hubungan motivasi kerja dengan loyalitas perawat …
TRANSCRIPT
HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DENGAN LOYALITAS
PERAWAT PELAKSANA DI RUANG RAWAT INAP RUMAH
SAKIT PARU JEMBER
ARTIKEL JURNAL
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana
Keperawatan
OLEH:
ROVI JANNATIN FITRIATUL HASANAH
11.110.11068
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
2015
HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DENGAN LOYALITAS
PERAWAT PELAKSANA DI RUANG RAWAT INAP RUMAH
SAKIT PARU JEMBER
ARTIKEL JURNAL
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana
Keperawatan
OLEH:
ROVI JANNATIN FITRIATUL HASANAH
11.110.11068
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
2015
PERNYATAAN PERSETUJUAN
Artikel Jurnal Ini Telah Diperiksa Oleh Pembimbing Skripsi Program Studi S1
Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jember
Jember, 10 Juli 2015
Pembimbing I
(Asmuji, S.KM., M.Kep. )
NIP.19720615 2005 01 1004
Pembimbing II
(Drs. Ns. Achmad Sigit S, M.Kep.)
NIP.19670612 1989 03 1015
PENGESAHAN
HUBUNGAN MOTIVASI KEJA DENGAN LOYALITAS
PERAWAT PELAKSANA DI RUANG RAWAT INAP RUMAH
SAKIT PARU JEMBER
Rovi Jannatin F. H
NIM. 11.110.11068
Artikel Jurnal Skripsi Program Studi S1 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Jember
Jember, 10 Juli 2015
Penguji,
1. Ketua : Ns. Nikmatur Rohmah, S.Kep., M.Kes (..........................)
2. Penguji 1 : Asmuji, S.KM., M.Kep (...........................)
3. Penguji II : Drs. Ns. Achmad Sigit S, M.Kep (...........................)
Mengetahui
Dekan
(Diyan Indriyani, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat)
NIP.19701103 2005 01 2002
PENGUJI SKRIPSI
Artikel Jurnal Telah Diperiksa Oleh Penguji Skripsi Program S1 Keperawatan
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jember
Jember, 10 Juli 2015
Penguji I
(Ns. Nikmatur Rohmah, S.Kep., M.Kes)
NIP.197206262005012001
Penguji II
(Asmuji, S.KM., M.Kep)
NIP.19720615 2005 01 1004
Penguji III
(Drs. Ns. Achmad Sigit S, M.Kep)
NIP.19670612 1989 03 1015
HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DENGAN LOYALITAS PERAWAT
PELAKSANA DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT PARU
JEMBER
Rovi Jannatin F.H1, Asmuji, S.KM., M.Kep
2, Drs.Ns.Achmad Sigit S,
M.Kep3
1Mahasiswa S1 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan UNMUH Jember
2Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan UNMUH Jember
2Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan UNMUH Jember
Program Studi S1 Keperawatan Universitas Muhammadiyah Jember
Jl.Karimata No.49 Telp.(0331) 336728 Fax.337957 Kotak Pos 104 Jember
68121
Email: [email protected]
ABSTRACT
Introduce:Good service of nursing care produce by nurse competent, empower
and have a high work motivation. Basically, high work motivation is to increase
the loyalty of nurse’s in doing their function.
Method:The design of this research is corelation design and cross sectional
approach which the purpose is to know the relation of work motivation with
loyalty of nurse’s at nursing room in Jember lung hospital. The population of this
research consist of 44 nurse’s at nursing room in jember lung hospital with the
sample consist of 40 respondent has taken by simple random sampling. The data
of the research is taken by extending questionnaire by using the likert scale.
Result:The data analysis shows that high work motivation of 22 respondent that
86,4% has high loyalty and 13,6% has intermediate loyalty. Other respondent of
22 nurse is intermediate of work motivation that 9% has high loyalty and 91% has
intermediate loyalty. The test using by spearman rho shows that means significant
the relation of work motivation with loyalty of nurses at nursing room in jember
lung hospital (p value=0,000; α=0,05; r=0,811).
Discuss:As high the work motivation, as high loyalty the nurses of hospital and
their job. In conclusion that hospital should be enhace better than before of
appreciation, salary and work environmet condition to enchance the nurse’s of
work motivation and loyalty of hospital and their job.
