gambaran pola makan ibu hamil …repository.unjaya.ac.id/1215/1/maria goretti m_1308072...pada studi...
TRANSCRIPT
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
GAMBARANDI PUSKESMAS KRETEK
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Kebidanan
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDERAL AHMAD YANI
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
i
GAMBARAN POLA MAKAN IBU HAMIL MULTIGRAVIDADI PUSKESMAS KRETEK KABUPATEN BANTUL
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Kebidanan
STIKES A. Yani Yogyakarta
Disusun Oleh:
Maria Goretti Mirnawati
NPM. 1308072
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDERAL AHMAD YANI
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
YOGYAKARTA
2012
MULTIGRAVIDAKABUPATEN BANTUL
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Kebidanan
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDERAL AHMAD YANI
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
iii
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
iv
INTISARI
GAMBARAN POLA MAKAN IBU HAMIL MULTIGRAVIDA DI PUSKESMAS KRETEK KABUPATEN BANTUL
Maria Goretti Mirnawati1 , Ratih Kumoro Jati2 , Alexandra3
Latar Belakang: Kecukupan gizi dan pangan merupakan salah satu faktor terpenting dalam mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Kehamilan merupakan masa yang sangat penting, karena pada masa ini kualitas seorang anak ditentukan. Untuk mewujudkan kehamilan yang sehat dibutuhkan pola makan yang sesuai dengan kebutuhan ibu hamil dan janinnya. Anemia masih merupakan masalah pada wanita Indonesia sebagai akibat kekurangan zat besi dan asam folat dalam tubuh serta faktor lain. Pada studi pendahuluan yang dilakukan peneliti di Puskesmas Kretek diketahui angka kejadian anemia ringan ibu hamil dengan HB 8-11% pada bulan Januari-Mei 2011 sebesar 40 orang dan bayi lahir dengan cacat kongenital tercatat 3 bayi selama tahun 2010.
Tujuan: Untuk mengetahui gambaran pola makan ibu hamil multigravida di Puskesmas Kretek Kabupaten Bantul. Metode penelitian digunakan yaitu survei deskriptif kuantitatif . Populasi penelitiannya adalah ibu hamil multigravida yang memeriksakan kehamilannya di Puskesmas Kretek, dengan teknik purposive sampling sebanyak 30 responden. Pengumpulan data menggunakan kuesioner pola makan. Analisis data dilakukan dengan analisis univariat.
Hasil: Menunjukkan dari 30 responden ibu hamil multigravida terdapat 14 responden (43,3%) dengan pola makan tidak sehat dan 16 responden (56,7%) dengan pola makan sehat.
Kesimpulan: Dari hasil penelitian disimpulkan gambaran pola makan ibu hamil multigravida di Puskesmas Kretek sebagian besar dalam kategori sehat.
Kata Kunci: Pola Makan, Ibu hamil
1. Mahasiswi Diploma III Kebidanan STIKES A. Yani Yogyakarta2. Dosen STIKES A. Yani Yogyakarta3. Dosen STIKES A. Yani Yogyakarta
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
v
ABSTRACTThe Description of The Diet of Multigravida Pregnant Women in Puskesmas
Kretek Bantul
Maria Goretti Mirnawati1 , Ratih Kumoro Jati2 , Alexandra3
Background: The adequacy of nutrition and food is one of the most important factorin developing quality human resources. Pregnancy is a very important period, because at this time the quality of a child is determined. To achieve a healthypregnancy diet requires diet that fits the needs of mother and fetus. Anemia remains a major problem for women in Indonesia due to iron and folic acid deficiency in the body as well as other factors. In the preliminary study conducted by researchers at thePuskesmas Kretek, it is known that the number of incidence of mild anemia of pregnant women with HB 8-11% are 40 people during Januari to Mei in 2011 andbabies born with congenital defects recorded during the year 2010 was three babies.
Objective: : To know the description of the diet of multigravida pregnant women inPuskesmas Kretek Bantul. The research method is descriptive quantitative survey. Study population are pregnant women who examined her pregnancy in PuskesmasKretek, with a total of 30 respondents purposive sampling technique. Data collectingusing dietary questionnaires. Data analysis was performed by univariate analysis..Results: Showing that among 30 respondents multigravida pregnant women, thereare 14 respondents (43.3%) with an unhealthy diet, and 16 respondents (56.7%) witha healthy diet.
Conclusion: : From the research, it is summarized that the description of the diet of multigravida pregnant women in Puskesmas Kretek is healthy in most of categories.
Key Words: Dietary, Pregnant women
1. Student of Diploma of Midwifery Study Programme Ahmad Yani Yogyakarta, School of Health Sciences
2. Lecturer of Ahmad Yani Yogyakarta, School of Health Sciences3. Lecturer of Ahmad Yani Yogyakarta, School of Health Sciences
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
vi
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan YME, karena atas berkat dan karunia-Nya penulis bisa menyelesaikan penulisan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul Gambaran Pola Makan Ibu Hamil Multigravida di Puskesmas Kretek Kabupaten Bantul.
Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini merupakan tugas akhir dan salah satu syarat mahasiswi Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Ahmad Yani Yogyakarta dalam mencapai gelar Ahli Madya Kebidanan. Dalam pembuatan KTI dan penelitian penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak, sehingga pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. dr. Edy Purwoko, Sp.B. selaku Ketua STIKES A. Yani Yogyakarta2. Tyasning Yuni Astuti, S.ST., M.Kes., selaku Ketua Prodi DIII Kebidanan
STIKES A. Yani Yogyakarta3. Ratih Kumoro Jati, S.ST., M.Kes., selaku pembimbing I dan telah
membimbing serta memberikan dorongan selama proses penyusunan KTI4. Alexandra, S.H., M.Hum., selaku pembimbing II dan telah membimbing serta
memberikan dorongan selama proses penyusunan KTI5. Supiyati, S.SiT., M.Kes., selaku penguji Karya Tulis Ilmiah 6. Ketua Puskesmas Kretek dan Bidan-bidan yang membantu jalannya penelitian7. Para responden ibu hamil di wilayah Kecamatan Kretek yang bersedia
menjadi sampel penelitian Karya Tulis Ilmiah8. Seluruh dosen Kebidanan dan staff karyawan STIKES A. Yani yang
membantu mahasiswi dalam proses perkuliahan serta KTI9. Kedua orangtua dan kakak yang selalu memberikan dukungan moril dan
materil 10. Teman-teman Kebidanan dan Keperawatan angkatan 2008 khususnya kelas B
yang selalu memberikan dukungan
Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis menyadari banyak kekurangan, sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun sehingga ke depannya dapat menadi Karya Tulis Ilmiah yang lebih baik.
