gangguan perkembangan 2

2
 Kraniosinostosis Sekunder adalah akibat dari kegagalan pertumbuhan dan pem esaran otak. Lebih lanjut klasifikasinya dapat dilihat pada tabel.  Tabel Klasifikasi Kraniosinostosis (Duggan) Kraniosinostosis primer Kraniosinostosis sekunder  A. Brakhisefali  B. Skafosefali  C. Plagiosefali D. Trigonosefali  E. Oksisefali A. Kraniosinostosis sebagai bagian sindroma lain yang diketahui :  1. Sindroma Crouzon (kraniofasial disostosis)  2. Sindroma Apert (akrosefalosindaktili)  3. Sindroma Carpenter (akrosefalopolisindakti li)  4. Sindroma Treacher-Collins (mandibulofasial-  sinostosis)  5. Displasia kraniotelensefalik  6. Hipotelorisme orbital, arinensefali, trigonosefali  7. Tengkorak cloverleaf B. Kraniosinostosis yang berhubungan dengan keadaan lain  1. Penyakit metabolik  a. Ricket yang dapat ditindak  b. Hiperkalsemia idiopatik  c. Gargoylisme  d. Hipertiroidisme  2. Displasia dan disostosis tulang  a. Hipofosfatasia  b. Akhondroplasia  c. Disostosis metafiseal  d. Sindroma Rubinstein-Taybi  e. Mongolisme  f. Displasia tulang berkaitan dengan hiperostosis tengkorak 3. Kraniosinostosis setelah pintas ventrikuler  4. Kraniosinostosis sehubungan dengan mikrosefali  5. Kelainan hematologis (diikuti penebalan diploe akibat berbagai anemia)  a. Ikterus hemolitika kongenital b. Polisitemia vera  c. Penyakit sickle cell  d. Talasemia  6. Malformasi lain-lain yang berkaitan  7. Trauma

Upload: kiki

Post on 13-Apr-2018

232 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Gangguan perkembangan 2

7/26/2019 Gangguan perkembangan 2

http://slidepdf.com/reader/full/gangguan-perkembangan-2 1/1

  Kraniosinostosis Sekunder adalah akibat dari kegagalan pertumbuhan dan pemesaran otak. Lebih lanjut klasifikasinya dapat dilihat pada tabel. Tabel Klasifikasi Kraniosinostosis (Duggan)Kraniosinostosis primerKraniosinostosis sekunder  A. Brakhisefali  B. Skafosefali  C. Plagiosefali  D. Trigonosefali  E. OksisefaliA. Kraniosinostosis sebagai bagian sindroma lain yang diketahui :  1. Sindroma Crouzon (kraniofasial disostosis)  2. Sindroma Apert (akrosefalosindaktili)  3. Sindroma Carpenter (akrosefalopolisindaktili)  4. Sindroma Treacher-Collins (mandibulofasial-  sinostosis)  5. Displasia kraniotelensefalik  6. Hipotelorisme orbital, arinensefali,

trigonosefali  7. Tengkorak cloverleafB. Kraniosinostosis yang berhubungan dengan keadaan lain  1. Penyakit metabolik  a. Ricket yang dapat ditindak  b. Hiperkalsemia idiopatik  c. Gargoylisme  d. Hipertiroidisme

  2. Displasia dan disostosis tulang  a. Hipofosfatasia  b. Akhondroplasia  c. Disostosis metafiseal  d. Sindroma Rubinstein-Taybi  e. Mongolisme  f. Displasia tulang berkaitan dengan

hiperostosis tengkorak3. Kraniosinostosis setelah pintas ventrikuler

  4. Kraniosinostosis sehubungan dengan mikrosefali  5. Kelainan hematologis (diikuti penebalan diploe akibat berbagai anemia)  a. Ikterus hemolitika kongenital  b. Polisitemia vera

  c. Penyakit sickle cell  d. Talasemia  6. Malformasi lain-lain yang berkaitan  7. Trauma