Keyword : Work Motivation, Loyalty, Nurses
HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DENGAN LOYALITAS PERAWAT
PELAKSANA DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT PARU
JEMBER
Rovi Jannatin F.H1, Asmuji, S.KM., M.Kep
2, Drs.Ns. Achmad Sigit S,
M.Kep3
1Mahasiswa S1 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan UNMUH Jember
2Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan UNMUH Jember
2Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan UNMUH Jember
Program Studi S1 Keperawatan Universitas Muhammadiyah Jember
Jl.Karimata No.49 Telp.(0331) 336728 Fax.337957 Kotak Pos 104 Jember
68121
Email: [email protected]
ABSTRAK
pendahuluan:Pelayanan keperawatan yang bermutu dihasilkan oleh perawat yang
terampil, menguasai bidangnya dan memiliki motivasi kerja yang tinggi. Motivasi
yang tinggi merupakan dasar untuk membangun loyalitas perawat dalam
melaksanakan peran dan fungsinya.
Metode dan Tujuan:Penelitian ini menggunakan desain korelasi dengan
pendekatan cross sectional yang bertujuan untuk mengetahui hubungan motivasi
kerja dengan loyalitas perawat pelaksana di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Paru
Jember. Populasi penelitian ini adalah 44 perawat pelaksana di Ruang Rawat Inap
Rumah Sakit Paru Jember dengan sampel sejumlah 44 responden yang diambil
secara total sampling. Pengumpulan data menggunakan lembar kuesioner dengan
skala likert.
Hasil:Hasil penelitian didapatkan, 22 responden yang menyatakan memiliki
motivasi kerja yang tinggi, 86,4% nya memiliki loyalitas tinggi dan 13,6% nya
memiliki loyalitas sedang. Sedangkan 22 responden yang memiliki motivasi kerja
sedang, 9% nya memiliki loyalitas tinggi dan 91% nya memiliki loyalitas sedang.
Hal ini sesuai dengan hasil uji statistik spearman rho yang menunjukkan adanya
hubungan yang kuat antara motivasi kerja dengan loyalitas perawat pelaksana di
Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Paru Jember (p value=0,000; α=0,05; r=0,811).
Kesimpulan dan Saran:Semakin tinggi motivasi kerja, semakin tinggi juga
loyalitas perawat pelaksana terhadap pekerjaannya dan rumah sakit. Sehingga
rumah sakit seharusnya meningkatkan penghargaan, jasa pelayanan, remunerasi
dan kondisi lingkungan kerja yang baik tujuannya untuk meningkatkan motivasi
kerja dan loyalitas perawat terhadap pekerjaannya maupun rumah sakit.
Kata kunci : Motivasi Kerja, Loyalitas, Perawat Pelaksana
PENDAHULUAN
Motivasi berasal dari kata latin
movere yang berarti dorongan atau
menggerakkan. Motivasi adalah
konsep yang menggambarkan
kondisi ekstrinsik yang merangsang
perilaku tertentu dan respons
intrinsik yang menampakkan
perilaku manusia (Swansburg dalam
Asmuji 2012). Sedangkan loyalitas
diartikan sebagai kesetiaan terhadap
pekerjaannya, jabatannya dan
organisasi. Setiap rumah sakit
menginginkan perawatnya memiliki
loyalitas yang tinggi dalam
melaksanakan pekerjaannya.
Untuk menghasilkan loyalitas
yang tinggi, rumah sakit harus
memiliki perawat yang memiliki
motivasi kerja yang tinggi juga.
Perawat yang memiliki motivasi
kerja tinggi dapat meningkatkan
produktivitas kerjanya. Sehingga
sumber daya manusia yang
berkualitas dapat menentukan
keefektifan suatu rumah sakit.
Fenomena yang terjadi adalah
manakala kinerja rumah sakit yang
telah baik dan berkualitas mulai
berubah baik secara langsung
maupun tidak langsung oleh perilaku
perawat. Perawat membutuhkan
motivasi kerja seperti tanggung
jawab, pengakuan, komitmen
kepemimpinan, insentif dan kondisi
kerja. Hal tersebut dapat
meningkatkan loyalitas perawat di
rumah sakit. Tetapi masalah yang
terjadi saat ini adalah motivasi kerja
perawat masih rendah sehingga
mempengaruhi tingkat loyalitas
perawat terhadap rumah sakit.
