kata pengantarbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/04/laporan-kinerja-riau-tahun-2018.pdf · kata...

38

Upload: nguyennhu

Post on 19-Jul-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KATA PENGANTARbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/04/Laporan-Kinerja-Riau-Tahun-2018.pdf · KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb. Pertama-tama Kami panjatkan puji syukur kehadirat
Page 2: KATA PENGANTARbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/04/Laporan-Kinerja-Riau-Tahun-2018.pdf · KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb. Pertama-tama Kami panjatkan puji syukur kehadirat

1

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Pertama-tama Kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT dan ucapan

terima kasih kepada Badan Restorasi Gambut (BRG) RI yang telah memberikan

kepercayaan kepada Pemerintah Provinsi Riau untuk melaksanakan kegiatan Restorasi

Gambut melalui Tugas Pembantuan (TP) tahun anggaran 2018.

Pada bulan April tahun 2018, kegiatan Restorasi Gambut melalui Tugas

Pembantuan (TP) diawali dengan diterimanya DIPA tugas Pembantuan Restorasi

Gambut. Dalam hal ini, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Riau ditunjuk

untuk menjadi satker pelaksana dan juga ditetapkan sebagai Kuasa Pengguna

Anggaran.

Dalam pelaksanaan teknisnya, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi

Riau membagi kegiatan menjadi 3 (tiga) kegiatan utama yang tiap kegiatan ditunjuk

seorang Pejabat Pembuat Komitmen yang juga berasal dari Dinas Lingkungan Hidup

dan Kehutanan Provinsi Riau.

Syukur alhamdulillah, berkat bantuan dari semua pihak, Dinas Lingkungan Hidup

dan Kehutan Provinsi Riau, selaku Satker Pelaksana dapat menyelesaikan kegiatan

Restorasi Gambut melalui Tugas Pembantuan (TP) tahun anggaran 2018. Dalam

pelaksanaan kegiatan Restorasi Gambut yang telah dilaksanakan melalui kegiatan Dana

Tugas Pembantuan Restorasi Gambut TA 2018 tergambar dalam laporan ini.

Terakhir, Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada semua

pihak baik yang terlibat langsung maupun tidak langsung dalam pelaksanaan kegiatan

ini, dan kami juga menyampaikan permintaan maaf apabila dalam pelaksanaan

kegiatan restorasi gambut tahun 2018 ini belum dapat memenuhi harapan semua

pihak, karena itu kritik dan saran akan kami terima secara terbuka untuk perbaikan di

masa yang akan datang.

Sekian dan terima kasih.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Pekanbaru, Januari 2019 Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Riau, Selaku

Kuasa pengguna Anggaran TP

Ir. H. ERVIN RIZALDI, MH Pembina TK. I NIP. 19640926 199303 1 003

Page 3: KATA PENGANTARbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/04/Laporan-Kinerja-Riau-Tahun-2018.pdf · KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb. Pertama-tama Kami panjatkan puji syukur kehadirat

2

DAFTAR ISI

KATAPENGANTAR................................................................................................. 1

DAFTAR ISI ............................................................................................................ 2

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................... 3

DAFTAR TABEL ......................................................................................................... 4

I. PENDAHULUAN ....................................................................................... ...... 5

1.1 LATAR BELAKANG ............................................................................... ...... 5

1.2 TUJUAN ..................................................................................................... 6

1.3 SASARAN ................................................................................................... 6

1.4 TARGET KINERJA....................................................................................... 6

1.5 DASAR HUKUM .......................................................................................... 7

II. PELAKSANAAN KEGIATAN .............................................................................. 8

2.1 RAPAT RUTIN TRGD ................................................................................... 8

2.2 PENYUSUNAN SID DAN DED ...................................................................... 12

2.3 PEMBANGUNAN SUMUR BOR....................................................................... 13

2.4

PEMBANGUNAN SEKAT KANAL ................................................................... 1420

2.5 REVEGETASI GAMBUT BEKAS TERBAKAR ................................................... 26

2.6

FEASIBILITY STUDY ANALISIS PENCAHARIAN MASYARAKAT DESA GAMBUT .................................................................................................. 27

2.7 PENGEMBANGAN KAPASITAS TEKNIS MASYARAKAT DESA .......................... 28

2.8 BANTUAN EKONOMI PRODUKTIF MASYARAKAT DESA GAMBUT ................... III REALISASI ANGGARAN ..................................................................................... 32

3.1 REALISASI ANGGARAN ............................................................................. 32 IV KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................................. 35

4.1 KESIMPULAN ............................................................................................ 35 4.2 SARAN ..................................................................................................... 36

DAFTAR GAMBAR

Page 4: KATA PENGANTARbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/04/Laporan-Kinerja-Riau-Tahun-2018.pdf · KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb. Pertama-tama Kami panjatkan puji syukur kehadirat

3

Gambar 1. Rapat Koordinasi Pelaksanaan PIPG .. ............................................... 8

Gambar 2. Rapat Sosialisasi ……………………………………………………………………………. 9

Gambar 3. Rapat Evaluasi dan Progres TP………………………………………………………. 9

Gambar 4. Peta titik Sumur Bor/ Sekat Kanal KHG Rokan – Mandau Kab. Kampar...13

Gambar 5. Peta titik Sumur Bor/ Sekat Kanal KHG Barumun – Kubu Kab. Rohil……13

Gambar 6. Peta titik Sekat Kanal KHG Siak Kecil – Siak Kab. Siak..........................14

Gambar 7. Peta titik Sumur Bor/Sekat kana KHG Enok-Batangi Kab.Inhil...............14

Gambar 8. Peta titik Sumur Bor/ Sekat Kanal KHG Tebing Tinggi Kab. Meranti……. 15

Gambar 9. Peta Titik Sumur Bor/Sekat Kanal KHG Padang Kab. Meranti………………16

Gambar 10.Peta titik Sumur Bor/ Sekat Kanal KHG Tebing Tinggi (2) Kab. Meranti…17

Gambar 11. Konstruksi Pembangunan Sekat Kanal …………………………………………….19

Gambar 12. Bibit dan Proses Penanaman di Desa Kundur……………………………………20

Gambar 13. Kegiatan Revegetasi Gambut Bekas Lahan Terbakar di PulauT.Tinggi…21

Gambar 14. Kegiatan Sosialisasi Pengembangan Kapasita Teknis Masyarakat……….28

Gambar 15. Peta Bantuan Ekonomi Prduktif Revitalisasi ekonomi Prov. Riau TA 20..29

Gambar 16. Kegiatan Revitalisasi Ekonomi………………………………………………………..29

Page 5: KATA PENGANTARbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/04/Laporan-Kinerja-Riau-Tahun-2018.pdf · KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb. Pertama-tama Kami panjatkan puji syukur kehadirat

4

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Peralatan Kantor ........................................................................................10

Tabel 2. Realisasi Pembangunan Sumur Bor Pada 4 KHG di Prov. Riau ....................... 13

Tabel 3. Daftar lokasi sekat kanal yang dilaksanakan di 6KHG Prioritas Restorasi

Gambut Tahun 2018 ..............................................................................18

Tabel 4. Kriteria dan Standar Mutu Bibit Kegiatan Revegetasi Lahan Gambut Bekas

Terbakar Seluas 20 Ha...........................................................................22

Tabel 5. Rekapitulasi Kegiatan Revegetasi Gambut di Pulau Tebing Tinggi.....................................................................................................23

Tabel 6. Kriteria dan Standar Mutu Bibit Kegiatan Revegetasi Lahan Gambut Bekas

Terbakar Seluas 30 Hadi Desa Sendanu Darul Ihsan..................................23

Tabel 7. Kegiatan Revitalisasi berupa Bantuan Ekonomi Produktif Masyarakat Gambut sesuai pembagian KHG ............................................................................29

Page 6: KATA PENGANTARbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/04/Laporan-Kinerja-Riau-Tahun-2018.pdf · KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb. Pertama-tama Kami panjatkan puji syukur kehadirat

5

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Provinsi Riau memiliki kawasan hidrologis yang luas yaitu sebesar 5.355.374 ha,

dan berdasarkan data kementerian LHK RI bahwa status kerusakan ekosistem gambut

provinsi riau telah mencapai ± 4.969.174 ha dengan kondisi rusak ringan sampai rusak

sangat berat

Pada tahun 2015, Provinsi Riau mengalami bencana kabut asap yang menjadi

perhatian dunia, bencana ini akibat dari kebakaran lahan gambut yang disebabkan oleh

beberapa faktor terutama faktor hidrologi kawasan gambut yang kering.

