inventarisasi 2.docx

23
Senin, 12 April 2010 Inventaris Alat dan Bahan di Laboratorium INVENTARIS ALAT DAN BAHAN DI LABORATORIUM IPA Oleh : Syahfrizal Tarigan, S.Pd Email : ( [email protected] ) ([email protected] ) ABSTRAK Inventarisasi peralatan laboratorium dan bahan kimia sangat penting dan merupakan asset pendidikan yang sangat berharga sehingga harus dilakukan secara ketat. Peralatan sangat mahal sehingga harus diamankan dari kehilangan, kerusakan fatal, penyalahgunaan, pencurian dan kebakaran. Adapun tujuan penataan alat dan bahan kimia adalah: 1).Memahami cara menata dan menyimpan alat dan bahan di laboratorium. 2).Memahami cara mengadministrasikan alat dan bahan di Laboratorium. 3).Mengenal dan mengisi perangkat

Upload: siti-bararah

Post on 22-Dec-2015

247 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: INVENTARISASI 2.docx

Senin, 12 April 2010

Inventaris Alat dan Bahan di Laboratorium

INVENTARIS ALAT DAN BAHAN DI LABORATORIUM IPA

Oleh : Syahfrizal Tarigan, S.Pd

Email : ( [email protected] )

([email protected] )

ABSTRAK

Inventarisasi peralatan laboratorium dan bahan kimia sangat penting dan merupakan asset pendidikan yang sangat berharga sehingga harus dilakukan secara ketat. Peralatan sangat mahal sehingga harus diamankan dari kehilangan, kerusakan fatal, penyalahgunaan, pencurian dan kebakaran. Adapun tujuan penataan alat dan bahan kimia adalah: 1).Memahami cara menata dan menyimpan alat dan bahan di laboratorium. 2).Memahami cara mengadministrasikan alat dan bahan di Laboratorium. 3).Mengenal dan mengisi perangkat Administrasi. 4).Menerapkan cara menata, menyimpan, dan mengadministrasikan alat dan bahan di Laboratorium. Prinsip yang perlu diperhatikan dalam penyimpanan alat dan bahan di laboratorium adalah aman, mudah diambil, mudah dicari, serta memperhitungkan sumber kerusakan alat dan bahan tersebut. Cara menyimpan alat laboratorium dengan memperhatikan bahan pembuat alat tersebut, bobot alat, keterpakaiannya, serta sesuai pokok bahasannya. Penyimpanan alat menurut aturan tertentu harus disepakati antara pengelola laboratorium dan diketahui oleh pengguna /praktikan. Cara menyimpan bahan laboratorium

Page 2: INVENTARISASI 2.docx

dengan memperhatikan kaidah penyimpanan, seperti halnya pada penyimpanan alat laboratorium. Sifat masing-masing bahan harus diketahui sebelum melakukan penyimpanan.

PENDAHULUAN

Pengelolaan laboratorium merupakan suatu proses pendayagunaan

sumber daya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu sasaran

yang diharapkan secara optimal dengan memperhatikan keberlanjutan

fungsi sumber daya. Henri Fayol (1996: 86) menyatakan bahwa

pengelolaan hendaknya dijalankan berkaitan dengan unsur atau fungsi-

fungsi manajer, yakni perencanaan, pengorganisasian, pemberian

komando, pengkoordinasian, dan pengendalian. Sementara Luther M.

Gullick (1993:31) menyatakan fungsi-fungsi manajemen yang penting

adalah perencanaan, pengorganisasian, pengadaan tenaga kerja,

pemberian bimbingan, pengkoordinasian, pelaporan, dan penganggaran.

