ii riwayat perkembangan biara-biara - ofm.or.id · sumber inspirasi mereka (san damiano menjadi...
TRANSCRIPT
II Riwayat Perkembangan Biara-biara Para Pengikut Santa Clara
1. Hubungan dengan San Damiano
1. Hubungan dengan San Damiano
Selama Clara masih hidup, sudah terdapat tujuh atau delapan biara Wanita-Miskin di Italia.
Kardinal Raynald dalam tahun 1228 menyebut adanya 24 biara Wanita Miskin yang tersebar
di seluruh Italia. Dalam tahun-tahun itu begitu banyak biara Wanita Miskin yang didirikan di
segala tempat di luar Italia. Ketika Clara wafat tercatat adanya lebih dari 100 biara yang
terdiri dari 68 biara di Italia, 21 di Spanyol, 14 di Perancis dan 8 di Jerman.
Meskipun semua biara tersebut merasa sangat erat hubungannya dengan San Damiano,
namun masing-masing biara itu telah berdikari (otonom). Clara maupun Biara San Damiano
tidak pernah menjadi pimpinan dan pusat atas berbagai biara lain. Hubungan hanya terletak
pada persamaan cita-cita dan semangat. Namun semua biara mengakui bahwa Clara adalah
sumber inspirasi mereka (San Damiano menjadi semacam pusat rohani). Ini tampak dari
kenyataan, bahwa ketika Clara wafat tahun 1253, dibuat surat edaran yang ditujukan kepada
semua suster dari Ordo San Damiano yang tersebar di seluruh dunia.
2. Biara-biara yang menerima AD Clara
Pada waktu Clara meninggal pada 11 Agustus 1253 telah tercatat ada sekitar 120 biara wanita
yang berorientasi kepada San Damiano. Ada yang merupakan biara baru dan ada juga biara
yang memang sudah berdiri sebelumnya. Kedua macam biara ini bukan didirikan oleh Santa
Clara. Demikian pula, tidak semua biara yang berorientasi pada San Damiano itu menerima
Anggaran Dasar Santa Clara. Adapun biara-biara yang menerima Anggaran Dasar Santa
Clara antara lain:
Biara di Monticelli
Biara ini semula merupakan biara Benediktines yang kemudian menyatakan diri untuk
bergabung dangan biara San Damiano. Olah karena itu Agnes adik Clara dikirim ke biara itu
untuk memimpin pelaksanaan perubahan itu. Agnespun menjadi abdis di biara itu.
Biara di Brigge - Belgia
Biara ini didirikan oleh Ermentrudis. Beliau mengenal Clara serta para saudarinya di San
Damiano lewat para Saudara Dina yang datang di Belgia sekitar tahun 1233. Kemudian
beliau mulai mengadakan hubungan surat menyurat dengan Clara. Ia pun lalu pergi ke Roma
untuk mohon kepada Paus agar diperkenankan menerima dan menjalankan Anggaran Dasar
Clara. Paus mengabulkan permohonannya. Sayang sekali ketika Ermentrudis sampai di Roma
dan ingin berjumpa dengan Clara, ia mendapat berita, bahwa Clara telah meninggal dunia.
Selain di Brigge, Ermentrudis juga mendirikan biara di Gent dan di Leper.
Biara di Praha
Biara ini didirikan oleh Agnes, puteri raja Ottokar I di Bohema. Agnes mendengar tentang
Clara dari keluarganya yang berkunjung ke Italia dan dari para Saudara Dina yang sudah
datang di Praha tahun 1224-1225. Biara ini didirikan beserta rumah sakit – Santo Fransiskus
– pada tahun 1230. Untuk memulai biara tersebut, beliau memohon 5 suster dari Trente-Italia
yang bersama dengan 7 bangsawati mulai masuk pada tanggal 11 November 1232. Agnes
sendiri baru masuk pada hari Pentekosta tanggal 11 luni 1234. Semula beliau tidak
mengetahui tentang cita-cita kemiskinan radikal Clara. Maka biara yang beliau buka adalah
biara indah bagaikan istana, serta memberinya tunjangan hidup. Beliau mohon peneguhan
kepada Paus Gregorius IX Yang dengan senang hati melaksanakannya. Peneguhan Paus pada
tanggal 18 Mei 1235 antara lain menyatakan bahwa rumah sakit di samping biara tersebut
tidak pernah boleh terpisah dari biara dan pendapatan dari rumah sakit itu diperuntukkan
demi penghidupan para susternya.
