kajag hukum-agraria (1)

Upload: dephina-aprilia

Post on 03-Jun-2018

240 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/12/2019 Kajag Hukum-Agraria (1)

    1/22

    HUKUM DAN SEJARAH AGRARIAMASA KEMERDEKAAN

    http://images.google.com/imgres?imgurl=http://home.austarnet.com.au/db/pictures/indonesia/sulawesi/beach%2520sea%2520boy.jpg&imgrefurl=http://home.austarnet.com.au/db/pages/indonesia.htm&h=1173&w=1772&sz=81&tbnid=h-CtrsGoRTQJ:&tbnh=99&tbnw=149&start=4&prev=/images%3Fq%3Dsea%26imgsz%3Dxxlarge%26hl%3Did%26lr%3D%26ie%3DUTF-8%26sa%3DGhttp://images.google.com/imgres?imgurl=http://www.morrice.info/wallpaper/images/autumn_fall/field.jpg&imgrefurl=http://www.morrice.info/wallpaper/autumn_fall.html&h=768&w=1024&sz=109&tbnid=y7kKiKt-vXsJ:&tbnh=112&tbnw=149&start=39&prev=/images%3Fq%3Dfield%26start%3D20%26imgsz%3Dxxlarge%26hl%3Did%26lr%3D%26ie%3DUTF-8%26sa%3DN
  • 8/12/2019 Kajag Hukum-Agraria (1)

    2/22

    Ada Apa dengan Hukum Agraria

    Belanda?? Domein verklaring memperkosa hak-hak

    rakyat pribumi

    Pintu masuk investor asing

  • 8/12/2019 Kajag Hukum-Agraria (1)

    3/22

    LatarbelakangPembaruan Hukum Agraria

    Hukum agraria yang berlaku sebagian tersusunberdasarkan tujuan dan sendi-sendi dari pemerintahjajahan dan sebagian lainnya lagi dipengaruhiolehnya,

    Hukum agraria bersifat dualisme, yaitu denganberlakunya peraturan-peraturan dari hukum adat disamping peraturan-peraturan dari dan yang didasarkanatas hukum barat hal mana selain menimbulkan pelbagai

    masalah antargolongan yang serba sulit, juga tidaksesuai dengan cita-cita persatuan Bangsa

    Bagi rakyat asli hukum agraria penjajahan tidakmenjamin kepastian hukum

  • 8/12/2019 Kajag Hukum-Agraria (1)

    4/22

    Pentingnya Pembaruan Hukum Agraria

    "Di dalam Negara Republik Indonesia yang susunankehidupan rakyatnya, termasuk perekonomiannya,terutama masih bercorak agraris, bumi, air dan ruang

    angkasa, sebagai Karunia Tuhan Yang Maha Esa,mempunya iungsi yang amat penting untuk membangunmasyarakat adil dan makmur sebagai yang kita cita-citakan. Dalam pada itu hukum agraria yang berlakusekarang ini, yang seharusnya merupakan salah satu

    alat yang penting untuk membangun masyarakat yangadil dan makmur tersebut, ternyata bahkan sebaliknya,dalam banyak hal justru merupakan penghambatdaripada tercapainya cita-cita di atas.

  • 8/12/2019 Kajag Hukum-Agraria (1)

    5/22

    Hukum Agraria Pasca Kemerdekaan

    Masa pemerintahan Soekarno Iklim kebebasan mendorong pengorganisasian petani dan

    mendorong terbukanya kebebasan gerakan bagi organisasimassa petani untuk memperkuat diri

    Land reformmenjadi perspektif utama perjuangan dan gerakanpetani

    Masa Pemerintahan Soeharto Kebijakan agraria lebih menekankan pada aspek peningkatan

    produksi tanpa terlebih dahulu menata struktur agraria dari yangtimpang menjadi lebih adil

    Penekanan stabilitas politik dalam pencapaian tujuanpertumbuhan ekonomi tinggi

    Masa Reformasi Revitalisasi agraria Semangat Pembaruan agraria

  • 8/12/2019 Kajag Hukum-Agraria (1)

