repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/siti...

161
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS KELAS IV DENGAN MODEL EXAMPLES NON EXAMPLES DI MIN 17 PULAU TIDUNG, KEPULAUAN SERIBU Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjanah Pendidikan Oleh SITI MASITOH NIM 18090183000040 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014

Upload: nguyenmien

Post on 15-Jun-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS KELAS IV

DENGAN MODEL EXAMPLES NON EXAMPLES

DI MIN 17 PULAU TIDUNG, KEPULAUAN SERIBU

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk

Memenuhi Syarat

Mencapai Gelar Sarjanah Pendidikan

Oleh

SITI MASITOH

NIM 18090183000040

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2014

Page 2: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id
Page 3: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id
Page 4: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id
Page 5: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

iv

ABSTRAK

Siti Masitoh, NIM 18090183000040, Peningkatan Hasil Belajar IPS Kelas

IV Dengan Model Pembelajaran Examples Non Examples di MIN 17 Pulau

Tidung, Kepulauan Seribu. Jurusan FITK UIN Jakarta. Penelilitian ini bertujuan

untuk mengetahui bagaimana penggunaan model Examples Non Examples dapat

meningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar

dengan menggunakan model Examples Non Examples yang menjadi penelitian ini

adalah di MIN 17 Pulau Tidung masih ada nilai yang belum mencapai KKM hal

ini pada proses pembelajaran yang belum menggunakan berbagai media

pembelajaran atau menggunakan sumber belajar yang tepat

Untuk menyelesaikan persoalan di atas peneliti melakukan penelitian

dengan menggunakan metode PTK. Yang untuk mengetahui perihal subjek

penelitian yang digunakan kelas IV dengan 30 siswa. Melalui diskusi kelompok

untuk menganalisis contoh gambar yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang

telah disiapkan oleh peneliti dan soal Pretest dan Posttest pada siklus I dan siklus

II di akhir pembelajaran denngan model pembelajaran Examples Non Examples.

Dengan menggunakan penelitian N-Gain pada siklus I bahwa hasil Pretest

nilai terbesar 70 dan terkecil 10 dengan jumlah 1350 dan rata-rata 45. Sedangkan

posttest nilai terbesar adalah 90 dan nilai terkecil adalah 60 dengan jumlah 2160

dan rata-rata 75. Jika di ukur dengan N-Gain kemampuan siswa sebesar 0,47

katagori sedang. Namun penelitian ini harus dilanjutkan pada siklus II karena

belum mencapai ketuntasan hasil belajar yaitu seluruh siswa harus mencapai nilai

minimum 65 yang sesuai dari indikator yang telah di tetapkan. Sedangkan pada

siklus II bahwa hasil belajar pretest nilai terbesar 70 dan nilai terkecil 30 dengan

jumlah 1640 dan rata-rata 54.6 sedang posttest, nilai terbesar 90 dan nilai terkecil

adalah 70 dengan jumlah 2450 dan rata-rata 81.6. Jika diukur dengan N-Gain,

kemampuan siswa sebesar 0.59 katagori sedang. Penelitian ini seluruh siswa telah

mencapai KKM.

Penelitian ini menyimpulkan dari hasil pretest dan posttest pada siklus II telah

mengalami peningkatan hasil belajar yang sudah mencapai indikator keberhasilan

dengan menggunakan model pembelajaran Examples Non Examples, hal ini dapat

meningkatkan hasil belajar IPS pada siswa di sekolah.

Kata Kunci: Model Pembelajaran Examples Non Examples, Hasil Belajar IPS.

Page 6: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

ABSTRACT

Siti Masitoh, NIM : 18090183000040, The Increase of Learning Result of Social

Science Class IV With Learning Model of Examples Non Examples in MIN 17 Tidung

Island, Thousand Archipelago. Faculty of Tarbiya and Teaching Sciences (FITK) UIN

Jakarta. This study is purpose to find out how is the use of Examples Non Examples can

increase student learning process on the subject social science.

This study is purpose to find out the increase of learning result with using

Examples Non Examples model which became this study is there are scores that have

not reached KKM yet in MIN 17 Tidung Island, this is on the learning process that have

not using many learning media or using proper learning resources.

To finish the problem above the researcher is implemented research using PTK

method. To find out the concerning research subject that is used by class IV with 30

students. Through group discussion to analyze example of picture that is in accordance

with the purpose of learning which have been prepared by the researcher and Pretest

and Posttest questions on cycle I and cycle II at the end of learning with learning model

Examples Non Examples.

With using N-Gain study on cycle I that Pretest result of the highest score is 70

and the smallest 10 with total 1350 and average 45. While posttest the highest is 90 and

the smallest is 60 with total 2160 and average 75. If measure with N-Gain, the students

ability at 0.47 medium category. But this study must be continue on cycle II because

have not achieve the mastery of learning result that all students must reach minimum

score 65 appropriate from established indicator. While in cycle II the learning result

pretest, the highest score 70 and the smallest score 30 with total 1640 and average 54.6

while posttest, the highest score 90 and the smallest score 70 with score 2450 and

average 81.6. If measure with N-Gain, the students ability at 0.59 medium category. By

this study all students have been reached KKM.

This result conclude from pretest and posttest result on cycle II have been sustain

increase of learning result that have been achieved success indicator with using learning

model of Examples Non Examples, this can increase the learning result of social science

on students in school.

Password : Learning Model of Examples Non Examples, learning outcome IPS.

Page 7: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

vi

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah Swt, tuhan semesta alam yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya, serta kesehatan rohani dan jasmani. Atas

izin-Nya penulis diberikan kemudahan sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “Peningkatan Hasil Belajar IPS Kelas IV Dengan Model Examples Non

Examples Di MIN 17 Pulau Tidung Kepulauan Seribu”. Shalawat dan salam

semoga tercurahkan kepada utusan Allah SWT, yaitu Nabi Muhammad Saw yang

menghindarkan kita dari jalan kegelapan.

Skripsi ini penulis menyusun untuk memenuhi salah satu syarat menempuh

ujian Sarjanah Pendidikan pada program Dual Mode PGMI, Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan. Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi

kepentingan pembacanya.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis tidak luput dari berbagai hambatan dan

rintangan. Tanpa bantuan dan peran serta berbagai pihak, karya ini tidak mungkin

terwujud. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima

kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:

1. Prof. Dr, H. Ahmad Thib Raya, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah

dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

2. Dr, Fauzan, MA selaku Kaprodi PGMI FITK UIN Jakarta yang telah

mempermudah dan melancarkan penyelesaian skripsi ini;

3. Dr. Iwan Purwanto M.Pd selaku dosen pembimbing yang sangat

berpengaruh dalam penyelesaian skripsi ini yang telah memberikan ilmu

dan bimbingan yang sangat berharga bagi penulis selama ini, Terima kasih

untuk arahan, bimbingan, dan kesabaran Bapak selama ini;

4. Bapak dan Ibu Dosen di lingkungan Dual Mode PGMI, Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang selama ini

telah membekali penulis berbagai ilmu pengetahuan;

5. Kepala Sekolah dan segenap dewan guru MIN 17 Pulau Tidung yang telah

membantu penulis dalam rangka pengumpulan data hingga selesainya

skripsi ini;

Page 8: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

vii

6. Keluargaku tercinta terutama kepada suami dan anak ku, yang selalu

memberikan dukungan moril dan materil kepada penulis untuk terus maju,

dan selalu memotivasi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini;

7. Seluruh mahasiswa/mahasiswi Program Dual Mode PGMI, terutama kelas

A, Teman-temanku seperjuangan, terima kasih atas dukungannya;

8. Dan untuk berbagai pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Semoga semua bantuan, dukungan, dan partisipasi yang memberikan

kepada penulis senantiasa mendapat pahala yang berlipat ganda dari Allah

Swt. Serta diberikan balas setimpal dari Allah Swt. Amin.

Akhirnya penulis berharap, semoga skripsi ini bermanfaat bagi

kemajuan peserta didik Bangsa Indonesia.

Jakarta, Mei 2014

Penulis

Page 9: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

viii

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI .................................................................. i

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ...................................................... ii

LEMBAR PERNYATAAN .................................................................................. iii

ABSTRAK ............................................................................................................ iv

KATA PENGANTAR .......................................................................................... v

DAFTAR ISI ......................................................................................................... vi

BAB I PENDAHULUN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1

B Identifikasi Masalah ......................................................................... 7

C.Pembatasan Masalah ......................................................................... 8

D.Perumusan Masalah .......................................................................... 8

E. Tujuan Penelitian .............................................................................. 8

F. Manfaat Penelitian ............................................................................ 9

II KAJIAN TEORITIS

A. Hasil Belajar .................................................................................. 10

B. Model Pembelajaran Examples Non Examples ............................. 19

C. Penelitian yang Relevan ................................................................ 26

D. Kerangka Berfikir.......................................................................... 27

E. Hipotesis Penelitian ....................................................................... 31

III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................... 32

B. Metode Penelitian ......................................................................... 32

C. Subjek Penelitian .......................................................................... 38

D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian................................... 38

E. Tahapan Intervensi Tindakan ....................................................... 38

F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan ................................ 39

G. Data dan Sumber Data .................................................................. 40

H. Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 40

Page 10: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

ix

I. Teknik Pemeriksaan Kepercayaan ............................................... 42

J. Analisis Data dan Interprestasi Hasil Analisis ............................. 44

K. Pengembangan Perencanaan Tindakan ........................................ 45

IV. DESKRIPSI, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data ................................................................................... 46

1. Sejarah MIN 17 Pulau Tidung ...................................................... 46

2. Struktur Organisasi MIN 17 Pulau Tidung .................................. 47

B. Analisis Data ...................................................................................... 47

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan .......................................................................................... 62

B. Saran ................................................................................................. 63

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 64

LAMPIRAN-LAMPIRAN

1.Lembar Uji Referensi

2.Surat Izin Riset Penelitian dari Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta

3.Surat Keterangan telah melaksanakan Riset Dari MIN 17 Pulau Tidung

Kepulauan Seribu

4. Hasil wawancara dengan guru dan siswa

5.Biografi Penulis

Page 11: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kehidupan pada masa yang akan datang semakin tidak dapat dipisahkan dari

pedidikan yang bermutu. Hak dan Kewajiban Warga Negara mendapatkan hak

yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu. Karena pendidikan

merupakan kebutuhan dan hak asasi setiap manusia untuk menjalani kehiduanpan

yang lebih baik di masa depan. Pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan

Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945. Negara berkewajiban

untuk memberi Hak dan Kewajiban Warga Negaranya untuk memperoleh

pendidikan yang bermutu untuk menjadi manusia yang berguna bermanfaat dalam

segala aspek kehidupan.

Dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional, Bab IV Bagian kesatu , pada pasal 5 tentang Hak dan Kewajiban Warga

Negara “ayat (1) Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk

memperoleh pendidikan yang bermutu. (2) Warga negara yang memiliki kelainan

fisik, emosional, mental, intelektual, dan/atau berhak memperoleh pendidikan

khusus (3) Warga negara di daerah terpencil atau terbelakang serta masyarakat

adat yang terpencil berhak memperoleh pendidikan layanan khusus. (4) Warga

negara yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa berhak memperoleh

pendidikan khusus. (5) Setiap warga negara berhak mendapat kesempatan

meningkatkan pendidikan sepanjang hayat. Dan di pasal 6 ayat (1) Setiap warga

negara yang berusia tujuh sampai dengan lima belas tahun wajib mengikuti

pendidikan dasar. Ayat (2) Setiap warga negara bertanggung jawab terhadap

keberlangsungan penyelenggaraan pendidikan”1.

Pendidikan memegang peran yang sangat penting untuk menjamin

kelangsungan hidup suatu negara, serta mengembangkan kualitas sumber daya

1 Abd. Rozak, Fauzan, . Ali Nurdin,. Kompilasi Undang-Undang & Peraturan Bidang

Pendidikan.(UIN FITK PRES) Cetakan 1, Jakarta, 2010, hal. 7

Page 12: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

2

manusia. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan

seseorang. Dengan ilmu dan pengetahuan manusia akan berkembang untuk

menuju kesuksesan. Pembanggunan nasional dalam bidang pendidikan merupakan

bagian dari upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan

kualitas manusia Indonesia.” Dalam UU Sisdiknas, BAB II Dasar, Fungsi Dan

Tujuan. beriman, pada pasal 3 di katakan. Pendidikan nasional berpungsi

mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat

dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya

potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada

Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,

dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”2 dengan

cara mengembangkan kemampuan dan potensi peserta didik dan membentuk

watak mereka.

Dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional, Bab 1 pasal 1 ayat (1) dikemukakan bahwa “pendidikan adalah usaha

sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran

agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak

mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan

negara”3.

“Penddikan kita masih terkesan sebagai pendidikan yang membelenggu.

Pembelengguan ini bersumber dari ketidak jelasan visi dan misi pendidikan kita,

juga adanya praktik sentralisasi dan uniformitas, serta sistem pendidikan dengan

konsep delivery system (sistem penyampaian/pemberitaaan). Di sini terjadi

praktik pendidikan yang mengalir dari atas ke bawah (top-down), yang kurang

memperhatikan faktor hak-hak anak secara demokratis dan kreatif, serta

2 . Abd Razak, Fauzan, Ali Nurdin, Kompilasi Undang-Undang dan Peraturan Bidang

Pendidikan ( Jakarta UIN FITK Press, 2010) cet 1, hal. 6 3 Abd Rozak, Fauzan, Ali Nurdin, kompilasi Undang-Undang dan Peraturan Bidang

Pendidikan (Jakarta: UIN FITK Press, 2010), cet 1, hal. 4

Page 13: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

3

kurangnya pemberian kesempatan kepada mereka untuk melakukan rekayasa

dalam aktivitas pendidikannya”.4

Sistem Pendidikan yang membelenggu ini pada gilirannya akan

menghasilkan manusia yang stereotipik, penurut, tidak kreatif, bahkan memiliki

ketergantungan tinggi. Hal tersebut akan membuat mereka menjadi beban sosial,

tidak mandiri, bahkan tidak memiliki jati diri. Pendidikan demikian dapat

dinyatakan sebagai sistem pendidikan tertutup, kurang memberikan kebebasan

dan pengalaman kepada para pembelajar untuk berkreasi.

Pendidikan di Indonesia sejauh ini masih didominasi oleh pandangan bahwa

pengetahuan merupakan perangkat fakta-fakta yang harus dihafal. Kelas masih

berfokus pada guru sebagai sumber pengetahuan (teacher centered), ceramah

menjadi pilihan utama strategi belajar, yang berakibat kurangnya pengalaman

belajar siswa selama proses kegiatan belajar mengajar, pembelajaran menjadi

monoton dan menjenuhkan. Secara umum, pendidikan saat ini mengalami kendala

dalam hal belajar dan pembelajaran. Pembelajaran di kelas yang dilakukan secara

konvensional atau masih tradisional dengan beberapa metode dan model belajar

tertentu seperti ceramah dan sebagainya, akan membuat para siswa merasa bosan

untuk mengikuti pelajaran tersebut. Atas dasar itu seiring dengan semakin

berkembangnya teknologi yang sudah merambah ke dunia pendidikan khususnya

madrasah, guru dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif dalam mengembangkan

dan memanfaatkan teknologi yang ada.

Dalam era global, teknologi dan ilmu pengetahuan telah menyentuh segala

aspek pendidikan sehingga informasi lebih mudah diperoleh, hendaknya

menjadikan anak lebih aktif berpartisipasi sehingga melibatkan intelektual dan

emosional siswa dalam proses belajar. Keaktifan di sini berarti fisik secara aktif

dan tidak terfokus pada suatu sumber informasi yaitu guru. Keberhasilan tujuan

pendidikan terutama ditentukan oleh proses belajar mengajar yang dialami oleh

siswa. Siswa yang belajar akan mengalami perubahan baik pengetahuan,

pemahaman, penalaran, keterampilan, nilai dan sikap. Agar perubahan tersebut

dapat tercapai dengan baik, maka diperlukan berbagai faktor untuk menghasilkan

4 .Hamzah B. Uno Propesi Kependidikan ( PT Bumi Aksara) Cet 9 . Jakarta 2012.

Page 14: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

4

perubahan yang diharapkan yaitu mengefektifkan pemahaman dari konsep

pembelajaran. Karena pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara

aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Berkaitan dengan IPS adalah ilmu yang pembahasannya sangat luas dan

penting pada kehidupan kita. Maka guru senantiasa harus memilih metode yang

tepat untuk mengajarkan matapelajaran IPS. Pembelajaran IPS erat hubungannya

dengan interaksi dengan sesama manusia. Melalui mata pelajaran ini diharapkan

siswa dapat bergaul dan berinteraksi dengan orang lain serta dapat berkomonikasi

dengan baik dengan manusia lain. Pembelajaran ini dirasa sangat penting di mana

bisa mempersiapkan siswa untuk terjun langsung ke masyarakat serta berhasil

mencapai tujuan hidupnya.

Di dalam kelas terjadi proses belajar mengajar antara siswa dengan guru. Di

dalam proses belajar mengajar itu terjadilah interaksi antara siswa dengan guru

dan antara siswa dengan siswa untuk mencapai kompetensi-kompetensi yang

sudah ditentukan dalam indikator-indikator.Namun untuk pencapaian kompetensi-

kompetensi yang harus dikuasai siswa sangat ditentukan oleh guru di kelas.

Dalam pembelajaran IPS seringkali materi disampaikan secara klasikal atau

konvensional, yakni pembelajaran berlangsung satu arah dengan menjadikan guru

sebagai pusat belajar bagi siswa. Kegiatan siswa hanya terbatas pada duduk,

dengar, catat dan hapal. Pembelajaran seperti ini bisa membatasi siswa untuk

mengembangkan potensi dan kemampuannya serta mengemukakan buah

pikirannya. Selama ini hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas IV di

MIN 17 Pulau Tidung Kepulauan Seribu masih rendah dan siswa kurang

termotivasi untuk belajar aktif. Tidak mengherankan bila pembelajaran IPS

dengan cara di atas sangat menjenuhkan dan membosankan bagi siswa.

Dari hasil studi lapangan tanggal 26 maret 2014, penelitian berkesimpulan

bahwa proses pembelajaran IPS di kelas IV MIN 17 Pulau Tidung masih rendah

dan dari hasil belajar siswa, masih terdapat beberapa siswa yang hasil belajarnya

Page 15: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

5

di bawah KKM yakni 65, dari 30 siswa, 17 siswa masih di bawah KKM dan harus

mengikuti remedial.

Akan tetapi dalam proses belajar mengajar di atas tidak diiringi dengan

metode dan teknik pembelajaran yang mendukung pencapaian tujuan IPS. Namun

sering kali dalam proses pembelajaran IPS guru hanya menerapkan metode

konvensional dan penugasan sehingga kurang melibatkan siswa aktif, siswa

kurang tertarik dan kurang termotivasi dalam mengikuti pelajaran yang dapat

menyebabkan rendahnya hasil belajar IPS, guru jarang menggunakan media yang

menarik sehingga siswa merasa bosan.

“ Kurikulum 2013 mengusung tema: menghasilkan insan Indonesia yang

produktif, kreatif, inovatif, dan efektif (berkarakter), melalui penguatan sikap,

keterampilan, dan pengetahuan secara terintegrasi”5. Oleh karena itu, untuk

menyukseskan implementasi kurikulum 2013, perlu disiapkan guru profesional

yang mampu merencanakan, melaksanakan, melakukan monitoring dan evaluasi,

serta memberikan jaminan mutu dan mempertanggungjawabkan pembelajaran

yang sesuai dengan karakteristik dan perkembangan peserta didik, perkembangan

zaman, kebutuhan pembangunan, serta perkembangan ilmu pengetahuan,

teknologi dan seni. Guru dengan karakteristik demikian yang dapat menyiapkan

peserta didiknya memasuki era kesemrautan global yang penuh dengan berbagai

permasalahan dan tantangan, yang semakin hari semakin rumit dan kompleks.

Metode dan teknik pembelajaran seperti di atas tidak sesuai dengan tujuan

yang hendak dicapai dalam kurikulum 2013 yang saat ini sedang berlaku di

Indonesia. Pada kurikulum 2013 berorientasi pada peningkatan dan keseimbangan

antara kompetensi sikap, keterampilan dan pengetahuan. Keterkaitan antara

tantangan masa depan, fenomena sosial dan ketiga kompetensi inilah yang

melahirkan model pembelajaran tematik dan pembangunan karakter di mana

keduanya hanya difokuskan di jenjang pendidikan dasar. Dengan kurikulum 2013,

para guru dituntut untuk merancang pembelajaran yang memancing kreativitas

5 Mulyasa, Implementasi Kurikulum 2013,( PT Remaja Rodaskarya Offiset-Bandung 2014).

Cet,1. Hal 45

Page 16: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

6

siswa, membantu siswa memahami pelajaran lebih mudah karena materi disajikan

secara terpadu dan menyenangkan.

Dari permasalahan-permasalahan yang diuraikan di atas, peneliti menarik

kesimpulan bahwa perlu adanya penerapan model pembelajaran yang lebih

berpusat pada siswa, dimana model pembelajaran itu dikemas semenarik mungkin

dan menyenangkan, sehinggga siswa terlibat langsung dan aktif dalam proses

belajar-mengajar.

Oleh karena itu, model pembelajaran yang cocok untuk mengatasi masalah

tersebut adalah dengan menggunakan model Examples Non Examples, yakni

model pembelajaran dengan menggunakan media gambar. Karena pada umumnya

pelajaran IPS merupakan mata pelajaran yang khas karena merupakan hafalan

dan mayoritas bacaan. Sehingga guru harus memiliki inisiatif ataupun inovasi

untuk menggunakan metode pembelajaran baru yang menarik siswa untuk belajar

materi ini. Metode pembelajaran yang baik harus di sesuaikan dengan karakter

dan kondisi siswanya. Beberapa model pembelajaran yang menarik diantaranya

adalah model Examples Non Examples. Model Examples Non Examples adalah

metode pembelajaran yang menggunakan media gambar dalam penyampaian

materi, pembelajaran yang bertujuan mendorong siswa untuk belajar berfikir kritis

dengan jalan memecahkan permasalahan-permasalahan yang terkandung dalam

contoh-contoh gambar yang di sajikan. Penggunaan media gambar ini disusun

dan dirancang agar anak dapat menganalisis gambar tersebut menjadi sebuah

bentuk diskripsi singkat mengenai apa yang ada dalam gambar. Penggunaan

Metode Pembelajaran model Examples Non Examples ini lebih menekankan pada

konteks analisis siswa. Biasa yang lebih dominan digunakan di kelas tinggi,

namun dapat juga digunakan di kelas rendah dengan menekankan aspek

psikologis dan tingkat perkembangan siswa kelas rendah seperti ; Kemampuan

berbahasa tulis dan lisan, kemampuan analisis ringan, dan kemampuan

berinteraksi dengan siswa lainnya. Model pembelajaran Examples Non Examples

menggunakan gambar dapat melalui OHP, Proyektor, ataupun yang paling

sederhana adalah poster. Gambar yang kita gunakan haruslah jelas dan kelihatan

dari jarak jauh, sehingga siswa yang berada di belakang dapat juga melihat

Page 17: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

7

dengan jelas. Dengan model pembelajaran Examples Non Examples di harapkan

siswa lebih dapat memahami materi pembelajaran yang di sampaikan dan dapat

berfikir kreatif, oleh karena itu siswa harus diberi kesempatan untuk mencoba

kemampuannya dalam berbagai kegiatan di sekolah.

Oleh karena itu dari uraian di atas penulis memilih judul penelitian:

“Peningkatan Hasil Belajar IPS Kelas IV dengan Model Examples Non Examples

Di MIN 17 Pulau Tidung Kepulauan Seribu”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah maka penulis mengidentifikasi masalah

yang terjadi sebagai berikut:

1. Dalam Pembelajaran IPS guru hanya menerapkan metode konvensional dan

penugasan .

Berdasarkan observasi di kelas IV pada tanggal 26 maret 2014, terlihat bahwa

masih ada beberapa siswa yang bermalas-malasan untuk mengerjakan tugas

yang diberikan oleh guru, dan ada beberapa siswa yang kurang

memperhatikan penjelasan tugas yang diintruksikan oleh guru serta ada

beberapa siswa juga yang masih mengobrol dan bercanda. Dan berdasarkan

tanggapan siswa, tugas lebih cendrung pada penugasan LKS (Lembar Kerja

Siswa). Sehingga jika guru memberikan tugas seringkali harus lebih ekstra

memperhatikan kesiapan siswa untuk mengikuti proses belajar mengajar IPS.

2. Penerapan metode pembelajaran IPS tidak menarik sehingga siswa merasa

bosan.

Berdasarkan obsevasi di kelas IV, yang peneliti lakukan dapat dilihat bahwa

dalam pelaksanaan pembelajaran IPS, guru lebih menggunakan metode

ceramah dan menghafal, hal ini juga berdasarkan tanggapan siswa bahwa

model pembelajaran lebih sering menghafal, sehingga membuat siswa

menjadi jenuh dalam belajar IPS.

Page 18: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

8

3. Hasil belajar IPS Siswa Kelas IV MIN 17 Pulau Tidung Kepualauan Seribu

masih rendah.

Hal ini berdasarkan data ulangan harian yang diperoleh peneliti dari wali

kelas IV, menunjukkan bahwa dari 30 siswa masih ada siswa yang

memperoleh nilai di bawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum), yakni

KKM yang ditentukan adalah 65, sedangkan dari 30 siswa hanya 13 siswa

yang memperoleh nilai di atas KKM, selebihnya siswa harus mengikuti

remedial. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa masih relatif

rendah.

C. Batasan Masalah

Agar penelitian ini lebih efektif, efisien, terarah dan dapat dikaji lebih

mendalam maka diperlukan pembatasan masalah. Maka penulis membatasi

penelitian ini pada penerapan model Examples Non Examples dalam

meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas IV MIN 17 Pulau

Tidung Kepulauan Seribu.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah yang telah

diuraikan di atas, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut: penerapan

model Examples Non Examples dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata

pelajaran IPS Kelas IV MIN 17 Pulau Tidung Kepulauan Seribu.

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan model

Examples Non Examples dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata

pelajaran IPS Kelas IV MIN 17 Pulau Tidung Kepulauan Seribu.

Page 19: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

9

F. Manfaat Penelitian

Kegunaan yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

1. Siswa menjadi lebih aktif, kreatif dalam mengikuti pembelajaran yang

dapat meningkatkan hasil belajar.

2. Guru menjadi lebih bervariasi dalam menggunakan metode pembelajaran

yang dapat mengaktifkan siswa-siswinya dan dapat meningkatkan hasil

belajar siswa dalam pembelajaran IPS

3. Sekolah dapat mempertimbangkan untuk menggunakan metode

pembelajaran yang dapat mengembangkan kemampuan berfikir siswa-

siswinya.

Page 20: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

10

BAB II

KAJIAN TEORITIS

A. Hasil Belajar

1. Pengertian Hasil Belajar

Belajar merupakan hal terpenting yang harus dilakukan manusia untuk

menghadapi perubahan lingkungan yang senantiasa berubah setiap waktu, oleh

karena itu hendaknya seseorang mempersiapkan dirinya untuk menghadapi

kehidupan yang dinamis dan penuh persaingan dengan belajar, dimana

didalamnya termasuk belajar memahami diri sendiri, memahami perubahan, dan

perkembangan globalisasi. Sehingga dengan belajar seseorang siap menghadapi

perkembangan zaman yang begitu pesat. Belajar merupakan suatu proses

perubahan sikap dan perilaku yang berdasarkan pengetahuan dan pengalaman.

Pendapat tersebut didukung oleh penjelasan Slameto bahwa:” Belajar ialah suatu

proses yang dilakukan seseorang untuk memperoleh tingkah laku yang baru

secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam berinteraksi

dengan lingkungannya”1

Di sekolah dilakukan proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru.