Survey awal yang telah
dilakukan peneliti pada tanggal 31
Desember 2014 di Ruang Rawat Inap
Rumah Sakit Paru Jember,
didapatkan 10 data perawat
pelaksana dengan wawancara 6
diantaranya motivasi kerja mereka
sedang karena tanggung jawab,
pengakuan dan komitmen
kepemimpinan sesuai dengan kondisi
tetapi insentif dan kondisi
lingkungan kurang sesuai oleh sebab
itu loyalitas mereka juga sedang
terhadap rumah sakit. Sedangkan 4
diantaranya motivasi kerja mereka
tinggi karena tanggung jawab,
pengakuan, komitmen
kepemimpinan, insentif serta kondisi
lingkungan sesuai dengan kondisi
yang ada oleh sebab itu loyalitas
mereka juga tinggi terhadap rumah
sakit.
Berdasarkan data diatas maka
dilakukan penelitian tentang
hubungan motivasi kerja dengan
loyalitas perawat pelaksana di Ruang
Rawat Inap Rumah Sakit Paru
Jember.
MATERIAL DAN METODE
Penelitian ini dilakukan pada
bulan Juni 2015 di Ruang Rawat
Inap Rumah Sakit Paru Jember. Jenis
penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah korelasi dengan
pendekatan cross sectional. Populasi
dalam penelitian ini adalah semua
perawat pelaksana yang ada di ruang
rawat inap rumah sakit paru jember
yang berjumlah 44 orang. Sampel
yang akan diambil untuk diteliti yaitu
seluruh perawat pelaksana yang
berjumlah 44 perawat pelaksana
dengan menggunakan total sampling.
Untuk mengetahui hubungan
motivasi kerja dengan loyalitas
perawat pelaksana di Ruang Rawat
Inap Rumah Sakit Paru Jember
dilakukan uji statistik menggunakan
korelasi spearman.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Data Univariat
Tabel 1: Distribusi Usia Perawat
Pelaksana di Ruang Rawat Inap
Rumah Sakit Paru Jember, Tahun
2015 ( n=44)
Usia Jumlah Persentase
<25 tahun 5 11,4%
25-35
tahun
37 84,1%
36-47
tahun
2 4,5%
Total 44 100%
Berdasarkan tabel 1 menunjukkan
bahwa sebagian besar (84,2%)
perawat pelaksana di Ruang Rawat
Inap Rumah Sakit Paru Jember
berusia 25-35 tahun.
Tabel 2: Distribusi Jenis Kelamin
Perawat Pelaksana di Ruang Rawat
Inap Rumah Sakit Paru Jember,
Tahun 2015 ( n= 44)
Jenis
Kelamin
Jumlah Persentase
Laki-laki 17 38,6%
Perempuan 27 61,4%
Total 44 100%
Berdasarkan tabel 2 menunjukkan
bahwa sebagian besar (61,4%)
perawat pelaksana di Ruang Rawat
Inap Rumah Sakit Paru Jember
berjenis kelamin perempuan.
Tabel 3: Distribusi Pendidikan
Terakhir Perawat Pelaksana di Ruang
Rawat Inap Rumah Sakit Paru
Jember, Tahun 2015 ( n=44)
Pendidikan
Terakhir
Jumlah Persentase
D3 34 77,3%
Ners 10 22,7%
Total 44 100%
Berdasarkan tabel 3 menunjukkan
bahwa sebagian besar (77,3%)
pendidikan terakhir perawat
pelaksana di Ruang Rawat Inap
Rumah Sakit Paru Jember adalah D3.
Tabel 4: Distribusi Status
Perkawinan Perawat Pelaksana Di
Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Paru
Jember, Tahun 2015 ( n=44)
Status
Perkawinan
Jumlah Persentase
Belum
Kawin
6 13,6%
Kawin 38 86,4%
Total 44 100%
Berdasarkan tabel 4 menunjukkan
bahwa sebagian besar (86,4%) status
pernikahan perawat pelaksana di
Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Paru
Jember adalah kawin.
Tabel 5: Distribusi Masa Kerja
Perawat Pelaksana di Ruang Rawat
Inap Rumah Sakit Paru Jember,
Tahun 2015 ( n=44)
Masa
Kerja
Jumlah Persentase
<3 tahun 11 25%
3-13
tahun
31 70,5%
14-23
tahun
2 4,5%
Total 44 100%
Berdasarkan tabel 5.5 menunjukkan
bahwa sebagian besar (70,5%) masa
kerja perawat pelaksana di Ruang
Rawat Inap Rumah Sakit Paru
Jember adalah 3-13 tahun.
