bab iii tinjauan umum tentang ulul albĀbrepository.uinbanten.ac.id/2820/5/bab iii.pdf · a....

34
31 BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG ULUL ALBĀB Term ulul albāb terulang dalam Alquran sebanyak 16 kali. Adapun ayat-ayat yang menyebutkan kata ulul albāb antara lain tertuang dalam surat Al-Baqarah [2]: 179, 197, 269; surat Ali „Imrān [3]: 7, 190; surat Al-Māidah [5]: 100; surat Yusuf [12]: 111; surat Ar-Rad [13]: 19; surat Ibrahim [14]: 52; surat Ṣād [38]: 29, 43; surat Az-Zumar [39]: 9, 18, 21; surat Ghāfir [40]: 54 dan surat A-alāq [65]: 10. Pengulangan ayat-ayat tersebut menunjukan pentingnya ulul albāb dalam berkehidupan sebagai manusia yang bertaqwa, bertafakkur, bertadzakkur, mengerti akan keadaan sekitar, dan memiliki kejernihan hati ruhani. Secara umum, pembahasan yang ada akan dilakukan dengan tuntunan yang telah ada, dengan tidak mengurangi kesederhanaan yang ada, dengan melihat fenomena yang ada. A. Pengertian Ulul Albāb Pembahasan secara umum diperlukan untuk melihat keumuman pembahasan kepada yang khusus. Pengertian ulul albāb akan dibagi menjadi dua bagian, secara bahasa dan secara istilah, yaitu;

Upload: others

Post on 09-Dec-2020

15 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG ULUL ALBĀBrepository.uinbanten.ac.id/2820/5/Bab III.pdf · A. Pengertian Ulul Albāb Pembahasan secara umum diperlukan untuk melihat keumuman pembahasan

31

BAB III

TINJAUAN UMUM TENTANG ULUL ALBĀB

Term ulul albāb terulang dalam Alquran sebanyak 16

kali. Adapun ayat-ayat yang menyebutkan kata ulul albāb antara

lain tertuang dalam surat Al-Baqarah [2]: 179, 197, 269; surat Ali

„Imrān [3]: 7, 190; surat Al-Māidah [5]: 100; surat Yusuf [12]:

111; surat Ar-Rad [13]: 19; surat Ibrahim [14]: 52; surat Ṣād [38]:

29, 43; surat Az-Zumar [39]: 9, 18, 21; surat Ghāfir [40]: 54 dan

surat Aṭ-Ṭalāq [65]: 10. Pengulangan ayat-ayat tersebut

menunjukan pentingnya ulul albāb dalam berkehidupan sebagai

manusia yang bertaqwa, bertafakkur, bertadzakkur, mengerti

akan keadaan sekitar, dan memiliki kejernihan hati ruhani.

Secara umum, pembahasan yang ada akan dilakukan

dengan tuntunan yang telah ada, dengan tidak mengurangi

kesederhanaan yang ada, dengan melihat fenomena yang ada.

A. Pengertian Ulul Albāb

Pembahasan secara umum diperlukan untuk melihat

keumuman pembahasan kepada yang khusus. Pengertian ulul

albāb akan dibagi menjadi dua bagian, secara bahasa dan secara

istilah, yaitu;

Page 2: BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG ULUL ALBĀBrepository.uinbanten.ac.id/2820/5/Bab III.pdf · A. Pengertian Ulul Albāb Pembahasan secara umum diperlukan untuk melihat keumuman pembahasan

32

1. Secara Bahasa

Secara bahasa, ulul albāb terdiri dari dua kata yaitu ulū

dan albāb. Kata ulū dalam bahasa arab berarti żu yaitu memiliki.1

Sedangkan albāb berasal dari kata al-lubb yang artinya otak atau

fikiran, tetapi bukan berarti mengandung dari beberapa orang,

jadi hanya dimiliki oleh seseorang. Dalam hal ini, Ibnu Manzhur,

penyusun kitab Lisan al-„Arab, berpendapat, “Kata lubb berarti

akal.” Di tempat lain, Ibnu Manzhur berkata,”Lubb adalah intisari

sesuatu, ruhnya, dan bahan terbaiknya.” Maka dari pendapat

tersebut lubb adalah ruh dan intisari akal.2

Dalam kamus kontemporer, arti lubb sama dengan arti

jauhara dengan jamak lubābun yaitu intisari atau bagian

terpenting, mempunyai persamaan kata dengan „aql, qolbu,

sammu yang artinya akal, hati dan racun.3 Secara istilah kata ulul

albāb dapat diartikan menjadi orang yang memiliki otak yang

berlapis-lapis, sebenarnya membentuk arti kiasan tentang orang

yang memiliki otak tajam,4 dalam istilah lain memiliki arti orang

yang memiliki ilmu yang cerdik lagi pandai.5

1 Ahmad Warson al-Munawir, Al-Munawir Kamus Bahasa Arab

Indonesia, (Yogyakarta: Pondok Pesantren Krapyak, 1984), p.49 2 Muhammad „Abdullah Asy-Syarqawi, Sufisme dan Akal,

diterjemahkan dari buku aslinya oleh Halid Alkaf, dengan judul asli: Aṣ-

Ṣufiyyah wa al-„Aql: Dirāsah Tahlīliyyah Muqāranah li al-Ghazali wa Ibn

Rusyd wa Ibn „Arabiy, (Bandung: Pustaka Hidayah, 2003), p.83 3 Atabik Ali dan Ahmad Zuhdi Muhdlor, Kamus Kontemporer Arab

Indonesia, (Yogyakarta: Multi Karya Grafika, 2003), p.1540 4 M. Dawam Rahardjo, Ensiklopedia Al-Qur‟an, Tafsir Sosial

Berdasarkan Konsep-Konsep Kunci, (Jakarta:Paramadina, 2002), p.557 5 Muhdlor, Kamus Kontemporer Arab Indonesia,…, p.1540

Page 3: BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG ULUL ALBĀBrepository.uinbanten.ac.id/2820/5/Bab III.pdf · A. Pengertian Ulul Albāb Pembahasan secara umum diperlukan untuk melihat keumuman pembahasan

33

Adapun kata atau lafadz yang berkaitan dengan ulul albāb

juga banyak, dengan maksud arti lafadz yang sama dengan kata

yang berbeda. Seperti, lafadz albāb mempunyai persamaan kata

dengan al-„aql, al-qolbu, al-fuād, aṣ-ṣodr, yaitu;

a. Al-Qolbu

Dalam arti fisik lafadz al-qolbu dapat diartikan seperti

jantung,6 umumnya membedakan arti kata qolbu menjadi dua

makna dan tempat yang berbeda, qolbu secara jasmani dan

secara ruhani, adapun makna qolbu jasmani dan qolbu rohani

ialah:

1) Qolbu Jasmani

Secara fisik diartikan dengan makna organ yang

sarat dengan otot yang fungsinya menghisap dan

memompa darah, terletak di tengah dada agak miring ke

kiri, dan dipastikan dari posisi tersebut qolbu adalah

jantung. Sebuah hadits yang popular menyebutkan:

ثإيذ اوإل أ غ مضج دي ص

الج في ن ل ح ص جج ل د ص

دكل دالج ص الج ص د ص تج د اذ ا ص و هي أل و كل

لجب الجل

6 Moh. Saifullah Al-Aziz, Cahaya Penerang Hati, (Surabaya: Terbit

Terang, 2004), p.13

Page 4: BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG ULUL ALBĀBrepository.uinbanten.ac.id/2820/5/Bab III.pdf · A. Pengertian Ulul Albāb Pembahasan secara umum diperlukan untuk melihat keumuman pembahasan

34

“Ingatlah sesungguhnya di dalam tubuh manusia

terdapat segumpal daging. Jika segumpal daging itu baik,

maka seluruh tubuh juga baik. Jika segumpal daging itu

rusak, maka seluruh tubuh juga rusak. Ketahuilah,

segumpal daging itu adalah qolbu.” (HR. Muslim no.

