furunkel dan karbunkel asli sekali
TRANSCRIPT
FURUNKEL DAN KARBUNKEL
I. DEFINISI
Furunkel (abscess or boil) adalah suatu penyakit infeksi akut
pada folikel rambut dan sekitarny, bulat, nyeri, berbatas tegas yang berakhir
dengan supurasi di tengah akibat daripada bakteri staphylococcus aureus1,2.
Karbunkel merupakan gabungan daripada beberapa furunkel yang dibatasi
oleh trabekula fibrosa yang berasal dari jaringan subkutan yang padat.3
Karbunkel juga merupakan nodul inflamasi pada daerah
folikel rambut yang lebih luas dan dasarnya lebih dalam daripada
furunkel.3, Furunkel atau karbunkel dapat muncul dimana saja pada kulit,
terutama muncul pada wajah, leher, ketiak, pantat atau paha dan area yang
terdapat rambut dan barnyak mengeluarkan keringat atau mengalami gesekan.
Penyebab dari furunkel atau karbunkel ini biasanya adalah bakteri
staphylococcus aureus.3 Terdapat beberapa faktor yang biasa menyebabkan
furunkel dan karbunkel, yaitu, obesitas, kelainan darah, pengambilan steroid
oral dan diabetes.
II. ETIOLOGI
Furunkel maupun karbunkel disebabkan oleh bakteri staphylococcus
aureus. Bakteri ini merupakan flora normal pada kulit kadang-kadang pada
tenggorokan dan saluran hidung.Bakteri Staphylococcus aureus berbentuk
bulat (coccus), memiliki diameter 0,5 – 1,5 µm, memiliki
susunan bergerombol seperti anggur, tidak memiliki kapsul, nonmotil,
katalase positif dan pada pewarnaan gram tampak berwarna ungu.6,7
1
S. aureus termasuk bakteri osmotoleran, yaitu bakteri yang dapat
hidup di lingkungan dengan rentang konsentrasi zat terlarut (contohnya
garam) yang luas, dan dapat hidup pada konsentrasi NaCl sekitar 3 Molar.
Habitat alami S aureus pada manusia adalah di daerah kulit, hidung, mulut,
dan usus besar, di mana pada keadaan sistem imun normal, S. aureus tidak
bersifat pathogen.6
III. PATOGENESIS
Bakteri staphylococcus yang menyebabkan furunkel dan karbunkel
umumnya masuk melalui luka, goresan, atau robekan pada kulit.Respon
primer host terhadap infeksi S.aureus adalah pengerahan sel PMN ke tempat
masuk kuman tersebut untuk melawan infeksi yang terjadi.6 Sel PMN ini
ditarik ke tempat infeksi oleh komponen bakteri seperti formylated peptides
atau peptidoglycan dan cytokine TNF (tumor necrosis factor) dan
interleukin (IL) 1 dan 6 yang dikeluarkan oleh sel endotel dan makrofag yang
teraktivitas.8,10Hal ini menimbulkan inflamasi dan pada akhirnya membentuk
pus.
Furunkel berawal sebagai benjolan keras berwarna merah yang
mengandung nanah. Lalu benjolan ini akan berfluktuasi dan tengahnya
menjadi putih atau kuning (membentuk pustula). Furunkel bisa pecah spontan
atau dipecahkan dan mengeluarkan nanahnya, kadang mengandung sedikit
darah.Bisa disertai nyeri yang sifatnya ringan sampai sedang. Kulit di
sekitarnya tampak kemerahan atau meradang. Kadang disertai demam, lelah
dan tidak enak badan. Jika furunkel sering kambuhan maka keadaannya
disebut furunkulosis.4
2
Gambar 1: Furunkel. Massa bengkak yang besar dengan bahan
purulen mulai memancar dari beberapa titik di permukaan.
