identitas mahasiswa

7
YOSY ENIF SENO ACTON, 1301403042 ANALISIS PELAKSANAAN KEGIATAN PENGEMBANGAN DIRI DALAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMA NEGERI 12 SEMARANG (STUDI KUALITATIF PADA PEMBIMBING DI SMA NEGERI

Upload: fathi

Post on 19-Jan-2016

50 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

YOSY ENIF SENO ACTON, 1301403042 ANALISIS PELAKSANAAN KEGIATAN PENGEMBANGAN DIRI DALAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMA NEGERI 12 SEMARANG (STUDI KUALITATIF PADA PEMBIMBING DI SMA NEGERI 12 SEMARANG PADA TAHUN AJARAN 2009/2010). Identitas Mahasiswa. - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: Identitas Mahasiswa

YOSY ENIF SENO ACTON, 1301403042

ANALISIS PELAKSANAAN KEGIATAN PENGEMBANGAN DIRI DALAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMA NEGERI 12 SEMARANG (STUDI KUALITATIF PADA PEMBIMBING DI SMA NEGERI 12 SEMARANG PADA TAHUN AJARAN 2009/2010)

Page 2: Identitas Mahasiswa

Identitas Mahasiswa - NAMA : YOSY ENIF SENO ACTON - NIM : 1301403042 - PRODI : Bimbingan dan Konseling - JURUSAN : Bimbingan Dan Konseling - FAKULTAS : Ilmu Pendidikan - EMAIL : ocudin pada domain ymail.com - PEMBIMBING 1 : Prof. Dr. Sugiyo, M. Si. - PEMBIMBING 2 : Dra. M. Th. Sri Hartati, M. Pd. - TGL UJIAN : 2010-02-18

Page 3: Identitas Mahasiswa

JudulANALISIS PELAKSANAAN KEGIATAN PENGEMBANGAN DIRI DALAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMA NEGERI 12 SEMARANG (STUDI KUALITATIF PADA PEMBIMBING DI SMA NEGERI 12 SEMARANG PADA TAHUN AJARAN 2009/2010)

Page 4: Identitas Mahasiswa

AbstrakPelaksanaan kegiatan pengembangan diri dalam bimbingan dan konselingidealnya dilaksanakan mencakup tiga tahap, yakni tahap perencanaan, tahappelaksanaan, dan tahap penilaian. Penelitian ini dilatar belakangi fenomena banyaknyaargumentasi yang beragam tentang kegiatan pengembangan diri dalam bimbingan dankonseling pada sekolah-sekolah di kota semarang. SMA Negeri 12 Semarangmerupakan sekolah menengah atas negeri yang terletak di lingkungan pedesan danmerupakan salah satu sekolah yang terletak di pinggir kota, namun berdekatan denganuniversitas negeri semarang.Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana pelaksanaan kegiatanpengembangan diri dalam Bimbingan dan Konseling (BK). Tujuan penelitian ini agardiketahui proses perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian kegiatan pengembangan diridalam BK di SMA Negeri 12 Semarang Tahun Ajaran 2009/ 2010. Jenis penelitianyang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Berdasarkan tujuantersebut, peneliti mengambil sampel yakni seluruh guru pembimbing di SMA Negeri12 Semarang, yang berjumlah tiga orang.Hasil penelitian menunjukkan, bahwa perencanaan kegiatan Tidak adanyarapat gabungan antara pembimbing, pihak guru mata pelajaran, dan kepala sekolahdalam penyusunan program. Bahkan kebijaksanaan sekolah muncul secara sepihak.Dalam tahap pelaksanaan kegiatan pengembangan diri dalam BK di SMA Negeri 12Semarang, Pelaksanaan kegiatan tidak sesuai dengan waktu yang direncanakan, tidakadanya jam kelas, dan kurang sinergisnya hubungan kerjasama pembimbing denganpersonel sekolah lainnya. Dalam tahap penilaian, meski dirunut dari hasil wawancaramenunjukkan skor 100% untuk rata-rata persentase jawaban, akan tetapi kualitaspenilaian yang dilaksanakan belum mencapai kualitas yang optimal. Tidak semua siswadapat teridentifikasi oleh guru pembimbing secara intensif. Hasil penelitianmenunjukkan siswa yang teridentifikasi dan mendapatkan bimbingan lebih intensifadalah siswa yang tergolong pintar, dan siswa yang sangat bodoh atau mempunyaibanyak masalah.Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti menyarankan : agar pihaksekolah, baik dari pembimbing, wali kelas, guru mata pelajaran, serta kepala sekolahuntuk dapat menyelenggarakan kegiatan pengembangan diri dengan lebih baik lagi.Meningkatkan hubungan kerjasama agar lebih sinergis lagi, sehingga diperolehkebijakan sekolah yang mendukung upaya pengembangan diri siswa sesuai dengankebutuhan mereka dan sesuai dengan keadaan sekolah dan lingkungan.

