kelainan sistem komplemen
TRANSCRIPT
8/19/2019 kelainan sistem komplemen
http://slidepdf.com/reader/full/kelainan-sistem-komplemen 2/17
A. Defnisi Komplemen
Sistem komplemen adalah protein dalam serum darah yang bereaksi
berjenjang sebagai enzim untuk membantu sistem kekebalan seluler
dan sistem kekebalan humoral untuk melindungi tubuh dari infeksi.
Fungsi Sistem Komplemen:
1. Mencerna sel, bakteri, dan irus
!. "psonisasi, yaitu memicu fagositosis antigen partikulat
#. Mengikat reseptor komplemen spesifik pada sel pada sistem
kekebalan, memicu fungsi sel spesifik, inflamasi, dan beberapa
molekul imunoregulator
$. %embersihan imun
8/19/2019 kelainan sistem komplemen
http://slidepdf.com/reader/full/kelainan-sistem-komplemen 3/17
B. Defsiensi Komplemen
&efisiensi atau disfungsi komplemen adalah meningkatkan suseptibilitas terhadap
infeksi akibat kelainan fagositosis bakterial,
bisa juga berkaitan dengan gangguan autoimun tertentu.
&efisiensi komplemen primer jarang terjadi.
'entuk yang paling umum adalah defisiensi (1 ,(! ,($ dan disfungsi familial ().
*bnormalan komplemen yang lebih sekunder telah dipastikan pada pasien terpilih
yang mengalami lupus eritematosus ,dermatomiositis, scleroderma, infeksi
gonokokol dan meningokokan.
%rognosisnya berariasi menurut keabnormalan dan keparahan penyakit yang
berkaitan.
8/19/2019 kelainan sistem komplemen
http://slidepdf.com/reader/full/kelainan-sistem-komplemen 4/17
C.Etiologi
1. &efisiensi kompelemen primer : sifat resesif autosomal turun temurun
+kecuali defisiensi inhibitor esterase (1 yang disebabkan oleh sifat
dominan autosomal
!. &efisiensi sekunder: reaksi imunologis penetapan komplemen
+complement fi-ing misalnya penyakit serum terpicu obat,glomerulonefritis streptokokal akut, dan lupus eritematosus sistemik
aktif akut.
8/19/2019 kelainan sistem komplemen
http://slidepdf.com/reader/full/kelainan-sistem-komplemen 5/17
D. Maniestasi Klinis1. Desiensi 1 !an " !an !isfun#si familial $ % menin#&atnya susepti'ili
terha!ap infe&si 'a&teri (yan# 'isa meli'at&an 'e'erapa sistem tu'uh
se)ara simultan*
+. Desiensi + !an , % penya&it vas&ular &ola#en- misalnya lupus
eritematosus !an
!isertai #a#al #inal &ronis
". Disfun#si $ (&elainan familial pa!a 'ayi* % #a#al tum'uh- !iare- !an
!ermatitis se'oroi&
,. Kelainan !alam &omponen tera&hir !ari &as&a!e &omplemen (
sampai /*% menin#&atnya susepti'ilitas terha!ap infe&si
neisseria.
$. Desiensi inhi'itor esterase 1 (an#io!erma here!
pem'en#&a&&an se)ara perio!i& !i waah- tan#an
a'!omen-
8/19/2019 kelainan sistem komplemen
http://slidepdf.com/reader/full/kelainan-sistem-komplemen 6/17
E. Patofsiologi
ndiidu dengan defisiensi komplemen genetik memiliki berbagai penampakan klinis.Kebanyakan pasien datang
dengan peningkatan kerentanan terhadap infeksi, yang lain datang dengan beraneka penyakit rematik atau angio/
edema, dan pada kasus yang jarang terjadi, beberapa pasien mungkin bahkan datang tanpa gejala.%enjelasan
tentang dasar patofisiologi untuk ariasi presentasi klinis pada indiidu dengan defisiensi komplemen telah
memberikan kontribusi untuk pemahaman yang lebih baik tentang peran fisiologis komplemen pada indiidu
normal.
