hasil dan pembahasan px lapang pandang

7
3. Lapang pandang Gangguan lapang pandang Jalur penglihatan merupakan saluran saraf dari retina ke pusat penglihatan pada daerah oksipital otak. Gangguan pada jalur penglihatan akan mengakibatkan gangguan fungsinya. Terdapat beberapa dasar jalur penglihatan dan lapang pandangan mata, seperti : - Retina bagian nasal dari makula diproyeksikan ke arah temporal lapang pandangan - Serabut saraf bagian nasal retina menyilang kiasma optik - Serabut nasal bagian temporal berjalan tidak bersilang pada kiasma optik - Lapang pandangan normal pada satu mata terletak 90° temporal, 60° medial, 60° atas, dan 75° bawah. Bermacam cara pemeriksaan lapang pandangan seperti uji konfrontasi dan pemeriksaan kampimetri. Bentuk kelainan pada lapang pandangan dapat berupa : - Membesarnya bintik buta fisiologik, terlihat pada papil edema, glaukoma, dan miopia progresif. - Lapang pandangan yang mengecil terlihat pada glaukoma, papilitis, keracunan obat, dan histeria. - Skotoma busur (arkuat), yang dapat terlihat pada glaukoma, iskemia papil saraf optik, dan oklusi arteri retina sentral

Upload: noni-frista-al-azhari

Post on 01-Jul-2015

917 views

Category:

Documents


19 download

TRANSCRIPT

Page 1: hasil dan pembahasan px lapang pandang

3. Lapang pandang

Gangguan lapang pandang

Jalur penglihatan merupakan saluran saraf dari retina ke pusat penglihatan pada

daerah oksipital otak. Gangguan pada jalur penglihatan akan mengakibatkan gangguan

fungsinya.

Terdapat beberapa dasar jalur penglihatan dan lapang pandangan mata, seperti :

- Retina bagian nasal dari makula diproyeksikan ke arah temporal lapang pandangan

- Serabut saraf bagian nasal retina menyilang kiasma optik

- Serabut nasal bagian temporal berjalan tidak bersilang pada kiasma optik

- Lapang pandangan normal pada satu mata terletak 90° temporal, 60° medial, 60° atas,

dan 75° bawah.

Bermacam cara pemeriksaan lapang pandangan seperti uji konfrontasi dan

pemeriksaan kampimetri.

Bentuk kelainan pada lapang pandangan dapat berupa :

- Membesarnya bintik buta fisiologik, terlihat pada papil edema, glaukoma, dan miopia

progresif.

- Lapang pandangan yang mengecil terlihat pada glaukoma, papilitis, keracunan obat, dan

histeria.

- Skotoma busur (arkuat), yang dapat terlihat pada glaukoma, iskemia papil saraf optik,

dan oklusi arteri retina sentral

- Skotoma sentral yang terlihat pada retinitis sentral

- Hemianopsia bitemporal, hilangnya setengah lapang pandangan temporal kedua mata

merupakan tanda khusus kelainan kiasma optik, dapat juga akibat meningitis basal,

kelainan sfenoid dan trauma kiasma.

- Hemianopsia binasal, defek lapang pandangan setengah nasal dapat terjadi akibat tekanan

bagian temporal kiasma optik kedua mata atau atrofi papil saraf optik sekunder akibat

tekanan intrakranial meninggi.

- Hemianopsia heteronim, hemianopsia bersilang yang dapat binasal atau bitemporal

Page 2: hasil dan pembahasan px lapang pandang

- Hemianopsia homonim, hilangnya lapang pandangan pada sisi yang sama pada kedua

mata yang dapat terlihat pada lesi temporal.

- Hemianopsia altitudinal, hilangnya lapang pandangan sebagian atas atau bawah. Bila

binokular terlihat pada iskemik optik neuropati, sedang bila binokular dapat akibat

kerusakan kedua mata pada saraf optik, kiasma, dan kelainan korteks.

- Gangguan lapang pandang sering diakibatkan kerusakan fungsi pada kiasma optik. Pada

kiasma terjadi persilangan serabut saraf optik bagian nasal. Kelainan pada daerah ini

dapat disebabkan tekanan tumor intraselar ataupun supraselar. Kraniofaringioma dapat

merupakan penyebab utama penekanan kiasma.

