perancangan identitas dan kemasan sirup belimbing wuluh averbi€¦ · perancangan identitas dan...

23
i Perancangan Identitas dan Kemasan Sirup Belimbing Wuluh Averbi Artikel Ilmiah Peneliti : Anindya Ayu Ciptaningtyas / 692011053 Birmanti Setia Utami, M.Sn Program Studi Desain Komunikasi Visual Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga Juni 2015

Upload: others

Post on 09-Aug-2020

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Perancangan Identitas dan Kemasan Sirup Belimbing Wuluh Averbi€¦ · Perancangan Identitas dan Kemasan Sirup Belimbing Wuluh Averbi . Artikel Ilmiah . Peneliti : Anindya Ayu Ciptaningtyas

i

Perancangan Identitas dan Kemasan Sirup Belimbing Wuluh Averbi

Artikel Ilmiah

Peneliti :

Anindya Ayu Ciptaningtyas / 692011053

Birmanti Setia Utami, M.Sn

Program Studi Desain Komunikasi Visual

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Salatiga

Juni 2015

Page 2: Perancangan Identitas dan Kemasan Sirup Belimbing Wuluh Averbi€¦ · Perancangan Identitas dan Kemasan Sirup Belimbing Wuluh Averbi . Artikel Ilmiah . Peneliti : Anindya Ayu Ciptaningtyas

ii

Page 3: Perancangan Identitas dan Kemasan Sirup Belimbing Wuluh Averbi€¦ · Perancangan Identitas dan Kemasan Sirup Belimbing Wuluh Averbi . Artikel Ilmiah . Peneliti : Anindya Ayu Ciptaningtyas

iii

Page 4: Perancangan Identitas dan Kemasan Sirup Belimbing Wuluh Averbi€¦ · Perancangan Identitas dan Kemasan Sirup Belimbing Wuluh Averbi . Artikel Ilmiah . Peneliti : Anindya Ayu Ciptaningtyas

iv

Page 5: Perancangan Identitas dan Kemasan Sirup Belimbing Wuluh Averbi€¦ · Perancangan Identitas dan Kemasan Sirup Belimbing Wuluh Averbi . Artikel Ilmiah . Peneliti : Anindya Ayu Ciptaningtyas

1

Perancangan Identitas dan Kemasan Sirup Belimbing Wuluh Averbi

1)

Anindya Ayu Ciptaningtyas, 2)

Birmanti Setia Utami, M.Sn

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Jl. Diponegoro 52-60 Salatiga

Email: 1)

[email protected], 2)

[email protected]

Abstract

Averbi is a new Belimbing Wuluh syrup from Cahaya Asri farmer group and has not had

representative product identity and packaging yet, which would carry significant function to the

product. For the function of identity is to increase brand awareness and image in the minds of

the consumer when it is displayed in consistent way, and the function of packing is a container

to protect and increase the value and function of the product. This research is aimed to design

product identity that reflect a region of origin from Surakarta, Central Java, and to design a

practical packing to increase the value and function of Averbi Belimbing Wuluh syrup. The final

result of this design is to give new identity to Averbi Belimbing Wuluh syrup, and product

packing that can help consumers in handling the product efficiently than the previous packing.

Keywords: Averbi, Identity, Packing

Abstrak

Averbi merupakan Sirup Belimbing Wuluh dari Kelompok Tani Cahaya Asri yang tergolong

baru dan belum memiliki identitas produk dan kemasan yang merepresentasikan produk tersebut

sedangkan identitas berfungsi meningkatkan pengenalan merk dan citra merk secara positif

dibenak konsumen bila ditampilkan dengan konsisten dan kemasan merupakan wadah untuk

melindungi dan meningkatkan nilai dan fungsi suatu produk. Penelitian ini dilakukan untuk

merancang identitas yang mencerminkan daerah asal produk yaitu Surakarta, Jawa Tengah dan

untuk merancang kemasan yang praktis untuk meningkatkan nilai dan fungsi dari Sirup

Belimbing Wuluh Averbi. Hasil perancangan ini berupa identitas produk Sirup Belimbing

Wuluh Averbi, dan berupa kemasan produk yang membantu konsumen dalam membawa

produk dengan lebih praktis dari kemasan sebelumnya.

Kata Kunci: Averbi, Identitas, Kemasan

1 Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana

2 Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana

Page 6: Perancangan Identitas dan Kemasan Sirup Belimbing Wuluh Averbi€¦ · Perancangan Identitas dan Kemasan Sirup Belimbing Wuluh Averbi . Artikel Ilmiah . Peneliti : Anindya Ayu Ciptaningtyas

2

1. Pendahuluan

Dewasa ini pengobatan berbasis tanaman telah diterima secara luas hampir

diseluruh Negara di dunia. Menurut World Health Organization (WHO), Negara-negara

di Afrika, Asia dan Amerika Latin menggunakan obat tradisional untuk membantu

memenuhi beberapa kebutuhan utama mereka yakni kesehatan. Di Afrika, hingga 80%

dari populasi menggunakan obat tradisional untuk kebutuhan utama yakni kesehatan

[1]. Tanaman belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) telah dimanfaatkan sebagai obat

tradisional. Kandungan kimia dari belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) yaitu

alkaloid, saponin, dan flavonoid [2]. Kelompok tani Cahaya Asri yang berdiri tahun

2007 ini, pada Januari 2014 yang lalu mulai memproduksi belimbing wuluh menjadi

sirup yang sangat bermanfaat bagi tubuh, namun produk ini belum dikenal secara luas.

Analisa pasar yang telah dilakukan guna mengetahui ketertarikan konsumen terhadap

produk herbal dan pengetahuan akan pengenalan sirup Belimbing Wuluh serta mengapa

tertarik dengan produk sirup Belimbing Wuluh ialah sebagian besar konsumen pernah

mengonsumsi produk herbal karena produk yang aman, lebih murah, mengurangi resiko

atau efek samping dan lain-lain, produk herbal yang sering dikonsumsi biasanya berupa

sirup dan jamu, selain itu beberapa konsumen mengetahui adanya sirup Belimbing

Wuluh dari konsumen yang lain maupun melalui event-event khusus yang menjual

produk herbal, ketertarikan melalui khasiat dan juga pengemasan produk yang menarik.

Berdasarkan hasil wawancara tersebut juga didapat data bahwa sirup Belimbing Wuluh

Averbi ini ialah produk yang tergolong baru yang mendapat perhatian besar di

masyarakat setempat dan merupakan produk unggulan dari kelompok tani Cahaya Asri.

