citra perawat dan televisi

21
2012 MAKALAH LKMM NASIONAL VI ILMIKI Tema : . Citra Perawat di Media Massa “ ketenaran perawat ditelevisi membawa dampak bagi citra profesi“ DISUSUN OLEH : NAMA : ZULHAIRU NIM : SR 102040515 STIK MUHAMMADIYAH PONTIANAK IKATAN LEMBAGA MAHASISWA ILMU KEPERAWATAN INDONESIA

Upload: heru-hunter

Post on 31-Oct-2015

46 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Citra Perawat Dan Televisi

2012MAKALAH LKMM NASIONAL VI ILMIKI

Tema : .         Citra Perawat di Media Massa

“ ketenaran perawat ditelevisi membawa dampak bagi citra profesi“

DISUSUN OLEH :

NAMA : ZULHAIRU

NIM : SR 102040515

STIK MUHAMMADIYAH PONTIANAK

IKATAN LEMBAGA MAHASISWA ILMU KEPERAWATAN INDONESIA

Page 2: Citra Perawat Dan Televisi

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr...wb....

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat-Nyalah sehingga

saya dapat menyelesaikan makalah yang merupakan salah satu persayaratan

pendaftaran keikutsertaan LKMM Nasional VI ILMIKI tentang“ ketenaran

perawat ditelevisi membwa dampak bagi citra profesi“

Adapun isi makalah ini berisi tentang bagaimana dampak televisi

terhadap citra perawat dimata masyarakat..

Saya mengucapkan terima kasih banyak kepada pihak yang telah

membantu dalam penyelesaian makalah ini,yaitu:

1. Allah SWT;

2. Kedua orang tua yang selalu mendukung saya;

3. Ketua STIK MUHAMMADIYAH PONTIANAK ibu

Wuriani,S.Kep.Ners yang telah memberi izin keikutsertaan LKMM

nasional VI ILMIKI;

4. Ketua puket 1 bapak Imran,S.Kep.Ners yang telah memberi

bimbingan kepada saya;

5. Ketua Badan Esekutif Mahasiswa Deni Aryadi yang telah

memberikan rekomendasi keikutsertaan LKMM nasional VI

ILMIKI.

Saya menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam

pembuatan makalah ini. Maka dari itu saya mohon maaf yang sebesar-

besarnya. Kebenaran hanya datang dari Allah dan keselahan dating dari kita

sendiri

Billahi fasibilil haq fatabiqul khairot

Wassalamualaikum,Wr...Wb...

Pontianak, agustus 2012

penulis

Page 3: Citra Perawat Dan Televisi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perawat merupakan suatu profesi yang mulia. Seorang

perawat mengabdikan dirinya untuk menjaga dan merawat klien

tanpa membeda-bedakan mereka dari segi apapun. Setiap tindakan

dan intervensi yang tepat yang dilakukan oleh seorang perawat, akan

sangat berharga bagi nyawa orang lain.

Belakangan ini berkaitan dengan berkembangan jaman

banyak informasi yang kita dapat tentang perawat di media masa,

salah satunya televisi sehingga banyak tanggapan masyarakat

tentang perawat.

B. Masalah

Adapun masalah yang saya angkat dimakalah saya ini adalah

1. Apa itu perawat dan televisi

2. Apa hubungan citra seorang perawat dengan televisi serta

dampaknya ?

3. Apa Tangapan masyarakat tentang perawat ?

C. Tujuan

1. Menjelaskan apa itu profesi keperawatan dan menjelaskan

pengertian televisi

2. Menjelaskan hubungan citra seorang perawat dengan televisi

serta dampaknya

3. Menjelaskan tanggapan masyarakat tentang perawat

Page 4: Citra Perawat Dan Televisi

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian

Perawat adalah mereka yang memiliki kemampuan dan

kewenangan untuk melakukan tindakan berdasarkan ilmu yang

dimilikinya yang melalui pendidikan yang telah didapat ( UU.

Kesehatan, no 23 1992 ).

Menurut effendy 1995, perawat adalah seseorang yang

memberikan perawatan yang esensial terhadap individu, keluarga dan

masyarakat, pelayanan yang diberikan adalan upaya dalam mencapai

derajat kesehatan semaksimal mungkin yang berupa promotif,

preventif, kuratif dan rahabilitatif dengan menggunakan proses

keperawatan.

Perawat adalah salah satu profesi dibidang kesehatan yang

memiliki peran dan fungsi yang sangat mulia. Peran adalah bentuk dari

perilaku yang diharapkan dari seesorang pada situasi sosial tertentu.