1599)7

Maksud hadits tersebut dalam kata segumpal

daging ialah sebagai benda fisik yang terkait langsung

dengan keadaan jasad atau tubuh manusia. Diantara

segumpal daging tersebut, yang kalau sakit atau rusak

maka seluruh jasad akan rusak, adalah jantung. Maka kata

qolbu yang hanya diartikan secara ruhiyyah, apabila

menggunakan tata bahasa yang benar, akan memiliki

makna jasmaniyyah.

2) Qolbu Ruhani

Alquran menggunakan term qolbu untuk

menyebut hati manusia seperti yang disebutkan dalam

surat;

إيل ت وأ ن لييمٱلل لبش يل ٨٩ة

“Kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan

hati yang bersih” (QS. Asy-Syu‟arā‟:89)

7 Hadits ini juga diriwayatkan oleh al-Bukhari, at-Tirmidzi, an-Nasā‟i,

Abu Dawud, Ibnu Majah, Ahmad dan ad-Darimi, denga lafadz yang berbeda-

beda namun maknanya sama. Hadits ini dimuat oleh Imam an-Nawawi dalam

Arba‟in an-Nawawiyah, hadits no. 6, dan Riyāduṣ-Ṣalihin, no 588)

Page 5: BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG ULUL ALBĀBrepository.uinbanten.ac.id/2820/5/Bab III.pdf · A. Pengertian Ulul Albāb Pembahasan secara umum diperlukan untuk melihat keumuman pembahasan

35

Pengertian tentang, qolbun salīm ialah hati yang

selamat lagi sejahtera, karena hati manusia adalah tempat

perubahan dan pasang surut yang konstan. Hati adalah

organ intuisi suprarasional berbagai realitas transenden

yang berhubungan dengan manusia. Orang-orang yang

sudah jauh melangkah dalam menempuh jalan spiritual

tidak akan pernah membiarkan penjarah memasuki hati

suci mereka, karena hati mereka sebagai singgasan Illahi

yang dikelilingi oleh berbagai hakikat spiritual.8 Adapun

hadits yang membahas tentang hati, ialah;

إين جد اءفي خ ثش ىكج ى جج ك ذجى ب إيذ اأ جهؤجنيو ال

ي تي...ك لج

“Sesungguhnya orang beriman itu, kalau berdosa, akan

terbentuk bercak hitam di qalbunya.” (HR. Ibnu Majah

no 4244)9

Qolbu yang dimaksud dengan hadits tersebut

berkaitan dengan ruhaniyyah seseorang, sesuai ungkapan

popular tentang qolbu adalah summiyat al-qalba qalban

litaqallubihi, artinya kalbu disebut qolbu karena sifatnya

8 Ahsin W. Al-Hafidz, Kamus Ilmu Alquran, (Jakarta:AMZAH,

2012), p.232 9 Kitab Sunan Ibnu Majah, Bab 29 Zuhud bagian Mengingat Dosa, no

4244/3 jilid 4 dengan kitab asli Sunan Ibnu Majah bi Syarh al-Imam Abi al-

Hasan al-Hanafi al-Ma‟rufi bi as-Sindi, (Beirut: Dar al-Ma‟rifat),p.488

Page 6: BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG ULUL ALBĀBrepository.uinbanten.ac.id/2820/5/Bab III.pdf · A. Pengertian Ulul Albāb Pembahasan secara umum diperlukan untuk melihat keumuman pembahasan

36

yang tidak konsisten, karena itulah banyak peningkatan

atau penurunan yang terjadi didalam bolak-baliknya hati.

b. Al-Fuād

Kemudian lafadz lubb yang sebelumnya juga dibahas,

bahwa memiliki persamaan lafadz dengan al-fuād,

dikarenakan mempunyai arti yang sama yaitu hati, dan akal

10, dalam surat-Nya;

ل يو ي ة م ل ال يس ۦت لفن لمإين هع عي ٱلص

و اد و ٱل ص سٱلفؤ ن ي ع ن ك هيم ل وجأ كل ٣٦ل

“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak

mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya

pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan

diminta pertanggungan jawabnya.” (QS. Al-Isrā‟:36)

c. Aṣ-Ṣadr

Selain daripada kata fuād, Alquran menggunakan

persamaan kata lubb dengan kata ṣadr yang berarti dada atau

depan untuk menyebut suasana hati dan jiwa sebagai satu

kesatuan psikologis, sebagaimana dalam surat;

10

Mahmud Yunus, Kamus Arab-Indonesia,( Jakarta: Hidakarya

Agung, 1990), p.306

Page 7: BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG ULUL ALBĀBrepository.uinbanten.ac.id/2820/5/Bab III.pdf · A. Pengertian Ulul Albāb Pembahasan secara umum diperlukan untuk melihat keumuman pembahasan

37

ل م أ در ك ص حل م ١ن ش

“Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu?”

(QS. Al-Insyirāh:1)

Pemaknaan ayat tersebut, dalam konteks nafs

manusia, qalbu bukanlah sepotong organ tubuh, tetapi

sebagaimana „aql dan baṣīrah merupakan elemen atau

subsistem dalam sistem nafs yang bersifat rohani.11

d. Al-„Aql

Kemudian lafadz lubb juga mempunyai persamaan

makna dengan „aql, yang artinya akal. Lafadz akal berasal

dari maṣdar „aqola („aqlān wa ma‟qūlān), „aqlun dengan

jamak „uqūlun yang artinya akal, fikiran, hati, diat12

dan

ingatan13

atau al-ghulām, dengan kalimat „aqqala al-ghulāma

yang artinya membuatnya berakal.14

Akal juga mempunyai

persamaan kata dengan fahmun yang artinya faham atau

mengerti, dan qolbun yaitu hati.15

Menurut Abu Hilal Al-„Iskari mengatakan bahwa akal

adalah ilmu pengetahuan yang pertama mencegah keburukan,

11

Al-Hafidz, Kamus Ilmu Alquran,..., p.232 12

S. Askar, Kamus Arab-Indonesia (Terlengkap, Mudah, dan

Praktis), (Jakarta: Senayan Publiṣing,2010),p.532 13

Al-Munawir, Al-Munawir Kamus Bahasa Arab Indonesia,..., p.957 14

Askar, Kamus Arab-Indonesia (Terlengkap, Mudah, dan

Praktis),…, p.533 15

Yunus, Kamus Arab-Indonesia…, p.275

Page 8: BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG ULUL ALBĀBrepository.uinbanten.ac.id/2820/5/Bab III.pdf · A. Pengertian Ulul Albāb Pembahasan secara umum diperlukan untuk melihat keumuman pembahasan

38

dan setiap orang yang pencegahannya lebih kuat maka ia

adalah orang yang sangat cerdas (sangat cemerlang akalnya).