Restorasi Gambut adalah suatu tindakan pemulihan pengembalian ekologi lahan

gambut untuk kesejahteraan masyarakat. Upaya pemulihan gambut dilakukan melalui

tiga pendekatan yaitu pembasahan, penanaman ulang dan revitalisasi sumber mata

pencaharian masyarakat.

Lahan gambut sangatlah penting artinya, karena merupakan sistem penyangga

kehidupan yang berfungsi sebagai sumber air, sumber pangan, menjaga kekayaan

keanekaragaman hayati, dan berfungsi sebagai pengendali iklim global. Disamping itu

juga lahan gambut berperan di dalam menjaga dan memelihara keseimbangan

lingkungan. Secara hidrologi, ekosistem lahan gambut sangat penting dalam sistem

kawasan hilir suatu Daerah Aliran Sungai karena kemampuannya menyerap air sampai

dengan 13 (tiga belas) kali bobotnya.

Badan Restorasi Gambut (BRG) yang telah dibentuk oleh Presiden RI memalui

Perpres Nomor 1 Tahun 2016 memiliki kewajiban untuk menyusun rencana dan

pelaksanaan restorasi ekosistem gambut seluas ± 2.000.000 (dua juta) hektar di

Indonesia dalam kurun waktu 5 (lima) tahun dan seluas ± 814.730 ha adalah target

restorasi di Provinsi Riau yang tersebar di kawasan lindung maupun budidaya.

Di tahun 2018 ini, BRG memperioritaskan kegiatan restorasi gambut di 6 (Enam)

Kesatuan Hidrologis Gambut (KHG) yakni:

1. KHG Pulau Padang (Kab. Kepulaun Meranti);

2. KHG Sungai Siak Kecil – (Bengkalis dan Siak);

3. Sungai Enok – Sungai Batang –(Kab. Indragiri Hilir);

4. Sungai Barumun – Sungai Kubu (Kab. RokanHilir);

5. PulauTebing Tinggi – (Kab. Kepulauan Meranti);

6. Sungai Rokan Kiri – Sungai Mandau (Kab. Kampar)

1.2 Tujuan

Melaksanakan kegiatan restorasi gambut melalui 3R (Rewetting, Revegetasi,

Revitalisasi) di Provinsi Riau.

Page 7: KATA PENGANTARbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/04/Laporan-Kinerja-Riau-Tahun-2018.pdf · KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb. Pertama-tama Kami panjatkan puji syukur kehadirat

6

1.3 Sasaran

Terpulihkannya lahan gambut yang telah mengalami degradasi.

1.4 Target Kinerja

Rincian indikator kinerja dapat dilihat pada tabel di bawah.

Tabel 1. Target Indikator Kinerja

Sasaran Kegiatan

Indikator Kinerja

Target Tahun 2018

Rapat Rutin TRGD 1 Laporan

Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan 1

Laporan

Restorasi Gambut

Pengelolaan Program dan Pendukung Kegiatan 1 Layanan

Berkurangnya jumlah

Penyusunan SID dan DED 2 KHG

Kerusakan lahan gambut

4

KHG Pembangunan Sumur Bor

225

UNIT

Pembangunan Sekat Kanal

6 KHG

707

UNIT

Revegetasi Gambut Bekas Terbakar

1 KHG

50

HA

Feasibility Study Analisis Pencaharian Masyarakat 1

Dokumen

Desa Gambut

Pengembangan Kapasitas Teknis Masyarakat Desa 1 Laporan

Bantuan Ekonomi Produktif Masyarakat Desa Gambut

6 KHG

20

PAKET

1.5 Dasar Hukum

1. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan sebagaimana diubah

dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2014 tentang Kehutanan.

2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan

Lingkungan Hidup.

3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

sebagaimana diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9

Tahun 2015 Pemerintahan Daerah.

4. Undang Undang Nomor 39 Tahun 2014 tentang Perkebunan.

5. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2001 tentang Izin Lingkungan

6. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2014 tentang Perlindungan dan

Pengelolaan Ekosistem Gambut sebagaimana diubah melalui Peraturan

Pemerintah Nomor 57 Tahun 2016 tentang Perlindungan dan Pengelolaan

Ekosistem Gambut

7. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor

P.14/MenLHK/Setjen/Kum.1/2/2017 tentang Tata cara inventarisasi dan

penetapan fungsi ekosistem gambut.

8. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor

P.15/MenLHK/Setjen/Kum.1/2/2017 tentang Tata cara pengukuran muka air

tanah di titik penataaan ekosistem gambut.

Page 8: KATA PENGANTARbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/04/Laporan-Kinerja-Riau-Tahun-2018.pdf · KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb. Pertama-tama Kami panjatkan puji syukur kehadirat

7

9. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor

P.16/MenLHK/Setjen/Kum.1/2/2017 tentang Pedoman teknis pemulihan

ekosistem gambut

10. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor

P.17/MenLHK/Setjen/Kum.1/2/2017 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri

Negara Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.12/MenLHK-II/2015 tentang

Pembangunan Hutan Tanaman Industri.

11. Keputusan Kepala BRG SK.12 / BRG / KPTS / 2018 Tentang Penetapan Tim

pelaksana dan Instrumen supervisi dalam konstruksi, Operasi dan Pemeliharaan

Infrastruktur pada lahan Konsesi di dalam area target BRG

12. Surat Keputusan Gubernur Riau Nomor Kpts. 931/ XII/ 2017 Tanggal 11

Desember 2017 Tentang Pembentukan Tim Restorasi Gambut Daerah Di Provinsi

Riau.

Page 9: KATA PENGANTARbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/04/Laporan-Kinerja-Riau-Tahun-2018.pdf · KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb. Pertama-tama Kami panjatkan puji syukur kehadirat

8

II. PELAKSANAAN KEGIATAN

2.1 Rapat Rutin TRGD

Dalam Pelaksanaan Kegiatan Dana Tugas Pembantuan Restorasi Gambut,

diperlukan adanya rapat pertemuan dan rapat koordinasi antar baik Internal Satuan

Kerja Tugas Pembantuan Restorasi Gambut Provinsi Riau, melibatkan maupun OPD

teknis terkait, Tim Restorasi Gambut Daerah Riau serta Stakeholders yang terkait

dalam bidang Gambut yang menjalankan tugas Kegiatan Restorasi Gambut.

Kegiatan ini merupan kegiatan untuk memfasilitasi rapat-rapat rutin dan

konsolidasi baik internal maupun eksternal dengan melibatkan beberapa intansi terkait

dalam Restorasi Gambut :

1. Rapat Pembahasan Proposal dan penandatanganan SPKS kegiatan Swakelola

Penelitian Perluan Riset Aksi 2018 di Ruangan Aula Rapat Dinas Lingkungan Hidup

dan Kehutanan Provinsi Riau tanggal 5 Juni 2018 .

2. Rapat Koordinasi Pelaksanaan PIPG Tugas pembantuan 2018 Provinsi Riau di

Meeting Room Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Riau Tanggal 12

Juli 2018.

3. Rapat Koordinasi Teknis Restorasi Gambut di Kantor Dinas Lingkungan Hidup dan

Kehutanan Provinsi Riau tanggal 18 juli 2018.

4. Rapat Sosialisasi Bidang Pengawasan Kepada Penanggung jawab Tugas

Perbantuan di Provinsi Riau di Ruang Peraga Dinas Lingkungan Hidup dan

Kehutanan Provinsi Riau tanggal 16 juli 2018.

Gambar 1. Rapat Koordinasi Pelaksanaan PIPG

Page 10: KATA PENGANTARbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/04/Laporan-Kinerja-Riau-Tahun-2018.pdf · KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb. Pertama-tama Kami panjatkan puji syukur kehadirat

9

5. Rapat Internal tentang revisi DIPA dana TP kegiatan Restorasi Gambut Provinsi

Riau Tahun 2018 di Meeting Room Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Provinsi Riau tanggal 30 Juni 2018

6. Rapat Persiapan Pelaksanaan DIPA TP Tahun 2018 Provinsi Riau di Meeting Room

Dinas lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Riau tanggal 28 Juni 2018.

7. Rapat Evaluasi Kegiatan TP Riau di Ruangan Peraga Dinas Lingkungan Hidup dan

Kehutanan Provinsi Riau tanggal 30 Agustus 2018.

8. Rapat Rutin Satker Dinas lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Riau di Kopi

Tani Jl.Paus No.108 Pekanbaru tanggal 04 s/d 05 Agustus 2018.

9. Rapat Evaluasi dan Progres TP Tahun Anggaran 2018 di kantor TRGD jl.

Borobudur no. 11 Provinsi Riau tanggal 01 November 2018

1. Pengelolaan Program dan Pendukung Kegiatan

Pada pelaksanaan kerja sehari-hari satuan satuan kerja Tugas Pembantuan dan

Tim Restorasi Gambut Daerah (TRGD) Provinsi Riau , Memerlukan Fasiloitas

pendukung untuk menunjang kelancaran Operasional kegiatan yang dilakukan

pada keseharianya, baik itu tugas dalam Administrasi, Teknis dan Lapangan .

