integrasi sains terhadap al-quran pdf

Upload: rulhas-sultra

Post on 15-Jul-2015

671 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

 Memaparkan Perspektif Sains dalam Al-Quran Mengungkap Kajian-Kajian Integrasi Sains terhadap Al-Quran Mengkaji secara Sistematis Nilai-nilai Al-Quran dalam Sains

TRANSCRIPT

Memaparkan Perspektif Sains dalam Al-Quran Mengungkap Kajian-Kajian Integrasi Sains terhadap Al-Quran Mengkaji secara Sistematis Nilai-nilai Al-Quran dalam Sains

HASRUL

Sunarto, M.PdPTIQ, 3 November 2010

Ushuludddin

Perspektif Umum 1 Integrasi Sains dan Al-Quran

Fakultas Ushuluddin Semester I

INSTITUT PERGURUAN TINGGI ILMU AL-QURAN JAKARTA SELATAN

2011-2012

Ushuluddin I - Tahun Akademik 2010-2011

Perspektif Umum 2 Integrasi Sains dan Al-Quran

Prakata PenulisPuji syukur kehadirat Tuhan semesta Alam. Tuhan yang menciptakan, memelihara dan mengadakan segala sesuatu serta hanya kepada-Nyalah semua akan kembali. Segala bentuk pujian hanyalah Untuk-Nya dan tidak ada sekutu bagi-Nya. Berkat segala limpahan Rahmat dan Hidaya-Nya sehingga kita semua masih dapat melakukan beragai macam aktivitas dalam hidup ini. Harapan kita, mudahan mudahan kehidupan ini senantiasa penuh dengan ridha dan kasih sayang-Nya serta menjadikan kita semua termasuk orang-orang yang selamat di Dunia dan di Akhirat. Amin !!! Slawat dan Salam semoga senantiasa dihanturkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW, para sahabat, keluarga, dan para pengikutnya sampai di hari kiamat. Dalam sejarah awal perjuagan Islam di Makkah, Kehidupan manusia penuh dengan corak hidup Jahiliyah. Berkat risalah Nabi Muhammad-lah yang Beliau emban dengan penuh ketabahan dan kegigihan dapat memberikan pengaruh yang sangat besar dalam tatanan kehidupan ketika itu. Akhirnya, Ketentraman dan kedamaian hidup dapat dirasakan olah masyarakat Arab khusunya dapat semua umat manusia di dunia pada umumnya. Al-hamdulillah, penulis merasakan suatu kepuasaan tersendirinya atas selesai karya tulis ini. Makalah yang bertemakan Integrasi Sains dan Al-Quran ini mudaha-mudahan memberikan satu wahana penting dalam mengkaji Al-Quran khususnya bagi pribadi penulisnya. Amin !! Akhirnya, makalah ini dapat kami selesaikan dengan harapan dapat menjadi salah satu media dan sumber pembelajaran wawasan fakta-fakta ilmiah dalam Al-Quran. Kami menyadari atas segala keterbatasan dalam menyusun makalah ini. Oleh karena itu, hal-hal yang berupa kritikan, saran dan masukan sangat kami nantikan dari segenap pelajar, pembaca dan khususnya para ahli dalam hal ini.Penulis Jakarta, 9 februari 2010

Ushuluddin I - Tahun Akademik 2010-2011

Perspektif Umum 3 Integrasi Sains dan Al-Quran

Daftar IsiPrakata Penulis..................................................................................... Daftar Isi ............................................................................................... Isi Bab I : PENDAHULUAN.................................................................. A. Latar Belakang....................................................................... B. Rumusan Masalah.................................................................. C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian............................................ D. Metode Penelitian................................................................... E. Tinjauan Pustaka..................................................................... 5 5 8 8 9 9 2 3

F. Sistematika Pembahasan ..................................................... 10

Bab II : AL-QURAN DAN BIOLOGI............................................... 11 A. Pengantar Penulis ................................................................. 11 B. Jenis Kelamin Bayi................................................................. 12 C. Tahap Pertumbuhab Bayi........................................................ 13 D. Tanda Pengenal Manusi pada Sidik Jari................................. 14 E. Otot yang membungkus Tulang.............................................. 15

Bab III : AL-QURAN DAN FISIKA................................................ A. Pengantar Penulis ............................................................... B. Gaya Gravitasi...................................................................... C. Langit yang Mengembaliakan.............................................. D. Funfsi Gunung......................................................................

17 17 18 19 20

Ushuluddin I - Tahun Akademik 2010-2011

Perspektif Umum 4 Integrasi Sains dan Al-Quran

Bab IV : AL-QURAN DAN KIMIA................................................... A. Pengantar Penulis ................................................................. B. Rahasia Besi........................................................................... C. Fungsi Angin dalam Pembentukan Hujan ............................. D. Lautan yang Tidak Barcampur Satu Sama Lain.....................

22 22 23 24 25

Bab V : PENUTUP.............................................................................. Kesimpulan............................................................................. Daftar Pustaka.........................................................................

27 27 28

Ushuluddin I - Tahun Akademik 2010-2011

Perspektif Umum 5 Integrasi Sains dan Al-Quran

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG Manusia merupakan ciptaan Allah yang memiliki bentuk yang paling indah dan sempurna. Hal ini memungkinkan manusia mengemban tugas sebagai Khalifah di bumi Allah. Dari struktur jasmani, manusia memiliki struktur yang seimbang dan lengkap. Proses penciptaanya penuh unsur-unsur pertimbangan dan nilai-nilai keselarasan. Maka manusia dalam menjalin hubungan dengan ciptaan lainnya akan nampak keharmonisan. Adapun psikis manusia terdiri dari Akal dan Nafsu. Potensi ini menjadikan manusia sebagai makhluk termulia selama mengfungsikannya secara baik dan memberi batas-batasannya yang berdasarkan atas Norma Agama. Kehadiran Agama Islam yang dibawa nabi Muhammad SAW diyakini dapat menjamin terwujudnya kehidupan manusia yang sejahtera lahir dan batin. Didalamnya terdapat petunjuk tentang bagaimana seharusnya manusia itu menyikapi hidup dan kehidupan ini secara lebih bermakna dalam arti yang seluasluasnya. Untuk mewujudkan hal tersebut, maka Allah membekali Nabi Muhammad denga kitab suci Al-Quran. Al-Quran adalah kitab Agama dan hidayah yang diturunkan untuk membimbing manusia ke jalan yang benar. Dengan begitu, manusia dapat mewujudkan kebahagian di Dunia dan Akhirat bagi dirinya. Firman Allah Swt :