Sebagian ulama mengatakan bahwa akal adalah

pemeliharaan.16

Demikian adalah pemaknaan kata ulul albāb, yang ulū

adalah orang yang memiliki sesuatu dan disertai pula dengan

arti yang sama dengan lafadz lubb, yang dimaksud adalah

hati, jantung, akal fikiran, dada dan intisari ruh. Adapun

dalam istilah ulul albāb maka bisa diartikan sebagai orang

yang memiliki kecerdasan dalam akal fikiran, kejernihan hati

dalam jiwa dan memiliki intisari ruh untuk mengingat Allah

dan memikirkan ciptaan Allah (tażakkur dan tafakkur).17

2. Secara Istilah

Menurut pandangan lain, Imam Nawawi menyebut bahwa

ulul albāb adalah mereka yang berpengetahuan suci, tidak hanyut

dalam derasnya arus, mereka mengerti, menguasai dan

mengamalkan ajaran Islam. Menurut Ibnu Mundzir, ulul albāb

ialah orang yang bertaqwa kepada Allah, berpengetahuan tinggi

dan mampu menyesuaikan diri di segala lapisan masyarakat, elit

ataupun marginal.18

16

Al-Aziz, Cahaya Penerang Hati,…, p.32 17

Abuddin Nata, Tafsir Ayat-Ayat Pendidikan, (Jakarta: Raja

Grafindo, 2002),p.131 18

A. Khudori Soleh, “Ulul Albab: Konsep Al-Qur‟an Tentang

Intelektualisme”, https://www.scribd.com/doc/5885241/Konsep-Ulul-Albab.

(diakses pada 15 Maret 2018)

Page 9: BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG ULUL ALBĀBrepository.uinbanten.ac.id/2820/5/Bab III.pdf · A. Pengertian Ulul Albāb Pembahasan secara umum diperlukan untuk melihat keumuman pembahasan

39

Secara luas bahwa makna ulul albāb dapat diartikan

sebagai kaum intelektualisme dengan kemampuan diatas rata-

rata, ilmu pengetahuan yang mumpuni, mengerti keadaan sekitar,

selalu ingat kepada Tuhan-Nya dalam keadaan apapun (taqwa),

berwujud dengan segala kerendahan hati (tawadhu‟), berhati-hati

dalam mengambil sikap, membuat keputusan yang bijak dalam

melakukan amal perbuatan, memberikan pengetahuan yang

sesuai dengan kebutuhan zaman untuk dapat dipahami oleh

seluruh lapisan masyarakat.

Makhluk Allah yang dapat digelari sebagai makhluk ulul

albāb ialah manusia yang pada derajatnya sudah sampai pada

ketentuan, ciri-ciri, dan pengamalan yang sudah ditentukan oleh

Allah sebagai ulul albāb dan mereka semua melakukan perbuatan

tersebut, yaitu perbuatan untuk mencapai derajat ulul albāb.

Adapun orang-orang yang sudah berusaha mencapainya,

diberkahi dengan label oleh Allah, sebagai Nabi utusan Allah

(pembawa risalah ketuhanan), Waliyullah, Ulama („ulamā wa

rāsatul anbiyāi), hamba yang mengabdikan diri kepada ilmu

pengetahuan, kaum intelektualisme, dan komponen-komponen

yang berusaha untuk mencapai derajat tersebut.

Page 10: BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG ULUL ALBĀBrepository.uinbanten.ac.id/2820/5/Bab III.pdf · A. Pengertian Ulul Albāb Pembahasan secara umum diperlukan untuk melihat keumuman pembahasan

40

B. Periodesasi Ayat-Ayat Ulul Albāb dalam Makkiyah dan

Madaniyah

Alquran adalah kalamullah yang berisi ayat-ayat suci,

yang diturunkannya tidak hanya pada satu tempat. Diantara

tempat yang diturunkannya ayat-ayat Alquran, menjadi saksi

bahwa tempat tersebut adalah tempat yang suci, yaitu Makkah

dan Madinah.

Ayat-ayat tersebut dinamakan Makkiyah dan Madaniyah.

Adapun Makiyyah ialah ayat yang diturunkan sebelum

Rasulullah hijrah ke Madinah, sekalipun turunnya di luar

Makkah. Sedangkan, Madaniyah ialah ayat yang diturunkan

sesudah Rasulullah hijrah, sekalipun turunnya di Makkah.19

Sesuai dengan definisi diatas, ayat-ayat ulul albāb dibagi

menjadi dua golongan, yaitu 9 ayat Makkiyah dan 7 ayat

Madaniyah. Diantara 9 ayat Makkiyah ialah; surat Yusuf [12]:

111; surat Ar-Rad [13]: 19; surat Ibrahim [14]: 52; surat Ṣād [38]:

29, surat Ṣād [38]: 43; surat Az-Zumar [39]: 9, surat Az-Zumar

[39]: 18, surat Az-Zumar [39]: 21; surat Ghāfir [40]: 54 dan 7

ayat Madaniyah ialah; surat Al-Baqarah [2]: 179, surat Al-

Baqarah [2]: 197, surat Al-Baqarah [2]: 269; surat Ali „Imrān [3]:

7, surat Ali „Imrān [3]: 190; surat Al-Maidah [5]: 100; dan surat

Aṭ-Ṭalāq [65]: 10

19

Kementerian Agama RI, Al-Qur‟an dan Tafsirnya, (Jakarta:

Lentera Abadi, 2010), p.96-97

Page 11: BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG ULUL ALBĀBrepository.uinbanten.ac.id/2820/5/Bab III.pdf · A. Pengertian Ulul Albāb Pembahasan secara umum diperlukan untuk melihat keumuman pembahasan

41

C. Kronologis Turunnya Ayat dengan berdasarkan tartib Asbāb

an-Nuzūl

Untuk mengetahui sebab-sebab turunnya ayat Alquran,

tidak boleh hanya dengan melalui akal atau pendapat atau

istilahnya dikenal dengan bi ar-Ra‟yi, akan tetapi dengan riwayat

yang ṣahih dan didengar langsung dari orang-orang yang

mengetahui turunnya Alquran, atau dari orang-orang yang

memahami Asbāb an-Nuzūl.

Oleh karena itu, banyak definisi yang dikemukakan para

ulama tentang Asbāb an-Nuzūl, salah satu yang populer ialah

peristiwa yang terjadi pada masa turunnya ayat, baik sebelum

maupun sesudah turunnya, dimana kandungan ayat tersebut

berkaitan atau dapat dikaitkan dengan peristiwa itu.20

Serupa

dengan yang ditulis al-Zarqoniy, yaitu sesuatu yang

menyebabkan turunnya ayat atau beberapa ayat yang

menceritakan tentang suatu peristiwa atau menjelaskan

hukumnya pada masa terjadinya peristiwa tersebut.

Beberapa Asbāb an-Nuzūl dalam ayat-ayat tentang ulul

albāb, yaitu;

20

M. Quraiṣ Ṣihab, Kaidah Tafsir, (Jakarta: Lentera Hati, 2007),

p.235

Page 12: BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG ULUL ALBĀBrepository.uinbanten.ac.id/2820/5/Bab III.pdf · A. Pengertian Ulul Albāb Pembahasan secara umum diperlukan untuk melihat keumuman pembahasan

42

1. Surat Al-Baqarah [2]: 197; yang artinya:

ٱل جل فيييو ه و ر ض ف ج علم ن ر ش ٱل جأ ل و ر د ل

في ال د جيل و ٱل ج ي صق عل ه ي ي خ نيو

ج ا ل ت فع ا ن و ٱلل

ي خ إينج دوا و ح ز اديو ٱلز ى ٱتلنيو ٱلتل لي وج

أ ٱي لب

ل ١٩٧بي

“(Musim) haji itu (pada) bulan-bulan yang telah dimaklumi.

Barang siapa mengerjakan (ibadah) haji dalam (bulan-bulan)

itu, maka janganlah dia berkata jorok (rafaṡ), berbuat maksiat

dan bertengkar dalam (melakukan ibadah) haji. Segala yang baik

yang kamu kerjakan, Allah mengetahuinya. Bawalah bekal,

karena sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa. Dan

bertakwalah kepada-Ku wahai orang-orang yang mempunyai

akal sehat!”

