gambaran tingkat pengetahuan ibu hamil tentang antenatal
TRANSCRIPT
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL
TENTANG ANTENATAL CARE DI RUMAH SAKIT UMUM
PUSAT HAJI ADAM MALIK MEDAN
SKRIPSI
Oleh :
ENRICO JOSUA APRILIO MARPAUNG
150100055
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018
Universitas Sumatera Utara
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL
TENTANG ANTENATAL CARE DI RUMAH SAKIT UMUM
PUSAT HAJI ADAM MALIK MEDAN
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana
Kedokteran
Oleh :
ENRICO JOSUA APRILIO MARPAUNG
150100055
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018
Universitas Sumatera Utara
i
Universitas Sumatera Utara
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmat dan berkat-Nya penulis mampu menyelesaikan skripsi ini tepat pada
waktunya, sebagai salah satu syarat untuk mencapai kelulusan sarjana kedokteran
Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera
Utara.
Adapun tujuan penulisan karya tulis ilmiah ini adalah untuk memaparkan
landasan pemikiran dan segala konsep menyangkut penelitian yang akan
dilaksanakan. Penelitian yang akan dilaksanakan ini berjudul “Gambaran Tingkat
Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Antenatal Care di Rumah Sakit Umum Pusat Haji
Adam Malik Medan”.
Penulis menyadari bahwa sangatlah sulit untuk menyelesaikan skripsi ini
tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu, dengan segala rasa
hormat, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Dr. dr. Aldy Safruddin Rambe, Sp.S (K), selaku Dekan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara.
2. dr. Johny Marpaung, M.Ked(OG), Sp.OG(K), selaku Dosen Pembimbing yang
telah memberikan banyak arahan dan masukan bagi penulis sehingga skripsi
ini dapat diselesaikan dengan baik.
3. dr. Fasihah Irfani Fitri, M.Ked(Neu), Sp.S, selaku Ketua Penguji yang telah
memberikan petunjuk-petunjuk serta nasihat-nasihat dalam penyempurnaan
skripsi ini.
4. Dr. dr. Bintang Yinke Magdalena Sinaga, M.Ked(Paru), Sp.P(K), selaku
Anggota Penguji yang telah memberikan petunjuk-petunjuk serta nasihat-
nasihat dalam penyempurnaan skripsi ini.
5. dr. Pimpin Utama Pohan. Sp.B(K) Onk, selaku Dosen Pembimbing Akademik
yang telah membimbing selama menempuh pendidikan.
6. Seluruh staff pengajar dan civitas akademika Fakultas Kedokteran Universitas
Sumatera Utara atas bimbingan selama perkuliahan hingga penyelesaian studi
dan juga penulisan skripsi ini.
Universitas Sumatera Utara
iii
7. Dr. dr. Fajrinur, M.Ked(Paru), Sp.P(K) selaku direktur SDM dan Pendidikan
RSUP HAM Medan, dr. Wika Hanida, M.Ked(PD), Sp.PD selaku Kepala
Instalasi Rawat Jalan RSUP HAM Medan, Ibu Iing Yuliastuti, SKM, M.Kes
selaku Kepala Instalasi Litbang RSUP HAM Medan dan Poliklinik Ibu Hamil
RSUP HAM Medan yang telah mengizinkan penulis untuk melaksanakan
penelitian di RSUP HAM Medan.
8. Ibu Juliana Tarigan, S.ST selaku Penanggung Jawab Poliklinik Ibu Hamil
RSUP HAM Medan dan Ibu Arihta Ginting, Amd.Keb selaku Bidan Poliklinik
Ibu Hamil RSUP HAM Medan.
9. Kedua orang tua yang saya cintai, Jhony Marpaung, S.E dan Mugiana, S.E,
yang selalu mendukung, memberikan semangat, kasih sayang, bantuan dan
rasa kebersamaan yang tidak pernah berhenti sampai penulis menyelesaikan
skripsi ini.
10. Kedua abang saya yang saya cintai, Timothy Daud Meilando Marpaung, S.H
dan Christoper Yohanes Oloan Marpaung, yang selalu memberi semangat dan
dukungan selama saya mengerjakan skripsi ini sampai selesai.
11. Sahabat-sahabat penulis, Ansari Jowen, Vinson Halim, Christy Karen, B.Com,
Viviani Anggara, Anastasia Masri, Yohannes Silalahi, Roni Sembiring,
Samuel Sembiring, Leonardo Situmorang, David Tambunan, Raja Hutajulu,
Dian Novita, dan sahabat terbaik lainnya yang tidak bisa disebut satu per satu
yang selalu memberikan dukungan dan motivasi dari awal perkuliahan sampai
selesainya skripsi ini.
12. Rekan-rekan senior khususnya Yulia Sianturi, S.Ked dan Christine Pamphila,
S.Ked yang telah membantu dalam membimbing penulis serta memberikan
dukungan dan saran dalam menyelesaikan skripsi ini.
13. Rekan-rekan sejawat FK USU stambuk 2015 yang senantiasa membantu dan
memberikan dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini.
14. Seluruh pihak yang terlibat dan telah banyak membantu penulis baik secara
langsung maupun tidak langsung, namun tidak dapat disebutkan satu persatu.
Universitas Sumatera Utara
iv
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna, baik
dari segi konten maupun cara penulisannya. Oleh sebab itu, dengan segala
kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik dan saran agar penulis dapat
menyempurnakan skripsi ini.
Akhir kata penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat dan mampu
memberikan sumbangsih bagi bangsa dan negara terutama dalam bidang
pendidikan khususnya ilmu kedokteran.
Medan, 2 Desember 2018
Penulis,
Enrico Josua Aprilio Marpaung
150100055
Universitas Sumatera Utara
v
DAFTAR ISI
Halaman Pengesahan ........................................................................ i
Kata Pengantar .................................................................................. ii
Daftar Isi............................................................................................ v
Daftar Gambar ................................................................................... vii
Daftar Tabel ...................................................................................... viii
Daftar Singkatan................................................................................ ix
Abstrak .............................................................................................. x
Abstract ............ ................................................................................ xi
BAB I. PENDAHULUAN ..............................................................
1.1 Latar Belakang............................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................... 3
1.3 Tujuan Penelitian ........................................................ 4
1.3.1 Tujuan Umum .................................................. 4
1.3.2 Tujuan Khusus ................................................. 4
1.4 Manfaat Penelitian ...................................................... 4
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ..................................................... 5
2.1 Pengetahuan ................................................................ 5
2.1.1 Definisi……………………………………... ... 5
2.1.2 Jenis Pengetahuan…………………………... ... 5
2.1.3 Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan….. ... 6
2.1.4 Tingkat Pengetahuan……………………….. ... 7
2.1.5 Cara Memperoleh Pengetahuan……………. .... 8
2.1.6 Sumber Pengetahuan……………………….. ... 9
2.1.7 Pengukuran Tingkat Pengetahuan…………. .... 10
2.2 Kehamilan...................................................................
2.2.1 Definisi……………………………………... ... 10
2.2.2 Klasifikasi Kehamilan……………………… ... 11
2.2.3 Diagnosis Kehamilan………………………..... 11
2.2.4 Gejala dan Tanda Bahaya Selama Kehamilan... 12
2.3 Antenatal Care ............................................................ 14
2.3.1 Definisi……………………………………… .. 14
2.3.2 Alasan untuk Mendapatkan Antenatal Care...... 15
2.3.3 Jadwal Kunjungan Antenatal Care………… .... 15
2.3.4 Pemeriksaan Rutin dan Penelusuran Penyulit ... 15
2.3.5 Kunjungan Berkala Asuhan Antenatal…….. .... 19
2.3.6 Faktor yang Mempengaruhi Kunjungan…… .... 20
2.3.7 Edukasi Kesehatan pada Antenatal Care…... ... 24
2.4 Kerangka Teori ........................................................... 27
2.5 Kerangka Konsep ....................................................... 27
Universitas Sumatera Utara
vi
BAB III. METODE PENELITIAN................................................... 28
3.1 Rancangan Penelitian ................................................. 28
3.2 Waktu dan Lokasi Penelitian ...................................... 28
3.2.1 Waktu Penelitian ............................................... 28
3.2.2 Lokasi Penelitian ............................................... 28
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian.................................. 28
3.3.1 Populasi ............................................................ 28
3.3.2 Sampel .............................................................. 29
3.3.3 Kriteria Inklusi dan Eksklusi……………….. ... 29
3.4 Metode Pengumpulan Data ........................................ 29
3.5 Pengolahan dan Analisa Data ..................................... 30
3.6 Definisi Operasional ................................................... 30
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................... 31
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN........................................... 38
5.1 Kesimpulan ................................................................. 38
5.2 Saran .......................................................................... 39
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................... 40
LAMPIRAN ...................................................................................... 42
Universitas Sumatera Utara
vii
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul Halaman
2.1 Kerangka teori ............................................................ 27
2.2 Kerangka konsep ........................................................ 27
Universitas Sumatera Utara
viii
DAFTAR TABEL
Nomor Judul Halaman
4.1 Distribusi frekuensi responden berdasarkan usia ....... 31
4.2 Distribusi frekuensi responden berdasarkan
pendidikan .................................................................. 32
4.3 Distribusi frekuensi responden berdasarkan status
pekerjaan .................................................................... 32
4.4 Distribusi frekuensi responden berdasarkan jumlah
kehamilan ................................................................... 33
4.5 Distribusi frekuensi responden berdasarkan tingkat
pengetahuan ................................................................ 33
4.6 Distribusi tingkat pengetahuan menurut usia ............. 33
4.7 Distribusi tingkat pengetahuan menurut pendidikan .. 34
4.8 Distribusi tingkat pengetahuan menurut status
pekerjaan .................................................................... 35
4.9 Distribusi tingkat pengetahuan menurut jumlah
kehamilan ................................................................... 36
Universitas Sumatera Utara
ix
DAFTAR SINGKATAN
AKI : Angka Kematian Ibu
EMAS : Expanding Maternal and Neonatal Survival
UPTD : Unit Pelaksana Teknis Dinas
HPHT : Hari Pertama Haid Terakhir
DM : Diabetes Melitus
HDK : Hipertensi Dalam Kehamilan
ISK : Infeksi Saluran Kemih
Hb : Hemoglobin
MCV : Mean Corpuscular Volume
HIV : Human Immuodeficiency Virus
VDRL : Venereal Disease Research Laboratory
TT : Tetanus Toxoid
ANC : Antenatal Care
Universitas Sumatera Utara
x
ABSTRAK
Latar Belakang. Risiko kematian ibu terdapat pada setiap kehamilan. Dari seluruh jumlah
kematian ibu dan neonatal di Indonesia, 52,6% berasal dari 6 provinsi berikut yaitu Sumatera
Utara, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan. Pengawasan dan
perawatan pada masa kehamilan merupakan sesuatu yang penting untuk dilakukan demi
kelangsungan hidup ibu dan bayi yang akan dilahirkan. Pemeriksaan antenatal care (ANC) adalah
pemeriksaan kehamilan untuk mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik ibu hamil. Sehingga
mampu menghadapi persalinan, kala nifas, persiapan pemberiaan ASI dan kembalinya kesehatan
reproduksi secara wajar. Tujuan. Penelitian ini dilakukan untuk melihat gambaran tingkat
pengetahuan ibu hamil tentang antenatal care di RSUP Haji Adam Malik Medan. Metode. Penelitian
ini bersifat deskriptif dengan desain penelitian cross-sectional. Teknik pengambilan sampel dengan
menggunakan teknik consecutive sampling. Instrument yang digunakan adalah kuesioner. Analisa
data dengan menggunakan statistik deskriptif. Hasil. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang
antenatal care di RSUP HAM Medan mayoritas berada pada tingkat baik (51%). Tingkat
pengetahuan ibu hamil dengan kategori baik mayoritas terdapat pada ibu hamil dengan usia diatas
30 tahun (56,5%), tingkat pendidikan perguruan tinggi (74,2%), ibu hamil yang bekerja (68,4%),
dan jumlah kehamilan 2-3 kali (54,5%). Kesimpulan. Tingkat pengetahuan ibu hamil di RSUP HAM
Medan tentang antenatal care mayoritas pada kategori baik.
Kata kunci : pengetahuan, kehamilan, antenatal care
Universitas Sumatera Utara
xi
ABSTRACT
Background. Maternal death is a risk in every pregnancy. From every maternal and neonatal death
in Indonesia, 52,6% are from these 6 provinces, which are North Sumatera, Banten, West Java,
Middle Java, East Java, and South Sulawesi. Observation and treatment during pregnancy is a
necessary thing to do in order to make a save pregnancy for the mother and the baby. Antenatal
Care (ANC) is a pregnancy checkup and examination to optimize maternal physical and mental
health. Therefore the mother is able to have a healty labor, after childbirth, and preparation to give
breast milk and the returning of reproductive health normally. Objectives. The purpose of this study
is to see the knowledge level of pregnancy women about antenatal care in RSUP HAM Medan.
Methods. This is a descriptive study with cross sectional approach. The sample was collected using
consecutive sampling technique. The instrument used for this research is questionnaire. Results.
The knowledge level of pregnant women about antenatal care in RSUP HAM Medan is majority
classified as satisfy (51%). The knowledge level of pregnant women is satisfy majority in pregnant
women with the age above 30 (56,5%), last education is first degree graduate (74,2), pregnant
women who work (68,4%), and the number of pregnancy of 2-3 times (54,5%). Conclusion. Majority
of knowledge level of pregnant women in RSUP HAM Medan about antenatal care is satisfy.
Keywords : knowledge, pregnancy, antenatal care
Universitas Sumatera Utara
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Kehamilan merupakan proses yang alamiah dan ditunggu-tunggu bagi pasangan
suami istri. Terdapat proses-proses biologis dasar reproduksi yang diperlukan agar
perempuan dapat hamil. Menurut Federasi Obstetri Ginekologi Internasional,
kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan
ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi (Prawirohardjo, 2014).
Sejumlah kelainan dapat memengaruhi tiap proses ini dan meyebabkan infertilitas
atau keguguran. Selama kehamilan terjadi adaptasi anatomis, fisiologis, dan
biokimiawi yang mencolok. Banyak perubahan ini dimulai segera setelah
pembuahan dan berlanjut selama kehamilan, dan sebagian besar terjadi sebagai
respons terhadap rangsangan fisiologis yang ditimbulkan oleh janin dan plasenta
(Cunningham et al., 2015).
