hiperbilirubinemia usu
TRANSCRIPT
-
7/25/2019 Hiperbilirubinemia USU
1/10
2.1 Definisi Ikterik Neonatorum
Ikterus adalah gambaran klinis berupa pewarnaan kuning pada kulit dan mukosa
karena adanya deposisi produk akhir katabolisme heme yaitu bilirubin. Secara klinis, ikterus
pada neonatus akan tampak bila konsentrasi bilirubin serum
>5mg/dL (Cloherty, !!"#. $ada orang dewasa, ikterus akan tampak apabila serum
bilirubin >mg/dL. Ikterus lebih mengacu pada gambaran klinis berupa pewarnaan kuning
pada kulit, sedangkan hiperbilirubinemia lebih mengacu pada gambaran kadar bilirubin serum
total.
Gambar 2.1 %adar serum bilirubin terhadap usia neonatus >&5' menurut
ormogram )hutani
Sumber * ht tp* / /w w w .+u l iathomson.c o.uk/gu i d e li n e s/o t h e r g uidelin e s/neon a ta l
+aundice/bhutanisnomogram
http://www.juliathomson.co.uk/guidelines/other-guidelines/neonatal-http://www.juliathomson.co.uk/guidelines/other-guidelines/neonatal-http://www.juliathomson.co.uk/guidelines/other-guidelines/neonatal-http://www.juliathomson.co.uk/guidelines/other-guidelines/neonatal- -
7/25/2019 Hiperbilirubinemia USU
2/10
Ikterus pada bayi atau yang dikenal dengan istilah ikterus neonatarum adalah
keadaan klinis pada bayi yang ditandai oleh pewarnaan ikterus pada kulit dan sklera
akibat akumulasi bilirubin tak terkon+ugasi yang berlebih(Sukadi,!!-#. $ada orang
dewasa, ikterus akan tampak apabila serum bilirubin > mg/dl(>0mol/L#
sedangkan pada neonatus baru tampak apabila serum bilirubin
>5mg/dl(-10mol/L#(2tika et al,!!1#. Ikterus lebih mengacu pada gambaran klinis
berupa pewaranaan kuning pada kulit, sedangkan hiperbilirubinemia lebih mengacu
pada gambaran kadar bilirubin serum total.
2.2 Klasifikasi
3erdapat +enis ikterus yaitu yang 4isiologis dan patologis.
2.2.1Ikterus fisiologi
Ikterus 4isiologi adalah ikterus yang timbul pada hari kedua dan hari ketiga serta tidak
mempunyai dasar patologi atau tidak mempunyai potensi men+adi karena ikterus.
dapun tandatanda sebagai berikut *
. 3imbul pada hari kedua dan ketiga
. %adar bilirubin indirek tidak melebihi ! mg' pada neonatus cukup bulan.
6. %ecepatan peningkatan kadar bilirubin tidak melebihi 5' per hari.
". %adar bilirubin direk tidak melebihi mg'.
5. Ikterus menghilang pada ! hari pertama.
1. 3idak terbukti mempunyai hubungan dengan keadaan patologis.
-
7/25/2019 Hiperbilirubinemia USU
3/10
2.2.2Ikterus Patologi
Ikterus patologis adalah ikterus yang mempunyai dasar patologis atau kadar bilirubin
mencapai suatu nilai yang disebut hiperbilirubinemia. dapun tandatandanya
sebagai berikut *
. Ikterus ter+adi dalam " +am pertama
. %adar bilirubin melebihi ! mg' pada neonatus cukup bulan atau melebihi ,5'
pada neonatus kurang bulan.
6. $engangkatan bilirubin lebih dari 5 mg' per hari.
". Ikterus menetap sesudah minggu pertama.
5. %adar bilirubin direk melebihi mg'.
1. 7empunyai hubungan dengan proses hemolitik.
(rie4 89, !!&. hlm.