Sebab turunnya ayat, Imam Al-Wahidi berkata, “Umar

bin Umam Al-Muzakki telah mengabarkan kepada kami,” Ia

berkata, “Muhammad bin Makki telah menceritakan kepada

kami.” Ia berkata, “Muhammad bin Yusuf telah mengabarkan

kepada kami.” Ia berkata, “Yahya bin Basyir telah menceritakan

kepadaku.” Ia berkata, “Syababah telah menceritakan kepada

kami, dari Warqa‟, dari Amr bin Dinar, dari Ikrimah, dari Ibnu

Abbas, ia berkata, “Orang-orang Yaman melaksanakan ibadah

haji tanpa membawa bekal, dan mereka berkata, „Kami adalah

orang-orang yang bertawakal.‟ Dan ketika telah sampai di

Page 13: BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG ULUL ALBĀBrepository.uinbanten.ac.id/2820/5/Bab III.pdf · A. Pengertian Ulul Albāb Pembahasan secara umum diperlukan untuk melihat keumuman pembahasan

43

Mekah, mereka pun meminta-minta kepada manusia. Maka Allah

menurunkan ayat, “Bawalah bekal, karena sesungguhnya sebaik-

baik bekal adalah takwa.”21

Diriwayatkan oleh Imam Bukhari

dan yang lainnya, dalam Kitābul Hajj no 1532 dan an-Nasā‟i

dalam Kitābut Tafsīr no 53.

2. Surat Ali „Imrān [3]: 190, yang artinya:

إين قيل خ تيفي ن م و ٱلص رضي

و ٱل في ليٱخخيل

اريو ٱل جٱلن لأي

لي وجي بيل لب

١٩٠ٱل

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan

pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran

Allah) bagi orang yang berakal.”

Sebab turunnya ayat, Imam Al-Wahidi berkata dalam

bukunya, “Telah mengabarkan kepada kami Abu Ishaq al-Muqri,

ia berkata, telah mengabarkan kepada kami Abdullah bin Hamid,

ia berkata, telah mengabarkan kepada kami Ahmad bin

Muhammad bin Yahya al-Ubaidi, ia berkata, telah menceritakan

kepada kami Ahmad bin Najdah, ia berkata, telah menceritakan

kepada kami Yahya bin Abdul Hamid al-Hamani, ia berkata,

telah menceritakan kepada kami Ya‟qub al-Qummi, dari Ja‟far

21

Imam Abi al-Hasan „Ali bin Ahmad al-Wahidi, Asbāb an-Nuzūl Al-

Qur‟an, (Libanon: Dār al-Kutub, 1411 /h/1991 M), p.63

Page 14: BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG ULUL ALBĀBrepository.uinbanten.ac.id/2820/5/Bab III.pdf · A. Pengertian Ulul Albāb Pembahasan secara umum diperlukan untuk melihat keumuman pembahasan

44

bin Abi al-Mughirah, dari Sa‟id bin Jubair, dari Ibnu Abbas, ia

berkata, “Orang-orang Quraisy datang menemui orang-orang

Yahudi dan berkata, “Apakah tanda-tanda (mukjizat) yang

dibawa oleh Musa kepada kalian?” Mereka menjawab,

“Tongkatnya, kedua tangannya berkilau pada pandangan orang-

orang yang melihatnya.” Kemudian, mereka mendatangi orang-

orang Nasrani dan berkata, “Bagaimanakah dahulu Isa di tengah-

tengah kalian?”, mereka menjawab, “Ia menyembuhkan orang

yang buta dan penyakit kusta serta menghidupkan orang yang

telah mati.” Maka, mereka pun mendatangi Nabi Muhammad

SAW, dan berkata, “Berdoalah kepada Tuhanmu untuk kami agar

Dia mengubah bukit Ṣafa menjadi emas.” Maka, Allah

menurunkan firman-Nya, “Sesungguhnya dalam penciptaan

langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat

tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal.”22

Diriwayatkan oleh Aṭ-Ṭabrani dalam al-Mu‟jamul Kabīr no.

12153.

22

Al-Wahidi, Asbāb an-Nuzūl Al-Qur‟an..., p.142

Page 15: BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG ULUL ALBĀBrepository.uinbanten.ac.id/2820/5/Bab III.pdf · A. Pengertian Ulul Albāb Pembahasan secara umum diperlukan untuk melihat keumuman pembahasan

45

3. Surat Al-Maidah [5]: 100, yang artinya:

ي صخ ييكليبو ٱل تييدل ي ٱلط ث ة ن ت م عج

أ ل و ٱل تييدي

ج ا ل ٱت ٱلل لي وجأ بيي لب

ٱل لكمتفليدن ١٠٠ل ع

“Katakanlah (Muhammad), “Tidaklah sama yang buruk dengan

yang baik, meskipun banyaknya keburukan itu menarik hatimu,

maka bertakwalah kepada Allah wahai orang-orang yang

mempunyai akal sehat, agar kamu beruntung.”

Sebab turunnya ayat, “Al-Hakim Abu Abdullah telah

mengabarkan kepada kami.” Ia berkata, “Muhammad bin al-

Qasim al-Muaddib telah mengabarkan kepada kami.” Ia berkata,

“Idris bin „Ali ar-Razi telah menceritakan kepada kami.” Ia

berkata. “Yahya bin adh-Dharis telah menceritakan kepada

kami.” Ia berkata, “Sufyan telah menceritakan kepada kami, dari

Muhammad bin Suraqah, dari Muhammad bin al-Munkadir, dari

Jabir berkata, Nabi SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah telah

mengharamkan atas kalian penyembahan berhala, meminum

khamar, dan serangan terhadap nasab. Ketahuilah bahwasannya

khamar, dilaknat orang yang meminumnya, orang yang

memerasnya, yang menuangkannya, yang menjualnya, dan yang

memakan uang dari hasil penjualannya.” Maka, seorang Arab

Badui berkata, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya dulu aku adalah

seorang yang menjual khamar ini, dan dari penjualannya aku

Page 16: BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG ULUL ALBĀBrepository.uinbanten.ac.id/2820/5/Bab III.pdf · A. Pengertian Ulul Albāb Pembahasan secara umum diperlukan untuk melihat keumuman pembahasan

46

memperoleh uang, apakah uang itu bermanfaat jika aku

menafkahkannya untuk taat kepada Allah?” maka Nabi SAW

menjawab, “Jika engkau menafkahkannya untuk haji, jihad

ataupun sedekah, maka nilainya sama sekali tidak menyamai

sayap seekor nyamuk di sisi Allah, sesungguhnya Allah tidak

akan menerima kecuali yang baik.” Maka untuk membenarkan

ucapan beliau ini, Allah menurunkan firman-Nya, “Katakanlah

(Muhammad), “Tidaklah sama yang buruk dengan yang baik,

meskipun banyaknya keburukan itu menarik hatimu,”23

4. Surat Az-Zumar [39]: 9, yang artinya:

و ن أ ييجء اى اء ق لي

رٱل ذ اي يه ك ان او د اجي ة ش ر جٱلأخي ا ة رج و

ي ي ب ر ر ح ث لي صخ يي ۦ ييو كل و ٱل عل هن ييو ي ٱل عل هن ي ل ج ا ل وج

رأ ن خ ذ اي بيإينه لب

٩ٱل

“(Apakah kamu orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah

orang yang beribadah pada waktu malam dengan sujud dan

berdiri, karena takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan

rahmat Tuhannya? Katakanlah, “Apakah sama orang-orang

yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?”

