ibadah menyehatkan otak (harian republika ahad-4 desember 2016)

1
17 REPUBLIKA AHAD, 4 DESEMBER 2016 HIWAR Segala pencapaian dan peradaban ma- nusia dimulai dari gagasan yang “bersa- rang” di dalam otak. Neurosains mempe- lajari organ istimewa ini. Bisakah Anda je- laskan secara garis besar apa saja cakupan neurosains? Neurosains adalah ilmu masa depan (ultimate science), ilmu yang tingkat keru- mitannya sangat menantang dan menarik karena menyangkut otak yang menjadi pusat kehidupan. Ilmu ini mempunyai aplikasi sangat luas mulai dari marketing (neuro-marketing), web design (neuro-web design), komputer (neuro-simulation), cognitive behavior (neuro-psychology), komunitas (neuro-leadership), farmasi (neuro-pharmacology), sampai ke berbagai manifestasi medis (neurologist). Jurusan neurosains mempelajari cara kerja otak, seperti anatomi (bentuk dan struktur otak), fisiologi (fungsi bagian- bagian otak), biochemistry (sifat kimia dan reaksi kimia dalam otak), molecular bio- logy (molekul atau protein yang memben- tuk otak), ditambah dengan ilmu psikologi (kelakuan dan emosi) dan cognitive science (ilmu tentang proses berfikir), computer simulation (ilmu komputer, statistika), dan clinical neurology (ilmu kedokteran dan penyakit-penyakit otak). Sehingga, mempelajari neurosains, mencakup struktur, fungsi, sejarah evolusi, perkembangan, genetika, biokimia, fisio- logi, farmakologi, informatika, penghi- tungan neurosains, dan patologi sistem saraf. Rentang bidang neurosains telah me- luas dengan mengikutsertakan percobaan ilmiah secara sistematis maupun penye- lidikan teoretis dari sistem saraf pusat maupun sistem saraf tepi dari organisme biologis. Seberapa besar pengaruh perkemban- gan teknologi mutakhir untuk penelitian neurosains modern? Dewasa ini, telah muncul dan ber- kembang satu cabang ilmu pengetahuan baru yang disebut sebagai neurosains. Ilmu ini berusaha untuk memahami perilaku manusia dengan mencoba menganalisis unsur-unsur biologisnya. Misteri utama di dalam ilmu neurosains adalah segala sesuatu terkait dengan otak manusia, serta kaitannya dengan kesadaran sebagai unsur utama pembentuk identitas manusia. Di dalam pikiran para ilmuwan neu- rosains, misteri dualisme manusia (tubuh dan jiwa) menjadi perhatian yang sangat menarik. Otak merupakan permata dari mahkota tubuh manusia. Dengan kekuatan dan keajaiban otak, manusia bisa mene- mukan berbagai hal yang dapat kita nikmati dewasa ini. Penemuan tersebut, mulai dari tingkat molekuler atau atom, pengobatan berbagai penyakit, penemuan berbagai teknologi canggih, hingga kemampuan manusia me- nembus tata surya bahkan di masa depan galaksi. Itu semua karena peran dari ke- ajaiban otak manusia, sebagai pusat inte- lijen, berpikir, berkesadaran, berinovasi, juga atas fungsi otak sebagai pusat pener- jemah panca indra kita. Bahkan semua sistem organ kita (seperti jantung, paru- paru, hati, usus, ginjal, dan lain seba- gainya) berada dalam kontrol dan regulasi sistem otak. Secara garis besar, apa yang dimaksud dengan pemetaan cara kerja otak? Pemetaan otak merupakan suatu metode dalam mempelajari struktur dan fungsi otak secara mendalam dan kom- prehensif hingga ke tingkat yang sangat atau super teliti, dengan ukuran parameter terkecil nanometer. Pemetaan tersebut untuk memetakan struktur sel-sel saraf yang jumlah lebih dari 100 miliar sel, dengan jumlah koneksi atau synapsis hampir 1.000 trilliun. Para ahli neurosains menggunakan berbagai alat dalam menajamkan keteliti- an dan ketepatan, untuk memahami sistem saraf. Beberapa alat yang digunakan untuk tujuan tersebut, seperti fMRI, MEG, EEG, LSPS, optogenetic, komputer, dan bahkan pewarna dan super elektron mikroskop untuk mengeksplorasi berbagai hal yang berhubungan dengan molekul, DNA, sel- sel saraf, jaringan, sistem otak, dan kehidupannya. Dari penelitian tersebut, ilmuwan neurosains, merumuskan bagaimana sistem saraf berkembang, beroperasi secara nor- mal atau sehat, demikian pula kegagalan fungsi saraf dalam berbagai kasus penyakit neurologis atau kejiwaan. Bagaimana ben- tuk hubungan antar sel-sel saraf (sinapsis) untuk mengalirkan sinyal? Bagaimana proses belajar dan mengingat? Bagaimana dinamika emosi? Bagaimana kelainan fungsi sistem saraf menyebabkan penyakit? Dan seterusnya. Para ahli di dunia telah mengembang- kan dan mendorong kemajuan neurosains begitu pesatnya, sehingga neurosains men- jadi ilmu modern dan ilmu masa depan, yang secara nyata bisa berimplikasi sangat luas terhadap kehidupan umat manusia. Bisakah dijelaskan secara singkat apa itu human genome bank? Human genome bank adalah upaya pe- metaan semua gen-gen penyusun tubuh manusia. Human genome ini telah ram- pung, dan sukses. Berdasarkan keberha- silan, proyek pemetaan genom manusia, yang disponsori pemerintah AS, dalam me- metakan gen-gen manusia secara sem- purna. Kesuksesan tersebut, akan memberikan dampak yang luar biasa terhadap kehi- dupan umat manusia dewasa ini dan masa depan. Keluarbiasaan itu, memberikan alasan yang fundamental dan sangat pen- ting, disebabkan semua gen-gen normal yang dibutuhkan untuk menjadikan manusia sehat telah dipahami dengan baiknya. Keberhasilan pemetaan gen-gen terse- but memberi dampak kepada dua hal fun- damental. Yaitu, pertama, ilmuwan akan mampu memodifikasi hasil ini untuk mempertahankan umat manusia dalam keadaan sehat dan normal. Kedua, jika terjadi berbagai kerusakan pada gen-gen yang menyebabkan manusia menjadi sakit, tentunya dengan menggunakan human genome bank, untuk memperbaiki semua kerusakan dan penyakit yang diakibatkan oleh kelainan genetika tadi, dengan metode gene therapy. Salah satu riset terbaru Anda berhasil menemukan terobosan dalam pengobatan autisme? Autisme adalah gangguan perkem- bangan saraf yang sangat bervariasi de- ngan gejala awal muncul pada masa bayi atau masa kanak-kanak, dan kemudian berkembang menjadi autisme yang sulit dikendalikan. Orang-orang dengan autisme memiliki gangguan sosial dan sering mengalami kehilangan intuisi ten- tang orang lain dan lingkungannya. Gangguan autisme hampir selalu ber- kembang sebelum usia tiga tahun dan di- tandai dengan komunikasi verbal dan non- verbal, serta interaksi sosial yang terganggu. Alhamdulillah, kami bersama tim kami berhasil menemukan gen utama pencetus autisme. Hasil penelitian tersebut dapat menjelaskan bahwa, akibat mutasi genetik pada dua gen utama yang menjadi pence- tus munculnya autisme, yaitu Gene EphB4 dan PTEN. Selanjutnya, kedua gen tersebut ber- pengaruh terhadap inhibitory neuron atau sistem saraf penghambatan yang disebut fast-spiking, parvalbumin. Itu mengekspre- sikan interneuron (sel PV), selanjutnya sel penghambat tersebut berada di sekitar sel- sel perangsang (pyaramidal neuron) di dalam otak anak. Artinya, akibat gangguan pada sel-sel neuron tersebut oleh kerusakan dua gen di atas, menyebabkan kegagalan sel-sel saraf pengontrol sinyal listrik di otak, dengan akibat seperti terjadinya gangguan autisme. Kemudian, kami melakukan modifikasi dan percobaan di laboratorium, dengan menggunakan teknik penelitian, LSPS (laser photo stimulation), optogenetic (ChR2), serta immunustanning dan electrophysiology otak. Ternyata, gerakan dan stimulasi sel-sel tersebut dapat dikontrol menjadi normal. Sehingga, individu autisme tersebut kem- bali menjadi normal. Kami meyakini bah- wa autisme dapat diobati dan dicegah sejak dini, dengan mencegah terjadinya kerusakan gen sel-sel saraf penghambat tersebut. Apa saja kontribusi neurosains untuk mengatasi penyakit-penyakit otak pada umumnya? Prinsip-prinsip dasar neurosains dimak- sudkan untuk memberikan pemahaman yang sangat mendasar tentang cara kerja sistem saraf manusia. Neurosains adalah bidang yang mempelajari secara khusus sistem saraf dalam tubuh makhluk hidup. Ilmu neurosains merupakan ilmu modern yang berinteraksi dengan seluruh konsep kehidupan yang secara khusus meng- gabungkan ilmu biologi dan humaniora. Ilmuwan saraf dapat berasal dari ber- bagai latar belakang, termasuk psikologi, ilmu komputer, biologi, statistik, filsafat, fisika, dan kedokteran. Sehingga, neuro- sains mengalami kemajuan dalam pema- haman humaniora yang menjelaskan mekanisme yang mendasari pemikiran, emosi, dan perilaku. Dengan kemajuan ilmu neurosains, dapat diterapkan dalam upaya pengobatan penyakit-penyakit otak, seperti: alzheimer’s, parkinsonism, schizophrenia, cerebral palsy, stroke, kelumpuhan, dan lain-lain. Mungkinkah secara ilmiah untuk mere- kayasa sifat seseorang melalui modifikasi terhadap sel-sel otak? Jika pemetaan otak manusia baik se- cara struktur, anatomi, fungsional, genetik, behavior telah rampung, maka selanjutnya kita akan menggunakan hasil pemetaan tersebut untuk menyusun brain artificial intelligence, dalam mendukung penciptaan manusia-manusia cerdas di masa depan. Adakah hubungan antara rasa bahagia dan aktivitas otak? Perasaan bahagia dikendalikan oleh sublimbic dan prefrontal cortex di otak, de- ngan melakukan stimulasi oleh endorphins dan dopaminergic. Tentunya, pada saat orang melakukan ibadah atau mendekat- kan diri kepada zat yang dicintai, seperti mendekatkan diri pada Allah SWT, maka akan memacu endorphins dan dopami- nergic tersebut untuk memproduksi. Se- hingga, rasa bahagia, tenang, dan nyaman akan tercipta. Selain itu, perasaan spiritual juga berkaitan dengan medial prefrontal cortex, yakni bagian otak yang mengaktifkan dan mengolah nilai dan alasan moral. Perasaan spiritual juga mengaktifkan bagian otak yang berhubungan dengan fokus-fokus. n ed: nashih nashrullah B elum lama ini, peneliti utama neurosains di University of California, Irvine, Amerika Serikat (AS), Taruna Ikrar, bersama tim sukses menemukan gen utama pencetus autisme. Hasil penelitian tersebut dapat menje- laskan bahwa akibat mutasi genetik pada dua gen utama yang menjadi pencetus munculnya autisme, yaitu Gene EphB4 dan PTEN. Menurut pria kelahiran Makassar 15 April 1969 ini, setelah melakukan modifikasi dan percobaan di laboratorium, dengan menggunakan teknik penelitian LSPS (laser photo stimulation), optoge- netic (ChR2), serta immunustanning dan electro- physiology otak, ternyata, gerakan dan stimulasi sel-sel tersebut dapat dikontrol menjadi normal. “Sehingga, individu autisme tersebut kembali menjadi normal. Kami meyakini bahwa autisme dapat diobati dan dicegah sejak dini, dengan mencegah terjadinya kerusakan gen sel-sel saraf penghambat tersebut,” kata penyabet master far- makologi di FK Universitas Indonesia tersebut kepada wartawan Republika, Hasanul Rizqa, melalui surat elektronik, akhir pekan lalu. Dalam perbincangan tersebut, wakil ketua PB IDI (2000-2003) yang namanya cukup dikenal luas kalangan neurosains di tingkat global, juga berbin- cang seputar perkembangan neurosains. Ter- masuk sejauh mana pengaruh spiritualitas ibadah kepada Allah SWT terhadap kesehatan otak. Saat orang melakukan ibadah atau mendekatkan diri kepada zat yang dicintai, seperti mendekatkan diri kepada Allah SWT, maka akan memacu endorphins dan dopaminergic tersebut untuk memproduksi. “Sehingga, rasa bahagia, tenang dan nyaman akan tercipta,” kata sosok yang telah didaulat sebagai ilmuwan tetap AS tersebut. Berikut perbincangan Republika dengan tokoh yang telah memublikasikan lebih dari 56 karya ilmiahnya di berbagai jurnal level interna- sional tersebut: Foto-Foto Dokpri Prof dr Taruna Ikrar MD, MPharm, PhD IBADAH Menyehatkan Otak

Upload: taruna-ikrar

Post on 20-Jan-2017

129 views

Category:

Education


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Ibadah menyehatkan otak (harian republika ahad-4 desember 2016)

17REPUBLIKA AHAD, 4 DESEMBER 2016

HIWAR

Segala pencapaian dan peradaban ma -nusia dimulai dari gagasan yang “ber sa -rang” di dalam otak. Neurosains mem pe -lajari organ istimewa ini. Bisakah Anda je-laskan secara garis besar apa saja cakupanneurosains?

Neurosains adalah ilmu masa depan(ultimate science), ilmu yang tingkat keru -mitannya sangat menantang dan menarikkarena menyangkut otak yang menjadipusat kehidupan. Ilmu ini mempunyaiaplikasi sangat luas mulai dari marketing(neuro-marketing), web design (neuro-webdesign), komputer (neuro-simulation),cognitive behavior (neuro-psychology),komunitas (neuro-leadership), farmasi(neuro-pharmacology), sampai ke berbagaimanifestasi medis (neurologist).

Jurusan neurosains mempelajari carakerja otak, seperti anatomi (bentuk danstruktur otak), fisiologi (fungsi bagian-bagian otak), biochemistry (sifat kimia danreaksi kimia dalam otak), molecular bio -logy (molekul atau protein yang mem ben -tuk otak), ditambah dengan ilmu psikologi

(kelakuan dan emosi) dan cognitive science(ilmu tentang proses berfikir), computersimulation (ilmu komputer, statistika), danclinical neurology (ilmu kedokteran danpenyakit-penyakit otak).

Sehingga, mempelajari neurosains,mencakup struktur, fungsi, sejarah evolusi,per kembangan, genetika, biokimia, fisio -lo gi, farmakologi, informatika, peng hi -tung an neurosains, dan patologi sistemsaraf. Rentang bidang neurosains telah me -luas dengan mengikutsertakan percobaanilmiah secara sistematis maupun penye -lidikan teoretis dari sistem saraf pusatmaupun sistem saraf tepi dari organismebiologis.

Seberapa besar pengaruh perkemban-gan teknologi mutakhir untuk penelitianneurosains modern?

Dewasa ini, telah muncul dan ber -kembang satu cabang ilmu pengetahuanbaru yang disebut sebagai neurosains. Ilmuini berusaha untuk memahami perilakumanusia dengan mencoba menganalisisunsur-unsur biologisnya. Misteri utama didalam ilmu neurosains adalah segalasesuatu terkait dengan otak manusia, sertakaitannya dengan kesadaran sebagai unsurutama pembentuk identitas manusia.

Di dalam pikiran para ilmuwan neu -rosains, misteri dualisme manusia (tubuhdan jiwa) menjadi perhatian yang sangatmenarik. Otak merupakan permata darimahkota tubuh manusia. Dengan kekuatandan keajaiban otak, manusia bisa mene -mukan berbagai hal yang dapat kitanikmati dewasa ini.

Penemuan tersebut, mulai dari tingkatmolekuler atau atom, pengobatan berbagaipenyakit, penemuan berbagai teknologicanggih, hingga kemampuan manusia me -nembus tata surya bahkan di masa de panga laksi. Itu semua karena peran dari ke -ajaiban otak manusia, sebagai pusat inte -lijen, berpikir, berkesadaran, ber inovasi,juga atas fungsi otak sebagai pusat pener -jemah panca indra kita. Bahkan semuasistem organ kita (seperti jantung, paru-paru, hati, usus, ginjal, dan lain seba -gainya) berada dalam kontrol dan regulasisistem otak.

Secara garis besar, apa yang dimaksuddengan pemetaan cara kerja otak?

Pemetaan otak merupakan suatumetode dalam mempelajari struktur danfungsi otak secara mendalam dan kom -prehensif hingga ke tingkat yang sangatatau super teliti, dengan ukuran parameterterkecil nanometer. Pemetaan tersebutuntuk memetakan struktur sel-sel sarafyang jumlah lebih dari 100 miliar sel,dengan jumlah koneksi atau synapsishampir 1.000 trilliun.

Para ahli neurosains menggunakanberbagai alat dalam menajamkan kete liti -an dan ketepatan, untuk memahami sistemsaraf. Beberapa alat yang digunakan untuktujuan tersebut, seperti fMRI, MEG, EEG,LSPS, optogenetic, komputer, dan bahkan

pewarna dan super elektron mikroskopuntuk mengeksplorasi berbagai hal yangberhubungan dengan molekul, DNA, sel-sel saraf, jaringan, sistem otak, dankehidupannya.

Dari penelitian tersebut, ilmuwanneurosains, merumuskan bagaimana sistemsaraf berkembang, beroperasi secara nor -mal atau sehat, demikian pula kegagalanfungsi saraf dalam berbagai kasus penyakitneurologis atau kejiwaan. Bagaimana ben -tuk hubungan antar sel-sel saraf (si napsis)untuk mengalirkan sinyal? Bagaimanaproses belajar dan mengingat? Bagaimanadinamika emosi? Bagaimana kelainanfungsi sistem saraf menyebabkan penyakit?Dan seterusnya.

Para ahli di dunia telah mengem bang -kan dan mendorong kemajuan neurosainsbegitu pesatnya, sehingga neurosains men -jadi ilmu modern dan ilmu masa depan,yang secara nyata bisa berimplikasi sangatluas terhadap kehidupan umat manusia.

Bisakah dijelaskan secara singkat apaitu human genome bank?

Human genome bank adalah upaya pe -me taan semua gen-gen penyusun tubuhma nusia. Human genome ini telah ram -pung, dan sukses. Berdasarkan keberha -sil an, proyek pemetaan genom manusia,yang disponsori pemerintah AS, dalam me -metakan gen-gen manusia secara sem -purna.

Kesuksesan tersebut, akan memberikandampak yang luar biasa terhadap kehi -dupan umat manusia dewasa ini dan masadepan. Keluarbiasaan itu, memberikanalasan yang fundamental dan sangat pen -ting, disebabkan semua gen-gen normalyang dibutuhkan untuk menjadikanmanusia sehat telah dipahami denganbaiknya.

Keberhasilan pemetaan gen-gen terse -but memberi dampak kepada dua hal fun -

damental. Yaitu, pertama, ilmuwan akanmampu memodifikasi hasil ini untukmempertahankan umat manusia dalamkeadaan sehat dan normal. Kedua, jikaterjadi berbagai kerusakan pada gen-genyang menyebabkan manusia menjadi sakit,tentunya dengan menggunakan humangenome bank, untuk memperbaiki semuakerusakan dan penyakit yang diakibatkanoleh kelainan genetika tadi, dengan metodegene therapy.

Salah satu riset terbaru Anda berhasilmenemukan terobosan dalam pengobatanautisme?

Autisme adalah gangguan perkem -bang an saraf yang sangat bervariasi de -ngan gejala awal muncul pada masa bayiatau masa kanak-kanak, dan kemudianberkembang menjadi autisme yang sulitdikendalikan. Orang-orang denganautisme memiliki gangguan sosial dansering mengalami kehilangan intuisi ten -tang orang lain dan lingkungannya.

Gangguan autisme hampir selalu ber -kembang sebelum usia tiga tahun dan di -tandai dengan komunikasi verbal dan non -verbal, serta interaksi sosial yang terganggu.

Alhamdulillah, kami bersama tim kamiberhasil menemukan gen utama pencetusautisme. Hasil penelitian tersebut dapatmenjelaskan bahwa, akibat mutasi genetikpada dua gen utama yang menjadi pence -tus munculnya autisme, yaitu Gene EphB4dan PTEN.

Selanjutnya, kedua gen tersebut ber -pengaruh terhadap inhibitory neuron atausistem saraf penghambatan yang disebutfast-spiking, parvalbumin. Itu meng ekspre -sikan interneuron (sel PV), selanjutnya selpenghambat tersebut berada di sekitar sel-sel perangsang (pyaramidal neuron) didalam otak anak.

Artinya, akibat gangguan pada sel-selneuron tersebut oleh kerusakan dua gen diatas, menyebabkan kegagalan sel-sel sarafpe ngontrol sinyal listrik di otak, denganaki bat seperti terjadinya gangguan autisme.

Kemudian, kami melakukan modifikasidan percobaan di laboratorium, denganmenggunakan teknik penelitian, LSPS(laser photo stimulation), optogenetic(ChR2), serta immunustanning danelectrophysiology otak.

Ternyata, gerakan dan stimulasi sel-seltersebut dapat dikontrol menjadi normal.Sehingga, individu autisme tersebut kem -bali menjadi normal. Kami meyakini bah -wa autisme dapat diobati dan dicegah sejakdini, dengan mencegah terjadinya kerusakangen sel-sel saraf penghambat tersebut.

Apa saja kontribusi neurosains untukmengatasi penyakit-penyakit otak padaumumnya?

Prinsip-prinsip dasar neurosains di mak -sudkan untuk memberikan pema hamanyang sangat mendasar tentang cara kerjasistem saraf manusia. Neurosains adalahbidang yang mempelajari secara khusussistem saraf dalam tubuh makhluk hidup.Ilmu neurosains merupakan ilmu modernyang berinteraksi dengan seluruh konsepkehidupan yang secara khusus meng -gabungkan ilmu biologi dan humaniora.

Ilmuwan saraf dapat berasal dari ber -bagai latar belakang, termasuk psikologi,ilmu komputer, biologi, statistik, filsafat,fisika, dan kedokteran. Sehingga, neuro -sains mengalami kemajuan dalam pema -haman humaniora yang menjelaskanmekanisme yang mendasari pemikiran,emosi, dan perilaku.

Dengan kemajuan ilmu neurosains,dapat diterapkan dalam upaya pengobatanpenyakit-penyakit otak, seperti: alzhei mer’s,parkinsonism, schizophrenia, cereb ral palsy,stroke, kelumpuhan, dan lain-lain.

Mungkinkah secara ilmiah untuk mere -kayasa sifat seseorang melalui modifikasiterhadap sel-sel otak?

Jika pemetaan otak manusia baik se -cara struktur, anatomi, fungsional, genetik,behavior telah rampung, maka selanjutnyakita akan menggunakan hasil pemetaantersebut untuk menyusun brain artificialintelligence, dalam mendukung penciptaanmanusia-manusia cerdas di masa depan.

Adakah hubungan antara rasa bahagiadan aktivitas otak?

Perasaan bahagia dikendalikan olehsublimbic dan prefrontal cortex di otak, de -ngan melakukan stimulasi oleh endorphinsdan dopaminergic. Tentunya, pada saatorang melakukan ibadah atau mende kat -kan diri kepada zat yang dicintai, sepertimendekatkan diri pada Allah SWT, makaakan memacu endorphins dan dopami -nergic tersebut untuk memproduksi. Se -hing ga, rasa bahagia, tenang, dan nyamanakan tercipta.

Selain itu, perasaan spiritual jugaberkaitan dengan medial prefrontal cortex,yakni bagian otak yang mengaktifkan danmengolah nilai dan alasan moral. Perasaanspiritual juga mengaktifkan bagian otakyang berhubungan dengan fokus-fokus.

n ed: nashih nashrullah

Belum lama ini, peneliti utama neurosainsdi University of California, Irvine, AmerikaSerikat (AS), Taruna Ikrar, bersama timsukses menemukan gen utama pencetus

autisme. Hasil penelitian tersebut dapat menje-laskan bahwa akibat mutasi genetik pada dua genutama yang menjadi pencetus munculnyaautisme, yaitu Gene EphB4 dan PTEN.

Menurut pria kelahiran Makassar 15 April 1969ini, setelah melakukan modifikasi dan percobaandi laboratorium, dengan menggunakan teknikpenelitian LSPS (laser photo stimulation), optoge-netic (ChR2), serta immunustanning dan electro-physiology otak, ternyata, gerakan dan stimulasisel-sel tersebut dapat dikontrol menjadi normal.

“Sehingga, individu autisme tersebut kembalimenjadi normal. Kami meyakini bahwa autismedapat diobati dan dicegah sejak dini, denganmencegah terjadinya kerusakan gen sel-sel sarafpenghambat tersebut,” kata penyabet master far-makologi di FK Universitas Indonesia tersebutkepada wartawan Republika, Hasanul Rizqa,melalui surat elektronik, akhir pekan lalu.

Dalam perbincangan tersebut, wakil ketua PBIDI (2000-2003) yang namanya cukup dikenal luaskalangan neurosains di tingkat global, juga berbin-cang seputar perkembangan neurosains. Ter -masuk sejauh mana pengaruh spiritualitas ibadahkepada Allah SWT terhadap kesehatan otak.

Saat orang melakukan ibadah ataumendekatkan diri kepada zat yang dicintai, sepertimendekatkan diri kepada Allah SWT, maka akanmemacu endorphins dan dopaminergic tersebutuntuk memproduksi. “Sehingga, rasa bahagia,tenang dan nyaman akan tercipta,” kata sosokyang telah didaulat sebagai ilmuwan tetap AStersebut. Berikut perbincangan Republika dengantokoh yang telah memublikasikan lebih dari 56karya ilmiahnya di berbagai jurnal level interna-sional tersebut:

Foto-Foto Dokpri

Prof dr Taruna Ikrar MD, MPharm, PhD

IBADAH Menyehatkan Otak