2.3 Etiologi
$enyebab ikterus pada bayi baru lahir dapat berdiri sendiri ataupun dapat disebabkan
oleh beberapa 4aktor. Secara garis besar, ikterus neonatarum dapat dibagi*
a# $roduksi yang berlebihan
:al ini melebihi kemampuan bayi untuk mengeluarkannya, misalnya pada hemolisis
yang meningkat pada inkompatibilitas 9h, );, golongan darah lain, de4isiensi
-
7/25/2019 Hiperbilirubinemia USU
4/10
c#
-
7/25/2019 Hiperbilirubinemia USU
5/10
dialirkan ke usus, tetapi sebagian dibawa oleh sirkulasi sistemik ke gin+al, tempat ?at
ini diekskresikan sebagai senyawa larut air bersama urin(Sacher, !!"#.
$ada dewasa normal leel serum bilirubin Bmg/dl. Ikterus akan muncul
pada dewasa bila serum bilirubin >mg/dl dan pada bayi yang baru lahir akan muncul
ikterus bila kadarnya >mg/dl(Cloherty et al, !!-#.
:iperbilirubinemia dapat disebabkan oleh pembentukan bilirubin yang
melebihi kemampuan hati normal untuk ekskresikannya atau disebabkan oleh
kegagalan hati(karena rusak# untuk mengekskresikan bilirubin yang dihasilkan
dalam +umlah normal. 3anpa adanya kerusakan hati, obstruksi saluran ekskresi hati
+uga akan menyebabkan hiperbilirubinemia. $ada semua keadaan ini, bilirubin
tertimbun di dalam darah dan +ika konsentrasinya mencapai nilai tertentu(sekitar
,5mg/dl#, senyawa ini akan berdi4usi ke dalam +aringan yang kemudian men+adi
kuning. %eadaan ini disebut ikterus ataujaundice(7urray et al,!!.
2.5 Manifestasi klinis
)ayi baru lahir(neonatus# tampak kuning apabila kadar bilirubin serumnya
kirakira 1mg/dl(7ans+oer at al, !!#. Ikterus sebagai akibat penimbunan bilirubin
indirek pada kulit mempunyai kecenderungan menimbulkan warna kuning muda atau
+ingga. Sedangkan ikterus obstruksi(bilirubin direk# memperlihatkan warna kuning
kehi+auan atau kuning kotor. $erbedaan ini hanya dapat ditemukan pada ikterus yang
berat(elson, !!#.
-
7/25/2019 Hiperbilirubinemia USU
6/10
-
7/25/2019 Hiperbilirubinemia USU
7/10
kuning. $enilaian kadar bilirubin pada masingmasing tempat tersebut disesuaikan
dengan tabel yang telah diperkirakan kadar bilirubinnya(7ans+oer et al, !!#.
=era+at Ikterus pada eonatus menurutKramer
8ona
indirek
)agian tubuh yang kuning 9atarata serum bilirubin
%epala dan leher !!
$usatleher 5!
6 $usatpaha !!
" Lengan3ungkai 5!5 3angan%aki >5!
!abel 2.1 =era+at ikterus pada neonatus menurutKramer
Sumber*ri4 7ans+oer.%apita Selekta %edokteran +ilid ,edisi D 7edia esculapius
E% AI.!!*5!"
Faktu timbulnya ikterus mempunyai arti penting pula dalam diagnosis dan
penatalaksanaan penderita karena saat timbulnya ikterus mempunyai kaitan erat
dengan kemungkinan penyebab ikterus tersebut(2tika et al, !!1#.
2.6.3 Pemeriksaan laboratorium
$emeriksaan serum bilirubin(direk dan indirek# harus dilakukan pada
neonatus yang mengalami ikterus. 3erutama pada bayi yang tampak sakit atau bayi
bayi yang tergolong resiko tingggi terserang hiperbilirubinemia berat.
$emeriksaan tambahan yang sering dilakukan untuk ealuasi menentukan
penyebab ikterus antara lain adalah golongan darah dan Coombs test, darah lengkap
dan hapusan darah, hitung retikulosit, skrining
-
7/25/2019 Hiperbilirubinemia USU
8/10
2." Penatalaksanaan
$ada dasarnya, pengendalian bilirubin adalah seperti berikut*
a# Stimulasi proses kon+ugasi bilirubin menggunakan 4enobarbital. ;bat ini ker+anya
lambat, sehingga hanya berman4aat apabila kadar bilirubinnya rendah dan ikterus
yang ter+adi bukan disebabkan oleh proses hemolitik. ;bat ini sudah +arang dipakai
lagi.
