kesetimbangan asam basa.doc

32
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR I PERCOBAAN II KESETIMBANGAN ASAM BASA NAMA : YUNISA SYALOM PATTONG NIM : H31113014 GOL/ KEL : H5/ XI (SEBELAS) HARI/ TGL PERC. : SELASA/ 8 OKTOBER 2013 ASISTEN : AFMI PURWANTI

Upload: slamet-wibowo

Post on 29-Nov-2015

609 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Praktikum Kimia

TRANSCRIPT

LAPORAN PRAKTIKUMKIMIA DASAR I

PERCOBAAN IIKESETIMBANGAN ASAM BASA

NAMA : YUNISA SYALOM PATTONG

NIM : H31113014

GOL/ KEL : H5/ XI (SEBELAS)

HARI/ TGL PERC. : SELASA/ 8 OKTOBER 2013

ASISTEN : AFMI PURWANTI

LABORATORIUM KIMIA DASARJURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR2013

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Asam berkaitan dengan salah satu tanggapan indra pengecap kita terhadap

suatu rasa masam. Kata asam berasal dari bahasa Latin, yaitu acidus yang berarti

masam. Secara kimia, kita dapat mendefinisikan asam sebagai senyawa yang

menghasilkan ion hidrogen ketika larut dalam pelarut (biasanya air). Senyawa

asam banyak kita temukan dalam kehidupan sehari-hari, seperti pada makanan

dan minuman. Selain itu, senyawa asam dapat pula kita temukan di dalam

lambung. Di dalam lambung terdapat asam klorida yang berfungsi membunuh

kuman. Secara kimia, kita dapat mengidentifikasikan basa sebagai senyawa yang

menghasilkan ion hidroksida (OH-) ketika larut dalam pelarut air. Perhatikanlah

bahwa rumus senyawa basa selalu memiliki gugus OH- (kecuali untuk ammonium

hidroksida). Adanya gugus OH- inilah yang menyebabkan senyawa basa memiliki

sifat-sifat khas sebagai suatu basa. Larutan asam dan basa akan memberikan

warna tertentu apabila direaksikan dengan indikator.

Indikator adalah suatu senyawa kompleks yang dapat bereaksi dengan

asam dan basa. Dengan indikator, kita dapat mengetahui suatu zat bersifat asam

dan basa. Indikator juga dapat digunakan untuk mengetahui tingkat kekuatan

suatu asam atau basa. Beberapa indikator terbuat dari zat warna alami tanaman,

tetapi ada juga beberapa indikator yang dibuat secara sintesis di laboratorium.

Indikator yang sering tersedia di laboratorium adalah kertas lakmus karena praktis

dan harganya murah. Kertas lakmus ada dua jenis yaitu kertas lakmus biru dan

kertas lakmus merah. Lakmus merah untuk menguji basa dan lakmus biru menguji

asam. Berdasarkan uraian diatas, maka perlu dilakukan percobaan ini.

1.2 Maksud dan Tujuan

1.2.1 Maksud Percobaan

Maksud tujuan percobaan ini adalah mengetahui pH larutan asam lemah

menggunakan kertas pH universal serta nilai tetapan kesetimbangan ionisasi dan

derajat ionisasi berdasarkan nilai pH.

1.2.2 Tujuan Percobaan

Tujuan dari percobaan ini adalah :

1. Menentukan pH larutan asam lemah dengan menggunakan kertas pH

Universal,dan pH meter.

2. Menentukan pengaruh pengenceran terhadap nilai pH, dan tetapan

kesetimbangan ionisasi, dan derajat ionisasi larutan asam lemah.

3. Menentukan derajat ionisasi asam lemah berdasarkan nilai pH.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Konsep asam yang dikemukakan oleh Svante Arrhenius (1887)

mengatakan asam adalah suatu zat yang bila dilarutkan ke dalam air akan

menghasilkan ion Hidronium (H+). Berdasarkan jumlah molekul H+ yang

dihasilkan asam dibedakan menjadi asam monoprotik (menghasilkan satu molekul

H+), asam diprotik (menghasilkan dua molekul H+), dan asam poliprotik

(menghasilkan tiga atau lebih molekul H+) (Diana, 2012).

