iiwill - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5716/1/ahmad...
TRANSCRIPT
SKRIPSI
STRATEGI PENINGKATAN KOMPETENSI GURU MTS DAAR EL
KHAIRAT CIKANDE-SERANG
CCSkripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu persyarutan memperoleh gelursarjana Sl (strata satu)"
II .....
Will
DISUSUN OLEH :
AHMAD JAJULI102018224078
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN
JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2009
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
STRATEGI PENINGKATAN KOMPETENSI GURU MTS DAAR
EL KHAlRAT ClKANDE-SERANG
SKRIPSI
Diajukan Kcpada Fakultas lImu Tarbiyah dan Kcguruan Untuk Mcmcnuhi
Pcrsyaratan Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh:
Ahmad Jai~li
102018224078
Di Bawah Biinbingan:
NIP :t95
~ .~ b
Dr::f;.adhilah Sural a M.Si
NIP:195612231983032001
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDlKAN
JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2009
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi yang beIjudul "Strategi Peningkatan Kompetensi Guru MTs Daar el
Kbairat Cikande-Serang" yang disusun oleh Ahmad Jajuli dengan nomor induk
mahasiswa 102018224078 teiah diujikan pada tanggal 13 November 2009 dan teiah
diterima dan disyahkan oleh Dewan Penguji Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan DIN Syarif Hidayatuilah Jakarta. Skripsi ini telah diterima sebagai salah
satu syarat untuk memperoleh gelar saIjana strata satu (S-I) pada jurusan/prodi Kl
Manajemen Pendidikan
Jakarta, 13 November 2009
Panitia Ujian Munaqasah
Ketua Panitia (Ketua Jurusan/Prodi)
Drs. Rusydi Zakaria, M.Ed. M.Phili~.: 195605301985031002
Sekretaris (Sekretaris Jurusan/Prodi)
Drs. Mu'arifSam, M.PdNIP.: 196507171994031005
Penguji 1
Nurlena Rifa'i, M.A. Ph.DNIP.: 195910201986032001
Penguji II
Dra. Eri Rossatria, M.AgNIP.: 194707171966082001
Mengetahui:Dekan Fakultas IImu Tarbiyah Dan Keguruan
;;0----
~~'C.MEN4
~5"f- G'/l"t '"\lJ1.B. 1Y
"-'iD.0 \....~ .. /;;:") '1.t l'
I ,... .~ \&.",,'.... \;-•., [! (Iffi%••'I'" 'il
J... ~ I'.:'::"~ ~~ ;:<1_-4-
LEMBARPERNYATAAN
Bismillahirrohmanirrohim
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Ahmad Jajuli
~ : 102018224078
Program Studi : Manajemen Pendidikan
Jurusan : Kependidikan Islam
Faku1tas : IImu Tarbiyah dan Keguruan
Dengan ini menyatakan bahwa :
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan untuk mempero1eh gelar SaJjana Strata (SI) di
Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan skripsi ini te1ah saya
cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam
Negeri SyarifHidayatullah Jakarta
3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bUk:an karya asli saya atau
merupakan jip1akan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima
sanksi berdasarkan ketentuan yang berlaku d: UIN Syarif Hidayatul1ah
Jakarta
Jakarta, 20 Juli 2009
Penulis
Ahmad Jaju1i
ABSTRAKSIAhmad JajuliNIM 102018224078
"Strategi Peningkatan Kompetensi Guru MTs Daar el Khairat Cikande-Serang"
Strategi peningkatan kompetensi guru merupakan bagian dari strategi peningkatan mutusnmber daya manusia. Guru merupakan suatu profesi dan snmber daya penting yangdimiliki oleh lembaga pendidikan. Untuk itu, guru ditnntut memiliki keahlian danprofesi khusus dalam bidang pendidikan. Tujuan dari peningkatan kompetensi guruadalah untuk meningkatkan berbagai keterampilan dan penguasaan bidang studi untukkebutuhan sekarang dan menyiapkan tenaga kependidikan agar siap memangkujabatantertentu di masa yang akan datang. Adapun upaya yang dilakukan adalah denganmengadakan kegiatan pengembangan secara terprogram dan melibatkan tenagakependidikan secara langsung, baik ketika identifikasi kebutuhan peningkatankompetensi ataupun dalam menentukan metode yang digunaka dalam meningkatkankompetensi tersebut.
Penelitian ini dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran tentang strategi yangdilakukan, hasil yang dicapai dan kendala-kendala yang dihadapi oleh Kepala Sekolahdalam peningkatan kompetendi guru. Metodologi dalam penelitian ini menggunakanmetode distribusi frekuensi, yaitu penelitian yang mencoba menggambarkan frekuensisecara sistematis mengenai fakta-fakta tertentu selia didukung dengan data kualitati£Adapun subjek penelitian ini adalah Kepala Sekolah dan para guru MTs Daar elKhairat. Pengumpulan data dalam penelitian ini dengan cara wawancara danpenyebaran angket.
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan peningkatan kompetensi guru meliputi;pengadaan rapat rutin, peinberian petnnjuk teknis dan nonteknis, mengarahkan danmemfasilitasi guru untuk melanjutkan studi ke jenjang pendidikan lebih tinggi, selainitu sekolah aktif mengirimkan beberapa guru untuk mengikuti kegiatan dan pelatihanyang berhubungan deng~.n pendidikan baik yang dilaksanakan oleh pemerintah maupuninstansi non pemerintah
Adapun saran untuk peningkatan kompetensi guru di MTs Daar el Khairat, yaitu:Kapala Sekolah hendaknya memberikan kesempatan yang merata kepada setiap guruuntuk meneruskan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi, para guru harns lebihinovatif dan kreatif dalam menggunakan media pembelajaran yang sudah tersedia.
KATAPENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Tiada kata yang pantas penulis ungkapkan selain puji syukur ke hadirat
Allah SWT yang telah memberikan taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah
kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membimbing umatnya menuju jalan
yang diridhai oleh Allah SWT.
Skripsi ini disusun sebagai salah satu tugas akademis di Universitas Islam
Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dalam rangka mencapai gelar Sarjana
Pendidikan (S.Pd). Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari sepenuhnya
bahwa skripsi ini dapat terselesaikan atasbantuan daJi banyak pihak, oleh karena
itu penulis menyampaikan rasa terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu dan memberikan motivasi maupun dorongan materil. Ucapan terima
kasih khususnya penulis sampaikan kepada :
I. BapakProf. Dr. Dede Rosada, M.A, Dekan Fakultas IImu Tarbiyah dan
Keguruan beserta staf yang telah memberikan kesempatan kepada penulis
untuk menempuh pendidikan di UIN Syarif Hidayatullah Jakar.a.
2. Bapak Drs. Rusydi Zakaria, M.Ed. M.ed. M.Phill dan Bapak Drs. Muarif
Syam, M,Pd selaku ketua dan sekertaris program studi Manajemen Pendidikan
jurusan Kependidikan Islam dan Bapak Drs, Muarif Syam, M,Pd yang telah
memberikan nasehat, arahan dan kemudahan dalampenyusunan skripsi ini,
3. Bapak Prof. Dr, Dede Rosada, M,A dan Ibu Dra. Fadhilah Suralaga, M.Si
sebagai pembimbing dalam penyusunan skripsi ini. Terima kasih atas
keikhlasan dan kesabaran dalam memberikan semangat dan bimbingan kepada
penulis.
4. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas IImu Tarbiyah dan Keguruan, yang telah
memberikan curahan ilmu pengetahuan kepada penulis selama masa
perkuliahan.
5. Staf perpustakaan utama UIN, Fakultas tarbiyah, yang telah menyediakan
buku-buku sumber dalam penulisan skripsi ini.
6. Bapak Drs. Dimyati Abullah. Kepala MTs Daar el Khairat Cikande Serang
Semua guru dan Staff, yang telah memperkenankan dan mambantu penulis
untuk mengadakan penelitian di MTs Daar el Khairat.
7. Sahabat-sahabat KIMP Angkatan 2002 khususnya kelas A yang sudah
melalang buana terlebih dulu dan yang belum selesai jangan pantang
menyerah, moga tali siturrahim kita tidah lekang dimakan waktu.
8. Ternan-ternan himpunan, terutama Fauzi, Syukri dan Dedi, Ryan ternan kos
Rizwan dan Malik tahnks atas komputer dan printernya, Sofwan, Uus dan
Roony Cupetong . Terima kasih spesial diberikan kepada adiku Lastri atas
dorongan dan motivasi yang diberikan agar penulis tidak patah semangat dan
juga untuk Yanti, Tiwi, Anon dan adik-adik HMI Komisariat Tarbiyah dan
FITK terima kasih sering membantu penulis mencari referensi dan berdiskusi.
9. Wabil Khusus Kepada Ayahanda (Juki) Ibunda (Afiyah) tercinta, Kaka dan
adik (M. Amin, Saadudin, Neneng, Yunus, Hendi, Neni dan si keciI Ezzy)
serta keluarga besar AIm. H. Raswan dan Jariman (kakek) yang senantiasa
memberikan dorongan, do'a, dan dukungannya kepada penulis selama
menempuhpendidikan di UIN Syarif Hidayatullan Jakarta. Terima kasih atas
cinta, kasih sayang, dan pengorbanan yang diberikan.
Tak lupa penulis jugamohon dibukakan pintu maafyang sebesar·besarnya
jika dalam penulisan skripsi ini ada yang kurfu"1g berkenan. Penulis menyadari
karya tulis ini jauh dari bentuk sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan
segala keritik dan saran konstruktif agar karya tulis ini bermanfaat bagi para
civitas akademik di masayang akan datang.
Jakarta, Juli 2009
Penulis
DAFTARISI
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING i
LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN•...••••.•...•••.•••.••..•..•••.••••••.•..••.•.••. ii
LEMBAR PERNYATAAN•.•.•...•.•.....•..•.••.•..•.......••.•..••.•..••.•..••..•..•.••..•.••.•••••••.• iii
ABSTIlJ\Jf(•••.•.•.•.••••..•.•••...••••.••••...•••.•....••••••...•••..•......•••...•..•••.•. iv
KATA PENGANTAR. v
DAFTAR lSI•••...•.•.••••.•.••••....•.•....••.•..•...•.•.•.•••.•..••.•..•...•..•.•.••.•••.•...•..•.••.••••.••••..••vii
DAFTAR TABEL ix
BAB I PENDAHULUAN••.•.•••••..•••.•.••.....•...•...•.•••.•...•.••.••••••••.••..••..•.• 1
A. Latar Be1akang Masalah 1
B. Ma.~alah Penelitian 7
1. Identifikasi M:asalah 7
2. Pembatasan Masalah 8
3. Perumusan Masalah 8
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 9
BAB II KAJIAN TEORI..•••••..•..•.•..•..•....••.....•..•••.•.•••...•........••.•.••.•.•.•10
A. Kompetensi Guru 10
I. Pen'gertian Kompetensi Guru 10
2. Unsur-unsur Kompetensi Guru ll
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kompetensi Guru. 18
B. Manajemen Strategik .21
1. Pengertian Strategik. 21
2. Model Manajemen Strategik 22
3. Tahap-tahap Proses Manajemen Strategik .24
C. Strategi Peningkatan Kompetensi Guru .26
1. Upaya Peningkatan Kompetensi Guru .26
2. Proses Peningkatan Kompetensi Guru 30
BAB III METODOLOGI PENELITIAN..••..••••••..••.•••.••, •••••••...•.•.•••.•35
A. Tempat dan Waktu Penelitian .35
B. Metode Penelitian .35
C. Sumber Data 36
D. Instrumen PengumpuIan Data .36
E. Teknik Pengolaban dan Analisis Data .39
BAB IV HASIL PENELITIAN..•••••••...•••..••••.•••••..•..•••.••••••..•.•••.•••.•••41
A. Gambaran Umum Objek Penelitian Al
1. Sejarab Berdirinya Sekolab Al
2. Visi. Al
3. Misi. 042
4. Sarana dan Prasarana 042
5. Keadaan Siswa dan Guru 043
6. Struktur Organisasi 044
B. Analisis Data .45
C. Interpretasi Data 57
BAB V PENUTUP 61
A. Kesimpulan 61
B. Saran 62
DAFTAR PUSTAKA 63
Li\lVIPI~-LAMPI~ •••••...••••...•••...••••••....••..•..•...••••..•••...•.•.••••
TabeI4.15: Kepala Sekolah Menempatkan Guru pada Bidang Studi yang
Sesuai dengan Kompetensi Guru......... .. 55
TabeI4.16: Kepala Sekolah Menggali Kemampuan Guru Untuk
Berkreasi dan Menciptakan Media Pembelajaran yang Sesuai. 56
TabeI4.17: Kepala Sekolah Mengadakan Pembinaan dan Penyediaan
Media Pembelajaran... .. 56
TabeI4.18: Kepala Sekolah Membeiikan Pengarahan Kepada Guru
dalam Menyusun Silabus Bidang Studi........................... 57
BAR I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan sarana yang paling vital dalam pengembangan
sumber daya manusia dan merupakan suatu kebutuhan yang tidak dapat
dipisahkan dari kehidupan manusia dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan,
membentuk manusia yang te;ampil di bidangnya. Untuk itu lembaga pendidikan
harns lebih meningkatkan mutu pendidikan dengan mengembangkan semua aspek
dan asset yang dimiliki oleh lembaga pendidikan.
Aspek dan komponen yang harns dikembangkan mencakup sarana
prasarana, kurikulum, manajemen keuangan dan lain sebagainya. Disamping itu
kemampuan dan keterampilan guru sebagai pendidikjuga harns ditingkatkan serta
dikembangkan, melalui pendidikan dan pelatihan.
2
Pengembangan lembaga pendidikan harns dilakukan karena melihat
realitas yang ada pada pendidiakn kita ini masih tertinggal oleh Negara-negara
lain. Hal ini sangat terlihat jelas pada sebagian lembaga pendidikan Islam dan
salah satu pendidiakn Islam yang berupa lembaga adalah madrasah. Abdul
Rahman Saleh mengatakan bahwa "madrasah adalah salah satu lembaga
pendidikan formal yang dikenal sejak abad ke-ll ataU 12, atau abad ke 5_6H".1
Madrasah tumbuh dan berkembang karena kebutuhan umat Islam akan
mempelajari dan mengetahui lebih lanjut tentang ajaran Islam.