Risiko kematian ibu terdapat pada setiap kehamilan. Pengawasan dan perawatan
pada masa kehamilan merupakan sesuatu yang penting untuk dilakukan demi
kelangsungan hidup ibu dan bayi yang akan dilahirkan. Kementrian kesehatan
mengupayakan untuk menurunkan risiko kematian ibu dengan menekankan
tersedianya pelayanan kesehatan ibu hamil di masyarakat (Riskesdas 2013).
Keberhasilan upaya kesehatan ibu, di antaranya dapat dilihat dari indikator Angka
Kematian Ibu (AKI). AKI adalah jumlah kematian ibu selama masa kehamilan,
persalinan dan nifas yang disebabkan oleh kehamilan, persalinan, dan nifas atau
pengelolaannya tetapi bukan karena sebab-sebab lain seperti kecelakaan atau
terjatuh di setiap 100.000 kelahiran hidup (Depkes RI 2017).
Dari seluruh jumlah kematian ibu dan neonatal di Indonesia, 52,6% berasal dari
6 provinsi berikut yaitu Sumatera Utara, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa
Timur, dan Sulawesi Selatan. Pada tahun 2012 Kementerian Kesehatan
meluncurkan program Expanding Maternal and Neonatal Survival (EMAS) yang
dilaksanakan di 6 provinsi tersebut sehingga diharapkan dengan menurunkan angka
Universitas Sumatera Utara
2
2
kematian ibu di enam provinsi tersebut akan menurunkan angka kematian ibu di
Indonesia secara signifikan (Depkes RI 2017).
Kesehatan ibu hamil dapat ditingkatkan mulai dari pengetahuan yang baik
tentang pemeriksaan kesehatan diri dan janin selama masa kehamilannya.
Pengetahuan (knowledge) adalah hasil penginderaan manusia atau hasil tahu
seseorang terhadap obyek melalui indera yang dimilikinya (mata, hidung, mulut
dan sebagainya). Dengan sendirinya pada waktu penginderaan sehingga
menghasilkan pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi oleh intensitas perhatian
dan persepsi terhadap obyek. Sebagian besar pengetahuan seseorang diperoleh
melalui indera pendengaran (telinga) dan indera penglihatan (mata) (Budiman,
2013).
Kesehatan ibu pada masa kehamilan akan berdampak kepada kesehatan bayi
seumur hidupnya. Pemeriksaan antenatal care (ANC) adalah pemeriksaan
kehamilan untuk mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik ibu hamil. Sehingga
mampu menghadapi persalinan, kala nifas, persiapan pemberiaan ASI dan
kembalinya kesehatan reproduksi secara wajar. Kunjungan antenatal care (ANC)
adalah kunjungan ibu hamil ke bidan atau dokter sedini mungkin semenjak ia
merasa dirinya hamil untuk mendapatkan pelayanan/asuhan antenatal. Pelayanan
antenatal ialah untuk mencegah adanya komplikasi obstetri bila mungkin dan
memastikan bahwa komplikasi dideteksi sedini mungkin serta ditangani secara
memadai (Susanto, Ode, dan Suriani, 2016).
Kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan secara berkala dan teratur. Bila
kehamilan normal, jumlah kunjungan cukup empat kali: satu kali pada trimester I,
satu kali trimester II, dan dua kali pada trimester III. Hal ini dapat memberikan
peluang yang lebih besar lagi bagi petugas kesehatan untuk mengenali secara dini
berbagai penyulit atau gangguan kesehatan yang terjadi pada ibu hamil. Beberapa
penyakit atau penyulit tidak segera timbul bersamaan dengan terjadinya kehamilan
(misalnya, hipertensi dalam kehamilan) atau baru akan menampakkan gejala pada
usia kehamilan tertentu (misalnya, perdarahan antepartum yang disebabkan oleh
plasenta previa). Selain itu, upaya memberdayakan ibu hamil dan keluarganya
tentang proses kehamilan dan masalahnya melalui penyuluhan atau konseling dapat
Universitas Sumatera Utara
3
3
berjalan efektif apabila tersedia cukup waktu untuk melaksanakan pendidikan
kesehatan yang diperlukan (Prawirohardjo, 2014).
Riset Kesehatan Dasar Kemenkes RI tahun 2013 menunjukkan bahwa 95,4
persen dari kelahiran mendapat ANC. Persentase K1 dan ANC minimal 4 kali
merupakan indikator ANC tanpa memperhatikan periode trimester saat melakukan
pemeriksaan kehamilan. Cakupan K1 bervariasi dengan rentang antara 71,7 persen
(Papua) dan 99,6 persen (Bali). Namun untuk cakupan ANC minimal 4 kali, DI
Yogyakarta (96,5%) lebih tinggi dibandingkan dengan Bali (95,8%). Sedangkan di
Sumatera Utara menurut grafik Riskesdas 2013, persentasi K1 adalah sekitar 90%
dan persentase ANC minimal 4 adalah sekitar 70%. Selisih antara K1 dan ANC 4
kali menunjukkan adanya kehamilan yang tidak optimal mendapat pelayanan ANC.
Berdasarkan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Nur Rohmah Handayani
(2014) tentang pengetahuan ibu hamil tentang antenatal care di UPTD Puskesmas
Gajahan Surakarta terhadap 45 responden didapatkan hasil yang berpengetahuan
baik sebanyak 6 responden (13,3%), berpengetahuan cukup 30 responden (66,7%),
berpengetahuan kurang 9 responden (20%).
Berdasarkan uraian diatas tentang pentingnya pengetahuan ibu hamil untuk
memeriksakan kesehatan diri dan kehamilannya, maka peneliti tertarik untuk
meneliti tentang gambaran tingkat pengetahuan ibu hamil tentang antenatal care di
Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian dalam latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan
pertanyaan peneliti sebagai berikut:
Bagaimana gambaran tingkat pengetahuan ibu hamil tentang Antenatal Care di
Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan?
Universitas Sumatera Utara
4
4
1.3 TUJUAN PENELITIAN
1.3.1 Tujuan Umum
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tingkat
pengetahuan ibu hamil tentang Antenatal Care di Rumah Sakit Umum Pusat Haji
Adam Malik Medan.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan ibu hamil tentang Antenatal
Care pada tingkat baik, cukup, dan kurang.
2. Untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan ibu hamil tentang Antenatal
Care berdasarkan usia.
3. Untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan ibu hamil tentang Antenatal
Care berdasarkan pendidikan.
4. Untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan ibu hamil tentang Antenatal
Care berdasarkan status pekerjaan.
5. Untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan ibu hamil tentang Antenatal
Care berdasarkan jumlah kehamilan.
1.4 MANFAAT PENELITIAN
1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan ibu hamil
tentang kesehatan kehamilannya dan tentang antenatal care.
2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan wawasan dan kemampuan
diri peneliti dalam melakukan penelitian.
3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi untuk penelitian
selanjutnya yang berhubungan dengan antenatal care.
4. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai sumber informasi bagi
Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan untuk meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan.
Universitas Sumatera Utara
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengetahuan
2.1.1 Definisi
Pengetahuan (knowledge) adalah hasil penginderaan manusia atau hasil tahu
seseorang terhadap obyek melalui indera yang dimilikinya (mata, hidung, mulut
dan sebagainya). Dengan sendirinya pada waktu penginderaan sehingga
menghasilkan pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi oleh intensitas perhatian
dan persepsi terhadap obyek. Sebagian besar pengetahuan seseorang diperoleh
melalui indera pendengaran (telinga) dan indera penglihatan (mata) (Budiman dan
Riyanto, 2013). Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengetahuan
merupakan segala sesuatu yang diketahui; kepandaian, segala sesuatu yang
diketahui berkenaan dengan hal (mata pelajaran).
2.1.2 Jenis Pengetahuan
Menurut Budiman dan Riyanto (2013), jenis-jenis pengetahuan di antaranya
adalah sebagai berikut:
1. Pengetahuan implisit
Pengetahuan implisit adalah pengetahuan yang masih tertanam dalam
bentuk pengalaman seseorang dan berisi faktorfaktor yang tidak bersifat nyata,
seperti keyakinan pribadi, prespektif, dan prinsip. Pengetahuan seseorang
biasanya sulit untuk ditransfer ke orang lain baik secara tertulis maupun lisan.
Pengetahuan implisit sering kali berisi kebiasaan dan budaya bahkan bisa tidak
disadari.
2. Pengetahuan eksplisit
Pengetahuan eksplisit adalah pengetahuan yang telah didokumentasikan
atau disimpan dalam wujud nyata, bisa dalam wujud perilaku kesehatan.
Pengetahuan nyata dideskripsikan dalam tindakan-tindakan yang berhubungan
dengan kesehatan.
Universitas Sumatera Utara
6
6
2.1.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan
Menurut Lestari (2015), faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan di
antaranya adalah sebagai berikut:
1. Pendidikan
Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang pada orang lain
terhadap sesuatu hal agar mereka dapat memahami. Tidak dapat di pungkiri
makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah menerima informasi. Dan
pada akhirnya makin banyak pula pengetahuan yang dimilikinya. Sebaliknya
jika seseorang tingkat pendidikannya rendah, maka akan menghambat
perkembangan sikap seseorang terhadap penerimaan, informasi dan nilai-nilai
yang diperkenalkan.
2. Pekerjaan
Lingkungan pekerjaan dapat menjadikan seseorang memperoleh
pengalaman dan pengetahuan baik secara langsung maupun tidak langsung.
3. Umur
Bertambahnya umur seseorang akan terjadi perubahan pada aspek fisik dan
psikologis (mental). Pertumbuhan pada fisik secara garis besar ada empat
kategori perubahan ukuran, perubahan proporsi, hilangnya ciri-ciri lama dan
timbulnya ciri-ciri baru. Ini terjadi akibat pematangan fungsi organ. Pada aspek
psikologis atau mental taraf berpikir seseorang semakin matang dan dewasa.
4. Minat
Sebagai suatu kecendrungan atau keinginan yang tinggi terhadap sesuatu.
Minat menjadikan seseorang untuk mencoba dan menekuni suatu hal dan pada
akhirnya diperoleh pengetahuan yang mendalam.
5. Pengalaman
Pengalaman adalah suatu kejadian yang pernah dialami seseorang dalam
berinteraksi dengan lingkungannya. Ada kecendrungan pengalaman yang
kurang baik seseorang akan berusaha untuk melupakan, namun jika
pengalaman terhadap objek tersebut menyenangkan maka secara psikologis
akan timbul kesan yang sangat mendalam dan membekas dalam emosi
Universitas Sumatera Utara
7
7
kejiwaannya dan akhirnya dapat pula membentuk sikap positif dalam
kehidupannya.
6. Kebudayaan Lingkungan Sekitar
Kebudayaan dimana kita hidup dan di besarkan mempunyai pengaruh besar
terhadap pembentukan sikap kita. Apabila didalam suatu wilayah mempunyai
budaya untuk menjaga kebersihan lingkungan maka sangat mungkin
masyarakat sekitarnya mempunyai sikap untuk selalu menjaga kebersihan
lingkungan.
7. Informasi
Kemudahan untuk memperoleh informasi dapat membantu mempercepat seseorang
untuk memperoleh pengetahuan yang baru.
2.1.4 Tingkat Pengetahuan
Menurut Wawan & Dewi (2010) Tingkat pengetahuan adalah tingkat
seberapa kedalaman seseorang dapat mehadapi, memehami, memperdalam
perhatian seperti sebagaimana manusia menyelesaikan masalah tentang konsep-
konsep baru dan kemampuan dalam belajar di kelas. Untuk mengukur tingkat
pengetahuan seseorang secara rinci terdiri dari enam tingkatan:
1. Tahu (Know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari
sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat
kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dan seluruh bahan yang dipelajari
atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu “tahu” ini adalah
merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk
mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang sudah dipelajari yaitu
menyebutkan, menguraikan, mengidentifikasi, menyatakan dan sebagainya.
2. Memahami (Comprehention)
Memahami artinya sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara
benar tentang objek yang diketahui dan dimana dapat meng-interprestasikan
secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi terus dapat
menjelaskan, menyebutkan, menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya
terhadap suatu objek yang dipelajari.
Universitas Sumatera Utara
8
8
3. Aplikasi (Aplication)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang
telah dipelajari pada sitiasi ataupun kondisi riil (sebenarnya). Aplikasi disini
dapat diartikan aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus, metode,
prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.
4. Analisis (Analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menyatakan materi atau suatu
objek kedalam komponen-komponen tetapi masih didalam struktur organisasi
tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain.
5. Sintesis (Synthesis)
Sintesis yang dimaksud yaitu menunjukkan pada suatu kemampuan untuk
melaksanakan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu keseluruhan
yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun
formulasi baru dari formulasi yang ada.
6. Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau
penilaian teradap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu berdasarkan
suatu kriteria yang di tentukan sendiri atau menggunakan kriteria-kriteria yang
telah ada.
2.1.5 Cara Memperoleh Pengetahuan
1. Cara kuno untuk meperoleh pengetahuan
Menurut Lestari (2015) cara memperoleh pengetahuan sebagai berikut:
a. Cara coba salah (Trial and Error)
Cara ini sudah di pakai orang sebelum kebudayaan, bahkan mungkin
sebelum peradapan. Cara coba salah ini memecahkan masalah dan apabila
kemungkinan itu tidak berhasil maka dicoba. Kemungkinan lain sampai
masalah tersebut dapat dipecahkan.
b. Cara kekuasaan atau otoritas
Sumber pengetahuan cara ini dapat berupa pemimpinpemimpian
masyarakat baik formal maupun informal, ahli agama, pemegang
pemerintah, dan berbagai prinsip orang lain yang menerima, mempunyai
Universitas Sumatera Utara
9
9
yang dikemukakan, oleh orang yang mempunyai otoritas, tanpa menguji
terlebih dahulu atau membuktikan kebenarannya baik berdasarkan fakta
empiris maupun penalaran sendiri.
c. Berdasarkan pengalaman pribadi
Pengalaman pribadi pun dapat digunakan sebagai upaya
memperoleh pengetahuan dengan cara mengulang kembali pengalaman
yang pernah diperoleh dalam memecahkan pemersalahan yang dihadapi
masa lalu.