) : ( Artinya:

Al Quran Ini adalah pedoman bagi manusia, petunjuk dan rahmat bagi kaum yang meyakin.1

1

Q.S. Al-Jatsiyah [45] : 20

Ushuluddin I - Tahun Akademik 2010-2011

Perspektif Umum 6 Integrasi Sains dan Al-Quran

Dalam A-Quran Allah Taala menyapa akal dan perasaan manusia, mangajarkan tauhid kepada manusia dan menyucikan manusia dengan berbagiIbadah. Al-Quran mendorong manusia untuk mengadakan perjalanan di muka bumi dan memperhatikan makhluk-makhluk yang ada di alam semesta. Al-Quran juga mengajarkan manusia untuk merenungkan dan memikirkan langit dan bumi serta segala ciptaan Allah yang ada padanya. Dari keelokan makhluk dan yang direnungkannya itu, manusia dapat memperoleh petunjuk ihwal adanya sang pencipta yaitu Allah .

) : ( Artinya: Katakanlah: "Berjalanlah di (muka) bumi, Maka perhatikanlah bagaimana Allah menciptakan (manusia) dari permulaannya, Kemudian Allah menjadikannya sekali lagi.2 Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.3 Al-Quran telah memberikan kontribusi yang besar bagi manusia untuk belajar dan menimba ilmu pengetahuan yang paling tegas menunjukan hal itu adalah ayat Al-Quran yang pertama kali diturunkan. Al-Quran juga

mengungkapkan pujian atas keutamaan ilmu, kemuliaan ulama dan keluhuran derajat. Al-Quran menempatkan ilmu pada kedudukan yang luhur seperti halnya kedudukan ilmu.

Artinya:2 3

... ): (

Maksudnya: Allah membangkitkan manusia sesudah mati kelak di akhirat Q.S. Al-Ankabut [45] : 20

Ushuluddin I - Tahun Akademik 2010-2011

Perspektif Umum 7 Integrasi Sains dan Al-Quran

...niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.4 Melalui beberapa intisari diatas, seyogyanya manusia menyadari posisinya sebagai khalifah di muka bumi. Memahami dengan matang segala persoalan hidup sejalan dengan perkembangan zaman. Islam adalah agama yang lentur dan tidak kaku dalam memahami perihal kehidupan. Sekarang sudah saatnya kita mengembangkan indikasi keberagaman agak berbeda dengan yang kita miliki selama ini. Kita harus bangkit sejalan dengan perkembangan zaman dengan tetap mempertahankan nilai-nilai keislaman. Islam sebagai agama yang memiliki banyak dimensi yaitu mulai dari dimensi keimanan, akal pikiran, ekonomi, politik, ilmu pengetahuan, lingkungan hidup, sejarah, sampai pada kehidupan rumah tangga dan masih banyak lagi. Untuk memahami berbagai dimensi ajaran Islam tersebut jelas memerlukan berbagai pendekatan yang digali dari berbagai disiplin ilmu. Sebagai salah satu sumbangsi untuk mewujudkan harapan ini, penulis akan memberikan salah satu pendekatan dalam hal integrasi sains dan Al-Quran. Untuk merealisasikannya, maka penulis merumuskan judul karya ini sebagai berikut :

Dalam

dunia

yang semakin

mengecil

akibat

semakin

pesatnya

perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi dewasa ini mengakibatkan persaigan Global semakin ketat. Di era kompetisi ini, hanya bangsa-hanya yang mampu menguasai IPTEK sajalah yang dapat memelihara kemandirian bangsanya serta mengambil peran yang berarti dalam proses-proses ekonomi, politik dan kebudayaan global. Untuk memainkan peran yang berarti itu, umat islam dituntut untuk malakukan langkah-langkah yang sistematis dalam upaya penguasaan, pemanfaatan, dan pengembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi.4

Q.S. Al-Mujadalah [58] : 11

Ushuluddin I - Tahun Akademik 2010-2011

Perspektif Umum 8 Integrasi Sains dan Al-Quran

B. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang masalah seperti yang telah diuraikan di atas. Maka penulis merumuskan beberapa landasan permasalahan dalam menyusun karya ini sebagai berikut: I. Apa hakikat integrasi Sains dan Al-Quran dalam menjalankan nilai-nilai Agama? II. Bagaimana proses penggambaran integralisasi Sains dan Al-Quran dalam kajian penelitian Ilmiah?III. Apa kontribusi Agama dan Al-Quran terhadap perkembangan Sains

dalam penerapan tekhnologi dalam kehidupan?

C. TUJUAN DAN KEGUNAAN PENELITIAN I. Tujuan Penelitian 1) Memberikan pemahaman yang jelas atas keterkaitan Sains (Biologi, Fisika dan Kimia) terhadap terhadap pesan-pesan dalam Al-Quran. 2) Mengungkap kebenaran Al-Quran sebagai Firman Allah yang telah menyebutkan berbagai fakta ilmiah pada 14 abad silam dan baru dapat dibuktikan pada abad ke 20. 3) Memberikan gambaran umum integralisasi Sains (Biologi, Fisika dan Kimia) terhadap Al-Quran dalam kehidupan.

II. Kegunaan Penelitian 1) Menyadari kebesaraan dan kekuasaan Allah melalui analisis ayat-ayat Quraniyyah dan ayat-ayat Kauniyah. 2) Membentuk mindset yang tidak radikal dan sekuler serta dapat mengembalikan segala persoalan kepada Al-Quran. 3) Memberikan motivasi untuk menelaah nilai-nilai Al-Quran demi kesejahteraan ummat.