Yogyakarta, Mei 2012
Penulis
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL …………………………………………………………… iHALAMAN PERSETUJUAN ………………………………………………… iiHALAMAN PENGESAHAN …………………………………………………. iiiINTISARI ………………………………………………………………………. ivABSTRCT ……………………………………………………………………… vHALAMAN PERNYATAAN …………………………………………………. viHALAMAN PERSEMBAHAN ……………………………………………….. viiKATA PENGANTAR …………………………………………………………. viiiDAFTAR ISI ……………………………………………………………...…… ixDAFTAR TABEL ……………………………………………………………… xiiDAFTAR DIAGRAM …………………………………………………………. xiiiDAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………………... xivBAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah 1B. Rumusan Masalah 5C. Tujuan Penelitian 5D. Manfaat Penelitian 6E. Keaslian Penelitian 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKAA. Tinjauan Teoritis 8B. Kerangka Teori 36C. Kerangka Konsep 37D. Pertanyaan Penelitian 37
BAB III METODE PENELITIANA. Desain Penelitian 38B. Lokasi dan Waktu Penelitian 38C. Variabel Penelitian 38D. Definisi Operasional 39E. Populasi dan Sampel 39
1. Populasi 392. Sampel 40
F. Alat dan Metode Pengumpulan Data 401. Alat Ukur 402. Metode Pengumpulan Data 423. Uji Validitas 444. Uji Reliabiltas 45
G. Metode Pengolahan dan Analisis Data 46
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
x
1. Metode Pengolahan Data 462. Analisis Data 48
H. Etika Penelitian 48BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian1. Gambaran Umum Puskesmas 502. Karakteristik Responden berdasarkan Umur 503. Karakteristik Responden berdasarkan Pendidikan 514. Karakteristik Responden berdasarkan Pekerjaan 515. Karakteristik Responden berdasarkan Jumlah Kehamilan 526. Pola Makan Ibu Hamil Multigravida 527. Prosentase Rata-rata Pola Makan 53
B. Pembahasan 531. Pola Makan Ibu Hamil Multigravida 53
C. Keterbatasan Penelitian 61BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan 62B. Saran 63
DAFTAR PUSTAKALAMPIRAN
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Kebutuhan vitamin untuk ibu hamil 14
Tabel 2.2. Kebutuhan mineral untuk ibu hamil 17
Tabel 2.3. Kebutuhan makanan ibu hamil per hari 23
Tabel 2.4. Contoh menu dengan pola makan yang baik 24
Tabel 2.5. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pemilihan makanan 34
Tabel 2.6. Faktor fisiologis dan psikologis utama 35
Tabel 3.1. Definisi Operasional 39
Tabel 3.2. Kisi-kisi kuesioner 42
Tabel 4.1.Karakteristik Responden berdasarkan Umur 50
Tabel 4.2.Karakteristik Responden berdasarkan Pendidikan 51
Tabel 4.3. Karakteristik Responden berdasarkan Pekerjaan 51
Tabel 4.4. Karakteristik Responden berdasarkan Jumlah Kehamilan 52
Tabel 4.5. Pola Makan Ibu Hamil 52
Tabel 4.6. Prosentase rata-rata Pola Makan Ibu Hamil 53
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
xii
DAFTAR DIAGRAM
Gambar 2.1. Kerangka teori 36
Gambar 2.2. Kerangka konsep 37
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Lembar permohonan menjadi responden
Lampiran 2 : Lembar Kuesioner Pola Makan Ibu Hamil sebelum uji validitas
Lampiran 3 : Lembar Kuesioner Pola Makan Ibu Hamil sesudah uji validitas
Lampiran 4 : Hasil Korelasi Uji Validitas Pola Makan Ibu Hamil
Lampiran 5 : Keterangan Hasil Uji Validitas Pola Makan Ibu Hamil
Lampiran 6 : Uji Reliabilitas Pola Makan Ibu Hamil
Lampiran 7 : Keterangan Hasil Penelitian Pola Makan Ibu Hamil
Lampiran 8 : Frekuensi Karakteristik Responden
Lampiran 9 : Kegiatan Bimbingan KTI
Lampiran 10 : Time schedule
Lampiran 11 : Surat Ijin Uji Validitas
Lampiran 12 : Surat Ijin Penelitian
Lampiran 13 : r dan t table uji validitas
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang tertuang pada isi
Pembukaan Undang-undang dasar 1945, pemerintah telah mengupayakan dalam
pelaksanaannya. Hal ini dapat dilihat pada Keputusan Menteri Kesehatan No.
1202/MENKES/SK/VII/2003 tentang Indikator Indonesia Sehat 2010, dirumuskan
program pembangunan kesehatan sebagai bagian dari Program Pembangunan
Nasional (Propenas).