Sehingga dengan demikian masih adanya peluang besar dalam produksi sirup

Belimbing Wuluh ditengah masyarakat di zaman modern saat ini, untuk menunjang hal

tersebut diperlukan pengemasan yang lebih baik terhadap produk, karena dalam

pengambilan keputusan sebuah pembelian sebagian besar berada pada ketertarikan

konsumen terhadap produk. Produk Sirup Belimbing Wuluh saat ini belum memiliki

identitas produk dan kemasan. Salah satu upaya untuk dapat mengenalkan dan

mempromosikan produk maka dibutuhkan identitas produk dan kemasan yang menarik

dan berkualitas sebagai nilai jual suatu produk, dengan harapan nantinya Sirup

Belimbing Wuluh Averbi produksi Kelompok Tani Cahaya Asri mendapat tempat tidak

hanya di pasar lokal.

2. Tinjauan Pustaka

Perancangan kemasan yang pernah dilakukan antara lain: Produk Sirup Arum Sari

yang salah satunya merupakan Sirup Belimbing Wuluh merupakan produsen minuman

tradisional terbesar di Indonesia yang dikelola oleh Anton David Tjahjadi yang terletak

di Solo, yang dikemas dalam botol 625 ml. Produk sirup Arum Sari memiliki beberapa

kemasan lain, yakni carrier bag, kemasan isi enam dan kemasan isi dua belas [3]. Ada

juga Perancangan Desain Ulang Kemasan Sari Markisa Merk “Bola Dunia dan Bintang

Dunia” Sebagai Oleh-Oleh Khas Makassar, yang merupakan jurnal Evelyn Angelia

Winardy dari Jurusan Desain Komunikasi Visual, Fakultas Seni dan Desain, Universitas

Kristen Petra Surabaya, merupakan perancangan ulang kemasan sari markisa merk

“Bola Dunia dan Bintang Dunia” yang sesuai dengan karakteristik produk dan

mencerminkan identitas Kota Makassar menggunakan kemasan primer berupa botol

plastik yang berbentuk seperti tabung dan kemasan sekunder yang menggunakan kardus

Page 7: Perancangan Identitas dan Kemasan Sirup Belimbing Wuluh Averbi€¦ · Perancangan Identitas dan Kemasan Sirup Belimbing Wuluh Averbi . Artikel Ilmiah . Peneliti : Anindya Ayu Ciptaningtyas

3

[4]. Perbedaan Perancangan diatas dengan kemasan Sirup Belimbing Wuluh Averbi

dalam perancangan ini ialah Sirup Belimbing Wuluh Averbi merupakan sirup

kesegaran, bukan hanya sirup tradisional yang menyajikan minuman alami buah

belimbing wuluh yang aman dikonsumsi kapan saja. Sebagai sirup yang menawarkan

kesegaran, Averbi juga menyajikan produk yang berorientasi pada karakteristik produk

yang mengangkat karakter kota Surakarta sebagai kota asal produk pada desain dan

kemasan, juga dalam pemilihan bahan kemasan mulai dari botol kaca yang digunakan,

kemasan carrier bag, kemasan tiga, kemasan enam, dan kemasan dua belas.

Beberapa identitas visual yakni, nama yang pada identitas perusahaan maupun

produk akan membentuk brand image awal dibenak publik, kemudian logo merupakan

atribut paling utama yang terlihat secara fisik. Melalui logo tergambar semua atribut

non fisik lainnya sebagai jiwa dari entitas tersebut, warna yang dalam penelitian yang

dilakukan oleh Institute for Color Research di Amerika menemukan bahwa seseorang

dapat mengambil keputusan dalam waktu 90 detik saja, dan keputusan tersebut 90%-

nya didasari oleh warna. Karena itu memilih warna yang tepat merupakan proses yang

sangat penting dalam mendesain identitas visual, lalu tipografi yang masing-masing

jenis huruf, seperti elemen identitas lainnya, membawa sifat / kepribadiannya sendiri-

sendiri, juga elemen gambar, meliputi foto, artworks, infographic dan lain-lain yang

memperkuat kesan terhadap kepribadian brand, yang terakhir penerapan identitas,

identitas yang ditampilkan dengan konsisten akan memberi gambaran pada publik

bahwa entitas tersebut konsekuen dan professional [5].

Menurut Julianti dalam buku The Art of Packaging, kemasan merupakan wadah

untuk meningkatkan nilai dan fungsi sebuah produk. Fungsi kemasan adalah

melindungi kualitas produk, membuat produk tahan lebih lama, sarana komunikasi

produk dan branding kepada konsumen, membantu distribusi produk dari produsen

sampai ke tangan konsumen, membuat produk dapat diproduksi secara massal, menjadi

pemicu minat beli dengan merangsang lima pancaindra konsumen, yaitu melihat,

mendengar, membau, meraba, merasa, sampai ada keputusan membeli dan

menggunakan produk. Berdasarkan fungsinya, kemasan dibagi menjadi dua yaitu

primer dan sekunder. Kemasan Primer adalah keseluruhan kemasan yang di-display dan

yang membuat konsumen memutuskan untuk membeli produk tersebut. Kemasan

sekunder (disebut juga transport packaging) diperlukan untuk melindungi kemasan

primer selama dalam penyimpanan di gudang serta saat didistribusikan ke pelanggan

partai besar maupun pelanggan eceran. Terdapat beberapa material kemasan salah

satunya ialah kemasan kertas dan karton. Dipakai untuk melindungi produk selama di

gudang, pengiriman, transportasi, dan distribusi. Kemasan ini pada umumnya terdiri

dari tiga lapisan, yaitu liner, karton gelombang, liner (single wall board). Namun dapat

juga dijumpai terdiri dari dua lapisan, yaitu liner dan karton gelombang saja (single face

board) [6].

Sejarah kemasan, yang umum dipakai disini adalah daun, kayu, bambu, gerabah,

kertas, kaca, gelas, dan kaleng. Di Indonesia maupun di belahan dunia manapun, kini

kemasan tidak saja berfungsi untuk melindungi produk, baik dari panas, sinar matahari,

kelembapan, atau untuk membantu pada saat distribusi tapi juga dilihat dari sisi seni

dan estetikanya bahkan dituntut pula untuk bisa memberikan rasa nyaman pada saat

konsumen menggunakan produk tersebut atau membantu terpenuhinya kebutuhan akan

kepuasan indra manusia juga dilihat dari kecantikan dan keindahannya pada saaat di-

Page 8: Perancangan Identitas dan Kemasan Sirup Belimbing Wuluh Averbi€¦ · Perancangan Identitas dan Kemasan Sirup Belimbing Wuluh Averbi . Artikel Ilmiah . Peneliti : Anindya Ayu Ciptaningtyas

4

display, nyaman pada saat dipegang, dan juga menjadi media komunikasi dari produk

itu ke konsumen [6]. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun kemasan, antara

lain efektivitas, keamanan produk, mudah untuk dikirim, mudah dikenali, faktor

keindahan, faktor informasi dan promosi [7].