Dalam pengelolaan laboratorium meliputi beberapa aspek yaitu sebagai

berikut :

1. Perencanaan

2. Penataan

3. Pengadministrasian

4. Pengamanan, perawatan, dan pengawasan

Pengelolaan laboratorium berkaitan dengan pengelola dan pengguna,

fasilitas laboratorium (bangunan, peralatan laboratorium, spesimen

biologi, bahan kimia), dan aktivitas yang dilaksanakan di laboratorium

yang menjaga keberlanjutan fungsinya. Pada dasarnya pengelolaan

laboratorium merupakan tanggung jawab bersama baik pengelola

maupun pengguna. Oleh karena itu, setiap orang yang terlibat harus

memiliki kesadaran dan merasa terpanggil untuk mengatur, memelihara,

dan mengusahakan keselamatan kerja. Mengatur dan memelihara

laboratorium merupakan upaya agar laboratorium selalu tetap berfungsi

sebagaimana mestinya. Sedangkan upaya menjaga keselamatan kerja

mencakup usaha untuk selalu mencegah kemungkinan terjadinya

kecelakaan sewaktu bekerja di laboratorium dan penangannya bila terjadi

kecelakaan.

Page 3: INVENTARISASI 2.docx

Para pengelola laboratorium hendaknya memiliki pemahaman dan

keterampilan kerja di laboratorium, bekerja sesuai tugas dan tanggung

jawabnya, dan mengikuti peraturan. Pengelola laboratorium di sekolah

umumnya sebagai berikut.

1. Kepala Sekolah

2. Wakil Kepala Sekolah

3. Koordinator Laboratorium

4. Penanggung jawab Laboratorium

5. Laboran.

INVENTARIS ALAT DAN BAHAN DI LABORATORIUM

Alat dan bahan yang digunakan dalam kegiatan di Laboratorium

memerlukan perlakuan khusus sesuai sifat dan karakteristik masing-

masing. Perlakuan yang salah dalam membawa, menggunakan dan

menyimpan alat dan bahan di Laboratorium dapat menyebabkan

kerusakan alat dan bahan, terjadinya kecelakaan kerja serta dapat

menimbulkan penyakit. Cara memperlakukan alat dan bahan di

Laboratorium secara tepat dapat menentukan keberhasilan dan

kelancaran kegiatan.

Inventarisasi peralatan laboratorium dan bahan kimia sangat penting

dan merupakan asset pendidikan yang sangat berharga sehingga harus

dilakukan secara ketat. Peralatan sangat mahal sehingga harus

diamankan dari kehilangan, kerusakan fatal dan penyalahgunaan,

pencurian dan kebakaran.

Adapun tujuan penataan alat dan bahan kimia adalah :

1. memahami cara menata dan menyimpan alat dan bahan di laboratorium

2. memahami cara mengadministrasikan alat dan bahan di Laboratorium

Page 4: INVENTARISASI 2.docx

3. mengenal dan mengisi perangkat Administrasi

4. menerapkan cara menata,menyimpan, dan mengadministrasikan alat dan

5. bahan di Laboratorium

Perlu inventaris yang baik untuk memudahkan pengelolaan, penggunaan ,

dan pendataan asset Laboratorium.

Adapun perlakuan terhadap alat-alat di laboratorium seperti:

1. Membawa alat sesuai petunjuk penggunaan

2. Menggunakan alat sesuai petunjuk penggunaan.

3. Menjaga kebersihan alat

4. Menyimpan alat

Prinsip yang perlu diperhatikan dalam penyimpanan alat dan bahan

di laboratorium:

a. Aman

Alat disimpan supaya aman dari pencuri dan kerusakan, atas dasar alat

yang mudah dibawa dan mahal harganya seperti stop watch perlu

disimpan pada lemari terkunci. Aman juga berarti tidak menimbulkan

akibat rusaknya alat dan bahan sehingga fungsinya berkurang.

b. Mudah dicari

Untuk memudahkan mencari letak masing–masing alat dan bahan, perlu

diberi tanda yaitu dengan menggunakan label pada setiap tempat

penyimpanan alat (lemari, rak atau laci).

c. Mudah diambil

Penyimpanan alat diperlukan ruang penyimpanan dan perlengkapan

seperti lemari, rak dan laci yang ukurannya disesuaikan dengan luas

ruangan yang tersedia.