Kecukupan gizi dan pangan merupakan salah satu faktor terpenting dalam
mengembangkan kualitas sumber daya manusia, ini merupakan faktor kunci dalam
keberhasilan pembangunan suatu bangsa. Dalam hal ini gizi ternyata sangat
berpengaruh terhadap kecerdasan dan produktivitas manusia. Agar perencanaan
upaya peningkatan status gizi penduduk dapat dilakukan dengan baik, semua aspek
yang berpengaruh perlu dipelajari, termasuk aspek pola pangan, sosio-budaya, dan
pengaruh konsumsi makanan terhadap status gizi (Almatsier, 2009)
Tujuan dari Pembangunan Kesehatan dan Gizi Masyarakat adalah
terwujudnya derajat kesehatan dan gizi masyarakat yang optimal. Sasaran yang
akan dicapai adalah: (1) meningkatnya kemandirian masyarakat untuk memelihara
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
2
dan memperbaiki keadaan kesehatannya, (2) meningkatnya kemampuan
masyarakat menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu, efektif dan efisien, (3)
terciptanya lingkungan fisik dan sosial yang sehat, dan (4) menurunnya prevalensi
empat masalah gizi utama, khususnya pada kelompok ibu hamil, ibu menyusui,
bayi dan anak balita. (Indikator Indonesia Sehat 2010, DepKes, 2003).
Kehamilan merupakan masa yang sangat penting, karena pada masa ini
kualitas seorang anak ditentukan. Janin yang sehat akan tercipta apabila seorang
ibu hamil dapat mengatur makanan yang dikonsumsinya secara sempurna
(Krinatuti Diah, 2004). Dan untuk mewujudkan kehamilan yang sehat dibutuhkan
pola makan yang sesuai dengan kebutuhan ibu hamil dan janinnya. Artinya,
makanan yang dikonsumsi bernilai gizi tinggi (Krinatuti Diah, 2004).
Malnutrisi bukan hanya melemahkan fisik dan membahayakan jiwa ibu, tetapi
juga mengancam keselamatan janin (Arisma, 2004). Wanita yang bersikeras hamil
di kala status gizinya buruk, risikonya untuk melahirkan bayi berberat badan
rendah 2-3 kali lebih besar ketimbang mereka yang berstatus gizi baik; disamping
kemungkinan bayi mati sebesar 1,5 kali (National Center for Health
Statistics/NCHS, 1986;Arisma, 2004).
Seorang calon ibu yang berniat hamil sudah harus mempersiapkan pola makan
yang baik sejak sebelum hamil dan berada dalam status gizi yang optimal. Karena
begitu terjadinya kehamilan yaitu mulai dari pembuahan, saat itu juga janin yang
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
3
disebut embrio akan tumbuh dan berkembang dengan sangat cepat. Oleh karena itu,
apa yang terjadi pada janin tergantung dari suplai gizi yang baik dari ibu. Ibu yang
memiliki pola makan gizi seimbang selama masa hidupnya, akan tetap sehat
selama hamil dan dapat mengoptimalkan potensi genetiknya (Sibagariang, 2010)..
Masalah gizi dan pangan merupakan masalah yang mendasar karena secara
langsung menentukan kualitas sumber daya manusia serta dapat meningkatkan
derajat kesehatan. Empat masalah gizi utama di Indonesia yang belum teratasi,
salah satunya adalah anemia. Anemia masih merupakan masalah pada wanita
Indonesia sebagai akibat kekurangan zat besi dan asam folat dalam tubuh serta
faktor lain seperti penyakit infeksi, cacingan, dan penyakit kronis. Dari hasil
Survei Kesehatan Rumah Tangga tahun 1995 menunjukkan bahwa prevalensi
anemia pada ibu hamil 50 %. Anemia pada ibu hamil disamping disebabkan
karena kemiskinan dimana asupan gizi sangat kurang, juga dapat disebabkan
karena ketimpangan gender dan adanya ketidaktahuan tentang pola makan yang
benar (Tarwoto, 2007).
Dari hasil studi pendahuluan yang dilakukan pada bulan Juni dengan melihat
data Rekam Medik, diketahui angka kejadian anemia pada ibu hamil yang
diperiksa kadar HB baru (TM akhir) di Puskesmas Kretek sepanjang bulan
Januari- Mei 2011 tercatat HB < 8 gr % tidak ada, HB 8-11 gr % berjumlah 40
orang, dan HB > 11 gr % 20 orang. Dan untuk pemeriksaan kadar HB lama
(kunjungan awal) tercatat HB < 8 gr % tidak ada, HB 8-11 gr % sepanjang bulan
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
4
Januari- Mei tahun 2011 berjumlah 31 orang, dan HB > 11 gr % 21 orang. Angka
kejadian bayi lahir dengan kelainan kongenital dipuskesmas Kretek pada tahun
2010 tercatat 2 bayi di bulan Februari dan 1 bayi di bulan November atau
berjumlah 3 bayi.
Dari data Rekam Medik yang diperoleh pada Puskesmas Kretek Kabupaten
Bantul jumlah kunjungan ibu hamil K1 mencakup 5 desa pada bulan Mei yaitu 36
ibu hamil, dan K4 33 ibu hamil. Jumlah ibu hamil beresiko multigravida < 20
tahun dari bulan Januari- Mei 4 orang dan multigravida > 35 tahun 11 orang. Ibu
hamil dengan grandemultigravida atau > 4 anak berjumlah 2 orang.
Status gizi ibu, baik sebelum maupun ketika sedang hamil, merupakan faktor-
di samping faktor lain seperti multiparitas, jarak kehamilan, dan keadaan
kesehatan-yang sangat berpengaruh terhadap hasil konsepsi. Jika status gizi ibu
baik dan status kesehatannya selama hamil tidak buruk (tidak menderita hipertensi,
misalnya) serta tidak berkebiasaan buruk (perokok atau pecandu alcohol), status
gizi baik yang kelak dilahirkannya juga baik; begitu pula sebaliknya (Arisman,
2004).