Label atau disebut juga etiket adalah tulisan, tag, gambar atau deskripsi lain yang

tertulis, dicetak, distensil, diukir, dihias, atau dicantumkan dengan jalan apapun, pada

wadah atau pengemas. Tujuan pelabelan adalah memberi informasi, sebagai sarana

komunikasi, memberi petunjuk, sarana periklanan bagi konsumen, dan memberi rasa

aman bagi konsumen. Informasi yang diberikan pada label antara lain, nama produk,

daftar bahan yang digunakan, berat bersih atau isi bersih, nama dan alamat produksi,

keterangan halal, tanggal, bulan dan tahun kadaluarsa, nomor pendaftaran, kode

produksi serta petunjuk atau cara penggunaan, petunjuk atau cara penyimpanan, nilai

gizi serta tulisan atau pernyataan khusus [8].

Positioning produk sebagai sirup kesegaran yang menyajikan minuman alami

buah belimbing wuluh yang aman dikonsumsi kapan saja, juga menyajikan produk yang

berorientasi pada karakteristik produk yang mengangkat karakter kota Surakarta sebagai

kota asal produk pada desain dan kemasan. Target konsumen secara demografis dengan

jenis kelamin laki-laki dan perempuan usia 40-60 tahun. Dari segi geografis berlokasi di

Indonesia dengan status sosial menengah. Dari segi psikografisnya ialah orang yang

bergaya hidup sehat dengan obat herbal. Sedangkan dari segi behavioristik merupakan

pengguna langsung dengan tingkat pembelian sering, waktu pembelian sebulan sekali

atau lebih.

Belimbing Wuluh memiliki nama ilmiah Averrhoa Bilimbi merupakan tanaman

dengan pohon berbatang keras, tinggi mencapai lebih dari 10 m, dan tidak banyak

memiliki cabang, daun bersirip genap, bunga berbentuk kecil, tumbuh menggantung,

dan berwarna merah atau keunguan, buah berbentuk memanjang, beruang lima, dan

berbiji. Daging buah banyak mengandung air dan berasa asam [9]. Sirup adalah sediaan

cair berupa larutan yang mengandung gula pasir dengan kadar antara 64.0% sampai

66.0%. Bentuk sediaan ini masih perlu diencerkan bila akan diminum. Hal yang perlu

diperhatikan dalam membuat obat dalam bentuk sirup adalah rasa, warna dan aroma

dari ramuan tersebut agar orang tertarik untuk mengonsumsi obat herbal ini [10]. Sirup

belimbing wuluh Averbi merupakan komoditas utama dari Kelompok Tani Cahaya

Asri. Pemasaran sirup belimbing wuluh Averbi meliputi kota Solo dan sekitarnya

dengan harga dua puluh ribu rupiah per botolnya.

3. Metode dan Perancangan

Pendekatan yang dilakukan dalam perancangan ialah pendekatan kualitatif dan

pendekatan kuantitatif, karena dalam pengambilan data diperlukan wawancara ke

narasumber dan diperlukan pengambilan kesimpulan melalui kuisioner. Pendekatan

kualitatif bersifat fleksibel dan berubah-ubah sesuai kondisi lapangan dengan

pengambilan data berupa wawancara. Pendekatan kuantitatif lebih menekankan pada

penggunaan riset yang baku dengan melakukan kuisioner atau riset. Sedangkan metode

yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Linear Strategy atau strategi garis

lurus yang menetapkan urutan logis pada tahapan yang sederhana dan relatif mudah

dipahami komponennya [11]. Tahapan penelitian mengenai perancangan Identitas

Page 9: Perancangan Identitas dan Kemasan Sirup Belimbing Wuluh Averbi€¦ · Perancangan Identitas dan Kemasan Sirup Belimbing Wuluh Averbi . Artikel Ilmiah . Peneliti : Anindya Ayu Ciptaningtyas

5

Produk dan Kemasan Sirup Belimbing Wuluh Averbi dapat dilihat pada Gambar 1

sebagai berikut.

Gambar 1 Tahapan–Tahapan Penelitian

Langkah pertama ialah pengumpulan data, pencarian data visual dilakukan dengan

pengambilan foto atau gambar dari rumah produksi Sirup Belimbing Wuluh Averbi

terkait proses produksi, foto produk, maupun pameran yang diselenggarakan oleh

Kecamatan setempat. Pesaingnya ialah sirup tradisional Arum Sari merupakan

minuman tradisional yang dibuat dari rempah-rempah asli Indonesia. Karena Indonesia

kaya akan rempah yang berkhasiat bagi kesehatan, maka Arum Sari membuatnya

dengan wujud minuman tradisional guna memberi kemudahan konsumen dalam

pemakaian salah satunya ialah sirup belimbing wuluh. Sirup tradisional Arum Sari

dikemas dalam bentuk botol dan memiliki carrier bag untuk botol satuan, kemasan isi

enam juga kemasan isi dua belas.

Gambar 2 Pameran, produk dan label Averbi sebelumnya

Pencarian data verbal dilakukan dengan wawancara kepada Ibu Tatik selaku ketua

Kelompok Tani Cahaya Asri, dari hasil pengumpulan data verbal didapat kesimpulan

yang membantu dalam proses perancangan, antara lain :

1. Produk Sirup Belimbing Wuluh Averbi memerlukan identitas produk yang dapat

meningkatkan pengenalan merk sehingga dapat lebih dikenal masyarakat tidak

hanya dilingkup lokal tapi juga di luar daerah Surakarta.

2. Produk Sirup juga memerlukan kemasan yang dapat menunjukkan identitas produk

yang akan menunjang pemasaran dan promosi produk.

3. Target konsumen produk Sirup Belimbing Wuluh Averbi adalah dewasa usia 40-60

tahun.

4. Identitas tetap menunjang ciri khas / karakteristik produk dan daerah asal Sirup.

5. Pesaing Sirup Belimbing Wuluh Averbi ialah produk sirup tradisional Arum Sari

yang dikemas dalam botol dan memiliki carrier bag untuk botol satuan, kemasan

isi enam juga kemasan isi dua belas.

6. Bahan kemasan yang sesuai dengan kebutuhan produk ialah bahan yang kuat dan

dapat melindungi produk dari benturan berupa kardus single wall board dengan

ketebalan kurang lebih 2 mm. Sedangkan bahan kemasan yang sesuai dengan

Page 10: Perancangan Identitas dan Kemasan Sirup Belimbing Wuluh Averbi€¦ · Perancangan Identitas dan Kemasan Sirup Belimbing Wuluh Averbi . Artikel Ilmiah . Peneliti : Anindya Ayu Ciptaningtyas

6

kebutuhan distribusi produk ialah kardus double wall board dengan ketebalan

kurang lebih 5 mm.

3.1 Identitas Produk

Identitas Produk yang diinginkan merupakan identitas yang nantinya dapat

menunjang ciri khas atau karakteristik produk maupun daerah asal produk. Maka secara

keseluruhan konsep identitas produk mengacu pada kota Surakarta sebagai kota atau

daerah asal produk yang memiliki ciri khas salah satunya ialah ragam hias Surakarta.