2. Cara modern dalam memperoleh pengetahuan
Cara ini disebut metode penelitian ilmiah atau lebih popular atau di sebut
metodelogi penelitian, cara ini mula-mula dikembangkan oleh Francis Bacon
(1561-1626), kemudian dikembangkan oleh Deobold Van Daven. Akhirnya
lahir suatu cara untuk melakukan penelitian yang dewasa ini kita kenal dengan
penelitian ilmiah.
2.1.6 Sumber Pengetahuan
Menurut Lestari (2015). Upaya-upaya dan cara-cara yang dipergunakan
dalam memperoleh pengetahuan yaitu:
1. Orang yang memiliki otoritas
Salah satu upaya seseorang mendapatkan pengetahuan yaitu dengan
bertanya pada orang yang memiliki otoritas atau yang dianggapnya lebih tahu.
Pada zaman modern ini, orang yang di tempatkan memiliki otoritas, misalnya
dengan pengakuan melalui gelar, termasuk juga dalam hal ini misalnya, hasil
publikasi resmi mengenai kesaksian otoritas tersebut, seperti buku-buku atau
publikasi resmi pengetahuan lainnya.
2. Indra
Indra adalah peralatan pada diri manusia sebagai salah satu sumber internal
pengetahuan. Dalam filsafat ilmu modern mengatakan bahwa pengetahuan
pada dasarnya hanyalah pengalaman-pengalaman konkrit kita yang terbentuk
karena persepsi indra, seperti persepsi, penglihatan, pendengaran, perabaan,
penciuman, dan pencicipan dengan lidah.
3. Akal
Universitas Sumatera Utara
10
10
Dalam kenyataannya pengetahuan tertentu yang biasa dibangun oleh tanpa
harus atau tidak biasa mempersepsikan nya dengan indra terlebih dahulu.
Pengetahuan dapat diketahui dengan pasti dan dengan sendirinya karena
potensi akal.
4. Intuisi
Salah satu sumber pengetahuan yang mungkin adalah intuisi atau
pemahaman yang berlangsung tentang pengetahuan yang tidak merupakan
hasil pemikiran yang sadar atau persepsi rasa yang langsung. Intuisi dapat
berarti kesadaran tentang data-data yang langsung. Intuisi dapat berarti
kesadaran tentang data-datanya yang langsung di rasakan.
2.1.7 Pengukuran Tingkat Pengetahuan
Budiman & Riyanto (2013) membuat kategori tingkat pengetahuan
seseorang menjadi tiga tingkatan yang didasarkan pada nilai persentase yaitu
sebagai berikut:
1. Tingkat pengetahuan kategori baik jika nilainya ≥75%
2. Tingkat pengetahuan kategori cukup jika nilainya 56-74%
3. Tingkat pengetahuan kategori kurang jika nilainya ≤55%
Dalam kategori tingkat pengetahuan bisa juga di kelompokkan menjadi dua
kelompok jika yang diteliti masyarakat umum, yaitu sebagai berikut:
1. Tingkat pengetahuan kategori baik jika nilainya >50%
2. Tingkat pengetahuan kategori kurang baik jika nilainya ≤50%
2.2 Kehamilan
2.2.1 Definisi
Menurut Federasi Obstetri Ginekologi Internasional, kehamilan
didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan
dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga
lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10
bulan lunar atau 9 bulan menurut kalender internasional (Prawirohardjo, 2014).
Universitas Sumatera Utara
11
11
2.2.2 Klasifikasi Kehamilan
Kehamilan terbagi dalam 3 trimester, di mana trimester kesatu berlangsung
dalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu (minggu ke-13 hingga ke-27), dan
trimester ketiga 13 minggu (minggu ke-28 hingga ke-40) (Prawirohardjo, 2014).
2.2.3 Diagnosis Kehamilan
Menurut Manuaba (2012), tanda-tanda kehamilan dibagi menjadi 3 yaitu:
1) Tanda dugaan kehamilan
a) Amenore
Berhentinya haid dengan mengetahui hari pertama haid terakhir
dengan perhitungan rumus Naegele dapat ditentukan perkiraan persalinan
b) Mual dan muntah (emesis)
Pengaruh estrogen dan progesteron menyebabkan pengeluaran asam
lambung yang berlebihan. Mual dan muntah terjadi pada pagi hari disebut
morning sickness.
c) Ngidam
Wanita hamil sering menginginkan makanan tertentu.
d) Pingsan (sinkope)
Hal ini terjadi karena gangguan sirkulasi ke daerah kepala (sentral)
menyebabkan iskemia susunan saraf dan menimbulkan pingaan. Keadaan
ini menghilang setelah usia kehamilan 16 minggu.
e) Payudara
Pengaruh estrogen, progestron dan somatomamotrifin
menimbulkan deposit lemak, air dan garam pada payudara. Payudara
membesar dan tegang. Ujung saraf tertekan yang menyebabkan rasa sakit
terutama pada hamil pertama.
f) Sering buang air kecil
Desakan rahim yang ke depan menyebabkan kandung kemih cepat
terasa penuh dan sering mau buang air kecil.
g) Konstipasi atau obstipasi
Pengaruh progesterone dapat menghambat peristaltik usu sehingga
menyebabkan kesulitan untuk buang air besar.
Universitas Sumatera Utara
12
12
h) Pigmentasi kulit
Keluarnya melanphore stimulating hormone dari hipofisis anterior
menyebabkan pigmentasi kulit di sekitar pipi dan sekitar payudara.
2) Tanda kemungkinan hamil
a) Perut membesar
b) Uterus membesar
c) Tanda hegar (hipertropi istmus, menjadi panjang dan lunak)
d) Tanda chadwick (hipervaskularisasi pada vagina dan vulva, tampak lebih
merah dan kelam)
e) Tanda piscaseck (uterus membesar ke salah satu jurusan)
f) Kontraksi-kontraksi kecil atau braxton hicks
g) Teraba ballottement
h) Reaksi kehamilan positif (pemeriksaan urin positif)
3) Tanda pasti kehamilan
a) Pada umur 20 minggu gerakan janin kadang-kadang dapat diraba secara
obyektif oleh pemeriksa dan bagian-bagian janin dapat diraba pada
kehamilan yang lebih tua.
b) Bunyi denyut jantung janin dapat didengar melalui Doppler pada umur
kehamilan 9-10 minggu dan stetoskop Leannec umur kehamilan 17-22
minggu.
c) Pada primigravida ibu dapat merasakan gerakan janinnya pada usia
kehamilan 18 minggu sedangkan multigravida umur 16 minggu.
d) Bila dilakukan pemeriksaan dengan sinar rontgent kerangka janin dapat
dilihat.
2.2.4 Gejala dan Tanda Bahaya Selama Kehamilan
Pada umumnya 80 – 90 % kehamilan akan berlangsung normal dan hanya
10 -12 % kehamilan yang disertai dengan penyulit atau berkembang menjadi
kehamilan patologis (Prawirohardjo, 2014). Beberapa gejala dan tanda bahaya
selama kehamilan menurut Prawirohardjo (2014) diantaranya adalah:
1. Perdarahan
Universitas Sumatera Utara
13
13
Perdarahan pada kehamilan muda atau usia kehamilan di bawah 20 minggu,
umumnya disebabkan oleh keguguran. Sekitar 10 – 12 % kehamilan akan
berakhir dengan keguguran yang pada umumnya (60 – 80 %) disebabkan oleh
kelainan kromosom yang ditemui pada spermatozoa ataupun ovum.
2. Preeklampsia
Pada umumnya ibu hamil dengan usia kehamilan diatas 20 minggu disertai
dengan peningkatan tekanan darah di atas normal sering diasosiasikan dengan
preeklampsia. Gejala dan tanda lain preeklampsia adalah sebagai berikut:
a. Hiperrefleksia (iritabilitas susunan saraf pusat)
b. Sakit kepala atau sefalgia (frontal atau oksipital) yang tidak membaik
dengna pengobatan umum
c. Gangguan penglihatan seperti pandangan kabur, skotomata, silau atau
berkunang-kunang
d. Nyeri epigastric
e. Oliguria (luaran kurang dari 500 ml/24 jam)
f. Tekanan darah sistolik 20 – 30 mmHg dan diastolic 10 – 2- mmHg di
atas normal
g. Proteinuria (di atas positif 3)
h. Edema menyeluruh
3. Nyeri Hebat di Daerah Abdominopelvikum
Bila hal tersebut di atas terjadi pada kehamilan trimester kedua atau ketiga
dan disertai dengan riwayat dan tanda-tanda di bawah ini, maka diagnosisnya
mengarah pada solusio plasenta, baik dari jenis yang disertai perdarahan
(revealed) maupun tersembunyi (concealed):
a. Trauma abdomen
b. Preeklampsia
c. Tinggi fundus uteri lebih besar dari usia kehamilan
d. Bagian-bagian janin sulit diraba
e. Uterus tegang dan nyeri
f. Janin mati dalam Rahim
4. Gejala dan Tanda Lain yang Harus Diwaspadai
Universitas Sumatera Utara
14
14
Beberapa gejala dan tandan lain yang terkait dengan gangguan serius selama
kehamilan adalah sebagai berikut:
a. Muntah berlebihan yang berlangsung selama kehamilan
b. Dysuria
c. Menggigil atau demam
d. Ketuban pecah dini atau sebelum waktunya
e. Uterus lebih besar atau lebih kecil dari usia kehamilan yang sesungguhnya
2.3 Antenatal Care
2.3.1 Definisi
Antenatal care terpadu merupakan pelayanan antenatal komprehensif dan
berkualitas yang diberikan kepada semua ibu hamil. Pelayanan tersebut dapat
diberikan oleh dokter, bidan, perawat dan tenaga medis lain yang terlatih dan
profesional (Rachmawati, 2017). Sedangkan menurut Prawirohardjo (2014),
asuhan antenatal atau antenatal care adalah upaya preventif program pelayanan
kesehatan obstetric untuk optimalisasi luaran maternal dan neonatal melalui
serangkaian kegiatan pemantauan rutin selama kehamilan.
2.3.2 Alasan untuk Mendapatkan Antenatal Care
Menurut Prawirohardjo (2014) ada 6 alasan penting untuk mendapatkan
asuhan antenatal, yaitu:
1. Membangun rasa saling percaya antara klien dan petugas kesehatan.
2. Mengupayakan terwujudnya kondisi terbaik bagi ibu dan bayi yang
dikandungnya.
3. Memperoleh informasi dasar tentang kesehatan ibu dan kehamilannya.
4. Mengidentifikasi dan menata laksana kehamilan risiko tinggi.
5. Memberikan pendidikan kesehatan yang diperlukan dalam menjaga kualitas
kehamilan dan merawat bayi.
6. Menghindarkan gangguan kesehatan selama kehamilan yang akan
membahayakan keselamatan ibu hamil dan bayi yang dikandungnya.
Universitas Sumatera Utara
15
15
2.3.3 Jadwal Kunjungan Antenatal Care
Bila kehamilan termasuk risiko tinggi perhatian dan jadwal kunjungan harus
lebih ketat. Namun, bila kehamilan normal jadwal asuhan cukup empat kali. Dalam
bahasa program kesehatan ibu dan anak, kunjungan antenatal ini diberi kode angka
K yang merupakan singkatan dari kunjungan. Pemeriksaan antenatal yang lengkap
adalah K1, K2, K3, dan K4. Hal ini berarti, minimal dilakukan sekali kunjungan
antenatal hingga usia kehamilan 28 minggu, sekali kunjungan antenatal selama
kehamilan 28-36 minggu dan sebanyak dua kali kunjungan antenatal pada usia
kehamilan diatas 36 minggu (Prawirohardjo, 2014).
Dalam Riskesdas 2013 definisi operasional indikator ANC adalah sebagai
berikut:
1. K1 atau ANC minimal 1 kali adalah proporsi kelahiran yang mendapat
pelayanan kesehatan ibu hamil minimal 1 kali tanpa memperhitungkan periode
waktu pemeriksaan.
2. K1 ideal adalah proporsi kelahiran yang mendapat pelayanan kesehatan ibu
hamil pertama kali pada trimester 1.
3. K4 adalah proporsi kelahiran yang mendapat pelayanan kesehatan ibu hamil
selama 4 kali dan memenuhi kriteria 1-1-2 yaitu minimal 1 kali pada trimester
1, minimal 1 kali pada trimester 2 dan minimal 2 kali pada trimester 3.
4. ANC minimal 4 kali adalah proporsi kelahiran yang mendapat pelayanan
kesehatan ibu hamil minimal 4 kali tanpa memperhitungkan periode waktu
pemeriksaan.