Tabel 6: Distribusi Motivasi Kerja
Perawat Pelaksana di Ruang Rawat
Rumah Sakit Paru Jember, Tahun
2015 ( n=44)
Motivasi
Kerja
Frekuensi
Jumlah Persentase
Tinggi 21 47,7%
Sedang 23 52,3%
Rendah - -
Total 44 100%
Berdasarkan tabel 6 dapat
disimpulkan bahwa perawat
pelaksana di Ruang Rawat Inap
Rumah Sakit Paru Jember memiliki
motivasi kerja sedang dan tinggi.
Tabel 7: Distribusi Loyalitas Perawat
Pelaksana di Ruang Rawat Inap
Rumah Sakit Paru Jember, Tahun
2015 ( n=44)
Berdasarkan tabel 7 dapat
disimpulkan bahwa perawat
pelaksana di Ruang Rawat Inap
Rumah Sakit Paru Jember yang
memiliki loyalitas sedang sejumlah
21 (52,5%) sedangkan perawat
pelaksana yang lainnya memiliki
loyalitas tinggi sejumlah 19 (47,5%).
Tabel 8: Distribusi Hubungan Motivasi Kerja dengan Loyalitas Perawat Pelaksana
di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Paru Jember, Tahun 2015 ( n=44)
Motivasi
kerja
Loyalitas ∑ % p-value Koefisie
n
korelasi Tinggi Sedang Renda
h
N % N % N % 0,000 0,811
Tinggi 19 86,4 3 13,6 - - 22 100
Sedang 2 9 20 91 - - 22 100
Jumlah 21 23 44 100
Data Bivariat
Berdasarkan tabel 8 menunjukkan 22
responden menyatakan memiliki
motivasi kerja yang tinggi, 86,4%
nya memiliki loyalitas tinggi dan
13,6% memiliki loyalitas sedang.
Sedangkan 22 responden yang
memiliki motivasi sedang, 9% nya
memiliki loyalitas tinggi dan 91%
nya memiliki loyalitas sedang.
Hasilnya ini didukung hasil uji
statistik korelasi spearman
menunjukkan adanya hubungan yang
kuat antara motivasi kerja dengan
loyalitas. Semakin tinggi motivasi
kerja perawat pelaksana semakin
tinggi pula loyalitas perawat
pelaksana terhadap pekerjaanya dan
rumah sakit (p value=0,000; α=0,05;
r=0,811).
Loyalitas Frekuensi
Jumlah Persentase
Tinggi 20 45,5%
Sedang 24 54,5%
Rendah - -
Total 44 100%
Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian
dapat diketahui bahwa jumlah
perawat pelaksana yang memiliki
motivasi kerja sedang sejumlah 23
(52,3%), sedangkan perawat
pelaksana yang memiliki motivasi
kerja tinggi sejumlah 21 (47,7%).
Motivasi kerja adalah suatu kondisi
yang berpengaruh untuk
membangkitkan, mengarahkan dan
memelihara perilaku yang
berhubungan dengan lingkungan
kerja (Mangkunegara dalam Suarli
dan Bahtiar 2010). Motivasi kerja
perawat pelaksana di Ruang Rawat
Inap Rumah Sakit Paru Jember sudah
cukup baik yaitu ditunjukkan dengan
responden yang memiliki motivasi
kerja tinggi sejumlah 21 (47,7%).
Perawat pelaksana Ruang
Rawat Inap Rumah Sakit Paru
Jember memiliki motivasi kerja
sedang dan tinggi. Motivasi kerja
dapat dipengaruhi oleh tanggung
jawab. Salah satu tugas perawat yaitu
melaksanakan asuhan keperawatan
tepat waktu sesuai kebutuhan pasien
dan sesuai jadwal yang di berikan.
Selain itu perawat juga
melaksanakan asuhan keperawatan
berdasarkan proses keperawatan dan
melaksanakan semaksimal mungkin
sehingga menghasilkan pelayanan
keperawatan yang bermutu. Senada
dengan Teori Motivasi Hierarki
Kebutuhan dari Abraham Maslow
yang menyatakan kebutuhan yang
paling tinggi atau aktualisasi diri
adalah kebutuhan untuk bisa
memaksimumkan kemampuan,
keahlian dan potensi diri (Suarli dan
Bahtiar, 2010).