Ushuluddin I - Tahun Akademik 2010-2011

Perspektif Umum 9 Integrasi Sains dan Al-Quran

D. METODE PENELITIAN Penelitan ini bersifat kepustakaan murni atau library research. Artinya data-data yang digunakan berasal dari sumber kepustakaan baik primer maupun sekunder, baik berupa buku, ensiklopedi, jurnal, majalah dan lain sebagainya. Adapun model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah model penelitian komparatif. Model ini mengenai analisis analogi faktual yang telah dikabarkan dalam Al-Quran sejak 14 Abad lalu dan baru ditemukan dalam kajian sains pada akhir-akhir ini. Metode yang digunakan ialah deskriftif sintesis. Deskriftif ialah memberikan gambaran mengenai factual dalam kajian sains yang bersumber dari Al-Quran. Dalam hal ini, penulis berusaha memberikan penjelasan dan penggambaran mengenai integrasi sains dan Al-Quran. Sintesis adalah suatu usaha mencari kesatuan dalam keragaman atau mencari titik temu antara Al-Quran dan Sains sehingga jelas akan keterkaitannya. E. TINJAUAN PUSTAKA Penelitian ini merupakan suatu usaha untuk meluruskan pemahaman yang menganggap adanya dikotomi diantara ilmu pengetahuan. Penulis menyadari keterbelakangan ummat Islam saat ini karena besarnya pengaruh ini. Sebenarnya tinjauan integralisasi sains terhadap Al-Quran telah dilakukan oleh beberapa Ilmuan Islam terkemuka saat ini. Namun secara umum masih menyajikannya dalam bentuk tinjauan umum. Kegiatan ini mereka lakukan sebagai upaya Islamisasi ilmu pengetahuan dan ada juga yang menyebutnya dengan saintifikasi Al-Quran.5 Gagasan Islamisasi ilmu pengetahuan dianut antara lain Naquib Al-Attas, Ziauddin Sardar, Deliar Noer, A. M, Sefuddin, Dawam Rahardjo, Haidar Bagir dan Mulyanto.6 Disamping itu, inilah adalah suatu hal yang tidak bisa dielakkan lagi sebab telah banyak bukti akan integral Sains dalam Al-Quran. Dalam dunia barat sendiri, mereka menggunakan kitab suci Al-Quran dan beberapa karya Ilmuwan Islam dalam melakukan berbagai eksprimennya.5 6

Ahmad As-Shouwy, dkk., Mukjizat Al-Quran dan As-Sunnah tentang IPTEK. Hal. 19 Prof. Dr. H. Abudin Nata, M.A., Metodologi Studi Islam, Bab Islamisasi Ilmu Pengetahuan, Hal. 421

Ushuluddin I - Tahun Akademik 2010-2011

Perspektif Umum 10 Integrasi Sains dan Al-Quran

F. SISTEMATIKA PEMBAHASAN Agar mendapat gambaran yang sistematis dan konsisten secara utuh, maka Makalah ini dituangkan dalam suatu sistematika penulisan secara ringkas sebagai berikut : Bab I : Pendahuluan terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, tinjauan pustaka dan sistematika pembahasan.

Bab II: Mendeskripsikan Contoh integrasi Biologi dan Al-Quran.

Bab III: Mendeskripsikan Contoh integrasi Fisika dan Al-Quran.

Bab IV: Mendeskripsikan Contoh integrasi Kimia dan Al-Quran.

Bab V: Penutup yang terdiri dari kesimpulan.

Ushuluddin I - Tahun Akademik 2010-2011

Perspektif Umum 11 Integrasi Sains dan Al-Quran

BAB II

AL-QURAN DAN BIOLOGI

A. PENGANTAR PENULIS Al-Quran adalah kalam Allah Yang Maha Kuasa, Pencipta segala sesuatu dari ketiadaan. Dialah Tuhan yang ilmu-Nya meliputi segala sesuatu. Dalam sebuah ayat, Allah menyatakan dalam Al Qur'an :

) : ( Artinya : "Makaapakahmerekatidakmemperhatikan Al Quran? Kalaukiranya Al Qur'an itubukan dari sisi Allah, tentulahmerekamendapatpertentangan yang banyak di dalamnya."7

Kitab suci initidak hanya bebas dari segala pertentangan, akan tetapi setiap penggal informasi yang dikandung Al Qur'an semakin mengungkapkan keajaiban kitab suci ini hari demi hari. Apa yang menjadi kewajiban manusia adalah untuk berpegang teguh pada kitab suci yang Allah turunkan ini dan menerimanya sebagai satu-satunya petunjuk hidup. Dalam salah satu ayat, Allah menyeru kita:

) : ( Artinya : "Dan Al-Quran itu adalah kitab yang Kami turunkan yang diberkati, maka ikutilah dia dan bertakwalah agar kamu diberi rahmat." 8

7 8

Q.S. An-Nisa [4] : 82 Q.S. An-Nisa [6] : 155

Ushuluddin I - Tahun Akademik 2010-2011

Perspektif Umum 12 Integrasi Sains dan Al-Quran

B. JENIS KELAMIN BAYI Beberapa abad lalu diyakini bahwa jenis kealmin bayi ditentukan oleh sel ibunya atau paling tidak dipercayai bahwa jenis kelamin ditentukan oleh sel jantan dan sel betina secara bersama-sama. Akan tetapi, Al-Quran memberitahukan kita informasi yang berbeda yang menyebutkan bahwa jenis kelamin laki-laki atau perempuan ditentukan dari air mani yang dipancarkan ke dalam rahim. Hal ini termaktub dalam Al-Quran sebagai berikut :

Artinya : Dan bahwasanya dialah yang menciptakan berpasang-pasangan pria dan wanita. Dari air mani, apabila dipancarkan.9

Cabang ilmu genetika dan biologi molekuler yang sedang berkembang telah membenarkan secara ilmiah atas kecermatan informasi yang diberikan dalam Al-Quran. Maka dapat dipahami bahwa jenis kelamin ditentukan dari sel sperma yang berasal dari laki-laki dan

perempuan pun tidak memliki peran dalam proses ini. Kromosom merupakan unsur utama dalam penentuan jenis kelamin.10

Dalam proses ini, 2 dari 46 kromosom yang menentukan dari struktur seorang manusia diketahui sebagai kromosom jenis kelamin. 2 kromosom ini dinamakan XY pada laki-laki dan XX pada wanita pelambangan ini karena kromosom-kromosom tersebut merip dangan huruf X dan Y. Kromosom Y membawa sifat laki-laki dan kromosom Y membawa sifat perempuan. Pembentukan manusia baru berawal dari kombinasi silang salah satu

kromosom-kromosom ini yang berada dalam tubuh laki-laki dan perempuan secara berpasangan. Pada perempuan kedua komponen sel kelamin yang terbelah9 10

Q.S. An-Najm [53] : 45-46 Harun Yahya, Keajaiban-Keajaiban Al-Quran

Ushuluddin I - Tahun Akademik 2010-2011

Perspektif Umum 13 Integrasi Sains dan Al-Quran

menjadi dua selama okulasi membawa kromosom X sebaliknya, sel kelamin lakilaki menghasilkan 2 sperma yang berbeda. 1 mengandung kromosom X dan yang 1 lagi mengandung kromosom Y. Jika semua kromosom X dari perempuan bergabung dengan semua sperma yang mengandung kromosom X maka bayi tersebut adalah perempuan. Jika ia bergabung dengan sperma yang mengandung kromosom Y maka bayi tersebut adalah laki-laki.11