Defenisi Arrhenius mengenai asam dan basa yang terbatas pada penerapan

dalam larutan dengan medium air. Definisi yang lebih luas, yang dikemukakan

oleh kimiawan Denmark, Johannes Bronsted pada tahun 1932, menyatakan asam

sebagai donor proton dan basa sebagai akseptor proton. Zat-zat yang berperilaku

menurut defenisi ini disebut asam Bronsted (Bronsted acid) dan basa Bronsted

(Bronsted base) ( Raymond, 2003).

Asam memiliki rasa masam misalnya, cuka yang mempunyai rasa dari

asam asetat dan lemon serta buah-buahan sitrun lainnya yang mengandung asam

sitrat. Asam menyebabkan perubahan warna pada zat warna tumbuhan misalnya

mengubah warna lakmus dari biru menjadi merah. Asam bereaksi dengan logam

tertentu seperti seng, magnesium, dan besi menghasilkan gas hidrogen. Asam

bereaksi dengan karbonat dan bikarbonat seperti Na2CO3,CaCO3 dan NaHCO3

menghasilkan gas CO2. Larutan asam dalam air menghantarkan listrik

(Raymond, 2003).

Konsep basa yang dikemukakan oleh Svante Arrhenius (1887)

mengatakan bahwa basa adalah suatu zat bila dilarutkan dalam air akan

menghasilkan ion hidroksida (OH-). Sifat-sifat basa antara lain terasa pahit, terasa

licin seperti sabun dan dapat merusak kulit, larutan basa akan mengubah warna

kertas lakmus merah menjadi biru, larutan basa merupakan larutan elektrolit

karena dapat terurai menjadi ion-ionnya dalam pelarut air. Asam dan basa dapat

dibedakan menjadi dua berdasarkan daya hantar listriknya yaitu asam kuat basa

kuat dan asam lemah serta basa lemah (Diana, 2012).

Kekuatan asam atau basa ditentukan oleh banyaknya ion H+ (untuk asam)

dan OH- (untuk basa) yang larut dalam air dinyatakan sebagai derajat ionisasi atau

disosiasi (α). Derajat ionisasi sama dengan jumlah mol zat yang terionisasi dibagi

jumlah mol zat yang dilarutkan. Untuk asam atau basa kuat α mendekati 1, untuk

asam/basa lemah 0 < α < 1 .Untuk mengetahui suatu zat bersifat asam maupun

basa dapat menggunakan indikator yang disebut indokator asam basa. Indikator

memberikan kisaran atau trayek perubahan pH (Diana, 2012).

Reaksi asam-basa protolit lemah tidak berlangsung sempurna. Asam

lemah misalnya, hanya sedikit sekali melepaskan proton dalam larutannya. Ini di

sebabkan oleh dua faktor. Pertama karena adanya ikatan kovalen yang kuat antara

proton dan basa pasangan dari asam. Kedua, antaran pengaruh pelarut yakni

tetapan dielektrika pelarut dan sifat asam basa molekul pelarut (Harrizul, 1995).

Harga pH dapat digunakan sebagai ukuran terbilang keasaman atau

kebasahan larutan. Larutan yang mempunyai harga pH lebih kecil daripada 7

bersifat asam, sedangkan larutan yang mempunyai harga pH lebih besar daripada

7 bersifat basa. Air murni atau larutan berair yang bersifat netral

mempunyai pH =7 (Harrizul, 1995).

Indikator asam basa adalah senyawa organik yang yang berubah warnanya

dalam larutan sesuai dengan pH larutan. Contohnya adalah lakmus yang berwarna

merah dalam larutan bersifat asam dan berwarna biru dalam larutan yang bersifat

basa. Indikator asam basa biasanya merupakan asam atau basa lemah, atau secara

umum dapat dikatakan protolit lemah (Harrizul, 1995).

