k3.rs.2

79
PEDOMAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3RS) RSUP Dr. MOHAMMAD HOESIN

Upload: bagus

Post on 14-Apr-2016

36 views

Category:

Documents


14 download

DESCRIPTION

pedoman untuk mengikuti kars dan jci

TRANSCRIPT

Page 1: K3.RS.2

PEDOMAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

(K3RS)

RSUP Dr. MOHAMMAD HOESINPALEMBANG

2014

Page 2: K3.RS.2

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME karena atas

izin Nya maka Pedoman Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3RS) RSUP

Dr.Mohammad Hoesin Palembang selesai disusun.Pedoman Kesehatan dan

Keselamatan Kerja merupakan kumpulan ketentuan dasar yang memberi arah

bagaimana mewujudkan keselamatan Kerja serta meningkatkan produktifitas

pekerja,melindungi keselamatan pasien,pengunjung dan masyarakat serta

lingkungan sekitar Rumah Sakit.merupakan bagian yang tidak dapat di pisahkan

dalam mencapai tujuan dan sasaran dari RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang,

Agar Pedoman Kesehatan dan Keselamatan Kerja Rumah Sakit dapat

berjalan dengan baik maka dibutuhkan suatu kerja sama dan kesadaran yang tinggi

dari seluruh SDM yang ada di Lingkungan kerja RSUP Dr.Mohammad Hoesin

Palembang.Semoga Pedoman Kesehatan dan Keselamatan Kerja ( K3RS ) ini

bermanfaat bagi seluruh SDM yang ada di RSUP.Dr.Mohammad Hoesin

Palembang.Kami menyadari bahwa Pedoman Kesehatan dan Keselamatan Kerja ini

masih terdapat kekurangan, untuk itu saran dan masukan dari berbagai pihak

sangat kami perlukan.

Palembang, Maret 2014

| P a g e

Page 3: K3.RS.2

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI…………………………………………………………………….iii

KATA PENGANTAR……………………………………………………………ii

TIM PENYUSUN ……………………………………………………………….iv

BAB.I PENDAHULUAN.………………………………………………………..1

A.LATER BELAKANG………………………………………………………….2

B.TUJUAN………………………………………………………………………..2

C.SASARAN……………………………………………………………………...2

D.RUANG LINGKUP…………………………………………………………….2

BAB.II GAMBARAN UMUM …………………..................................................3

BAB.III VISI,MISI………………………………………………………………..5

BAB.IV STRUKTUR ORGANISAS TIM K3RS………………………………..7

BAB.V URAIAN JABATAN TIM K3RS………………………………………8

BAB.VI TATA HUBUNGAN KERJA………………..…………………..........10

BAB.VII POLA KETENAGAAN DAN KWALIFIKASI PERSONIL………...11

BAB.VIII KEGIATAN DAN ORIENTASI……………………………………..12

BAB.IX PERTEMUAN / RAPAT…………………………………………….13

BAB.X PELAPORAN………………………………………………………..14

LAPORAN HARIAN……………………………………………………………14

LAPORAN BULANAN………………………………………………................15

LAPORAN TAHUNAN……………………………………………..…………..16

| P a g e

Page 4: K3.RS.2

TIM PENYUSUN

Dr. Ismail, Sp.OT

Indra Kesuma, S.Pd, M.Kes

Mugito,AMTE

Desi Andrianovita, S.Kep, Ns

Sudarto, ST, M.Si

Hendri Dunant, S.Kom

Eva Yunila, S.Si, Apt

Tugiyanto, SST

Nuraliah, S.Kep, NS

Nindi Permana Aktuarini, Am.Keb

Syawaluddin, ST

Dra. Suriatin, M.Si

Dra. Citra Willia, Apt, M.Kes

Drg. Emilia Chrystiana P, Sp.Orth, M.Kes

Ir. Septi Heryani, MM

Atrizal, ST

Dr. Rosdiana Meri

Dr. Yenny Dian A, Sp.PD, KHOM, FINASIM

Dr. Kristina Sihaloho

Dr. Riza Chandra Wijaya, M.Kes

Ferry Elen,SKM

Hj.Witri,SKM

Erlina,SKM

Zulkifli

Dr. Syamsu Indra, Sp.PD, KKV, FINASIM

Dr. Delpiana Sialagan

Dr. Emildya Triana

Syukuriah, SST

Dewi Septa Rica, SST

Nyayu Jamilah,S.Si

| P a g e

Page 5: K3.RS.2

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Undang-undang No.36 tahun 2009 tentang Kesehatan khususnya Bab XII pasal