“Belajar adalah suatu proses yang komplek yang terjadi pada diri setiap orang

sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara

seseorang dengan lingkungannya”2. Oleh karena itu, salah satu pertanda bahwa

seseorang itu telah belajar adalah adanya perubahan tingkah laku pada diri orang

itu yang mungkin sebsebabkan oleh terjadinya perubahan pada tingkat

pengetahuan, keterampilan, atau sikapnya.

Perubahan yang terjadi dalam diri seseorang banyak sekali baik sifat

maupun jenisnya.” Ciri-ciri perubahan tingkah laku dalam pengertian belajar:

a. Perubahan terjadi secara sadar.

b. Perubahan dalam belajar bersifat kontinyu dan fungsional.

1 . Slameto, Belajar & Faktor-Faktor yang Mempengaruhi, Ed. Rev, Cet. 5 Jakarta Rineka

Cipta, 2010 . hal 2

2 . Azhari Arsyad, Media Pembelajaran. Ed 1-13- Jakarta Rajawali Pers, 2010, hal .1

Page 21: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

11

c. Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif.

d. Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara.

e. Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah.

f. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku”3

“Teori Belajar menurut Piaget mengenai perkembangan proses belajar pada

anak-anak adalah sebagai berikut:

1) Anak mempunyai struktur mental yang berbeda dengan orang dewasa.

Mereka bukan merupakan orang dewasa dalam bentuk kecil, mereka

mempunyai cara yang khas untuk menyatakan kenyataan dan untuk

menghayati dunia sekitarnya. Maka memerlukan pelayanan tersendiri

dalam belajar.

2) Perkembangan mental pada anak melalui tahap-tahap tertentu, menurut

suatu urutan yang sama bagi semua anak.

3) Walau berlangsung tahap-tahap perkembangan itu melalui suatu urutan

tertentu, tetapi jangka waktu untuk berlatih dari satu tahap yang lain tidak

selalu sama pada anak.

4) Perkembangan mental anak dipengaruhi oleh 4 faktor, yaitu:

a). Kemasan

b). Pengalaman

c). Interaksi sosial

d).Equilibration (Proses dari ketiga faktor diatas bersama-sama untuk

membangun dan memperbaiki struktur mental).

5) Ada 3 tahap perkembangan, yaitu:

a. Berpikir secara intuitif kurang lebih 4 tahun

b. Beroperasi secara konkret kurang lebih 7 tahun

c. Beroperasi secara formal kurang lebih 11 tahun”4

3. Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi, (Jakarta Rineka Cipta ,2010)

edisi revisi Cet. 5 hal. 3-4.

4 Slamento, Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi, ( Jakarta Rineka Cipta, 2010 )

edisi revisi cet-. 5 ,hlm 12-13

Page 22: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

12

Perlu diketahui pula bahwa dalam perkembangan intelektual terjadi prose

yang sederhana seperti melihat, menyentuh, menyebut nama benda dan

sebagainya, dan adaptasi yaitu suatu rangkaian perubahan yang terjadi pada tiap

individu sebagai hasil interaksi dengan dunia sekitar.

“ Terhadap masalah belajar, R. Gagne memberikan dua definisi, yaitu:

1) Belajar ialah suatu proses untuk memperoleh motivasi dalam pengetahuan,

keterampilan, kebiasaan, dan tingkah laku.

2) Belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang diperoleh

dari intruksi.

Mulai masa bayi manusia mengadakan interaksi dengan lingkungan, tetapi

baru dalam bentuk “sensori-motor coordination”5. Kemudian mulai belajar

berbicara dan menggunakan bahasa. Kesanggupan untuk menggunakan bahasa ini

penting artinya untuk belajar.Tugas pertama yang dilakukan anak ialah

meneruskan “sosialisasi” dengan anak lain, atau orang dewasa, tanpa pertentangan

bahkan untuk membantu memenuhi kebutuhan-kebutuhan keramahan dan

konsiderasi pada anak itu. Tugas kedua ialah belajar menggunakan simbol-simbol

yang menyatakan keadaan sekelilingnya, seperti gambar, huruf, angka, diagram

dan sebagainya. Ini adalah tugas intelektual ( membaca, menulis, berhitung dan

sebagainya). Bila anak sekolah sudah dapat melakukan tugas ini, berarti dia sudah

mampu belajar banyak hal dari yang mudah sampai yang amat komplek.

Gagne mengatakan pula bahwa segala sesuatu yang dipelajari oleh manusia

dapat dibagi menjadi 5 kategori, yang disebut “The domains of learning” yaitu:

1) Keterampilan motoris ( motor skill )

2) Informasi verbal

3) Kemampuan intelektual

4) Strategi kogniti

5) Sikap”6

Dengan mempelajari uraian terdahulu, maka guru/pembimbing seharusnya

sudah dapat menyusun sendiri prinsip-prinsip belajar. Yaitu prinsip belajar yang

5 .Slameto, Belajar dan faktot-faktor yang mempengaruhi, (Jakarta Rineka Cipta, 2010) edisi

revisi cet-5, hal 13

6 . Slamento, Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi, (Jakarta, Rineka Cipta, 2010)

edisi revisi cet -5 , hlm 14-15

Page 23: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

13

dapat dilaksanakan dalam situasi dan kondisi yang berbeda, dan oleh setiap siswa

secara individual. Namun demikian marilah kita susun prinsip-prinsip belajar itu,

sebagai berikut:

a. “Berdasarkan pra syarat yang diperlukan untuk belajar

1. Dalam belajar setiap siswa harus di usahakan partisipasi aktif, meningkatkan

minat dan membimbing untuk mencapai tujuan intruksional.

2. Belajar harus menimbulkan reinforcement dan motivasi yang kuat pada siswa

untuk mencapai tujuan instruksional

3. Belajar perlu lingkungan yang menantang di mana anak dapat

mengembangkan kemampuannya berekplorasi dan belajar dengan efektif

4. Belajar perlu ada interaksi siswa dengan lingkungannya.

b. Sesuai hakikat belajar

1. belajar itu proses kontinyu, maka harus tahap demi tahap menurut

perkembangan;

2. belajar adalah proses organisasi, adaptasi, eksplorasi dan discovery;

3. belajar adalah proses kontinguitas (hubungan antara pengertian yang satu

dengan pengertian yang lain) sehingga mendapatkan pengertian yang

diharapkan. Stimulus yang diberikan menimbulkan response yang

diharapkan;

c. Sesuai materi/bahan yang harus dipelajari

1. Belajar bersifat keseluruhan dan materi itu harus memiliki struktur,

penyajian yang sederhana, sehingga siswa mudah menangkap pengertiannya;

2. Belajar harus dapat mengembangkan kemampuan tertentu sesuai denagn

tujuan instruksional yang harus dicapainya.

d. Syarat keberhasilan belajar

1. Belajar memerlukan sarana yang cukup, sehingga siswa dapat belajar dengan

tenang.

2. Revisi, dalam proses belajar perlu ulangan berkali-kali agar

pengertian/keterampilan/sikap itu mendalam pada siswa”7.

7 . Slameto Belajar&Faktor-faktor yang Mempengaruhi,(Jakarta Rineka Cipta, 2010) ed revisi

cet.5 hal 27-28

Page 24: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

14

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses

usaha perubahan tingkah laku yang melibatkan jiwa dan raga sehingga

menghasilkan perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, nilai dan sikap yang

dilakukan oleh seorang individu melalui latihan dan pengalaman dalam

interaksinya dengan lingkungan yang selanjutnya dinamakan hasil belajar.

Hasil belajar merupakan kemampuan yang diperoleh individu setelah proses

belajar berlangsung, yang dapat memberikan perubahan tingkah laku baik

pengetahuan, pemahaman, sikap dan keterampilan siswa sehingga menjadi lebih

baik dari sebelumnya. Sebagaimana yang dikemukakan Hamalik (1995-48) hasil

belajar adalah”Perubahan tingkah laku subjek yang meliputi kemampuan kognitif,

efektif dan psikomotor dalam situasi tertentu berkat pengalamannya berulang-

ulang”. Pendapat tersebut didukung oleh Sujana (2005:3)” hasil belajar ialah

perubahan tingkah laku yang mencakup bidang kognitif, efektif, dan psikomotor

yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajar”.8

Untuk menyatakan bahwa suatu proses belajar mengajar dapat dikatakan

berhasil, setiap guru memiliki pandangan masing-masing sejalan dengan

filsafatnya. Namun, untuk menyamakan persepsi sebaiknya kita berpedoman pada

kurikulum yang berlaku saat ini yang telah disempurnakan, antara lain bahwa

suatu proses belajar mengajar tentang suatu bahan pengajaran dinyatakan berhasil

apabila tujuan dapat tercapai.

“Untuk mengukur dan mengevaluasi tingkat keberhasilan belajar tersebut

dapat dilakukan melalui tes prestasi belajar. Berdasarkan tujuan dan ruang

lingkupnya, tes prestasi belajar dapat digolongkan ke dalam jenis penilaian

sebagai berikut:

a. Tes Formatif , penilaian ini digunakan untuk mengukur satu atau beberapa

pokok bahasan tertentu dan tujuan untuk memperoleh gambaran tentang daya

serap siswa terhadap pokok bahasan tersebut. Hasil tes ini dimanfaatkan untuk

memperbaiki proses belajar mengajar bahan tertentu dalam waktu tertentu.

b. Tes Subsumatif, tes ini meliputi sejumlah bahan pengajaran tertentu yang

telah diajarkan dalam waktu tertentu. Tujuannya adalah untuk memperoleh

gambaran daya serap siswa untuk meningkatkan tingkat prestasi belajar siswa.

Hasil tes subsumatif ini dimanfaatkan untuk memperbaiki proses belajar

mengajar dan diperhitungkan dalam menentukan nilai rapor.

8 .http://downloadgratisarea.blogspot.com/2012/10/definisi-belajar-dan-hasil-belajar.html

Page 25: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

15

c. Tes Sumatif, tes ini diadakan untuk mengukur daya serap siswa terhadap

bahan pokok-pokok bahasan yang telah diajarkan selama satu semester, satu

atau dua tahun pelajaran. Tujuannya adalah untuk menetapkan tingkat atau

taraf keberhasilan belajar siswa dalam suatu periode belajar tertentu. Hasil dari

tes sumatif ini dimanfaatkan untuk kenaikan kelas, menyusun pringkat

(rengking) atau sebagai ukuran mutu sekolah”.9

“Setiap proses belajar mengajar selalu menghasilkan hasil belajar. Masalah

yang dihadapi adalah sampai di tingkat mana prestasi (hasil) belajar yang telah

dicapai. Sehubungan dengan hal inilah keberhasilan proses mengajar itu dibagi

atas beberapa tingkatan atau taraf.

Tingkatan keberhasilan tersebut adalah sebagai berikut

a. Istimewa/maksimal : Apabila seluruh bahan pelajaran yang diajarkan

itu dapat dikuasai oleh siswa.

b. Baik sekali/optimal : Apabila sebagian besar (76% s.d. 99%) bahan

pelajaran yang diajarkan dapat dikuasai oleh siswa.

c. Baik/minimal : Apabila bahan pelajaran yang diajarkan hanya

60% s.d.75% saja dikuasai oleh siswa.

d. Kurang : Apabila bahan pelajaran yang diajarkan kuran dari

60% dikuasai oleh siswa”10

Dengan melihat daya yang terdapat dalam format daya serap siswa dalam

pelajaran dan persentase keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan tersebut,

dapatlah diketahui keberhasilan proses belajar mengajar yang telah dilakukan

siswa dan guru.

2. Faktor-faktor Peningkatan Hasil Belajar

Betapa tingginya nilai suatu keberhasilan, sampai-sampai seorang guru

berusaha sekuat tenaga dan pikiran mempersiapkan program pengajarannya

dengan baik dan sistematik. Namun terkadang, keberhasilan yang di cita-citakan,

tetapi kegagalan yang ditemui; disebabkan oleh berbagai faktor sebagai

penghambatnya. Sebaliknya, jika keberhasilan itu menjadi kenyataan, maka

berbagai faktor itu juga sebagai pendukungnya. Berbagai faktor dimaksud adalah

tujuan, guru, anak didik, kegiatan pengajaran, alat evaluasi, dan suasana evaluasi.

Berbagai faktor tersebut akan dijelaskan sebagai berikut:

Syaiful Bahri Djamarah mengemukakan “faktor-faktor yang mempengaruhi

hasil belajar diantaranya :

a. Tujuan , adalah pedoman sekaligus sebagai sasaran yang akan dicapai dalam

kegiatan belajar mengajar. Kepastian dari perjalanan proses belajar mengajar

9 Syaiful Bahri Djamarah, Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar. PT Rineka Cipta. Edisi

Revisi. Hal.106

10 . Ibid. Hal 107

Page 26: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

16

berpangkal tolak dari jelas tidaknya perumusan tujuan pengajaran.

Tercapainya tujuan sama halnya keberhasilan pengajar.

b. Guru, adalah tenaga pendidik yang memberikan sejumlah ilmu pengetahuan

kepada anak didiknya. Ada beberapa hal mengenai guru yang berkaitan

dengan kualitas hasil belajar, seperti kepribadian, pandangan terhadap siswa,

dan latar belakang pendidikan guru.

c. Anak didik merupakan unsur manusiawi yang mempengaruhi hasil belajar

dengan keragaman kepribadian dan karakteristiknya serta sikap dan minat

mereka terhadap suatu mata pelajaran.

d. Kegiatan Pembelajaran. Dalam kegiatan pembelajaran, guru tidak hanya

menggunakan satu metode karena satu metode untuk mencapai satu tujuan

saja. Penggunaan metode yang berbeda-beda akan menghasilkan hasil belajar

dengan kualitas yang berbeda pula.

e. Bahan dan Alat Evaluasi. Bila alat tes yang digunakan valid dan tidak reliabel,

maka akan mempengaruhi validitas dan reliabilitas data dari hasil belajar.

f. Suasana Evaluasi. Suasana lingkungan tempat diadakannya evaluasi turut

mempengaruhi hasil belajar siswa. Suasana yang bising, berisik dan dipenuhi

aktivitas menyontek dapat membuat siswa tidak berkonsentrasi dalam

menyelesaikan evaluasi. Akibatnya hal ini akan berpengaruh terhadap hasil

belajar yang di perolehnya nanti”.11

3. Cara Mengetahui Hasil Belajar

a. Definisi Evaluasi

Dalam sistem pembelajaran, evaluasi merupakan salah satu komponen

penting dan tahap yang harus di tempuh oleh guru untuk mengetahui keefektifan

pembelajaran. Hasil yang diperoleh dari evaluasi dapat dijadikan balikan

(feedback) bagi guru dalam memperbaiki dan menyempurnakan program dan

kegiatan pembelajaran.

“Evaluasi adalah suatu proses yang sistematis dan berkelanjutan untuk

menentukan kualitas (nilai dan arti) dari sesuatu, berdasarkan pertimbangan dan

kriteria tertentu dalam rangka pembuata keputusan. Berdasarkan pengertian ini,

ada beberapa hal yang perlu dijelaskan lebih lanjut, yaitu:

1. Evaluasi adalah suatu proses bukan suatu hasil (produk).

2. Tujuan evaluasi adalah untuk menentukan kualitas sesuatu, terutama yang

berkenaan dengan nilai dan arti. Pemberian nilai dan arti ini bahasa yang

dipergunakan Scriven adalah formatif dan sumatif. Jika formatif dan sumatif

11 . Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Rineka

Cipta, 2002), cet. Ke-2, hlm. 109-118

Page 27: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

17

merupakan fungsi evaluasi, maka nilai dan arti adalah hasil kegiatan yang

dilakukan oleh evaluasi.

3. Dalam proses evaluasi harus ada pemberian pertimbangan (judgement).

Pemberian pertimbangan ini pada dasarnya merupakan konsep dasar evaluasi.

Melalui pertimbangan inilah ditentukan nilai dan arti/makna (worth and merit)

dari sesuatu yang sedang dievaluasi. Tanpa pemberian pertimbangan, sesuatu

kegiatan bukanlah termasuk kategori kegiatan evaluasi.

4. Pemberian pertimbangan tentang nilai dan arti haruslah berdasarkan kriteria

tertentu. Tanpa kriteria yang jelas, pertimbangan nilai dan arti yang diberikan

bukanlah suatu proses yang dapat diklasifikasikan sebagai evaluasi. Kriteria

yang digunakan dapat saja berasal dari apa yang dievaluasi itu sendiri

(internal), tetapi bisa juga berasal dari luar apa yang dievaluasi (eksternal),

baik yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif. Jika yang dievaluasi itu

adalah proses pembelajaran, maka kriteria yang dimaksud bisa saja

dikembangkan dari karakteristik proses pembelajaran itu sendiri, tetapi dapat

pula dikembangkan kriteria umum tentang proses pembelajaran”12

Kegiatan evaluasi tidak dapat dipisahkan dari proses belajar mengajar dan

akan selalu melibatkan guru dan siswa. Evaluasi merupakan tahap akhir dalam

kegiatan belajar mengajar di satuan pendidikan tertentu. Oleh karena itu untuk

menentukan tercapai tidaknya tujuan pembelajaran, perlu dilakukan kegiatan

evaluasi.

b. Tujuan dan Fungsi Evaluasi

Dalam setiap kegiatan evaluasi,langkah yang harus diperhatikan adalah tujuan

evaluasi. “Penentuan tujuan evaluasi sangat bergantung pada jenis evaluasi yang

digunakan, tujuan evaluasi ada yang bersifat umum dan ada yang bersifat khusus.

Jika tujuan evaluasi masi bersifat umum, maka tujuan tersebut perlu diperinci

menjadi tujuan khusus, sehingga dapat menuntun guru dalam menyusun soal atau

mengembangkan instrumen evaluasi lainnya. Ada dua cara yang dapat ditempuh

12

. Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran. PT Remaja Rosdakarya Bandung.hlm. 5-6

Page 28: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

18

guru untuk merumuskan tujuan evaluasi yang bersifat khusus. Pertama,

melakukan perincian ruang lingkup evaluasi. Kedua, melakukan perincian proses

mental yang akan dievaluasi. Cara pertama berhubungan dengan luas pengetahuan

sesuai dengan silabus mata pelajaran dan cara kedua berhubungan dengan jenjang

pengetahuan”.13

c. Jenis Evaluasi

Dilihat dari pengertian, tujuan, fungsi, ruang lingkup, dan sistem

pembelajaran, maka pada hakikatnya pembelajaran adalah suatu program.

Artinya, evaluasi yang digunakan dalam pembelajaran adalah evaluasi program,

bukan penilaian hasil belajar. Penilaian hasil belajar hanya merupakan bagian dari

evaluasi pembelajaran. “Sebagai suatu program, evaluasi pembelajaran dibagi

menjadi lima jenis, yaitu:

1. Evaluasi perencanaan dan pengembangan

Hasil evaluasi ini sangat diperlukan untuk mendesain program pembelajaran.

Sasaran utamanya adalah memberikan bantuan tahap awal dalam penyusunan

program pembelajaran. Persoalan yang yang disoroti menyangkut tentang

kelayakan dan kebutuhan. Hasil evaluasi ini dapat meramalkan kemungkinan

implementasi program dan tercapainya keberhasilan program pembelajaran.

Pelaksanaan evaluasi dilakukan sebelum program sebenarnya disusun dan

dikembangkan.

2. Evaluasi monitoring

Evaluasi ini dimaksudkan untuk memeriksa apakah program pembelajaran

mencapai sasaran secara efektif dan apakah program pembelajaran terlaksana

sebagaimana mestinya. Hasil evaluasi ini sangat baik untuk mengetahui

kemungkinan pemborosan sumber-sumber dan waktu pelaksanaan pembelajaran,

sehingga dapat dihindarkan.

13

. Ibid. Hlm. 13-14

Page 29: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

19

3. Evaluasi dampak

Evaluasi ini dimaksudkan untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan oleh

suatu program pembelajaran. Dampak ini dapat diukur berdasarkan kriteria

keberhasilan sebagai indikator ketercapaian tujuan program pembelajaran.

4. Evaluasi efisiensi ekonomis

Evaluasi ini dimaksudkan untuk menilai tingkat efisiensi pelaksanaan program

pembelajaran. Untuk itu, diperlukan perbandingan antara jumlah biaya, tenaga,

dan waktu yang diperlukan dalam suatu program pembelajaran dengan program

lainnya yang memilikinya tujuan yang sama.

5. Evaluasi program komprehensif

Evaluasi ini dimaksudkan untuk menilai program pembelajaran secara

menyeluruh, seperti perencanaan program, pelaksanaan program, monitoring

pelaksanaaan, dampak program, tingkat keefektifan dan efisiensi. Dalam model

evaluasi dikenal dengan educational system evaluation model”.14

B. Model Pembelajaran Examples Non Examples

Model-model pembelajaran biasanya disusun berdasarkan berbagai prinsip

atau teori sebagai pijakan dalam pengembangannya. Para ahli menyusun model

pembelajaran berdasarkan prinsip-prinsip pendidikan, teori-teori psikologis,

sosiologis, psikiatri, analisis sistem, atau teori-teori lain. Biasanya mempelajari

model-model pembelajaran didasarkan pada teori belajar yang dikelompokkan

menjadi empat model pembelajaran. Model tersebut merupakan pola umum

perilaku pembelajaran pembelajaran untuk mencapai kompetensi/tujuan

pembelajaran yang diharapkan.“Joyce&Weil berpendapat bahwa model

pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk

membentuk kurikulum dan pembelajaran jangka panjang, merancang bahan-bahan

pembelajaran, dan membimbing pembelajaran di kelas atau di luar kelas. Model

14. Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran (PT Remaja Rosdakarya Bandung 2011) cet, ke

3.Hlm 33

Page 30: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

20

pembelajaran dapat dijadikan pola pilihan, artinya para guru boleh memilih model

pembelajaran yang sesuai dan efisien untuk mencapai tujuan pembelajaran”15

1. Pengertian Model Pembelajaran

“Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur

yang terorganisasikan secara sistemik dalam mengorganisasikan pengalaman

belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu” 16

. Dapat juga diartikan satu

pendekatan yang dipakai didalam aktivitas pembelajaran. Jadi, sesungguhnya

model pembelajaran mempunyai makna yang sama juga dengan pendekatan, kiat

atau metode pembelajaran. Sekarang ini sudah banyak dikembangkan beraneka

macam model pembelajaran, dari yang simpel sampai yang agak kompleks dan

rumit sebab membutuhkan banyak alat bantu didalam penerapannya.

Arends (2008) mengemukakan pendapatnya bahwa “ model pembelajaran

adalah suatu perencanaan atau pola yang digunakan sebagai pedoman dalam

merencanakan pembelajaran di kelas”.17

Dengan demikian , model pembelajaran

merupakan kerangka konseptual yang melukiskan prosedur sistematik dalam

mengorganisasikan pengalaman belajar tertentu dan berpungsi sebagai pedoman

bagi perancang pembelajaran dan guru dalam merancang dan melaksanakan

pembelajaran.

2. Model Pembelajaran Examples Non Examples

Model Pembelajaran Examples Non Examples adalah suatu tipe model

pembelajaran yang menggunakan gambar sebagai media pembelajaran. “Model

Examples Non Examples adalah metode yang menggunakan media gambar dalam

penyampaian materi pembelajaran yang bertujuan mendorong siswa untuk belajar

berfikir kritis dengan jalan memecahkan permasalahan-permasalahan yang

terkandung dalam contoh-contoh yang disajikan”18

. Penggunaan media gambar ini

15 . Rusman, Model-Model Pembelajaran ( Jakarta, Rajawali Pers, 2012 ) hlm.2

16

. Tim Penulis Agung Eko Purwanto dan Kawan-kawan.Pembelajaran IPS MI.

Edisi pertama paket 8-14.PGMI 2009. Hlm.8-9

17

. Agung Eko Purwana dan kawan-kawan Pembelajaran IPS MI Paket 8-14( Learning Assistance Program for Islamic Schools PGMI 2009), Edisi pertama, hal 8-9

18 .http://www.ras-eko.com/2011/05/model-pembelajaran-example-non-example.html

Page 31: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

21

disusun dan dirancang agar siswa dapat menganalisis gambar tersebut menjadi

sebuah bentuk diskripsi singkat mengenai apa yang ada di dalam gambar.

Penggunaan Model Pembelajaran Examples Non Examples ini lebih menekankan

pada konteks analis siswa. Biasa lebih dominan digunakan di kelas tinggi, namun

dapat juga digunakan di kelas rendah dengan menekankan aspek psikologis dan

tingkat perkembangan siswa kelas rendah seperti;

a. Kemampuan berbahasa tulis dan lisan

b. Kemampuan analisis ringan, dan

c. Kemampuan berinteraksi dengan siswa lainnya.

Model Pembelajaran Examples Non Examples menggunakan gambar dapat

melalui OHP, Proyektor, ataupun yang paling sederhana adalah poster. Gambar

yang kita gunakan haruslah jelas dan kelihatan dari jarak jauh, sehingga anak

yang berada di belakang dapat juga melihat dengan jelas.

3. Ciri-ciri Model Examples Non Examples

Model Examples Non Examples juga merupakan metode yang mengajarkan

pada siswa untuk belajar mengerti dan menganalisis sebuah konsep. Konsep pada

umumnya dipelajari melalui dua cara. Paling banyak konsep yang kita pelajari di

luar sekolah melalui pengamatan dan juga dipelajari melalui definisi konsep itu

sendiri. Examples Non Examples adalah taktik yang digunakan untuk

mengajarkan definisi kondep.

Strategi yang diterapkan dari metode ini bertujuan untuk mempersiapkan

siswa secara cepat dengan menggunakan dua hal yang terdiri dari Examples dan

Non Examples dari suatu definisi konsep yang ada, dan meminta siswa untuk

mengklasifikasikan keduanya sesuai dengan konsep yang ada. Examples

memberikan gambaran akan sesuatu yang menjadi contoh akan suatu materi yang

sedang di bahas, sedangkan Non Examples memberikan gambaran akan sesuatu

yang bukanlah contoh dari suatu materi yang sedang dibahas.

Page 32: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

22

4. Kelebihan dan Kekurangan Model Examples Non Examples

Model pembelajaran Examples Non Examples adalah salah satu alternatif

yang dapat digunakan dalam penyampaian proses belajar mengajar. Model

pembelajaran ini juga mempunyai kelebihan dan kekurangan diantaranaya:

“Kelebihannya:

(a) siswa lebih keritis dalam menganalisa gambar

(b) siswa mengetahui aplikasi dari materi berupa contoh gambar

(c) siswa diberi kesempatan untuk mengemukakan pendapatnya.

Kekurangannya:

(a) tidak semua materi dapat disajikan dalam bentuk gambar

(b) memakan waktu yang lama”19

Menurut Buehl Kelebihan dari metode Examples Non Examples

a. Siswa berangkat dari satu definisi yang selanjutnya digunakan untuk

memperluas pemahaman konsepnya dengan lebih mendalam dan lebih

komplek.

b. Siswa terlibat dalam satu proses discovery (penemuan), yang mendorong

mereka untuk membangun konsep secara progresif melalui pengalaman dari

Examples Non Examples.

c. Siswa diberi sesuatu yang berlawanan untuk mengeksplorasi karakteristik

dari suatu konsep dengan mempertimbangkan Non Examples yang

dimungkinkan masih terdapat beberapa bagian yang merupakan suatu

karakter dari konsep yang telah dipaparkan pada bagian Examples.

Pork, dalam Slavin, menyarankan bahwa jika guru akan menyajikan contoh

dari suatu konsep maka ada tiga hal yang seharusnya diperhatikan, yaitu:

a. Urutkan contoh dari yang gampang ke yang sulit

b. Pilih contoh-contoh yang berbeda satu sama lain

c. Bandingkan dan bedakan contoh-contoh dan bukan contoh.