    6/22

    Masa Pemerintahan Soekarno

    Produk Hukum Lahirnya UUPA

    Cerminan UU hukum agraria pribumi Konflik akibat pelaksanaan land reform; pendudukan tanah-

    tanah perkebunan, pengambilan kembali tanah-tanah objek

    land reform, Lahirnya UUPBH

    Menciptakan hubungan yang adil antara petani pemilik tanahdan penggarap sehingga tercipta suatu akses yangmenguntungkan bagi penggarap serta tidak terjadieksploitasi di antara keduanya

    Lahirnya UU No.56/1960 Penetapan luas maksimum dan minimum penguasan tanah

    pertanian (maks 20 ha) Menghindari penguasaan tanah yang berlebihan di tangan

    satu orang

  • 8/12/2019 Kajag Hukum-Agraria (1)

    7/22

    Relasi agraria mengalami perubahan

    Berkembangnya konflik tanah menyebabkan

    pertentangan tajam antar golongan. Organisasi petani memegang peran penting dalam upaya

    land reform

    Pemerintah

    RakyatTuantanah

    Petanitidak

    berlahan

    PKIBTI

    PDINU

  • 8/12/2019 Kajag Hukum-Agraria (1)

    8/22

    UUPA Merupakan Cerminan HukumAgraria Indonesia

    Proses Lahirnya

    Panitia

    Implementasi di Lapang

    Konsekuensi

  • 8/12/2019 Kajag Hukum-Agraria (1)

    9/22

    Kelengkapan UUPA

    UU 56 Prp 1960 (penetapan luas tanahpertanian)

    UU Pokok Bagi Hasil

  • 8/12/2019 Kajag Hukum-Agraria (1)

    10/22

    Masa Pemerintahan Soeharto

    Pemerintah memandang bahwa pertumbuhan ekonomiyang tinggi lebih penting dari pada pelaksanaanredistribusi sumber daya agraria melalui program land

    reformyang dianut oleh pemerintah sebelumnya. Alasan:

    Rata-rata luas penguasaan tanah di Jawa dan Bali yang sangatsempit tidak relevan untuk melakukan strategi pembangunanpedesaan

    Program redistribusi dianggap dapat menghambat upayapembangunan ekonomi dalam waktu yang sangat cepat.

  • 8/12/2019 Kajag Hukum-Agraria (1)

    11/22

    Masa Pemerintahan Soeharto

    ORDEBARU

    Dana pembangunan dari kreditorasing, modal asing, swasta

    UUPMA UPMDN

    Mengundang investor asinguntuk melakukan investasi di Indonesia

    Modal asing yang masuk ke Indonesia sebagian besarmerupakan perusahaan yang melakukan eksploitasi

    sumber daya alam, baik kehutanan maupun

    pertambangan.

  • 8/12/2019 Kajag Hukum-Agraria (1)

    12/22

    Gambaran kondisi agraria di tiap sektor

    Kehutanan dan Pertambangan Undang-Undang Pokok Kehutanan (UUPK) pada tahun 1967

    merupakan bukti didukungnya upaya mempercepat eksploitasiterhadap subsektor kehutanan

    Eksploitasi di bidang pertambangan diawali ketika pemerintahmengeluarkan UU Pokok Pertambangan pada tahun 1967

    Banyak investor menanamkan modal, menyebabkan munculsengketa agraria di kehutanan dan pertambangan yang berasaldari pemberian HPH dan Hak Konsesi (Kuasa Pertambangan)

    Perkebunan

    Tahun 1985, pendapatan dari minyak menurun, sehinggapemerintah melirik sektor perkebunan Kemudahan investasi diberikan melalui HGU dan PIR Mekanisme demikian menjadi akar konflik karena HGU yang

    diberikan merupakan tanah rakyat

  • 8/12/2019 Kajag Hukum-Agraria (1)

    13/22

  • 8/12/2019 Kajag Hukum-Agraria (1)

    14/22

    Usulan Revisi Atas UUPA No. 5/1960

    Alasan UUPA mencantumkan bahwa kepentingan rakyat

    dibawah kepentingan nasional Selama orde baru, negara terlalu dominan mengejar

    pertumbuhan ekonomi sehingga rakyat dikorbankan Atas dasar alasan di atas, perlu undang-undang yang

    mengedepankan kedaulatan rakyat atas sumber-sumber agrariaperlu perubahan filosofis

    Upaya makin meneguhkan visi UUPA yakni

    penguasaan, peruntukkan, pemeliharaan, danpemanfaatan SSA dijalankan dalam semangatagrraian reform