(Dikutip dari kepustakaan 5 )
Pembentukan karbunkel terjadi lebih lambat dibandingkan furunkel
tunggal dan bisa menyebabkan demam serta lelah karena merupakan infeksi
yang lebih serius. Lebih sering terjadi pada pria dan paling banyak ditemukan
di leher bagian belakang. Karbunkel juga cenderung mudah diderita oleh
penderita diabetes, gangguan sistem kekebalan dan dermatitis.5
Beberapa furunkel bersatu membentuk massa yang lebih besar, yang
memiliki beberapa titik pengaliran nanah. Infeksi ini menular, bisa disebarkan
ke bagian tubuh lainnya dan bisa ditularkan ke orang lain.7 Pada kulit yang
terkena ditemukan beberapa bisul yang bersatu disertai nyeri yang sifatnya
ringan atau sedang.6 Kulit tampak merah dan membengkak. Karbunkel yang
pecah akan mengeluarkan nanah lalu mengering dan membentuk keropeng.7
3
Gambar 2:Karbunkel,lesi menunjukkan furunkel konfluens multiple yang sebagian keluarkan pus.(Dikutip dari kepustakaan 2)
Gambar 3: S.aureus follikulitis dangkal.Multiple pustula
terbatas di daerah jenggot.(Dikutip dari kepustakaan 2)
4
IV. DIAGNOSIS
Diagnosis dapat ditegakkan secara klinis, yaitu berdasarkan gambaran
klinisnya yang khas: lesi awal berupa infiltrat kecil, membesar membentuk nodul
eritematosa berbentuk kerucut, nyeri, terdapat core (mata bisul), kemudian melunak
menjadi abses, pecah, dan akhirmya terbentuk ulkus. Tetapi untuk lebih menegakkan
diagnosisnya bisa dari segi :
Anamnesis : timbul bisul atau benjolan yang nyeri dan ada matanya.
Pemeriksaan fisik: khususnya efloresensi nodul eritema berbentuk kerucut,
dan ditengahnya terdapat core.
Pemeriksaan penunjang : pewarnaan Gram dan kultur .
Gejala klinis:
Gejala klinis dari Furunkel dimulai dengan nodul folikulocentric yang keras,
lunak, merah (kelainan berupa nodus eritematosa berbentuk kerucut, di tengahnya
terdapat pustul) pada daerah yang terdapat bulu (hair-bearing) dan biasanya menjadi
besar serta dirasakan nyeri.8,9
Karbunkel biasanya pertama muncul sebagai tonjolan yang nyeri, permukaann
yang halus, berbentuk kubah dan berwarna merah.1,3 Tonjolan tersebut biasanya juga
indurasi.5 Ukuran tonjolan tersebut meningkat dalam beberapa hari dan dapat
mencapai diameter 3-10 cm atau bahkan lebih. Supurasi terjadi setelah kira-kira 5-7
hari dan pus dikeluarkan melalui saluran keluar yang multipel (multiple
follicular orifices).11
Demam dan malaise juga sering muncul. Karbunkel yang pecah dan kering
kemudian membentuk lubang yang kuning keabuan ireguler pada bagian tengah dan
sembuh perlahan derngan granulasi.7
5
Pemeriksaan laboratorium:
Pada pemeriksaan laboratorium, furunkulosis atau karbunkel
menunjukkan adanya leukositosis. Pemeriksaan histologis dari karbunkel
menunjukkan proses inflamasi dengan PMN yang banyak di dermis dan
lemak subkutan.8 Pada karbunkel, abses multipel yang dipisahkan oleh trabekula
jaringan ikat menyusup dermis dan melewati sepanjang pinggir folikel rambut,
mencapai permukaan melalui lubang pada epidermis yang terkikis.2,4
Diagnosis dapat ditegakkan berdasarkan gambaran klinis yang
dikonfirmasi dengan pewarnaan gram dan kultur bakteri.6,9 Pewarnaan gram akan
menunjukkan sekelompok kokus berwarna ungu (gram positif) dan kultur bakteri