Dalam meniti masa yang sangat panjang, perkembangan lembaga pendidikan
Islam secara kuantitas sangat membanggakan, namun secara kualitas masih jauh
di bawah standar. Rea1itas pendidikan Islam sampai saat ini masih mengalami
masa intellectual deadlock. Indikasinya adalah; pertama, minimnya upaya
pembaharuan, dall kalaupun ada kalah cepat dengan pembahan sosial, politik
dan kemajuan iptek. Kedua, praktek pendidikan Islam sejauh ini masih
meme1ihara warisan yang lama dan tidak banyak melakukan pemikiran kreatif,
inovatif dan kritis terhadap isu-isu aktual. Ketiga, model pembe1ajaran
pendidikan Islam terlalu menekankarl pada pendekatan intelektualisme-
verbalistik dan menegaskan pentingnya interaksi edukatif dan komunikasi
humanistik antara guru-mood. Keempat, orientasi pendidikan Islam
l Abdul Rahman Saleh, Madrasah dan Pendidikan Anak Bangsa; Visi, Misi dan Aksi,-- -. - - . - . --_ ... --
3
menitikberatkan pada pembentukan 'abd atau hamba Allah dan tidak seimbang
dengan pencapaian karakter manusia muslim sebagai lchalifah ji al-ardi. 2
Pada saat ini Madrasah sedang menghadapi kompleksitas permasalahan
yang tidak mudah dipecahkan, keadaan madrasah secara individual sangat variatif
dan rata-rata memperihatinkan. Salah satu permasalahan dalam lembaga
pendidikan madrasah ialah kurang tersedianya tenaga guru yang professional dan
kompeten dibidangnya.
Padahal, upaya peningkatan mutu pendidikan erat kaitannya dengan status
guru sebagai pelaksana pendidikan yang berhadapan langsung dengan siswa
ketika proses belajar berlangsung. Untuk itu, guru dituntut memiliki keahlian dan
profesi khusus dalam bidang pendidikan dan pengajaran. Untuk menjadi guru
profesional harns mampu menguasai seluk-beluk pendidikan dan pengl\iaran dan
ilmu pengetahuan lainnya yang dikembangkan melalui masa pendidikan tertentu
atau pendidikan prajabatan.
Oemar Hamalik mengatakan "masalah guru adalah masalah yang sangat
penting, sehingga guru senantiasa mendapat perhatian, baik oleh pemerintah
maupun oleh masyarakat pada umumnya ahIi pendidikan hususnya. Pemerintah
memandang bahwa guru merupakan media yang sangat penting artinya dalam
kerangka pembinaan dan pengembangan bangsa".3
2 Abd. Rachman Assegaf, "Membangun Fonnal Pendidikan Islam di Era Globalisasi",dalam Imam Machali dan Musthofa (Ed.), Pendidikan Islam dan Tantangan Globalisasi,(Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2004), eel. I, h. 8-9
3 Oemar Hamalik, Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kampetensi, (Jakarta:
4
Senada dengan itu, Qodry Azizy sebagaimana yang dikutip oleh Abdul
Rahman Saleh, mengatakan bahwa:
"Kondisi perkembangan madrasah terutama masalah guru dapat dilihat secaraumum sebagai berikut: Tingkat pendidikan guru kebanyakan belum sepadandengan persyaratan yang ditetapkan dan apabila dilihat dari kemampuanmetodologi masih rendah, ditambah kurangnya tenaga kependidikan yangdiperlukan, kemampuan mengajar guru madrasah kebanyakan masihmenekankan pada pengenalan konsep yang bersifat kognitif.,,4
Masalah lain tentang guru madrasah yaitu belum seluruhnya memenuhi
standar pendidikan dan tenaga kependidikan, walaupun tidak bisa dipungkiri ada
beberapa madrasah yang sudah memiliki tenaga pengajar yang memenuhi standar
pendidikan dan tenaga kependidikan.
Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan (8NP) Bab Standar Pendidikan dan Tenaga Kependidikan pasal 28
dan 29 (ayat 3) dijelaskan bahwa:s
Pasal 28 menjelaskan bahwa: pendidik harns memiliki kualifikasi akademik .dan kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, sertamemiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.Kualifikasi akademik adalah tingkat pendidikan, minimal yang han,lsdipenuhi pendidik dengan membuktikan ijazah atau sertifikat keahlian dankompetensi seperti kompetensi pedagogik, kepribadian, oprasional·· dansosial. Sedangkan pasal 29 ayat 3 menyebutkan bahwa pendidik danpendidikan allak usia dini, SD atau Ml sederajat, SMPIMTs sederajat,SMAIMA sederajat harns mempunyai kualifikasi akademik pendidikanminimal diploma empat (D-IV) atau sarjana (Sl). Dan pendidik harnsberlatarbelakang pendidikan tinggi dibidang pendidikan anak usia dini,kependidikan lain dan psikologi apabila mengajar anak usia dini dan Ml/SD,kemudian apabila mengajar pada tingkat SMPIMTs dan SMAIMA makaharns memiliki program pendidikan yang sesuai dengan mata pelajaran yang
4 Disampaikan dalam Kala Pengantar Abdul Raltman Saleh "Madrasah dan Pendidikan
5
diajarkan, mempunyai sertifikasi profesi guru sesuai dengan tingkatpendidikan dimana ia mengajar.5
Namun di sebagian lembaga pendidikan, kompetensi guru masih
merupakan masalah yang kompleks. Guru sebagai mahluk sosial pada umumnya
mempunyai masalah internal dan eksternal, masalah tersebut juga dapat
menghambat dan -mempengaruhi kineIja guru sehingga langsung maupun tidak
langsung akan mempengaruhi perkembangan madrasah.
Madrasah Tsanawiyah Daar el Khairat sebagai salah satu lembaga yang
menyelenggarakan aktivitas pendidikan secara formal bertanggung jawab dalam
peningkatan sumber daya manusia Indonesia. Oleh karena itu, manajemen Sumber
Daya Manusia (guru) sebagai pendukung keberhasilan merupakan faktor yang
tidak boleh luput dari perhatian.
Sebagai lembaga pendidikan Islam, Madrasah Tsanawiyah Daar el Khairat
dalam kuantitas dan fasilitas pendidikan sudah cukup baik, namun masih ada
kekurangan dan kelemahan yang perlu diperbaiki. Beberapa persoalan yang hams
segera dibenahi oleh MTs Daar el Khairat !l'.ltara lain: Perfama, masih banyak
tenaga pendidik berlatar belakang pendidikan SMA atau Pesantren. Kedua,
banyak ketidaksesuaian kompetensi keilmuan yang dinliliki oleh para guru dengan
bidang studi yang diajarkan kepada siswa. Ketiga, metode mengajar guru kurang
variatif, metode mengajar para guru cenderung menggunakan ceramah. Keempat,
6
para guru masih lemah dalam penguasaan alat infonnasi dan teknologi
pendidikan.6
Dari beberapa persoalan yang telah dipaparkan di atas dapat menimbulkan
dampak negatif, antara lain:
1. Kualitas guru di MTs Daar el Khairat ditinjau pada aspek akademis
yang masih belum memenuhi syarat untuk menjadi seorang pendidik,
dapat menghambat proses belajar-mengajar siswa dan menjadi
penghambat jenjang karir guru ke depan.
2. Lemalmya penguasaan para guru terhadap materi bidang studi yang di
ajarkan, dapat menyebabkan rendalmya kualitas pembelajaran.
3. Kurangnya kreativitas guru dalam mengajar, dapat menurunkan
motivasi dan minat belajar siswa.
4. Kurangnya kreativitas para guru dalam memperdayakan sumber-
sumber belajar yang terdapat di lingkungan sekitar dapat menyebabkan,
pengetahuan siswa hanya terbatas pada sumber yang minim.
Beberapa masalah yang dipaparkan oleh Bapak Ukatudin menunjukkan
bahwa ada masalah dalam kompetensi guru MTs Daar el Khairat yang perlu
diatasi. Untuk itu, Kepala Sekolah sebagai pemimpin bertanggung jawab dalam
meningkatkan kompetensi guru.
7
Beberapa strategi peningkatan kompetensi guru mungkin bisa dilakukan
oleh Kepala Sekolah baik dalam lingkup internal maupun eksternal.
Berdasarkan latar belakang di atas, dan untuk mengetahui bagaimana
strategi Kepala Sekolah dalam meningkatkan kompetensi guru perlu dilakukan
penelitian. Adapun judul yang penulis ajukan ialah "Strategi Peningkatan
Kompetensi Guru MTs Daar el Khairat Cikande-Serang"
B. Identifikasi Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. IdentifIkasi masalah
Dari latar bekalang di atas dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut:
a. Apa penyebab rendalmya kompetensi pedagogik guru MTs Daar el
Khairat?
b. Apa penyebab rendalmya kompetensi akademik guru MTs Daar el
Khairat?
c. Bagairnan hubungan sosial guru dengan warga di lingkungan pendidikan
dan lingkungan sekitar?
d. Bagaimana mental kepribadian guru sebagai seorang pendidik?
e. Bagaimana langkah dan strategi Kepala Sekolah MTs Daar el Khairat
dalam meningkatkan kompetensi guru?
f. Kendala apa saja yang mempengaruhi pencapman dan peningkatan
kompetensi guru?
8
2. Pembatasan Masalah
Agar pembahasan tidak terlalu luas, maka perlu adanya pembatasan
masalah. Dntuk itn, penulis membatasi masalah pada strategi Kepala Sekolah
dalam meningkatkan kompetensi guru. Dntuk menghemat waktn dan ekonomi
penulis memfokuskan penelitian pada kompetensi pedagogik, dan kompetensi
profesional para guru. Strategi yang dimaksud adalah usaha-usaha yang dilakukan
Kepala Sekolah MTs Daar el Khairat.
3. Pe11lmusan Masalah
Dari identifikasi dan pembatasan masalah yang telah dikemukakan di atas'
maka dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut: Bagaimana strategi Kepala
Sekoiah MTs Daar eI Khairat dalam meningkatkan kompetensi pedagogik dan
kompetensi profesional para guru?
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan, maka tnjuan yang ingin
dicapai dari hasil penelitian ini adalah:
a. Mendapatkan gambaran tentang strategi yang dilakukan Kepala Sekolah
dalam meningkatkan kompetensi guru.
b. Mendapatkan gambaran tentang hasil yang dicapai dari strategi yang
dilakukan Kepala Sekolah dalam meningkatkan kompetensi guru.
9
c. Mendapatkan gambaran tentang kendala-kendala yang dihadapi Kepala
Sekolah dalam meningkatkan kompetensi guru.
2. Kegunaan Penelitian
a. Bagi lembaga pendidikan, diharapkan penelitian ini dapat memberikan
kontribusi positifuntuk evaluasi mutu guru.
b. Bagi ilmu pengetahuan, sebagai sumbangan data ilmiah dalam
mengadakan penelitian selanjutnya.
c. Bagi penulis sebagai bahan untuk menambah wawasan pengalaman
mengenai strategi peningkatan kompetensi guru.
BABII
KAnAN TEORI
A. Kompetensi Guru
1. Pengertian Kompetensi
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia kompetensi berarti
(kewenangan) kekuasaan untuk menentukan atau memutuskan sesuatu hal.
Pengertian dasar kompetensi yakni kemampuan atau kecakapan.1
Kompetensi juga dapat diartikan sebagai kewenangan atau,kemampuan seorang guru dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Hal ini
sesuai dengan pendapat Barlow yang dikutip oleh Muhibbin Syah, yakni
"the ability of teacher to responsibility perform his or her duties
appropriately, yang berarti bahwa kompetensi guru merupakan
kemampuan seorang guru dalam melaksanakan kewajiban-kewajibannya
secara bertanggungjawab dan layak".2
1 M. Uzer Usman, Menjadi Guru ProJe.l'ional, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1994,cet.ke-l0, h.14
2 Muhibbin Syah, P.I'ilwlogi Pendidilwn Suatu Pendelwtan Baru. (Bandung: Remaja
11
Menurut Broke dan Store, sebagaimana dikutip oleh Uzer Usman,
kompetensi yaitu "gambaran hakikat kualitatif dari prilaku guru yang
tampak sangat berarti".
Sedangkan daJam Undang Undang Republik Indonesia Nomor 14
Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, menjelaskan bahwa: "kompetensi
adaJah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus
dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen daJam melaksanakan
tugas keprofesionaJan.,,3
Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa kompetensi guru
adaJah kewenangan dan kemampuan guru daJam melaksanakan profesi
keguruarmya secara bertanggung jawab dan layak. Artinya, guru yang
piawai daJam melaksanakan profesinya dapat disebut sebagai guru yang
kompeten dan profesionaJ. Sedangkan guru profesionaJ adaJah guru yang
melaksanakan tugas keguruan dengan kemampuan tinggi sebagai sumber
kehidupan.
2. Unsur-unsur Kompetensi Guru
Adapun jenis-jenis kompetensi daJam Undang-undang guru dan
dosen sebagaimana dikutip oleh E. Mulyasa adaJah sebagai berikut:
a. Kompetensi Pedagogik
Kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola
pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap
peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaJuasi
hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk
mengaktuaJisasikan berbagai potensi yang dimilikinya dan
sekurang-kurangnya meliputi hal-hal sebagai berikut:
1) Pemahaman wawasan atau landasan kependidikan
2) Pemahaman terhadap peserta didik
, --
12
3) Pengembangan kurikulum/silabus
4) Perancangan pembelajaran
5) Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis
6) Pemanfaatan teknologi pembelajaran
7) Evaluasi hasil belajar (EHB)
8) Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai
potensi yang dimilikinya.4
b. Kompetensi Kepribadian
Kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian
yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan
bagi peserta didik, dan berakhlak muiia.5 Adapun ruang lingkup
kompetensi kepribadian adalah sebagai berikut:
I) Bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa
2) Berakhlak mulia
3) Memiliki etos keIja yang tinggi
4) BeIjiwa pemimpin
5) Mampu mengembangkan diri
6) Memiliki integrltas tinggi6
c. Kompetensi Profesional
Adalah kemampuan penguasaan materi pembelajaran
secara luas dan mendalam yang memungkinkan membimbing
peserta didik memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam
Standar Nasional Pendidikan.7 Secara umum ruang lingkup
kompetensi profesionalisme guru adalah sebagai beriknt:
I) Mengerti dan dapat menerapkan landasan kependidikan baik
filosofi, psikologis, sosiologis, dan sebagainya;
4 E. Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru (Bandung: Rosdakarya, 2007)eel. Ke-I, 75
5 Mulyasa, Standar Kompetensi... ....• h. 1176 Mulyasa, Standar Kompetensi h.123i ~ # • ~
13
2) Mengerti dan dapat menerapkan teori belajar sesuai taraf
perkembangan peserta didik;
3) Mampu menangani dan mengembangkan bidang studi yang
menjadi tanggungjawabnya;
4) Mengerti dan dapat menerapkan metode pembelajaran yang
bervariasi;-
5) Mampu mengembangkan dan menggunakan berbagai a1at,
media dan sumber belajar yang relevan;
6) Mampu mengorganisasikan dan melaksanakan program
pembelajaran;
7) Mampu melaksanakan evaluasi hasil belajar peserta didik;
8) Mampu menumbuhkan kepribadian peserta didik;8
d. Kompetensi Sosial
Yaitu kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat
untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta
didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orangtua/wali peserta
didik, dan masyarakat sekitar.9
Kompetensi sosiai sekurang-kurangnya mencakup hal-hal
sebagai berikut.