Page 5: INVENTARISASI 2.docx

Cara penyimpanan alat dan bahan dapat berdasarkan jenis alat,

pokok bahasan, golongan percobaan dan bahan pembuat alat:

1. Pengelompokan alat–alat fisika berdasarkan pokok bahasannya

seperti: Gaya dan Usaha (Mekanika), Panas, Bunyi, Gelombang,

Optik, Magnet, Listrik, Ilmu, dan Alat reparasi.

2. Pengelompokan alat–alat biologi menurut golongan percobaannya,

seperti: Anatomi, Fisiologi, Ekologi dan Morfologi.

3. Pengelompokan alat–alat kimia berdasarkan bahan pembuat alat

tersebut seperti: logam, kaca, porselen, plastik dan karet.

Jika alat laboratorium dibuat dari beberapa bahan, alat itu

dimasukkan ke dalam kelompok bahan yang banyak digunakan.

Penyimpanan alat dan bahan selain berdasar hal – hal di atas, ada

beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu:

1. Mikroskop disimpan dalam lemari terpisah dengan zat higroskopis

dan dipasang lampu yang selalu menyala untuk menjaga agar udara

tetap kering dan mencegah tumbuhnya jamur.

2. Alat berbentuk set, penyimpanannya harus dalam bentuk set yang

tidak terpasang.

3. Ada alat yang harus disimpan berdiri, misalnya higrometer, neraca

lengan dan beaker glass

4. Alat yang memiliki bobot relatif berat, disimpan pada tempat yang

tingginya tidak melebihi tinggi bahu.

5. Penyimpanan zat kimia harus diberi label dengan jelas dan disusun

menurut abjad.

6. Zat kimia beracun harus disimpan dalam lemari terpisah dan

terkunci, zat kimia yang mudah menguap harus disimpan di

ruangan terpisah dengan ventilasi yang baik.

Penyimpanan alat perlu memperhatikan frekuensi pemakaian alat.

Apabila alat itu sering dipakai maka alat tersebut disimpan pada tempat

yang mudah diambil. Alat–alat yang boleh diambil oleh siswa dengan

Page 6: INVENTARISASI 2.docx

sepengetahuan guru pembimbing, hendaknya diletakkan pada meja

demonstrasi atau di lemari di bawah meja keramik yang menempel di

dinding. Contoh alat yangdapat diletakkan di meja demonstrasi adalah:

kaki tiga, asbes dengan kasa dan tabung reaksi.

Penyimpanan dan pemeliharaan alat / bahan harus

memperhitungkan sumber kerusakan alat dan bahan. Sumber kerusakan

alat dan bahan akibat lingkungan meliputi hal – hal berikut:

1. Udara

Udara mengandung oksigen dan uap air (memilki kelembaban).

Kandungan ini memungkinkan alat dari besi menjadi berkarat dan

membuat kusam logam lainnya seperti tembaga dan kuningan. Usaha

untuk menghindarkan barang tersebut terkena udara bebas seprti dengan

cara mengecat, memoles, memvernis serta melapisi dengan khrom atau

nikel. Kontak dengan udara bebas dapat menyebabkan bahan kimia

bereaksi. Akibat reaksi bahan kimia dengan udara bebas seperti

timbulnya zat baru, terjadinya endapan, gas dan panas. Dampaknya

bahan kimia tersebut tidak berfungsi lagi serta dapat menimbulkan

kecelakaan dan keracunan.

2. Air dan asam – basa

Alat laboratorium sebaiknya disimpan dalam keadaan kering dan bersih,

jauh dari air, asam dan basa. Senyawa air, asam dan basa dapat

menyebabkan kerusakan alat seperti berkarat, korosif dan berubah

fungsinya. Bahan kimia yang bereaksi dengan zat kimia lainnya

menyebabkan bahan tersebut tidak berfungsi lagi dan menimbulkan zat

baru, gas, endapan, panas serta kemungkinan terjadinya ledakan.