2.3.4. Pemeriksaan Rutin dan Penelusuran Penyulit selama Kehamilan
Menurut Prawirohardjo (2014) dalam pemeriksaan rutin, dilakukan pula
pencatatan data klien dan keluarganya serta pemeriksaan fisik dan obstetrik seperti
dibawah ini:
1. Identifikasi dan Riwayat Kesehatan
Data Umum Pribadi
Nama
Usia
Universitas Sumatera Utara
16
16
Alamat
Pekerjaan Ibu/Suami
Lamanya menikah
Kebiasaan yang dapat merugikan kesehatan
Keluhan Saat Ini
Jenis dan sifat gangguan yang dirasakan ibu
Lamanya mengalami gangguan tersebut
Riwayat Haid
Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT)
Usia Kehamilan dan Taksiran Persalinan (Rumus Naegele: tanggal
HPHT ditambah 7 dan bulan dikurangi 3)
Riwayat Kehamilan dan Persalinan
Asuhan antenatal, persalinan, dan nifas kehamilan sebelumnya
Cara persalinan
Jumlah dan jenis kelamin anak hidup
Berat badan lahir
Cara pemberian asupan bagi bayi yang dilahirkan
Informasi dan saat persalinan atau keguguran terakhir
Riwayat kehamilan saat ini
Identifikasi kehamilan
Identifikasi penyulit (preeklampsia atau hipertensi dalam kehamilan)
Penyakit lain yang diderita
Gerakan bayi dalam kandungan
Riwayat Penyakit dalam Keluarga
Diabetes Mellitus, Hipertensi atau Hamil Kembar
Kelainan Bawaan
Riwayat Penyakit Ibu
Penyakit yang pernah diderita
DM, HDK, ISK
Penyakit Jantung
Universitas Sumatera Utara
17
17
Infeksi Virus Berbahaya
Alergi obat atau makanan tertentu
Pernah mendapat transfusi darah dan indikasi tindakan tersebut
Inkompatibilitas Rhesus
Paparan sinar-X/Rontgen
Riwayat Penyakit yang Memerlukan Tindakan Pembedahan
Dilatasi dan Kuretase
Reparasi Vagina
Seksio Sesaria
Serviks Inkompeten
Operasi non-ginekologi
Riwayat Mengikuti Program Keluarga Berencana
Riwayat Imunisasi
Riwayat Menyusui
2. Pemeriksaan
Keadaan Umum
Tanda vital
Pemeriksaan jantung dan paru
Pemeriksaan payudara
Kelainan otot dan rangka serta neurologic
Pemeriksaan Abdomen
Inspeksi
Bentuk dan ukuran abdomen
Parut bekas operasi
Tanda-tanda kehamilan
Gerakan janin
Varises atau pelebaran vena
Hernia
Edema
Palpasi
Universitas Sumatera Utara
18
18
Tinggi fundus
Punggung bayi
Presentasi
Sejauh mana bagian terbawah bayi masuk pintu atas panggul
Auskultasi
10 minggu dengan Doppler
20 minggu dengan fetoskop Pinard
Inspekulo vagina untuk identifikasi vaginitia pada Trimester I/II
3. Laboratorium
Pemeriksaan
Analisis urin rutin
Analisi tinja rutin
Hb, MCV
Golongan darah
Hitung jenis sel darah
Gula darah
Antigen Hepatitis B Virus
Antibodi Rubela
HIV/VDRL
Ultrasonografi Rutin pada kehamilan 18 – 22 minggu untuk identifikasi
kelainan janin
Sedangkan menurut Saryono (2010) standar “14 T” pada pelayanan antenatal
care meliputi:
1. Timbang berat bada
2. Ukur tekanan darah
3. Ukur tinggi fundus uteri
4. Pemberian tablet zat besi sebanyak 90 tablet selama kehamilan
5. Pemberian imunisasi TT
6. Pemeriksaan Hb
7. Pemeriksaan VDRL
Universitas Sumatera Utara
19
19
8. Pemeriksaan payudara
9. Senam paudara dan pijit tekan payudara
10. Pemeliharaan tingkat kebugaran/ selama ibu hamil
11. Temu wicara
12. Pemeriksaan protein urine atas indikasi
13. Pemeriksaan reduksi urine atas indikasi
14. Pemberian terapi kapsul yodium untuk daerah endemis gondok dan pemberian
terapi anti malaria untuk daerah endemis malaria.
2.3.5. Kunjungan Berkala Asuhan Antenatal
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, kunjungan antenatal sebaiknya
dilakukan secara berkala dan teratur. Menurut Prawirohardjo (2014) dari satu
kunjungan antenatal ke kunjungan berikutnya sebaiknya dilakukan pencatatan:
1. Keluhan yang dirasakan oleh ibu hamil
2. Hasil peemeriksaan setiap kunjungan:
Umum
Tekanan darah
Respirasi
Nadi
Temperatur tubuh
Abdomen
Tinggi fundus uteri
Letak janin (setelah 34 minggu)
Presentasi janin
Denyut jantung janin
Pemeriksaan tambahan
Proteinuria
Glukosuria
Keton
3. Menilai kesejahteraan janin
Berbagai jenis pemeriksaan tersebut adalah:
Universitas Sumatera Utara
20
20
Pengukuran tinggi fundus uteri terutama > 20 minggu yang akan
disesuaikan dengan usia kehamilan saat pemeriksaan dilakukan.
Tinggi fundus yang normal sama dengan usia kehamilan
Gerakan menendang atau tendangan janin (10 gerakan/12 jam)
Gerakan janin
Gerakan janin yang menghilang dalam waktu 48 jam dikaitkan
dengan hipoksia berat atau janin meninggal
Denyut jantung janin
Ultrasonografi
Bila usia kehamilan memasuki 34 minggu, selain pemeriksaan di atas, juga
dilakukan pula pemeriksaan tentang:
Penilaian besar janin, letak dan presentasi
Penilaian luas panggul
2.3.6 Faktor-faktor yang Memengaruhi Kunjungan Antenatal Care
Kunjungan ANC oleh ibu hamil dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Pembagian faktor yang memengaruhi perilaku seseorang dalam memanfaatkan
pelayanan kesehatan berdasarkan teori Lawrence Green dalam Rachmawati (2017),
yaitu berasal dari faktor perilaku (behavior cause) dan faktor di luar perilaku (non-
behavior causes). Sedangkan dalam pembagian menurut konsep dan perilaku
sesorang seperti yang dikemukakan oleh Green meliputi faktor predisposisi
(predisposing factor), faktor pemungkin (enabling factor), dan faktor penguat
(reinforcing factor).
Faktor predisposisi adalah faktor yang mempermudah terjadinya perubahan
perilaku seseorang. Faktor ini mencakup pengetahuan dan sikap masyarakat
terhadap kesehatan, tradisi dan kepercayaan masyarakat terhadap hal-hal yang
berkaitan dengan kesehatan, sistem nilai yang dianut masyarakat, tingkat
pendidikan, tingkat sosial ekonomi, dan sebagainya (Rachmawati, 2017).
Menurut Rachmawati (2017) faktor predisposisi yang memengaruhi
kepatuhan ibu hamil dalam melakukankunjungan ANC mencakup hal-hal sebagai
berikut:
Universitas Sumatera Utara
21
21
1. Usia
Usia memengaruhi pola pikir seseorang. Ibu dengan usia produktif (20-35
tahun) dapat berfikir lebih rasional dibandingkan dengan ibu dengan usia yang
lebih muda atau terlalu tua. Sehingga ibu dengan usia produktif memiliki
motivasi lebih dalam memeriksakan kehamilannya.
2. Tingkat pendidikan
Tingkat pendidikan seseorang menentukan seberapa besar pengetahuan
yang dimilikinya. Ibu hamil yang berpendidikan memiliki pemahaman yang
lebih mengenai masalah kesehatan sehingga memengaruhi sikap mereka
terhadap kehamilannya sendiri maupun pemenuhan gizinya selama hamil.
3. Status pekerjaan
Ibu hamil yang bekerja dengan aktivitas tinggi dan padat lebih memilih
untuk mementingkan karirnya dibandingkan dengan kesehatannya sendiri,
sehingga sulit untuk patuh dalam melakukan kunjungan ANC dibandingkan
dengan ibu rumah tangga yang memiliki waktu yang lebih luang untuk dapat
mengatur dan menjadwalkan kunjungan ANC secara optimal.
4. Paritas ibu hamil
Paritas adalah banyaknya jumlah kelahiran hidup yang dialami oleh seorang
wanita. Ibu dengan jumlah paritas yang tinggi tidak terlalu khawatir dengan
kehamilannya lagi sehingga menurunkan angka kunjungannya, sedangkan ibu
dengan kehamilan pertama merasa ANC merupakan sesuatu yang baru
sehingga ibu memiliki motivasi yang lebih tinggi dalam pelaksanaannya.
5. Jarak kehamilan
Semakin tinggi resiko terjadi komplikasi akan meningkatkan motivasi ibu
hamil untuk melakukan pemeriksaan. Jarak kehamilan yang dekat dapat
meningkatkan resiko terjadinya komplikasi pada ibu hamil sehingga hal ini
semakin meningkatkan frekuensi kunjungan antenatalnya.
6. Pengetahuan ibu hamil
Sebagai indikator seseorang dalam melakukan suatu tindakan, pengetahuan
merupakan faktor penting yang memengaruhi motivasi ibu hamil untuk
melakukan kunjungan ANC. Bagi ibu dengan pengetahuan yang tinggi
Universitas Sumatera Utara
22
22
mengenai kesehatan kehamilan menganggap kunjungan ANC bukan sekedar
untuk memenuhi kewajiban, melainkan menjadi sebuah kebutuhan untuk
kehamilannya.
7. Sikap ibu hamil
Sikap ibu hamil terhadap layanan pemeriksaan kehamilan memengaruhi
kepatuhannya dalam melakukan kunjungan ANC. Sikap yang positif atau
respon yang baik mencerminkan kepeduliannya terhadap kesehatan diri dan
janinnya sehingga dapat meningkatkan angka kunjunan. Sedangkan, sikap
yang negatif membuat ibu hamil kehilangan motivasinya untuk melakukan
kunjungan.
Faktor pemungkin adalah faktor yang memfasilitasi perilaku atau tindakan.
Faktor ini mencakup ketersediaan sarana dan prasarana atau fasilitas kesehatan bagi
masyarakat seperti, rumah sakit, poliklinik, posyandu, dokter atau bidan praktik
swasta (Rachmawati, 2017).
Menurut Rachmawati (2017) faktor pemungkin yang memengaruhi
kepatuhan ibu hamil dalam melakukan kunjungan ANC mencakup hal-hal berikut:
1. Jarak tempat tinggal
Semakin jauh jarak fasilitas kesehatan dari tempat tinggal ibu hamil serta
semakin sulit akses menuju ke fasilitas kesehatan akan menurunkan motivasi
ibu hamil untuk melakukan kunjungan ANC. Jauhnya jarak akan membuat ibu
berfikir dua kali untuk melakukan kunjungan karena akan memakan banyak
tenaga dan waktu setiap melakukan kunjungan. Ibu yang tidak menggunakan
transportasi dan harus berjalan kaki menuju ke tempat pelayanan kesehatan
mayoritas
memiliki angka kunjungan kurang dari 4 kali selama masa kehamilan.
2. Penghasilan keluarga
Ibu hamil dengan penghasilan keluarga yang rendah lebih memprioritaskan
pemenuhan kebutuhan pokok untuk keluarganya sehingga hal lain menjadi
terabaikan, termasuk kesehatan kehamilannya. Sehingga, semakin rendah
penghasilan keluarga maka semakin rendah angka kunjungan ibu ke fasilitas
pelayanan kesehatan untuk memeriksakan kehamilannya.
Universitas Sumatera Utara
23
23
3. Media informasi
Media informasi yang mencakup informasi mengenai pentingnya pelayanan
antenatal pada ibu hamil dapat meningkatkan pengetahuan dan motivasi ibu
dalam melakukan kunjungan. Edukasi melalui media biasanya menjadi salah
satu cara yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengubah perilaku
masyarakat dengan tingkat pendidikan dan pengetahuan yang rendah. Media
yang digunakan dapat berupa media cetak, seperti leaflet, poster, koran,
majalah, dan lain-lain ataupun media elektronik seperti televisi, internet, dan
lain-lain.
Sedangkan, faktor penguat adalah faktor yang mendorong atau memperkuat
terjadinya perilaku kesehatan. Faktor ini mencakup faktor sikap dan perilaku tokoh
masyarakat, tokoh agama dan para petugas kesehatan (Rachmawati, 2017).
Menurut Rachmawati (2017) faktor penguat yang memengaruhi kepatuhan
ibu hamil dalam melakukan kunjungan ANC mencakup:
1. Dukungan suami
Sebagai calon seorang ayah, sikap suami terhadap ibu hamil, yang dalam
hal ini adalah istrinya, sangat menentukan rasa sayangnya terhadap kesehatan
istri dan calon anaknya. Melalui dukungan suami yang baik sebagai
pendamping terdekat ibu, semakin tinggi dorongan yang didapatkan ibu hamil
untuk menjaga kehamilannya, sehingga ibu termotivasi untuk melakukan
kunjungan ANC.
2. Dukungan keluarga
Dukungan keluarga adalah sikap, tindakan dan penerimaan keluarga
terhadap anggota keluarganya. Sebagai lingkungan yang terdekat dengan ibu
hamil, dukungan dari keluarga memegang peranan penting dalam
memengaruhi psikologi dan motivasi ibu dalam melakukan perilaku kesehatan.
Dengan dukungan yang baik dari keluarga, ibu akan lebih memperhatikan
kesehatan diri dan janinnya, yaitu dengan secara rutin berkunjung ke fasilitas
pelayanan kesehatan untuk melakukan ANC. Dukungan dari keluarga dapat
berupa bantuan, perhatian, penghargaan, atau dalam bentuk kepedulian
terhadap ibu hamil.
Universitas Sumatera Utara
24
24
3. Faktor petugas kesehatan
Sikap petugas kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan memengaruhi
frekuensi kunjungan ANC ibu hamil. Semakin baik sikap petugas kesehatan
maka semakin sering pula seorang ibu hamil menginjungi fasilitas kesehatan
untuk memeriksakan kehamilannya. Belum meratanya petugas kesehatan yang
ada di daerah terpencil juga dapat menurunkan akses ibu hamil untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan.
2.3.7 Edukasi Kesehatan pada Antenatal Care
Tidak semua ibu hamil dan keluarganya mendapat pendidikan dan
konseling kesehatan yang memadai tentang kesehatan reproduksi, terutama tentang
kehamilan dan upaya untuk menjaga agar kehamilan tetap sehat dan berkualitas.
Kunjungan antenatal memberi kesempatan bagi petugas kesehatan untuk
memberikan informasi kesehatan esensial bagi ibu hamil dan keluarganya termasuk
rencana persalinan (di mana, penolong, dana, pendamping, dan sebagainya) dan
cara merawat bayi. Menurut Prawirohardjo (2014) beberapa infromasi tersebut
adalah sebagai berikut:
1. Nutrisi yang adekuat
Kalori
Jumlah kalori yang diperlukan bagi ibu hamil untuk setiap harinya
adalah 2.500 kalori. Pengetahuan tentang berbagai jenis makanan yang
dapat memberikan kecukupan kalori tersebut sebaiknya dapat dijelaskan
secara rinci dan bahasa yang dimengerti oleh para ibu hamil dan
keluarganya. jumlah pertambahan berat badan sebaiknya tidak melebihi
10-20 kg selama hamil agar tidak menyebabkan obesitas yang merupakan
faktor predisposisi untuk terjadinya preeklampsia.