Proses perancangan diawali dengan brainstorming dalam pencarian ide desain yang

menghasilkan data berupa identitas kota Surakarta, identitas yang digunakan mengacu

pada pola ragam hias Surakarta dan material yang digunakan dalam pengemasan sesuai

dengan kebutuhan produk ialah menggunakan botol kaca, dan material kardus sebagai

kemasan sekundernya. Proses selanjutnya ialah pembuatan sketsa untuk mendapatkan

gambaran desain yang diinginkan, hingga final desain. Pengumpulan data diperoleh dari

studi pustaka baik melalui buku maupun akses internet dan beberapa dokumentasi

langsung.

Logo Manfaat yang dapat diambil dari peranan flora ialah nilai estetis yang terkandung

pada flora yang tergambar bersifat alami. Pola ragam hias juga banyak yang

mencerminkan sifat-sifat feminim dan kelembutan. Ragam hias jenis tumbuh-tumbuhan

dibuat dengan penyederhanaan bentuk-bentuk yang diambil dari alam. Beberapa bagian

dari tumbuhan itu memiliki kekuatan visual yang berbeda, banyak diantaranya yang

menjadi populer serta mudah dikenal karena ciri-cirinya, atau karena begitu akrabnya

dengan kehidupan manusia. Dari sekian banyak bagian pada tumbuhan, ada tiga bagian

yang paling banyak disajikan sebagai ragam hias, yaitu daun, bunga dan buah sebagai

satu kelompok utama, sedang kelompok kedua berupa batang, ranting dan akar [12].

Ragam hias surakarta diilhami tumbuhan dan ornamen-ornamen atau relief yang ada di

candi-candi, secara umum ragam hias Surakarta memiliki ciri – ciri kubahan daun

pokok di ulir dan ditata dengan bebas secara khusus motif ukiran Surakarta terdapat

kuncup bunga dan bunga yang sedang mekar. [13].

(a) (b)

Gambar 3.a Penerapan motif Ragam hias di Keraton Surakarta

Gambar 3.b Motif Ragam Hias Surakarta

Logogram merupakan penggabungan huruf A sebagai huruf pertama dari entitas itu

sendiri. Huruf A tersebut disatukan dengan salah satu identitas kota Surakarta yakni

bentuk pola ragam hias Surakarta. Dapat diartikan juga bentuk logogram menyerupai

segitiga yang berarti harapan, sukses, dan kekuatan yang bermaksud memberi nilai

positif pada perkembangan merk atau perusahaan yang sedang dibangun. Penggunaan

Page 11: Perancangan Identitas dan Kemasan Sirup Belimbing Wuluh Averbi€¦ · Perancangan Identitas dan Kemasan Sirup Belimbing Wuluh Averbi . Artikel Ilmiah . Peneliti : Anindya Ayu Ciptaningtyas

7

font adalah jenis font Wizzta. Pemilihan font mewakili karakter luwes, namun juga

mengalami beberapa tambahan sama dengan logogram yakni menambahkan beberapa

unsur ragam hias Surakarta sebagai ciri khas logotype Averbi. Warna yang digunakan

ialah warna coklat kemerahan. Coklat berarti alam, kesuburan, dan menyehatkan,

sedangkan warna merah berarti kuat dan energi.

Penggunaan font adalah jenis font Wizzta sebagai berikut:

Wizzta ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ Abcdefghijklmnopqrstuvwxyz

0123456789,.?/!&()

Gambar 4 Sketsa dan final Logogram Averbi, Sketsa dan final Logotype Averbi, Font Logo, Sketsa dan

final Logo Averbi

Gambar 5 Logo reverse logogram dan logotype Averbi

Pengaplikasian logo harus berdasarkan logogram dan logotype Averbi yang

digabung secara vertikal. Untuk penerapan logo dilakukan perbesaran 100% atau sesuai

dengan kebutuhan, ukuran terkecil logo ialah ukuran normal 3.8 x 2.2 cm dari ukuran

terluar logo seperti pada konfigurasi skala berikut. Logo tidak boleh diberi visualisasi

apapun di daerah clear area. Daerah ini mencangkup 0,2 cm di sekitar logo untuk

bagian paling terluar untuk ukuran standar. Clear area menyesuaikan perbesaran dari

logo.

Page 12: Perancangan Identitas dan Kemasan Sirup Belimbing Wuluh Averbi€¦ · Perancangan Identitas dan Kemasan Sirup Belimbing Wuluh Averbi . Artikel Ilmiah . Peneliti : Anindya Ayu Ciptaningtyas

8

Gambar 6 Konfigurasi logo, konfigurasi skala logo, clear area logo Averbi

3.2 Kemasan Produk

Perancangan kemasan mengacu pada konsep awal dari identitas produk dan

bentuk yang digunakan pada desain kemasan menyesuaikan dengan motif ragam hias

yang ada yakni berupa bentuk garis yang luwes dengan warna dan ilustrasi yang

menggambarkan kesegaran alami. Sedangkan perancangan jenis kemasan mengacu

pada pembelian produk tiap konsumen terhadap Kelompok Tani Cahaya Asri.

Berdasarkan wawancara terhadap Kelompok Tani menyebutkan bahwa konsumen yang

membeli produk Sirup Belimbing Wuluh Averbi dominan membeli dengan jumlah satu

botol, tiga botol, enam botol dan dua belas botol. Maka dari data tersebut perancangan

kemasan ini terbagi menjadi dua bagian yakni kemasan primer dan kemasan sekunder.

Kemasan Primer

Kemasan botol

Kemasan gelas baik sifatnya karena tidak bereaksi terhadap produknya.

Kemasan gelas (botol) bersifat kuat, keras, mudah dibentuk, secara natural warnanya

transparan, tetapi dapat juga dibuat berwarna. Botol yang digunakan ukuran 600 ml

dengan tutup dalam dan tutup luar berbahan plastik.

Label

Labeling diletakkan pada permukaan botol sirup yang memuat informasi brand,

keterangan produk, ilustrasi, komposisi produk, netto, penyimpanan, penggunaan,

kode produk, produksi, expired date, logo halal dan barcode. Bentuk yang

digunakan ialah salah satu dari motif ragam hias Surakarta yang dimodifikasi

sedemikian rupa. Desain pada label menggunakan warna orange yang

menggambarkan kehangatan dan menimbulkan nafsu makan juga akan menambah

rasa manis jika untuk warna makanan [14]. Ukuran label 13x14.5 cm dan bahan

yang digunakan untuk label ialah kertas sticker.

Page 13: Perancangan Identitas dan Kemasan Sirup Belimbing Wuluh Averbi€¦ · Perancangan Identitas dan Kemasan Sirup Belimbing Wuluh Averbi . Artikel Ilmiah . Peneliti : Anindya Ayu Ciptaningtyas

9

Gambar 7 Sketsa alternatif desain label, sketsa, final dan implementasi label pada botol

Segel

Segel pengganti dengan fungsi yang sama yang digunakan dalam perancangan

ini yaitu berupa sticker, dengan konsep desain yang sama. Segel berfungsi untuk

mengunci tutup pada botol dan memberi informasi keamanan “jangan diterima bila

segel rusak” pada botol bahwa produk yang aman jika dalam seluruh produk dalam

keadaan baik dan tidak rusak, dan juga memberi nilai artistik pada kemasan botol.