3. Suhu

Page 7: INVENTARISASI 2.docx

Suhu yang tinggi atau rendah dapat mengakibatkan :alat memuai atau

mengkerut, memacu terjadinya oksidasi, merusak cat serta mengganggu

fungsi alat elektronika.

4. Mekanis

Sebaiknya hindarkan alat dan bahan dari benturan, tarikan dan tekanan

yang besar. Gangguan mekanis dapat menyebabkan terjadinya kerusakan

alat / bahan.

5. Cahaya

Secara umum alat dan bahan kimia sebaiknya dihindarkan dari sengatan

matahari secara langsung. Penyimpanan bagi alat dan bahan yang dapat

rusak jika terkena cahaya matahari langsung, sebaiknya disimpan dalam

lemari tertutup. Bahan kimianya sebaiknya disimpan dalam botol yang

berwarna gelap.

6. Api

Komponen yang menjadi penyebab kebakaran ada tiga, disebut sebagai

segitiga api. Komponen tersebut yaitu adanya bahan bakar, adanya panas

yang cukup tinggi, dan adanya oksigen. Oleh karenanya penyimpanan

alat dan bahan laboratorium harus memperhatikan komponen yang dapat

menimbulkan kebakaran tersebut.

CARA MENYIMPAN ALAT LABORATORIUM

Cara menyimpan alat Laboratorium dengan memperhatikan bahan

pembuat alat tersebut, bobot alat, keterpakaiannya, serta sesuai pokok

bahasannya. Penyimpanan alat menurut aturan tertentu harus disepakati

antara pengelola laboratorium dan diketahui oleh pengguna /praktikan.

Untuk memudahkan dalam penyimpanan dan pengambilan kembali

alat di laboratorium, maka sebaiknya dibuatkan daftar inventaris alat

yang lengkap dengan kode dan jumlah masing-masing. Alat yang rusak

Page 8: INVENTARISASI 2.docx

atau pecah sebaiknya ditempatkan pada tempat tersendiri, dan dituliskan

dalam buku kasus dan buku inventaris Laboratorium.

CARA MENYIMPAN BAHAN LABORATORIUM

Cara menyimpan bahan Laboratorium dengan memperhatikan kaidah

penyimpanan, seperti halnya pada penyimpanan alat laboratorium. Sifat

masing-masing bahan harus diketahui sebelum melakukan penyimpanan,

seperti:

1. Bahan yang dapat bereaksi dengan kaca sebaiknya disimpan dalam

botol plastik.

2. Bahan yang dapat bereaksi dengan plastik sebaiknya disimpan

dalam botol kaca.

3. Bahan yang dapat berubah ketika terkenan matahari langsung,

sebaiknya disimpan dalam botol gelap dan diletakkan dalam lemari

tertutup. Sedangkan bahan yang tidak mudah rusak oleh cahaya

matahari secara langsung dalam disimpan dalam botol berwarna

bening.

4. Bahan berbahaya dan bahan korosif sebaiknya disimpan terpisah

dari bahan lainnya.

5. Penyimpanan bahan sebaiknya dalam botol induk yang berukuran

besar dan dapat pula menggunakan botol berkran. Pengambilan

bahan kimia dari botol sebaiknya secukupnya saja sesuai kebutuhan

praktikum pada saat itu. Sisa bahan praktikum disimpam dalam

botol kecil, jangan dikembalikan pada botol induk. Hal ini untuk

menghindari rusaknya bahan dalam botol induk karena bahan sisa

praktikum mungkin sudah rusak atau tidak murni lagi.

6. Bahan disimpan dalam botol yang diberi simbol karakteristik

masing-masing bahan

PENATAAN DAN PENYIMPANAN ALAT / BAHAN

Penataan dan penyimpanan alat dan bahan didasarkan pada

Keadaan laboratorium yang ditentukan oleh fasilitas, susunan

Page 9: INVENTARISASI 2.docx

laboratorium, dan keadaan alat/bahan. Kepentingan pemakai ditentukan

berdasarkan kemudahan dicari dan dicapai, keamanan dalam

penyimpanan dan pengambilannya.