Protein
Jumlah protein yang diperlukan oleh ibu hamil adalah 85 gram per
hari. Sumber protein tersebut dapat diperoleh dari tumbuh-tumbuhan
(kacang-kacangan) atau hewani (ikan, ayam, keju, susu, telur). Defisiensi
protein dapat menyebabkan kehamilan prematur, anemia, dan edema
Universitas Sumatera Utara
25
25
Kalsium
Kebutuhan kalsium ibu hamil adalah 1,5 gram perhari, kalsium
dibutuhkan untuk pertumbuhan janin, terutama bagi pengembangan otot
dan rangka
Zat besi
Metabolisme yang tinggi pada ibu hamil memerlukan kecuupan
oksigenasi jaringan yang diperoleh oleh pengikatan dan pengantaran
oksigen melalui hemoglobin di dalam sel-sel darah merak. Untuk menjaga
konsentrasi hemoglobin yang normal, diperlukan asupan zat besi bagi ibu
hamil dengan jumlah 30mg/hari terutama setelah trimester kedua. Bila
tidak ditemukan anemia pemberian besi per minggu cukup adekuat.
Asam folat
selain zat besi, sel-sel darah merah juga memerlukan asam folat bagi
pematangan sel. Jumlah asam folat yang dibutuhkan oleh ibu hamil adalah
400 mikrogram per hari. Kekurangan asam folat dapat menyebabkan
anemia megaloblastic pada ibu hamil.
2. Perawatan payudara
Payudara perlu dipersiapkan sejak sebelum bayi lahir sehingga dapat segera
berfungsi dengan baik pada saat diperlukan. Pengurutan payudara untuk
mengeluarkan sekresi dan membukan ductus dan sinus laktiferus, sebaiknya
dilakukan secara hati-hati dan benar karena pengurutan yang salah dapat
menimbulkan kontraksi pada Rahim sehingga terjadi kondisi seperti pada uji
kesejahteraan janin menggunakan uterotonika. Basuhan lembut setiap hari
pada areola dan puting susu akan mengurangi retak dan lecet pada area
tersebut. Untuk sekresi yang mengering pada puting susu, lakukan pemberihan
dengan menggunakan campuran gliserin dan alcohol. Karena payudara
menegang, sensitive, dan menjadi lebih berat, maka sebaiknya gunakan
penopang payudara yang sesuai (brassiere)
3. Perawatan gigi
Paling tidak dibutuhkan dua kali pemeriksaan gigi selama kehamilan, yaitu
pada trimester pertama dan ketiga. Penjadualan untuk trimester pertama terkait
Universitas Sumatera Utara
26
26
dengan hyperemesis dan ptialisme (produksi liur yang berlebihan) sehingga
kebersihan rongga mulu tharus selalu terjaga. Sementara itu, pada trimester
ketiga, terkait dengan adanya kebutuhan kalsium untuk pertumbuhan janin
sehingga perlu diketahui apakah terdapat pengaruh yang merugikan pada gigi
ibu hamil. Dianjurkan untuk selalu menyikat gigi setelah makan karena ibu
hamil sangat rentan terhadap terjadinya carries dan gingivitis.
4. Kebersihan tubuh dan pakaian
Kebersihan tubuh harus terjaga selama kehamilan. Perubahan anatomic
pada perut, area genitalia/lipat paha, dan payudara menyebabkan lipatan-
lipatan kulit menjadi lebih lembab dan mudah terinvestasi oleh
mikroorganisme. Sebaiknya gunakan pancuran atau gayung pada saat mandi,
tidak dianjurkan berendam dalam bathub dan melakukan vaginal douche.
Gunakan pakaian yang longgar, bersih dan nyaman dan hindarkan sepatu
bertongkat tinggi dan alas kaki yang keras serta korset penahan perut. Lakukan
gerakan tubuh ringan, misalnya berjalan kaki, terutama pada pagi hari. Jangan
melakukan pekerjaan rumah tangga yang berat dan hindarkan kerja fisik yang
dapat menimbulkan kelelahan yang berlebihan. Beristirahat cukup, minimal 8
jam pada malam hari dan 2 jam di siang hari. Ibu tidak dianjurkan untuk
melakukan kebiasaan merokok selama hamil karena dapat menimbulkan
vasospasme yang berakibat anoksia janin, berat badan lahir rendah,
prematuritas, kelainan kongenital, dan solusio plasenta.
Universitas Sumatera Utara
27
27
2.4 Kerangka Teori
Gambar 2.4 Kerangka teori penelitian.
2.5 Kerangka Konsep
Gambar 2.2 Kerangka konsep penelitian.
Pengetahuan Kehamilan Antenatal Care
1. Definisi
Pengetahuan
2. Jenis
Pengetahuan
3. Faktor-faktor
yang
Memengaruhi
Pengetahuan
4. Tingkat
Pengetahuan
5. Cara
Memperoleh
Pengetahuan
6. Pengukuran
Tingkat
Pengetahuan
1. Definisi ANC
2. Alasan untuk
Mendapatkan
ANC
3. Jadwal Kunjungan
ANC
4. Pemeriksaan
Rutin &
Penelusuran
Penyulit Selama
Kehamilan
5. Kunjungan
Berkala ANC
6. Faktor-faktor yang
Memengaruhi
Kunjungan ANC
7. Edukasi
Kesehatan pada
ANC
1. Definisi
Kehamilan
2. Klasifikasi
Kehamilan
3. Diagnosis
Kehamilan
4. Gejala dan
Tanda Bahaya
Selama
Kehamilan
Pengetahuan Ibu Hamil Antenatal Care
Universitas Sumatera Utara
28
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian yang bersifat deskriptif dengan pendekatan
cross sectional untuk mendeskripsikan bagaimana gambaran tingkat pengetahuan
ibu hamil tentang antenatal care.
3.2 Waktu dan Lokasi Penelitian
3.2.1 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan dari bulan September 2018 hingga November 2018.
3.2.2 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik
Medan dengan pertimbangan rumah sakit tersebut merupakan salah satu rumah
sakit terbesar dan banyak ibu hamil yang berkunjung.
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian
3.3.1 Populasi Penelitian
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil yang
berkunjung ke Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan. Berdasarkan
survey awal yang dilakukan pada bulan Mei 2018, terdapat 103 ibu hamil yang
berkunjung ke Rumah Sakit Umum Haji Adam Malik Medan pada periode bulan
Januari 2018 hingga April 2018.
3.3.2 Sampel Penelitian
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan cara Consecutive
sampling. Sampel adalah ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya di Rumah
Universitas Sumatera Utara
29
29
Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan. Besar sampel dalam penelitian ini
dihitung berdasarkan rumus deskriptif kategorik sebagai berikut:
𝑛 = 𝑍𝛼2𝑃𝑄
𝑑2
𝑛 = 1,9620,5𝑥0,5
0,12
Keterangan: n : Besar sampel minimum
Za2 : Derivat baku alpha 5% = 1,96
P : Proporsi Kategori = 0,5
Q : 1-P
D : Presisi 10% = 0,10
Dari perhitungan sampel di atas, besar sampel minimal dalam penelitian ini adalah
sebanyak 96 orang.
3.3.3 Kriteria Inklusi dan Ekslusi
Kriteria inklusi dan eksklusi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Kriteria inklusi
a. Ibu hamil di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan yang
bersedia mengisi kuesioner peneliti dengan lengkap
2. Kriteria eksklusi
a. Tidak bersedia mengisi kuesioner peneliti
b. Pengisian kuesioner tidak lengkap
3.4 Metode Pengumpulan Data
Data diperoleh menggunakan data primer yaitu dengan kuesioner yang
dijawab oleh responden. Peneliti membagikan kuesioner kepada ibu hamil. Jika ada
hal yang tidak diketahui responden maka responden dapat bertanya kepada peneliti.
Universitas Sumatera Utara
30
30
3.5 Pengolahan dan Analisis Data
Pengolahan data akan dilakukan dengan aplikasi pengolahan data dan
analisis data yaitu penyuntingan (editing) untuk mengecek kelengkapan data,
kemudian membuat kode (coding) mengubah data bentuk kalimat atau huruf
menjadi angka, memasukkan data (entry) serta tabulasi data.
3.6 Definisi Operasional
Tingkat pengetahuan tentang antenatal care adalah segala hal yang
diketahui oleh sampel penelitian mengenai antenatal care yang meliputi pengertian
antenatal care, tujuan antenatal care, jadwal pemeriksaan, manfaat antenatal care,
tempat pemeriksaan, hal-hal yang perlu diperiksa pada antenatal care, dan tanda-
tanda kehamilan.
- Cara ukur : Angket
- Alat ukur : Kuesioner
- Hasil ukur :
1. Tingkat pengetahuan baik (jawaban benar 75%-100%)
2. Tingkat pengetahuan cukup (jawaban benar 56%-74%)
3. Tingkat pengetahuan kurang (jawaban benar <56%)
- Skala ukur : Ordinal
Universitas Sumatera Utara
31
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Lokasi penelitian dilakukan pada Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam
Malik (RSUP HAM) Medan yang berlokasi di Jalan Bunga Lau No. 17, Kelurahan
Kemenangan Tani, Kecamatan Medan Tuntungan, Kotamadya Medan, Provinsi
Sumatera Utara. Rumah sakit ini merupakan rumah sakit pemerintah yang masuk
dalam kategori Rumah Sakit Kelas A.
Berdasarkan SK MenKes RI No. HK.02.02/MENKES/390/2014 tanggal 17
Oktober 2014 tentang Pedoman Penetapan Rumah Sakit Rujukan Nasional, RSUP
HAM Medan merupakan salah satu rumah sakit di bagian Regional Barat yang
merupakan Rumah Sakit Rujukan Nasional. Selain itu, RSUP HAM Medan ini juga
merupakan jenis Rumah Sakit Pendidikan, sehingga peneliti dapat melakukan
penelitian di rumah sakit ini. Penelitian ini dilakukan di Poliklinik Ibu Hamil (PIH)
RSUP HAM Medan.
Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer berupa ibu
hamil yang datang untuk memeriksakan kehamilannya ke RSUP HAM Medan.
Penelitian dilakukan terhadap 96 ibu hamil yang datang ke Poliklinik Ibu Hamil
RSUP HAM Medan dari bulan September 2018 hingga bulan November 2018.
Sampel penelitian ini adalah ibu hamil yang telah memenuhi kriteria inklusi dan
eksklusi.
Tabel 4.1 Distribusi frekuensi responden berdasarkan usia
Umur Frekuensi Persentase (%)
<21 tahun 3 3,1
21-30 tahun 47 49
>30 tahun 46 47,9
Total 96 100
Dari tabel 4.1, dapat dilihat bahwa responden paling banyak adalah pada
rentang usia 21-30 tahun dengan persentase 49%, diikuti oleh responden dengan
Universitas Sumatera Utara
32
32
usia diatas 30 tahun dengan persentase 47,9%, dan responden paling sedikit berada
pada usia dibawah 21 tahun dengan persentase 3,1%.
Tabel 4.2 Distribusi frekuensi responden berdasarkan pendidikan
Pendidikan Frekuensi Persentase (%)
SD 11 11,5
SMP 12 12,5
SMA/Sederajat 42 43,8
Perguruan Tinggi 31 32,3
Total 96 100
Dari tabel 4.2, dapat dilihat bahwa responden terbanyak adalah dengan
tingkat pendidikan SMA/sederajat dengan persentase 43,8%, diikuti dengan
responden dengan tingkat pendidikan perguruan tinggi dan SMP dengan persentase
32,3% dan 12,5%. Dan responden paling sedikit memiliki tingkat pendidikan SD
yaitu dengan persentase 11,5%.
Tabel 4.3 Distribusi frekuensi responden berdasarkan status pekerjaan
Status Pekerjaan Frekuensi Persentase (%)
Tidak Bekerja (Ibu
Rumah Tangga) 58 60,4
Bekerja 38 39,6
Total 96 100
Dari tabel 4.3, dapat dilihat bahwa responden terbanyak adalah yang tidak
bekerja (ibu rumah tangga) dengan persentase 60,4% dan responden yang bekerja
memiliki persentase 39,6%.
Universitas Sumatera Utara
33
33
Tabel 4.4 Distribusi frekuensi responden berdasarkan jumlah kehamilan
Jumlah Kehamilan Frekuensi Persentase (%)
1 27 28,1
2-3 55 57,3
>3 14 14,6
Total 96 100
Dari tabel 4.4, dapat dilihat bahwa jumlah responden dengan jumlah
kehamilan sebanyak 2-3 merupakan yang terbanyak dengan persentase 57,3%,
diikuti dengan jumlah kehamilan 1 dengan persentase 28,1. Dan yang paling sedikit
dengan jumlah kehamilan lebih dari 3 dengan persentase 14,6%.
Tabel 4.5 Distribusi frekuensi responden berdasarkan tingkat pengetahuan
Tingkat Pengetahuan Frekuensi Persentase (%)
Kurang 23 24
Cukup 24 25
Baik 49 51
Total 96 100
Dari tabel 4.5, dapat dilihat bahwa responden dengan tingkat pengetahuan
baik memiliki persentase tertinggi dengan 51%, diikuti dengan tingkat pengetahuan
cukup dan kurang dengan persentase 25% dan 24%.
Tabel 4.6 Distribusi tingkat pengetahuan menurut usia
Umur Kurang Cukup Baik Total
N % N % N % N %
<21 0 0 1 33,3 2 66,7 3 100
21-30 14 29,8 12 25,5 21 44,7 47 100
>30 9 19,6 11 23,9 26 56,5 46 100
Total 23 24 24 25 49 51 96 100
Universitas Sumatera Utara
34
34
Dari tabel 4.6, dapat dilihat bahwa responden paling banyak pada umur 21-
30, sesuai dengan penelitian Inrawati Sihombing (2015) yang dilakukan di
Puskesmas Teladan Medan. Kelompok umur ini memiliki tingkat pengetahuan baik
sebanyak 44,7%, diikuti dengan tingkat pengetahuan kurang sebesar 29,8%, dan
tingkat pengetahuan cukup sebesar 25,5%. Jika dibandingkan dengan kelompok
umur diatas 30 tahun, maka jumlah responden dengan tingkat pengetahuan baik
masih lebih banyak di umur 30 tahun keatas yaitu dengan 56,5 persen. Sedangkan
yang berpengetahuan cukup dan kurang yaitu 23,9% dan 19,6%. Hal ini sesuai
dengan Lestari (2015) bahwa tingkat pengetahuan dipengaruhi salah satunya oleh
umur. Bertambahnya umur seseorang akan terjadi perubahan pada aspek fisik dan
psikologis (mental). Maka dari itu kelompok ibu dengan umur lebih dewasa akan
memiliki pengetahuan tentang antenatal care lebih banyak karena sudah pernah
mendengar informasi atau melakukan antenatal care sebelumnya. Istianah (2013)
juga menyatakan bahwa ada hubungan antara usia dan tingkat pengetahuan ibu
hamil tentang antenatal care. Pada penelitian yang dilakukan Inrawati Sihombing
(2015) berbeda dengan penelitian ini karena kelompok umur 30-40 tahun memiliki
tingkat pengetahuan cukup 41,1%, diikuti dengan tingkat pengetahuan kurang
35,3%, dan tingkat pengetahuan baik sebesar 23,6%. Berbeda juga dengan
penelitian Tetti Situmorang (2014) dimana kelompok responden berusia diatas 35
tahun mayoritas memiliki tingkat pengetahuan kurang dengan persentase 14,2%.