Sangat begitu pentingnya hal tersebut membuat kegiatan ini memerlukan dana

yang tidak sedikit dan anggaran yang besar. Beberapa peralatan kantor yang

diadakan menggunakan dana Tugas Pembantuan pada TRGD Provinsi Riau :

Gambar 2. Rapat Sosialisasi

Gambar 3. Rapat Evaluasi dan Progres TP

Page 11: KATA PENGANTARbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/04/Laporan-Kinerja-Riau-Tahun-2018.pdf · KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb. Pertama-tama Kami panjatkan puji syukur kehadirat

10

No. URAIAN BARANG TAHUN

PEROLEHAN JUMLAH

HARGA BARANG

KETERAN

GAN Harga

Satuan (Rp.)

Nilai

Total (Rp.)

1 Laptop Merk HP 14BS128/9TX 2018 2

Unit 8,486,193

16,972,386

Kondisi Baik

2 Lemari Filling Kabinet Merk SB-036 2018 2

Unit

1,995,955

3,991,910

Kondisi

Baik

3 Printer Merk Epson L565 2018 2

Unit

4,634,518

9,269,036

Kondisi

Baik

4 Meja Kerja Merk Orbitrend 2018 10 Unit 2,475,000

24,750,000

Kondisi Baik

5 Kursi Kerja Merk Orbitrend 2018 10 Unit

1,485,000

14,850,000

Kondisi

Baik

6 Sofa Merk Morres 2018 1 Set

16,830,000

16,830,000

Kondisi

Baik

7 Proyektor Merk Optima S341 2018 1 Unit 6,930,000

6,930,000

Kondisi Baik

8 Brankas Merk Oudbo 2018 1 Unit

14,850,000

14,850,000

Kondisi

Baik

9 Komputer PC Merk Acer Aspire C-22-

760 2018 4 Unit

14,850,000

59,400,000

Kondisi

Baik

10 Air Conditioner (AC) Merk Toshiba 2018 5 Unit 4,950,000

24,750,000

Kondisi Baik

11 Printer Merk Brother DCP-T310 2018 3 Unit

4,950,000

14,850,000

Kondisi

Baik

12 Drone Merk dji Model GL300F 2018 2 Unit

32,780,000

65,560,000

Kondisi

Baik

13 Baterai Extra (Penunjang Drone) for Phantom 4

2018 6 Unit 5,185,400

31,112,400

Kondisi Baik

14 Backpack (Penunjang Drone) dji 2018 2 Unit

402,600

805,200

Kondisi

Baik

15 Monitor Hood (Penunjang Drone) dji 2018 2 Unit 671,000

1,342,000

Kondisi Baik

16 Booster Antena (Penunjang Drone) dji 2018 2 Unit 402,600

805,200

Kondisi Baik

17 Neckstrap (Penunjang Drone) dji 2018 2 Unit

671,000

1,342,000

Kondisi

Baik

18 Charging Hub Phantom (Penunjang Drone) for Phantom 4

2018 2 Unit 536,800

1,073,600

Kondisi Baik

19 Charger Mobil (Penunjang Drone) for Phantom 4

2018 2 Unit 1,320,000

2,640,000

Kondisi Baik

20 Hardisk (Penunjang Drone) 2018 2 Unit

2,090,000

4,180,000

Kondisi

Baik

21 Smartphone Pengendali Drone Merk Xiaomi

2018 2 Unit 8,415,000

16,830,000

Kondisi Baik

22 Laptop Merk Apple 2018 2 Unit 33,462,000

66,924,000

Kondisi Baik

23 Flashdisk OTG 2018 2 Unit

1,188,000

2,376,000

Kondisi

Baik

24 Printer Merk Epson L565 2018 2 Unit 4,977,500

9,955,000

Kondisi Baik

25 Printer Merk Epson L1455 2018 1 Unit 17,000,000

17,000,000

Kondisi Baik

26 Proyektor Merk NEC NP-VE303G 2018 1 Unit

6,930,000

6,930,000

Kondisi

Baik

27 Lemari Arsip Secure Line Merk Optimax

2018 3 Unit 2,000,000

6,000,000

Kondisi Baik

28 Mesing Hitung Uang Merk Ecomac MC-400VM

2018 1 Unit 6,304,300

6,304,300

Kondisi Baik

29 GPS Merk Garmin Montana 680 2018 10 Unit

14,850,000

148,500,000

Kondisi

Baik

30 Gorden 2018 1 Unit 12,000,000

12,000,000

Kondisi Baik

TOTAL Rp 609.123.032

Page 12: KATA PENGANTARbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/04/Laporan-Kinerja-Riau-Tahun-2018.pdf · KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb. Pertama-tama Kami panjatkan puji syukur kehadirat

11

Printer Merk Brother DCP-T310 Kursi Kerja Merk Orbitrend

Sofa Merk Morres Meja Kerja Merk Orbitrend

Komputer PC Merk Acer Aspire C-22-60 Air Conditioner (AC) Merk Toshiba

Page 13: KATA PENGANTARbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/04/Laporan-Kinerja-Riau-Tahun-2018.pdf · KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb. Pertama-tama Kami panjatkan puji syukur kehadirat

12

Pada tahun 2018, Realisai Anggaran untuk pengadaan barang penunjang Kinerja

Tugas Pembantuan (TP) sebesar Rp 609.123.032,- (Enam Ratus Sembilan Juta

Seratus Dua Puluh Tiga Ribu Tiga Puluh Dua Rupiah).

2.2 Penyusunan SID dan DED

Penyusunan SID dan DED telah dilaksanakan dan menghasilkan 2 ( Dua)

dokumen SID dan DED untuk 2 (Dua) KHG yaitu KHG Sungai Pulau Rupat dan KHG

Sungai Gaung – Sungai Batang Tuaka. Kegiatan ini dilaksanakan secara kontraktual

oleh PT. Multi Sarana Konsultan untuk KHG Sungai Pulau Rupat dan PT. Mitra Utama

Estuari untuk KHG Sungai Gaung – Sungai Batang Tuaka

Realisasi anggaran kegiatan ini mencapai 13,80% atau Rp 38.661.000.- dari

pagu yang ditetapkan (Rp.3.076.446.000.-).

2.3 Pembangunan Sumur Bor

Pembangunan SumurBor di laksanakan dalam rangka mendukung Program

Pemerintah dalam Pencegahan Kebakaran Lahan Gambut di Provinsi Riau. Sumur bor

adalah sarana dan alat berupa pipa atau sambungan serial pipa pvc yang

dipasang/ditanam kedalam tanah gambut guna mengalirkan/mengeluarkan sumber air

yang berlokasi dilapisan bawah tanah gambut (lapisan akuifer). Penggunaan sumur

bor ini di nilai efektif dan efisien untuk membasahi lahan gambut yang kering dengan

lebih cepat. Penentuan lokasi sumur bor pada penyususnan rencana tindakan restorasi

ini didasarkan pada 3 prinsip utama, yaitu :

1. Titik sumur bor berada di dalam wilayah bekas terbakar;

2. Memiliki jarak 200 meter atau lebih dari badan air atau kanal;

3. Memiliki jarak 200 meter antar sumur bor.

Proyektor Merk Optima S341

Printer Merk Epson L565 Lemari Filling Kabinet Merk SB-036

Page 14: KATA PENGANTARbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/04/Laporan-Kinerja-Riau-Tahun-2018.pdf · KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb. Pertama-tama Kami panjatkan puji syukur kehadirat

13

Tujuan pembangunan sumur bor diantaranya untuk mengatasi kelangkaan

sumber air permukaan yang umumnya terjadi pada musim kemarau. Pada kondisi

tersebut, umumnya muka air tanah gambut turun drastis dan sumber air permukaan

alami yang terdapat di kanal/parit, anak sungai, sungai dan danau mengalami

kekeringan dan jangkauannya sangat jauh. Fungsi sumur bor dalam upaya restorasi

gambut di BRG adalah sumber air untuk pembasahan gambut khususnya pada musim

kemarau. Namun demikian tidak menutup kemungkinan sumur bor juga dapat

digunakan sebagai sumber air untuk pemadaman awal kebakaran.