Ketika tahun 1237 Agnes mendengar cita-cita hidup kemiskinan Clara, beliau mau hidup
dengan cara yang sama. Sebagai ganti jaminan penghidupan dari hasil rumah sakit beliau
mau dicarikan sedekah oleh para saudara dina. Sejak saat itu pula beliau menolak jaminan
dari kakaknya yaitu raja Wenzel I. Pada 15 April 1238 beliau menerima ―Privilegium
Paupertatis – Privilege Kemiskinan‖ dari Paus Gregorius IX. Demi kemiskinan radikal yang
ingin dijalankan, secara resmi rumah sakit dilepaskan dari biara dalam bulla ‗Pia Credulitate
Tenentes‘. Tahun 1237- 1238 Agnes mengajukan Anggaran Dasarnya sendiri kepada Paus
Gregorius IX. Permohonan tersebut ditolak pada 11 Mei 1238, dalam bulla ‗Angelis
Gaudium‘; dan Agnes diwajibkan untuk menerima Anggaran Dasar Clara yang telah disusun
oleh beliau sendiri disamping ‗Privilege Kemiskinan‘ yang sudah diterimanya. Kemudian
semua biara Claris diwajibkan untuk menerima Anggaran Dasar Clara.
Adanya biara baru yang didirikan oleh Agnes di Praha, menjadi awal dari munculnya biara-
biara lain. Bohema merupakan pintu gerbang penghubung Negeri Eropa Timur. Masuknya
Agnes ke dalam biara yang didirikannya dengan upacara penerimaan jubah kebiaraan yang
berlangsung lama, menjadi saat peristiwa yang penting. Banyak orang dari Bohema,
Hungaria, Belgia, para sahabat dan kenalan beliau datang hadir untuk menyaksikan.
Keputusan Agnes ini membangkitkan semangat bagi banyak puteri bangsawan lainnya,
antara lain:
1. Puteri Cunigundis yang membuka biaranya di Moravia tahun 1242,
2. Puteri Salomea dari Krakau yang mengundang suster Claris ke Polandia,
3. Bangsawati nyonya Ingerd dari Roskilde - Denmark yang berperan sangat besar dalam
gerakan Fransiskan. Setelah kematian suaminya yang pertama, ia mendirikan empat biara
Fransiskan. Bersama suaminya yang kedua, mereka tinggal di Jerman di mana beliau mulai
berkenalan dengan Agnes dari Praha. Tidak lama sesudah kematian suaminya yang kedua ini
beliau kembali ke Denmark dan merencanakan untuk membuka biara Wanita Miskin. Dengan
perantaraan Agnes — yang kemungkinan didukung oleh Clara — nyonya Ingerd mohon ijin
kepada Paus untuk rencananya tersebut. Paus menyetujui, maka dibukalah biara Wanita
Miskin di Denmark tahun 1257.
Biara-biara yang muncul itu tidak semua menerima Anggaran Dasar Clara, seperti biara
Agnes di Praha. Biara-biara itu ada yang menerima Anggaran Dasar Hugolinus, ada yang
menerima Anggaran Dasar lnnocentius IV.
3. Biara yang didirikan oleh pejabat Gereja.
Ada juga kelompok atau biara baru yang didirikan oleh pejabat Gereja. Misalnya Kardinal
Hugolinus membuka biara baru di Italia yaitu di Perugia dan Spoleto. Kemudian seorang
Uskup mendirikan biara di Reims — Perancis. Tercatat dalam kronik biara bahwa Uskup ini
pernah berkunjung ke biara San Damiano dan memohon kepada Clara untuk mengirim
suster-susternya dan membuka biara di keuskupannya dan beliau berjanji akan melindungi
suster-suster itu. Clara menjawab bahwa ia akan mengutus suster-susternya apabila kelompok
di San Damiano sudah berkembang.
4. Biara di Longchamps.
Biara di desa Longchamps dekat Paris-Perancis ini didirikan oleh Isabella pada tahun 1254-
1255. Ia seorang puteri raja Ludovicus VIII dan adik dari raja Ludovicus IX seorang
pendukung gerakan Fransiskan dan secara pribadi terlibat sebagai anggota ordo III awam.