Tabel 4.7 Distribusi tingkat pengetahuan menurut pendidikan
Pendidikan Kurang Cukup Baik Total
N % N % N % N %
SD 10 90,9 1 9,1 0 0 11 100
SMP 4 33.3 3 25 5 41,7 12 100
SMA/
Sederajat 7 16,7 14 33,3 21 50 42 100
Perguruan
Tinggi 2 6,5 6 19,4 23 74,2 31 100
Total 23 24 24 25 49 51 96 100
Universitas Sumatera Utara
35
35
Dari tabel 4.7, dapat dilihat bahwa responden terbanyak adalah pada tingkat
pendidikan SMA/Sederajat. Hal ini sesuai dengan penelitian Siti Aisah (2016) di
Puskesmas Mabodo Kabupaten Muna dan Tetti Situmorang (2014) di Kecamatan
Pancur Batu. Pada kelompok responden ini tingkat pengetahuan terbanyak yaitu
baik dengan persentase 50%, diikuti dengan tingkat pengetahuan cukup dan kurang
dengan 33,3% dan 16,7%.
Tingkat pengetahuan baik mulai dari SD sampai Perguruan Tinggi semakin
meningkat persentasenya mulai dari 0%, 41,7%, 50%, dan terakhir 74,2% pada
responden dengan pendidikan terakhir di Perguruan Tinggi. Sedangkan tingkat
pengetahuan kurang semakin menurun dari tingkat pendidikan SD sampai
Perguruan Tinggi mulai dari 90,9%, 33,3%, 16,7%, dan 6,5% pada responden
dengan pendidikan terakhir di Perguruan Tinggi. Hal ini sesuai dengan Lestari
(2015) bahwa pendidikan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
pengetahuan. Semakin tinggi pendidikan seseorang makin mudah bagi orang
tersebut untuk menerima informasi. Sebaliknya semakin rendah tingkat pendidikan
seseorang akan semakin menghambat informasi serta nilai-nilai yang diterima oleh
orang tersebut. Penelitian ini berbeda dengan Inrawati Sihombing (2015) dimana
mayoritas tingkat pengetahuan pada SMA dan Perguruan Tinggi adalah pada
tingkat cukup dengan persentase 65,4% dan 62,5%.
Tabel 4.8 Distribusi tingkat pengetahuan menurut status pekerjaan
Pekerjaan Kurang Cukup Baik Total
N % N % N % N %
Tidak
Bekerja 20 34.5 15 25,9 23 39,7 58 100
Bekerja 3 7,9 9 23,7 26 68,4 38 100
Total 23 24 24 25 49 51 96 100
Dari tabel 4.8, mayoritas responden adalah ibu hamil yang tidak bekerja
atau merupakan ibu rumah tangga. Hal ini sesuai dengan penelitian Lidya
Hutagalung (2014) di Rumah Bersalin dan Balai Pengobatan Sally. Mayoritas
tingkat pengetahuan pada ibu rumah tangga adalah baik dengan persentase 39,7%
Universitas Sumatera Utara
36
36
diikuti dengan tingakt pengetahuan kurang dan cukup dengan persentase 34,5% dan
25,9%. Pada kelompok responden yang bekerja didapati tingkat pengetahuan baik
lebih besar dengan persentase 68,4%, tingkat pengetahuan cukup 23,7% dan tingkat
pengetahuan kurang 7,9%. Sesuai dengan Lestari (2015) bahwa pekerjaan
mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang dengan menjadikan seseorang
tersebut memperoleh pengalaman dan pengetahuan baik secara langsung maupun
tidak langsung dari rekan kerja maupun lingkungan pekerjaan itu sendiri. Penelitian
ini tidak sesuai dengan penelitian Inrawati Sihombing (2015) dan Lidya Hutagalung
(2014) yang dimana mayoritas tingkat pengetahuan pada responden yang bekerja
dan tidak bekerja adalah tingkat pengetahuan cukup.
Tabel 4.9 Distribusi tingkat pengetahuan menurut jumlah kehamilan
Jumlah
Kehamilan
Kurang Cukup Baik Total
N % N % N % N %
1 6 22,2 6 22,2 15 55,6 27 100
2-3 12 21,8 13 23,6 30 54,5 55 100
>3 5 35,7 5 35,7 4 28,6 14 100
Total 23 24 24 25 49 51 96 100
Dari tabel 4.9, mayoritas responden adalah dengan jumlah kehamilan 2-3
kali dan paling sedikit adalah responden dengan jumlah kehamilan diatas 3 kali.
Hal ini sesuai dengan penelitian Inrawati Sihombing (2015). Dari jumlah kehamilan
2-3 kali, mayoritas responden memiliki tingkat pengetahuan baik dengan persentase
54,5%, diikuti dengan tingkat pengetahuan cukup dan kurang dengan persentase
23,6% dan 21,8%. Namun pada responden dengan kehamilan diatas 3 kali, yang
seharusnya sudah lebih berpengalaman dalam pemeriksaan kehamilan, tingkat
pengetahuan responden tersebut didominasi oleh tingkat pengetahuan kurang dan
cukup dengan persentase masing-masing adalah 35,7% dan persentase baik adalah
28,6%. Pengalaman memang termasuk salah satu faktor yang mempengaruhi
pengetahuan, tetapi di penelitian ini tidak didapati hasil yang sesuai karena
kemungkinan adanya faktor lain selain pengalaman dan jumlah kehamilan yang
Universitas Sumatera Utara
37
37
mempengaruhi tingkat pengetahuan responden. Pada penelitian Lidya Hutagalung
(2014) tingkat pengetahuan responden dengan jumlah kehamilan 2-3 adalah
mayoritas cukup dengan persentase 50% diikuti dengan tingkat pengetahuan baik
dan kurang dengan persentase 37,5% dan 12,5%.
Dari hasil kuesioner yang telah dijawab oleh 96 responden penelitian selama
2 bulan ini, dapat dilihat bahwa pertanyaan nomor 11, 14, dan 18 memiliki jawaban
salah paling banyak dari soal-soal lainnya. Adapun soal nomor 11 dan 14 adalah
soal mengenai fisiologi kehamilan, yang mungkin tidak dapat dijawab oleh ibu
hamil dengan benar karena kurangnya pengetahuan mereka tentang hal tersebut.
Lalu pertanyaan nomor 18 adalah tentang waktu pemberian obat (tablet Fe), yang
mungkin tidak diketahui karena kurangnya sosialisasi dari petugas kesehatan serta
informasi dari kerabat dan keluarga disekitarnya.
Secara keseluruhan tingkat pengetahuan responden pada penelitian ini
mayoritas adalah pada tingkat pengetahuan baik dengan persentase 51% diikuti
dengan tingkat pengetahuan cukup 25% dan tingkat pengetahuan kurang 24%. Hal
ini lebih baik dibandingkan penelitian yang dilakukan di Puskesmas Teladan tahun
2015 dengan mayoritas tingkat pengetahuan cukup (51,7%), kurang (32,5%), dan
baik (15,5%). Lebih baik juga dibandingkan dengan penelitian yang dilakukan di
Klinik Ernawati Kecamatan Pancur Batu pada tahun 2014 dan di Rumah Bersalin
Sally pada tahun 2014 dengan mayoritas tingkat pengetahuannya adalah cukup dan
kurang dengan persentase 46,4% dan 88,5%.
Universitas Sumatera Utara
38
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dijabarkan
sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang antenatal care di Rumah Sakit Umum
Pusat Haji Adam Malik Medan sebagian besar adalah pada tingkat
pengetahuan baik dengan persentase 51%, diikuti dengan tingkat pengetahuan
cukup sebesar 25% dan tingkat pengetahuan kurang sebesar 24%.
2. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang antenatal care menurut usia, pada usia
mayoritas responden yaitu 20-30 tahun, tingkat pengetahuan paling banyak
adalah baik (44,7%), lebih rendah dari persentase tingkat pengetahuan baik
responden pada umur diatas 30 tahun (56,5%).
3. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang antenatal care menurut pendidikan,
pada responden dengan pendidikan terakhir perguruan tinggi, tingkat
pengetahuan paling banyak adalah baik (74,2%), lebih tinggi dari persentase
tingkat pengetahuan baik pada responden dengan pendidikan terakhir
SMA/sederajat dengan persentase 50%.
4. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang antenatal care menurut status pekerjaan
dengan responden terbanyak tidak bekerja atau ibu rumah tangga memiliki
tingkat pengetahuan baik lebih rendah daripada responden yang bekerja dengan
perbandingan persentase 39,7% dan 68,4%.
5. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang antenatal care menurut jumlah
kehamilan dengan responden paling banyak dengan jumlah kehamilan
berjumlah 2-3 kali, memiliki tingkat pengetahuan baik lebih besar dari
responden dengan jumlah kehamilan diatas 3 kali dengan persentase 54,5%.
Universitas Sumatera Utara
39
5.2 Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diberikan
beberapa saran yang mungkin dapat bermanfaat bagi semua pihak yang terkait.
Adapun saran tersebut, berupa:
1. Bagi ibu hamil diharapkan dapat meningkatkan kesadaran diri akan pentingnya
pemeriksaan kehamilan dengan cara mencari informasi dari berbagai sumber,
kerabat, maupun tenaga pelayan kesehatan di puskesmas atau rumah sakit.
2. Bagi tenaga kesehatan di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan
terutama di Poliklinik Ibu Hamil Departemen Obstetri dan Ginekologi agar
lebih meningkatkan promosi kesehatan kepada ibu hamil untuk menambah
wawasan mereka tentang kesehatan kehamilannya.
3. Bagi tenaga kesehatan secara umum agar dapat memberikan penyuluhan
kepada para ibu hamil tentang pentingnya melakukan antenatal care dan
penyuluhan tentang poin-poin yang mungkin belum diketahui ibu hamil dari
lingkungan kerabat ataupun keluarga awam, seperti fisiologi kehamilan dan
kebutuhan gizi yang harus terpenuhi pada saat kehamilan.
4. Bagi peneliti selanjutnya agar dapat melakukan penelitian pada fasilitas
kesehatan primer dan rumah sakit lainnya, mencari faktor-faktor lain yang
mungkin dapat mempengaruhi tingkat pengetahuan ibu hamil tentang
antenatal care, dan lebih mengedukasi ibu hamil sebagai responden penelitian.
Universitas Sumatera Utara
40
DAFTAR PUSTAKA
Aisah, S. 2016. Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Antenatal Care di
Wilayah Kerja Puskesmas Mabodo Kabupaten Muna Tahun 2016. (online)
Astuti, D., & Sari, K. 2017. Tingkat Pengetahuan dan Perilaku Antenatal Care Ibu
Hamil Terhadap Kehamilan Dengan Risiko di Wilayah Kerja UPT Puskesmas
I Negara Kabupaten Jembrana Tahun 2016. Bali: Fakultas Kedokteran
Universitas Udayana.
Budiman, & Riyanto, A. 2013. Kapita Selekta Kuisioner Pengetahuan Dan Sikap
Dalam Penelitian Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika.
Cunningham, F. G., Leveno, K., Bloom, S., Hauth, J., Rouse, D., & Spong, C. 2015.
Obstetri Williams (23rd ed., Vol. 23). Jakarta: EGC.
Dahlan, M. 2016. Langkah-Langkah Membuat Proposal Penelitian Bidang
Kedokteran dan Kesehatan (2nd ed.). Jakarta: Sagung Seto.
Dinas Kesehatan Kota Medan. 2016. Profil Kesehatan Kota Medan. Retrieved from
http://www.pemkomedan.go.id/
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara. 2016. Profil Kesehatan Provinsi
Sumatera Utara tahun 2016.
Handayani, N. 2014. Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Antenatal Care Di
Uptd Puskesmas Gajahan Surakarta Tahun 2014. Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Kusuma Husada Surakarta. Karya Tulis Ilmiah (diunduh tanggal 9
April 2018). Tersedia dari:
http://digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/15/01-gdl-nurrohmahh-
716-1-nurrohm-8.pdf
Hutagalung, L. (2014). Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang
Antenatal Care di Rumah Bersalin dan Balai Pengobatan Sally. Fakultas
Kedokteran Universitas HKBP Nommensen 2014. (online)
Istianah. (2013). Hubungan Antara Usia Dengan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang
Pemeriksaan Antenatal Care di BPS Ny. Siti Khunainah. AMd. Keb Desa
Popoh Kecamatan Wonoayu Kabupaten Sidoarjo. (online)
Kamus Besar Bahasa Indonesia 2016. Tersedia dari:
https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/PENGETAHUAN
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2013. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta:
Departemen Kesehatan RI.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2016). Profil Kesehatan Indonesia
Tahun 2016. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Universitas Sumatera Utara
41
Lestari, T. 2015. Kumpulan Teori untuk Kajian Pustaka Penelitian Kesehatan.
Yogyakarta: Nuha Medika.
Manuaba, I. 2008. Pengantar Kuliah Obstetri (1st ed.). Jakarta: EGC.
Manuaba, I. 2014. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan KB. Jakarta: EGC.
Marniyati, L., Saleh, I., & Soebyakto, B. B. 2016. Pelayanan Antenatal Berkualitas
dalam Meningkatkan Deteksi Risiko Tinggi pada Ibu Hamil oleh Tenaga
Kesehatan di Puskesmas Sako, Sosial, Sei Baung dan Sei Selincah di Kota
Palembang. Palembang: Program Pascasarjana Ilmu Kesehatan Masyarakat
Universitas Sriwijaya.