Sebenarnya hanya orang yang berakal sehat yang dapat

menerima pelajaran.” (QS. Az-Zumar: 9)

23

Al-Wahidi, Asbāb an-Nuzūl Al-Qur‟an..., p.212

Page 17: BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG ULUL ALBĀBrepository.uinbanten.ac.id/2820/5/Bab III.pdf · A. Pengertian Ulul Albāb Pembahasan secara umum diperlukan untuk melihat keumuman pembahasan

47

Sebab turunnya ayat, dalam riwayat „Aṭa, Ibnu Abbas

berkata, “Ayat ini turun berkenaan dengan Abu Bakar Siddiq

RA.” Adapun Ibnu Umar, dia mengatakan, “Ayat ini turun

berkenaan dengan Usman bin Affan.” Muqatil berkata, “Ayat ini

turun berkenaan dengan „Ammar bi Yasir.” Firman Allah, “Dan

orang-orang yang menjauhi ṭaghut (yaitu) tidak

menyembahnya…” (QS. Az-Zumar: 17). Ibnu Zaid berkata,

“Ayat ini turun berkenaan dengan tiga orang, saat mereka di

zaman jahiliyah mereka mengatakan, “Tidak ada Tuhan selain

Allah, „Mereka itu adalah Zaid bin „Amr, Abu Dzar Al-Ghifari,

Salman Al-Farisi.24

5. Surat Az-Zumar [39]: 17-18, yang atinya:

... ت ادي عي ي ييو ١٧ ب ش ٱل ل ي صخ هيعن ٱلل ي تتيعن ف

ي خص أ ...ۥ

“ …sebab itu sampaikanlah berita itu kepada hamba-hamab-Ku.

(yaitu) mereka yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa

yang paling baik di antaranya…“

Sebab turunnya ayat, Aṭa berkata, dari Ibnu Abbas, bahwa

Abu Bakar Siddiq RA, telah beriman kepada Nabi SAW, dan

membenarkannya. Lalu datanglah Abdurrahman bin Auf, Ṭalhah,

24

Al-Wahidi, Asbāb an-Nuzūl Al-Qur‟an..., p.382

Page 18: BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG ULUL ALBĀBrepository.uinbanten.ac.id/2820/5/Bab III.pdf · A. Pengertian Ulul Albāb Pembahasan secara umum diperlukan untuk melihat keumuman pembahasan

48

Zubair, Sa‟ad bin Abu Waqqaṣ untuk bertanya kepadanya (Abu

Bakar), lalu Abu Bakar mengabarkan keimanannya, maka mereka

pun beriman. Berkenaan dengan mereka turunlah ayat; “…sebab

itu sampaikanlah berita itu kepada hamba-hamab-Ku. (yaitu)

mereka yang mendengarkan perkataan…” Dia (Ibnu Abbas)

berkata, “Yang dimaksud dengan ayat „apa yang paling baik di

antaranya‟ adalah Abu Bakar.”25

Ayat-ayat ulul albāb yang berjumlah 16, yang ada Asbāb

an-Nuzūl hanya 5 ayat. Dari kelima ayat tersebut memberikan

sebab-sebab turunnya ayat dengan kejadian yang terjadi, sebagai

pengetahuan untuk pelajaran bagi ummat, tentang kondisi yang

terjadi masa itu.

D. Ayat-Ayat Yang Berkaitan dengan Ulul Albāb

Alquran adalah kitab suci yang sempurna dan mulia.

Banyak kandungan yang terdapat didalamnya, karena didalam

Alquran kata yang lafażnya satu bisa dimaknai begitu banyak

makna, inilah yang menjadi keindahan dalam bahasa Alquran.

Demikian halnya dengan kata ulul albāb, banyak persamān yang

terjadi dengan kata tersebut di Alquran, seperti yang sudah

disebutkan di poin sebelumnya.

Ayat-ayat yang berkaitan dengan ulul albāb adalah yang

dimaksud dengan kesamaan makna secara konteks pemaknaan

25

Al-Wahidi, Asbāb an-Nuzūl Al-Qur‟an..., p.382

Page 19: BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG ULUL ALBĀBrepository.uinbanten.ac.id/2820/5/Bab III.pdf · A. Pengertian Ulul Albāb Pembahasan secara umum diperlukan untuk melihat keumuman pembahasan

49

ayat yang sudah ditertibkan berdasarkan Asbāb an-Nuzūl, adapun

ayat-ayat tersebut akan dirangkum dengan seksama, yaitu:

1. Taqwa Sebagai Bekal Paling Baik

... ي خ إينج دوا و ح ز اديو ٱلز ى ...ٱلتل

”...Bawalah bekal, karena sesungguhnya sebaik-baik bekal

adalah takwa...”(Al-Baqarah [2]: 197)

Ayat di atas (dalam Asbāb an-Nuzūl) menjelaskan bahwa

orang-orang Yaman yang berhaji saat itu tidak membawa bekal

ketika melaksanakan ibadah haji dengan dalih bahwa mereka

bertawakkal kepada Allah dalam perjalanannya menuju Mekkah.

Tetapi sesampainya di Mekkah mereka malah meminta-minta

kepada orang-orang. Maka turunlah ayat tersebut dengan

memberikan penjelasan bahwa takwa adalah sebaik-baik bekal

bagi dunia maupun akhirat.

Bekal takwa dalam ayat tersebut bermaksud bekal yang

cukup agar dapat memelihara diri dari perbuatan hina atau minta-

minta selama perjalanan haji. Seperti firman-Nya:

ت ني ي ا رييش ءحيكمو رييش اين ل يكملي اش لن اع ىز ك دأ ء اد م

لي اس ىو ٱلتل جي ء اي نيو يم ل ذ ي خ يم ل يذ مٱلل ل ل ع

رون ن ٢٦ي ذ

Page 20: BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG ULUL ALBĀBrepository.uinbanten.ac.id/2820/5/Bab III.pdf · A. Pengertian Ulul Albāb Pembahasan secara umum diperlukan untuk melihat keumuman pembahasan

50

“Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan

kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah

untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik.

Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda

kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat” (QS. Al-

A‟rāf [7]: 26)

Dijelaskan bahwa takwa juga digunakan sebagai pakaian

untuk menutup aurat dan untuk perhiasan, dan disebutkan pula

bahwa takwa adalah pakaian yang yang paling baik. Kaitan ayat

tersebut dengan ulul albāb ialah takwa sebagai sebaik-baiknya

bekal untuk melakukan ritual keislaman yaitu haji, dan juga ulul

albāb dalam ayat ini mempunyai makna tadzakkaruun yaitu

orang-orang yang selalu ingat akan kekuasaan Allah.

2. Merenungkan Ciptaan Allah

إين قيل خ تيفي ن م و ٱلص رضي

... ٱل

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi...( QS. Ali

„Imrān [3]: 190)

Ayat ini menjelaskan tetang penciptaan langit dan bumi

berdasarkan Asbāb an-Nuzūl. Bahwa Allah SWT menurunkan

ayat tersebut dalam rangka menetapkan topik dan menjawab

tuduhan-tuduhan orang yang mengingkari-Nya, untuk

menunjukan ketauhidan, ketuhanan, dan keagungan Allah. Ayat

ini berkaitan dengan ayat sebelumnya, yaitu Ali „Imrān [3]: 189;

Page 21: BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG ULUL ALBĀBrepository.uinbanten.ac.id/2820/5/Bab III.pdf · A. Pengertian Ulul Albāb Pembahasan secara umum diperlukan untuk melihat keumuman pembahasan

51

ي للي تيملمو ن م و ٱلص رضي و ٱل يرٱلل ءك دي ش ي

ك ١٨٩عل “Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi, dan Allah

Maha Perkasa atas segala sesuatu.”

Ayat yang lalu menyebutkan keburukan-leburukan orang

Yahudi, dan menegaskan bahwa langit dan bumi milik Allah,

maka Allah menganjurkan untuk mengenal sifat-sifat keagungan,

menuliaan dan kebesaran Allah.26

Bahwa alam semesta beserta

isinya, yang ada di langit dan bumi, adalah milik Allah yang

Maha Segala Sesuatu.