Bentuk segel ialah memanjang dengan memberi logo Averbi pada bagian atas tutup

botol sebagai identitas produk dan bagian segel yang lain akan menutupi tutup botol

hingga keleher botol. Ukuran segel memiliki panjang 14 cm dan lebar kurang lebih 2

cm. Ukuran logo yang dipakai ialah ukuran normal seperti yang terdapat pada label.

Bentuk bulat pada background logo disesuaikan dengan diameter tutup botol yakni 2

cm.

Gambar 8 Sketsa dan final segel

Kemasan Sekunder

Perancangan kemasan sekunder terdiri dari empat kemasan, yakni carrier bag,

kemasan isi tiga, kemasan isi enam, dan kemasan isi dua belas. Pemilihan ukuran

kemasan tersebut mengacu pada bentuk botol, keamanan dari kemasan primer, dan

kenyamanan pada saat membawa produk.

Carrier bag

Carrier Bag digunakan untuk melindungi produk dari benturan luar juga sebagai

nilai praktis bagi konsumen untuk membawa satu botol sirup. Carrier bag didesain

dengan tetap memperlihatkan bagian produk yang berada didalamnya, bentuk

disesuaikan dengan body produk agar dapat terlindungi dengan baik ditambah

dengan handle yang terbuat dari bahan kertas yang digulung. Bahan yang digunakan

ialah single wall board. Carrier bag menggunakan kuncian bottom lock pada bagian

bawah kemasan yang dapat dikunci tanpa menggunakan lem. Sedangkan bagian atas

didesain flap yang akan mengunci bagian atas kemasan. Kardus disambung hingga

menjadi kotak kardus dengan penyambungan glue joint dan diberi tali untuk handle.

Page 14: Perancangan Identitas dan Kemasan Sirup Belimbing Wuluh Averbi€¦ · Perancangan Identitas dan Kemasan Sirup Belimbing Wuluh Averbi . Artikel Ilmiah . Peneliti : Anindya Ayu Ciptaningtyas

10

Bagian depan kemasan diberi lubang untuk memperlihatkan produk yang ada

didalam kemasan. Desain yang dibuat mengikuti konsep dasar desain sebelumnya,

pemilihan warnanya juga berdasarkan warna beserta filosofi dari warna logo produk

yang digunakan. Informasi pada kemasan ialah merk, keterangan produk, ilustrasi,

produksi, komposisi, logo halal, barcode dan keterangan fragile.

Gambar 9 Diecut, sketsa dan implementasi desain pada carrier bag Averbi

Kemasan isi tiga

Kemasan isi tiga botol ditujukan bagi konsumen yang ingin membeli produk

dalam jumlah lebih dari satu, dengan pengemasan yang lebih praktis dengan handle

pada kemasan. Bahan yang digunakan ialah kardus single wall board. Kuncian yang

digunakan ialah kuncian bottom lock yang akan mengunci bagian bawah kemasan.

Kardus juga disambung hingga menjadi kotak kardus dengan penyambungan glue

joint. Bagian depan kemasan diberi lubang sesuai pola utama dari motif ragam hias

untuk memperlihatkan produk yang berada didalam kemasan. Terdapat beberapa

informasi yang tertera pada kemasan isi tiga yakni merk, keterangan produk,

ilustrasi, produksi, komposisi, logo halal, barcode dan keterangan fragile.

Page 15: Perancangan Identitas dan Kemasan Sirup Belimbing Wuluh Averbi€¦ · Perancangan Identitas dan Kemasan Sirup Belimbing Wuluh Averbi . Artikel Ilmiah . Peneliti : Anindya Ayu Ciptaningtyas

11

Gambar 10 Diecut, sketsa dan implementasi desain pada kemasan isi tiga Averbi

Kemasan isi enam

Kemasan isi enam sebagai kemasan sekunder juga sebagai kemasan pengiriman.

Dengan desain yang sama dan menggunakan kardus double wall board. Pada

perancangan kemasan isi enam digunakan kuncian AB sama pada bagian atas dan

bawah kemasan, dan digunakan penyambungan staples/stitch joint. Untuk

memperkuat kuncian bawah dan atas kemasan digunakan perekat untuk memperkuat

kuncian kemasan. Informasi yang terdapat pada kemasan isi enam ialah merk,

ilustrasi, keterangan produk, logo halal, produksi, keterangan isi, barcode, dan

keterangan fragile. Untuk produk yang memerlukan proteksi atau perlindungan lebih

banyak, diperlukan interior dalam kotak karton gelombang atau kardus yakni

interlock devider dengan menggunakan bahan kardus single wall board sesuai

dengan kebutuhan kemasan.

Gambar 11 Diecut, sketsa dan implementasi desain pada kemasan isi enam Averbi

Kemasan isi dua belas

Untuk kebutuhan distribusi, bahan yang digunakan yaitu kardus double wall

board, juga dengan desain yang sama. Kuncian yang digunakan adalah kuncian AB

sama pada bagian atas dan bawah kemasan, dan menggunakan penyambungan

staples / stitch joint. Untuk memperkuat kuncian bawah dan atas kemasan digunakan

Page 16: Perancangan Identitas dan Kemasan Sirup Belimbing Wuluh Averbi€¦ · Perancangan Identitas dan Kemasan Sirup Belimbing Wuluh Averbi . Artikel Ilmiah . Peneliti : Anindya Ayu Ciptaningtyas

12

perekat sebagai tambahan kuncian dalam pengemasan. Informasi yang terdapat pada

kemasan isi dua belas ialah merk, ilustrasi, keterangan produk, logo halal, produksi,

keterangan isi, barcode, dan keterangan fragile. Kemasan isi dua belas juga

memerlukan interlock devider dengan menggunakan bahan kardus single wall board

sesuai dengan kebutuhan kemasan.

Gambar 12 Diecut, sketsa dan implementasi desain pada kemasan isi dua belas Averbi

Rak display

Rak display yang dirancang ialah rak yang berfungsi menjadi tempat tatakan

untuk botol sirup Belimbing Wuluh Averbi, ketika saat pameran Kelompok Tani

Cahaya Asri mendapat tempat yang cukup kecil, rak display ini tetap bisa digunakan

karena ukurannya yang tidak begitu besar ketika diletakkan diatas meja. Dengan

desain mengikuti desain awal yang juga terdapat pada label kemasan. Bentuknya

berupa rak yang terdiri dari dua tatakan, yang pertama tatakan untuk tiga botol

dengan lubang sesuai bentuk botol agar dasar botol dapat masuk ke lubang dan tidak

mudah bergeser, kemudian yang kedua ialah tatakan bagian bawah pada kanan dan

kiri rak untuk penempatan produk yang berada dalam kemasan carrier bag.