Prawirohardjo, S. 2014. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.
Rachmawati, A. I. 2017. Faktor-faktor yang Memengaruhi Kunjungan Antenatal
Care ( ANC ) Ibu Hamil. Lampung: Fakultas Kedokteran Universitas
Lampung.
Saryono. 2010. Asuhan kebidanan I (Kehamilan). Yogyakarta: Nuha Medika.
Sihombing, I. 2015. Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Antenatal Care di
Puskesmas Teladan Medan Tahun 2015. Universitas Sumatera Utara.
(internet) https://doi.org/10.1007/s13398-014-0173-7.2
Situmorang, T. 2014. Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pemeriksaan
Antenatal Care di Klinik Erniwati Tuntungan II Kecamatan Pancur Batu
Kabupaten Deli Serdang Tahun 2014. (online)
Sostroasmoro, S. 2016. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis (5th ed.).
Jakarta: Sagung Seto.
Susanto, J., Ode, A. A., & Suriani, C. 2016. Faktor yang Berhubungan dengan
Pemeriksaan Antenatal Care (ANC) Kunjungan 1 - Kunjungan 4 (K1 - K4)
pada Ibu Hamil di RSUD Kota Kendari Tahun 2016. Kendari: Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Halu Oleo.
Wawan, A., & Dewi, M. (2010). Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap dan
Perilaku Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika.
Universitas Sumatera Utara
42
Lampiran A. Biodata Penulis
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Enrico Josua Aprilio Marpaung
NIM : 150100055
Tempat / Tanggal Lahir : Medan / 27 April 1997
Agama : Kristen Protestan
Nama Ayah : Jhony Marpaung, S.E
Nama Ibu : Mugiana, S.E
Alamat : Jalan Saudara No.35, Medan 20218
Riwayat Pendidikan :
1. SD Tarakanita Bumijo Yogyakarta (2003-2009)
2. SMP Sutomo 1 Medan (2009-2012)
3. SMA Sutomo 1 Medan (2012-2015)
4. Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (2015-Sekarang)
Riwayat Pelatihan :
1. Peserta MMB (Manajemen Mahasiswa Baru) FK USU 2015
2. Peserta “Seminar dan Workshop Kanker Serviks dan Kanker Payudara” SCORA
PEMA FK USU 2016
3. Participant at National Seminar of Emergency Care with Theme: “Current Clinical
Views in the Pre-Hospital Emergency Management” TBM PEMA FK USU 2017
Universitas Sumatera Utara
43
4. Peserta “Seminar Kanker Prostat dan Workshop Sirkumsisi” SCORA PEMA FK
USU 2017
5. Peserta Seminar dan Workshop “Basic Life Support and Traumatology” TBM
PEMA FK USU 2017
Riwayat Organisasi :
1. SCORA PEMA FK USU (2017-2018): Anggota Divisi Logistik
Riwayat Kepanitiaan :
1. Anggota Seksi Publikasi Dokumentasi Perayaan Natal FK USU 2015
2. Anggota Seksi Konsumsi PORSENI FK USU 2016
3. Anggota Seksi Keamanan Paskah FK USU 2016
4. Anggota Seksi Kompetisi PMO (PEMA Medical Olympiad) FK USU 2016
5. Anggota Seksi Peralatan dan Tempat Perayaan Natal FK USU 2016
6. Wakil Koordinator Seksi Bulutangkis PORSENI FK USU 2017
7. Wakil Ketua Panitia Paskah FK USU 2017
8. Anggota Seksi Keamanan BAKSOS PMMK FK USU 2017
9. Anggota Seksi Publikasi Dokumentasi IMO (Indonesian International
Medical Olympiad) 2017
10. Koordinator Seksi Publikasi Dokumentasi Perayaan Natal FK USU 2017
11. Ketua Panitia Pengabdian Masyarakat SCORA PEMA FK USU 2018
12. Anggota Seksi Publikasi Dokumentasi BAKSOS PMMK FK USU 2018
Universitas Sumatera Utara
44
Lampiran B. Pernyataan Orisinalitas
PERNYATAAN
Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Antenatal Care di
Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan
Dengan ini penulis menyatakan bahwa skripsi ini disusun sebagai syarat untuk
memperoleh Sarjana Kedokteran pada Program Studi Pendidikan Dokter pada
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara adalah benar merupakan hasil
karya penulis sendiri.
Adapun pengutipan yang penulis lakukan pada bagian tertentu dari hasil karya
orang lain dalam penulisan skripsi ini, telah penulis cantumkan sumbernya secara
jelas sesuai dengan norma, kaidah dan etika penelitian ilmiah.
Apabila dikemudian hari ternyata ditemukan seluruh atau sebagian skripsi ini
bukan hasil karya penulis sendiri atau adanya plagiat dalam bagian tertentu, penulis
bersedia menerima sanksi pencabutan gelar akademik yang penulis sandang dan
sanksi lainnya dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Medan, 3 Desember 2018
Penulis,
Enrico Josua Aprilio Marpaung
NIM. 150100055
Universitas Sumatera Utara
45
Lampiran C. Ethical Clearance Penelitian
Universitas Sumatera Utara
46
Lampiran D. Surat Izin Penelitian
Universitas Sumatera Utara
47
Universitas Sumatera Utara
48
Universitas Sumatera Utara
49
Universitas Sumatera Utara
50
Lampiran F. Surat Pernyataan Content Validity
Universitas Sumatera Utara
51
Lampiran F. Informed Consent Responden Penelitian
Universitas Sumatera Utara
52
Universitas Sumatera Utara
53
Lampiran G. Output Perangkat Lunak Statistik
Usia Responden
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid <21 3 3.1 3.1 3.1
21-30 47 49.0 49.0 52.1
>30 46 47.9 47.9 100.0
Total 96 100.0 100.0
Pendidikan Terakhir Responden
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid SD 11 11.5 11.5 11.5
SMP 12 12.5 12.5 24.0
SMA 42 43.8 43.8 67.7
Perguruan Tinggi 31 32.3 32.3 100.0
Total 96 100.0 100.0
Status Pekerjaan Responden
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Bekerja 58 60.4 60.4 60.4
Bekerja 38 39.6 39.6 100.0
Total 96 100.0 100.0
Jumlah Kehamilan Responden
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 1 27 28.1 28.1 28.1
2-3 55 57.3 57.3 85.4
>3 14 14.6 14.6 100.0
Total 96 100.0 100.0
Universitas Sumatera Utara
54
Tingkat Pengetahuan Responden
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Kurang 23 24.0 24.0 24.0
Cukup 24 25.0 25.0 49.0
Baik 49 51.0 51.0 100.0
Total 96 100.0 100.0
Usia Responden * Tingkat Pengetahuan Responden Crosstabulation
Tingkat Pengetahuan
Responden
Total Kurang Cukup Baik
Usia Responden <21 Count 0 1 2 3
% within Usia Responden 0.0% 33.3% 66.7% 100.0%
% within Tingkat
Pengetahuan Responden
0.0% 4.2% 4.1% 3.1%
% of Total 0.0% 1.0% 2.1% 3.1%
21-30 Count 14 12 21 47
% within Usia Responden 29.8% 25.5% 44.7% 100.0%
% within Tingkat
Pengetahuan Responden
60.9% 50.0% 42.9% 49.0%
% of Total 14.6% 12.5% 21.9% 49.0%
>30 Count 9 11 26 46
% within Usia Responden 19.6% 23.9% 56.5% 100.0%
% within Tingkat
Pengetahuan Responden
39.1% 45.8% 53.1% 47.9%
% of Total 9.4% 11.5% 27.1% 47.9%
Total Count 23 24 49 96
% within Usia Responden 24.0% 25.0% 51.0% 100.0%
% within Tingkat
Pengetahuan Responden
100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 24.0% 25.0% 51.0% 100.0%
Universitas Sumatera Utara
55
Pendidikan Terakhir Responden * Tingkat Pengetahuan Responden
Crosstabulation
Tingkat Pengetahuan
Responden
Total Kurang Cukup Baik
Pendidikan Terakhir
Responden
SD Count 10 1 0 11
% within Pendidikan
Terakhir Responden
90.9% 9.1% 0.0% 100.0%
% within Tingkat
Pengetahuan
Responden
43.5% 4.2% 0.0% 11.5%
% of Total 10.4% 1.0% 0.0% 11.5%
SMP Count 4 3 5 12
% within Pendidikan
Terakhir Responden
33.3% 25.0% 41.7% 100.0%
% within Tingkat
Pengetahuan
Responden
17.4% 12.5% 10.2% 12.5%
% of Total 4.2% 3.1% 5.2% 12.5%
SMA Count 7 14 21 42
% within Pendidikan
Terakhir Responden
16.7% 33.3% 50.0% 100.0%
% within Tingkat
Pengetahuan
Responden
30.4% 58.3% 42.9% 43.8%
% of Total 7.3% 14.6% 21.9% 43.8%
Perguruan
Tinggi
Count 2 6 23 31
% within Pendidikan
Terakhir Responden
6.5% 19.4% 74.2% 100.0%
% within Tingkat
Pengetahuan
Responden
8.7% 25.0% 46.9% 32.3%
% of Total 2.1% 6.3% 24.0% 32.3%
Total Count 23 24 49 96
% within Pendidikan
Terakhir Responden
24.0% 25.0% 51.0% 100.0%
Universitas Sumatera Utara
56
% within Tingkat
Pengetahuan
Responden
100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 24.0% 25.0% 51.0% 100.0%
Status Pekerjaan Responden * Tingkat Pengetahuan Responden
Crosstabulation
Tingkat Pengetahuan
Responden
Total Kurang Cukup Baik
Status Pekerjaan
Responden
Tidak
Bekerja
Count 20 15 23 58
% within Status
Pekerjaan Responden
34.5% 25.9% 39.7% 100.0%
% within Tingkat
Pengetahuan
Responden
87.0% 62.5% 46.9% 60.4%
% of Total 20.8% 15.6% 24.0% 60.4%
Bekerja Count 3 9 26 38
% within Status
Pekerjaan Responden
7.9% 23.7% 68.4% 100.0%
% within Tingkat
Pengetahuan
Responden
13.0% 37.5% 53.1% 39.6%
% of Total 3.1% 9.4% 27.1% 39.6%
Total Count 23 24 49 96
% within Status
Pekerjaan Responden
24.0% 25.0% 51.0% 100.0%
% within Tingkat
Pengetahuan
Responden
100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 24.0% 25.0% 51.0% 100.0%
Universitas Sumatera Utara
57
Jumlah Kehamilan Responden * Tingkat Pengetahuan Responden
Crosstabulation
Tingkat Pengetahuan
Responden
Total Kurang Cukup Baik
Jumlah Kehamilan
Responden
1 Count 6 6 15 27
% within Jumlah
Kehamilan Responden
22.2% 22.2% 55.6% 100.0%
% within Tingkat
Pengetahuan
Responden
26.1% 25.0% 30.6% 28.1%
% of Total 6.3% 6.3% 15.6% 28.1%
2-3 Count 12 13 30 55
% within Jumlah
Kehamilan Responden
21.8% 23.6% 54.5% 100.0%
% within Tingkat
Pengetahuan
Responden
52.2% 54.2% 61.2% 57.3%
% of Total 12.5% 13.5% 31.3% 57.3%
>3 Count 5 5 4 14
% within Jumlah
Kehamilan Responden
35.7% 35.7% 28.6% 100.0%
% within Tingkat
Pengetahuan
Responden
21.7% 20.8% 8.2% 14.6%
% of Total 5.2% 5.2% 4.2% 14.6%
Total Count 23 24 49 96
% within Jumlah
Kehamilan Responden
24.0% 25.0% 51.0% 100.0%
% within Tingkat
Pengetahuan
Responden
100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 24.0% 25.0% 51.0% 100.0%
Universitas Sumatera Utara
58
Lampiran H. Data Induk Penelitian
NO NAMA USIA PENDIDIKAN PEKERJAAN KEHAMILAN KE
JUMLAH BENAR
PERSENTASE
1 ED 26 SMA Petani 3 10 50%
2 FT 29 S1 Guru 1 16 80%
3 PC 29 SMA IRT 3 18 90%
4 FR 33 SMA IRT 3 17 85%
5 TUG 25 SMP IRT 3 17 85%
6 SSS 28 SMP IRT 3 10 50%
7 AP 31 S1 IRT 1 14 70%
8 MA 27 SMA IRT 3 8 40%
9 YKS 35 SMA Petani 4 18 90%
10 LA 21 SMP IRT 1 8 40%
11 HS 29 SMA IRT 2 14 70%
12 ELT 27 SMA Sekretaris 1 15 75%
13 HG 32 SMA Petani 3 18 90%
14 RS 29 SMK Petani 2 14 70%
15 NR 40 SMP IRT 3 16 80%
16 EHN 33 SMA IRT 3 16 80%
17 AP 30 SMA Wiraswasta 5 14 70%
18 NE 23 SMA Mahasiswi 1 11 55%
19 YB 25 S1 IRT 1 16 80%
20 SU 32 SLTA Wiraswasta 2 15 75%
21 EJP 35 D-IV IRT 3 20 100%
22 RS 29 S1 Wiraswasta 3 16 80%
23 RUM 33 SMP Wiraswasta 2 14 70%
24 SSS 28 SMA Wiraswasta 2 17 85%
25 RST 35 SMA IRT 3 16 80%
26 DBS 32 SMU IRT 3 13 65%
27 EUB 39 D-III Wiraswasta 4 18 90%
28 HS 27 D-III Guru 1 15 75%
29 DDNS 28 S1 Karyawan 2 18 90%
30 SUF 25 SMK IRT 2 13 65%
31 MN 33 Tidak tamat SD
Petani 4 5 25%
32 IH 33 SD IRT 2 8 40%
33 NB 37 SMK IRT 4 15 75%
34 HS 31 SMP Wiraswasta 1 16 80%
35 JV 26 SMA IRT 1 16 80%
36 EE 29 SMA IRT 4 14 70%
37 YU 38 SMEA IRT 3 17 85%
38 EL 33 SMK IRT 3 10 50%