Tabel 2. Realisasi Pembangunan Sumur Bor pada 4 (empat) KHG di Provinsi Riau

No Nama Khg Kabupaten Rencana

Realisasi

Realisasi Tidak

Terealisasi

Jumlah

Pokmas

01 S. Enok – S. Batang Indragiri Hilir 25 SBO 25 SBO - 1

02 S. Siak Kecil – S. Siak

Bengkalis /

Siak

50 SBO 50 SBO - 1

03 S. RokanKiri – S. Mandau

Kampar 50 SBO 50 SBO - 1

04 S. Barumun – S.

Kubu

RokanHilir 100 SBO 100 SBO - 4

Total 225 SBO 225 SBO - 7

Total sumur bor yang terbangun adalah 225 unit dari target 225 unit, dapat

dikatakan bahwa telah membangun sebnayak 100% dari target unit capaian. Realisasi

anggaran pembangunan sumur bor adalah Rp.1.829.480.899,- dari total anggaran

Rp.4.432.625.000,- atau sekitar 43.14%

Gambar 4. Kegiatan Pembangunan Sumur Bor

Page 15: KATA PENGANTARbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/04/Laporan-Kinerja-Riau-Tahun-2018.pdf · KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb. Pertama-tama Kami panjatkan puji syukur kehadirat

14

2.4 Pembangunan Sekat Kanal

Kegiatan Pembangunan sekat kanal juga merupakan salah satu kegiatan

Rewetting (Pembasahan), selain sumur bor. Sama seperti kegiatan pembangunan

sumur bor, kegiatan ini bertujuan dalam rangka mencegah terjadinya kebakaran di

lahan gambut serta memulihkan fungsi gambut kembali menjadi lahan basah.

Pembangunan Sekat Kanal (Canal Blocking) merupakan Bangunan air berupa sekat

atau tabat yang dibangun di badan kanal buatan yang telah ada di lahan gambut

dengan tujuan untuk menaik kan daya simpan (retensi) air pada badan kanal dan

sekitarnya dan mengurangi mencegah penurunan permukaan air di lahan gambut

sehingga lahan gambut di sekitarnya tetap basah dan sulit terbakar.

Berikut daftar lokasi sekat kanal yang dilaksanakan di 5 KHG Prioritas Restorasi

Gambut Tahun 2018.

Gambar 6. Peta titik Sumur Bor/ Sekat Kanal KHG Rokan – Mandau Kab. Kampar

Page 16: KATA PENGANTARbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/04/Laporan-Kinerja-Riau-Tahun-2018.pdf · KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb. Pertama-tama Kami panjatkan puji syukur kehadirat

15

Gambar 8. Peta titik Sekat Kanal KHG Siak Kecil – Siak Kab. Siak

Gambar 7. Peta titik Sumur Bor/ Sekat Kanal KHG Barumun – Kubu Kab. Rohil

Page 17: KATA PENGANTARbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/04/Laporan-Kinerja-Riau-Tahun-2018.pdf · KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb. Pertama-tama Kami panjatkan puji syukur kehadirat

16

Gambar 9. Peta titik Sumur Bor/ Sekat Kanal KHG Enok-Batangi Kab. Inhil

Gambar 10. Peta titik Sumur Bor/ Sekat Kanal KHG Tebing Tinggi Kab. Meranti

Page 18: KATA PENGANTARbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/04/Laporan-Kinerja-Riau-Tahun-2018.pdf · KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb. Pertama-tama Kami panjatkan puji syukur kehadirat

17

Gambar 11. Peta titik Sumur Bor/ Sekat Kanal KHG Padang Kab. Meranti

Page 19: KATA PENGANTARbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/04/Laporan-Kinerja-Riau-Tahun-2018.pdf · KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb. Pertama-tama Kami panjatkan puji syukur kehadirat

18

Tabel 3. Daftar lokasi sekat kanal yang dilaksanakan di 6 (Enam) KHG Prioritas Restorasi Gambut

Tahun 2018

No Nama Khg Kabupaten Rencana Realisasi

Realisasi Tidak Terealisasi

Jumlah Pokmas

01 Pulau Padang Kep. Meranti 108 KSE 108 KSE 0 10

02 Sungai Siak Kecil – Sungai Siak

BengkalisdanSiak

125 KSE 125 KSE 0 15

03 Sungai Enok – Sungai Batang

Indragiri Hilir 60 KSE 60 KSE 0 6

04 Sungai Barumun – Sungai Kubu

RokanHilir 222 KSE 222 KSE 0 27

05 PulauTebingTinggi KepMeranti 172 KSE 174 KSE 8 20

06 Sungai RokanKiri – Sungai Mandau

Kampar 10 KSE 10 KSE 0 1

Total 707 KSE 699 KSE 8 79

Kanal merupakan bagian dari system pengelolaan air yang ditujukan untuk

membuang air berlebih. Di area budidaya kanal berfungsi untuk menjaga muka air

tanah sesuai dengan kondisi yang dibutuhkan tanaman.

Kanal terbagi dalam 3 (tiga) tipe; kanal primer, kanal sekunder dan kanal tersier. Data

kanal yang telah di perolehakan di interpretasi dengan melakukan metode overlay

dengan data system badan air alam. Hasil interprestasi pada setiap interseksi ruas

kanal ini, baik kanal primer, sekunder dan tersierakan menjadi dasar ditetapkannya

lokasi titik sekat kanal.

Metode yang digunakan untuk menentukan karakteristik kanal, yaitu

menggunakan survey langsung kelapangan. Titik observasi ditentukan terlebih dahulu

dengan asas keterwakilan untuk masing-masing KHG yang dianalisis. Kondisi lebar

kanal dan kedalaman dianalisis dari hasil perekaman drone yang telah

dipertimbangkan, dibandingkan, dan atau disesuaikan pada keadaan lapang yang

langsung bias diamati.

Dalam pembangunan sekat kanal, Setelah lokasi sekat ditetapkan maka langkah

berikutnya adalah pengukuran lokasi dan pemasangan bowplank sebagai panduan

untuk penetapan dimensi dan batas lokasi bangunan struktur sekat. Pengukuran

lapangan dilaksanakan untuk mengetahui kondisi hidrologi, fisik topografi dan vegetasi

di titik lokasi dimana sekat/tabat akan dibangun. Pekerjaan pembangunan bagian

struktur/kerangka sekat pada umumnya dibagi menjadi tiga segmen yaitu bagian

badan utama (main frame), peluap (spillway) dan bagian sayap (wings). Kegiatan

utama yang dilakukan pada pembangunan struktur badan utama dan peluap sekat

adalah sebagai berikut:

Page 20: KATA PENGANTARbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/04/Laporan-Kinerja-Riau-Tahun-2018.pdf · KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb. Pertama-tama Kami panjatkan puji syukur kehadirat

19

Membangun bendung penghalang aliran di kanal/parit/saluran atau

membangun saluran pengalih aliran air di samping parit/saluran (side channel) untuk

menjaga agar titik lokasi pembuatan sekat kanal tetap kering; 2. Pembersihan lokasi

penyekatan parit/kanal; 3. Membangun pondok untuk para pekerja (jika sekat yang

dibangun besar); 4. Peruncingan tiang kayu (cerucuk) bulat (pancang, pengaku,

barisan kayu bulat);

Realisasi anggaran pembangunan sekat kanal adalah Rp.16.030.017.800,- dari total

anggaran Rp.25.767.539.000,- atau sekitar 62.21%

2.5 Revegetasi Gambut Bekas Terbakar

Revegetasi adalah upaya pemulihan tutupan lahan pada ekosistem gambut

melalui penanaman jenis tanaman asli pada fungsi lindung atau jenis tanaman lain

yang adaptif terhadap lahan basah dan memiliki nilai ekonomi pada fungsi budidaya.

Kegiatan revegetasi ini dilaksanakan di kec. Pulau tebing tinggi kab. Meranti seluas 50

Ha yaitu di 2 (dua) desa;

1. Desa Kundur seluas 20 Ha

Lokasi kegiatan terletak pada Kesatuan Hidrologi Gambut (KHG) Pulau

Tebingtinggi. Lokasi penanaman terletak di kawasan budidaya masyarakat yang

pernah terjadi kebakaran pada tahun 2015 dan dekat dengan hutan sekunder.

Secara geografis terletak antara 00°55’51.0”LU - 00°56’16.4”LU dan 102°33’52.1”BT

- 102°34’ 13.4”BT.

Gambar 13. Konstruksi Pembangunan Sekat Kanal

Page 21: KATA PENGANTARbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/04/Laporan-Kinerja-Riau-Tahun-2018.pdf · KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb. Pertama-tama Kami panjatkan puji syukur kehadirat

20

Jenis tanah di lokasi rencana revegetasi adalah gambut ombrogen. Kesuburan

tanahnya tergolong kurang subur (oligotrofik). Tipologi ekosistem gambutnya

berupa Kahayan (KHY). Kedalaman gambut tergolong sedang, yaitu 100-200 cm.

