iii. pembahasan

19
III. PEMBAHASAN 3.1 Masalah Kesehatan dalam Keluarga Kami mendapat risiko kesehatan keluarga saat melakukan kunjungan pertama dan kedua yaitu pada tanggal 10 April dan 15 April 2014 1. Risiko/masalah kesehatan yang berhubungan dengan karakteristik keluarga Tn. M dan Ny. U pernah mendapatkan pendidikan di SD namun tidak sampai lulus hal ini dikarenakan ketidak mampuan dalam hal biaya dan tidak memahami arti penting dari pendidikan sehingga merupakan masalah pada bidang kesehatan karena tentunya merekapun tidak memahami pentingnya kesehatan baik secara individu maupun keluarga. Dan Tn D pernah menempuh pendidikan hingga tamat SD yang berarti belum memahami arti penting kesehatan itu sendiri . 2. Risiko/masalah kesehatan yang berhubungan dengan keadaan rumah Rumah Tn M sudah cukup bersih dan rapih, dari segi luas dan fasilitas rumah sudah cukup 14

Upload: muhammad-fadlilah

Post on 25-Sep-2015

220 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

laporan fome ini

TRANSCRIPT

III. PEMBAHASAN

3.1 Masalah Kesehatan dalam Keluarga

Kami mendapat risiko kesehatan keluarga saat melakukan kunjungan pertama dan kedua yaitu pada tanggal 10 April dan 15 April 2014

1. Risiko/masalah kesehatan yang berhubungan dengan karakteristik keluarga

Tn. M dan Ny. U pernah mendapatkan pendidikan di SD namun tidak sampai lulus hal ini dikarenakan ketidak mampuan dalam hal biaya dan tidak memahami arti penting dari pendidikan sehingga merupakan masalah pada bidang kesehatan karena tentunya merekapun tidak memahami pentingnya kesehatan baik secara individu maupun keluarga.

Dan Tn D pernah menempuh pendidikan hingga tamat SD yang berarti belum memahami arti penting kesehatan itu sendiri .

2. Risiko/masalah kesehatan yang berhubungan dengan keadaan rumah

Rumah Tn M sudah cukup bersih dan rapih, dari segi luas dan fasilitas rumah sudah cukup memadai namun dikarenakan lingkungan sekitar rumah yang kurang bersih jadi banyak hama berupa tikus yang sering masuk kedalam rumah .

3. Risiko/masalah kesehatan yang berhubungan dengan fungsi keluarga

Keluarga Tn M sebenarnya tidak memiliki masalah berarti dalam pemenuhan fungsi keluarga . Namun masalah yang muncul yaitu dari segi ekonomi yang sangat sederhana dan dari fungsi pendidikan yang sangat minim dikarenakan alasan biaya dan kurang paham arti penting dari pendidikan itu sendiri.

4. Risiko/masalah kesehatan yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan keluarga

Penghasilan keluarga ini cukup untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga. Mereka sudah memiliki fasilitas seperti TV, Rice Cooker Handphone , dan kompor gas. Dalam hal gizi, keluarga ini sudah cukup terpenuhi, hanya kurang bervariasi, mereka jarang makan daging, ikan, buah, dan susu.

5. Risiko/masalah kesehatan yang berhubungan dengan gaya hidup keluarga

Masalah yang timbul dari gaya hidup keluarga Tn M yang kurang bisa mengatur diet makanan dari Ny U yang dalam hal ini menderita penyakit Diabetes Melitus dan kebiasaan merokok pada Tn M yang sudah mulai berhenti karena menderita PPOK serta kebiasaan merokok Tn D yang masih belum bisa berhenti .

6. Risiko/masalah kesehatan yang berhubungan dengan lingkungan hidup keluarga

Rumah Tn. M tidak di pinggir jalan raya yang ramai, yaitu di pinggir jalan gang, sehingga paparan debu dan bising sangat minimal. Rumah tersebut juga berada pada lingkungan padat penduduk yang beresiko terhadap terjangkit penyakit menular .