Maka dapat disimpulakan, jenis kelamin ditentukan dari kromosom lakilaki yang bergabung dengan sel tel perempuan. Tak satu pun dari hal ini diketahui hingga penemuan ilmu Genetika pada Abad ke-20 bahkan dalam sejumlah masyarakat dipercaya bahwa jenis kelamin bayi ditentukan oleh sel tubuh perempuan. Anggapan ini berakibat dengan

mempersalahkan para wanita apabila melahirkan anak perempuan. 13 abad sebelum gen manusia ditemukan Al-Quran telah menolak kepercayaaan Takhayul ini dan menunjukan bahwa penentuan jenis kelamin bukanlah dari perempuan, tetapi dari air mani yang dipancarkan yaitu laki-laki. Jika kita terus mempelajari fakta-fakta yang diberitakan dalam Al-Quran mengenai pembentukan manusia, sekali lagi kita akan menemukan fakta ilmiah yang sunguh penting.12

C. TAHAP PERTUMBUHAN BAYI Ketika sperma dari laki-laki bergabung dengan sel sperma wanita, intisari bayi yang akan lahir terbentuk. Sel tunggal yang dikenal sebagai zigot dalam ilmu Biologi akan segera berkembang biak dengan

membela diri hingga akhinya segera membentuk segumpal daging. Tentu saja hal ini dapat dilihat oleh nmanusi dengan bantuan Mikroskop namun zigot tersebut tidak melewatkan tahap pertumbuhannya begitu saja. Ia melekat pada dinding rahim seperti akar11 12

Harun Yahya, Keajaiban-Keajaiban Al-Quran Ibid.

Ushuluddin I - Tahun Akademik 2010-2011

Perspektif Umum 14 Integrasi Sains dan Al-Quran

yang kokoh menamcap di bumi. Melalui hubungan semacam ini, zigot mampu mendapatkan zat-zat penting dari tubuh sang ibu bagi pertumbuhannya. Di sisi lain pada bagian ini, satu keajaiban penting dari Al-Quran terungkap. Saat merujuk pada zigot yang sedang tumbuh pada rahim ibu, Allah menggunakan kata Alaq dalam Al-Quran.

Artinya :

)- : (

Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan. Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah.13 Arti kata Alaq dalam bahasa arab adalah sesuatu yang menempel pada suatu tempat. Kata ini secara harfiah digunakan untuk menggambarkan Lintah yang menempel pada tubuh untuk menghisap darah. Tentunya bukan sesuatu yang kebetulan bahwa kata yang sedemikian tepat digunakan untuk zigot yang sedang tumbuh dalam rahim ibu. Hal ini sekali lagi membuktikan bahwa Al-Quran adalah Wahyu Allah tuhan semesta alam.14 D. TANDA PENGENAL MANUSIA PADA SIDIK JARI Al-Quran menyebutkan bahwa mudah bagi Allah untuk menghidupkan manusia setelah kematiannya. Penyataan pada sidik jari ditekankan. Hal ini termaktub dalam Al-quran surah Al-Qiyamah ayat 4:

Artinya :

Bukan demikian, Sebenarnya kami Kuasa menyusun (kembali) jari jemarinya dengan sempurna.1513 14

Q.S. An-Najm [96] : 1-3 Harun Yahya, Keajaiban-Keajaiban Al-Quran 15 Q.S. Al-Qiyamah [75] : 4

Ushuluddin I - Tahun Akademik 2010-2011

Perspektif Umum 15 Integrasi Sains dan Al-Quran

Penekanan pada sidik jari memiliki makna sangat khusus, ini dikarenakan sidik jari bagi setiap orang adalah khas bagi dirinya sendiri. Setiap orang yang hidup atau pernah hidup memiliki serangkaian sidik jari yang unik dan Itulah mengapa sidik berbeda dengan yang lain. jari dipakai sebagai kartu

identitas yang sangat penting bagi pemiliknya dan digunakan di seluruh dunia. Akan tetapi yang penting adalah bahwa keunikan sidik jari ini baru ditemukan di akhir abad ke-19. Sebelumnya orang menggap sidik jari sebagai

lengkungan-lengkungan biasa tampa makna khusus. Namun dalam Al-Quran, Allah merujuk pada sidik jari yang sedikit pun tak ada perhatian orang saat itu dan mengarahkan perhatian kita pada arti penting sidik jari yang baru dipahami pada zaman sekarang. E. OTOT YANG MEMBUNGKUS TULANG Sisi penting lain yang disebutkan dalam ayat-ayat Al-Quran adalah tahaptahap pembentukan mausia dalamrahim ibu. Disebutkan dalam ayat Al-Quran bahwa dalam rahim ibu mulamya tulang-tulang terbentuk dan selanjutnya terbentuklah otot yang membungkus tulang-tulang ini. Kemudian air mani itu kami jadiakan segumpal darah lalu segumpal darah itu kami jadikan segumpal daging dan segumpal daging itu kami jadiakn tulang belulang lalu tulang belulang itu kami bungkus dengan daging kemudian kami jadikan dia makhluk yang berbentuk lain maka maha sucilah Allah pencipta yang paling baik. Ini disadur dari kitab suci Al-Quran Surah Al-Muminun ayat 14:

) : ( Embriologi adalah cabang ilmu yang mempelajari dari perkembangan embrio dalam rahim ibu. Hingga akhir-akhir ini para ahli embriologi beranggapan

Ushuluddin I - Tahun Akademik 2010-2011

Perspektif Umum 16 Integrasi Sains dan Al-Quran

bahwa tulang dan otot dalam embrio terbentuk secara bersamaan. Karena itu, sejak dahulu banyak orang yang beanggapan bahwa ayat ini bertentangan dengan ilmu pengetahuan. Namun penelitian canggih dengan mikroskop yang dilakukan dengan menggunakan teknologibaru telah mengungkap bahwa pernyataan AlQuran adalah benar kata demi katanya. Penelitian di tingkat mikroskopis ini menunjukan bahwa perkembangan dalam rahim Ibu terjadi secara persis seperti yang digambarkan dalam ayat tersebut. Pertama, jaringan tulang rawan embrio mulai mengeras. Kemudian, selsel otot yang terpilih dari jaringan di sekitar tulang-tulang bergabung dan membungkus tulang-tulang ini.16