Kondisi kelembaban tanah di lahan ini cukup kering.

Berdasarkan hasil pengamatan lapangan bahwa lokasi revegetasi merupakan

areal dengan tutupan lahan berupa semak yang didominansi oleh jenis tumbuhan

paku-pakuan, jenis-jenis liana dan belukar yang didominansi oleh jenis tumbuhan

Tenggek Burung (Euodia redleyi). Sebagaian besar tinggi semak belukar ± 1 s/d 3

meter. Berdasarkan informasi dari Ketua Kelompok Tani Terubus, rencana lokasi

kegiatan adalah lahan gambut bekas terbakar tahun 2015 yang saat ini telah

mengalami suksesi alami. Jenis tumbuhan asli hutan rawa gambut yang masih

dalam tingkat tiang adalah Gerunggang (Cratoxylum glaucum), Meranti (Shorea

sp.), Kelat (Eugenia sp.) dan Punak (Tetrameristra glabra). Terdapat pula jenis

tanaman budidaya, yaitu beberapa tanaman Sagu (Metroxylon sagu) yang

merupakan sisa/ tertinggal kebakaran.

Jenis tanaman yang akan ditanam sesuai dengan usulan Kelompok Tani Terubus

adalah Sagu (Metroxylon sagu). Sedangkan jenis tanaman kayu-kayuan/ endemik

gambut yang akan ditanam adalah jenis Meranti, Jelutung dan Merbau. Pada

kegiatan revegetasi ini pengadaan bibit Kayu-kayuan/Endemik dan Sagu dilakukan

dengan cara membeli bibit siap tanam yang memenuhi syarat sesuai dengan

spesifikasi bibit kepada penyedia bibit yang terdekat dengan lokasi kegiatan. Kriteria

dan standar mutu bibit kegiatan revegetasi mengikuti standar sebagai berikut.

Gambar 14. Kegiatan Penanaman Bibit Revegetasi

Page 22: KATA PENGANTARbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/04/Laporan-Kinerja-Riau-Tahun-2018.pdf · KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb. Pertama-tama Kami panjatkan puji syukur kehadirat

21

Gambar 15. Kegiatan Revegetasi Gambut Bekas Lahan Terbakar di PulauTebing Tinggi

Page 23: KATA PENGANTARbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/04/Laporan-Kinerja-Riau-Tahun-2018.pdf · KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb. Pertama-tama Kami panjatkan puji syukur kehadirat

22

Tabel 4. Kriteria dan Standar Mutu Bibit Kegiatan Revegetasi Lahan Gambut Bekas

Terbakar Seluas 20 Ha

No Kelompok

Jenis

Tujuan

Penggunaan Kriteria Standar

1. Kayu-kayuan/

Endemik

Gambut

Pembentukan

kembali tutupan

hutan

Pertumbuhan Umur 4-9 bulan di persemaian

Batang lurus, akar tanaman belum keluar dari polybag

Tampilan segar, sehat/ tidak terserang OPT

Media Media tanam kompak di dalam

Ukuran Polybag ≥ 10x15 cm

Tinggi Berbatang/ kayu ≥ 50 cm Diameter batang ≥ 0,5 CM Jumlah daun >6 lembar

2. Sagu Peningatan fungsi

lahan budidaya dan

nilai ekonomis

Pertumbuhan Umur 1-2 bulan di persemaian

Batang lurus, akar bentuk benir huruf ”L”

Tampilan segar, sehat/ tidak terserang OPT

Media Media tanam kompak di dalam

Tanpa Polybag

Tinggi Tunas vegetative (abut)≥ 50 cm

Tampilan tangkai pelepah/ daun hijau mengkilap

2. Desa Sendanu Darul Ihsan seluas 30 Ha

Lokasi kegiatan terletak pada Kesatuan Hidrologi Gambut (KHG) Pulau

Tebingtinggi. Lokasi penanaman terletak di kawasan budidaya masyarakat yang

pernah terjadi kebakaran pada tahun 2015 dan dekat dengan hutan sekunder. Secara

geografis terletak antara00° 49’ 13.1”LU - 00° 49’ 33.0”LU dan 103° 00’ 11.5”BT -

103° 0’ 12.0”BT.

Status lahan yang ditunjuk sebagai lokasi kegiatan revegetasi seluas 30 Ha ini

tanah milik desa. Berdasarkan riwayat kebakaran, areal ini pernah terbakar pada tahun

2015. Kondisi lahan pada saat survei ditutupi semak belukar dan ditemukan beberapa

tanaman Sagu yang mampu pulih pasca terbakar pada tahun 2015 lalu. Rencana

pengelolaan lahan ini untuk kedepannya diperuntukkan sebagai lahan perkebunan

Sagu.

Berdasarkan hasil pengamatan lapangan bahwa lokasi revegetasi merupakan

areal dengan tutupan lahan berupa semak yang didominansi oleh jenis tumbuhan

paku-pakuan, jenis-jenis liana dan belukar yang didominansi oleh jenis tumbuhan

Tenggek Burung (Euodia redleyi) dan Mahang (Macaranga sp.). Secara umum tinggi

Page 24: KATA PENGANTARbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/04/Laporan-Kinerja-Riau-Tahun-2018.pdf · KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb. Pertama-tama Kami panjatkan puji syukur kehadirat

23

semak belukar berkisar ±1 s/d 3 meter. Kondisi tersebut menandakan bahwa pada

lahan tersebut telah terjadi suksesi tingkat lanjut pasca terbakar pada tahun 2015.

Keberadaan beberapa rumpun Sagu yang masih bertahan memberikan gambaran

bahwa lokasi tersebut cocok untuk budidaya Sagu.

Jenis tanaman yang diusulkan oleh Kelompok Masyarakat Beringin Sejahtera

adalah Sagu (Metroxylon sagu). Sedangkan jenis tanaman kayu-kayuan/ endemik

gambut yang akan ditanam adalah Meranti, Jelutung dan Merbau.

Pada kegiatan revegetasi ini pengadaan bibit tanaman endemik gambut dan

bibit Sagu dilakukan dengan cara membeli bibit siap tanam yang memenuhi syarat

sesuai dengan spesifikasi bibit kepada penyedia bibit yang terdekat dengan lokasi

kegiatan. Kriteria dan standar mutu bibit kegiatan revegetasi mengikuti standar

sebagai berikut.

No Nama Khg Kabupaten Luas

Lahan

Jumlah

Bibit

Realisasi Jumlah

Pokmas

01 P. Tebing Tinggi Kep. Meranti 50 Ha 27.100 Btg 50 Ha 2

Total 50 Ha 27.100 Btg 50 Ha 2

Dari Total Anggaran Rp.1.515.696.000,- terealisasi sebesar Rp.133.036.800,- atau

sekitar 8.78%

Tabel 5. Rekapitulasi Kegiatan Revegetasi Gambut di Pulau Tebing Tinggi

Page 25: KATA PENGANTARbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/04/Laporan-Kinerja-Riau-Tahun-2018.pdf · KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb. Pertama-tama Kami panjatkan puji syukur kehadirat

24

Tabel 6. Kriteria dan Standar Mutu Bibit Kegiatan Revegetasi Lahan Gambut Bekas Terbakar

Seluas 30 Hadi Desa Sendanu Darul Ihsan

No Kelompok Jenis Tujuan

Penggunaan Kriteria Standar

1. Kayu-kayuan/

Endemik:

Pembentukan

kembali tutupan

hutan

Pertumbuhan Umur 4-9 bulan di persemaian Batang lurus, akar tanaman

belum keluar dari polybag Tampilan segar, sehat/ tidak

terserang OPT

Media Media tanam kompak di dalam Ukuran Polybag ≥ 10x15 cm

Tinggi Berbatang/ kayu ≥ 50 cm Diameter batang ≥ 0,5 CM Jumlah daun >6 lembar

2. Sagu Peningatan fungsi

lahan budidaya

dan nilai ekonomis

Pertumbuhan Umur 1-2 bulan di persemaian Batang lurus, akar bentuk

benir huruf ”L” Tampilan segar, sehat/ tidak

terserang OPT

Media Media tanam kompak di dalam Tanpa Polybag

Tinggi Tunas vegetative (abut)≥ 50 cm

Tampilan tangkai pelepah/ daun hijau mengkilap

Teknis pelaksanaan kegiatan revegetasi gambut bekas lahan terbakar diantaranya :

1. Pemeliharaan bibit di Lokasi Penampungan sementara

Bibit yang ditempatkan di lokasi penampungan bibit perlu dipelihara dengan

melakukan penyiraman pagi dan sore setiap hari. Pengangkutan bibit kelokasi

penanaman / tempat penampungan bibit sementara dilakukan setelah selesai

nyapembuatan lubang tanaman.