Surat Ali „Imrān [3]: 190, juga berkaitan dengan ayat

setelahnya, yaitu ayat 192-194;

بي ا ر لي وحدخي ن ٱلنار إيىم ةخ خز دأ ل نيو ۥف ليهيين يلظ ال ن و

ار ىص بي ا١٩٢أ جر ا نء انيي

أ وي يم يلي عي اني اديي ايي ادييل هي إيني اش

يكمف ب ير بي ا ة ر يا ٱغفيران ي ي ياش يرع ف ك يي ا لن اذىب ي او اح

ع ي ان ف ح و اريٱل بي ا١٩٣ةر ر ل و رشليم ي اعل دت او ع يي ان و ء اح

م ثي تزيى اي ه تليفٱلليي ل ١٩٤ٱلهييع اد إيىم

26

Kementerian Agama RI, Al-Qur‟an dan Tafsirnya..., Jilid II, p.96

Page 22: BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG ULUL ALBĀBrepository.uinbanten.ac.id/2820/5/Bab III.pdf · A. Pengertian Ulul Albāb Pembahasan secara umum diperlukan untuk melihat keumuman pembahasan

52

“Ya Tuhan kami, sesungguhnya barangsiapa yang

Engkau masukkan ke dalam neraka, maka sungguh telah Engkau

hinakan ia, dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang

penolongpun. Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami mendengar

(seruan) yang menyeru kepada iman, (yaitu): "Berimanlah kamu

kepada Tuhanmu", maka kamipun beriman. Ya Tuhan kami,

ampunilah bagi kami dosa-dosa kami dan hapuskanlah dari kami

kesalahan-kesalahan kami, dan wafatkanlah kami beserta orang-

orang yang banyak berbakti. Ya Tuhan kami, berilah kami apa

yang telah Engkau janjikan kepada kami dengan perantaraan

rasul-rasul Engkau. Dan janganlah Engkau hinakan kami di hari

kiamat. Sesungguhnya Engkau tidak menyalahi janji”

Ayat tersebut adalah doa bagi orang-orang yang mengakui

akan kebesaran Allah, mengerti dan paham akan ajaran agama

untuk memohon dihindarkan dari siksa neraka. Doa yang tulus

dan dibarengi usaha dan sadar akan kebesaran Allah yang akan

sampai kepada yang menciptakan alam semesta, dan sifat tersebut

harus ada pada diri ulul albāb.

3. Jangan Mencampur Adukkan Antara Yang Buruk dengan

Yang Baik

ي صخ ييكليبو ٱل تييدل ي ...ٱلط

“Katakanlah (Muhammad), “Tidaklah sama yang buruk dengan

yang baik... (QS. Al-Maidah [5]: 100)

Ayat ini menjelaskan, bahwa Allah menyuruh Rasulullah

untuk menjelaskan ciri-ciri sesuatu perbuatan dan orang-orang

Page 23: BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG ULUL ALBĀBrepository.uinbanten.ac.id/2820/5/Bab III.pdf · A. Pengertian Ulul Albāb Pembahasan secara umum diperlukan untuk melihat keumuman pembahasan

53

yang melakukannya, yang akan menyebabkan mereka

memperoleh pahala atau siksa-Nya.

Dijelaskan pula, bahwa keburukan dan kebaikan tidaklah

sama, dengan contoh harta benda yang baik atau yang diperoleh

dengan halal tidaklah sama dengan harta benda yang buruk yang

diperoleh dengan jalan yang haram, walaupun digunakan untuk

beribadah kepada Allah, bahkan mengambil sesuatu yang haram

untuk menafkahkan haji, jihad ataupun sedekah, maka nilainya

sama sekali tidak menyamai sayap seekor nyamuk di sisi Allah,

maksudnya tidak ada nilai sekcil apapun, sesungguhnya Allah

tidak akan menerima kecuali yang baik.

Konteks pemaknaan ayat tersebut, sama seperti yang

dijelaskan pula dalam firman-Nya surat Al-Baqarah [2]: 267,

yaitu;

ا يل أ ييو ي اٱل ميه بخمو ص ان ن جي يب ي نيوط

ج ا ىفيل أ ج ا ي ء ان

يو خر جي ال كمن أ رضي

جٱل ا ه ت ي ه ل ٱل تييد و حيفيلن نيي

ل صخمب‍ا فييي و و ج ا نتغهيض أ إيل يي ذي جخي ا ٱعل ه ن

أ يٱلل ني

غ

ييد ٢٦٧ح “Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan allah)

sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari

apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah

Page 24: BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG ULUL ALBĀBrepository.uinbanten.ac.id/2820/5/Bab III.pdf · A. Pengertian Ulul Albāb Pembahasan secara umum diperlukan untuk melihat keumuman pembahasan

54

kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan

daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya

melainkan dengan memincingkan mata terhadapnya. Dan

ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji” (QS.

Al-Baqarah: 267)

Maksudnya zakatkanlah yang baik-baik dari hasil usaha

yang telah dilakukan, berupa harta dan lain-lain yang baik-baik

berupa hasil bumi berupa biji-bijian dan buah-buahan, tetapi

jangan sengaja mengambil yang jelek atau yang buruk dari hasil

bumi tersebut, padahal sendirinya tidak mau mengambilnya yang

jelek tadi, artinya pura-pura tidak tahu atau tidak melihat

kejelekannya, maka jangan sekali-kali berani memberikan itu

guna memenuhi hak Allah, bahwa semua itu akan ditolak

dihadapan-Nya. Seperti firman-Nya pula:

ج ا و ء اح م جٱل ت ا ل ح ت ت د ل و م ل نن يٱل تييد أ ة يبي ي و ٱلط ل

ليكمإيى نن أ مإيل ل نن

أ ج ا كل

اۥح أ تيي ان خب ن ٢ك

“Dan berikanlah kepada anak-anak yatim (yang sudah balig)

harta mereka, jangan kamu menukar yang baik dengan yang

buruk dan jangan kamu makan harta mereka bersama hartamu.

Sesungguhnya tindakan-tindakan (menukar dan memakan) itu,

adalah dosa yang besar” (QS. An-Nisā‟: 2)

Maksud ayat ini adalah memberikan harta kepada anak-

anak yatim yaitu anak-anak yang tidak berbapak jika sudah balig

dan jangan menukar yang baik dengan yang buruk artinya yang

Page 25: BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG ULUL ALBĀBrepository.uinbanten.ac.id/2820/5/Bab III.pdf · A. Pengertian Ulul Albāb Pembahasan secara umum diperlukan untuk melihat keumuman pembahasan

55

halal dengan yang haram dan jangan mengambil harta yang baik

dari anak yatim itu lalu diganti dengan harta yang jelek dan

jangan memakan harta anak yatim karena itu adalah dosa atau

kesalahan yang besar.

Konteks makna tersebut juga disebut dalam surat Al-

Anfāl [8]: 37, yaitu;

لي هيي ٱل تييد ٱلل يبينيو ي ٱلط ة جع ل ٱل تييد و ۥب عض عل

نه ۥب عضف ي ل ي جع اف ييع مۥج هيم ل وجأ يم ج في

ون سي ٣٧ٱلخ “Supaya Allah memisahkan (golongan) yang buruk dari yang

baik dan menjadikan (golongan) yang buruk itu sebagiannya di

atas sebagian yang lain, lalu kesemuanya ditumpukkan-Nya, dan

dimasukkan-Nya ke dalam neraka Jahannam. Mereka itulah

orang-orang yang merugi” (QS. Al-Anfāl: 37)

Maksud ayat ini adalah tentang memisahkan antara

golongan yang buruk yaitu orang kafir dan golongan yang baik

yaitu orang mukmin dan Allah menjadikan golongan yang buruk

itu sebagiannya di atas sebagian yang lain, artinya Allah

mengumpulkan mereka secara bertumpuk-tumpuk, sebagian di

antara mereka berada di atas sebagian yang lain dan dimasukkan-

Nya ke dalam neraka Jahanam. Mereka itulah orang-orang yang

merugi.