%eningkatan kerentanan terhadap infeksi merupakan temuan klinis yang umum pada kebanyakan pasien
dengan defisiensi komplemen.0enis/jenis infeksi berhubungan dengan fungsi biologis dari tiap komponen yang
hilang.Sebagai contoh,poduk pembelahan utama +(#b dari komponen ketiga komplemen +(# merupakan ligan
penting proses opsonisasi. "leh karena itu, pasien dengan defisiensi (# atau komponen salah satu dari dua jalur
yang mengaktifkan (# akan rentan terhadap infeksi yang disebabkan bakteri yang dieliminasi melalui opsonisasi
oleh pertahanan primer host +misalnya Streptococcus pneumonia, Streptococcus pyogenes dan aemophilus
influenzae.
&emikian pula, ()/(2 membentuk kompleks serangan membran dan bertanggung ja3ab atas fungsi
bakterisida komplemen.&engan demikian, pasien dengan defisiensi (), (4, (5, (6 (2 atau rentan terhadap
spesies 7eisseria karena aktiitas bakterisidal serum merupakan pertahanan host yang penting dalam mela3an
organisme ini.
8/19/2019 kelainan sistem komplemen
http://slidepdf.com/reader/full/kelainan-sistem-komplemen 7/17
Contoh Kasus (Penyakit upus)
a. Defnisi
8upus adalah penyakit yang disebabkan sistem imun
menyerang sel/sel jaringan organ tubuh yang sehat. sistem
imun yang terbentuk berlebihan. kelainan ini dikenal dengan
autoimunitas.
!. Etiologi
ingga kini factor yang merangsang system pertahanan diri
untuk menjadi tidak normal belum diketahui. *da kemungkinan
factor genetic,kuman irus,sinar ultraiolet dan obat obatan
tertentu memainkan peranan.
8/19/2019 kelainan sistem komplemen
http://slidepdf.com/reader/full/kelainan-sistem-komplemen 9/17
". AsuhanKepe#a$atan
*. %97K*0*7
1. *namnesis ri3ayat kesehatan sekarang dan pemeriksaan fisik difokuskan pada gejala
sekarang dan gejala yang pernah dialami seperti keluhan mudah lelah, lemah, nyeri, kaku
demam;panas, anoreksia dan efek gejala tersebut terhadap gaya hidup serta citra diri pasi
!. Kulit
<uam eritematous, plak eritematous pada kulit kepala, muka atau leher.
#. Kardioaskuler
Friction rub perikardium yang menyertai miokarditis dan efusi pleura.
8esi eritematous papuler dan purpura yang menjadi nekrosis menunjukkan gangguan
askuler terjadi di ujung jari tangan, siku, jari kaki dan permukaan ekstensor lengan ba3
atau sisi lateral tanga.
$. Sistem Muskuloskeletal
%embengkakan sendi, nyeri tekan dan rasa nyeri ketika bergerak, rasa kaku pada pagi har
8/19/2019 kelainan sistem komplemen
http://slidepdf.com/reader/full/kelainan-sistem-komplemen 10/17
). Sistem integumen
8esi akut pada kulit yang terdiri atas ruam berbentuk kupu/kupu yang
melintang pangkal hidung serta pipi. =lkus oral dapat mengenai mukosa
pipi atau palatum durum
4. Sistem pernafasan
%leuritis atau efusi pleura.
5. Sistem askuler
nflamasi pada arteriole terminalis yang menimbulkan lesi papuler,
eritematous dan purpura di ujung jari kaki, tangan, siku serta permukaan
ekstensor lengan ba3ah atau sisi lateral tangan dan berlanjut nekrosis.
6. Sistem <enal
9dema dan hematuria.
2. Sistem saraf
Sering terjadi depresi dan psikosis, juga serangan kejang/kejang, korea
ataupun manifestasi SS% lainnya.