I) Berkomunaksi secara lisan, tulisan, dan isyarat.
2) Bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik,
tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik.
3) Bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar.
Sedangkan Moh. Uzer Usman mengemukakan bahwa
kompetensi itu ada dua macam, yaitu:
I) Kompetensi pribadi, yang meliputi:
• Mulyasa, Standar Kompetensi... ....• h. 1359Mulyasa, Standar Kompetensi.......• h.173
10 .. Y
14
a) Mengembangkan kepribadian
b) Berinteraksi dan berkomunikasi
c) Melaksanakan bimbingan dan penyuluhan
d) Melaksanakan administrasi sekolah
e) Melaksanakan penelitian sederbana untuk kependidikan
luar sekolah.
2) Kompetensi profesional
a) Menguasai landasan kependidikan
b) Menguasai bahan pengajaran
c) Menyusun program pengajaran
. d) Melaksanakan program pengajaran
e) Menilai basil dan proses belajar mengajar dalam kegiatan
belajar mengajar. 1O
Sedangkan menurut Depdikbud dalam Sanusi kompetensi mencakup
tiga aspek yaitu:
a. Kemampuan profesional mencakup:
I) Penguasaan materi pelajaran yang terdiri atas penguasaan
bahan yang barns diajarkan, dan konsep-konsep dasar dari
bahan yang di~arkan ltu.
2) Penguasaan dan penghayatan atas landasan dan wawasan
kependidikan dan k~guruan.
3) Penguasaan preses-proses kependidikan, keguruan dan
pembelajaran siswa.
b. Kemampuan sosial mencakup kemampuan untuk
menyesuaikan diri kepada tuntutan keIja dan Iingkungan
sekitar pada waktu membawa tugas sebagai guru.
c. Kemampuan personal (pribadi) mencakup:
1) Penampilan sikap positif terhadap keseluruah tugasnya
sebagai guru, dan terhadap keseluruhan situasi pendidikan
beserta unsur-unsumya.
15
2) Pemahaman, penghayatan, dan penampilan nilai-nilai yang
seyogianya dianut oleh seorang guru.
3) Penampilan upaya untuk menjadi dirinya sebagai panutan
dan teladan bagi para siswanya. 11
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa untuk menjadi
guru profesional harus mampu mengelola pembelajaran peserta
didik. Mempunyai pengetahuan yang luas dan dalam serta
komprhcnsif. Merniliki kepribadian yang mantap, stabil, dewasa,
arif, serta menjadi teladan bagi peserta didik, dan berahlak mulia,
serta mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan
peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua
mood, dan masyarakat sekitar.
3. Parameter Kompetensi Guru
Kunci pokok tugas dan kedudukan guru sebagai tenaga
professional menurut keteutuan Pasal 4 UUGD adalah sebagai agen
pembelajaran (learning agent) yang berfungsi meningkatkan kualitas
yendidikan nasionaI. Sebagai agen pembelajaran, guru merniliki peran
sentral dan cukup strategis antara lain sebagai fasilitator, motivator,
pemacu, perekayasa pembelajaran, dan pemberi inspirasi belajar bagi
peserta didik.
Minimal ada dua parameter standar yang dijadikan rujukan bagi
guru untuk keberhasilan dalam mengemban peran tersebut yaitu
kualifikasi pendidikan dan kompetensi. Pasal 10 UUGD menentukan,
bahwa kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi
kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional.12
11 Martin Yamin, Sertifikasi Profesi Keguruan di Indonesia. (Ciputat: Gaung Persada,2007) eet. Ke-2, h. 21-22
12 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG GURU DAN
OOSEN
16
Berkaitan dengan ke-empat kompetensi guru sebagai agen
pembelajaran dapat dijabarkan dengan subkompetensi dan indikator
sosial sebagai berikut:
Kompetensi Pedagogik meliputi subkompetensi pedagogik dan
pengalaman belajar, yaitu:
a) Memahami karakteristik peserta didik dari aspek fisik, sosial,moral, kultural, emosional dan intelektual.
b) Memahami latarbelakang keluarga dan masyarakat pesertadidik dan kebutuhan belajar dalam konteks kebhinekaan,budaya.
c) Memahami gaya belajar dan kesulitan belajar peserta didik.
d) Memfasilitasi perkembangan potensi peserta didik.
e) Menguasai teori dan prinsip belajar serta pembelajaran yangmendidik.
f) Mengembangkan kurikulum yang mendorong keterlibatanpeserta didik dalaln pembelajaran.
g) Merancang pembelajaran yang mendidik.
h) Melaksanakan pembelajaran yang mendidik.
i) Mengevaluasi proses dan hasil pembelajaran.
Kompetensi Kepribadian meliputi subkompetensi kepribadian dan
pengalaman pelajar yaitu:
a) Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa,arif, dan berwibawa
b) Berlatih membiasakan diri bersikap dan bertindak secarakonsisten.
c) Berlatih membiasakan diri mentataati peraturan.
d) Mengevaluasi kineIja.
e) Mengembangkan diri secara berkelanjutan.
17
Kompetensi sosial dengan Subkompetensi Sosial dan Pengalaman
belajar, yOOtu:
a) Berkomunikasi secara efektif dan empatik dengan pesertadidik, orang tua peserta didik, sesama pendidik, tenagakependidikan, dan masyarakat.
b) Berkontribusi terhadap pengembangan pendidikan di sekolahdan masyarakat.
c) Berkontribusi terhadap perkembangan pendidikan di tingkatlokal, regional, nasional, dan global.
d) Memanfaatkan teknologi infonnasi dan komunikasi untukberkomunikasi dan mengembangkan diri.
Kompetensi Profesional dengan subkompetensi profesional dan
pengalaman mengajar, yOOtu:
a) Menguasai substansi bidang studi dan metodologi keilmuannya.
b) Menguasai struktur dan materi kurikulum bidang studio
c) MenguasOO dan memanfaatkan teknologi infonnasi dankomunikasi dalam pembelajaran.
d) Mengorganikasikan kurikulum bidang studio
e) Menim!katkan kualitas pembelajaran me1alui penelitian tindakanke1as.1r
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kompetensi Guru
Berdasarkan buku E. Mulyasa, sedikitnya terdapat tujuh indikator
yang menunjukkan lemahnya kineIja guru dalam melaksanakan tugas
utamanya mengajar yOOtu:
a) Rendahnya pemahaman tentang strategi pembelajaran
b) Kurangnya kemahiran dalam mengelola kelas
c) Rendahnya kemampuan melakukan dan memanfaatkan
penelitian tindakan kelas (classroom action research).
13 13 Trianto dan Titik Triwulan Tutik, Sertifikasi guru; dan upaya Peningkatanr. ._~. . y;
18
d) Rendahnya motivasi berprestasi
e) Kurang disiplin
f) Rendahnya komitmen profesi
g) Serta rendahnya kemampuan manajemen waktu. 14
Kelemahan dan rendahnya kompetensi guru seperti dipaparkan
di atas sangat dipengaruhi oleh dua faktor yang saling berkaitan, yaitu:
faktor dari dalam diri guru dan faktor dari luar diri guru.
I. Faktor dari dalam diri guru
Faktor ini Sangat berpengaruh besar dalam peningkatan mutu
kompetensi guru dan yang mampu menentukan adalah guru itu
sendiri karena dialah yang dapat mengetahui kelebihan dan
kekurangan dirinya. Faktor tersebut diantaranya:
a) Kecerdasan, keterampilan dan kecakapan
Kecerdasan, keterampilan dan kecakapan memegang
peranan penting dalam keberhasilan pelaksanaan tugas guru,
karena sangat berkaitan langsung dengan proses relajar mengajar di
kelas. Kecerdasan, keterampilan dan kecakapan pada setiap guru
berbeda-beda sesuai dengan berbagai pengalaman dan latman yang
ia dapatkan, namun guru tersebut hendaknya tidak saja begitu puas
dengan apa yang ia miliki, melainkan te,':Us berusaha meningkatkan
kecerdasan, keterampilan dan kecal~apan seiring dengan semakin
berkembangnya teknologi dan ilmu pengetahuan.
b) Kemampuan, minat dan bakat
Kemampuan, minat dan bakat juga merupakan salah satu
faktor yang berpengaruh pada mutu kompetensi guru, karena syarat
untuk mendapatkan keJja bagi seorang guru adalah jika ada
persesuaian antara tugas dan jabatan yang diembannya dengan
kemampuan, minat dan bakatnya, sehingga menjadikannya
]A __ •
19
semangat kerja, produktif dan mampu menghayati makna
pekerjaan yang dilakukannya.
c) Motif
Motif yang dimiliki oleh seorang guru juga sangat
mempengaruhi kinerjanya dalam mengajar, jika motif seorang guru
adalah murni ingin mengabdikan diri bagi pendidikan, maka guru
tersebut akan selalu termotivasi untuk terus mendorong dirinya
agar menjadi guru yang kompeten.
d) Kesehatan
Seorang guru hendaknya memperhatikan kesehatan
dirinya baik fisik maupun psikisnya, oleh karena itu jika diantara
keduanya mengalami gangguan, maka akan sangat mempengaruhi
proses belajar mengajar dengan tidak dapatnya guru
memaksimalkan kompetensi yang dimilikinya
e) Kepribadian
Seorang guru yang mempunyai kepribadian knat dan
integritl!S tinggi, maka kemungkinan besar tidak akan banyak
mengalarni kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan lingknngan
kerja dan berinteraksi dengan rekan kerja serta siswa.
2. Faktor dari luar guru
Faktor ini berkaitan erat dengan lingknngan di sekitar guru
tersebut, bertolak dari teori ilmu sosial bahwa manusia sangat tergantung
pada lingkungan di mana ia berada. Pada garis besamya terdapat dua macam
lingkungan yang mempengaruhi mutu kompetensi guru antara lain:
a. Lingkungan keluarga
Lingknngan keluarga baik langsung maupun tidak langsung dapat
mempengaruhi kinerja guru yang pada akhimya akan sangat mempengaruhi
kinerja guru dan mutl1 kompetensinya dalam pelaksanaan belajar mengajar.
20
penghasilan yang diterima guru sering kali tidak sepadan dengan tingginya
biaya hidup sehingga memaksa mereka untuk melakukan keIja sambilan. Di
sisi lain untuk meningkatkan kemampuan profesionalnya, guru
membutuhkan berbagai jenis bacaan, perangkat komunikasi, komputer, dan
sebagainya. Namun karena biaya yang tinggi dan sibuknya guru mencari
keIja sambilan, maka akan sulit bagi guru untuk bisa menggunakan fasilitas
itu.
b. Lingkungan keIja
Lingkungan keIja meliputi; lingkungan fisik dan psikis, kedua
lingkungan tersebut dikembangkan di sekolah supaya sejalan dan memenuhi
kebutuhan guru dalam menjalankan tugasnya.
Lingkungan fisik dalam lembaga pendidikan meliputi: sarana dan
prasarana sekolah, jika sanma dan prasarana tersebut memadai dan
terpelibam dengan baik, maka pada gilirarmya akan membantu dalam
meningkatkan kineIja guru menjalankan tugasnya dan meningkatkan daya
minat anak untuk belajar.
Lingkungan psikis meliputi: lingkungan keIja, rasa aman dalam
bekeIja, gaji yang memadai, kesempatan untuk mengembangkan karir dan
komunikasi yang baik dengan rekan sekeIja maupun dengan kepala sekolah.
B. Manajemen Strategi
1. Pengertian Strategi
Kata strategi sering kita dengar terutama dalam dunia militer, yaitu
untuk memenangkan suatu pertempunm. Menurut Sulusu, istilah
strategi berasal dari kata Yunani strategos, atau stategus. Strategos
berati jendral tetapi dalam Yunani kuno sering berarti perwira Negara
(state officer) dalam arti yang luas. Dalam pengertian yang lebih
21
sempit, menurut Marloff "strategi berarti the art of general (seni
jendral).15
Namun semng dengan perkembangan ilmu pengetahuan kata
strategi banyak diadopsi dan diberikan pengertian lain sesuai dengan
bidang ilmu atau kegiatan yang menyertainya. Misalnya dalam ilmu
pemasaran kata strategi menjadi perhatian husus dalam upaya
meningkatkan jumlah pendapatan dan memberikan longtrm profit
melalui konsep pemasaran yang berorientasi pada servis atau
pelayanan.
Menurut William F. Glueck bahwa strategi adalah rencana yang
dipersatukan, konperhensif terintegrasi yang menghubungkan
keunggulan strategis (strategi advantage) perusahan atau lembaga
terhadap tantangan lingkungan dan yang dirancang untuk meyakini
bahwa sasaran dasar perusahaan akan dicapai dengan pelaksanaan
yang tepat oleh orga.'lisasi itu. 16
Pendapat lain menurut Kanichi Ohmea, mengatakan "strategi
sebenamya tidak lain dari suatu rencana keJja untuk memaksimalkan
kekuatan suatu pihak daiam menghadapi suatu kekuatan dilingklmgan
usaha.,,17
Lebih sederhana strategi adalah "suatu seni menggunakan
kecakapan dan sumber daya suatu organisasi untuk mencapai
sasarannya melalui hubungannya yang efektif dengan lingkungan
dalam kondisi yang paling menguntungkan. 18
IS J. Salusu, M.A., Pengambilan Keputusan Stralegik, (Jakarta: Grasindo,1996), cet. KeI, h. 85-86
16 William F. Gluck, Manajemen Strategis dan Kebijakan Perusahaan, (Jakarta:Erlangga, 1989), ed., ke-2, h. 24
11 J. Jalusn. Pengambilan Keputusan ...., h. 91
22
Menurut Arifin strategi juga biasanya berkaitan dengan "taktik"
(terutama dikenal di kalangan militer).19 Taktik adalah cara dan upaya
untuk menghadapi sasaran tertentu dalam kondisi tertentu agar
memperoleh hasil yang diharapkan secara maksimal, dalam proses
pendidkan teknik tidak lazim digunakan.
Lebih Ianjut Arifin mengfltakan bahwa "strategi dalam pendidikan
adalah pengetahuan atau seni mendayagunakan semua kependidikan
yang hendak dicapai melalui perencanaan dan pengarahan dalam
oprasionalisasi sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada termasuk
pula perhitungan tentang hambatan yang mungkin dihadapi".2o
Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, dapat disimpulkan
bahwa strategi dalam lembaga pendidikan adalah metode atau rencana
cermat yang dibuat oleh lembaga, untuk mencapai suatu target atau
sasaran yang telah ditetapkan melalui proses penganalisaan terhadap
lingkungan.