Page 26: BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG ULUL ALBĀBrepository.uinbanten.ac.id/2820/5/Bab III.pdf · A. Pengertian Ulul Albāb Pembahasan secara umum diperlukan untuk melihat keumuman pembahasan

56

Ayat-ayat tersebut berkaitan dengan ulul albāb, yang

dimana ulul albāb dapat menempatkan sesuatu pada tempatnya

yaitu membedakan antara yang baik dan buruk sebagai acuan

bahwa tidak boleh melakukan usaha kebaikan dengan dasar

daripada keburukan, walaupun ingin kebaikan tetapi melakukan

dengan dasar keburukan maka hasilnya akan tertolak oleh Allah.

4. Keadaan Orang Mukmin Dihadapan Allah

و ن ييجء اى اء أ ق لي

... ٱل“(Apakah kamu orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah

orang yang beribadah pada waktu malam... (QS. Az-Zumar: 9)

Ayat ini menjelaskan antara orang yang yang

menjalankan ketaatan kepada Allah dengan orang yang tidak

demikian, dan membandingkan antara orang yang berilmu

dengan orang yang tidak berilmu.

Apakah orang dibaca Amman, dan dapat dibaca Aman

yaitu yang beribadah yang berdiri melakukan amal ketaatan,

yakni salat pada waktu-waktu malam hari dengan sujud dan

berdiri dalam salat dan takut kepada hari akhirat yaitu takut akan

azab pada hari itu dan mengharapkan rahmat yaitu surga. Dan

bahwasanya orang yang beruntung mendapatkan hidayah oleh

Allah dan memikirkan ibadahnya dan hanya orang-orang yang

berakal yang dapat menerima pelajaran.

Page 27: BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG ULUL ALBĀBrepository.uinbanten.ac.id/2820/5/Bab III.pdf · A. Pengertian Ulul Albāb Pembahasan secara umum diperlukan untuk melihat keumuman pembahasan

57

Konteks pemaknaan ayat tersebut berkaitan dengan ayat

setelahnya, seperti dalam firmannya;

كل عيت ادي ييو ي جٱل ا ي جء ان ا ل بٱت ير ه ذي ه جفي ا ي خص أ ييو يل ل كم

ني ا رضٱلدل أ و ي ث ص يخ ٱلل ف ي ا إينه ث ع شي ون و بي مٱلص جر

أ

اب ييخيص يغ ١٠ة“Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang beriman.

bertakwalah kepada Tuhanmu". Orang-orang yang berbuat baik

di dunia ini memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu adalah

luas. Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang

dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (QS. Az-Zumar: 10)

Karakteristik yang ada pada ayat tersebut sama seperti

ulul albāb, berisi orang-orang mukmin yang selalu taat kepada

Allah dengan takwa. Sehingga ulul albāb merupakan representasi

orang-orang yang mampu memadukan antara qānit yaitu kaya

akan amal kebaikan dan „ālim yaitu berwawasan luas dan dapat

mengambil hikmah darinya sebagai pijakan untuk melangkah

menuju kebaikan hidup.

Page 28: BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG ULUL ALBĀBrepository.uinbanten.ac.id/2820/5/Bab III.pdf · A. Pengertian Ulul Albāb Pembahasan secara umum diperlukan untuk melihat keumuman pembahasan

58

5. Orang-Orang yang Diberi Petunjuk

عيت ادي... ي ييو ١٧ ب ش ٱل ل ي صخ هيعن ٱلل ي تتيعن ف

ي خص أ ...ۥ

“ …sebab itu sampaikanlah berita itu kepada hamba-hamab-Ku.

(yaitu) mereka yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa

yang paling baik di antaranya...” (QS. Az-Zumar: 17-18)

Berkaitan dengan ayat sebelumnya yaitu ayat 17,

menjelaskan tentang orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah

dan orang-orang yang menjauhi ṭāghut yaitu berhala maksudnya

adalah tidak menyembahnya dan kembali kepada Allah. Dan

menyambung dalam ayat 18 dengan jawaban yaitu mereka yang

mendapatkan surga, maka dari itu, sampaikanlah berita itu kepada

hamba-hamba Allah yang ingin menuju Surga-Nya.

Lalu, orang-orang yang mendapat petunjuk adalah orang-

orang yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang

paling baik di antaranya dan mengikuti sesuatu yang mengandung

kemaslahatan bagi mereka. Mereka itulah orang-orang yang telah

diberi Allah petunjuk dan mereka itulah orang-orang yang

mempunyai akal dan mempunyai pikiran. Dalam Asbāb an-

Nuzūl, diceritakan orang-orang yang meninggalkan ṭāghut ialah

Abu Bakar Aṣ-Ṣiddiq, dan datanglah Abdurrahman bin Auf,

Ṭalhah, Zubair, Sa‟ad bin Abu Waqqaṣ untuk menanyakan

keimanannya, maka mereka beriman. Dalam firman-Nya;

Page 29: BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG ULUL ALBĀBrepository.uinbanten.ac.id/2820/5/Bab III.pdf · A. Pengertian Ulul Albāb Pembahasan secara umum diperlukan untuk melihat keumuman pembahasan

59

ييو ٱل ل ي صخ هيعن ٱلل ي خص أ ي تتيعن ف ۥ هيم ل وج

ييو أ ٱل

م ى د جٱلل ا ل وجمأ هيم ل وج

أ بيو لب

١٨ٱل

“(yaitu) mereka yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti

apa yang paling baik di antaranya. Mereka itulah orang-orang

yang telah diberi petunjuk oleh Allah dan mereka itulah orang-

orang yang mempunyai akal sehat.” (QS. Az-Zumar: 18).

Maksud dari ayat-ayat yang berkaitan dengan ulul albāb

ditinjau dari Asbāb an-Nuzūl, dalam arti lafadz semua memiliki

yang namanya suatu kelebihan atau keunggulan. Jika dikaitkan

dengan konteks pemaknaan ayat, semuanya berkesinambungan

dengan tersirat bahwa makna yang termaktub didalamnya

berbeda-beda dengan kegunaannya yang bermacam-macam,

mempunyai tugasnya masing-masing dalam koridor untuk tetap

beribadah kepada Allah. Akan tetapi, dari sebagian ayat tersebut,

semuanya mengalir kepada ulul albāb sebagai patron dalam

berkehidupan, untuk mendapatkan predikat yang benar-benar

albāb.

Page 30: BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG ULUL ALBĀBrepository.uinbanten.ac.id/2820/5/Bab III.pdf · A. Pengertian Ulul Albāb Pembahasan secara umum diperlukan untuk melihat keumuman pembahasan

60

E. Penafsiran Ayat-Ayat Ulul Albāb Menurut Para Ulama Tafsir

Sejarah perkembangan tafsir dari masa ke masa

mengalami peningkatan secara terus menerus secara signifikan.

Dimulai pada zaman kenabian, para sahabat, tabi‟in, tabi‟ tabi‟in,

salafuṣ ṣalih, ulama klasik, sampai ulama kontemporer saat ini.

Dari perkembangan tersebut, penafsiran Alquran melalui proses

yang begitu dalam dan signifikan.