(Kozier Barbara, 1995:21). Dari pengertian peran yang dikemukankan

kozier dapat disimpulkan bahwa peran seorang perawat adalah bentuk

tindakan atau prilaku yang dilakukan seseorang pada saat situasi

tertentu, misalnya seorang perawat yang melakukan pemasangan infuse

kepada seorang klien, selain itu juga seorang perawat juga bertugas

Page 5: Citra Perawat Dan Televisi

untuk melayani pasien dengan maksimal sehingga klien merasa nyaman

dan adanya saling percaya antara stu sama lain dalam melakukan

tindakan.

Televisi merupakan sarana untuk mendapatkan informasi baik

itu informasi positif maupun negative, bahkan kerena televisi gay hidup

sesorang bisa berubah. Sebagian besar penduduk dunia mungkin

memiliki televisi dirumahnya selain mendapatkan informasi juga

sebagai hiburan untuk mengisi waktu luang, bahkan pada saat ini

menonton di televisi merupakan hobi.

Karena hal itulah bayk hal positif maupun negatif yang dapat

ditimbulkan oleh televisi salah satunya dibidang profesi yaitu citra

seorang perawat.

B. Hubungan citra perawat dengan televisi dan dampaknya

Belakangan ini banyak televisi yang menayangkan film atau

acara tentang kesehatan, salah satunya keperawatan.

Acara-acara tersebut mulai dari iklan yang positif sampai film

yang menjatuhkan citra perawat, di Indonesia sangat banyak film atau

iklan yang menggunakan gambaran perawat tapi hal tersebut

menimbulkan pandangan yang baik dan buruk terhadap citra perawat.

Page 6: Citra Perawat Dan Televisi

Adapun dampak positifnya misalnya, iklan kesehatan yang

menggambarkan tindakan perawat yang memberikan pringatan tentang

hidup sehat atau promotif dan merawat pasien sampai tidak tidur

bahkan menyuapkan pasien makan, disitulah bisa kita lihat betapa

mulianya seorang perawat.

Sedangkan dampak negatinya adalah gambaran seorang perawat

perempuan yang sexy, centil, sombong, bahkan kasar kepada pasien.

Beberapa penelitian telah difokuskan pada bagaimana media

stereotip melemahkan keperawatan. Seperti yang kita dicatat dalam

lembaran terakhir kami, pada tahun 2008 sarjana keperawatan di

Dundee University menemukan bahwa televisi gambar perawat sebagai

"bodoh, bimbo gila seks" berkecil akademis maju siswa sekolah dasar

dari mengejar profesi. Ini tinggi mencapai siswa melaporkan bahwa

sumber utama informasi tentang keperawatan adalah acara televisi

seperti Casualty drama berjalan lama BBC.

Bukan hanya anak-anak yang mudah dipengaruhi dipengaruhi

oleh bagaimana media hiburan menyajikan perawatan kesehatan. Pada

bulan Maret 2009 University of Alberta dalam penelitianya yang

diterbitkan dalam jurnal Resuscitation menemukan bahwa dokter dan

mahasiswa kedokteran telah belajar teknik intubasi yang salah dengan

menonton acara televisi ER dan lainnya, Sehingga keperawatan sangat

rendah dimata dokter.

Dari penelitian tersebut, kita sudah tahu bahwa televisi juga bisa

membuat citra buruk seorang perawat, selain penelitian di atas di

Indonesia gambaran perawat banyak terdapat dalam sinetron yang mana

perawat menjadi bwahan dokter, dimaki-maki dokter karena salah

melakukan tindakan, hal ini menimbulkan hal yang negatif terhadap

Page 7: Citra Perawat Dan Televisi

profesi perawat seolah-olah perawat bertindak atas perintah seorang

dokter. Salin itu juga terdapat juga produksi film horor dimana soerang

perawat yang berpenampilan sexy, terutama perawat perempuan yang

membuat penonton mempunyai anggapan negatif terhadap perawat ,

gambaran lain juga terdapt dalam film “ SUSTER NGESOT “ yang

mana perawat menjadi hantu yang menakutkan. Betapa buruknya citra

seorang perawat, dimanakah kode etik yang mngatur jiwa seorang

perawat ?.

Page 8: Citra Perawat Dan Televisi

C. Tanggapan Masyarakat Terhadap Perawat.

Seperti yang telah di paparkan diatas begitulah gambaran

seorang perawat baik itu bagian yang positif sampai yang negatif, tetapi

lebih banyaknya mngarah ke hal yang negatif. Terus bagaimana nasib,

akibat dan tanggapan masayarakat mas Bro ?

Mungkin setalah kita membaca gambaran seorang perawat di

media hiburan khususnya televisi yang tidak mendidik kita dapat

menyimpulkan sendiri bagaimana tanggapan masyarakat melihat hal

tersebut, betapa buruknya citra perawat, tapi ada beberapa tanggapan

masyarakt yang perlu dibenarkan terhadap profesi keperawatan.