Gambar. Penataan alat dan bahan yang baik dengan yang tidak baik

di Laboratorium

1. Keadaan Alat dan Bahan Berdasarkan Kondisi :

a. Alat .

Alat dapat dikelompokkan atas jenis alat, jenis bahan pembuat alat,

seberapa sering alat tersebut digunakan, atau jenis percobaan.

b. Bahan/Zat .

Bahan dapat dikelompokkan pada jenis bahan ( fasa/wujud zat,

sifat asam basa dari zat), seberapa bahaya bahan tersebut,

dan seberapa sering bahan tersebut digunakan.

Dasar dari Penyimpanan Alat yaitu : Jenis Alat Misalnya Gelas

Kimia, Corong, Cawan Petri, Lumpang dan Alu Jenis Bahan

Pembuat Misalnya Kaca, Porselin, Logam dan Kayu Percobaan

Misalnya Laju Reaksi, Kesetimbangan, Anatomi, Ekologi

Seberapa sering alat digunakan Yang sering digunakan : Gelas

kimia Yang jarang digunakan : lumpang & Alu Dasar

Penyimpanan Bahan Wujud Bahan : Padat dan Cair Sifat

Page 10: INVENTARISASI 2.docx

Bahan : Asam dan Basa Sifat Bahaya : Korosif, Racun, Mudah

Terbakar dll Seberapa sering digunakan.

2. Sistem dalam penyimpanan alat dan bahan dapat didasarkan beberapa

sistem yng dapat dijadikan pedoman :

a. Sistem I yaitu berdasarkan pada :

Alat dan bahan praktek yang sering digunakan.

Alat dan bahan praktek yang boleh diambil sendiri oleh pemakai

Laboratorium

Alat dan bahan praktek yang harganya mahal

b. Sistem II yaitu berdasarkan pada :

Jenis Alat

Kelompok Percobaan

Kelompok Bahan Pembuat Alat

c. Sistem Penyimpanan Bahan Didasarkan pada :

Bahan yang sering dipakai

Bahan yang boleh diambil sendiri oleh pemakai Laboratorium

Bahan yang berbahaya / racun

Jumlah bahan yang disimpan

3. Langkah - Langkah Penyimpanan Alat dan Bahan

a. Bersihkan Ruang dan Penyimpanan Alat dan Bahan

b. Periksa data ulang alat dan bahan yang ada

c. Kelompokkan alat dan bahan yang ada berdasarkan pada keadaan

alat dan bahan di atas

d. Penyimpanan dan penataan alat dan bahan disesuaikan dengan

fasilitas Laboratorium, keadaan alat dan bahan diatas.

e. Hal - Hal yang Perlu Diperhatikan dalam menyimpan Alat :

Bahan Dasar pembuatan alat

Bobot alat

Kepekaan alat terhadap lingkungan

Page 11: INVENTARISASI 2.docx

Pengaruh alat yang lain

Kelengkapan perangkat alat dalam suatu set

f. Hal - Hal yang Perlu Diperhatikan Dalam Menyimpan Bahan

Wujud Zat : Padat Disimpan terpisah dari cair

Konsentrasi Zat : Konsentrasi yang pekat disimpat terpisah dan

khusus , misalnya HCL pekat

Bahaya dari zat : Zat yang berbahaya tidak disimpan diatas

( lebih tinggi dari badan)

Label : Semua wadah yang berisi bahan / zat kimia harus diberi

label

Kepekaan Zat terhadap cahaya : zat yang peka terhadap cahaya

disimpan dalam botol cokelat

Kemudahan Menguap : zat yang mudah menguap disimpan

ditempat yang dingin dan sejuk serta hindarkan dari cahaya

langsung

Larutan Indikator disimpan dalan botol tetes (botol kecil yang

dilengkapi dengan pipet tetes pada sumbatnya.)