Bibit yang baru sampai di lokasi tanam/tempat penampungan bibit akan

mengalami stress dan tidak memungkinkan untuk langsung ditanam, bibit-bibit

tersebut perlu dipelihara terlebih dahulu dengan dilakukan penaungan dan

penyiraman untuk menghilangkan faktor stress, dilakukan sekitar 2 hari sampai 5

hari sebelum siap ditanam.

Bibit harus dijaga 1 x 24 jam selama Bibit berada di lokasi penampungan.

Penjagaan ini dilakukan bukan saja mengantisipasi perbuatan dari orang-orang

yang tidak bertanggung jawab, tetapi juga menjaga dari kemungkinan gangguan

binatang atau ternak yang dapat merusak bibit tanaman.

2. Persiapan Lapangan

Untuk menciptakan pra-kondisi dalam rangka meningkatkan persentase

keberhasilan kegiatan revegetasi Desa Kundur Kecamatan Tebingtinggi Barat

Kabupaten Kepulauan Meranti, perlu dilakukan persiapan yang matang terhadap

Page 26: KATA PENGANTARbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/04/Laporan-Kinerja-Riau-Tahun-2018.pdf · KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb. Pertama-tama Kami panjatkan puji syukur kehadirat

25

lahan yang menjadi sasaran lokasi kegiatan. Beberapa persiapan yang harus

dilaksanakan adalah :

a. Pengecekan Batas Lokasi. Sebelum dimulainya pelaksanaan kegiatan pembuatan

tanaman, terlebih dahulu dilakukan pengecekan terhadap patok batas lokasi yang

sebelumnya telah dipasang, sehingga memudahkan dalam pengawasan dan

pelaksanaannya. Pengecekan batas dilakukan disekeliling lokasi yang akan

dikerjakan.

b. Pembangunan Embung

Embung dibuat dengan ukuran panjang 4 meter, lebar 2 meter dan kedalaman

1.5 meter sebanyak 1 unit/hektar. Tujuan pembuatan embung adalah untuk

menyediakan kebutuhan air untuk penyiraman tanaman diawal masa

pertumbuhannya. Pembuatan embung tersebut dibuat dengan menggunakan

peralatan seperti cangkul, sekop dan lainnya.

c. Pembuatan Jalur Tanam

Pembuatan jalur tanam dilakukan dengan menebas semak-semak, tunggul,

resam dan tanaman pengganggu lainnya yang berada pada jalur selebar ± 1,5

meter. Cara pembersihan gulma dapat dengan cara manual, mekanis dan kimia

atau kombinasi. Arah larikan tanaman ditandai dengan patok arah larikan,

dengan maksud memberikan arah yang pasti dalam pelaksanaan pekerjaan

pembersihan lapangan/pembuatan jalur tanam dan pemasangan ajir. Jumlah

patok arah larikan disesuaikan dengan kondisi areal, sehingga mudah digunakan

sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan.

Harus diperhatikan dalam pembuatan jalur tanam harus dihindari rusaknya

tanaman/tumbuhan yang produktif yang telah ada. Pembuatan jalur tanam

bertujuan untuk menciptakan prakondisi untuk meningkatkan persentase hidup

dan pertumbuhan tanaman.

d. Pemancangan Ajir Tanaman.

Bahan untuk ajir tanaman terbuat dari bambu atau bahan lainnya yang berasal

dari lokasi setempat. Ukuran ajir dibuat tinggi 150 cm dengan diameter 2–3 cm.

Pemasangan ajir dilakukan setelah pembersihan lahan dengan cara menarik tali

dari arah larikan pertama dengan arah sejajar dan mengikuti jarak tanaman yang

ada. Ajir ditanam dengan kedalaman 50 cm dan sisanya 100 cm di atas

permukaan tanah. Ajir diperlukan selain sebagai pengatur jarak tanam, juga

diperlukan sebagai penopang tanaman dari goncangan/ hempasan air.

Pemasangan ajir tanaman disesuaikan dengan jarak tanam yang diterapkan.

Page 27: KATA PENGANTARbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/04/Laporan-Kinerja-Riau-Tahun-2018.pdf · KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb. Pertama-tama Kami panjatkan puji syukur kehadirat

26

e. Pembuatan piringan dan lubang tanam

Lubang tanaman untuk tanaman sagu dibuat dengan ukuran ± 50 cm x 50 cm,

kedalamnya ±50 cm, sedangkan untuk tanaman kehutanan dengan ukuran ± 30

cm x 30 cm, kedalamnya ±30 cm. Piringan tanaman dibuat sekeliling tanaman

radius 50 cm mengelilingi lubang tanaman. Pembuatan piringan tanaman

dilakukan dengan membersihkan semak dan rumput tanaman lainnya sehingga

menjadi bersih. Apabila lubang tanam terdapat dilokasi yang miring maka

piringan tanaman dibuat datar dan tidak mengikuti kemiringan lereng. Pada saat

penggalian lubang harus diperhatikan penumpukan tanah galian, dimana tanah

bagian atas atau top soil dan tanah bagian bawah harus dipisahkan karena pada

saat penanaman sebaiknya top soil yang terlebih dahuludimasukan ke lubang

tanaman. Piringan dibuat dengan membersihkan semak, rumput, maupun

tanaman lain mengelilingi lobang tanam dengan jari-jari ± 50 cm. Contoh tipikal

lobang tanam dan cara penempatan tanah galian disajikan pada lampiran.

f. Pengangkutan Bibit dari Tempat Penampungan ke Lokasi Tanam

Bibit dapat diangkut dengan menggunakan keranjang dengan dipikul sampai ke

lokasi penanaman. Hal ini guna menghindari kerusakan pada saat pengangkutan.

Waktu pengangkutan adalah pada pagi atau sore hari. Sebelum diangkut bibit

tanaman disiram terlebih dahulu. Selanjutnya bibit diletakkan dekat dengan lubang

tanaman yang telah dipersiapkan.

3. Penanaman

Penanaman bibit dilakukan pada lubang tanam yang telah disediakan

sebelumnya pada saat musim penghujan.Untuk menghindari evapotranspirasi

yang tinggi maka penanaman dilakukan pada saat cuaca teduh (pagi atau sore

hari). Pelaksanaan penanaman dapat dikakukan dengan cara sebagai berikut;

a. Bibit Sagu

Bibit dimasukkan kedalam lubang yang tersedia sedalam leher batang dan

ditutup kembali dengan memasukan tanah galian (Top Soil terlebih

dahulu) dan diberi penyangga bersilang agar bibit tegak dan tidak goyah.

Diupayakan pada waktu menanam sedemikian rupa akar tidak bengkok.

Untuk penyulaman spesifikasi bibit sama dengan bibit yang ditanam.

b. Bibit Tanaman Hutan

Polybag yang berisi bibit terlebih dahulu dibuka/dipotong bagian bawahnya

dengan hati-hati dan tidak merusak akarnya. Akar yang keluar dari

polybag dipotong lebih dahulu kecuali akar tunggang.

Page 28: KATA PENGANTARbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/04/Laporan-Kinerja-Riau-Tahun-2018.pdf · KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb. Pertama-tama Kami panjatkan puji syukur kehadirat

27

Bibit dimasukkan kedalam lubang yang tersedia sedalam leher akar dan

ditutup kembali dengan memasukan tanah galian (Top Soil terlebih

dahulu) dan dipadatkan dengan menginjak-injak tanah sekitar leher akar

agar bibit tegak dan tidak goyah.

Diupayakan pada waktu menanam sedemikian rupa akar tidak bengkok.

Sisa/bekas polybag dipasang pada ajir sebagai tanda bahwa bibit sudah

ditanam.

Untuk penyulaman spesifikasi bibit sama dengan bibit yang ditanam

2.6 Feasibility Study Analisis Pencaharian Masyarakat Desa Gambut

Tujuan Feasibility Study Analisis Pencaharian Masyarakat Desa Gambut

adalah untuk Menyediakan acuan dalam pengembangan mata pencaharian

masyarakat desa yang berada di dalam dan sekitar lahan gambut.

Adapun Sasaran dan manfaat yang ingin dicapai ialah Masyarakat pada

desa-desa yang berada di dalam dan sekitar lahan gambut target Badan

Restorasi Gambut (BRG) serta tersedia acuan dalam pengembangan mata

pencaharian masyarakat desa yang berada di dalam dan sekitar lahan gambut

dan Tersusun dokumen rencana pengembangan mata pencaharian masyarakat

desa di dalam di sekitar lahan gambut.