Perawat yang diberikan
kewenangan dalam melaksanakan
asuhan keperawatan memiliki
tanggung jawab lebih tinggi,
diharapkan perawat juga mampu
lebih terampil dan berkembang di
bidangnya dalam melaksanakan
asuhan keperawatan. Kemampuan
yang maksimal dapat memotivasi
seseorang dalam memberikan
pelayanan yang terbaik. Dengan
memberikan pelayanan terbaik
sesama perawat diharapkan saling
memberi pengakuan berupa
pengharagaan. Pengakuan yang
diberikan oleh atasan ataupun teman
sejawat terhadap perawat dapat
berbentuk penghargaan yang
berwujud ataupun tidak berwujud
seperti pujian.
Motivasi kerja yang tinggi juga
dapat dipengaruhi komitmen
kepemimpinan. Salah satu komitmen
kepemimpinan yaitu kepala ruang
memberikan penjelasan tentang
perkembangan ilmu keperawatan,
mendengarkan usulan atau keluhan
bawahan, atasan memberikan
bimbingan dan arahan apabila
terdapat kesalahan pada perawat
pelaksana tujuannya untuk
meningkatkan motivasi kerja perawat
pelaksana. Selain itu, untuk
memberikan kepuasan kepada
perawat pelaksana perlu
meningkatkan jasa pelayanan dan
remunerasi, tujuannya meningkatkan
prestasi kerja perawat. Sehingga
motivasi kerja perawat semakin
tinggi terhadap pekerjaannya.
Serta kondisi kerja merupakan
derajat kesesuaian kondisi kerja
dengan proses pelaksanaan tugas
pekerjaannya. Kondisi lingkungan
kerja yang baik merupakan
lingkungan kerja yang memberikan
kenyamanan. Selain itu peraturan,
fasilitas dan tenaga perawat juga
saling memberikan dukungan
sehingga mampu meningkat proses
keperawatan lebih baik.
Sedangkan loyalitas adalah
kemauan bekerja sama yang berarti
kesediaan mengorbankan diri,
kesediaan melakukan pengawasan
diri dan kemauan untuk menonjolkan
kepentingan diri sendiri. Kesediaan
untuk mengorbankan diri ini
melibatkan adanya kesadaran untuk
mengabdikan diri kepada rumah
sakit. Pengabdian ini akan selalu
menyokong peran serta perawat
dalam rumah sakit (Adiwibowo,
2012).
Berdasarkan hasil penelitian
dapat diketahui bahwa jumlah
terbesar (54,5%) perawat pelaksana
di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit
Paru Jember memiliki loyalitas
sedang dan 20 (45,5%) perawat
pelaksana memiliki loyalitas tinggi
terhadap pekerjaannya. Sehingga
loyalitas sedang perawat pelaksana di
Ruang rawat Inap Rumah Sakit Paru
Jember cukup baik yaitu sejumlah 24
perawat pelaksana (54,5%).
Perawat pelaksana di Ruang
Rawat Inap Rumah Sakit Paru
Jember memiliki loyalitas sedang
dan tinggi. Perawat pelaksana yang
memiliki loyalitas tinggi mampu
melaksanakan peraturan yang
berlaku, mentaati perintah kedinasan
dan memberikan pelayanan kepada
masyarakat dengan baik. Menurut
Saydam dalam Ratnasari (2013)
bahwa ketaatan atau kepatuhan
adalah kesanggupan seorang perawat
untuk mentaati segala peraturan
kedinasan yang berlaku dan mentaati
perintah dinas yang diberikan atasan
yang berwenang, serta sanggup tidak
melanggar larangan yang ditentukan.
Dari 44 perawat pelaksana, 52,5%
nya memiliki loyalitas sedang telah
melaksankan kepatuhan peraturan
dengan baik. Maka dapat dikatakan
perawat tersebut telah melaksanakan
tanggung jawabnya dengan baik.
Tanggung jawab perawat tidak
hanya mentaati peraturan ataupun
melanggar peraturan yang berlaku.