4. Pemeriksaan Alat dan Bahan

a. Bersihkan botol bahan / zat

b. Periksa labelnya dan jika sudah agak rusak segera ganti dengan yang

baru

c. Bersihkan alat dan periksa apakah alat ini masih berfungsi/tidak,

untuk alat gelas apakah ada/tidak yang retak.

d. Jika ada yang tidak berfungsi atau retak, pisahkan.

PENGADMINISTRASIAN ALAT DAN BAHAN

Berguna untuk memudahkan pengecekan, pengadaan, dan

pertanggungjawaban. Meliputi pengadministrasian alat dan Laboratorium

yang perlu dicatat dalam pengadministrasian alat/bahan adalah nama,

Page 12: INVENTARISASI 2.docx

jumlah, ukuran, merek dan tempat penyimpanan, nomor kode /

katalognya.

1. Perangkat Pengadministrasian Alat dan Bahan

a. Buku inventaris

b. Kartu Stock

c. Bendelan Format permintaan / peminjaman

d. Kartu / buku daftar alat / bahan yang rusak

e. Kartu Reparasi

2. Perangkat Pengadministrasian Laboratorium

a. Program kerja Laboratorium

b. Jadwal kegiatan Laboratorium

c. Daftar alat/bahan sesuai lembar kerja siswa (LKS)

d. Buku catatan harian kegiatan Laboratorium

e. Daftar usulan pengadaan alat/bahan laboratorium

3. Perolehan Alat / Bahan :

Pengadaan alat / bahan dengan cara dibeli sendiri/ instansi atau kiriman

atau droping dari pemerintah, Pemanfaatan alat / bahan bekas

misalnya untuk elektrode karbon atau seng dapat diambil dari bekas

batu baterai atau mendaur ulang bahan bekas.

Penghematan Pemakaian alat/Bahan :

Penghematan alat/bahan misalnya dengan : Menggunakan sedikit

mungkin zat, misalnya percobaan viskositas untuk volume yang sekecil

mungkin (1 L jangan 5 L)

Penggunaan alat/bahan sesuai keperluan, Contoh: menggunakan 2 alat

ukur listrik (jangan lebih dari 2)

Page 13: INVENTARISASI 2.docx

PENGELOLAAN LABORATORIUM IPA

1. Organisasi Pengelolaan.

a. Membuat organigram Pengelolaan Laboratorium.

b. Penyusun Petugas Laboratorium.

c. Menyediakan format yang diperlukan.

2. Program dan Jadwal Penggunaan.

a. Menyusun jadwal pelaksanaan praktek.

b. Menyusun. program Semester / Tahunan.

c. Mengadakan jadwal pertemuan penggunaan Laboratorium.

3. Aturan Tata Tertib.

a. Tata Tertib Siswa di laboratorium.

b. Tata Tertib menggunakan alat-alat laboratorium.

c. Tata Tertib meminjam / mempergunakan alat-alat laboratorium.

4. Inventarisasi Alat-alat.

a. Menginventarisasi alat-alat IPA.

b. Mengklarifikasi alat-alat yang laik pakai.

c. Mengadakan alai / bahan IPA yang diperlukan.

d. Menyusun laporan.

Page 14: INVENTARISASI 2.docx

KESIMPULAN

1. Penataan (ordering) alat / bahan adalah proses pengaturan alat / bahan

di laboratorium agar tertata dengan baik sebelum melakukan penatan

yang harus diketahui adalah :

a. Mengenali alat dan fungsinya

b. Mengenali sifat bahan

c. Kualitas alat termasuk kecanggihan dan ketelitian

d. Keperangkatan

e. Nilai/harga alat

f. Kualitas alat tersebut dan kelangkaannya

g. Bahan dasar penyusun alat

h. Bentuk dan ukuran alat

i. Bobot/berat alat

2. Dalam menata alat / bahan di laboratorium berkaitan erat dengan

keteraturan dalam penyimpanan maupun kemudahan dalam

pemeliharaan.