Kegiatan Feasibility Study Analisis Pencaharian Masyarakat Desa Gambut

dilakukan pada 6 KHG, 6 Kabupaten, 14 Kecamatan, 23 Desa. Realisasi

anggaran kegiatan ini sebesar Rp. 138.153.000,- (seratus tiga puluh delapan

juta seratus lima puluh tiga ribu rupiah) dari paguanggaran sebesar Rp.

267.665.000,- (dua ratus enam puluh juta enam ratus enampuluh lima ribu

rupiah) atau sebesar 51.60%. Yang terdiri dari Belanja Bahan, BelanjaHonor

Output Kegiatan, Belanja Jasa Profesi serta Belanja Perjalanan Dinas Paket

Meeting Luar Kota.

2.7 Pengembangan Kapasitas Teknis Masyarakat Desa

Kegiatan Pengembangan Kapasitas Teknis Masyarakat Desa Gambut

bertujuan untuk memberikan pemahaman yang utuh kepada kelompok

masyarakat tentang teknis pemberdayaan ekonomi masyarakat agar

terlaksananya kelompok masyarakat sebagai pelaksana ekonomi produktif

restorasi gambut di desa nya serta terlatihnya masyarakat untuk dapat

melaksanakan pemberdayaan ekonomi produktif.

Realisasi Anggaran Kegiatan ini sebesar Rp.1.064.030.400,- (satu milyar

enam puluh empatjuta tiga puluh ribu empat ratus rupiah) dari pagu anggaran

sebesar Rp.2.551.070.000,- (dua milyar lima ratus lima puluh satu juta tujuh

puluh ribu rupiah) atau sebesar 41.71 %.

Page 29: KATA PENGANTARbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/04/Laporan-Kinerja-Riau-Tahun-2018.pdf · KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb. Pertama-tama Kami panjatkan puji syukur kehadirat

28

2.8 Bantuan Ekonomi Produktif Masyarakat Desa Gambut

Pemerintah Provinsi Riau bekerja sama dengan Badan Restorasi Gambut

Republik Indonesia (BRG RI) memberikan Bantuan Ekonomi Produktif Masyarakat Desa

Gambut pada tahun 2018 pada KHG yang mengalami kebakaran pada tahun 2015

kemarin, untuk menanggulangi Terbakarnya Lahan Gambut di 6 KHG Prioritas yang

terdiri dari :

1. KHG Pulau Padang

2. KHG Pulau Tebing Tinggi

3. KHG Sungai Barumun – Sungai Kubu

4. KHG Sungai Enok – Sungai Batang

5. KHG Sungai Rokan Kiri – Sungai Mandau

6. KHG Sungai Siak Kecil – Sungai Siak

Diantara 6 KHG tersebut dibagi sebanyak 23 Kelompok Masyarakat (POKMAS)

pada 23 Desa Prioritas yang mendapatkan Bantuan Ekonomi Produktif agar

masyarakat pada sekitar KHG tersebut dapat meningkatkan taraf ekonomi serta tidak

lagi berfikir untuk membakar lahan gambut dalam rangka membuka lahan

pertaniannya. Salah satukriteria lainnya untuk Desa yang diberikan bantuan adalah

Desa yang terdampak akibat adanya pembangunan sekat kanal.

Realisasi Anggaran Kegiatan Bantuan Ekonomi Produktif Masyarakat Desa

Gambut pada 6 KHG ialah sebesar Rp.2.055.401.200,- (dua milyar lima puluh lima

juta empat ratus satu ribudua ratus rupiah) dari pagu anggaran sebesar

Rp.5.498.684.000,- (lima milyar empat ratus sembilan puluh delapan juta enam ratus

delapan puluh empat ribu rupiah) atau sebesar 37.38%.

Gambar 16. Kegiatan Sosialisasi Pengembangan Kapasitas Teknis Masyarakat Desa

Gambar 16. Kegiatan Sosialisasi Pengembangan Kapasitas Teknis Masyarakat Desa

Page 30: KATA PENGANTARbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/04/Laporan-Kinerja-Riau-Tahun-2018.pdf · KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb. Pertama-tama Kami panjatkan puji syukur kehadirat

29

Gambar 17. Peta Bantuan Ekonomi Produktif Revitalisasi ekonomi Provinsi Riau TA 2018

Gambar 18. Kegiatan Revitalisasi Ekonomi

Gambar 16. Kegiatan Sosialisasi Pengembangan Kapasitas Teknis Masyarakat Desa

Page 31: KATA PENGANTARbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/04/Laporan-Kinerja-Riau-Tahun-2018.pdf · KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb. Pertama-tama Kami panjatkan puji syukur kehadirat

30

m

2.7 Pelaksanaan Kegiatan Supervisi Restorasi Gambut di Kawasan

berizin

Sesuai dengan Surat Edaran Sekretaris Badan Restorasi Gambut

No.SE.2/SB/RENKUM/8/2018 tanggal 14 Agustus 2018, menjelaskan bahwa

ada 4 tahapan dalam pelaksanaan kegiatan supervise restorasi gambut di

kawasan berizin yaitu :

1. Kegiatan Pra Supervisi, yaitu fasilitas pendataan seluruh ijin Pemanfaatan

Hutan dan HGU di Kesatuan Hidrologis Gambut yang menjadi target

restorasi;

2. Sosialisasi Pedoman Pelaksanaan Supervisi kepada pemegang ijin

Pemanfaatan Hutan HGU di wilayah Kesatuan Hidrologis Gambut yang

menjadi target retorasi;

3. Koordinasi dan Fasilitasi Penyusunan Rencana Supervisi Restorasi Gambut

Tahun 2018 dan 2019;

4. Fasilitasi Pelaksanaan Supervisi Restoasi Gambut di Kawasan Berijin pada

wilayah kerja BRG.

Tabel 7. Kegiatan Revitalisasi berupa Bantuan Ekonomi Produktif Masyarakat Gambut sesuai pembagian KHG

Page 32: KATA PENGANTARbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/04/Laporan-Kinerja-Riau-Tahun-2018.pdf · KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb. Pertama-tama Kami panjatkan puji syukur kehadirat

31

Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Riau selaku Satker

Pelaksana Ttidak bias menjalani Kegiatan Supervisi Restorasi Gambut di

Kawasan Berizin dikarenakan beberapa hal, yaitu :

1. Belum adanya Petunjuk Teknis pelaksanaan kegiatan Supervisi dari KLHK

Sebagai acuan menjalankan kegiatan tersebut.

2. Tidak Sejalannya Waktu antara Staf Kedeputian 3 BRG dengan Satker TP ,

sehingga ada beberapa kali perbuhanan jadwal dan waktu untuk

menyesuaikan pertemuan.

3. Terbatasnya waktu Pelaksanaan , karena banyak kegiatan lain yang harus

dilaksanaan pada waktu yang bersamaan.

Page 33: KATA PENGANTARbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/04/Laporan-Kinerja-Riau-Tahun-2018.pdf · KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb. Pertama-tama Kami panjatkan puji syukur kehadirat

32

III. REALISASI ANGGARAN

NO

PEJABAT PEMBUAT KEGIATAN ANGGARAN REALISASI %

KOMITMEN ( Rp) (Rp)

1 PPK I F Penyusunan SID dan DED

1 Belanja Bahan 8.910.000

DINAS DLHK 2 Honor Output Kegiatan 4.560.000

Prop. Riau 3 Belanja Jasa Konsultan 1.960.892.000

4 Belanja perjalanan biasa 280.136.000 38.661.000 13,80

5 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota 35.000.000

6 Belanja Barang Penunjang Tugas

Pembantuan untuk diserahkan kepada pemerintah Daerah

70.000.000

G Pembangunan Sumur Bor

1 Belanja Bahan 182.212.000 56.144.000 30,81

2 Honor Output Kegiatan 111.600.000 72.800.000 65,23

3 Belanja Barang Non Operasional Lainnya 151.700.000 25.000.000 16,48

4 Belanja Jasa Profesi 37.800.000

5

Belanja Biaya Pemeliharaan

Peralatan dan Mesin 27.900.000 2.417.924 8,67

6 Belanja Perjalanan Biasa 871.878.000 433.127.600 49,68

7

Belanja Perjalanan Dinas Paket

Meeting Dalam Kota 1.219.508.000 322.840.000 26,47

8

Belanja Peralatan dan Mesin utk diserahkan kpd

Masyarakat/Pemda 504.165.000 326.431.875 64,75

9

Belanja Baran Fisik Lainnya utk

diserahkan masyarakat /Pemda 1.007.100.000 590.719.500 58,66

10 Belanja Barang Penunjang Tugas Pembantuan untuk diserahkan

kepada pemerintah Daerah

127.000.000

H Pembangunan Sekat Kanal

1 Belanja Bahan 91.200.000 77.599.750 85,09

2 Honor Output Kegiatan 316.200.000 204.000.000 64,52

3

Belanja Barang Non Operasional

Lainnya 1.448.000.000 0,00

4 Belanja Jasa Profesi 49.500.000 0,00

5 Belanja Perjalanan Biasa 2.030.105.000 734.288.400 36,17

6

Belanja perjalanan Dinas Paket

Meeting Luar Kota 322.000.000 252.000.000 78,26

7 Belanja Barang Fisik Lainnya

untuk Diserahkan Kepada Masyarakat/Pemda

21.510.534.000 14.762.129.650 68,63

J Revegetasi Gambut Berkas terbakar

1 Belanja Bahan 12.738.000 0,00

2 Honor Output Kegiatan 1.910.000 0,00

3

Belanja Barang Non Operasional

Lainnya 1.034.700.000 18.920.000 1,83

4 Belanja Jasa Profesi 466.348.000 114.116.800 24,47

Page 34: KATA PENGANTARbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/04/Laporan-Kinerja-Riau-Tahun-2018.pdf · KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb. Pertama-tama Kami panjatkan puji syukur kehadirat