39 VS 40 SMEA IRT 2 19 95%
40 NS 31 S1 Guru 1 17 85%
Universitas Sumatera Utara
59
41 SRH 31 SMA IRT 3 17 85%
42 MU 35 SD IRT 2 10 50%
43 RT 27 SMA IRT 1 18 90%
44 EFM 29 SMP IRT 5 9 45%
45 NA 35 SD IRT 3 8 40%
46 AW 26 S1 IRT 4 8 40%
47 NS 30 S1 Guru 3 15 75%
48 PP 21 SD Petani 1 14 70%
49 TSS 30 SMA IRT 4 17 85%
50 GSS 34 S1 Wiraswasta 2 15 75%
51 DA 28 D-III IRT 1 11 55%
52 DLP 26 D-III Perawat 1 19 95%
53 NT 35 SMA IRT 3 12 60%
54 HS 40 S1 PNS 2 13 65%
55 RS 23 SMA IRT 1 10 50%
56 MS 38 D-III PNS 2 18 90%
57 IK 27 SMP IRT 3 13 65%
58 AP 31 D-III Wiraswasta 2 16 80%
59 SU 28 SD IRT 3 10 50%
60 AAL 20 SMA IRT 2 18 90%
61 RT 33 SD Wiraswasta 2 4 20%
62 BSB 40 S1 Pegawai Swasta
3 18 90%
63 RTW 25 SMA IRT 2 17 85%
64 RIK 31 S1 PNS 2 18 90%
65 FRN 25 S1 IRT 1 13 65%
66 JM 35 SMA IRT 4 12 60%
67 ESR 20 SMA IRT 1 18 90%
68 TN 33 S1 Wiraswasta 1 17 85%
69 AN 32 S1 Guru 2 18 90%
70 EY 32 D-III IRT 3 17 85%
71 NCK 27 SMA IRT 1 12 60%
72 NG 36 SMA Karyawan 2 14 70%
73 RS 28 SMA IRT 3 14 70%
74 IMS 40 SMA IRT 3 10 50%
75 EM 35 D-III PNS 3 14 70%
76 KM 31 SMA IRT 2 12 60%
77 MAN 35 SMA IRT 4 4 20%
78 TUM 34 SD IRT 0 6 30%
79 KH 25 S1 IRT 2 16 80%
80 ER 38 S1 Guru 4 12 60%
81 RH 31 S1 Karyawan 2 16 80%
82 SA 32 SMA IRT 2 17 85%
83 NEES 20 SMA IRT 1 13 65%
84 RA 23 S1 IRT 1 19 95%
85 AN 26 S1 Karyawan 1 17 85%
Universitas Sumatera Utara
60
86 CH 26 S1 Karyawan 1 16 80%
87 FWA 23 SMK Karyawan 1 15 75%
88 UES 25 D-III Karyawan 1 14 70%
89 SR 28 SMA IRT 2 13 65%
90 ROM 30 SD IRT 3 10 50%
91 SR 28 SMP IRT 3 10 50%
92 RIS 24 SMP IRT 2 15 75%
93 DJ 32 SMP IRT 6 14 70%
94 SJ 30 SD IRT 4 11 55%
95 AL 31 SMP Pedagang 2 16 80%
96 MN 26 SD IRT 1 9 45%
NOMOR RESPON
DEN
PERTANYAAN NOMOR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 B B B B B B B S S B S S B S S S S S S B
2 B B B B B B B B B B S B B B B B B S S S
3 B B B B S B B B B B S B B B B B B S B B
4 B B B B B B B B S B S B S S B B B B B B
5 B B B B S B B B B B S B B B B B S S B B
6 S B B B S B B B S B S B S S S B S S B S
7 B B B B B S B B B S S S S B B B B S B B
8 S S B B S S B B S S S S B S S S B S B B
9 B B B B B B B B B B S B B B B B B S B B
10 S B B B S S B S S B S S S S S B S B B S
11 B B B B B B B B B S S B S S B B S S B B
12 B B B B B B B B B B S B B S S B B S B S
13 B B B B S B B B B B B B B S B B B B B B
14 B S B B B S B B S B S B B S B B B S B B
15 B B B B B B B B B B S B B S S B B S B B
16 B B B B B S B B B B S B B S B B B S B B
17 B S B B B B B S B S S B B S B B B S B B
18 B S S B B S S S B B B B S S B B S S B B
19 S B B B B B B B B B S B B B S B B S B B
20 B S B B B B B B S B S B B S S B B B B B
21 B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B
22 B B B B B B B B B S S B B S B B B S B B
23 B B B B S B B B B S S B B S S B B S B B
24 B B B B B B B B B B S B B B S B B S B B
25 B B B B B B B B B S S B B S B B B S B B
26 B B B B S B B B B S S B B S S B S S B B
27 B B B B B B B B B B S B S B B B B B B B
28 B B B B B B B B B S S B B S B B S S B B
29 B B B B B S B B B B B B B B B B B S B B
Universitas Sumatera Utara
61
30 B B B B B B B S S S S S B B B B S S B B
31 B S S B B S S S S S S S S S S B S S S B
32 B S S B B S B S S B S S B S S B S S B S
33 B B B B B B B B B S S B B S B B S S B B
34 S B B B B B B B S B S B B S B B B B B B
35 B B B B S B B B S B S B B B B B S B B B
36 B B S B B B B B B S B S B S B S B S B B
37 B B B B B B B B B S B B B S B B B S B B
38 S B B B B S B B B S S B B S S S B S S S
39 B B B B B B B B B B S B B B B B B B B B
40 B B B B B B B B B B S B B B S B B S B B
41 B B B B B B B B B B S B B S B B B S B B
42 B S B B B B B S B S S S S S S B S S B B
43 B B B B S B B B B B B B B B B B B S B B
44 S S S B S S B B S B S S S S B S S S S S
45 S S S S S S S S B B B B B B B B S S S S
46 B B B B B B B S S S S S S B S S S S S S
47 B S B B B B B B S B S B S B B B B S B B
48 B B S B B B B B B B S B B S S B S S B B
49 B B B B B B B B B S S B B B B B B S B B
50 B B B B B B B S B S S B B S B B B S B B
51 S B B B S B S S B B S B S S B B S B B B
52 B B B B B B B B B B B B B S B B B B B B
53 S B B B S B B B S S S B B S S B S B B B
54 B B B B B S S S S S S B B B B B B S B B
55 S S B B B B S B B S S S B S B B S S B S
56 B B B B S B B B B B B B B B S B B B B B
57 B B B B B B B S S S S S B S B B B S B B
58 B B B B B B B B S B S B B B S B B S B B
59 B B B B S B B S S S S S S S B B B S B S
60 B B B B B B B B B B B B B B S B B S B B
61 S S B B B S S B S S S S S S S S S S S S
62 B B B B B B B B B B S B B B B B B S B B
63 B B B B B B B S B B S B B B B B B B B S
64 B B B B B B B B B S B B B B B B B S B B
65 B B B B B S B B S S S B B S B B S S B B
66 B B B B B S B B B S S B S S S B S S B B
67 B B B B B B B B B B S B B B B B B S B B
68 B B B B B B B B B B B B B S S B B S B B
69 B B B B B B B B B B B B B S S B B B B B
70 B B B B B B B B B S S B B B B B B S B B
71 S B B B B B B S S S S B B S S B B S B B
72 B B B B S B B B S S S B B S B B B S B B
73 B B B B B B B B B S S B B S B B S S B S
74 B S S B S S B S B B S S B S B B S S B B
75 B B B B S B B B B S S B B S S B S B B B
Universitas Sumatera Utara
62
76 S S B B B S S B B S S B B S B B B S B B
77 S S S B B S S B S S S S S S S S B S S S
78 B S B S S S S S S S S S B S S B B S B S
79 B B B B B B B B B B S B B S S B B S B B
80 B B B B S B B B S B S B S S S B B S B S
81 B B B B B B B B B S S B B S B B B S B B
82 B B B B B B B B B B S B B S B B B S B B
83 B B B B B B B S B B S S S B S S S B B B
84 B B B B B B B B B B B B B B B B B S B B
85 B B B B B B B B S B B S S B B B B B B B
86 B B B B B B B B B S S B B S B B B S B B
87 B B B B B B B B S B S B B S B B S S B B
88 B B B B B B B B S S S S B S B B B S B B
89 B S B B B B B S S B S B B S B B B S B S
90 B B B B S B B S S S S S S B B B S S B S
91 B S S B S S B S B B S S B S B B S S B B
92 B B B B B B B S B S B S S B B B B S B B
93 B B B B B B B B S S S B B S B B S S B B
94 B S S B S B B S B B B S B B S B S S S B
95 B B B B S B B B S B S B B B B B S B B B
96 B S B S B B B B S S S S S S S B B S B S
Keterangan: B: Jawaban Benar
S: Jawaban Salah
Universitas Sumatera Utara
63
Lampiran I. Kuesioner Penelitian
LEMBAR KUESIONER
Nama :
Usia :
Alamat :
Pendidikan Terakhir :
Pekerjaan :
Kehamilan Ke :
Berilah tanda (X) untuk jawaban yang menurut anda benar!
1. Pemeriksaan antenatal care disebut juga pemeriksaan kehamilan. Menurut ibu,
di bawah ini yang merupakan pengertian dari pemeriksaan kehamilan adalah
a. pemeriksaan yang diberikan kepada ibu hamil secara berkala untuk
menjaga kesehatan ibu dan bayinya
b. pemeriksaan yang diberikan kepada ibu hamil setiap minggu untuk
menjaga kesehatan ibu
c. pemeriksaan yang diberikan pada ibu hamil pada saat ada keluhan
2. Menurut ibu, di bawah ini yang merupakan tujuan pemeriksaan kehamilan atau
antenatal care adalah
a. untuk mempercepat proses kehamilan
b. untuk mengurangi rasa sakit ketika melahirkan
c. untuk memantau kemajuan kehamilan
3. Menurut ibu, pemeriksaan kehamilan tidak dilakukan pada
a. bidan
b. dokter spesialis kandungan
Universitas Sumatera Utara
64
c. dukun beranak
4. Menurut ibu, pada pemeriksaan kehamilan ke sarana pelayanan kesehatan ibu
didampingi oleh
a. mertua
b. ibu kandung
c. suami
5. Menurut ibu, trimester pertama (1-3) bulan pemeriksaan kehamilan sebaiknya
a. minimal 1x pemeriksaan
b. jika ada mual muntah
c. jika ada rasa sakit pada perut
6. Menurut ibu, berapa kali sebaiknya pemeriksaan kehamilan dalam masa
kehamilan
a. minimal 1 kali
b. minimal 2 kali
c. minimal 4 kali
7. Menurut ibu, kapan sebaiknya pertama kali pemeriksaan kehamilan
a. trimester pertama (1-3 bulan)
b. trimester kedua (4-6 bulan)
c. trimester ketiga (7-9 bulan)
8. Menurut ibu pemeriksaankehamilan wajib dilakukan jika
a. ada kelainan atau bahaya dalam kehamilan
b. terjadi kehamilan yang tidak diinginkan atau kehamilan di luar nikah
c. ibu telah hamil, sehingga dapat dipantau keadaan ibu dan janin
9. Menurut ibu pada trimester ketiga (7-9 bulan) pemeriksaan dilakukan
a. minimal dua kali
b. jika ada keluhan
c. tetap satu kali
10. Frekuensi pemeriksaan kehamilan terpenuhi jika
a. dilakukan kunjungan pada awal kehamilan
b. jumlah kunjungan kehamilan sesuai dengan usia kehamilan
c. dilakukan kunjungan pada akhir kehamilan
Universitas Sumatera Utara
65
11. Pada kehamilan terjadi perubahan warna kulit, yaitu kehitam-hitaman pada
daerah muka. menurut ibu tanda tersebut merupakan tanda
a. bahaya dalam kehamilan
b. tanda pasti hamil
c. tanda tidak pasti hamil
12. Pada masa kehamilan perlu adanya peningkatan asupan makan. menurut ibu
hal tersebut agar
a. pertumbuhan janin tidak terhambat
b. ibu tidak mudah lapar
c. dapat mengurangi mual dan muntah
13. Pada kehamilan 2-3 bulan sering terjadi penurunan berat badan, menurut ibu
hal tersebut disebabkan oleh
a. seringnya buang air kecil dan buang air besar
b. nafsu makan yang berkurang diiringi mual muntah
c. adanya rasa ngidam yang dialami ibu
14. Menurut ibu, di bawah ini yang merupakan tanda pasti kehamilan adalah
a. adanya pembesaran perut pada saat pemeriksaan/perabaan pada perut ibu
b. terdengar denyut jantung janin pada saat pemeriksaan perut ibu dengan
monoral
c. terlambat haid
15. Dengan pemeriksaan kehamilan ibu mendapatkan pelayanan. menurut ibu
pelayanan apa saja yang ibu peroleh selama pemeriksaan kehamilan
a. didata, mengukur tinggi badan, tekanan darah, lingkar lengan dan
pemeriksaan perut
b. menimbang berat badan, pemeriksaan perut dan mengukur lingkar panggul
c. pemeriksaan perut dan tekanan darah, suhu dan pemeriksaan lutut
16. Menurut ibu, di bawah ini yang tidak tepat untuk melakukan pemeriksaan
kehamilan adalah
a. rumah sakit
b. puskesmas
c. rumah dukun
Universitas Sumatera Utara
66
17. Pada pemeriksaan kehamilan ibu diberikan tablet Fe (zat besi) oleh petugas
kesehatan. menurut ibu manfaat dari tablet Fe (zat besi) tersebut adalah
a. mencegah anemia (kurang darah)
b. menecegah perdarahan pada ibu
c. untuk mengurangi mual dan muntah
18. Menurut ibu, tablet Fe umumnya dikonsumsi selama
a. trimester pertama (1-3 bulan)
b. trimester kedua (4-6 bulan)
c. trimester ketiga (7-9 bulan)
19. Pada saat pemeriksaan kehamilan, apa anjuran yang disarankan oleh petugas
kesehatan
a. datang untuk kunjungan ulang dan lebih sering jika ada keluhan
b. datang ketika mau bersalin agar bersalin di rumahnya
c. banyak mengkonsumsi obat-obatan
20. Menurut ibu, penimbangan berat badan ketika kunjungan kehamilan berguna
untuk
a. mengetahui kenaikan berat badan
b. menaikkan berat badan
d. mengetahui usia kehamilan
Universitas Sumatera Utara