Dari kekurangan, kelebihan serta keuntungan model pembelajaran Examples

Non Examples dapat memberikan siswa kebebasan untuk menganalisis gambar-

gambar yang diberikan oleh guru, sehingga siswa dapat berpacu untuk

19

. Junaedi dan kawan-kawan Strategi Pembelajaran paket 8-14 . PGMI 2008, hal. 11-15.

Page 33: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

23

mengungkapkan pendapatnya masing-masing dan berakhir menyimpulkan gambar

sesuai materi secara bersama-sama.

5. Langkah-langkah Penerapan Model Pembelajaran Examples Non Examples

Model Examples Non Examples merupakan metode yang mengajarkan pada

siswa untuk belajar mengerti dan menganalisis sebuah konsep. Konsep pada

umumnya dipelajari melalui dua cara. Paling banyak konsep yang kita pelajari di

luar sekolah melalui pengamatan juga mempelajari melalui definisi konsep itu

sendiri. Examples Non Examples adalah taktik yang dapat digunakan untuk

mengajarkan definisi konsep. Strategi yang akan diterapkan dari metode ini

bertujuan untuk mempersiapkan siswa cepat dengan menggunakan dua hal yang

terdiri dari Examples dan Non Examples dari suatu definisi konsep yang ada, dan

meminta siswa untuk mengklasifikasi keduanya sesuai konsep yang ada.

Examples memberikan gambaran akan sesuatu yang menjadi contoh akan

suatu materi yang dibahas, sedangkan Non Examples memberikan gambaran akan

sesuatu yang bukanlah contoh dari suatu materi yang sedang dibahas. Dengan

metode Examples Non Examples, sebelum pembelajaran akan di mulai, guru

hendaknya telah mempersiapkan langkah-langkah pembelajaran dan penerapan

model Examples Non Examples yang akan di sampaikan kepada siswa di sekolah.

Contoh-contoh dapat dari kasus/ gambar yang relevan dengan KD.

“Langkah-langkah penerapan model Examples Non Examples yaitu:

a. Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran

b. Guru menempelkan gambar di papan atau ditayangkan lewat OHP.

c. Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan kepada siswa untuk

memperhatikan atau menganalisis gambar

d. Melalui diskusi kelompok 2-3 orang peserta didik, hasil diskusi dari analisa

gambar tersebut dicatat pada kertas.

e. Tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya.

f. Mulai dari komentar atau hasil diskusi siswa, guru mulai menjelaskan materi

sesuai tujuan yang ingin dicapai.

g. Kesimpulan.”20

Sedangkan untuk meningkatkan hasil belajar IPS, bedasarkan langkah-

langkah tersebut model pembelajaran Examples Non Examples ini didesain

semenarik munkin melalui contoh-contoh materi berupa potongan-potongan

20

.Junaidi dan kawan-kawan Strategi Pembelajaran Paket 8-14. PGMI 2008. Hal. 11-15

Page 34: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

24

gambar animasi, dimana disetiap kelompok dapat menganalisa atau

mengungkapkan pendapatnya sebebas mungkin dan dapat menjelaskan contoh

yang bukan dari gambar animasi, melainkan dapat memberikan pendapatnya

berdasarka pengetahuan atau pengalaman yang mereka punya. Kelompok yang

cepat dan bagus dalam menganalisa sebuah gambar dan dapat memberikan contoh

maka akan mendapatkan nilai tambahan. Dengan ini siswa dapat terlibat aktif dan

semangat dalam proses belajar mengajar. Untuk itu model pembelajaran Examples

Non Examples ini diharapkan dapat memotifasi siswa untuk meningkatkan hasil

belajar IPS.

Berdasarkan kajian teori yang telah diuraikan di atas proses belajar mengajar

banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilannya antara lain penguasaan

materi, kemampuan awal yang dimiliki siswa, pendekatan pengajaran yang

menggunakan maupun ketepatan pemilihan metode pengajaran. Untuk

mengetahui berhasil tidaknya dan tepat tidaknya pendekatan dan metode

pengajaran yang digunakan perlu diadakan evaluasi. Penggunaan pendekatan dan

metode mengajar yang tepat dapat menciptakaan kondisi belajar yang bermakna.

Pendekatan dan metode yang dipilh guru dalam menyampaikan suatu materi

pelajaran hendaknya mendukung untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

Semakin tepat dan sesuai dalam memilih metode mengajar, berarti memberikan

hasil yang lebih baik. Pemilihan model Examples Non Examples dimaksudkan

agar dalam kegiatan pembelajaran IPS dapat memberikan pengalaman langsung

dapat memberi contoh dalam bentuk nyata. Penggunaan pendekatan dan metode

ini diharapkan agar dapat memberikan pengalaman belajar yang bermakna

sehingga konsep yang mereka dapatkan akan lebih lama tertanam dalam ingatan

mereka. Implikasi yang diharapkan ialah dengan menggunakan model tersebut

dapat meningkatkan hasil belajar pada ranah kognitif siswa.

Pelaksanakan proses belajar mengajar dengan menggunakan pendekatan yang

lebih inovatif dan menarik dengan materi yang sama pada kelas yang sama

diprediksikan akan memberikan hasil yang memuaskan. Kelas yang sama disini

telah diasumsikan bahwa kelas tersebut kemampuan awalnya terdistribusi normal

dan homogen, sehingga hanya faktor treatmen yang sama dengan dilakukan

Page 35: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

25

perbaikan pada tahap berikutnya diharapkan bisa menghasilkan hasil berupa

peningkatan hasil yang memuaskan.

Kemampuan awal siswa merupakan kemampuan atau pengetahuan yang

dimiliki siswa sebelum mendapat kemampuan atau pengetahuan baru yang lebih

tinggi dan kemampuan atau pengetahuan ini merupakan atau pengetahuan dasar

agar siswa dapat lebih mudah menguasai kemampuan atau pengetahuan yang

lebih tinggi. Kemampuan awal yang dimiliki siswa memang merupakan suatu

acuan dalam keberhasilan kegiatan belajar mengajar. Input yang baik dipastikan

juga akan menghasilkan output yang baik pula berlaku untuk sebaliknya. Siswa

yang memiliki kemampuan awal tinggi dapat dipastikan juga menghasilkan hasil

belajar yang baik, sedangkan untuk siswa yang memiliki kemampuan awal rendah

dapat dipastikan juga menghasilkan hasil belajar yang rendah dengan treatmen

yang sama. Perbedaan hasil belajar yang signifikan akan terlihat pada siswa yang

memiliki kemampuan awal tinggi dibandingkan dengan siswa yang memiliki

kemampuan awal rendah. Sehingga, dapat diprediksikan akan terjadi perbedaan

hasil belajar antara siswa yang memiliki kemampuan awal tinggi dan rendah yang

mendapatkan pengajaran dengan model pembelajaran Examples Non Examples.

Diprediksikan tidak akan terdapat interaksi antara kemampuan awal dengan

model pembelajaran terhadap prestasi belajar siswa. Tidak terdapatnya interaksi

disebabkan karena siswa yang memiliki kemampuan awal tinggi akan memiliki

hasil belajar yang tinggi sedangkan siswa yang memiliki kemampuan awal

rendah akan mendapatkan hasil belajar yang rendah pula. Adanya perbedaan hasil

belajar antara siswa yang mendapatkan pembelajaran yang berbeda maka apabila

hasil-hasil itu nanti digambarkan dalam sebuah grafik tidak akan terdapat

perpotongan garis antara masing-masing pendekatan dengan kriteria kemampuan

awal tinggi yang rendah yang perpotongan garis tersebut menunjukkan adanya

interaksi antara kemampuan awal dan pendekatan yang diberikan.

Kajian antara model pembelajaran, mengajar guru dan kemampuan awal

siswa secara terpisah berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Penyajian materi

pelajaran oleh guru yang sebelumnya telah dirancang dan dilaksanakan dengan

baik tidak akan memberi manfaat yang berarti jika tidak didukung oleh

Page 36: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

26

kemampuan awal siswa. Prestasi belajar yang diharapkan oleh guru dan siswa

dengan model pembelajaran dan metode tersebut juga tidak akan maksimal.

Dengan menggunakan model Examples Non Examples diharapkan siswa dapat

memperoleh hasil yang baik.

C. Penelitian yang Relevan

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan hasil penelitian sebelumnya yang

dianggap relevan sebagai acuan penelitian.

Tabel 2.1

Hasil Penelitian Terdahulu

No Nama

Dan

Tahun

Judul Penelitian Hasil Penelitian

1 Siti

Nursilah/

Skripsi/

2013

Penerapan Model

Pembelajaran

ExamplesNonExamples

untuk meningkatkan

Hasil Belajar IPS.

Kelas VII di SMPN 7

Tangerang.

Adapun indikator keberhasilan yang

dicapai adalah 70. Berdasarkan hasil

penelitian yang telah dilakukan

menunjukan bahwa hasil belajar

siswa mengalami peningkatan.

Peningkatan tersebut dapat tersebut

dapat dilihat melalui siklus yang

telah dilakukan. Nilai rata-rata

pretest siswa pada siklus 1 sebesar

55 dengan persentase ketuntasan

sebesar 11,36%.Sedang pada nilai

posttest siswa sebesar 75 dengan

persentase ketuntasan sebesar

63,64%. Masih ada 16 siswa yang

mendapat nilai di bawah KKM yaitu

70 dari 44 siswa. Sedang pada siklus

II Terjadi peningkatan hasil belajar

IPS siswa. Nilai Rata-rata pretest

Page 37: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

27

siswa sebesar 65 dengan persentase

ketuntasan sebesar 30%. Hanya ada

13 siswa yang mencapai nilai

ketuntasan. Sedangkan nilai rata-rata

pada posttest siswa sebesar 89

dengan persentase ketuntasan 100%.

Selain itu, terjadi peningkatan N-

Gain dari tiap siklusnya. Pada siklus

1 terdapat 4 siswa yang mencapai

kategori tinggi. Sedangkan pada

siklus II terdapat 26 siswa yang

mencapai katagori tinggi.

D. Kerangka Berpikir

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang

tujuannya menyajikan seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang

berkaitan dengan isu sosial. Pelajaran IPS memuat materi geografi, sejarah,

sosiologi, dan ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS, peserta didik diarahkan

untuk dapat menjadi warga Indonesia yang demokratis, dan bertanggung jawab,

serta warga dunia yang cinta damai.

Sedangkan dalam kurikulum 2006 pembelajaran IPS diarahkan pada standar

kompetensi dan kompetensi dasar yang dibinakan IPS adalah: “Mata Pelajaran

IPS disusun secara sistematis, komperhensif, dan terpadu dalam proses

pembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan dalam kehidupan di

masyarakat. Dengan pendekatan tersebut diharapkan peserta didik akan

memperoleh pemahaman yang lebih luas dan mendalam pada bidang ilmu yang

terkait”.21

Sedangkan tujuan IPS yaitu untuk membantu peserta didik dalam menguasai,

memahami, dan mengembangkan kemampuan yang berkaiatan dengan

21. Supriya, Dadang..Sundawa, Lim Siti Masyitoh, Pembelajaran dan Evaluasi Hasil Belajar

IPS (UPI PRESS Edisi ke 1 2006) hlm.9

Page 38: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

28

permasalahan sosial. Melalui IPS tersebut diharapkan pesereta didik dapat

berpikir rasional dan keritis dalam menanggapi isu-isu sosial dan membuat

keputusan berdasarkan pada pengolahan informasi. Dengan demikian, peserta

didik dapat berpartisipasi sebagai warga negara sesuai kemampuan yang

dimilikinya. Oleh karena itu, untuk membelajarka materi ilmu pengetahuan sosial

yang dapat membantu peserta didik mengembangkan kemamapuan membuat

keputusan publik yang baik, diperlukan tenaga pendidik seperti guru yang

memiliki kemampuan dan penguasaan dalam mengembangkan materi-materi

tersebut di sekolah.

Oleh karena itu seorang guru harus lebih kreatif dalam menciptakan suasana

belajar, yakni dengan menerapkan beberapa model pembelajaran yang sesuai

dengan materi ajar. Karena model pembelajaran merupakan pola yang digunakan

sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran dikelas maupun tutorial.

Sehingga dengan menerapkan model pembelajaran yang kreatif di kelas, siswapun

akan terpacu untuk terlibat dalam pembelajaran.

Model pembelajaran Examples Non Examples merupakan salah satu dari

pembelajaran kooperatif. Dimana pada konsep pembelajaran Examples Non

Examples ini akan terbentuk sebuah kelompok yang terdiri dari empat orang

dalam satu kelompok. Setiap kelompok mendapatkan sebuah gambar dan

pertanyaan yang sudah disesuaikan dengan materi ajar. Jadi setiap kelompok

ditugaskan untuk menganalisis gambar yang telah diberikan dengan pendapat atau

pengetahuan masing-masing mengenai gambar tersebut, dan masing-masing

kelompok juga harus memberikan contoh diluar gambar berdasarkan pengetahuan

dan pengalaman masing-masig kelompok..Jika kelompok itu dapat memberikan

analisa gambar dan contoh dengan baik, maka kelompok terseut berhak mendapat

poin. Dengan model pembelajaran ini siswa sangat terbantu untuk

mengungkapkan pendapatnya sebebas mungkin melalalui gambar, dan siswapun

menjadi aktif untuk terus mengekspresikan pendapat atau pengalaman yang

mereka punya untuk mereka tuangkan dalam menjelasan materi ajar tersebut.

Sehingga dapat mendorong siswa untuk meningkatkan hasil belajar mereka

dengan suasana pembelajaran yang menyenangkan.

Page 39: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

29

Hasil belajar merupakan sebuah perubahan secara keseluruhan yang

mencakup dari kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik. Hasil belajar akan

optimal jika proses pembelajaran dilakukan secara optimal. Oleh karena itu proses

pembelajaran yang menciptakan suasana belajar menyenangkan tidak kaku atau

menegangkan dapat mendorong siswa untuk terlibat aktif dalam mengikuti

kegiatan belajar mengajar. Sehingga model pembelajaran Examples Non

Examples diharapkan dapat membantu siswa untuk dapat memahami dan

menguasai materi ajar IPS dengan baik.

Dalam pelaksanaan penelitian ini, penulis menggunakan penelitian tindakan

kelas yang dilakukan secara kolaboratif dengan guru bidang studi.Yakni

penelitian tindakan merupakan penyelidikan sistematis yang dilaksanakan oleh

guru-peneliti dengan mengumpulkan informasi tentang bagaimana sekolahnya

bekerja. Informasi ini dikumpulkan dengan tujuan untuk memperoleh

pemahaman, mengembangkan praktik refleksif, mempengaruhi perubahan-

perubahan positif dalam lingkungan sekolah dan pratik-praktik pendidikan secara

umum, dan untuk meningkatkan hasil-hasil pembelajaran siswa. Dalam penelitian

ini, yang menjadi pusat permasalahan adalah cara guru mengajar, yakni guru masi

sering menggunakan model pembelajaran konvensional yakni ceramah dan

menghafal, membuat siswa menjadi pasif, jenuh karena sering menghafal dan

kurang mendapatkan pengalaman dalam belajar.

Berdasarkan penelitian dengan menggunakan model pembelajaran Examples

Non Examples diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa di MIN 17

Pulau Tidung Kepulauan Seribu.

Page 40: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

30

Bagan 2.2

Bagan Kerangka Berpikir

Bagan kerangka berpikir ini diadaptasi dari bagan yang terdapat dalam buku

strategi belajar mengajar.

Mata Pelajaran

IPS

Modael Pembelajaran

Ceramah dan

Menghafal

o Siswa Pasif

o Siswa Jenuh

o Pengalaman Belajar

Kurang

Hasil Belajar Siswa

Rendah

Model Pembelajaran

Examples Non Examples

Melalui media gambar o Siswa Aktif: dapat

menganalisis

gambar

o Siswa dapat

menyerap materi

dengan mudah Aplikasi dari Penelitian

Tindakan Kelas (PTK)

Hasil Belajar Siswa

Meningkat

Page 41: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

31

E. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian teori yang dikemukakan diatas, maka dalam penelitian ini

hipotesis yang di ajukan sebagai berikut

Diharapkan ada peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas

IV MIN 17 Pulau Tidung Kepulauan Seribu dengan menggunakan Model

Pembelajaran Examples Non Examples.

Page 42: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

32

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah MIN 17 Pulau Tidung kampus B

Kepulauan Seribu. Penelitian tindakan kelas di lakukan di kelas IV yang

berjumlah 30 siswa yang terdiri dari 17 perempuan 13 laki-laki pada semester

genap tahun pelajaran 2013-2014.

B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian

“Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

tindakan kelas (PTK) dimana penelitian tindakan ini dilakukan di kelas dan

merupakan strategi alternatif sebagai pemecahan sebuah masalah yang muncul di

kelas. “penelitian tindakan kelas (PTK) adalah sebagai bentuk investigasi yang

bersifat reflektif partisipasif, kolaboratif dan spiral, yang memiliki tujuan untuk

melakukan perbaikan sistem, metode kerja, proses, isi, kompetensi, dan situasi”.1

Penelitian tindakan ini dilakukan secara kolaboratif dengan guru bidang studi IPS

sebagai observasi.

Menurut Suharsimi Arikonto dalam “penelitian tindakan kelas terdapat

empat tahapan yang harus dilalui, yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3)

pengamatan, dan (4) refleksi”2. Berikut adalah tahapan tinndakan dalam satu

siklus:

1) Perencanaan

Pada tahap perencanaan ini, peneliti membuat skenario yang sesuai dangan

Rencana Pembelajaran, yang mencakup bahan ajar, metode pembelajaran dan

evaluasi pembelajaran serta instrument penelitian, meliputi lembar observasi

kelas dan lembar wawancara.

2) Pelaksanaan

1 . Suharsimi Arikunto, Suhardjono, Supardi, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta PT Bumi

Aksara,2014) cet ke 12, hlm 104

2 .Suharsimi Arikunto,Suhadjono, Supardi, Penelitian Tindakan Kelas,( Jakarta PT Bumi

Aksara, 2014) cet ke 12, hlm 16

Page 43: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

33

Pada tahap pelaksanaan ini, merupakan implementasi dari semua rencana yang

dibuat dan berlangsung di kelas.

3) Pengamatan

Pada tahap pengamatan ini, peneliti melakulkan kegiatan observasi yang

dibantu oleh observer untuk mengetahui aktifitas dan respon siswa selama

proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan instrument lembar

obresvasi.

4) Refleksi

Pada tahap ini, merupakan tahapan untuk memperoses data yang telah

diperoleh peneliti dan observer, untuk dianalisis, sehingga dapat diketahui

apakah kegiatan pembelajaran sesuai dengan tujuan dari rencana pembelajaran.

Dan hasil analisis tersebut dapat dijadikan sebagai acuan untuk merencanankan

tindakan selanjutnya.

Berdasarkan tahapan tindakan, dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK),

dapat dijelaskan bahwa sebelum berlangsung siklus, ada kegiatan tahapan yang

dilakukan sebelum penelitian yaitu meliputi identifikasi masalah, analisis

masalah, rumusan masalah dan analisis penyebab timbulnya masalah.

1. Identifikasi Masalah

Suatu lngkah yang awal yang penting dalam memecahkan masalah adalah

mengenali masalah itu secara teliti agar dapat ditemukan masalah yang

sebenarnya.

2. Analisis Masalah

Fakta negatif yang sudah terkumpul tadi dikelompokkan, dibatasi atau dipilih

melalui diskusi bersama para peserta PTK, dipilh satu masalah yang dianggap

paling urgen atau mendesak untuk dipecahkan.

3. Rumusan Masalah

Agar mudah dimengerti, rumusan masalah tersebut perlu memberikan

informasi tentang:

a. Apa yang dipermasalahkan

b. Siapa yang terlibat sebagai objek masalah

c. Dimana terjadinya masalah

Page 44: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

34

d. Kapan terjadinya masalah

e. Bagaimana penyimpangan dan berapa besar penyimpangannya

4. Analisis Penyebab Timbulnya Masalah

Berdasarkan rumusan masalah di atas, dapat ditelusuri akar penyebab timbulnya

masalah dari komponen-komponen”rumusan” masalah. Para anggota peneliti

perlu diminta untuk menyampaikan pendapatnya.

Diduga penyebab timbulnya masalah adalah sebagai berikut:

a. Suasana belajar kurang menguntungkan

b. Materi sulit dipelajarai

c. Metode pembelajaran materi tidak menarik

d. Materi pembelajaran tidak menyentuh lingkungan hidup sehari-hari

5. Mencari Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah menemukan akar masalah maka langkah selanjutnya adalah mencari

alternatif pemecahan masalah.Setelah itu, menentukan altrnatif yang terbaik dan

tempat yang sesuai dengan kewenangan dan kemampuan dengan memperhatikan

kekuatan, kelemahan, dan kendala yang mungkin terjadi.Pemecahan masalah

harus dibangun pada informasi yang valid tentang faktor-faktor yang dapat

bersifat positif akan terjadinya perubahan ke arah perbaikan.

“Tujuan PTK adalah untuk (a) memperbaiki dan meningkatkan mutu isi,

masukan, proses, dan hasil pendidikan dan pembelajaran di sekolah dan LPTK,

(b) membantu guru dan tenaga kependidikan lainnya mengatasi masalah

pendidikan dan pembelajaran di dalam kelas, (c) meningkatkan kemampuan dan

layanan profesional guru dan tenaga kependidikan, (d) mengembangkan budaya

akademik di lingkungan sekolah dan LPTK, sehingga tercipta prokatif untuk

melakukan perbaikan mutu pendidikan dan pembelajaran secara berkelanjutan

(sustainable), (e) meningkatkan dan mengembangkan keterampilan guru dan

tenaga kependidikan khususnya di sekolah dalam melakukan PTK, dan (f)

meningkatkan kerja sama profesional di antara guru dan tenaga kependidikan di

sekolah dan LPTK”3

3. Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan, (PT Remaja Rodaskarya Offset) cet, ke 3. Bandung th

2014, hal 100

Page 45: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

35

Adapun model penelitian Tindakan kelas (PTK) terdiri atas rangkaian empat

kegiatan yang dilakukan dalam siklus berulang.” Emapat kegiatan utama yang ada

pada siklus, yaitu (a) perencanaan, (b) tindakan, (c) pengamatan, dan (d) refleksi

“.4 yang dapatdigambarkan sebagai berikut.

Model Penelitian Tindakan Kelas.5

4 . Suharsimi Arikunto, Suhardjono,Supardi, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta PT Bumi Aksara

2012) cet, 12. Hlm 74

5 . Suharsimi Arikunto, Suhadjono, Supardi, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: PT Bumi

A2009 ) Cet. 12 ,hlm 74

Perencanaan

Tindakan I Perencanaan

Apabila

Permasalahan

belum terselesaikan

Perencanaan

Tindakan II

Pengamatan/

Pengumpulan Data II

Pelaksanaan Tindakan II Perencanaan

Tindakan II

Permasalahan

Baru Hasil

Refleksi

Refleksi II

Dilanjutkan ke siklus

berikutnya

Refleksi I Pengamatan/Pengumpulan

Data I

Page 46: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

36

Adapun rancangan Strategi pembelajaran dalam Penelitian Tindakan

Kelas (PTK) ini menggunakan model pembelajaran Examples Non Examples yang

bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar IPS. Berikut adalah bagan prosedur

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) model pembelajaran Examples Non Examples:

Prosedur Penelitian Model Pembelajaran Examples Non Examples

Sumber : Suharsimi Arikuntoro, Suhadjono, Supardi, Penelitian Tindakan Kelas,

(Jakarata: PT Bumi Aksara, 2009)6

a. Perencanaan

1. Mengamati teknik pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran IPS

sebelumnya

2. Mengidentifikasi kendala-kendala dan kemudahan guru dalam proses

Pembelajaran IPS

3. Membuat tindakan alternatif yang akan membantu dalam pelaksanaan

pembelajaran Untuk meningkatkan hasil belajar IPS

6 . Suharsimi Arikuntoro, Suhadjono, Supardi, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: PT Bumi

Aksara, 2009)

Penelitian Pendahuluan :

1. Observasi

2. Wawancara guru bidang studi

3. Wawancara siswa

Kegiatan Persiklus

Sosialisasi model

Pembelajaran Examples Non

Examples

Siklus I dan Siklus II:

Page 47: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

37

4. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menggunakan

model Pembelajaran Examples Non Examples. Adapun Rencana

pelaksanaan Pembelajaran tersebut, yaitu:

a. Membuat siswa menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri dari dua

orang

b. Setiap kelompok mendapatkan sebuah gambar dan soal yang sudah disesuaikan

dengan materi ajar. Dimana setiap kelompok harus menjawab soal dan

menganalisis gambar tersebut.

b. Pelaksanaan Tindakan

1. Merancang pelaksanaan Pembelajaran IPS dengan menggunakan model

pembelajaran Examples Non Examples.

2. Bekerjasama dengan observer, sesuai dengan apa yang sudah direncanakan.

c. Pengamatan dan Refleksi

Melakukan refleksi yang telah diperoleh pada siklus I

Adapun rancangan strategi Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dengan

menggunakan model pembelajaran Examples Non Examples yang bertujuan untuk

meningkatkan hasil belajar IPS, yaitu sebagai berikut:

1. Fokus masalah

Penelitian difokuskan untuk mengetahui apakah dengan menerapkan model

pembelajaran Examples Non Examples dapat meningkatkan hasil belajar IPS.

2. Hasil yang diharapkan

Yang diharapkan oleh peneliti adalah dengan diterapkannya model

pembelajaran Examples Non Examples dapat meningkatkan hasil belajar IPS

3. Solusi masalah

Dengan diterapkannya model pembelajaran Examples Non Examples dapat

meningkatkan hasil belajar IPS

4. Menyusun program penelitian, seperti membuat jadual penelitian.

Mempersiapkan dan menyediakan bahan dan alat yang digunakan dalam

pelaksanaan tindakan, seperti alat tulis dan media gambar.

Page 48: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

38

5. Menyusun instrument penelitian seperti. Lembar observasi, lembar panduan

wawancara guru dan siswa, serta tes hasil belajar yaitu pretes dan postes.

C. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV MIN 17 Pulau Tidung

Kepulauan Seribu dengan jumlah siswa 30 siswa yang terdiri 17 siswa perempuan

dan 13 siswa laki-laki. Sedangkan objek penelitian adalah mengenai hasil belajar

siswa IPS dan guru bidang studi pada pokok bahasan Masalah-masalah Sosial

dilingkungan Setempat dengan menerapkan model pembelajaran Examples Non

Examples.

D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian

Pada Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini, Peneliti melakukan kolaboratif

dengan guru bidang studi, peneliti berperan sebagai pengajar sekaligus observer,

yang mengawasi dan meneliti penerapan model pembelajaran Examples Non

Examples selama proses pembelajaran IPS berlangsung. Sedang guru bidang studi

berperan sebagai observer.

E. Tahapan Intervensi Tindakan

Tahap Penelitian ini, di mulai dengan melakukan penelitian pada siklus I

setelah melakukan analisis dan refleksi pada siklus I akan dilanjutkan pada siklus

II sehingga mencapai indikator keberhasilan. Adapun uraian-uraian dari tahapan

penelitian tindakan kelas adalah sebagai berikut:

Kegiatan Pendahuluan

1. Melakukan Observasi Kelas

Yaitu setelah peneliti melakukan izin untuk observasi dan penelitian di

MIN 17 Pulau Tidung Kepulauan Seribu, Peneliti melakukan observasai

setelah menyerahkan proposal penelitian dan menjelaskan tujuan penelitian

kepada bidang kurikulum dan guru bidang studi. Selanjutnya ditentukan kelas

penelitian yang akan dijadikan sebagai subjek penelitian.