b# 7enambahkan bahan yang kurang pada proses metabolisme bilirubin(misalnya
menambahkan glukosa pada hipoglikemi# atau (menambahkan albumin untuk
memperbaiki transportasi bilirubin#. $enambahan albumin bisa dilakukan tanpa
hipoalbuminemia. $enambahan albumin +uga dapat mempermudah proses ekstraksi
bilirubin +aringan ke dalam plasma. :al ini menyebabkan kadar bilirubin plasma
meningkat, tetapi tidak berbahaya karena bilirubin tersebut ada dalam ikatan dengan
albumin. lbumin diberikan dengan dosis tidak melebihi g/kg)), sebelum maupun
sesudah terapi tukar.
c# 7engurangi peredaran enterohepatik dengan pemberian makanan oral dini
d# 7emberi terapi sinar hingga bilirubin diubah men+adi isomer 4oto yang tidak
toksik dan mudah dikeluarkan dari tubuh karena mudah larut dalam air.
e#7engeluarkan bilirubin secara mekanik melalui trans4usi tukar(7ans+oer et al,
!!#.
$ada umunya, trans4usi tukar dilakukan dengan indikasi sebagai berikut*
# $ada semua keadaan dengan kadar bilirubin indirek G!mg'
# %enaikan kadar bilirubin indirek yang cepat yaitu !,6mg'/+am
6# nemia yang berat pada neonatus dengan ge+ala gagal +antung
"# )ayi dengan kadar hemoglobin tali pusat B"mg' dan u+i Coombs direct
positi4(:assan et al, !!5#.
-
7/25/2019 Hiperbilirubinemia USU
9/10
4# 7enghambat produksi bilirubin. 7etalloprotopor4irin merupakan kompetitor
inhibiti4 terhadap heme oksigenase. Ini masih dalam penelitian dan belum digunakan
secara rutin.
g# 7enghambat hemolisis. Immunoglobulin dosis tinggi secara
intraena(5!!
!!!mg/%g IH># sampai hingga " +am telah digunakan untuk mengurangi leel
bilirubin pada +anin dengan penyakit hemolitik isoimun. 7ekanismenya belum
diketahui tetapi secara teori immunoglobulin menempati sel Ec reseptor pada sel
retikuloendotel dengan demikian dapat mencegah lisisnya sel darah merah yang
dilapisi oleh antibod(Cloherty et al, !!-#.
3erapi sinar pada ikterus bayi baru lahir yang di rawat di rumah
sakit.
=alam perawatan bayi dengan terapi sinar,yang perlu diperhatikan sebagai
berikut *
# =iusahakan bagian tubuh bayi yang terkena sinar dapat seluas mungkin dengan
membuka pakaian bayi.
# %edua mata dan kemaluan harus ditutup dengan penutup yang dapat memantulkan
cahaya agar tidak membahayakan retina mata dan sel reproduksi bayi.
6# )ayi diletakkan - inci di bawah sinar lampu. arak ini dianggap +arak yang terbaik
untuk mendapatkan energi yang optimal.
"# $osisi bayi sebaiknya diubahubah setiap - +am agar bagian tubuh bayi yang
terkena cahaya dapat menyeluruh.
5# Suhu bayi diukur secara berkala setiap "1
+am.
1# %adar bilirubin bayi diukur sekurangkurangnya tiap "
+am.
# :emoglobin harus diperiksa secara berkala terutama pada bayi dengan
hemolisis.
-
7/25/2019 Hiperbilirubinemia USU
10/10
2.# Kom$likasi
3er+adi kern ikterus yaitu kerusakan otak akibat perlengketan bilirubin
indirek pada otak. $ada kern ikterus, ge+ala klinis pada permulaan tidak +elas antara
lain* bayi tidak mau menghisap, letargi, mata berputarputar, gerakan tidak menentu
,ke+ang tonus otot meninggi, leher kaku dan akhirnya opistotonus. )ayi yang selamat
biasanya menderita ge+ala sisa berupa paralsis serebral dengan atetosis, gangguan
pendengaran,paralsis sebagian otot mata dan dysplasia dentalis.