Gambar 13 Sketsa dan implementasi rak display Averbi

Page 17: Perancangan Identitas dan Kemasan Sirup Belimbing Wuluh Averbi€¦ · Perancangan Identitas dan Kemasan Sirup Belimbing Wuluh Averbi . Artikel Ilmiah . Peneliti : Anindya Ayu Ciptaningtyas

13

4. Hasil dan Pembahasan

Hasil Perancangan

Kemasan Primer

Kemasan botol

Kemasan gelas sangat baik sifatnya karena tidak bereaksi terhadap produknya.

Kemasan gelas (botol) bersifat kuat, keras, mudah dibentuk, secara natural warnanya

transparan, tetapi dapat juga dibuat berwarna. Botol yang digunakan ukuran 600 ml

dengan tutup dalam dan tutup luar berbahan plastik.

Label

Desain label yang telah dirancang dicetak dikertas sticker sesuai dengan

fungsinya yang akan melekat pada permukaan botol. Dominasi warna yang

digunakan ialah orange yang menambah daya tarik dan kesegaran pada Sirup. Letak

label pada botol ialah secara melingkar pada bagian permukaan botol dengan jarak

kurang lebih 4 cm dari dasar botol agar jika diletakkan diatas meja lebih terlihat jelas

dan juga tidak terlalu tinggi dari dasar botol.

Gambar 14 Tutup pada botol dan label Sirup Belimbing Wuluh Averbi

Segel

Desain pada segel ialah penerapan dari merk Averbi yang terletak dibagian

tengah tutup botol untuk memberi identitas bagian atas produk, grafik yang

digunakan sama dengan desain label. Segel berbentuk memanjang dengan ukuran

panjang 12 cm. Segel dicetak dikertas sticker dan diletakkan dibagian tutup botol

dengan letak logo mengarah ke bagian depan botol sesuai dengan bagian depan label,

kemudian bagian segel yang lain mengikuti letak logo yang akan menutupi pada

bagian leher atas botol.

Gambar 15 Segel pada botol Sirup Belimbing Wuluh Averbi

Page 18: Perancangan Identitas dan Kemasan Sirup Belimbing Wuluh Averbi€¦ · Perancangan Identitas dan Kemasan Sirup Belimbing Wuluh Averbi . Artikel Ilmiah . Peneliti : Anindya Ayu Ciptaningtyas

14

Kemasan Sekunder

Carrier bag

Carrier bag diberi dua lubang, yang pertama ialah lubang untuk masuknya botol

kedalam kemasan juga sebagai lubang leher botol agar bagian atas botol tetap terlihat

dari luar kemasan, yang kedua ialah lubang yang berada pada bagian depan kemasan

untuk memperlihatkan produk atau ilustrasi yang berada didalam kemasan.

Menggunakan kardus single wall board dengan cetak sablon. Finishing kemasan

untuk membentuk menjadi box ialah dengan memberikan lem pada sisi sambungan

kemasan. Ukuran tinggi kemasan ialah 23 cm yang disesuaikan dengan tinggi badan

botol agar leher botol tetap terlihat dari luar kemasan. Bagian flap atas kemasan

diberi lubang untuk leher botol. Untuk handle digunakan gulungan kertas jenis craft

paper. Satu handle memiliki ukuran panjang 45 cm disesuaikan dengan kenyamanan

tangan saat membawa produk.

Gambar 16 Implementasi carrier bag Sirup Belimbing Wuluh Averbi

Kemasan isi tiga

Kemasan yang dirancang ialah menggunakan bahan kardus single wall board.

Untuk membentuk kemasan menjadi box diperlukan lem dalam penyambungan sisi

pada kemasan. Bentuk kemasan ialah box dengan kuncian atas berupa handle, bagian

depan kemasan diberi lubang untuk memperlihatkan produk yang berada didalam

kemasan. Bagian atas kemasan dibuat dengan menggunakan lubang sebagai handle

juga sebagai kuncian atas.

Gambar 17 Implementasi kemasan isi tiga Sirup Belimbing Wuluh Averbi

Kemasan isi enam Kemasan isi enam menggunakan kardus double wall board dengan ketebalan 5

mm. Bentuk dari kemasan isi enam ialah box biasa dengan interlock devider

didalamnya. Interlock devider terbuat dari bahan kardus single wall board,

Page 19: Perancangan Identitas dan Kemasan Sirup Belimbing Wuluh Averbi€¦ · Perancangan Identitas dan Kemasan Sirup Belimbing Wuluh Averbi . Artikel Ilmiah . Peneliti : Anindya Ayu Ciptaningtyas

15

mengingat fungsinya sebagai pembatas saja maka digunakan kardus yang tidak

terlalu tebal. Kemasan menggunakan penyambungan staples / stitch joint. Kuncian

bawah kemasan diberi tambahan perekat untuk memperkuat kemasan.

Gambar 18 Implementasi kemasan isi enam Sirup Belimbing Wuluh Averbi

Kemasan isi dua belas

Bahan yang digunakan ialah kardus double wall board dengan ketebalan kurang

lebih 5 mm. Kemasan isi dua belas juga membutuhkan interlock devider. Interlock

devider terbuat dari bahan kardus single wall board. Pada sambungan sisi kemasan

menggunakan penyambungan staples/stitch joint. Begitu pula pada kuncian bawah

kemasan diberi tambahan perekat untuk memperkuat kemasan.

Gambar 19 Implementasi kemasan isi dua belas Sirup Belimbing Wuluh Averbi dan keseluruhan

kemasan Sirup Belimbing Wuluh Averbi

Rak display

Salah satu kegiatan yang rutin dilaksanakan oleh Kelompok Tani Cahaya Asri

ialah mengikuti pameran maupun bazar. Dalam penerapannya rak display berfungsi

sebagai tempat untuk menata produk Sirup Belimbing Wuluh Averbi agar dapat

menarik perhatian konsumen, produk yang telah siap jual akan ditata di rak yang

nantinya dapat diletakkan diatas meja karena ukurannya yang tidak terlalu besar.

Gambar 20 Rak display produk Sirup Belimbing Wuluh Averbi

Page 20: Perancangan Identitas dan Kemasan Sirup Belimbing Wuluh Averbi€¦ · Perancangan Identitas dan Kemasan Sirup Belimbing Wuluh Averbi . Artikel Ilmiah . Peneliti : Anindya Ayu Ciptaningtyas

16

Hasil Pengujian

Pengujian Kualitatif

Pengujian kualitatif dilakukan kepada narasumber dibidang kemasan yaitu

Bapak Didith dari Muncul Putra Offset Semarang, mengenai desain dan kemasan

produk yang telah dibuat, dengan kesimpulan bahwa desain sudah sangat menarik,

variasi tiap kemasannya sudah baik. Pemilihan material cukup berfungsi untuk

melindungi produk, namun saja dengan variasi kemasan yang ada otomatis akan

menambah harga tiap pembelian produk. Karena tergolong baru, Sirup Belimbing

Wuluh Averbi sudah cukup menarik dalam bentuk desain dan kemasannya, mengingat

pesaing yang cukup banyak dipasaran.