Ada 2 jenis kertas lakmus yaitu lakmus merah, dalam larutan basa akan

berubah menjadi warna biru,sedangkan dalam larutan asam dan netral tidak terjadi

perubahan warna. Lakmus biru, dalam larutan asam akan berubah menjadi warna

merah (Diana, 2012).

Indikator universal adalah gabungan dari beberapa jenis indikator. Setiap

komponen indikator universal akan memberikan warna tertentu yang terkait

dengan nilai pH tertentu. Dua jenis indikator universal adalah indikator universal

dalam bentuk larutan, penentuan pH larutan dengan penambahan larutan indikator

universal dan mengamati perubahan warna yang terjadi, dan indikator universal

dalam bentuk kertas, di lakukan dengan meneteskan larutan yang pH-nya akan

diukur, variasi warna pada kertas indikator yang dihasilkan selanjutnya di

bandingkan dengan suatu kode warna untuk menentukan pH larutan (Diana,2012).

pH meter adalah suatu sel elektrokimia yang memberikan nilai pH dengan

ketelitian yang tinggi. pH meter memiliki suatu elektrode yang sensitif terhadap

konsentrasi ion H+ dalam larutan. Penggunaannya dengan cara mencelupkan pH

meter ke dalam larutan yang ingin diketahui pH-nya ( Diana, 2012).

BAB III

METODE PERCOBAAN

3.1 Alat dan Bahan

3.1.1 Bahan

Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan kesetimbangan asam basa

adalah larutan asam formiat 0,1 M larutan asam asetat 0,1 M, sabun, akuades, dan

kertas pH universal.

3.1.2 Alat

Alat-alat yang digunakan dalam percobaan kesetimbangan asam basa

adalah pipet volume 5 ml, pipet tetes, plat tetes, labu takar 50 ml, gelas kimia 100

ml, botol semprot, bulb, sikat tabung.

3.2 Prosedur Percobaan

3.2.1 Prosedur Percobaan Asam Formiat

Prosedur percobaan asam formiat pada percobaan ini adalah :

1. Asam formiat 0,1 M

-Diambil 5 ml asam formiat 0,1 M

-Dimasukkan ke dalam labu takar 50 ml

-Diteteskan di plat tetes

-Diukur pH menggunakan kertas pH universal.

2. Asam formiat 0,01 M

-Diambil 5 ml asam formiat 0,1 M

-Dimasukkan ke dalam labu takar 50 ml dan ditambahkan aquades sampai tanda

batas .

-Diteteskan di plat tetes

- Diukur pH menggunakan kertas pH universal.

3. Asam formiat 0,001 M

- Diambil 5 ml asam formiat 0,01 M

- Dimasukkan ke dalam labu takar 50 ml dan ditambahkan aquades sampai tanda

batas .

- Diteteskan di plat tetes.

- Diukur pH menggunakan kertas pH universal.

4. Asam formiat 0,0001 M

- Diambil 5 ml asam formiat 0,001 M

- Dimasukkan ke dalam labu takar 50 ml dan ditambahkan aquades sampai tanda

batas

- Diteteskan di plat tetes

- Diukur pH menggunakan kertas pH universal.

5. Asam formiat 0,00001 M

- Diambil 5 ml asam formiat 0,0001 M

- Dimasukkan ke dalam labu takar 50 ml dan ditambahkan aquades sampai tanda

batas

- Diteteskan di plat tetes

- Diukur pH menggunakan kertas pH universal

3.2.2 Prosedur Percobaan Asam Asetat

Prosedur percobaan asam asetat dalam percobaan ini adalah :

1. Asam asetat 0,1 M

- Diambil 5 ml asam asetat 0,1 M

- Dimasukkan ke dalam labu takar 50 ml

- Diteteskan di plat tetes

-Diukur pH menggunakan kertas pH universal.

2. Asam asetat 0,01 M

-Diagmbil 5 ml asam asetat 0,1 M

-Dimasukkan ke dalam labu takar 50 ml dan ditambahkan aquades sampai tanda

batas .