Potensi wilayah Kabupaten Bantul Tahun 2009, dalam wilayahnya Kecamatan
Kretek, terdiri dari lima desa yaitu Desa Tirtohargo, Parangtritis Tirtosari,
Tirtomulyo, dan Donotirto. Memiliki potensi dengan potensi umum sedang dan
jenis potensi pengembangan desa Donotirto dan Tirtosari dibidang Jasa dan
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
5
Perdagangan, desa Parangtritis potensi nelayan, desa Tirtomulyo dan desa
Tirtohargo potensi persawahan. Dengan tingkat perkembangan desa prakarsa yaitu
swakarya dan kategori Madya dan Mula (PMD Kab. Bantul, 2009).
Pemenuhan pangan masyarakat khususnya ibu hamil wilayah Kecamatan
Kretek penulis ambil sebagai lokasi penelitian, tepatnya di Puskesmas Kretek,
Kabupaten Bantul Yogyakarta. Peneliti memilih Puskesmas Kretek dengan alasan
geografi dan potensi sumber daya alam kecamatan Kretek, dan dari hasil studi
pendahuluan diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang Gambaran
Pola Makan Ibu Hamil Mutigravida di Puskesmas Kretek.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah yang muncul yaitu
“Bagaimana Gambaran Pola Makan Ibu Hamil Multigravida di Puskesmas Kretek
Kabupaten Bantul?”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Gambaran Pola Makan
Ibu Hamil Multigravida di Puskesmas Kretek Kabupaten Bantul.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari penelitian ini yaitu :
a. Mengidentifikasi pengertian pola makan ibu hamil
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
6
b. Mengidentifikasi frekuensi pola makan ibu hamil
c. Mengidentifikasi kebutuhan/porsi makan ibu hamil
d. Mengidentifikasi jenis makanan yang baik dan tidak baik dalam pola
makan ibu hamil
e. Mengidentifikasi kebiasaan dalam pola makan ibu hamil
f. Mengidentifikasi penyajian dan pengolahan makanan
D. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat:
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dalam gizi
reproduksi khususnya gambaran pola makan ibu hamil multigravida di
Puskesmas Kretek.
2. Manfaat Praktis
a) Bagi Masyarakat khususnya Ibu Hamil Multigravida Di Puskesmas
Kretek
Diharapkan dapat menambah wawasan ibu akan pola makan ibu
hamil multigravida, sehingga ibu dapat mempersiapkan kehamilannya dan
dapat melahirkan bayi yang sehat dan cerdas.
b) Bagi Tenaga Kesehatan khususnya Bidan di Pukesmas Kretek
Dapat menjadi sumber informasi bagi tenaga kesehatan khususnya
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
7
para bidan, berkaitan dengan gizi reproduksi (ibu hamil) dalam
melakukan asuhan kebidanan yang menyeluruh dan promosi kesehatan .
c) Bagi peneliti
Dapat menambah pemahaman bagi peneliti dibidang gizi kesehatan
masyarakat khususnya dalam kebidanan yaitu pola makan ibu hamil
multigravida di Puskesmas Kretek.
d) Bagi Mahasisiwi STIKES A. Yani
Sebagai bahan referensi, pedoman atau bahan informasi bagi penulisan
maupun penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa/i STIKES A. Yani
dikemudian hari.
E. Keaslian Penelitian
Evi, 2009, yang berjudul “Hubungan Pola Makan dengan Kejadian Anemia
pada Ibu Hamil di Desa Papringan Kecamatan Temayang Kabupaten Bojonegoro
Tahun 2009”. Metode penelitian yang dilakukan observasional pendekatan cross-
sectional. Hasil penelitian ada hubungan antara pola makan dengan kejadian
anemia pada ibu hamil. Perbedaan dengan penelitian tersebut yaitu variabel yang
digunakan dua variabel sedangkan peneliti menggunakan variabel tunggal.
Metode yang digunakan adalah cross-sectional sedangkan peneliti menggunakan
deskriptif kuantitatif. Persamaan dengan peneliti yaitu salah satu variabelnya
menggunakan judul variabel pola makan ibu hamil.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
50
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Gambaran Umum Puskesmas
Puskemas Kretek merupakan puskesmas yang berada diwilayah wisata
desa Parangtritis sebagai Puskesmas induk dari 5 puskesmas pembantu yang
berada diwilayah kecamatan Kretek yaitu Puskesmas Pembantu Tirtohargo,
Parangtritis, Tirtosari, Tirtomulyo, dan Donotirto. Pelayanan di Puskemas
Kretek meliputi pemeriksaan umum, pelayanan KIA dan KB, pemeriksaan
KB, Gizi, laboratorium, dan IGD.
2. Karakteristik Responden berdasarkan Umur
Tabel 4.1Tabel Karakteristik Responden berdasarkan Umur di Puskesmas Kretek
Bantul Tahun 2011Umur Frekuensi %< 20 th 1 3.3
20 – 35 th 28 93.3>35 th 1 3.3Total 30 100.0
Sumber: Data Primer, 2011
Dari tabel 4.1 menunjukkan bahwa mayoritas ibu hamil berumur 20-
35 tahun, yaitu sejumlah 28 responden (93.3%).
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
51
3. Karateristik Responden berdasarkan Pendidikan
Tabel 4.2Tabel Karakteristik Responden berdasarkan Pendidikan di Puskesmas Kretek
Bantul Tahun 2011Pendidikan Frekuensi %
SD 2 6.7
SMP 10 33.3
SMA/SMK 18 60.0
Total 30 100.0
Sumber: Data Primer, 2011
Dari tabel 4.2 menunjukkan bahwa mayoritas ibu hamil berpendidikan
SMA atau setingkatnya yaitu sejumlah 18 responden (60.0%), dan minoritas
berpendidikan SD sejumlah 2 responden (6.7%).
4. Karakteristik Responden berdasarkan Pekerjaan
Tabel 4.3Tabel Karakteristik Responden berdasarkan Pekerjaan di Puskesmas Kretek
Bantul Tahun 2011Pekerjaan Frekuensi %
IRT 19 63.3Tani 6 20.0
Buruh 2 6.7Karyawan 1 3.3
Wiraswasta 2 6.7Total 30 100.0
Sumber: Data Primer, 2011
Dari tabel 4.3 menunjukkan bahwa mayoritas pekerjaan ibu hamil
sebagai ibu rumah tangga atau tidak bekerja yaitu sejumlah 19 responden
(63.3%), dan minoritas sebagai karyawan sejumlah 1 responden (3.3%).