Abad 20 saat ini, dinamakan abad millennial yang

kesemuanya dapat diakses melalui digital atau yang disebut

digitalisasi global. Untuk perkembangan ilmu pengetahuan sangat

bagus, karena bisa untuk menjaga kerapuhan penulisan dalam

bentuk tulis kertas atau bahan lainnya. Namun, kita sebagai orang

yang terlahir di zaman sekarang, jangan menafikan bahwa tulisan

juga sangat dipandang perlu untuk perkembangan ilmu

pengetahuan. Dan itu yang digunakan oleh ulama-ulama tafsir

untuk menafsirkan Alquran, melalui tulisan ataupun media

lainnya. Sampai akhirnya muncul banyak kitab-kitab tafsir yang

dijadikan rujukan bagi para pelajar abad sekarang, sebagai

referensi atau pelajaran untuk dapat memahami isi Alquran.

Pendapat tentang ulul albāb menurut ulama tafsir sangat

bermacam-macam, dengan bermacam-macam pandangan tersebut

menjadikan kekayaan tersendiri dalam menafsirkan Alquran,

maka dari itu akan dipaparkan terkait istilah penafsiran ulul albāb

menurut para ulama tafsir, yaitu, Ahmad Muṣṭofa Al-Maraghi

dengan Tafsir Al-Maraghi, Buya Hamka dengan Tafsir Al-Aẓar,

Page 31: BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG ULUL ALBĀBrepository.uinbanten.ac.id/2820/5/Bab III.pdf · A. Pengertian Ulul Albāb Pembahasan secara umum diperlukan untuk melihat keumuman pembahasan

61

Ibnu Katsir dengan Tafsir Al-Aẓim, M. Quraiṣ Ṣihab dengan

Tafsir Al-Misbah, dan Tafsir Kementerian Agama. Adapun

pendapat para ulama tafsir ialah:

1. Ahmad Muṣṭofa Al-Maraghi dengan Tafsir Al-Maraghi

Menurut tafsirnya, ulul albāb ialah orangorang yang tidak

melalaikan Allah dalam sebagian waktunya. Mereka merasa

tenang dengan mengingat Allah dan tenggelam dalam kesibukan

mengoreksi diri secara sadar bahwa Allah selalu mengawasi

mereka, dan hanya melakukan dzikir kepada Allah. Hal itu masih

belum cukup untuk menjamin hadirnya hidayah, tetapi harus pula

dibarengi dengan memikirkan keindahan ciptaan dan rahasia

Allah.27

2. Buya Hamka dengan Tafsir Al-Aẓar

Menurut Buya Hamka dalam tafsirnya, orang-orang yang

mengerti akan kebenaran yang sejati hanyalah ulul albāb.

Kebenaran yang sejati ialah Tauhid, kalimat Lā Ilāha Illallah.

Untuk mencapai hakikat tersebut, tidak lain ialah orang yang

mempunyai inti pengertian melihat alam yang ada

disekelilingnya, dengan kekuatan mata batin yang dapat

menembus dan melihat apa yang tidak dapat ditangkap oleh akal

dan fikiran.28

27

Ahmad Musṭafa Al-Maraghi, Tafsir Al-Maraghi 28

Hamka, Tafsir Al-Azhar, (Jakarta: Pustaka Panjimas, 1983), Juz 13-

14, p.86

Page 32: BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG ULUL ALBĀBrepository.uinbanten.ac.id/2820/5/Bab III.pdf · A. Pengertian Ulul Albāb Pembahasan secara umum diperlukan untuk melihat keumuman pembahasan

62

3. Ibnu Katsir dengan Tafsir Al-Aẓim

Menurut Ibnu Katsir dalam tafsirnya, dijelaskan bahwa

ulul albāb ialah orang-orang yang dapat mengambil nasehat,

mengambil suri tauladan, dan memikirkannya.29

Disebut juga

sebagai orang-orang yang berakal dan kaum cerdik, cendikia,

yang dapat kalian menahan diri dan meninggalkan hal-hal yang

diharamkan Allah Ta‟ala dan perbuatan dosa kepada-Nya, dan

bertakwa merupakan sebutan yang mencakup segala macam

bentuk ketaatan dan tin-dakan menjauhi segala bentuk

kemunkaran.30

Tidak ada yang mengambil pelajaran dari suatu nasihat

dan peringatan kecuali orang-orang yang memiliki hati dan akal,

yaitu yang memahami apa yang sedang dibicarakan dan makna

yang terkandung dalam firman Allah, semua itu ada pada sifat

ulul albāb.

4. M. Quraiṣ Ṣihab dengan Tafsir Al-Misbah

Menurut M.Quraiṣ Ṣihab dalam tafsirnya dijelaskan

bahwa, orang-orang ulul albāb ialah orang-orang yang tidak

diselubungi akal mereka oleh kerancuan, yaitu orang-orang yang

beriman, karena tidak ada alasan untuk tidak bertaqwa kepada

29

Abdullah bin Muhammad bin Abdurrahman bin Iṣaq Al-Ṣeikh,

Tafsir Ibnu Katsir, diterjemahkan oleh M.Abdul Ghoffar, dengan judul asli:

Lubābut Tafsīr min Ibni Katsīr, (Bogor: Pustaka Imam asy-Syafi‟i, 2003), Jilid

4, p.494 30

Al-Ṣeikh, Tafsir Ibnu Katsir,…, Jilid 1, p.338

Page 33: BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG ULUL ALBĀBrepository.uinbanten.ac.id/2820/5/Bab III.pdf · A. Pengertian Ulul Albāb Pembahasan secara umum diperlukan untuk melihat keumuman pembahasan

63

Allah.31

Juga disebut sebagai orang-orang yang berakal murni,

tidak diselubungi oleh kulit, yakni kabut idea yang dapat

melahirkan kerancuan dalam berfikir,32

yang merenungkan

ketetapan Allah dan melaksanakannya diharapkan meraih

keberuntungan, dan siapa yang menolaknya pasti terdapat

kerancuan dalam cara berfikirnya.

5. Tafsir Kementerian Agama

Menurut tafsirnya, ulul albāb bisa diartikan sebagai alat

untuk memperoleh hikmah yaitu akal yang sehat dan cerdas, yang

dapat mengenal sesuatu berdasarkan dalil-dalil dan bukti-bukti,

dan dapat mengetahui sesuatu menurut hakikat yang

sebenarnya.33

Juga menerangkan sifat orang yang suka

memperhatikan makhluk Allah, suka memikirkan dan

merenungkannya, semata-mata hanya karena Allah dan untuk

mencari kebenaran.34

Pendapat para ulama yang demikian, menjelaskan bahwa

sifat-sifat ulul albāb digunakan pada setiap keadaan. Dengan

taqwa sebagai dasar utama dalam menjalankannya, tawakkal dan

sampai istiqomah untuk tetap terus mengingat dan mentadabburi

31

M.Quraiṣ Ṣihab, Tafsir Al-Miṣbah: Pesan, Kesan dan Keserasian

Al-Qur‟an, (Jakarta: Lentera Hati, 2011), Vol. 14, p.151-152 32

Ṣihab, Tafsir Al-Miṣbah: Pesan, Kesan dan Keserasian Al-

Qur‟an,…, Vol. 2, p. 16 33

Kementerian Agama RI, Al-Qur‟an dan Tafsirnya (Edisi yang

Disempurnakan), (Jakarta: Widya Cahaya, 2011), Jilid 1, p.408 34

Kementerian Agama RI, Al-Qur‟an dan Tafsirnya (Edisi yang

Disempurnakan)…, Jilid 1, p.456

Page 34: BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG ULUL ALBĀBrepository.uinbanten.ac.id/2820/5/Bab III.pdf · A. Pengertian Ulul Albāb Pembahasan secara umum diperlukan untuk melihat keumuman pembahasan

64

segala ciptaan-Nya sebagai bentuk syukur atas nikmat yang telah

diberikan dan sebagai pelajaran bagi orang-orang yang mengerti

sesuatu.