7. Masalah kesehatan yang ada dalam keluarga (prioritas masalah)

a. Kurangnya pemahaman tentang diet DM pada keluarga Tn M khususnya Ny U

b. Kebiasaan Merokok pada Tn. D yang belum dapat berhenti

c. Pemahaman tentang makanan yang dapat menimbulkan atau meningkatkan resiko kambuhnya arthritis gout pada Ny. U

d. Antisipasi hama dalam hal ini tikus agar tidak masuk ke rumah (perbaikan rumah)

e. Penggunaan asbes sebagai atap rumah yang beresiko asbestosis

f. Kebersihan rumah yang harus ditingkatkan

Dari urutan prioritas masalah tersebut, kami memilih masalah kesehatan a dilihat dari manfaat nya untuk keluarga dan kemampuan/ keterbatasan kami sebagai mahasiswa kedokteran. Kami menitikberatkan intervensi kami pada masalah diet DM untuk Ny U, karena ini adalah masalah yang sangat serius dan dapat menimbulkan banyak dampak bagi diri Ny U, dan karena hingga saat ini gula darah Ny.U masih belum bisa terkontrol dengan baik.

3.2 Rencana Pemeliharaan Kesehatan pada Keluarga

Setelah mendapatkan data-data yang lengkap mengenai keadaan kesehatan anggota keluarga Tn. M, kami mencari topik yang lebih diprioritaskan untuk diintervensi. Topik yang akan diintervensi yaitu mengenai cara diet bagi penderita Diabetes Melitus. Kami memilih mengintervensi diet DM untuk Ny.U karena ini menimbulkan banyak dampak buruk, terutama kesehatan Ny.U dan ditakutkan menimbulkan banyak komplikasi karena hingga saat ini gula darah Ny.U masih belun bisa terkontrol dengan baik.

Tabel 2. Rencana pemeliharaan kesehatan keluarga dan intervensi

Perencanaan

Tahap Intervensi

Hasil Intervensi

Tujuan Kegiatan

Materi kegiatan

Cara Pembinaan

Sasaran Individu

1. Untuk memperbaiki diet Ny.U agar dapat mengontrol gula darah

Diet Diabetes Melitus Tipe 2

Memberikan informasi tentang pengertian, klasifikasi, faktor risiko, diet, olahraga dan komplikasi Diabetes Melitus

Ny.U

Ny.U mau mengonsumsi makanan rendah gula (sesuai diet DM), rajin berolahraga, dan minum obat (apabila diharuskan minum obat)

Diet yang lebih baik, olahraga teratur dan minum obat (apabila diharuskan minum obat)

3.3 Pelaksanaan Intervensi

Intervensi dilakukan pada tanggal 7 Mei 2014. Intervensi dilakukan dengan menggunakan poster dan leaflet sebagai alat peraga untuk menyampaikan informasi-informasi yang akan disampaikan.

Informasi yang kami sampaikan mengenai diet diabetes melitus tipe 2 yaitu:

Diabetes Melitus

Diabetes melitus, yang juga dikenal di Indonesia dengan istilahpenyakit kencing manisadalahkelainan metabolikyang disebabkan oleh banyak faktor, dengan simptoma berupa hiperglikemia kronis dan gangguan metabolismekarbohidrat,lemakdanprotein, sebagai akibat dari:

defisiensisekresihormoninsulin, aktivitas insulin, atau keduanya

defisiensitransporter glukosa.

atau keduanya.

A. Klasifikasi

WHOmengklasifikasikan bentuk diabetes melitus berdasarkan perawatan dan simtoma:

1. Diabetes tipe 1, yang meliputi simtomaketoasidosishingga rusaknyasel betadi dalampankreasyang disebabkan atau menyebabkanautoimunitas, dan bersifatidiopatik. Diabetes melitus denganpatogenesisjelas, sepertifibrosissistik atau defisiensimitokondria, tidak termasuk pada penggolongan ini.