Pristiwa ini digambarkan dalam sebuah buku

terbitan ilmiah dengan kalimat berikut : dalam minggu ketujuh, rangka mulai tersebar keseluruh tubuh dan tulangbelulang mencapai benruknya yang kita kenal. Pada akhir minggu ketujuh dan selama minggu kedelapan otot-otot menempati posisinya disekeliling bentukan tulang.17 Singkatnya, tahap-tahap pembentukan manusia sebagaimana

digambarkan dalam Al-Quran, benar-benar sesuai penemuan embriologi modern. Bidang biologi merupakan salah satu diantara beberapa bidang yang banyak mengungkapkan berbagai rahasia-rahasia Al-Quran. Semoga berbagai penemuan ini membuat kita semakin menyakini kebenaran Al-Quran sebagai Wahyu Ilahi. Ini juga menunjukan bahwa Al-Quran tidak pernah usang sejalan dengan perkembanagan zaman. Al-Quran akan tetap terjaga dan menjadi

kitab suci sampai hari kiamat. Adapun fakta-fakta ilmiah pada pemaparan diatas, hanya sebagian kecil saja baik yang telah ditemukan maupun yang masih tersembunyi. Wallahu Aalam bi as-Shawab !!!16 17

Harun Yahya, Keajaiban-Keajaiban Al-Quran Moore, Developing Human, Cetakan Ke-6, 1998

Ushuluddin I - Tahun Akademik 2010-2011

Perspektif Umum 17 Integrasi Sains dan Al-Quran

BAB III

AL-QURAN DAN FISIKA

A. PENGANTAR PENULIS Perspektif ini merupakan salah satu awal metode yang berkembang dalam dunia sains. Ini dikarenakan bidang fisika merupakan bidang keilmuan yang bersumber pada kajian gejala-gejala alam dalam kaitannya dengan perhitungannya yang matematis. Mengawali kajian ini, mari kita perhaatikan Ayat di bawah ini :

)- : (

Artinya : Demi langit dan yang datang pada malam hari,Tahukah kamu apakah yang datang pada malam hari itu?(yaitu) bintang yang cahayanya 18 menembus. Dalam ayat diatas, secara jelas nampak sumpah Allah pada langit beserta segala aspek yang terkaitnya dengannya pada malam hari. Kemudian disebutkan bahwa yang datang pada malam hari itu adalah bintang yang cahayannya menembus. Ayat ini mengandung rahasia yang segala aspeknya akan memberikan dampak pada kehidupan dibumi. Rahasia ini dapat diketahui oleh manusia melalui analisis ilmiah khususnya dalam bidang fisika. Lebih dalam, karakteristik bintang diatas ialah mengetuk (berdenyut), sebuah bintang dan menembus. Namun baru pada tahun 1970, fakta ilmiah ini ditemukan. Ini mengindikasikan, Al-Quran yang setiap kalimat dan setia katanya didasarkan makna terindah serta mengandung pengetahuan yang masih harus disingkapkan.19

18 19

Q.S. At-Thariq : 1-3 Caner Taslaman, Miracle of Quran, Bab (8) pulsar, Hal. 68

Ushuluddin I - Tahun Akademik 2010-2011

Perspektif Umum 18 Integrasi Sains dan Al-Quran

B. GAYA GRAVITASI Allah swt berfirman:

)- : (Artinya : Sungguh, Aku bersumpah dengan bintang-bintang. Yang beredar dan terbenam20

.

Untuk mendapatkan wawasan lebih jernih tentang wawaan diatas, pertama-tama mari kita lihat dari arti penting kata-kata yang digunakan dalam bahasa arab. Kata arab bermakna yang surut. Kata ini memiliki konotasi21

menciut, tenggelam, dan kemunduran.

Adapun tafsir dari kata

ialah

tampak diwaktu malam kemudian tersembunyi di tempat terbenamnya di bawah ufuk.22 Ayat ini menyampaikan salah satu hukum ilmiah yaitu relativitas gerak dalam kehidupan sehari-hari yang kita kenal sebagai Gerak Gravitasi. Maka dapat dikatakan, temuan para ilmuan bukanlah penemuan sesuatu yang tak ada sebelumnya tetapi hanya menjelaskan hal-hal yang sebenarnya sudah dikabarkan dalam Al-Quran. Sejak peciptaan alam semesta, gaya gravitasi telah ada bersamaan dengan keberadaaan alam semesta ini. Ilmuwan Isaac Newton (1642-1727) menjelaskan dengan rumus matematika, bahwa ciptaan Allah dilandaskan pada hukum gravitasi. Rahasia dalam penciptaan ini bahwa keberadaan gaya gravitasilah yang mengatur keseimbangan benda-benda langit. Bahkan postur tegak manusia bukanlah perkembangan acak melainkan terkait dengan gaya gravitasi yang melekat pada materi.23

20 21

Q.S. At Takwir : 15-16 Caner Taslaman, Miracle of Quran, Bab (9) tarikan dan gerakan, Hal. 69 22 Hasanain Muhammad Makhluf, Kamus Al-Quran, Bab Surah At-Takwir, Hal. 81 23 Caner Taslaman, Miracle of Quran, Bab (9) tarikan dan gerakan, Hal. 70

Ushuluddin I - Tahun Akademik 2010-2011

Perspektif Umum 19 Integrasi Sains dan Al-Quran

C. LANGIT YANG MENGEMBALIKAN Ayat ke-11 dari surah at-Thariq dalam Al-Quran, mengacu fungsi mengembalikan yang dimiliki langit.

Artinya :

) : 42 ( Demi langit yang mengandung hujan. 25

Kata yang ditafsirkan mengandung hujan dalam terjemahan Al-Quran ini juga bermakna mengirim kembali atau mengembalikan. Sebagaimana diketahui atmosfer yang meingkupi bumi terdiri dari sejumlah lapisan. Setiap lapisan memiliki peran penting bagi kehidupan. Penelitian mengungkapkan bahwa lapisan lapisan ini meniliki fungsi mengembalikan benda-benda atau sinar yang mereka terima ke angkasa atau ke arah bawah, yakni ke bumi. Mari kita cermati sejumlah contoh pengembalian lapisan-lapisan yang mengelilingi bumi tersebut. Lapisan Troposphere (13 hingga 15 Km di atas permukaan bumi) memungkinkan uap air yang naik ke permukaan bumi menjadi terkumpul hingga jenuh dan turun kembali ke bumi sebagai hujan. Lapisan Ozonosphere (pada ketinggian 25 Km) memantulkan radiasi berbahaya dan sinar ultraviolet yang datang dari ruang angkasa dan mengembalikan keduanya ke ruang angkasa. Ionosphere memantulkan kembali pancaran gelombang radio dari bumi ke berbagai belahan bumi lainnya. Persis sama dengan komunikasi pasif sehingga memungkinkan komunikasi tampa kabel, pemancaran siaran radio dan televisi pada jarak yang cukup jauh. Sifat lapisan-lapisan langit yang hanya dapat ditemukan pada ilmuan masa kini telah dinyatakan berabad-abad lalu dalam Al-Quran. Ini sekali lagi membuktikan bahwa Al-Quran benar-benar firman Allah.

24

Ar-raj'i ) (berarti kembali. hujan dinamakan raj'i dalam ayat ini, Karena hujan itu berasal dari uap yang naik dari bumi ke udara, Kemudian turun ke bumi, Kemudian kembali ke atas, dan dari atas kembali ke bumi dan begitulah seterusnya. 25 Q.S. At-Thariq : 11

Ushuluddin I - Tahun Akademik 2010-2011

Perspektif Umum 20 Integrasi Sains dan Al-Quran

D. FUNGSI GUNUNG Al-Quran mengarahkan perhatian kita pada fungsi goelogis penting dari Gunung. Ini tarmaktub dalam ayat berikut :

) : ( Artinya :

"Dan Telah kami jadikan di bumi Ini gunung-gunung yang kokohsupaya bumi itu (tidak) goncang bersama mereka dan Telah kami jadikan (pula) di bumi itu jalan-jalan yang luas, agar mereka mendapat petunjuk".26

Sebagaimana kita lihat, dinyatakan dalam ayat tersebut. Gunung-gunung berfungsi menahan berbagai gonjangan di bumi. Kenyataan ini tidaklah diketahui oleh siapapun dimasa ketika Al-Quran diturunkan. Nyatanya, hal ini baru saja terungkap sebagai hasil dalam penemuan geologi modern. Menurut penemuan ini, gunung-gunung muncul sebagai hasil pergerakan dan tumbukan dari lempengan-lempengan raksasa yang membentuk kerak bumi. Ketika dua lempengan bertumbukan, lempengan yang lebih kuat menyelinap di bawah lempengan yang satunya. Sementara yang diatas melipat dan membentuk dataran tinggi dan gunung. Lapisan bawah bergerak dibawah permukaan dan membentuk perpanjangan yang dalam ke bawah. Ini berarti, gunung memiliki bagian yang menghujam ke bawah yang tak kalah besarnya dengan yang tampak di permukaan bumi.27 Dalam tulisan ilmiah, struktur gunung digambarkan sebagai berikut : pada bagian benua yang lebih tebal seperti pada jajaran pegunungan, kerak bumi akan terbenam lebih dalam ke dalam lapisan Magma.28

26 27

Q.S. Al-Anbiyaa [21] : 31 Harun Yahya, Keajaiban Al-Quran 28 Carilyn Soiits,Robert Gardner,Samueel F. Hower, Allyn and Bacon. General Science, Inc. Newton, Massic Hussels, 1985, Hal. 10

Ushuluddin I - Tahun Akademik 2010-2011

Perspektif Umum 21 Integrasi Sains dan Al-Quran

Dalam sebuah ayat peran sebuah ayat seperti ini, diungkapkan sebagai sebuah perumpamaan seperti pasak.

Artinya :

29

Bukankah kami Telah menjadikan bumi itu sebagai hamparan? Dan gunung-gunung sebagai pasak?.

Dengan kata lain, gunung-gunung menggengam lempengan kerak bumi dengan meamnjang keatas dan ke permukaan bumi pada titik-titik pertemuan lempengan ini. Dengan cara ini, mereka memacanhkan kerak bumi dan mencegahnya dari terombang ambing di atas permukaan magma atau diantara lempengan-lempengannya. Singkatnya, kita dapat menyamakan gunung dengan paku yang menjadikan lembaran-lembaran kayu tetap menyatu. Fungsi pemancangan dari gunung dijelaskan dalam tulisan ilmiah dengan istilah isostasi. Isostasi bermakna sebagai berikut : Isostasi adalah kesetimbangan dalam gerak bumi yang terjaga oleh aliran materi bebatuan dibawah prmukaaan akibat gerakan Gravitasi.30

Peran penting gunung yang ditemukan oleh Ilmuwan geologi Modern dan penelitian gempa telah dinyatakan dalam Al-Quran berabad-abad lampau sebagai suatu buki hikmah maha agung dalam penciptaan Allah. Jadi, Funsi utama gunung ialah menjaga keseimbangan bumi agar tidak tergoncang bersamaan dengan berbagai gerak yang terjadi dalam inti bumi. Wallahu Alam Bi As-Shawab !!!

29 30

Q.S. An-Naba [78] : 5-6) Websters, New Twentieth Century Dictionary and ad. Isostasy, New York, Hal. 975.

Ushuluddin I - Tahun Akademik 2010-2011

Perspektif Umum 22 Integrasi Sains dan Al-Quran

BAB IV

AL-QURAN DAN KIMIA

A. PENGANTAR PENULIS Kimia merupakan cabang sains yang mengkaji berbagai karakteristik dari berbagai unsur-unsur senyawa yang tersebar di permukaan bumi ini. Melalui pengkajian ini, kita dapat kengenal berbagai karakteristik senyawa sehingga dapat memanfaatkannya dalam kehidupan ummat manusia. Berangkat dari ilmu ini, berbagai penemuan baru dapat ditemukan serta dapat mengungkap berbagai rahasi-rahasia yang termaktub dalam kitab suci Al-Quran. Mengawali renungan ini, mari kita perhatikan ayat dibawah ini :

Artinya : Dan yang menumbuhkan rumput-rumputan. Lalu dijadikan-Nya rumput-rumput itu kering kehitam-hitaman.31 Ayat diatas mengacu pada pembentukan minyak bumi. Sebagimana diketahui, minyak bumi melalu proses kimia yang panjang serta bersumber dari sisa bahan organik sejak jutaan tahun lalu. Ringkasnya, Minyak bumi sebagaimana digambarkan dalam ayat di atas ialah terbuat dari bahan organik, berwarna hitam dan bergerak seperti air bah. 32 Fakta ilmiah diatas merupakan satu diantara berbagai fakta ilmiah dalam bidang kimia yang termaktub dalam Al-Quran sejak 1400 tahun lalu. Lebih jelasnya, akan kami paparkan pada penjelasan berikunya.