8/19/2019 kelainan sistem komplemen
http://slidepdf.com/reader/full/kelainan-sistem-komplemen 11/17
'. &*7"S* K9%9<*>*?*7
1. 7yeri berhubungan dengan inflamasi dan kerusakan jaringan.
!. Keletihan berhubungan dengan peningkatan aktiitas penyakit, rasa
nyeri, depresi.
#. angguan integritas kulit berhubungan dengan penurunan rentang
gerak, kelemahan otot, rasa nyeri pada saat bergerak, keterbatasan
daya tahan fisik.
$. Kerusakan mobilitas fisik berhubung@an dengan perubahan dan
ketergantungan fisaik serta psikologis yang diakibatkan penyakit
kronik.
). angguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan fungsi barier
kulit, penumpukan kompleks imun.
8/19/2019 kelainan sistem komplemen
http://slidepdf.com/reader/full/kelainan-sistem-komplemen 12/17
(. 7?9<A97S K9%9<*>*?*7
1. &iagnosa Kepera3atan : Kerusakan ntegritas kulit berhubungan dengan proses
penyakit.
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan #-!$ jam diharapkan pasien dapat menunjukkan
perilaku;teknik untuk meningkatkan penyembuhan mencegah komplikasi.
Kriteria Hasil :
- Menjaga kebersihan di daerah lesi
/ Memakai alat pelindung kulit yang dapat menyebabkan iritasi atau infeksi
berulang.
Intervensi :
a. Kaji kulit setiap hari,cacat 3arna,turgor,sirkulasi dan sensasi, gambarkan lesi da
amati perubahan.
8/19/2019 kelainan sistem komplemen
http://slidepdf.com/reader/full/kelainan-sistem-komplemen 14/17
!. ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh.
Tujuan : setelah dilakukan #-!$ jam diharapkan pasien dapat:
-Mempertahankan berat badan antara B,2/1,#) kg dari berat sebelumnya.
- Menunjukkan nilai laboratorium dalam batas normal +b meningkat
- Melaporkan perbaikkan tingkat energy
-
Melaporkan kebersihan mulut dan timbulnya nafsu makanIntervensi :
a. Kaji kemampuan untuk mengunyah,merasakan dan menelan.
Rasional : lesi mulut, tenggorok, dan esophagus dapat menyebabkan
disfagia penurunan kemampuan pasien mengolah makanan dan
mengurangi keinginan untuk makan.
8/19/2019 kelainan sistem komplemen
http://slidepdf.com/reader/full/kelainan-sistem-komplemen 15/17
b. 'erikan pera3atan mulut yang terus menerus, a3asi tindakan pencegahan
sekresi
Rasional : mengurangi ketidaknyamanan yang berhubungan dengan mual
3. 7yeri kronik berhubungan dengan imflamasi atau kerusakan jaringan.
?ujuan : setelah dilakukan tindakan kepera3atan #-!$ jam diharapkan
pasien dapat:
-
Mengungkapkan keluhan hilangnya atau berkurangnya nyeri.- Menunjukkan posisi atau eksfresi 3ajah rileks.
- &apat beristirahat dan mendapatkan pola tidur yang adekuat.
Intervensi :
a. ?utup luka segera mungkin kecuali pera3atan luka bakar metode
pemajanan pada udara terbuka.
Rasional : suhu berubah dan gerakan udara dapat menyebabkan nyeri hebat
pada pemajanan ujung saraf
8/19/2019 kelainan sistem komplemen
http://slidepdf.com/reader/full/kelainan-sistem-komplemen 16/17
b. %ertahankan suhu lingkungan nyaman, berikan lampu
penghangat,penutup tubuh hangat.
Rasional : pengaturan suhu dapat hilang karena luka bakar
mayor, suhu panas eksternal perlu untuk mencegah mengigil.
c. Kaji keluhan nyeri perhatikan lokasi;karakter dan intensitas
+skala B/1B
Rasional : nyeri hamper selalu ada, mengurangi konsentrasi
nyeri yang di alami dan memfokuskan kembali perhatian.