2. Melakukan wawancara dengan guru bidang studi dan siswa pada Siklus II

Page 49: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

39

Tahap Perencanaan

1) Menyipkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) serta mendiskusikannya

. Pada guru bidang studi.

2) Menyiapkan media Pembelajaran yaitu media gambar.

3). Menyiapkan lembar observasi aktifitas guru, siswa dan pembelajaran serta

catata lapangan.

4) Menyiapkan soal pretest dan posttest

Tahap Pelaksanaan

1) Guru memberikan soal pretest

2) Guru menjelasakan materi yang akan dibahas serta membuat serta membuat

peta konsep di papan tulis

3) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya.

4) Guru membentuk kelompok, dimana setiap kelompok terdiri dua orang dan

mendapatkan gambar yang harus dianalisis serta menjawab soal yang terdapat

pada gambar tersebut.

5) Guru memantau siswa selama proses pembelajaran berlangsung

6) Guru meriview materi ajar.

7) Penilaian posttest siklus I

8) Dokumentasi

Tahap Pengamatan

Mengamati dan mencatat proses pembelajaran yang berlangsung pada siklus I.

Tahap Refleksi

Identifikasi kelebihan dan kekurangan dari hasil pengamatan pada siklus I, untuk

menentukan keberhasilan dan ketidak berhasilan pada tindakan tersebut, jika

belum berhasil maka akan dilanjutkan ke siklus II.

F. Hasil Intervensi Tindakan yang diharapkan

Dari hasil penelitian yang dilakukan, diharapkan dengan menerapkan model

pembelajaran Examples Non Examples dapat meningkatkan hasil belajar IPS pada

pokok bahasan masalah-masalah sosial.

Page 50: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

40

G. Data dan Sumber Data

Data dalam penelitian ini ada dua macam, yaitu data kualitatif dan data

kuantitatif:

1) Jenis data adalah data kualitatif dan data kuantitatif . Adapun data kualitatif

terdiri dari hasil observasi proses pembelajaran, catatan lapangan, hasil

wawancara terhadap guru, sedangkan data kuantitatif terdiri dari nilai hasil tes

awal (pretest) dan tes akhir (posttest) belajar IPS pada pokok bahasan Masalah-

masalah Sosial di Lingkungan Setempat.

2) Sumber data diperoleh dari siswa, guru dan peneliti.

Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah menggunakan

instrumen tes dan non tes. Tes diberikan diawal siklus (pretes) dan akhir siklus

(posttest), tes ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan pemahman siswa

terhadap materi ajar. Sedangkan non tes hasil wawancara siswa yang dilkukan

pada akhir siklus.

Pembelajaran IPS dengan menggunakan model Examples Non Examples

pada materi Masalah-masalah sosial di Lingkungan Setempat terdapat adanya

peningkatan hasil belajar. Pada siklus I terdapat 16

siswa yang mencapai KKM, dan 14 siswa masih dibawah KKM, Sedangkan pada

siklus II, Semua siswa sudah mencapai KKM.

H. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

dengan menggunakan tes dan nontes. Tes berupa pretest yang dilakukan diawal

pembelajaran sedang posttest dilakukan di akhir pembelajaran. Adapun nontes

yaitu berupa lembar observasi aktivitas guru ketika melaksanakan proses

pembelajaran dan lembar observasi siswa berupa penilai aktivitas siswa di dalam

kelas ketika diterapkannya model pembelajaran Examples Non Examples.

Selanjutnya membuat catatan lapangan, lembar wawancara guru dan siswa yang

dilakukan setelah dilakukan tindakan, serta dokumentasi.

Page 51: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

41

Setelah semua data terkumpul, peneliti dan guru bidang studi menganalisis

data tersebut untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dan keberhasilan

serta kekurangan penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini ada dua jenis yaitu tes dan

nontes:

1. Tes

“Tes pada umumnya digunakan untuk menilai dan mengukur hasil belajar

siswa, terutama hasil kognitif berkenaan dengan penguasa bahan pengajaran

sesuai dengan tujuan pendidikan dan pengajaran”.7

Adapun bentuk tes dalam instrumen penelitian ini dalam tes obyektif yang

berbentuk pilihan ganda. Bentuk penilaian pilihan ganda adalah dengan

memberikan nilai 10 apabila siswa menjawab pilihan ganda benar dan nilai 0

apabila siswa menjawab salah.

2. Non tes

a) Lembar Observasi

lembar observasi digunakan sebagai assesment kinerja yang digunakan

untuk menilai aktivitas guru dan siswa dalam pelaksanaan pembelajaran.

b) Catatan Lapangan

Catatan lapangan diperlukan untuk mengetahui semua proses pembelajaran

yang berisikan kegiatan-kegiatan ketika pembelajaran berlangsung.

c) Instrumen Wawancara Pada Akhir Siklus

Wawancara dilakukan baik dengan siswa setelah pembelajaran berakhir.

Instrumen wawancara berisikan tentang tanggapan dan kendala yang dialami

ketika pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Examples Non

Examples.

7 Nana Sujana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya,2009), cet. Ke-14.hal 39.

Page 52: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

42

I. Teknik Pemeriksaan Kepercayaan

1. Uji Validitas untuk Hasil Belajar

“Validitas adalah suatu derajat ketepatan instrumen (alat ukur), maksudnya

apakah instrumen yang digunakan betul-betul tepat untuk mengukur apa yang

diukur”8

Validitas yang peneliti lakukan adalah validitas isi. Validitas isi sering

digunakan dalam pengukuran hasil belajar. Tujuan utamanya adalah untuk

mengetahui sejauh mana peserta didik menguasai materi pelajaran yang telah

disampaikan, dan perubahan-perubahan psikologis apa yang timbul pada

peserta didik tersebut setelah mengalami proses pembelajaran tertentu. Jika

dilihat dari segi penggunanya dalam penelitian hasil belajar, maka Validitas isi

sering disebut juga validitas kulikuler dan validitas perumusan. Untuk

pengujian Validitas tes dilakukan dengan uji point biserial dengan runus

sebagai berikut.9

rbis(i) =

Keterangan :

rbis(i) = Koefisien kolerasi point biserial

Xi = Rata-rata skor total responden menjawab benar soal nomor i

Xi = Rata-rata skor total semua responden

Si = Standar devisa dari skor total

pi = Proporsi siswa yang menjawab benar untuk butir nomor i

qi = Proporsi siswa yang menjawab salah untuk butir nomor i

Berdasarkan uji validitas menggunakan rumus korelasi point biserial maka

siklus pertama yang valid dari 15 soal yaitu, soal nomor, 2, 5,7, 10, 12, 15, .

Sedangkan pada siklus II yang valid terdapat 8 soal yaitu soal nomor, 1, 2, 4,

10, 11, 12, 13, 15

8 . Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan, (Bandung. PT Remaja Rosdakarya, 2011) h. 248

9 . Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evalusi Pendidikan, (Jakarta : Bumi Aksara, 2006)

Page 53: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

43

2. Uji Reliabilitas

“Reabilitas adalah tingkat atau derajat kosistensi dari suatu instrumen. .

Reabilitas berkenaan dengan pertanyaan, apakah suatu tes teliti dan dapat

dipercaya sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Suatu instrumen dapat

dikatakan riliabel jika selalu memberikan hasil sama jika ujikan pada kelompok

yang sama pada waktu atau kesempatan yang berbeda".10

Reliabelitas adalah ketepatan atau ketelitian suatu alat ukur (evaluasi). Jadi

suatu tes dikatakan reliabel jika dapat dipercaya, konsisten atau stabil dan

produktif.11

[

] [

]

Keterangan :

rii = relibilitas yang dicari

P = Proporsi subyek yang menjawab benar

q = Proporsi subyek yang menjawab salah

n = Jumlah

s = Standar deviasi skor tes

Berdasarkan uji relibilitas , maka pada siklus I adalah 0,80 sedangkan pada

siklus II adalah 0, 79. Hal ini menunjukkan bahwa soal tes pemahaman termasuk

kategori tinggi.

3. Tingkat Kesukaran

Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesukaran dari item soal,

mudah, sedang dan sukar. Rumus yang digunakan adalah :

P =

Kererangan :

P = indek kesukaran item

B = banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar

10 Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran (PT Remaja Rosdakarya Bandung 2011), cet ke 3, hal

258

11 . Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, ( Jakarta : Bumi Aksara, 2006)

edisi revisi, hal 100

Page 54: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

44

JS = jumlah seluruh siswa peserta tes

Klasifikasi indeks kesukaran:

0,00 – 0,30 = soal termasuk kategori sukar

0,30 – 0,70 = soal termasuk kategori sedang

0,70 – 1,00 = soal termasuk kategori mudah

4. Daya Pembeda

“Daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal nntuk membedakan

antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang

berkemampuan rendah”12

“Perhitungan daya pembeda adalah pengukuran sejauh mana suatu butir

soal mampu membedakan peserta didik yang sudah menguasai kompetensi

dengan peserta didik yang belum/kurang menguasai kompetensi berdasarkan

kriteria tertentu”13

. Semakin tinggi koefisien daya pembeda suatu butir soal,

semakan mampu butir soal tersebut membedakan antara peserta didik yang

menguasai kopetensi dengan peserta didik yang kurang menguasai kompetensi

J. Analisis Data dan Interprestasi Hasil Analisis

Setelah data terkumpul maka dilakukan teknik analisis data, yaitu peneliti

memberi uraian mengenai hasil penelitian. Menganalisis data merupakan suatu

cara yang digunakan peneliti untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat

dipahami bukan hanya orang yang meneliti, tetapi juga orang lain yang ingin

mengetahui hasil penelitian. Data yang didapat berupa hasil belajar siswa pada

rana kognitif, lembar observasi, kegiatan siswa dan guru pada proses

pembelajaran, catatan lapangan dan respon siswa terhadap model pembelajaran

Examples Non Examples.

Dalam menganalisis data hasil belajar pada aspek kognitif atau penguasaan

konsep mengunakan analisis deskriptif dari setiap siklus menggunakan Gain skor.

Gain adalah selisih antara nilai postest dan pretest. Gain menunjukkan

peningkatan pemahaman atau penguasaan konsep siswa setelah pembelajaran

12

. Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT Bumi Aksara,2009).

H.21,cet, ke-10 13

. Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran (Bandung PT Remaja Rodaskarya)cet ke 3, hal 273

Page 55: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

45

yang dilakukan guru. Untuk mengetahui peningkatan skor pretest dan posttest

menggunakan rumus Gain.

Keterangan:

G tinggi : nilai (g) >0, 70

G sedang : 0,70 > (g) >0, 30

G rendah : nilai (g) 0,3

K. Tindak Lanjut/ Pengembangan Perencanaan Tindakan

Seperti yang telah dikemukakan, bahwa penelitian yang dilakukan oleh

peneliti merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang memiliki

tahapan-tahapan dalam setiap siklusnya. Tahapan itu meliputi, perencanaan,

tindakan, pengamatan, dan refleksi. Sedangkan prosedur pelaksanaan perbaikan

apabila setelah tindakan siklus 1 selesai dilakukan dan belum terjadi peningkatan

hasil belajar siswa, maka akan ditindak lanjuti untuk melakukan tindakan

selanjutnya pada siklus 2 sebagai perbaikan pembelajaran. Jika hasil penelitian

telah mencukupi indikator keberhasilan maka dicukupkan dan anggap penelitian

tindakan kelas berhasil dilaksanakan.

Page 56: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

46

BAB IV

DESKRIPSI, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

1. Sejarah MIN Pulau Tidung

Madrasah Ibtidaiyah Negeri 17 Pulau Tidung sebelumnya bernama

Madrasah Ibtidaiyah Al-Islah Islamiyah yang bernaung pada yayasan Nurul

Huda dengan diketuai oleh Bapak H.Abdul Rasyad pada tahun 1994 sampai

dengan 2002, sedangkan Kepala Sekolah Madrasah Ibtidaiyah Al-Islah Islamiyah

pada saat itu Bapak Mustahilu. Pada tahun 1994-2002, Madrasah Ibtidaiyah Al-

islah Islamiyah memiliki siswa sebanyak 198 siswa.

Pada Tahun Ajaran 2002 Madrasah Ibtidaiyah Al-Islah Islamiyah mengalami

pergantian Kepala Sekolah dari bapak Mustahilu ke Ibu Lismaniar. Dengan

menerima siswa pada kelas 1 (satu) sebanyak 30 siswa.

Pada tahun 2002 yaitu tepatnya tanggal 3 Januari Madrasah Ibtidaiyah Al-

Islah Islamiyah berubah menjadi Madrasah Ibtidaiyah Negeri 17 Pulau Tidung

pada saat ini sampai sekarang yang bernaung pada Departemen Agama,

sedangkan Kepala Sekolah pada saat itu masih dipimpin oleh Ibu Lismaniar

sampai dengan tahun 2006.

Setelah itu terjadi pergantian lagi dari Ibu Lismaniar ke Bapak Ahmad

Basahil tahun 2011, setelah itu terjadi pergantian lagi dari Bapak Basahil ke Ibu

Tati Rahmawati sampai sekarang.

Dalam perjalanannya Madrasah Ibtidaiyah Negeri 17 Pulau Tidung

mempunyai beberapa cabang. Kampus B yang berada di pulau Panggang saat ini

sudah memiliki enam lokal. Berdiri pada tahun 2004, dengan Wakil Kepala

Sekolah Bapak Hasbullah S.Pd.

Sedangkan Kampus C yang berada di pulau Kelapa memiliki enam lokal

dengan Wakil Kepala Sekolah Bapak Abdul Hai

Page 57: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

47

2. Struktur Organisasi Madrasah Ibtidaiyah Negeri 17 Pulau Tidung

B. Analisis Data

1. Tindakan Pembelajaran Siklus I

a. Tahap Perencanaan

Pada tahap perencanaan ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran

yang terdiri rencana pembelajaran (RPP) I, instrumen yang digunakan untuk

mengumpulkan data adalah menggunakan instrumen soal tes dan non tes. Tes

diberikan di awal siklus (Pretest) dan akhir siklus (Posttest) yang diambil setelah

1 kali pertemuan di setiap siklus dan alat-alat pengajaran yang mendukung untuk

pembelajaran IPS di kelas IV pada materi Kegiatan Ekonomi dalam

Memanfaatkan Sumber Daya Alam, RPP difokuskan pada model pembelajaran

Examples Non Examples. Setelah mengembangkan RPP selanjutnya membagikan

soal pre-Test yang berisi gambar dari materi yang akan dibahas dan pertanyan

yang harus dikerjakan siswa pada siklus I.

Kepala Madrasah

Tati Rahmawati, S.Pd.I

Tata Usaha

Sri Hastuti

Bendahara

Bahtiaroni, S.Pd.I

Kurikulum

Moh. Alwi, S.Pd.I

Kesiswaan

Muridun, S.Pd.I

Wali Kelas I

Suhepi, S.Pd Wali Kelas II

Faizah, S.Pd

Wali Kelas III

Yunidar, S.Pd Wali Kelas IV

Sulha, S.Pd.I Wali Kelas V

Aminah, S.Pd Wali Kelas VI

SuKana, S.Pd

Page 58: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

48

b. Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan pembelajaran siklus I dilakukan 2 kali pertemuan tindakan

pada tanggal 26 maret 2014. Dengan materi Kegiatan Ekonomi dalam

Memanfaatkan Sumber Daya Alam. Tindakan ini dilakukan pada siswa kelas IV

dengan jumlah 30 orang. Sebelum guru memulai proses belajar mengajar, terlebih

dahulu guru memeperkenalkan diri kepada siswa, setelah itu guru mengabsen

siswa lalu memberitahu siswa mengenai materi ajar yang akan dipelajari saat itu.

Setelah itu guru memberikan lembar latihan soal pretest kepada siswa berupa

gambar yang harus dianalisis oleh siswa perkelompok dua orang siswa. Pretest

yaitu untuk mengukur tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang belum

diajarkan. Dan peneliti mengadakan pengajaran dengan model Examples Non

Examples.

Tahap pertama adalah guru mempersiapkan dan penjelasan peta konsep, guru

menjelaskan langkah-langkah model pembelajaran Examples Non Examples, yaitu

pembelajaran dengan menggunakan media gambar, guru membagi kelompok,

dimana setiap kelompok terdiri dari dua orang. Setiap kelompok mendapatkan

gambar dan soal pertnyaan yang berkaitan dengan materi ajar. Setiap kelompok

ditugaskan untuk menjawab pertanyaan yang telah disesuaikan dengan gambar

dan materi ajar. gambar-gambar yang berkaitan dengan Kegiatan Ekonomi dalam

Memanfaatkan Sumber Daya Alam dan menempelkannya di papan tulis lalu guru

memberi petunjuk dan memberi kesempatan kepada siswa untuk memperhatikan

/menganalisis gamabar melalui diskusi dua orang siswa dan mencatat pada kertas

dan tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya. Mulai dari

komentar/ hasi diskusi siswa. Selanjutnya guru mulai menjelaskan materi

Kegiatan Ekonomi dalam Memanfaatkan Sumber Daya Alam. Tahap berikutnya

guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran yang telah dipelajari dan

diakhiri dengan melaksanakan Post-Test yaitu dalam bentuk pilihan ganda. Post-

Test bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah dipergunakan

pembelajaran model Examples Non Examples.

Page 59: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

49

c. Tahap Pengamatan/Observasi

1) Catatan Lapangan

Pada proses pelaksanaan pembelajaran siklus I, masih terdapat beberapa

kekurangan yang terlihat oleh peneliti dan observer antara lain:

a. Pada pertemuan pertama guru belum sepenuhnya menguasai kondisi

kelas, kelas masih ramai dan gaduh.

b. Guru belum terlalu kenal dan ingat nama-nama siswa.

c. Selama proses pembelajaran pada pertemuan pertama tidak ada

satupun siswa yang bertanya. Siswa masih cuek dan masih banyak

yang ngobrol.

d. Masih banyak siswa yang izin keluar, ketika guru sedang

menerangkan materi, sehingga proses pembelajaran cukup terganggu.

e. Soaialisasi mengenai model pembelajaran Examples Non Examples

belum terlalu dimengerti siswa. Sehingga pada pembelajaran

pertemuan pertama siswa masih bingung dan masih banyak siswa

yang bercanda.

f. Pembagian kelompok yang sedikit, yakni setiap kelompok terdiri 2

orang ( teman sebangku ) sehingga terlihat masih banyak siswa yang

mengandalkan temannya untuk menjawab soal-soal kelompok

tersebut, sehingga tidak ada kerja sama dalam kelompok.

g. Dalam mengkorfirmasi materi ajar dengan menggunakan model

pembelajaran Examples Non Examples belum maksimal,karena Masih

banyak yang tidak menyimak dan terbentur jam istirahat.

h. Pada pertemuan pertama gambar yang ditampilkan tidak berwarna dan

kurang menarik, hingga siswa kurang antusias dalam mengikuti

pembelajaran.

i. Pada saat mengerjakan tugas Pre-Test dan Post-Test Siswa masih ada

yang mencontek dengan temannya.

Berdasarkan dari hasil pengamatan pada siklus I tindakan yang diberikan

dengan model pembelajaran Examples Non Examples belum berjalan sesuai

Page 60: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

50

dengan perencanaan yanag dibuat. Karena siswa belum terbiasa dengan model

pembelajaran Examples Non Examples.

2) Lembar Observasi

Observasi dilakukan untuk mengukur hasil belajar siswa yang dianalis

pada setiap siklus. Adapun hasil Observasi sebagai berikut:

Tabel 4.1

No Aspek yang di

observasi

Kerterangan Nilai

Ada Tidak SB B C K SK

1 Melaksanakan tes awal

(pre-Test)

2 Mempelajari materi yang

telah diajarkan

3

Membaca dan

mempelajari materi yang

diajarkan

4

Komonikasi dan

kerjasama yang baik

pada masing-masing

siswa

5

Murid melaksanakan

kegiatan pembelajaran

dengan menggunakan

model Examples Non

Examples

6 Menjawab peertanyaan

berkelompok secara lisan

7 Aktif mengajukan

pertanyaan

8 Aktif mengungkapkan

Page 61: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

51

pendapat

9 Menjawab pertanyaan

dari guru

10 Melaksanakan tes akhir

(Post-Test)

Aktivitas Siswa Siklus I

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa aktivitas siswa pada

pembelajaran IPS masih perlu ditingkatkan karena masih ada siswa yang belum

antusias dalam mengikuti proses pembelajaran IPS dengan model Examples

Non Examples.

3). Hasil Belajar Siswa

Berdasarkan hasil Pre-Test dengan menggunakan model Examples Non

Examples pada materi Kegiatan Ekonomi dalam Memanfaatkan sumber Daya

Alam pada siklus I yang dilakukan kepada 30 orang siswa dapat dilihat pada

tabel berikut:

Tabel 4.2

Hasil Belajar Siklus I

No Nama Siklus I

N-gain Kategori Pre-Tes Post-Test

1 AMR 50 70 0.4 Sedang

2 ALA 50 60 0.2 Rendah

3 ALF 70 90 0.6 Sedang

4 ALI 20 60 0.5 Sedang

5 ADI 40 90 0.8 Tinggi

6 AYJ 50 90 0.8 Tinggi

7 AYS 50 70 0.4 Sedang

8 AIS 50 80 0.6 Sedang

Page 62: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

52

9 AFN 50 90 0.8 Tinggi

10 ARY 30 60 0.4 Sedang

11 BTG 20 60 0.5 Sedang

12 DAD 70 90 0.6 Sedang

13 DNS 50 70 0.4 Sedang

14 EGS 30 70 0.5 Sedang

15 FAZ 50 60 0.2 Rendah

16 FHJ 60 90 0.7 Sedang

17 HFD 30 60 0.4 Sedang

18 IKS 30 60 0.4 Sedang

19 LAM 60 90 0.7 Sedang

20 MRY 50 60 0.2 Rendah

21 NRL 10 90 0.8 Tinggi

22 NZW 30 60 0.4 Sedang

23 RND 40 60 0.3 Sedang

24 RLS 50 60 0.2 Rendah

25 SPT 40 60 0.3 Sedang

26 SNJ 40 60 0.3 Sedang

27 SRD 60 70 0.2 Rendah

28 SJI 60 80 0.5 Sedang

29 TJNF 40 60 0.3 Sedang

30 UAF 70 90 0.6 Sedang

Jumlah 1350 2160 14

Rata-Rata 45 75 0.47 Sedang

Terbesar 70 90

Terkecil 10 60

Berdasarkan tabel 4.2 di atas dapat dilihat bahwa hasil belajar Pre-Test

nilai terbesar 70 dan nilai terkecil 10 dengan jumlah 1350 dan rata-rata 45.

Sedangkan Post-Test nilai terbesar adalah 90 dan nilai terkecil adalah 60 dengan

Page 63: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

53

jumlah 2160 dan rata-rata 75. Dengan begitu ketuntasan hasil belajar dapat dilihat

dari hasil Post-Test minimum KKM yaitu 65 yang diperoleh pada siklus I adalah

75 yang menunjukkan bahwa pembelajaran dengan model Examples Non

Examples ini meningkat. Jika diukur dengan N-Gain kemampuan siswa sebesar

0.47 kategori sedang. Namun penelitian ini harus dilanjutkan pada siklus II karena

belum mencapai ketuntasan hasil belajar yaitu seluruh siswa harus mencapai nilai

minimum 65 yang sesuai dari indikator keberhasilan yang telah ditetapkan.

4). Tahap Refleksi

Berdasarkan data yang didapat, peneliti dan kolabolator melakukan

refleksi terhadap hasil pembelajaran pada siklus I, masih ada ditemukan siswa

yang memperoleh nilai di bawah KKM 65 yaitu 27 siswa pada saat Pre-Test dari

30 siswa yang diteliti, sedang pada Post-Test nilai siswa yang di bawah KKM

yaitu 14 orang dari 30 siswa yang diteliti, sehingga perlu diadakan perbaikan, hal

ini disebabkan masih adanya siswa yang kurang aktif merespon pembelajaran,

masih ada siswa yang bercanda saat pembelajaran berlangsung dan belum serius

dalam menganalisis gambar yang diberikan. Sehingga peneliti merasa perlu lebih

giat lagi memotivasi anak didik agar lebih semangat dalam belajar dan mengubah

strategi belajar kepada siswa agar lebih terpacu dalam pembelajaran tersebut,

tinggi sedang rendah

tinggi 13,3

sedang 70

rendah 16,7

0

10

20

30

40

50

60

70

80

Axi

s Ti

tle

Kategori N-Gain siklus I

Page 64: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

54

karena itu peneliti merasa perlu mengadakan penelitian ulang pada siklus

berikutnya.

2. Tindakan Pembelajaran Siklus II

a. Tahap Perencanaan

Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri

dari rencana pelaksanaan 2, soal Pre-Test dan Post Test dan alat-alat pembelajaran

yang mendukung dalam pembelajaran model Examples Non Examples.

b. Tahap Kegiatan dan Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan pembelajaran siklus II dilakukan 2 kali pertemua dengan

materi Masalah-masalah Sosial di Lingkungan Setempat. Pada tahap tindakan

yaitu melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah dibuat pada

tahap perencanaan.

Pertemuan pada siklus II, sebelum memasuki materi seperti biasa diadakan

Pre-Test yaitu untuk mengetahui kemampuan siswa terhadap materi yang belum

diajarkan. Kondisi kelas sudah mulai kondusif, seperti biasa guru mengabsen

siswa dan bertanya kabar siswa. Setelah itu guru memberi lembar latihan soal

pretest siklus II untuk menganalisis gamabar sesuai materi yaitu Masalah-masalah

Sosial di Lingkungan Setempat dengan model Examples Non Examples. Dan

membuat kelompok diskusi sebanyak 4 orang pada tiap kelompok dan mengambil

nomor di meja guru agar diskusi berjalan dengan baik. Guru menjelaskan tujuan

belajar, guru memberikan apresepsi dan motivasi agar siswa bertambah semangat

dan siap dalam mengikuti proses pembelajaran berlangsung. Siswa terlihat begitu

antusias ketika guru menjelaskan peta konsep yang dibuat di papan tulis, bahkan

tanpa diberi instruksi untuk mencatat peta konsep, terlihat siswa menyimak dan

mencatat dengan serius penjelasan materi yang di sampaikan oleh guru.

Langkah yang diambil dalam pembelajaran pada siklus II gambar sudah

berwarna hingga siswa lebih tertarik untuk menganaliis gambar pada materi

Masalah-masalah Sosial di Lingkungan Setempat dan pada diskusi berjumlah 4

orang perkelompok untuk menganalisis gambar siswa lebih bersemangat karena

lebih banyak temannya. Guru mempersiapkan gambar dan menempelkannya di

Page 65: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

55

papan tulis, Kemudian guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan kepada

siswa untuk memperhatikan/ menganalisis gamabar melalui diskusi yang sekarang

pada siklus II bejrumlah 4 orang, kemudian setelah dianalisis gamabar Masalah-

masalah Sosial di Lingkungan Setempat lalu perkelompok mencatatnya pada

kertas. Hal lain untuk mensiasati agar siswa aktif dalam menganalisis gambar

dalam diskusi dengan cara memberikan kesempatan menjawab secara lisan untuk

melatih keberanian dan cara menjawab soal kepada setiap kelompok untuk

menjawab dan untuk menimbulkan suasana diskusi yang aktif. Dalam

menganalisis gambar antara kelompok satu dan kelompok yang lain boleh bebeda

pendapat. Pertanyaan demi pertanyaan terus dilakukan dalam menganalisis

gambar kepada setiap kelompok sampai seluruh kelompok menjawab pertanyaan

secara lisan dan menjawab secara lisan pula.Dan tiap kelompok diberi kesempatan

untuk membacakan hasil diskusinya., ada 2 orang siswa yang menyusul

mengerjakan soal pretest pada siklus II, karena pada pertemuan I mereka tidak

masuk.selama pretest berlangsung, guru membuat peta konsep materi ajar pada

papan tulis, setelah itu memantau keadaan siswa yang terlihat begitu tenang dan

serius dalam mengerjakan soal pretest.