31 32

Q.S. Al-Ala [87] : 4-5) Caner Taslaman, Miracle of Quran, Bab (35) pembentukan minyak bumi, Hal. 153

Ushuluddin I - Tahun Akademik 2010-2011

Perspektif Umum 23 Integrasi Sains dan Al-Quran

B. RAHASIA BESI Besi adalah salah satu unsur yang dinyatakan secara jelas dalam Al-Quran. Dalam Surah Al-Hadid yang berarti besi kita diberi tahu sebagai berikut:

Artinya :

: ... ...

...dan Telah kami turunkan bersama mereka Al Kitab dan neraca (keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan. dan kami ciptakan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia...33 Kata yang berarti kami turunkan, khusus digunakan untuk bisi dalam ayat ini. Dapat diartika secara kiasan untuk menjelaskan bahwa besi diciptakna untuk memberi manfaat bagi manusia. Tapi ketika kita mempertimbangkan makna harfiah dalam ayat ini, yakni secara bendawi diturunkan dari langit. Kita akan menyadari bahwa ayat ini memiliki keajaiban ilmiah yang sangat penting. Ini dikarenakan penemuan astronomi saat ini telah mengungkap bahwa logam besi yang ditemukan di bumi kita berasal dari bintang-bintang raksasa diangkasa luar.34

Logam berat dialam semesta dibuat dan dihasilakn dalam inti bintangbintang raksasa. Akan tetapi sistem tata surya kita, tidak mamiliki struktur yang cocok untuk menghasilakn besi secara mandiri. Besi hanya dapat dibuat dan dihasilkan dalam bintang-bintang yang jauh lebih besar dari matahari yang suhunya mencapai 100 juta derajat. Ketika jumlah besi melampaui batass tertentu dalam sebuah bintang, bintang ersebut tidak mampu lagi mananggungnya dan akhirnya meledak melalui peristiwa yang disebut Nova atau Supernova. Akibat dari ledakan ini, meteormeteor yang mengandung besi bertaburan diseluruh penjuru alam semesta dan mereka bergerak melalui ruang hampa hingga mangalami tarikan oleh gaya gravitasi oleh benda angkasa. Semua ini menunjukan bahwa logam besi tidak

33 34

Q.S. Al-Hadiid [57] : 25) Harun Yahya, Keajaiban-Keajaiban Al-Quran

Ushuluddin I - Tahun Akademik 2010-2011

Perspektif Umum 24 Integrasi Sains dan Al-Quran

terbentuk di bumi melainkan kiriman dari bintang-bintang yang meledak diluar angkasa malalui meteor-meteor yang turun ke bumi. Persis sama dinyatakan dalam tersebut. Jelaslah bahwa fakta ilmiah ini tidak dapat diketahui pada abad ke-7 ketika Al-Quran diturunkan. Namun, Al-Quran telah menyebutkannya yang menunjukan dia benar-banar Wahyu Ilahi.35

C. FUNGSI ANGIN DALAM PEMBENTUKAN HUJAN Dalam sebuah ayat Al-Quran, disebutkan sebuah sifat angin yang mengawinkan dan terbentuknya hujan karenanya.

Artinya :

:

Dan kami Telah meniupkan angin untuk mengawinkan (tumbuhtumbuhan) dan kami turunkan hujan dari langit, lalu kami beri minum kamu dengan air itu, dan sekali-kali bukanlah kamu yang menyimpannya.36

Dalam ayat ini, ditekankan bahwa fase pertama dalam pembentukan hujan adalah angin. Hingga awal abad ke-20, satu-satunya hubungan antara hujan dan angin yang diketahui adalah bahwa angin hanyalah menggerakkan awan. Namun, penemuan ilmu metereologi modern telah menunjukan peran mengawinkan dari angin dalam pembentukan hujan fung si mengawinkan dari angin ini terjadi sebagaimana berikut : Di atas permukaan air dan samudra gelembung udara yang tak terhitung jumlahnya terbentuk akibat pembentukan buih. Pada saat gelembung ini pecah ribuan partikec kecil dengan diameter seper 100 mm terlempar ke udara. Partikel-partikel ini yang dikenal sebagai aerosol bercampurdengan debu daratan yang terbawa olah angin dan selanjunya terbawa ka atas lapisan atmosfer. Partikel-partikel ini dibawah lebih tinggi oleh angin dan bertemu35 36

Harun Yahya, Keajaiban-Keajaiban Al-Quran Q.S. Al-Hijr [15] : 22

Ushuluddin I - Tahun Akademik 2010-2011

Perspektif Umum 25 Integrasi Sains dan Al-Quran

dengan uap air disana. Uap air mengembun disekeliling partikel ini dan berubah menjadi37

butiran-butiran air.

Butiran-butiran ini

mula-mula

berkumpul dan membentuk awan dan kemudian jatuh ke bumi dalam bentuk hujan.

Sebagaimana terlihat, angin yang mengawinkan uap air yang melayang di udara dengan partikel-partikel yang dibawanya dilaut dan akhirnya membantu pembentukan awan hujan. Apabila angin tidak mamiliki sifat-sifat ini, butiranbutiran air di atmosfer bagian atas tidak akan pernah terbentuk dan hujan pun tidak akan pernah terjadi. Hal terpenting disinilah adalah bhwa peran utama angin dalam pembentukan hujan telah dinyatakan berabad-abad yang lalu dalam sebuah ayat Al-Quran pada saat orang hanya mengetahui sedikit saja tentang fenomena Alam.38 D. LAUTAN YANG TIDAK BERCAMPUR SATU SAMA LAIN Salah satu diantara sekian sifat laut yang diketahui adalah yang baru-baru ini ditemukan sebagaimana disebutkan dalam Al-Quran sebagai berikut :

39 )- : (Artinya : Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya Kemudian bertemu.Antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui oleh masing-masing.40 Sifat lautan yang saling bertemu akan tetapi tidak bercampur satu sama lain ini telah ditemukan oleh Ahli kelautan baru-baru ini. Dikarenakan gaya fisika37 38

Harun Yahya, Keajaiban-Keajaiban Al-Quran Ibid. 39 Di antara ahli tafsir ada yang berpendapat bahwa la maksudnya masing-masingnya tidak menghendaki. dengan demikian maksud ayat 19-20 ialah bahwa ada dua laut yang keduanya tercerai Karena dibatasi oleh tanah genting, tetapi tanah genting itu tidaklah dikehendaki (Tidak diperlukan) Maka pada akhirnya, tanah genting itu dibuang (digali untuk keperluan lalu lintas), Maka bertemulah dua lautan itu. seperti terusan Suez dan terusan Panama. 40 Q.S. Ar-Rahman [55] : 19-20

Ushuluddin I - Tahun Akademik 2010-2011

Perspektif Umum 26 Integrasi Sains dan Al-Quran

yang disebut tegangan permukaan tiap dari laut-laut yang saling bersebelahan tidak menyatu. Akibat adanya perbedaan masa jenis tegangan permukaan mencegah lautan dari proses bercampur satu sama lain seolah terdapat dinding tipis yang memisahkan mereka. Sisi menarik dari hal ini adalah bahwa pada masa ketika mausia tidak mamiliki pengetahuan soal tegangan permukaan ataupun ilmu kelautan, hal ini telah dinyatakan dalam Al-Quran. Mudahan-mudahan beberapa Ibrah diatas dapat menjadi pelajaran bagi kita semua. Berangkat dari sekarang, mari kita bangkit untuk meraih kembali kejayaan Islam. Mari kita merevolusioner maindset kita dalam hidup ini dengan tidak meninggalkan hakikat nilai yang terkandung dalam Agama Islam. Islam inilah adalah agama yang elastis, tidak kaku dengan berbagai perkembangan zaman dan kondisi setiap saat. Marilah kita senantiasa merenungi ayat-ayat Quraniyyah dan Ayat Kauniyyah agar kita dapat meraih keseimbangan hidup Dunia-Akhirat. Allah SWT Berfirman :

) : ( Artinya : Engkau masukkan malam ke dalam siang dan Engkau masukkan siang ke dalam malam. Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati, dan Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup.41 Dan Engkau beri rezki siapa yang Engkau kehendaki tanpa hisab (batas).42 Wallahu Aalam bi As-Shawab !!!

41

sebagian Mufassirin memberi misal untuk ayat Ini dengan mengeluarkan anak ayam dari telur, dan telur dari ayam. dan dapat juga diartikan bahwa pergiliran kekuasaan diantara bangsa-bangsa dan timbul tenggelamnya sesuatu umat adalah menurut hukum Allah. 42 Q.S. Al-Imran [3] : 27

Ushuluddin I - Tahun Akademik 2010-2011

Perspektif Umum 27 Integrasi Sains dan Al-Quran

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN 14 Abad silam, Allah menurunkan kepada manusia Al-Quran sebagai Kitab petunjuk. Dia menyeruh ummat manusia agar terbimbing kepada kebenaran dengan memamatuhi kitab tersebut. Sejak saat diturunkannya hingga hari kebangkitan kitab suci terakhir ini akan tetap menjadi satu-satunya kitab suci umat manusia. Keindahan bahasa Al-Quran yang tak tertandingi dan hikmah Agung yang terkandung di dalamnya adalah bukti nyata bahwa ia adalah Firman Allah. Disamping itu Al-Quran mempunyai banyak keajaiban lain yang

membuktikannya sebagai Wahyu dari Allah. Salah satu keajaiban ini adalah kenyataan bahwa sejumlah kebenaran ilmiah yang hanya dapat diunhkap oleh teknologi abad ke-20 telah dinyatakan dalam Al-Quran 1400 tahun yang lalu. Fakta-fakta ilmiah tersebut diantaranya sebagaimana yang disebutkan dalam bidang Biologi. Tetapi Al-Quran bukanlah kitab ilmu pengetahuan, namun didalam sejumlah ayatnya terdapat banyak fakta Ilmiah yang dinyatakan secara ringkas dan mendalam yang baru dapat ditemukan dengan teknologi abad ke-20. Allah SWT berfirman :

Artinya :

43

Tiadalah kami alpakan sesuatupun dalam Al-Kitab, kepada Tuhanlah mereka dihimpunkan.43

Kemudian

sebahagian Mufassirin menafsirkan Al-Kitab itu dengan Lauhul mahfudz dengan arti bahwa nasib semua makhluk itu sudah dituliskan (ditetapkan) dalam Lauhul mahfudz. dan ada pula yang menafsirkannya dengan Al-Quran dengan arti: dalam Al-Quran itu Telah ada pokokpokok agama, norma-norma, hukum-hukum, hikmah-hikmah dan pimpinan untuk kebahagiaan manusia di dunia dan akhirat, dan kebahagiaan makhluk pada umumnya.

Ushuluddin I - Tahun Akademik 2010-2011

Perspektif Umum 28 Integrasi Sains dan Al-Quran

Daftar PustakaAs-Shouwy, Ahmad. Dkk. Mukjizat Al-Quran dan As-Sunnah Tentang IPTEK. Jakarta : Gema Insani Press, 1995. Carilyn Soiits,Robert Gardner,Samueel F. Hower, Allyn and Bacon. General Science. Inc. Newton, Massic Hussels, 1985. Departemen Agama RI. Mushaf Al-Quran Terjemah. Jakarta : Al-Huda kelompok gema Insani, Edisi tahun 2002. Makhluf, Hasanain Muhammad. Kamus Al-Quran. Bandung : Gema Risalah Press, 2009. Najati, Muhammad Utsman. Psikologi dalam Al-Quran. Bandung : CV Pustaka Setia, 2005. Nata, Abuddin. Metodologi Studi Islam. Jakarta : PT RawaGrafindo Press, 1998. Nataatmadja, Dr. Hidayat. Inteligensi Spritual. Jakarta : Intuisi Press, 2003. Taslaman, Caner. Miracle of Quran, mengungkap penemuan-penemuan Ilmiah Modern. Bandung : Mizan. 2010. Websters, New Twentieth Century Dictionary and ad. Isostasy. New York. Yahya, Harun. Keajaiban-keajaiban dalam Al-Quran.

Ushuluddin I - Tahun Akademik 2010-2011

Perspektif Umum 29 Integrasi Sains dan Al-Quran

Salam buat semua !!! Tulisan ini KU persembahkan untuk Agama, bangsa dan Negara ku yang tercinta. Kriti dan [email protected]

Ushuluddin I - Tahun Akademik 2010-2011