2. Model Manajemen Strategik
Dalam manajemen strategi terdapat langkah-langkah yang
merupakan aktivitas manajemen strategi, langkah-Iangkah ini juga
dapat digunakan dalam mengembangkan madrasah, langkah-Iangkah
tersebut sebagai berikut:
Proses dalam manajemen strategi yaitu pertama, sebuah madrasah
harns terlebih dahulu mempunyai visi dan misi organisasi, visi dan
misi ini harns bersifat jelas untuk mempermudah dalam pencapaian
tujuan madrasah. Kedua, untuk mencapai tujuan dan sasaran, seorang
kepala madrasah harns menganalisa kondisi dan situasi lingkungan
sekitar baik internal maupun eksterual yang biasa disebut Analisis
19 M. Arifin, I/mu Pendidikan Is/am; Sualu Tinjauan Teorilis dan Praktis, BerdasarkanPendidikan Imerdisip/iner, (Jakarta: Humi Aksara, 1994),cet. Ke-3, h. 39
20 Arifin, I1mu Pendidikan Is/am .....h.39-40
23
SWOT. Analisis SWOT berguna untuk mengetahi kekuatan (Strenght),
kelemahan (Weaknes), peluang (Opportunity), dan ancaman (Threat).
Ketiga, membuat strategi dilanjutkan dengan pengimplementasian
strategi yang telah dibuat kemudian langkah selanjutnya adalah
mengevaluasi penerapan strategi tersebut untuk mengukur
keberhasilan. Lebih lanjut lihatlah gambar 1 dibawah ini
Gambar 1
Model Manajemen StrategiI Visi dan Misi II I
I Analisa Eksternal I I Analisa Internal II Analisa SWOT I
I Tujuan dan Sasaran II I
1I Pembuatan Strategi I
- 1I Aplikasi Rencana Bisnis/Organisasi I
, 1I Evaluasi dan Kontrol Rencana Bisnis I
Sumber: Agustinus Sri Wahyuni, Manajemen Strategi; Pengantar
Proses Berfikir Strategi (Jakarta: Bumi Aksara, 1996) hal. 32
3. Tahap-tahap Proses Manajemen Strategi
Dalam manajernen strategi terdapat beberapa tahap sebagai suatu
proses yang hams secara sistematis dijalankan, yaitu sebagai berikut:
a) Pembuatan strategi, yang meliputi pengembangan rnisi dan tujuan
jangka penjang, mengidentifikasi peluang dan ancaman dari luar
24
serta kekuatan dan kelemahan perusahaanlorganisasi,
pengembangan altematif-altematif strategi dan penentuan strategi
yang sesuai untuk diadopsi.
b) Penerapan strategi, meliputi penentuan sasaran-sasaran oprasional
tahunan, kebijakan perusahaanl organisasi, memotivasi karyawan
dan mengalokasikan sumber-sumber daya agar strategi yang telah
ditetapkan dapat diirnplementasikan.
c) Evaluasilcontrol strategi, mencakup usaha-usaha memonitor
selurub hasil-hasil dari perbuatan dan penerapan strategi, termasuk
mengukur kineJja individu dan perusahaan atau organisasi serta
mengambillangkah-langkah perbaikanjika diperiukan.21
Dari yang disebutkan diatas menunjukkan bahwa dalam
merumuskan ataU menetapkan sebuah strategi memerlukan suatu
tahap-tahap agar suatu tujuan atau sasaran organisasi dapat tercapai
secara maksimal.
4. Tipe-tipe Strategi
Kotten membagi tipe-tipe strategi menjadi 4 bagian yaitu:
a) Corporate strategy (strategi organisasi)
Strategi ini berkaitan dengan perumusan misi, tujuan, nilai-nilai,
dan inisiatif-inisiatif strategi.
b) Program strategy (strategi program)
Strategi ini lebih memberi perhatian pada implikasi-irnplikasi
strategi dari program tertentu.
c) Recourse support strategy (strategi pendukung sumber daya)
21 Agustinus Sri Wahyudi, Manajemen Strategi; Pengantar Proses Beiftkir Strategi,
2S·
Strategi sumber daya ini memusatkan perhatian pada
memaksimalkan pemanfaatan sumber-sumber daya esensial yang
tersedia guna meningkatkan kualitas kinetja organisasi. Sumber
daya ini dapat berupa tenaga, keuangan, teknologi dan sebagainya.
d) Institutional strategy (strategi kelembagaan)
Fokus dari strategi ini institusional ialah mengembangkan
kemampuan organisasi untuk melaksanakan inisiatif-inisiatif
strategi.22
Keempat tipe-tipe strategi di atas strategi dapat dipergunakan
sesuai dengan keadaan dan situasi tertentu, Kotten menyebutkan salah satu
tipe strategi yaitu tipe strategi pendukung sumber daya yang mencakup
salah satunya tenaga sumber daya manusia, dan sumber daya manusia iill
harns diperhatikan dan ditingkatkan guna meningkatkan kualitas kinetja
organisasi.
5. Manfaat Manajeman Strategi
Ada beberapa manfuat yang diperolah organisasi jika meneI'llpkan
manajemen strategi, yaitu:
a) Memberikan arab jangka panjang yang akan dituju.
b) Membantu organisasi beradaptasi pada perubahan-perubahan yang
tetjadi.
c) Membuat suatu organisasi menjadi lebih efektif.
d) Mengidentifikasi keunggulan komparatif suatu organisasi dalam
lingkungan.
e) Aktivitas pembuatan strategi akan mempertinggi kemampuan
organisasi untuk memecahkan masalah dimasa akan datang.
26
f) Keterlibatan karyawan dalam pembuatan strategi akan memotivasi
karyawan pada tahap pelaksanaannya.
g) Aktivitas yang tumpang tindih akan dikurangi.23
C. Strategi Peningkatan Kompetensi
1. Upaya Peningkatan Kompetensi Guru
Untuk pembahasan strartegi peningkatan kompetensi guru, dapat
dilakukan dengan pendekatan strategi peningkatan SDM, karena guru
merupakan manusia yang berprofesi sebagai pendidik. Dari strategi
peningkatan SDM ini dapat diaplikasikan oleh lembaga pendidikan
sebagai pendekatan untuk meningkatan kompetensi guru.
Menurut William F. Glueck bahwa strategi adalah rencana yang
dipersatukal1, konperhensif terintegrasi yang menghubungkan keunggulan
strategis (strategi advantage) perusahan atau lembaga terhadap tantangan
lingkungan dan yang dirancang untuk meyakini bahwa sasaran dasar
perusahan akan dicapai dengan pelaksanaan yang tepat oleh organisasi
'tu 24t .
Perencanan sumber daya manusia merupakan serangkaian kegiatan
yang dilakukan untuk mengantisipasi permintaan-permintaan (demand)
bisnis dan lingkungan pada organisasi di waktu yang akan datang. Dalam
perencanaan sumber daya manusia sekurang-kurangnya ada empat
kegiatan yaitu:
a. Persediall sumber daya manusia pada saat ini.
b. Peramalan (perkiraan) suplai dan permintaan sumber daya
manusta.
23 Agustinus, Manajemen Strateg;.....• h. 19
24 William F. Gluck. Manajemen Strateg;s dan Kebijakan Perusahaan, (Jakarta:
27
c. Rencana untuk menambah tenaga keIja yang bermutu.
d. Berbagai prosudur pengawasan dan evaluasi untuk memberikan
umpan balik kepada sistem.25
Menurut Hadari Nawawi yang dimaksud perencanaan SDM
adalah "proses menetapkan strategi untuk memperoleh, memanfaatkan,
mengembangkan, dan mempertahankan SDM sesuai dengan kebutuhan
organisasilperusahaan sekarang dan pengembangannya di masa depan".
Sedangkan proses kegiatan perencanaan tersebut meliputi peramalan
(prediksi atau estimasi) kebutuhan atau permintaan (demand) tenaga keIja
di masa depan pada sebuah organisasilperusahan, yang mencakup
pendayagunaan' SDM yang sudah ada dan pengadaan tenaga keIja yang
dibutuhkan.26
Prof. Dr. Soekidjo Notoatmojo menyimpulkan bahwa yang
dimaksud pengembangan sumber daya manusia atau human resources
development (HRD) secara "makro" adalah suatu proses peningkatan
kualitas atau kemampuan manusia dalam rangka mencapai proses
peningkatan kualitas pembangunan bangsa. Dan secara "mikro", dalam arti
di lingkungan suatu unit keJja (departemen ~tau lembaga yang lain), yaitu
tenaga keIja, pegawai atau karyawan. Maka yang dimaksud
pengembangan sumber daya manusia adalah suatu proses perencanaan
pendidikan, pelatihan dan pengolahan tenaga atau karyawan untuk
mencapai suatu hasil yang optimal.27
Dalam merencanakan SDM terdapat beberapa langkah strategis
yang harns ditempuh. Menurut Miller Burack dan Maryann sebagimana
dikutip oleh Ambar Teguh Sulitiyani dan Rosidah ada ada empat langkah
pokok, yaitu:
Z5 Z5 Soekidjo NOloatmojo, Pengembangan Sumber Daya Manusia, (Jakarta: RinekaCipta, 1998), Cet. II, h. 15
26 Hadari Nawawi, Perencanaan SDM: Un/uk organisasi Profit yang Kompe/i/if;(yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2003), Cel II, h. 43-45
')7_ •••• _~ • _ •
28
a) Perencanaan untuk masa depan.
b) Perencanaan untuk keseimbangan masa depan.
c) Perencanaan untuk perekrutan dan seleksi atau pemberhentian
sementara.
d) Perencanaan untuk pengembangan.28
Sedangkan pendapat lain yang dikemukakan oleh Stephen P.
Robbins dan Mary Coulter bahwa perencanaan sumber daya manusia
dapat diringkas menjadi tiga langkah:
a) Penilai sumber claya manusia yang ada sekarang.
b) Menilai kebutuhan sumber claya manusia di masa depan.
c) Menyusun program untuk memenuhi kebutuhan di masa depan
tersebut,29
Kegiatan PerenCanaa!l SDM ditempuh melalui kegiatan-kegiatan
sebagai berikut:
a) Perkiraan kebutuhan yakni memperkirakan kebutuhan sumber daya
manusia masa datang dengan merujuk kepada rencana strategis
organisasi dan perkiraan tingkat kegiatan masa datang.
b) Perkiraan suplai yakni memperkirakan suplay orang dalam dan luar
organisasi berdasarkan analisis.
c) Men~ntukan kebutuhan SDM dengan menganalisis perkiraan
kebutuhan dan suplai untuk mengenali kebutuhan atau kelebihan SDM
yang akan datang.
d) Perencanaan tindakan yakni menyiapkan dan melaksanakan rencana
untuk memenuhi SDM untuk menganalisis kelebihan SDM.
Dari batasan di atas dapat disimpulkan bahwa proses
pengembangan sumber daya manusia terdiri dari perencanaan, pendidikan
dan pelatihan, dan pengelolaan.
28 Ambar teguh Snlisliyai dan Rosidah, Manajemen Sumber Daya Manusia: lwnsep,Teori dan Fengembangun da/am Konteks Organisusi Publik, (Jakarta: Graha limn, 2003), Cet I,h.97
29 Stephen P. Robins dan Mary Cnolter, Manojemen, Alih Bahasa, T. Hennaya, (Jakarta:
29
Dari bahasan di atas, apabila diterapkan pada peningkatan
kompetensi guru, strategi peningkatan kompetensi guru merupakan proses
pencapaian tingkat minimal kompetensi standar yang dipersyaratkan oleh
suatu profesi. Pencapaian standar minimal tersebut meliputi penguasaan
tentang hal-hal sebagai berikut:
a) Landasan konseptual, landasan teoritik, dan peraturan
perundangan yang berlaku.
b) Landasan empirik dan fenomena pendidikan yang ada, kondisi,
strategi dan hasil di lapangan, serta kebutuhan stakeholders.
c) Jabaran tugas dan fungsi guru: merancang, melaksanakan dan
menilai pembelajaran, serta mengembangkan pribadi peserta
didik.
d) Jabaran indikator standar kompetensi: rumpun kompetensi,
butir kompetensi, dan indikator kompetensi.
e) Pengalaman belajar dan asesmen sebagai tagihan konkrit yang
dapat diukur dan diamati untuk setiap indikator kompetensi.30
30
Untuk lebih jelas lihat gambar 2 berikut ini:
Garnbar2
Kerangka Pengembangan Standar Kompetensi Guru
Landasan Konseptual Landasan Empirik
I. Asumsi dasar I. Dunia pendidikan
2. Landasan teon 2. Kondisi empirik/lapangan
Fungsi dan Tugas Guru
l. Mendidik, mengajar,membimbing, melatih.
2. Mengelola.
1Standar Kompetensi Guru Pemula
• Rumpun Kompetensi
• Butir-butir kompetensi
1Pengalaman belajar dan
assesmen
Sumber: E. Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru
(Bandung: Rosdakarya, 2007) hal. 33
2. Proses Peningkatan Kompetensi Guru
Menjadi seorang guru yang professional tidak hanya dari yang
berlatarbelakang kependidikan, karena profesi guru mcmliki sistem
terbuka, yaitu dapat diikuti oleh semua lulusan smjana baik kependidikan
maupun non kependidikan yang relevan. Misalnya untuk menjadi guru
fisika pada jenjang pendidikan menengah, calon guru dapat berasal dari
latarbelakang pendidikan S-1 kependidikan fisika, sarjana fisika, sarjana
31
teknik fisika dan sebaginya. Selanjutnya proses peningkatan kompetensi
guru dapat ditempub dengan proses pendidikan profesi.
Pendidikan profesi adalab pendidikan lanjutan setelab seseorang
memperolab pendidikan kesaJjanaan dan kemudian seorang guru tertsebut
berhak memperol;ab sertifikasi guru. Kemudian, pendidikan profesi untuk
mendapatkan sertifikasi pendidikan dapat diperoleh melaluli dua cara,
yaitu: pertama, melalui program pendidikan profesi secara utub pada
perguruan tinggi yang menyelenggarakan program pengadaan tenaga
kependidikan yang ditetapkan oleh pemerintah. Kedua, melalui program
pendidikan profesi secara parsial pada perguruan tinggi yang memiliki
program pengadaan tenaga kependidikan yang terakriditasi yang
ditetapkan oleh pemerintah.31
Gambar3
Mekanisme pendidikan Calon Profesional
SI/D4 DIK
S1/04 NonDIK
PendidikanProfesiGuru
GuruProfesional
Sumber: Trianto dan Titik Triwulan Tutik, Sertifikasi guru; dan upaya Peningkatan Kualifikasi,
Kompetensi dan Ke sejahteraan, (Jakarta: Prestasi pustaka, 2007) h. 28
Menurut Castetter upaya pengembangan tenaga kependidikan di
Indonesia dapat dilakukan dengan strategi umum dan strategi khusus.
1. Strategi Umum yaitu:
31 Trianto dan Titik Triwulan Tutik, Sertifikasi guru; dan upaya Peningkalan Kualifikasi.
32
a) Pengembangan tenaga kependidikan harus dilakukan
berdasarkan rencana kebutuhan yang jelas .
b) Perlu senantiasa dikembangkan sikap dan kemampuan
profesional.
c) Kerjasama dunia pendidikan dengan perusahan terus-menerus
dikembangkan.
2. Strategi Khusus
Strategi khusus adalah strategi yang langsung berkaitan
dengan pengembangan dan peningkatan pengelolaan tenaga
kependidikan yang lebih efektif. Strategi tersebut berkaitan
dengan kesejahteraan, pendidikan prajabatan calon tenaga
kependidikan, rekrutmen dan penempatan, pembinaan mutu
tenaga kependidikan, dan pengembangan karir.
Strategi yang berkaitan dengan kesejahteraan mencakup hal-hal
sebagai berikut:
a) Gaji tenaga kependidikan perlu senantiasa disesuaikan agar
mencapai standar yang wajar bagi kehidupan tenaga
kependidi¥,an dan keluarganya.
b) Peningkatan kesejahteraan tenaga kependidikan yang
dilakukan oleh pemerintah pusat harus didikuti oleh
pemerintah daerah, masyarakat, dan orang tua murid.
c) Untuk kebutuhan tenaga kependidikan di daerah terpencil,
perlu diberlakukan sistem kontrak imbalan yang lebih baik dan
menarik.
Pendidikan prajabatan perlu memperhatikan hal-hal sebagai
berikut:
33
a) Memperbaiki sistem pendidikan sesuai dengan kebutuhan
masyarakat.
b) Perlu dilakukan reorientasi program pendidikan agar tidak
terjadi ketimpangan tenaga kependidikan.
c) Pendidikan tenaga kependidikan perlu dipersiapkan secara
matang melalui sistem pendidikan yang bermutu.
Rekrutmen dan penempatan tenaga kependidikan adalah sebagai
berikut:
a) Rekrutmen' tenaga kependidikan harns berdasarkan seleksi
yang mengutamakan mutu.
b) Rekrutmen tenaga kependidika.'l perlu didasarkan pada
kebutuhan wilayah.
Peningkatan mutu tenaga kependidikan adalah sebagai berikut:
b) Peningkatan mutu tenaga kependidikan dapat dilakukan
meialui pendidikan formal, informal, dan nonformal.
c) Sekolah perlu diberi kewenangan yang lebih besar untuk
menentukan apa yang terbaik untuk peningkatan mutu tenaga
kependidikan.
Pengembangan karir tenaga kependidikan perlu memperhatikan
hal-hal sebagai berikut:
a) Pengangkatan seseorang dalam jabatan kependidikan harus
dilakukan melalui se1eksi yang ketat, adil dan transparan,
dengan mengutamakan kapasitas kepemimpinan yang
bersangkutan.
34
b) Fungsi kontrol dan pengawasan pada semua jenis jenjang
pendidikan perlu dioptimaJkan sebagai sarana untuk mencapai
mutu pendidikan.32
Sedangkan menurut Mulyasa pelaksanaan manajemen tenaga
kependidikan setidaknya mencakup tujuh kegiatan utama, yaitu:
a) Perencanaan
Yaitu kegiatan untuk menentukan kebutuhan tenaga
kependidikan, baik secara kuantitatif maupun kua1itatif untuk
sekarang dan masa depan.
b) Pengadaan
Pengadaan tenaga kependidikan merupakan kegiatan untuk
memenuhi kebutuha.,·} tenaga kependidikan pada suatu
lembaga pendidikan, baikjumlail maupun kuaJitasnya.
c) Pembinaan dan pengembangan
Pembinaan dan pengelolaan tenaga pendidikan merupaka.'1
fimgsi pengelolaan personalia yang mutlak diperlukan, untuk
memperbaiki, menjaga, dan meningkatkan kineIja tenaga
kepentlidikan.
d) Promosi dan mutasi
Promosi merupakan tailapan-tailapan yang hams dilaJu oleh
para guru untuk menjadi pekeIja profesional, diantarany dari
caJon tenaga kependidikan negri sipil, selanjutnya menjadi
tenaga kependidikan negri sipil penuh, dan tailap selanjutnya
penempatan atau penugasan.
Sedangkan mutasi merupakan kegiatan manaJemen tenaga
kependidikan yang berhubungan dengan suatu proses
pemindailan fimgsi, tanggung jawab, dan status ketenaga
32 E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Prafesianal (Bandung: Rosda Karya, 2004), eet.
35
keljaan dengan tujuan agar tenaga kependidikan yang
bersangkutan memperoleh kepuasan kelja.
e) Pemberhentian
Pemberhentian tenaga kependidikan merupakan fungsi
personalia yang menyebabkan terlepasnya pihak organisasi
dan prsonalia dari hak dan kewajibannya sebagai lembaga
tempat kelja dan sebagai tenaga kependidikan.
f) Kompensasi
Kompensasi adalah balas jasa yang diberikan dinas
pendidikan dan sekolah kepada tenaga kependidikan, yang
dapat dinilai dengan uang dan mempunyai kecendrungan
diberikan secara tetap.
g) Penilaian33
Penilaian merupakan fungsi terakhir dari pelaksanaan
manajemen tenaga pendidikan. Penilaian ini biasanya
difokuskan pada prestasi individu, dan peran sertanya dalam
kegiatan sekolah.
BABIII
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di MTs Daar el Khairat yang berlokasi
di Cikande Serang. MTs Daar el Khairat sendiri berada di bawab naungan
YPI (Yayasan Pendidikan Islam) Daar el Khairat yang berdiri pada tabun
1992 yang bertujuan mencetak insan yang berakbIaqul karimab, serta
memiliki keilmuan yang luas. Jenjang pendidikan yang ada di YPI Daar el
Khairat di bagi menjadi dna, yaitu: tiga tabun untuk jeI1jang pendidikan
MTs dan tiga tabun untuk jenjang pendidikan MA. Waktu penelitian
dilaksanakan dari bulan Oktober 2008 sampai Maret 2009.
B. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif yang
didukung dengan menggunakan data kualitatif, yaitu penelitian yang
mencoba untuk membuat pencandraan/gambaran secara sistematis, faktual
dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat pada suatu obyek penelitian
tertentu. Penelitian ini menggunakan teknik wawancara dan angket.
37
C. Sumber Data
Yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian ini adalah
subjek dari mana data dapat diperoleh. Adapun sumber data dalam
penelitian ini adalah Kepala Sekolah dan guru MTs Daar el Khairat
D. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara
penelitian lapangan, yaitu terjun langsung di lokasi penelitian untuk
mendapatkan data yang diperlukan.
Untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian ini,
maka penulis menggunakan dun alat pengumpulan data:
1. Wawancara atau interview yaitu: metode pengumpulan data yang
mendasarkan diri pada laporan verbal dimana pada wawancara ini
terdapat hubungan langsung antara peneliti dan responden. Ini
dimaksudkan untuk mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan
strategi peningkatan kompetensi guru. Wawancara ini di lakukan
antara penulis dengan kepala sekolah.
2. Angket: yaitu tehnik yang dilakukan dengan menyebarkan butir-butir
pertanyaan yang berkaitan dengan orang banyak. Adapun angket yang
penulis gunakan adalah angket tertutup yaitu jawaban dari pertanyaan
pertanyaan sudah disediakan, responden tinggal memilih., Angket ini
dibagikan kepada seluruh guru MTs Daar el Khairat yang bertujuan
untuk melengkapi data hasil wawancara dengan kepala sekolah.
E. Instrumen Pengumpulan Data
Agar pengumpulan data lebih terarah pada tujuan yang hendak
dicapai, maka penulis membuat kisi-kisi penelitian. Adapun kisi-kisi
instrumen pengumpulan data yang dilakukan dengan menggunakan
metode wawancara sebagai berikut:
No
38
TabeJ. 3.1
Kisi-kisi Instrumen Wawancara dengan Kepala Sekolah
Aspek Indikator
I Strategi peningkatan
kornpetensipedagogik
I. Melakukan seleksi, wawancara dan identifikasi
kernampuan dan keterampilan calon guru.
2. Merancang program kebutuhan sekolah secara
rnakro.
3. Mernbuat pelatihan rnetodologi pengajaran.
4. Pengarahan terhadap kesulitan rnengajar,
kedisiplinan, dan peningkatan kernampuan dan
keterampilan
5. Mengevaluasi proses dan hasil belajar.
2. Strategi peningkatan 1. Mernberikan arahan dan bantuan untuk
kornpetensi professional. rneneruskan pendidikan kejenjang lebih tinggi.
2. Penernpatan guru pada bidang studi yang
sesuai.
3. Pen~uasaan pernanfuatan teknologi jnformasi
dan kornunikasi dalam pernbelajaran.
4. Mengorganisir rnateri kurikulurn bidang studio
39
Adapun kisi-kisi untuk angket yang akan disebarkan kepada responden
bertujuan untuk melengkapi hasil wawancara tidaklah berbeda sengan
kisi-kisi wawancara, adapun kisi-kisinya adaJah sebagai berikut:
Tabel3.2
Kisi-kisi Angket
No Aspek Indikator No Item
I Strategi peningkatan I. KepaJa sekolah melakukan I
kompetensi seleksi, wawancara dan
pedagogik identifikasi kemampuan dan
keterampilan caJon guru.
2. Peningkatan tentang 2,3
penguasaan bahan pengajaran
daJam proses belajar mengajar
dengan baik.
3. Mendorong/memberi 4,5,6
kesempatan pelatihan
metodologi pengajaran..
4. Memberikan pengarahan 7,8
daJam mengatasi kesulitan
, mengajar, kedisiplinan, dan
peningkatan kemampuan dan
keterampilan
5. MengevaJuasi proses dan hasil 9
belajar siswa.
2. Strategi peningkatan I. Mendorong/memberi 10
kompetensi kesempatan untuk meneruskan
professional. pendidikan kejenjang lebih
tinggi.
2. Penempatan guru pada bidang II
40
studi yang sesuai.
3. Meraneang pelatihan 12,13
pemanfaatan teknologi
informasi dan komunikasi
dalam pembelajaran.
4. Membantu setiap guru dalam 14
menyusun materi kurikulum
bidang studio
F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data
Yang dimaksud dengan pengolahan data dan analisis data dalam
pembahasan ini adalah langkah-langkah yang dilakukan oleh penulis untuk
memperoleh hasil akhir dalam penelitian ini. Dalam pengolahan data dan
analisis data penulis memperoleh data melalui wawancara dan angket,
yang kemudian diolah dan diedit dan selanjutuya akan dianalisis dan
disimpulkan.
Untuk teknik analisis data angket yang dilakukan dalam penelitian
ini adalah dengan rumus prvsentase, sebagai berikut:
F
P= -------- x 100%
N
Keterangan
P : Prosentase yang dieari
F : Frekuensi jawaban responden
N : Jumlah responden l
Sedangkan untuk data wawaneara yang penulis peroleh dianalisis
seeara deskriptif kualitatif yaitu teknik analisis data yang
I Anas Sudjiono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,,.."'......... ..... _. 1,..' ~,.,
41
penganalisaannya dilakukan dengan memberikan penjelasan-penjelasan
mengenai gambaran yang berkaitan dengan strategi kepala sekolab dalam
meningkatkan kompetensi guru.
BADlY
RASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umn"m Objek penelitian
1. Sejarah Berdirinya Sekolah
MTs Daar el Khairat didirikan berdasarkan tumbuhnya keresahan
para tokoh terpelajar di Desa Kamurang atas rendahnya pendidikan warga
sekitar. Pada tanggal 9 Juli 1992 MTs Daar el Khairat didirikan atas
prakarsa lima tokoh terpelajar yaitu: Drs. Dimyati Abdullah, TUTInudzi.
BA, Mardja, Drs. Oni Syahroni dan Drs. Ahmad Syafi'i.
Tujuan didirikannya MTs Daar el Khairat adalah membantu
pemerintah Indonesia dalam usaha meitcerdaskan bangsa guna
mewujudkan masyarakat Pancasila seutuhnya. Saat ini MTs Daar el
Khairat berada dalam naungan Yayasan Pendidikan Islam yang terdiri dari
Raudhatul Atfal (RA), Madrasah Ibtidldyah (MI), Madrasah Tsnawiyah
(MTs), dan Madrasah Aliyah (MA).
2. Visi Sekolah
Menjadikan Yayasan Pendidikan Islam Daar el Kllairat sebagai
lembaga pendidikan Islam yang kualifaid, terpadu, dan kondusif dalam
pembinaan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan berakhlak
mulia.
43
3. Misi Sekolah
a. Ikhtiar dalam mewujudkan generasi yang berakhlak mulia,
berwawasan luas, terarnpil dan siap untuk berkhidmah pada agama
(Islam), ummat (Islam), bangsa dan Negara (Indonesia).
b. Meningkatkan kualitas dan profesionalisme tenaga kependidikan.
c. Mengupayakan agar YPI Daar el Khairat menjadi agen perubahan
(peningkatan) masyarakat dalarn hal keimanan, keilmuan, dan
kesejahteraan.
d. Mewujudkan kemandirian yayasan dengan mendirikan dan
mengelola berbagai amal usaha yayasan secara professional.
4. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana yang akan dikemukakan di bawah ini adalah
sarana dan prasarana yang langsung digunakan siswa untuk belajar dan
juga sarana dan prasarana yang dapat menunjang terhadap kenyarnanan
belajar.
Sarana dan prasarana yang tersedia di MTs Daar el Khairat dapat
dilihat dalam tabel berikut:
Tabel4.l
Sarana PrasaFaIl MTs Daar el Khairat
No Sarana dan Prasarana Jumlah
1. 'Ruang Kelas 8
2. Ruang Kepala Sekolah 1
3. RuangGuru 1
4. Ruang Perpustakaan 1
5. Ruang Laboratorium 1
6. Ruang Komputer 1
7. RuangOsis I
8. Koprasi 1
9. Mushola 1
10. WCGuru 2
11 WCMurid 4
4
1
Tahun Ajaran
44
rul 8arana Olahraga
~Gudang
Sumber: Laporan Tahunan Mrs Daar el Khairat
5. Keadaan siswa dan guru MTs Daar el Khairat
2008/2009
a. Dari tabun ke tabun Jumlah siswa di MTs Daar el Khairat
mengalami perkembangan, hal tersebut membuktikan bahwa minat
masyarakat terhadap sekolah tersebut cuknp baik. Adapun jumlah
siswa-siswi pada tabun 2008/2009 dapat dilihat pada taOOl di
bawah ini:
Tabel4.2
Keadaan 8iswa-siswi MTs Daar el Khairat Tahun Ajaran
2008/2009
Kelas Laki-laki Perempuan JumlahI 48 41 89
II 33 48 81
1II 31 27 58
Jumlah 112 116 228Sumber: Laporan Tahunan Mrs Daar el Khazrat
b. Guru merupakan satu komponen dalam kegiatan belajar mengajar
serta sebagai figur sentral dalam mengemban amanat di suatu
lembaga pendidikan. Dengan demikian guru sebagai salah satu
unsur pendidikan harus dapat berperan lebih aktif serta
melaksanakan tugasnya sebagai tenaga professional sesuai dengan
perkembangan masyarakat.
Tenaga pengajar di MTs Daar el Khairat beljumlah 20 orang,
jumlah tersebut terdiri dari latar belakang pendidikan saljana (81),
diploma 2 (D2), diploma I (01), dan Madrasah Aliyah (MA).
Untuk lebih jelasnya berikut tabel mengenai keadaan guru MTs
Daar el Khairat:
45
Tabel4.3Kadaan MTD lKh· te guru s aar e aIm
Tingkat Banyaknya Guru JumlahPendidikan GIT GBSIPNS GTT
81 3 1 5 9DJID2 2 1 3
DlIPGSMTP 1 1MA 6 1 7
Jumlah 12 1 7 20
6. Struktur Organisasi
Struktur organisasi berfungsi sebagai pengkoordinasian, pembagian
tugas diantara personil sekolah, sesuai dengan jabatan dan kemampuannya
masing-masing. Untuk lebih jelasnya, struktur organisasi MTs Daar el
Khairat sebagai berikut:
Tabel4.4
Struktur organisasi MTs Daar el Khairat
Komite Kepala Madrasah Tenaga ahIi--------- ----------
8ekolah Wakil Kepala instansi lain
I Tata Usaha II
WaH kelas/ Guru Gurumata
pembina Pembimbing pelajaran
Siswa II I
Sumber. Data tahunan Mrs Daar el Khalrat
46
B. Analisis dan Interpretasi Data
1. Analisis data Wawancara
Peningkatan kompetensi guru MTs Daar el Khairat menjadi
keharusan yang tidak bisa diabaikan oleh pihak yang bertanggung jawab,
diantaranya Kepala Sekolah memiliki peran sangat penting bagi kemajuan
sekolah, dan kualitas tenaga pendidikan. Untuk itu diperlukan usaha-usaha
pengembangan peningkatan kualitas guru melalui berbagai program
pembinaan. Dari data yang penulis peroleh melalui observasi dan
wawancara maka dapat digambarkan tentang upaya peningkatan
kompetensi guru MTs Daar el Khairat sebagai berikut:
1. Sistem rekrutmen guru MTs Daar el Khairat
Perekrutan guru MTs Daar el Khairat dibagi menjadi dua macam yaitu
perekrutan guru Yayasan dan perekrutan guru dari luar.
a. Perekrutan guru dari yayasan
Sistem rekrutmen guru yayasan dilakukan setiap tahun hal ini
dimaksud agar ada regenerasi. Adapun pola yang dilakukan yaitu
dengan memperhatikan nilai akademik calon guru,-nilai praktek
mengajar pada akhir tahun yang merupakan syarat kelulusan di
yaysan Daar el Khairat dan akhlak selama belajar,di yayasan Daar
e1 Khairat. Masa mengajar guru dari yayasanadalah selama satu
tahun yang disebut masa pengabdian dan selanjutnya Kepala
Sekolah menyeleksi lagi untuk dijadikan guru tetap.
b. Perekrutan guru dari luar yayasan
Untuk perekrutan guru dari luar dilakukan dengan menyebarkarl
pamflet kesekolah-sekolah, pemah juga dengan memasang iklan di
koran lokaI. Namun untuk 3 tahun be1akangan ini informasi
perekrutan guru dilakukan dari mulut kemulut.
2. Pembinaan yang dilakukan di lingkungan MTs Daar e1 Khairat
47
Adapun pembinaan yang dilakukan di MTs Daar el Khairat dibagi
menjadi dun bagian:
a) Pembinaan sebagai program yang dilakukan secara rutin yang
meliputi:
1) Pembinaanjasmani dan kesehatan
2) Pembinaan rohani keagamaan
3) Pembinaan layanan kesehatan yang dilakukan secara
terprogram kepada guru
4) Pembinaan kedisiplinan
5) Pembinaan melalui rapat secara terprogram
6) Evaluasi semesteran
7) Pembinaan kompetensi professional dan pedagogik
b) Pembinaan oleh pihak Kepala Sekolah kepada guru melalui
pendekatan dengan tidak terprogram.
1) Kepala Sekolah memberikan masukan dalam pengembangan
satuan pembelajaran
2) Pemberian kompensasi
3) Meningkatkan motivasi. l
Untuk lebih jelas tentaJig pembinaan dan peningkatan kompetensi guru
di MTs Daar el Khairat dapat dilihat sebagai berikut:
a) Pembinaan yang dila!rukan secara rutin dan terprogram
1) Pembinaanja>mani dan kesehatan
Pembinaan jasmani dan kesehatan yang dilakukan di MTs Daar el
Khairat dilakukan pada setiap hari Selasa jam 7:00 pagi dan hari
Jum'at jam 16:00 sore. Dengan ini guru diharuskan ikut serta
dalam pelaksanaan pembinaanjasmani dan kesehatan.
2) Pembinaan rohani dan keagamaan
Pembinaan rohani keagamaan yang dilakukan di MTs Daar el
Khairat, dilakukan pada hari-hari besar agama, seperti Isra'mi'raj,
maulid Nabi Muhamad SAW dan sebagainya. Selain itu para guru
48
sering dilibatkan dalam kegiatan masyarakat untuk program sosial
keagamaan misalnya menjadi khatib shalat Jumat dan pengajian
rutin untuk para guru. Dengan nilai-nilai religius ini diharapkan
bisa menunjang dan meningkatkan kepribadian individu para guru
agar lebih meningkatkan kasih sayang kepada siswa dan tekun
serta tanggungjawab sebagai profesinya.
3) Pemberian layanan kesehatan yang dilakukan secara terprogram
kepada para guru.
Pemberian layanan kepada para guru sekolah menyediakan sarana
obat-obatan dan ruang untuk keperluan kesehatan, disamping itu
yang selalu dilakukan oleh pihak sekolah adalah jadwal layanan
kesehatan secara penuh yang dilakukan secara terprogram pada
a.1illir semester dengan mengundang dinas kesehatan dari
Puskesmas untuk mengecek kesehatan guru, selain itu sekolah juga
memberi tunjangan kepada guru untuk biaya rawat inap dan
bersalin.
4) Pembinaan kedisiplinan
Pembinaan kedisiplinan kepada guru yang dilakukan di MTs Daar
el Khairat dilakukan agar setiap guru mematuhi peraturan yang
sudah digarap secara bersama oleh pihak sekolah. Kedisiplinan itu
diantaranya ketepatan pada jam mengajar, pak.aian yang rapi
berdasarkan ketentuan sekolah. Untuk menerapkan disiplin ini
sekolah memberikan sangsi bagi guru yang melanggar.
5) Pembinaan melalui rapat secara terprogram
Rapat rutin secara terprogrampun sering dilakukan oleh sekolah
yang bertujuan untuk menyikapi perkembangan dunia pendidikan
secara cepat dan sebagai ajang curhat untuk para guru dan tempat
sosialisasi oleh para guru dan Kepala Sekolah yang telah mengikuti
program pelatihan kepada semua guru.
49
6) Evaluasi semesteran
Evaluasi semesteran merupakan salah satu pembinaan dalam
penyelesaian permasalahan bersama, dari pemberian masukan
Kepala Sekolah dalam mengatasi permasalahan yang dialami
selama mengajar. Sehubungan dengan hal itu Kepala Sekolah bisa
mengkaji ulang tentang program sampai memperbaiki program
pendidikan bersama para guru, dalam evaluasi tersebut dapat
menemukan penyelesaian sampai perbaikan pengajaran dan
penerapan kebijakan pada semester pelajaran depan, dalam
evaluasi tersebut Kepala Sekolah dapat saling tukar pikiran dengan
seluruh guru sehingga mendapatkan bahan dalam membuat
pertimbangan arah pelaksanaan pendidikan kedepan.
7) Pembinaan kompetcnsi professional dan pedagogik
Dalam upaya meningkatkan kemampuan para guru MTs Daar el
Khairat Kepala Sekolah bersama pihak yang bertanggungjawab
berusaha melakukan pembinaan dalanl berbagai aspek, antara lain
melalui program pembinaan dan pengembangan kompetensi
professional guru dalam meningkatkan mutu pendidikan.
Pembinaan kompetensi professional dan pedagogik guru MTs Daar
el Khairat antara lain:
a) Peningkatan mutu kegiatan belajar mengajar
b) Optimalisasi pemanfaatan SDM yang ada
c) Optimalisasi pemanfaatan SDA yang tersedia
d) Memberdayakan MGMP (musyawarah guru mata
pelajaran) sebagai sarana belajar bagai seluruh tenaga
pengajar.2
b) Pembinaan oleh pihak Kepala Sekolah kepada guru dengan
pendekatan pribadi dan tidak terprogram,sebagai berikut:
1) Kepala Sekolah memberi masukan dalam pengembangan
satuan pembelajaran.
50
Dalam proses kegiatan belajar mengajar, satuan pembelajaran
sebagai salah satu faktor yang penting dalam peningkatan
prestasi siswa. Sehubungan dengan hal tersebut Kepala
Sekolah bersama-sama dengan guru selalu memuat perbaikan
satuan pembelajaran sehingga diharapkan dapat memuaskan
sesuai dengan yang diharapkan.
2) Pembinaan kompensasi
Pembinaan kompensasi adalah salah satu pembinaan kepuasan
kepada para guru sampai kepada perubahan sikap, terutama
perkembangan dunia, persaingan yang memaksa sekolah
untuk menyediakan benefit yang menarik agar kesejahteran
kehidupan guru meningkat.
Sehubungan dengan persyaratan tersebut, Kepala Sekolah
melihat sangat penting peningkatan motivasi berupa kepuasan
dan peningkatan kompensasi kepada para guru dalam
menjalankan tugasnya sehingga dapat meningkatkan prestasi
belajar siswa nanti.
3) Meningkatkan motivasi
Motivasi merupakan salah satu faktor yang tumt menentukan
keefektifan kelja. Para tenaga kependidikan akan bekelja
dengan sungguh-sungguh apabila memiliki motivasi yang
tinggi. Sebagai upaya Kepala Sekolah dalam meningl:atkan
kineJja tenaga pendidikan, di antaranya:
a. Membuat Susana lingkungan pendidikan yang menarik dan
menyenangkan.
b. Menyusun kegiatan dengan melibatkan para guru dan
disosialisasikan dengan jelas.
c. Memberikan hadiah kepada para guru yang berprestasi dan
memberikan hukuman kepada para guru yang melanggar.
d. Mengusahakan untuk memenuhi kebutuhan tenaga
kependidikan dengan memperhatikan kondisi fisik,
51
memberikan rasa aman, dengan cara memperhatikan para
guru.
2. Analisis Data Angket
Data yang dikumpulkan dari hasil angket yang disebarkan pada
guru, diolah dengan menggunakan rumus distribusi frekuensi. Adapun
tujuan dari pengolahan data tersebut, agar data yang diperoleh dapat
memberikan arti dan penjelasan.
Untuk memudahkan menganalisis hasil penelitian, maka dari setiap
item, dibuat tabulasi yang disesuaikan dengan teknik analisis data,
sehingga daimt ditarik kesimpulan dari masalah yang diteliti. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel-tabel berikut:
Tabel4.5
Kepala Sekolah melak'Ukan seleksi wawancara calon guru
No Jawaban Frekuensi Persentase
1. Selalu . 1 5%
2. Sering i3 65%
3. Kadang-kadang 6.
30%
4. TidakPemah 0 0%
Jumlah 20 100%
Berdasarkan tabel di atas, 5% responden menjawab selalu, 65%
responden menjawab sering, 30% menjawab kadang-kadang, dan tidak
seora.ngpun dari responden yang menjawab tidak pemah. Dari tabel diatas
terungkap bahwa Kepala Sekolah sering melakukan seleksi wawancara
terhadap calon guru.
Tabel4.6
Kepala Sekolah membantu dalam penyusunan satuan pelajaran sebelum
proses belajar mengajar.
52
No Jawaban Frekuensi Persentase
1. Selalu 10 50%
2. Sering 6 30%
3. Kadang-kadang 1 5%
4. TidakPemah 3 15%
Jumlah 20 100%
Berdasarkan taOOl di atas, 50% responden menjawab selalu, 30%
responden menjawab sering, 5% responden menjawab kadang-kadang, dan
15% responden yang menjawab tidak pemah. Hal ini berarti Kepala
Sekolah selalu dan sering membantu penyusunan satuan pelajaran seOOlum
proses OOlajar mengajar terutama untuk guru-guru yang berpendidikan MA
atau guru-guru junior.
TaOO14.7
Kepala Sekolah berupaya mencari dan mengemba'lgkan metode
pembelajaran yang tepat dan disosialisasikan kepada guru
No Jawaban Frekuensi Persentase
1. Selalu 8 40%
2. Sering 6 30%
3. Kadang-kadang 6 30%
4. TidakPemah 0 0%
Jumlah 20 100% IBerdasarkan tabe1 di atas, 40% responden menjawab se1alu, 30%
responden menjawab sering, 30% responden menjawab kadang-kadang,
dan tidak ada responden menjawab tidak pemah. Ini berarti Kepala
Sekolah selalu mencari inovasi barn dalam mencari metode pembelajaran
yangtepat.
53
Tabel4.8
Kepala Sekolah memberi kesempatan untuk meningkatkan pengetahuan
dan keterampilan melalui pelatiban dan pendidikan lebib lanjut
No Jawaban Frekuensi Persentase
I. Selalu 2 10%
2. Sering 4 20%
3. Kadang-kadang 3 15%
4. TidakPemah 11 55%
Jumlah 20 100%
Dari informasi tabel di atas, 10% responden menjawab selalu, 20%
responden menjawab sering, 15% responden menjawab kadang-kadang,
dan 55% responden menjawab tidak pemah. Hal ini berarti Kepala
Sekolah belum memberikan kesempatan yang merata kepada guru untuk
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan melaui pelatihan melalui
pendidikan lebih lanjut. Ini dikarenakan sekolah hanya mengutus beberapa
orang guru untuk mengikuti pelatihan d!!l1 keterampilan yang selanjutnya
hasil dari pelatihan itu disosialisasikan kepada para guru yang lain.
Tabel4.9
Mengadakan pembinaan rutin dan menghadirkan narasumber yang sesuai
untuk menillgkatkan keterampilan dan pengetabuan guru
No Jawaban Frekuensi Persentase
I. Selalu I 5%
2. Sering 5 25%
3. Kadang-kadang 10 50%
4. TidakPemah 4 20%
Jumlab 20 100%
Dari data di atas, 5% responden menjawab selalu, 25% responden
menjawab sering, 50% responden menjawab kadang-kadang, dan 20%
54
Sekolah jarang melakukan pembinaan dengan mengbadirkan narasumber
terutama dalam tiga tabun terakhir ini pembinaan yang dilakukan hanya
sebatas pembinaan yang dilakukan oleh sekolah.
Tabel4.l0
Kepala Sekolah dan para guru mengadakan studi banding dengan sekolah
sekolah lain.
No Jawaban Frekuensi Persentase
I. Selalu 0 0%
2. Sering 0 0%
3. Kadang-kadang 14 70%
4. TidakPemah 6 30%
Jnmlah 20% 100%
Dari infonnasi tabel di atas, tidak ada responden yang menjawab
selalu, dan tidak ada responden yang menjawab sering, 70% responden
menjawab kadang-kadang dan 30% responden menjawab tidak pemah. Ini
berarti Kepala Sekolah dan para guru jarang sekali mengadakan studi
banding bahkan 30% mengatakan tidak pemah. Studi banding biasanya
dilakukan hanya satu tabun sekali.
Tabel4.l1
Kepala Sekolah membantu para guru dalam menyusun program
pembelajaran
No Jawaban Frekuensi Persentase
I. Selalu 5 25%
2. Sering 14 70%
3. Kadang-kadang 1 5%
4. TidakPemah 0 0%
Jumlab 20 100%
55
Dari tabel di atas, 25% responden menjawab selalu, sebagian besar
(70%) responden menjawab sering, 5% responden menjawab kadang
kadang, dan tidak ada responden menjawab tidak pernah. Hal ini
menunjukkan bahwa Kepala Sekolah sering membantu para guru dalam
menyusun program pembelajaran terutama ketika memasuki tabun ajaran
bam.
Tabel4.l2
Kepala Sekolah membantu peningkatan kompetensi para guru
No Jawaban Frekuensi Persentase
1. Selalu 3 15%2. Sering 14 70%3. Kadang-kadang 3 15%4. TidakPemah 0% 0%
Jumlah 20 100%
Dari tabel eli atas, 15% responden menjawab selalu, sebagian besar
(70%) menjawab sering, 15% responden menjawab kadang-kadang, dan
tidak ada responden menjawab tidak pemah. Hal ini berarti dorongan dan
pelayanan Kepala Sekolah untuk membatu peningkatan kompetensi guru
cukup baik karena lebih dari separuh guru menjawab sering.
TabeI4.13
Kepala Sekolah mengawasi dan mengevaluasi proses dan hasil belajar
siswa
No Jawaban Frekuensi Persentase
1. Selalu 8 40%
2. Sering 8 40%
3. Kadang-kadang 4 20%
4. TidakPemah 0 0%
Jumlah 20 106%
56
Dari data di atas, 40% responden menjawab selalu, 40% responden
menjawab sering, 20% responden menjawab kadang-kadang, dan tidak ada
responden menjawab tidak pemah. Hal ini menunjukkan bahwa Kepala
Sekolah sering dan selalu terlibat aktif dalam kegiatan pengawasan dan
evaluasi proses dan hasil belajar siswa.
Tabe14.14
Kepala Sekolah memberi kesempatan kepada setiap guru untuk
melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi
No Jawaban Frekuensi Persentase
l. Selalu 5 25%
2. Sering 2 10%
3. Kadang-kadang 6 30%
4. TidakPemah 7 35%
Jumlah 20 100%
Dari tabel di atas, 25% respoden menjawab sering, 10% responden
menjawab sering, 30% responden menjawab kadang-kadang, dan 35%
responden menjawab tidak pemah. Hal ini menunjukkan bahwa pemberian
kesempatan oleh Kepala Sekolah kepada setiap guru untuk melanjutkan
studi ke pergurual'J tinggi tidak merata Pemberian kesempatan hanya
kepada guru-guiu dilakukan secara beJjenjang bahkan ada beberapa guru
yang diberikan beeasiswa penuh oleh lembaga pendidikan.
57
Tabel4.l5
Kepala Sekolah menempatkan guru pada bidang studi yang sesuai dengan
kompetensi guru
No Jawaban Frekuensi Persentase
1. Selalu 9 45%
2. Sering 8 40%
3. Kadang-kadang 3 15%
4. Tidak Pernah 0 0%
Jumlah 12 100%
Dari data di atas, 45% responden menjawab selalu, 40% responden
menjawab sering, 15% responden menjawab kadang-kadang, dan tidak ada
responden menjawab tidak pernah. Hal ini berarti penempatan guru sudah
sesuai dengan kompetensi bidang studi dan hanya 15% guru yang merasa
tidak sesuai dengan kompetensinya.
Tabel4.l6
Kepala Sekolah menggali kemampuan guru untuk berkreasi dan
menciptakan media pembelajaran yang sesuai
No Jawaban Frekuensi Persentase
1. Selalu 1 5%
2. Sering 16 80%
3. Kadang-kadang 3 15%
4. Tidak Pernah 0 0%
Jumlah 12 100%
Berdasarkan data di atas, 5% responden menjawab selalu, 80%
responden menjawab sering, 15% responden menjawab kadang-kadang,
dan tidak ada responden menjawab tidak pernah. Hal ini berarti Kepala
Sekolah sering memberikan kebebasan pada setiap guru untuk berkreasi
58
Tabel4.l7
Kepala Sekolah mengadakan pembinaan dan penyediaan media
pembeiajaran
No Jawaban Frekuensi Persentase
Selalu 3 15%
Sering 10 50%
Kadang-kadang 7 35%
Tidak Pernah 0 0%
Jumlah 12 100%
Dari data di atas, 15% responden menjawab selalu, 50% responden
menjawab sering, 35% responden menjawab kadang-kadang, dan tidak ada
responden menjawab tidak pernah. lni menunjukkan pembinaan dan
penyedian media pembelajaran yang dilakukan Kepala Sekolah sudah
baik.
Tabel. 4.18
Kepala Sekolah memberikan pengarahan kepada guru dalam menyusun
silabus bidang studi
No Jawaban Frekuensi Persentase
Selalu 6 30%
Sering II 55%
Kadang-kadang 3 15%
Tidak Pernah 0 0%
Jumlah 12 100%
Dari informasi data di atas, 30% responden menjawab selalu, 55%
responden menjawab sering, 15% responden menjawab kadang-kadang,
dan tidak ada responden rnenjawab tidak pernah. Dengan demikian kapala
sekolah sering memberikan pengarahan kepada guru dalam menyusun
59
C. Interpretasi Data
Upaya Kepala Sekolah MTs Daar el Khairat meningkatkan
kompetensi professional dan kompetensi pedagogik guru dalam
meningkatkan kualitas pembelajaran adalah sebagai berikut:
a Peningkatan kompetensi professional guru:
1) Menyeleksi calon guru baik guru yayasan maupun guru dari luar
berdasarkan standar yang berlaku di MTs Daar el Khairat.
2) Kepala Sekolah mendorong dan memberikan kesempatan secara
bertahap kepada para guru untuk mengikuti penyetaraan
pendidikan bagi yang belum memiliki kualifikasi, kompetensi
akademik berdasarkan peraturan yang berlaku yaitu SI Pendidikan
atau non Kependidikan dengan akta IV.
3) Mengundang pakar pendidikan dari Departemen Agama maupun
dari Departemen Pendidikan untuk melatih dan membina guru.
4) Menempatkan guru pada bidang studi yang sesuai dengan
kompetensi guru.
5) Mengadakan pembuatan persiapan mengajar, yang mana hal
tersebut diwajibkan sebelum mereka mengajar.
6) Kepala sekolah mengadakan pembinaan dan menggali kemampuan
guru untuk berkreasi dalam menciptakan media pembt;llajaran
yang sesuai dan relevan dengan sumber daya alam yangtersedia.
b. Peningkatan kompetensi pedagogik guru
1) Mengadakan musyawarah guru mata pelajaran, merupakan
pertemuan langsung bagi koordinator masing-masing guru mata
pelajaran.
2) Mengadakan pembuatan persmpan mengaJar, yang mana hal
tersebut diwajibkan sebelum mereka mengajar.
3) Mewajibkan guru-guru untuk meningkatkan wawasan keilmuan
dan wawasan kependidikan melalui program diskusi ilmiah dan
satu hari wajib baca.
60
4) Mengadakan pengajian rutin untuk para guru dan melibatkan para
guru dalam kegiatan sosial keagamaan di lingkungan masyarakat.
5) Mengadakan praktek mengajar untuk para calon guru yang akan
mengajar di MTs Daar el Khairat.
6) Membuat program coaching untuk para guru junior dengan guru
koordinator bidang studio
7) Mengadakan program studi banding kesekolah-sekolah lain
minimal 1 tahun sekali.
C. Kendala yang Menghambat Pembinaan Kompetensi guru MTs Daar el
Khairat
. Dari hasil wawancara dengan Kepala Sekolah MTs Daar el
Khairat, terdapat berbagai kendala dalam peningkatan kompetensi guru
diantaranya:
a Motivasi guru yang lemah
Kurangnya motivasi dalam diri guru merupakan salah satu kendala
yang sengat menghambat, karena jika seorang guru tidak memiliki
motivasi yang tinggi khususnya dalam peningkatan kompetensinya
maka kompetensi masing-masing guru tidak akan berubah,
walaupun hal tersebut difangsang oleh apa saja tetap tidak
mengalami perubahan.
b. Terbatasnya sarana dan pr.asarana
Dalam sebuah organisasi apabila ingin meningkatkan suatu
efektifitas, diperlukan sarana dan prasarana penunjang.
Keterbatasaan sarana dan prasarana akan menghambat dan menjadi
kendala diadakarmya berbagai kegiatan ataupun program
pembinaan kompetensi professional guru. Dengan tidak adanya
sarana dan prasarana yang mendukung, maka kegiatanpun tidak
beJjalan dengan lancar.
c. Lokasi Sekolah jauh dari pusat kota
Berdasarkan letak wilayah, lokasi MTs Daar el Khairat cukup jauh
dari pusat kota, yaitu 7 km dari kota kecamatan dan 5 km dari jalan
61
utama Se1ain itu akses jalan menuju sekolah kurang baik. Hal ini
menyebabkan akses infonnasi sering terlambat.
d. Satuan kurikulum pembinaan yang sulit dipahami.
Kurikulumlmateri sebagai sarana dalam penyampaian pemahaman
tentang tujuan dan arah pelaksanaan pendidikan. Dewasa ini
kurikulum yang diterapkan oleh pemerintah cenderung berubah
ubah. Hal ini mengakibatkan para guru sering merasa kesulitan
dalam memaharni kurikulum yang ada walaupun dari Dinas
Pendidikan terkait telah memberikan pelatihan-pelatihan. Namun
dalam pelaksaannya guru sering kesulitan untuk memahami.
e. Banyaknya guru yang doublejob
Kendala yang dihadapi di MTs Daar el Khairat adalah banyaknya
para guru yang mempunyai keIjaan sampingan atau mengaJar
ditempat lain, terutama guru-guru yang senior dan memiliki
kualifikasi akademik. Hal ini mengakibatkan koordinasi dengan
para guru sering terhambat.
BABV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data tentang "Strategi Peningkatan Kompetensi Guru
MTs Daar el Khairat". dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
I. Secara umum kegiatan pembinaan kompetensi guru sudah cukup baik,
namun harus ada pembinaan dan pembenahan yang signifikan, trutama
menyangkut kompetensi professional guru.
2. Upaya-upaya yang dilakukan oleh Kepala Sekolah dalam pembinaan
kompetensi guru MTs Daar el Khairat Cikande Serang terdiri dari
pengadaan rapat rutin, pemberian petunjuk teknis maupun petunjuk
pelaksanaan tugas kepada setiap guru, mengarahkan dan memfasilitasi
guru untuk melanjutkan studi ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi
serta pengadaan pelatihan tentang penggunaan media pembelajaran/alat
peraga dan metode pengajaran yang tepat bagi setiap guru. Selain itu,
Kepala Sekolah mengirimkan perwakilan dari sekolah sesuai dengan
bidangnya, untuk mengikuti kegiatan yang dilaksanakan oleh pemerintah,
dan kemudian guru tersebut melakukan koordinasi dan sosialisasi kepada
para guru yang tidak mengikuti kegiatan tersebut.
3. Hambatan-hambatan yang dihadapi Kepala Sekolah dalam peningkatan
kompetensi guru berupa kurangnya fasilitas pembelajaran yang
63
dibutuhkan oleh sekolah, letak sekolah yang jauh dari pusat kota, serta
minimnya anggaran yang dapat digunakan untuk pembinaan kompetensi
guru.
4. Upaya-upaya yang telah dilakukan oleh kepala sekolah dalam mengatasi
hambatan-hambatan yang ada pada pembinaan bmpetensi guru adalah
dengan eara pengajuan surat pennohonan anggaran fasilitas pembelajaran
yang dibutuhkan sekolah kepada Yayasan yang bersangkutan. Selain itu,
kepala sekolah juga telah melakukan pendekatan kepada pihak orang tua,
siswa serta masyarakat dan memberi masukan kepada guru untuk kreatif
memanfaatkan fasilitas yang tersedia.
B. Saran-saran
Saran-saran berkaitan dengan hasil penelitian ini bagi MTS Daar el
Khairat, sebagai berikut:
I. Untuk para pendidik dan tenaga kependidikan, hendaknya tidak terfokus
pada masalah kesejahteraan dan aturan-aturan baku dari sekolah, tapi yang
lebih penting adalah bagaimana mengembangkan diri agar dapat
merealisasikan pengembangan kompetensi professional serta kreatif dan
inovatif menggunakan media-media yang tersedia sehingga hasil
pendidikan lebih meningkat.
2. Kepala Sekolah sebagai pemimpin lembaga pendidikan hendaknya
berusaha mengikut sertakan guru dalam setiap pembinaan yang diadakan,
sebagai upaya partisipasi dan memotivasi guru dalam mengembangkan
dan meningkatkan kompetensi mereka. Selain itu, Kepala Sekolah
hendaknya memberikan kesempatan yang merata kepada para guru untuk
melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi.
3. Penyediaan sarana dan prasarana yang memenuhi tuntutan kurikulum
hendaknya segera direalisasikan karena dengan tersedianya fasilitas
64
tersebut, proses belajar mengajar di kelas akan dapat berjalan dengan lebih
edukatif.
DAFTARPUSTAKA
Arifm, M, Ilmu Pendidikan Islam; Suatu Tinjauan Teoritis dan PraklisBerdasarkan Pendidikan Interdisipliner, (Jakarta: Bumi Aksara, 1994),eet. Ke-3
Assegaf, Abd Raehman, Membangun Format Pendidikan Islam di EraGlobalisasi (Yogyakarta: Ar-Ruzz Mesia, 2004), Cet. Ke-l
Gluck. F, William, Manajemen Strategis dan Kebijakan Perusahaan, (Jakarta:Erlangga, 1989),ed., ke-2
Hamalik, Demar, Pendidikan Guru berdasarkan Pendekatan Kompetensi,(Jakarta: Bumi Aksara, 2002)
Komarudin, Ensklopedi Manajemen, (Jakarta: Bumi Aksara, 1994), eet. Ke-4
Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertijikasi Guru (Bandung: Rosdakarya, 2007)eet. Ke-l
..........., Merifadi Kepala Sekolah Profesional dalam Konteks MenyukseskanMBS dan KBK, (Bandung: Rosdakarya, 2004) eel. Ke-4
Nawawi, Hadari, Administrasi Pendidikan (Jakarta: Gunung Agung, 1984)
..................., Perencanaan SDM: Untuk Organisasi Profit yang Kompetitif,(Yogyakarta:' Gajah Mada Universitiy Prees, 2003), eet. Ke-2
Notoatmodjo, Soekidjo, Pengembangan Sumber Daya Manusia, (Jakarta: RinekaCipta, 2003) eet. Ke-3
Robins. P, Stephen dan MaryCuolter, Manajemen, Alih Bahasa, T. Hermaya,(Jakarta: Indeks,2004)
Jtp~tiyah, 1'{y 1'{k, Masplah-rna~{lI(1h flmu J(.egunfWl' (Jakarlll: ftil)'lI\l\$lU1l, 19~\l~
Salusu. J, Pengambilan Keputusan Strategik, (Jakarta: Grasindo, 1996), eel.Ke-l
Shaleh, Abdul Raehman, Madrasah dan Pendidikan Anak Bangs>a; Visi, Misi danAksi, (Ja.lcarta: Raja Grafindo, 2004). Cet. Ke-I
Sri Wahyudin, Agustinus, Manajemen Strategik; Pengantar Proses BerfikirStrategi (Jakarta: Binarnpa Aksara, 1996)
Sudjana, Nana, Dasar-dasar Proses Balajar Mangajar, (Bandung: Sinar BarnAlgensido, 1995), set. Ke-3
Sudjiono, Anas, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo, 2005)eet. Ke-15
Sulistiya, Ambar Teguh, Konsep Sumber Daya Manusia; Konsep, Teori danPengembangan dalam konteks publik; (Jakarta: Graha Ilmu, 2003), cet.Ke-2
Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru, (Bandung:Remaja Rosdakarya, 1994), eet. Ke-3
Tutik, Triwulan dan Trianto, Sertifikasi Guru dan Upaya Peningkatan Kualifikasi,Kompetensi dan Kesejahtraan, (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007) eet. Ke'~l' .
Usman, Uzer, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1994),eet. Ke-IO
Yamin, Martin, Serifikosi Profesi Keguruan di Indonesia, (Ciputat: GaungPersada, 2007) eet. Ke-2
Daftar Uji Referensi
Ahmad Djajuli102018224078Manajemen PendidikanKependidikan IslamStrategi Peningkatan Kompetensi Guru MTs Daar el Khairat
SCikande- erangNo No Footnote Hal. SkriDsi Hal Referensi ParafPembimbin~1 BABI: 1 2 11 .~ .Ii/2 2 3 8-9 ., L.:-3 3 3 19 I.- L,4 4 4 xii I ...5 5 4 ::U-ll IJl.6 BAB II: 1 10 14 .-
'''''''7 2 10 229 v .../8 3 . 11 14 ~. \
9 4 11 f, . .rIJ10 5 12 75 -. '--"11 6 12 117 . t...-12 7 12 135 I"> v13 8 13 135 \'" .. t14 9 13 173 ~ \ 1/.15 10 14 16-19 ~ l'" I 1J-
16 11 15 21-22 , i/'17 12 15 - \ L,\ .'V18 13 18 72-79 I' II-'-19 14 18 9 ~ il ).-20 15 21 85--86 • IV -,21 16 21 24 ~I f1' ,V22 17 22 91 \ '" \ \ IV23 18 22 101 .\ ,v-.24 19 22 39 1'. q •25 20 22 40 -, ~- I '11/26 21 24 15-16 - 1/ . \27 22 25 104 P I, IV28 23 26 19 ~\ IV.
.. 29 24 27 24 \ \ . '\Iv30 25 27 15 I" \ l-'31 26 27 43-45 \ . f' I ~ /32 27 28 2-3 \'" \ IV,33 28 29 28 \. t' ,1/34 29 30 25 t-. \ IV,35 30 33 128-130 \1 ~ I'- ' fl.,36 31 33 152 \:..-,' ~,
37 BAB III 1 39 43\ '" 'I.,....
y •
NamaNIMProdiJurusanJudul Skripsi
UJI REFERENSI
Seluruh referensi yang digunakan dalam penulisan skripsi yang beIjudul
Sfrategi Peningkatan Kompetensi Guru MTs Daar el Khairat Cikande
Serang yang disusun oleh Ahmad Jajuli NIM:I02018224078 Program Studi
Manajemen Pendidikan jurusan Kependidikan Islam Fakulltas TImn Tarbiyah
dan Keguruan DIN Syarif Hidayatullah Jakarta telah diuji kebenarannya oleh
dosen pembimbing skripsi I pada tanggal... dan dosen pembimbing" \
II pada tanggal .t.~J!1!~ .
IJakarta, 2 September 2009
Yang Mengesahkan :
Pembimbing
D~~SiNIP: 195612231983032001
NoLamp:Hal
IstimewaI (satu) Berkas Proposal SkripsiPengajuan Pergantian Judul Skripsi dan Pembimbing
Kepada YthKetua Jurusan KI-Manajemen PendidikanFakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Assa/amll'alaikllm Wr. Wh.
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:Nama : Ahmad DjajuliNI~ : 102018224078FakIJur : Tarbiyah/ KI-~anajemen Pendidikan
Dengan ini mengajukan pergantian judul dan pembimbing skripsi. Darijudul "STRATEGI PONDOK PESANTREN DALAMMENINGKATKAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA"(.'ltlldi Eva/llasi Pat/a Pondok Pesanten Daar El Khairat CikandeSerang) menjadi "STRATEGI PENINGKATAN KOMPETENSIGURU DI MTs DAAR EL KHAIRAT"Bersama ini saya lampirkan:
I. Out Line2. Abstraksi Bab I, II dan III3. Daftar Pustaka Sementara
Demikianlah permohonan ini saya sampaikan. Atas perhatian danpersetujuannya saya meng,!capkan banyak terimakasih.
Wassalamll'a/aikllm Wr. Wh.Jakarta, 12 September 2008
PemohonJ
SURAT BIMBINGAN SKRIPSI
DEPARTEMEN AGAMAUIN JAKARTAFITKJI. If. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 Indonesia
FORM (FR)No. DokumenTgL Terbit
No. Revisi:Hal
FITK-FR-AKD-0811 September 2008001/1
NomarLamp.Hal
: Un.01/F.l/KM.01.3/.~11./2008: Abstraksi/Outline: Bimbingan Skripsi
Kepada Yth.
1. Prof. DR. Dede Rosyada, MA2. Dra. Fadhila Suralaga, M.SiPembimbing SkripsiFakultas I1mu Tarbiyah dan KeguruanUIN Syarif HidayatullahJakarta.
Jakarta, 22 September 2008
Assalamu 'alaikum wr. wb.
Dengan ini diharapkan kesediaan Saudara untuk menjadi pembimbing IIII(materi/teknis) penulisan skripsi mahasiswa:
Nama : Ahmad Djajuli
NIM : 102018224078
Jurusan : KI- Manajemen Pendidikan
Semester : XIII ( Tiga Belas )
Judul Skripsi : Strategi Peningkatan Kampetensi Guru di MTs. Daar EI Khairat.
Judul tersebut telah disetujui aleh Jurusan yang bersangkutan pada tanggal 15 September2008, abstraksi/outline terlampir. Saudara dapat melakukan perubahan redaksional padaj!~dul tersebut. Apabila perubah&n substansial dianggap perlu, mahan pembimbingmenghubungi Jurusan Ierlebih dahulu.
Bimbingan skripsi ini diharapkan selesai dalam waktu 6 (enam) bulan, dan dapat, diperpanjang selama 6 (enam) bulan berikutnya tanpa surat perpanjangan.
Atas perhatian dan kerja sama Saudara, karni ucapkan terima kasih.
Wassalamu 'alaikum wr. wb.
a.n. DekanKajur KI "dnajemen Pendidikan
/~J'Dra. {~~tyZ, M.PdNIP. 150209382
Tembusan:I Dekan FITK2 Mahasiswa ybs.
,,
.-~r,
/;J DEPARTEMEN AGAMA • No. Dokumen FITK-FR-AKD-082
IJ UINJAKARTA FORM (FR) Tgl. Terbi! 5 Januari 2009
FITKl.- Na. Revisi: 00
JI.l,. H. Juandll No 95 Clputat 154121ndont1sJa,
Hal 1/1
SURAT PERMOHONAN"ZIN PENEL'TIAN
omor : Un.01IF.lIPP.009/..2J.)../2009amp. : Outline/Proposalal : Permohonan Izin Penelitian
Kepada Yth.Kepala MTs. Daar el KhairatCikande Serang, Banten.
Assalamu'alailcum wr.wh.
Dengan hormat kami sampaikan bahwa,
Jakarta, 14 April 2009
NamaNIMSemesterJurusanJudul Skipsi
: Ahmad Djajuli: 102018224078: XIV (Empat Belas): KI - Manajemen Pendidikan: "Strategi Peningkatan Kompetensi Guru di MTs. Daar EI Khairat".
Adalah benar mahasiswaJi Fakultas I1mu Tarbiyah dan Keguruan UlN Jakarta yang sedangmenyusun skripsi, dan akan mengadakan penelitian (riset) di instansi yang saudara pimpin.Untuk itu kami mohon Saudara dapat mengizinkan mahasiswa tersehut melaksanakanpenelitian di tempat dimaksud.
Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu 'alaikum wr.wh.
Tembusan:J. Dekan FITK2. Pembantu Dekan Bidang Akademik3. Mahasiswa yang bersangkutan
YAYASAN PENDIDIKAN ISLAMMADRASAH TSANAWIYAH
"DAAR EL-KHAIRAT":etariat: Bakung TUfUS - Kamurang - Cikande - Serang Telp .. (021) 70614169 Hp. 08129788074
SURAT KETERANGANNomor: MTs.28/S/0l/1l3/PP.005/00l/2009
ertanda tanagn di bawah ini :
NamaNIPJabatanAlamat
ngkan bahwa :
NamaFakultasJurusanNIM
: Drs. Dimyati Abdullah
: Kepala Madrasah Tsnawiyah Daar EI-Khairat: Bakung Tums - Kamurang - Cikande - Serang
: Ahmad Jajuli: Ilmu Tarbiyah dan Keguruan: KI-Manajemen Pendidikan: 102018224078
ersangkutan telah melakukan penelitian di Madrasah Tsanawiyah Daar el-Khairat dari tanggalI sId 24 April 2009 dengan Judul "STRATEGI PENINGKATANKOMPETENSI GURU MTsr!L-KHAlRAT"
mlah surat keterangan ini dibuat dengan sebenamya dan untuk dipergunakan sebagaimanaa.
Pedoman Wawancara
Strategi Peningkatan Kompetensi Guru MTs Daar el Khairat
Informen : Kepala Sekolah
Waktu Wawancara
Hari/Tanggal
Tampat
I. Bagaimana proses rekrutmen guru di MTs Daar el Khairat?
2. Menurut Bapak apakah saat ini guru-guru MTs Daar el Khairat sudah memiliki
kompetensi yang memadai? Kompetensi apa saja? Apa indikatomya?
3. Bagaimana Bapak bisa memonitor kualitas guru dalam pembelajara.'1?
4. Apakah peningkatan kompetensi guru me~adi tanggungjawab pribadi atau
lembaga pendidikan?
5. Seberapa penting peningkatan kompetensi guru bagi sekolah?
6. Bagaimana upaya Bapak dalam membina kompetensi professional dan kompetensi
pedagogik guru?
7. Upaya apa saja yang Bapak lakukan dalam meningkatkan mutu guru dalam proses
pembelajaran?
8. Apakah sekolah memberikan pelatihan-pelatihan kcpada guru? Pelatihan apa saja?
9. Apakah Bapak mengirim guru untuk mengikiti pelatihan di luar sekolah? Berapa
guru yang dilibatkan sebagai peserta?
Strategi Peningkatan Kompetensi Guru MTs Daar el Khairat
lnfonnen : Guru
Ii) ("'1 \\\ Cf--n:, £J
D0J'-\ f) - \e [~~ -rU'-i"
: 08,00./'-_'-_A• ~-----V"-(7~
\~Tampat
Waktu Pengisian
Hari/Tanggal
Ketentuan : bedlah tanda cek (v) pada pemyataan yang peJing sesuai dengan
kenyataan sebenamya.
Keterangan : SL=Selalu; SR=Sering; KD=Kadang-kadang; TP=Tidak pemah
; Kepala SekolahlPimpinan Pesantren
No Pemyataan SL SR KD TP
Kepala sekolah melakukan seleksi wawancara dan
identiflkasi atas kemarnpuan dan keterampiJan calon
2
guru.
Kepala sekolah membantu para guru dalam penyusunan
satuan pelajaran sebelum melaksanakan proses belajar
mengajar.
3 Kepala sckolah berupaya mcncari dan mengembangkan
metode pembel!\iaran yang tepat dan disosialisasikan IV
4
kepada guru.
Kepala sek01ah memberikan kesempatan kepada setiap
guru'lI1tuk meningkatkan pengetahuan dan
keterampiJan melalui pelatihan dan pendidikn lebih
lanjut.
· .
8
5
V 1/
Iv
V
12
10
11
9
6
Kepala sekolah mengadakan pembinaan secara mtin dan
menghadirkan narasumber yang sesuai untuk
meningkatkan keterampilan dan pengetahuan guru.
Kepala sekolah dan para guru mengadakan studi
banding dengan sekolah-sekolah lain.
Kepala sekolah membantu para guru dalam menyusun
program kegiatan belajar mengajar.
Kepala sekolah memberikan dorongan dan pelayanan
untuk membentu peningkatall kompetensi para gum.
Kepala sekolah mengawasi dan mengevaluasi proses
dan hasil belajar siswa.
Kepala sekolah memberikan kesempatan kepada setiap
guru untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
Kepala sekolall menempatkall gum pada bidang studi
yang sesuai dengan kompetensi guru.
Kepa!a sekolah menggali kemampuan para gum untuk
berkreasi dalam menciptakan media pembelajaran yang
sesuai.
13 Kepala sekolah mengadakan pembinaan dan penyediaan
media pembelajaran.
14 Kepala seko1ah memberikan pengarahan kepada para
gUn! dalam menyusun silabus bidang studio
7