pada medium agar darah domba memberikan gambaran koloni yang lebar (6-8
mm), permukaan halus, sedikit cembung, dan warna kuning keemasan.11
Gambar 4:Pewarnaan gram pada bakteri S.aureus:menunjukkan
sekelompok kokus berwarna ungu yang bebrbentuk bulat,memiliki
susunan bergerombol seperti anggur.(Dikutip dari kepustakaan 3)
6
V. DIAGNOSIS BANDING
Kista epidermal:
Diagnosa banding yang paling utama dari karbunkel adalah kista
epidermal yang mengalami inflamasi. Kista epidermal yang mengalami
inflamasi dapat dengan tiba-tiba menjadi merah, nyeri tekan dan ukurannya
bertambah dalam satu atau beberapa hari sehingga dapat menjadi
diagnosa banding karbunkel.3,4Diagnosa banding berupa kista epidermal yang
mengalami inflamasi ini dapat disingkirkan berdasarkan terdapatnya riwayat
kista sebelumnya pada tempat yang sama, terdapatnya orifisium kista yang
terlihat jelas dan penekanan lesi tersebut akan mengeluarkan masa
sepertikeju yang berbau tidak sedap sedangkan pada karbunkel mengeluarkan
materlpurulen.4
Gambar 5: Kista epidermal menunjukkan adanya kista pada wajah
(dikutip dari kepustakaan 2)
Hidradenitis suppurative:
Diagnosa banding seperti hidradenitis suppurativa
(apokrinitis) juga merupakan salah satu diagnosis karbunkel. Berbeda
dengan karbunkel, penyakit ini ditandai oleh abses steril dan sering berulang.
Selain itu, daerah predileksinya berbeda dengan karbunkel yaitu pada aksila ,
lipat paha, pantat, atau di bawah payudara.1,5,7 Adanya jaringan parut
yang lama, adanya sinus dan fistel serta kultur bakteri yang
7
negatif memastikan diagnosis penyakit ini dan juga membedakannya dengan
karbunkel.3,8
Gambar 6: Hidradenitis supuratif. Adanya bisul yang halus dan besar pada genital wanita (dikutip dari kepustakaan 2)
Sporotrikosis
Sporotrikosis merupakan infeksi kronik dari jamur Sporotrichum
schenkii dan ditandai oleh nodula kecil sampai kasar berjejer sepanjang
aliran limfe.2
Gambar 7: Sporotrikosis. Terdapat nodul ulseratif pada ibu jari
(dikutip dari kepustakaan 3)
8
Blastomikosis
Blastomikosis ditandai nodula kronik dengan multipel fistula. Gejala
penyakit ini sangat bervariasi karena banyak sistem organ yang berperan
dalam penyebarannya. Namun, beberapa gejala yang paling sering
diperiksakan adalah gejala yang berkaitan dengan manifestasi pulmonari, lesi
pada kulit yang tidak sembuh, lesi tulang yang seringkali tanpa rasa sakit, dan
gejala yang berkaitan dengan sistem genitouorinari (urogenital).2,3
Gambar 8: Blastomikosis. lesi akibat nodul kronik pada kulit (dikutip dari kepustakaan 2)
Akne Konglobata
Akne Konglobata ditandai oleh nodul-nodul merah hitam dengan
kebanyakan berada pada daerah punggung daripada wajah dan lengan.2,3
Gambar 9: Akne konglobata. Terdapat nodul-nodul merah menyebar pada wajah (dikutip dari kepustakaan 3)
9
VI. PENATALAKSANAAN
Karbunkel atau furunkel dengan selulitis disekitarnya atau yang
disertai demam, harus diobati dengan antibiotik sistemik.4 Untuk infeksi berat
atau infeksi pada area yang berbahya, dosis antibiotik maksimal harus
diberikan dalam bentuk perentral.1,2 Bila infeksi berasal dari methicillin
resistent Streptococcus aureus (MRSA) atau dicurigai infeksi serius, dapat
diberikan vankomisin (1 sampai 2 gram IV setiap hari dalam dosis terbagi).