Page 5: Identitas Mahasiswa

Kata KunciKegiatan Pengembangan diri, Bimbingan dan Konseling.

Page 6: Identitas Mahasiswa

ReferensiKegiatan Pengembangan diri, Bimbingan dan Konseling.Pelaksanaan kegiatan pengembangan diri dalam bimbingan dan konselingidealnya dilaksanakan mencakup tiga tahap, yakni tahap perencanaan, tahappelaksanaan, dan tahap penilaian. Penelitian ini dilatar belakangi fenomena banyaknyaargumentasi yang beragam tentang kegiatan pengembangan diri dalam bimbingan dankonseling pada sekolah-sekolah di kota semarang. SMA Negeri 12 Semarangmerupakan sekolah menengah atas negeri yang terletak di lingkungan pedesan danmerupakan salah satu sekolah yang terletak di pinggir kota, namun berdekatan denganuniversitas negeri semarang.Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana pelaksanaan kegiatanpengembangan diri dalam Bimbingan dan Konseling (BK). Tujuan penelitian ini agardiketahui proses perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian kegiatan pengembangan diridalam BK di SMA Negeri 12 Semarang Tahun Ajaran 2009/ 2010. Jenis penelitianyang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Berdasarkan tujuantersebut, peneliti mengambil sampel yakni seluruh guru pembimbing di SMA Negeri12 Semarang, yang berjumlah tiga orang.Hasil penelitian menunjukkan, bahwa perencanaan kegiatan Tidak adanyarapat gabungan antara pembimbing, pihak guru mata pelajaran, dan kepala sekolahdalam penyusunan program. Bahkan kebijaksanaan sekolah muncul secara sepihak.Dalam tahap pelaksanaan kegiatan pengembangan diri dalam BK di SMA Negeri 12Semarang, Pelaksanaan kegiatan tidak sesuai dengan waktu yang direncanakan, tidakadanya jam kelas, dan kurang sinergisnya hubungan kerjasama pembimbing denganpersonel sekolah lainnya. Dalam tahap penilaian, meski dirunut dari hasil wawancaramenunjukkan skor 100% untuk rata-rata persentase jawaban, akan tetapi kualitaspenilaian yang dilaksanakan belum mencapai kualitas yang optimal. Tidak semua siswadapat teridentifikasi oleh guru pembimbing secara intensif. Hasil penelitianmenunjukkan siswa yang teridentifikasi dan mendapatkan bimbingan lebih intensifadalah siswa yang tergolong pintar, dan siswa yang sangat bodoh atau mempunyaibanyak masalah.Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti menyarankan : agar pihaksekolah, baik dari pembimbing, wali kelas, guru mata pelajaran, serta kepala sekolahuntuk dapat menyelenggarakan kegiatan pengembangan diri dengan lebih baik lagi.Meningkatkan hubungan kerjasama agar lebih sinergis lagi, sehingga diperolehkebijakan sekolah yang mendukung upaya pengembangan diri siswa sesuai dengankebutuhan mereka dan sesuai dengan keadaan sekolah dan lingkungan.

Page 7: Identitas Mahasiswa

Terima Kasihhttp://unnes.ac.id