-Diteteskan di plat tetes

- Diukur pH menggunakan kertas pH universal.

3. Asam asetat 0,001 M

- Diambil 5 ml asam asetat 0,01 M

- Dimasukkan ke dalam labu takar 50 ml dan ditambahkan aquades sampai tanda

batas .

- Diteteskan di plat tetes.

- Diukur pH menggunakan kertas pH universal.

4. Asam asetat 0,0001 M

- Diambil 5 ml asam asetat 0,001 M

- Dimasukkan ke dalam labu takar 50 ml, ditambahkan aquades sampai tanda

batas

- Diteteskan di plat tetes

- Diukur pH menggunakan kertas pH universal.

5. Asam asetat 0,00001 M

- Diambil 5 ml asam asetat 0,0001 M

- Dimasukkan ke dalam labu takar 50 mlditambahkan aquades sampai tanda batas

- Diteteskan di plat tetes

- Diukur pH menggunakan kertas pH universal

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan

4.1.1 Tabel Pengamatan Asam Formiat

KONSENTRASI

( HCOOH)pH

0,1 M 2

0,01 M 3

0,001 M 5

0,0001 M 6

0,00001 M 7

4.2.1 Tabel Pengamatan Asam Asetat

KONSENTRASI

CH3COOHpH

0,1 M 2

0,01 M 3

0,001 M 5

0,0001 M 6

0,00001 M 7

4.2 Perhitungan

a. Pengenceran Sampel

1. Asam Formiat

a. V1 x M1 = V2 x M2

5 mL x 01 M = 50 mL x M2

M2 = 0,01 M

b. V1 x M1 = V2 x M2

5 mL x 0,01 M = 50 mL x M2

M2 = 0,001 M

c. V1 x M1 = V2 x M2

5 mL x 0,001 M = 50 mL x M2

M2 = 0,0001 M

d. V1 x M1 = V2 x M2

5 mL x 0,0001 M = 50 mL x M2

M2 = 0,00001 M

2. Asam Asetat

a. V1 x M1 = V2 x M2

5 mL x 0,1 M = 50 mL x M2

M2 = 0,01 M

b. V1 x M1 = V2 x M2

5 mL x 0,01 M = 50 mL x M2

M2 = 0,001 M

c. V1 x M1 = V2 x M2

5 mL x 0,001 M = 50 mL x M2

M2 =. 0,0001 M

d. V1 x M1 = V2 x M2

5 mL x 0,0001 M = 50 mL x M2

M2 = 0,00001 M.

b. Kesetimbangan Asam Lemah (Ka)

[ 10-pH]2

Ka = [M]

1. Asam formiat

a. Untuk konsentrasi 0,1 M, pH = 2

[ 10-pH]2

Ka1 = [M]

[ 10-2]2

Ka1 = [0,1]

[ 10-4] Ka1 = [0,1]

Ka1 = 10-3 M

b.Untuk konsentrasi 0,01 M, pH = 3

[ 10-pH]2

Ka2 = [M]

[ 10-3]2

Ka2 = [0,01]

[ 10-6]Ka2 = [0,01]

Ka2 = 10-4 M

c.Untuk konsetrasi 0,001 M, pH = 5

[ 10-pH]2

Ka3 = [M]

[ 10-5]2

Ka3 = [0,001]

[ 10-10]Ka3 = [0,001]

Ka3 = 10-7 M

d.Untuk konsetrasi 0,0001 M, pH =6

[ 10-pH]2

Ka4 = [M]

[ 10-6]2

Ka4 = [0,0001]

[ 10-12]Ka4 = [0,0001]

Ka4 = 10-8 M

e.Untuk konsetrasi 0,00001 M, pH =7

[ 10-pH]2

Ka5 = [M]

[ 10-7]2

Ka5 = [0,00001]

[ 10-14]Ka5 = [0,00001]Ka5 = 10-9 M

2. Asam asetat

a. Untuk konsentrasi 0,1 M, pH = 2

[ 10-pH]2

Ka1 = [M]