Pada akhir pelajaran guru bersama murid menyimpulkan hasil pelajaran

tersebut, kemudian diakhiri dengan melaksanakan Post-Test dalam bentuk pilihan

ganda secara tertulis. Post-Test ini dilakukan untuk mengetahui pemahaman

siswa pada materi yang telah diajarkan dengan model Examples Non Examples.

c. Tahap Pengamatan / Observasi

1) Catatan Lapangan

Pada pertemuan siklus II ini, siswa terlihat sangat merespon model

pembelajaran Examples Non Examples, sehingga mereka sudah siap dan tertata

rapih pada kelompoknya masing-masing. Terlihat mereka begitu semangat dalam

menganalisis gambar, dan sangat percaya diri dalam memberikan hasil analisis

kelompok mereka masing-masing.karena gambar di pertemuan kedua ini

berwarna dan menarik, hingga siswa pun sangat antusias dalam menganalisis

gambar yang ada. Ketika guru mengkonfirmasi materi ajar di akhir pembelajaran,

Page 66: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

56

terlihat siswa terlibat aktif dalam bertanya, meskipun hanya beberapa siswa

lainnya yang merespon dari pertanyaan tersebut. Selanjutnya secara bersama-sama

guru dan siswa memberikan kaesimpulan pada materi ajar tersebut.

Berdasarkan dari hasil pengamatan yang dilakukan peneliti pada siklus II

dapat diketahui bahwa siswa telah memahami dan menyukai model pembelajaran

Examples Non Examples tersebut dan suasana belajarpun sudah efektif dan semua

siswa sudah paham dan siswa lebih serius dalam belajar dengan model

pembelajaran ini.

2) Lembar Obrervasi aktivitas guru, siswa

(a). Siklus I

Data hasil oservasi aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran IPS

dengan menggunakan model Examples Non Examples sebagai berikut:

Tabel 4.3

Aktivitas Guru Siklus I

No

Aspek yang di amati

Nilai

pertemuan

pertama

Nilai

Pertemuan

kedua

1 2 3 4 1 2 3 4

I Membuka pelajaran

1. Apersepsi

2.Mengondisikan situasi kelas dan

kesiapan siswa untuk mengikuti

proses belajar mengajar

3. Memotivasi Siswa

4.Menyampaikantujuan Pembelajaran

II Kegiatan Inti

5. Membuat Peta konsep materi ajar

6.Menyampaikantujuan Pembelajaran

Page 67: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

57

7. Siswa menanyakan hal-hal yang

kurang dipahami

8.Guru dan siswa saling melakukan

tanya jawab

9.Menggunakan alat atau media

pembelajaran

10.Menggunakanmodel Pembelajaran

Examples Non Examples

11.Menjawab Pertanyaan atau

menanggapi siswa.

12. Kualitas interaksi Pembelajaran

13. Kualitas pengelolaan kelas

III Kegiatan Penutup

14.Menyimpulkanhasil pembelajaran.

15.Memberikan gambaran berikutnya

16. Menutup kegiatan pembelajaran

IV Penilaian Evaluasi

17. Merangkum kembali materi ajar

18. Memberikan Kesimpulan

Pertemuan pertama dan kedua, pada apersepsi mendapatkan nilai 3 dengan

skala penelitian cukup baik, hal itu dikarenakan guru dan sebagian siswa sudah

saling mengenal, meskipun belum secara menyeluruh. Pengondisian kelas dan

kesiapan siswa mendapat nilai 2 dengan skala penelitian kurang baik, hal ini

dikarenakan, kelas termasuk kategori kelas ramai, sehingga guru selalu memantau

kondisi dan kesiapan siswa sebelum dan berlangsungnya proses pembelajaran di

kelas. Aspek memotivasi siswa menurun pada pertemuan kedua, mendapat nilai 2

dengan skala penelitian kurang baik, karena bunyi bel istirahat berbunyi,

sedangkan pembelajaran belum selesai, sehingga proses pembelajaran terganggu.

Page 68: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

58

Menyampaikan tujuan pembelajaran belum ada peningkatan dari pertemuan

pertama dan kedua, karena terbatasnya siswa dalam memahami materi.

Pada aspek kegiatan inti, mengenai interaksi tanya dan jawab serta

menanggapi, mendapatkan nilai 2 dengan skala penelitian baik. Karena sebagian

siswa kurang percaya diri dalam bertanya maupun menjawab atau menanggapi

pertanyaan. Sedangkan mengenai pengelolaan kelas masih belum ada peningkatan

dari pertemuan pertama dan kedua mendapatkan nilai 2 dengan skala penelitian

kurang baik, hal ini disebabkan karena kelas penelitian merupakan kelas kategori

ramai.

Pada aspek penutup, mengenai memberikan gambaran berikutnya, belum ada

peningkatan dari pertemuan pertama dan kedua, disebabkan karena guru belum

dapat memberikan contoh-contoh yang mudah diserap atau mengerti oleh siswa.

Sedangkan pada aspek evaluasi memberikan kesimpulan kesimpulan, terdapat

peningkatan di pertemuan kedua dengan jumlah 3 skala penelitian cukup baik,

disebabkan karena jam pelajaran pertemuan kedua lebih santai dibandingkan jam

pelajaran pertemuan pertama yang tergesah-gesah karena jam istirahat sekolah.

Tabel 4.4

Aktivitas Siswa Siklus I

No Aspek yang di Obsevasi Keterangan Nilai

Ada Tidak SB B C K SK

1 Melaksanakan tes awal (pre-

Test )

2 Mempelajari materi yang telah

diajarkan

3 Membaca dan mempelajari

materi yang diajarkan

4 Komonikasi dan kerjasama yang

baik pada masing-masing siswa

5 Murid melaksanakan kegiatan

Page 69: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

59

pembelajaran dengan

menggunakan model Examples

Non Examples

6 Menjawab peertanyaan

berkelompok secara lisan

7 Aktif mengajukan pertanyaan

8 Aktif mengungkapkan pendapat

9 Menjawab pertanyaan dari guru

10 Melaksanakan tes akhir (Post-

Test)

Pada pertemuan pertam, pelaksanaan Pretest mendapat nilai 2 dengan skala

penilaian kurang baik, disebabkan karena hampir semua siswa kaget dan bingung,

sehingga pelaksanaannya pun cukup gaduh. Sedangkan semangat dan antusias

dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar siswa masih kurang, terpantau masih

terdapat beberapa siswa yang bermalas-malasan dan mengobrol ketika proses

pembelajaran sedang berlangsung. Adapun pelaksanaan pembelajaran dengan

menggunakan model Examples Non Examples masih belum ada peningkatan dari

pertemuan pertama dan kedua yaitu mendapat nilai 2 dengan skala penilaian

kurang baik, disebabkan karena pada pertemuan kedua terjadi pertubahan

pembagian kelompok. Pada pertemuan pertama, satu kelompok 2 orang (teman

sebangku), Dan masih terdapat siswa yang binggung mengenai gambar yang

terdapat pada masing-masing kelompok, sehingga mereka masih banyak yang

bertanya mengenai analisis gambar.

Pada pertemuan pertma dan kedua, keaktifan siswa mengajukan pertanyaan

dan mengungkapkan pendapat serta menjawab pertanyaaan dari guru, masih

terbilang rendah, karena siswa masih banyak yang tidak bersungguh-sungguh

dalam memperthatikan penjelasan guru sehingga interaksi dalam pembelajaran

belum terbentuk, masih banyak siswa yang pasif karena kurang percaya diri dan

malas membaca. Sedangkan saat pelaksanaan Posttest, terpantau secara

Page 70: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

60

keseluruhan siswa cukup tenang dan serius dalam mengerjakan soal, meskipun

ada beberapa siswa yang masih mengobrol ketika proses Posttest berlangsung.

(b). Siklus II

T abel 4.5

Aktivitas Guru Siklus II

No

Aspek yang di amati

Nilai

pertemuan

pertama

Nilai

Pertemuan

kedua

1 2 3 4 1 2 3 4

I Membuka pelajaran

1. Apersepsi

2.Mengondisikan situasi kelas dan

kesiapan siswa untuk mengikuti

proses belajar mengajar

3. Memotivasi Siswa

4.Menyampaikantujuan Pembelajaran

II Kegiatan Inti

5. Membuat Peta konsep materi ajar

6.Menyampaikantujuan Pembelajaran

7. Siswa menanyakan hal-hal yang

kurang dipahami

8.Guru dan siswa saling melakukan

tanya jawab

9.Menggunakan alat atau media

pembelajaran

10.Menggunakanmodel Pembelajaran

Examples Non Examples

Page 71: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

61

11.Menjawab Pertanyaan atau

menanggapi siswa.

12. Kualitas interaksi Pembelajaran

13. Kualitas pengelolaan kelas

III Kegiatan Penutup

14.Menyimpulkanhasil pembelajaran.

15.Memberikan gambaran berikutnya

16. Menutup kegiatan pembelajaran

IV Penilaian Evaluasi

17. Merangkum kembali materi ajar

18. Memberikan Kesimpulan

Pada siklus II, terlihat bahwa dalam proses pembelajaran siswa lebih

termotivasi dibandingkan pada siklus I, hal ini disebabkan karena, mereka sudah

merasa nyaman dalam proses pembelajaran, sehingga mereka begitu antusias dan

sungguh-sungguh dalam menyimak penjelasan dari guru. Mengenai kualitas

interaksi pembelajaran mendapatkan nilai 4 dengan skala penelitian baik, disini

siswa terlihat begitu serius ketika guru sedang menjelaskan tentang masalah-

masalah sosial dilingkungan setempat., contoh tawuran antar pelajar.

Tabel 4.6

Aktivitas Siswa Siklus II

No Aspek yang di Obsevasi Keterangan Nilai

Ada Tidak SB B C K SK

1 Melaksanakan tes awal (pre-

Test )

2 Mempelajari materi yang telah

diajarkan

Page 72: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

62

3 Membaca dan mempelajari

materi yang diajarkan

4 Komonikasi dan kerjasama yang

baik pada masing-masing siswa

5

Murid melaksanakan kegiatan

pembelajaran dengan

menggunakan model Examples

Non Examples

6 Menjawab peertanyaan

berkelompok secara lisan

7 Aktif mengajukan pertanyaan

8 Aktif mengungkapkan pendapat

9 Menjawab pertanyaan dari guru

10 Melaksanakan tes akhir (Post-

Test)

Pada pertemuan pertama pada siklus II, pelaksanaan Pretest berjalan baik,

terlihat siswa sudah tidak ada yang mengobrol bahkan bercanda, mereka begitu

serius dan menikmati berjalannya Pretest sehingga tidak ada yang bertanya-tanya

lagi. Sedangkan pada pertemuan pertama dan kedua, aspek mendengarkan

penjelasan materi yang disampaikan oleh guru mendapatkan nilai 4 dengan

kategori penilaian total baik, siswa terlihat begitu serius dan merespon penjelasan

dari guru, dimana pada saat itu guru bercerita mengenai tauran pelajar yang sering

terjadi di jakarta, sehingga banyak siswa yang terpacu dan termotivasi untuk

bertanaya bahkan ada beberapa siswa yang bercerita mengenai pengalamannya

yang berkaitan dengan materi ajar, sehingga situasi dan kondisi kelas berjalan

dengan baik.

Mengenai pembelajaran dengan Examples Non Examples mendapatkan nilai

4 dengan kategori penilaian total baik, siswa terlihat begitu bersemangat,

Pembagian kelompok sudah tidak berantakan lagi karena mereka sudah terbiasa,

sehingga pembagian kelompok terlihat begitu rapih, bahkan mereka sangat begitu

Page 73: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

63

aktif dan berlomba-lomba untuk menjadi yang pertama dalam memberikan

penjelasan analisis serta mereka berinisiatif menawarkan diri untuk memberikan

penjelasan hasil analisis gambar ke depan kelas. Sedangkan mengenai

pelaksanaan postest mendapatkan nilai 4 dengan kategori nilai total baik, hal ini

terpantau dari keadaan kelas yang begitu hening, sunyi, siswa sangat serius dalam

mengerjakan soal Posttest sehingga suasana kelas menjadi kondusif dan

pelaksanaan Posttest berjalan tepat pada waktunya.

3) Hasil Belajar

Berdasarkan hasil Pre-Test dan Post-Test yang diperoleh pad siklus II,

dengan model Examples Non Examples sebagai berikut:

Tabel 4.7

Hasil Belajar Siklus II

No Nama Siklus II

N-gain Kategori Pre-Tes Post-Test

1 AMR 70 90 0.7 Sedang

2 ALA 50 90 0.8 Tinggi

3 ALF 40 80 0.6 Sedang

4 ALI 60 90 0.7 Sedang

5 ADI 40 70 0.5 Sedang

6 AYJ 60 80 0.5 Sedang

7 AYS 60 90 0.7 Sedang

8 AIS 60 90 0.7 Sedang

9 AFN 70 90 0.7 Sedang

10 ARY 60 80 0.5 Sedang

11 BTG 60 90 0.7 Sedang

12 DAD 70 90 0.7 Sedang

13 DNS 40 80 0.6 Sedang

Page 74: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

64

14 EGS 60 80 0.5 Sedang

15 FAZ 60 80 0.5 Sedang

16 FHJ 60 90 0.7 Sedang

17 HFD 30 70 0.6 Sedang

18 IKS 60 80 0.5 Sedang

19 LAM 60 90 0.7 Sedang

20 MRY 50 70 0.4 Sedang

21 NRL 50 90 0.8 Tinggi

22 NZW 30 70 0.6 Sedang

23 RND 40 70 0.5 Sedang

24 RLS 50 70 0.4 Sedang

25 SPT 50 70 0.4 Sedang

26 SNJ 60 80 0.5 Sedang

27 SRD 60 80 0.5 Sedang

28 SJI 60 80 0.5 Sedang

29 TJNF 60 90 0.7 Sedang

30 UAF 60 80 0.5 Sedang

Jumlah 1640 2450 17.7

Rata-Rata 54.6 81.6 0.59 Sedang

Terbesar 70 90

Terkecil 30 70

Berdasarkan tabel 4 di atas, dapat dilihat bahwa hasil belajar Pre-Test,

nilai terbesar 70 dan nilai terkecil 30 dengan jumlah 1640 dan rata-rata 54.6

sedang Post-Test, nilai terbesar 90 dan nilai terkecil adalah 70 dengan jumlah

2450 dan rata-rata 81.6.Dengan demikian ketuntasan hasil belajar dapat dilihat

dari hasil Post-Test minimum KKM 65 yang diperoleh pada siklus II adalah 81.6

yang menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model Examples

Non Examples ini meningkat. Jika diukur dengan N-Gain, kemampuan siswa

sebesar 0.59 kategori sedang. Penelitian pada siklus II ini seluruh siswa telah

Page 75: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

65

mencapai KKM, dengan demikian tindakan kelas dapat dihentikan dan tidak perlu

siklus selanjutnya.

4) Refleksi

Pada tahap refleksi pada siklus II, banyak ditemukan peningkatan selama

pembelajaran. Dan pembelajaran pada siklus I yang masih ada banyak kekurangan

sudah teralisasi pada pembelajaran siklus II. Adapun hasil belajar siswa yang telah

tercapai indikator keberhasilan yang diharapkan yaitu ketuntasan belajar seluruh

siswa telah mencapai KKM yang diharapkan.

Dilihat dari hasil Pre-Test dan Post-Test telah mengalami peningkatan

hasil belajar IPS yang sudah mencapai indikator keberhasilan.Dinyatakan bahwa

pembelajaran siklus II dengan model Examples Non Examples sudah dikatakan

berhasil, karena hasil persentase pretest siklus II meningkat dibandingkan

persentase pretest siklus I, yaitu semua siswa sudah tuntas dengan persentase

100%, ini menunjukkan bahwa pembelajaran siklus II ini berhsil telah dapat

meningkatkan hasil belajar siswa. Pada siklus II, terlihat bahwa dalam proses

pembelajaran siswa lebih termotivasi dibandingkan pada siklus I, hal ini

disebabkan karena, mereka sudah merasa nyaman dalam proses pembelajaran,

sehingga mereka begitu antusias dan bersungguh-sungguh dalam menyimak

penjelasan guru.

tinggi sedang rendah

tinggi 6,7

sedang 93,3

rendah 0

0102030405060708090

100

Axi

s Ti

tle

Kategori N-Gain siklus II

Page 76: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

66

Tabel 5

Perbandingan Hasil Belajar Siswa

Nilai Rata-Rata

Siklus I Siklus II

Pre-Test Post-Test Pre-Test Post- Test

45 75 54.6 81.6

C. Pembahasan

Pada pembelajaran model Examples Non Examples pada materi Masalah-

masalah Sosial di Lingkungan Setempat mampu meningkatkan hasil belajar siswa.

Hal ini dapat dilihat dari hasil perolehan nilai siswa yang mengalami peningkatan.

Pada siklus I Pre Test nilai terbesar 70 dan terkecil 10 dengan jumlah 1350 dan

rata-rata 45 masih dibawah KKM ini menunjukkan kemampuan siswa pada Pre-

Test masih rendah. Sedangkan Post-Test nilai terbesar 90 dan terkecil 60 dengan

jumlah 2160 dan rata-rata 75. Nilai rata-rata tersebut sudah sudah diatas KKM hal

ini menunjukkan kemampuan siswa telah mengalami peningkatan dan pada

pengukuran nilai dengan N-Gain, kemampuan siswa sebesar 45 kategori sedang.

Namun pada nilai Post-Test pada siklus I belum semua siswa mencapai KKM

yang telah ditetapkan, maka dilakukan kembali penelitian tindakan kelas pada

siklus II.

Belajar pada siklus I maka pada siklus II proses belajar mengajarpun lebih

ditingkatkan lagi untuk memperbaiki kekurangan pada siklus I. Dan pada siklus II

siswa mulai aktif dalam menerima pembelajaran dibandingkan pada siklus I.

Siswa semakin aktif dan dan antusias dalam pembelajaran. Hal ini berpengaruh

pada hasil yang dicapai pada siklus II.

Pada siklus II PreTest, nilai terbesar adalah70 dan terkecil 30 dengan jumlah

1640 dan rata-rata 54.6. Sedangkan pada Post-Test, nilai terbesar adalah 90 dan

terkecil 70 dengan jumlah 2450 dan rata-rata 81.6. Dengan demikian ketuntasan

hasil belajar dapat dilihat dari hasil Post-Test minimum sesuai nilai KKM 65 yang

Page 77: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

67

di dapat pada siklus II yaitu 81.6 ini menunjukkan hasil pembelajaran meningkat

dengan dengan model Examples Non Examples. Jika diukur dengan N-Gain

kemampuan siswa sebesar 0.59 kategori sedang. Pada siklus II ini seluruh siswa

telah mencapai nilai 70, dengan demikian tindakan sudah dapat di hentikan dan

tidak perlu dilanjutkan pada siklus selanjutnya.

Dengan demikian model Examples Non Examples bisa dijadikan solusi

sebagai metode pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan

mengaktifkan siswa dalam proses pembelajarannya. Hal ini dapat dilihat dari

beberapa kelebihan yang dimiliki pada model pembelajaran Examples Non

Examples.

1) Peserta didik lebih kritis dalam menganalisis gambar

2) Peserta didik mengetahui aplikasi dari materi berupa contoh gambar

3) Peserta didik diberi kesempatan untuk mengemukakan pendapatnya.

Page 78: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

62

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Pembelajaran dengan menggunakan model Examples Non Examples pada

pelajaran IPS, lebih baik dari pada model pembelajaran yang selama ini di

gunakan. Hal ini di sebabkan Guru hanya menerapkan metode pembelajaran yang

konvensional dan penugasan selama ini dan penerapan metode pembelajaran IPS

tidak menarik sehingga siswa merasa bosan hingga hasil belajar IPS menjadi

rendah.

Peneliti membatasi penelitiannya pada penerapan model Examples Non

Examples meningkatkan hasil belajar siswa pada mata palajaran IPS kelas IV

MIN 17 Pulau Tidung kepulauan Seribu. Adapun tujuan penelitian ini adalah

untuk mengetahui pengunaan model Examples Non Examples agar meningkatkan

hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas IV.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar IPS

di kelas IV dengan model Examples Non Examples di MIN 17 Pulau Tidung

kampus B Hal ini dapat dilihat dari hasil pretest dan postest siklus I dan slklus II.

Dengan menggunakan pembelajaran model Examples Non Examples. Pada siklus

I skor tertinggi 90.dan skor terendah.10 Sedangkan pada siklus ke II adalah skor

tertinggi 90 dan skor terendah 70

Dengan demikian penggunaan model Examples Non Examples dapat

meningkatkan hasil belajar IPS kelas IV lebih mudah memahami dan menarik

perhatian untuk menganalisis gambar yang dipelajari.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian di atas terdapat beberapa saran yang diajukan

peneliti:

1. Media pembelajaran berupa model Examples Non Examples sangat

relevan jika digunakan dalam pembelajaran IPS, kareana dapat

memotivasi siswa untuk lebih memahami dan menganalisis materi

Page 79: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

63

yang disampaikan guru melalui gambar. Siswa menjadi lebih aktif,

kreatif dalam mengikuti pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil

belajar.

2. Dalam pembelajaran mata pelajaran IPS, guru sebaiknya

menggunakan model pembelajaran yang tepat agar materi yang

disampaikan lebih mudah diterima siswa. Salah satu contoh media

yang digunakan adalah model Examples Non Examples. Guru menjadi

bervariasi dalam menggunakan model pembelajaran yang dapat

mengaktifkan siswa-siswi dalam pembelajaran IPS.

3. Sekolah harus menyediakan berbagai sarana belajar yang lengkap agar

para siswa lebih termotivasi lagi dalam belajar dengan menggunakan

model Examples Non Examples, yang akhirnya siswa lebih berminat

lagi dalam mempelajari mata pelajaran IPS yang dapat

mengembangkan kemampuan berfikir siswa-siswinya.

Page 80: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

64

DAFTAR PUSTAKA

Abd Rozak, Fauzan, Ali Nurdin, Kompilasi Undan-Undang & Peraturan Bidang

Pendidikan (UIN FITK Pres) cet 1,Jakarta

Hamzah B. Uno .Propesi Kependidikan (PT Bumi Aksara) cet 9. Jakarta 2012

Mulyasa. Imlementasi Kurikulum 2013 (PT Remaja Rodaskarya Office) cet 1

Bandung 2014

Slameto. Belajar &Faktor-faktor yang Mempengaruhi (Rineka Cipta) ed, rev, cet

5 Jakarta 2010

Arsyad Azhari. Media Pembelajaran (Rajawali Pers) ed 1-3. Jakarta 2010

Htt:// downloadgratisarea. Blogspot. Com/2012//definisi-belajar dan hasil

belajar.html

Syaiful Bahri Djamrah, Aswan Zain. Strategi Belajar Mengajar (PT Rineka

Cipta) edisi revisi

Zainal Arifin. Evaluasi Pembelajaran (PT Remaja Rodaskarya) Bandung 2011

Rusman. Model-Model Pembelajaran ( Jakarta Rajawali Pers) Tahun 2012

Tim Penulis Agung Eko Purwanto dan Kawan-Kawan. Pembelajaran IPS MI. ed

pertama. Paket 8-14 PGMI 2009

Htt:// www. Ros eko.com/2011/05/ Model Pembelajaran Example Non Example

httl

Junaedi dan Kawan-kawan . Strategi Pembelajaran Paket 8-18 PGMI 2008

Suriadi.Dadang Sundawa, Lim siti Masyitoh. Pembelajaran dan Evaluasi Hasil

Belajar IPS ( UPI Pres ) Tahun 2006

Maifalinda Fatra, Abd Rozak. Penelitian Tindakan Kelas, ( Bahan ajar PLPG,

FITK. UIN) Cet 1 Jakata 2010

Suharsimi Arikunto, Suharjono, Supardi. Penelitian Tindakan Kelas (PT Bumi

Aksara) cet 12. Jakarta 2014

Page 81: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

65

Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan (PT Remaja Rodaskarya ) cet ke 3 . Bandung

2014.

Nana Sujana. Penelitian Hasil bProses Belajar ( PT Remaja Rodaskarya ) cet ke

14. Bandung 2009.

Page 82: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

Hasil Wawancara Terhadap Siswa Setelah Penelitian

Pelaksanaan wawancara ini dilakukan setelah di akhir penelitian tepatnya

pada siklus II dipertemuan kedua setelah diberikan model pembelajaran dengan

menggunakan Examples Non Exampes. Berikut adalah hasil wawancara terhadap

siswa.

Wawancara Responden Siswa

1. Bagaimana kesan kalian terhadap pembelajaran Examples Non

Examples yang baru yang kalian ikuti ?

Senang bu, awalnya saya ga ngerti, tapi setelah ibu jelasin dan di kasi

contoh, saya jadi ngerti bu.

2. Bagaimana menurut kalian dengan peta kosep yang ada?

Enak bu, jadi tambah ngerti terus belajarnya jadi ga banyak baca

buku, kan uda di rangkum di peta konsep

3. Bagaimana dengan media gambar yang kalian dapatkan di setiap

kelompok?

He he he....lucu bu, soalnya gambarnya ada yang kartun, jadi kita

kalau ngenjelasinnya enak ga susah bu.....

4. Apakah model pembelajaran Examples Non Examples dapat

membuatmu belajar lebih rajin lagi ?

Iya bu....soalnya belajar model ini jadi penasaran terus mau

ngenjelasin karena dengan gambar lebih enak dan jelas, kalau masi

kurang jelas liat di buku, he he he.....

5. Menurut kalian, apakah dengan model pembelajaran Examples Non

Examples dapat meningkatkan hasil belajar kalian ?

Iya bu....Alhamdulillah nilai kita jadi bagus, dari pada kemarin, kan

dari gambar kita inget terus kita bisa nerangin dah, kaya gambar

anak-anak yang lagi tauran, oh...itu berarti temasuk ke masalah-

masalah sosial di lingkungan dan mereka sangat menggangu

masyarakat, kaya gitu bu.....

6. Menurut kalian, apa kekurangan dan kelebihan dari model

pembelajaran Examples Non Exaples ini?

Page 83: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

Apa ya bu....kalau kata saya gambarnya kalau bisa lebih besar, biar

yang belakang kelihatan jelas he he he,.....

Kelebihannya apa ya.....mungkin ini bu,...saya dan temen-temen jadi

tambah ngerti terus nambah pengetahuan he he he

Berdasarkan dari hasil wawancara tersebut,dapat disimpulkan bahwa,

pembelajaran dengan menggunakan model Examples Non Examples dapat

memberikan kontribusi yang baik, karena lebih di senangi siswa, dan gambar yang

di contohkan dapat memotivasi siswa dan memudahkan siswa untuk dapat

menyerap dan memahami materi yang di sampaikan. Hasil belajar IPS siswa pun

mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II. Hal ini menunjukkan bahwa

penelitian yang di lakukan oleh peneliti yakni PTK telah berhasil, karena

aplikasinya positif terhadap proses pembelajaran IPS dan hasil IPS serta sikap dan

motivasi siswa untuk belajar IPS lebih meningkat.

Page 84: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

Hasil Wawancara Terhadap Guru Setelah Penelitian

Pelaksanaan wawancara ini dilakukan setelah di akhir penelitian tepatnya pada

siklus II di pertemuan kedua setelah diberikan model pembelajaran dengan

menggunakan model Examples Non Examples. Berikut adalah hasil wawancara

terhadap Guru.

Nama : Cahyati

Hari/tanggal : Senin, 26 Mei 2014

Pertanyaan :

1. Bagaimana kesan ibu terhadap pembelajaran Examples Non Examples dalam

penerapan materi IPS di kelas IV ini ?