    Cita-cita yang hendak diwujudkan adalah KEADILANAGRARIA

  • 8/12/2019 Kajag Hukum-Agraria (1)

    15/22

  • 8/12/2019 Kajag Hukum-Agraria (1)

    16/22

    TAP MPR No.IX/2001

    Kandungan

    Pengaturan pengelolaan sumberdaya alam

    Mengisyaratkan pengintegrasian kembalicara pandang sektoralisme terhadappenguasaan dan pemanfaatan SSA

    Aspek Lain

    Reduksi makna agraria

  • 8/12/2019 Kajag Hukum-Agraria (1)

    17/22

  • 8/12/2019 Kajag Hukum-Agraria (1)

    18/22

    RUU Sumber Daya Agraria

    Tujuan Penyempurnaan UUPA

    Kenyataan

    Mengganti UUPA 1960 Membuka ruang yang lebih besar bagi bekerjanya mesin

    investasi Meninggalkan semangat populisme dan keberpihakan

    terhadap rakyat kecil terutama petani penggarap, buruh

    tani dan kaum miskin lain Meninggalkan prinsip tanah untuk para penggarap (land

    to the tiller) Membuka peluang pasar tanah

  • 8/12/2019 Kajag Hukum-Agraria (1)

    19/22

    Kritik Terhadap RUU SSA

    Kritik terhadap proses

    Tidak ada keterlibatan seluruh elemen, pakar agraria

    Proses terkesan tertutup

    Konsultasi publik dilakukan terbatas

    Kritik terhadap substansi Uraian positif UUPA tidak tampil dalam RUU

    Tidak ada definisi yang jelas tentang agraria

    Pengawet semangat sektoralisme dalam pengelolaan SSA

    Hanya menjadi sarana dalam rangka efisiensi

    Tidak ada bab tentang pengaturan penguasaan tanah

    Dualisme tentang perombakan struktur dan penatapan pajakprogresif

  • 8/12/2019 Kajag Hukum-Agraria (1)

    20/22

    Perpres No. 36/2005

    Latarbelakang Infrastruktur summityang menghasilkan kesepakatan

    bahwa pembangunan akan menunjang iklim investasi diIndonesia. Kesepakatan ini diimplementasikan dalam

    bentuk produk hukum yang memberi kemudahan ijinpembangunan bagi investor

    Kepentingan ekonomi, meningkatkan pendapatanNegara dengan cara membuka peluang investasi bagipemodal yang akan mengembangkan usaha di Indonesia

    Kepentingan pemerintah dalam hal penyediaan lahanuntuk kepentingan umum.

  • 8/12/2019 Kajag Hukum-Agraria (1)

    21/22

    Kandungan Penyempurnaan dari Keppres No. 55/1993 Keppres No 55/1993 mengatur soal jenis pembangunan untuk

    kepentingan umum dalam 14 jenis. Jenis pembangunan itu harusmemenuhi unsur dimiliki pemerintah, dilaksanakan pemerintah, dantidak digunakan untuk mencari keuntungan.

    Kritik Sejumlah pasal yang bertabrakan satu sama lain dan bertentangan

    dengan UU.

    Ketidakseimbangan posisi hukum antara pihak-pihak yang terkait dalamproses sengketa tanah. Ada sejumlah pasal yang dalam implementasinya di lapangan merugikan

    rakyat. Misalnya, pasal-pasal mengenai panitia pengadaan tanah, prosesmusyawarah, ganti rugi, dan pencabutan hak atas tanah. Sampai saatini saja tercatat 1.148 kasus sengketa agraria yang tersebar di seluruhIndonesia. Dan baru 154 kasus yang diselesaikan.

    Tidak adanya jaminan bahwa tanah yang sudah ditetapkan sebagailokasi pembangunan untuk kepentingan umum seterusnya akan tetapdigunakan untuk kepentingan umum.

    Perpres No 36/2005 mengatur domain yang terlalu besar dan lebihdidominasi pendekatan ekonomi. Karenanya, hanya dengan undang-undang persoalan tanah bisa diatur lebih komprehensif.

  • 8/12/2019 Kajag Hukum-Agraria (1)

    22/22

    Perpres No. 10/2006

    Kandungan

    Penyerahan kewenangan mengatur tanah

    di tangan BPN pusatPertanyaan:

    Bagaimana dengan prinsip desentralisasi??