Tetapi seorang perawat dapat
menyelesaikan pekerjaannya dengan
baik, hal tersebut juga termasuk
tanggung jawab. Selain tanggung
jawab loyalitas juga merupakan sikap
pengabdian dalam melaksanakan
tugas dengan penuh keikhlasan tanpa
merasa dipaksa. Sikap kesediaan
perawat untuk mengorbankan dirinya
terlibat adanya kesadaran dalam
mengabdikan diri kepada rumah
sakit. Menunjukkan bahwa perawat
loyal terhadap pekerjaannya maupun
rumah sakit. Keikhlasan yang
dilakukan oleh perawat merupakan
sikap tanpa adanya paksaan oleh
siapapun. Dan ini menunjukkan
sikap kejujuran perawat.
Kejujuran tidak hanya
ditunjukkan dengan sikap tanpa
adanya paksaan, melaksanakan
pekerjaanya dengan senang hati juga
menunjukkan sikap jujur perawat.
Kejujuran adalah keselarasan antara
yang terucap atau perbuatan dengan
kenyataan, menurut Saydam dalam
Ratnasari (2013).
Berdasarkan tabel 8
menunjukkan 22 responden
menyatakan memiliki motivasi kerja
yang tinggi, 86,4% nya memiliki
loyalitas tinggi dan 13,6% memiliki
loyalitas sedang. Sedangkan 22
responden yang memiliki motivasi
sedang, 9% nya memiliki loyalitas
tinggi dan 91% nya memiliki
loyalitas sedang. Hasilnya ini
didukung hasil uji statistik korelasi
spearman menunjukkan adanya
hubungan yang kuat antara motivasi
kerja dengan loyalitas. Semakin
tinggi motivasi kerja perawat
pelaksana semakin tinggi pula
loyalitas perawat pelaksana terhadap
pekerjaanya dan rumah sakit (p
value=0,000; α=0,05; r=0,811).
Seperti yang diuraikan diatas
bahwa secara garis besar motivasi
merupakan suatu energi untuk
membangkitkan dorongan dalam diri
untuk mencapai tujuan dari motifnya.
Berbagai penelitian telah dilakukan
untuk membuktikan hubungan antara
motivasi kerja dengan loyalitas.
Santoso (2010) menyimpulkan
bahwa motivasi kerja mempunyai
peluang 46,7 kali untuk
menghasilkan loyalitas yang baik
bagi perawat. Penelitian Sapaynarta
(2005) menyatakan bahwa unsur
motivasi berupa kondisi lingkungan
kerja dan gaji atau insentif dimana
loyalitas akan meningkat jika insentif
sesuai.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang
telah dilakukan dapat diperoleh
kesimpulan bahwa Perawat
pelaksana di Ruang Rawat Inap
Rumah Sakit Paru Jember memiliki
motivasi kerja sedang dan tinggi
serta loyalitas sedang dan tinggi.
Jadi, motivasi kerja mempunyai
hubungan yang kuat dengan loyalitas
perawat pelaksana di Ruang Rawat
Inap Rumah Sakit Paru Jember.
Saran
1. Perawat pelaksana
Sesama perawat seharusnya selalu
memberikan penghargaan
terhadap hasil kerja yang sudah
diselesaikan oleh perawat lainnya.
2. Rumah Sakit
a. Meningkatkan jasa pelayanan
dan remunerasi guna
memberikan kepuasan perawat
sehingga dapat meningkatkan
motivasi kerja maupun
loyalitas terhadap
pekerjaannya.
b. Meningkatkan kondisi
lingkungan yang baik,
peraturan, fasilitas dan tenaga
perawat yang ada di rumah
sakit untuk mendukung dalam
pelayanan pada pasien.
DAFTAR PUSTAKA
Asmuji. (2012). Manajemen
Keperawatan Konsep dan Aplikasi.
Yogjakarta : Ar-Ruzz Media.
Adiwibowo A. Suyunus. (2012).
Kepemimpinan Dan Loyalitas
Terhadap Kinerja Perawat RSJ
Menur Surabaya Jurnal Manajemen
Bisnis, 2(1), 49-50. Diperoleh 18
Mei 2015.
Ratnasari, dkk. (2013). Pengaruh
Insentif Terhadap Loyalitas
Pegawai PT.SIER (persero)
Surabaya Jurnal Administrasi Bisnis,
4(2), 2-4. Diperoleh 19 Mei 2015.
Suarli dan Bahtiar. (2010).
Manajemen Keperawatan Dengan
Pendekatan Praktis. Jakarta :
Erlangga.