Pengujian kedua dilakukan kepada Kelompok Tani Cahaya Asri sebagai

produsen Sirup Belimbing Wuluh Averbi, hasil wawancara yang diperoleh bahwa

kemasan yang telah dibuat dan sudah cukup mewakili produk mereka. Variasi kemasan

akan meningkatkan daya tarik konsumen dengan kemasan yang lebih praktis untuk

dibawa, baik kemasan carrier bag maupun kemasan isi tiga. Keseluruhan kemasan

sangat membantu dalam pengemasan botol sirup dalam jumlah sedikit maupun dalam

jumlah banyak, namun untuk penerapannya akan membutuhkan pertimbangan lebih

lanjut karena harus menaikkan harga jual Sirup Belimbing Wuluh Averbi.

Pengujian Kuantitatif

Pengujian kuantitatif dilakukan dengan proses pengisian kuisioner. Dalam hal

ini responden yang dilibatkan ialah 35 orang konsumen berusia 40 sampai 60 tahun

secara random pada beberapa daerah. Pengisian kuisioner dilakukan dengan

menunjukkan hasil desain dan kemasan Sirup Belimbing Wuluh Averbi pada

responden. Kuisioner diberikan untuk menilai tanggapan dari responden terhadap

identitas dan kemasan dari hasil yang telah dibuat.

Kuisioner pertama memuat pertanyaan “Apakah Anda mengenal Sirup

Belimbing Wuluh sebelumnya? Jika pernah, merk Sirup Belimbing Wuluh yang Anda

ketahui adalah…”, pertanyaan ini untuk mengetahui sejauh mana responden mengenal

produk Sirup Belimbing Wuluh dalam berbagai merk, dari 35 orang responden yang

terlibat terdapat 23 orang yang menjawab belum pernah dan 12 orang yang menjawab

pernah dan Sirup Belimbing Wuluh yang mereka kenali ialah Averbi. Kemudian

kuisioner yang kedua memuat pertanyaan “Apakah pernah mengetahui Sirup Belimbing

Wuluh merk Averbi? Jika pernah, Anda mengetahui merk Averbi dari…”, pertanyaan

ini untuk mengetahui dari mana responden mengetahui Sirup Belimbing Wuluh merk

Averbi dan dari 35 orang responden yang terlibat terdapat 28 orang yang menjawab

belum pernah dan 7 orang yang menjawab pernah dan merk Averbi yang mereka

ketahui antara lain melalui orang-orang disekitar, event yang diadakan, bahkan melalui

Kelompok Tani Cahaya Asri.

Kuisioner berikutnya dilakukan dengan memberikan beberapa daftar pertanyaan

lainnya dengan menggunakan skala Likert atau skala pengukuran sikap yang digunakan

untuk mengukur sikap dalam suatu riset. Biasanya sikap dalam skala Likert

diekspresikan mulai dari yang paling negatif, netral, hingga ke yang paling positif

dalam bentuk: sangat tidak setuju, tidak setuju, tidak tahu (netral), setuju, dan sangat

satuju. Dengan pemberian kode angkanya dari satu sampai lima sesuai urutan dari yang

paling negatif.

Page 21: Perancangan Identitas dan Kemasan Sirup Belimbing Wuluh Averbi€¦ · Perancangan Identitas dan Kemasan Sirup Belimbing Wuluh Averbi . Artikel Ilmiah . Peneliti : Anindya Ayu Ciptaningtyas

17

Tabel 1 Daftar pertanyaan dan total jawaban kuisioner pengujian

No. Pertanyaan A B C D

1 Menurut Anda bagaimana bentuk logo

yang digunakan dalam produk Sirup

Belimbing Wuluh Averbi?

Tidak menarik

0

Kurang menarik

6

Menarik

17

Sangat menarik

12

2 Menurut Anda bagaimana tingkat

keterbacaan logo pada produk Sirup

Belimbing Wuluh Averbi?

Tidak

terbaca

0

Kurang

terbaca

1

Terbaca

18

Sangat

terbaca

16

3 Apakah logo Averbi mudah dikenali?

(terutama saat didisplay/dipajang di rak)

Tidak

mudah

0

Kurang

mudah

5

Mudah

16

Sangat

mudah

14

4 Apakah logo Averbi mudah terlihat?

(terutama saat didisplay/dipajang di rak)

Tidak

mudah

0

Kurang

mudah

3

Mudah

19

Sangat

mudah

13

5 Menurut Anda bagaimanakah kemasan

produk Sirup Belimbing Wuluh Averbi?

Tidak

menarik

1

Kurang

menarik

2

Menarik 16

Sangat

menarik

16

6 Apakah kemasan mudah dikenali dari

merk produk Sirup lain?

Tidak

mudah

1

Kurang

mudah

6

Mudah

18

Sangat

mudah

10

7 Menurut Anda bagaimana warna yang

digunakan dalam kemasan Sirup

Belimbing Wuluh Averbi?

Tidak

menarik

0

Kurang

menarik

2

Menarik 22

Sangat

menarik

11

8 Apakah informasi pada kemasan sudah

cukup lengkap? (nama produk, bahan

pembuat/komposisi, kadaluarsa)

Tidak

lengkap

0

Kurang

lengkap

3

Lengkap

20

Sangat

Lengkap

12

9 Apakah kemasan sudah cukup

melindungi produk?

Tidak cukup

1

Kurang cukup

1

Cukup

23

Sangat cukup

10

10 Apakah kemasan sudah cukup praktis

untuk dibawa?

Tidak

cukup

0

Kurang

cukup

1

Cukup

21

Sangat

cukup

13

11 Apakah pilihan kemasan isi 1, 3, 6, 12

membantu Anda saat membeli dan

membawa produk Averbi?

Tidak

membantu

0

Kurang

membantu

1

Membantu

18

Sangat

membantu

16

12 Setujukan Anda jika logo dan kemasan

Averbi sudah dapat menunjukkan daerah

produksinya (Surakarta, Jateng)?