3. Tujuan penataan alat dan bahan kimia adalah:

a. Memahami cara menata dan menyimpan alat dan bahan di

laboratorium

b. Memahami cara mengadministrasikan alat dan bahan di

Laboratorium

c. Mengenal dan mengisi perangkat Administrasi

d. Menerapkan cara menata,menyimpan, dan mengadministrasikan

alat dan bahan di Laboratorium

DAFTAR PUSTAKASusanti, E., 1999, Teknis penyimpanan Bahan Kimia dan Pembuangan

Limbahnya, Media Komunikasi kimia, no.1 tahun 3, Kimia

FPMIPA Ikip Malang Malang Hal 36 -53

Page 15: INVENTARISASI 2.docx

Dahar, R.W dan Aa Sumarna, 1986, Pengelolaan pengajaran Kimia,

karunika, jakarta

Imamkhasani, S., 2003, Material Safety Data Sheet (MSDS) : lembar

Data Keselamatan Bahan,Vol IV, Pusat penelitian Kimia, LIPI

HALL, STEPHAN K, 1994, Chemical Safety in the Laboratory, Lewia

Publisher,

Florida

ZULMIAR YANRI, 2005, ”HimpunanPeraturan Perundangan

Keselamatan Kerja”,

Loshneti, Jakarta,

http ://kimia.fmipa.unair.ac.id/kuliah/main_labs/handout/3.pdf

Pengelompokan bahan kimia

1

DDaabgeuieuu

Senyawa Organik

Asam-asam organic, anhidrida

· Alcohol, glikol

· Aldehida, ester

· Amina, amida, imina, imida

· Epoksi, isosianat

· Hidrokarbon aromatic/alifatik

· Organosulfida

Senyawa Anorganik

· Asam-asam mineral (selain asam nitrat)

· Arsenat, sianida

· Borat, kromat, permanganat

Page 16: INVENTARISASI 2.docx

· Fosfor, belerang

· Karbonat, silikat

· Klorat, perklorat

· Halida, halogen

· Sulfat, tiosulfat

B. Konsep Penyimpanan Bahan Kimia

Aman :

• Terhadap bahaya kebakaran

• Untuk kesehatan semua orang

Teratur :

• Mudah ditelusuri

• Mudah diperoleh

C. Sarana Penyimpanan Bahan Kimia

Ruangan :

• Ventilasi, ruang gerak, penerangan, exhouse

Tempat penyimpan :

• Lemari dan rak : kayu, besi, kaca

Administrasi :

• Daftar bahan, label, petunjuk penyimpanan

DAFTAR

Alat BDdaantu :

• Troley, tangga dsb.

D. Aturan Penyimpanan Bahan

Susunlah bahan atas dasar keamanan (tidak saling bereaksi satu dengan lainnya). Bahan kimia organic dipisahkan dari anorganik Urutan abjad dibolehkan bagi bahan-bahan yang aman. Bahan kimia cair diletakkan di bagian bawah dari bahan kimia padat.

Page 17: INVENTARISASI 2.docx

Jangan simpan jumlah berlebihan di laboratorium. Periksa inventaris dan cek tanggal penerimaan, jumlah, tempat, jangan asal pesan lagi. Tanggali botol saat dibuka, untuk peroksida. Simpan reagen pada rak/lemari. Botol besar di bagian bawah. Tidak satupun bahan kimia (reagen/waste) disimpan di lantai. Bahan kimia yang perlu disimpan di kulkas harus dilabeli dan disegel untuk menjaga penguapan. Refrigerator harus khusus untuk bahan kimia jangan sampai di kulkas jika tidak perlu.

Tutup botol bahan kimia mudah menguap (segel dengan parfait). Periksa area penyimpanan secara periodic untuk melihat adanya kerusakan botol/tutup. Ganti label yang rusak.