Dalam mengatur gaya hidup biara ini, Isabella dibantu oleh Saudara Dina dan beberapa
pengikut Clara yang berkediaman di Reims. Karena Anggaran Dasar Clara sebenarnya hanya
diresmikan untuk biara San Damiano, ia tidak begitu saja dapat diambil-alih, maka pada
tahun 1252 Isabella mulai menggarap Anggaran Dasarnya. Anggaran Dasar itu sesungguhnya
disusun oleh Mansuetus OFM yang ditolong oleh tiga Saudara Dina (semuanya memiliki
gelar magister teologi di Paris) dan Bonaventura berperan sebagai pengawas.
Anggaran Dasar Isabella itu sesungguhnya suatu saduran dari Anggaran Dasar karangan
Clara, hanya disesuaikan sedikit dengan situasi di Perancis. Pada tahun 1259 Anggaran Dasar
Isabella itu diresmikan oleh Paus Alexander IV; dan pada tahun 1263 Anggaran dasar itu
diteguhkan kembali oleh Paus Urbanus IV dengan perubahan kecil. Dalam Anggaran Dasar
itu satu unsur penting bagi Clara yang sangat ditekankan adalah ikatan dengan Ordo Saudara
Dina. Misalnya: - ditetapkan, bahwa Visitator selalu mesti seorang Saudara Dina; juga
mengenai Bapa Pengakuan mesti dari Ordo I (sesuai dengan maksud Clara dan Fransiskus};
bahkan para rubiah ini disebut Sorores Minores — Saudari-saudari Miskin. Akan tetapi unsur
lain yang dasariah bagi Clara (yakni ―Privilegium Paupertatis‖) tidak ada dalam Anggaran
Dasar yang disusun oleh Isabella ini, maka biara di Longchamps itu mempunyai harta milik
tetap sebagai jaminan hidup. Demikian juga biara-biara yang disebut ‗biara Claris‘ baik yang
ada di Perancis maupun di Inggris dan dua biara di Italia yang menggantikan AD Hugolinus
atau lnnocentius IV dengan AD Isabella mempunyai harta milik tetap sebagai jaminan hidup.
5. Macam-macam AD
Jadi sejauh ini ada macam-macam Anggaran Dasar bagi biara-biara Claris. Ada Claris
dengan AD Hugolinus, ada Claris dengan AD Innocentius IV, ada Claris dengan AD Isabella
dan ada Claris dengan AD Clara. Kebanyakan tidak menerima privilegium paupertatis.
Rupanya itu dianggap mustahil. Para rubiah itu mesti memiliki jaminan hidup. Para suster
Claris di San Damiano sendiri tetap sedapat-dapatnya setia pada semangat Clara. Tetapi pada
tahun 1257 waktu mereka meninggalkan San Damiano (yang sudah tidak cukup menampung
para suster) dan pindah ke biara Santa Clara di kota Assisi, mereka mulai memperlunak gaya
hidup mereka.
6. Anggaran Dasar Urbanis
Sepuluh tahun sesudah Clara wafat, Paus Urbanus IV menyusun satu Anggaran Dasar baru
bagi semua biara yang mengambil semangat Santa Clara. Beliau mempersatukan semua
perbedaan nama dari Biara-biara tersebut dengan tetap memberi nama: Ordo Santa Clara.
Dalam AD itu nama Clara dijunjung tinggi akan tetapi inti semangatnya yaitu kemiskinan
dan hubungan dengan OFM tidak disinggung sama sekali.
Pemeliharaan para suster dipercayakan kepada Kardinal Pelindung yang hendaknya
mengangkat seorang Visitator yang cakap. Hal ini disebabkan karena adanya persoalan
bahwa Crescentius dari Yesi (1244-1247) Minister General merasa keberatan untuk
bertanggung jawab terhadap para suster dari semua biara kecuali San Damiano. Tetapi tahun
1297 tanggung jawab tersebut diserahkan kepada Minister General OFM, yang hendaknya
menganjurkan kepada semua biara yang belum menerima Anggaran Dasar Urbanus agar
menerimanya. Semua biara yang menerima Anggaran Dasar Urbanus itu disebut Claris
Urbanis. Sejak saat itulah AD Santa Clara tidak dipakai dan hilang tidak tahu dimana.
Anehnya pula bahwa semua biara yang melaksanakan AD (Urbanus) tersebut tetap diberi
nama Ordo Santa Clara, sedangkan pribadi dan semangat Clara sendiri kurang dimengerti dan
dikenal. AD ini berlaku sampai dengan kira-kira pertengahan abad yang lalu. Sampai
sekarang masih ada beberapa biara yang mempergunakannya.
7. Zaman Pembaharuan.
a. Kemerosotan cita-cita.