33

5 Belanja Perjalanan Biasa

2 PPK 2 K

Fasility Study Analisis Pencaharian

Masyarakat Desa Gambut

1 Belanja Bahan 4.692.000 2.240.000 47,74

DINAS DLHK 2 Honor Output Kegiatan 4.800.000 4.800.000 100,00

Prop. Riau 3 Belanja Jasa Profesi 67.800.000 54.300.000 80,09

4 Belanja perjalanan biasa 108.756.000 66.013.000 60,70

5

Belanja perjalanan Dinas Paket

Meeting Luar Kota 81.680.000 10.800.000 13,22

L Pengembangan Kapasitas Teknis Masyarakat Desa

1 Belanja Bahan 127.320.000 16.480.000 12,94

2 Honor Output Kegiatan 12.300.000 0,00

3 Belanja Jasa Profesi 160.800.000 0,00

4 Belanja perjalanan biasa 1.140.290.000 212.350.400 18,62

5 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota 105.000.000 417.600.000 397,71

6 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota 1.005.360.000 417.600.000 41,54

M

Bantuan Ekonomi Produktif

Masyarakat Desa Gambut

1 Belanja Bahan 9.720.000 0,00

2 Honor Output Kegiatan 3.100.000 0,00

3 Belanja perjalanan biasa 885.864.000 218.432.000 24,66

4

Belanja Barang Lainnya untuk

diserahkan kepada masyarakat/Pemda 4.600.000.000 1.836.969.200 39,93

3 PPK 3 A Rapat Rutin TRGD

1 Belanja Bahan 67.600.000 7.835.000 11,59

DINAS DLHK 2 Belanja Jasa Profesi 19.200.000 0,00

Prop. Riau 3

Belanja Perjalanan Dinas Paket

Meeting Dalam Kota 245.000.000 23.600.000 9,63

B

Koordinasi dan Konsolidasi

Restorasi Gambut

1 Belanja Bahan 37.138.000 37.032.000 99,71

2

Belanja Barang Non Operasional

Lainnya 3.454.159.000 0,00

3 Belanja Jasa Profesi 13.500.000 6.600.000 48,89

4 Belanja perjalanan biasa 1.030.000.000 517.274.877 50,22

5 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota 98.912.000 96.352.000 97,41

C

Monev Pelaksanaan Kegiatan

Restorasi Gambut

1 Belanja Bahan 5.591.000 0,00

2 Belanja perjalanan biasa 601.258.000 211.092.400 35,11

D

Pengelolaan Program dan

Pendukung Kegiatan

1 Belanja Keperluan Perkantoran 320.736.000 294.008.000 91,67

2

Belanja pengiriman surat dinas

pos pusat 12.000.000 1.689.500 14,08

3 Honor Operasional Satuan Kerja 154.400.000 153.270.000 99,27

4 Belanja Bahan 26.684.000 10.664.294 39,97

Page 35: KATA PENGANTARbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/04/Laporan-Kinerja-Riau-Tahun-2018.pdf · KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb. Pertama-tama Kami panjatkan puji syukur kehadirat

34

5 Honor Output Kegiatan 95.400.000 95.400.000 100,00

6

Belanja Barang Persediaan

Barang Konsumsi 30.200.000 22.444.250 74,32

7 Belanja Langganan Listrik 12.000.000 2.961.173 24,68

8 Belanja Langganan Telepon 4.800.000 1.097.000 22,85

9 Belanja Langganan Air 2.400.000 0,00

10 Belanja Sewa 156.000.000 156.000.000 100,00

11 Belanja Biaya Pemeliharaan Peralatan dan Mesin 71.770.000 22.506.791 31,36

12 Belanja Barang Penunjang Tugas

Pembantuan untuk diserahkan

kepada pemerintah daerah

394.500.000 380.873.332

96,55

E

Pelaksanaan Kegiatan Supervisi Restorasi Gambut di Kawasan

Berizin

1 Belanja Bahan 13.200.000

2 Honor Output Kegiatan 3.800.000

3 Belanja Jasa Profesi 26.600.000

4 Belanja Perjalanan Biasa 245.528.000

5

Belanja Perjalanan Dinas Paket

Meeting Dalam Kota 172.000.000

Page 36: KATA PENGANTARbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/04/Laporan-Kinerja-Riau-Tahun-2018.pdf · KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb. Pertama-tama Kami panjatkan puji syukur kehadirat

35

IV. KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

1. Tahun 2018 ini merupakan tahun pertama kegiatan Restorasi Gambut

yang dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi melalui mekanisme Tugas

Pembantuan, dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Provinsi Riau ditunjuk untuk menjadi Satuan Kerja (Satker) pelaksana

Kegiatan Dana Tugas Pembantuan (TP) Restorasi Gambut di Provinsi Riau

Tahun Anggaran 2018;

2. Realisasi Kegiatan Restorasi Gambut tahun 2018 dengan progress fisik

96,94% dan progress keuangan 87.43% sebesar Rp. 40.234.071.811,-l;

3. Realisasi Pembangunan Sekat Kanal sebanyak 707 Unit di 6 KHG secara

swakelola dengan 79 Pokmas;

4. Realisasi Pembangunan Sumur Bor sebanyak 225 Unit di 4 KHG secara

swakelola dengan 7 Pokmas;

5. Revitalisasi sebanyak 20 Paket di 6 KHG secara swakelola dengan 23

Pokmas;

6. Pelaksanaan kegiatan Restorasi Gambut melalui Tugas Pembantuan tahun

2018 terdapat kendala-kendala baik itu di lapangan maupun secara

administrasi, diantaranya:

a. Waktu efektif pelaksanaan kegiatan yang di mulai pada bulan Agustus

2018, dikarenakan keterlambatan dalam terbitnya DIPA, sehingga

secara efektif pelaksanaan kegiatan hanya kurang dari 5 (lima) bulan

untuk melaksanakan anggaran sebesar Rp.49.862.000.000,-

b. Mengingat kegiatan Tugas Pembantuan Restorasi Gambut merupakan

tahun pertama, masih banyak ha-hal yang perlu dipelajari sehingga

dalam pelaksanaan kegiatan menggunakan prinsip “penuh kehati-

hatian”;

c. Adanya Petunjuk Teknis/Arahan Teknis/Surat Edaran dari Badan

Restorasi Gambut yang keluar di tahun berjalan, sehingga perlu

melakukan beberapa kali revisi RKA KL menyesuaikan Juknis dan/atau

arahan BRG.

d. Terbatasnya jumlah sumber daya manusia dan belum berpengalaman

dalam memproses belanja tipe Swakelola dengan Kelompok

Masyarakat (Pokmas) serta belanja pihak ke tiga (kontraktual).

Page 37: KATA PENGANTARbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/04/Laporan-Kinerja-Riau-Tahun-2018.pdf · KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb. Pertama-tama Kami panjatkan puji syukur kehadirat

36

4.2 Saran

1. Agar DIPA Tugas Pembantuan Restorasi Gambut dapat terbit dan

digunakan di awal tahun berjalan;

2. Petunjuk Teknis atau Surat Edaran atau Arahan Teknis berkenaan dengan

pelaksanaan Tugas Pembantuan Restorasi Gambut, dapat dikeluarkan

sebelum tahun berjalan, tidak dikeluarkan di tahun berjalan, sehingga

dapat meminimalisir revisi RKA KL.

Page 38: KATA PENGANTARbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/04/Laporan-Kinerja-Riau-Tahun-2018.pdf · KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb. Pertama-tama Kami panjatkan puji syukur kehadirat

37