Saya sangat senang, siswa lebih memahami pembelajaran IPS dengan model

Pembelajaran Examples Non Examples.

2. Bagaimana dengan media gambar yang disajikan peneliti selama proses belajar

berlangsung di kelas?

Siswa sangat senang mendapatkan gambar yang mereka harus analisis dan

gambarnyapun sangat menarik perhatian siswa, karena ada yang berbentuk

gambar kartun.

3. Apakah model pembelajaran Examples Non Examples yang peneliti gunakan

dapat meningkatkan hasil belajar siswa Kelas IV?

Iya, karena dengan model Pembelajaran Examples Non Examples, siswa lebih

cepat memahami materi IPS yang disampaikan dengan menggunakan media

gambar yang membuat siswa dapat meningkatkan hasil belajar IPS di kelas IV.

4.Menurut ibu, apakah kelebihan dan kekurangan model pembelajaran Examples

Non Examples yang peneliti gunakan dalam penelitian ini?

Kalau menurut saya, kelebihan model pembelajaran Examples Non Examples,

siswa lebih pecaya diri dalam menganalis materi pembelajaran dengan

menggunakan media gambar yang diberikan, dan berani berkomentar dalam

diskusi dengan teman- temannya. Kalau kekurangannya model pembelajaran

Examples Non Examples memakan waktu yang lama dan gambar harus lebih jelas

apabila di tempelkan di papan tulis.

5. Menurut pendapat ibu, apakah model pembelajaran Examples Non Examples

Page 85: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

dapat diterapakan pada materi pembelajaran IPS di Sekolah ini?

Iya, saya sangat setuju apabila model pembelajaran Examples Non Examples

diterapkan di Sekolah ini, karena siswa-siswapun sangat senang dalam mengikuti

pembelajaran dengan model Examples Non Examples dan dapat meningkatkan

hasil belajar siswa di sekolah.

Page 86: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

BIOGRAFI PENULIS

SITI MASITOH, lahir di Jakarta tahun 1973.

Menuntaskan Pendidikan di Sekolah SDN

01Pulau Panggang Kepulauan Serubu. Kemudian ,

ia menuntut ilmu di Sekolah Menengah Pertama

(MTs) Pon-Pes Daar el Qalam Gintung Balaraja

Tangerang, setelah itu, ia melanjutkan ke jenjang

Sekolah Menengah Akhir di Madrasah Aliyah

Arasyidiyyah di Jakarta Utara. Ia meneruskan

sekolahnya diProgram D2 yaitu di IAIN Syarif

Hidayatullah Jakarta lulus tahun 1998, yang

sekarang menjadi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, lalu ia meneruskan kembali Sekolahnya

S1 Program Dual Mode PGMI yaitu Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta masuk tahun angkatan 2011. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.

Mahasiswa ini menikah 14 November 1993, dengan suami tercinta SAEPUL

JUHRI dan mempunyai buah hati bernama SYAHIDAH AZZAHRA dan

NURLAELI WARDATURRAHMAH yang selalu memberikan motivasi hingga

tersusunnya Skripsi ini. Mahasiswa yang gemar mendengarkan musik ini dalam

hidupnya berprinsip ora et labora bahwa bekerja tanpa berdo’a bagaikan tubuh

tanpa jiwa. Karena sebagaimana makanan untuk tubuh, berdo’a adalah makanan

bagi jiwa.Dengan berdo’a dan bekerja yang selalu berjalan beriringan serta saling

melengkapi. Harmoni antara tubuh, pikiran, dan jiwa akan terwujud.

Page 87: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( RPP )

Satuan pendidikan : MIN 17 Pulau Tidung

Kelas / semester : IV/2

Tema / topik : Berbagai pekerjaan

Pertemuan ke : 1

Semester : 2

Alokasi waktu : 45 menit

A. Kompetensi Inti

1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.

2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri

Dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru.

3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara memahami (mendengar, melihat,

membaca) dan menaya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan

Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah

4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan sistematis,

karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam

tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator :

1.1.3 Menerima karunia Tuhan YME yang telah menciptakan manusia dan lingkungannya.

Indikator

1. Menunjukkan perilaku baik ( jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli/kasih

sayang, dan percaya diri) dalam berinteraksi dengan manusia dengan

lingkungannya.

2. Memberikan contoh sikap perilaku patuh pada aturan/kebiasaan yang berlaku

dalam kehidupan sehari-hari di sekolah dan lingkungannya.

3. Melaksanakan segala perintah Allah SWT dan menjalankannya.

2.3 Menunjukan perilaku santun, toleran, dan peduli dalam melaksanakan interaksi sosial

dengan lingkungan dan teman sebaya.

Page 88: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

Indikator

1. Memiliki rasa ingin tahu

2. Menunjukan ketekunan dan tanggung jawab dalam belajar baik belajar secara

Individu maupun kelompok

3. Melaksanakan tata tertib di rumah dan di sekolah

3.4. Memahami kehidupan manusia dalam kelembagaan sosial, ekonomi, pendidikan, dan

budaya di masyarakat sekitar.

Indikator

1. Menyebutkan macam-macam kegiatan Ekonomi penduduk dilingkungan sekitar

2. Menjelaskan tiga jenis kebutuhan, primer, sekunder dan tersier

3. Mencontohkan faktor-faktor lingkungan ikut mempengaruhi kegiatan ekonomi.

4.1 Menceritakan tentang hasil bacaan mengenai pengertian ruang, konektivitas antar

ruang, perubahan, dan berkelanjutan dalam waktu, sosial, ekonomi, dan

pendidikan dalam lingkup masyarakat di sekitarnya.

Indikator

1. Menyimpulkan tentang macam-macam Kegiatan Ekonomi penduduk di lingkungan

sekitar kita

2. Menunjukan gambar macam-macam kegiatan ekonomi penduduk di lingkungan

sekitar.

3. Menyajikan laporan sederhana hasil pengamatan tentang macam-macam kegiatan

ekonomi penduduk di lingkungan sekitar.

C. Tujuan Pembelajaran

Melalui metode diskusi dan analisa gambar dengan model Examples Non

Examples Peserta didik dapat :

1. Berperilaku baik (jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli/ kasih sayang, dan

Percaya diri) dalam berinteraksi dengan teman dan guru.

2. Berperilaku patuh pada aturan/kebiasan yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari

Sekolah.

3. Diberikan kesempatan pada masing-masing kelompok mengamati gambar macam-

macam kegiatan ekonomi penduduk di lingkungan sekitar.

4. Setelah mengamati gambar macam-macam kegiatan ekonomi penduduk di lingkungan

sekita, siswa menunjukan rasa ingin tahu.

Page 89: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

5. Siswa menunjukan ketekunan dalam melakukan pengamatan dan penulisan laporan

berbagai gambar tentang macam-macam kegiatan ekonomi penduduk di lingkunan

sekitar.

6. Siswa menunjukan tanggung jawab dalam belajar dan bekerjasama baik secara

individu maupun kelompok.

7. Setelah mengamati gambar, siswa mampu menjelaskan macam-macam kegiatan

Ekonomi Penduduk di lingkungan sekitar.

8. Diberikan gambar kepada siswa tentang macam-macam kegiatan ekonomi penduduk

di lingkungan sekitar.

9. Siswa dapat membuat laporan sederhana dari hasil pengamatan Macam-macam

kegiatan ekonomi penduduk.

10. Siswa dapat memperaktekan macam-macam kegiatan ekonomi penduduk.

D. Materi Pembelajaran

Kegiatan Ekonomi Penduduk

A. Menjelaskan macam-macam kegiatan ekonomi penduduk di lingkungan sekitar

Dilingkungan sekitar rumah atau sekolah kita banyak kegiatan yang dilakukan orang

untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, contohnya pedagang berjualan di pasar, sopir

angkot mengangkut penumpang, guru mengajar di kelas, buruh bekerja di pabrik, petani

mencakul di sawah dan masih banyak yang lainnya.

Kegiatan-kegiatan ini termasuk kegiatan ekonomi. Kegiatan ekonomi adalah kegiatan

yang dilakukan orang untuk menghasilkan pendapatan. Dan pendapatan yang diperoleh

digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Kegiatan ekonomi dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Ada tiga jenis

kebutuhan hidup.

1. Kebutuhan pokok atau kebutuhan primer

Ada tiga jenis kebutuhan pokok, yaitu:

a. makanan (pangan),

b. pakaian (sandang) dan

c. tempat tinggal (papan)

2. Kebutuhan sekunder

Kebutuhan sekunder adalah kebutuhan tambahan setelah kebutuhan pokok terpenuhi.

Contoh kebutuhan sekunder, antara lain lemari, sepeda, kompor, buku, dan pena.

Page 90: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

3. Kebutuhan tersier

Kebutuhan tersier adalah kebutuhan tambahan setelah kebutuhan primer dan

sekunder terpenuhi. Kebutuhan tersier sering juga disebut kebutuhan akan barang-

barang mewah. Misalnya, mobil, televisi, komputer, dan pesawat telepon.

B. Faktor lingkungan yang mempengaruhi kegiatan ekonomi, contohnya

1. Penduduk pantai banyak yang menjadi nelayan

2. Penduduk di daerah dataran rendah banyak yang menjadi petani

3. Penduduk di sekitar tempat pariwisata akan melakukan kegiatan ekonomi dibidang

pariwisata

4. Penduduk di daerah dataran tinggi dan pegunungan banyak yang menjadi petani

sayuran dan bunga.

E. Penekatan dan metode

Pendekatan : Kontektual/ Scientific

Strategi : Cooperative Learning

Teknik : Examples Non Examples

Metode : Penugasan, Tanya jawab, Diskusi dan ceramah

F. Media, alat dan sumber pembelajaran

1. Media

Gambar macam-macam kegiatan ekonomi penduduk

2. Alat/bahan

Karton dan papan tulis

3. Sumber

Buku IPS untuk SD/MI kelas IV. Diterbitkan oleh pusat perbukuan DEPDIKNAS TH.

2008 diperbanyak CV ARYA DUTA.

G. Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu

Pendahuluan 1. Mengajak semua siswa berdo’a menurut

agama dan keyakinan masing-masing

(untuk mengawali kegiatan

pembelajaran)

5 Menit

Page 91: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

2. Melakukan komonikasi tentang

kehadiran siswa

3. Mengajak berdinamika dengan tepuk

kompak

4. Mengajak Semua Siswa bernyanyi

“SELAMAT PAGI GURU”

5. Meminta informasi dari siswa mengenai

kegiatan piket yang telah dilaksanakan

pada pagi hari dan bertanya tentang

hubungan antara kebersihan kelas dengan

kenyamanan kegiatan pembelajaran

6. Mengimpormasikan Tema yang akan

dipelajari yaitu tentang “ Berbagai

pekerjaan”

Inti 1. Menayangkan gambar tentang Kegiatan

konomi penduduk di lingkungan sekitar

dan gambar yang bukan Kegiatan

Ekonomi penduduk (eksplorasi,

mengamati, menyimak, mendengar)

Gambar macam-macam kegiatan

ekonomi di lingkungan sekitar.

Pedagang

Sopir angkot

Petani

Gambar yang bukan kegiatan ekonomi

penduduk di lingkungan sekitar.

Anak kecil yang sedang bermain

Orang sedang berjalan

Anak-anak bermain bola

2. Bertanya jawab tentang kegiatan

ekonomi penduduk di lingkungan sekitar

dan yang bukan kegiatan ekonomi

30 Menit

Page 92: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

penduduk di lingkungan sekitar ,

(eksplorasi, menyimak, menanya,

menalar).

Mendengarkan jawaban siswa

tentang kegiatan ekonomi penduduk

dan yang bukan kegiatan ekonomi

penduduk .

Memberikan kesempatan kepada

siswa lain untuk menjawab

Pemerataan siswa dalam menjawab

(tidak di dominasi oleh salah satu

siswa saja).

Memperlihatkan siswa lain yang

tidak berani memberikan jawaban

Mendorong keberanian siswa dalam

menjawab dan sikap siswa dalam

memberikan klarifikasi tentang benar

dan tidaknya jawaban.

3. Guru menugaskan siswa untuk baca

TEKS tentang Kegiatan Ekonomi

Penduduk (membaca, mendengar)

4. Diawali dengan memberi contoh cara

membaca TEKS : jedanya, lafalnya,

tanda bacanya, dan kata-kata yang dibaca

(mengamati/mendengar), semua siswa

menirukan cara membaca dengan benar

5. Selanjutnya menugaskan siswa secara

bergantian untuk membaca TEKS

(penilaian proses : Memperhatikan

cara baca siswa membaca sekaligus

menilai keberanian dan kebenaran

dalam membaca)

Jika ada yang salah dalam

Page 93: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

melafalkan bacaan langsung

dibenarkan sebelum dilanjutkan

kepada siswa yang lain

6. Bertanya jawab tentang makna bacaan/

teks (menalar)

7. Melalui pengamatan gambar tentang

kegiatan ekonomi siswa diminta

membandingkan kegiatan ekonomi

penduduk dan yang bukan kegiatan

ekonomi penduduk di lingkungan sekitar

tempat tinggalnya. (eksplorasi dan

elaborasi, menyimak dan menalar)

8. Guru mengelompokan siswa sesuai

dengan nomor yang diambil siswa dari

meja guru

9. Siswa berkelompok sesuai dengan nomor

yang dimiliki

10. Guru membagi gambar kepada masing-

masing kelompok

11. Masing-masing siswa diminta untuk

mengidentifikasi gambar dan mencatat

hasil identifikasi gambar (kegiatan

ekonomi penduduk yang ada

dilingkungan sekitar, pedagang, buruh,

petani,guru,sopir) ( eksplorasi,elaborasi,

menyimak,menalar,mengkomonikasikan)

12. Siswa diminta untuk menceritakan hasil

identifikasi kepada teman sebangku(

mengomonikasikan)

13. Setelah mencapai kesepakatan dengan

teman sebangku, diminta untuk

mendiskusikan dengan kelompok lain.

Page 94: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

Penilaian Proses

a. Guru berkeliling mengamati kerjasama

anak dalam mengerjakan tugas

b. Menilai kerjasamanya, tanggung

jawabnya, kedisipliannya, keaktifannya,

mendominasi atau tidak dsb)

c. Menilai dengan lembar pengamatan

perilaku.

Gambar-gambar untuk Examples Non

Examples

Kelompok gambar macam-macam kegiatan

ekonomi penduduk di lingkungan sekitar

Gambar kegiatan sopir angkot

Gambar kegiatan guru

Gambar kegiatan petani

Gambar Kegiatan pedagang

Gambar Kegiatan dokter

Keterangan

Diharapkan diskusi dapat dipahami siswa

tentang apa saja kegiatan ekonomi penduduk

yang ada di lingkungan dan dapat

menyebutkan macam-macamnya dalam

bekerjasama. Siswa yang sedang berdiskusi

(berpikir berpasangan) akan berdampak

pada kerjasama yang baik, dan hasilnya

merupakan cermin dari sikap bertanggung

jawab.

14. Semua kelompok mengamati,

memikirkan dan menganalisis gambar

dikaitkan dengan tema yang sedang

dipelajari.

15. Guru memanggil salah satu kelompok

untuk mempresentasikan hasil

Page 95: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

diskusinya (mengomonikasikan dan

konfirmasi) Memberi kesempatan

kelompok lain untuk mendengarkan

dan memberikan pendapatnya.

16. Menugaskan siswa untuk bercerita

(berdasarkan gambar)

(mengkomonikasikan) Guru mengamati

cara siswa dalam bercerita (penilaian

proses)

17. Guru dan siswa bersama-sama

membuat kesimpulan tentang macam-

macam kegiatan ekonomi penduduk.

18. Hasil kegiatan dan pekerjaan siswa

ditempel di papan dan menjelaskan

kembali materi yang belum di pahami

siswa

Penutup

1. Bersama-sama siswa membuat

kesimpulan/ rangkuman hasil belajar

selama 45 menit

2. Bertanggung jawab tentang materi yang

telah dipelajari (untuk mengetahui hasil

ketercapaian materi)

3. Melakukan penilaian hasil belajar

4. Mengajak semua siswa berdo’a ( untuk

mengakhiri kegiatan pembelajaran)

Mengamati sikap siswa dalam

berdo’a (sikap duduknya, cara

membacanya, cara melafalkannya

dsb)

Apabila ada siswa yang kurang benar

dan kurang sempurna dalam berdo’a,

maka setelah selesai kegiatan

berdo’a, langsung diberi nasehat agar

10 Menit

Page 96: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

besok kalau berdoi’a lebih

disempurnakan.

Menyampaikan rencana

pembelajaran yang akan datang

H. Penilaian

1. Prosedur penilaian

a. Penilaian proses

Menggunakan format pengamatan dilakukan dalam kegiatan pembelajaran sejak

dari sampai dengan kegiatan akhir

b. Penilaian Hasil Belajar

Menggunakan istrumen penilaian hasil belajar dengan tes tulis (terlampir)

2. Instumen Penilaian

a. Penilaian Proses

1) Lembar Pengamatan Diskusi

2) Lembar Penilaianj Tugas

b. Penilaian Hasil Belajar

Pilihan ganda Pretest dan Posttest

Mengetahui

Kepala Sekolah Guru Kelas

........................... ..............................

NIP ....................... NIP.........................

Page 97: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

Soal Pretest dan Posttest Siklus Pertama

Satuan Pendidikan : MIN 17 Pulau Tidung

Mata Pelajaran : IPS

Kelas : IV

Pokok Bahasan : Berbagai Pekerjaan

Nama : ____________________

Hari &Tanggal : ____________________

Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d pada salah satu jawaban yang benar !

1. Kegiatan yang dilakukan orang untuk mencari penghasilan dalam rangka memenuhi

Kebutuhan hidup disebut........

a. Kegiatan produksi c. Kegiatan distribusi

b. Kegiatan Ekonomi d. Kegiatan Konsumsi

2. Daerah pembangunannya berjalan baik akan memiliki kegiatan ekonomi yang........

a. berjalan baik c. tidak berkembang

b. terbelakang d. dikendalikan pihak suasta

3. Berikut ini bukan merupakan kebutuhan pokok..............

a. rekreasi ke Bali c. makanan

b. pakaian d. Perumahan

4. Makan nasi, minum susu, dan memakai sepatu baru termasuk kegiatan ekonomi jenis....

a. produksi c. distribusi

b. menghasilkan d. konsumsi

5. Tempat terjadinya kegiatan ekonomi bagi seorang nelayan ketika menangkap ikan adalah

di................

Page 98: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

a. pasar c. laut

b. udara d. pegunungan

6. Tempat terjadinya kegiatan ekonomi bagi seorang guru ketika mengajar anak-anak adalah

di...............

a. sekolah c. rumah ibadah

b. pasar d. bioskop

7. Yang bukan bidang pekerjaan jasa di bawah ini adalah..............

a. dokter c. guru

b. konsultan d. nelayan

8. Keadaan alam mempengaruhi jenis pekerjaan penduduk. Pekerjaan yang biasa dilakukan

Penduduk di daerah dataran tinggi adalah.............

a. menjadi nelayan c. bertani sayur-sayuran

b. menjadi pembuat kerajinan dari kerang d. menjadi konsultan hukum

9. Kebutuhan pokok atau kebutuhan primer salah satunya adalah.......

a. makanan (pangan) c. guru

c. nelayan d. kompor

10. Kebutuhan sekunder adalah kebutuhan tambahan setelah kebutuhan pokok terpenuhi

a. pakaian c. makanan

b. buku d. komputer

11. Kegiatan yang dilakukan orang untuk menghasilkan pendapatan . Pendapatan yang

Diperoleh dipergunakan untuk.............

a.memenuhi kebutuhan hidup c. bertamasyah

b. berlari-lari d. bernyanyi

12. Tempat terjadinya kegiatan ekonomi bagi seorang sopir angkot ketika mengangkut

Penumpang adalah di...............

a. jalan raya c. laut

Page 99: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

b. udara d. sekolah

13. Manusia tidak dapat hidup seorang diri. Dia harus hidup dan bekerja sama dengan

Manusia lainnya. Ini merupakan ciri khas manusia sebagai makhluk....

a. beradap c. sosial

b. mandiri d. terisolir

14. Kebutuhan tersier adalah kebutuhan tambahan setelah kebutuhan primer dan sekunder

Terpenuhi. Salah satunya adalah...........

a. tempat tinggal c. pakaian

b. buku d. mobil

15. Faktor lingkungan ikut mempengaruhi kegiatan ekonomi. Penduduk di sekitar tempat

Pariwisata akan melakukan kegiatan ekonomi di bidang ...........

a. pertanian c. pariwisata

b. nelayan d. guru

Page 100: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

KUNCI JAWABAN SIKLUS I

1. B

2. A

3. A

4. D

5. C

6. A

7. D

8. C

9. A

10. A

11. A

12. A

13. C

14. D

15. C

Page 101: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

Latihan Soal Dengan Menggunakan Model Examples Non Examples Siklus I

1. ( Gambar 1 )

Page 102: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

2. (Gambar 2 )

Pertanyaan!

1) Menurut kelompok kalian, pilihlah gambar yang dapat kalian jelaskan, untuk kegiatan

Ekonomi Penduduk ?

2) Menurut kelompok kalian, kegiatan apa yang dilakukan orang untuk menghasilkan

Pendapatan dan pendapatan yang diperoleh dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan

Hidup, pilihlah satu gambar yang dapat kalian jelaskan?

Jawaban!

Gambar nomor satu, yaitu kegiatan ekonomi penduduk diantaranya seperti kegiatan

pedagang berjualan di pasar, sopir angkot mengangkut penumpang, guru mengajar di

kelas, petani mencangkul di sawah, berkebun memetik teh. ini merupakan bentuk

kegiatan ekonomi penduduk di lingkungan sekitar.

Kegiatan ekonomi adalah kegiatan yang dilakukan orang untuk menghasilkan

pendapatan dan pendapatan yang diperoleh dipergunakan untuk memenuhi

kebutuhan hidup.

Page 103: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

1. Lembar Pengamatan Diskusi

No Nama Siswa Aspek yang diamati Jumlah

Inisiatif Keaktifan Kerjasama Presentasi

*) Nilai maksimal tiap aspek 25 ( 25x4 = 100)

2. Lembar Penilaian Tugas

No Nama Siswa Aspek yang dinilai Jumlah

Ketepatan

waktu

Kerapihan

pekerjaan

Kerapihan

Pekerjaan

Esensi

Jawaban

Nilai

*) Norma Penilaian :

-Aspek Ketepatan waktu skor :15

-Aspek Kerapihan Pekerjaan : 10

-Aspek Esensi Jawaban Skor Mksimal : 75

______________________

Jumlah : 100

Page 104: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( RPP )

Satuan pendidikan : MIN 17 Pulau Tidung

Kelas / semester : IV/2

Tema / topik : Berbagai pekerjaan

Pertemuan ke : 1

Semester : 2

Alokasi waktu : 45 menit

A. Kompetensi Inti

5. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.

6. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri

Dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru.

7. Memahami pengetahuan faktual dengan cara memahami (mendengar, melihat,

membaca) dan menaya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan

Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah

8. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan sistematis,

karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam

tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator :

1.1.3 Menerima karunia Tuhan YME yang telah menciptakan manusia dan lingkungannya.

Indikator

4. Menunjukkan perilaku baik ( jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli/kasih

sayang, dan percaya diri) dalam berinteraksi dengan manusia dengan

lingkungannya.

5. Memberikan contoh sikap perilaku patuh pada aturan/kebiasaan yang berlaku

dalam kehidupan sehari-hari di sekolah dan lingkungannya.

6. Melaksanakan segala perintah Allah SWT dan menjalankannya.

2.3 Menunjukan perilaku santun, toleran, dan peduli dalam melaksanakan interaksi sosial

dengan lingkungan dan teman sebaya.

Page 105: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

Indikator

4. Memiliki rasa ingin tahu

5. Menunjukan ketekunan dan tanggung jawab dalam belajar baik belajar secara

Individu maupun kelompok

6. Melaksanakan tata tertib di rumah dan di sekolah

3.4. Memahami kehidupan manusia dalam kelembagaan sosial, ekonomi, pendidikan, dan

budaya di masyarakat sekitar.

Indikator

4. Menyebutkan macam-macam kegiatan Pemanfaatan Sumber Daya Alam

5. Menjelaskan tiga kegiatan ekonomi dalam Pemanfaatan Sumber Daya Alam

6. Mencontohkan dengan gambar kegiatan Pemanfaatan Sumber Daya Alam

4.1 Menceritakan tentang hasil bacaan mengenai pengertian ruang, konektivitas antar

ruang, perubahan, dan berkelanjutan dalam waktu, sosial, ekonomi, dan

pendidikan dalam lingkup masyarakat di sekitarnya.

Indikator

4. Menyimpulkan tentang macam-macam Kegiatan Pemanfaatan Sumber Daya Alam

5. Menunjukan dengan gambar kegiatan ekonomi dalam Pemanfaatan Sumber Daya

Alam

6. Menyajikan laporan sederhana hasil pengamatan tentang kegiatan Pemanfaatan

Sumber Daya Alam.

C. Tujuan Pembelajaran

Melalui metode diskusi dan analisa gambar dengan model Examples Non

Examples Peserta didik dapat :

11. Berperilaku baik (jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli/ kasih sayang, dan

Percaya diri) dalam berinteraksi dengan teman dan guru.

12. Berperilaku patuh pada aturan/kebiasan yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari

Sekolah.

13. Diberikan kesempatan pada masing-masing kelompok mengamati gambar macam-

macam kegiatan ekonomi penduduk di lingkungan sekitar.

14. Setelah mengamati gambar macam-macam kegiatan ekonomi penduduk di lingkungan

sekita, siswa menunjukan rasa ingin tahu.

15. Siswa menunjukan ketekunan dalam melakukan pengamatan dan penulisan laporan

berbagai gambar tentang macam-macam kegiatan Pemanfaatan Sumber Daya Alam

Page 106: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

16. Siswa menunjukan tanggung jawab dalam belajar dan bekerjasama baik secara

individu maupun kelompok.

17. Setelah mengamati gambar, siswa mampu menjelaskan macam-macam kegiatan

Pemanfaatan Sumber Daya Alam.

18. Diberikan gambar kepada siswa tentang macam-macam kegiatan Pemanfaatan

Sumber Daya Alam

19. Siswa dapat membuat laporan sederhana dari hasil pengamatan tentang Kegiatan

Pemanfaatan Sumber Daya Alam

20. Siswa dapat memperaktekan macam-macam Kegiatan Pemanfaatan Sumber Daya

Alam

D. Materi Pembelajaran

Kegiatan Pemanfaatkan Sumber Daya Alam

1. Menjelaskan macam-macam Kegiatan Pemanfaatan Sumber Daya Alam

Dalam Kegiatan Pemanfaatan Sumber Daya Alam ada kegiatan yang menghasilkan

barang dan jasa, kita sudah mempelajari jenis pekerjaaan yang menghasilkan barang pemuas

kebutuhan. Misalnya, petani bercocok tanam untuk menghasilkan padi. Padi diolah menjadi

beras, Peternak merawat hewan supaya menghasiljkan daging, susu, kulit, dan telur. Ada

juga jenis pekerjaan yang menawarkan jasa. Misalnya, dokter merawat orang sakit sampai

sembuh, guru mengajar dan mendidik para siswa, pemandu wisata menerangkan objek

wisata kepada para wisatawan.

2. Ada tiga kegiatan ekonomi yang penting kita pelajari, yakni kegiatan menghasilkan

barang dan jasa, mendistribusikan barang dan jasa, dan mengkonsumsi barang dan jasa.