Separti halnya dalam Ordo I Fransiskan, demikian juga dalam Ordo II kemudian terjadi
kemerosotan semangat dalam menghayati cita-cita asli. Perkembangan jumlah anggota yang
begitu pesat ternyata tidak selalu disertai dengan kesetiaan terhadap cita-cita asli. Tertib
hidup sebagai putri-putri Claris tidak selalu berhasil ditepati. Harta maupun hadiah dari para
penderma dengan gampang diterima, demikian juga kekayaan maupun milik para calon dapat
dibawa serta ketika masuk ke dalam biara. Ini tentu saja sangat berlawanan dengan cita-cita
kemiskinan radikal pendiri. Meski suasana kacau dan merosot namun masih terdapat juga
orang-orang suci dalam Ordo II pada masa itu, misalnya Clara dari Rimini (1326). Dalam
perjalanan waktu, muncul tokoh-tokoh pembaharu dari dalam Ordo.
b. Santa Coleta dari Corbi.
Coleta Boylat dilahirkan di Corbi tahun 1381. Semula beliau menjalani hidup sebagai pertapa
(reclusa tahun 1402-1406). Setalah beliau mendapat beberapa penampakan dari Fransiskus
yang memberinya tugas untuk memperbaharui ketiga Ordonya, Coleta meninggalkan
pertapaannya dan pergi ke Nice di mana Paus Benediktus XIII tinggal di Avignon. Dalam
tangan Paus ini beliau mengucapkan profesinya dan menerima anggaran Dasar Clara. Baliau
diangkat menjadi Abdis dan ditugaskan untuk memperbaharui ketiga Ordo Santo Fransiskus.
Wanita muda berumur 25 tahun ini berkeyakinan mendapat tugas dari Allah sandiri untuk
menjauhkan kejahatan dari gereja dengan memperbaharui ketiga Ordo Santo Fransiskus.
Beliau mulai dengan memperbarui hidup doa dan tapa dalam Ordo ll. Karena rahmat Allah
dan dukungan dari para pemimpin dunia Coleta mulai mengadakan perjalanan ke Perancis,
Balgia dan Belanda dan mengupayakan pembaruan dalam semangat kesempurnaan Injil dan
kemiskinan. Rupanya keuletan dan usaha beliau yang tak kenal lelah dengan dukungan dari
Paus Benediktus XIII itu menghasilkan buah yang baik. Banyak biara yang mengikutinya dan
memperbaharui semangat hidup dalam mengikuti Kristus secara radikal. Ketika beliau wafat
di Gent-Belgia dalam tahun 1447, tercatat 22 biara yang beliau perbaharui, sehingga mereka
kembali menjalankan Anggaran Dasar Clara serta melaksanakan Konstitusi yang beliau
susun. Konstitusi beliau ini disahkan oleh Minister General tahun 1434 dan diteguhkan oleh
Paus Pius II tahun 1458.
Dalam Konstitusi tersebut beliau menekankan antara lain:
• Kembali kepada kemiskinan asli San Damiano. Para calon yang mau masuk diharapkan
sudah mengambil jarak dari semua miliknya. Emas kawin tidak boleh diminta dari padanya.
• Masing-masing suster harus berpakaian sangat sederhana, namun rapi. Segala milik dan
penghasilan hidup dilarang sama sekali, demikian juga gudang dan persediaan untuk jangka
waktu panjang - semua itu harus dibuang.
• Bangunan biara harus sangat sederhana.
• Sebagai penghidupan harian, para suster harus bekerja. Kewajiban itu berlaku bagi semua
suster. Semua pekerjaan yang dapat dikerjakan oleh suster sendiri tidak boleh dikerjakan
orang lain atau orang luar.
• Sebagai tanda kesederhanaan dilarang adanya upacara meriah pada kesempatan pengesahan
Abdis maupun upacara profesi.
• Pendidikan intelektual dianggapnya tidak berlawanan dengan semangat Anggaran Dasar;
maka disamping segala kesibukan harian para suster hendaknya membaca buku-buku yang
bermutu dan dalam setiap biara hendaknya terdapat perpustakaan.
• Bersama kemiskinan, cinta kasih pada sesama dijunjung tinggi dan hendaknya diusahakan
dan dilaksanakan.
• Menurut semangat Anggaran Dasar, semua suster adalah sederajat.
• Semua tugas dan jabatan merupakan bentuk pelayanan.
Coleta mengambil banyak ketentuan slot dari Anggaran Dasar Urbanus IV yang sudah
merupakan tradisi biara, namun secara menyeluruh beliau kembali ke Anggaran Dasar Clara.