Pengujian lapang pandang

1. Perimeter

Pemeriksaan lapang pandangan dilakukan dengan Perimeter, merupakan alat yang

dipergunakan untuk menentukan luas lapang pandangan. Alat ini berbentuk setengah

bola dengan jari- jari 30 cm, dan pada pusat parabola ini penderita diletakkan untuk

diperiksa.

Batas lapang pandangan perifer adalah 90 derajat temporal, 75 derajat inferior, 60

derajat nasal, dan 60 derajat superior. Dapat dilakukan pemeriksaan statik ataupun

kinetik.

Pemeriksaan ini berguna untuk :

a. Membantu diagnosis pada keluhan penglihatan

b. Melihat progresifitas turunnya lapang pandangan

c. Merupakan pemeriksaan rutin pada kelainan susunan saraf pusat

d. Memeriksa adanya histeria atau malingering.

Page 3: hasil dan pembahasan px lapang pandang

Dikenal 2 cara pemeriksaan perimetri, yaitu :

a. Perimetri kinetik yang disebut juga perimeter isotropik dan topografik, dimana

pemeriksaan dilakukan dengan objek digerakkan dari daerah tidak terlihat menjadi

terlihat oleh pasien

b. Perimetri statik atau perimeter profil dan perimeter curve differential threshold,

dimana pemeriksaan dengan tidak menggerakkan objek akan tetapi dengan

menaikkan intensitas objek sehingga terlihat oleh pasien.

2. Uji konfrontasi

Uji konfrontasi merupakan uji pemeriksaan lapang pandangan yang paling

sederhana karena tidak memerlukan alat tambahan. Lapang pandangan pasien

dibandingkan dengan lapang pandangan pemeriksa.

Pasien dan pemeriksa atau dokter berdiri berhadapan dengan bertatap mata pada

jarak 60 cm. Mata kanan pemeriksa dan mata kiri pasien ditutup. Mata kiri pemeriksa

menatap mata kanan pasien. Pemeriksa menggerakkan jari dari arah temporalnya dengan

jarak yang sama dengan mata pasien ke arah sentral. Bila pemeriksa telah melihat benda

atau jari di dalam lapang pandangannya, maka bila lapang pandangan pasien normal ia

juga dapat melihat benda tersebut. Bila lapangan pandangan pasien menciut maka ia akan

melihat benda atau jari tersebut bila benda telah berada lebih ke tengah dalam lapang

Page 4: hasil dan pembahasan px lapang pandang

pandangan pemeriksa. Dengan cara ini dapat dibandingkan lapang pandangan pemeriksa

dengan lapang pandangan pasien pada semua arah.

3. Uji perimeter atau kampimeter

Ini merupakan uji lapang pandangan dengan memakai bidang parabola yang terletak 30

cm di depan pasien. Pasien diminta untuk terus menatap titik pusat alat dan kemudian

benda digerakkan dari perifer ke sentral. Bila ia melihat benda atau sumber cahaya

tersebut, maka dapat ditentukan setiap batas luar lapang pandangannya. Dengan alat ini

juga dapat ditentukan letak bintik buta lapang pandangan.

Orang normal :

Pandangan ke atas : 50° - 60°

Pandangan ke medial : 60°

Page 5: hasil dan pembahasan px lapang pandang

Pandangan ke lateral : 90° - 100°

Pandangan ke bawah : 60° - 75°

Pada pemeriksaan probandus saat praktikum :

Pemeriksaan mata kanan dari atas ke temporal

a. Tg 25/ 35 x 100 = 71°

b. Tg 27/35 x 100 = 77°

c. Tg 58/35 x 100 = 165°

d. Tg 32/35 x 100 = 91°

e. Tg 25/35 x 100 = 71°

f. Tg 23/35 x 100 = 65°

g. Tg 23,5/35 x 100 = 67°

h. Tg 29/35 x 100 = 82°

i. Tg 18/35 x 100 = 51°

Referensi :

Ilyas, Sidarta. 2004. Ilmu Penyakit Mata. Jakarta: FKUI.