164-166 tentang Kesehatan Kerja, menyebutkan bahwa Upaya kesehatan kerja

ditujukan untuk melindungi pekerja supaya agar hidup sehat dan terbebas dari

gangguan kesehatan serta pengaruh buruk yang diakibatkan oleh pekerjaa. Selain

itu pengelola tempat kerja wajib bertanggung jawab atas kecelakaan kerja yang

terjadi dilingkungan kerja sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Potensi bahaya di RS,selain penyakit-penyakit infeksi juga ada potensi bahaya-

bahaya lain yang dipengaruhi situasi dan kondisi di RS, yaitu (peledakan, kebakaran,

kecelakaan yang berhubungan dengan instalasi listrik, dan sumber-sumber cidera

lainnya), radiasi, bahan-bahan kimia yang berbahaya, gas-gas anestesi, gangguan

psikososial dan ergonomi, Semua potensi bahaya tersebut jelas mengancam jiwa

dan kehidupan karyawan RS, pasien maupun pengunjung dilingkungan RS.

Dari berbagai potensi bahaya tersebut, maka perlu upaya untuk

mengendalikan, meminimalisasi dan bila mungkin meniadakannya, oleh karena itu

K3 RS perlu dikelola denganbaik. Agar penyelenggaraan K3 RS lebih efektif, efisien

dan terpadu, diperlukan sebuah pedoman K3 di RS, baik bagi pengelola maupun

karyawan RS.

| P a g e

Page 6: K3.RS.2

B.TUJUAN

1.UmumSebagai acuan dalam melaksanakan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3RS)

di RSUP Dr.Mohammad Hoesin Palembang.terciptanya lingkungan kerja yang

aman,sehat dan produktif untuk SDM Rumah Sakit ,aman dan sehat bagi

pasien,pengunjung/pengantar pasien masyarakat dan lingkungan sekitarRumah

Sakit,sehingga proses pelayanan Rumah Sakit berjalan dengan baik dan lancar..

2.Khususa. Terwujudnya organisasi kerja yang menunjang tercapainya Kesehatan dan

Keselamatan Kerja (K3RS).

b. Meningkatnnya profesionalisme dalam hal K3RS bagi manajemen,pelaksana dan

pendukung program

c. terpenuhi syarat -syarat K3RS di setiap unit kerja

d. terlindungnya pekerja dan mencegah terjadinya PAK dan KAK

e. terselenggaranya program K3RS secara optimal dan menyeluruh

f. Peningkatan mutu ,citra dan produktivitas Rumah Sakit

C.Sasaran. 1.Manajemen Rumah sakit

2.SDM Rumah Sakit.

| P a g e

Page 7: K3.RS.2

D.Ruang Lingkup

1. Pengembangan kebijakan K3 berupa pembentukan dan revitalisasi organisasi

K3RS.

2. Pembudayaan perilaku K3 rumah sakit.

3. Pengembangan sumber daya manusia K3RS.

4. Pengembangan pedoman dan SOP K3RS

5. Pemantauan dan evaluasi kesehatan lingkungan kerja RS

6. Pelayanan kesehatan kerja

7. Pelayanan keselamatan kerja.

8. Pengembangan dan pemeliharaan limbah RS

9. Pengelolaan jasa, bahan beracun dan berbahaya.

10.Pengembangan kewaspadaan bencana , kebakaran dan perencanaan

tanggap darurat di rumah sakit (Hospital disaster plan).

11.Pengumpulan, pengolahan dokumen data dan pelaporan kegiatan K3 RS.

12.Review program K3RS tahunan.

D. LANDASAN HUKUM1. Undang-Undang Negara RI No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit

2. Peraturan Pemerintah RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan

3. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor : 1087/Menkes/SK/VIII/2010,

tentang Standar Kesehatan dan Keselamatan kerja di rumah sakit..

4. Peraturan Menkes RI Nomor : 1333/Menkes/SK/XII/1999 tentang Pedoman

Manajemen K3RS.

5. Kemenkes 1204/Menkes/SK/X/2004 tentang Persyaratan Kesehatan

Lingkungan

| P a g e

Page 8: K3.RS.2

BAB II

GAMBARAN UMUM

Pengelolaan kesehatan dan Keselamatan Kerja di Rumah Sakit sangat

penting artinya untuk meningkatkan terciptanya lingkungan kerja Rumah Sakit agar

aman,sehat dan nyaman bagi karyawan,pasien,pengunjung ataupun masyarakat di

sekitar Rumah Sakit,pengelolaan K3 di RSUP.Dr.Muhammad Hoesin Palembang

dapat berjalan dengan baik dengan adanya dukungan dari pimpinan Rumah Sakit

serta mempunyai komitmen yang tinggi terhadap jalannya pelaksanaan K3 di Rumah

Sakit selain itu diperlukan juga pemahaman,kesadaran dan perhatian yang penuh

dari segala pihak yang terlibat di Rumah Sakit,sehingga apa yang diharapkan

terhadap penerapan K3 di Rumah Sakit bisa tercapai.

Untuk suksesnya pengelolaan K3 di Rumah Sakit tidak terlepas dari upaya

pemerintah dalam membinaan terhadap setiap proses tahapan K3 di Rumah

Sakit,bisa dari sudut legislasi ataupun dari penyediaan pedoman-pedoman baik

teknis K3 maupun strategi penerapan k3 di Rumah Sakit.sehingga sudah

seharusnya pihak Manajeman Rumah Sakit menerapkan upaya-upaya Kesehatan di

RS. terhadap Potensi bahaya di Rumah Sakit,selain penyakit-penyakit infeksi juga

ada potensi bahaya-bahaya lain yang mempengaruhi situasi dan kondisi di RS, yaitu

kecelakaan (peledakan,kebakaran, kecelakaan yang berhubungan dengan instalasi

listrik, dan sumber-sumber cidera lainnya), radiasi, bahan-bahan kimia yang

berbahaya, gas-gas anastesi,gangguan psikososial dan ergonomi.semua potensi

bahaya tersebut di atas, jelas mengancam jiwa dan kehidupan bagi para karyawan di

RSUP.Dr,Muhammad Hoesin Palembang, para pasien maupun para pengunjung,

| P a g e

Page 9: K3.RS.2

BAB III

VISI,MISI RSUP.Dr.MUHAMMAD HOESIN PALEMBANG

Visi :

Menjadi Rumah Sakit Pusat Pelayanan Kesehatan,Pendidikan Dan

Penelitian Yang Terbaik Dan Bermutu Se- Sumatera

Misi

1. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan Yang Komperhensif Dan

Berkualitas Tinggi

2. Menyelenggarakan Jasa Pendidikan Dan Penelitian Dalam Bidang

Kedokteran Dan Kesehatan

3. Menjadi Pusat Promosi Kesehatan

| P a g e

Page 10: K3.RS.2

BAB IV

STRUKTUR ORGANISASI

TIM KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

| P a g e

DIREKTUR UTAMA

KETUA TIM

K3

SEKRETARIS

KA. SUB. TIM

PERENCANAAN & PENGEMBANGAN

KA. SUB. TIM

MONITORING & EVALUASI

CHAMPION

INSTALASI / DEPARTEMEN

Page 11: K3.RS.2

BAB V

URAIAN JABATAN TIM K3RS

Ketua Tim K3RS mempunyai tugas :

1. Menyusun program kerja Tim K3

2. Menyusun kebijakan, pedoman dan prosedur terkait dengan

program K3 rumah sakit

3. Memberikan masukan dan pertimbangan kepada Direktur Utama

dalam rangka pengambilan kebijakan K3 Rumah Sakit.

4. Mengkoordinir Sub Tim

5. Melakukan pembinaan terhadap champion di Instalasi / Departemen

yang ada di RSMH

6. Melakukan pencatatan insiden, direkapitulasi kemudian dievaluasi

dan dianalisa sederhana oleh Tim K3

7. Mengevaluasi dan menganalisa lebih lanjut bekerja sama dengan

Komite Mutu

8. Melaporkan hasil evaluasi ke Direksi

9. Menyebarluaskan hasil evaluasi ke seluruh unit terkait setiap bulan

Sekretaris, mempunyai tugas :

1. Melaksanakan kegiatan ketatausahaan Tim K3

2. Menyusun perencanaan kebutuhan sarana dan prasarana Tim K3

3. Mengatur dan menjadwalkan pelaksanaan rapat Tim dan Sub Tim

4. Membuat notulen rapat dan daftar hadir pada setiap pertemuan

5. Melaksanakan tugas lain yang dibebankan oleh Ketua Tim K3

6. Membantu Ketua melakukan pencatatan insiden, direkapitulasi

kemudian dievaluasi dan dianalisa sederhana oleh Tim K3

7. Membantu membuat laporan hasil evaluasi ke Direksi

8. Membantu Ketua menyebarluaskan hasil evaluasi ke seluruh unit

terkait setiap bulan

| P a g e

Page 12: K3.RS.2

Ketua SubTim Perencanaan dan Pengembangan Program K3RS,mempunyai tugas :

1. Mengembangkan program K3 di rumah sakit

2. Membantu Ketua menyusun program kerja Tim K3

3. Membantu Ketua menyusun kebijakan dan prosedur terkait dengan

program K3 rumah sakit

4. Bekerja sama dengan Instalasi Pendidikan dan Pelatihan RSMH

untuk melakukan pelatihan internal K3 rumah sakit

5. Melaksanakan sosialisasi program dan prosedur K3 rumah sakit

6. Melaksanakan koordinasi dengan champion di tiap-tiap unit

berkaitan dengan program K3 rumah sakit

7. Memberikan masukan dan pertimbangan kepada Ketua dalam

rangka pengambilan kebijakan K3 Rumah Sakit.

Ketua Sub Tim Monitoring dan Evaluasi K3RS mempunyai tugas :

1. Menyusun program monitoring dan evaluasi kejadian yang

berkaitan dengan K3

2. Memonitor dan evaluasi SOP K3 dan melakukan revisi bila

diperlukan

3. Membuat SOP hasil pemecahan masalah

4. Melakukan pencatatan, pelaporan, analisa insiden serta

mengembangkan solusi untuk pembelajaran

5. Memberikan masukan dan pertimbangan kepada Ketua dalam

rangka pengambilan kebijakan K3 Rumah Sakit.

6. Melakukan monitoring dan evaluasi insiden di lapangan dan

memberikan data hasil monitoring di lapangan ke sekretaris

7. Membantu Ketua melakukan analisa sederhana terhadap data

insiden

| P a g e

Page 13: K3.RS.2

BAB VI

TATA HUBUNGAN KERJA

Komitmen dan KebijakanKomitmen diwujudkan dalam bentuk kebijakan (policy) tertulis, jelas dan

mudah dimengerti serta diketahui oleh seluruh karyawan RS. Manajemen RS

mengidentifikasi dan menyediakan semua sumber daya essensial seperti

pendanaan, tenaga K3 dan sarana untuk terlaksananya program K3 di RS.

Kebijakan K3 diRS di wujudkan dalam bentuk wadah K3RS dalam struktur

organisasi RS.

Untuk melaksanakan komitmen dan kebijakan K3RS di RS Dr.Mohammad

Hoesin perlu disusun strategi :

1. Advokasi sosialisasi program K3RS

2. Menetapkan tujuan yang jelas.

3. Meningkatkan SDM professional dibidang K3RS pada setiap unit kerja

dilingkungan RS.

4. Kajian resiko secara kualitatif dan kuantitatif.

5. Membuat program kerja K3RS yang mengutamakan upaya peningkatan dan

pencegahan.

6. Monitoring dan evaluasi secara internal dan ekternal secara berkala.

Sumber bahaya yang ada di RS Dr.M.Hoesin Palembang harus diidentifikasi

dan dinilai untuk menentukan tingkat resiko yang merupakan tolak ukur kemungkinan

terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja.

Dapat dilakukan dengan mempertimbangkan :

Kondisi dan kejadian yang dapat menimbulkan potensi bahaya.

Jenis kecelakaan dan PAK yang mungkin dapat terjadi

Bahaya potensial berdasarkan lokasi dan pekerjaan di RS Dr.Mohammad Hoesin

Palembang meliputi :

| P a g e

Page 14: K3.RS.2

No Bahaya Potensial Lokasi Pekerja yang paling beresiko

1 Fisik :

Bising IPSRS, Laundry, dapur,

CSSD, gedung

genset/boiler, IPAL

Karyawan unit tersebut

Getaran Ruang mesin-mesin dan

peralatan yang

menghasilkan getaran

(ruang gigi dll).

Perawat, cleaning service

Debu Genset, bengkel kerja,

labor gigi, gudang rekam

medis, incinerator

Petugas kesling, teknisi gigi,

petugas IPS dan rekam medis.

Panas CSSD,dapur, laundry,

incinerator,boiler

Pekerja dapur, pekerja laundry,

petugas kesling dan IPS

Radiasi X-ray,ruang fisiotherapi,

unit gigi

Ahli radiologi, radiotherapist

dan radiographer, ahli

fisiotherapi dan petugas

rongten gigi.

.2. Kimia :

Desinfektan Semua area Petugas kebersihan, perawat

Cytotoxic Farmasi, tempat

pembuangan limbah,

bangsal

Pekerja farmasi, perawat

petugas cleaning service.

Etylen oxide CSSD Petugas CSSD

Formaldehyde Laboratorium, kamar

mayat, gudang farmasi

Petugas kamar mayat,petugas

laboratorium dan farmasi.

Solvent Laboratorium, bengkel

kerja, semua area di RS

Teknisi,petugas lab, petugas

pembersih.

Gas anestesi Ruang operasi, ruang Dokter bedah, perawat Ok,

| P a g e

Page 15: K3.RS.2

pemulihan Dokter/perawat anestesi.

No Bahaya Potensial Lokasi Pekerja yang paling beresiko

3 Biologik :

Aids,hepatitis B

dan non A dan

Non B

IGD,kamar operasi,

ruang pemeriksaan

gigi,Laboratorium dan

Laundry,

Dokter, dokter gigi, perawat,

petugas lab, petugas kesling

dan laundry

Rubella Ruang ibu dan anak Dokter dan perawat

Tuberculosis Bangsal,laboratorium,

ruang isolasi paru

Perawat, petugas labor dan

fisiotherafis.

4. Ergonomik :

Pekerjaan yang

dilakukan secara

manual

Area pasien dan tpt

penyimpanan barang

(gudang)

Petugas yang menangani

pasien dan barang.

Pekerjaan yang

berulang

Semua area Semua area.

5. Psikososial :

Sering kontak

dengan pasien,

kerja bergilir, kerja

berlebih, ancaman

secara fisik

Semua Area Semua karyawan

b. Penilaian factor resiko

adalah proses untuk menentukan ada atau tidaknya resiko dengan jalan

melakukan penilaian bahaya potensial yang menimbulkan resiko kesehatan dan

keselamatan.

c. Pengendalian factor resiko.

Dilaksanakan melalui 4 tingkatan pengendalian resiko yakni menghilangkan

bahaya, menggantikan sumber resiko dengan sarana/peralatan lain yang tingkat

| P a g e

Page 16: K3.RS.2

resikonya lebih rendah/tidak ada (engineering/rekayasa), adm dan APD

BAB.VII

POLA KETENAGAAN DAN

KWALIFIKASI PERSONIL

(1) S3/S2 K3 minimal 1 orang yang mendapat pelatihan khusus yang terakreditasi

mengenai K3 RS

(2) S2 kesehatan minimal 1 orang yang mendapat pelatihan khusus yang

terakreditasi mengenai K3 RS

(3) Dokter Spesialis Kedokteran Okupasi (SpOk) dan S2 Kedokteran Okupasi

minimal 1 orang yang mendapat pelatihan khusus yang terakreditasi mengenai

K3 RS

(4) Tenaga Kesehatan Masyarakat K3 DIII dan S1 minimal 2 orang yang

mendapat pelatihan khusus yang terakreditasi mengenai K3 RS

(5) Dokter/dokter gigi spesialis dan dokter umum/dokter gigi minimal 1 orang

dengan sertifikasi K3 dan mendapat pelatihan khusus yang terakreditasi

mengenai K3 RS

(6) Tenaga paramedis dengan sertifikasi dalam bidang K3 (informal) yang

mendapat pelatihan khusus yang terakreditasi mengenai K3 RS

(7) Tenaga paramedis yang mendapat pelatihan khusus yang terakreditasi

mengenai K3 RS minimal 2 orang

(8) Tanaga teknis lainnya dengan sertifikasi K3 (informal) mendapat pelatihan

khusus terakreditasi mengenai K3 RS minimal 1 orang

| P a g e

Page 17: K3.RS.2

(9) Tenaga teknis lainnya mendapat pelatihan khusus terakreditasi mengenai K3

RS minimal 2 orang

BAB.VIII

KEGIATAN DAN ORIENTASI

RS menetapkan dan melaksanakan program K3RS,untuk mencapai sasaran harus

ada monitoring, evaluasi dan dicatat serta dilaporkan.

Program K3 rumah sakit yang harus diterapkan antara lain :

a. Pengembangan kebijakan K3 berupa pembentukan dan revitalisasi organisasi

K3RS.

- Pembentukan atau revitalisasi organisasi K3RS

- Perencanaan program K3RS

b. Pembudayaan perilaku K3 rumah sakit.

- Sosialisasi K3 pada seluruh Jajaran RS. Baik bagi SDM rumah sakit, pasien

maupun pengunjung RS

- Penyebaran media komunikasi dan informasi baik melalui film, leaflet,

poster,pamflet dll.

- Promosi K3 pada setiap pekerja disetiap unit RS dan pada pasien serta

pengunjung RS

c. Pengembangan sumber daya manusia K3RS.

- Pelatihan umum K3RS

- Pelatihan intern Rumah Sakit

- pelatihan lanjutan,seminar dan worshop yang berkaitan dengan K3.

d. Pengembangan pedoman dan SOP K3RS.

- Penyusunan pedoman praktek Ergonomi di Rumah sakit,

- Penyusunan pedoman pelaksanaan pelayanan Kesehatan kerja

| P a g e

Page 18: K3.RS.2

- Penyusunan pedoman pelaksanaan tanggap darurat di Rumah sakit

- Penyusunaan pedoman pelaksanaan penanggulangan kebakaran

- Penyusunan pedoman pengelolaan penyehatan lingkungan Rumah sakit

- Penyusunan pengelolaan faktor resiko dan pengelolaan limba Rumah sakit

- Penyusunan control terhadap penyakit infeksi

- Penyusunan konrol terhadap bahan berbahaya dan bercun (B3)

- Penyusunan sop kerja dan pelatihan di masing-masing unit kerja Rumah

sakit.

e. Pemantauan dan evaluasi kesehatan lingkungan kerja RS

- Mapping lingkungan tempat kerja

- Evaluasi lingkungan tempat kerja (wawancara pekerja, survei dan

kuesioner)

f. Pelayanan kesehatan kerja

- Melakukan pemeriksaan kesehatan sebelum bekerja ,pemeriksaan secara

khusus, dan secara berkala bagi pekerja sesuai pajanannya di Rumah sakit

- Melakukan pemeriksaan kesehatan khususnya pada pekerja di Rumah

sakit yang akan pensiun atau pindah kerja

- Pemeriksaan pengobatan dan perawatan serta rehabilitasi bagi pekerja

yang menderita sakit

- Meningkatkan kesehatan badan , kondisi , mental (rohani) dan kemampuan

fisik pekerja

g. Pelayanan keselamatan kerja.

- Pembinaan dan pengawasan keselamatan/keamanan sarana prasarana

dan peralatan kesehatan di rumah sakit

- Pembinaan dan pengawasan perlengkapan keselamatan kerja di Rumah

sakit .

| P a g e

Page 19: K3.RS.2

- Pengelolaan dan pemeliharaan serta sertifikasi sarana prasarana dan

pemeliharaan peralatan rumah sakit

- Pengadaan peralatan rumah sakit

h. Pengembangan dan pemeliharaan limbah RS

- Penyediaan fasilitas untuk penanganan dan pengelolaan limbah padat, cair

dan gas

- Pengelolaan limbah medis dan non medis

i. Pengelolaan jasa, bahan beracun dan berbahaya.

- Penyediaan fasilitas untuk penanganan dan pengelolaan limbah padat, cair

dan gas.

- Pengelolaan limbah medis dan non medis

-

j. Pengembangan kewaspadaan bencana , kebakaran dan perencanaan

tanggap darurat di rumah sakit (Hospital disaster plan).

- Menyusun rencana tanggap darurat ( survei bahaya, membentuk tim

tanggap darurat, menetapkan prosedur penanganan tanggap darurat,

pelatihan dll)

- Pembentukan organisasi/tim kewaspadaan bencana .

- Pelatihan dan uji coba terhadap kesiapan petugas tanggap darurat

- Inventarisasi tempat-tempat yang beresiko dan berbahaya serta membuat

denahnya (laboratorium, rontgen, farmasi, CSSD, kamar

operasi,genset,kamar isolasi penyakit menular dll.

- Menyiapkan sarana dan prasarana tanggap darurat/bencana.

- Membuat kebijakan dan prosedur kewaspadaan, upaya pencegahan dan

pengendalian bencana pada tempat-tempat yang beresiko tersebut.

| P a g e

Page 20: K3.RS.2

- Membuat rambu-rambu/tanda khusus jalan keluar untuk evakuasi apabila

terjadi bencana.

- Memberikan APD pada petugas ditempat-tempat yang beresiko

(masker,apron, kacamata, sarung tangan dll).

- Sosialisasi dan penyuluhan keseluruh SDM RS

- Pembentukan system komunikasi internal dan eksternal tanggap darurat

rumah sakit.

- Evaluasi sistem tanggap darurat.

k. Pengumpulan, pengolahan dokumen data dan pelaporan kegiatan K3 RS.

l. Review program K3RS tahunan.

m.

BAB.IX

PERTEMUAN DAN RAPAT

| P a g e

Page 21: K3.RS.2

| P a g e

Page 22: K3.RS.2

| P a g e

Page 23: K3.RS.2

| P a g e

Page 24: K3.RS.2

| P a g e

Page 25: K3.RS.2

| P a g e

Page 26: K3.RS.2

| P a g e

Page 27: K3.RS.2
Page 28: K3.RS.2
Page 29: K3.RS.2
Page 30: K3.RS.2
Page 31: K3.RS.2
Page 32: K3.RS.2
Page 33: K3.RS.2
Page 34: K3.RS.2
Page 35: K3.RS.2
Page 36: K3.RS.2
Page 37: K3.RS.2
Page 38: K3.RS.2
Page 39: K3.RS.2
Page 40: K3.RS.2
Page 41: K3.RS.2
Page 42: K3.RS.2
Page 43: K3.RS.2
Page 44: K3.RS.2
Page 45: K3.RS.2
Page 46: K3.RS.2
Page 47: K3.RS.2
Page 48: K3.RS.2
Page 49: K3.RS.2
Page 50: K3.RS.2
Page 51: K3.RS.2
Page 52: K3.RS.2
Page 53: K3.RS.2
Page 54: K3.RS.2
Page 55: K3.RS.2
Page 56: K3.RS.2
Page 57: K3.RS.2
Page 58: K3.RS.2
Page 59: K3.RS.2
Page 60: K3.RS.2
Page 61: K3.RS.2
Page 62: K3.RS.2
Page 63: K3.RS.2
Page 64: K3.RS.2