160110100040 amalgam rachmad ady tama

Upload: ady-tama

Post on 18-Jul-2015

145 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

AMALGAMRachmad Ady Tama 160110100040

PENGERTIAN~ Jenis logam campur khusus yang mengandung merkuri sebagai salah satu konstituennya Dental amalgam : Paduan merkuri, perak, timah, tembaga, yang dapat juga mengandung palladium, zinc dan elemen lain untuk meningkatkan penanganan klinis Diperoleh dengan mencampur Hg cair dengan partikel padat logam paduan

Alloy AmalgamADAS no.1 : logam campur amalgam ~ kandungan utama : perak&timah Unsur lain tembaga, seng, emas, & merkuri dalam jumlah yang tidak ditentukan Alloy amalgam: Mengandung seng = seng > 0,01% Non seng = seng 0,01 %

Fungsi : Perak = ketahanan terhadap tarnish Timah = mudah berikatan dengan air raksa Tembaga = kekuatan & kekerasan amalgam Seng = mencegah masuknya O2 ketika fusi paduan logam Air raksa = menciptakan kondisi preamalgaminasi pada logam paduan

Klasifikasi AmalgamLow copper/ Conventional/ Silver tin Lathe cut

Spherical

Amalgam

Lathe cut

Spherical High copper High copper blend, Ag-SnCu

High copper blend, Ag-Cu

Reaksi Pengerasan Amalgam Konvensional Bentuk alloy: silver + tin senyawa intermetalik Ag3Sn (fase ) Fase larut dalam mercury, terjadi reaksi yang menghasilkan pembentukan&pertumbuhan kristal yang terdiri atas sedikitnya 2 fase: Senyawa Ag2Hg3 dengan struktur heksagonal (fase 1) Senyawa tin dengan mercury berstruktur heksagonal dengan formula Sn7-8Hg (fase 2)

Reaksi: atau, Ag3Sn + Hg Ag2Hg3 + Sn7-8Hg + Ag3Sn + Hg 1 + 2 +

Reaksi Pengerasan Amalgam High Copper Blended alloy: Ag3Sn + spheris Ag-Cu dan Hg, berlangsung dalam 2 tahap: Tahap 1: seperti reaksi alloy konvensional Tahap 2: reaksi 2 dan spherik Ag-Cu Sn7-8Hg + Ag-Cu Cu6Sn5 + Ag2Hg3 2 + Ag-Cu Cu6Sn5 + 1

Maka, amalgam tidak mengandung 2 , bermakna terhadap: Sifat korosi Kekuatan Sifat-sifat creep Membuat restorasi bertahan lebih lama

Mikrostruktur Terdiri dari : partikel yang tidak bereaksi dikelilingi matriks produk reaksi Difusi awal dan reaksi merkuri dengan alloy relatif cepat, dan perubahan massa plastis menjadi konsistensi massa keras cepat. Penyelesaian reaksi : ~ Berlangsung beberapa hari - minggu, yang tercermin dari perubahan sifat mekanik dari waktu ke waktu

A. partikel original yang tidak bereaksi B. partikel alloy sperthical

Sifat Mekanis Amalgam

Kekuatan (Strength)

Merupakan salah satu karakteristik penting yang harus dimiliki bahan tambal, termasuk amalgam Bila bahan tambal kurang kuat, akan terjadi fraktur terutama di daerah tepi yang akan mempercepat terjadinya korosi, karies sekunder serta kegagalan klinis yang berat Kekuatan tekan amalgam bila ditangani dengan baik dan benar adalah 310 Mpa

Tembaga merupakan unsur yang memperkuat amalgam

Kandungan air raksa (Hg) juga berpengaruh terhadap kekuatan amalgam Air raksa yang sedikit akan menghasilkan tambalan yang kasar dan berlubang-lubang, namun air raksa yang terlalu banyak juga menyebabkan berkurangnya kekuatan tambalan amalgam Proses pengolahan juga sangat berpengaruh, antara lain tirturasi dan kondensasi

Faktor-faktor yang menyebabkan restorasi amalgam tidak kuat:

Triturasi yang tidak sempurna Kandungan mercury yang terlalu besar Terlalu kecil tekanan yang diberi sewaktu kondensasi Kecepatan pengisian kavitet yang lamban Korosi

Sifat beberapa tipe dental amalgamTipe amalgam Compressive Strength (MN/m2) 1 jam set sempurna 120 170 140 220 120 120 230 320 380 450 380 450 410 460 460 540 Static Creep (%), setelah 7 hari di bawah tekanan 38 MN/2 2,5 3,5 0,3 1,5 0,2 1,7 0,02 0,3

Konvensional: dipotong dengan lathe Spheris Blended alloy Ternary alloy komposisi tunggal Quartenary alloy (dengan indium)

210 240

430 480

0,06 0,1

Creep

Amalgam menurut ADAS No. 1 dipersyaratkan mempunyai daya alir di bawah 3%

Tingkatan daya alir berhubungan dengan kerusakan tepi amalgam

Makin tinggi daya alir makin besar derajat kerusakan tepi

Amalgam yang mengandung tembaga yang banyak memiliki daya alir di bawah 0,4% sedangkan yang kandungan tembaganya rendah berkisar antara 0,8 8%

Perubahan dimensi

Idealnya amalgam tidak mengalami perubahan dimensi sama sekali Secara visual, perubahan dimensi menyebabkan gagalnya tambalan amalgam karena karies sekunder, patahnya tepi tambalan, atau pecahnya tambalan Di tingkat struktur mikro, perubahan dimensi yang terjadi adalah korosi, tarnish, perubahan 1 menjadi 1 serta tekanan yang berhubungan dengan daya kunyah Perubahan dimensi yang sering terjadi adalah Ekspansi yang disebabkan proses triturasi dan kondensasi tidak memadai serta terkontaminasinya amalgam yang mengandung seng oleh kelembaban Kontraksi akibat triturasi yang dilakukan dengan tidak benar

Tarnish & korosi Tarnish : perubahan warna pada permukaan amalgam karena berkontak dengan sulfur (belerang) / deposit film membentuk lapisan sulfida (mengeras = berubah menjadi hitam) Amalgam konvensional yang telah mengeras susunannya heterogen mengundang terjadinya korosi Fase 2 secara elektrokimia paling aktif bertindak sebagai tanda terhadap pase dan 1 Korosi : penurunan kualitas permukaan subsurface restorasi karena reaksi kimia/elektrokimia Fase 2 mudah mengalami korosi Pemolesan akan meningkatkan ketahanan terhadap korosi

Biocompatibility

Mercury yang terdapat dalam restorasi amalgam dapat merembes ke dalam struktur gigi dan dapat menimbulkan perubahan warna gigi

Rembesan itu bisa sampai ke pulpa

Restorasi amalgam yang kandungan tembaga dan air raksanya tinggi juga menunjukkan insiden kahancuran tepi dan efek lain yang besar

Walaupun demikian dipercayai bahwa tidak terjadi pengaruh toksis secara sistemik

Korelasi Amalgam dengan Kondisi Klinis Daya guna klinis dari dental amalgam yang sangat baik dapat dihubungkan dengan kemampuannya untuk mengurangi kebocoran marginal (marginal leakage) dan microleakage. Yang merupakan slh satu bahaya terbesar dalam restorasi gigi. Karakteristik dari sebuah amalgam tergantung pada sifat-sifatnya, yang di mana hal tersebut bergantung pula pada pemilihan logam campuran dan cara memanipulasinya. Penggunaan dentin bonding agents dengan amalgam merupakan salah satu metode baru untuk mengurangi kebocoran mikro.

Gabungan dari low-copper amalgamdan hidh-copper amalgam dapt mncegah microleakege dgn lebih baik. Kehadiran kalsium, fosfor, dan proses demineralisasi dari struktur gigi yang berbatasan dengan restorasi amalgam dapat menyebabkan kemungkinan konstribusi biologis pada proses korosi.

Banyak restorasi amalgam harus diganti dikarenakan beberapa masalah, termasuk karies sekunder, fraktur kasar, fraktur parit atau marginal, dan tarnish yang berlebihan serta korosi.