Dibawah ini beberapa tanggapan masyarakat terhadap profesi

keperawatan setelah melihat gambaran perawat di media hiburan

( televisi ) :

1. Perawat adalah sesorang yang sexy, genit sering menggoda

pasiennya.

2. Perawat kelihatan bodoh dan rendah daripada dokter

3. Perawat bertindak sesuai instruksi dokter dan merupakan

asisten dokter ( pembantu dokter )

4. Perawat dipandang kasar, jahat dan keras

5. Perawat itu sesorang yang sombong terhadapt pasien

6. Perwat membedakan dalam merawat pasien

Page 9: Citra Perawat Dan Televisi

Hal ini perlu kita lihat secara langsung dan di teliti apakah

tanggapan tersebut benar, ataukah tanggapan tersebut muncul karena

adanya gambaran perawat dimedia hiburan tidak mendidik.

Keperawatan memiliki banyak masalah saat ini, termasuk

pendek staf, kondisi kerja yang buruk, dan pebayran yang tidak sesuia

terhadap keterampilan dan tanggung jawab pekerjaan. Semua ini harus

ditangani. Tapi meningkatkan bagaimana orang melihat profesi ini

salah satu yang paling penting. Kenapa? Karena kurang menghargai

menyebabkan kurangnya kekuasaan dan sumber daya untuk praktek

keperawatan, pendidikan, dan penelitian. Ketika perawat kekurangan,

pasien tidak menerima perawatan penting. Perawat membakar dan

meninggalkan sisi tempat tidur. Perawat underpaid mencari profesi lain.

Tanpa dana yang cukup. Dan dasar profesi pengetahuan klinis dan

teoritis mengikis.

Ketika perawat kekurangan daya, mereka tidak bisa melakukan

advokasi untuk pasien, dan pasien meninggal akibat kesalahan dan

ketidakmampuan. Maret 2009 fitur di The Sunday Times (Inggris)

bercerita tentang seorang perawat tersiksa di India yang secara teratur

memberikan suntikan dengan jarum yang digunakan karena dia tidak

bisa mempertanyakan dokter dihormati dan manajer rumah sakit yang

bersikeras praktek berpotensi mematikan.

Dan ketika perawat kekurangan daya, mereka menderita

pelecehan dari rekan kerja dan pasien. Menurut sebuah studi tahun 2008

oleh Komisi Bersama AS pada Akreditasi Organisasi Kesehatan, lebih

dari separuh perawat AS telah diintimidasi pada pekerjaan. Efek umum

termasuk tekanan yang parah, depresi, insomnia dan perawat-sendiri

melanjutkan siklus kekerasan.

Dari tanggapan diatas mungkin ada beberapa gambaran yang

mungkin benar terjadi di rumah sakit-rumah sakit salah satunya

perawat yang sombong dan berkarja sesuai instruksi dokter , hal ini

Page 10: Citra Perawat Dan Televisi

menimbulkan pandangan buruk kepada perawat padahal tidak semua

perawat seperti itu, dan hal ini juga yang dapat menimbulkan juga

pemikiran bahwa dokter lebih pintar dari perawat, padahal jika perawat

cukup pintar mungkin bisa melakukan tindakan tanpa instruksi dari

dokter, jadi untuk apa kita kuliah yang memperoleh gelar doctor jika

melakukan tindakan harus menuggu dokter, dan akhirnya pasien

meninggal. Inilah yang menyebabkan anggapan bahwa perawat

pembantu dokter. Selain itu juga karena tayangan di televisi yang tidak

mendidik juga menggambarkan bahwa perawat dan dokter masuk

kekamar pasien dengan perawat membawa daftar nama pasien dan

diperintahkan dokter untuk memeriksa pasien, hal ini juga

menimbulkan anggapan perawat pembantu dokter.

Mungkin banyak hal yang perlu diluruskan dalam profesi

keperawatan dari pandangan mayarakat setelah melihat hiburan di

Televisi, bahwa perawat itu tidak centil, tidak sombong, dan bekerja

sesuai prosedur ya walaupun hal itu tidak mudah dan perlunya usaha.

Disinilah peran organisasi keperawatan dan mahasiswa keperawatan

untuk meningkatkan citra perawat yang terpuruk di mata masyarakat

untuk menjadi lebih baik, dan juga peran pemerintah juga sangat

penting untuk profesi keperawatan, terutama masalah pembyaran dan

juga mengesahkan RUU keperawatan agar perawat bisa berkerja lebih

professional karena di rumah sakit- rumah sakit perawat lah yang lebih

dekat dengan pasien selama 24 jam, sedangkan dokter mungkin hanya 5

menit. “Ingat mas bro profesi keperawatan saat ini ada ditangan kita

agar menjadi perawat yang ideal”

Tapi seorang perawat ideal bukanlah suatu hal yang mudah,

apalagi untuk membangun citra perawat ideal di mata masyarakat. Hal

ini dikarenakan kebanyakan masyarakat telah didekatkan dengan citra

perawat yang identik dengan sombong, tidak ramah, genit, tidak pintar

seperti dokter dan sebagainya seperti yang telah di jelaskan diatas .