Tidak

setuju

1

Kurang

setuju

3

Setuju

21

Sangat

setuju

10

4 34 229 153

Untuk mencapai skor dari pengukuran skala Likert ialah jumlah dari seluruh

angka untuk seluruh pernyataan yang direspon atau diberi tanda cek. Perhitungan

dilakukan per responden dengan kode angka untuk “tidak setuju” diberi angka 1,

“kurang setuju” diberi angka 2, “setuju” diberi angka 3, “sangat setuju” diberi angka 4,

dengan total skor maksimum yang dicapai adalah 48 untuk 12 butir pertanyaan, yakni

12 (butir pertanyaan) x 4 (skor maksimum untuk setiap butir pertanyaan). Sedangkan

total skor minimum yang dicapai adalah 15 untuk 12 butir pertanyaan, yakni 15 (butir

Page 22: Perancangan Identitas dan Kemasan Sirup Belimbing Wuluh Averbi€¦ · Perancangan Identitas dan Kemasan Sirup Belimbing Wuluh Averbi . Artikel Ilmiah . Peneliti : Anindya Ayu Ciptaningtyas

18

pertanyaan) x 1 (skor minimum setiap butir pertanyaan). Jadi nilai tengah yang dipakai

dalam pengukuran sikap adalah nilai tengah dari 15 (total skor minimum) dan 48 (total

skor maksimum) adalah 31,5. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa jumlah responden

yang mencapai skor <31,5 dianggap tidak berhasil (minimum) dan skor >31,5 dianggap

berhasil (maksimum) [15]. Secara keseluruhan perhitungan dari total skor tiap

responden, sebagian besar responden dengan jumlah 32 orang mencapai total

maksimum, dan 3 orang responden mencapai total minimum.

Selain itu terdapat pertanyaan “Apa yang membuat kemasan mudah

dilihat/dikenali? (pilih salah satu)”, pertanyaan ini untuk mengetahui ketertarikan

responden atau konsumen terhadap produk Sirup Belimbing Wuluh Averbi sehingga

produk tersebut mudah dilihat/dikenali, dan dari 35 orang responden yang terlibat

terdapat 8 orang yang memilih logo produk, 4 orang yang memilih ilustrasi, 19 orang

yang memilih bentuk kemasan, dan 4 orang yang memilih warna dikemasan.

Maka hasil yang didapat dari pengujian kuisioner secara menyeluruh terhadap

responden usia 40-60 tahun menunjukkan perbedaan sikap bahwa sebagian besar

responden menilai perancangan identitas dan kemasan Sirup Belimbing Wuluh Averbi

sudah cukup baik dalam variasi kemasan, karena konsumen akan sangat praktis

membawa Sirup Belimbing Wuluh dalam jumlah sedikit maupun banyak dalam satu

kemasan daripada harus membawa botol Sirup tanpa kemasan atau hanya menggunakan

kemasan plastik saja, dan cukup menarik dengan desain yang disertai grafik beberapa

motif ragam hias daripada kemasan yang polos dan hanya berisi tulisan atau informasi

yang tertera pada kemasan, serta cukup menunjukkan identitas kota Surakarta sebagai

kota asal Sirup Belimbing Wuluh Averbi.

5. Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan yang didapat bahwa identitas Sirup Belimbing Wuluh Averbi yang

telah dirancang sudah sesuai dengan kebutuhan produk Belimbing Wuluh Averbi dari

Kelompok Tani Cahaya Asri yaitu dapat meningkatkan pengenalan merk dan citra merk

produk sehingga dapat lebih dikenal masyarakat tidak hanya dilingkup lokal tapi juga di

luar daerah Surakarta, dan kemasan yang telah dirancang cukup baik dengan

penggunaan berbagai variasi kemasan yang memudahkan konsumen dalam membawa

produk Sirup Belimbing Wuluh Averbi. Saran terhadap perancangan yaitu dalam

pengembangan jangka panjang pada Kelompok Tani Cahaya Asri. Untuk waktu

sekarang Kelompok Tani Cahaya Asri sering mengikuti pameran maupun bazar yang

dilaksanakan dibeberapa tempat, untuk kebutuhan pameran maupun bazar diperlukan

display khusus dalam menyediakan produk bagi konsumen atau pengunjung,

Kelompok Tani Cahaya Asri memiliki display kecil yang dapat digunakan pada event

tersebut, namun dalam jangka kedepan belum adanya display dalam skala besar yang

diperlukan Kelompok Tani Cahaya Asri dalam mengembangkan produk mereka untuk

skala lebih besar lagi.

6. Daftar Pustaka

[1] World Health Organization (WHO), 2003, Traditional Medicine,

http://www.who.int/mediacentre/factsheets/2003/fs134/en/. Diakses tanggal 8 Mei

2015.

Page 23: Perancangan Identitas dan Kemasan Sirup Belimbing Wuluh Averbi€¦ · Perancangan Identitas dan Kemasan Sirup Belimbing Wuluh Averbi . Artikel Ilmiah . Peneliti : Anindya Ayu Ciptaningtyas

19

[2] Nopianti, Surya, 2008, Efektivitas Buah Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.)

Untuk Membunuh Larva Nyamuk Anopheles aconitus Instar III, kesehatan, 1:104.

[3] Sari, Arum, 2014, Company Profile, http://arumsari.co.id/about.php. Diakses

tanggal 7 Mei 2015.

[4] Angelina W, Evelyn, Bramantijo Yoyok, dan Ryan Pratama Sutanto, 2014,

Perancangan Desain Ulang Kemasan Sari Markisa Merk “Bola Dunia dan Bintang

Dunia” Sebagai Oleh-Oleh Khas Makassar, Jurnal Desain Komunikasi Visual

Fakultas Seni dan Desain Universitas Kristen Petra Surabaya, 1:1-12.

[5] Rustan, Surianto, 2013, Mendesain Logo, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

[6] Julianti, Sri, 2014, The Art Of Packaging, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

[7] A, Yuyun., Delli Gunarsa, 2011, Cerdas Mengemas Produk Makanan dan

Minuman, Jakarta: PT. Agromedia Pustaka.

[8] Julianti, Elisa, Mimi Nurminah, 2006, Buku Ajar Teknologi Pengemasan, Medan.

[9] AgroMedia, Redaksi, 2008, Buku Pintar Tanaman Obat 431 Jenis Tanaman

Penggempur Aneka Penyakit, Jakarta: PT. Agromedia Pustaka.

[10] Sudewo, Bambang, 2009, Buku Pintar Hidup Sehat Cara Mas Dewo, Jakarta: PT.

Agromedia Pustaka.

[11] Sarwono, Jonathan, dan Hary Lubis, 2007, Metode Riset Untuk Desain

Komunikasi Visual, Bandung: C.V Andi Offset.

[12] Toekio M, Soegeng, 1987, Mengenal Ragam Hias Indonesia, Bandung: Angkasa.

[13] Bayu Sunarman, Yoseph, 2010, Bentuk Rupa dan Makna Simbolis Ragam Hias di

Pura Mangkunegaran Surakarta, Tesis Program Pasca Sarjana Kajian Budaya

Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret, 56.

[14] Ebdi Sanyoto, Sadjiman, 2009, Nirmana Elemen-Elemen Seni dan Desain,

Yogyakarta: Jalasutra.

[15] Zakaria, T. Ramli, 2008, Pedoman Penilaian Sikap, Jakarta: Pusat Penilaian

Pendidikan Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pendidikan

Nasional.