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
52
5. Karakteristik Responden berdasarkan Jumlah Kehamilan (Gravidarum)
Tabel 4.4Tabel Karakteristik Responden berdasarkan Gravidarum atau Jumlah
Kehamilan di Puskesmas Kretek Bantul Tahun 2011Gravidarum Frekuensi %
2 23 76.73 5 16.74 1 3.3
>5 1 3.3Total 30 100.0
Sumber: Data Primer, 2011
Dari tabel 4.4 menunjukkan bahwa mayoritas ibu hamil dengan
riwayat jumlah kehamilan yang ke dua berjumlah 23 responden (76.7%),
diikuti gravidarum ke tiga dengan jumlah 5 responden (16.7%), dan
gravidarum ke empat serta >5 masing-masing berjumlah 1 responden (3.3%).
6. Pola Makan Ibu Hamil Multigravida di Puskesamas Kretek Bantul
Tahun 2011
Tabel 4.5Tabel Distribusi Pola Makan Ibu Hamil Multigravida di Puskesmas Kretek
Bantul Tahun 2011Pola Frekuensi %
Tidak sehat 14 43.3Sehat 16 56.7Total 30 100.0
Sumber: Data Primer, 2011
Dari tabel 4.5 menunjukkan bahwa hasil penelitian tentang pola makan
ibu hamil multigravida mayoritas responden berada dalam kriteria pola makan
sehat yaitu sejumlah 16 responden (56.7%) dan minoritas dalam kriteria pola
makan tidak sehat sejumlah 14 responden (43.3%).
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
53
Tabel 4.6Tabel Prosentase Rata-rata Pola Makan
Pola MakanProsentase Rata-rata (%)
Sehat Tidak Sehat
Pengertian 76.7% 23.3%Frekuensi 76.65% 23.35%Kebutuhan/porsi 51.1% 48.9%Jenis Makanan 82.7% 17.3%Kebiasaan 55.56% 44.44%Penyajian dan
Pengolahan 88.35% 11.65%Sumber: Data Primer, 2011
Dari tabel 4.6 dapat mengidentifikasi prosentase rata-rata pola makan
berdasarkan pengertian, frekuensi, kebutuhan, jenis makanan, kebiasaan serta
penyajian dan pengolahan dari 30 responden ibu hamil di wilayah Puskesmas
Kretek.
B. Pembahasan
1. Pola Makan Ibu Hamil Multigravida
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diketahui pola makan ibu
hamil dengan jumlah 30 responden, sebanyak 14 responden (43.3%) berada
dalam kategori tidak sehat dan 16 responden (56.7%) dalam kategori pola
makan sehat. Angka tersebut dapat diartikan pola makan ibu hamil di wilayah
Puskesmas Kretek sebagian besar dalam kategori sehat atau baik. Dan dapat
dilihat frekuensi antara pola makan sehat dan tidak sehat hampir sebanding,
hanya berbeda sedikit.
Menurut Prasetyono (2009), pola makan adalah menu makanan yang
dimakan dalam kesehariannya. Pola makan yang sehat tercermin dalam
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
54
pemilihan menu makan yang seimbang. Status gizi buruk dipengaruhi
berbagai faktor, salah satunya menyangkut pola makan dan gaya hidup yang
tidak sehat. Seringkali gaya hidup pranikah memperanguhi pola makan ibu,
misalnya ibu suka merokok, mengonsumsi alkohol, menggunakan suplemen,
kelebihan obat, makan sup kambing, atau makan makanan cepat saji. Disatu
sisi, makanan ini bernilai gizi tinggi, tetapi disisi lain, bila ibu hamil tetap
melakukan kebiasaan ini, maka akan berpengaruh terhadap bayi pada tingkat
penyerapan zat gizi yang vital.
Pada kuesioner dengan item pengertian pola makan sebanyak 23 ibu
hamil (76,67%) memilih pola makan yang baik dengan menu gizi seimbang.
Frekuensi artinya jumlah kejadian suatu proses periodik dalam satu satuan
waktu (Dorland, 2002). Pada item frekuensi ibu dengan jadwal kurang dari 3
kali/hari dalam mengatur konsumsi makanannya, sebanyak 2 responden
(6,67%). Sebanyak 12 responden (40%) menjawab salah pada kuesioner porsi
makan ibu sedikit tapi sering apabila sedang mual. Dalam Jurnal Gizi Klinik
Indonesia dengan penelitian yang dilakukan pada tahun 2000 di Kabupaten
Bantul, Yogyakarta, telah dilakukan penelitian Bantul anemia and pregnancy
outcome (BANPO). Berdasarkan salah satu penelitian yang dilakukan oleh
Susilo sekitar 42 orang (17,2%) memiliki frekuensi makan kurang dari 3
kali/hari dan 140 orang (55,7%) memiliki porsi makan selama hamil lebih
sedikit atau sama dengan sebelum hamil.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
55
Pada item pemenuhan kebutuhan porsi yang tidak sesuai dari standar
ibu hamil, seperti konsumsi gula yang kurang atau berlebih sebanyak 15
responden (50%). Untuk konsumsi susu sebanyak 14 responden (46,67%)
tidak mengkonsumsi atau kurang dari porsinya, sedangkan konsumsi sayuran
dari porsi normal 4 gelas sebanyak 18 responden (60%). Untuk konsumsi
buah 3 potong dalam sehari sebanyak 14 responden (46,67%). Prosentase
rata-rata porsi yang sesuai dengan standar pada pola makan ibu hamil yaitu
51,1 %.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kebiasaan adalah pola untuk
melakukan tanggapan terhadap situasi tertentu yang dipelajari oleh seorang
individu dan yang dilakukan secara berulang untuk hal yang sama. Pada item-
item kuesioner kebiasaan makan ibu selama hamil menuruti selera sebanyak
17 responden (56,7%), dan ibu makan pada kondisi masih kenyang sebanyak
7 responden (23,3%). Prosentase rata-rata kebiasasaan pola makan ibu yang
sehat yaitu sebesr 55,56%.