Pengobatan antibiotik harus berlanjut paling tidak selama 1 minggu.1.2
Bila lesi besar, nyeri dan fluktuasi, insisi dan drainase diperlukan. Bila
infeksi terjadi berulang atau memiliki komplikasi dengan komorbiditas,kultur
dapat dilakukan3,4
Untuk menghindari dari furunkulosis dan karbunkel
rekuren,harus mengevaluasi penyebab yang mendasari dengan
teliti.11 Faktor-faktor predisposisi yang terlokalisasi spesifik seperti,
paparan zat industri (zatkimia, minyak), hygiene yang buruk,
obesitas,dan hiperhidrosis juga harus mangamati dengan betul. 4
Perawatan kulit secara umum dan pertimbangkan hal yang
dapat eliminasi s.aureus juga dititik beratkan.Penggunaan salep
local pada vestibulum nasalis dapat mengurangi S.aureus pada hidung
dan secara sekunder mengurangi sekelompok organisme pada kulit,sebuah
proses yang menyebabkan furunkulosis rekuren.4
10
REFERENSI
1. James W.D, Berger T.G, Elston D.M, editors. Andrew’s Disease of the Skin:
Clinical Dermatology: Staphylococcal Infectious. 10th ed. Canada: Saunders
Elsevier; 2006. p.253-254
2. Dlugosz A.A, Yuspa S.H. Fitzpatrick’s Dermatology in General Medicine:
Superficial Cutaneous Infections and Pyodermas In: Wolff K, Goldsmith L.A,
Katz S.I, Gilchrest B.A, Paller A.S, Lefell D.J, editors. 7th ed. United States of
America: McGrawHill; 2008. p.1699-1701
3. MacKie R.M, Qiunn A.G. Rook’s Textbook of Dermatology: Bac terial
Infection. In: Burns T, Breathnach S, Cox N, Griffiths C, editors. 7 th ed.
United Kingdom. Blackwell; 2004.. p.27.24-27.25
4. Habif T.P, editor. Clinical Dermatology: Bacterial Infections. 4th ed. Chile.
Mosby; 2004. p. 284-286
5. Gusti I.G, Djuanda A, Hamzah M, Aisah S. Ilmu Penyakit Kulit Dan
Kelamin.: Tumor Kulit. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia,
Jakarta,edisi ke-4 2006.p.229-237
6. Tolan WR. Staphylococcus Aureus Infection Clinical Presentation. [internet]
[updated 2012 July 9]; [cited 2012 September 20]. Available from;
http://emedicine.medscape.com/article/971358-overview#showall
7. Brannon H. Folliculitis, Furuncle, and Carbuncles. [internet [updated 2009
March 18]; [cited 2012 September 20]. Available from;
http://dermatology.about.com/od/infectionbacteria/a/foll_fur_carbun.htm
8. Dhar D. Furuncles and Carbuncles. [internet] [updated 2010 March]; [cited
2012 September 20]. Available from: Available from:
http://www.merckmanuals.com/professional/dermatologic_disorders/
bacterial_skin_infections/furuncles_and_carbuncles.html
11
9. Berman K. Carbuncle. [internet] [updated 2011 May 13]; [cited 2012
September 20. Available from;
http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000825.htm
10. Chang. Carbuncle. [internet] [updated 2010 October 15]; [cited 2012
September 20. Available from;
http://www.webmd.com/skin-problems-and-treatments/guide/carbuncles-
causes-treatments
11. Bargar. What is the Difference Between a Furuncle and a Carbuncle.
[internet] [updated 2012]; [cited 2012 September 20]. Available from;
http://www.wisegeek.com/what-is-the-difference-between-a-furuncle-and-a-
carbuncle.htm
12