Petunjuk Penyimpanan Yang Benar

- Ruangan harus memiliki ventilasi yang cukup

- Ruangan bebas puntung rokok dan sisa korek api

- Letak botol dalam jangkuan tangan tanpa harus memanjat kursi

- Untuk bahan kimia cair, gunakan wadah pengaman ganda yang tahan pecah

Langkah-langkah Yang Harus Dilakukan

- Menyusun daftar nama bahan kimia

- Memeriksa kemasan dan label bahan kimia

- Mengelompokan jumlah dan jenis bahan

- Mengatur penyimpanan pada tempat yang tersedia

- Memeriksa keamanan penyimpanan bahan secara berkala

Bahan Kimia Spesifik

- Pisahkan corrosive, solvet, oksidator, material reaktif dengan air/udara

- Pisahkan asam dan basa. Simpan NH4OH di cabinet terpisah, lebih baik ventilasi bagus.

- Simpan oksidator, terpisah dari bahan mudah teroksidasi

- Simpan bahan beracun di container berlabel kedua dengan suatu gambaran isi.

Penyimpanan Pelarut

Pelarut digolongkan berdasarkan mudah menguap (flash point) dari titik didih

IA : Fp <>

IB : Fp <>

Page 18: INVENTARISASI 2.docx

IC : 23°C, <>

II : 37,8 <>

IIIA : 60°C <>

IIIB : 93°C

Simpan cairan mudah terbakar dan menguap di cabinet yang sesuai. Jangan sampai overlood, 3 kabinet ≥ jangan diletakkan dalam ruang dengan area api tunggal.

Penyimpanan di Kulkas

1. Jangan simpan makanan di kulkas bahan dan sebaliknya

2. Label berisi nama bahan, pemilik, tanggal penyimpanan dengan spidol permanent

3. Tutup dengan, Teflon/polietik jangan dengan Al foil

4. Jangan sampai toksik >>/ eksplosif di kulkas

5. Jangan sampai organic di ruang dingin karena kurang ventilasi

6. Dfrost dan cusi setiap <>

Penyimpanan dan penanganan gas tekanan tinggi

1. Cek label

2. Untuk pindahkan silinder beri ikat/sabuk. Jangan diangkat, glundung, sliding/dragging

3. Tempat menyimpan gas yang beda harus berjauhan

4. Jauh dari panas (125°F)

5. Pisahkan isi/kosong

PENUTUP

Berdasarkan sifat-sifat yang dimiliki oleh bahan kimia yang berbeda-beda, sehingga memerlukan teknik penyimpanan bahan kimia yang benar sesuai dengan peraturan. Dan dilengkapi dengan fasilitas yang sesuai untuk menghindari kerugian-kerugian seperti terjadinya reaksi-reaksi antar bahan kima dan kebocoran yang dapat menyebabkan ledakan, nyala api dan keracunan, sehingga menimbulkan suasansa laboratorium yang tidak aman.

Penyimpanan yang baik diperlukan untuk meminimalisir resiko kecelakaan yang diakibatkan oleh pencampuran bahan-bahan yang memiliki ketidakcocokan satu sama lain. Jangan pernah menyimpan dan memilah bahan kimia berdasarkan abjad kecuali telah terlebih dahulu dipisahkan berdasarkan kelas bahayanya.

Page 19: INVENTARISASI 2.docx

DAFTAR PUSTAKA

- Susanti, E., 1999, Teknis Penyimpanan Bahan Kimia dan Pembuangan Limbahnya, Media Komunikasi Kimia, No. 1, tahun 3, Kimia FPMIPA IKIP Malang, Malang, hal. 36-53

- Dahar, R.W. dan Aa Sumarna, 1986, Pengelolaan Pengajaran Kimia, Karunika, Jakarta.

- Imamkhasani, S., 2003, Material Safety Data Sheet (MSDS): Lembar Data Keselamatan Bahan, vol IV, Pusat Penelitian Kimia, LIPI.

- http://kimia.fmipa.unair.ac.id/kuliah/main_labs/handout/3.pdf -