Pada item-item jenis makanan, ibu memakan camilan yang tidak sehat
seperti gorengan sebanyak 13 responden (43.3%), Ibu sering mengkonsumsi
jenis makanan cepat saji seperti mie instan sebesar 3 responden(10%).
Konsumsi camilan sehat seperti rebu-rebusan, bubur, dll yaitu sebanyak 24
responden (80%), dan menu bervariasi setiap harinya sebanyak 29 responden
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
56
(96,7%). Prosentase rata-rata ibu hamil dengan konsumsi makanan sehat yaitu
82,7%.
Sedangkan beberapa item kuesioner penyajian dan pengolahan
konsumsi makanan ibu hamil tidak mengandung pengawet sebanyak 27
responden (90%), dan pewarna buatan 29 responden (93,3). Ibu yang
mengoleh bahan makanan tidak segar sebanyak 7 responden (23,3%).
Prosentase rata-rata penyajian dan pengolahan makan yang baik sebesar
88,35%
Sebuah pola makan yang baik selama kehamilan dapat membantu
tubuh mengatasi permintaan khusus karena hamil (Prasetyono, 2009). Pola
makanan yang baik bagi ibu hamil harus memenuhi sumber karbohidrat,
protein dan lemak serta vitamin dan mineral. Untuk pengganti nasi dapat
digunakan: jagung, ubi jalar, ubi rebus, roti dengan sedikit lapisan selai dan
havermut. Untuk pengganti protein hewani dapat digunakan: daging, ayam,
telur. Makanan yang tidak baik dikonsumsi oleh bu hamil adalah makanan
kaleng, makanan manis yang berlebihan, susu berlemak, margarine yang
berlebihan, makanan yang sudah tidak segar (Paath, 2004). Prinsip asupan
makanan ibu hamil adalah harus bergizi seimbang, beragam, variatif, dan
proporsional. Prinsip ini harus menjadi bagian dalam pola makan ibu
(Prasetyono, 2009). Jumlah tersebut merupakan beberapa item pada kuesioner
yang pada penghitungan distribusi frekuensi berdasarkan kisi-kisi kuesioner
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
57
menyimpulkan pola makan ibu hamil multigravida di Puskesmas Kretek
sebagian besar dalam kategori pola makan sehat sebanyak 16 responden dari
total 30 responden.
Banyak berpantang makanan tertentu dan pola makan yang tidak baik
selagi hamil dapat memperburuk keadaan anemia gizi besi, pola makan yang
tidak memenuhi gizi seimbang dan sedikit bahan makanan sumber Fe seperti
daging, ikan, hati, atau pangan hewani lainnya merupakan salah satu faktor
penyebab anemia (Waryana, 2010). Dari data sekunder yang didapat peneliti
pada studi pendahuluan yang dilakukan diketahui angka kejadian anemia pada
ibu hamil yang diperiksa kadar Hemoglobin lama (TM awal) di Puskesmas
Kretek sepanjang bulan Januari- Mei tahun 2011 tercatat HB < 8 gr % tidak
ada, HB 8-11 gr % berjumlah 31 orang, dan HB > 11 gr % 21 orang, dari data
tersebut didapatkan prosentase 50% ibu hamil mengalami anemia ringan dari
total ibu hamil yang memeriksakan Hb lama. Dari hasil Survei Kesehatan
Rumah Tangga tahun 1995 menunjukkan bahwa prevalensi anemia pada ibu
hamil 50 % (Tarwoto, 2007), hal ini hampir sebanding dari data sekunder
yang diperoleh peneliti. Dan dari data primer yang peneliti peroleh terdapat
43,3% ibu hamil yang pola makannya dalam kategori tidak sehat. Tidak
adekuatnya diet besi dan intake makanan menurut Muhilal dan Sandra Nita,
1997, salah satu penyebab terjadinya anemia gizi besi adalah akibat
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
58
ketidakseimbangan pola makan dalam mengkonsumsi makanan yang
mengandung zat besi dengan kebutuhan dalam tubuh (Tarwoto, 2007).
Indikator pola makan pada ibu hamil prevalensi yang ditunjukkan
<75% mengkonsumsi makanan kaya-vitamin A sedikitnya tiga kali/minggu
(Gibney, 2008). Diabetes mellitus, mola hidatidosa, kehamilan ganda,
hidrops fetalis, umur lebih dari 35 tahun, dan obesitas merupakan faktor
predisposisi untuk terjadinya pre-eklamsia. Frekuensi pe-eklamsi setiap
Negara berbeda-beda karena banyak faktor yang mempengaruhinya; jumlah
primigravida, keadaan sosial-ekonomi, perbedaan kriterium dan penentuan
diagnosis, dan lain-lain. Dalam kepustakaan frekuensi dilaporkan
berkisarantara 3-10% (Wiknjosastro, 2007).
Didalam perencanaan dan penyusunan makanan kaum ibu atau wanita
dewasa sangat berperan penting. Banyak faktor antara lain kemampuan
keluarga itu untuk membeli makanan atau pengetahuan tentang zat gizi
(Sibagariang, 2010).
