3. Kaji status hidrasi dan nutrisi umum.

4. Pantau pola defekasi.

5. Ukur lingkar abdomen.

6. Observasi manifestasi penyakit Hirschsprung.

Periode Bayi Baru Lahir

a. Gagal mengeluarkan mekonium dalam 24-28 jam setelah lahir.

b. Menolak untuk minum air.

c. Muntah berwarna empedu

d. Distensi abdomen.

Masa Bayi

a. Ketidakadekuatan kenaikan berat badan (BB).

b. Konstipasi.

c. Episode diare dan muntah.

d. Tanda aminous (sering menandakan adanya enterokolitis).

e. Diare berdarah.

f. Demam.

g. Letargi berat.

Masa Kanak-Kanak (Gejala Lebih Kronis)

a. Konstipasi.

b. Feses berbau menyengat dan seperti karbon.

c. Distensi abdomen.

d. Massa fekal dapat teraba.

e. Anak biasanya mempunyai nafsu makan dan pertumbuhan yang buruk.

7. Kolaborasi dalam prosedur diagnostic dan pengujian, misalnya radiografi, biopsy retal, manometri anorektal.

Diagnosis dan Intervensi Keperawatan

1. Risiko cedera yang berhubungan dengan penurunan motilitas usus.

Sasaran : pasien siap untuk prosedur pembedahan.

Hasil yang diharapkan :

a. Usus siap untuk prosedur pembedahan.

b. Anak dan keluarga menujukan pemahaman tentang pembedahan dan implikasinya.

Intervensi:

a. Beri enema sesuai ketentuan untuk mengosongkan usus.

b. Beri antibiotik sistemik sesuai ketentuan untuk menurunkan flora bakteri dalam usus.

c. Beri irigasi kolon antibiotic sesuai ketentuan untuk menurunkan flora bakteri dalam usus.

d. Beri cairan dan elektrolit sesuai ketentuan untuk menstabilkan anak menghadapi pembedahan.

e. Ukur dan catat lingkar abdomen. Distensi progresif merupakan tanda yang serius.

f. Ukur diameter abdomen yang terbesar (biasanya setinggi umbilikus).

g. Tandai titik pengukuran dengan pena untuk meyakinkan ketepatannya.

h. Pasang pita ukur di bawah anak dan lakukan pengukuran pada saat pengukuran tanda-tanda vital agar tidak mengganggu anak untuk hal-hal yang tidak perlu.

Pasca Bedah

2. Perubahan proses keluarga yang berhubungan dengan krisis situasi (anak dihospitalisasi)

Sasaran : Pasien dan keluarga mendapatkan dukungan yang adekuat.

Hasil yang diharapkan : Anak dan keluarga menunjukan kemampuan dalam memberikan perawatan kolostomi di rumah.

Intervensi :

a. Kenalkan keluarga pada anggota-anggota staf yang signifikan.

b. Gambarkan rutinitas RS yang berkaitan dengan perawatan anak.

c. Bantu keluarga beradaptasi dengan lingkungan yang baru dan asing (misalnya, tata letak fisik ruangan, termasuk ruang bermain, dapur, toilet, telepon, dimana mereka dapat tinggal, di mana mereka dapat menyimpan barang-barang miliknya).

d. Tunjukan kepada keluarga area di luar unit yang mungkin perlu mereka gunakan (misalnya, ruangan keluarga, kapel, taman).

e. Arahkan keluarga ke tujuan (tempat-tempat di RS yang menarik untuk dilihat dan dibicarakan).

f. Berikan suasana yang menimbulkan pertanyaan, misalnya ekspresi keraguan dan perasaan.

g. Selalu ada untuk keluarga.

h. Waspai tanda-tanda ketegangan pada anggota keluarga.

i. Jaga privasi.

j. Dorong keluarga dan anak yang lebih besar untuk mmbantu mengganti pakaian selama periode pascabedah awal untuk memudahkan penyesuaian diri mereka.