2. Diabetes tipe 2, yang diakibatkan oleh defisiensi sekresi insulin, seringkali disertai dengansindrom resistansi insulin

3. Diabetes gestasional, yang meliputigestational impaired glucose tolerance, GIGT dangestational diabetes mellitus, GDM.

Diabetes melitus tipe 1

Diabetes melitus tipe 1, diabetes anak-anak (bahasa Inggris:childhood-onset diabetes, juvenile diabetes, insulin-dependent diabetes mellitus, IDDM) adalah diabetes yang terjadi karena berkurangnya rasio insulin dalam sirkulasi darah akibat hilangnya sel beta penghasil insulin padapulau-pulau Langerhanspankreas. IDDM dapat diderita oleh anak-anak maupun orang dewasa.

Diabetes melitus tipe 2

Diabetes melitus tipe 2merupakan tipe diabetes melitus yang terjadi bukan disebabkan oleh rasioinsulindi dalam sirkulasi darah, melainkan merupakan kelainan metabolisme yang disebabkan oleh mutasi pada banyakgen,sel termasuk yang mengekspresikan disfungsi, gangguansekresihormoninsulin, resistansi sel terhadap insulinGLUT10yang disebabkan oleh disfungsidengan kofaktor hormonresistinyang menyebabkan sel jaringan, terutama pada hati menjadi kurang peka terhadap insulinRBP4sertayang menekan penyerapan glukosa olehotot luriknamun meningkatkan sekresi gula darah oleh hati.Mutasi gen tersebut sering terjadi padakromosom 19yang merupakan kromosom terpadat yang ditemukan padamanusia.

Pada NIDDM ditemukan ekspresiSGLT1yang tinggi,RBP4rasiodan hormonresistinyang tinggi,glikogenolisis peningkatan laju metabolismedanglukoneogenesispadahati,penurunan lajureaksi oksidasidan peningkatan lajureaksi esterifikasipada hati.

NIDDM juga dapat disebabkan oleh dislipidemia, lipodistrofi, dan sindrom resistansi insulin

Diabetes melitus tipe 3

Diabetes melitus gestasional atau diabetes melitus yang terjadi hanya selama kehamilan dan pulih setelah melahirkan, dengan keterlibataninterleukin-6danprotein reaktif Cpada lintasanpatogenesisnya.GDM mungkin dapat merusak kesehatan janin atau ibu, dan sekitar 2050% dari wanita penderita GDM bertahan hidup

B. Diet Bagi Penderita Diabetes Tipe 2

Tujuan Diet :

1. Mempertahankan kadar glukosa darah supaya mendekati normal

2. Mencapai dan mempertahankan kadar lipida serum normal

3. Memberi cukup energi untuk mempertahankan atau mencapai berat badan normal

4. Menghindari atau menangani komplikasi akut

5. Meningkatkan derajat kesehatan secara keseluruhan melalui gizi yang optimal

Prinsip Diet :

1. Makan harus selalu tepat jadwal dengan pembagian makan sebanyak 6 x yaitu : 3 x makan besar dan 3 x makan selingan dengan jarak antar waktu makan 3 jam

2. Jumlah yang dimakan (porsi) sesuai dengan yang ditentukan

3. Jenis bahan makanan perlu diperhatikan : makanan yang diperbolehkan, makanan yang dibatasi/ makanan yang dihindari

Bahan makanan yang diperbolehkan :

1. Sumber karbohidrat kompleks : nasi, roti, kentang, singkong, ubi dan sagu

2. Sumber protein rendah lemak : ikan, ayam tanpa kulit, susu skim, tempe, tahu, kacang-kacangan

3. Sumber lemak dalam jumlah terbatas yaitu bentuk makanan yang mudah dicerna. Makanan terutama diolah dengan cara dipanggang, dikukus, direbus, disetup, dan dibakar

Makanan yang dibatasi/dihindari :

1. Mengandung banyak gula sederhana : gula pasir, gula merah, sirop, jam, jeli, buah-buahan yang di-awetkan dengan gula, susu kental manis, minum an botol ringan dan es krim

2. Mengandung banyak lemak : cake, makan siap saji (fast food), goreng-gorengan

3. Mengandung banyak natrium : ikan asin, telur asin, makanan yang diawetkan

C. Olahraga Penderita Diabetes Tipe 2

Mulailah olahraga secara bertahap

Bagi pemula olahraga di mulai dengan 5 menit olahraga aerobik setiap hari selama 1-2 minggu. Kemudian tambah 5 menit lagi dan sesudah itu 5 menit lagi dan seterusnya secara bertahap menjadi 20-60 menit sebanyak 3-5 kali seminggu.

Olahraga yang aman

Dalam memilih olahraga pelajarilah cara yang benar dan hindari cidera yang dapat memperburuk masalah terutama pada kaki. Lakukanlah pemanasan selama 5-10 menit sebelum berolahraga dan pendinginan 5-10 menit sesudah berolahraga. Pemanasan dapat meningkatkan denyut jantung, menghangatkan otot dan mencegah cidera, sedangkan pendinginkan menurunkan denyut jantung dan memperlambat pernafasan. Latihan inti dilakukan selama 20-40 menit. Jika kurang dari 15 menit sehari, olahraga tidaklah meningkatkan kebugaran anda.

Sebaiknya janganlah berolahraga bila kadar gula > 300 mg/dL, dalam keadaan sakit, kaki terasa kebas, kesemutan atau nyeri, terjadi dehidrasi, nafas pendek, pusing, sakit perut, sakit dada, leher, bahu, atau rahang dan mata kabur.

Bila tidak olahraga beberapa aktivitas untuk bergerak ketika sedang menonton TV:

Jangan menggunakn remote, berdirilah untuk mengubah stasiun, anda harus lebih aktif bergerak

Bila karena suatu hal tidak dapat berolahraga, maka usahan selalu bergerak. Dibawah ini adalah

Jangan menggunakn remote, berdirilah untuk mengubah stasiun TV

Menonton TV sambil melakukan kegiatan lain, seperti menyapu, setrika, dll

Ketika sedang iklan, lakukanlah jalan kesana kemari

D. Komplikasi Diabetes Melitus

Komplikasi Jangka Pendek

Penyakit diabetes melitus bisa diikuti dengan berbagai komplikasi. Dalam jangka pendek, diabetes dapat menyebabkan:

a. Hiperglikemia (Hyperglycemia)Hiperglikemia atau gula darah tinggi dalam waktu yang panjang dapat menyebabkan kerusakan jaringan dan organ tubuh. Komplikasi ini dapat terjadi jika pasien tidak mengambil tindakan-tindakan untuk mengurangi level glukosa dalam darah seperti injeksi insulin, atau karena disebabkan pola makan dan hidup yang tidak berorientasi pada penanganan penyakit diabetes. Hiperglikemia adalah kondisi yang serius dan membutuhkan tindakan medis secepatnya.

b. Hipoglikemia (Hypoglycemia)Dalam beberapa kasus, penderita diabetes melakukan penanganan yang salah dan berlebihan sehingga level glukosa dalam darah menjadi terlalu rendah. Melewatkan jam makan dan olahraga serta mengkonsumsi obat diabetes (memperkecil kadar glukosa) atau melakukan injeksi insulin bisa menyebabkan hipoglikemia. Selalu mengontrol level glukosa dalam darah dan konsultasikan dengan dokter mengenani penanganan diabetes yang tepat, agar pasien tidak jatuh dalam kondisi hipoglikemia ini.

c. KetoacidosisKetoacidosis adalah komplikasi penyakit diabetes yang terjadi saat tubuh tidak mampu menggunakan glukosa/gula darah sebagai energi karena kekurangan insulin. Saat sel-sel tubuh kekurangan energi, mereka akan menggunakan cadangan lemak sebagai energi. Saat jaringan lemak terganggu, terbentuklah zat keton (racun) dalam tubuh. Kondisi ini bisa mengakibatkan kesulitan bernapas, sakit perut parah, dan juga dehidrasi.

Komplikasi Jangka Panjang

Semakin lama seseorang menderita penyakit diabetes, maka semakin tinggi pula resikonya mengalami komplikasi akibat problem glukosa dalam darah ini. Penanganan yang baik bisa mencegah terjadinya komplikasi-komplikasi ini, atau semakin baik pasien mengontrol level glukosa tetap normal maka semakin kecil resikonya.

Komplikasi akibat diabetes umumnya berhubungan dengan kerusakan pembuluh darah. Diabetes dalam jangka panjang dapat menyebabkan pembuluh darah menyempit dan mengurangi volume aliran darah ke berbagai bagian tubuh seperti mata, ginjal, jaringan saraf, dan lain sebagainya.

Akibatnya bagian-bagian tubuh tersebut akan mengalami kerusakan fungsi yang serius, bahkan mengancam nyawa.

a. Kerusakan mataPenyakit diabetes dapat merusak pembuluh darah di mata, yang bisa menyebabkan berbagai seperti katarak, glaukoma, kerusakan retina, hingga kebutaan.

b. Masalah pada kulit dan kakiPenderita diabetes sangat rentan terhadap masalah pada kaki. Rusaknya jaringan saraf dan pembuluh darah akan membatasi aliran darah ke tempat tersebut. Luka gores kecil di kaki atau kulit dengan mudah berubah menjadi luka infeksi yang sangat parah. Tanpa perhatian yang serius, luka tersebut akan semakin menyebar dan merusak. Pada kondisi terparah, bagian tersebut harus diamputasi agar infeksi tidak terus menyebar.

c. Masalah jantungSeseorang dengan diabetes beresiko tinggi terkena masalah jantung. Peneliti mengatakan bahwa resiko serangan jantung pada penderita diabetes sama dengan orang yang pernah terkena serangan jantung sebelumnya.

Beberapa masalah pada jantung dan penyempitan pembuluh darah yang berhubungan dengan diabetes antara lain:

Stroke

Kerusakan pembuluh arteri

Tekanan darah tinggi

Kolesterol tinggi

d. NeuropathyGula yang berlebih pada tubuh dapat merusak saraf dan jaringan pembuluh di kaki dan tangan, menyebabkan kesemutan, mati rasa, sakit atau sensasi seperti terbakar.

Pada kondisi mati rasa yang parah, penderita diabetes bahkan tidak dapat merasakan rasa sakit jika tergores, hingga akhirnya sadar saat luka tersebut melebar dan terinfeksi.

Selain beberapa komplikasi di atas, penyakit-penyakit berikut juga memiliki potensi terjadi pada penderita diabetes dalam jangka panjang:

Infeksi kulit

Infeksi saluran kemih

Gagal ginjal

Disfungsi ereksi

3.4 Hasil Intervensi

Setelah kami melakukan intervensi terhadap keluarga Tn. M yaitu kepada Ny.U yang menderita diabetes melitus, kami melakukan evaluasi pada tanggal 17 Mei 2014 untuk mengetahui bagaimana perubahan pada Ny.U setelah kami lakukan intervensi.

Kami memberikan table untuk memantau perubahan diet Ny.U. Tabel berisi tentang makanan rendah gula yang dikonsumsi Ny.U, olahraga, dan minum obat (apabila diharuskan minum obat oleh dokter)

Tabel 3. Makan Sehat Rendah Gula, Olahraga, Minum Obat

Tanggal

Makan Sehat Rendah Gula

Olahraga

Minum Obat

7 Mei 2014

8 Mei 2014

9 Mei 2014

10 Mei 2014

11 Mei 2014

12 Mei 2014

13 Mei 2014

14 Mei 2014

15 Mei 2014

16 Mei 2014

17 Mei 2014

Setelah dilakukan evaluasi ternyata Ny.U cukup baik dalam melakukan diet rendah gula, olahraga, dan minum obat. Hal ini bisa terjadi dikarenakan kesadaran Ny. U terhadap bahaya dari diabetes melitus itu sendiri mulai muncul dan kesadaran bahwa melakukan diet rendah gula, olahraga, dan minum obat itu penting baagi kesehatannya.

26