Faktor-faktor tersebut (Status Gizi) sangat terkait dengan tingkat
pendidikan, pengetahuan, dan keterampilan keluarga. Makin tinggi tingkat
pendidikan, pengetahuan dan keterampilan terdapat kemungkinan makin baik
tingkat ketahan pangan keluarga (Waryono. 2010). Sebagian besar ibu hamil
dengan jumlah 18 responden berada pada tingkat pendidikan SMA memiliki
pola makan sehat.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
59
Sebagian besar responden berada dalam usia 20-35 tahun, dengan
jumlah 28 responden dengan kriteria pola makan sehat. Usia ini merupakan
usia bagi ibu muda yang masih kurang berpengalaman, tetapi masih belajar
untuk memenuhi kebutuhannya. Pengalaman adalah guru yang baik,
mengandung maksud bahwa pengalaman itu merupakan sumber pengetahuan,
atau pengalaman itu merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran
pengetahuan (Notoadmojo, 2005). Oleh sebab itu pengalaman pribadi pun
dapat digunakan sebagai upaya memperoleh pengetahuan. Hal ini dilakukan
dengan cara mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalam
memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa yang lalu. Jumlah
kehamilan atau gravidarum responden juga merupakan bagian dari
pengalaman ibu yang berulang dengan sebagian besar ibu memiliki riwayat
paritas 1 atau kehamilan ke dua dengan jumlah responden 23 responden
berada dalam kriteria pola makan sehat. Hal ini berkaitan dengan pengalaman
ibu dalam menanggapi kehamilannya, bagaimana ibu mencoba untuk
memenuhi kebutuhan diri dan janinnya agar tercukupi. Maka dari itu ibu
dengan riwayat kehamilan ke dua, tiga, empat, dan lima tentu sudah memiliki
pengalaman dari kehamilannya yang lalu. Pengalaman ini juga berkaitan
dengan informasi yang diterima baik dari tenaga kesehatan maupun media
lainnya. Hal tersebut terkait dengan faktor eksternal pendidikan, media dan
periklanan (lihat tabel 2.5.).
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
60
Dari item kuesioner kebiasaan no. 4, 21, 22 dapat diidentifikasi
44,44% responden masih dalam kebisaan yang tidak sehat dalam mengatasi
kebutuhan fisiologis baik rasa kenyang, lapar maupun menuruti selera makan
yang meningkat maupun menurun. Ketidaksukaan pada beberapa jenis
makanan atau minuman tertentu pada ibu hamil seperti susu sehingga
menetapkan ambang batas yang spesifik untuk berbagai rasa (lihat tabel 2.6),
baik dalam pemilihan rasa susu seperti pemilihan susu rasa cokelat dan
pengaturan kebutuhan konsumsi yang tidak sesuai dalam sehari. Pengaruh
psikologis dapat memodifikasi atau mengalahkan kebutuhan fisiologis akan
makanan; contohnya pada makan secara berlebihan (binge eating), atau
menolak makanan sebagai akibat depresi (Barasi, 2007).
Dalam bukunya menurut Soegeng Santoso (2004), pola makan itu
sendiri dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu kesenangan, budaya, agama,
dan taraf sosial ekonomi, lingkungan alam dan sebagainya. Faktor-faktor
tersebut merupakan faktor eksternal (lihat tabel 2.5). Pada faktor budaya pola
makan masyarakat modern cenderung mengkonsumsi makanan cepat saji (fast
food). Hal ini mereka lakukan karena tingginya jam kerja (Sudarma, 2008).
Seorang ibu yang bekerja sebagai pedagang sehari-harinya sering memasak
makanan cepat saji dan berpengawet seperti mie instan, dan minuman
pewanis atau pewarna buatan yaitu minum-minuman sirup, dll. Selain itu
faktor agama berpengaruh pada jadwal makan ibu yang kurang dari 3 kali
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
61
dalam sehari pada ibu yang berpuasa. Sedangkan faktor lingkungan alam yang
peneliti langsung temukan yaitu ibu mengkonsumsi buah-buahan karena di
sekitar rumahnya terdapat pohon mangga yang pada saat itu sedang dalam
musim berbuah. Pemilihan makanan adalah masalah yang sangat kompleks.
Faktor individu, sosial, dan budaya saling berinteraksi dengan lingkungan
makanan dalam mempengaruhi perilaku seseorang (Barasi, 2007).
Kondisi yang berkaitan dengan faktor-faktor tersebut tentu sangat
berpengaruh pada pembentukan pola makan ibu hamil di wilayah Kecamatan
Kretek, khususnya faktor lingkungan yang mendukung juga dapat
menggambarkan pola makan ibu hamil di Kecamatan Kretek termasuk dalam
kriteria pola makan sehat.
C. Keterbatasan Penelitian
1. Terdapat faktor-faktor seperti budaya, agama, lingkungan, pada pola makan
sebagai variabel pengganggu yang mempengaruhi pola makan.
2. Alat ukur yang digunakan yaitu dengan kuesioner tertutup, sebaiknya
penggunaan alat ukur juga dilakukan dengan kuesioner terbuka/wawancara.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
62
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian pola makan ibu hamil yang dipengaruhi oleh
faktor eksternal dan internal, dapat teridentifikasi ibu hamil multigravida yang
berada di wilayah Puskesmas Kretek sebagian besar dalam kategori pola makan
sehat yaitu 16 orang 56,7% dan sebagian kecil dalam kategori tidak sehat
sebanyak 14 orang 43,3%. Dengan hasil identifikasi:
1. Ibu hamil dengan pola makan menu seimbang sebanyak 76,67%.
2. Prosentase rata-rata frekuensi makan sehat yaitu 6,7%,
3. Prosentase rata-rata porsi yang sesuai dengan standar/sehat yaitu 51,1%.
4. Prosentase rata-rata konsumsi jenis makanan sehat yaitu 82,7%,
5. Prosentase rata-rata kebiasaan pola makan yag tidak sehat yaitu 55,56%, serta
6. penyajian dan pengolahan bahan yang baik/sehat yaitu sebesar 88,35%.
