rs - fisiologi respirasi

17
Fisiologi Sistem Respirasi Lucky Resa Santoso 121 0211 036

Upload: santosoluckyresa

Post on 15-Jan-2016

251 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

RS - Fisiologi Respirasi

TRANSCRIPT

Page 1: RS - Fisiologi Respirasi

Fisiologi Sistem RespirasiLucky Resa Santoso121 0211 036

Page 2: RS - Fisiologi Respirasi

Respirasi

Page 3: RS - Fisiologi Respirasi

Fungsi Sistem Pernafasan

Fungsi dari sistem pernafasan adalah untuk menyediakan O2 bagi jaringan dan membuang CO2.

Page 4: RS - Fisiologi Respirasi

Fungsi Sist. Pernafasan Nonrespiratorik

• Rute untuk mengeluarkan air dan panas.• Meningkatkan aliran balik vena• Membantu mempertahankan keseimbangan

asam basa.• Memungkinkan kita berbicara, bernyanyi, dll.• Merupakan bentuk pertahanan terhadap benda

asing yg terhirup.• Hidung sbg organ respirasi, berfungsi sbg

penghidu.

Page 5: RS - Fisiologi Respirasi

Mekanisme Pertahanan Sistem Pernafasan

Page 6: RS - Fisiologi Respirasi

Berbagai mekanisme kerja saluran pernapasan untuk mencegah benda asing sebelum mencapai alveoli menurut WHO (1986), antara lain :

• a. Partikel-partikel debu dan aerosol yang berdiameter lebih dari 15 μm tersaring keluar pada saluran napas bagian atas.

• b. Partikel 5 – 15 μm tertangkap pada mukosa saluran yang lebih rendah dan kembali disapu ke laring oleh kerja mukosiliar, selanjutnya ditelan. Bila partikel ini mengiritasi saluran napas atau melepaskan zat-zat yang merangsang respon imun, dapat timbul penyakit pernapasan seperti bronkitis.

Page 7: RS - Fisiologi Respirasi

• c. Partikel-partikel berdiameter antara 0,5 dan 5 μm (debu yang ikut dengan pernapasan) dapat melewati sistem pembersihan mukosiliar dan masuk ke saluran napas terminal serta alveoli.

• d. Partikel berdiameter kurang dari 0,5 μm kemungkinan tetap mengambang dalam udara dan tidak diretensi.

• e. Partikel-partikel panjang atau serat yang diameternya kurang dari 3 μm dengan panjang sampai 100 μm dapat mencapai saluran napas terminal.

Page 8: RS - Fisiologi Respirasi

• Refleks batuk

Merupakan mekanisme lain yang lebihkuat untuk mendorong sekresi ke atas sehingga dapat ditelan atau dikeluarkan.

Bronkus dan trakea sangat peka dengan benda asing ataupun iritasi lain, sehingga bisamenimbulkan refleks batuk

Page 9: RS - Fisiologi Respirasi

• Refleks bersin

Refleks bersin mirip dengan refleks batuk,

hanya refleks bersin tejadi di saluran hidung, bukan pada saluran nafas bagian bawah.

Rangsang yang memulai refleks bersin adalahiritasi pada saluran hidung, impuls aferennya berjalan di dalam saraf maksilaris ke medulla oblongata dimana refleks ini digerakkan.

Page 10: RS - Fisiologi Respirasi

Respirasi Neonatus• Kebutuhan nutrisi janin di supply oleh sirkulasi utero

plasenter.

• Pru janin merupakan organ sekretorik. Selama kehamilan, cairannya kaya akan Cl-, K+ dan H+ dihasilkan dalam ruang udara paru dengan bantuan Cl-

• Mendekati kelahiran, produksi cairan paru berkurang. • Setelah kelahiran, sisa cairan paru diserap beberapa

jam ke dalam sirkulasi.

Page 11: RS - Fisiologi Respirasi

• Permukaan paru yg matur ditemukan lipoprotein yg ditandai dg kadar lesitin tinggi. Lipoprotein adl bagian utama dr lapisan di permukaan alveoli matur yg terbentuk melalui biosintesis .

• Lipoprotein berfungsi mengurangi tahanan pada permukaan alveoli dan memudahkan paru paru berkembang pada penarikan nafas pertama oleh BBL .

Page 12: RS - Fisiologi Respirasi

• Karena cairan digantikan dengan udara, terdapat pengurangan cukup besar kompresi vaskuler paru dan selanjut, menurunkan tahanan aliran darah.

• Dengan menurunnya aliran cairan darah arteri pulmonalis, duktus arteiosus normalnya menutup. Penutupan foramen ovale lebih variabel.

Page 13: RS - Fisiologi Respirasi

• Tekanan negative pada toraks yang tinggi diperlukan untuk menghasilkan pemasukan udara pertama kali ke dalam alveoli yang penuh terisi air.

• Normalnya, dari pernapasan pertama setelah lahir ini, secara progesif lebih banyak udara residual berkumpul di dalam paru-paru, dan setiap pernapasan berikutnya, diperlukan tekanan pembukaan paru-paru, yang lebih rendah.

Page 14: RS - Fisiologi Respirasi

• Berhasilnya pengisian paru-paru dengan udara dan cepatnya pembentukan pola fisiologi perubahan tekanan volume pada inspirasi dan ekspirasi memerlukan adanya bahan permukaan aktif yang akan merendahkan tegangan permukaan di dalam alveoli dan karena itu mencegah kolapsnya paru-paru pada setiap ekspirasi. Tidak cukupnya surfaktan akan menyebabkan timbulnya sindroma gawat napas dengan cepat.

Page 15: RS - Fisiologi Respirasi
Page 16: RS - Fisiologi Respirasi
Page 17: RS - Fisiologi Respirasi