[ 10-2]2

Ka1 = [0,1]

[ 10-4] Ka1 = [0,1]

Ka1 = 10-3 M

b.Untuk konsentrasi 0,01 M, pH = 3

[ 10-pH]2

Ka2 = [M]

[ 10-3]2

Ka2 = [0,01]

[ 10-6]Ka2 = [0,01]

Ka2 = 10-4 M

c.Untuk konsetrasi 0,001 M, pH = 5

[ 10-pH]2

Ka3 = [M]

[ 10-5]2

Ka3 = [0,001]

[ 10-10]Ka3 = [0,001]

Ka3 = 10-7 M

d.Untuk konsetrasi 0,0001 M, pH =6

[ 10-pH]2

Ka4 = [M]

[ 10-6]2

Ka4 = [0,0001]

[ 10-12]Ka4 = [0,0001]

Ka4 = 10-8 M

e.Untuk konsetrasi 0,00001 M, pH =7

[ 10-pH]2

Ka5 = [M]

[ 10-7]2

Ka5 = [0,00001]

[ 10-14]Ka5 = [0,00001]

Ka5 = 10-9 M

C. Penentuan Derajat Ionisasi

[ 10-pH] α = x 100 % [M]

(α1 + αa2 + αa3 + αa4 + αa5)

∑ α CHOOH = 5

1. Asam Formiat

a. Untuk konsentrasi 0,1 M pH= 2

[ 10-pH]α1 = x 100 % [M]

[ 10-2]α1 = x 100 % [0,1]

α1 = 10 %

b Untuk konsentrasi 0,01M pH= 3

[ 10-3]α2 = x 100 % [0,01]

α2 = 10 %

c. Untuk konsentrasi 0,001 M pH= 5

[ 10-5]α3 = x 100 % [0,001]

α3 = 1 %

d.Untuk konsentrasi 0,0001 M pH=6

[ 10-6]α4 = x 100 % [0,0001]

α4 = 1 %

e.Untuk konsentrasi 0,00001 M pH=7

[ 10-7]α5 = x 100 % [0,00001]

α5 = 1 % [α1 + α2 + α 3 + α 4 + α 5]∑ Ka HCOOH = n

(1 % + 1 % + 10 % + 10 % + 1 %)∑ Ka HCOOH = 5

(23%)∑ Ka HCOOH = 5

= 4,6 %

2. Asam Asetat

a. Untuk konsentrasi 0,1 M pH= 2

[ 10-pH]α1 = x 100 % [M] [ 10-2]α1 = x 100 % [0,1]

α1 = 10 %

b.Untuk konsentrasi 0,01 M pH= 3

[ 10-3]α2 = x 100 % [0,01] α2 = 10 %

c.Untuk konsentrasi 0,001 M pH= 5

[ 10-5]α3 = x 100 % [0,001]

α3 = 1 %

d.Untuk konsentrasi 0,0001 M pH=6

[ 10-6]α4 = x 100 % [0,0001]

α4 = 1 %

e.Untuk konsentrasi 0,00001 M pH=7

[ 10-7]α5 = x 100 % [0,00001]

α5 = 1 %

[α1 + α2 + α 3 + α 4 + α 5]∑ Ka CH3COOH = n (1 % + 1 % + 10 % + 10 % + 1 %)∑ Ka CH3COOH = 5 23%∑ Ka CH3COOH = 5

= 4,6 %

V. 3 Pembahasan

Asam mempunyai sifat-sifat antara lain mempunyai rasa masam,

menyebabkan perubahan warna lakmus biru menjadi merah, dapat bersifat korosif

dan merupakan larutan elektrolit. Asam dikatakan bersifat korosif karena

mempunyai tingkat keasaman yang tinggi dan bereaksi dengan logam-logam

tertentu sepeti Magnesium ( Mg ) dan Besi (Fe) dan menghasilkan gas hidrogen.

Untuk mengukur tingkat keasaman atau kondisi pH dapat di gunakan pH meter

dan kertas pH universal.

Untuk mengetahui pH larutan dengan kertas pH universal, kertas lakmus

dicelupkan ke dalam larutan selama sekian detik dan akan terjadi perubahan

warna, setelah terjadi perubahan warna kertas lakmus diangkat dan dicocokkan

dengan tabel warna yang ada di kotak, dari kesamaan warna dari kertas lakmus

dan warna pada table warna dapat memberikan keterangan nilai pH suatu asam

lemah. pH asam lemah dipengaruhi oleh pengencerannya, pada percobaan dapat

di buktikan dengan melihat tabel hasil pengukuran pH, penurunan nilai pH ini

disebabkan pada pengenceran terjadi penurunan konsentrasi dari asam lemah,

penurunan konsentrasi diikuti penurunan tingkat keasaman suatu asam lemah,

dengan kata lain semakin rendah konsentrasi semakin rendah tingkat

keasamannya yang berarti pH-nya semakin besar, dan sebaliknya.

Tetapan kesetimbangan asam lemah juga di pengaruhi oleh pengenceran,

dari data hasil percobaan diperlihatkan bahwa jika kita bandingkan nilai

kesetimbangan dari asam lemah yang mempunyai konsentrasi 0,1 M dan yang

mempunyai konsentrasi 0,00001 M akan terlihat jelas bahwa nilai kesetimbangan

dari asam lemah yang berkonsentrasi 0,1 M lebih besar dari pada konsentrasi

asam lemah yang hanya 0,00001 M. Sama halnya dengan hubungan nilai pH dan

pengenceran. Semakin tinggi konsentrasi suatu asam lemah maka

kesetimbangannya juga akan bernilai besar dan sebaliknya jika konsentrasi suatu

asam lemah rendah maka kesetimbangannya juga akan bernilai kecil.

Pengenceran dan derajat ionisasi juga mempunyai hubungan, yang pada

umumnya ketika suatu asam lemah mempunyai konsentrasi yang tinggi maka

derajat ionisasinya juga akan besar, begitu pun sebaliknya. Pengenceran dapat

mempengaruhi pH, ketetapan kesetimbangan, dan derajat ionisasi karena dalam

mengukur besar pH, ketetapan kesetimbangan, dan derajat ionisasi digunakan

molaritas (M) sebagai salah satu faktor penentu nilai dari ketiga hal tersebut.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

V.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil percobaan diperoleh kesimpulan yakni :

1.pH larutan asam lemah dapat ditentukan dengan menggunakan kertas pH

universal.

2.Pengenceran berpengaruh terdahap nilai pH,tetapan kesetimbangan, dan derajat

ionisasi

3.Derajat ionisasi suatu asam lemah dapat ditentukan berdasarkan nilai pH.

V.2 Saran

Saran untuk asisten, agar asisten dapat meningkatkan kemampuan

pendampingan yang telah dimiliki. Saran untuk percobaan, dalam kegiatan

percobaan hasil yang di dapatkan belum kurang akurat (nilai pH) di karenakan

dengan penggunaan kertas pH universal saja belum cukup untuk memberikan

data nilai pH yang akurat, sebaiknya juga digunakan pH meter. Sedangkan saran

untuk laboratorium, agar percobaan dapat berlangsung dengan baik dan

memberikan hasil yang baik pula ketersediaan bahan yang ada di buku penuntun

sekiranya dapat di penuhi oleh laboratorium agar percobaan dapat berlangsung

dengan baik.

LEMBAR PENGESAHAN

Makassar, 26 Oktober 2013

Asisten Praktikan

AFMY PURWANTY YUNISA SYALOM PATTONGNIM : NIM : H31113014

DAFTAR PUSTAKA

- Barsasella,Diana,2012. Buku Wajib Kimia Dasar. Trans Info

Media,Jakarta.

- Rivai,Harrizul,1995. Asas Pemeriksaan Kimia. UI-PRESS, Jakarta

- Chang,Raymond.2013. Kimia Dasar Konsep Konsep Inti Edisi Ketiga

Jilid 1. Erlangga, Jakarta.