Seperti misalnya mengenai pembimbing rohani, Coleta mangambil semangat Santa Clara
yang menekankan hubungan erat dangan Ordo I; misalnya ditentukan bahwa setiap biara
boleh mengharapkan pendampingan dan bantuan dari seorang saudara imam dan dua orang
saudara non-imam fransiskan.
Seperti sudah dikatakan bahwa Coleta juga memperbaharui semangat dalam Ordo I
Fransiskus; sebab ia merasa perlu adanya para saudara yang bersemangat baik demi
kepentingan pemeliharaan rohani para susternya. Maka beliau mulai mengadakan
pembaharuan di Dole pada tahun 1412 dan sejak itu biara tersebut disebut ‗seminari
Pembaharuan Coleta‘. Mereka yang mengikuti disebut Coletan.
c. Capusines.
Seorang janda - bangsawati Maria Lauransia Long membangun sebuah biara. Biara itu
disebut sabagai ‗Oratorium‘ dan dimaksudkan untuk merawat penderita yang tak
tersembuhkan di Napals - Italia. Kelompok ini hidup berdasarkan Anggaran Dasar Ordo III,
akan tetapi ditambah dengan konstitusi Coleta. Karena ini dirasa sebagai kepincangan maka
pada tahun 1539 Maria Laurensia Long mengubah ciri komunitasnya. Ia mengambil alih
Anggaran Dasar Clara dengan konstitusi Coleta. Ketika OFM Capusin tiba di Napels, mereka
memberi tumpangan dan ia pun menempatkan komunitasnya di bawah bimbingan para
Capusin. ‗Kebiasaan-kebiasaan para Capusin‘ cukup banyak diambil alih pula oleh beliau.
Maria Laurensia Long meninggal 21 Desember 1542 dalam usia 79 tahun. Ketika beliau
wafat, biara di Napels terdiri dari banyak suster muda dari keturunan bangsawan yang harum
dalam kesalehan. Dalam waktu singkat tersebarlah biara ini ke luar Italia yakni ka Spanyol
dan Perancis.
8. Penemuan kembali teks AD asli tahun 1893.
Dengan cara yang ajaib pada tahun 1893 teks asli Anggaran Dasar Clara beserta Bulla (surat
pengasahan) ditemukan kembali di Assisi. Kejadiannya adalah sebagai berikut:
Sekitar tahun1890 di Lyon terdapat banyak Anggaran Dasar Clara yang barlainan teksnya,
mungkin terjadi karena kesalahan waktu menyalin. Muncul kebutuhan untuk memperbaiki
kesalahan yang terjadi dengan menyesuaikan dengan teks asli. Maka dimulailah pencarian
teks aslinya. Kiranya Assisi adalah tempat yang tepat untuk menemukannya. Dalam tahun
1893, Sr. Maria Angola - Abdis di Lyon minta kepada Sr. Mathilda Rossi - Abdis di Assisi
teks asli Anggaran Dasar Santa Clara. Ketika dicari ternyata teks tersebut ditemukan dalam
sebuah peti kecil dari kayu ebbe yang disegel. Pada permulaan Oktober tahun itu, berkenaan
dengan pesta Santo Fransiskus, beberapa pejabat tinggi gereja yang hadir di Assisi membuka
peti tersebut dan menemukan di situ Anggaran Dasar yang ditulis oleh Clara sendiri. Tak
seorang pun mengetahui sudah berapa lama teks AD Clara tersebut berada di situ.
Penemuan teks asli Anggaran Dasar Clara itu membawa kegembiraan yang sangat besar
sebab bersamaan dengan waktu dimana ada perhatian besar dan usaha menyelidiki serta
mempelajari semangat dan tulisan-tulisan Santa Clara dan Santo Fransiskus. Uskup Assisi
menulis surat kepada samua Claris di seluruh dunia dan menjanjikan akan mengirimkan
salinan AD tersebut. Pada tahun 1894 Abdis di Lyon menerima satu salinan AD Clara
tersebut. Kemudian menyusul biara-biara Claris Urbanis lain yang mau mempergunakan dan
kembali kepada Anggaran Dasar Clara. Pada tahun 1954 para Claris Urbanis di Belanda
kembali kepada Anggaran Dasar Santa Clara. Menyusul kemudian Claris di Indonesia pada
tanggal 6 Januari 1956 menggunakan Anggaran Dasar Santa Clara.