3. Mencontohkan dengan gambar kegiatan Pemanfaatan Sumber Daya alam

E. Penekatan dan metode

Pendekatan : Kontektual/ Scientific

Strategi : Cooperative Learning

Teknik : Examples Non Examples

Metode : Penugasan, Tanya jawab, Diskusi dan ceramah

F. Media, alat dan sumber pembelajaran

1. Media

Page 107: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

Gambar macam-macam kegiatan memanfaatkan sumber daya alam

2. Alat/bahan

Karton dan papan tulis

3. Sumber

Buku IPS untuk SD/MI kelas IV. Diterbitkan oleh pusat perbukuan DEPDIKNAS TH.

2008 diperbanyak CV ARYA DUTA.

G. Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu

Pendahuluan 7. Mengajak semua siswa berdo’a menurut

agama dan keyakinan masing-masing

(untuk mengawali kegiatan

pembelajaran)

8. Melakukan komonikasi tentang

kehadiran siswa

9. Mengajak berdinamika dengan tepuk

kompak

10. Mengajak Semua Siswa bernyanyi

“SELAMAT PAGI GURU”

11. Meminta informasi dari siswa

mengenai kegiatan piket yang telah

dilaksanakan pada pagi hari dan bertanya

tentang hubungan antara kebersihan

kelas dengan kenyamanan kegiatan

pembelajaran

12. Mengimpormasikan Tema yang

akan dipelajari yaitu tentang “ Berbagai

pekerjaan”

5 Menit

Page 108: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

Inti 19. Menayangkan gambar tentang

Kegiatan pemanfaatan Sumber Daya

Alam (eksplorasi, mengamati, menyimak,

mendengar) Gambar macam-macam

kegiatan ekonomi di lingkungan sekitar.

Buruh pabrik garmen menghasilkan

pakaian (produksi)

Petani menghasilkan beras

Kapal terbang menjadi salah satu

sarana yang digunakan dalam

mendistibusikan barang.

Gambar yang bukan kegiatan ekonomi

penduduk di lingkungan sekitar.

Rumah

Pohon

Buku

20. Bertanya jawab tentang kegiatan

Pemanfaatan Sumber Daya Alam ,

(eksplorasi, menyimak, menanya, menalar).

Mendengarkan jawaban siswa

tentang kegiatan Pemanfaatan

Sumber Daya Alam dan yang bukan

kegiatan Pemanfaatan Sumbert Daya

Alam .

Memberikan kesempatan kepada

siswa lain untuk menjawab

Pemerataan siswa dalam menjawab

(tidak di dominasi oleh salah satu

siswa saja).

Memperlihatkan siswa lain yang

tidak berani memberikan jawaban

Mendorong keberanian siswa dalam

30 Menit

Page 109: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

menjawab dan sikap siswa dalam

memberikan klarifikasi tentang benar

dan tidaknya jawaban.

20. Guru menugaskan siswa untuk baca

TEKS tentang Kegiatan Ekonomi dalam

Memanfaatkan Sumber Daya Alam

(membaca, mendengar)

21. Diawali dengan memberi contoh cara

membaca TEKS : jedanya, lafalnya,

tanda bacanya, dan kata-kata yang dibaca

(mengamati/mendengar), semua siswa

menirukan cara membaca dengan benar

22. Selanjutnya menugaskan siswa

secara bergantian untuk membaca TEKS

(penilaian proses : Memperhatikan

cara baca siswa membaca sekaligus

menilai keberanian dan kebenaran

dalam membaca)

Jika ada yang salah dalam

melafalkan bacaan langsung

dibenarkan sebelum dilanjutkan

kepada siswa yang lain

23. Bertanya jawab tentang makna

bacaan/ teks (menalar)

24. Melalui pengamatan gambar

kegiatan Pemanfaatan Sumber Daya

Alam siswa diminta membandingkan

kegiatan Pemanfaatan Sumber Daya

Alam dan yang bukan kegiatan

Pemanfaatan Sumber Daya Alam

(eksplorasi dan elaborasi, menyimak dan

menalar)

25. Guru mengelompokan siswa sesuai

Page 110: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

dengan nomor yang diambil siswa dari

meja guru

26. Siswa berkelompok sesuai dengan

nomor yang dimiliki

27. Guru membagi gambar kepada masing-

masing kelompok

28. Masing-masing siswa diminta untuk

mengidentifikasi gambar dan mencatat

hasil identifikasi gambar (kegiatan

ekonomi penduduk yang ada

dilingkungan sekitar, pedagang, buruh,

petani,guru,sopir) (

eksplorasi,elaborasi,

menyimak,menalar,mengkomonikasika

n)

29. Siswa diminta untuk menceritakan hasil

identifikasi kepada teman sebangku(

mengomonikasikan)

30. Setelah mencapai kesepakatan dengan

teman sebangku, diminta untuk

mendiskusikan dengan kelompok lain.

Penilaian Proses

a. Guru berkeliling mengamati kerjasama

anak dalam mengerjakan tugas

b. Menilai kerjasamanya, tanggung

jawabnya, kedisipliannya, keaktifannya,

mendominasi atau tidak dsb)

c. Menilai dengan lembar pengamatan

perilaku.

Gambar-gambar untuk Examples Non

Examples

Kelompok gambar macam-macam kegiatan

Pemanfaatan Sumber Daya Alam

Page 111: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

Gambar kegiatan para buruh pabrik

garmen menghasilkan pakaian

(produksi)

Petani menghasilkan beras

Gambar kapal terbang menjadi salah

satu sarana yang digunakan dalam

mendistribusikan barang

Keterangan

Diharapkan diskusi dapat dipahami siswa

tentang apa saja kegiatan Pemanfaatan

Sumber Daya Alam dan dapat menyebutkan

macam-macamnya dalam bekerjasama.

Siswa yang sedang berdiskusi (berpikir

berpasangan) akan berdampak pada

kerjasama yang baik, dan hasilnya

merupakan cermin dari sikap bertanggung

jawab.

31. Semua kelompok mengamati,

memikirkan dan menganalisis gambar

dikaitkan dengan tema yang sedang

dipelajari.

32. Guru memanggil salah satu kelompok

untuk mempresentasikan hasil

diskusinya (mengomonikasikan dan

konfirmasi) Memberi kesempatan

kelompok lain untuk mendengarkan

dan memberikan pendapatnya.

33. Menugaskan siswa untuk bercerita

(berdasarkan gambar)

(mengkomonikasikan) Guru mengamati

cara siswa dalam bercerita (penilaian

proses)

Page 112: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

34. Guru dan siswa bersama-sama

membuat kesimpulan tentang macam-

macam kegiatan ekonomi penduduk di

lingkungan sekitar.

35. Hasil kegiatan dan pekerjaan siswa

ditempel di papan dan menjelaskan

kembali materi yang belum di pahami

siswa

Penutup

5. Bersama-sama siswa membuat

kesimpulan/ rangkuman hasil belajar

selama 45 menit

6. Bertanggung jawab tentang materi yang

telah dipelajari (untuk mengetahui hasil

ketercapaian materi)

7. Melakukan penilaian hasil belajar

8. Mengajak semua siswa berdo’a ( untuk

mengakhiri kegiatan pembelajaran)

Mengamati sikap siswa dalam

berdo’a (sikap duduknya, cara

membacanya, cara melafalkannya

dsb)

Apabila ada siswa yang kurang benar

dan kurang sempurna dalam berdo’a,

maka setelah selesai kegiatan

berdo’a, langsung diberi nasehat agar

besok kalau berdoi’a lebih

disempurnakan.

Menyampaikan rencana

pembelajaran yang akan datang

10 Menit

Page 113: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

H. Penilaian

1. Prosedur penilaian

a. Penilaian proses

Menggunakan format pengamatan dilakukan dalam kegiatan pembelajaran sejak

dari sampai dengan kegiatan akhir

b. Penilaian Hasil Belajar

Menggunakan istrumen penilaian hasil belajar dengan tes tulis (terlampir)

2. Instumen Penilaian

a. Penilaian Proses

1) Lembar Pengamatan Diskusi

2) Lembar Penilaian Tugas

b. Penilaian Hasil Belajar

Pilihan ganda Soal Pretest dan Posttest

Mengetahui

Kepala Sekolah Guru Kelas

........................... ..............................

NIP ....................... NIP.........................

Page 114: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

Soal Pretest dan Posttest Siklus Pertama

Satuan Pendidikan : MIN 17 Pulau Tidung

Mata Pelajaran : IPS

Kelas : IV

Pokok Bahasan : Berbagai Pekerjaan

Nama : ____________________

Hari &Tanggal : ____________________

Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d pada salah satu jawaban yang benar !

1. Dalam kegiatan produksi, orang menghasilkan barang dan jasa. Berikut ini yang

terkegiatan produksi adalah.......

a. Membuat tahu c. Berdagang sayuran

b. Membeli sepatu d. Mengirim hasil bumi

2. Para buruh yang bekerja di pabrik garmen menjahit pakaian untuk dijual ke pasar.

Kegiatan ekonomi yang dilakukan para buruh ini termasuk kegiatan ekonomi........

a. Produksi c. distribusi

b. Penjualan d. konsumsi

3. Pedagang beras membeli barang-barang dari para petani lalu menjual kembali ke

masyarakat. Yang dilakukan pedagang beras termasuk kegiatan ekonomi jenis..............

a. Produksi c. distribusi

b. Menghasilkan d. konsumsi

4.Berikut ini yang termasuk kegiatan distribusi adalah....

a. Mengangkut hasil pertanian dari desa ke kota c.Menangkap ikan di laut

b. menanam padi di sawah d. membuat perabotan rumah tangga

5. Sungai dapat dimanfaatkan untuk hal berikut ini, kecuali.........

a. Mengairi sawah c. memelihara ikan

b. pembangkit listrik tenaga uap d. sarana olahraga air

6. Petani yang mengerjakan sawah atau ladang yang bukan miliknya disebut........

a. Petani mandiri c. petani penggarap

b. petani transmigran d. petani bermodal besar

7. Orang –orang yang mendistribusikan barang dan jasa disebut.......

a. Distributor c. guru

Page 115: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

b. konsultan d. nelayan

8. Kegiatan ekonomi dalam mengonsumsi barang dan jasa adalah..........

a. membeli sepatu c. produksi sepatu

b. bercocok tanam d. Toko

9. Kapal terbang menjadi salah satu sarana yang digunakan untuk......

a. mandistribusikan barang c. guru

c. nelayan d. kompor

10. Contoh petani menghasilkan beras termasuk kegiatan .......

a. konsumsi c. makanan

b. produksi d. komputer

11. Kegiatan yang dilakukan orang untuk menghasilkan pendapatan . Pendapatan yang

Diperoleh dipergunakan untuk.............

a.memenuhi kebutuhan hidup c. bertamasyah

b. berlari-lari d. bernyanyi

12. Tempat terjadinya kegiatan mengonsumsi barang adalah di............

a. pasar c.kelas

b. sepatu d. baju

13. Manusia mamanfaatkan sumberdaya alam yang ada untuk.......

a. memenuhi kebutuhan hidupnya c. sosial

b. mandiri d. teladan

14. Dokter merawat orang sakit sampai sembuh termasuk kegiatan yang menawarkan.......

a. jasa c. pakaian

b. barang d. makan

Page 116: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

15. peternak melakukan kegiatan ekonomi menghasilkan...........

a. Petani c. pemadam kebakaran

c. barang d. guru

Page 117: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

KUNCI JAWABAN (siklus I)

1. A

2. A

3. C

4. A

5. B

6. C

7. A

8. A

9. A

10.B

11.A

12.A

13.A

14.A

15.B

Page 118: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

Tabel 2

Hasil Belajar Siklus I (satu)

No Nama Siklus I

N-gain Kategori Pre-Tes Post-Test

1 Amrullah 40 90 0.8 Tinggi

2 Al-amin 50 60 0.2 Rendah

3 Alfaini 40 60 0.3 Sedang

4 Ali imron 30 60 0.4 Sedang

5 Ade isma 20 60 0.5 Sedang

6 Ayu ajeng 50 60 0.2 Rendah

7 Ayu sabrina 40 60 0.3 Sedang

8 Ade irma s 50 90 0.8 Tinggi

9 Afriana naza 50 70 0.4 Sedang

10 Arya 50 60 0.2 Rendah

11 Bintang r 50 60 0.2 Rendah

12 Dea ananda 10 30 0.2 Rendah

13 Dini s 50 60 0.2 Rendah

14 Ega safitri 20 60 0.5 Sedang

15 Faiz 10 30 0.2 Rendah

16 Fahroji 40 60 0.3 Sedang

17 Hafid 50 60 0.2 Rendah

18 Ikhlas 10 30 0.2 Rendah

19 Lia amelia 50 70 0.4 Sedang

20 Maryam 50 60 0.2 Rendah

21 Nurul 10 90 0.8 Tinggi

22 Nazwa A 10 40 0.3 Sedang

23 Rendi 50 60 0.2 Rendah

24 Rasuli sidik 50 60 0.2 Rendah

25 Septo 50 60 0.2 Rendah

26 Senja 50 60 0.2 Rendah

27 Sarda 50 60 0.2 Rendah

28 Sanjai 50 60 0.2 Rendah

Page 119: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

29 Tajatunafsih 50 60 0.2 Rendah

30 Umu atifah 50 60 0.2 Rendah

Jumlah 1180 1800 9.4

Rata-Rata 39.3 60 0.31 Rendah

Terbesar 50 90

Terkecil 10 30

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa hasil belajar Pre-test nilai terbesar 50 dan

nilai terkecil 10 dengan jumlah 1180 dan rata-rata 39.3. Sedangkan Post-test nilai terbesar

90 dan nilai terkecil adalah 30 dengan jumlah 1800 dan rata-rata 60. Dengan begitu

ketuntasan hasil belajar dapat dilihat dari hasil Post-test minimum KKM yaitu 65 yang

diperoleh pada siklus I adalah 60 yang menunjukkan bahwa pembelajaran dengan model

Examples Non Examples ini belum mencapai KKM. Jika diukur dengan N-Gain

kemampuan siswa sebesar 0.31 kategori rendah. Jadi penelitian ini harus dilanjutkan, karena

belum mencapai ketuntasan hasil belajar yaitu seluruh siswa harus mencapai nilai minimum

65 yang sesuai dari indikator keberhasilan yang telah ditetapkan.

Page 120: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

Latihan Soal Dengan Menggunakan Model Examples Non Examples Siklus I.ke 2

1. (Gambar 1 )

Page 121: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

2.( Gambar 2)

Page 122: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

Pertanyaan!

1) Menurut kelompok kalian, pilihlah gambar yang dapat kalian jelaskan. Tentang Kegiatan

Pemanfaatan Sumber Daya Alam?

2) Menurut kelompok kalian, apakah semua sumber daya alam dapat langsung digunakan?

Jawaban:

Gambar nomor satu, yaitu gambar kegiatan Pemanfaatan Sumber Daya Alam

diantaranya gambar kegiatan menghasilkan barang (produksi) para buruh pabrik

garmen menghasilkan pakaian dan petani menghasilkan beras.

Tidak semua sumber daya alam dapat langsung digunakan. Seperti bahan tambang

harus diolah terlebih dahulu sebelum dipakai.

1. Lembar Pengamatan Diskusi

No Nama Siswa Aspek Yang diamati Jumlah

Inisiatif Keaktifan Kerjasama Presentasi Nilai

*) Nilai maksimal Tiap Aspek 25 ( 25 x 4 = 100 )

2. Lembar Penilaian Tugas :

No Nama Siswa Aspek Yang dinilai Jumlah

Ketepatan

Waktu

Kerapihan

Pekerjaan

Kerapihan

Pekerjaan

Esensi

Jawaban

Nilai

*) Norma Penilaian

-Aspek Ketepatan Waktu Skor maksimal : 15

-Aspek Kerapihan Pekerjaan : 10

-Aspek Esensi Jawaban Skor maksimal : 75

___________________________________

: 100

Page 123: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( RPP )

Satuan pendidikan : MIN 17 Pulau Tidung

Kelas / semester : IV/2

Tema / topik : Daerah Tempat Tinggalku

Pertemuan ke : 1

Semester : 2

Alokasi waktu : 45 menit

A. Kompetensi Inti

1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya

2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri

dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru

3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara memahami (mendengar, melihat,

membaca) dan menaya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan

Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah

4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan sistematis,

Karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam Tindakan

yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator :

1.3 Menerima karunia Tuhan YME yang telah menciptakan manusia dan lingkungannya.

Indikator

1. Menunjukkan perilaku baik ( jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli/kasih

sayang, dan percaya diri) dalam berinteraksi dengan manusia dengan lingkungannya.

2. Memberikan contoh sikap perilaku patuh pada aturan/kebiasaan yang berlaku dalam

kehidupan sehari-hari di sekolah dan lingkungannya.

3. Melaksanakan segala perintah Allah SWT dan menjalankannya.

2.3 Menunjukan perilaku santun, toleran, dan peduli dalam melaksanakan interaksi sosial

dengan lingkungan dan teman sebaya

Indikator

1. Memiliki rasa ingin tahu.

2. Menunjukan ketekunan dan tanggung jawab dalam belajar baik belajar secara

individu maupun kelompok.

Page 124: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

3. Melaksanakan tata tertib di rumah dan di sekolah

3.4. Memahami kehidupan manusia dalam kelembagaan sosial, ekonomi, pendidikan, dan

Budaya di masyarakat sekitar.

Indikator

1. Memahami pengertian masalah sosial

2. Menjelaskan masalah-masalah sosial di lingkungan setempat

3. Mencontohkan perbedaan masalah pribadi dan masalah sosial

4.1 Menceritakan tentang hasil bacaan mengenai penertian ruang, konektivitas antar

ruang, perubahan, dan berkelanjutan dalam waktu, sosial, ekonomi, dan pendidikan

dalam lingkup masyarakat di sekitarnya.

Indikator

1. Menyimpulkan tentang macam-macam masalah pribadi dan masalah sosial..

2. Menunjukan gambar macam-macam perbedaan masalah pribadi dan sosial

3. Menyajikan laporan sederhana hasil pengamatan tentang masalah pribadi masalah

sosial.

C. Tujuan Pembelajaran

Melalui metode diskusi dan analisa gambar dengan model Examples Non Examples

Peserta didik dapat :

1. Berperilaku baik (jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli/ kasih sayang, dan

percaya diri) dalam berinteraksi dengan teman dan guru

2. Berperilaku patuh pada aturan/kebiasan yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari di

Sekolah

3. Diberikan kesempatan pada masing-masing kelompok mengamati gambar macam-

macam masalah-masalah sosial di lingkungan setempat

4. Setelah mengamati gambar masalah-masalah sosial dilingkungan setempat, siswa

menunjukan rasa ingin tahu

5. Siswa menunjukan ketekunan dalam melakukan pengamatan dan penulisan laporan

berbagai gambar tentang macam-macam masalah pribadi dan masalah sosial.

6. Siswa menunjukan tanggung jawab dalam belajar dan bekerjasama baik secara individu

maupun kelompok.

7. Setelah mengamati gambar, siswa mampu menjelaskan macam-macam masalah pribadi

dan masalah sosial.

Page 125: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

8. Diberikan gambar kepada siswa tentang macam-macam masalah pribadi dan masalah

sosial.

9. Siswa dapat membuat laporan sederhana dari hasil pengamatan macam-macam masalah

Sosial.

10. Siswa dapat memperaktekan macam-macam masalah pribadi dan masalah sosial.

D. Materi Pembelajaran

Pengertian Masalah Sosial

Masalah terbagi dua diantaranya :

1. Masalah pribadi

Setiap hari kita menghadapi masalah. Misalnya, lupa mengerjakan PR, dijauhi

teman-teman, baju seragam sobek, kesulitan mengerjakan ujian, dimarahi orang tua, dan

sebagainya. Ini termasuk masalah pribadi. Masalah pribadi (individu) adalah masalah-

masalah yang dialami dan dihadapi oleh manusia sebagai individu (pribadi). Ketika kamu

lupa mengerjakan PR, dimarahi orang tua, dijauhi teman-teman dan sedang sakit kamu

sedang menghadapi masalah pribadi. Orang lain tidak akan dirugikan oleh masalah kamu

ini dan masalah pribadi bisa dipecahkan sendiri oleh orang yang bersangkutan.

2. Masalah Sosial

Manusia adalah makhluk sosial. Manusia tidak bisa hidup seorang diri. Sejak bayi

sampai tua manusia membutuhkan orang lain. Untuk bisa makan, berbicara, berjalan,

membaca, dan menulis kita diajari orang lain. Ini artinya manusia selalu hidup bersama

atau dalam masyarakat. Suatu hal atau kejadian disebut sebagai masalah sosial jika semua

warga masyarakat lain ikut merasakan pengaruh masalah tersebut. Contoh masalah sosial

seperti pencurian, sampah, kebakaran, pencemaran lingkungan, narkoba, pemborosan

energi, buruknya fasilitas umum dan lain-lain. Masalah sosial harus dipecahkan atau

diatasi secara bersama-sama. Seorang warga tidak bisa menyelesaikan seorang diri ketika

lingkungannya sering terjadi kasus pencurian. Masalah ini hanya bisa diselesaikan

bersama-sama semua warga masyarakat. Setiap warga harus mendukung upaya

penyelesaian tersebut. Turut ikut ronda malam di lingkungan merupakan contoh ketertiban

warga dalam mengatasi masalah sosial.

Page 126: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

E. Penekatan dan Metode

Pendekatan : Kontektual/ Scientific

Strategi : Cooperative Learning

Teknik : Examples Non Examples

Metode : Penugasan, Tanya jawab, Diskusi dan ceramah

F. Media, alat dan sumber pembelajaran

1. Media

Gambar Masalah pribadi dan bukan masalah pribadi

Gambar Masalah Sosial dan bukan masalah sosial

2. Alat/bahan

Karton dan papan tulis

3. Sumber

Buku IPS untuk SD/MI kelas IV. Diterbitkan oleh pusat perbukuan DEPDIKNAS TH.

2008 diperbanyak CV ARYA DUTA.

G. Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi waktu

Pendahuluan 1. Mengajak semua siswa berdo’a menurut

agama dan keyakinan masing-masing

(untuk mengawali kegiatan pembelajaran)

2. Melakukan komonikasi tentang kehadiran

siswa

3. Mengajak berdinamika dengan tepuk

kompak

4. Mengajak Semua Siswa bernyanyi

“SELAMAT PAGI GURU”

5. Meminta informasi dari siswa mengenai

kegiatan piket yang telah dilaksanakan

pada pagi hari dan bertanya tentang

hubungan antara kebersihan kelas dengan

kenyamanan kegiatan pembelajaran

5 Menit

Page 127: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

6. Mengimpormasikan Tema yang akan

dipelajari yaitu tentang “ Berbagai

pekerjaan”

Inti 1. Menayangkan gambar tentang Kegiatan

Masalah pribadi (eksplorasi, mengamati,

menyimak, mendengar)

Gambar macam-macam masalah-masalah

pribadi.

Dimarahi orang tua

Lupa mengerjakan PR

Sakit

Dijauhi teman-teman

Gambar yang bukan masalah pribadi

Disayang orang tua

Belajar kelompok

Sehat

Main bersama teman-teman

2. Bertanya jawab tentang Masalah pribadi

(eksplorasi, menyimak, menanya,

menalar).

Mendengarkan jawaban siswa tentang

macam-macam Masalah pribadi yang

pernah dialami siswa.

Memberikan kesempatan kepada

siswa lain untuk menjawab

Pemerataan siswa dalam menjawab

(tidak di dominasi oleh salah satu

siswa saja).

Memperlihatkan siswa lain yang tidak

berani memberikan jawaban

Mendorong keberanian siswa dalam

menjawab dan sikap siswa dalam

30 Menit

Page 128: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

memberikan klarifikasi tentang benar

dan tidaknya jawaban.

3. Guru menugaskan siswa untuk baca TEKS

tentang Msalah-masalah sosial di

Lingkungan Setempat (membaca,

mendengar)

4. Diawali dengan memberi contoh cara

membaca TEKS : jedanya, lafalnya, tanda

bacanya, dan kata-kata yang dibaca

(mengamati/mendengar), semua siswa

menirukan cara membaca dengan benar

5. Selanjutnya menugaskan siswa secara

bergantian untuk membaca TEKS

(penilaian proses : Memperhatikan

cara baca siswa membaca sekaligus

menilai keberanian dan kebenaran

dalam membaca)

Jika ada yang salah dalam melafalkan

bacaan langsung dibenarkan sebelum

dilanjutkan kepada siswa yang lain

6. Bertanya jawab tentang makna bacaan/

teks (menalar)

7. Melalui pengamatan gambar tentang

kegiatan Masalah pribadi dan masalah

sosial dan yang bukan masalah pribadi dan

sosial. (eksplorasi dan elaborasi,

menyimak dan menalar)

8. Guru mengelompokan siswa sesuai

dengan nomor yang diambil siswa dari

meja guru

9. Siswa berkelompok sesuai dengan nomor

yang dimiliki.

Page 129: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

10. Guru membagi gambar kepada masing-

masing kelompok

11. Masing-masing siswa diminta untuk

mengidentifikasi gambar dan mencatat

hasil identifikasi gambar (masalah pribadi

dan masalah sosial dan gambar yang

bukan masalah pribadi dan yang bukan

masalah sosial) ( eksplorasi,elaborasi,

menyimak, menalar, mengkomonikasikan)

12. Siswa diminta untuk menceritakan hasil

identifikasi kepada teman sebangku(

mengomonikasikan)

13. Setelah mencapai kesepakatan dengan

teman sebangku, diminta untuk

mendiskusikan dengan kelompok lain.

Penilaian Proses

a. Guru berkeliling mengamati kerjasama

anak dalam mengerjakan tugas

b. Menilai kerjasamanya, tanggung

jawabnya, kedisipliannya, keaktifannya,

mendominasi atau tidak dsb)

c. Menilai dengan lembar pengamatan

perilaku.

Gambar-gambar untuk Examples Non

Examples

Kelompok gambar macam-macam masalah

pribadi dan masalah sosial

Gambar lupa mengerjakan PR

Gambar tauran pelajar

Gambar dimarahi orang tua

Kebakaran

Sampah yang menumpuk

Page 130: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

Keterangan

Diharapkan diskusi dapat dipahami siswa

tentang apa saja kegiatan ekonomi penduduk

yang ada di lingkungan dan dapat

menyebutkan macam-macamnya dalam

bekerjasama. Siswa yang sedang berdiskusi

(berpikir berpasangan) akan berdampak pada

kerjasama yang baik, dan hasilnya merupakan

cermin dari sikap bertanggung jawab.

14. Semua kelompok mengamati, memikirkan

dan menganalisis gambar dikaitkan

dengan tema yang sedang dipelajari.

15. Guru memanggil salah satu kelompok

untuk mempresentasikan hasil diskusinya

(mengomonikasikan dan konfirmasi)

memberi kesempatan kelompok lain untuk

mendengarkan dan memberikan

pendapatnya.

16. Menugaskan siswa untuk bercerita

(berdasarkan gambar) (

mengkomonikasikan ) Guru mengamati

cara siswa dalam bercerita (penilaian

proses)

17. Guru dan siswa bersama-sama membuat

kesimpulan tentang pengertian masalah

pribadi dan masalah sosial.

18. Hasil kegiatan dan pekerjaan siswa

ditempel di papan dan menjelaskan

kembali materi yang belum di pahami

siswa.

Page 131: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

Penutup

1. Bersama-sama siswa membuat

kesimpulan/ rangkuman hasil belajar

selama 45 menit

2. Bertanggung jawab tentang materi yang

telah dipelajari (untuk mengetahui hasil

ketercapaian materi)

3. Melakukan penilaian hasil belajar dan

menyampaikan rencana pembelajaran

yang akan datang.

4. Mengajak semua siswa berdo’a ( untuk

mengakhiri kegiatan pembelajaran)

Mengamati sikap siswa dalam berdo’a

(sikap duduknya, cara membacanya,

cara melafalkannya dsb)

Apabila ada siswa yang kurang benar

dan kurang sempurna dalam berdo’a,

maka setelah selesai kegiatan berdo’a,

langsung diberi nasehat agar besok

kalau berdoi’a lebih disempurnakan.

10 Menit

H. Penilaian

1. Prosedur penilaian

a. Penilaian proses

Menggunakan format pengamatan dilakukan dalam kegiatan pembelajaran sejak dari

awal sampai dengan kegiatan akhir.

b. Penilaian Hasil Belajar

Menggunakan istrumen penilaian hasil belajar dengan tes tulis (terlampir)

2. Instumen Penilaian

a. Penilaian Proses

1) Lembar Pengamatan Diskusi

2) Lembar Penilaian Tugas

Page 132: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

b. Penilaian Hasil Belajar

Pilihan ganda Ptetest dan Posttest

Mengetahui

Kepala Sekolah Guru Kelas IV

.................................. ............................. …

NIP ........................... NIP...........................

Page 133: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

Latihan Soal Dengan Menggunakan Model Examples Non Examples Siklus II

1. (Gambar 1 )

Page 134: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

2. (Gambar 2 )

Pertanyaan:

1. Menurut kelompok kalian, pilihlah gambar yang dapat kalian jelaskan, tentang

Masalah-masalah Sosial?

2. Menurut kelompok kalian, apa dampak-dampak dari gambar-gambar tersebut, pilihlah

satu. Gambar yang dipilih dan jelaskan?

Jawaban:

Gambar nomor dua, yaitu Masalah-masalah Sosial diantaranya seperti tauran pelajar,

ini merupakan perilaku perilaku yang melanggar nilai dan norma sosial yang ada di

dalam kehidupan masyarakat umum. Dan perbuatan ini sangat meresahkan sekali bagi

masyarakat umum.

Dampak-dampak dari gambar-gambar dari Masalah-masalah sosial di lingkungan

setempat, diantaranya:

Dampak sosial: menggangu keamanan dan ketertiban lingkungan sosial,

menghancurkan masa depan pelaku masalah sosial dan keluarganya

Dampak moral (agama) : merupakan bentuk perbuatan dosa yang dapat

mencelakakan dirinya sendiri dan orang lain.

Dampak budaya: merusak tatanan nilai, norma, dan moral masyarakat.

Page 135: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

1. Lembar Pengamatan Diskusi

No Aspek Yang diamati Jumlah

Inisiatif Keaktifan Kerjasama Presentasi Nilai

*) Nilai maksimal tiap aspek 25 ( 25 x 4 = 100 )

2. Lembar Penilaian Tugas :

No Nama Siswa Aspek dinilai Jumlah

Ketepatan

Waktu

Kerapihan

Pekerjaan

Kerapihan

Pekerjaan

Esensi

Jawaban

Nilai

*) Norma Penilaian :

- Aspek Ketepatan Waktu Skor maksimal : 15

- Aspek Kerapihan Pekerjaan : 10

- Aspek Esensi Jawaban Skor maksimal : 75

____________________________

Jumlah : 100

Page 136: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

Soal Pretes dan postetst siklus ke dua

Satuan Pendidikan : MIN 17 Pulau Tidung

Mata Pelajaran : IPS

Kelas : IV

Pokok Bahasan : Masalah-masalah Sosial

Nama : _________________

Hari& tanggal : _________________

Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d pada salah satu jawaban yang benar!

1. Manusia adalah makhluk sosial artinya...........

a. Manusia adalah seorang pribadi b. Manusia hidup tanpa orang lain

c. Manusia harus hidup bersama orang lain d. Manusia tidak bisa berkembang

2. Masalah pribadi berbeda dengan masalah sosial. Berikut ini yang merupakan masalah

Pribadi adalah..........

a. Perampokan b. kebakaran

c. Kemacetan lalulintas d. Tidak naik kelas

3. Berikut ini yang merupakan sifat masalah sosial adalah..........

a. Dampaknya dirasakan oleh masyarakat luas b. Dapat diselesaikan sendiri

c. Hanya merugikan diri sendiri d. Terjadi karena kelalaian pribadi

4. Kemiskinan dan pengganguran dapat menyebabkan terjadinya masalah berikut............

a. Pencurian dan perampokan b. Rendahnya mutu penduduk

c. Rendahnya tingkat pendidikan d. Majunya suatu bangsa

5. Lembaga yang bertugas mengelola sampah adalah..........

a. Dinas kesehatan b. Dinas kehutanaan

c. Dinas perhubungan d. Dinas kebersihan

6. Lupa mengerjakan PR temasuk masalah............

a. Masalah sosial b. Masalah pribadi

c. Masalah lingkungan d. Masalah Negara

7. Pencemaran udara yang dirasaka oleh masyarkat luas, ini termasuk masalah.......

a. Masalah pribadi b. Msalah sosial

c. Tidak masalah d. Masalah ayah

8. Masalah pribadi bisa dipecahkan oleh ............

a. Orang yang bersangkutan b. Orang lain

Page 137: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

c. Orang banyak d. Tetangga

9. Masalah sosial harus dipecahkan atau diatasi secara.............

a. sendiri b. bersama-sama

c. ibu saja d. ayah saja

10. Ronda malam dilingkungan merupakan contoh keteriban warga dalam mengatasi.....

a. Masalah sosial b. Masalah pribadi

c. Masalah rumah tangga d. Masalah pak RT

11. Dijauhi teman-teman, dimarahi orang tua termasuk masalah.........

a. Masalah pribadi c.Masalah teman-teman

b. Masalah sosial d. Masalah orang tua

12. Tingginya pertumbuhan penduduk disebabkan oleh........................

a. Angka kelahiran lebih besar dari pada angka kematian

b.Banyak penduduk yang pindah kenegara lain

c. Banyak turis yang datang melancong

d. Keberhasilan program KB

13. Tindakan yang harus diambil kalau rumah warga mengalami kebakaran...........

a. Menonton petugas pemadam kebakaran bekerja di lokasi

b. Menutup jalan masuk ke lokasi kebakaran

c. Membantu memadamkan api

d. Menggunakan kesempatan untuk mencuri barang punya warga

14. Ada bermacam-macam fasilitas umum. Contohnya adalah.........

a. Puskesmas b. Mobil pribadi

c. Kolam renang pribadi d. Rumah penduduk

15. Contoh perilaku tidak tertib dan tidak disiplin kecuali................

a. Mengendarai motor di jalur yang salah b. menyebrang seenaknya

b. Mengormati pengguna jalan lain d. Berdagang di jalan

Page 138: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

KUNCI JAWABAN

1. C

2. D

3. A

4. A

5. D

6. B

7. B

8. A

9. B

10. A

11. A

12. A

13. C

14. A

15. B

Page 139: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

Tabel 4

Hasil Belajar Siklus II

No Nama Siklus II

N-gain Kategori Pre-Tes Post-Test

1 AMR 70 90 0.7 Sedang

2 ALA 50 70 0.4 Sedang

3 ALF 40 80 0.6 Sedang

4 ALI 60 90 0.7 Sedang

5 ADI 40 70 0.5 Sedang

6 AYJ 60 80 0.5 Sedang

7 AYS 60 90 0.7 Sedang

8 AIS 60 90 0.7 Sedang

9 AFN 70 90 0.7 Sedang

10 ARY 60 80 0.5 Sedang

11 BTG 60 90 0.7 Sedang

12 DAD 70 90 0.7 Sedang

13 DNS 40 80 0.6 Sedang

14 EGS 60 80 0.5 Sedang

15 FAZ 60 80 0.5 Sedang

16 FHJ 60 90 0.7 Sedang

17 HFD 30 70 0.6 Sedang

18 IKS 60 80 0.5 Sedang

19 LAM 60 90 0.7 Sedang

20 MRY 50 70 0.4 Sedang

21 NRL 50 70 0.4 Sedang

22 NZW 30 70 0.6 Sedang

23 RND 40 70 0.5 Sedang

24 RLS 50 70 0.4 Sedang

25 SPT 50 70 0.4 Sedang

26 SNJ 50 60 0.2 Rendah

27 SRD 50 60 0.2 Rendah

28 SJI 50 60 0.2 Rendah

29 TJNF 50 60 0.2 Rendah

Page 140: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

30 UAF 60 80 0.5 Sedang

Jumlah 1600 2320 15.5

Rata-Rata 53.3 77.3 0.51 Sedang

Terbesar 70 90

Terkecil 30 60

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa hasil belajar Pre-test, nilai

terbesar 70 dan nilai terkecil 30 dengan jumlah 1600 dan rata-rata 53.3 .Sedangkan Post-test,

nilai terbesar 90 dan nilai terkecil adalah 60 dengan jumlah 2320 dan rata-rata 77.3. Dengan

demikian ketuntasan hasil belajar dapat dilihat dari hasil Post-test minimum KKM 65 yang

diperoleh pada siklus II adalah 77.3 yang menunjukan bahwa pembelajaran dengan

menggunakan model Examples Non Exanples ini meningkat dibandingkan pada siklus I. Jika

diukur dengan N-Gain, kemampuan siswa sebesar 0.51 kategori sedang. Peneliti melanjutkan

lagi pada siklus II agar seluruh siswa mencapai KKM yaitu 65 yang sesuai dengan indikator

keberhasilan yang telah ditetapkan.

Page 141: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( RPP )

Satuan pendidikan : MIN 17 Pulau Tidung

Kelas / semester : IV/2

Tema / topik : Daerah Tempat Tinggalku

Pertemuan ke : 1

Semester : 2

Alokasi waktu : 45 menit

A. Kompetensi Inti

5. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya

6. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri

dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru

7. Memahami pengetahuan faktual dengan cara memahami (mendengar, melihat,

membaca) dan menaya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan

Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah

8. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan sistematis,

Karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam Tindakan

yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator :

1.3 Menerima karunia Tuhan YME yang telah menciptakan manusia dan lingkungannya.

Indikator

4. Menunjukkan perilaku baik ( jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli/kasih

sayang, dan percaya diri) dalam berinteraksi dengan manusia dengan lingkungannya.

5. Memberikan contoh sikap perilaku patuh pada aturan/kebiasaan yang berlaku dalam

kehidupan sehari-hari di sekolah dan lingkungannya.

6. Melaksanakan segala perintah Allah SWT dan menjalankannya.

2.3 Menunjukan perilaku santun, toleran, dan peduli dalam melaksanakan interaksi sosial

dengan lingkungan dan teman sebaya

Indikator

4. Memiliki rasa ingin tahu.

5. Menunjukan ketekunan dan tanggung jawab dalam belajar baik belajar secara

individu maupun kelompok.

Page 142: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

6. Melaksanakan tata tertib di rumah dan di sekolah

3.4. Memahami kehidupan manusia dalam kelembagaan sosial, ekonomi, pendidikan, dan

Budaya di masyarakat sekitar.

Indikator

4. Memahami pengertian masalah sosial

5. Menjelaskan masalah-masalah sosial di lingkungan setempat

6. Mencontohkan perbedaan masalah pribadi dan masalah sosial

4.1 Menceritakan tentang hasil bacaan mengenai pengertian ruang, konektivitas antar

ruang, perubahan, dan berkelanjutan dalam waktu, sosial, ekonomi, dan pendidikan

dalam lingkup masyarakat di sekitarnya.

Indikator

4. Menyimpulkan tentang macam-macam masalah-masalah sosial di lingkungan

Setempat.

5. Menunjukan gambar macam-macam perbedaan masalah pribadi dan sosial

6. Menyajikan laporan sederhana hasil pengamatan tentang masalah-masalah sosial

dilingkungan setempat.

C. Tujuan Pembelajaran

Melalui metode diskusi dan analisa gambar dengan model Examples Non Examples

Peserta didik dapat :

11. Berperilaku baik (jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli/ kasih sayang, dan

percaya diri) dalam berinteraksi dengan teman dan guru

12. Berperilaku patuh pada aturan/kebiasan yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari di

Sekolah

13. Diberikan kesempatan pada masing-masing kelompok mengamati gambar macam-

macam masalah-masalah sosial di lingkungan setempat

14. Setelah mengamati gambar masalah-masalah sosial dilingkungan setempat, siswa

menunjukan rasa ingin tahu

15. Siswa menunjukan ketekunan dalam melakukan pengamatan dan penulisan laporan

berbagai gambar tentang macam-macam masalah sosial di lingkungan setempat.

16. Siswa menunjukan tanggung jawab dalam belajar dan bekerjasama baik secara individu

maupun kelompok.

17. Setelah mengamati gambar, siswa mampu menjelaskan macam-macam masalah sosial

di lingkungan setempat.

Page 143: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

18. Diberikan gambar kepada siswa tentang macam-macam masalah sosial yang ada di

lingkungan setempat.

19. Siswa dapat membuat laporan sederhana dari hasil pengamatan macam-macam masalah

Sosial di lingkunan setempat.

20. Siswa dapat memperaktekan macam-macam masalah sosial yang terjadi di

lingkungannya.

D. Materi Pembelajaran

Mengenal Masalah-masalah Sosial di Lingkungan Setempat

Masalah sosial di lingkungan tempat tinggal kita, misalnya masalah kependudukan,

keamanan, sampah, kebakaran, pencemaran lingkungan, rusaknya atau buruknya fasilitas

uimum, ketidaktertiban dan ketidakdisiplinan, narkoba, pemborosa energi, dan kelangkaan

barang kebutuhan.

1. Masalah-masalah kependudukan

Masyarakat yang tinggal atau mendiami suatu wilayah tertentu disebut penduduk. Jumlah

penduduk yang mendiami suatu wilayah menentukan padat dan tidaknya di wilayah tersebut.

2. Tindak kejahatan

Contoh tindak kejahatan adalah pencurian, perampokan, penjambretan, pencopetan,

korupsi, pembunuhan, dan penculikan. Banyaknya tindak kejahatan menciptakan rasa tidak

aman. Perampokan dan penodongan menggunakan senjata api sering terjadi di kota besar. Di

desa pun sering terjadi pencuriannya. Misalnya, adanya yang mencuri ternak, hasil pertanian,

hasil hutan, dan sebagainya.

3. Masalah sampah

Salah satu masalah sosial yang dihadapi masyarakat adalah sampah. Masalah sampah

sangat mengganggu, terutama kalau tidak dikelolah dengan baik.

E. Penekatan dan Metode

Pendekatan : Kontektual/ Scientific

Strategi : Cooperative Learning

Teknik : Examples Non Examples

Metode : Penugasan, Tanya jawab, Diskusi dan ceramah

Page 144: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

F. Media, alat dan sumber pembelajaran

1. Media

Gambar Mengenal Masalah-masalah Sosial di Lingkungan setempat

Gambar Masalah Sosial dan bukan masalah sosial

2. Alat/bahan

Karton dan papan tulis

3. Sumber

Buku IPS untuk SD/MI kelas IV. Diterbitkan oleh pusat perbukuan DEPDIKNAS TH.

2008 diperbanyak CV ARYA DUTA.

G. Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi waktu

Pendahuluan 7. Mengajak semua siswa berdo’a menurut

agama dan keyakinan masing-masing

(untuk mengawali kegiatan pembelajaran)

8. Melakukan komonikasi tentang kehadiran

siswa

9. Mengajak berdinamika dengan tepuk

kompak

10. Mengajak Semua Siswa bernyanyi

“SELAMAT PAGI GURU”

11. Meminta informasi dari siswa

mengenai kegiatan piket yang telah

dilaksanakan pada pagi hari dan bertanya

tentang hubungan antara kebersihan kelas

dengan kenyamanan kegiatan

pembelajaran

12. Mengimpormasikan Tema yang akan

dipelajari yaitu tentang “ Berbagai

pekerjaan”

5 Menit

Page 145: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

Inti 19. Menayangkan gambar tentang

Kegiatan Masalah pribadi (eksplorasi,

mengamati, menyimak, mendengar)

Gambar macam-macam masalah-masalah

Sosial di Lingkungan Setempat

Pencurian

Sampah menumpuk

Pemukiman kumuh

Gambar yang bukan masalah-masalah

Sosial di Lingkungan Setempat

Orang yang menyantuni

Lingkungan bersih

Perumahan yang bersih

20.Bertanya jawab tentang Masalah pribadi

(eksplorasi, menyimak, menanya, menalar).

Mendengarkan jawaban siswa tentang

macam-macam Masalah-masalah

Sosial di lingkungan setempat yang

pernah dialami siswa.

Memberikan kesempatan kepada

siswa lain untuk menjawab

Pemerataan siswa dalam menjawab

(tidak di dominasi oleh salah satu

siswa saja).

Memperlihatkan siswa lain yang tidak

berani memberikan jawaban

Mendorong keberanian siswa dalam

menjawab dan sikap siswa dalam

memberikan klarifikasi tentang benar

dan tidaknya jawaban.

20. Guru menugaskan siswa untuk baca

TEKS tentang Msalah-masalah sosial di

Lingkungan Setempat (membaca,

30 Menit

Page 146: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

mendengar)

21. Diawali dengan memberi contoh cara

membaca TEKS : jedanya, lafalnya,

tanda bacanya, dan kata-kata yang

dibaca (mengamati/mendengar), semua

siswa menirukan cara membaca dengan

benar

22. Selanjutnya menugaskan siswa secara

bergantian untuk membaca TEKS

(penilaian proses : Memperhatikan

cara baca siswa membaca sekaligus

menilai keberanian dan kebenaran

dalam membaca)

Jika ada yang salah dalam

melafalkan bacaan langsung

dibenarkan sebelum dilanjutkan

kepada siswa yang lain

23. Bertanya jawab tentang makna bacaan/

teks (menalar)

24. Melalui pengamatan gambar tentang

kegiatan Msalah- masalah sosial dan

yang bukan masalah sosial. (eksplorasi

dan elaborasi, menyimak dan menalar)

25. Guru mengelompokan siswa sesuai

dengan nomor yang diambil siswa dari

meja guru

26. Siswa berkelompok sesuai dengan

nomor yang dimiliki.

27. Guru membagi gambar kepada masing-

masing kelompok

28. Masing-masing siswa diminta untuk

mengidentifikasi gambar dan mencatat

hasil identifikasi gambar (masalah-

Page 147: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

masalah Sosia dan gambar yang bukan

masalah sosial) ( eksplorasi,elaborasi,

menyimak, menalar,

mengkomonikasikan)

29. Siswa diminta untuk menceritakan hasil

identifikasi kepada teman sekelompok (

mengomonikasikan)

30. Setelah mencapai kesepakatan dengan

teman sekelompok, diminta untuk

mendiskusikan dengan kelompok lain.

Penilaian Proses

d. Guru berkeliling mengamati kerjasama

anak dalam mengerjakan tugas

e. Menilai kerjasamanya, tanggung

jawabnya, kedisipliannya, keaktifannya,

mendominasi atau tidak dsb)

f. Menilai dengan lembar pengamatan

perilaku.

Gambar-gambar untuk Examples Non

Examples

Kelompok gambar macam-macam masalah

masalah sosial di lingkungan setempat

Gambar pencurian

Gambar sampah menumpuk

Gambar pemukiman kumuh

Keterangan

Diharapkan diskusi dapat dipahami siswa

tentang apa saja kegiatan ekonomi penduduk

yang ada di lingkungan dan dapat

menyebutkan macam-macamnya dalam

bekerjasama. Siswa yang sedang berdiskusi

(berpikir berpasangan) akan berdampak pada

kerjasama yang baik, dan hasilnya merupakan

Page 148: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

cermin dari sikap bertanggung jawab.

31. Semua kelompok mengamati,

memikirkan dan menganalisis gambar

dikaitkan dengan tema yang sedang

dipelajari.

32. Guru memanggil salah satu kelompok

untuk mempresentasikan hasil

diskusinya (mengomonikasikan dan

konfirmasi) memberi kesempatan

kelompok lain untuk mendengarkan

dan memberikan pendapatnya.

33. Menugaskan siswa untuk bercerita

(berdasarkan gambar) (

mengkomonikasikan ) Guru mengamati

cara siswa dalam bercerita (penilaian

proses)

34. Guru dan siswa bersama-sama

membuat kesimpulan tentang

pengertian masalah –masalah sosial

dilingkungan setempat.

35. Hasil kegiatan dan pekerjaan siswa

ditempel di papan dan menjelaskan

kembali materi yang belum di pahami

siswa.

Penutup

5. Bersama-sama siswa membuat

kesimpulan/ rangkuman hasil belajar

selama 45 menit

6. Bertanggung jawab tentang materi yang

telah dipelajari (untuk mengetahui hasil

ketercapaian materi)

7. Melakukan penilaian hasil belajar dan

menyampaikan rencana pembelajaran

yang akan datang.

10 Menit

Page 149: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

8. Mengajak semua siswa berdo’a ( untuk

mengakhiri kegiatan pembelajaran)

Mengamati sikap siswa dalam berdo’a

(sikap duduknya, cara membacanya,

cara melafalkannya dsb)

Apabila ada siswa yang kurang benar

dan kurang sempurna dalam berdo’a,

maka setelah selesai kegiatan berdo’a,

langsung diberi nasehat agar besok

kalau berdoi’a lebih disempurnakan.

H. Penilaian

1. Prosedur penilaian

a. Penilaian proses

Menggunakan format pengamatan dilakukan dalam kegiatan pembelajaran sejak dari

awal sampai dengan kegiatan akhir.

b. Penilaian Hasil Belajar

Menggunakan istrumen penilaian hasil belajar dengan tes tulis (terlampir)

2. Instumen Penilaian

a. Penilaian Proses

1) Lembar Pengamatan Diskusi

2) Lembar Penilaian Tugas

b. Penilaian Hasil Belajar

Pilihan ganda Ptetest dan Posttest

Mengetahui

Kepala Sekolah Guru Kelas IV

.................................. ............................. …

NIP ........................... NIP...........................

Page 150: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

Latihan Soal Dengan Menggunakan Model Examples Non Examples Siklus II

1. (Gambar 1 )

Page 151: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

2. (Gambar 2 )

Page 152: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

Pertanyaan:

3. Menurut kelompok kalian, pilihlah gambar yang dapat kalian jelaskan, tentang

Masalah-masalah Sosial di Lingkungan Setempat?

4. Menurut kelompok kalian, apa dampak-dampak dari gambar-gambar tersebut, pilihlah

satu. Gambar yang dipilih lalu jelaskan?

Jawaban:

Gambar nomor satu, yaitu Masalah-masalah Sosial di Lingkungan Setempat

diantaranya seperti pencurian, ini merupakan perilaku perilaku yang melanggar nilai

dan norma sosial yang ada di dalam kehidupan masyarakat umum. Dan perbuatan ini

sangat meresahkan sekali bagi masyarakat umum.

Dampak-dampak dari gambar-gambar dari Masalah-masalah sosial di lingkungan

setempat, diantaranya:

Dampak sosial: menggangu keamanan dan ketertiban lingkungan sosial,

menghancurkan masa depan pelaku masalah sosial dan keluarganya

Dampak moral (agama) : merupakan bentuk perbuatan dosa yang dapat

mencelakakan dirinya sendiri dan orang lain.

Dampak budaya: merusak tatanan nilai, norma, dan moral masyarakat.

1. Lembar Pengamatan Diskusi

No Nama Siswa Aspek

Yang

diamati

Jumlah

Insiatif Keaktifan Kerjasama Presentasi Nilai

*) Nilai maksimal tiap aspek 25 ( 25 x 4 = 100

2. Lembar Penilaian Tugas

No Nama Siswa Aspek

Yang

Jumlah

Page 153: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

dinilai

Ketepatan

Waktu

Kerapihan

Pekerjaaan

Kerapihan

Pekerjaan

Esensi

Jawaban

Nilai

*) Norma Penilaian

-Aspek Ketepatan Waktu skor maksimal : 15

-Aspek Kerapihan Pekerjaan : 10

-Aspek Esensi Jawaban skor maksimal : 75

__________________________________

: 100

Page 154: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

Soal Pretes dan postetst siklus ke dua

Satuan Pendidikan : MIN 17 Pulau Tidung

Mata Pelajaran : IPS

Kelas : IV

Pokok Bahasan : Masalah-masalah Sosial

Nama : _________________

Hari& tanggal : _________________

Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d pada salah satu jawaban yang benar!

1. Salah satu masalah kependudukan adalah rendahnya kualitas penduduk. Salah satu

penyebab masalah ini adalah.........

a. Penduduk sudah peduli pendidikan anak

b. Banyak lulusan sarjana yang menganggur

c. Penduduk rajin belajar sendiri

d. Tingkat pendidikan penduduk rendah

2. Contoh perilaku tidak tertib dan tidak disiplin adalah.......

a. Menyalakan lampu pada malam hari

b. Mengendarai motor di jalur melawan arus karena macet

c. Menyebrang menggunakan jembatan penyebrangan

d. Menghormati pengguna jalan lainnya.

3. Berikut ini yang merupakan sifat masalah sosial adalah..........

a. Dampaknya dirasakan oleh masyarakat luas b. Dapat diselesaikan sendiri

c. Hanya merugikan diri sendiri d. Terjadi karena kelalaian pribadi

4. Manusia adalah makhluk sosial. Ini berarti manusia............

a. Tidak bisa hidup seorang diri tanpa bantuan orang lain

b. Bisa hidup seorang diri tanpa bantuan orang lain

c. Menggantungkan hidupnya pada orang lain

d. Menolak campur tangan orang lain dalam hidupnya

5. Contoh masalah sosial di lingkungan setempat adalah............

a. Pencemaran lingkungan b. lupa mengerjakan PR

b. Dimarahi orang tua d. Lingkungan yang bersih

6. Tindakan kejahatan seperti pencurian, perampokan, penjambretan termasuk masalah............

a. Masalah rumah tangga b. Masalah pribadi

c. Masalah lingkungan d. Masalah Negara

Page 155: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

7. Pencemaran udara yang dirasaka oleh masyarkat luas, ini termasuk masalah.......

a. Masalah pribadi b. Masalah sosial

c. Tidak masalah d. Masalah ayah

8. Masalah sosial harus dipecahkan atau diatasi secara......

a. Orang yang bersangkutan b. Orang lain

c. Bersama-sama d. Tetangga

9. Sampah yang menumpuk di sungai termasuk masalah............

a. Sosial b. bersama-sama

c. ibu saja d. ayah saja

10. Ronda malam dilingkungan merupakan contoh keteriban warga dalam mengatasi.....

a. Masalah sosial b. Masalah pribadi

c. Masalah rumah tangga d. Masalah pak RT

11. Di jalan raya asap motor menyebabkan pencemaran udara, ini termasuk masalah.....

a. Masalah pribadi b. Masalah sosial

c. Masalah teman-teman d. Masalah orang tua

12. Tingginya pertumbuhan penduduk disebabkan oleh........................

a. Angka kelahiran lebih besar dari pada angka kematian

b.Banyak penduduk yang pindah kenegara lain

c. Banyak turis yang datang melancong

d. Keberhasilan program KB

13. Tindakan yang harus kita lakukan apabila teman kita kena musibah pencurian adalah...

a. Membiarkannya saja

b. Menolongnya

c. Membantu memadamkan api

d. Menggunakan kesempatan untuk mencuri barang punya warga

14. Ada bermacam-macam fasilitas umum. Kecuali.......

a. Puskesmas b. Tempat ibadah

c. Kolam renang pribadi d. Jalan raya

15. Contoh perilaku tidak tertib dan tidak disiplin adalah................

a. Mengendarai motor di jalur yang benar b. menyebrang seenaknya

b. Mengormati pengguna pengguna jalan d. Berdagang di tempat yang benar.

Page 156: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id

KUNCI JAWABAN

1. D

2. B

3. A

4. A

5. A

6. B

7. B

8. C

9. A

10. A

11. B

12. A

13. B

14. A

15. C

Page 157: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id
Page 158: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id
Page 159: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id
Page 160: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id
Page 161: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44648/1/SITI MASITOH-FITK.pdfrepository.uinjkt.ac.id