Page 11: Citra Perawat Dan Televisi

Seperti itulah kira-kira citra perawat di mata masyarakat yang

banyak digambarkan di televisi melalui sinetron-sinetron tidak

mendidik. Untuk mengubah citra perawat seperti yang banyak

digambarkan masyarakat memang tidak mudah, tapi itu merupakan

suatu keharusan bagi semua perawat, terutama seorang perawat

profesional. Seorang perawat profesional seharusnya dapat menjadi

sosok perawat ideal yang senantiasa menjadi role model bagi perawat

vokasional dalam memberikan asuhan keperawatan. Hal ini

dikarenakan perawat profesional memiliki pendidikan yang lebih tinggi

sehingga ia lebih matang dari segi konsep, teori, dan aplikasi. Namun,

hal itu belum menjadi jaminan bagi perawat untuk dapat menjadi

perawat yang ideal karena begitu banyak aspek yang harus dimiliki oleh

seorang perawat ideal di mata masyarakat.

Perawat yang ideal adalah perawat yang baik. Begitulah

kebanyakan orang menjawab ketika ditanya mengenai bagaimana sosok

perawat ideal di mata mereka. Mungkin kedengarannya sangat

sederhana. Namun, di balik semua itu, pernyataan tersebut memiliki

makna yang besar. Masyarakat ternyata sangat mengharapkan perawat

dapat bersikap baik dalam arti lembut, sabar, penyayang, ramah, sopan

dan santun saat memberikan asuhan keperawatan.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita memang masih menemukan

perilaku kurang baik yang dilakukan oleh seorang perawat terhadap

klien saat menjalankan tugasnya di rumah sakit. Hal itu memang sangat

disayangkan karena bisa membuat citra perawat menjadi tidak baik di

mata masyarakat. Ternyata memang hal-hal seperti itulah yang

memunculkan jawaban demikian dari masyarakat.

Untuk menjadi perawat ideal di mata masyarakat, diperlukan

kompetensi yang baik dalam hal menjalankan peran dan fungsi sebagai

perawat. Seorang perawat profesional haruslah mampu menjalankan

peran dan fungsinya dengan baik. Adapun peran perawat diantaranya

Page 12: Citra Perawat Dan Televisi

ialah pemberi perawatan, pemberi keputusan klinis, pelindung dan

advokat klien, manajer kasus, rehabilitator, pemberi kenyamanan,

komunikator, penyuluh, dan peran karier. Semua peran tersebut

sangatlah berpengaruh dalam membangun citra perawat di masyarakat.

Namun, disini saya akan menekankan peran yang menurut saya

paling penting dalam membangun citra perawat ideal di mata

masyarakat. Peran–peran tersebut diantaranya ialah peran sebagai

pemberi perawatan, peran sebagai pemberi kenyaman dan peran sebagai

komunikator.

Page 13: Citra Perawat Dan Televisi

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Televisi adalah media hiburan yang dapt mempengaruhi

pandangan masyarakt, terutama profesi keperawatan baik dari hal yang

baik sampai hal yang buruk. Disini peran kita sebai mahasiswa

keperawatan untuk mengembalikan citra perawat dimata masyarakat

bahwa kita BUKAN pembantu dokter, BUKAN perawat yang sombong

tetapi kita juga membutuhkan hak yang sama denga profesi kesehatan

lainnya.

B. Saran

Demikianlah makalah yang saya buat semoga makalah saya ini

dapat meningkatkan semangat kwan-kawan untuk menungkatkan citra

perawat serta menghupus tanggapan yang didak benar tentang perawat.

Page 14: Citra Perawat Dan Televisi

DAFTAR PUSTAKA

Effendi, N (1995 ). Pengantar Proses keperawatan. Jakarta : EGC

http://mhs.blog.ui.ac.id/rani.setiani/2009/05/04/peran-perawat- profesional-dalam-membangun-citra-perawat-ideal-di-mata-masyarakat/, diakses 26 agustus 2012

www. nursing time.net.com diakses 26 agustus 2012

Kelly Brewington (7 Januari 2010 ) www. Perawat TV - yang baik dan yang buruk.com diakses 26 agustus 2012

http://sehatbuatkita.blogspot.com/2012/05/perawat-bukan-pembantu-dokter.html diakses 26 agustus 2012