Dan dari gambaran pola makan yang tidak sehat ini juga dapat
menggambarkan data sekunder berdasarkan studi pendahuluan sebesar 50% ibu
hamil di wilayah Puskesmas Kretek yang mana ibu hamil mengalami anemia
ringan.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
63
B. Saran
1. Bagi Ilmu Pengetahuan
Sebagai penambah wawasan teori gizi reproduksi dan hasil penelitian
tentang gambaran pola makan ibu hamil multigravida di Puskesmas Kretek
yang pola makannya mayoritas dalam kategori sehat.
2. Bagi masyarakat khususnya ibu hamil multigravida di Puskesmas Kretek
Berdasarkan pada hasil penelitian, bahwa masih terdapat 14 ibu hamil
multigravida yang masih dalam kategori pola makan tidak sehat, maka
perlunya meningkatkan pola makan sehat bagi ibu hamil, dan memanfaatkan
keadaan alam sekitar secara maksimal untuk pemenuhan pangan.
3. Bagi Tenaga Kesehatan khususnya Bidan di Puskesmas Kretek
Diharapkan dapat memberikan promosi kesehatan tentang gizi reproduksi
khususnya pola makan yang baik atau sehat pada ibu hamil di Puskesmas
Kretek dan wilayah kerjanya.
4. Bagi penelitian selajutnya
a. Menggunakan kuesioner terbuka untuk mengendalikan faktor-faktor
kesenangan, budaya, agama, lingkungan, dll.
b. Untuk penelitian ini subjek penelitian diperluas tidak hanya pada ibu
hamil multigravida saja, tetapi mencakup semua ibu hamil.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
64
5. Bagi mahasiswi STIKES A. Yani
Menjadi pedoman, sumber informasi dan referensi penulisan atau
penelitian yang serupa di masa mendatang.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
DAFTAR PUSTAKA
Administrator. (2009). Asam Folat, Pencegah Bayi Cacat. www.kimiafarmaapotek.com. Diakses tanggal 12 Desember 2010
Ali, K. (2004). Pangan dan Gizi untuk Kesehatan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Almatsier, S. (2006). Penuntun Diet Edisi Baru. Jakarta: Gramedia
. .. . (2009). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta
Arisman, MB. (2004). Gizi dalam Daur Kehidupan. Jakarta: EGC
. . (2009). Buku Ajar Ilmu Gizi, Gizi dalam Daur Kehidupan: Edisi 2. Jakarta: EGC
Barasi. M.E. (2007). At a Glance Ilmu Gizi. Jakarta : Erlangga
Prasetyono, D.S. (2009). Mengenal menu sehat ibu hamil. Yogyakarta: Diva Press
Danis, D. Kamus Istilah Kedokteran. Gitamedia Press
Departemen Pendidikan Nasional. (2002). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka
Djemari, M. (2008). Teknik Penyusunan Instrumen Tes dan Nontes. Yogyakarta: Mitra Cendikia.
Dorland, W.A.( 2002). Kamus Kedokteran Dorland. Jakarta : EGC
Evi. (2009). Hubungan Pola Makan dengan Kejadian Anemia Ibu Hamil di Desa Papringan Kecamatan Temayang Kabupaten Bojonegoro Tahun 2009: Suatu model Karya Tulis Ilmiah yang tidak dipublikasikan.
Gibney, M. J. (2008). Gizi Kesehatan Masyarakat. Jakarta: EGC
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
Husada, S. (2009). Pola Makan-1. www. Puskesmas-oke.blogspot.com. Diakses tanggal 27 Mei 2011
Ismiatun, D. (2010). Hubungan Pola Asuh Ibu dengan Status Gizi Anak Bawah Lima Tahun (Balita) di Dusun Karangmojo Desa Trirenggo Bantul: Suatu model Karya Tulis Ilmiah yang tidak dipublikasikan
LPPM STIKES A. Yani. (2010). Panduan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah.Yogyakarta: Kanisius
Miyata, S.M. (2010). Nutrisi Janin dan Ibu Hamil. Yogyakarta: Nuha Medika.
Mahadewi, I. P. (2008). Pola konsumsi pangan, paritas, dan status gizi ibu postpartum 4 dan 6 bulan di Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Jurnal Gizi Klinik Indonesia. Yogyakarta : FKUGM
Nadesul, H. (2007). Makanan Sehat untuk Ibu Hamil. Jakarta: Puspa Swara
Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
Paath, E.F. (2004). Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. Jakarta EGC
Pemerintah Kabupaten Bantul. Peternakan, pertanian, perikanan, dan kehutanan, Potensi Wilayah. www.bantulkab.go.id. Diakses tanggal 1 Juli 2011
Prihatiningtyas, D.R. (2009). Hubungan Tingkat Kepatuhan Ibu Hamil dalam Mengkonsumsi Tablet Zat Besi dengan Kenaikan Kadar Hemoglobin di Puskesmas Banjarnegara I Tahun 2009: Suatu model Karya Tulis Ilmiah yang tidak dipublikasikan
Riwidikdo, H. (2009). Statistik untuk Penelitian Kesehatan dengan Aplikasi Program R dan SPSS. Yogyakarta: Pustaka Rihama
Robbins, C. (2004). Buku Ajar Patologi. Jakarta: EGC
Ruhmiati, L.Y. (2010). Hubungan Pola Asuh Ibu Dalam Pemberian Makan dengan Kenaikan Berat Badan Balita Usia 0-24 Bulan di Kelurahan Timpik Kabupaten Semarang Tahun 2010: Suatu model Karya Tulis Ilmiah yang tidak dipublikasikan
Santoso, S. (2004). Kesehatan dan Gizi. Jakarta: Rineka Cipta
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
Sibagariang, E. (2010). Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. Jakarta: TIM
Sudarma, M. (2008). Sosiologi untuk Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Jakarta: Alfabeta
Tarwoto. 2007. Buku Saku Anemia pada Ibu Hamil, Konsep dan Penatalaksanaan. Jakarta : TIM
Waryono, (2010). Gizi Reproduksi. Yogyakarta: Pustaka Rihama.
Wiknjosastro, H. 2007. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasa Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo