jurnal mahasiswa farhana aulia c0208022

26
Hikayat Qamaruzzaman: Suntingan Teks dan Analisis Sastra Fantastik Oleh: Farhana Aulia C0208022 Abstrak Penelitian naskah lama dalam dunia sastra selalu menarik untuk dikaji, terlebih dalam rangka upaya penyelamatan dokumen budaya. Seperti halnya pada penelitian ini mengkaji naskah Hikayat Qamaruzzaman (HQ), sebuah kisah tentang percintaan kaum bangsawan Melayu. Penelitian ini bertujuan untuk kembali menghadirkan naskah kepada pembaca dalam bentuk suntingan teks dengan tulisan yang lebih mudah dibaca. Tidak hanya suntingan teks, analisis sastra fantastik pun dilakukan untuk mengkaji teks HQ. Unsur fantastik dalam teks HQ yang melibatkan dunia supranatural dan natural menjadi titik berat kajian teks. Selain itu, upaya mengungkap relevansi isi teks dengan konteks kekinian berupa konsep hipnotis masa lalu menjadikan penelitian ini memiliki makna tersendiri. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian ini adalah naskah Hikayat Qamaruzzaman berkode MS 34. Naskah ini tersimpan di Pustaka Digital Manuskrip Melayu yang dapat diakses pada www.mymanuskrip.fsktm.um.edu.my . Teknik pengumpulan data menggunakan teknik kepustakaan. Teknik analisis data menggunakan dua metode yaitu metode penyuntingan naskah dan metode pengkajian teks. Metode penyuntingan naskah dalam penelitian ini adalah metode penyuntingan naskah tunggal dengan edisi standar, sedangkan metode pengkajian teks yang digunakan adalah metode analisis sastra fantastik dan relevansi teks HQ. Teknik penarikan simpulan menggunakan teknik induktif. Berdasarkan hasil penelitian terhadap teks HQ dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan, ditemukan bentuk kesalahan salin tulis dan ketidakkonsistenan penulisan dalam teks HQ yaitu berupa 198 kesalahan salin tulis dan 9 ketidakkonsistenan penulisan. Bentuk kesalahan salin tulis perinciannya yaitu 63 lakuna, 78 adisi, 43 substitusi, 7 ditografi, dan 7 transposisi, sedangkan ketidakkonsistenan penulisan terdiri 1

Upload: farhana-aulia

Post on 26-Oct-2015

92 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Filologi

TRANSCRIPT

Page 1: Jurnal Mahasiswa Farhana Aulia c0208022

Hikayat Qamaruzzaman:

Suntingan Teks dan Analisis Sastra Fantastik

Oleh: Farhana Aulia

C0208022

AbstrakPenelitian naskah lama dalam dunia sastra selalu menarik untuk

dikaji, terlebih dalam rangka upaya penyelamatan dokumen budaya. Seperti halnya pada penelitian ini mengkaji naskah Hikayat Qamaruzzaman (HQ), sebuah kisah tentang percintaan kaum bangsawan Melayu. Penelitian ini bertujuan untuk kembali menghadirkan naskah kepada pembaca dalam bentuk suntingan teks dengan tulisan yang lebih mudah dibaca. Tidak hanya suntingan teks, analisis sastra fantastik pun dilakukan untuk mengkaji teks HQ. Unsur fantastik dalam teks HQ yang melibatkan dunia supranatural dan natural menjadi titik berat kajian teks. Selain itu, upaya mengungkap relevansi isi teks dengan konteks kekinian berupa konsep hipnotis masa lalu menjadikan penelitian ini memiliki makna tersendiri.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian ini adalah naskah Hikayat Qamaruzzaman berkode MS 34. Naskah ini tersimpan di Pustaka Digital Manuskrip Melayu yang dapat diakses pada www.mymanuskrip.fsktm.um.edu.my. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik kepustakaan. Teknik analisis data menggunakan dua metode yaitu metode penyuntingan naskah dan metode pengkajian teks. Metode penyuntingan naskah dalam penelitian ini adalah metode penyuntingan naskah tunggal dengan edisi standar, sedangkan metode pengkajian teks yang digunakan adalah metode analisis sastra fantastik dan relevansi teks HQ. Teknik penarikan simpulan menggunakan teknik induktif.

Berdasarkan hasil penelitian terhadap teks HQ dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan, ditemukan bentuk kesalahan salin tulis dan ketidakkonsistenan penulisan dalam teks HQ yaitu berupa 198 kesalahan salin tulis dan 9 ketidakkonsistenan penulisan. Bentuk kesalahan salin tulis perinciannya yaitu 63 lakuna, 78 adisi, 43 substitusi, 7 ditografi, dan 7 transposisi, sedangkan ketidakkonsistenan penulisan terdiri dari 2 penulisan kata ulang, 5 penulisan kata, dan 2 penulisan ejaan. Teks HQ dapat digolongkan sebagai sub-genre marvelous. Unsur supranatural berupa jin dan ketidaksadaran tokoh dalam mempertemukan kisah cinta anak raja merupakan keunikan cerita yang berkaitan dengan konsep hipnotis masa lalu. Pemanfaatan kondisi tidak sadar manusia untuk melakukan sesuatu hal dalam teks HQ terdapat relevansi yang kuat dengan konsep hipnotis modern. Meskipun pada kenyataannya, hipnotis pun membawa nilai positif dan negatif bagi masyarakat penggunanya.

Kata Kunci: Hikayat Qamaruzzaman, suntingan teks, sastra Fantastik, konsep hipnotis.

1

Page 2: Jurnal Mahasiswa Farhana Aulia c0208022

1. Pendahuluan

Filologi merupakan satu disiplin ilmu yang diperlukan untuk satu upaya

yang dilakukan terhadap peninggalan tulisan masa lampau dalam rangka kerja

menggali nilai-nilai masa lampau (Siti Baroroh Baried, et. al , 1994: 2).

Peninggalan tulisan tersebut merupakan naskah-naskah klasik yang menjadi

objek kajian utama pada ilmu filologi. Namun sekarang ini, sudah semakin

jarang orang yang tertarik meneliti naskah. Faktor mahalnya biaya, sulitnya

akses, perlunya ketelitian dan kecermatan, serta lamanya waktu penelitian

menyebabkan naskah jarang dilirik peneliti. Akan tetapi, usaha yang sulit

tersebut tidak akan sia-sia untuk jangka waktu yang panjang karena naskah

merupakan dokumen budaya yang harus segera diselamatkan.

Naskah yang dijadikan objek pada penelitian ini adalah Hikayat

Qamaruzzaman (selanjutnya disebut HQ). Naskah ini ditulis dengan huruf

Arab- Melayu, pada tahun 1324 H atau 1905 M. Naskah ini tersimpan di Pusat

Dokumentasi Melayu, Koleksi Dewan Bahasa dan Pustaka, Kuala Lumpur

yang terdapat dalam Pustaka Digital Manuskrip Melayu. Perpustakaan digital

ini dapat diakses pada www.mymanuskrip.fsktm.um.edu.my. Sumber data

diperoleh dengan cara mengunduh file yang tersedia dalam website tersebut.

Naskah HQ merupakan cerita yang berjenis hikayat. Judul yang disebutkan

dalam naskah, menunjukkan bahwa naskah ini berjenis hikayat. Hikayat ini

adalah sebuah cerita yang disadurkan dari kesusastraan Arab yang tidak

diketahui nama pengarangnya.

Sisi menarik dari karya HQ ini di antaranya ada beberapa hal, di

antaranya yaitu pertama, naskah HQ merupakan naskah klasik yang berbahasa

Melayu dengan huruf Arab-Melayu yang sudah tidak dipahami lagi oleh

kebanyakan orang. Kedua, naskah masih dalam keadaan baik dan utuh baik

secara fisik maupun isi sehingga masih layak untuk dikaji. Ketiga, naskah HQ

berisi kisah percintaan kaum bangsawan atau anak raja pada masa lampau

yang melibatkan kekuatan jin dan alam bawah sadar tokoh dalam menyatukan

keduanya untuk saling bercinta (HQ, 1905: 5—10). Pengisahan tentang unsur

kekuatan supranatural yang dihadapkan pada realitas dan logika, membuat

peneliti tergugah untuk mengkaji naskah ini dengan kajian sastra fantastik. Di

samping itu, kajian dengan analisis sastra fantastik menjadi pembahasan yang

2

Page 3: Jurnal Mahasiswa Farhana Aulia c0208022

menarik apabila dihadapkan pada konteks kekinian seputar hipnotis seperti

yang dikisahkan dalam naskah HQ. Kelima, naskah ini mempunyai penyajian

teks yang khas.

Berdasarkan latar belakang masalah seperti yang telah dikemukakan di

atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut (1) Bagaimana

suntingan teks HQ? (2) Bagaimana analisis struktur sastra fantastik teks HQ?

(3) Bagaimana relevansi teks HQ apabila dianalisis melalui unsur fantastik

berupa konsep hipnotis?

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut (1) Menyediakan

suntingan teks naskah HQ yang baik dan benar, (2) Mengungkapkan struktur

sastra fantastik teks HQ, (3) Mengungkapkan relevansi teks HQ apabila

dianalisis melalui unsur fantastik berupa hipnotis. Selain itu, penelitian ini

diharapkan dapat bermanfaat secara teoritis dalam berbagai bidang, di

antaranya dapat menyediakan suntingan teks naskah HQ, memperkaya

khazanah penelitian dalam bidang filologi, memaparkan kehidupan sosial

berupa hikayat kaum bangsawan Islam, serta menyediakan sumber referensi

dari karya Sastra Melayu yang berkaitan dengan ilmu supranatural maupun

metafisika tentang hipnotis.

2. Metode Penelitian

Metode adalah cara yang telah teratur dan terpikir baik-baik untuk

mencapai sesuatu maksud, baik dalam ilmu pengetahuan maupun bidang

lainnya (Poerwadarminta, 1976: 649). Bisa juga dikatakan bahwa metode

merupakan cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu

kegiatan dalam pencapaian tujuan tertentu. Kegiatan yang dimaksudkan di

sini adalah penelitian. Dengan demikian, metode penelitian adalah cara-cara

berfikir dan berbuat yang dipersiapkan dengan baik-baik untuk mengadakan

penelitian, dan untuk mencapai suatu tujuan penelitian (Sutrisno Hadi, 1993:

124).

2.1 Jenis Penelitian dan Objek Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif.

Penelitian deskriptif adalah penelitian yang membicarakan kemungkinan

untuk memecahkan masalah yang aktual dengan jalan mengumpulkan

data, menyusun atau mengklasifikasikan, menganalisa dan

3

Page 4: Jurnal Mahasiswa Farhana Aulia c0208022

menginterpretasikan (Winarno Surakhmad, 1982: 174). Maksudnya

adalah data yang dikumpulkan berupa kata-kata atau kalimat dan bukan

angka-angka. Hal ini disebabkan oleh adanya penerapan kualitatif (Lexy

J. Moleong. 1990: 6).

Setiap penelitian memiliki objek yang diteliti. Objek penelitian ini

adalah suntingan teks HQ dan struktur sastra fantastik pada naskah HQ.

2.2 Sumber Data Penelitian

Sumber data penelitian ini adalah naskah Hikayat Qamaruzzaman

berkode MS 34. Tebal halaman naskah berjumlah 67 halaman, berupa

foto digital berformat pdf. Naskah ini tersimpan di Pusat Dokumentasi

Melayu, Koleksi Dewan Bahasa dan Pustaka, Kuala Lumpur yang

terdapat dalam Pustaka Digital Manuskrip Melayu. Perpustakaan digital

ini dapat diakses pada www.mymanuskrip.fsktm.um.edu.my. Website ini

diakses peneliti pada 28 November 2011.

2.3 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik

kepustakaan (library research). Teknik pustaka adalah teknik yang

menggunakan sumber-sumber tertulis untuk memperoleh data (Edi

Subroto, 2007: 47). Data penelitian yang dipakai berupa kata, kalimat

dan paragraf atau pernyataan yang terdapat dalam naskah HQ.

Pengumpulan data dengan berbagai tekniknya harus benar-benar

sesuai dan tepat untuk menggali data yang diperolehnya (H.B.

Sutopo, 2002 : 78).

Tahapan pengumpulan data pada penelitian ini yaitu sebagai

berikut.

2.3.1 Pencarian Informasi

Peneliti berusaha mendapatkan informasi mengenai naskah

yang akan dijadikan sumber data penelitian. Informasi ini

diperoleh dari inventarisasi naskah dengan studi katalog.

Pelacakan dilakukan pada katalog terbitan dan katalog online.

Katalog yang dimaksud adalah katalog online Digital Library of

Malay Manuscripts (Pustaka Digital Manuskrip Melayu). Katalog

4

Page 5: Jurnal Mahasiswa Farhana Aulia c0208022

terbitan yang diteliti yaitu Indonesian Manuscripts in Great

Britain: A Catalogue of Manuscripts in Indonesian Languages in

British Public Collections; Katalog Naskah Ali Hasjmy Aceh,

Catalogue of Aceh Manuscripts: Ali Hasjmy Collection; Katalog

Naskah Buton Koleksi Abdul Mulku Zahari; Catalogue of Malay

and Minangkabau Manuscripts: in the Library of Leiden

University and Other Collections in the Netherlands (volume one);

Malay Manuscripts a Bibliographical Guide; Katalog Induk

Naskah-Naskah Nusantara Jilid 4 Perpusnas RI; Katalogus

Koleksi Naskah Melayu Museum Pusat Departemen P dan K; dan

Panduan Koleksi Naskah-Naskah Indonesia Sedunia.

Dari pembacaan katalog ini, didapatkan informasi tentang

naskah HQ yang tersimpan di Pusat Dokumentasi Melayu, Koleksi

Dewan Bahasa dan Pustaka, Kuala Lumpur. Perpustakaan digital

ini dapat diakses pada www.mymanuskrip.fsktm.um.edu.my.

2.3.2 Pencetakan Data

Tahapan setelah pencarian informasi adalah tahap pencetakan

data. Tahap pencetakan dilakukan dengan cara mencetak file foto

digital naskah. Setelah itu, naskah dicetak dengan cara print file

unduhan. Naskah yang telah dicetak ke dalam lembar cetakan ini

dilakukan agar memudahkan peneliti dalam mengkaji naskah

terutama saat penyuntingan teks. Sebelum melakukan proses

pencetakan, terlebih dahulu dilakukan pengunduhan naskah.

Langkah yang dilakukan setelah pencetakan data adalah

mendeskripsikan naskah. Deskripsi naskah ini sangat diperlukan untuk

menjelaskan atau memberi gambaran tentang seluk-beluk naskah. Selain

itu, deskripsi sangat berperan untuk mengetahui karakter naskah. Data

yang disajikan tentang pendeskripsian naskah HQ ini mengacu pada dua

sumber, yaitu Kodikologi Melayu Indonesia (Sri Wulan Rujiati Mulyadi,

1994: 38-42) dan deskripsi naskah yang terdapat dalam Katalogisasi dan

Konservasi Naskah-naskah Jawa di Surakarta sebagai Upaya

Penyelamatan Intangible Asset Bangsa (Asep Yudha Wirajaya, 2007:5).

5

Page 6: Jurnal Mahasiswa Farhana Aulia c0208022

2.4 Teknik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan tahapan sesuai

dengan yang diterapkan dalam ilmu filologi. Metode dalam bidang

filologi memiliki kekhasan yang tidak dimiliki ilmu lain. Metode yang

digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut.

2.4.1 Metode Penyuntingan Teks

Metode penyuntingan dalam penelitian ini adalah metode

penyuntingan naskah tunggal edisi standar. Edisi standar ialah

penyuntingan dengan disertai pembetulan kesalahan-kesalahan

kecil dan ketidakkonsistenan. Ejaan yang digunakan ialah ejaan

yang baku (standar). Kesalahan-kesalahan diberi komentar yang

dicatat dalam aparat kritik (Bani Sudardi, 2003: 59-61).

Metode penyuntingan naskah tunggal dilakukan karena

berdasarkan inventarisasi naskah, diketahui bahwa naskah HQ

merupakan naskah salinan dari Malaysia. Hal ini berarti bahwa

naskah ini bukan naskah tunggal. Akan tetapi, mengingat jarak,

tenaga, waktu yang terbatas serta keterjangkauan naskah HQ, maka

peneliti memutuskan untuk menggunakan metode naskah tunggal

dalam penelitian ini. Naskah yang terjangkau oleh peneliti hanya

terdapat satu edisi naskah dari Pustaka Digital Manuskrip Melayu,

sehingga perbandingan naskah tidak memungkinkan untuk

dilakukan.

Penyuntingan naskah tunggal pada penelitian ini

menggunakan metode edisi standar. Sebagaimana yang

diungkapkan di atas, hal-hal yang perlu dilakukan dalam edisi

standar antara lain sebagai berikut (Edwar Djamaris, 2006: 28).

a. Teks ditransliterasikan

b. Kesalahan teks dibetulkan

c. Diberi catatan perbaikan/perubahan

d. Diberi komentar, tafsiran (informasi di luar teks)

e. Teks dibagi dalam beberapa bagian

f. Disusun daftar kata sukar

2.4.2 Metode Pengkajian Teks

6

Page 7: Jurnal Mahasiswa Farhana Aulia c0208022

Pengkajian teks ini digunakan beberapa metode untuk

mendukungnya.

a. Metode Struktural Sastra Fantastik

Pengkajian teks ini dilakukan dengan mendeskripsikan

struktur sastra fantastik. Analisis struktur sastra fantastik teks

HQ menggunakan metode struktural. Kajian dilakukan pada

identifikasi story discourse (meliputi aspek wacana dan

kronologis), dekor realis, tokoh, penokohan, narator, dan

kejadian-kejadian aneh (Risnawati, 2010: 29) yang terdapat

pada naskah HQ. Kemudian dilanjutkan dengan

pengelompokan ke dalam subgenre. Hal ini berdasarkan teori

sastra fantastik yang dikemukakan oleh Tzvetan Todorov

dalam buku Apsanti Djokosujatno (2005: 51—70).

b. Metode Analisis Isi (Content Analysis)

Penelitian ini menggunakan analisis isi atau content

analysis. Analisis isi tentang relevansi teks berkaitan dengan

konsep hipnotis. Pembacaan relevansi isi naskah dalam hal

ini ditinjau dari segi konteks kekinian unsur fantastik berupa

hipnotis. Untuk memahami sebuah teks agar teks itu

bermakna sesuai dengan konteks kekinian sesuai dengan

situasi ketika teks itu ditulis, tidak dapat dilepaskan kaitannya

dengan ilmu lain (Istadiyantha, 2010: 5). Bagian ini

memungkinkan pengembangan penelitian filologi dengan

berbagai disiplin ilmu.

Menurut Suwardi Endraswara (2003: 160), analisis isi

digunakan apabila peneliti hendak mengungkap, memahami

dan menangkap pesan yang terkandung dalam sebuah karya.

Manfaat suatu teks dapat diketahui setelah teks itu dapat

dipahami isinya. Dengan menggunakan pendekatan mutakhir

dan relevan dengan masalah kekinian, akan menempatkan

filologi sesuai dengan arus perkembangan zaman dan

perkembangan ilmu pengetahuan.

2.5 Teknik Penarikan Simpulan

7

Page 8: Jurnal Mahasiswa Farhana Aulia c0208022

Setelah melakukan penelitian, maka peneliti mengambil simpulan

atas hasil dari analisis dan interpretasi data yang dilengkapi dengan

saran-saran. Penarikan simpulan sangat berguna dalam merangkum hasil

akhir suatu penelitian. Selain sebagai landasan rumusan pengambilan

keputusan bagi pihak peneliti, simpulan juga digunakan sebagai bahan

acuan penelitian selanjutnya. Dalam penelitian ini, penarikan simpulan

dilakukan secara induktif, yaitu penarikan simpulan dengan berpikir

berdasarkan pengetahuan yang bersifat khusus ke pengetahuan yang

bersifat umum.

3. Hasil dan Pembahasan

Pembahasan dalam penelitian ini meliputi suntingan teks dan analisis

sastra fantastik. Suntingan teks secara lengkap dapat dilihat pada skripsi yang

disusun oleh peneliti di Universitas Sebelas Maret. Sebagaimana diuraikan

sebelumnya, metode penyuntingan yang digunakan adalah metode

penyuntingan naskah tunggal dengan edisi standar.

Sebelum dilakukan penyuntingan, terlebih dahulu dilakukan transliterasi

pada naskah HQ. Transliterasi ini menggunakan pedoman transliterasi yang

disusun oleh Istadiyantha, sesuai dengan sistem yang terdapat dalam artikel

Pedoman Transliterasi Arab Latin (Istadiyantha, 2010: 1—3) dalam

www.istayn.file.wordpress.com. Akan tetapi, pedoman transliterasi ini juga

terdapat penambahan serta pengurangan pada huruf Arab Melayu serta

tambahan huruf Melayu (Bani Sudardi, 2003: 17—18).

Suntingan teks HQ melewati beberapa tahapan dalam pelaksanaannya.

Berikut merupakan tahap-tahap dalam menyunting naskah HQ.

3.1 Inventarisasi Naskah

Berdasarkan inventarisasi naskah yang telah dilakukan melalui

studi katalog dapat diketahui bahwa teks HQ merupakan teks salinan

dari Malaysia. Hal ini berarti bahwa naskah ini bukan naskah tunggal.

Peneliti mendapati terdapat bagian berupa foto dan penyebutan judul

naskah serta kode yaitu Hikayat Qamaruzzaman MS 34. Selain katalog

online, dalam inventarisasi naskah juga digunakan katalog terbitan.

Katalog terbitan sebagaimana disebutkan dalam teknik pengumpulan

data (lihat hal. 5).

8

Page 9: Jurnal Mahasiswa Farhana Aulia c0208022

3.2 Deskripsi Naskah

Di dalam katalog Pustaka Digital Manuskrip Melayu pada halaman

1 atau sampul naskah digital disebutkan bahwa judul naskah adalah

Hikayat Qamaruzzaman. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam teks

yaitu ‘Sebuah Hikayat Qamaruzzaman’ (HQ, 1905:2). Naskah ini

tersimpan di Pusat Dokumentasi Melayu, Koleksi Dewan Bahasa dan

Pustaka, Kuala Lumpur. Perpustakaan digital ini dapat diakses pada

www.mymanuskrip.fsktm.um.edu.my. Nomor inventarisasi naskah

disebutkan dalam halaman pertama naskah digital yaitu, MS 34. Nomor

ini merupakan nomor inventarisasi yang terdapat dalam katalog online

Pustaka Digital Manuskrip Melayu.

Naskah tersimpan dalam bentuk format PDF, dengan nama file

hikayat qamaruzzaman.pdf. Naskah HQ memiliki ukuran file 11980

kilobytes. Naskah HQ ini hanya terdiri dari satu teks serta merupakan

cerita yang berjenis hikayat. Judul yang disebutkan dalam naskah,

menunjukkan bahwa naskah ini berjenis hikayat. Selain itu, bahasa yang

digunakan pada naskah HQ adalah bahasa Arab dan bahasa Melayu.

Akan tetapi, informasi tempat penulisan, penyalin maupun pemilik

naskah tidak terdapat dalam teks.

Di bagian tanggal penulisan tidak tercantum jelas dalam teks,

namun terdapat kolofon yang tertulis dalam bagian akhir naskah.

Terdapat informasi tahun penyalinan naskah, yaitu tahun 1324 H atau

1905 M.

Berdasarkan kondisi naskah HQ melalui foto digitalnya, diketahui

bahwa keadaan naskah digital HQ sangat baik. Tulisan dapat dengan

mudah dan jelas dibaca. Warna kertas terlihat agak kuning kecoklatan

dikarenakan usia naskah yang sudah memiliki umur di atas 50 tahun.

Bahan yang digunakan dalam penulisan naskah HQ adalah kertas. Tidak

terdapat cap kertas dalam naskah ini. Dominasi warna tinta hitam dan

sebagian warna merah.

Status kelengkapan naskah juga menunjukkan naskah ini lengkap,

dengan ditandai letak catchword yang sesuai pada setiap halamannya

serta struktur cerita lengkap. Akan tetapi terdapat beberapa bagian

9

Page 10: Jurnal Mahasiswa Farhana Aulia c0208022

naskah yang sedikit terhapus. Seperti pada halaman 11, 20, 28, 29, dan

40. Akan tetapi, hal ini tidak membuat peneliti menemukan kendala

berarti dalam membaca teks.

Naskah HQ ini memiliki 67 halaman, mencakup sampul depan.

Terdapat penambahan penulisan halaman dengan menggunakan pensil di

bagian bawah naskah. Informasi ini merupakan tambahan dari pengelola

website dan sangat membantu peneliti dalam melakukan pembacaan

naskah.

Jumlah baris tiap halaman berbeda-beda. Rata-rata berkisar 26

baris tiap halaman. Selain jumlah baris, jumlah halaman yang ditulis

yaitu 66 halaman. Tidak terdapat halaman pelindung serta kuras. Ukuran

halaman pada tiap halaman naskah HQ ini berbeda-beda. Rata-rata

menunjukkan angka panjang = 61 cm dan lebar = 38 cm. Ukuran pias

pun berbeda-beda pada setiap halaman naskah. Hal ini peneliti

indikasikan karena format digital foto naskah dimungkinkan telah

melalui pemotongan ataupun penyesuaian tata letak yang berbeda di

setiap digitalisasi naskah di tiap halamannya.

Di bagian penulisan, terdapat satu kolom halaman untuk penulisan

narasi cerita dan dua kolom halaman untuk penulisan sya’ir pelengkap

narasi cerita. Penomoran halaman merupakan tambahan dari kodikolog

atau penyedia layanan website naskah HQ. Penomoran halaman

dilakukan dengan menambahkan tulisan angka halaman di bawah foto

naskah.

Naskah HQ menggunakan tulisan dengan aksara Arab. Jenis

hurufnya berukuran sedang dan tebal, dengan keadaan tulisan yang

mudah dan jelas terbaca. Jarak antarhuruf pun renggang. Warna tulisan

menggunakan tinta warna hitam dan merah. Tanda koreksi pada naskah

HQ terdapat di beberapa halaman yaitu halaman 20, 24, 46, dan 66.

Dalam naskah ini tidak terdapat pungtuasi atau tanda baca. Namun,

hanya sebagian kecil saja yang menggunakan harokat/tanda baca

khususnya dalam aksara Arab yang berbahasa Arab. Hiasan huruf dan

ilustrasi pun tidak terdapat dalam naskah.

Pada naskah HQ terdapat iluminasi di beberapa bagian naskah.

Iluminasi merupakan hiasan bingkai yang biasanya terdapat pada

10

Page 11: Jurnal Mahasiswa Farhana Aulia c0208022

halaman awal dan mungkin juga pada halaman akhir (Sri Wulan Rujiati

Mulyadi, 1994: 69). Bentuk iluminasi pada naskah HQ berupa gambar

sulur bunga dan daun. Iluminasi terdapat pada halaman 2—8, 17—18,

21—22, 26, 29—30, 34, 36, 38—39, 41—45, 49, 52, 55, 58, dan 59—

61.

Kolofon naskah berada di bagian halaman paling belakang naskah

di akhir teks. Kolofon ini tidak menunjukkan nama penulis, nama

penyalin, dan tempat penyalinan. Akan tetapi hanya memuat informasi

tentang angka tahun. Tahun yang tertera yaitu 1324 H.

Catatan ciri kepemilikan resmi naskah terlihat dari logo Dewan

Bahasa dan Pustaka Malaysia. Logo ini terletak di pojok bawah sisi

kanan tiap halaman naskah. Catatan lain yang terdapat dalam naskah

yaitu catchword. Naskah HQ memiliki catchword atau alihan pada

setiap halaman naskah pada ujung pias sebelah kiri. Meskipun demikian,

terdapat halaman tanpa catchword karena penulisan berupa sya’ir.

Penulisan sya’ir berbentuk kolom berbeda, sehingga tidak terdapat kata

alihan.

3.3 Kritik Teks

Secara keseluruhan, di dalam teks HQ ditemukan lima bentuk

kesalahan salin tulis dan ketidakkonsistenan. Berikut penjelasan

mengenai lima bentuk kesalahan salin tulis (Bani Sudardi: 2003: 56).

1. Lakuna adalah pengurangan atau penghilangan huruf, kata, frasa,

kalimat, dan paragraf pada teks.

2. Adisi adalah penambahan huruf, kata, frasa, kalimat, dan paragraf

pada teks.

3. Substitusi adalah penggantian huruf, kata, frasa, kalimat, dan

paragraf pada teks.

4. Transposisi adalah pemindahan letak huruf, kata, frasa, kalimat,

dan paragraf pada teks.

5. Ditografi adalah perangkapan huruf, kata, frasa, klausa, kalimat,

dan paragraf pada teks.

Secara keseluruhan, ditemukan bentuk kesalahan salin tulis dan

ketidakkonsistenan penulisan dalam teks HQ yaitu berupa 198 kesalahan

11

Page 12: Jurnal Mahasiswa Farhana Aulia c0208022

salin tulis dan 9 ketidakkonsistenan penulisan. Bentuk kesalahan salin

tulis perinciannya yaitu 63 lakuna, 78 adisi, 43 substitusi, 7 ditografi,

dan 7 transposisi, sedangkan ketidakkonsistenan penulisan terdiri dari 2

penulisan kata ulang, 5 penulisan kata, dan 2 penulisan ejaan.

4. Analisis Sastra Fantastik

Cerita fantastik menekankan rasionalitas, mempermainkan nalar dengan

kebimbangan untuk memilih antara penjelasan natural (rasional) dan

penjelasan supranatural, serta tidak mempertentangkan kebaikan dengan

kejahatan. Cerita fantastik tidak pernah mempermasalahkan apakah si

makhluk supranatural mempunyai masalah eksistensial atau tidak. Cerita

fantastik termasuk dalam kategori “seni untuk seni”, yang membebaskan diri

dari semua beban, seperti puisi (Apsanti Djokosujatno, 2005: 82)

Analisis sastra fantastik pada naskah HQ dilakukan berdasarkan

pembacaan unsur instrinsik teks HQ. Melalui pembacaan unsur instrinsik

tersebut diketahui bahwa terdapat unsur fantastik yang mendominasi yaitu

pengaruh kekuatan supranatural dalam penyatuan cinta anak raja. Kekuatan

supranatural tersebut berupa kekuatan jin yang dapat membuat tokoh tidak

sadar dan di bawah pengaruh ketaksadaran tokoh menimbulkan perasaan cinta

yang luar biasa. Selain itu, kekuataan supranatural lain berasal dari cincin

yang dikisahkan dalam teks tertukar dapat menjadi simbol bentuk kecintaan

yang dirasakan kedua tokoh utama.

Unsur instrinsik sastra fantastik dilakukan melalui kajian motif fantastik,

dekor realis, narator, dan kejadian aneh pada teks HQ. Berdasarkan hal

tersebut, diketahui bahwa motif fantastik memperoleh nilai berkat faktor

penceritaan. Terdapat hal atau informasi yang pada awalnya meloncat dan

menimbulkan kebimbangan, namun dijelaskan selanjutnya dalam cerita bahwa

hal ini terjadi karena makhluk supranatural berupa jin.

Melalui kajian unsur-unsur di atas, teks HQ dapat digolongkan sebagai

sub-genre marvelous. Genre ini merujuk pada penceritaan yang akan datang,

artinya masih melibatkan gejala yang tidak atau belum pernah terjadi,

sehingga hukum alam yang baru harus dibuat untuk memperhitungkan gejala

supranatural tersebut. Karakteristik teks HQ tersebut benar-benar murni

imajiner dengan peristiwa fantastik sebagai dasar setting-nya menjadi

12

Page 13: Jurnal Mahasiswa Farhana Aulia c0208022

indikator minimum marveolus. Penghadiran cerita jin dan cincin berkekuatan

merupakan motif fantastik yang ditemukan dalam teks HQ.

5. Relevansi Teks HQ

Teks HQ memiliki unsur supranatural yang melibatkan jin sehingga

menyebabkan pengaruhnya meliputi manusia dalam keadaan tidak sadar. Hal

inilah yang membuat peneliti tergugah untuk mengkaji konsep hipnotis dalam

teks HQ dan masa kini. Peneliti mengasumsikan bahwa terdapat hubungan

atau relevansi dengan konteks kekinian mengenai pemanfaatan kondisi tidak

sadar manusia untuk melakukan sesuatu hal antara kisah Qamaruzzaman

dengan konsep hipnotis.

Hipnotis pada masa lalu sangat erat dengan dunia sihir, perdukunan,

paranormal. Rentang waktu yang berlalu menjadikan ilmu tentang sihir

berkembang seiring pesatnya ilmu pengetahuan. Pada kondisi tertentu,

fenomena hipnotis yang marak ini dapat diungkap lebih mendalam tentang

kesejarahan dan hubungannya dengan dunia gaib dan sihir di masa lampau.

Hal ini melibatkan beberapa elemen, di antaranya agama, ilmu pengetahuan,

kesehatan, psikologi, metafisika, dan seni.

Hypnosis sebenarnya tidak benar-benar membuat seseorang dalam

kondisi tidur, walaupun dalam beberapa kasus terutama dalam hypnosis

panggung kita melihat orang ditidurkan oleh penghipnotisnya, yang terjadi

adalah di mana kondisi suyet (objek) berpindah dari kondisi sadar ke kondisi

bawah sadar. Hipnotis kini marak digunakan sebagai salah satu alternatif

penyelesaian masalah mulai dari masalah hiburan, kesehatan, hingga masalah

pengasuhan anak. Akan tetapi, ilmu yang seharusnya digunakan dengan baik

ini dimanfaatkan oleh orang tidak bertanggungjawab untuk kejahatan.

Hipnotis jika dikaji lebih memiliki keterkaitan dengan apa yang

dikisahkan dalam teks HQ. Hipnotis secara tradisional diungkapkan dengan

tokoh supranatural yang melibatkan jin sehingga menyebabkan pengaruhnya

meliputi manusia dalam keadaan tidak sadar. Pemanfaatan kondisi tidak sadar

manusia untuk melakukan sesuatu hal dalam teks HQ tentang kisah

Qamaruzzaman terdapat relevansi yang kuat dengan konsep hipnotis masa

kini atau hipnotis modern. Meskipun pada kenyataannya, hipnotis pun

membawa nilai positif dan negatif bagi masyarakat penggunanya.

13

Page 14: Jurnal Mahasiswa Farhana Aulia c0208022

6. Penutup

Berdasarkan hasil penelitian terhadap teks HQ dapat diperoleh simpulan

sebagai berikut.

(1) Secara keseluruhan, ditemukan bentuk kesalahan salin tulis dan

ketidakkonsistenan penulisan dalam teks HQ yaitu berupa 198 kesalahan

salin tulis dan 9 ketidakkonsistenan penulisan. Bentuk kesalahan salin

tulis perinciannya yaitu 63 lakuna, 78 adisi, 43 substitusi, 7 ditografi,

dan 7 transposisi, sedangkan ketidakkonsistenan penulisan terdiri dari 2

penulisan kata ulang, 5 penulisan kata, dan 2 penulisan ejaan.

(2) Teks HQ dapat digolongkan sebagai sub-genre marvelous. Berdasarkan

kajian motif fantastik, dekor realis, narator, dan kejadian aneh pada teks

HQ, dapat diperoleh bahwa motif fantastik memperoleh nilai berkat

faktor penceritaan. Terdapat unsur fantastik yang mendominasi yaitu

pengaruh kekuatan supranatural dalam penyatuan cinta anak raja.

Kekuatan supranatural tersebut berupa kekuatan jin yang dapat membuat

tokoh tidak sadar dan di bawah pengaruh ketaksadaran tokoh

menimbulkan perasaan cinta yang luar biasa. Selain itu, cincin yang

dikisahkan dalam teks tertukar dapat menjadi simbol bentuk kecintaan

yang dirasakan kedua tokoh utama. Ada hal atau informasi yang pada

awalnya berlubang dan menimbulkan kebimbangan, namun dijelaskan

selanjutnya dalam cerita bahwa hal ini terjadi karena makhluk

supranatural berupa jin. Karakteristik teks HQ tersebut benar-benar

murni imajiner dengan peristiwa fantastik sebagai dasar setting-nya

menjadi indikator minimum marveolus.

(3) Hipnotis memiliki keterkaitan dengan apa yang dikisahkan dalam teks

HQ. Hipnotis secara tradisional diungkapkan dengan tokoh supranatural

yang melibatkan jin sehingga menyebabkan pengaruhnya meliputi

manusia dalam keadaan tidak sadar. Pemanfaatan kondisi tidak sadar

manusia untuk melakukan sesuatu hal dalam teks HQ tentang kisah

Qamaruzzaman terdapat relevansi yang kuat dengan konsep hipnotis

masa kini atau hipnotis modern. Meskipun pada kenyataannya, hipnotis

pun membawa nilai positif dan negatif bagi masyarakat penggunanya.

14

Page 15: Jurnal Mahasiswa Farhana Aulia c0208022

7. Daftar Pustaka

Achadiati Ikram, et.al., 2001. Katalog Naskah Buton: Koleksi Abdul Mulku Zahari. Jakarta: Manassa - Yayasan Obor Indonesia.

Amir Sutaarga, et.al. 1972. Katalogus Koleksi Naskah Melayu Museum Pusat Dep. P dan K. Jakarta: Departemen P & K.

Apsanti Djokosujatno. 2005. Cerita Fantastik dalam Perspektif Genetik dan Struktural. Jakarta: Djambatan.

Asep Yudha Wirajaya. 2007. “Katalogisasi dan Konservasi Naskah-naskah Jawa di Surakarta sebagai Upaya Penyelamatan Intangible Asset Bangsa”. Laporan Penelitian Beasiswa Unggulan Biro Perencanaan dan Kerja Sama Luar Negeri Sekretariat Jenderal Depdiknas. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.

Bani Sudardi. 2003. Penggarapan Naskah. Surakarta: BPSI.

Behrend, T. E. (Ed.). 1998. Katalog Induk Naskah-Naskah Nusantara Jilid 4 Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia-Ecole Francaise D’Extreme orient.

Edi Subroto. 2007. Pengantar Metode Penelitian Linguistik Struktural. Surakarta: LPP UNS dan UNS Press.

Edwar Djamaris. 2006. Metode Penelitian Filologi. Cetakan Kedua. Jakarta: CV Manasco.

H.B. Sutopo. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta: UNS Press.

Howard, Joseph H. 1966. Malay Manuscripts a Bibliographical Guide. Kuala Lumpur: University of Malaya Library.

Lexy J. Moleong. 1990. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.

Loir, Henri Chambert dan Oman Fathurahman. 1999. Panduan Koleksi Naskah-Naskah Indonesia Sedunia: World Guide to Indonesian Manuscript Collections. Jakarta: Ecole Francaise D’Extreme Orient dan Yayasan Obor Indonesia.

Oman Fathurahman dan Munawar Holil. 2007. Katalog Naskah Ali Hasjmy Aceh, Catalog of Aceh Manuscripts: Ali Hasjmy Collection. Tokyo: Tokyo Universities of Foreign Studies.

Poerwadarminta, W. J. S. 1976. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

15

Page 16: Jurnal Mahasiswa Farhana Aulia c0208022

Ricklefs, M.C & P. Voorhoeve. 1977. Indonesian Manuscripts in Great Britain: A Catalogue of Manuscripts in Indonesian Languages in British Public Collections. London: Oxford University Press.

Risnawati. 2010. Representasi Fantasi Enam Cerpen Dalam Kumpulan Cerpen "Dunia di Kepala Alice" Karya Ucu Agustin Analisis Struktur Fantastik Dan Semiotika.( Skripsi). Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga Surabaya.

Siti Baroroh Baried, et.al. 1994. Pengantar Teori Filologi. Yogyakarta: Badan Penelitian dan Publikasi Fakultas (BPPF) Seksi Filologi, Fakultas Sastra Universitas Gadjah Mada.

Sri Wulan Rujiati Mulyadi. 1994. Kodikologi Melayu di Indonesia (Lembar Sastra Edisi Khusus No. 24). Depok: Fakultas Sastra Universitas Indonesia.

Suwardi Endraswara. 2011. Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta: CAPS.

Wieringa, E. P. (Ed). 1998. Catalogue of Malay and Minangkabau Manuscripts: in the Library of Leiden University and Other Collections in the Netherlands (volume one). Leiden: Legatum Warnerianum in Leiden University Library.

Winarno Surakhmad. 1984. Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung: Tarsito.

Sumber Internet

Istadiyantha. 2010. “Pedoman Transliterasi Arab Latin”. (www.istayn.file.wordpress.com) diakses peneliti pada 27 Juli 2012.

__________. 2010. “Problematika Penelitian Filologi”. (www.istayn.file.wordpress.com) diakses peneliti pada 27 Juli 2012.

Website Pustaka Digital Manuskrip Melayu. “Hikayat Qamaruzzaman MS 34.” (www.mymanuskrip.fsktm.um.edu.my.) diakses peneliti pada 28 November 2011.

16